Category: Tribunnews.com Regional

  • Nasib Dokter Cabul di Malang, Rumah Sakit Sebut Sudah Dinonaktifkan Sementara – Halaman all

    Nasib Dokter Cabul di Malang, Rumah Sakit Sebut Sudah Dinonaktifkan Sementara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang dokter berinisial AY diduga melakukan pelecehan seksual yang korbannya adalah pasiennya sendiri.

    Korban merupakan seorang perempuan yang berinisial QAR yang dilecehkan saat menjalani rawat inap.

    Aksi tindak pelecehan tersebut diduga dilakukan AY pada September 2022 lalu.

    Mendengar hal tersebut, Supervisor Humas Persada Hospital, Sylvia Kitty Simanungkalit menuturkan bahwa AY telah dinonaktifkan.

    Ia menuturkan, pihak rumah sakit juga melakukan investigasi internal terkait kasus ini.

    “Terkait pemberitaan yang beredar, kami mengkonfirmasi bahwa yang bersangkutan (AY) adalah dokter di Persada Hospitall,”

    “Saat ini, yang bersangkutan telah dinonaktifkan sementara sambil menunggu proses investigasi internal yang sedang berjalan,” ujarnya, dikutip dari TribunJatim.com.

    Ia menuturkan bahwa pihak rumah sakit menolak segala jenis bentuk pelanggaran kode etik.

    “Kami dari Persada Hospital menolak  tegas segala bentuk pelanggaran etik,” ujarnya.

    Sebagai tindak lanjut, pihak rumah sakit membentuk tim investigasi internal.

    Apabila AY terbukti bersalah, maka pihak rumah sakit akan menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku.

    “Termasuk membentuk tim investigasi internal untuk menelusuri kasus ini secara menyeluruh,”

    “Apabila terbukti bersalah, kami akan menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku,” tandasnya.

    Pengakuan Korban

    QAR menceritakan, aksi pelecehan seksual tersebut dialaminya saat ia sakit di tengah liburannya di Malang, Jawa TImur.

    “Pada bulan September itu, saya berangkat sendirian ke Malang buat liburan.”

    “Tetapi karena saya ini orangnya ringkih, akhirnya saya mengalami sakit,” jelasnya saat dikonfirmasi lewat telepon pada Rabu (16/4/2025).

    Kepada SuryaMalang.com, saat mencari informasi rumah sakit secara online, ia diarahkan ke salah satu rumah sakit swasta di Kota Malang.

    “Lalu di tanggal 26 September 2022 sekitar jam 01.00 WIB dinihari, saya menuju ke Persada Hospital dan masuk lewat Instalasi Gawat Darurat (IGD).”

    “Lalu, di situ saya ketemu dengan dokter berinisial AY dan diperiksa terus sempat diinfus,” terangnya.

    Saat diperiksa, QAR didiagnosa mengalami sinusitis dan vertigo berat serta harus menjalani pemeriksaan rontgen.

    Saat menunggu hasil rontgen, AY mengarahkan QAR ke bagian meja perawat untuk memberikan nomor kontaknya lalu diperbolehkan meninggalkan rumah sakit.

    “AY ini bilang untuk menyerahkan nomor kontak Whatsapp (WA) ke meja suster.”

    “Alasannya, hasil rontgen akan dikirim oleh pihak rumah sakit ke nomor WA saya,” tambahnya.

    Namun, ternyata kondisinya tak membaik dan di hari yang sama ia kembali ke rumah sakit tersebut.

    Setelah diobservasi, ia kemudian dipindahkan ke ruangan VIP.

    Pada 27 September 2022, hasil rontgen keluar, namun QAR terkejut karena yang memberitahu hasilnya bukan pihak rumah sakit namun dari nomor WA dokter AY.

    Mulanya, QAR berpikiran positif, namun AY terus melakukan chat yang mengarah ke hal pribadi.

    “Di dalam chat-nya, AY tanya kabar saya lalu tanya sudah tidur kah sambil juga menawarkan kopi.”

    “Tetapi chat itu tidak saya balas, karena saya merasa dokter kok seperti ini,” imbuhnya.

    Ketika menjalani rawat inap tersebut, AY datang untuk melakukan pemeriksaan.

    Saat itu, AY meminta QAR untuk membuka baju rawat inapnya.

    “Alasannya mau diperiksa dan meski sudah tidak nyaman, tapi masih menuruti.”

    “Dari situ saya mulai berpikir, kok jadi seperti ini dan hal itu membuat saya bingung sekaligus ketakutan. Akhirnya, saya menuruti,” ujarnya.

    Saat melakukan pemeriksaan, QAR mengaku AY juga mengeluarkan HP.

    “Saya bilang, ngapain dok kok mengeluarkan HP. Si AY menjawab mau balas WA teman, jadi posisinya tangan kanan masih pegang stetoskop menempel di dada kanan saya dan tangan satunya memegang HP.”

    “Tetapi, posisi HP nya itu berada tepat mengarah ke dada saya. Langsung saya tarik baju ke atas dan menutup bagian dada, dan saya bilang ke AY mau tidur istirahat,” bebernya.

    AY setelah itu keluar kamar dan keesokan harinya QAR diperbolehkan pulang karena kondisi sudah membaik.

    Polisi Minta Korban Segera Melapor

    Menanggapi hal tersebut, Satreskrim Polresta Malang Kota meminta terduga korban untuk segera melapor.

    Demikian yang disampaikan oleh Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Muhammad Soleh.

    “Kami minta kepada terduga korban, segera melapor ke kami.”

    “Pada intinya, siap menerima laporannya untuk kami proses,” ujarnya kepada Suryamalang.com, Kamis (17/4/2025).

    Ia juga menyatakan, bahwa laporan setiap masyarakat yang masuk akan diterima dengan baik dan akan segera ditindaklanjuti.

    “Tentunya, tidak hanya terkhusus untuk perkara ini saja.”

    “Melainkan, setiap laporan masyarakat yang kami terima akan diproses sesuai dengan prosedur.”

    “Untuk selanjutnya, kami akan melakukan penyelidikan dan pendalaman,” jelasnya.

    Kata Kuasa Hukum Korban

    Ditemui terpisah, penasihat hukum QAR, Satria Marwan, mengatakan kasus ini akan dibawa ke ranah hukum.

    “Saat ini, korban masih berada di tempat asalnya di Bandung dan saya masih koordinasi kapan bisanya korban datang ke Malang.”

    “Bersamaan dengan itu, kami juga melengkapi materi-materi hukumnya dan secepatnya akan melaporkan ke pihak kepolisian, mungkin ke Polresta Malang Kota atau langsung ke Polda Jatim,” bebernya, dikutip dari Suryamalang.com.

    Tak hanya itu, ia menuturkan pihaknya telah mengantongi bukti terkait kasus tindak asusila ini.

    “Bukti yang kami punya, yaitu bukti chat percakapan Whatsapp antara terduga pelaku dan korban. Yang mana bukti chat percakapan itu juga sudah diupload di akun Instagram korban,” tambahnya.

    Selain itu, Satria mengatakan QAR mengalami trauma psikis setelah kejadian pelecehan yang diduga dilakukan oleh AY.

    “Jadi, kenapa korban baru speak up dikarenakan adanya banyak faktor, yaitu korban ini bukan berasal dari Malang, jadi dia enggak punya teman di sini dan merasa takut,”

    “Dan kebetulan  belum lama ini ada kasus pelecehan seksual lainnya di Malang, korban mengetahui informasi tersebut dan memotivasi dirinya untuk speak up.”

    “Karena selama ini, korban cukup tersiksa batinnya dan mengalami trauma,”

    “Dan tadi saat kami berkomunikasi secara online lewat Zoom, korban terlihat berkaca-kaca dan menangis saat kembali menceritakan kejadian tersebut,” tandasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Korban Dugaan Pelecehan oleh Dokter Rumah Sakit Swasta di Malang Akan Lapor Polisi, Ada Bukti Chat

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(SuryaMalang.com, Kukuh Kurniawan)

  • Korban Dokter Kandungan Cabul di Garut Disebut Bisa Bertambah, Ini Kata Polisi – Halaman all

    Korban Dokter Kandungan Cabul di Garut Disebut Bisa Bertambah, Ini Kata Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dokter kandungan cabul di Garut, Jawa Barat, M Syafril Firdaus alias MSF telah ditetapkan sebagai tersangka.

    Ia jadi tersangka setelah seorang wanita melaporkannya atas kasus kekerasan seksual.

    MSF juga sebelumnya viral di media sosial setelah melecehkan seorang ibu hamil.

    Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin menuturkan, tak menutup kemungkinan korban dari MSF bisa bertambah.

    “Kemungkinan korban akan bertambah,” ungkapnya, dikutip dari TribunJabar.id.

    Diketahui, MSF disangkakan Pasal 6 B dan C dan atau Pasal 15 Ayat 1 Huruf B UU RI Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.

    “Dengan ancaman hukumannya 12 tahun penjara dan denda Rp 300 juta,” ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Hendra Rochmawan.

    Meski terancam 12 tahun penjara, tapi Syafril bisa mendapatkan hukuman lebih berat apabila makin banyak korban yang bersedia melapor secara resmi.

    Mengutip TribunJabar.id, menurut Hendra, laporan dari para korban sangat dibutuhkan supaya pihak kepolisian bisa menjerat tersangka dengan hukuman yang maksimal.

    “Maka kami membuka layanan aduan. Keamanan dan identitas pelapor akan kami jamin rahasianya,” ungkapnya.

    AKBP Fajar Gemilang, Kapolres Garut mengatakan, hingga saat ini baru ada satu orang yang melapor.

    Pelapor yakni seorang wanita berinisial AED (24).

    Kasus AED ini bermula ketika korban berkonsultasi mengenai suntik vaksin gonore.

    “Awalnya memang korban ini berkonsultasi ke klinik tempat tersangka bekerja, kemudian tersangka memberikan resep obat dan menjadwalkan suntik vaksin gonore,” ujarnya, Kamis (17/4/2025).

    Dikutip dari TribunJabar.id, tiga hari berselang, tersangka mendatangi rumah orang tua korban untuk menyuntikkan vaksin.

    Syafril, lanjut Fajar datang menggunakan layanan ojek online.

    Setelah menyuntikkan vaksin tersebut, tersangka meminta korban untuk mengantarnya ke kos.

    “Saat sampai korban menyerahkan uang pembayaran vaksin kemudian ditolak oleh tersangka, tersangka meminta korban menyerahkannya di dalam kos.” 

    “Keduanya kemudian masuk, tersangka lalu mengunci kamar kos dan melakukan perbuatannya dengan mendorong korban ke kasur,” jelasnya.

    Korban pun berhasil melawan dan melarikan diri dari kos tersebut.

    Tak terima, korban pun melaporkan tindakan tersangka ke polisi.

    Pihak kepolisian lantas memeriksa 10 saksi hingga akhirnya tersangka ditangkap.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Dokter Kandungan Garut Jadi Tersangka, Polisi Sebut Korban Kemungkinan Bertambah

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Sidqi Al Ghifari)

  • Sosok Zainal Abidin, Sekdes di Pasuruan Viral Gendong Ibunya saat Tawaf Umrah, Sempat Masuk RS – Halaman all

    Sosok Zainal Abidin, Sekdes di Pasuruan Viral Gendong Ibunya saat Tawaf Umrah, Sempat Masuk RS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sosok Zainal Abidin, pria asal Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, yang viral di media sosial.

    Zainal Abidin viral setelah sikapnya rela menggendong sang ibu ketika sedang tawaf ibadah umrah. 

    Zainal menggendong ibunya, bernama Umi Hanik yang berusia 80 tahun.

    Keduanya diketahui melaksanakan ibadah umrah pada awal April 2025.

    Dalam video yang beredar, tampak Zainal berjalan mengelilingi kabah sambil menggendong ibunya. 

    Dengan langkah pelan, Zainal tetap berusaha menggendong ibunya.

    Kisah Zainal Rela Gendong Ibunya saat Tawaf 

    Dikutip dari Kompas.com, Zainal Abidin merupakan Sekretaris Desa Tambakrejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. 

    Zainal Abidin berusia 43 tahun. 

    Baru-baru ini, namanya disorot setelah menggendong ibunya saat umrah.

    Banyak pujian hingga doa disampaikan warganet.

    Bahkan, sepulang umrah, Zainal sempat menerima undangan di televisi nasional untuk berbagi cerita.

    Zainal mengaku, tidak menyangka video yang direkam oleh temannya viral. 

    Padahal, ia hanya ingin memenuhi keinginan ibunya,melaksanakan tawaf di pelataran Ka’bah. 

    Namun, ibunya tidak kuat berjalan dan tidak diperbolehkan menggunakan kursi roda jika tawaf.

    “Sebanyak apa pun kebaikan anak itu, tidak akan sebanding kasih sayang seorang ibu pada anaknya.”

    “Makanya saya berterima kasih bisa berbagi cerita ini,” katanya, Kamis (17/04/2025).

    Keinginan Umrah sejak 2019

    Lebih lanjut, Zainal bercerita bahwa niat umrah sudah dinantikan sejak tahun 2019. 

    Namun, kala itu, wabah Covid-19 melanda sejumlah negara di dunia. 

    Pada tahun 2023, rencana umrahnya bersama sang ibu pun sempat tertunda. Saat itu, kondisi sang ibu yang sedang sakit parah.

    “Saya akhirnya tetap berangkat umrah sendiri tanpa ibu. Saya berdoa dan bernadzar jika ibu sehat, kembali umrah bersama,” jelasnya. 

    Hingga pada tanggal 5 April 2025, niat Ebit terlaksana. Ia mengajak ibunya pergi umrah.

    Dikatakan Zainal, kondisi kesehatan ibunya mulai membaik dan bisa berjalan meski harus dituntun.

    “Ibu saya mau diajak umrah asal bisa menjalankan tawaf di pelataran sekitar Kakbah dan bisa menyentuh sudut Rukun Yamani dan Multazam,” cerita Ebit, sapaan Zainal.

    Hal itulah yang membuat hati Zainal tergerak untuk menggendong sang bunda saat menjalankan tawaf. 

    Selama berada di Mekkah selama 4 hari, ia berkesempatan menggendong ibunya bertawaf sebanyak dua kali.

    Namun, Zainal sempat jatuh sakit karena kelelahan dan masuk rumah sakit.

    “Saya juga sempat kelelahan, namun saya tetap bersyukur dapat mengantar ibu ke Mekkah,” imbuhnya. 

    Tanggapan Video Viral di Medsos

    Diketahui, video pria menggendong ibunya saat tewaf ibadah umrah viral di media sosial.

    Video tersebut, diunggah oleh akun TikTok @ojinvonito77. Kini, video tersebut, dilihat lebih dari juta kali, Jumat (18/4/2025) pagi.

    Kakak Zainal Abidin sekaligus pengunggah, Mukhamad Khozin, mengaku kaget videonya viral. 

    Khozin mengatakan, dapat video itu dari kiriman travel yang turut membantu kepergian umrah sang adik.

    “Saya kaget melihat banyaknya komentar di TikTok. Saya juga sebenarnya ingin membersamai ibu.”

    “Semoga video itu bisa menjadi contoh yang baik untuk kita semuanya,” terangnya. 

    (Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Kompas.com)

  • Warga Ungkap Sosok Penghuni Kos Tempat Ditemukannya Mayat Wanita yang Membusuk di Ciamis – Halaman all

    Warga Ungkap Sosok Penghuni Kos Tempat Ditemukannya Mayat Wanita yang Membusuk di Ciamis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sesosok mayat wanita yang sudah membusuk ditemukan di sebuah kos, lingkungan Pabuaran, RT 01/22, Kelurahan Ciamis, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (17/4/2025) malam. 

    Korban ditemukan dalam kondisi bersimbah darah dengan sekujur tubuh terlilit lakban dan dibungkus menggunakan selimut serta kantong plastik.

    Salah satu penghuni kos yang tak jauh dari lokasi kejadian, Een kurnia mengatakan, penemuan mayat ini berawal dari kecurigaan terkait adanya bau yang tak sedap.

    “Awalnya kami pikir bau bangkai biasa, tapi makin lama makin menyengat. Setelah dicek ke kamar yang dicurigai, ternyata terkunci.”

    “Akhirnya pemilik kos yang sedang berada di Bandung dihubungi, dan setelah izin, pintu dibuka paksa oleh petugas,” ujar Een saat ditemui Tribun Jabar di kediamannya, Jumat (18/4/2025) pagi.

    Ketika pintu kamar dibuka, petugas dan warga menemukan tubuh korban sudah membusuk. Korban diduga sudah meninggal lebih dari satu hari.

    “Korbannya perempuan, usianya sekitar 23 tahun. Tubuhnya dalam kondisi terikat lakban, dibungkus selimut dan plastik,” jelas Een.

    Berdasarkan informasi dari warga, kamar kos tersebut, sebenarnya dihuni oleh seorang pria berusia sekitar 28 tahun.

    Ia berasal dari Pasirnagara, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis. 

    Ketika penemuan mayat tersebut, keberadaan penghuni kos tak diketahui. Sampai sekarang pun, pria itu tak terlihat di kos.

    Een mengenal si penghuni kos karena sering jajan di warungnya, tetapi ia tak mengenal korban perempuan. 

    “Yang laki-laki memang dikenal warga, sering jajan di sini. Tapi perempuan itu enggak ada yang kenal. Kemungkinan baru datang atau hanya bertamu,” ucapnya.

    Diberitakan sebelumnya, kondisi korban saat ditemukan menimbulkan dugaan kuat telah terjadi tindak kekerasan atau bahkan pembunuhan.

    Kasat Reskrim Polres Ciamis, AKP Carsono mengatakan, pihaknya langsung menerjunkan tim Inafis ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan mengevakuasi jenazah ke RSUD Ciamis.

    “Kami menemukan kondisi korban sangat mengenaskan. Tubuhnya terlilit lakban, dibungkus dalam plastik, dan terdapat banyak darah di sekitar lokasi.” 

    “Saat ini jenazah sudah dibawa ke RSUD untuk proses autopsi,” ujar AKP Carsono.

    Saat ini polisi masih mengumpulkan keterangan saksi dan menelusuri penghuni kos serta rekam jejak korban.

    “Kami belum bisa memastikan penyebab pasti kematian, namun dugaan sementara mengarah pada pembunuhan.” 

    “Kami akan bekerja keras untuk mengungkap siapa pelaku di balik peristiwa ini,” tuturnya.

    Dari keterangan warga, diketahui bahwa penghuni kosan itu berprofesi sebagai driver ojek online dan merupakan seorang duda anak dua.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Penghuni Kos Tempat Ditemukannya Mayat Membusuk di Pabuaran Ciamis Menghilang, Dia Duda Beranak 2.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJabar.id/Ai Sani Nuraini)

  • Kisruh Pabrik Diduga Tahan Ijazah di Surabaya, Wamenaker Immanuel Ebenezer Sampai Turun Tangan – Halaman all

    Kisruh Pabrik Diduga Tahan Ijazah di Surabaya, Wamenaker Immanuel Ebenezer Sampai Turun Tangan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Surabaya – Kisruh mengenai penahanan ijazah karyawan di UD Sentoso Seal, sebuah perusahaan penyedia suku cadang kendaraan di Surabaya, telah menarik perhatian Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Immanuel Ebenezer.

    Kasus ini muncul ketika pemilik perusahaan, Jan Hwa Diana, diduga tidak kooperatif saat perwakilan pemerintah berusaha menyelesaikan masalah tersebut.

    Wamenaker Immanuel bersama Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, mengunjungi lokasi perusahaan di Margomulyo, Surabaya, pada Kamis (17/4/2025).

    Namun, kedatangan mereka tidak disambut baik.

    Diana tidak hadir dan perwakilan pemerintah harus menunggu untuk masuk ke perusahaan melalui pintu samping.

    “Ketidakkooperatifan Diana sangat terasa, kami tidak dihargai sebagai perwakilan negara,” ujar Wamenaker Immanuel dengan nada kecewa.

    Dalam pertemuan yang dihadiri juga oleh Kapolrestabes Surabaya, Kombespol Lutfi Sulistiyawan, Wamenaker mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap Diana yang dianggap tidak memberikan keterangan yang jelas.

    “Menahan ijazah itu merupakan pelanggaran yang tidak bisa ditoleransi. Pemerintahan Prabowo tidak boleh menyakiti rakyat,” tegas Immanuel.

    Ia menambahkan bahwa tindakan ini harus menjadi pelajaran bagi industri lain agar tidak melakukan hal serupa.

    Tindakan Hukum

    Wamenaker menegaskan bahwa kasus ini akan dikawal secara hukum. “Kami menyerahkan sepenuhnya kepada penegak hukum karena indikasi pelanggaran sudah jelas,” ujarnya.

    Immanuel juga menyoroti masalah lain di perusahaan, seperti pemotongan gaji karyawan untuk kegiatan ibadah, yang dinilainya sebagai tindakan tidak manusiawi.

    (Surya.co.id/Nuraini Faiq)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Emosinya Keluarga saat Rekonstruksi Kasus 3 Polisi Tewas Ditembak di Lampung, Sebut Pelaku Biadab – Halaman all

    Emosinya Keluarga saat Rekonstruksi Kasus 3 Polisi Tewas Ditembak di Lampung, Sebut Pelaku Biadab – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Lampung – Proses rekonstruksi penembakan tiga anggota polisi yang terjadi di lokasi judi sabung ayam di Negeri Batin, Way Kanan, Lampung, memicu emosi mendalam dari keluarga korban.

    Mereka menilai banyak kejanggalan dalam rekonstruksi yang digelar oleh Denpom II/3 Lampung, pada Kamis (17/4/2025).

    Rekonstruksi ini dilakukan setelah insiden penembakan yang mengakibatkan tewasnya tiga anggota polisi.

    Mereka adalah AKP Anumerta Lusiyanto, Aipda Anumerta Petrus Apriyanto, dan Briptu Anumerta Ghalib Surya Ganta.

    Penembakan tersebut terjadi saat penggerebekan arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik pada Senin, 17 April 2025.

    Tanggapan Keluarga Korban

    Ibu Bripda Ghalib, Suryalina, mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap hasil rekonstruksi.

    “Apa yang ditampilkan dalam proses rekonstruksi tersebut bertentangan dengan fakta sebenarnya di TKP,” ungkapnya.

    Ia menegaskan bahwa anaknya tidak melakukan penembakan terlebih dahulu seperti yang dituduhkan.

    Haryanti, kakak dari Aipda Petrus Apriyanto, juga menyatakan ketidakpuasannya.

    “Kami meminta keadilan harus ditegakkan seadil-adilnya. Itu pembunuhan berencana menurut kami,” tegasnya.

    Ia menambahkan bahwa adiknya meninggalkan seorang anak yang masih kecil.

    Permintaan Keadilan

    Suryalina menilai pelaku sebagai “pembunuh yang biadab” dan meminta agar pelaku dijatuhi hukuman mati.

    “Saya sudah tanya ke temannya yang menjadi saksinya langsung dan tidak ada. Kejam sekali mereka yang membunuh anak saya,” ungkapnya.

    Sapril, keponakan AKP Lusiyanto, juga menyoroti ketidaksesuaian dalam adegan rekonstruksi.

    “Kami tidak mengeklaim tidak sesuai, tapi memang tidak sesuai dengan fakta yang ada,” katanya.

    Ia juga meminta agar persidangan digelar secara terbuka untuk memastikan keadilan bagi para korban.

    Proses rekonstruksi yang dilakukan oleh Denpom II/3 Lampung tidak hanya menimbulkan banyak pertanyaan dari keluarga korban, tetapi juga menambah kesedihan dan kemarahan mereka.

    Keluarga berharap keadilan dapat ditegakkan secepatnya, dan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.

    (TribunLampung.co.id/Noval Andriansyah)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kronologi Sopir Taksi Online Tewas Diduga Dibegal di Bogor, Yoga Disiram Air Keras hingga Luka Parah – Halaman all

    Kronologi Sopir Taksi Online Tewas Diduga Dibegal di Bogor, Yoga Disiram Air Keras hingga Luka Parah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Bogor– Seorang sopir taksi online bernama Yoga Firdaus (36) ditemukan tewas dengan luka parah di Bogor, Jawa Barat.

    Korban yang merupakan warga Sukabumi ini diduga menjadi korban pembegalan setelah disiram air keras.

    Yoga ditemukan dalam kondisi memprihatinkan pada Selasa, 8 April 2025.

    Wajah dan perutnya mengalami luka bakar parah, diduga akibat air keras.

    Menurut paman korban, Iwan Kurniawan, Yoga terakhir kali berpamitan kepada keluarganya pada malam tanggal 7 April, sebelum berangkat ke Jakarta untuk mencari penumpang.

    “Dia mengendarai mobil Suzuki Ertiga dan tidak ada kabar selama dua hari,” ungkap Iwan.

    Kabar dari Keluarga

    Keluarga menerima informasi bahwa Yoga telah dirawat di RSUD Ciawi dalam keadaan koma pada Kamis, 9 April 2025.

    Kabar tersebut diperoleh setelah pihak kepolisian menginformasikan bahwa Yoga ditemukan oleh warga dengan luka bakar.

    “Dugaan sementara, Yoga menjadi korban pembegalan. Ada informasi bahwa air keras juga sempat masuk ke mulutnya,” jelas Iwan.

    Korban ditemukan dalam kondisi tidak sadar dan akhirnya meninggal dunia.

    Sebelum ditemukan, Yoga dilaporkan berjalan kaki sejauh dua kilometer sambil terhuyung-huyung, meminta bantuan kepada pengguna jalan.

    “Berdasarkan CCTV yang kita lihat, dia sempat minta tolong, tapi tidak ada mobil yang berhenti. Saat bertemu warga, dia memperkenalkan dirinya sebagai Yoga dari Grab,” tambah Iwan.

    Proses Pemakaman

    Jenazah Yoga telah diautopsi di RS Bhayangkara dan kemudian dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Ahlul Khair, Desa Cibatu, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.

    Pihak kepolisian Polsek Ciawi masih menyelidiki kasus ini untuk mengungkap lebih lanjut mengenai dugaan pembegalan yang menimpa Yoga.

    (TribunJabar.id/Dian Herdiansyah)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Korban Dokter Kandungan Cabul di Garut Disebut Bisa Bertambah, Ini Kata Polisi – Halaman all

    Tak hanya 12 Tahun Penjara, Hukuman Dokter Kandungan Cabul di Garut Bisa Lebih Berat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dokter kandungan cabul Syafril Firdaus alias MSF di Garut, Jawa Barat jadi tersangka atas kasus pencabulan.

    Ia disangkakan Pasal 6 B dan C dan atau Pasal 15 Ayat 1 Huruf B UU RI Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.

    “Dengan ancaman hukumannya 12 tahun penjara dan denda Rp 300 juta,” ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Hendra Rochmawan.

    Meski terancam 12 tahun penjara, namun Syafril bisa mendapatkan hukuman lebih berat apabila makin banyak korban yang bersedia melapor secara resmi.

    Mengutip TribunJabar.id, menurut Hendra, laporan dari para korban sangat dibutuhkan supaya pihak kepolisian bisa menjerat tersangka dengan hukuman yang maksimal.

    “Maka kami membuka layanan aduan. Keamanan dan identitas pelapor akan kami jamin rahasianya,” ungkapnya.

    AKBP Fajar m Gemilang selaku Kapolres Garut mengatakan, hingga saat ini baru ada satu orang yang melapor.

    Pelapor yakni seorang wanita berinisial AED (24).

    Kasus AED ini bermula ketika korban berkonsultasi mengenai suntik vaksin gonore.

    “Awalnya memang korban ini berkonsultasi ke klinik tempat tersangka bekerja, kemudian tersangka memberikan resep obat dan menjadwalkan suntik vaksin gonore,” ujarnya, Kamis (17/4/2025).

    Dikutip dari TribunJabar.id, tiga hari berselang, tersangka mendatangi rumah orang tua korban untuk menyuntikkan vaksin.

    Syafril, lanjut Fajar datang menggunakan layanan ojek online.

    Setelah menyuntikkan vaksin tersebut, tersangka meminta korban untuk mengantarnya ke kos.

    “Saat sampai korban menyerahkan uang pembayaran vaksin kemudian ditolak oleh tersangka, tersangka meminta korban menyerahkannya di dalam kos.” 

    “Keduanya kemudian masuk, tersangka lalu mengunci kamar kos dan melakukan perbuatannya dengan mendorong korban ke kasur,” jelasnya.

    Korban pun berhasil melawan dan melarikan diri dari kos tersebut.

    Tak terima, korban pun melaporkan tindakan tersangka ke polisi.

    Pihak kepolisian lantas memeriksa 10 saksi hingga akhirnya tersangka ditangkap.

    Polisi Kontak Influencer

    Sebagai langkah lanjutan, pihak Polda Jabar juga menghubungi sejumlah influencer yang berkaitan dengan informasi jumlah korban.

    Namun, langkah Polda Jabar masih belum mendapat jawaban.

    “Kami menyampaikan kepada seluruh masyarakat untuk bisa menjaga privasi korban, karena di sini ketika dia sudah menjadi korban kekerasan seksual, juga menjadi korban sosial di media sosial,” ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra, Kamis (14/4/2025).

    Hendra mengatakan bahwa hukum dalam kasus ini bergantung pada keberanian korban untuk melapor secara resmi.

    “Bagi masyarakat yang merasa menjadi korban, kami harap bisa melapor,” ungkapnya.

    Ia menuturkan, tim Polda Jabar juga sudah menghubungi sejumlah akun media sosial yang berkaitan dengan kasus kekerasan seksual ini.

    “Terkait hal ini, tim kami sudah melakukan profiling dan menghubungi pemilik akun melalui pesan langsung. Unit PPA dan tim siber Polda juga telah mencoba menjalin komunikasi, tapi sampai sekarang belum ada tanggapan atau timbal balik dari mereka,” ucap Hendra, dikutip dari TribunJabar.id.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Dokter Kandungan di Garut Terancam Hukuman Lebih Berat, Saat Ini Baru Satu Korban yang Melapor

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Sidqi Al Ghifari)

  • Pekan Orientasi XII, Hikmahbudhi Gelar Aksi Tanam Bibit Pohon di Kaki Gunung Merapi – Halaman all

    Pekan Orientasi XII, Hikmahbudhi Gelar Aksi Tanam Bibit Pohon di Kaki Gunung Merapi – Halaman all

    Pekan Orientasi XII, Hikmahbudhi Gelar Aksi Tanam Bibit Pohon di Kaki Gunung Merapi 

    Chaerul Umam/Tribunnews.com

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam rangkaian Pekan Orientasi XII, Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi) menggelar aksi peduli terhadap lingkungan dengan penanaman ratusan bibit pohon di kawasan kaki Gunung Merapi, Sleman, Yogyakarta.

    Kegiatan ini bagian dari komitmen besar Hikmahbudhi untuk menghijaukan Indonesia melalui gerakan penanaman satu juta pohon.

    Ketua Umum PP Hikmahbudhi, Candra Aditiya Nugraha, menegaskan kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi nyata generasi muda Buddhis dalam menghadapi tantangan krisis iklim. 

    “Ini bukan hanya soal menanam pohon, tapi soal menanam harapan untuk masa depan yang lebih lestari. Kami ingin mendorong kesadaran kolektif bahwa menjaga bumi adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (16/4/2025).

    Ratusan kader Hikmahbudhi bersama masyarakat lokal turun langsung ke lokasi penanaman. 

    Bibit pohon yang dipilih adalah jenis-jenis endemik yang sesuai dengan kontur dan karakteristik tanah Merapi, sehingga mampu tumbuh dengan baik dan menjaga kestabilan lingkungan.

    Candra juga menegaskan kalau kegiatan ini bukan aksi sesaat. 

    “Kami telah mencanangkan program Taman Satu Juta Pohon sebagai gerakan nasional Hikmahbudhi. Seluruh kader di berbagai wilayah akan turut serta, menjadikan gerakan ini masif dan berkelanjutan,” katanya.

    Aksi penanaman ini turut melibatkan berbagai pihak, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM). 

    Kolaborasi ini memastikan kegiatan berjalan aman, tepat sasaran, dan berdaya guna bagi lingkungan dan masyarakat.

    Menurut Hikmahbudhi, selain untuk mencegah kerusakan lingkungan, penanaman pohon juga penting dalam menghadapi dampak nyata perubahan iklim.

    Akar pohon yang kuat mampu menahan erosi, menjaga cadangan air tanah, hingga menciptakan kualitas udara yang lebih baik.

    “Kami ingin aksi ini menjadi inspirasi. Bahwa siapa pun, dari mana pun, bisa berkontribusi menjaga bumi. Karena bumi ini warisan untuk anak cucu kita, dan tidak ada waktu lagi selain sekarang,” kata Candra.

    Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian lingkungan, Hikmahbudhi berharap gerakan ini tak berhenti di kaki Merapi, melainkan menjalar ke seluruh penjuru negeri, menjadikan Indonesia lebih hijau dan berkelanjutan.

     

     

  • Pegawai LP2M Universitas Mataram Jadi Tersangka Usai Hamili Mahasiswi saat KKN – Halaman all

    Pegawai LP2M Universitas Mataram Jadi Tersangka Usai Hamili Mahasiswi saat KKN – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Penyidik Subdit IV Direktorat Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) menetapkan seorang pegawai Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Mataram (Unram) berinisial S sebagai tersangka atas kasus dugaan kekerasan seksual.

    S ditetapkan sebagai tersangka setelah terbukti menghamili seorang mahasiswi.

    Peristiwa itu terjadi ketika korban sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

    “Itu (laporan) sudah dalam proses penyidikan, minggu depan kita melakukan pemeriksaan yang bersangkutan sebagai tersangka,” kata Kasubdit IV Ditreskrimum Polda NTB, AKBP Ni Made Pujawati, Kamis (17/4/2025), dikutip dari TribunLombok.com.

    Puje menyampaikan bahwa penetapan status tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dan korban. 

    Ia juga menegaskan bahwa jumlah saksi yang telah dimintai keterangan oleh pihaknya lebih dari dua orang.

    Mengenai kronologi kejadian tersebut, Puje enggan menjelaskan secara detail. Ia menilai tindakan yang dilakukan tersangka itu telah melanggar hukum.

    “Dia diberikan kewenangan, diberikan tanggung jawab oleh lembaga, untuk melakukan suatu tindakan tetapi dia salah menggunakan, sehingga mengakibatkan peristiwa kekerasan seksual,” jelas Puje.

    Puje menjelaskan, peristiwa itu terjadi di wilayah Mataram, NTB.

    Sementara itu, mahasiswi yang menjadi korban dan dihamili oleh pelaku telah melahirkan.

    Kasus ini menjadi sorotan warga Mataram, terutama di kalangan civitas akademika.

    Karena itu, Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Unram, Joko Jumadi, mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Polda NTB.

    Ia menegaskan bahwa laporan tersebut merupakan bentuk komitmen Unram dalam mewujudkan lingkungan kampus yang bebas dari kekerasan seksual.

    “Jadi pelaporan ke polisi sebagai komitmen Unram untuk mewujudkan kampus bebas kekerasan seksual,” katanya.

    Namun, Joko enggan memberikan keterangan lebih jauh terkait kasus itu. 

    Ia hanya memastikan bahwa korban saat ini telah mendapatkan pendampingan dari Satgas PPKS.

    Kasus serupa

    Seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim di Kota Malang, Jawa Timur, mengaku merudapaksa mahasiswi kampus lain.

    Pelaku berinisial IPF melancarkan aksinya saat korban dalam kondisi mabuk dan tidak sadarkan diri.

    Menindaklanjuti perbuatan tersebut, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Malang telah menjalankan proses investigasi internal dan menjatuhkan sanksi pemecatan atau drop out (DO) kepada IPF.

    Keputusan ini tertuang dalam Surat Keputusan Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Nomor 684 Tahun 2025 yang ditandatangani Rektor, M. Zainuddin.

    Selain sanksi akademik, IPF kini juga harus berhadapan dengan proses hukum usai korban yang berinisial NB melaporkannya ke Satreskrim Polresta Malang Kota.

    Kuasa hukum korban, Tri Eva, mengatakan bahwa kliennya telah menjalani visum yang digunakan sebagai bukti kasus rudapaksa.

    “Kami bersama korban, telah membuat laporan ke Satreskrim Polresta Malang Kota pada Senin (14/4/2025) sore.”

    “Selain melapor, korban juga sudah menjalani visum tetapi hasil visumnya masih belum keluar,” bebernya, Selasa (15/4/2025), dikutip dari SuryaMalang.com.

    Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Muhammad Soleh, mengaku telah menerima laporan kasus rudapaksa dengan terlapor IPF.

    “Yang kami periksa yaitu terduga korban dan satu orang perempuan yang merupakan teman dari terduga korban,” tuturnya.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, korban sempat menenggak minuman alkohol sebelum dirudapaksa.

    “Kami belum bisa menyimpulkan apakah ada pemerkosaan atau tidak.”

    “Tetapi dari hasil pemeriksaan, korban mengaku telah disetubuhi di saat kondisinya tidak sadar karena keadaan mabuk,” katanya.

    Sejumlah saksi akan dipanggil untuk mengungkap kronologi kasus kekerasan seksual.

    “Kami telah menyiapkan penyelidikan dan penyidikan dan beberapa orang saksi akan kami panggil. Termasuk terduga pelaku akan kami panggil untuk diperiksa,” sambungnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Hamili Mahasiswa KKN, Oknum Pegawai LP2M Unram Jadi Tersangka 

    (Tribunnews.com/Falza/Mohay) (TribunLombok.com/Robby Firmansyah)