Category: Tribunnews.com Regional

  • Anggota DPR Soroti Lonjakan Wisatawan di Subang saat Libur Lebaran: Pacu Ekonomi Masyarakat Setempat – Halaman all

    Anggota DPR Soroti Lonjakan Wisatawan di Subang saat Libur Lebaran: Pacu Ekonomi Masyarakat Setempat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota DPR RI Fraksi PAN, Farah Puteri Nahlia, menyebut Kabupaten Subang telah membuktikan diri sebagai “Mutiara Pariwisata Jawa Barat”. 

    Hal tersebut, dikatakan Farah, setelah Subang mencatatkan rekor kunjungan wisatawan selama libur Lebaran 1446 H. 

    Ia menyebut fenomena ini sebagai “kebangkitan ekonomi berbasis kearifan lokal” yang berhasil menyerap tenaga kerja, menggerakkan UMKM, dan membuka peluang investasi.  

    “Gelombang 98.720 wisatawan bukan sekadar angka. Ini adalah bukti kepercayaan publik pada keindahan Subang dan ketangguhan masyarakat kita. Setiap kunjungan adalah cerita baru: petani stroberi yang pendapatannya melonjak, pengrajin dodol yang produksinya meningkat tiga kali lipat, dan pemuda desa yang menemukan harapan bekerja di kampung halaman,” kata Farah kepada wartawan, Minggu (20/4/2025).

    Farah pun memuji kolaborasi antara Disparpora Subang, pelaku usaha, dan komunitas lokal dalam menyajikan pengalaman wisata yang autentik. 

    “Ini baru awal! Dengan semangat gotong royong, kita akan ubah Subang menjadi destinasi kelas dunia yang menghargai alam, budaya, dan kesejahteraan masyarakat,” kata dia.  

    Farah mengatakan bahwa warga Subang perlu terus mempromosikan destinasi wisata Subang yang siap mendunia. 

    Ada lima destinasi “surga tersembunyi” menurut Farah, yakni Sari Ater Hot Spring Resort, Curug Cijalu, D’Castello, The Ranch Subang, Astro Highland Ciater. Farah juga mengajak semua pihak menjadikan momentum ini sebagai lompatan besar dengan empat strategi revolusioner., 

    Keempatnya yakni Infrastruktur Cerdas Berkelanjutan.

    “Tahun 2026, kita targetkan semua destinasi wisata terhubung jalan aspal dengan penerangan tenaga surya. Toilet higienis, musala nyaman, dan jalur evakuasi bencana akan jadi standar baru,” katanya.

    Kemudian digitalisasi destinasi dengan konsep metaverse. Dia mengatakan Kolaborasi dengan platform teknologi untuk membuat virtual tour 360°, augmented reality di situs sejarah, dan kerja sama dengan kreator konten muda untuk viralkan Subang Keren.

    Sekolah pariwisata berbasis budaya lokal lokal; Bentuk ‘Duta Wisata Desa’ dari kalangan pemuda dengan pelatihan multilingual, pengelolaan homestay, dan seni bercerita. 

    “Setiap desa wajib punya cinderamata unik berbahan lokal!” katanya.

    Farah mengatakan Subang perlu menggelar Festival tahunan bertaraf dunia.

    Ia mencontohkan, misalnya bisa lewat Subang International Hot Spring Festival’ dengan pameran geotermal, lomba fotografi drone, dan pertunjukan seni tradisional.

    Hal itu semua dapat menjadikan Subang sebagai wajah baru pariwisata berbasis sains dan budaya.

    “Angka 98.720 ini adalah titik awal. Bersama kita wujudkan Subang yang tidak hanya dikunjungi, tetapi dikenang. Di mana setiap jalanan berbisik cerita, setiap bukit mengajarkan ketangguhan, dan setiap senyum warga menjadi magnet kebahagiaan,” pungkas Farah.

  • Gaji Karyawan Jan Hwa Diana Dipotong jika Salat Jumat, Menag Turun Tangan Cek Kasus – Halaman all

    Gaji Karyawan Jan Hwa Diana Dipotong jika Salat Jumat, Menag Turun Tangan Cek Kasus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perusahaan sparepart mobil UD Sentosa Seal Surabaya milik Jan Hwa Diana, diduga memotong gaji karyawannya jika melaksanakan salat Jumat lebih dari 20 menit.

    Upah karyawan yang salat Jumat nanti akan dipotong sebesar Rp10 ribu dari upah per hari Rp80 ribu.

    Mengenai pemotongan gaji jika karyawan salat Jumat ini, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar akan mengeceknya terlebih dahulu.

    “Saya akan pelajari (cek kasusnya)” kata Nasaruddin saat ditemui awak media di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (19/4/2025), dilansir Kompas.com.

    Sejauh ini, Nasaruddin mengaku, belum menerima laporan terkait dengan kasus dugaan pelanggaran hak-hak pekerja di perusahaan Jan Hwa Diana itu.

    “Belum dapat ke saya itu laporannya,” kata Nasaruddin.

    Sebelumnya, perusahaan milik Jan Hwa Diana tersebut viral karena menahan ijazah karyawannya tanpa alasan jelas.

    Jika para karyawan ingin ijazahnya kembali, mereka harus membayar dengan tebusan jutaan rupiah, ketika resign.

    Selain itu, beberapa aturan juga dinilai melanggar hak-hak karyawan, seperti pemotongan gaji.

    Salah satu karyawan yang mengaku Muslim menyampaikan kepada Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, bahwa gajinya dipotong saat salat Jumat.

    Ia mengungkapkan bahwa pemotongan upah Rp10 ribu itu dilakukan jika salat Jumat lebih dari 20 menit, waktu yang diberikan perusahaan untuk istirahat.

    “Kalau kita Jumatan kan lebih dari itu Pak (waktunya), nah uang Rp 10.000 itu dianggap untuk mengganti waktu yang lebih,” ujarnya dalam tayangan Instagram resmi Armuji, @cakj1.

    Hal yang sama juga diungkapkan oleh mantan karyawan Jan Hwa Diana, Peter Evril Sitorus, yang mengungkapkan bahwa aturan gaji dipotong karena salat Jumat tersebut sudah berlangsung lama.

    Adapun, Peter mulai bekerja di UD Sentoso Seal yang berada di Pergudangan Margomulyo, Kecamatan Asemrowo, Surabaya itu pada akhir Desember 2024.

    Peter mengetahui bahwa beberapa temannya yang beragama Islam mengalami pemotongan gaji karena salat Jumat, tapi mereka tetap memutuskan untuk beribadah.

    “Karena saya non-Islam, saya kurang tahu detailnya, cuma saya tahu kalau ada pemotongan waktu shalat Jumat sebesar Rp10 ribu. Per Jumat, kalau mau salat Jumat, dipotong (gajinya),” ujar dia, dikutip dari Surya.co.id.

    Peter mengungkapkan bahwa pendapatan yang diterimanya dari perusahaan tersebut sebesar Rp80 ribu per hari.

    Menurutnya, angka itu masih kurang jika dibandingkan dengan tugas yang dikerjakannya.

    “Semoga kasus ini cepat kelar, masalahnya selesai teratasi, dan ijazah saya dikembalikan. (Harapan setelah melapor) berjalan sesuai prosedur hukumnya saja,” ujarnya.

    12 Mantan Karyawan Laporkan Jan Hwa Diana ke Polisi

    Atas kasus ini, diketahui sebanyak 12  orang yang mengaku mantan karyawan perusahaan sparepart mobil tersebut, termasuk Peter, mendatangi Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, untuk melaporkan Jan Hwa Diana selaku pemilik perusahaan.

    Belasan eks karyawan yang melapor tersebut rata-rata berusia 25-20 tahun.

    Mereka mengaku diminta menyerahkan ijazah asli sebagai jaminan saat diterima bekerja di perusahaan Jan Hwa Diana itu.

    Namun, ketika resign, jika ingin ijazah tersebut kembali maka mereka harus membayar dengan tebusan jutaan rupiah.

    Para pelapor itu berencana melaporkan kasus tersebut secara bertahap.

    Seorang pelapor, Ananda Sasmita Putri Ageng, juga menceritakan pengalamannya saat diterima bekerja di UD Sentosa Seal sebagai admin.

    Awal masuk, dia dihadapkan dengan dua pilihan, yakni menyerahkan ijazah atau membayar uang jaminan sebesar Rp2 juta.

    Di antara dua pilihan tersebut, Putri terpaksa memilih menyerahkan ijazah SMA-nya demi mendapatkan pekerjaan.

    Namun, ketika resign, ijazah Putri tidak dikembalikan oleh perusahaan karena tidak bisa menebusnya.

    “Saat resign, saya sudah tahu (ijazah) nggak akan dapat karena tidak sesuai persyaratan (bayar Rp2 juta). Jadi sudah tahu tidak minta,” ujarnya, Kamis (18/4/2025), dikutip dari Surya.co.id.

    Karena hal tersebut, Putri kesulitan mencari pekerjaan baru. 

    Putri mengungkapkan, setidaknya ada 31 mantan karyawan yang bernasib sama dengannya.

    “Kami hanya minta ijazah kami meskipun hanya SMA/SMK bisa kembali,” ucapnya.

    Pemkot Surabaya Gandeng Belasan Pengacara Lawan Jan Hwa Diana

    Dalam kasus ini, Pemkot Surabaya tak main-main dalam mendampingi 31 korban penahanan ijazah untuk melaporkan Jan Hwa Diana.

    Pemkot Surabaya pun sudah menyiapkan belasan pengacara untuk melawan Jan Hwa Diana yang sampai saat ini masih bersikukuh menyatakan tidak menahan ijazah eks karyawannya. 

    Adapun, belasan pengacara itu berasal dari Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi), Krisnu Wahyuono Law & Partner, serta Aliansi Advokat Surabaya Raya (AASR).

    Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, pihaknya ingin suasana kondusif sekaligus iklim investasi yang bagus.

    “Kalau ada yang melanggar ya ditindak. Sebab, yang bisa menentukan ada atau tidaknya tindak pidana adalah polisi. Sehingga masalah tuntas, solutif, tidak mengambang,” kata Eri di Surabaya, Jumat (18/4/2025), dikutip dari Surya.co.id.

    Eri juga menegaskan bahwa pelaku usaha yang melanggar aturan tidak layak beroperasi di Kota Pahlawan.

    “Ayo kita menata Surabaya dengan hati yang jernih, dengan pikiran yang bersih, sehingga Surabaya tetap kondusif, tetap baik buat pekerja, tetap baik buat pengusaha.”

    “Sehingga nama Surabaya tetap terjaga. Tapi siapa yang melanggar aturan, siapa yang tidak menjalankan kewajiban, maka mereka tidak boleh berusaha di Surabaya,” tegasnya.

    Oleh karena itu, Eri meminta kasus ini segera ditangani dan ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian. 

    Bahkan, ia menyampaikan langsung permintaan tersebut kepada pejabat di Polres Pelabuhan Tanjung Perak.

    Selain ancaman pidana, Eri juga tak segan untuk melakukan pencabutan izin berusaha.

    “Saya minta Disperinaker (Dinas Ketenagakerjaan dan Perindustrian) untuk mengecek seluruh perusahaan di Surabaya. Jika izinnya lengkap, silahkan berlanjut,” katanya.

    “Jika tidak berizin, maka harus diperiksa. Saya tidak ingin hanya karena satu atau dua perusahaan, citra ratusan perusahaan lain di Surabaya menjadi buruk,” tegasnya lagi.

    Eri lantas menjelaskan bahwa tindakan tegas ini diambil untuk menjaga kondusifitas Kota Surabaya dan memberikan kepastian kepada investor maupun para pekerja.

    Ia juga meminta para pekerja untuk menyampaikan permasalahan mereka kepada Pemkot Surabaya.

    “Ini harus menjadi pelajaran bagi perusahaan yang tidak taat aturan. Kita akan melihat dari sisi hukum agar tidak menimbulkan kegaduhan di Surabaya. Aturan ini berlaku untuk semua.”

    “Jika ada perusahaan yang terbukti melakukan tindakan seperti ini, maka izinnya akan saya cabut dan tidak akan saya berikan izin kembali untuk beroperasi di Surabaya,” katanya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Selain Tahan Ijazah, Eks Karyawan Jan Hwa Diana Mengaku Gaji Dipotong Rp10 Ribu Jika Sholat Jumat

    (Tribunnews.com/Rifqah) (Surya.co.id/Pipit Maulidiya/Bobby Constantine) (Kompas.com/Firda Janati)

  • Polisi di Buton Dilaporkan Rudapaksa Mertuanya, Ngaku Kebal Hukum dan Punya Beking, Kini Dipecat – Halaman all

    Polisi di Buton Dilaporkan Rudapaksa Mertuanya, Ngaku Kebal Hukum dan Punya Beking, Kini Dipecat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aipda AD, polisi di Buton Utara yang dilaporkan rudapaksa mertuanya kini dipecat sebagai polisi dan menjalani proses pidana.

    Sebelumnya Aipda AD yakin bisa bebas dari sanksi pidana karena laporan merudapaksa mertuanya sendiri.

    Aipda AD bahkan mengaku punya beking dan kebal hukum.

    Hal itu disampaikan Kapolres Buton Utara, Kombes Polisi Totok Budi.

    Ia mengatakan, Aipda AD mengklaim memiliki ‘beking’ yang akan melindunginya.

    Informasi tersebut didapatkan Totok Budi setelah Aipda AD dijatuhi sanksi berupa pemberhentian tidak dengan hormat atau PTDH.

    Kemudian Aipda AD mengajukan banding terhadap putusan sanksi tersebut.

    Akan tetapi, Totok Budi dengan tegas menyampaikan bahwa pihaknya akan terus memantau dan memastikan seluruh proses banding Aipda AD berjalan secara objektif dan sesuai dengan prosedur.

    “Memang benar yang bersangkutan mengajukan banding. Namun, perkembangan lanjutnya belum kami terima. Kami akan telusuri,” kata Totok Budi, Sabtu (19/4/2025).

    Totok juga berkomitmen pada institusinya untuk bersikap tegas terhadap segala bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh anggotanya, terlebih lagi pelanggaran tersebut dapat mencoreng nama baik institusi kepolisian.

    “Kami tidak akan mentolerir pelanggaran apa pun, apalagi yang mencoreng nama baik institusi.”

    “Saya selalu menekankan kepada anggota agar menjunjung tinggi integritas dan disiplin,” ucap Totok Budi.

    Ia menambahkan bahwa kepolisian harus menjadi contoh penegakan hukum yang bersih dan transparan, termasuk apa bila pelanggar berasal dari internal.

    “Komitmen ini sekaligus menjadi pesan bahwa institusi Polri siap bertindak tegas terhadap pelanggaran etik dan pidana yang dilakukan oleh personelnya, tanpa pandang bulu,” tambah Totok Budi.

     

    Aipda AD Dilaporkan Rudapaksa Mertuanya

    Sebelumnya, Aipda AD diduga melakukan rudapaksa terhadap ibu mertuanya di Kabupaten Buton Utara.

    Kejadian ini terjadi di rumah mertua Aipda AD pada 16 Januari 2025 lalu.

    Aipda AD diduga melakukan hal tak senonoh kepada ibu mertuanya di Kabupaten Buton Utara, yang terjadi pada 16 Januari 2025 lalu.

    Peristiwa memilukan itu terjadi pada 16 Januari 2025.

    Saat itu, AS, yang merupakan ibu mertua AD, sedang sibuk memasak di dapur.

    Menurut pengakuan S, suami korban yang juga ayah mertua AD, pelaku awalnya memanggil AS ke kamar dengan alasan ingin berbicara.

    Namun, AS menolak karena tengah memasak.

    AD diduga tidak mengindahkan penolakan tersebut dan malah menghampiri AS dari belakang, memeluknya tanpa persetujuan, lalu membopongnya ke kamar.

    Di situlah diduga terjadi tindak asusila tersebut.

    S mengungkapkan kejadian ini kepada wartawan pada Rabu (16/4).

    Ia mengaku sangat kecewa dan tidak habis pikir atas perbuatan menantunya itu.

    “Waktu kejadian saya tidak di rumah. Begitu tahu, saya langsung laporkan dia (AD) ke Polres Buton Utara,” ungkapnya dengan nada getir.

    Ia juga mengungkapkan pengkhianatan mendalam dari AD terhadap kepercayaan keluarga.

    “Kenapa dia tega begitu? Istri saya itu mertuanya (AS), masih banyak perempuan lain di luar sana,” sesalnya.

     

  • Kunjungi Taman Kehati dan Area Konservasi di Klaten-Boyolali, Menteri LH Dorong Skema PJL – Halaman all

    Kunjungi Taman Kehati dan Area Konservasi di Klaten-Boyolali, Menteri LH Dorong Skema PJL – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq mengunjungi Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Aqua Klaten serta Daerah Konservasi di Dusun Gumuk, Mriyan, Boyolali, Sabtu (19/4/2025).

    Hanif melihat langsung proses konservasi berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS) dan implementasi skema Pembayaran Jasa Lingkungan (PJL).

    Konservasi sumber daya air dinilai menjadi salah satu fokus jangka panjang pemerintah.

    Untuk itu, Kementerian Lingkungan Hidup secara konsisten mendorong berbagai upaya konservasi yang terintegrasi, inklusif dan berkelanjutan.

    Dalam kunjungannya, Hanif mengapresiasi kolaborasi multipihak dalam menjalankan upaya pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan di wilayah sub-DAS Pusur.

    “Penerapan skema PJL di sub-DAS Pusur yang melibatkan partisipasi aktif multipihak, di mana terjalin kolaborasi yang baik antar kelompok masyarakat seperti Pusur Institute, pelaku industri seperti Aqua, pemerintah Kabupaten Boyolali, serta pemerintah Kabupaten Klaten, membentuk sinergi yang mulus dalam upaya konservasi,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu. 

    Konservasi sumber daya alam dari hulu ke hilir dinilai Hanif menjadi hal yang sangat penting.

    “Karena ekosistem bersifat saling terhubung. Saya berharap skema PJL yang melibatkan berbagai sektor seperti ini dapat discale-up dan direplikasi di berbagai wilayah lainnya di Indonesia,” ungkapnya.

    Dalam kesempatan ini, Kementerian Lingkungan Hidup sekaligus memperkenalkan Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2025 tentang Pengembangan Sistem Pembayaran Jasa Lingkungan.

    Peraturan ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi multipihak dalam upaya pemanfaatan sumber daya yang efektif dan berkelanjutan.

    Sementara itu VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto, mengatakan aksi kolektif pengelolaan sumber daya air terintegrasi dari hulu hingga hilir mempertegas tekad perusahaan dalam membantu pemerintah menciptakan kelestarian lingkungan.

    “Kami menyadari bahwa mendorong keberlanjutan merupakan langkah penting untuk memberikan dampak nyata bagi kelestarian lingkungan dan masyarakat,” ungkapnya.

    Hal itu, ungkap Vera, sejalan dengan komitmen perusahaan untuk melestarikan lingkungan.

    “Skema PJL ini memberikan insentif kepada masyarakat yang berperan aktif dalam konservasi sumber daya alam sekaligus memastikan terjaganya ketersediaan air,” ungkapnya

    Pendekatan Kolaboratif Terintegrasi Melalui Skema PJL

    Lebih lanjut, PJL disebut dapat mendorong kolaborasi antara industri, masyarakat, dan lembaga untuk menjaga ketersediaan air melalui insentif atas praktik konservasi terintegrasi. 

    Skema ini telah diinisiasi bersama pemerintah daerah setempat, mitra LSM dan komunitas di berbagai wilayah Sub DAS seperti Cicatih, Jawa Barat; Kedunglarangan, Jawa Timur; Rejoso, Jawa Timur; Ayung, Bali; serta Pusur, Jawa Tengah.

    Pendekatan PJL memberikan penghargaan kepada masyarakat yang menerapkan teknik seperti sumur resapan, rorak, pupuk organik, dan agroforestri.

    Industri berkontribusi melalui dukungan uang dan/atau sesuatu yang dapat dinilai dengan uang, sementara mitra LSM menjembatani koordinasiantar pihak serta menentukan nilai insentif berdasarkan faktor seperti kepemilikan lahan, pola tanam, dan jenis konservasi yang dilakukan.

    Bupati Boyolali, Agus Irawan mengatakan program ini tidak hanya tentang memberikan insentif, tetapi juga mendorong kesadaran dan praktik pertanian di hulu yang mampu mencegah erosi dan menjaga keseimbangan air tanah di hilir.

    “Selain berdampak positif bagi ekosistem, program ini juga menguntungkan secara ekonomi. Terlebih, debit mata air di sekitar kawasan konservasi berhasil menunjukkan tren yang lebih stabil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ungkapnya. 

    Pemkab Boyolali berharap akan lebih banyak masyarakat dan petani yang terlibat dalam inisiatif ini serta dapat direplikasi di wilayah konservasi lainnya.

    Pada kesempatan yang sama, Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo turut menyampaikan dibutuhkan kolaborasi dan kerjasama yang baik antara pemerintah daerah dan pelaku industri serta seluruh elemen masyarakat untuk menjaga keberlanjutan sumber daya air.

    “Jadi jangan sampai kita terlena dan tidak menjaga air dari sumbernya,” ungkapnya.

    Upaya Konservasi Sumber Daya Air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Pusur

    Diketahui, Aqua bersama Pusur Institute menjalankan upaya konservasi terintegrasi di wilayah sepanjang sub-DAS Pusur.

    Inisiatif yang telah dijalankan di kawasan hulu termasuk pengembangan Kecamatan Konservasi Tamansari, pembuatan sumur resapan, lubang biopori dan pembangunan Embung Tirta Mulya di Kabupaten Boyolali.

    Di kawasan tengah, beberapa upaya yang dilakukan termasuk penerapan pertanian ramah lingkungan serta perbaikan jaringan irigasi, serta di kawasan hilir, program konservasi “Revitalisasi Jogo Toya Kamulyan” bersama Forum Relawan Irigasi.

    “Sejalan dengan komitmen kami, Aqua percaya bahwa upaya keberlanjutan dan bisnis harus terus berjalan secara beriringan. Kolaborasi multi pihak menjadi kunci mewujudkan pengelolaan ekosistem sumber daya air yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.”

    “Kami percaya upaya yang dilakukan secara konsisten dengan melibatkan banyak pihak dapat meningkatkan kontribusi positif pada pelestarian dan lingkungan yang lebih keberlanjutan,” tutup Vera.

    (Tribunnews.com)

  • Mobil Tertemper KRL di Bogor, Petugas Masih Berjibaku Lakukan Evakuasi – Halaman all

    Mobil Tertemper KRL di Bogor, Petugas Masih Berjibaku Lakukan Evakuasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Petugas KAI Commuter dan KAI Daop 1 Jakarta masih melakukan evakuasi rangkaian Commuter Line Bogor No. 1040 relasi Manggarai–Bogor di perlintasan sebidang JPL No. 27 lintas Cilebut–Bogor, Sabtu (19/4/2025).

    Hal itu menyusul sebuah mobil minibus Grand Livina yang diduga selip hingga tertemper KRL sore tadi.

    Hingga pukul 20.45 WIB, kereta penolong sudah berada di lokasi untuk melakukan percepatan evakuasi sarana KRL. 

    VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan estimasi evakuasi sarana KRL dan normalisasi jalur rel sekitar 75 menit dari pukul 20.30 WIB.

    “Petugas terkait di lokasi terus fokus untuk melakukan evakuasi sarana KRL dan jalur rel, estimasi proses evakuasi dan penanganan kendala tersebut selama 75 menit atau hingga pukul 21.45 WIB,” terangnya kepada wartawan, Sabtu (19/4/2025).

    Sebelumnya, seluruh pengguna Commuter Line No. 1040 telah dievakuasi dengan KRL pengganti untuk menuju Stasiun Bogor. 

    Pengguna dan masinis selamat dan tidak mengalami luka-luka.

    Imbas kejadian tersebut, hingga pukul 20.30 WIB, KAI Commuter melakukan rekayasa pola operasi pada perjalanan Commuter Line Bogor, antara lain:

    1. Commuter Line No. 1358 relasi Jakarta–Bogor perjalanannya hanya sampai Stasiun Cilebut untuk kembali sebagai Commuter Line No. 1415 tujuan Jakarta.

    2. Commuter Line No. 1368 relasi Jakarta–Bogor perjalanannya hanya sampai Stasiun Depok untuk kembali sebagai Commuter Line No. 1103 tujuan Jakarta.

    3. Commuter Line No. 1362 relasi Jakarta–Bogor perjalanannya hanya sampai Stasiun Bojonggede untuk kembali sebagai Commuter Line No. 1101 tujuan Depok.

    4. Commuter Line No. 1362 relasi Jakarta–Bogor perjalanannya hanya sampai Stasiun Bojonggede untuk kembali sebagai Commuter Line No. 1101 tujuan Depok. (Terdapat pengulangan yang perlu dihapus)

    5. Commuter Line No. 1372 relasi Jakarta–Bogor perjalanannya hanya sampai Stasiun Depok untuk kembali sebagai Commuter Line No. 1427 tujuan Jakarta Kota.

    6. Commuter Line No. 1046 relasi Manggarai–Bogor perjalanannya hanya sampai Stasiun Depok untuk kembali sebagai Commuter Line No. 1057 tujuan Jakarta Kota.

    7. Commuter Line No. KA 1048 relasi Manggarai–Bogor perjalanannya hanya sampai Stasiun Depok untuk kembali sebagai Commuter Line No. 1059 tujuan Jakarta Kota.

    8. Commuter Line No. KA 1050 relasi Manggarai–Bogor perjalanannya hanya sampai Stasiun Depok untuk kembali sebagai Commuter Line No. 1107 tujuan Jakarta Kota.

    9. Commuter Line No. KA 1382 relasi Jakarta Kota–Bogor perjalanannya hanya sampai Stasiun Depok untuk kembali sebagai Commuter Line No. 1059 tujuan Jakarta Kota.

    10. Commuter Line No. KA 1376 relasi Jakarta Kota–Bogor perjalanannya hanya sampai Stasiun Depok untuk kembali sebagai Commuter Line No. 1431 tujuan Jakarta Kota.

    11. Commuter Line No. KA 1370 relasi Jakarta Kota–Bogor perjalanannya hanya sampai Stasiun Bojonggede untuk kembali sebagai Commuter Line No. 1425 tujuan Jakarta Kota.

     

     

  • Polisi Berpangkat Aipda di Buton Utara Diduga Rudapaksa Mertua, Bopong Korban Dari Dapur ke Kamar – Halaman all

    Polisi Berpangkat Aipda di Buton Utara Diduga Rudapaksa Mertua, Bopong Korban Dari Dapur ke Kamar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aipda AD, anggota polisi yang bertugas di Polres Buton Utara, Sulawesi Tenggara diduga melakukan aksi rudapaksa terhadap mertuanya.

    Peristiwa tersebut terungkap setelah keluarga korban melaporkan aksi bejat Aipda AD ke Polres Buton Utara.

    Atas perbuatannya, kini Aipda AD dijatuhi sanksi pemberhentian dengan tidak hormat (PTDH) atau dipecat dari kepolisian.

    Aipda AD pun melakukan perlawanan atas putusan sidang kode etik tersebut dengan mengajukan banding.

    Setelah, proses etiknya selesai, Aipda AD pun harus bersiap menjalani proses pidananya.

    Kronologi Aipda AD Diduga Rudapaksa Mertua

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi bejat Aipda AD terhadap mertuanya terjadi pada Rabu, 16 Januari 2025.

    Peristiwa terjadi di rumah korban di Buton Utara.

    Saat itu, suasana rumah sepi, karena suami korban sedang tak berada di rumah.

    Korban awalnya sedang berada di dapur sibuk memasak.

    Tiba-tiba, Aipda AD memanggil ibu mertuanya ke kamar.

    Saat itu, Aipda AD berdalih bila dirinya ingin mengobrol dengan ibu mertuanya.

    Namun, karena ibu mertua sedang sibuk di dapur, akhirnya permintaan Aipda AD pun ditolak.

    Entah apa yang ada di benak pelaku, bukannya menunggu, Aipda AD justru bergegas dari dalam kamarnya dan langsung memeluk mertuanya dari belakang.

    Lalu ia membopong ibu mertuanya ke dalam kamar hingga terjadi aksi kekerasan seksual.

    Lantas, korban pun menceritakan apa yang dialaminya kepada suaminya.

    Mendengar pengakuan tersebut, suami korban pun tak terima hingga akhirnya melaporkan aksi bejat Aipda AD ke Polres Buton Utara.

    Hingga akhirnya polisi melakukan pemeriksaan terhadap Aipda AD dan saksi-saksi.

    Hingga akhirnya yang bersangkutan pun dijatuhi sanksi PTDH.

    “Sidang kode etik telah dilaksanakan dan diputuskan PTDH. Seluruh tahapan administratif telah dijalani di Polres Buton Utara,” kata Kapolres Buton Utara AKBP Totok Budi, Sabtu (19/4/2025).

    Aipda AD Lakukan Perlawanan

    Menyikapi sanksi PTDH, Aipda AD pun melakukan upaya perlawan dengan mengajukan banding ke Polda Sultra.

    Bahkan, Aipda AD pun membuat rumor kepada keluarga korban bila dirinya akan bebas dan tak akan dipecat.

    Menyikapi Rumor tersebut, Totok Budi menegaskan pihaknya bakal terus mengawal kasus tersebut.

    “Memang benar yang bersangkutan mengajukan banding. Namun, perkembangan lanjutnya belum kami terima. Kami akan telusuri,” ujar Totok.

    Totok berkomitmen akan menindak tegas terhadap anggotanya yang terbukti melakukan pelanggaran.

    “Kami tidak akan mentolerir pelanggaran apa pun, apalagi yang mencoreng nama baik institusi,” ujarnya.

    Ia pun mengingatkan kepada jajaranya untuk senantiasa menjunjung tinggi integritas dan disiplin.

    “Saya selalu menekankan kepada anggota agar menjunjung tinggi integritas dan disiplin,” ucap Totok Budi.

    Kepolisian, kata dia harus menjadi contoh penegakan hukum yang bersih dan transparan, termasuk apabila pelanggar berasal dari internal.

    “Komitmen ini sekaligus menjadi pesan bahwa institusi Polri siap bertindak tegas terhadap pelanggaran etik dan pidana yang dilakukan oleh personelnya, tanpa pandang bulu,” ucap Totok Budi.

    (Tribunnews.com/ tribunjateng.com/ rival al manaf)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Pengakuan Aipda AD Polisi Pemerkosa Mertua, Ngaku Kebal Hukum Karena Punya Beking

  • Sosok Bidan Puskesmas di Dairi Sumut Jadi Sopir Ambulans demi Selamatkan Ibu Hamil, Videonya Viral – Halaman all

    Sosok Bidan Puskesmas di Dairi Sumut Jadi Sopir Ambulans demi Selamatkan Ibu Hamil, Videonya Viral – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sosok perempuan mengenakan pakaian dinas yang viral mengendarai mobil ambulans demi selamatkan pasien di Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara (Sumut). 

    Aksi heroiknya menjadi sopir ambulans membawa pasien untuk dirujuk ke rumah sakit terdekat, viral di media sosial. 

    Belakangan terungkap, perempuan yang berprofesi sebagai bidan puskesmas di Dairi tersebut, bernama Doya Berutu.

    Dikutip dari Kompas.com, Doya nekat menjadi sopir ambulans demi menyelamatkan ibu hamil yang perlu mendapat penanganan medis di rumah sakit.

    Hal tersebut, dikonfirmasi oleh Kepala Puskesmas Parongil, Rismawaty Doloksaribu.

    Ia menceritakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (15/4/2025). 

    Saat pagi hari, pasien dari Desa Palipi, Kelurahan Parongil, mendatangi Puskesmas Parongil, tempat Doya bekerja.

    “Waktu itu ketuban pasien ini pecah dini, jadi harus segera dirujuk ke Rumah Sakit Sidikalang,” kata Rismawaty melalui saluran telepon pada Sabtu (19/4/2025).

    “Takutnya terjadi infeksi pada tubuh ibu dan bayi. Jadi, keselamatan mereka inilah yang kami pikirkan,” imbuhnya.

    Mengetahui keadaan tersebut, ia menghubungi sopir ambulans yang sebelumnya sudah dirumahkan sejak akhir Februari, imbas aturan pemerintah pusat.

    “Sopir ini kan sudah tidak terikat lagi karena dirumahkan. Meski begitu, saya tetap hubungi dia untuk membantu. Sayangnya, dia lagi ada kerjaan, jadi tidak bisa,” jelas Rismawaty.

    Lantas, Rismawaty menyebut, pihaknya berunding dan Doya bersedia untuk menyetir karena memang situasinya genting. 

    Doya bersama dua bidan, pasien, dan keluarga pasien, pun berangkat dari puskesmas menuju RS Sidikalang.

    Sekitar pukul 12.00 WIB, mereka tiba di rumah sakit dan pasien langsung diserahkan ke dokter untuk menjalani persalinan.

    Menurut Rismawaty, proses persalinan berjalan lancar. 

    “Untuk ibu dan bayinya sehat dan sudah kembali ke rumahnya,” ucapnya.

    Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi belum mengetahui dimana lokasi yang dimaksud. 

    Pihak Dinkes Dairi pun mencari siapa sosok bidan yang viral di media sosial itu. 

    “Belum tau kita Pak. Belum ada yang bisa diminta info yang sebenarnya, mungkin karena masih hari besar (libur Wafat Isa Almasih),” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi, Frisda Turnip, dikutip dari Tribun Medan.

    Menurut Frisda, kemungkinan pihaknya bakal memanggil pihak terkait untuk mencari tahu siapa sosok bidan yang dimaksud. 

    “Belum mendapatkan info langsung dari yang bersangkutan. Hari Senin kita panggil (pihak dari seluruh puskesmas),” imbuhnya. 

    Video Viral di Medsos

    Diketahui, video perempuan kendarai mobil ambulans di Dairi, Sumut, viral di media sosial. 

    Video tersebut, diunggah oleh akun Instagram  @tkpmedan dan viral di media sosial. 

    Hingga berita ini ditulis, Sabtu (19/4/2025), video itu telah dilihat lebih dari 140 ribu kali. Beragam respons pun disampaikan warganet. 

    Dalam unggahannya, tertulis keterangan “Demi keselamatan ibu dan anak, ibu bidan di Puskesmas Dairi menyetir mobil Ambulance sendiri dikarenakan tidak ada supir untuk merujuk pasiennya ke rumah sakit terdekat”.

    Diduga, perempuan yang membawa pasien itu, adalah seorang bidan. 

    Bidan tersebut, kursi kemudi ambulans membawa seorang pasien yang hendak melahirkan.

    Dalam video, terdengar sirine ambulans berbunyi dan si bidan yang mengenakan baju dinas tampak fokus mengemudikan mobil ambulans.

    Beberapa kali, bidan tersebut, menyalakan bunyi klakson ketika melintas di jalan.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Viral Bidan Jadi Sopir Ambulans Bawa Pasien Ibu Hamil, Ini Kata Dinkes Dairi

    (Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Tribun-Medan.com/Alvi Syahrin Najib Suwitra, Kompas.com)

  • Sosok Fikri Ahmad, Calon Haji Termuda asal Sragen Jateng, Baru Lulus SMK Tahun 2024 – Halaman all

    Sosok Fikri Ahmad, Calon Haji Termuda asal Sragen Jateng, Baru Lulus SMK Tahun 2024 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sosok Fikri Ahmad Imanudin, pemuda berusia 18 tahun asal Desa Karangjati, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, menjadi jemaah calon haji 2025 termuda.

    Fikri akan menunaikan ibadah Haji tahun ini, menggantikan posisi ayahnya yang telah meninggal dunia pada 2023 lalu.

    Fikri dijadwalkan berangkat Haji pada tahun 2025, setelah orang tuanya mendaftar haji sejak tahun 2012.

    Artinya keluarga Fikri memerlukan waktu 13 tahun sebelum akhirnya dapat berangkat Haji.

    Diketahui, sang ibu telah berangkat Haji pada tahun 2024, sehingga Fikri akan berangkat sendirian.

    Fikri mengaku, sudah melakukan berbagai persiapan untuk berangkat ke Tanah Suci, termasuk mengikuti bimbingan manasik sebanyak 25 kali.

    Miliki Doa Khusus

    Selama ibadah haji, Fikri memiliki doa khusus yang akan dipanjatkan untuk almarhum bapaknya dan keluarganya.

    “Memanjatkan doa khusus pasti ada, untuk almarhum Bapak, doa untuk ibu saya, keluarga,” ungkapnya, dikutip dari TribunSolo.com.

    Sosok Fikri, Jemaah Calon Haji Termuda

    Fikri adalah anak bungsu dari tiga bersaudara, dengan dua kakak perempuan yang sudah berkeluarga.

    Dia baru lulus dari SMK pada tahun 2024 dan saat ini membantu ibunya menjalankan usaha konveksi.

    “Sebagai yang lebih muda, nanti di sana beribadah, kalau bisa membantu orang yang lebih tua, saling tolong-menolong,” terangnya.

    Rencana Perjalanan Haji

    Sebagai informasi, Kementerian Agama RI telah merilis rencana perjalanan ibadah haji tahun 1446 H (2025 M) yang mencakup berbagai tahapan penting perjalanan haji.

    Jamaah haji dari Indonesia, termasuk Fikri, diharapkan mempersiapkan diri baik dari segi fisik, mental, maupun administrasi.

    Jadwal Keberangkatan

    1 Mei 2025 (3 Dzulqa’dah 1446)
    Jamaah haji mulai memasuki asrama haji di seluruh Indonesia.
    2-16 Mei 2025 (4-18 Dzulqa’dah 1446)
    Pemberangkatan jamaah haji gelombang I dari Indonesia menuju Madinah.
    17-31 Mei 2025 (19 Dzulqa’dah-4 Dzulhijjah 1446)
    Pemberangkatan jamaah haji gelombang II dari Indonesia menuju Jeddah.
    31 Mei 2025 (4 Dzulhijjah 1446)
    Closing date atau batas akhir kedatangan jamaah haji di Arab Saudi.
    4 Juni 2025 (8 Dzulhijjah 1446)
    Pemberangkatan jamaah haji dari Makkah menuju Arafah.
    5 Juni 2025 (9 Dzulhijjah 1446)
    Pelaksanaan Wukuf di Arafah, puncak ibadah haji.
    6 Juni 2025 (10 Dzulhijjah 1446)
    Hari Raya Idul Adha.
    7-9 Juni 2025 (11-13 Dzulhijjah 1446)
    Hari Tasyrik (Nafar Awal dan Nafar Tsani).
    18 Juni-2 Juli 2025 (22 Dzulhijjah 1446-7 Muharram 1447)
    Pemberangkatan jamaah haji gelombang II dari Makkah menuju Madinah.
    11-25 Juni 2025 (15-29 Dzulhijjah 1446)
    Pemulangan jamaah haji gelombang I dari Jeddah ke Indonesia.
    26 Juni-10 Juli 2025 (1-15 Muharram 1447)
    Pemulangan jamaah haji gelombang II dari Madinah ke Indonesia.
    11 Juli 2025 (17 Muharram 1447)
    Akhir kedatangan jamaah haji gelombang II di Indonesia.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • DPRD Sumut Megawati Zebua Laporkan Akun TikTok Penyebar Video Cekcoknya – Halaman all

    DPRD Sumut Megawati Zebua Laporkan Akun TikTok Penyebar Video Cekcoknya – Halaman all

    TRIBUNNNEWS.COM – Anggota DPRD Sumatera Utara, Megawati Zebua, melaporkan akun media sosial TikTok yang menyebarkan video cekcok dirinya dengan pramugari Wings Air.

    Akun tersebut, yang menggunakan nama pengguna @polostakberdosa3, diduga telah mencemarkan nama baik Megawati.

    Laporan Resmi ke Polda Sumut

    Laporan tersebut diterima oleh Polda Sumut pada Jumat, 18 April 2025.

    Kombes Ferry Walintukan, Kabid Humas Polda Sumut, mengonfirmasi laporan tersebut. 

    Ferry mengatakan bahwa Megawati menilai kalimat dalam video tersebut tidak sesuai dengan fakta dan telah mencemarkan nama baiknya.

    “Pelapor menilai kalimat dalam video tersebut tidak sesuai dengan fakta, akibat dari kalimat tersebut pelapor selaku korban merasa keberatan dan tercemar nama baiknya,” kata Ferry, Sabtu (19/4/2025) dikutip dari Tribun Medan. 

    Cekcok dengan Pramugari

    Insiden yang memicu laporan ini terjadi pada Minggu, 13 April 2025, saat Megawati hendak terbang ke Bandar Udara Internasional Kualanamu dengan penerbangan IW1267.

    Megawati terlibat cekcok dengan pramugari bernama Lidya Cristine, 28 tahun, terkait koper yang seharusnya dimasukkan ke dalam bagasi.

    Menurut Danang Mandala Prihantoro, perwakilan Wings Air, Megawati menunjukkan sikap tidak kooperatif dan melakukan tindakan fisik terhadap pramugari.

    “Saat dilakukan pendekatan lanjutan, pelanggan justru melakukan tindakan fisik berupa dorongan dan cekikan terhadap salah satu pramugari,” urai Danang Rabu (16/4/2025) dikutip dari Instagram @wingsairid.

    Tanggapan Megawati

    Megawati sendiri telah membantah tuduhan melakukan kekerasan fisik.

    Ia menjelaskan bahwa ia hanya mendorong pramugari agar bisa memberikan ruang bagi penumpang lain yang ingin duduk.

    “Mungkin video viral itu yang  mengatakan mencekik itu tidak ada sama sekali  tidak pernah mau mencekik orang,” katanya, Selasa (15/4/2025). 

    “Saya hanya mau menyuruh pramugari geser agar penumpang yang lain bisa masuk pada saat itu,” tegas dia.

    Megawati juga mengakui bahwa koper yang menjadi pemicu masalah tersebut bukan miliknya, melainkan milik penumpang lain yang sudah lanjut usia.

    Tindakan Hukum

    Sementara itu, pramugari Lidya juga telah melaporkan Megawati ke Polres Nias terkait dugaan penganiayaan.

    Kapolres Nias, AKBP Revi Nurvelani, menyatakan bahwa laporan tersebut diterima secara pribadi pada Kamis, 17 April 2025.

    Kedua belah pihak kini menunggu proses hukum lebih lanjut terkait insiden ini.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Tak Terima Diviralkan, Anggota DPRD Sumut yang Cekcok dengan Pramugari Wings Laporkan Akun Medsos. 

    (Tribunnews.com/Milani, TribunMedan.com/ Fredy Santoso)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Sosok Fikri Ahmad, Calon Haji Termuda asal Sragen Jateng, Baru Lulus SMK Tahun 2024 – Halaman all

    Cerita Calon Haji Termuda dari Sragen Jateng, Punya Doa Khusus untuk Orang Tuanya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kisah Fikri Ahmad Imanudin asal Desa Karangjati, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah (Jateng), jadi jemaah calon haji termuda 2025.

    Pemuda berusia 18 tahun tersebut, akan berangkat ibadah Haji pada tahun 2025 ini. 

    Calon Haji Termuda asal Sragen ini, menggantikan sang ayah yang telah berpulang pada 2023 lalu.

    Dikutip dari TribunSolo.com, Fikri Ahmad mengaku, sudah melakukan banyak persiapan untuk berangkat ke Tanah Suci.

    “Alhamdulillah sudah siap berangkat, sudah ikut bimbingan manasik 25 kali, kemarin tahu-tahu ditunjuk, tidak kaget juga, dijalani saja,” katanya.

    Lebih lanjut, Fikri menyebut, memiliki doa khusus yang dipanjatkan ketika ibadah Haji. 

    “Memanjatkan doa khusus pasti ada, untuk almarhum Bapak, doa untuk ibu saya, keluarga,” sambungnya.

    Daftar Haji sejak 2012

    Masih mengutip Tribun Solo, Fikri menceritakan, orang tuanya mendaftar haji sejak tahun 2012.

    Itu berarti, untuk berangkat Haji harus menunggu selama 13 tahun lamanya.

    Namun, ketika berangkat Haji, Fikri tidak ditemani ibu atau keluarganya.

    Diketahui, sang ibu telah berangkat haji pada tahun 2024.

    “Nanti berangkat sendiri, tidak sama ibu, sebenarnya tahun kemarin bisa bareng, tapi umur saya belum 18 tahun, untuk berangkat kan minimal 18 tahun,” jelasnya.

    Sosok Fikri, Baru Lulus SMK

    Kisah Fikri Ahmad Imanudin merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara.

    Di mana kedua kakaknya perempuan dan sudah berkeluarga.

    Sehingga, kata Fikri, mau tidak mau, ia yang ditunjuk untuk menggantikan posisi ayahnya berangkat Haji tahun ini. 

    “Sebagai yang lebih muda, nanti di sana beribadah, kalau bisa membantu orang yang lebih tua, saling tolong-menolong,” terangnya.

    Mengenai pendidikannya, Fikri baru lulus SMK pada tahun 2024 lalu. 

    Saat ini, Fikri disibukkan membantu sang ibu menjalankan usaha konveksi.

    Pemuda berusia 18 tahun asal Kalijambe, Sragen ini menjadi jemaah calon haji termuda 2025.

    Sebagai informasi, total kuota jemaah haji asal Jawa Tengah tahun ini sebanyak 30.377 jemaah.

    Sebanyak 254 orang Petugas Haji Daerah (PHD) Provinsi Jawa Tengah 2025 pun sudah mengikuti pembekalan atau bimbingan teknis di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, pada 10-13 Februari 2025.

    Hal tersebut, disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, saat membuka Bimbingan Teknis PHD di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Senin (10/2/2025).

    “Kami berharap teman-teman dapat mengikuti pelatihan dengan baik. (Petugas haji) ini tanggung jawabnya tidak ringan, akan melayani para jemaah di Indonesia maupun nanti di Arab Saudi,” katanya, dikutip dari situs resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.

    Rencana Perjalanan Haji 1446 H/2025 M

    Kementerian Agama RI telah merilis rencana perjalanan ibadah haji tahun 1446 H/2025 M. 

    Jadwal ini mencakup berbagai tahapan penting perjalanan haji yang akan diikuti oleh jamaah Indonesia, mulai dari keberangkatan hingga pemulangan.

    Kementerian Agama pun mengingatkan agar seluruh calon jamaah mempersiapkan diri, baik dari segi fisik, mental, maupun administrasi.

    Berikut rangkaian jadwal haji tahun 2025, dikutip dari kemenag.go.id:

    1 Mei 2025 (3 Dzulqa’dah 1446)
    Jamaah haji mulai memasuki asrama haji di seluruh Indonesia.
    2-16 Mei 2025 (4-18 Dzulqa’dah 1446)
    Pemberangkatan jamaah haji gelombang I dari Indonesia menuju Madinah.
    17-31 Mei 2025 (19 Dzulqa’dah-4 Dzulhijjah 1446)
    Pemberangkatan jamaah haji gelombang II dari Indonesia menuju Jeddah.
    31 Mei 2025 (4 Dzulhijjah 1446)
    Closing date atau batas akhir kedatangan jamaah haji di Arab Saudi.
    4 Juni 2025 (8 Dzulhijjah 1446)
    Pemberangkatan jamaah haji dari Makkah menuju Arafah.
    5 Juni 2025 (9 Dzulhijjah 1446)
    Pelaksanaan Wukuf di Arafah, puncak ibadah haji.
    6 Juni 2025 (10 Dzulhijjah 1446)
    Hari Raya Idul Adha.
    7-9 Juni 2025 (11-13 Dzulhijjah 1446)
    Hari Tasyrik (Nafar Awal dan Nafar Tsani).
    18 Juni-2 Juli 2025 (22 Dzulhijjah 1446-7 Muharram 1447)
    Pemberangkatan jamaah haji gelombang II dari Makkah menuju Madinah.
    11-25 Juni 2025 (15-29 Dzulhijjah 1446)
    Pemulangan jamaah haji gelombang I dari Jeddah ke Indonesia.
    26 Juni-10 Juli 2025 (1-15 Muharram 1447)
    Pemulangan jamaah haji gelombang II dari Madinah ke Indonesia.
    11 Juli 2025 (17 Muharram 1447)
    Akhir kedatangan jamaah haji gelombang II di Indonesia.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kisah Pemuda 18 Tahun Kalijambe Jadi Jemaah Calon Haji Termuda Sragen 2025, Berangkat Tanpa Keluarga

    (Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari)