Category: Tribunnews.com Regional

  • Bagaimana Priguna Dapat Obat Bius untuk Rudapaksa Anak Pasien? Ini Penjelasan Dirut RSHS – Halaman all

    Bagaimana Priguna Dapat Obat Bius untuk Rudapaksa Anak Pasien? Ini Penjelasan Dirut RSHS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Utama Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Rachim Dinata Marsidi mengungkapkan, cara terduga pelaku Priguna Nugraha Pratama mendapatkan obat bius untuk melancarkan aksi bejatnya kepada korban.

    Pelaku ujar Rachim, mengambil sisa-sisa obat bius yang sebelumnya digunakan pasien.

    “Oknum ini mengambil sisa-sisa obat bius yang sudah dimasukkan ke pasien. Misalnya, ada dua botol, ada sisanya, nah sisa itu dia yang ambil,” kata dia dalam konferensi pers di kantor Kemenkes Jakarta, Senin (21/4/2025).

    Pihaknya mengklaim, dalam urusan keluar masuk obat di instalasi farmasi RSHS sudah diawasi secara ketat dan dicatat dengan benar.

    “Di RS kami jika mengeluarkan dua obat, maka harus dikumpulkan dua. Itu jelas secara histori, sangat-sangat ketat di RSHS,” tegas Rachim.

    Rachim mengatakan, dalam kasus pelecehan seksual yang dilakukan dokter PPDS anestesi itu pihaknya mengaku tidak memantau jika ada sisa obat bius yang disimpan pelaku.

    “Ini pelanggaran kriminal. Tidak terpantau, karena tidak dikembalikan ke tempat semestinya,” kata dia.

    Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin menyoroti lemahnya pengawasan terhadap obat bius di RS pendidikan milik pemerintah ini.

    Budi menyebut, bahwa yang bisa mengambil obat bius adalah dokter pembimbing atau dokter konsulen bukanlah dokter PPDS.

    “Harusnya obat itu diambil oleh gurunya (dokter konsulen) bukan muridnya,” kata Menkes, pada  Sabtu (12/4/2025).

    Di kesempatan berbeda, pengamat manajemen kesehatan dr. Puspita Wijayanti menilai, obat anestesi termasuk dalam kategori high alert medication, yakni obat yang berisiko tinggi yang menyebabkan cedera serius atau kematian jika digunakan secara tidak tepat.

    Karena itu, pengelolaannya harus ketat, transparan, terdokumentasi, dan terbatas hanya untuk tenaga medis yang berwenang. (*)

  • Dokter PPDS Unsri Diduga Jadi Korban Kekerasan Konsulen, Alat Vital Ditendang Hingga Pendarahan – Halaman all

    Dokter PPDS Unsri Diduga Jadi Korban Kekerasan Konsulen, Alat Vital Ditendang Hingga Pendarahan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG – Seorang peserta Pendidikan Program Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Sriwijaya (Unsri) diduga menjadi korban kekerasan yang dilakukan konsulen atau dokter konsultan.

    Dugaan kasus kekerasan fisik yang dialami mahasiswa PPDS Unsri tersebut viral di media sosial.

    Peristiwa diduga terjadi di tempat pendidikan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, Sumatera Selatan.

    Isu kekerasan tersebut diposting akun Instagram @ppdsgramm yang memperlihatkan pesan dari seseorang memberitahu tentang peristiwa tersebut.

    Pesan DM Instagram yang diposting itu menyebutkan kalau korban sampai dirawat di IGD karena area testisnya mengalami hematom atau pendarahan setelah ditendang konsulen.

    Luka yang dialami korban tersebut pun sudah dikonfirmasi dengan dilakukan USG.

    Belum diketahui identitas korban dan oknum yang melakukan kekerasan tersebut, tetapi disebutkan kalau korban adalah dokter PPDS Unsri.

    Dikabarkan, Kementerian Kesehatan sudah mendapat laporan soal dugaan kekerasan tersebut dan akan melakukan pendalaman.

    Menanggapi isu kekerasan tersebut, Dirut Rumah Sakit Umum Pusat Muhammad Hoesin, dr Siti Khalimah mengatakan pihaknya sedang melakukan investigasi untuk mencari kebenaran dan fakta soal isu tersebut.

    “Kami sedang investigasi, tunggu ya nanti kami kabari kalau sudah ada titik terang,” kata Siti Khalimah saat dikonfirmasi, Senin (21/4/2025).

    Ia belum bisa memberikan keterangan terkait peristiwa dugaan kekerasan tersebut dan kondisi terkini dari korban.

    “Saya belum dapat info jelas, kami sedang investigasi. Masih menunggu tim SPI melakukan investigasi,” ujarnya.

    Sementara Humas Rumah Sakit Umum Pusat Muhammad Hoesin, Suhaimi, mengatakan terkait isu kekerasan yang dikabarkan terjadi di RSMH Palembang, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan resmi dari pihak manapun terkait kejadian tersebut.

    “Kami akan terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan petugas di lapangan untuk memastikan lingkungan kerja tetap aman dan kondusif bagi seluruh tenaga kesehatan maupun pasien dan keluarganya,” tulisnya dalam keterangan yang diterima Tribunsumsel.com.

    Ketika ditanya mengenai tempat peristiwa kekerasan itu terjadi ia juga belum bisa memastikan.

    Sebab isu beredar kalau peristiwa itu terjadi di lingkungan RSMH.

    “Besok akan kami konfirmasi di mana betul kejadiannya,” sambungnya.

    Pihak rumah sakit meminta maaf apabila informasi yang beredar menimbulkan ketidaknyamanan bagi beberapa pihak. Kemudian mengimbau agar tidak berspekulasi terlebih dulu dan menunggu klarifikasi resmi.

    “Kami memahami bahwa informasi yang beredar dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi beberapa pihak Oleh karena itu kami minta maaf. Kami mengimbau semua pihak untuk tidak berspekulasi dan menunggu klarifikasi resmi jika memang diperlukan. Apabila benar terjadi permasalahan yang bersifat pribadi antar individu, kami berharap hal tersebut dapat diselesaikan secara baik-baik dan kekeluargaan, tanpa mengganggu pelayanan kesehatan di RSMH,” tandasnya.

  • Penguatan Landasan Pembangunan Daerah Jateng, Gubernur Ahmad Luthfi dan Bupati Bersinergi – Halaman all

    Penguatan Landasan Pembangunan Daerah Jateng, Gubernur Ahmad Luthfi dan Bupati Bersinergi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dalam rangka memperkuat landasan pembangunan daerah dan memantapkan posisi Jawa Tengah sebagai penyangga pangan nasional, Gubernur Ahmad Luthfi dan para bupati di wilayah eks karesidenan Pati sepakat untuk bekerja sama.

    Arah kebijakan perencanaan pembangunan daerah Jawa Tengah pada 2026 adalah penguatan fondasi pembangunan daerah dan peneguhan posisi Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional.

    Kebijakan ini merupakan keberlanjutan dari pembangunan tahun 2025 yang berfokus pada pembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar.

    “Tentu program-program kita, provinsi dan kabupaten/kota, akan secara berjenjang, berlanjut, dan berkesinambungan,” kata Ahmad Luthfi saat memberikan pengarahan pada Musrenbangwil di Pati, Senin (21/4/2025).

    Musrenbangwil ini menjadi ajang bagi Ahmad Luthfi untuk mengidentifikasi masalah di wilayah pembangunan Jekuti (Jepara, Kudus, dan Pati) dan Banglor (Rembang dan Blora).

    Ia meminta kepada seluruh bupati di wilayah tersebut untuk memetakan permasalahan yang berkaitan dengan arah peneguhan sebagai lumbung pangan atau swasembada pangan.

    “Bahasan yang sekarang ini nanti di tingkat kabupaten/kota nanti akan kita fokuskan pada swasembada pangan tahun 2026,” jelasnya.

    Jawa Tengah telah ditargetkan untuk menyumbang sekitar 11 juta ton padi pada tahun 2025.

    Ahmad Luthfi optimis target tersebut dapat dicapai mengingat produktivitas padi di Jawa Tengah sudah mencapai 4,9 juta ton pada bulan April 2025.

    Guna memantapkan posisi Jawa Tengah sebagai penyangga pangan nasional, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota harus bekerja sama dalam mempertahankan lahan hijau dan lahan pertanian.

    “Kita petakan daerah-daerah yang sekarang musim kering agar nanti bisa kita intervensi,” tambahnya.

    Pengembangan wilayah aglomerasi juga menjadi fokus dalam Musrenbangwil ini.

    Di wilayah Jekuti (Jepara, Kudus, dan Pati), pengembangan diarahkan pada pengembangan perkotaan Kudus-Jepara-Juwana-Pati, pengembangan sektor industri dan pertanian, serta mitigasi bencana.

    Sementara itu, di wilayah Banglor (Rembang dan Blora), pengembangan diarahkan pada pengembangan kawasan perkotaan Rembang dan Cepu, pengembangan sektor industri, perikanan dan pertanian, serta pengembangan Bandara Ngloram.

    “Aglomerasi itu nafasnya untuk menumbuhkan perekonomian baru,” ungkap Luthfi.

    (*)

  • Ida Lumpuh Akibat Atraksi, Taman Safari Bantah Penelantaran dengan Bukti Pembayaran – Halaman all

    Ida Lumpuh Akibat Atraksi, Taman Safari Bantah Penelantaran dengan Bukti Pembayaran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ida, seorang mantan pemain sirkus, mengklaim lumpuh akibat jatuh saat atraksi, namun Taman Safari Indonesia membantah penelantaran. 

    Direktur Taman Safari, Jansen Manansang, menegaskan bahwa mereka telah membayar semua biaya perawatan Ida, termasuk tiket pesawat dan biaya operasi. 

    Taman Safari menyertakan bukti pembayaran untuk mendukung klaim mereka.

    Ida Lumpuh Akibat Atraksi, Taman Safari Bantah Penelantaran dengan Bukti Pembayaran

    Ida, mantan pemain Oriental Circus Indonesia, mengungkapkan bahwa ia mengalami kecelakaan saat tampil di Lampung yang menyebabkan dirinya lumpuh.

     “Saya jatuh dari ketinggian saat show di Lampung. Setelah jatuh, saya tidak langsung dibawa ke rumah sakit. Setelah pinggang saya mulai bengkak, barulah saya dibawa ke Jakarta dan dioperasi,” ujar Ida.

    Taman Safari Indonesia membantah klaim tersebut, mengatakan bahwa Ida langsung dibawa ke rumah sakit setelah kecelakaan dan memberikan bukti tiket pesawat serta biaya operasi.

    TAMAN SAFARI INDONESIA – Ida mengalami kecelakaan saat atraksi sirkus yang menyebabkan lumpuh, Taman Safari membantah penelantaran dengan bukti pembayaran biaya operasi. (Tribunnews/Jeprima/KOMPAS.COM /KIKI SAFITRI)

    Taman Safari Klaim Tidak Ada Penelantaran

    Pemilik Taman Safari Indonesia, Jansen Manansang, menegaskan bahwa tidak ada penelantaran terhadap Ida setelah kecelakaan.

    “Ida langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dan operasi. Tidak ada ditelantarkan,” kata Jansen dalam konferensi pers pada Senin (21/4/2025).

     Ia juga menambahkan bahwa Ida diterbangkan menggunakan tiket pesawat kelas satu Garuda dari Lampung ke Jakarta untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit Sumber Waras.

    Bukti Pembayaran dan Perawatan Dibeberkan

    Jansen membeberkan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk operasi Ida pada tahun 1989 mencapai Rp 39 juta.

    “Kami memiliki bukti tiket pesawat, biaya perawatan, dan operasi yang semuanya kami bayarkan. Dokter Lukas adalah yang menangani Ida saat itu,” ucapnya.

    Selain itu, Ida juga mendapatkan perawatan lanjutan di Pondok Indah dan rumah sakit Fatmawati selama beberapa tahun.

    Ida Tetap Bekerja di Administrasi Setelah Kecelakaan

    Setelah kecelakaan, meskipun tidak bisa berjalan, Ida tetap dipekerjakan di bagian administrasi di Cisarua.

    “Ida bekerja di administrasi karena tidak bisa berjalan. Namun, akhirnya dia memilih untuk berhenti tanpa alasan yang jelas,” kata Jansen menanggapi keputusan Ida yang mengundurkan diri.

    Kementerian HAM Akan Klarifikasi dengan Taman Safari Indonesia

    Terkait dengan pengakuan Ida, Wakil Menteri HAM, Mugiyanto, menyatakan bahwa kementerian akan memanggil Taman Safari Indonesia untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut.

    Pemanggilan ini bertujuan untuk mencegah adanya kekerasan, intimidasi, atau eksploitasi terhadap para pemain sirkus di masa mendatang.

    Akses Tribunnnews.com di Google News atau WhatsApp Channel Tribunnews.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

    KOMPAS.TV/TRIBUNNEWS.COM

  • Ipang Wahid: Program Gratispol Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud Contoh Komitmen Nyata 100 Hari Kerja – Halaman all

    Ipang Wahid: Program Gratispol Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud Contoh Komitmen Nyata 100 Hari Kerja – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud secara resmi meluncurkan program andalan bertajuk GRATISPOL, tepat di hari ke-87 masa kerja pemerintahannya bersama Wakil Gubernur Seno Aji.

    Acara ini digelar di Plenary Convention Hall Samarinda, Kalimantan Timur dan disambut antusiasme tinggi dari masyarakat, tokoh pendidikan, serta kalangan pemerintahan.

    Salah satu momen menarik datang dari Ipang Wahid, pakar komunikasi politik dan perception engineer, yang turut hadir dalam peluncuran tersebut.

    “Saya senang bisa ikut menjadi bagian Pak Rudy dan Pak Seno dalam menggagas sebuah program yang bermanfaat seperti GRATISPOL. Ini bukan cuma janji kampanye, tapi benar-benar diwujudkan dalam waktu yang sangat cepat,” ujar Ipang ketika diwawancara, Senin (21/4/2025).

    GRATISPOL adalah program strategis yang berfokus membangun kualitas SDM Kalimantan Timur, terutama generasi muda, agar siap bersaing di era transformasi Ibu Kota Nusantara (IKN) dan revolusi industri digital.

    GRATISPOL pertama kali diinisiasi oleh pasangan Rudy-Seno saat kampanye Pilkada 2024 lalu.

    Ipang juga memberikan harapan agar implementasi program ini bisa berjalan dengan baik.

    “Saya berharap eksekusinya lancar, karena gagasan sebesar ini hanya akan berhasil kalau dijalankan dengan detail dan konsisten,” ujarnya.

    Gubernur Rudy Mas’ud sendiri menegaskan bahwa peluncuran GRATISPOL merupakan wujud keseriusannya dalam menempatkan pendidikan sebagai alat pemutus rantai kemiskinan dan kunci pembangunan Kaltim Emas.

    Ia menyampaikan terima kasih kepada tim transisi dan seluruh OPD yang bekerja tanpa lelah demi menyukseskan peluncuran hari ini.

    “Saya berdiri di sini tak lebih dari seorang pelayan masyarakat yang ingin membuat rakyat Kalimantan Timur hidup lebih baik, lebih sejahtera, lebih bermartabat,” tegas Rudy.

  • Ayah Angkat Kaget MY Tega Mutilasi Pacarnya di Banten: Bisa Sekeji Itu, Saya Tak Menyangka – Halaman all

    Ayah Angkat Kaget MY Tega Mutilasi Pacarnya di Banten: Bisa Sekeji Itu, Saya Tak Menyangka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Muhammad Hanafi kaget anak angkatnya, yaitu MY (23) tega memutilasi pacarnya sendiri yang berinisial SA (19) di perkebunan karet, Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Serang, Banten.

    Menurut Hanafi, dalam kesehariannya, pelaku dikenal sebagai sosok pria yang tak banyak bicara.

    Selain irit bicara, Hanafi menyebut, MY juga sosok yang lemah lembut dan nurut dengan orang tua.

    “Dia (pelaku) orangnya paling nurut, beda sama kakaknya dan adiknya, ngomong aja lembut, sering ke masjid gak pernah ketinggalan, sama orang tua sopan,” kata Hanafi kepada Tribun Banten, Senin (21/4/2025).

    Ia menyebut, sejak kecil MY ikut dengannya menggembala kerbau di kebun dekat rumah.

    Hanafi merawat hingga menyekolahkan MY, bahkan ketika Lebaran dirinya dibelikan baju.

    “Dia di sini waktu kecilnya, lagi kecil ngangon kerbau, disekolahin, dijajanin, Lebaran dibeliin baju, bisa dibilang anak angkat. Udah diurus sejak kecil,” ucapnya.

    Namun, saat beranjak dewasa, MY sudah jarang tinggal bersamanya di Desa Gunungsari, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Serang.

    “Setelah dewasa sudah tidak tinggal di sini, sudah jarang ada, karena bekerja,” tutur Hanafi.

    Lebih lanjut, Hanafi mengaku kaget atas adanya peristiwa mutilasi yang dilakukan MY.

    “Bisa sekeji itu, saya tidak menyangka, tetangga di sini juga pada kaget,” ungkapnya.

    Terancam Hukuman Mati

    Akibat tindakannya, tersangka dijerat pasal 340 tentang tindak pidana pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati.

    “Karena hasil pemeriksaan ditemukan tersangka memang berencana untuk menghabisi nyawa korban,” ujar Kapolresta Serang Kota, Kombes Pol Yudha Satria, saat konferensi pers di Mapolresta, Senin.

    Menurut Yudha, potongan tubuh korban, yaitu kepala, kaki, dan organ dalam sudah ditemukan dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.

    Akan tetapi, sampai sekarang bagian tangan korban belum ditemukan.

    “Semua potongan tubuh sudah ditemukan, kecuali bagian tangan, itu diperkirakan dibuang di aliran sungai dan sudah dimakan biawak,” 

    Yudha menjelaskan bahwa pelaku nekat memutilasi korban untuk menghilangkan jejak.

    Pelaku berpikir, ketika mayat ditemukan tanpa kepala, tangan, kaki, dan organ dalamnya, maka akan sulit diidentifikasi.

    “Jadi menurut pelaku itu untuk menghilangkan jejak, karena pelaku tahu bahwa identifikasi itu biasanya dengan sidik jari, makanya itu bagian tangan dibuangnya terpisah dengan bagian organ lainnya,” ujar Yudha.

    Meski begitu, Yudha menyatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan DNA korban dengan keluarga.

    “Kita tetap akan lakukan pengecekan DNA,” terangnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Dikenal Baik dan Rajin Ibadah, Ayah Angkat Kaget MY Habisi – Mutilasi Perempuan di Gunungsari Serang.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunBanten.com/Muhammad Uqi Assathir)

  • Awalnya Cuma Nonton Video Porno di Medsos, BTN Nekat Teror Remaja Putri di Solo – Halaman all

    Awalnya Cuma Nonton Video Porno di Medsos, BTN Nekat Teror Remaja Putri di Solo – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Terinspirasi dari video porno yang ia tonton di media sosial, BTN (30) nekat melakukan aksi begal payudara terhadap seorang remaja putri di Solo pada 8 April 2025.

    Pelaku mengungkapkan bahwa konten dewasa di platform X (Twitter) mendorongnya untuk melakukan tindakan tersebut, yang kini berujung pada penangkapan dan ancaman hukuman penjara.

    “Saya tertarik di Twitter (X,-red),” kata dia, dalam sesi jumpa pers di Mapolresta Solo, pada Senin (21/4/2025). 

    Video dewasa di media sosial membuatnya nekat melakukan aksi pelecehan.

    BTN sudah beberapa kali melakukan aksi pelecehan terhadap wanita. 

    Di kesempatan pertama, dia beraksi di Jumapolo, Kabupaten Karanganyar.

    Namun, ketika itu, dia berhasil melarikan diri.

    Kini, BTN tertangkap tangan dan tidak bisa mengelak atas perbuatannya. 

    Pada (8/4/2025), BTN beraksi di jalan Kali Kuantan, Jagalan, Jebres, Solo, Jawa Tengah.

    Adapun yang menjadi korban, yaitu seorang remaja berinisial BR (17). 

    Dia mengaku ketika beraksi memiliki kriteria yakni menargetkan calon korban yang menurutnya memiliki badan yang bagus. 

    “Iya (yang body-nya bagus). Yang penting body,” kata dia. 

    Sementara itu, Kapolresta Solo Kombes Pol Catur Cahyono Wibowo mengatakan pelaku terancam hukuman pidana penjara.

    “Atas perbuatannya, BTN dikenakan pasal 82 ayat (1) Jo Pasal 76E UURI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan kedua atas UURI No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang atau Pasal 6 huruf (c) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. Pelaku pun terancam hukuman minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara,” tambahnya.

    ILUSTRASI BEGAL PAYUDARA (Istimewa)

    Konten Porno di X

    Platform media sosial X kini secara resmi mengizinkan konten dewasa yang konsensual, selama dilabeli dengan jelas.

    Kebijakan ini meresmikan praktik lama sejak era Twitter sebelum diakuisisi Elon Musk pada 2022.

    Dalam pembaruan kebijakannya, X menyatakan bahwa pengguna boleh membuat, menyebarkan, dan mengonsumsi materi seksual selama dilakukan secara konsensual.

    “Ekspresi seksual, baik visual maupun tulisan, dapat menjadi bentuk ekspresi artistik yang sah.”

    X mendefinisikan konten dewasa sebagai materi konsensual yang menggambarkan ketelanjangan atau aktivitas seksual, termasuk konten AI, fotografi, kartun, hentai, dan anime.

    Pengguna yang rutin memposting konten dewasa wajib memberi peringatan konten.

    “Anda juga dapat menambahkan peringatan konten satu kali pada setiap postingan. Jika Anda terus gagal menandai postingan Anda, kami akan menyesuaikan pengaturan akun Anda untuk Anda.”

    Pengguna di bawah 18 tahun atau tanpa informasi usia tidak dapat mengakses konten tersebut. Materi dewasa tidak diizinkan tampil di foto profil atau banner.

    “Kami juga melarang konten yang mempromosikan eksploitasi, ketidaksetujuan, objektifikasi, seksualisasi atau membahayakan anak di bawah umur, dan perilaku tidak senonoh,” jelas X.

    Kebijakan ini membedakan X dari platform seperti Meta, TikTok, dan YouTube.

    “Langkah platform ini untuk mengizinkan konten dewasa sangat sesuai dengan strategi pemasaran pasca-Musk,” kata Brooke Erin Duffy dari Cornell University.

    X dinilai mencoba menarik kreator yang disingkirkan oleh aturan ketat di platform lain.

    Akses Tribunnnews.com di Google News atau WhatsApp Channel Tribunnews.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Fakta Dokter PPDS UI yang Intip Mahasiswi Mandi, Sebut Baru Sekali hingga Ada Rekaman 8 Detik – Halaman all

    Fakta Dokter PPDS UI yang Intip Mahasiswi Mandi, Sebut Baru Sekali hingga Ada Rekaman 8 Detik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang wanita berinisial SS di Cempaka Putih, Jakarta Pusat jadi korban pelecehan seksual.

    Ia direkam oleh seorang pria berinisial MAES saat tengah mandi, Selasa (15/4/2025).

    Korban direkam saat berada di kamar mandi yang letaknya bersebelahan dengan rumah pelaku.

    Ia pun telah melaporkan kasus ini ke Polisi.

    Kini, MAES telah ditetapkan menjadi tersangka oleh polisi.

    1. Sosok MAES

    MAES ternyata merupakan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Universitas Indonesia (UI).

    Mengutip TribunJakarta.com, sambil tertunduk saat dihadirkan di hadapan media, MAES mengaku hanya sekali melakukan tindakan cabul ini.

    “Baru sekali,” kata MAES.

    Selain mengakui perbuatannya, ia juga mengaku menyesali perbuatannya.

    MAES juga menyebut perbuatannya tersebut sebagai tindakan yang khilaf.

    “Sangat menyesal Pak. Khilaf,” katanya lesu.

    Saat ditanya, apakah ia kerap menonton video porno, ia menjawab tak pernah.

    “Enggak,” jawabnya singkat.

    Atas perbuatannya tersebut, MAES terancam 12 tahun penjara karena telah melecehkan SS.

    “Pelaku dijerat Pasal 4 Jo Pasal 29 dan Pasal 9 Jo Pasal 35 Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi. Ancaman hukumannya maksimal 12 tahun penjara,” ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Muhammad Firdaus dalam konferensi pers di Lapangan Merah Polres Jakarta Pusat, Senin (21/4/2025). 

    2. Sudah Berkeluarga

    Kepada TribunJakarta.com, Firdaus juga mengatakan bahwa tersangka sudah berkeluarga.

    MAES ini merupakan seorang dokter gigi yang tengah mengikuti program dokter spesialis.

    “Terhadap pelaku inisial MAES, profesi seorang dokter gigi yang saat ini sedang mengikuti program dokter spesialis. Yang mana pelaku MAES ini sudah berkeluarga,” kata Firdaus.

    3. Mendengar Suara Orang Mandi

    Ia menuturkan, kasus ini bermula ketika tersangka mendengar suara orang mandi dari kos di sebelah kamarnya.

    Pelaku pun mengintip dari lubang ventilasi dan merekam korban.

    “Pelaku MAES mendengar orang mandi. Kemudian pelaku MAES iseng dengan mengambil handphone pelaku dan memanjat kamar mandi korban, dan melakukan rekaman ketika saat itu korban setelah mandi dengan durasi delapan detik dan menggunakan handphone pelaku,” papar Firdaus.

    Korban yang merasa curiga pun akhirnya memergoki tersangka yang tengah mengintipnya.

    SS akhirnya melapor ke polisi dan tersangka diamankan tanpa perlawanan.

    Video berdurasi delapan detik yang ada di ponsel pelaku pun turut disita.

    “Pelaku tinggal di situ sudah delapan bulan dan tidak kenal dengan korban dan tidak pernah berinteraksi,” tutur Firdaus.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Rekaman 8 Detik Jadi Bukti Mesumnya Dokter PPDS UI Rekam Mahasiswi Mandi dari Ventilasi Indekos

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra)

  • Strategi Inovatif UMKM Tempoyak Jambi Hasilkan Omset Jutaan Rupiah Per Bulan – Halaman all

    Strategi Inovatif UMKM Tempoyak Jambi Hasilkan Omset Jutaan Rupiah Per Bulan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAMBI – Bisnis UMM perajin oleh-oleh tempoyak yang dikelola Thiur Maita Lubis di Kelurahan Mendalo Darat, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi kini semakin berkembang karena strategi inovatif yang konsisten dijalankan.

    Setiap bulannya dari usaha pengolahan tempoyak bernama Aksena Snack yang dikelola Thiur mampu membukuan omset penjualan rata-rata Rp10 juta per bulan.

    Bisnis jajanan ini selain memberikan dampak ekonomi positif bagi keluarga Thiur juga membuka peluang kerja bagi ibu-ibu sekitar, membangun solidaritas komunitas, dan menumbuhkan semangat kewirausahaan lokal. 

    Thiur melihat potensi besar dari tempoyak yang selama ini hanya dijadikan pelengkap masakan untuk diolah menjadi produk bernilai tambah.

    Kini, produknya telah resmi memiliki sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).

    Menurut Thiur, keunggulan Aksena Snack terletak pada proses produksinya yang 100 persen dilakukan secara mandiri, termasuk dalam hal mengolah tempoyak mentah menjadi bahan baku siap pakai.

    “Hal ini membuat rasa yang dihasilkan lebih pas dan otentik di lidah,” ujar Thiur dikutip Senin, 21 April 2025.

    Berbeda dengan produk sejenis di pasaran yang umumnya menggunakan bahan baku tempoyak siap pakai dari supplier, Aksena memilih untuk mengolah sendiri sejak awal, demi menjaga kualitas dan konsistensi rasa.

    Thiur Maita Lubis terus mengembangkan inovasi melalui diversifikasi. Selain tempoyak, dia juga berhasil mengembangkan produk olahan dari biji durian yang diolah menjadi makanan ringan yang unik dan memiliki citarasa tersendiri. 

    Dia berupaya terus memperluas ragam produk lokal berbasis bahan baku khas daerah serta menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelanggan di dalam dan luar kota Jambi.

    “Awalnya hanya coba-coba, karena kan selama ini orang susah kalau mau bawa tempoyak untuk perjalanan jauh. Tapi setelah diolah menjadi makanan ringan seperti ini orang akan dengan mudah menikmati tempoyak.” ujarnya mengenang usaha yang dirintisnya.

    Sehari-harinya Thiur merupakan ibu rumah tangga. Dia adalah istri dari Awak Mobil Tangki (AMT) PT Elnusa Petrofin wilayah operasi Jambi.

    Thiur kemudian bergabung di program CSR UMKM Academy yang dikelola PT Elnusa Petrofin untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui

    Dukungan Elnusa pada UMKM ini dimulai dari tahun 2023 karena melihat potensi besar dari Aksena Snack yang saat itu baru dirintis.

    Aksena Snack dipertimbangkan sebagai UMKM lokal yang menghadirkan inovasi olahan tempoyak menjadi snack ringan siap konsumsi.

    Menurut Putriarsa Bagus Wibowo, Manager Communication & Relation PT Elnusa Petrofin, kegiatan ini telah mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals), khususnya poin 1 (Tanpa Kemiskinan), 5 (Kesetaraan Gender), dan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi).

    Thiur menjelaskan, setelah bergabung ke program CSR Elnusa Petrofin, dia mulai belajar branding, pengemasan, hingga cara pemasaran. “Sekarang Aksena bisa masuk ke 12 toko oleh-oleh di Jambi dan warung sekitar. Saya bersyukur bisa berbagi ilmu juga keibu-ibu PKK di sekitar rumah,” ujar Thiur bangga.

    Menurut Putriarsa, Aksena Snack adalah cerminan dari misi perusahaan dalam memastikan pertumbuhan berkelanjutan bagi perusahaan, karyawan dan stakeholder lainnya.

    “Pemberdayaan ekonomi keluarga adalah fondasi pembangunan masyarakat,” tegas Putriarsa. (tribunnews/fin)

     

  • Ida Lumpuh Akibat Atraksi, Taman Safari Bantah Penelantaran dengan Bukti Pembayaran – Halaman all

    Jansen Manansang Bantah Penyetruman Pemain Sirkus OCI: Hewan Saja Kita Sayang, Apalagi Manusia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pendiri Oriental Circus Indonesia (OCI), Jansen Manansang tegas membantah adanya kekerasan berupa penyetruman pada pemain sirkus OCI.

    Hal itu diungkapkan Jansen di hadapan Komisi III DPR RI, di di Gedung Parlemen Senayan, Senin (21/4/2025).

    Jansen menegaskan, pihaknya tak pernah melakukan kekerasan fisik kepada para pemain sirkus OCI.

    Termasuk membantah soal adanya kekerasan dengan alat setrum seperti pengakuan salah satu mantan pemain sirkus OCI sebelumnya.

    Jansen menyebut, pihaknya tak mungkin melakukan kekerasan kepada para pemain OCI, karena hewan saja selalu ia sayang, apalagi manusia.

    “Hewan saja kita sayang, apalagi manusia,” kata Jansen dilansir Kompas.com, Senin (21/4/2025).

    Lebih lanjut Jansen menekankan, penggunaan setrum ini bisa membuat gajah mati.

    Namun penggunaan alat setrum ini sebenarnya sudah ada aturannya sendiri, terutama ketika digunakan untuk menjaga gajah yang mengamuk.

    “Kalau di setrum pakai setrum gajah itu langsung mati. Setrum itu ada untuk menjaga gajah ngamuk. Aturan penggunaan senjata itu kan ada,” terangnya.

    Jansen lalu menyinggung juga soal kekerasan lainnya, yakni soal pemukulan di dalam area sirkus yang disebut-sebut dilakukan oleh pihak internal.

    Menurut dia, secara fisik, kondisi di lapangan justru tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan tersebut.

    “Kalau patok sirkus itu satu setengah meter, untuk memukul orang angkat dua tangan saja tidak bisa, berat,” ucap Jansen.

    Cerita Eks Pemain Sirkus OCI Alami Penyiksaan

    Eks pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI), Vivi dan Butet menceritakan pengalaman kelam saat mengalami dugaan penyiksaan.

    Keduanya mengaku kerap disiksa oleh pria bernama Frans dan Jansen yang diduga merupakan pemilik saham Taman Safari Indonesia (TSI).

    Vivi menceritakan, selama jadi pemain sirkus, dirinya tinggal bersama sang bos.

    “Waktu di sirkus, Frans sama Pak Yansen, yang sering menyiksa,” kata Vivi dikutip dari Youtube Forum Keadilan TV, Kamis (16/4/2025).

    Menurut Vivi, saat usianya belasan tahun, dirinya sempat mencoba kabur. Vivi yang tidak pernah tahu siapa orangtuanya itu nekat kabur karena sudah tidak tahan dengan penyiksaan.

    Ia sempat sembunyi di rumah seorang karyawan TSI di daerah Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Namun saat dirinya hendak pergi ke tempat yang lebih jauh lagi, Vivi keburu ditemukan oleh security TSI.

    “Saya kenal security itu bernama Bapak Odo,” jelasnya.

    Vivi lalu dibawa oleh security itu dengan iming-iming tidak akan dipukuli. Setelah dibawa kembali ke pos security TSI, dirinya dijemput oleh Frans dan istrinya untuk dibawa pulang.

    Vivi kemudian dibawa pulang oleh Frans dengan menaiki mobil menuju ke rumahnya. Selama perjalanan, Vivi mengaku dipukuli oleh Frans.

    “Sampai rumah saya diseret, ditarik dari mobil dibawa ke kantornya, nggak lama dia ambil setruman panjang. Saya disetrum badan saya, sampai ke alat kelamin saya,” bebernya.

    Setelah lemas usai dipukuli oleh bos Taman Safari itu, Vivi pun terjatuh dan meminta ampun.

    “Saya ditarik rambutnya, ditendang perutnya sampai ngompol,” kata Vivi menahan tangis.

    Tak cukup sampai di situ, ia pun kembali dihukum dengan cara dipasung. 

    “Dipasung selama dua minggu, nggak boleh ke mana-mana. Selama dua minggu dirantai di tempat tidur,” katanya.

    Setelah dua minggu, Vivi kemudian dibebaskan dari pasung dan dipaksa latihan sirkus seperti biasa lagi.

    “Saya masih merasa tertekan, sempet pengen minta tolong ke pengunjung tapi nggak berani, takut tidak ada yang percaya,” ungkap dia.

    Beruntung, Vivi dibantu oleh karyawan TSI yang sempat jadi guru silatnya hingga akhirnya dibawa kabur ke Semarang, Jawa Tengah.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/willy Widianto)(Kompas.com/Kiki Safitri)

    Baca berita lainnya terkait Pemain Sirkus dan Kehidupannya.