Category: Tribunnews.com Regional

  • Rika Diduga Aniaya Adik Iparnya Saat Pingsan Usai Diberi Jamu Dicampur Racun Potas: Ini Tandanya – Halaman all

    Rika Diduga Aniaya Adik Iparnya Saat Pingsan Usai Diberi Jamu Dicampur Racun Potas: Ini Tandanya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG – Rika Amelia (19) diduga tidak hanya meracuni adik iparnya ANF (13) menggunakan racun ikan (potas) yang dicampur ke jamu.

    Rika diduga menganiaya ANF saat korban pingsa usai minum potas tersebut. Keterangan tersebut disampaikan kuasa hukum keluarga korban, Zaly Zainal.

    Kasus dugaan pembunuhan itu terjadi di Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel).

    Zaly Zainal menjelaskan, berdasarkan informasi yang didapatnya, Aisyah diracun oleh Rika menggunakan potas.

    “Bukan dicampur dengan Jamu, itu dipertegas oleh pihak korban bahwa korban ini telah diracun dengan putas,” kata, Kamis (19/12/2024).

    Modusnya, pelaku Rika mengiming-imingi Rp300 ribu untuk meminum jamu yang padahal dicampur potas.

    Setelah korban meminum minuman tersebut, korban langsung lemas tak sadarkan diri.

    “Di wajah korban juga terdapat luka – luka diduga setelah habis diracuni korban dianiaya oleh pelaku,” ungkap Zaly Zainal

     Masih katanya, saat itu korban diminta menghabiskan minuman tersebut dengan diiming – imingi akan diberikan Uang Rp300 ribu.

    “Korban akhirnya tergiur dan karena korban tidak menyangka kalau minuman itu sudah dicampur dengan putas, apalagi korban ini adalah adik ipar pelaku,” ungkapnya. 

    Ditanya motifnya, Zaly Zainal menyatakan diduga ada dendam lama.

    “Bulan Agustus 2024 lalu sempat ada pertengkaran antara korban dan pelaku, lalu sudah didamaikan pihak keluarga. Hingga akhirnya pada Rabu (18/12/2024) terjadi peristiwa pembunuhan dengan cara diracuni,” bebernya.

    Zaly berharap pelaku bisa dihukum dengan seberat – beratnya sesuai dengan permintaan dari pihak keluarga korban. 

    Pengakuan pelaku

    Rika Amalia mengungkap pengakuan ke suaminya. 

    Dalam isi pesan yang disampaikannya ke Yuda, suaminya, Rika mengakui dirinya memiliki masalah dengan korban. 

    Rika mengirim chat panjang ke suaminya, saat kabur meninggalkan rumah usai mengetahui adiknya lemas akibat jamu yang dia berikan. 

    Chat WA itu dikirimkan Rika ke suaminya pada Rabu (18/19/2024), sekitar pukul 17.00 WIB. 

    Berikut isi pesannya: 

    “Maafin aku, aku benar minta maaf aku dak tahu bakalan jadi cak ini. aku ditawari main minuman sama kawan aku buat 10 uwong. bakalan dapat duit 300 ribu dan aku dapat 1 JT. Kalo dapat 10 uwong, itu mainan kami dari dulu,” ucap RK seperti pesen WhatsApp nya. 

    Tapi aku Idak tahu bakalan cak  ini. Aku cerita dengan dia (kawan aku-red) kalau aku punyo masalah dengan adek kamu. Alhasil aku kiro Dio baik dan idak tahunyo Adek kamu salah satu dari korban itu.

    Aku dak tau harus apo aku panik aku dak tahu adek kamu masih hidup Idak itu, aku mau mintak tolong tapi aku takut (kalau) tiba-tiba aku dibawa di penjara dan dak pacak ngejelasin ke kamu. kalu aku benar bener dak tahu pasal itu 10 uwong mati lantak minuman itu. 

    Dan aku yang dicari polisi sekarang, ini aku idak di rumah lagi,  aku nyusul kawan aku yang buat ulah ini. Aku nak Dio yang tanggung jawab, aku bakalan cari Dio sampe dapat, aku terlalu takut Nak ngomomg sama keluarga kamu. 

    Mak kamu pun tau Aisa dah ngomong samo Mak kalo Dio disuruh minum jamu, pas aku lihat Aisa cak itu aku lemas dan panik aku dak tahu harus buat apo ini, aku lagi Nebus kesalahan aku,  aku ke Lampung tempat kawan aku itu.

    Aku janji aku bakalan bawak uwong itu di hadapan kamu maaf sekali lagi aku emang brengsek, kalo aku dak dapat uwong itu aku janji nyawo aku jadi taruhan sebagai tebusan nyawo” yang hilang. 

    Sekali lagi Zen (anak-red), sama aku aku dak biso pisah sama Dio jangan pisahke aku biarlah Dio ku bawak mati dari pada Dio di sakiti aku mintak maaf aku benar” syng samo kmu tapi ini kesalahan aku dak pantes kmu maafin,” tulisnya. 

    Hingga berita ini diturunkan, Rika masih menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polrestabes Palembang.

    Ditalak Suami

    Rika Amelia kini juga ditalak 3 oleh suaminya. 

    Dari hasil pernikahannya dengan Rika, mereka dikaruniai satu anak.

    “Anaknya masih bayi baru 3 bulan, laki-laki ,” ujar Yusuf, ayah Yuda.

    \Setelah mengetahui dan mendapat pesan singkat dari istrinya, Yuda kata Yusuf sangat terpukul dan syok. Ia langsung memberikan talak 3 kepada Rika.

    “Langsung ditalak 3, cerai sama pelaku, karena tidak terima adiknya diperlakukan seperti ini sampai meninggal dunia,” katanya.

    Mengenai nasib anaknya yang kini masih bayi, Yuda bersama keluarga akan merawatnya.

    “Jadi Yuda dan kami keluarga yang merawatnya. Tetap disini, ” katanya.

    Yudha sehari-hari bekerja sebagai buruh di toko pakaian bagian gudang dengan penghasilan yang seadanya, berkisar Rp 75 ribu hingga Rp 100 ribu per hari.

    “Kalau lagi ada rezeki bisa Rp 100 ribu, tapi kalau tidak ya mentok-mentok Rp 75 ribu,” katanya.

    Penulis: Andyka Wijaya

  • Kronologi Polisi Meninggal Dianiaya Pengangkut BBM Ilegal di Paser Kaltim, 2 Orang Diamankan – Halaman all

    Kronologi Polisi Meninggal Dianiaya Pengangkut BBM Ilegal di Paser Kaltim, 2 Orang Diamankan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kronologi polisi tewas setelah dianiaya penimbun BBM ilegal di Paser, Kalimantan Timur.

    Anggota kepolisian Ps Kanit Reskrim Polsek Batu Sopang yang meninggal ketika menjalankan tugas tersebut, bernama Aipda Kiswanto.

    Kasi Humas Polres Paser, Iptu Iwan, pun membenarkan kejadian tersebut. 

    “Iya memang benar ada anggota (polisi) yang meninggal dunia saat bertugas,” singkat Iwan. 

    “Kalau yang meninggal itu, namanya Aipda Kiswanto, merupakan Ps Kanit Reskrim Polsek Batu Sopang,” imbuhnya.

    Kiswanto sementara bertugas bersama rekan lainnya di Kecamatan Batu Sopang. 

    Pemakaman telah dilakukan di Desa Trepan, Kecamatan Babat, Lamongan, Jawa Timur, Rabu (18/12/2024) malam.

    Wakapolres Paser, Kompol Donny Dwija Romansa ,memimpin langsung pemakaman Aiptu Anumerta Kiswanto.

    Kronologi Kejadian

    Dikutip dari TribunKaltim.co, awalnya Kiswanto hendak melakukan pengecekan kendaraan pick-up yang disinyalir mengangkut BBM ilegal di Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Selasa (17/12/2024), sekitar pukul 10.30 WITA. 

    Saat itu, Aipda Kiswanto bersama dua anggota lainnya sedang melaksanakan patroli dan operasi penindakan BBM ilegal.

    Kemudian, Tim mendapati sebuah mobil pick-up mencurigakan diduga mengangkut BBM jenis Pertalite tanpa izin yang selama ini menjadi target operasi.

    Saat personel turun dari kendaraan untuk melakukan pemeriksaan, tiba-tiba pelaku bersikap agresif melakukan perlawanan.

    Pelaku memukul Aipda Kiswanto berulang kali menggunakan tangan kosong di bagian kepala hingga korban terluka.

    Selanjutnya, korban segera dilarikan ke Puskesmas Muara Komam.

    Namun, setelah mendapatkan penanganan medis, nyawanya tidak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia.

    Selanjutnya, Kapolda Kalimantan Timur akan mengusulkan kepada Kapolri agar korban mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa kepada Aipda Kiswanto.

    Hal tersebut, sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan atas pengabdian, dedikasi, dan pengorbanan almarhum dalam tugas negara.

    Diketahui, korban dikenal sebagai pribadi yang baik oleh rekan sesama institusi kepolisian, yang memiliki dedikasi tinggi dalam menjalankan tugas.

    Aiptu Kiswanto meninggalkan seorang istri dan empat anak.

    Dua Tersangka Diamankan

    Setelah kejadian, polisi mengamankan dua tersangka bersama barang bukti.

    Dua tersangka atas nama IN dan SA yang diduga terlibat dalam insiden ini.

    Adapun barang bukti berupa mobil pick-up dan sisa BBM jenis Pertalite sebanyak 15 jerigen dari total 30 jerigen, turut diamankan. 

    Dari hasil pemeriksaan, saat melakukan aksinya, tersangka IN pada pagi hari menenggak 10 butir pil Dextro.

    Kini, keduanya sudah berada di Polres Paser untuk menjalani proses pemeriksaan hukum lebih lanjut.

    Kapolres Paser, AKBP Novy, membenarkan peristiwa penganiayaan terhadap Aipda Kiswanto dan terduga pelaku sudah diamankan.

    “Betul, anggota kami sedang melakukan upaya penegakan hukum terhadap dugaan penyalahgunaan BBM bersubsidi, dan saat ini terduga pelaku sudah diamankan di Polres Paser,” ungkapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul ‘Aku Ikut Papa,’ Jerit Pilu Putri Pertama Polisi Lamongan yang Gugur Saat Bertugas di Pemakaman Ayah dan TribunKaltim.co dengan judul BREAKING NEWS: Polisi di Paser Meninggal saat Bertugas, Hendak Cek Mobil Pengangkut BBM Ilegal

    (Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunJatim.com/Hanif Manshuri, Hanif Manshuri/Syaifullah Ibrahim)

  • Andi Ibrahim Cetak Uang Palsu di UIN Makassar Untuk Dana Maju Pilkada 2024, Proposalnya Jadi Bukti – Halaman all

    Andi Ibrahim Cetak Uang Palsu di UIN Makassar Untuk Dana Maju Pilkada 2024, Proposalnya Jadi Bukti – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR – Dosen UIN Alauddin Makassar Andi Ibrahim berencana menggunakan uang palsu yang dicetak di lingkungan kampus untuk maju dalam Pilkada Serentak 2024.

    Andi Ibrahim berniat maju menjadi calon Bupati Barru.

    Rencana tersebut seiring ditemukannya bukti proposal yang ditunjukkan polisi saat menggelar jumpa pers di Mapolres Gowa, Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (19/12/2024) siang.

    Proposal itu bergambar Andi Ibrahim mengenakan jas tutup dan songkok recca.

    “Jadi tersangka (Andi Ibrahim) mengajukan proposal pendanaan Pilkada di Barru tapi Alhamdulillah tidak jadi,” ungkap Yudhiawan.

    Namun, niat tersebut batal dilakukan karena tidak ada partai politik yang mengusungnya menjadi calon kepala daerah dalam Pilkada Serentak 2024.

    Dalam kasus pabrik uang palsu itu, Andi Ibrahim berperan cukup penting.

    Sebab, kata Yudhi, produksi uang palsu ini awalnya beroperasi di rumah ASS di Jalan Sunu 3, Kota Makassar.

    Namun, karena membutuhkan mesin berukuran besar, akhirnya diadakan mesin cetak dengan berat 2-3 ton asal China dimasukkan ke Makassar lewat Surabaya.

    Yudhiawan mengatakan kasus ini terungkap berawal dari adanya laporan masyarakat ke Polsek Pallangga.

    Masyarakat tersebut, mendapati adanya peredaran uang palsu di wilayah Lambengi, Kelurahan Bontoala, Kecamatan Pallangga.

    “Masyarakat melapor kepada Polsek (Pallangga) bahwa diduga ada uang kertas palsu yang diedarkan, kemudian oleh tim kami langsung dilaporkan di Polres,” ujar Yudhiawan.

    Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak pun memerintahkan personel Satreskrim yang dipimpin AKP Bachtiar untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

    “Satreskrim langsung bergerak untuk melakukan penyelidikan tepatnya di Jalan Pelita Lambengi, Kelurahan Bontoala, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa,” ujarnya.

    Hasil penyelidikan, lanjut Yudhi, diamankanlah sosok pria berinisial M yang diduga mengedarkan uang palsu tersebut.

    M diamankan polisi saat melakukan transaksi dengan seseorang inisial AI.

    Di mana M menjual uang palsu itu kepada AI, dengan kelipatan dua kali lipat dari uang asli yang dibelanjakan.

    “Uang palsu ini perbandingannya satu banding dua, jadi satu asli dua uang palsu,” ungkap Yudhi.

    Dari penangkapan M dan AI, polisi terus mendalami kasus itu hingga mendapat mesin pencetakan uang palsu yang ada di dalam Kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Jl Yasin Limpo, Gowa.

    Mesin berukuran besar dengan berat diperkirakan dua ton lebih itu, disembunyikan dalam ruangan yang ada di Perpustakaan UIN Alauddin Makassar.

    Atas pengungkapan itu, kepala perpustakaan UIN Alauddin inisial AI alias Andi Ibrahim, ditangkap bersama 16 orang lainnya.

    Kini, Andi Ibrahim telah ditetapkan sebagai tersangka bersama 16 orang lainnya dan ditahan di Mapolres Gowa.

    Peran Penting ASS

    Nama sosok ASS mencuat dalam kasus peredaran uang palsu yang diproduksi dari dalam Kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

    Bahkan, sosok ASS yang dikabarkan seorang pengusaha itu, disebut mempunyai peran sentral dalam kasus peredaran uang palsu tersebut.

    Kapolda Sulsel Irjen Yudhiawan Wibisono mengatakan sebelum mesin pencetak uang palsu di Kampus UIN Alauddin Makassar ditemukan, polisi lebih dahulu mendatangi rumah di Jalan Sunu 3, Kota Makassar.

    Rumah tersebut milik ASS.

    “Kalau kita lihat dari TKP buat cetak uang palsu, jadi di rumah saudara ASS Jl Sunu, Kota Makassar. Kemudian juga ada di Jl Yasin Limpo (UIN Alauddin Makassar), Gowa,” kata Irjen Yudhiawan.

    Lebih lanjut dijelaskan Yudhi, mulanya produksi uang palsu tersebut berlangsung di rumah ASS.

    Namun, karena jumlah uang yang akan dicetak membutuhkan mesin dengan kapasitas lebih besar, akhirnya dipindahkan ke kampus UIN Alauddin.

    “Awalnya ditemukan di Jl Sunu Makassar, karena sudah mulai membutuhkan jumlah yang lebih besar, maka mereka membutuhkan alat yang lebih besar. Jadi, tadinya menggunakan alat kecil,” sebutnya.

    Alat yang ditemukan dalam Perpustakaan UIN Alauddin itu, kata Yudhi, dibeli seharga Rp 600 juta.

    Mesin cetak uang palsu yang diperkirakan berbobot dua ton itu, didatangkan langsung dari China lewat Surabaya.

    “Alat besar itu senilai Rp600 juta dibeli di Surabaya namun dipesan dari China, alat itu dimasukkan oleh salah satu tersangka inisial AI ke dalam salah satu kampus di Gowa,” ucapnya.

    Lebih lanjut Yudhi memaparkan, dalam kasus ini, ada tiga sosok yang mempunyai peran sentral. Salah satunya, ASS.

    “Jadi mereka di belakang 17 orang ini, perannya berbeda, tapi peran sentralnya ada pada saudara AI, kemudian juga saudara S, ada juga saudara ASS, ada juga yang DPO,” jelas Yudhi.

    Ia pun berjanji akan segera menangkap tiga DPO yang belum terciduk tersebut.

    “DPO ini akan kita tangkap juga dan akan tuntas nanti kita periksa,” tegasnya.

  • Ipar yang Bunuh Adik di Palembang Sempat Tunjukkan Keberadaan Jasad Korban ke Kerabat – Halaman all

    Ipar yang Bunuh Adik di Palembang Sempat Tunjukkan Keberadaan Jasad Korban ke Kerabat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Remaja berinsial ANF (13) tewas diracun oleh kakak iparnya, Rika Amalia (19).

    ANF tewas setelah meminum jamu yang berisikan racun di rumahnya di Jalan Panca Usaha Lorong Wakaf IV Kelurahan 5 Ulu Kecamatan SU I, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (18/12/2024).

    Setelah korban tewas, jasadnya diletakkan di belakang lemari.

    Pelaku pun kabur setelah meminta korban untuk meminum jamu yang dicampur racun.

    Fakta baru pun diungkap oleh ibu korban, Asmawati.

    Saat keluarga panik mencari keberadaan korban, Asmawati diberi tahu oleh salah satu kerabat bahwa Rika mengirimkan pesan WhatsApp.

    Dalam pesan tersebut, Rika mengatakan bahwa tak perlu mencari korban karena ANF berada di belakang lemari.

    “Ketika didapati anak saya ditemukan di belakang lemari pakaian dalam keadaan sudah meninggal,” ungkap Asmawati, dikutip dari TribunSumsel.com.

    Sementara kakak korban, Yulis Safitri mengatakan bahwa pelaku langsung kabur meninggalkan rumah.

    “Setelah WhatsApp ini terlapor ini langsung kabur pak. Dan tidak usah cari cari Dia lagi katanya,”

    “Katanya Dia mau pergi ke Lampung, ” ungkapnya. 

    Ditantang Minum Jamu

    Diketahui, korban diracun kakak iparnya dengan modus memberi tantangan minum jamu berhadiah uang.

    Setelah minum jamu tersebut, korban pun tewas dan jasadnya ditemukan di belakang lemari di rumahnya.

    Sesudah membunuh korban, Rika Amalia lantas kabur ke penginapan hingga akhirnya ditangkap, Kamis (19/12/2024) dini hari.

    Ayah korban yang juga mertua pelaku, Yusuf (58) mengaku syok atas kejadian ini.

    “Saya tidak terima atas peristiwa meninggal anak saya ANF, saya berharap dengan pihak kepolisian pelaku dihukum setimpal atas perbuatannya,” ungkap Yusuf, Kamis (19/12/2024).

    Mengutip TribunSumsel.com, Yusuf menceritakan dugaan motif pembunuhan yang dilakukan oleh menantunya tersebut.

    Yusuf menuturkan ada perkara kecil antara anaknya dan Rika.

    “Ini lantaran hanya bentrok kecil saya. Permasalahan HP korban disadap oleh kakak iparnya ini (pelaku) ,” katanya dengan mata memerah.

    Dulu, pihak keluarga memang meminta Yuda (kakak korban dan suami Rika) untuk menyadap HP ANF.

    Tetapi tahu-tahu, Yuda ini malah menyuruh istrinya yakni Rika. 

    “Kami lakukan ini lantaran agar Yuda bisa memantau korban. Mungkin diduga korban tidak terima dicampuri istri sang kakak, dan hp diambil tersangka serta data (chat) TikTok, Instagram dihapusin, membuat anak saya ini cek-coklah,”

    “Namun tidak sampai membesar, namanya anak kecil korban ini jadi hanya marah labil,” ungkapnya.

    Diduga karena masih dendam, Rika membuat tantangan minum jamu.

    “Rika ini mengajak korban untuk challenge meminta jamu, jika korban tahan dan tidak muntah akan diberikan imbalan uang sebesar Rp 300 ribu,” bebenya.

    Namun, ternyata jamu tersebut sudah dicampur racun.

    Yusuf pun tak menyangka Rika menjadi dendam dengan adik iparnya.

    Kini, pihak keluarga meminta pelaku dihukum seberat-beratnya.

    “Kami keluarga besar meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya,” tutupnya. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Kejamnya Rika, Kirim Chat WA Sebelum Kabur Usai Racuni Adik Ipar Pakai Jamu: Dia di Belakang Lemari

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunSumsel.com, Andyka Wijaya)

  • Terpilih Jadi Ketua HIPMI Cilegon, Ivan Ferdiansyah Siap Kontribusi dalam Pembangunan Kota Cilegon – Halaman all

    Terpilih Jadi Ketua HIPMI Cilegon, Ivan Ferdiansyah Siap Kontribusi dalam Pembangunan Kota Cilegon – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Musyawarah Cabang (Muscab) VIII Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Kota Cilegon menetapkan Ivan Ferdiansyah sebagai ketua terpilih untuk periode 2024-2029.

    Acara ini berlangsung di The Royal Krakatau, Rabu, 18 Desember 2024, dan melalui proses yang sempat berlangsung alot sebelum akhirnya mencapai keputusan melalui musyawarah mufakat.

    Dalam pemilihan tersebut, Ivan menjadi satu-satunya calon yang maju.

     

    Sebagai Ketua BPC HIPMI Cilegon yang baru, Ivan mengemban tugas untuk memajukan organisasi yang menaungi pengusaha muda di Kota Cilegon.

    Ivan menyampaikan bahwa program kerja HIPMI akan dirumuskan lebih rinci dalam rapat kerja mendatang.

    Salah satu prioritasnya adalah menjalin sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan (stakeholder).

    “Kami telah menyiapkan banyak program, salah satunya memberikan edukasi kepada anggota tentang cara mengikuti proses lelang di APBN. Ini langkah penting agar HIPMI dapat berkontribusi dalam pembangunan Kota Cilegon,” ujar Ivan melalui keterangan tertulis, Kamis (19/12/2024).

    Ia juga menyoroti pentingnya mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), membina pengusaha muda, serta mengembangkan potensi lokal di sektor industri dan pertanian.

    Board of Director (BOD) PT Synergy Konstruksi Metropolitan menyampaikan ucapan selamat kepada Ivan Ferdiansyah.

    “Beliau (Ivan Ferdiansyah) adalah Direktur PT Restu Putra Mandiri, pengusaha muda ternama di Kota Cilegon yang menjaga kredibilitas dengan baik,” kata Direktur Utama PT Synergy Konstruksi Metropolitan Bedi Prabowo, Kamis, 19 Desember 2024.

    Dia berkeyakinan, di bawah kepemimpinan Ivan, HIPMI Kota Cilegon akan dapat lebih berkontribusi dalam menciptakan iklim wirausaha dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah Provinsi Banten ini.

    “Bang Ivan akan membawa HIPMI Kota Cilegon menjalin sinergi dengan berbagai pihak, baik dengan pemerintah maupun dengan stakeholder lainnya,” ujarnya.

    Sementara itu, Direktur BOD PT Synergy Konstruksi Metropolitan Heri Surkam dan Faizal Alfarizhi juga menyampaikan ucapan selama.

    Heri mengatakan, Cilegon memiliki potensi besar, terutama di sektor industri dan usaha lokal.

    “Jika dioptimalkan, ini dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kolaborasi antara HIPMI, pemerintah, dan pihak-pihak lainnya sangat diperlukan untuk menciptakan peluang usaha dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat,” ucap Heri.

    “Dengan kepengurusan baru ini, diharapkan HIPMI Cilegon dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong inovasi ekonomi yang berorientasi pada kemajuan daerah,” tambahnya.

  • Sriyanto Ogah Mundur dari Jabatan Kades Usai Kepergok Berduaan di Rumah Janda Cantik – Halaman all

    Sriyanto Ogah Mundur dari Jabatan Kades Usai Kepergok Berduaan di Rumah Janda Cantik – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribun Solo, Tri Widodo

    TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI – Ratusan warga di Desa Watugede, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah kembali menggelar aksi unjuk rasa. Aksi tersebut dilakukan karena sudah hampir dua minggu kasus Kepala Desa Watugede yang kepergok berduaan dengan janda cantik belum tuntas.

    Dalam aksi unjuk rasa tersebut ratusan warga meminta Sriyanto mundur dari jabatannya sebagai kepala desa Watugede. Merespon hal tersebut Sriyanto ogah mundur.

    “Mohon ijin saya tetap mau melanjutkan sisa pekerjaan yang kurang lebih 2 tahun ini tak selesaikan,” katanya di depan Kantor Desa Watugede, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis(19/12/2024).

    Alasan Sriyanto ogah mundur lantaran masih ingin berkontribusi membangun desa yang dipimpinnya menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. “Mudah-mudahan niat saya untuk memperbaiki desa Watugede, saya berusaha untuk memperbaiki semua,” jelasnya.

    Sedangkan tuntutan untuk meminta maaf, Sriyanto akan memenuhinya. Dia akan meminta maaf kepada masyarakat langsung.

    “Saya akan siapkan dengan segera soal itu,” ujarnya.

    Sebelumnya, kepergok sedang berada di rumah seorang janda cantik, seorang Kepala Desa(Kades) Watugede di Kecamatan Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah digerebek warga pada Jumat(6/12/2024) malam. Usai dipergoki kades tersebut dinkahkan dengan janda cantik di hadapan warga.

    Setelah sepekan lebih kasus tersebut muncul kini beredar kabar bahwa janda cantik yang kepergok dengan Kepala Desa bernama Sriyanto tersebut ternyata masih berstatus istri orang.

    Secara hukum, perempuan tersebut masih memiliki suami, sanksi yang akan diberikan juga lebih berat ketimbang di rumah perempuan lajang.

    “Ya nanti akan kita periksa semua. Itu sebagai bahan dalam menjatuhkan sanksi. Jika perempuan itu statusnya masih seorang istri akan mempengaruhi sanksi yang akan dijatuhkan,” kata Pelaksana Tugas Harian (Plh) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Boyolali, Purwanto.

    Pihaknya akan melakukan klarifikasi kepada kades Sriyanto, dan saksi-saksi termasuk perempuan yang kemudian dinikahkan tersebut.  Klarifikasi itu juga untuk mengetahui status perempuan tersebut.

    “Kita sudah koordinasi dengan inspektorat untuk memeriksa masalah tersebut,” kata Purwanto.

    Sebelumnya Kepala KUA Cepogo, Saiful Anwar, menjelaskan pernikahan Sriyanto dengan janda tidak sah secara agama dan negara lantaran saksi yang dihadirkan masih di bawah umur.

    “Nikah kalau nggak ada saksinya ya tidak sah secara Islam,” ujarnya.

    Menurutnya, banyak pernikahan siri yang tidak sah karena kedua mempelai tidak memenuhi rukun serta syarat nikah.

    Sementara itu, Sriyanto menyatakan pernikahan siri dengan janda cantik dilakukan sebulan lalu tanpa sepengetahuan istri.

    “Nggak benar itu . Itu istri saya (janda). Sudah saya nikah siri. Yang menikahkan juga bapaknya (si janda),” katanya.

  • Tragedi Polisi Tewas Dipukul Pengangkut BBM Ilegal di Paser Kaltim, Jerit Pilu Anak Warnai Pemakaman – Halaman all

    Tragedi Polisi Tewas Dipukul Pengangkut BBM Ilegal di Paser Kaltim, Jerit Pilu Anak Warnai Pemakaman – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aipda Kiswanto, Ps Kanit Reskrim Polsek Batu Sopang, Polres Paser, Kalimantan Timur meninggal dunia dianiaya pelaku pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) ilegal di Desa Batu Butok, Kecamatan Muara Komam, Selasa (17/12/2024).

    Aipda Kiswanto meninggal dunia karena mengalami cedera berat di kepala setelah dipukul berkali-kali pelaku pembawa BBM ilegal.

    Peristiwa yang menimpa Aipda Kiswanto terjadi di RT 05 Desa Batu Botuk, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser, Selasa (17/12/2024) sekira pukul 10.30 WITA.

    Peristiwa bermula saat Aipda Kiswanto bersama dua anggota lainnya melaksanakan patroli dan operasi penindakan BBM ilegal.

    Kemudian Anggota Polsek Batu Sopang tersebut mendapat informasi adanya satu unit mobil pick up mencurigakan dari arah Kalimantan Selatan menuju ke Batu Sopang, Kalimantan Timur. 

    “Kendaraan tersebut membawa 30 jerigen dengan kapasitas 25 liter per jerigennya, yang sudah kami pastikan merupakan BBM jenis pertalite. Masih ada 15 jerigen yang masih tersisa, 15 jerigen lainnya sudah kosong,” kata Kapolres Paser, AKBP Novy Adi Wibowo di Mapolres Paser. 

    Saat kejadian, mobil pick up tersebut dalam kondisi berhenti yang kala itu hendak dicek Aipda Kiswanto bersama dua anggota lainnya. 

    “Anggota berhenti didepan kendaraan itu, kemudian menanyakan isi dari kendaraan itu kepada sopir,” ujarnya. 

    Waktu itu Aipda Kiswanto melakukan pemeriksaan di bagian belakang kendaraan, tiba-tiba datang satu orang pelaku dengan nada marah dan melakukan pemukulan. 

    Saat pemukulan terjadi, Aipda Kiswanto  sempat melakukan perlawanan sehingga dua anggota polisi lainnya langsung melakukan pengamanan terhadap pelaku. 

    “Tersangka melakukan pemukulan pertama kali di bagian kepala, kemudian pemukuluan terus berlanjut menggunakan tangan kosong. Saat pelaku sudah diamankan, korban yang hendak berdiri namun langsung terjatuh,” ucap Novy. 

    Dari kondisi itu, korban kemudian segera dilarikan ke Puskesmas Muara Komam.

    Namun, setelah mendapat penanganan medis, Ipda Kiswanto tak bisa lagi diselamatkan. 

    “Korban tidak bisa diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia, pada dasarnya kita di sini juga merasa trauma dan tidak menyangka hal ini bisa terjadi, padahal tadi pagi sempat berkomunikasi,” ujarnya.

    Setelah itu, jenazah Aipda Kiswanto dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Balikpapan, selanjutnya diterbangkan ke Jawa Timur untuk dimakamkan.

    Sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan atas pengabdian, dedikasi, dan pengorbanan almarhum dalam tugas negara, Aipda Kiswanto pun mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa menjadi Aiptu Anumerta.

    Dikebumikan di Samping Makam Ibunya

    Suasana haru mewarnai pemakaman Aipda Kiswanto di Desa Trepan, Kecamatan Babat, Lamongan, Jawa Timur, Rabu (18/12/2024) malam.

    Proses pemakaman ini dipimpin langsung Wakapolres Paser, Kompol Donny Dwija Romansa.

    Walau diiringi hujan, prosesi pemakaman tetap berlangsung lancar. 

    Kompol Donny Dwija Romansa juga didampingi Kapolsek Batu Sopang, Iptu Harwanto yang turut dalam rombongan Wakapolres.

    Pemakaman secara kedinasan diawali dengan penyerahan pihak keluarga almarhum kepada kepolisian RI.

    Usai serah terima jenazah, Kompol Donny Dwija Romansa turut mengantar saat jenazah disalati hingga memimpin ke pemakaman.

    Seperti sekenario awal dan permintaan keluarga, Kiswanto dimakamkan di sebelah timur makam ibunya, Semi.

    Kedatangan jenazah almarhum di rumah duka disambut isak tangis keluarga, termasuk ketiga anak dari empat anak almarhum. 

    Setelah disemayamkan sekitar 20 menit, jenazah diberangkatkan untuk prosesi penyerahan dari keluarga ke kepolisian RI.

    Saat di pemakaman, Kompol Donny Dwija Romansa juga menandai dengan mencangkul tanah untuk menimbun makam almarhum usai dimasukkan ke liang lahad.

    Ketiga anak almarhum, larut dalam suasana duka ikut memeluk peti ayahnya.

    “Aku ikut papa,” jerit putri pertama Kiswanto, seperti dilansir TribunJatim.com.

    AKP Suryono, kakak kandung Kiswanto turut menenangkan ketiga keponakannya.

    Dia tampak menangis namun tetap bisa membesarkan hati ketiga keponakannya.

    AKP Suryono terlihat menggendong anak ketiga almarhum yang masih duduk di bangku sekolah TK.

    Sementara dua kakaknya mendekap sang paman.

    Sedangkan si bungsu yang baru berusia tiga bulan ada dalam gendongan ibunya, Rosalia Nugraheni, istri almarhum.

    Asal Usul BBM Ilegal

    IN dan SA masing-masing berasal dari Kalimantan Selatan. 

    BBM ilegal jenis pertalite yang diangkut keduanya berasal dari Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel). 

    “Pelaku berencana akan menyebar BBM itu di wilayah Kecamatan Muara Komam dan Batu Sopang, ada 30 jerigen dan 15 diantaranya sudah tersalurkan atau diecer, setiap jerigen itu masing-masing berkapasitas 25 liter,” kata Kapolres Paser, AKBP Novy Adi Wibowo. 

    Saat ini, Polres Paser masih melakukan pemeriksaan terhadap kedua pelaku di Unit Reskrim Polres Paser. 

    “Masih kami lakukan pendalaman dulu, apakah pelaku ini dikenakan pasal berlapis. Entah itu pasal BBM ilegal, ataupun pasal penganiayaan yang menimbulkan korban jiwa,” ujar Novy. 

    (tribunkaltim/ Syaifullah Ibrahim / Tribunjatim.com/ Hanif Manshuri)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Anggota Polisi Paser Meninggal saat Bertugas Operasi BBM Ilegal, Kapolres Berkomitmen Usut Tuntas

  • 119 Warga Trenggalek Jatim Terancam Kehilangan Rumah karena Tanah Gerak, Opsi Relokasi Digodok – Halaman all

    119 Warga Trenggalek Jatim Terancam Kehilangan Rumah karena Tanah Gerak, Opsi Relokasi Digodok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak 119 warga di Dusun Depok, Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur terancam kehilangan tempat tinggal mereka karena bencana alam tanah gerak dan longsor.

    Dikutip dari Tribun Jatim, update per hari Rabu (18/12/2024), 38 rumah terdampak tanah gerak dan 119 orang mengungsi.

    Dampak tanah gerak mengalami perluasan, di mana pada Selasa baru 8 rumah dan 23 warga yang terdampak.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek telah mengevakuasi warga ke pengungsian yang aman.

    Harta benda warga juga telah dievakuasi.

    “Bupati bersama Forpimda (Forum Pimpinan Daerah) sudah mengecek di lapangan, hasilnya seluruh warga harus mengungsi.”

    “Semuanya dievakuasi baik warga maupun harta benda,” kata Kalaksa BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi, Rabu (18/12/2024).

    BPBD Trenggalek tetap mendirikan posko bencana Tanah Gerak serta dapur umum di Desa Ngrandu.

    Sejumlah warga ada yang memilih mengungsi ke rumah kerabat di dusun lain, maupun di luar Desa Ngrandu.

    Makanan tetap didistribusikan ke rumah-rumah warga.

    Tenaga medis juga disiapkan untuk warga yang membutuhkan.

    Warga tidak diperkenankan kembali ke rumah yang terdampak tanah gerak.

    Triadai mengatakan, selain sudah mengalami kerusakan, lokasi tersebut sudah tidak aman serta akses menuju lokasi juga terputus.

    “Ke depan, dengan melibatkan semua stakeholder harus dilakukan asesmen oleh tenaga ahli bagaimana kondisi lahan supaya warga lebih aman,” jelas Triadi.

    Selain itu Pemerintah Kabupaten Trenggalek beserta instansi terkait juga tengah menyiapkan alternatif solusi untuk pengungsi salah satunya adalah menyiapkan lahan relokasi untuk para pengungsi.

    “(Relokasi) Saat ini sedang dirapatkan semua pihak,” katanya.

    Luasan area terdampak tanah gerak dan longsor mencapai lebih dari 10 hektar, Kompas.com melaporkan.

    Tanah di lokasi mengalami retakan dengan lebar antara 20 hingga 50 sentimeter, serta amblas dengan kedalaman bervariasi dari 2 meter hingga lebih dari 200 meter.

    Peristiwa ini bermula setelah hujan deras mengguyur secara terus menerus sejak Minggu (15/12/2024) hingga malam.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjatim-timur.com dengan judul Korban Tanah Gerak di Trenggalek Meluas, 119 Orang Kehilangan Tempat Tinggal.

    (Tribunnews.com/Gilang Putranto) (TribunJatimTimur.com/Sofyan Arif Chandra) (Kompas.com)

  • Bukan Sopir Biasa,  Tersangka Penganiaya Dokter Koas di Palembang Ternyata Honorer Kementerian PUPR – Halaman all

    Bukan Sopir Biasa,  Tersangka Penganiaya Dokter Koas di Palembang Ternyata Honorer Kementerian PUPR – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG –  Tersangka penganiayaan mahasiswa koas Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri), Fadilla alias Datuk ternyata seorang honorer.

    Datuk honorer di Kantor Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sumsel Kementerian PUPR.

    Datuk masih memiliki hubungan keluarga dengan Sri Meilina alias Lina Dedy, ibu dari Lady Aurellia Pratiwi yang juga mahasiswa koas FK Unsri. 

    Fakta ini diungkap kuasa hukum Sri Meilina dan Lady, Bayu Prasetya Andrinata mengatakan Datuk bukan sopir yang dibayar bulanan.

    Terungkap pula Fadilla alias Datuk masih berkeluarga dengan Sri Meilina dan Dedy Mandarsyah.

    “Sopir ini bukan sekedar sopir, dia masih keluarga. Neneknya ibu dengan nenek si sopir masih sepupuan. Dan dia juga bukan sopir yang dibayar bulanan, tapi hanya saat diperlukan saja karena sopir yang biasanya sedang tugas menjemput Lady,” kata Bayu.

    Belum Dipecat

    Datuk hingga kini masih berstatus honorer aktif di BBPJN Sumsel Kementerian PUPR meski dirinya sudah menjadi tersangka penganiayaan dokter koas FK Unsri.

    Hal itu diungkapkan Kasi Kepegawaian BBPJN Sumsel Kementerian PUPR Fiko.

     
    “Benar dia pegawai (honor) di sini,” ujar Fiko, Kamis (19/12/2024). 

    Namun ia enggan menjelaskan mengenai status Fadilla di instansi tersebut pasca menjadi tersangka. 

    Mengingat ada prosedur yang berjalan di Kementerian PUPR. 

    “Saya belum bisa jawab soal itu. Karena kita ini instansi Pemerintah, ada prosedur. Belum ada intruksi dari pusat karena kita juga masih menunggu,” katanya.

    Kompolnas Turun Tangan

    Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) turun langsung memantau jalannya proses penyidikan. 

    Kompolnas datang ke Polda Sumsel serta mengunjungi FK Unsri dan bertemu Luthfi, korban dalam kasus ini. 

    Diketahui proses penyidikan kasus yang jadi sorotan publik ini sudah sampai tahap pemeriksaan saksi, yakni Sri Meilina dan Lady Aurellia Pratiwi.

     Komisioner Kompolnas M Choirul Anam mengatakan, dalam prosesnya penyidik akan mengamankan semua jejak digital yang tersimpan di handphone pelaku, saksi-saksi.

    “Dalam konteks kasus ini semua hal yang berkaitan dengan jejak digital sudah kami cek dan lihat. Basis pemeriksaan yang dilakukan penyidik tidak hanya berdasarkan dari barang viral tapi juga jejak digital yang kekuatan pembuktiannya lebih kuat,” ujar Choirul Anam, Rabu (18/12/2024).

    Lanjut Choirul, yang menjadi terangnya peristiwa ini adalah keterangan saksi dan rekam jejak digital.

    Ia tak mempermasalahkan potongan-potongan video yang tersebar di media sosial.

    “Potongan-potongan video yang beredar itu silahkan saja itu sebagai tindakan berekspresi yang paling pokok adalah barang bukti yang kuat,” katanya.

     Selain ke Mapolda Sumsel, Kompolnas juga sudah mengunjungi FK Unsri dan Luthfi yang saat ini masih dalam proses pemulihan.

    “Luthfi menceritakan kepada kami bagaimana peristiwa, dan terangnya peristiwa ini sudah cukup,” katanya.

    Ketika ditanya soal pemeriksaan yang berlangsung di Polsek Ilir Timur II bukannya di Polda Sumsel, Choirul Anam menegaskan hal itu sah-sah saja.

    Selama tidak melanggar Pasal 113 KUHAP.

    “Mau diperiksa di Polsek mau, dimana pun salah satu yang penting selama dia tidak menyalahi KUHAP. Bentuk kenyamanan korban atau saksi kalau dia tidak bisa datang, maka penyidiknya yang ke tempat dia,” katanya.

    Ia mengapresiasi penyidik Unit V Subdit III Jatanras Polda Sumsel, yang menangani proses hukum tersebut.

    “Kita apresiasi kecepatannya, masih sesuai prosedur,” tambahnya.

     

    Penulis: Rachmad Kurniawan

     

  • Wanita Ditemukan Tewas di Gubuk Malang, Tak Berbusana Lengkap, Ada Luka di Wajah – Halaman all

    Wanita Ditemukan Tewas di Gubuk Malang, Tak Berbusana Lengkap, Ada Luka di Wajah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polisi masih menyelidiki penemuan jasad wanita berinisial AAS (27), warga Kota Surabaya, Jawa Timur di sebuah gubuk di area persawahan Desa Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Selasa (17/12/2024).

    Kapolsek Kepanjen, AKP Moh Lutfi, mengungkapkan hasil autopsi korban belum keluar, namun ada dugaan pembunuhan.

    “Ada tanda-tanda kekerasan di kepala korban. Kami masih melakukan pendalaman terkait peristiwa itu,” ujar AKP Lutfi saat dikonfirmasi pada Rabu (18/12/2024).

    Pihak kepolisian telah memeriksa lima saksi, termasuk bibi korban yang memberikan keterangan AAS berpamitan untuk pergi ke Malang pada Sabtu (14/12/2024).

    “Korban mengaku hendak ke Malang, tetapi tidak menyampaikan tujuan spesifiknya,” tambahnya.

    Sementara itu, informasi yang beredar di media sosial menyebutkan korban menghadiri acara komunitas motor CB di Nganjuk, namun AKP Lutfi menegaskan pihaknya belum bisa membenarkan informasi tersebut.

    Ia kembali menegaskan, kepolisian masih fokus melakukan pendalaman.

    Penemuan Jasad

    Jasad AAS ditemukan tergeletak dalam kondisi luka di bagian wajah dan tidak mengenakan busana di bagian bawah.

    Kasatreskrim Polres Malang, AKP Muchammad Nur, mengkonfirmasi bahwa jasad tersebut telah dievakuasi ke RSSA Kota Malang untuk diautopsi.

    “Kami bawa ke rumah sakit untuk lebih jelasnya terkait luka-luka yang dialami korban,” katanya.

    Peristiwa ini bermula ketika seorang warga menemukan jasad perempuan di gubuk sekira pukul 07.30 WIB dan segera melaporkannya ke pihak kepolisian.

    “Di TKP kami menemukan barang-barang korban berupa tas dan beberapa identitas,” ungkap AKP Nur.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).