Category: Tribunnews.com Regional

  • Dirjen Bina Adwil Safrizal ZA Beri Komando Langsung ke Tim Damkar Tangani Kebakaran di Pekanbaru – Halaman all

    Dirjen Bina Adwil Safrizal ZA Beri Komando Langsung ke Tim Damkar Tangani Kebakaran di Pekanbaru – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU – Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan (Bina Adwil) Kemendagri, Safrizal ZA, turun langsung ke lokasi kebakaran yang melanda sebuah hotel Aquatel di Kota Pekanbaru, Riau pada Jumat (25/4/2025). 

    Dengan sigap, Safrizal membantu memberikan komando kepada petugas pemadam kebakaran dan memastikan seluruh proses evakuasi berjalan lancar.

    Dalam kejadian tersebut, Safrizal dengan sigap memberikan komando kepada petugas pemadam kebakaran serta memastikan proses evakuasi berjalan dengan aman dan tertib. 

    Ia memantau langsung seluruh proses penanganan, memastikan unit pemadam kebakaran daerah bekerja secara optimal.

    “Situasi darurat membutuhkan kecepatan dan kekompakan. Petugas DAMKAR bergerak selama 7 menit dan berhasil memadamkan api sebelum apinya melahap dan membesar,” ujar Safrizal di lokasi kejadian.

    Dengan koordinasi yang solid, kebakaran yang diindikasikan terjadi akibat gangguan arus pendek atau korsleting listrik berhasil dikendalikan tanpa adanya korban jiwa. 

    Safrizal mengapresiasi kerja keras seluruh pihak yang terlibat. Ia menegaskan bahwa kehadirannya bukan hanya sebagai bentuk tanggung jawab, tetapi juga dorongan agar daerah semakin siap dan sigap dalam menghadapi bencana. 

    “Ini jadi pengingat, bahwa kesiapsiagaan adalah kunci dalam mencegah korban dan kerugian lebih besar,” tegasnya.

    Aksi tanggap ini mencerminkan komitmen Kemendagri dalam penanggulangan darurat bencana secara nyata di daerah, serta menjadi contoh nyata penerapan prinsip tata kelola pemerintahan yang responsif dan adaptif. 

  • Biduan 19 Tahun di Jember Diduga Dilecehkan Pemilik Grup Musik, Korban Trauma Berat – Halaman all

    Biduan 19 Tahun di Jember Diduga Dilecehkan Pemilik Grup Musik, Korban Trauma Berat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang biduan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, berinisial DF (19), diduga dilecehkan oleh pemilik grup musik saat job menyanyi.

    Ia telah membuat laporan terkait kasus dugaan pelecehan itu ke SPKT Polres Jember pada Kamis (24/4/2025).

    Kuasa Hukum pelapor, Achmad Faiz, menceritakan kronologi dugaan pelecehan seksual tersebut.

    Insiden itu terjadi saat korban mendapat job menyanyi di sebuah acara pernikahan di Kecamatan Ajung, Jember.

    Ketika sedang beristirahat, pelaku tiba-tiba menarik korban ke kamar mandi.

    “Saat sedang jeda menyanyi tiba-tiba pelaku menarik korban ke kamar mandi,” ujar Faiz, Kamis (24/4/2025), dikutip dari TribunJatim-Timur.com.

    Di dalam kamar mandi, kata Faiz, pelaku mencium dan meraba bagian tubuh korban.

    Lebih lanjut, Faiz menjelaskan pelaku juga mencoba merudapaksa korban di dalam kamar mandi, namun korban memberontak.

    “Korban memberontak. Namun, pelaku malah melanjutkan aksinya. Beruntung korban bisa melarikan diri dengan mendorong pelaku,” imbuhnya.

    Faiz menuturkan, korban mengalami trauma berat pasca-kejadian tersebut.

    “Kami terus menekankan bahwa langkah untuk melaporkan pelaku adalah tindakan yang tepat bagi korban pelecehan seksual,” papar Faiz lagi.

    Faiz menyatakan, sebelum membawa kasus ini ke ranah hukum, ia sudah mencoba melakukan mediasi dengan pemilik grup karaoke tersebut. Namun, pelaku tidak menunjukkan itikad baik.

    “Jadi terpaksa kami mengambil upaya hukum dengan membuat laporan hari ini,” ucapnya.

    Faiz menegaskan, barang bukti dalam perkara ini lengkap dan telah diserahkan kepada penyidik Polres Jember.

    Kasus dalam penyelidikan polisi

    Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jember, Ipda Qori Novendra, mengatakan pihaknya telah memeriksa beberapa saksi.

    “Ada beberapa (saksi) yang sudah kami periksa. Dan saat ini masih tahap penyelidikan,” ujarnya, Sabtu (26/4/2025).

    Ia mengatakan, penyelidikan itu juga dilakukan untuk mendalami hubungan antara korban dengan pihak terlapor.

    “Apakah hanya sebatas hubungan kerja atau ada hubungan yang lain. Ini masih perlu kami dalami,” kata Qori.

    Berdasarkan keterangan pelapor, kata Qori, korban mengaku nyaris dirudapaksa oleh pemilik grup musik dangdut.

    “Yang bersangkutan dipaksa hingga terjadi pelecehan seksual. Namun kami tetap melakukan penyelidikan atas apa yang dikatakan pelapor,” ucapnya.

    Korban juga akan menjalani konseling dengan psikiater untuk memastikan kondisi mentalnya setelah kejadian.

    “Berkaitan dengan trauma atau tidak, itu bukti visum yang bisa berbicara. Kami masih menunggu psikiater dari yang bersangkutan,” ucapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjatim-timur.com dengan judul Polisi Selidiki Dugaan Biduan Dicabuli Pemilik Orkes di Jember 

    (Tribunnews.com/Falza) (Tribunjatim-timur.com/Imam Nawawi)

  • Upaya Ahmad Luthfi yang Berhasil Kembalikan Status Bandara Ahmad Yani Jadi Bandara Internasional – Halaman all

    Upaya Ahmad Luthfi yang Berhasil Kembalikan Status Bandara Ahmad Yani Jadi Bandara Internasional – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Upaya Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi untuk mengembalikan status Bandara Jendral Ahmad Yani menjadi internasional membuahkan hasil. Per 25 April 2025, Bandara di Kota Semarang itu kembali berstatus menjadi bandara internasional.

    Penetapan kembalinya status ini, tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Perhubungan (Menhub) Nomor 26 tahun 2025. Hal ini sekaligus sebagai kado yang indah di hari ke-64 Ahmad Luthfi dan pasanganya Taj Yasin Maimoen memimpin Jateng.

    “Alhamdulillah, sesuai Keputusan Menhub statusnya sudah internasional. Ini berkat kerja keras semua stakeholder,” ungkap Ahmad Luthfi dalam keterangan persnya, Sabtu (26/04/2025).

    Sejak masa kampanye Pilkada 2024, Ahmad Luthfi sudah menjadikan peningkatan status Bandara A Yani tersebut menjadi prioritas. Ia mengetahui jika setahun lalu, status Bandara Jendral Ahmad Yani sebagai Bandara Internasional dicabut melalui Surat Keputusan Menteri Perhubungan (Menhub) Nomor KM 31 tahun 2024. Maka begitu terpilih, ia bersama Gus Yasin langsung tancap gas.

    Upaya yang dilakukan telah berulang kali. Pemprov Jateng telah tiga kali melayangkan surat ke Kementerian Perhubungan untuk memohon dukungan penetapan Bandara Jendral A Yani sebagai bandara internasional. 

    Surat terakhir tertanggal 8 April 2025 dan akhirnya mendapat persetujuan. Tak hanya berkomunikasi dengan Kementerian, Ahmad LUthfi juga melakukan komunikasi pada instansi terkait lainya, salah satunya Airnav Cabang Semarang.

    Status internasional ini begitu strategis bagi Jawa Tengah. Dengan kembalinya status sebagai bandara internasional, maka memberi kemudahan akses kepada investor yang berinvestasi di Jateng, dan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara, sehingga berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dan Nasional.

    Dengan status internasional tersebut, PT Angkasa Pura Indonesia-Bandara Jendral A Yani Semarang sudah komunikasi dengan Maskapai Air Asia untuk mempersiapkan pembukaan rute internasional. Maskapai Air Asia sudah memberikan respon positif. Berdasarkan kajian PT Angkasa Pura Indonesia, rute untuk Maskapai Air Asia adalah Singapura dan Malaysia.

    PT Angkasa Pura Indonesia-Bandara Jendral Ahmad Yani Semarang juga akan memberikan penawaran rute internasional kepada Maskapai Scoot dan Malindo.

    Di sisi lain, infrastruktur maupun personil CIQ (Bea Cukai, Imigrasi dan Karantina) sudah siap beroperasi. Alasanya, per November 2024, Bandara Jendral Ahmad Yani sudah melayani penerbangan kargo internasional. Persiapan operasi layanan rute internasional sekitar tiga bulan.

    Ahmad Luthfi berharap keberadaan Bandara Internasional Jendral Ahmad Yani menjadi daya ungkit perekonomian Jateng. 

    “Tingkatkan daya ungkit perekonomian dan tentu mampu menyejahterakan masyarakat Jawa Tengah,” tutupnya. 

  • Donor Darah di UI Kumpulkan 135 Kantong, Perkuat Sinergi Pendidikan dan Kesehatan – Halaman all

    Donor Darah di UI Kumpulkan 135 Kantong, Perkuat Sinergi Pendidikan dan Kesehatan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, DEPOK — Kebutuhan kantong darah di Indonesia masih tergolong tinggi, namun tingkat partisipasi masyarakat dalam mendonorkan darah belum sepenuhnya optimal. 

    Dalam situasi ini, keterlibatan berbagai pihak menjadi sangat penting untuk meningkatkan kesadaran publik sekaligus menjawab kekurangan pasokan darah di berbagai wilayah.

    Direktur Utama Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), dr. Ari Kusuma Januarto, Sp.OG (Subsp. Obginsos) menegaskan bahwa donor darah bukan hanya bentuk aksi sosial, tetapi juga simbol solidaritas dan empati antargenerasi.

    “Donor darah adalah wujud nyata dari empati, kemanusiaan, dan kepedulian lintas generasi,” ujarnya dalam kegiatan donor darah bertajuk “Give Blood, Spread Vibes” yang digelar atas kerja sama BCA dengan RSUI di Balai Purnomo, Kampus UI Depok, Jawa Barat, belum lama ini.

    RSUI mencatat kebutuhan darah yang cukup besar, yakni sekitar 900 hingga 1.000 kantong per bulan.

    Darah ini sangat vital bagi pasien gawat darurat, penderita thalassemia, ibu melahirkan, hingga pasien kanker yang menjalani kemoterapi.

    Pada kegiatan donor darah kali ini, BCA bersama mahasiswa dan civitas akademika Universitas Indonesia berhasil menghimpun sebanyak 135 kantong darah.

    EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, menyampaikan bahwa donor darah merupakan salah satu inisiatif rutin yang dilakukan BCA sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat.

    “Kami berharap kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi para penerima donor, tetapi juga meningkatkan kesadaran para pendonor untuk terus berkontribusi memberikan dampak positif di lingkungan sekitar,” ujar Hera.

    Kegiatan ini berada di bawah pilar Bakti Kesehatan dalam program Bakti BCA, sekaligus menjadi bagian dari kerja sama jangka panjang antara BCA dan Palang Merah Indonesia (PMI).

    “Sejak 2016 hingga Maret 2025, kolaborasi antara BCA dan PMI telah berhasil mengumpulkan lebih dari 14 ribu kantong darah untuk memenuhi kebutuhan darah di seluruh Indonesia,” tambah Hera.

    Sinergi antara institusi kesehatan, dunia pendidikan, dan sektor swasta ini diharapkan dapat terus berlanjut untuk membangun budaya kemanusiaan yang kuat, khususnya di kalangan generasi muda. 

     

  • Tagihan Listrik Rp12,7 Juta, Kisah Masruroh Penjual Gorengan di Jombang – Halaman all

    Tagihan Listrik Rp12,7 Juta, Kisah Masruroh Penjual Gorengan di Jombang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Masruroh, seorang penjual gorengan keliling di Dusun Blimbing, Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, kebingungan setelah menerima tagihan listrik sebesar Rp12,7 juta.

    Ia mengaku tidak mungkin melunasi tagihan tersebut, mengingat penghasilannya sehari-hari hanya dari berjualan gorengan.

    Masruroh menerima tagihan listrik atas nama almarhum ayahnya, Naif Usman, melalui pesan WhatsApp menjelang Idulfitri 1446 H.

    Dalam pesan tersebut, tertera tagihan yang harus dibayar dan peringatan bahwa aliran listrik di rumahnya akan diputus jika tidak segera membayar.

    “Saya bayar pakai uang apa? Uang dari mana saya bisa bayar sebanyak itu?” keluh Masruroh pada Kamis, 24 April 2025.

    Penjelasan dari PLN

    Manager PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Jombang, Dwi Wahyu Cahyo Utomo, menjelaskan bahwa pemutusan listrik di rumah Masruroh sudah sesuai prosedur.

    Masalah ini bermula sejak 2022, ketika daya listrik rumahnya bertambah dari 450 watt menjadi 2.200 watt tanpa pengukuran yang sah.

    PLN kemudian mengenakan denda dan tagihan susulan sebesar Rp19 juta kepada Masruroh.

    Meskipun awalnya setuju untuk mencicil, Masruroh tidak dapat melanjutkan pembayaran sejak Desember 2022.

    Setelah beberapa kali mengalami pemutusan listrik, Masruroh kembali mendapatkan tagihan Rp12,7 juta karena ditemukan sambungan listrik dari rumah tetangga.

    Namun, Dwi menegaskan bahwa masalah ini terjadi akibat kesalahpahaman.

    Setelah pertemuan, disepakati bahwa Masruroh dapat membayar sisa tagihannya secara cicilan selama 36 kali.

    “Sekarang ini sudah selesai masalahnya dengan PLN, tidak ada masalah apa-apa lagi,” ujar Masruroh.

    Dukungan dari Pedagang Lain

    Sebagai bentuk solidaritas, para pedagang di Jombang yang tergabung dalam Serikat Pedagang Kaki Lima (Spekal) menggalang dana untuk membantu Masruroh.

    Fattah dan rombongan juga berusaha menemui pimpinan DPRD Jombang dan pihak PLN untuk membahas masalah ini, namun tidak menemukan mereka di lokasi.

    “Kami tetap menggalang dana dan akan membantu Bu Masruroh,” tambahnya.

    Masruroh berharap dukungan ini dapat meringankan bebannya dan memulihkan keadaan setelah masalah tagihan listrik yang membingungkan ini.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Srikandi REPNAS Gelar Acara Kartini Bertema Kartini untuk Semua di YPLB Nusantara Depok – Halaman all

    Srikandi REPNAS Gelar Acara Kartini Bertema Kartini untuk Semua di YPLB Nusantara Depok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Dalam semangat memperingati Hari Kartini, Srikandi Repnas, sebuah komunitas pengusaha muda wanita Nusantara, menggelar acara spesial bertajuk “Kartini untuk Semua: Merayakan Cinta Tanpa Batas” di Yayasan Pendidikan Luar Biasa (YPLB) Nusantara, Depok, Jawa Barat, pada Selasa (22/4/2025). 

    Acara ini tidak hanya menjadi perayaan Hari Kartini, tetapi juga mencerminkan nilai inklusivitas dan penghargaan terhadap setiap individu, tanpa memandang latar belakang atau kondisi fisik.

    Dalam acara ini, para penyandang disabilitas dari berbagai usia turut merayakan momen bersejarah tersebut melalui berbagai kegiatan yang penuh makna. 

    Di antaranya adalah pertunjukan seni yang melibatkan anak-anak dan remaja dari YPLB, pembagian bingkisan, serta sesi inspiratif dari para anggota Srikandi REPNAS yang berbagi pengalaman tentang perjalanan mereka dalam dunia kewirausahaan dan kehidupan sosial.

    “Bagi kami, Kartini masa kini bukan hanya tentang perempuan yang kuat dan mandiri, tetapi juga yang peduli, inklusif, dan hadir untuk semua kalangan. Berbagi adalah bentuk kepedulian tertinggi, bukan hanya dalam bentuk bantuan yang kelihatan secara fisik, tetapi juga dalam bentuk rasa untuk terlibat dan memberikan dukungan. Kehadiran kami di sini adalah wujud syukur dan bentuk perayaan atas cinta tanpa batas yang dapat menginspirasi banyak pihak untuk berbuat kebaikan.” ujar Ketua Srikandi Repnas, Jaquelin Margareth Sahetapy.

    Jaqueline juga menambahkan bahwa cinta dan dukungan tidak mengenal batas—baik fisik, sosial, maupun ekonomi.

    Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penerimaan terhadap perbedaan dan keberagaman. Setiap kegiatan di dalam acara ini juga menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai perjuangan R.A. Kartini tentang kesetaraan dan keadilan, tanpa membedakan siapapun. 

    Para anggota Srikandi Repnas, dengan berbagai latar belakang, membagikan kisah mereka tentang perjuangan dalam dunia bisnis dan sosial, memberikan inspirasi kepada semua yang hadir. Salah satu pengusaha muda, misalnya, menceritakan bagaimana ia berhasil membangun usaha meskipun menghadapi berbagai tantangan dan hambatan, khususnya sebagai wanita pengusaha.

    Selain itu, kegiatan ini juga diisi oleh pembicara-pembicara perempuan yang berperan aktif dalam dunia usaha dan sosial.

    Mereka membagikan pengalaman mereka dan memberikan motivasi kepada para peserta, terutama para penyandang disabilitas. Kegiatan ini memberi kesempatan bagi para peserta untuk memperluas wawasan dan membuka peluang berkolaborasi untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat.

    Pihak pengurus YPLB Nusantara, yang selama ini bergerak di bidang pendidikan dan pengembangan anak-anak serta remaja dengan disabilitas, menyambut dengan hangat acara tersebut. Mereka menyatakan rasa terima kasih kepada Srikandi Repnas yang telah memilih YPLB Nusantara sebagai lokasi acara ini.

    “Ini adalah kesempatan yang luar biasa bagi kami untuk merasakan kehangatan dan dukungan dari masyarakat. Semoga kegiatan ini dapat mendorong lebih banyak orang untuk melihat potensi besar yang dimiliki oleh setiap individu, terlepas dari segala keterbatasan,” ungkap salah satu pengurus YPLB.

    Srikandi Repnas, sebagai komunitas pengusaha muda perempuan, semakin mempertegas komitmennya dalam pemberdayaan sosial. Mereka berkomitmen untuk memberikan kesempatan yang setara bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas. Ibu Jaquelin Margareth Sahetapy menambahkan.’

    “Kolaborasi antara pengusaha muda dan masyarakat adalah kunci untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.

    Acara ini tidak hanya bertujuan untuk merayakan Hari Kartini, tetapi juga untuk menegaskan bahwa keberagaman adalah kekuatan yang harus dirayakan. Setiap individu berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkarya, tanpa terkecuali.”

    Acara tersebut berakhir dengan penuh semangat dan kehangatan. Para peserta, baik dari kalangan penyandang disabilitas maupun masyarakat umum, merasa terinspirasi dan dihargai atas kehadiran mereka.

    Bagi Srikandi Repnas momen ini menjadi simbol perjuangan untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, peduli, dan penuh cinta, sesuai dengan semangat yang diwariskan oleh R.A. Kartini. Diharapkan, kegiatan ini dapat terus memperluas jangkauan kebaikan dan menularkan semangat emansipasi Kartini kepada lebih banyak orang, serta mendorong lebih banyak orang untuk berkolaborasi dalam mewujudkan Indonesia yang lebih inklusif, adil, dan sejahtera.

     

  • Apesnya Al Bashar, Baru 2 Hari Merantau di Jakarta Sudah Dibunuh Rekan Kerja, Jasadnya Dikarungi – Halaman all

    Apesnya Al Bashar, Baru 2 Hari Merantau di Jakarta Sudah Dibunuh Rekan Kerja, Jasadnya Dikarungi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Nasib tragis menimpa seorang warga Dusun Sugih Waras, Lampung Selatan, Lampung, bernama Al Bashar (33).

    Al Bashar adalah pria yang jasadnya ditemukan dalam karung di saluran air tepi Jalan Daan Mogot KM 21, Batuceper, Kota Tangerang, Banten, pada Selasa (22/4/2025) lalu.

    Pria malang tersebut ternyata menjadi korban pembunuhan oleh rekan kerjanya sendiri yang bernama Nana alias Ragil (23).

    Al-Bashar dan Nana bekerja di salah satu tempat konveksi di Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan (Jaksel).

    Nana ditangkap tim gabungan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota.

    Penangkapan dilakukan di wilayah Panunggangan Utara, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, pada Rabu (23/4/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.

    Nana ditangkap setelah polisi memeriksa rekaman kamera pengawas (CCTV).

    Sebagaimana dalam rekaman CCTV yang beredar, tampak pelaku membawa jasad korban yang sudah dibungkus karung berwarna putih menggunakan sepeda motor.

    Pelaku kemudian membuang korban di kawasan Tangerang tempat kejadian perkara (TKP) penemuan jasad Al Bashar.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan bahwa motif pelaku membunuh korban karena ada masalah pekerjaan di tempat kerja mereka di sebuah konveksi.

    “(N alias R) melakukan pembunuhan karena ada masalah pekerjaan di tempat kerja konveksi,” kata Ade Ary, Kamis (24/4/2025), dilansir WartaKotalive.com.

    Diketahui bahwa Nana tega menghabisi nyawa Al-Bashar karena merasa direndahkan saat keduanya sedang berbicara.

    Selain itu, Nana yang sedang terhimpit kebutuhan ekonomi semakin memicu niat jahat pelaku untuk mencuri sepeda motor korban yang terparkir di area parkir tempat kerja mereka.

    Baru Merantau 2 Hari

    Al Bashar dibunuh bahkan saat ia baru saja merantau di ibu kota.

    Korban diketahui baru bekerja di tempat konveksi tersebut pada Sabtu (19/4/2025). Sedangkan, Nana menghabisi nyawa Al-Bashar pada Minggu (20/4/2025).

    “(Korban) datang dari Lampung 18 April, lalu 19 April mulai kerja. Kemudian, tanggal 22 April kejadian (penemuan mayat Al-Bashar),” ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim, dilansir dari Kompas.com.

    Saat dikonfirmasi, Kepala Dusun (Kadus) Sugi Waras, Desa Suka Banjar, Kecamatan Sidomulyo, Mardiono juga membenarkan bahwa korban adalah salah satu warganya.

    “Benar, itu warga kami. Informasi kami dapat dari Polsek Sidomulyo,” ungkap Mardiono melalui telepon, Sabtu (26/4/2025).

    Al Bashar adalah putra pasangan Harun dan Maesaroh.

    Kini jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di kampung halaman pada Rabu (23/4/2025) pukul 10.00 WIB.

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Terungkap Motif Pria Muda Bunuh Teman Kerja yang Mayatnya Dibuang di Saluran Air Batuceper Tangerang

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (WartaKotalive.com/Ramadhan L Q) (Kompas.com/Tri Purna Jaya)

  • Empat Santri Ponpes Gontor Meninggal Akibat Longsor, Kemensos Bakal Santuni Korban – Halaman all

    Empat Santri Ponpes Gontor Meninggal Akibat Longsor, Kemensos Bakal Santuni Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Sosial merespons bencana alam tanah longsor yang melanda Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Dusun Gadingsari, Desa Mangunsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Jumat (25/4/2025).

    Pencarian atau tracing terhadap ahli waris dan korban luka akibat peristiwa itu sedang dilakukan untuk pemberian santunan.

    “Tim Kemensos melakukan asesmen, verifikasi dan tracing ahli waris dan korban terdampak untuk rencana pemberian santunan,” kata Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (26/4/2025).

    Gus Ipul mengatakan, Dinas Sosial dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Magelang telah berkoordinasi untuk asesmen kebutuhan para korban.

    Kemudian, pendistribusian bantuan Kemensos dilakukan melalui Gudang Dinsos Kabupaten Magelang.

    “Bantuan yang telah didistribusikan, yakni kasur 30 lembar, dan selimut 30 lembar,” ungkap Gus Ipul.

    Seperti diketahui, bencana tanah longsor terjadi di area belakang Gedung Aligarh Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Dusun Gadingsari, Desa Mangunsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang pada Jumat (25/4/2025) sekitar pukul 10.30 WIB.

    Kejadian bertepatan dengan waktu mandi para santri yang bersiap untuk melaksanakan salat Jumat. Saat itu merupakan jam padat antrean mandi di lokasi kejadian.

    Namun, tanpa diduga, tanah di bawah penampungan air yang terletak di belakang kamar mandi mengalami longsor.

    Sehingga tembok penampungan air yang berada di atasnya ikut roboh dan pada saat bersamaan, santri yang sedang mengantre mandi dan mandi tertimpa tembok tersebut. 

    Kejadian itu segera diketahui oleh para ustadz dan pengurus pondok segera melaporkan kejadian ke pihak-pihak terkait untuk melakukan penyelamatan serta evakuasi para korban ke Rumah Sakit Merah Putih Magelang.

    Akibat peristiwa ini, 29 santri menjadi korban. Empat di antaranya meninggal dunia, yakni Rayfhan Hafiz, Wildan Syifaul Haq, Bima Arya Sanjaya, dan Muhammad Fadhil Hanafi. Sementara itu, 25 orang lainnya mengalami luka-luka.

  • Guru SD di Sukoharjo Diduga Lecehkan 20 Murid, Kasus Ditutupi Sekolah selama 3 Tahun – Halaman all

    Guru SD di Sukoharjo Diduga Lecehkan 20 Murid, Kasus Ditutupi Sekolah selama 3 Tahun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang guru di sebuah sekolah dasar (SD) berbasis Islam di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, berinisial DI (37) diduga melakukan pelecehan seksual terhadap muridnya.

    Kasus ini terungkap ketika salah seorang anak kelas 2 SD melaporkan kejadian tersebut kepada orang tuanya.

    Upaya audiensi dengan pihak sekolah sempat dilakukan sebelum akhirnya pelaku dilaporkan ke pihak berwenang.

    Namun, pihak sekolah justru menutupi kasus pelecehan seksual tersebut, meskipun insiden itu telah berlangsung sejak tiga tahun lalu.

    Tujuh wali murid akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian Sukoharjo.

    Kuasa hukum korban, Lanang Kujang Pananjung mengatakan, pihaknya mencatat setidaknya ada 20 anak yang menjadi korban pelcehan seksual yang dilakukan pelaku.

    “Awalnya hanya satu orang tua yang menemui saya dan menyampaikan itu, tetapi belakangan banyak sekali dari mereka yang datang dan menyampaikan hal serupa. Bahkan dari data yang kami pegang ada sekitar 20-an anak yang menjadi korban,” ujar Lanang.

    Tindakan asusila tersebut diketahui terjadi di lingkungan sekolah maupun di luar area sekolah.

    Lanang mengatakan, beberapa korban mengalami trauma hingga ketakutan ketika mendengar nama pelaku.

    “Ada yang saat ekstrakurikuler renang di daerah Klaten, salah satu anak itu saat ganti baju diseret masuk ke kamar mandi lalu pintunya dikunci dan dilecehkan. Dari sekian banyak anak yang jadi korban itu, ada anak yang mendengar nama pelaku ini sudah ketakutan,” ungkapnya.

    Wali murid sempat berupaya meminta audensi dengan pihak sekolah dan mengancam akan melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib.

    Pihak sekolah telah memecat DI pada saat audiensi dan pelaku kini sudah ditahan.

    “Saat laporan ini saya memang belum mendampingi wali murid yang menjadi korban. Sekarang pelaku ini sudah ditahan oleh penyidik Polres Sukoharjo dan kami akan terus mengawal ini,” ujarnya.

    Pelaku telah diringkus

    DI telah diamankan oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sukoharjo sekitar awal April 2025, setelah polisi menerima laporan terkait kasus pelecehan terhadap anak di bawah umur.

    Kapolres Sukoharjo AKP Anggaito Hadi Prabowo melalui Kasat Reskrim Polres Sukoharjo AKP Zaenudin mengungkapkan penangkapan terhadap DI. 

    “Benar (penangkapan pelaku pelecehan seksual). Inisial DI  pelaku diduga dilakukan dengan maksud menyalurkan nafsu terhadap korban,” kata Zaenudin, Jumat (25/4/2025), dikutip dari TribunSolo.com.

    Zaenudin mengatakan pihaknya akan melakukan penyidikan lebih lanjut terhadap pelaku.

    “Kami sudah mengamankan pelaku. Saat ini yang bersangkutan sudah ditahan di Polres Sukoharjo untuk proses penyidikan lebih lanjut,” ungkap Zaenudin.

    Namun, pihak kepolisian enggan menyebut identitas sekolah tempat terjadinya tindakan pelecehan seksual tersebut, lantaran masih melakukan pendalaman.

    “Kepolisian terus mendalami kasus pelecehan anak di bawah umur tersebut dan mengumpulkan keterangan dari para saksi,” lanjutnya.

    AKP Zaenudin menyebut pihaknya berkomitmen memberikan perlindungan hukum terhadap anak-anak di bawah umur serta menindak tegas setiap bentuk kekerasan atau kejahatan seksual terhadap anak.

    Pelaku terancam hukuman maksimal lima belas tahun penjara.

    “Pelaku saat ini kami jerat dengan Pasal 82 jo Pasal 76E Undang-Undang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara,” tandasnya. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Awal Terungkapnya Kasus Pelecahan Seksual Terhadap Siswa SD di Sukoharjo, Bermula Dari Cerita Korban 

    (Tribunnews.com/Falza) (TribunSolo.com/Anang Maruf Bagus Yuniar)

  • Alami Kendala, Polisi Bakal Periksa Oknum Dokter yang Diduga Lecehkan 2 Pasien RS Persada Malang – Halaman all

    Alami Kendala, Polisi Bakal Periksa Oknum Dokter yang Diduga Lecehkan 2 Pasien RS Persada Malang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang oknum dokter Persada Hospital Malang berinisial AY dilaporkan ke polisi atas kasus dugaan pelecehan seksual terhadap sejumlah pasien wanita.

    Sejauh ini, sudah ada 2 korban yang melaporkan aksi bejat dokter AY ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Malang.

    Kedua pasien perempuan yang diduga dilecehkan dokter AY tersebut adalah QAR (31)  asal Bandung, Jawa Barat (Jabar) dan A (30), asal Kota Malang, Jawa Timur (Jatim).

    Polisi pun telah melayangkan surat panggilan kepada dokter AY yang menjadi terlapor kasus pelecehan seksual terhadap dua pasiennya ini.

    Dalam surat panggilan tersebut, dokter AY diminta datang ke Satreskrim Polresta Malang Kota pada minggu depan untuk dimintai keterangan terkait dugaan pelecehan seksual tersebut.

    “Pada minggu depan, kami agendakan memanggil terduga terlapor (dokter AY). Untuk kami mintai keterangan terkait laporan dugaan pelecehan yang terjadi di rumah sakit swasta di Kota Malang (Persada Hospital),” kata Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto, Jumat (25/4/2025), dilansir SuryaMalang.com.

    Yudi mengatakan bahwa AY dipanggil sebagai saksi dan akan digali serta diperdalam keterangannya.

    “Pemanggilannya sebagai saksi, dan nantinya kami dalami keterangannya,” jelas Yudi.

    Yudi juga menyebutkan bahwa surat panggilan telah resmi dilayangkan ke dokter AY pada Jumat kemarin.

    “Surat pemanggilan sudah kami layangkan. Dan pemanggilan ini sebagai pemeriksaan awal terhadap terduga terlapor,” tandasnya.

    Alami Kendala

    Di sisi lain, polisi mengaku mengalami kendala dalam mengusut kasus dugaan pelecehan seksual oleh oknum dokter rumah sakit swasta di Malang terhadap sejumlah pasiennya itu.

    Satreskrim Polresta Malang Kota ternyata masih kesulitan mendapatkan rekaman CCTV dari dugaan lokasi kejadian di Persada Hospital.

    Meski telah dilakukan analisa, salinan file rekaman CCTV itu tak kunjung diberikan oleh Persada Hospital Malang kepada pihak kepolisian.

    Sebelumnya pada Sabtu (19/4/2025), polisi telah memeriksa ruangan di Persada Hospital Malang yang diduga menjadi tempat kejadian perkara (TKP) kasus dugaan pelecehan seksual oknum dokter terhadap korban.

    “Kami sudah layangkan surat permohonan (ke Persada Hospital) meminta salinan file rekaman CCTV, tapi belum dijawab. Kami juga tidak tahu alasannya kenapa,” ujar Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Muhammad Soleh kepada TribunJatim.com, Jumat, dilansir dari SuryaMalang.com.

    Soleh menjelaskan bahwa permintaan terkait salinan rekaman CCTV, disampaikan ke Persada Hospital Malang sebagai tempat kejadian perkara (TKP) dugaan pelecehan seksual oleh oknum dokter terhadap pasien.

    “Ini bicara terkait locus delicti atau tempat kejadian perkara. Dan ini diperlukan untuk mencukupi alat bukti,” ungkap Soleh.

    Menurut Soleh, salinan rekaman CCTV tersebut sangat diperlukan untuk mengungkap kasus dugaan pelecehan seksual tersebut.

    “Ini terkait benar tidaknya suatu perkara tersebut (perkara dugaan pelecehan seksual). Sesuai dengan apa yang dilaporkan oleh korbannya,” tuturnya.

    Pengakuan Para Korban

    Kasus dugaan pelecehan seksual oleh oknum dokter Persada Hospital Malang ini terungkap setelah salah satu korban membuat pengakuan terkait hal tersebut hingga viral di media sosial (medsos) pada Selasa (15/4/2025).

    Informasi terkait kejadian itu diunggah langsung oleh korban QAR.

    Kemudian pada Jumat (18/4/2025), QAR melaporkan kejadian ini ke Polresta Malang Kota didampingi oleh penasehat hukumnya.

    Saat berlibur di Malang, QAR malah menjalani rawat inap di kamar VIP Persada Hospital pada tanggal 27 September 2022 lalu.

    QAR diminta melepas baju oleh dokter AY dengan dalih diperiksa memakai stetoskop.

    Tetapi ternyata berlanjut, dimana terduga korban disuruh melepas pakaian dalam bagian atas.

    Kemudian, AY melakukan pemeriksaan dengan cara menempelkan stetoskop ke bagian dada kiri dan kanan sekaligus terus menyenggol bagian sensitif QAR.

    Setelah itu, dokter AY mengeluarkan handphone dengan dalih membalas pesan WhatsApp (WA) teman.

    Tetapi, posisi kamera HP tersebut mengarah ke bagian dada QAR dan korban menganggap bahwa dokter AY telah memfotonya.

    Ternyata, kejadian itu bukan hanya dialami korban QAR, melainkan juga dialami oleh korban A.

    Diketahui, dugaan kejadian pelecehan seksual yang dialami oleh A itu terjadi saat ia menjalani pemeriksaan kesehatan di ruang IGD Persada Hospital pada tahun 2023 lalu.

    Korban A memastikan bahwa terduga pelakunya adalah dokter AY yang sebelumnya viral karena kasus serupa.

    Menyusul dugaan pelecehan seksual tersebut, manajemen Persada Hospital Malang telah memecat dokter AY sekaligus menyatakan permohonan maaf baik kepada masyarakat dan kepada pihak yang merasa dirugikan.

    Pemecatan dilakukan setelah Persada Hospital Malang melakukan investigasi internal dan kini menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini ke pihak kepolisian.

    Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Dokter AY Akhirnya Dipanggil Polisi, Diperiksa Terkait Dugaan Pelecehan di Persada Hospital

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (SuryaMalang.com/Kukuh Kurniawan)