Category: Tribunnews.com Regional

  • Peran Annar Salahuddin dalam Kasus Uang Palsu di UIN Alauddin: Beri Ide hingga Ikut Memodali – Halaman all

    Peran Annar Salahuddin dalam Kasus Uang Palsu di UIN Alauddin: Beri Ide hingga Ikut Memodali – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Saat ini polisi telah menetapkan 19 tersangka dalam kasus pabrik uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

    Salah satu tersangka baru dalam kasus ini adalah pengusaha asal Makassar dan Toraja, Annar Salahuddin Sampetoding (ASS).

    Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Sulsel, Kombes Pol Dedi Supriyadi, pun mengungkapkan peran Annar.

    Dilansir Tribun Timur, Dedi menyebut, ASS adalah otak di balik uang palsu tersebut.

    “Saya akan menanggapi peran ASS dalam kasus uang palsu,” kata Dedi saat rilis akhir tahun di Mapolda Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Senin (30/12/2024).

    “Di mana perannya yang bersangkutan adalah yang pertama pemberi ide, kemudian ikut memodali, pembeli mesin, perintah-perintah, dan itu aja intinya,” sambungnya.

    ASS Jatuh Sakit

    Setelah ditetapkan sebagai tersangka, ASS jatuh sakit. Ia dilarikan ke rumah sakit oleh penyidik Polres Gowa.

    Meski begitu, polisi memastikan bahwa penyidikan terus berlangsung.

    “Proses hukum tetap berjalan, tidak mengganggu proses penyidikan. Hanya sedikit mundur, tapi tidak ada hambatan berarti,” kata Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, di RS Bhayangkara, Jalan Mappaoddang, Makassar, Sabtu (28/12/2024) malam.

    Mengenai durasi perawatan di rumah sakit, Reonald menyebut hal itu menjadi kewenangan tim medis yang melakukan penanganan.

    Polisi pun optimis ASS akan kooperatif dalam proses hukum ini.

    “Untuk saat ini, kami tidak khawatir mengenai barang bukti, karena penyidik yakin bukti yang ada sudah lengkap.” 

    “Yang bersangkutan juga sudah memberikan keterangan, kami yakin dia akan kooperatif,” imbuhnya.

    Reonald membeberkan, Annar syok dan drop selepas ditetapkan sebagai tersangka dan direncanakan akan ditahan.

    Penyakitnya kambuh seusai mengetahui keterlibatannya dalam sindikat uang palsu yang menjadi alasannya tak memenuhi panggilan pemeriksaan pertama.

    Annar akhirnya memenuhi panggilan pemeriksaan penyidik Satreskrim Polres Gowa pada Kamis (26/12/2024). Ia datang bersama penasihat hukumnya.

    Pemeriksaan dilakukan secara maraton hingga sekitar pukul 04.00 WITA dan dilanjutkan dengan istirahat.

    “12 jam kemudian digelar gelar perkara, dan statusnya dinaikkan menjadi tersangka,” jelasnya.

    Rumah Annar Jadi Tempat Pabrik Uang Palsu

    Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono mengatakan, sebelum polisi menemukan mesin pencetak uang palsu di UIN Alauddin, mereka lebih dahulu mengunjungi rumah ASS di Jalan Sunu 3, Makassar.

    “Jika dilihat dari lokasi tempat cetak uang palsu, rumah saudara ASS di Jl Sunu, Kota Makassar, juga ada di Jl Yasin Limpo (UINAM), Gowa,” kata Irjen Pol Yudhiawan saat rilis pengungkapan sindikat uang palsu di Mapolres Gowa, Kamis (19/12/2024).

    Awalnya, produksi uang palsu dilakukan di rumah ASS di Jl Sunu 3, Makassar. 

    Namun, akibat kebutuhan untuk mencetak uang dalam jumlah besar, mesin dipindahkan ke UIN Alauddin.

    “Awalnya di Jl Sunu Makassar, namun karena membutuhkan jumlah yang lebih besar, mereka memerlukan alat yang lebih besar, sehingga pindah ke kampus,” ujarnya.

    Mesin yang ditemukan di Perpustakaan UIN Alauddin itu dibeli seharga Rp600 juta dan didatangkan langsung dari China melalui Surabaya.

    “Alat itu senilai Rp600 juta dibeli di Surabaya, namun dipesan dari China, dan dimasukkan oleh tersangka Andi Ibrahim (AI) ke kampus UIN di Gowa,” ungkapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunMakassar.com dengan judul: Peran Annar Sampetoding di Kasus Uang Palsu UIN Makassar, Otak dan Pemodal.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunMakassar.com/Muslimin Emba/Sayyid Zulfadli)

  • Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Halmahera Tengah, Terlibat Insiden Bom Panci Bandung – Halaman all

    Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Halmahera Tengah, Terlibat Insiden Bom Panci Bandung – Halaman all

    Densus 88 menangkap terduga teroris di Halmahera Tengah terkait bom panci di Bandung.

    Tayang: Senin, 30 Desember 2024 16:35 WIB

    Tribunnews.com/Istimewa

    Ilustrasi – Densus 88 tangkap terduga teroris di Halmahera Tengah. 

    TRIBUNNEWS.COM, Halmahera Tengah – Tim Densus 88 Anti Teror Polri berhasil menangkap seorang terduga teroris di Halmahera Tengah, Maluku Utara, pada Senin, 30 Desember 2024.

    Penangkapan ini terkait dengan pembiayaan bom panci yang terjadi di Kota Bandung, Jawa Barat.

    Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku Utara, Irjen Pol Midi Siswoko, mengonfirmasi bahwa terduga pelaku merupakan bagian dari jaringan terorisme yang telah beroperasi di Bandung sejak tahun 2017.

    “Terduga pelaku yang diamankan di Halmahera Tengah ini adalah salah satu bagian dari pembiayaan bom panci di Bandung. Beliau juga merupakan ahli bela diri,” ungkap Midi.

    Selama berada di Halmahera Tengah, terduga pelaku menjalani aktivitas sehari-hari sebagai pengasuh di salah satu pesantren.

    Midi menambahkan bahwa terduga tersebut telah dibawa ke Jakarta untuk proses lebih lanjut dengan pengamanan yang dibantu oleh Brimob Polda Maluku Utara.

    Densus 88 Anti Teror terus melakukan sosialisasi kepada eks Jamaah Islamiyah (JI) di wilayah Maluku Utara untuk berafiliasi dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    “Sudah ada beberapa orang yang kita sosialisasi dan mereka menyatakan diri dengan NKRI. Tinggal dua organisasi lagi, ISIS dan NI, yang akan kita upayakan,” pungkas Midi.

    (TribunTernate.com/Randi Basri)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Imbas Tewasnya Budianto Sitepu, Ipda Imanuel Dachi dan 6 Anggota Lainnya Terancam Dipecat – Halaman all

    Imbas Tewasnya Budianto Sitepu, Ipda Imanuel Dachi dan 6 Anggota Lainnya Terancam Dipecat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tujuh personel Satreskrim Polrestabes Medan diduga terlibat kasus penganiayaan terhadap Budianto Sitepu (42), warga Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara (Sumut), hingga tewas.

    Polda Sumut mengatakan, jika terbukti bersalah, akan dilakukan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) terhadap ketujuh personel tersebut.

    “Komitmen Pimpinan Polri menindak tegas setiap anggota yang melanggar kode etik hingga sanksi PTDH jika terbukti bersalah,” ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, dilansir Tribun Medan, Senin (30/12/2024).

    Ketujuh anggota yang sebelumnya bertugas di Satreskrim Polrestabes Medan dimutasi ke Pelayanan Markas (Yanma) Polri.

    Saat ini, Ipda Imanuel Dachi dan enam anggota lainnya masuk penempatan khusus (patsus) Bid Propam lantaran kasus ini dalam proses penyelidikan.

    Kombes Hadi juga menyebut, kasus ini masih didalami Bid Propam dan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut sehingga belum ada penetapan status tersangka.

    “Betul. Ke tujuh terduga pelanggar dilakukan Patsus (sel khusus) dalam rangka tindak lanjut pemeriksaan di Propam Polda dan Ditreskrimum,” terangnya.

    Diberitakan sebelumnya, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, mengungkapkan kronologi kasus ini.

    Adapun penganiayaan ini terjadi di Jalan Horas, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang, Selasa (24/12/2024).

    Gidion menuturkan, kasus ini berawal dari anggotanya yang melakukan tangkap tangan terhadap Budianto Sitepu.

    Namun, dirinya tak menjelaskan secara detail kasus yang dilakukan korban sehingga anggota polisi melakukan penangkapan. 

    “Dalam proses penangkapan, kami menduga kekerasan terjadi pada proses penangkapan. Untuk kepastiannya nanti kami lakukan pendalaman pada proses penyidikan.”

    “Awalnya sebagaimana yang disampaikan keluarga korban, mereka ada minum-minum tuak di kedai yang bertetangga dengan mertua dari anggota saya (Ipda Imanuel Dachi),” sambungnya.

    Gidion menyatakan, saat itu Ipda Imanuel Dachi mendatangi korban yang sedang berada di warung tuak. Ia lantas menangkap Budianto Sitepu dan dua orang lainnya.

    “Minum-minum sampai dengan larut menjadi persoalan. Anggota saya Ipda ID melaporkan ke anggota lain tim URC yang waktu itu siaga, karena waktu itu malam natal semua angggota di luar,” ucap Gidion.

    “Ada tim-tim yang memang menyebar, timsus. Timsus ini ditugaskan bergerak malam mengatasi 3C, saat itu mereka di Binjai dipanggil merapat ke lokasi Ipda ID.”

    “Sehingga peristiwa itu terjadi, saudara BS bersama rekannya, ini proses yang harus kita klarifikasi apakah ada persoalan pribadi antara anggota saya dengan BS,” terangnya.

    Tak Kantongi Surat Perintah

    Kombes Pol Gidion Arif Setyawan juga mengatakan, Ipda Imanuel Dachi dan personelnya melakukan penangkapan terhadap Budianto Sitepu tanpa mengantongi surat apa pun dan tidak ada dasar laporan polisi.

    “Karena ini adalah dugaan awal proses tangkap tangan, memang waktu penangkapan belum ada surat perintah penyelidikan, surat perintah penangkapan, maupun administrasi penyidikan lainnya, pada saat melakukan upaya paksa karena dasarnya adalah tertangkap tangan,” kata Gidion, Jumat.

    Ia juga mengungkapkan hasil pemeriksaan medis terhadap jenazah korban yang sempat ditahan di Polrestabes Medan dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. 

    “Lalu hasil autopsinya, ada pendarahan pada batang otak, pendarahan pada kepala. Lalu luka di pipi, rahang, lalu luka di bagian mata, ini kemudian dalam visum tersebut terbukti mengalami kekerasan benda tumpul, ini kami dalami,” bebernya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul: Polda Sumut Bakal Pecat Ipda Imanuel Dachi dan 6 Anggota Lainnya Terkait Tewasnya Budianto Sitepu.

    (Tribunnews.com/Deni)(Tribun-Medan.com/Fredy Santoso/Alfiansyah)

  • Bos Katering Kediri Jadi Korban Penipuan Program Makan Bergizi Gratis Fiktif, Rugi Rp 72 Juta – Halaman all

    Bos Katering Kediri Jadi Korban Penipuan Program Makan Bergizi Gratis Fiktif, Rugi Rp 72 Juta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Kediri – Sejumlah bos katering di Kota Kediri menjadi korban penipuan dengan modus pencatutan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.

    Total kerugian yang dialami mencapai Rp 72 juta.

    Puluhan pelaku jasa katering di Kediri mengaku diiming-imingi peluang menjadi pemasok makanan bergizi gratis dengan syarat menyetor uang muka (DP).

    Korban Nining, mengatakan bahwa DP yang diserahkan akan dikembalikan saat program berjalan.

    Namun, setelah menyelidiki, ia menemukan alamat yang tertera dalam proposal adalah rumah kosong.

    Piahkanya mulai curiga, karena program ini terbuka untuk semua, padahal seharusnya terbatas.

    “Tapi kok terus dibuka dan siapapun bisa mendaftar. Ini kami mulai curiga. Akhirnya coba datang ke kantor yang tertulis di proposal.”

    “Ternyata saat datang alamat yang tertera itu rumah kosong,” terangnya.

    Tanggapan Pihak Terkait

    Nuriko Pramega, Pembina Kelompok Masyarakat (Pokmas) Manunggal Cipta Rasa Kediri, menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah memungut biaya apapun kepada penyedia jasa katering.

    Nuriko mengungkapkan bahwa oknum berinisial M, yang menjabat sebagai koordinator pendataan di Kecamatan Mojoroto, diduga telah mengumpulkan uang dari berbagai pelaku jasa katering dengan total mencapai Rp 72 juta.

    “Ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi ini dengan menarik iuran dari para sub yang ingin bergabung,” tegasnya.

    Imbauan untuk Korban

    Kombes Pol Lalu Muhammad Iwan Mahardan, Kepala Biro Hukum dan Humas Badan Gizi Nasional (BGN), menyesalkan kejadian ini.

    Ia mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap modus serupa.

    “Kami imbau para korban segera melapor ke polisi agar kasus ini segera diusut,” kata Iwan.

    Ia juga menekankan pentingnya prosedur resmi dalam program pemerintah dan menyarankan agar masyarakat tidak menyerahkan uang tanpa kejelasan.

    “Program ini dirancang untuk mendukung kesejahteraan masyarakat, bukan untuk dimanfaatkan oleh oknum jahat,” tuturnya.

    BGN berkomitmen untuk meluncurkan program baru tahap uji coba makan bergizi gratis guna membantu masyarakat dan mencegah penyalahgunaan oleh oknum tidak bertanggung jawab.

    “Kami percaya program ini akan memberikan manfaat nyata jika dilaksanakan dengan benar dan tepat sasaran,” pungkas Iwan.

    (TribunJatim.com/Melia Luthfi Husnika)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Viral Pria Naik Atap di Pinrang Ternyata Depresi, Nyaris Diamuk Massa karena Dikira Pencuri – Halaman all

    Viral Pria Naik Atap di Pinrang Ternyata Depresi, Nyaris Diamuk Massa karena Dikira Pencuri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pria berinisial TL (28) viral setelah kepergok berada di atap rumah warga di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Minggu (29/12/2024).

    Kejadian tersebut terjadi sekira pukul 22.00 WITA di Leranglerang, Kelurahan Benteng Sawitto, Kecamatan Paleteang.

    Kasat Reskrim Polres Pinrang, Iptu Reza Pahlawan, menjelaskan setelah dilakukan pemeriksaan, TL ternyata termasuk dalam kategori Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

    “Bukan pencuri. Tadi keluarganya sudah datang, ternyata dia memang depresi,” ungkap Reza kepada TribunTimur.com, Senin (30/12/2024).

    “Tidak ada barang yang dicuri. Jadi diduga dia ini depresi, menurut keluarga, dia juga pernah melakukan hal serupa di Sidrap, yaitu naik ke atap rumah orang,” sambungnya.

    Warga yang melihat TL di atap rumah mengira ia adalah pencuri dan berusaha menangkapnya.

    “Hampir dimassa, makanya anggota kami melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan warga yang sudah marah,” tambah Reza.

    TL mengalami luka di bagian kepala akibat lemparan batu dari warga.

    “Ada luka berdarah di kepala karena terkena lemparan batu dari warga,” jelasnya.

    Dalam video yang viral, terlihat beberapa warga membawa balok kayu dan senter sambil meneriaki TL yang tampak kebingungan.

    Warga berteriak meminta TL untuk turun, bahkan ada yang melemparnya dengan batu.

    “Masessa (tersiksa), pencuri ada mi polisi,” teriak salah seorang warga.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Rekayasa Lalu Lintas saat Solo Car Free Night 31 Desember 2024, Ada 14 Lokasi Parkir Disiapkan – Halaman all

    Rekayasa Lalu Lintas saat Solo Car Free Night 31 Desember 2024, Ada 14 Lokasi Parkir Disiapkan – Halaman all

    Rekayasa Lalu Lintas saat Solo Car Free Night di sepanjang Jalan Slamet Riyadi pada 31 Desember 2024, Pemkot Solo sediakan 14 lokasi parkir.

    Tayang: Senin, 30 Desember 2024 11:45 WIB

    Instagram @dishubsurakarta

    Dalam menyambut malam pergantian tahun, rekayasa Lalu Lintas saat Solo Car Free Night dilakukan mulai Selasa (31/12/2024) pukul 21.00 WIB hingga Rabu (1/1/2025) pukul 01.00 WIB. 

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah, akan mengadakan malam bebas kendaraan atau Car Free Night, Selasa (31/12/2024) malam.

    Terdapat belasan tempat parkir telah disiapkan untuk gelaran tersebut.

    Lokasi diselenggarakannya Solo Car Free Night (SCFN) yakni di sepanjang Jalan Slamet Riyadi hingga Kawasan Jenderal Sudirman (Jensud) depan Balai Kota Solo.

    Penutupan jalan tersebut dilakukan mulai Selasa (31/12/2024) pukul 21.00 WIB hingga Rabu (1/1/2025) pukul 01.00 WIB.

    “Dalam menyambut malam pergantian tahun, akan di lakukan rekayasa lalu lintas yang di berlakukan di area Slamet Riyadi kota Surakarta. Rekayasa lalu lintas di terapkan pada hari Selasa, 31 Desember 2024 pukul 21.00 WIB s/d pukul 01.00 WIB,” keterangan dalam postingan Instagram @dishubsurakarta.

    Lebih lanjut, sterilisasi lokasi SCFN akan dimulai pukul 20.00 WIB.

    Rekayasa lalu lintas juga diberlakukan selama penutupan jalan tersebut, sehingga akses kendaraan dari arah utara ke selatan atau sebaliknya tersedia di Simpang Gendengan, Simpang Ngapeman, dan Simpang Nonongan.

    Kemudian, sepanjang area Solo Car Free Night akan dimeriahkan sebanyak 12 titik lokasi Panggung Hiburan.

    Bagi pengunjung yang ingin menikmati malam pergantian tahun di area Solo Car Free Night bisa memanfaatkan lokasi parkir yang telah disediakan.

    Rekayasa Lalu Lintas saat Solo Car Free Night 31 Desember 2024 (Instagram @dishubsurakarta)

    Adapun lokasi kantung parkir Solo Car Free Night, antara lain:

    Jalan Arifin
    Jalan Ronggowarsito
    Jalan Dr Cipto
    Jalan Bhayangkara
    Jalan Dr Supomo
    Jalan Museum
    Jalan Kartini
    Jalan Gatot Subroto
    Jalan Teuku Umar
    Jalan Imam Bonjol
    Benteng Vastenburg
    Jalan Urip Sumoharjo
    Jalan RE Martadinata
    Jalan Mayor Sunaryo

    (Tribunnews.com/Latifah)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Maling Motor di Jasinga Bogor Bawa Airsoft Gun, Tembak Keluarga Pemilik Kendaraan – Halaman all

    Maling Motor di Jasinga Bogor Bawa Airsoft Gun, Tembak Keluarga Pemilik Kendaraan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Maling sepeda motor di Kampung Peuteui, Desa Kalongsawah, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menggunakan senjata airsoft gun.

    Aksi maling tersebut dilancarkan dua orang pada Minggu (29/12/2024) pagi, dan berhasil digagalkan pemilik motor.

    Satu maling tertangkap namun paha keluarga pemilik motor terkena tembakan.

    Dimas, pemilik motor itu mengatakan, kejadian terjadi saat dirinya hendak tidur.

    “Kejadian terjadi sekitar pukul 05:30 WIB, saat saya memasak mie dan akan tidur, saya mendengar suara bising di halaman rumah,” kata Dimas kepada wartawan dikutip dari TribunnewsBogor, Senin (30/12/2024).

    Ia pun langsung mengecek ke halaman rumahnya, di mana saat itu maling akan membawa kabur sepeda motor miliknya.

    Namun, sambung Dimas, sepeda motornya dikunci ganda sehingga menyulitkan maling untuk cepat membawa kabur motor.

    “Saya lihat motor saya udah mau dibawa kabur,” ungkapnya.

    Ia pun langsung menendang sepeda motor pelaku dan langsung berduel dengan maling itu.

    Pelaku pun panik langsung mengeluarkan senpi dan melakukan penembakan sebanyak 12 kali letusan ke udara.

    “Pelaku sempat melawan dan menembak saya menggunan airsoft gun. Saya tahan tembakan menggunakan badan pelaku yang berhasil saya piting,” ujarnya.

    Mertua Dimas tak tinggal diam. Ia mencoba menghalau pelaku.

    Nahasnya, ia terkena tembak di bagian paha kakinya.

    “Bapak mertua saya kena luka tembak di bagian paha kakinya, karena dia sempat menghalau satu pelaku,” jelasnya.

    Sementara itu, Kapolsek Jasinga AKP Budi Shabudin membenarkan aksi kompelotan pencurian kendaraan membawa senjata api.

    “Betul, membawa senjata api jenis airsoft gun, saat ini tengah dilakukan penyelidikan,” kata Kapolsek. (Rahmat Hidayat/TribunnewsBogor)

     

     

  • Yoga Tewas Usai Jalani Perawatan di RS akibat Duel dengan Sesama Anak Punk – Halaman all

    Yoga Tewas Usai Jalani Perawatan di RS akibat Duel dengan Sesama Anak Punk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KUDUS – Duel antar sesama anak punk di sebuah gang RT 1 RW 4 Desa Jati Kulon, Kudus, Jawa Tengah menewaskan salah satu di antaranya.

    Korban Yoga (25) tewas meski sempat mendapatkan pertolongan medis di RSUD dr Loekmono Hadi.

    Sementara Eksna Adi P (33), warga Jetak Kembang, Kelurahan Sunggingan Kudus mengalami luka-luka.

    Keduanya ditemukan warga di pinggir jalan dalam kondisi terkapar dengan luka-luka tak jauh dari rumah singgah kelompok anak punk.

    Seorang saksi mata, Erwin mengatakan, saat kejadian dia diberitahu anaknya terjadi perkelahian tak jauh dari tempat tinggal.

    “Saya waktu kejadian sedang tidur, dibangunin anak-anak ada perkelahian. Saya lari keluar untuk mengecek apa yang terjadi,” kata Erwin saat dikonfirmasi, Minggu (29/12/2024).

    Dia mendapati Yoga dan Eksna sudah terkapar dengan sejumlah luka-luka di tubuh.

    Kemudian dibawa masuk ke dalam rumah untuk diobati.

    Erwin awalnya mengaku tidak mengetahui jika satu di antara korban mengalami luka tusuk.

    Sehingga keduanya hanya diobati dengan obat-obatan yang ada. 

    “Kabarnya duel (perkelahian) satu lawan satu. Saya enggak tahu kalau Yoga ketusuk di bagian perut.”

    “Begitu saya lihat ada darah di perut, langsung tak bawa ke RSUD dr Loekmono Hadi,” ujarnya.

    Erwin menambahkan, korban Yoga sempat mendapatkan pertolongan oleh tenaga medis di RSUD.

    Namun nyawanya tidak tertolong dan meninggal di rumah sakit. 

    Sedangkan Eksna terduga pelaku penusukan, hanya mengalami luka-luka ringan. 

    “Saya tidak tahu masalah awal keduanya. Yang saya tahu keduanya sama-sama warga Kudus, mungkin ada kesalahpahaman antar keduanya,” tambah dia. 

    Lokasi perkelahian terduga anak punk hingga menewaskan salah satu di antaranya di Desa Jati Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Minggu (29/12/2024).

    Warga lain, Narti mengaku kaget ketika pagi hari mendapatkan kabar ada jajaran kepolisian melakukan olah TKP tak jauh dari rumah tinggalnya. 

    Dia pun segera melihat lokasi kejadian untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi.

    “Saya baru tahu pagi hari ramai-ramai ada banyak polisi di depan gang. Ternyata ada perkelahian, ada yang meninggal juga,” tuturnya. 

    Kepala Desa Jati Kulon, Hery Supriyanto memastikan bahwa korban dan terduga pelaku yang terlibat perkelahian bukan warga Jati Kulon.

    Keduanya disinyalir bagian dari kelompok anak punk yang sedang singgah di sebuah rumah singgah di Jati Kulon. 

    “Kalau soal jumlahnya anak punk yang singgah di Desa Jati Kulon, kami kurang paham. Kami juga sedang inventarisasi kos-kosan hingga rumah singgah yang ada, supaya terdata dengan jelas,” tuturnya. 

    Sementara itu, Kasatreskrim Polres Kudus AKP Danail Arifin membenarkan telah terjadi perkelahian hingga mengakibatkan kematian di Desa Jati Kulon. 

    Kasus tersebut saat ini dalam penanganan dan penyelidikan Satreskrim Polres Kudus. (Sam)

  • Polres Gowa Tangkap 1 DPO Uang Palsu di UIN Alauddin, Total Tersangka Jadi 19 – Halaman all

    Polres Gowa Tangkap 1 DPO Uang Palsu di UIN Alauddin, Total Tersangka Jadi 19 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Satreskrim Polres Gowa menangkap satu orang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sindikat uang palsu yang terkait dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan.

    Penangkapan ini menambah jumlah tersangka menjadi 19 orang.

    Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, menginformasikan tersangka yang ditangkap berinisial AR.

    “Sudah ditangkap satu orang (DPO) inisial AR. Jadi DPO saat ini sisa dua orang,” Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak, kepada Tribun-Timur.com, Minggu (29/12/2024)

    AR menjadi tersangka ke-19 dalam kasus peredaran uang palsu yang melibatkan UIN Alauddin.

    Sebelumnya, pada Sabtu (28/12/2024) penyidik juga menetapkan Annar Salahuddin Sampetoding sebagai tersangka setelah menjalani pemeriksaan lebih dari satu kali 24 jam.

    Annar Sampetoding diketahui datang ke Mapolres Gowa pada Kamis (26/12/2024) pukul 19.00 WIT.

    “Statusnya Annar sudah tersangka. Perkembangan kasusnya akan dirilis oleh Kapolda Sulsel pada hari Senin,” jelas Reonald.

    Sebelumnya, pada Kamis (19/12/2024), 17 tersangka ditampilkan dalam konferensi pers yang dipimpin oleh Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, di Mapolres Gowa.

    Yudhiawan menjelaskan para tersangka memiliki peran yang berbeda-beda dalam sindikat ini, mulai dari produksi, jual beli, hingga pengedaran uang palsu.

    Tersangka dalam kasus uang palsu UIN Alauddin berasal dari berbagai latar belakang profesi, termasuk dosen UIN, aparatur sipil negara (ASN), hingga pegawai bank.

    “Jadi para tersangka ini perannya berbeda-beda,” kata Irjen Pol Yudhiawan.

    Ada yang memproduksi, jual beli hingga mengedarkan uang palsu.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Hanif Tenggelam di Pantai Timur Pangandaran, Diduga Karyawan Eks Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti – Halaman all

    Hanif Tenggelam di Pantai Timur Pangandaran, Diduga Karyawan Eks Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti – Halaman all

    Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

    TRIBUNNEWS.COM, PANGANDARAN – Hanif Miftahudin (28), warga asal Cilacap, Jateng tenggelam di pantai timur Pangandaran, Jawa Barat, Minggu (29/12/2024).

    Korban dikabarkan seorang pegawai mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti.

    Lokasi korban tenggelam di depan vila milik Susi Pudjiastuti, blok muara Tagog Dusun Bojongkarekes, Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran.

    Korban dikabarkan tenggelam saat beraktivitas surfing di laut yang tidak boleh digunakan untuk berenang.

    Seusai kejadian, terlihat sejumlah pegawai Susi Pudjiastuti dan sejumlah potensi SAR gabungan Pangandaran berada di lokasi yang tidak jauh dari TKP. 

    Ketua SAR Barakuda Pangandaran, Sakio Andrianto mengatakan dirinya mengetahui ada kejadian orang tenggelam karena ada pegawai Susi Pudjiastuti yang menghubunginya.

    “Informasi awal, memang ada dua pegawai ibu Susi Pudjiastuti yang menelepon langsung ke saya bahwa ada kejadian laka laut,” ujar Sakio kepada sejumlah wartawan di sekitar lokasi TKP, Minggu (29/12/2024) sore.

    Suasana saat potensi SAR gabungan melakukan apel pencarian Hanif, korban tenggelam di pantai timur Pangandaran, Minggu (29/12/2024). (Tribunjabar.id/Padna)

    Hanif dikabarkan tenggelam saat aktivitas pengawalan atau sedang mengawasi orang yang sedang surfing. 

    “Cuman itu yang saya tahu. Jadi, kalau tidak salah dengar, korban sedang mengawasi yang lagi surfing, entah itu cucunya ibu Susi atau gimana saya kurang tahu. Dia mungkin pegawai Susi atau hanya disuruh untuk pemantauan,” kata Sakio.

    Setelah mendapatkan laporan, sekitar 5 menit kemudian pihaknya menurunkan tim khusus dari SAR Barakuda untuk menyisir jalur laut. 

    “Namun setelah satu jam muter-muter di laut ternyata hasilnya nihil. Dan sampai jam 6 sore barusan perahu jukung balik arah dan pencarian dilanjutkan besok,” ujar Sakio.

    Selain perahu jukung, pihaknya juga menurunkan tim selam. 

    Namun, karena arusnya sedang deras dan lautnya sedang pasang, tidak memungkinkan tim untuk turun langsung ke air laut. 

    “Lokasi ini memang tidak bisa untuk dipakai berenang. Tapi, memang ada saja karena melihat kondisi gelombang enak dipakai surfing dan berenang. Jadi, kadang-kadang ada yang berenang walaupun ini tidak boleh untuk berenang,” ujarnya.

    Polisi Belum Pastikan Korban Pegawai Susi

    Kasat Polairud Polres Pangandaran, Iptu Anang Tri Sodikin membenarkan Hanif Miftahudin tenggelam.

    Sebelum kejadian, korban diduga sempat bermain air menggunakan papan selancar bersama teman-temannya.

    “Mungkin kelelahan sehingga terjadi musibah. Beliau (korban) warga Cilacap tapi sudah lama bekerja di Pangandaran,” ujar Anang kepada sejumlah wartawan di sekitar lokasi TKP, Minggu (29/12/2024) sore.

    Saat ini, pihaknya bersama Basarnas, SAR Barakuda, TNI AL dan potensi SAR lainnya sedang melakukan penyisiran baik darat maupun laut.

    “Namun, karena waktu sudah melebihi batas yaitu pukul 17.00 WIB, untuk pencarian akan dilanjutkan Senin (30/12/2024) besok,” katanya.

    Memang wilayah perairan ini, pihaknya tidak merekomendasikan untuk berenang. 

    Kalau pun ada yang ingin berenang harus ada pengawasan secara khusus. 

    “Saat kejadian, memang ada teman-temannya saja yang sekarang ini kita gali lebih dalam untuk penyelidikan,” ucap Anang. 

    Terkait informasi bahwa korban adalah salah satu karyawan Susi Pudjiastuti, Iptu Anang Tri Sodikin mengatakan saat ini pihaknya sedang mendalami apakah korban pegawai Susi Pudjiastuti atau bukan.

    “Nanti, kita dalami dulu. Kita belum bisa memastikan beliau siapa, karena harus ada pemeriksaan saksi-saksi terlebih dahulu,” kata Anang.