Category: Tribunnews.com Regional

  • Jembatan Gantung di Lubuklinggau Putus, Puluhan Pengunjung Wisata Tepian Malus Terjatuh ke Sungai – Halaman all

    Jembatan Gantung di Lubuklinggau Putus, Puluhan Pengunjung Wisata Tepian Malus Terjatuh ke Sungai – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Lubuklinggau – Pada tanggal 1 Januari 2025, sebuah insiden tragis terjadi di Wisata Alam Tepian Ayo, Malus Petanang, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

    Jembatan gantung yang menghubungkan area wisata tersebut putus pada siang hari, menyebabkan puluhan pengunjung tercebur ke dalam Sungai Malus.

    Jembatan yang terletak di RT 04 Kelurahan Petanang Ilir, Kecamatan Lubuklinggau Utara 1, diduga tidak mampu menahan beban dari ramainya pengunjung yang datang pada hari libur tersebut.

    Akibatnya, banyak pengunjung yang mengalami luka-luka, dan beberapa di antaranya terpaksa dilarikan ke rumah sakit.

    Dalam sebuah video viral berdurasi 1 menit 18 detik yang beredar, seorang pengunjung terlihat merekam momen setelah jembatan gantung tersebut putus.

    Dalam rekaman tersebut, terdengar teriakan pengunjung yang meminta perhatian dari Wali Kota dan pemerintah setempat.

    “Ya Allah, jembatan gantung Sungai Malus roboh,” teriaknya.

    Warga setempat terlihat berusaha membantu para korban yang mengalami luka.

    Dalam video tersebut, pengunjung lain meminta bantuan untuk membawa seorang nenek yang diduga pingsan ke rumah sakit.

    “Ya Allah, banyak korban, langsung angkat, bantu bawa ke rumah sakit,” serunya.

    Kesaksian Korban

    Edi, salah satu pengunjung yang menjadi korban, menceritakan pengalaman mengerikannya.

    Ia mengaku bahwa ketika melintas bersama puluhan pengunjung lainnya, jembatan tiba-tiba miring dan kemudian roboh.

    “Saat kami nyebrang, memang sudah terasa miring, lalu langsung ambruk,” ungkap Edi saat dikonfirmasi oleh Tribunsumsel.com.

    Edi mengalami luka lecet di tangannya akibat terjatuh.

    “Tangan saya luka lecet kena besi, sementara yang lainnya dibawa ke rumah sakit,” tambahnya.

    (TribunSumsel.com/Eko Hepronis)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kecelakaan Maut Hiace vs Motor di Jalan Banda Aceh-Medan, 5 Orang Tewas – Halaman all

    Kecelakaan Maut Hiace vs Motor di Jalan Banda Aceh-Medan, 5 Orang Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Banda Aceh – Sebuah kecelakaan tragis terjadi pada Selasa, 31 Desember 2024, di Jalan Banda Aceh-Medan, KM 77, mengakibatkan lima orang tewas.

    Kecelakaan tersebut melibatkan sebuah Toyota Hiace dan dua sepeda motor, yang menewaskan tiga penumpang Hiace dan dua pengendara motor.

    Setelah kejadian, jenazah korban dievakuasi dari Puskesmas Muara Tiga ke RSUD Tgk Chik di Tiro Sigli.

    Selanjutnya, jenazah diantar menuju rumah duka masing-masing dengan pengawalan dari Sat PJR Ditlantas Polda Aceh dan berbagai Polres, termasuk Polres Pidie Jaya, Polres Bireuen, Polres Bener Meriah, dan Polres Aceh Tengah.

    Menurut informasi, korban berasal dari berbagai daerah, termasuk Pidie Jaya, Aceh Tengah, dan perbatasan Takengon-Bener Meriah.

    Pengawalan dilakukan secara estafet untuk memastikan jenazah sampai di rumah duka dengan aman.

    Komitmen Polantas Aceh

    Direktur Lalu Lintas Polda Aceh, Kombes Muhammad Iqbal Alqudusy, menyatakan dukungan kepada masyarakat dalam rilisnya yang diterima wartawan Tribungayo.com pada Rabu, 1 Januari 2025.

    Proses pengawalan jenazah berjalan lancar, dan Kombes Iqbal mengungkapkan rasa duka mendalam kepada setiap keluarga korban.

    “Semoga husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan kesabaran,” tambahnya.

    Pada pukul 10.00 WIB, Kombes Iqbal bersama Tim Traffic Accident Analysis (TAA) akan mendatangi lokasi kecelakaan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    Penyelidikan ini bertujuan untuk memastikan penyebab pasti dari kecelakaan maut tersebut, termasuk kondisi jalan, kendaraan, dan faktor lainnya.

    “Kami berupaya memberikan kejelasan atas insiden yang merenggut nyawa lima orang ini,” tegas Kombes Iqbal.

    (Tribungayo.com/Asnawi Luwi)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kronologi Pengeroyokan Anggota GP Ansor di Tasikmalaya, Polisi Tangkap 5 Pelaku – Halaman all

    Kronologi Pengeroyokan Anggota GP Ansor di Tasikmalaya, Polisi Tangkap 5 Pelaku – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota menangkap lima pelaku pengeroyokan terhadap anggota GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

    Peristiwa tersebut terjadi pada malam tahun baru, Selasa (31/12/2024) di Kampung Nangela, Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten.

    Pengeroyokan ini menimpa korban berinisial S, seorang kader Banser berusia 32 tahun.

    Insiden bermula ketika S melintas di jalan dan melihat sekelompok empat pemuda yang sedang mabuk.

    Karena perilaku mereka dianggap mengganggu, S menegur mereka.

    Namun, teguran tersebut tidak diterima, yang berujung pada cekcok dan serangan brutal terhadap S, termasuk penggunaan alat penyela motor.

    Akibat serangan tersebut, S terjatuh dan kehilangan kesadaran.

    Ia dilarikan ke Puskesmas Ciawi dan mengalami luka dalam di bagian kepala akibat benda tajam.

    Meskipun sempat pulang, kondisi S kritis dan harus dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

    Kasi Humas Polres Tasikmalaya Kota, Ipda Jajang Kurniawan, mengonfirmasi aksi pengeroyokan tersebut.

    “Saat informasi masuk, petugas langsung mencari terduga pelaku dan mengamankan lima orang,” ujarnya.

    Ia juga menambahkan motif pengeroyokan masih dalam penyelidikan.

    Ketua PC GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya, Fahmi, menegaskan pentingnya proses hukum yang adil.

    “Kami mendesak aparat penegak hukum untuk memproses kasus ini dengan adil dan memberikan hukuman yang setimpal kepada para pelaku. Kekerasan seperti ini tidak dapat ditoleransi,” tegasnya.

    Fahmi juga meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas peredaran minuman keras yang menyebabkan keresahan di masyarakat.

    “GP Ansor berharap aparat kepolisian dapat mengusut tuntas kasus ini agar keadilan benar-benar ditegakkan,” tutupnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Peran Andi Ibrahim dalam Kasus Uang Palsu di UIN Alauddin, Tergiur Iming-iming Annar Salahuddin – Halaman all

    Peran Andi Ibrahim dalam Kasus Uang Palsu di UIN Alauddin, Tergiur Iming-iming Annar Salahuddin – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Andi Ibrahim, mantan Kepala Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, kini berstatus tersangka dalam kasus pencetakan uang palsu.

    Ia diduga terlibat dalam produksi uang palsu yang dilakukan atas permintaan Annar Salahuddin Sampetoding.

    Menurut Kapolres Gowa, AKBP Rheonald Simanjuntak, Andi Ibrahim memasukkan mesin pencetak uang palsu yang didatangkan dari China ke dalam perpustakaan kampus tanpa sepengetahuan Rektor UIN Alauddin.

    “Annar Salahuddin mengiming-imingi Andi Ibrahim dengan keuntungan besar jika pencetakan uang palsu berjalan lancar,” ucapnya.

    Keduanya, bersama 16 orang lainnya, telah ditetapkan sebagai tersangka.

    Annar Salahuddin, yang berperan signifikan sebagai penggagas dan investor, juga telah ditangkap.

    “Uang palsu ini sudah dicetak sejak tahun 2022 dan hampir sempurna menyerupai uang asli,” tambah Kapolda Sulsel, Irjen Yudhiawan Wibisono.

    Produksi uang palsu awalnya dilakukan di rumah Annar Salahuddin di Makassar.

    Namun, karena lokasi tidak memadai, mesin pencetak kemudian dipindahkan ke UIN Alauddin.

    Mesin pencetak tersebut disembunyikan di ruang bekas toilet, dan proses pencetakan diawasi langsung oleh Andi Ibrahim.

    Meskipun Annar Salahuddin mengalami penurunan kesehatan setelah ditangkap, penyidikan tetap berjalan.

    Andi Ibrahim diduga berniat menggunakan uang palsu tersebut untuk mendanai Pilkada 2024.

    Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan menyatakan bahwa Andi Ibrahim pernah mencalonkan diri sebagai Wali Kota Makassar, namun gagal karena tidak mendapatkan dukungan dari partai.

    “Mereka juga mengajukan proposal kerja sama kepada salah satu kontestan Pilkada Kabupaten Barru, tetapi tidak menemukan kesepakatan,” ungkapnya.

    Dalam konferensi pers di Mapolres Gowa, Yudhiawan menunjukkan proposal pendanaan Pilkada yang diajukan oleh Andi Ibrahim, menegaskan bahwa rencana tersebut batal terlaksana.

    Pengakuan Operator Mesin

    Syahruna, seorang wiraswasta asal Ujung Pandang Baru, Kota Makassar, Sulawesi Selatan memiliki peran penting dalam pembuatan uang palsu di UIN Alauddin Makassar.

    Syahruna diperintah Annar Salahuddin Sampetoding membujuk Eks Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Andi Ibrahim agar mesin pencetak uang masuk ke kampus.

    Kasus ini terbongkar usai polisi menemukan mesin pencetak uang di perpustakaan UIN Alauddin dan menetapkan 18 tersangka.

    Pembuatan uang palsu di UIN Alauddin dilakukan sejak 2022 dan sebelumnya dibuat di rumah Annar Salahuddin Sampetoding di Makassar.

    Syahruna menjelaskan 19 tahapan pembuatan uang palsu sebelum diedarkan ke masyarakat.

    “Ada 19 tahapan, kalau ada salah satu tahapan rusak, maka gagal dan dibuang.”

    “Dari 19 tahapan itu harus lulus semua,” ucapnya, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Selasa (31/12/2024).

    Pria yang belajar mencetak uang palsu secara otodidak ini mengatakan ada dua tahapan penting yang harus dilakukan yakni pembuatan benang pengaman dan tanda air.

    “Setelah itu cetak UV-nya dan magnetik agar lolos dari mesin (cek uang palsu),” terangnya.

    Produksi uang palsu dilakukan secara bertahap dari satu rim atau 500 lembar kemudian bertambah.

    Ia menambahkan seluruh bahan produksi didatangkan dari China termasuk mesin pencetak uang palsu seharga Rp600 juta.

    Syahruna sebagai operator mesin pencetak uang palsu, sedangkan Andi Ibrahim selaku koordinator.

    Mesin tersebut berada di dekat kamar mandi perpustakaan UIN Alauddin.

    “Dikasih peredam agar nggak kedengeran. Jendela semua ditutup,” lanjutnya.

    Proses produksi dilakukan sejak pukul 11.00 WITA hingga 17.00 WITA.

    Menurut Syahruna, Andi Ibrahim meminta para tersangka bekerja sesuai jam yang telah ditentukan karena ada satpam yang rutin berkeliling kampus.

    Syahruna mengaku terjerumus dalam kasus ini karena permintaan bosnya sendiri, Annar Salahuddin Sampetoding.

    Ia tergiur iming-iming yang ditawarkan Annar sehingga membantu mencarikan mesin pencetak uang hingga mempelajarinya secara otodidak.

    “Dijanjikan juga dibelikan tanah dan rumah,” tukasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunTimur.com dengan judul Ini Janji Annar Sampetoding ke Andi Ibrahim hingga Sang Doktor Nekat Bikin Pabrik Uang Palsu di UIN

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunTimur.com/Sayyid Zulfandi/Muslimin Emba) (Kompas.com/Reza Rifaldi)

  • 2 Pelaku Penembakan Anak Mantan Anggota DPRD Musi Rawas Sumsel Diringkus Setelah Setahun Buron – Halaman all

    2 Pelaku Penembakan Anak Mantan Anggota DPRD Musi Rawas Sumsel Diringkus Setelah Setahun Buron – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MUSI RAWAS – Dua pelaku penembakan terhadap Jimi Pranata, anak mantan anggota DPRD Musi Rawas akhirnya diringkus setelah borun setahun lamanya.

    Iwan (24) dan Efendi alias Fen (46) diringkus bersama salah seorang rekan lainnya yakni Leman saat melakukan kejahatan di Kepahiang.

    Peristiwa penembakan terhadap korban Jimi Pranata terjadi pada Minggu (7/1/2024) pagi sekira pukul 05.00 WIB di depan rumah orangtuanya di RT 03 Kelurahan Sumber Harta, Musi Rawas, Sumsel. 

    Dari hasil penyidikan, ketiga tersangka merupakan spesialis pelaku pencurian dengan kekerasan (curas) yang tak segan melukai korbannya.

    Para pelaku juga kerap membawa senjata api rakitan (senpira) saat beraksi dan tercatat memiliki 4 laporan polisi (LP) di Polres Musi Rawas, 8 LP di Polres Kepahiang dan 1 LP di Polres Lahat.

    Kapolres Musi Rawas AKBP Supriadi didampingi Kasat Reskrim Iptu Riyan Tiantoro Putra mengatakan, anggota Satreskrim Polres Musi Rawas mendapat informasi adanya pelaku curas yang diamankan oleh Polres Kepahiang. 

    Kemudian, setelah dilakukan penyelidikan, pelaku ternyata memiliki ciri-ciri yang identik dengan pelaku penembakan Jimi Pranata, kemudian anggota pun melakukan pendalaman.

    “Dari hasil pendalaman, memang benar 2 dari 3 pelaku yang diamankan oleh Polres Kepahiang adalah pelaku penembakan Jimi Pranata pada Januari lalu,” kata Kasat, Selasa (31/12/2024) kemarin. 

    Dari hasil pemeriksaan sementara, tersangka Fendi mengakui melakukan penembakan terhadap korban, karena kaget kepergok melintas di depan rumah korban, sementara Iwan (rekan pelaku) berada di atas motor.

    “Sebelum kepergok oleh korban dan menembak korban, tersangka Fendi dan Iwan itu berniat melakukan kejahatan dengan membobol kios milik salah seorang warga,” jelas Kasat.

    Diketahui sebelumnya, peristiwa penembakan tersebut terjadi pada, Minggu 7 Januari 2024 lalu sekira pukul 05.00 WIB di Jalan Raya Sumber Harta-Sukamaju, tepatnya di Kelurahan Sumber Harta, Musi Rawas. 

    Menurut keterangan korban, peristiwa terjadi bermula saat korban selesai mengeluarkan mobil.

    Para pelaku penembakan terhadap anak mantan anggota DPRD Kabupaten Musi Rawas, yang berhasil diamankan oleh Satreskrim Polres Musi Rawas, Selasa (31/12/2024).

    Tiba-tiba salah satu pelaku bertanya kepada korban ‘nak kemano’ (mau kemana), lalu korban menjawab ‘ini rumah bapak aku’. 

    Kemudian, tiba-tiba salah satu pelaku menembak korban sebanyak 2 kali diduga menggunakan senjata api rakitan, sehingga mengenai perut kanan dan paha kiri korban.

    Setelah itu, korban berteriak minta tolong, lalu warga yang pulang dari salat subuh berdatangan membantu korban. 

    Selanjutnya para pelaku melarikan diri ke arah Kecamatan Tugumulyo.

    Akibat penembakan tersebut, korban mengalami luka tembak pada perut sebelah kanan dan paha sebelah kiri. 

    Selanjutnya korban dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan, dimana kondisi korban dalam keadaan sadar. 

    Sementara itu Jimi Pranata mengucapkan apresiasi sekaligus terima kasih kepada Kapolres Mura, AKBP Andi Supriadi beserta para personel Polres Mura, karena telah berhasil menangkap pelaku curas sekaligus pelaku penembakan.

    “Saya atas nama pribadi dan keluarga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh personel Polres Musi Rawas karena berhasil melakukan penangkapan terhadap ketiga tersangka,” ujarnya. (Eko Mustiawan/CR41)

  • Jatuh Sakit, Begini Kondisi Terbaru Annar Salahuddin Tersangka Utama Uang Palsu UIN Makassar di RS – Halaman all

    Jatuh Sakit, Begini Kondisi Terbaru Annar Salahuddin Tersangka Utama Uang Palsu UIN Makassar di RS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut kondisi terbaru dari tersangka utama produksi uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) yang dikabarkan jatuh sakit hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

    Diduga berperan sebagai pencetus ide produksi uang palsu UIN Makassar, Annar akhirnya ditetapkan tersangka oleh Polres Gowa, Sulawesi Selatan, dalam kasus yang meresahkan masyarakat Indonesia beberapa pekan terakhir itu.

    Hingga Selasa (31/12/2024), Annar masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar. 

    Annar dijaga ketat jelang pergantian tahun baru 2024 ke 2025.

    Pengusaha tersebut dilarikan ke rumah sakit setelah mengeluh lemas usai ditetapkan sebagai tersangka kasus uang palsu di Kampus UIN Alauddin, Makassar, Sabtu (28/12/2024) malam.

    Annar sebelumnya menjalani pemeriksaan secara maraton di ruang Reskrim Polres Gowa.

    Setelah mangkir hingga dipanggil oleh penyidik melalui surat panggilan sebanyak dua kali, akhirnya Annar datang bersama pengacaranya, Kamis (26/12) malam. 

    Setelah itu, ia tidak pernah lagi keluar dari Mapolres Gowa, hingga penyidik resmi menetapkan Annar Salahuddin sebagai tersangka kasus produksi uang palsu di UIN Alauddin Makassar. 

    Usai ditetapkan sebagai tersangka, Annar terlihat lemas dan mengeluh sakit di bagian dada.

    Annar Salahuddin Sakit Apa?

    Pengacara menjelaskan bahwa Annar memang memiliki riwayat sakit jantung dan prostat. 

    Karena alasan sakit, penyidik kemudian membawanya ke RS Bhayangkara. Awalnya, Annar Salahuddin dirawat di ICU RS Bhayangkara. 

    Namun, karena kondisinya tak kunjung membaik, ia selanjutnya dibawa ke ruang rawat inap. 

    Meski demikian, Annar tetap mendapatkan pengawalan ketat dari petugas kepolisian. 

    Kamarnya di ruang perawatan Love Bird, mendapat pengawasan selama 24 jam. 

    “Dia dikawal penuh oleh anggota, sudah pasti juga keluarganya yang datang untuk membantu merawat yang bersangkutan,” kata Kapolres Gowa, AKBP Reonald TS Simanjuntak kepada wartawan, Minggu (29/12).

    Reonald memastikan Annar Salahuddin mendapat perawatan intensif. Sebanyak 4 personel disiagakan di rumah sakit untuk melakukan penjagaan.

    “Anggota 24 jam kalau dibantarkan statusnya tetap dalam pengawasan kita,” ujar Reonald.

    “Satu malam empat anggota kita siagakan di sini dan dua keluarga yang merawat bersangkutan. Kalau personel mengamankan, kalau masalah dan merawatnya itu dari keluarganya,” ungkapnya.

    Reonald tidak khawatir proses penyidikan akan terganggu.

    Dia berdalih penyidik sudah merampungkan pemeriksaan dan mengumpulkan alat bukti sehingga Annar Salahuddin ditetapkan sebagai tersangka.

    Sosok Annar Salahuddin

    Annar Salahuddin Sampetoding (Istimewa)

    Nama Annar mencuat dalam kasus peredaran uang palsu yang diproduksi dari dalam lingkungan Kampus UIN Alauddin Makassar.

    Pengusaha sekaligus politisi itu disebut-sebut memiliki peran sangat penting di sindikat produsen uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar.

    Hal itu diungkapkan oleh Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Yudhiawan Wibisono saat konferensi pers di Mapolres Gowa, Kamis (19/12/2024) siang.

    Menurut Yudhiawan, sebelum mesin pencetak uang palsu di Kampus UIN Alauddin Makassar ditemukan, polisi lebih dahulu mendatangi rumah di Jl Sunu 3, Kota Makassar.

    Diketahui bahwa rumah tersebut adalah milik Annar.

    “Kalau kita lihat dari TKP buat cetak uang palsu, jadi di rumah saudara ASS Jl Sunu, Kota Makassar. Kemudian juga ada di Jl Yasin Limpo (UINAM), Gowa,” kata Irjen Pol Yudhiawan.

    Lebih lanjut dijelaskan Yudhi, mulanya produksi uang palsu tersebut berlangsung di rumah Annar di Jl Sunu 3, Kota Makassar.

    Namun, karena jumlah uang yang akan dicetak membutuhkan mesin dengan kapasitas lebih besar, akhirnya dipindahkan ke UIN Alauddin Makassar.

    “Awalnya ditemukan di Jl Sunu Makassar, karena sudah mulai membutuhkan jumlah yang lebih besar, maka mereka membutuhkan alat yang lebih besar. Jadi, tadinya menggunakan alat kecil,” sebutnya.

    Alat yang ditemukan dalam Perpustakaan UINAM itu, kata Yudhi, dibeli seharga Rp 600 juta.

    Mesin cetak uang palsu yang diperkirakan berbobot dua ton itu, didatangkan langsung dari China lewat Surabaya.

    “Alat besar itu senilai Rp600 juta dibeli di Surabaya namun dipesan dari China, alat itu dimasukkan oleh salah satu tersangka inisial AI ke dalam salah satu kampus di Gowa,” sebutnya.

    Saat ini, Polres Gowa telah menahan 19 orang tersangka kasus sindikat uang palsu di kampus UIN Alauddin, termasuk Annar.

    Menurut Yudhiawan, tidak ada perbedaan perlakuan dalam penahanan Annar. Semuanya dilakukan sesuai dengan aturan hukum dan pengawasan medis.

    Polda Sulsel memastikan proses hukum terhadap tersangka tetap berjalan sesuai prosedur berlaku tanpa diskriminasi. 

    Dalam kasus ini, tersangka ASS dijerat dengan pasal yang mengacu pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.

    “Dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling banyak Rp50.000.000.000,” tandasnya.

    Lebih lanjut Yudhi memaparkan, dalam kasus ini, ada tiga sosok yang mempunyai peran sentral. Salah satunya, ASS.

    “Jadi mereka di belakang 17 orang ini, perannya berbeda, tapi peran sentralnya ada pada saudara AI, kemudian juga saudara S, ada juga saudara ASS, ada juga yang DPO,” tegas Yudhi.

    Ia pun berjanji akan segera menangkap tiga DPO yang belum terciduk tersebut.

    “DPO ini akan kita tangkap juga dan akan tuntas nanti kita periksa,” ujarnya.

    “Tersangka utama (ASS) sudah kita tahan meskipun dalam kondisi sakit. Namun, penahanan ini tetap dilakukan sesuai prosedur tanpa perlakuan khusus,” ucap Kapolda Sulsel, Senin (30/12/2024)

    Direktur Reserse dan Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Sulsel, Komes Dedi Supriyadi mengatakan, Annar merupakan orang yang memberi ide, memberikan modal, membeli mesin, serta memberi perintah pembuatan uang palsu.

    Namun Dedi mengaku belum bisa membeberkan lebih jauh terkait peran Annar. Pasalnya, beberapa hal masuk dalam materi dan rahasia penyidikan.

    “Kalau saya jelaskan lebih lanjut masuk materi penyidikan dan itu rahasia kami untuk di persidangan,” katanya.

    Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) meminta masyarakat tidak panik dengan beredarnya uang palsu dari kasus sindikat UIN Alauddin Makassar.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Kondisi Terkini Annar Bos Besar Uang Palsu di UIN Alauddin, Dijaga Ktat Peolisi Jelang Tahun Baru dan Andi Ibrahim Sempat Mau Maju Pilkada Barru dan Kampanye Pakai Uang Palsu, Tapi Tak Dilirik Partai

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Tribun-Timur.com/Ansar/Muslimin Emba)

  • Bujuk Rayu Annar Salahuddin ke Andi Ibrahim agar Uang Palsu Diproduksi di UIN Alauddin Makassar – Halaman all

    Bujuk Rayu Annar Salahuddin ke Andi Ibrahim agar Uang Palsu Diproduksi di UIN Alauddin Makassar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Eks Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, Andi Ibrahim, bukan tersangka utama dalam kasus pencetakan uang palsu.

    Andi Ibrahim memasukkan mesin pencetak uang palsu ke dalam perpustakaan kampus atas permintaan Annar Salahuddin Sampetoding.

    Mesin pencetak uang yang didatangkan dari China tersebut dimasukkan ke dalam ruangan tanpa sepengetahuan Rektor UIN Alauddin Makassar.

    Kapolres Gowa, AKBP Rheonald Simanjuntak, mengatakan Annar Salahuddin mengiming-imingi Andi Ibrahim dengan keuntungan besar jika pencetakan uang palsu berjalan lancar.

    Kini, keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka bersama 16 orang lainnya.

    “Stasusnya (Annar Salahuddin Sampetoding) sudah tersangka,” ucapnya, Sabtu (28/12/2024).

    Peran Annar Salahuddin sangat singnifikan dalam kasus ini, yakni pemberi ide, investor pembelian mesin cetak, hingga pemberi perintah pembuatan uang palsu.

    Kapolda Sulsel, Irjen Yudhiawan Wibisono, menjelaskan Annar Sampetodin dan Andi Ibrahim sudah dua tahun bekerja sama mencetak uang palsu.

    “Kita sampaikan kepada seluruh masyarakat, uang itu sudah dicetak sejak 2022 sekarang sudah mau 2025,” terangnya.

    Menurutnya, uang palsu tersebut mirip uang asli buatan Bank Indonesia.

    “Memang hampir sempurna kemarin waktu press rilis pakai sinar ultraviolet itu ada tanda air, kalau masyarakat awam mungkin mengira wah ini uang beneran, padahal itu uang palsu,” imbuhnya.

    Awalnya, produksi uang palsu dilakukan di rumah Annar Salahuddin yang terletak di Makassar.

    Lantaran lokasi tidak memadai, mesin pencetak uang kemudian dimasukkan ke perpustakaan UIN Alauddin, Makassar.

    “Jadi ini mesin dimasukkan ke kampus, alasannya ini kalau ada mahasiswa mau meminjam buku bisa fotokopi, bisa dicetak agar tidak curiga,” lanjutnya.

    Annar Salahuddin mengalami syok saat ditangkap dan kondisi kesehatannya menurun.

    “Tersangka utama sudah kita tahan, sekarang sakit kita pun bantarkan masih ditangani Polres Gowa. Uang palsu ini dicetak sejak tahun 2022 sampai 2024,” tandasnya, Senin (30/12/2024).

    Sementara itu, AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan sakit yang dialami Annar Salahudin tidak menghalangi proses penyidikan.

    “Proses hukum tetap berjalan. Ada sedikit penundaan, tapi tidak menghambat penyidikan,” tegasnya, Sabtu.

    Annar berulang kali mangkir dari panggilan polisi dan baru memenuhi panggilan pada Kamis (26/12/2024). 

    Dalam pemeriksaan yang berlangsung selama 12 jam, Annar Salahudin ditetapkan sebagai tersangka dan langusung ditahan.

    Reonald memastikan seluruh barang bukti aman meski tersangka utama sakit.

    “Kami yakin bukti sudah cukup. Dia juga memberikan keterangan secara kooperatif,” sambungnya.

    Hendak Dipakai untuk Pilkada

    Mesin pencetak uang palsu dapat masuk UINAM karena peran Dr Andi Ibrahim yang kini berstatus tersangka.

    Pria yang menjabat sebagai Kepala UPT Perpustakaan UINAM hendak menggunakan uang palsu untuk dana Pilkada 2024.

    Irjen Pol Yudhiawan Wibisono menyatakan Andi Ibrahim hendak maju sebagai calon Wali Kota Makassar, namun tak ada partai yang meliriknya.

    “Salah satu pelaku ini pernah mencalonkan diri sebagai calon wali kota, namun gagal karena tidak mendapatkan partai,” bebernya, Kamis (19/12/2024), dikutip dari TribunTimur.com.

    Para tersangka juga mengajukan proposal kerja sama kepada salah satu kontestan Pilkada Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, tapi tak menemukan kesepakatan.

    “Bahkan, baru-baru ini mereka mengajukan proposal pada Pilkada Kabupaten Barru ya, mungkin uang palsunya hendak digunakan dalam money politics tapi batal,” tuturnya.

    Dalam konferensi pers yang digelar di Mapolres Gowa, Irjen Pol Yudhiawan menunjukkan proposal yang diajukan Andi Ibrahim.

    “Jadi tersangka (Andi Ibrahim) mengajukan proposal pendanaan Pilkada di Barru tapi Alhamdulillah tidak jadi,” tuturnya.

    Selama ini keberadaan mesin pencetak uang palsu di perpustakaan UINAM tak diketahui mahasiswa karena berada di ruang bekas toilet.

    Proses percetakan uang diawasi Andi Ibrahim selaku Kepala UPT Perpustakaan UINAM.

    “Di ruang bekas toilet, para pelaku memproduksi uang palsu,” tandasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunTimur.com dengan judul Ini Janji Annar Sampetoding ke Andi Ibrahim hingga Sang Doktor Nekat Bikin Pabrik Uang Palsu di UIN

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunTimur.com/Sayyid Zulfandi/Muslimin Emba) (Kompas.com/Reza Rifaldi)

  • Dijadikan Kurir oleh Anaknya yang Ditahan di Lapas, IRT Selundupkan Pil Ekstasi di Pakaian Dalam – Halaman all

    Dijadikan Kurir oleh Anaknya yang Ditahan di Lapas, IRT Selundupkan Pil Ekstasi di Pakaian Dalam – Halaman all

    Laporan Kontributor Tribunjabar.id Karawang, Cikwan Suwandi

    TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG – AT (50), seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) dijadikan kurir oleh anaknya, DP narapidana Lapas Kelas II A Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

    AT menyelundupkan ekstasi di pakaian dalam saat berkunjung ke Lapas Karawang untuk menjenguk anaknya.

    Namun aksinya itu digagalkan oleh Satgas Khusus yang bertugas menggeledah barang bawaan dan badan pengunjung Lapas Kelas II A Karawang.

    Kepala Lapas Karawang, Christo Victor Nixon Toar mengatakan, AT bersama cucunya, RJ (16), berkunjung sekitar pukul 10.30 WIB, Selasa (31/12/2024). 

    AT dan RJ merupakan warga Karawang Barat.

    Petugas Lapas Kelas II A Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengamankan seorang wanita dan cucunya yang berusaha menyelundupkan ekstasi dan LCD handphone, Selasa (31/12/2024).

    Mereka datang untuk mengunjungi DP yang merupakan anak AT yang menjadi warga binaan karena kasus narkoba.

    “AT ini merupakan ibu dari warga binaan DP dan RJ itu keponakannya,” kata Christo, Selasa.

    Barang yang dibawa AT dan RJ lolos dari pemeriksaan. 

    Setelah itu, dilakukan pemeriksaan badan di ruang khusus.

    Petugas khusus yang disediakan mencurigai gerak-gerik AT.

    Petugas menemukan wadah bekas lipstik yang dibungkus plastik disimpannya dalam bra. 

    Saat dibuka, petugas mendapatkan 19 pil.

    Petugas juga menemukan LCD (liquid crystal display) handphone yang disimpan di paha.

    “Melihat itu kami langsung berkoordinasi dengan Satnarkoba Polres Karawang. Ternyata diduga obat-obatan itu berupa ekstasi,” kata Christo.

    Christo mengatakan, AT dan RJ langsung diserahkan kepada Satnarkoba Polres Karawang. 

    Sementara warga binaan DP diperiksa terlebih dahulu oleh petugas lapas.

    “Kami berkomitmen untuk menolkan narkoba dan handphone di dalam lapas, sesuai dengan perintah Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan bahwa kami di dalam harus menindaklanjuti setiap penemuan penemuan barang barang yang dilarang di dalam lapas,” kata dia. 

  • 14 Hari Hilang & Belum Ditemukan, Pencarian Kasat Reskrim Teluk Bintuni Iptu Tomi Marbun Dihentikan – Halaman all

    14 Hari Hilang & Belum Ditemukan, Pencarian Kasat Reskrim Teluk Bintuni Iptu Tomi Marbun Dihentikan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MANOKWARI – Proses pencarian terhadap Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Marbun dihentikan setelah 14 hari masa pencarian.

    Iptu Tomi Marbun sebelumnya dilaporkan hilang setelah tergelincir di Sungai Rawara, Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni, Papua Barat, Rabu (18/12/2024) lalu.

    Kapolda Papua Barat, Irjen Jhonny Edison Isir, mengatakan tim gabungan berupaya mencari Tomi Marbun tapi belum membuahkan hasil.

    “Hingga kini Iptu Tomi Marbun belum ditemukan,” kata Irjen Jhonny Edison Isir saat jumpa pers akhir tahun, Selasa (31/12/2024).

    Tim gabungan telah menyisir aliran Sungai Rawara menggunakan longboat bahkan bantuan helikopter Barhakam Polri.

    “Arus sungai deras ditambah lagi air kabur sehingga menyulitkan tim untuk menemukan Iptu Tomi Marbun,” kata Jhonny Edison Isir.

    Pencarian 14 hari yang dipimpin Kapolres Bintuni, belum memunculkan tanda-tanda keberadaan Tomi Marbun.

    “Makanya kami hentikan pencarian. Sehabis agenda nasional, kami lanjutkan pencarian lagi,” kata Jhonny Edison Isir.

    Ia berjanji akan langsung turun ke lokasi untuk memantau situasi di wilayah ini.

    “Pencarian itu tidak berhenti, kami akan cari. Kita berdoa semoga Iptu Tomi Marbun ditemukan,” ujarnya.

    Sebelumnya, Tomi Marbun dan tim menangkap buron dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kampung Meyah Lama, Teluk Bintuni, Rabu (18/12/2024).

    Dalam perjalanan saat  menyebrangi sungai, ia terpeleset dan terbawa arus deras.

    Peristiwa nahas tersebut menyisakan luka yang mendalam bagi keluarga Tomi.

    Mereka meminta Presiden Prabowo Subianto dan Kapolda Papua Barat untuk terus mencari hingga Tomi ditemukan.

    Ibunda Tomi Berharap Putranya Segera Ditemukan

    Elfrida br Gultom pun tak kuasa menahan kesedihannya karena harus merayakan Natal tanpa kehadiran Iptu Tomi Samuel Marbun.

    Ia berharap putranya segera ditemukan.

    Bahkan ia pun memohon kepada Presiden Prabowo Subianto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kapolda Irjen Pol Jhonny Edison Isir untuk memaksimalkan pencarian terhadap putranya.

    “Saya ibu dari Iptu Samuel Marbun bermohon kepada bapak, dengarkan jeritan kami bapak, jeritan seorang ibu, pak. Dengan keberadaan anak kami yang sampai saat ini belum ditemukan,” kata Elfrida di kediamannya Jalan Dalil Tani, Kelurahan Kebun Sayur, Kecamatan Siantar Timur, Pematang Siantar, Sumatra Utara, Sabtu (21/12/2024), Kamis (26/12/2024). 

    “Anak kami Tomi Samuel Marbun bekerja untuk negara dengan mengejar KKB. Tolong bapak turunkan tim, tambah personel untuk mencari keberadaan anak kami ini,” kata Elfrida. 

    Elfrida menyampaikan selama hampir delapan hari berlalu, ia dan keluarga tak mendapatkan perkembangan apapun dari tim pencarian.

    Ia pun berharap Presiden Prabowo melalui Kapolri bisa menambah personel baik udara maupun darat.

    Kronologis Hilangnya Iptu Tomi Samuel Marbun

    Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat, Kombes Ongky Isgunawan mengungkap kronologis hilangnya Iptu Tomi Samuel Marbun.

    Saat itu personel gabungan TNI-Polri melakukan pergerakan untuk menangkap buronan KKB di Kampung Meyah Lama.

    “Pergeseran pasukan TNI-Polri untuk mengejar dan menangkap buron KKB dimulai 15 Desember dengan titik awal di Kampung Argosigemerai SP 5, Teluk Bintuni,” kata Ongky Isgunawan di Manokwari, Minggu (22/12/2024). 

    Pada 16 Desember 2024, pasukan tiba di Kali Meyerga selanjutnya berjalan kaki menuju Kali Biru melewati Gunung Meyerga. 

    “Pada 17 Desember 2024, perjalanan dilanjutkan menuju Kali Cempedak, sebagian tim stand by dan sebagian tim bergerak ke Kampung Meyah Lama, lokasi pos KKB pimpinan Marten Aikinggin,” kata Ongky Isgunawan. 

    Pada 18 Desember pukul 06.30 WIT, tim memantau wilayah menggunakan drone di sekitar kebun milik Marten Aikinggin.

    Setelah terdeteksi keberadaannya, personel gabungan bergerak menuju kebun di seberang Kali Rawara.

    “Dalam perjalanan menuju target lokasi, Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Iptu Tomi S Marbun tergelincir kemudian hanyut terbawa derasnya arus kali Rawara,” ucap Ongky Isgunawan.

    Tim yang belum berhasil menyeberang mencari Tomi S Marbun, sementara tim yang sudah berhasil melewati Lali Rawara melanjutkan perjalanan menuju Dusun Sagu Kampung Meyah Lama. 

    “Sekira pukul 08.00 WIT Rabu (18/12/2024) terjadi kontak tembak yang mengakibatkan Marthen Aikinggin tewas,” ujarnya. 

    Kabid Humas membenarkan bahwa pencarian Kampung Meyah Lama masih terus berlangsung.

    Ia mengatakan Kapolres Teluk Bintuni, AKBP Choiruddin Wachid, bersama personel gabungan TNI-Polri serta elemen SAR dibantu dengan helikopter milik Baharkam Polri serta 1 heli lainnya masih melakukan pencarian Kampung Meyah Lama.

    “Kami akan terus berusaha secara maksimal. Mohon doa dari seluruh masyarakat agar Iptu Tomi Marbun, seorang pejuang Merah Putih NKRI dapat ditemukan dalam keadaan selamat,” katanya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunpapuabarat.com dengan judul Polda Papua Barat Hentikan Sementara Pencarian Kasat Reskrim Teluk Bintuni, Iptu Tomi Marbun

  • Jalan Asia Afrika Bandung Dipadati Warga Jelang Pergantian Tahun, Meski Tak Ada Pesta Kembang Api – Halaman all

    Jalan Asia Afrika Bandung Dipadati Warga Jelang Pergantian Tahun, Meski Tak Ada Pesta Kembang Api – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Kawasan Jalan Asia Afrika, Bandung dipadati ribuan warga jelang pergantian tahun, Selasa (31/12/2024). 

    Meski tidak ada acara khusus yang digelar di kawasan tersebut, mereka tampak antusias berjalan-jalan menikmati suasana di Jalan Asia Afrika dan Jalan Braga.

    Di beberapa sudut Asia Afrika dan Braga, terdapat sejumlah musisi jalanan yang menghibur wisatawan dengan live music. 

    Sementara kondisi lalu lintas di kawasan Asia Afrika dan Braga, kondisi lalu lintas mulai padat. 

    Sejumlah petugas gabungan dari TNI, Polri, dan Dinas Perhubungan disiagakan di sejumlah titik untuk mengatur arus lalu lintas.

    Satlantas Polrestabes pun menyiapkan sejumlah rekayasa jika terjadi kemacetan.

    Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono, mengatakan, pada malam puncak perayaan tahun baru 2025, tidak akan melakukan penutupan jalan, termasuk flyover Mochtar Kusumaatmadja. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya kemacetan total.

    “Jadi, kesepakatan hasil rapat gelar pengamanan malam tahun baru di Polrestabes tidak ada flyover yang ditutup. Saya tegaskan kembali, tidak ada flyover yang ditutup, berjalan seperti biasa asalkan tidak ada yang berhenti di sana dan kami sudah koordinasi dengan Pemkot Bandung,” ujar Budi.

    Budi mengatakan, semua anggota Polrestabes Bandung akan disebar dan melakukan pengamanan. Hal itu guna mencegah terjadinya kemacetan parah hingga kendaraan tak dapat berjalan.

    “Kita langsung sebar anggota di berbagai titik keramaian di Kota Bandung. Khususnya di Kota Bandung sendiri ada beberapa titik kemacetan tempat berkumpul masyarakat, yaitu di Asia-Afrika, di Pasopati, Gasibu, dan Dago, nah di situ anggota akan menyebar untuk mengatur lalu lintas sehingga tidak terjadi kemacetan. Jadi prinsip kami boleh terjadi kemacetan, tapi roda tetap berjalan,” katanya.

    Sementara penerapan rekayasa lalu lintas, kata dia, dilakukan hanya saat apabila terjadi kepadatan kendaraan yang cukup parah. Salah satu rencana rekayasa yang akan dilakukan adalah pengalihan arus lalu lintas.

    “Nanti untuk diskresi, rekayasa lalu lintas lihat situasional di tempat. Seperti sekarang kita jelaskan tidak ada penutupan fly over, tapi kita lihat situasional. Kalau terjadi penumpukan kita misal alihkan lewat bahwa tidak boleh naik dulu sampai dengan keadaan atau sudah selesai,” ucapnya.