Category: Tribunnews.com Regional

  • Pengakuan Wanita Penumpang Mobil yang Tabrak Satu Keluarga Hingga Tewas di Pekanbaru: Saya Main HP – Halaman all

    Pengakuan Wanita Penumpang Mobil yang Tabrak Satu Keluarga Hingga Tewas di Pekanbaru: Saya Main HP – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU – Lidia Ristiawati Putri (25) tak sadar mobil yang ditumpanginya menabrak sepeda motor hingga menewaskan satu keluarga di jalan Hangtuah Kota Pekanbaru Riau, Rabu (1/1/2024).

    Diketahui mobil minibus nomor polisi F 1817 VI yang ditumpangi Lidia dikemudikan kekasihnya Antoni Romansyah (44).

    Saat kecelakaan terjadi dalam mobil Toyota Calya tersebut ada tiga orang yakni Antoni, Lidia, dan temannya bernama Deni (30).

    Dari hasil tes urine, sopir dan 2 penumpangnya positif narkoba jenis zat amphetamine dan methampetamine.

    Lidia mengungkap, mereka tiba di Kota Pekanbaru setelah menempuh perjalanan dari Palembang, Sumatera Selatan, pada Selasa (31/12/2024) sore.

    “Kami nginap di Pekanbaru, rencana mau ke Batam,” kata Lidia, Rabu (1/1/2025).

    Pada Senin malam, atau tepat pada malam pergantian tahun, mereka masuk ke sebuah tempat hiburan malam di Kota Bertuah.

    “Saya bersama dua orang lagi, masuk ke tempat hiburan malam, dan pulang pukul 05.00 WIB pagi,” bebernya.

    Saat pulang, ia bersama temannya pergi ke Jalan Hangtuah, dan menabrak para korban yang berboncengan dengan sepeda motor.

    “Waktu sopir menabrak, saya lagi main handphone, tiba-tiba kami sudah menabrak aja, nggak tahu juga (kenapa) bisa menabrak,” sebut dia.

    Untuk sopir mobil, Antoni, sudah ditetapkan sebagai tersangka, lantaran kelalaiannya berkendara di bawah pengaruh narkoba dan menyebabkan kecelakaan sampai korban tewas.

    “Sopirnya ditetapkan tersangka, sementara untuk 2 penumpang, kita sudah berkoordinasi dengan Satuan Reserse Narkoba untuk melaksanakan pengembangan,” kata Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol Alvin Agung Wibawa.

    Kecelakaan tragis yang terjadi di hari pertama tahun 2025 ini, terjadi sekitar pukul 06.30 WIB di Jalan Hangtuah Ujung, tepatnya di depan Klinik Siaga Medika 2, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru.

    “Pengendara mobil Calya dan 2 penumpang itu baru pulang dugem. Dari hasil pemeriksaan ketiganya positif narkoba jenis zat amphetamine dan methampetamine. Ini berdasarkan tes urine. Ketiganya sudah kita amankan,” ucap Alvin.

    Dibeberkan Alvin, saat ini pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan Satuan Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru untuk kepentingan pendalaman lebih lanjut.

    Kronologis Tabrakan yang Tewaskan Satu Keluarga

    Alvin menuturkan, kecelakaan berawal ketika mobil Toyota Calya dengan nomor polisi F 1817 VI, yang dikemudikan oleh Antoni Romansyah, bergerak dari arah timur menuju barat.

    Sesampainya di depan Klinik Siaga Medika 2, mobil tersebut tiba-tiba melebar ke sebelah kanan jalan dan menabrak sepeda motor Honda Beat BM 5672 ABP yang dikendarai Anton Sujarwo (38), yang membonceng dua penumpang, yakni Aditia Aprilio Anjani (10) dan Afrianti (42). Ketiganya merupakan satu keluarga.

    Akibat tabrakan, motor Honda Beat terjatuh dan terseret, sedangkan mobil Toyota Calya terus bergerak dan kembali menyenggol sepeda motor Honda Scoopy BM 3170 MAK yang dikendarai oleh Dwi Irawanto (22) dengan penumpangnya, Nurliani (25).

    Kedua sepeda motor tersebut terpental ke pinggir jalan, sementara mobil Toyota Calya mengalami kerusakan parah pada bagian depan kanan hingga terbalik ke sisi kiri.

    Akibat kecelakaan ini, tiga orang yang merupakan satu keluarga meninggal dunia.

    Mereka adalah pengendara sepeda motor Honda Beat, Antoni Sujarwo (38), yang mengalami luka berat pada kepala, kaki kanan patah, dan leher patah.

    Korban meninggal dunia dalam perawatan medis di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.

    Lalu Aditya Aprilio Anjani (10), penumpang Honda Beat, mengalami luka berat di kepala dan meninggal dunia di lokasi kejadian.

    Serta Afrianti (42), penumpang Honda Beat, yang mengalami patah pada pinggang dan kedua kakinya. Ia meninggal dunia di tempat kejadian dan jenazahnya dibawa ke kamar jenazah RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.

    Sementara itu, pengendara Honda Scoopy, Dwi Irawanto, dan penumpangnya, Nurliani, hanya mengalami luka ringan.

     

  • Pak Kades Ditangkap Polisi Buntut Tikam Marbot Masjid di OKU Timur, Buron 2 Bulan Sembunyi di NTB – Halaman all

    Pak Kades Ditangkap Polisi Buntut Tikam Marbot Masjid di OKU Timur, Buron 2 Bulan Sembunyi di NTB – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG – Polisi menangkap Jupri Alamsyah (52), Kepala Desa (Kades) Sidodadi, Ogan Komering Ulu atau OKU Timur, Sumatera Selatan karena melakukan penganiayaan berat kepada mabot masjid.

    Jupri Alamsyah ditangkap di tempat persembunyiannya di Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), setelah dua bulan lamanya menjadi buronan polisi.

    Kini pelaku sedang dalam perjalanan menuju ke Palembang dari Lombok Tengah. 

    “Untuk Pak Kades, tersangka penganiayaan menyebabkan marbot masjid luka berat sudah ditangkap,” kata Kapolres OKU Timur AKBP Kevin Leleury, mengungkapkan,  saat rilis akhir tahun, di Media Centar Polres OKU Timur, Selasa (31/12/2024).

    Kapolres mengatakan pihaknya membentuk tim khsuus (timsus) hingga akhirnya berhasil menangkap pelaku. 

    “Syukur tersangka sudah ditanggkap, saat ini masih dalam perjalan ke Palembang. Begitu sampai di Palembang, langsung akan dibawa ke OKU Timur,” ujarnya. 

    “Untuk lebih jelasnya nanti akan kita rilis setelah pelaku sampai d Mapolres OKU Timur,” tegas AKBP Kevin Leleury.

    Sebelumnya Jupri Alamsyah yang menjabat sebagai Kepala Desa (Kades) di Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan, menusuk marbot masjid.

    Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat 25 Oktober 2024, sekira pukul 12.50 WIB di rumah korban di Desa Sidodadi, Kecamatan Belitang, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan. 

    Kapolsek Belitang I Iptu Wahyudin kala itu menjelaskan, kronologis kejadian.

    Pada Jumat 25 Oktober 2024 sekira pukul 12.50 WIB, korban Ali Fathan awalnya sedang mengobrol di dalam rumahnya.

    Korban, kala itu sedang mengobrol bersama empat orang temannya.

    Tiba-tiba datang Kades Jupri dengan membawa sebilah pisau.

    Pisau tersebut diselipkannya di pinggang. 

    Tidak berselang lama, pelaku langsung menusuk korban berkali-kali.

    Lalu aksi pelaku dipisahkan beberapa saksi yang ada di lokasi kejadian.

    Pelaku juga diajak meninggalkan rumah korban.

    Atas kejadian itu, korban Ali Fathan mengalami luka tusuk di sela jari tangan kanan, luka tusuk di paha kiri di atas lutut, dan luka tusuk di bagian betis sisi luar kaki kiri.

    Korban kemudian dibawa ke RS Islam Taqwa Gumawang oleh anak dan teman korban, sekitar pukul 13.00 WIB.

    Dikabarkan korban sempat tidak sadarkan diri.

    “Korban di rujuk ke rumah sakit berada di Palembang di karenakan putus pembuluh arteri pada kaki kiri,” kata Kapolsek lagi. 

    Kapolsek mengatakan pihaknya telah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan juga telah memeriksa beberapa saksi.

    “Kami juga berkoordinasi dengan Satreskrim Polres OKU Timur,” tambahnya. 

    Kapolsek mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan saksi, bahwa pelaku membawa sebilah pisau yang disimpan di pinggang sebelah kiri, pelaku menggunakan kaus merah pink.

    “Melihat dari kejadian ini diperkirakan pelaku sudah merencanakan tindak pidana tersebut,” ujar Kapolsek. 

    Sementara untuk motif, memang ada perselisihan antara korban dan pelaku beberapa hari sebelum kejadiannya.

    Pelaku sudah pernah mengingatkan korban, agar tidak melaksanakan kegiatan salat Jumat di masjid Darussalam yang ada di Desa Sidodadi Kecamatan Belitang.

    Alasan pelaku, karena ingin melaksanakan kegiatan salat Jumat cukup di masjid Jami’ Sabilil Muttaqin (masjid lama) di Desa Sidodadi, Kecamatan Belitang.

    “Alasannya agar masyarakat fokus pada satu masjid, untuk melaksanakan salat Jumat,” ucap Kapolsek.

     

    Penulis: Choirul OKUT

  • Sosok Syahruna, Operator Mesin Uang Palsu UIN Makassar, Bisa Cetak Rp 50 Triliun Hanya dalam 3 Hari – Halaman all

    Sosok Syahruna, Operator Mesin Uang Palsu UIN Makassar, Bisa Cetak Rp 50 Triliun Hanya dalam 3 Hari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut sosok Syahruna, salah satu tersangka dalam kasus pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar.

    Syahruna memiliki peran sentral dalam kasus uang palsu ini.

    Ia merupakan operator mesin cetak yang memproduksi uang palsu.

    Syahruna sendiri kelahiran 1973, asal Ujung Pandang Baru, Makassar.

    Pria yang kini berusia 52 tahun tersebut menceritakan keahliannya dalam memproduksi uang palsu.

    Awalnya Syahruna belajar dari otak kasus ini bernama Annar Salahuddin Sampetoding (ASS).

    Keahlian tersebut lalu didalami secara otodidak oleh Syahruna.

    “Diajarin sama bos ASS. Terus disuruh belajar sendiri,” katanya, dikutip dari kanal tvOneNews, Rabu (1/1/2025).

    Syahruna mengaku menyesal ditangkap polisi sebelum mahir betul mengoperasikan mesin pencetak uang palsu.

    Padahal menurutnya, ia bisa memproduksi uang palsu hingga Rp 50 triliun dalam waktu 3 hari.

    “Sayangnya saya belum sempat mahir untuk mempergunakan alat itu.”

    “Andaikan itu bisa berjalan (tidak terbongkar, red). Kemungkinan 2-3 hari bahan uang palsu 40 dus bisa habis (jadi uang palsu sebanyak Rp 50 triliun),” jelasnya.

    Syahruna turut membongkar tahapan produksi uang palsu.

    Ada 19 tahapan yang harus dilewati agar uang palsu siap untuk diedarkan. Satu saja tahapan tidak lolos, maka uang palsu akan cacat dan terpaksa dibuang.

    “Ada 19 tahapan, kalau ada salah satu tahapan rusak, maka gagal dan dibuang.”

    “Dari 19 tahapan itu harus lulus semua,” urai Syahruna.

    Syahruna lantas menguraikan secara garis besar tahapan produksi uang palsu.

    Semua dimulai dari tahapan mencetak benang pengaman dan tanda air.

    Pembuatan kedua item itu menggunakan mesin sablon.

    “Setelah itu cetak UV-nya dan magnetik agar lolos dari mesin (cek uang palsu),” tambahnya.

    Syahruna menceritakan, di awal pembuatan uang palsu, ia dan kawan-kawan tidak memproduksi banyak.

    Awalnya hanya ada satu rim atau 500 lembar uang palsu.

    “Sedikit dulu karena itu butuh proses,” katanya.

    Syahruna mengaku dari 200 lembar komplotannya mampu memproduksi uang palsu sebanyak Rp 100 juta.

    Sedangkan bahan-bahan sebelumnya sudah disimpan digudang.

    Lokasinya berada di lantai dua gedung perpustakaan.

    Syahruna menjelaskan, semua bahan berasal dari China.

    “Pesan di China semua,” tambahnya. 

    Penampakan mesin cetak uang palsu yang disita dari Gedung Perpustakaan Kampus II UIN Alauddin Makassar. (Tribun Toraja)

    Syahruna dalam kasus ini berperan sebagai operator mesin pecetak uang.

    Ia dibantu tersangka lain bernama Ibrahim.

    “Ibrahim dia koordinator tempat dan situasi,” ujar Syahruna.

    Syahruna juga mengaku pabrik uang palsu berada di perpustakaan UIN Makassar.

    Tepatnya berada di lantai bawah dekat sudut kamar mandi yang sengaja disekat untuk menaruh mesin pencetak uang palsu.

    “Dikasih peredam agar nggak kedengeran. Jendela semua ditutup,” timpalnya.

    Syahruna menguraikan, produksi uang palsu dimulai dari jam 11.00 menjelang siang hingga 17.00 sore.

    Seminggu sebelum terbongkar, pabrik semakin menggenjot produksinya.

    Bahkan, Syahruna harus lembur hingga pagi.

    Para pencetak uang palsu ini diperintahkan agar bekerja sesuai jam kantor.

    Mereka takut ketahuan karena ada sekuriti yang patroli secara rutin.

    Ditambah, saat produksi mesin mengeluarkan suara sehingga bisa menimbulkan kecurigaan.

    Belakangan terungkap, mesin pencetak uang palsu di UIN Makassar berasal dari China.

    Mesin dibeli dengan harga Rp 600 juta.

    Syahruna menyebut, mesin memiliki tingkat presisi yang tinggi dibandingkan mesin cetak pada umumnya.

    Syahruna bisa mengoperasikan mesin pencetak uang palsu secara otodidak.

    Ia diminta belajar sendiri oleh bosnya, Annar Sampetoding Dalang alias ASS.

    Syahruna menyebut tidak ada rencana pabrik ini memproduksi uang asing.

    Hanya saja, dirinya sempat mendapatkan orderan uang palsu untuk Pilkada 2024.

    “Ada pesanan katanya berapa miliar untuk Pilkada. Saya tidak menanggapi begitu serius,” akunya.

    Di akhir pengakuannya, Syahruna bersedia bergabung karena dijanjikan mendapatkan bagian uang palsu.

    Setiap 10 lembar uang yang diproduksi, dirinya mendapatkan 1 bagian.

    “Dijanjikan juga dibelikan tanah dan rumah oleh (tersangka) Ibrahim,” tandasnya.

    (Tribunnews.com/Endra)

  • Istri Ungkap Karakter Rudi S Gani, Pengacara yang Tewas Ditembak saat Malam Tahun Baru – Halaman all

    Istri Ungkap Karakter Rudi S Gani, Pengacara yang Tewas Ditembak saat Malam Tahun Baru – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rudi S Gani, seorang pengacara berusia 49 tahun, tewas ditembak oleh orang tak dikenal (OTK) di rumahnya di Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, pada Selasa malam, 31 Desember 2024.

    Rudi tewas saat acara makan malam bersama keluarga untuk menyambut tahun baru.

    Istri Rudi, Maryam (45), menjelaskan bahwa suaminya tidak pernah memiliki masalah serius dengan orang lain sepanjang kariernya sebagai pengacara.

    “Tidak pernah, bapak itu orangnya sabar, tidak pernah cekcok sama orang walaupun orang agak anu sama dia, dia tetap senyum.” 

    “Tidak pernah bermasalah sama orang setahu saya,” ujar Maryam saat menunggu proses autopsi jenazah Rudi di Ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Makassar, dilansir Tribun Timur, Rabu (1/1/2025) siang.

    Maryam menegaskan bahwa Rudi selalu berbagi jika ada masalah yang dihadapinya.

    “Kalau pun ada masalah, pasti dia sampaikan ke saya,” tambahnya.

    Kasus yang Ditangani

    Maryam mengungkapkan bahwa Rudi menangani banyak kasus selama kariernya, namun tidak ada yang melibatkan orang-orang besar.

    “Semua sih besar, karena ada pidana dan perdata. Tidak ada (melibatkan orang-orang besar),” jelasnya dengan wajah sembap.

    Kasus terakhir yang didampingi Rudi adalah terkait penyerobotan lahan, yang saat ini sedang bergulir di Polres Bone.

    “Waktu hari Selasa (pekan lalu), jam 10, saya (sama Rudi) tinggalkan rumah ke Polres (Bone) untuk mendampingi kasus penyerobotan lahan,” ungkap Maryam.

    Dalam kasus tersebut, Rudi berperan sebagai pendamping hukum terlapor.

    “Bapak (Rudi) yang dampingi terlapor (kasus penyerobotan lahan), setelah itu dia sempat ikuti sidang,” terangnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Sosok Syahruna, Operator Mesin Uang Palsu UIN Makassar, Bisa Cetak Rp 50 Triliun Hanya dalam 3 Hari – Halaman all

    Pantas Uang Palsu UIN Makassar Mirip Uang Asli, Lewati 19 Tahap, Sekali Produksi Cetak Ratusan Juta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Syahruna, seorang tersangka kasus pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar menceritakan, ada 19 tahapan yang harus dilewati agar uang palsu siap untuk diedarkan.

    Satu saja tahapan tidak lolos, maka uang palsu akan cacat dan terpaksa dibuang.

    “Ada 19 tahapan, kalau ada salah satu tahapan rusak, maka gagal dan dibuang. Dari 19 tahapan itu harus lulus semua,” terang Syahruna, dikutip dari TribunMakassar, Rabu (1/1/2025).

    Syahruna lantas menguraikan secara garis besar tahapan produksi uang palsu.

    Semua dimulai dari tahapan mencetak benang pengaman dan tanda air.

    Pembuatan kedua item itu menggunakan mesin sablon.

    “Setelah itu cetak UV-nya dan magnetik agar lolos dari mesin (cek uang palsu),” tambahnya.

    Syahruna menceritakan, di awal pembuatan uang palsu, ia dan kawan-kawan tidak memproduksi banyak.

    Awalnya hanya ada satu rim atau 500 lembar uang palsu.

    “Sedikit dulu karena itu butuh proses,” katanya.

    Syahruna mengaku dari 200 lembar komplotannya mampu memproduksi uang palsu sebanyak Rp 100 juta.

    Sedangkan bahan-bahan sebelumnya sudah disimpan digudang.

    Lokasinya berada di lantai dua gedung perpustakaan.

    Syahruna menjelaskan, semua bahan berasal dari China.

    “Pesan di China semua,” tambahnya. 

    Cetak Ratusan Juta Sekali Produksi

    Syahruna menceritakan cara mencetak uang. 

    Menurut Syahruna, pabrik uang palsu UIN Alauddin Makassar bisa memproduksi Rp 200 juta sekali cetak. 

    Percetakan ini pun melalui 19 kali pekerjaan. 

    Tahap pertama percetakan UV dengan tiga kali cetak. 

    “Tali air dulu baru benang dengan mesin sablon. Setelah itu cetak UV. Kemudian, cetak magentiknya,” ujarnya. 

    Syahruna pun mengatakan, tahap pertama mencetak sekitar 1 rim kertas. 

    “Kalau dirupiahkan sekitar 100 sekali produksi. Yang mengerjakan saya sendiri dengan Nambo,” ujarnya. 

    Nambo adalah nama baru yang disebut Andi Ibrahim. 

    Andi Ibrahim bertugas untuk koordinasi tempat dan situasi aman untuk percetakan. 

    Syahruna mencetak mulai 11.00-17.00 wita. 

    “Kampus ramai,” ujarnya. 

    Ia menceritakan bahannya berada disimpan di lantai dua. 

    “Kami cetak di lantai 1,” ujarnya. 

    Ia pun menceritakan caranya mengelabui civitas akademika. 

    “Kami awalnya cetak brosur tapi ini jalan,” ujarnya. 

    17 Tersangka

    Polisi menetapkan 17 tersangka dalam kasus produksi uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar. 

    Peran mereka berbagai macam. 

    Dr Andi Ibrahim (54) dosen dan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar warga BTN Minasa Maupa perannya melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.

    Mubin Nasir bin Muh Nasir (40 ) – Karyawan honorer, warga Bukit Tamarunang, Gowa, perannya melakukan pengedaran uang palsu dan  transaksi jual beli uang palsu.

    Kamarang Dg Ngati bin Dg Nombong (48) – Juru masak, warga Gantarang, Gowa perannya, melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.

    Irfandy MT, SE bin Muh Tahir (37) – Karyawan swasta, warga Minasa Upa, Makassar, perannya, membantu mengedarkan uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.

    Muhammad Syahruna (52) – Wiraswasta, warga Ujung Pandang Baru, Makassar, perannya, memproduksi uang palsu.

    Kemudian, melakukan transaksi jual beli uang palsu dan bahan baku produksi yang digunakan pelaku untuk memproduksi pembuatan mata uang palsu merupakan hasil pengiriman uang biaya pembelian bahan baku produksi berinisial AAS.

    John Biliater Panjaitan (68 tahun) – Wiraswasta, warga Mangkura, Makassar, berperan melakukan transaksi jual beli uang palsu.

    Sattariah alias Ria binti Yado (60) – Ibu rumah tangga, warga Batua, Makassar, perannya melakukan transaksi jual beli uang palsu.

    Dra Sukmawati (55) – PNS guru, warga Makassar, berperan melakukan pengedaran uang palsu dengan membeli kebutuhan sehari-hari dan  melakukan transaksi jual beli uang palsu.

    Andi Khaeruddin (50 tahun) – Pegawai bank, warga Makassar, berperan melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.

    Ilham (42) – Wiraswasta, warga Rimuku, Sulawesi Barat, berperan melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.

    Drs. Suardi Mappeabang (58) – PNS, warga Simboro, Sulawesi Barat, berperan melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.

    Mas’ud (37) – Wiraswasta, warga Lekopadis, Sulawesi Barat, berperan melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.

    Satriyady (52) – PNS, warga Binanga, Sulawesi Barat, perannya melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.

    Sri Wahyudi (35) – Wiraswasta, warga Rimuku, Sulawesi Barat, berperan melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.

    Muhammad Manggabarani (40 tahun) – PNS, warga Rimuku, Sulawesi Barat, berperan melakukan pengedaran uang palsu dan  melakukan transaksi jual beli uang palsu.

    Ambo Ala, A.Md (42) – Wiraswasta, warga Batua, Makassar, berperan melakukan pengedaran uang palsu, dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.

    Rahman (49) – Wiraswasta, warga Simboro, Sulawesi Barat, berperan melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu. (Tribunnews.com/TribunMakassar)

     

  • Viral Video Aksi Heroik Tim SAR Parangtritis Selamatkan 3 Wisatawan Ngeyel yang Terseret Ombak – Halaman all

    Viral Video Aksi Heroik Tim SAR Parangtritis Selamatkan 3 Wisatawan Ngeyel yang Terseret Ombak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Video aksi heroik tim Search and Rescue (SAR) Pantai Parangtritis menyelamatkan wisatawan yang terseret ombak, viral lewat media sosial.

    Video tersebut menjadi bahan perbincangan setelah diunggah oleh akun Instagram @sarparangtritis_.

    Pada awal rekaman terlihat ada 3 wisatawan yang terseret ombak Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Yogyakarta,

    Melihat korban dalam bahaya, sejumlah tim sar langsung lari terjun ke laut.

    Pada akhir video, ketiga korban berhasil diselamatkan untuk dibawa ke pinggir pantai.

    Seorang korban mengaku panik saat terseret ke arah tengah laut.

    “Piye mas (Bagaimana mas)?,” tanya perekam video.

    “Panik…panik,” jawabnya.

    Usai diselamatkan, para korban mendapatkan arahan dari tim SAR Parangtritis.

    Mereka diminta mengikuti arahan dari petugas.

    Termasuk menghindari area-area berbahaya.

    Tim sar mengaku bersyukur bisa menyelamatkan ketiga korban.

    “Alhamdulillah tadi kita bersama tim sar gabungan berhasil menolong njenengan (Anda).”

    “Kita hanya sebagai alat saja, untung rezekinya njenengan oleh Maha Kuasa masih diberi keselamatan.”

    “Besok lain kali lebih berhati-hati,” kata seorang tim sar dalam video.

    Hingga Rabu (1/1/2025), video tim sar selamatkan wisatawan sudah ditonton lebih dari 379 ribu kali.

    Ratusan warganet ikut meramaikan dengan beragam komentarnya.

    Termasuk mengapresiasi kinerja tim sar yang sigap menyelamatkan korban terseret ombak di Pantai Parangtritis.

    Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi III Pantai Parangtritis, Muhammad Arif Nugraha membeberkan kronologi lengkap kejadian di atas.

    Semua bermula saat tiga korban MS (22), AGA (20), dan AM (22) bersama rombongannya datang ke Pantai Parangtritis pada Rabu (1/1/2025) sekira pukul 07.35 WIB. 

    Mereka semua berasal dari Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

    Singkat cerita tibanya di lokasi, ketiganya memutuskan untuk berenang.

    Mereka sempat diperingatkan petugas agar menjauhi area rip current. 

    Namun tetap ngeyel dan melanjutkan aktivitasnya.

    “Tidak berselang lama. Tiga korban itu terbawa arus balik ke tengah, kemudian tenggelam.”

    “Anggota SAR Parangtritis, Ditpolair Polda DIY, dan Basarnas Yogyakarta yang melihat itu langsung memberikan pertolongan,” ungkap Nugraha, dikutip dari TribunJogja.com, Rabu.

    Nugraha melanjutkan, setelah diselamatkan, ketiga korban dibawa ke Pos Satlinmas Rescue Wilayah III.

    Hasil observasi ketiganya dalam kondisi baik.

    Pada akhirnya, para korban dikembalikan ke rombongannya.

    Nugraha dalam kesempatannya juga memberikan imbauan kepada para wisatawan.

    Ia menyebut, kasus wisatawan terseret ombak bukan kali ini saja terjadi.

    Oleh karenanya, pihak tim sar meminta para pengunjung agar taat mengikuti peraturan dan imbauan yang ada.

    “Karena, di laut selatan kita ini terdapat banyak palung laut yang berbahaya.”

    “Berapa banyak kecelakaan laut ini terjadi. Maka, untuk kesekian kalinya, kami mengingatkan jangan bermain-main di laut,” pesan Halim.

    (Tribunnews.com/Endra)(TribunJogja.com/Neti Istimewa Rukmana)

  • Polisi Bentuk Tim Gabungan Usut Kasus Penembakan Pengacara di Bone – Halaman all

    Polisi Bentuk Tim Gabungan Usut Kasus Penembakan Pengacara di Bone – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pengacara bernama Rudi S Gani, 49 tahun, tewas ditembak oleh orang tidak dikenal (OTK) saat merayakan pergantian tahun bersama keluarganya pada Selasa, 31 Desember 2024, pukul 22:30 WIT.

    Insiden tragis ini terjadi di Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

    Dalam upaya untuk mengungkap kasus ini, Kasi Humas Polres Bone, Iptu Rayendra Muhtar, menjelaskan, Polres Bone telah membentuk tim gabungan.

    “Saat ini kami masih melakukan penyelidikan dan telah membentuk tim gabungan yang terdiri dari Reskrim, Intelkam, maupun unit Narkoba untuk menyelidiki kasus ini,” ungkapnya pada Rabu, 1 Januari 2025.

    Apa yang Terjadi pada Malam Penembakan?

    Menurut keterangan Iptu Rayendra, saat kejadian, korban Rudi Gani sedang berkumpul bersama keluarganya untuk merayakan pergantian tahun.

    Ia menjelaskan momen menjelang penembakan, “Sebelum tewas ditembak, terdengar suara mobil berhenti di depan rumah. Tak berselang lama, ada orang turun dan langsung menembak korban.” Akibat tembakan tersebut, Rudi mengalami luka parah di bagian wajah dan terjatuh.

    Setelah penembakan, pelaku langsung melarikan diri meninggalkan lokasi.

    “Kemudian pelaku misterius langsung tancap gas meninggalkan lokasi,” lanjut Rayendra, dikutip dari TribunTimur.com.

    Bagaimana Kondisi Korban Setelah Penembakan?

    Korban segera dilarikan ke Puskesmas Lappariaja dalam keadaan tak sadarkan diri.

    Sayangnya, nyawanya tidak bisa diselamatkan.

    “Setelah tertembak, korban dilarikan ke puskesmas, namun nyawanya tak terselamatkan,” jelas Iptu Rayendra.

     Kata Saksi

    Seorang saksi bernama Abdul turut memberikan keterangan mengenai kejadian tersebut.

    Ia mengungkapkan, “Korban sedang makan-makan bersama keluarga. Tiba-tiba ada ledakan, dan korban terbaring serta mengeluarkan darah.” Kesaksian ini menambah gambaran situasi yang dihadapi oleh keluarga Rudi pada malam yang seharusnya menjadi momen bahagia tersebut.

    Apa Langkah Selanjutnya?

    Jasad Rudi S Gani saat ini berada di RS Bhayangkara Makassar untuk dilakukan otopsi.

    “Jenazah masih menjalani proses otopsi di Makassar, dan mari berdoa semoga kasus ini segera terungkap,” harap Iptu Rayendra.

    Dengan terbentuknya tim gabungan dan penyelidikan yang sedang berlangsung, diharapkan pihak kepolisian dapat segera menemukan pelaku dan mengungkap motif di balik tindakan keji ini.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Kronologi Pengacara di Bone Tewas Ditembak, Makan Bareng Keluarga Tetiba Dor, Wajah Luka Parah

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Tribun-Timur.com, Wahdaniar)(Kompas.com, Abdul Haq)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Tragedi Penyiraman Air Keras di Sukabumi: Korban Luka Bakar 45 Persen – Halaman all

    Tragedi Penyiraman Air Keras di Sukabumi: Korban Luka Bakar 45 Persen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pria berusia 59 tahun bernama Gagan menyiram air keras kepada istrinya, Dedeh Kurniasih, yang berusia 45 tahun, Minggu, 29 Desember 2024.

    Insiden ini terjadi di rumah mereka di Kampung Duku Nara, Kabupaten Sukabumi.

    Selain Dedeh, dua anak tiri Gagan, Sarif Alfian (18) dan Angga Juliana (11), serta cucu mereka yang masih berusia empat bulan juga menjadi korban.

    Dedeh Kurniasih mengalami luka bakar serius, dengan 45 persen dari tubuhnya terkena air keras.

    Shenna, seorang dokter di RSUD Sekarwangi Cibadak, menjelaskan, “Dedeh mengalami luka bakar di wajah, punggung, dan kedua tangan.” Ia menambahkan bahwa luka tersebut memerlukan penanganan medis yang intensif.

    “Kita tangani, bersihkan lukanya, dan tutup mukanya. Selanjutnya, ada luka yang harus dibersihkan di ruang operasi,” jelas Shenna.

    Kondisi Korban Lainnya

    Anak Dedeh, Angga, juga mengalami luka cukup parah di wajah, tangan kanan, dan kaki.

    “Korban paling berat itu ibu Dedeh dan anak Angga, luka bakar cukup berat,” kata Shenna.

    Sementara itu, Syarif dan cucu korban dalam kondisi lebih baik dan telah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan.

    Tindakan Lanjutan

    Dokter Shenna menyatakan bahwa mereka telah berkonsultasi dengan dokter bedah untuk merencanakan tindakan medis lebih lanjut bagi Dedeh.

    “Kondisinya sudah ditindak, juga sudah kita tangani dan diberikan obat,” tutupnya.

    Kasus ini menyoroti masalah kekerasan dalam rumah tangga yang masih terjadi, mengakibatkan dampak fisik dan psikologis yang mendalam bagi para korban.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kondisi Korban Penyiraman Air Keras oleh Suami di Sukabumi, Dedeh Alami Luka Bakar 45 Persen

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Dian Herdiansyah)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kesaksian Istri Pengacara Rudi S Gani yang Tewas Ditembak, Maryam Sempat Bersihkan Darah Suaminya – Halaman all

    Kesaksian Istri Pengacara Rudi S Gani yang Tewas Ditembak, Maryam Sempat Bersihkan Darah Suaminya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.CO, Bone – Rudi S Gani (49), seorang pengacara ternama asal Bone, Sulawesi Selatan, tewas ditembak dalam sebuah insiden yang mengejutkan.

    Istrinya, Hj Maryam (45), memberikan kesaksian mengenai detik-detik tragis saat penembakan terjadi.

    Insiden penembakan terjadi pada malam pergantian tahun di kediaman Rudi S Gani.

    Saat itu, Rudi dan Hj Maryam bersama sanak keluarga sedang berkumpul dan menikmati makan malam.

    Maryam mendengar suara tembakan dari luar rumah dan melihat suaminya terjatuh.

    “Kita sementara makan-makan sama keluarga, tiba-tiba ada suara ledakan, langsung dia Rudi tergeletak,” ujar Maryam.

    Dalam keadaan syok, dia tidak sempat melihat jelas sosok pelaku karena suasana gelap dan mobil terparkir di depan rumah.

    Bersihkan darah korban

    Awalnya, Maryam mengira suaminya mengalami pecah pembuluh darah ketika melihat darah keluar.

    “Saya periksa ternyata tidak, saya bersihkan darahnya, ternyata ada memar di samping hidung,” ungkapnya.

    Kesadaran bahwa suaminya menjadi korban penembakan baru muncul setelah polisi memberikan informasi di puskesmas.

    Jenazah Rudi S Gani, 49 tahun, saat ini sedang menjalani autopsi di Ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel.

    Pantauan di lokasi menunjukkan banyak keluarga dan kerabat almarhum yang berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir.

    Hj Maryam, tampak berduka dan menunggu proses pemeriksaan.

    Sementara pihak kepolisian masih menyelidiki kasus ini, keluarga dan kerabat Rudi S Gani berharap agar pelaku segera ditangkap.

    (Tribun-Timur.com/Muslimin Emba)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kepanikan Malam Tahun Baru di Sambas, Kembang Api Meledak di Tengah Kerumunan, 2 Warga Terbakar – Halaman all

    Kepanikan Malam Tahun Baru di Sambas, Kembang Api Meledak di Tengah Kerumunan, 2 Warga Terbakar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Sambas – Pesta kembang api yang berlangsung di Pasar Matang Suri, Kecamatan Jawai Selatan, Kabupaten Sambas, pada Selasa malam, 31 Desember 2024, berakhir dalam kepanikan.

    Kembang api yang dimainkan warga tumbang dan meledak di tengah kerumunan, menyebabkan dua warga mengalami luka bakar ringan.

    Peristiwa tersebut terjadi menjelang pergantian tahun baru, sekitar pukul 00.00 WIB.

    Kembang api yang tidak menggunakan penahan tersebut jatuh dan mengarah ke kerumunan warga yang sedang menonton.

    Korban dan Tindakan Medis

    Meski insiden ini menimbulkan kepanikan, Kapolsek memastikan tidak ada korban jiwa.

    “Tidak ada korban jiwa dan luka berat. Ada beberapa yang terkena, tapi pihak yang menyalakan kembang api sudah bertanggung jawab,” tambahnya.

    Kepala Seksi Humas Polres Sambas, AKP Sadoko, menyebutkan bahwa ada empat warga yang terdampak.

    Dua di antaranya adalah ibu-ibu yang mengalami trauma tanpa luka fisik, sedangkan dua orang laki-laki mengalami luka bakar ringan.

    Mereka telah mendapatkan perawatan medis di puskesmas setempat dan kemudian dipulangkan.

    Imbauan untuk Masyarakat

    Kapolsek Jawai Selatan Karyadi mengimbau kepada masyarakat agar tidak menyalakan kembang api saat merayakan tahun baru.

    Bila ingin menyalakan kembang api, sebaiknya memastikan keamanan tempat bermain jauh dari kerumunan dan tidak membahayakan warga lain.

    Ia menekankan pentingnya menjaga keselamatan agar kembang api dapat dinikmati tanpa menimbulkan cedera.

    “Apabila menyalakan kembang api dipastikan bahwa posisi aman dari kerumunan aman sehingga kembang api bisa hidup sebagaimana mestinya tidak sampai menyebabkan cedera ke orang lain,” tandasnya.

    (TribunPontianak.co.id/Imam Maksum)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).