Category: Tribunnews.com Regional

  • Tetangga Ungkap Gelagat Aneh Satu Keluarga di Pekanbaru sebelum Tewas Ditabrak Pengemudi Mabuk – Halaman all

    Tetangga Ungkap Gelagat Aneh Satu Keluarga di Pekanbaru sebelum Tewas Ditabrak Pengemudi Mabuk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Satu keluarga yang menjadi korban tewas dalam kecelakaan maut di Jalan Hang Tuah Pekanbaru, Riau, Rabu (1/1/2025), rupanya sempat berwisata.

    Anton Sujarwo (38) bersama sang istri, Afrianti (42), dan anak laki-lakinya, Aditia Aprilio Anjani (10), kehilangan nyawa akibat ditabrak mobil yang dikemudikan oleh seorang pengemudi mabuk, Antoni Romansyah (44).

    Selain mabuk, Antoni juga diketahui dalam kondisi di bawah pengaruh narkoba,

    Ketiga korban meninggal dunia dan sudah dikebumikan pada Rabu sore. Mereka dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tampan, Jalan Uka.

    Seorang tetangga Anton, Rio, mengaku korban dan keluarganya sempat ikut jalan-jalan dengan warga di Perumahan Garuda Permai II, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Tuah Madani.

    Diungkapkan Rio, mereka sempat pergi berwisata ke Desa Wisata Gema, Kabupaten Kampar, pada akhir pekan kemarin.

    Rio juga mengungkapkan Anton dan keluarga biasanya tampak ceria dalam keseharian. Tetapi, pada saat berwisata kemarin mereka tampak berbeda.

    “Biasanya mereka ceria dan suka bercanda dengan kami, tapi kemarin beliau tampak berbeda,” kata Rio, kepada Tribunpekanbaru.com.

    Pelayat mengantarkan jenazah tiga korban kecelakaan maut di Jalan Hangtuah ke TPU Tampan, Rabu (1/1/2025) sore. (TribunPekanbaru.com/Fernando Sikumbang)

    Menurutnya, almarhum Anton dan Afrianti terbilang suka bercengkrama dengan warga di perumahan itu. Tapi, sikap keduanya berbeda dibanding biasanya.

    Rio tidak menyangka ternyata itu pertanda kedua orang itu bakal pergi untuk selamanya. Ia juga terkejut saat mendapat kabar Anton, istri, dan anaknya meninggal dunia.

    Pemakaman para korban kecelakaan yang merupakan satu keluarga ini pun menimbulkan duka bagi warga di perumahan itu.

    Kronologi Kecelakaan Maut di Pekanbaru

    Kasatlantas Polresta Pekanbaru, Kompol Alvin Agung Wibawa, mengatakan pihaknya telah menetapkan Antoni sebagai tersangka.

    Ia dianggap lalai karena berkendara di bawah pengaruh narkoba dan menyebabkan kecelakaan hinggakorban tewas.

    “Sopirnya ditetapkan tersangka, sementara untuk dua penumpang, kita sudah berkoordinasi dengan Satuan Reserse Narkoba untuk melaksanakan pengembangan,” kata Alvin.

    Alvin menjelaskan kecelakaan berawal ketika mobil Toyota Calya dengan nomor polisi F 1817 VI, yang dikemudikan oleh Antoni bergerak dari arah timur menuju barat.

    Ketika itu, Antoni membawa dua penumpang, yaitu sang kekasih bernama Lidia Ristiawati Putri (25) dan ada juga pria bernama Deni (30).

    Ketiga orang yang berada di mobil tersebut diketahui dalam perjalanan pulang sehabis dugem malam tahun baru.

    Mereka dalam kondisi mabuk serta positif konsumsi narkoba jenis zat amphetamine dan methampetamine.

    Sesampainya di depan Klinik Siaga Medika 2, mobil tersebut tiba-tiba melebar ke sebelah kanan jalan dan menabrak sepeda motor Honda Beat BM 5672 ABP yang dikendarai oleh Anton Sujarwo (38).

    Saat kejadian, Anton membonceng dua penumpang, yakni Aditia Aprilio Anjani (10) dan Afrianti (42). Ketiganya merupakan satu keluarga.

    Akibat tabrakan, motor Honda Beat terjatuh dan terseret, sedangkan mobil Toyota Calya terus bergerak dan kembali menyenggol sepeda motor Honda Scoopy BM 3170 MAK yang dikendarai oleh Dwi Irawanto (22) dengan penumpangnya, Nurliani (25).

    Kedua sepeda motor tersebut terpental ke pinggir jalan, edangkan mobil Toyota Calya mengalami kerusakan parah pada bagian depan kanan hingga terbalik ke sisi kiri.

    Akibat kecelakaan ini, Anton, istri, dan anaknya meninggal dunia.

    Anton meninggal dunia dalam perawatan medis di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.

    Lalu Aditya, anak Anton, mengalami luka berat di kepala dan meninggal dunia di lokasi kejadian.

    Serta istri Anton, Afrianti, mengalami patah pada pinggang dan kedua kakinya. Ia meninggal dunia di tempat kejadian dan jenazahnya dibawa ke kamar jenazah RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.

    Sementara itu, pengendara Honda Scoopy, Dwi Irawanto, dan penumpangnya, Nurliani, hanya mengalami luka ringan.

    Adapun terhadap tersangka Antoni, dijerat Pasal 310 Ayat (4) dan Pasal 312 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dengan ancaman pidana 12 tahun penjara.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Sebelum Tewas dalam Kecelakaan di Pekanbaru, Anton dan Keluarga Ikut Wisata Bareng Warga Perumahan dan Perjalanan Panjang Antoni dari Sukabumi, Sopir Mabuk Tabrak Satu Keluarga di Pekanbaru hingga Tewas 

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunPekanbaru.com/Fernando/Firmauli Sihaloho)

  • Tetangga Ungkap Gelagat Aneh Satu Keluarga di Pekanbaru sebelum Tewas Ditabrak Pengemudi Mabuk – Halaman all

    Pulang Dugem & Positif Narkoba, Sejoli di Pekanbaru Tabrak Sekeluarga hingga Tewas, Kini Minta Maaf – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kecelakaan maut terjadi di Kota Pekanbaru pada awal tahun 2025, mobil Calya warna putih menabrak pemotor satu keluarga di Jalan Hangtuah pada Rabu (1/1/2025) pagi.

    Mobil tersebut berisi tiga orang, satu di antaranya adalah seorang perempuan bernama Lidia Ristiawati Putri (25).

    Lalu, dua orang lainnya adalah laki-laki, yakni sopir yang tak lain merupakan kekasih Lidia, bernama Antoni Romansyah (44) dan penumpang satunya adalah Deni (30).

    Akibat kecelakaan tersebut, satu keluarga yang beranggotakan tiga orang itu meninggal dunia.

    Mereka adalah Anton Sujarwo (38), Afrianti (42) dan Aditya Aprilio Anjani (10).

    Kini satu keluarga korban kecelakaan tersebut telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tampan, Jalan Uka, Pekanbaru.

    Dari keterangan polisi, kecelakaan tragis itu terjadi setelah pengendara mobil Calya dan dua penumpangnya pulang dari tempat hiburan malam atau dugem.

    Tak hanya itu, ketiga orang yang berada di dalam mobil tersebut juga dinyatakan positif narkoba jenis zat amphetamine dan methamphetamine.

    Demikian disampaikan oleh Kasat Lantas Polresta Pekanbaru, Kompol Alvin Agung Wibawa.

    “Pengendara mobil Calya dan 2 penumpang itu baru pulang dugem. Dari hasil pemeriksaan ketiganya positif narkoba jenis zat amphetamine dan methamphetamine, ini berdasarkan tes urine. Ketiganya sudah kita amankan,” ucap Alvin, dikutip dari TribunPekanbaru.com.

    Kini, sopir mobil, yakni Antoni, sudah ditetapkan sebagai tersangka karena berkendara di bawah pengaruh narkoba hingga menyebabkan kecelakaan sampai korban tewas.

    “Sopirnya ditetapkan tersangka, sementara untuk 2 penumpang, kita sudah berkoordinasi dengan Satuan Reserse Narkoba untuk melaksanakan pengembangan,” jelas Alvin.

    Antoni yang kini menjadi tersangka itu mengaku menyesali perbuatannya.

    Saat dihadirkan pada konferensi pers di Mapolresta Pekanbaru pada Kamis (2/1/2025), Antoni pun menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban.

    “Kepada pihak keluarga, aku mohon maaf yang sebesar-besarnya. Untuk masyarakat Pekanbaru juga saya minta maaf, saya menyesal,” ungkapnya, dikutip dari TribunPekanbaru.com.

    Lidia Akui Asyik Main HP hingga Tak Sadar Mobil Menabrak Orang

    Lidia yang berada di dalam mobil saat kecelakaan terjadi, mengaku tidak sadar bahwa mobil yang ditumpanginya itu menabrak orang.

    Bahkan, Lidia juga mengakui dirinya sedang asyik bermain handphone pada saat kecelakaan itu terjadi.

    “Waktu sopir menabrak, saya lagi main handphone, tiba-tiba kami sudah menabrak aja, nggak tahu juga (kenapa) bisa menabrak,” ujar Lidia, Rabu, dikutip dari TribunPekanbaru.com.

    Kepada polisi, Lidia mengungkap, mereka tiba di Kota Pekanbaru setelah menempuh perjalanan dari Palembang, Sumatera Selatan, pada Selasa (31/12/2024) sore.

    “Kami menginap di Pekanbaru, rencana mau ke Batam,” kata Lidia.

    Lalu, Lidia menceritakan bahwa pada Selasa (31/12/2024) malam, ia bersama Antoni dan Deni pergi ke tempat hiburan malam di Kota Bertuah.

    Kemudian, baru pulang pada keesokan paginya, yakni pada Rabu (1/1/2025).

    “Saya bersama dua orang lagi, masuk ke tempat hiburan malam, dan pulang jam 05.00 WIB pagi,” bebernya.

    Saat pulang itulah, Lidia bersama Antoni dan Demi pergi ke Jalan Hangtuah dan menabrak para korban yang berboncengan dengan sepeda motor.

    Adapun, kecelakaan di hari pertama tahun 2025 ini, terjadi sekitar pukul 06.30 WIB di Jalan Hangtuah Ujung, tepatnya di depan Klinik Siaga Medika 2, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru.

    Kecelakaan berawal ketika mobil Toyota Calya dengan nomor polisi F 1817 VI, yang dikemudikan oleh Antoni, bergerak dari arah timur menuju barat.

    Sesampainya di depan Klinik Siaga Medika 2, mobil tersebut tiba-tiba melebar ke sebelah kanan jalan dan menabrak sepeda motor Honda Beat BM 5672 ABP yang dikendarai oleh satu keluarga, yakni Anton Sujarwo (38), yang membonceng dua penumpang, yakni Aditia Aprilio Anjani (10) dan Afrianti (42). 

    Akibat tabrakan yang terjadi, motor Honda Beat itu terjatuh dan terseret.

    Sedangkan mobil Toyota Calya terus bergerak dan kembali menyenggol sepeda motor Honda Scoopy BM 3170 MAK yang dikendarai oleh Dwi Irawanto (22) dengan penumpangnya, Nurliani (25).

    Kedua sepeda motor tersebut terpental ke pinggir jalan, pengendaranya diketahui hanya mengalami luka ringan.

    Sementara mobil Toyota Calya mengalami kerusakan parah pada bagian depan kanan hingga terbalik ke sisi kiri.

    Akibat kecelakaan ini, tiga orang yang merupakan satu keluarga tersebut meninggal dunia.

    Antoni Sujarwo, pengendara Honda Beat, mengalami luka berat pada kepala, kaki kanan patah, dan leher patah.

    Lalu, Aditya Aprilio Anjani, penumpang Honda Beat, mengalami luka berat di kepala dan meninggal dunia di lokasi kejadian.

    Kemudian, Afrianti, penumpang Honda Beat, mengalami patah pada pinggang dan kedua kakinya. 

    Ia meninggal dunia di tempat kejadian dan jenazahnya dibawa ke kamar jenazah RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Rasa Sesal Antoni, Sopir Mabuk yang Tabrak Satu Keluarga di Pekanbaru hingga Tewas: Aku Mohon Maaf

    (Tribunnews.com/Rifqah) (TribunPekanbaru.com/Rizky Armanda/Firmauli Sihaloho)

  • Pulang Pesta Narkoba, Sepasang Kekasih di Pekanbaru Tabrak Sekeluarga hingga Tewas, Sopir Tersangka – Halaman all

    Pulang Pesta Narkoba, Sepasang Kekasih di Pekanbaru Tabrak Sekeluarga hingga Tewas, Sopir Tersangka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kecelakaan terjadi di Jalan Hangtuah, Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (1/1/2025) sekitar pukul 06.30 WIB.

    Mobil Toyota Calya warna putih melaju dengan kecepatan tinggi dan menabrak pengendara motor.

    Ada tiga korban tewas dalam kecelakaan tersebut.

    Ketiganya merupakan satu keluarga, yang berboncengan mengendarai sepeda motor.

    Mereka adalah Anton Sujarwo (38), Afrianti (42), dan Aditia Aprilio Anjani (10) yang merupakan ayah, ibu, dan anak lelaki.

    Sementara itu, sopir dan penumpang mobil Toyota Calya putih itu adalah pasangan kekasih.

    Sang sopir adalah Antoni Romansyah (44) dan penumpangnya, Lidia Ristiawati Putri (25).

    Di dalam mobil juga ada Deni (30) yang merupakan teman mereka.

    “Sopir dan penumpang wanita ini punya hubungan, temannya satu lagi yang cowok,” ungkap Kasat Lantas Polresta Pekanbaru, Kompol Alvin Agung Wibawa, Rabu, dilansir TribunPekanbaru.com.

    Pulang Dugem dan Pesta Narkoba

    Antoni bersama dua penumpang ternyata baru pulang dugem dan berpesta narkoba pada malam pergantian tahun.

    Kini Antoni yang merupakan sopir mobil Toyota Calya sudah ditetapkan sebagai tersangka.

    Pasalnya, Antoni telah lalai berkendara di bawah pengaruh narkoba dan menyebabkan kecelakaan hingga korban tewas.

    “Sopirnya ditetapkan tersangka, sementara untuk 2 penumpang, kita sudah berkoordinasi dengan Satuan Reserse Narkoba untuk melaksanakan pengembangan,” kata Kompol Alvin Agung Wibawa.

    Sementara itu, Lidia mengungkapkan, mereka tiba di Kota Pekanbaru setelah menempuh perjalanan dari Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (31/12/2024) sore.

    “Kami nginap di Pekanbaru, rencana mau ke Batam,” kata Lidia, Rabu, dikutip dari TribunPekanbaru.com.

    Lalu, pada malam pergantian tahun, mereka masuk ke sebuah tempat hiburan malam di Kota Bertuah.

    “Saya bersama dua orang lagi, masuk ke tempat hiburan malam, dan pulang jam 05.00 WIB pagi,” jelasnya.

    Saat pulang, Lidia bersama temannya pergi ke Jalan Hangtuah.

    Mobil yang mereka tumpangi kemudian menabrak pengendara motor tersebut.

    “Waktu sopir menabrak, saya lagi main handphone, tiba-tiba kami sudah menabrak aja, enggak tahu juga (kenapa) bisa menabrak,” papar dia.

    Keluarga Korban Minta Sopir Dihukum Seadil-adilnya

    Korban kecelakaan maut di Jalan Hangtuah, Kota Pekanbaru sudah dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tampan, Jalan UKA, Rabu sore.

    Keluarga kini meminta para penegak hukum menghukum tersangka yang menabrak ketiga korban.

    “Harapan keluarga pelaku bisa dihukum seadil-adilnya sesuai hukum yang berlaku,” kata pihak keluarga Korban, Kosnan kepada TribunPekanbaru.com usai proses pemakaman.

    Pengemudi Calya dan 2 penumpangnya sesaat diamankan warga usai kecelakaan maut di Jalan Hang Tuah Pekanbaru. Akibat kejadian ini, satu keluarga dilaporkan tewas. (TribunPekanbaru.com/Istimewa)

    Ia mengatakan, keluarga besar tidak menyangka terjadi kecelakaan maut ini.

    Apalagi ketiga korban meninggal dunia usai kecelakaan maut tersebut.

    “Kami sekeluarga terkejut, sementara saya kebetulan dari Pelalawan tadi pagi kan,” tuturnya.

    Kosnan menjelaskan, ketiga korban hendak menuju Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu, menggunakan sepeda motor.

    Mereka berencana menjenguk orang tua Anton yang sedang dalam kondisi sakit.

    Kronologi

    Kasat Lantas Polresta Pekanbaru, Kompol Alvin Agung Wibawa, menuturkan kecelakaan berawal ketika mobil Toyota Calya dengan nomor polisi F 1817 VI, yang dikemudikan oleh Antoni Romansyah (44), bergerak dari arah timur menuju barat.

    Sesampainya di depan Klinik Siaga Medika 2, mobil tersebut tiba-tiba melebar ke sebelah kanan jalan dan menabrak sepeda motor Honda Beat BM 5672 ABP yang dikendarai oleh Anton Sujarwo (38), yang membonceng dua penumpang, yakni Aditia Aprilio Anjani (10) dan Afrianti (42).

    Akibat tabrakan, motor Honda Beat terjatuh dan terseret, sedangkan mobil Toyota Calya terus bergerak dan kembali menyenggol sepeda motor Honda Scoopy BM 3170 MAK yang dikendarai oleh Dwi Irawanto (22) dengan penumpangnya, Nurliani (25).

    Kedua sepeda motor tersebut terpental ke pinggir jalan, sementara mobil Toyota Calya mengalami kerusakan parah pada bagian depan kanan hingga terbalik ke sisi kiri.

    Akibat kecelakaan ini, tiga orang yang merupakan satu keluarga meninggal dunia.

    Anton Sujarwo (38) mengalami luka berat pada kepala, kaki kanan patah, dan leher patah.

    Korban meninggal dunia dalam perawatan medis di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.

    Kemudian, Aditya Aprilio Anjani (10) mengalami luka berat di kepala dan meninggal dunia di lokasi kejadian.

    Sementara, Afrianti (42) mengalami patah pada pinggang dan kedua kakinya.

    Ia meninggal dunia di tempat kejadian.

    Selanjutnya, pengendara Honda Scoopy, Dwi Irawanto, dan penumpangnya, Nurliani, hanya mengalami luka ringan.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Sopir dan Penumpang Calya Maut Penabrak Satu Keluarga Hingga Tewas di Pekanbaru Pasangan Kekasih

    (Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunPekanbaru.com/Rizky Armanda/Fernando)

    Berita lain terkait Pekanbaru

  • Kata Kriminolog soal Kasus Penembakan yang Tewaskan Pengacara Rudi S. Gani: Sudah Lama Diincar – Halaman all

    Kata Kriminolog soal Kasus Penembakan yang Tewaskan Pengacara Rudi S. Gani: Sudah Lama Diincar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pakar kriminologi turut memberikan tanggapan mengenai kasus penembakan yang menewaskan pengacara Rudi S. Gani (49) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Selasa (31/12/2024).

    Sebagaimana diketahui, masyarakat Bone dan sekitarnya baru-baru ini dikejutkan dengan kasus penembakan orang tak dikenal (OTK) terhadap pengacara senior Rudi S Gani saat malam perayaan tahun baru 2025.

    Prof. Heri Tahir selaku pakar kriminologi dari Universitas Negeri Makassar (UNM) menilai bahwa penembakan yang menewaskan pengacara Rudi S. Gani adalah tindak pidana pembunuhan berencana. 

    “Kalau dilihat dari sisi kriminolog itu ini merupakan pembunuhan berencana dan struktur,” kata Heri saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com via telepon selular, Kamis (2/1/2024). 

    “Sudah lama diincar dan ikuti dan bisa jadi juga dilakukan oleh orang yang profesional karena melihat dari sisi penembakannya dia tahu titik vital seseorang,” lanjutnya.

    Menurut Heri, pelaku pembunuhan Rudi berjumlah lebih dari satu orang.

    “Kalau yang mengeksekusinya itu satu orang tapi yang terlibat dalam proses penembakan itu lebih dari satu orang,” paparnya.

    Selain itu, ia menyebut profesi pengacara sangat rawan akan tindakan kriminal. 

    “Jadi memang harus dicari tahu semua dulu kasus-kasus apa saja yang pernah ditangani, karena kan profesi pengacara ini rawan terjadi kriminal,” sebutnya.

    “Apalagi saya baca juga kasus yang paling banyak ditangani itu masalah perdata, itu kan sensitif sekali, pidana juga sensitif,” imbuhnya.

    Di sisi lain, Heri mengapresiasi kinerja pihak kepolisian dalam kasus penembakan yang terjadi di Bone. 

    Kasus yang Ditangani Rudi S. Gani sebelum Tewas Ditembak

    Terungkap kasus yang ditangani pengacara Rudi sebelum tewas ditembak orang OTK.

    Rudi tewas ditembak saat acara makan bersama keluarga menyambut malam pergantian tahun di rumahnya, Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Bone, Selasa (31/12/2024) sekitar pukul 22.30 Wita.

    Istri Rudi S. Gani, Maryam (45), mengungkapkan bahwa terdapat banyak kasus yang didampingi sang suami selama menjalankan profesinya sebagai pengacara.

    “Kalau kasus yang ditangani banyak karena setiap dia bersidang pasti saya temani,” kata Maryam ditemui wartawan saat menunggu proses autopsi jenazah Rudi di Ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Jl Kumala, Kecamatan Tamalate, Makassar, Rabu (1/1/2025) siang.

    Menurut Maryam, rata-rata kasus yang didampingi suaminya cukup besar.

    Namun, sejauh ini kasus yang didampingi tidak ada yang melibatkan orang-orang besar.

    “Semua sih besar, karena ada pidana ada perdata. Tidak (ada melibatkan orang-orang besar),” ungkapnya dengan wajah sembap.

    Sejauh pengetahuan Maryam, selama menjalankan profesinya sebagai pengacara, sang suami tidak pernah bermasalah serius dengan orang.

    “Tidak pernah, bapak itu orangnya sabar, tidak pernah cekcok sama orang walaupun orang agak anu sama dia, dia tetap senyum. Tidak pernah bermasalah sama orang setahu saya,” kenangnya.

    Maryam juga mengaku mengetahui persis karakter dari Rudi S Gani.

    “Kalau pun dia anu (ada masalah) pasti dia sampaikan ke saya, ada masalah, pasti cerita sama saya,” sebutnya.

    Lanjut Maryam, kasus terakhir yang ditangani suaminya adalah penyerobotan lahan.

    Kasus itu, sebut Maryam, kini sedang bergulir di kantor Polres Bone.

    “Waktu hari Selasa (pekan lalu) jam 10 saya (sama Rudi) tinggalkan rumah ke Polres (Bone) masuk ke Tahbang dampingi penyerobotan lahan,” terang Maryam.

    Posisi Rudi S. Gani dalam kasus itu yakni sebagai pendamping hukum terlapor.

    “Bapak (Rudi) yang dampingi terlapor (kasus penyerobotan lahan), setelah itu dia sempat ikuti sidang,” katanya.

    Kronologi Penembakan Pengacara di Bone

    Rudi S. Gani hendak menyelesaikan sebagian perkara kliennya sebelum libur tahun baru.

    Selama seharian pada Selasa (31/12/2024), pengacara berusia 49 tahun itu pun masih sempat melayani kliennya di Kota Watampone, Bone.

    Setelah menuntaskan agenda pada hari itu, Rudi kembali ke kediamannya di Desa Pattukulimpoe, Kecamatan Lappariaja.

    Korban diketahui baru tiba di rumah istri pada sore hari. 

    Pada malam hari sebelum peristiwa tragis itu, Rudi pun masih sempat bercengkrama dengan keluarganya.

    Kasi Humas Polres Bone, Iptu Rayendra, mengatakan bahwa sebelum pelaku tertembak, terdengar suara mobil berhenti di depan rumah korban.

    Selang beberapa saat kemudian bunyi letusan senjata pun terdengar.

    “Selepas ledakan itu, Rudi kemudian tersungkur dengan luka tembakan pada bagian wajah. Kemudian, pelaku misterius langsung tancap gas meninggalkan lokasi,” ujar Iptu Rayendra saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Rabu (1/1/2024).

    Keluarga pun membawa Rudi ke Puskesmas Lappariaja dalam keadaan terluka parah dan tak sadarkan diri.  

    “Setelah tertembak korban dilarikan ke puskesmas, namun nyawanya tak terselamatkan,” ungkapnya.

    Berdasarkan informasi yang diterima, korban mengembuskan napas terakhirnya akibat tembakan dua peluru bersarang di wajah dan bagian dadanya.

    Setelah tertembak, Rudi segera dilarikan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Lappariaja.

    Sayangnya, korban dinyatakan meninggal dunia pada pukul 01.15 Wita pada hari yang sama.

    Jenazah pengacara Rudi S Gani telah diautopsi di Ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Jl Kumala, Kecamatan Tamalate, Makassar dan rencananya akan dimakamkan pada Kamis (2/1/2025).

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Sosok Ini Yakin Pembunuhan Pengacara Rudi S Gani Sudah Direncanakan, Penembak Profesional

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Tribun-Timur.com/Wahdaniar)

  • Koma Berhari-hari, Santri di Banyuwangi yang Dikeroyok 6 Senior Ponpes Alami Pendarahan Otak – Halaman all

    Koma Berhari-hari, Santri di Banyuwangi yang Dikeroyok 6 Senior Ponpes Alami Pendarahan Otak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – AR (14), santri di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengalami luka serius hingga kritis setelah menjadi korban pengeroyokan.

    Ironisnya, AR dianiaya oleh enam orang seniornya sendiri di lingkungan ponpes sampai mengalami pendarahan otak.

    Setelah ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri, santri asal Kabupaten Buleleng, Bali, itu pun dilarikan ke RSUD Blambangan pada Sabtu (28/12/2024).

    Koordinator Pelayanan Medis RSUD Blambangan dr. Ayyub Erdiyanto mengungkapkan bahwa korban tiba di rumah sakit sekitar pukul 03.00 WIB.

    Korban yang datang dengan kondisi penurunan kesadaran itu pun langsung dikonsultasikan dengan dokter bedah syaraf.

    “Karena ada beberapa luka (di kepala), langsung dilakukan CT scan dan ditemukan ada pendarahan otak,” ujar Ayyub, Rabu (1/12/2025).

    Pihak rumah sakit langsung melaksanakan tindakan operasi darurat terhadap korban.

    Dalam operasi itu, didapati pendarahan otak terjadi pada kepala korban sisi kiri, mulai dari bagian depan hingga belakang.

    Selain itu, otak korban dalam kondisi bengkak.

    Setelah dioperasi, korban dipindahkan ke Ruang ICU.

    Hingga hari kelima, korban tak sadarkan diri. Tingkat kesadaran terbilang buruk.

    “Jadi ini masih masa kritis. Mohon didoakan semoga pasien mampu untuk semakin membaik,” katanya.

    Selain luka di kepala, korban juga mengalami lebam di beberapa bagian tubuh, seperti di lengan dan dada.

    Ayyub menerangkan bahwa visum juga telah dijalankan untuk korban. Penjelasan soal visum menjadi kewenangan pihak kepolisian.

    Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol. Rama Samtama Putra mengatakan bahwa di sekujur badan korban terdapat luka-luka.

    Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra ((TribunJatim-Timur.com/Aflahul Abidin))

    “Luka-lukanya di sekujur badan. Di muka ada lebam dan lainnya. Nanti kami masih menunggu kesimpulan dari hasil visum dokter,” kata Rama, Rabu (1/1/2025).

    Rama juga menjelaskan bahwa korban dikeroyok oleh enam orang seniornya.

    Empat pelaku di antara mereka berusia dewasa dan dua lainnya masih kategori usia anak-anak.

    Mereka adalah HR (17), IJ (18), MR (19), S (18), WA (15), dan Z (18).

    Keenam pelaku kini telah berstatus sebagai tersangka dan telah diamankan oleh kepolisian untuk menjalani proses hukum.

    “Seluruhnya telah kami tetapkan sebagai tersangka,” ungkap Rama.

    Polisi juga masih mendalami peran masing-masing tersangka. Termasuk ada tidaknya keterlibatan pihak pondok pesantren dalam kasus pengeroyokan ini.

    “Apakah pihak pesantren mengetahui atau bisa dimintai pertanggung jawaban, itu masih pendalaman,” ujarnya.

    Polisi juga masih mendalami motif para tersangka menganiaya korban. Jika pemeriksaan telah lengkap, kepolisian berjanji untuk mengungkap detail kasusnya ke publik.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kondisi Santri Korban Pengeroyokan di Banyuwangi Alami Pendarahan Otak, Koma Selama 5 Hari dan Santri di Banyuwangi Kritis Usai Dianiaya 6 Seniornya, Kini Dirawat di RSUD Blambangan

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJatim.com/Aflahul Abidin)

  • Rumah Wakhid Rusak Parah Diterjang Longsor, Bayinya Usia 3,5 Tahun Tewas Tertimbun Material – Halaman all

    Rumah Wakhid Rusak Parah Diterjang Longsor, Bayinya Usia 3,5 Tahun Tewas Tertimbun Material – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PURWOREJO – Bencana tanah longsor di Dusun Sigunung, Desa Kalikalong, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah menewaskan seorang balita berusia 3,5 tahun, Rabu (1/1/2025) malam.

    Korban Muhammad Rafki Pratama tewas setelah tertimbun material longsor yang meluluhlantakkan rumah orangtuanya, Wakhid.

    “Dampak tanah longsor mengakibatkan korban meninggal dunia atas nama Muhammad Rafki Pratama,” ujar Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purworejo, Sutijoso Brahmanto, Kamis (2/1/2025) pagi.

    Diketahui rumah milik Wakhid itu dihuni enam orang, termasuk dua balita.

    Dinding rumah jebol dengan kerusakan seluas 3×3 meter akibat tertimpa material longsor.

    “Material tanah longsor dan tembok yang jebol menimpa Muhammad Rafki Pratama yang sedang tidur di ruang tamu,” jelas Sutijoso.

    Pemilik rumah, Wakhid, mengalami patah tulang di rusuk, tangan, dan kaki. 

    Ia dibawa ke Rumah Sakit Islam Loano untuk mendapat perawatan intensif.

    Sementara itu, Muhammad Rafki ditemukan tertimbun material longsor dengan ketebalan satu meter.

    Upaya evakuasi dilakukan oleh keluarga dan tetangga sekitar.

    Sayangnya korban sudah tidak bernyawa.

    “Jenazah korban akan dimakamkan esok pagi,” kata Sutijoso.

    Keluarga yang selamat telah mengungsi ke tempat lebih aman.

    BPBD merencanakan kerja bakti untuk membersihkan material longsor, Jumat (3/1/2025) besok. 

  • Satu Keluarga Selamat Usai Mobilnya Tertabrak Kereta, Sang Anak Sempat Terlempar Keluar dari Mobil – Halaman all

    Satu Keluarga Selamat Usai Mobilnya Tertabrak Kereta, Sang Anak Sempat Terlempar Keluar dari Mobil – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

    TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI – Satu keluarga yang menumpang mobil minibus Toyota Innova mengalami luka-luka usai mobil yang ditumpanginya tertabrak kereta api di Kelurahan Bulusan, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Rabu (1/1/2025) sekitar pukul 12.40 WIB.

    Tiga penumpang mobil bernopol P 1838 YP itu hanya mengalami luka-luka akibat peristiwa itu.

    Mobil yang mengalami kecelakaan berisi satu keluarga asal Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, terdiri dari pasangan suami istri dan seorang anaknya.

    Pasangan suami istri duduk di bagian depan, masing-masing adalah Budiyanto (56) dan Dwi Raffianie (46). 

    Sementara kursi belakang diduduki oleh anak mereka Aisyah (22). 

    “Penumpang yang ada di belakang sempat terlempar hingga keluar mobil saat kecelakaan,” kata salah satu saksi mata, Firdaus.

    Kecelakaan bermula saat mobil hendak menyeberang rel kereta api di perlintasan sebidang tanpa palang pintu di Kelurahan Bulusan, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi. 

    Kondisi jalan menuju rel yang menanjak diduga membuat pengemudi mobil tak mengetahui adanya kereta Probowangi jurusan Banyuwangi-Surabaya yang hendak melintas.

    “Bagian belakang mobil tertabrak kereta hingga terlempar. Setelah itu, mobil kembali menabrak tiang pembatas dan terlempar kembali,” kata Firdaus.

    Kondisi mobil mengalami rusak parah di bagian belakang. 

    Beberapa sisi lain juga penyok akibat terlempar usai tertabrak kereta api.

    Firadaus menyebut, ketiga penumpang mengalami luka-luka. Ketiganya kemudian dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans.

    “Informasinya, mereka hendak pergi ke kafe,” lanjut dia.

    Kapolsek Kalipuro AKP Satrio Wibowo menjelaskan, pihaknya masih berfokus untuk menangani para korban di rumah sakit. 

    Kondisi Toyota Innova tertabrak kereta api di perlintasan sebidang tanpa palang pintu di Kelurahan Bulusan, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Rabu (1/1/2025) sekitar pukul 12.40 WIB.

    Para korban masih menjalani perawatan pasca tabrakan.

    “Saya saat ini masih di rumah sakit (tempat korban dirawat),” lanjutnya.

    Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro menjelaskan, kecelakaan terjadi di perlintasan tidak terjaga yang berada di kilometer 16+5 petak jalan antara Stasiun Argopuro – Stasiun Ketapang.

    Akibat dari insiden tersebut, KA Probowangi sempat berhenti untuk diperiksa lokomotifnya untuk memastikan tidak ada kerusakan. 

    Setelah dinyatakan aman, kereta kembali berangkat menuju stasiun tujuan terakhir.

    “Informasi dari masinis, sebelum melewati lokasi kejadian masinis sudah membunyikan suling lokomotif berulang-ulang. Pada saat bersamaan ada kendaraan yang melintas tanpa mengurangi kecepatan ataupun berhenti terlebih dahulu, karena posisi sudah terlalu dekat maka insiden tidak terhindarkan,” kata dia.

  • Tetangga Ungkap Gelagat Aneh Satu Keluarga di Pekanbaru sebelum Tewas Ditabrak Pengemudi Mabuk – Halaman all

    Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Pekanbaru Syok, Minta Pelaku Dihukum Seadil-adilnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terjadi kecelakaan maut di Jalan Hangtuah, Kota Pekanbaru, Riau, pada Rabu (1/1/2025) sekitar pukul 06.30 WIB.

    Korban meninggal dalam kasus ini adalah satu keluarga berinisial AS (38), A (42), dan AAA (10) yang merupakan ayah, ibu, dan anak lelaki.

    Dilansir Tribun Pekanbaru, ketiga korban telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tampan, Jalan UKA, pada Rabu sore.

    Keluarga besar korban yang hadir dalam pemakaman mendoakan supaya mereka diberikan tempat terbaik di sisi-Nya.

    Selain itu, mereka juga meminta penegak hukum untuk memberikan hukuman setimpal kepada pelaku yang menabrak korban.

    Adapun korban meninggal dunia setelah ditabrak oleh pengemudi yang sedang dalam pengaruh narkoba.

    “Harapan keluarga, pelaku bisa dihukum seadil-adilnya sesuai hukum yang berlaku,” ucap keluarga korban, Kosnan, selepas proses pemakaman ketiga korban.

    Kosnan menyebut pihak keluarga syok atas terjadinya peristiwa ini.

    Apalagi, ketiga korban meninggal dunia akibat kecelakaan maut tersebut.

    “Kami sekeluarga terkejut, sementara saya kebetulan dari Pelalawan tadi pagi kan,” ungkapnya.

    Ia berujar, korban hendak menuju Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu, dengan mengendarai sepeda motor.

    Mereka berencana melihat orang tua almarhum AS yang sedang dalam kondisi sakit.

    Ketiga korban hendak berkunjung ke Lirik lantaran masih hari libur.

    Ancaman Hukuman bagi Tersangka

    Pengemudi mobil Toyota Calya yang menabrak satu keluarga hingga tewas bernama Antoni Romansyah (44).

    Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polresta Pekanbaru, Kompol Alvin Agung Wibawa, membenarkan bahwa status Antoni sudah menjadi tersangka dan ditahan.

    “Pengemudi sudah kita tetapkan sebagai tersangka,” kata Alvin saat diwawancarai wartawan di Satlantas Polresta Pekanbaru, Rabu.

    “Sedangkan dua penumpang lainnya kita sudah berkoordinasi dengan Satresnarkoba untuk melakukan pengembangan (terkait penggunaan narkotika),” imbuhnya.

    Alvin menyebut, Antoni dijerat dengan Pasal 310 ayat 4 dan Pasal 312 UU 22 tahun 2009 tentang lalu lintas.

    Tersangka terancam hukuman 12 tahun penjara.

    Kronologi Kejadian

    Kecelakaan ini terjadi pada Rabu sekitar pukul 06.30 WIB di Jalan Hangtuah Ujung, depan Klinik Siaga Medika 2, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru.

    Peristiwa kecelakaan yang melibatkan satu mobil dan dua sepeda motor ini menyebabkan tiga orang tewas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.

    Kompol Alvin Agung Wibawa mengatakan, kecelakaan berawal ketika mobil Toyota Calya dengan nomor polisi F 1817 VI yang dikemudikan oleh Antoni Romansyah bergerak dari arah timur menuju barat.

    Mobil ini membawa dua penumpang wanita, yaitu Lidia Ristiawati Putri (25) dan Deni (30).

    Saat tiba di depan Klinik Siaga Medika 2, mobil itu tiba-tiba melebar ke sebelah kanan jalan dan menabrak sepeda motor Honda Beat dengan plat BM 5672 ABP yang dikendarai oleh AS, A, dan AAA.

    Akibat ditabrak, motor tersebut terjatuh dan terseret, sedangkan mobil Calya terus bergerak dan kembali menyenggol sepeda motor Honda Scoopy dengan nomor polisi BM 3170 MAK yang dikendarai oleh DI (22) dengan penumpangnya N (25).

    Kedua sepeda motor itu terpental ke pinggir jalan sedangkan mobil Calya mengalami kerusakan parah pada bagian kanan hingga terbalik ke sisi kiri.

    Akibat peristiwa ini, pengendara Honda Beat, yaitu AS, A, dan AAA meninggal dunia.

    Sementara itu, pengendara Honda Scoopy, DI dan N hanya mengalami luka ringan.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul: Keluarga Minta Sopir Mabuk yang Tabrak 1 Keluarga Hingga Tewas di Pekanbaru Dihukum Seadil-adilnya.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunPekanbaru.com/Fernando/Rizky)

  • Rekam Jejak Haji Isam, Tukang Ojek Naik Haji yang Kini Jadi Crazy Rich Kalsel – Halaman all

    Rekam Jejak Haji Isam, Tukang Ojek Naik Haji yang Kini Jadi Crazy Rich Kalsel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Haji Isam, seorang pengusaha sukses asal Kalimantan Selatan, sering dijuluki “Crazy Rich Batulicin”. 

    Pria yang lahir di Batulicin pada 1 Januari 1977 dan genap berusia 48 tahun pada 1 Januari 2025.

    Dari latar belakang keluarga yang sederhana, Haji Isam telah berhasil membangun bisnis yang menjadikannya sebagai salah satu “crazy rich” di wilayah tersebut.

    Sebelum mencapai puncak kesuksesan dengan Jhonlin Group, ia memulai kariernya sebagai tukang ojek dan operator alat berat. 

    Kini, namanya dikenal luas tidak hanya karena prestasi bisnisnya, tetapi juga karena hubungan dekatnya dengan sejumlah tokoh kunci di pemerintahan.

    Perjalanan hidup

    Haji Isam merupakan putra dari ayah yang berasal dari etnis Bugis di Bone, Sulawesi Selatan, dan ibu yang berasal dari Banjar, Kalimantan Selatan.

    Dengan latar belakang yang sederhana, Haji Isam memulai karirnya sebagai tukang ojek dan operator alat berat.

    Meski kini dikenal sebagai crazy rich, Haji Isam awalnya memulai bisnisnya dari bawah.

    Perkenalannya dengan seorang penambang batu bara bernama Johan Maulana, seorang pengusaha Tionghoa dari Surabaya, menjadi langkah awalnya di dunia bisnis pertambangan.

    Sejak 2001, Haji Isam berguru kepada Johan Maulana dan belajar cara mengelola bisnis pertambangan.

    Langkah Besar di Dunia Pertambangan

    Setelah dua tahun belajar, Haji Isam memulai langkah pentingnya di dunia tambang.

    Pada tahun 2003, ia mendapatkan pinjaman modal dari Johan Maulana untuk menyewa alat berat.

    Dengan modal tersebut, Haji Isam memulai usaha sendiri sebagai kontraktor pelaksana untuk PT Arutmin Indonesia, anak usaha PT Bumi Resources Tbk.

    Setahun kemudian, pada tahun 2004, ia mendirikan CV Jonlin Baratama dan seterusnya membentuk PT Jhonlin Baratama.

    Kini, Jhonlin Group telah menjelma menjadi raksasa di industri batu bara, mampu menambang 400 ribu ton batubara setiap bulan dengan omzet lebih dari Rp400 miliar per bulan.

    Terlibat dalam Proyek Pertanian

    Haji Isam juga dipilih oleh Presiden Prabowo untuk menangani proyek prestisius, yakni pencetakan 1 juta hektar sawah di Merauke, Papua Selatan.

    Proyek ini menjadi tanggung jawab besar bagi Haji Isam yang berkomitmen untuk menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Papua.

    “Memberikan yang terbaik adalah salah satu prinsip hidup saya,” ungkap Haji Isam.

    Dalam rangka menyukseskan proyek ini, ia bahkan mendatangkan 2.000 ekskavator dari China dan menggerakkan seluruh armada tongkang miliknya.

    Batu Licin Festival

    Untuk menggembirakan sesama warga Batu Licin, Haji Isam secara rutin menggelar Batu Licin Festival (Batfest), sebuah pesta rakyat kelas dunia yang dilaksanakan dua tahun sekali.

    Batfest yang dikunjungi sedikitnya 50 ribu orang ini merupakan bentuk kecintaan Haji Isam terhadap masyarakat.

    Bukan saja sebagai hiburan warga, tapi juga sebagai wadah promosi UMKM guna menggerakkan ekonomi daerah. 

    Ada sekitar 774 peserta bazar makanan dan minuman, 200 lapak UMKM, berbagai vendor wahana permainan dan 41 stand job fair turut meramaikan acara unggulan di Kalimantan Selatan ini.

    Khusus untuk lapak UMKM ini H Isam memberikan bantuan dana antara Rp2 juta hingga Rp10 juta.

    Panggung Batfest 2024 yang diseting berkelas internasional, semakin semarak dengan kehadiran sejumlah artis papan atas, termasuk pasangan selebriti Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.

    Kehadiran mereka sukses menarik perhatian pengunjung yang memadati acara tersebut, Sabtu (28/12/2024).

    Sumber: Warta Kota

  • ART Beraksi Curi Emas Majikan Nilai Ratusan Juta di Bandung, Berikut Kronologis dan Tampang Pelaku – Halaman all

    ART Beraksi Curi Emas Majikan Nilai Ratusan Juta di Bandung, Berikut Kronologis dan Tampang Pelaku – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Seorang asisten rumah tangga (ART) mencuri barang-barang berharga milik majikannya yang nilainya ratusan juta rupiah di Kompleks Pesona Bali Residence, Desa Bojongsoang, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

    Korban Feri Lestari (43) pun melaporkan kejadian pahit yang dialaminya ke Polsek Bojongsoang.

    Laporannya tercatat dengan nomor registrasi STBLP/B/911/XII/2024/SPKT/Polsek Bojongsoang/Polresta Bandung.

    Feri menceritakan, kejadian tersebut bermula ketika dia membutuhkan ART dengan segera.

    Dia lalu mendapatkan rekomendasi dari tetangganya dan langsung menerimanya pada 13 Desember 2024.

    “Dia kelihatan rajin dan sopan, makanya saya percaya saja. Lagi pula katanya dia kenal sama ART tetangga,” ujar Feri saat ditemui di Bojongsoang, Rabu (1/1/2025).

    Di hari pertama bekerja, ART tersebut menunjukkan sikap yang baik.

    Dirinya dengan cekatan menyelesaikan pekerjaan rumah dan juga memperlakukan anak Feri dengan penuh perhatian.

    “Saya belum sempat tanya KTP-nya, pikir saya nanti sore saja,” katanya.

    Namun ketika sore hari saat Feri harus keluar rumah sekitar 30 menit, tetangganya menelepon dan memberitahu bahwa anaknya menangis sendirian.

    Dengan perasaan panik, Feri segera pulang dan menemukan anaknya tanpa pengawasan. 

    Saat memeriksa tempat menyimpan barang berharga, dia terkejut mendapati logam mulia dan perhiasannya telah hilang.

    Mengetahui hal tersebut, Feri segera membuat laporan ke Polsek Bojongsoang. 

    Namun ART jahat itu belum berhasil ditemukan.

    Dia berharap, agar ART tersebut segera ditangkap dan barang berharganya bisa kembali.

    “Saya enggak nyangka bakal seperti ini. Semoga kejadian ini jadi pelajaran buat saya dan orang lain,” ucapnya.

    Kapolsek Bojongsoang, Kompol Tugiman, membenarkan adanya laporan tersebut. 

    “Benar, korban melaporkan kasus pencurian yang dilakukan oleh ART yang baru bekerja sehari di rumahnya. Korban mendapatkan ART ini dari rekomendasi ART tetangganya tanpa mengetahui latar belakangnya secara mendalam,” ujarnya.

    Tugiman menjelaskan, pelaku memanfaatkan kepercayaan penuh dari korban saat melancarkan aksinya.

    Setelah mendapatkan kepercayaan dari korban, pelaku langsung melarikan diri bersama barang berharga.

    “Setelah mendapatkan kepercayaan untuk tinggal di rumah dan menjaga anak korban, pelaku diduga melarikan diri dengan membawa barang-barang berharga korban,” katanya.

    Tugiman menegaskan, saat ini pihaknya tengah berupaya keras untuk menemukan pelaku. Meskipun begitu, pihaknya sudah mengantongi identitas pelaku dan sedang diselidiki.

    “Kami sudah mengidentifikasi pelaku dan berkoordinasi dengan tim dari Polresta Bandung. Kami juga sedang menyelidiki apakah pelaku ini bekerja sendiri atau bagian dari sindikat,” ucapnya.

    Penulis: Adi Ramadhan Pratama