Category: Tribunnews.com Regional

  • Satu Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil Tangerang Ditangkap di Hotel Pandeglang, Diciduk Kamis Malam – Halaman all

    Satu Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil Tangerang Ditangkap di Hotel Pandeglang, Diciduk Kamis Malam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PANDEGLANG – Polisi menangkap dua warga sipil terduga pelaku penembakan bos rental mobil di Pandeglang, Banten Jumat (3/1/2025).

    Diketahui bos rental mobil Ilyas Abdurahman tewas ditembak pelaku penggelapan kendaraan di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak, Banten, Kamis (2/1/2025). 

    Saat dikonfirmasi, KBO Satreskrim Polres Pandeglang, Ipda Beni Sukirman mengatakan, dua terduga pelaku tersebut ditangkap di tempat berbeda di Pandeglang. 

    Penangkapan pertama pada Kamis (2/1/2025) malam di hotel Rizky Pandeglang.

    Pelaku ditangkap Satresmob Polda Banten. 

    Sedangkan yang kedua, atas nama Ajat Sudrajat yang ditangkap di Kecamatan Cipicung, Pandeglang, pada Jumat 3 Januari 2025 di rumah saudaranya. 

    “Terduga pelaku ini ditangkap ditempat yang berbeda,” katanya, dalam sambungan telepon.

    “Kalau yang di Hotel Rizky saya kurang tahu namanya, karena langsung dari Polda Banten. Tapi kalau yang di Picung Ajat Sudrajat itu ditangkap setelah Dzuhur,” sambungnya.

    Menurutnya, satu terduga pelaku langsung dibawa Satresmob Polda Banten, sedangkan Ajat Sudrajat transit ke Polres Pandeglang. 

    Namun, satu orang atas nama Ajat Sudrajat langsungg diserahkan ke Polda Banten. 

    “Sudah diserahkan, karena kita hanya Backup saja,” ujarnya. 

    Sekadar informasi Ajat Sudrajat merupakan warga Desa Alam Jaya, Jatiuwung, Kota Tangerang, Banten.

    Ajat diketahui orang yang menyewa mobil Honda Brio milik korban.

    Saat itu Ajat menyewa selama tiga hari mulai Selasa (31/12/2024) hingga Kamis (2/1/2025).

    Namun memasuki hari Rabu (1/1/2025), komunikasi dengan Ajat tiba-tiba terputus.

    Korban Ilyas mendapat notifikasi perangkat GPS di mobil Honda Brio yang dia sewakan ke Ajat Sudrajat diputus paksa.

    Upaya Ilyas menghubungi Ajat juga tak membuahkan hasil karena saat menghubungi dia melalui Whatsapp tak berhasil. Nomornya tak bisa lagi dihubungi.

    Dalam pengakuan kepada pihak Ilyas, Ajat menyewa mobil yaitu untuk menjemput mertuanya di Sukabumi, Jawa Barat.

    Selain warga sipil diketahui ada terduga anggota TNI ikut terlibat dalam kasus tersebut.

    Terduga pelaku dari TNI tersebut kini diamankan di Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal).

    “Pelaku sudah diamankan di Puspomal,” kata Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI, Mayjen TNI Yusri Nuryanto, kepada wartawan, Jumat (3/1/2025).

    Yusri tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai berapa anggota TNI yang diamankan, begitu juga asal satuannya.

    Kronologis Kejadian

    Ilyas Abdurahman, bos rental mobil asal Tangerang tewas ditembak di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak atau Tol Tangerang Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (2/1/2025) sekira pukul 04.30 WIB.

    Peristiwa bermula ketika mobil Honda Brio yang disewakan korban diduga hendak dibawa kabur kawanan pelaku.

    Dugaan pencurian ini muncul karena perangkat GPS yang terpasang di mobil rental itu berhasil dilacak.

    Anak korban, Agam Muhammad Nasrudin yang menjadi saksi mata kejadian mengungkap dirinya terlibat dalam upaya pengejaran pelaku setelah mengetahui posisi mobil terdeteksi.

    “Saya dan ayah, bersama tim dari rental, memergoki mobil Honda Brio milik kami melaju dari arah Pandeglang menuju Labuan,” kata Agam dilansir dari kompas.com, Kamis (2/1/2025).

    Setelah mengetahui posisi mobil yang dipakai para pelaku, rombongan korban Ilyas Abdurahman berupaya menghentikan mobil Honda Brio tersebut.

    Kemudian, mobil yang ditumpangi Ilyas Abdurahman dan tim rental mobil mengadang laju mobil yang dikendarai pelaku.

    Pada saat itu, seorang pelaku mengaku sebagai anggota TNI sambil mengacungkan senjata api.

    “Dia bilang, ‘Siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak loh,’ sambil nodong senjata,” ujar Agam menirukan kata-kata pelaku.

    Ketika situasi semakin tidak terkendali, tiba-tiba muncul mobil lain berwarna hitam yang mundur dan menabrak mobil korban.

    “Kita ikutin tuh dari belakang arah ke Cilegon. Ternyata pas sampai Cilegon dia ke arah Tangerang,” kata Agam.

    Dalam upaya untuk mendapatkan bantuan, Agam meminta pendampingan ke Polsek Cinangka, tetapi permohonannya ditolak.

    Bersama rekan-rekan pemilik rental lainnya, mereka terus memburu pelaku hingga terdeteksi berhenti di Rest Area Balaraja.

    Sebelum insiden penembakan terjadi, Agam menceritakan bahwa para pelaku sempat ditangkap ayahnya dan rekan-rekan lain.

    “Dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberangnya itu yang pakai Sigra ada senpi juga,” kata Agam.

    Situasi semakin mencekam saat tembakan mulai terdengar.

    Agam menggambarkan suasana saat itu, di mana ia sempat mencari perlindungan.

    “Ada terdengar beberapa kali bunyi tembakan dan mengenai ayah saya dan rekannya,” ujarnya.

    Setelah serangkaian tembakan, para pelaku melarikan diri dengan dua mobil.

    “Saya menolong Pak R, tapi ternyata ada satu korban lagi di minimarket, ternyata ayah saya sendiri yang kena tembakan di dadanya dan tangannya,” kata Agam.

    Kedua korban langsung dibawa ke RSUD Balaraja, tetapi sayangnya Ilyas meninggal dalam perjalanan. 

    Sementara itu, R yang juga terkena tembakan kini menjalani perawatan di rumah sakit.

    Kasatreskrim Polresta Tangerang, Kompol Arif N Yusuf pun mengungkap kronologis yang sama.

    Insiden penembakan tersebut bermula dari mobil Honda Brio berwana oranye yang dirental.

    Ilyas Abdurahman bermaksud melacak mobil tersebut yang diketahui berada di Kabupaten Pandeglang.

    “Ketika ingin menghampiri mobil tersebut kendaraan tersebut melaju kencang,” kata Kompol Arif N Yusuf dikutip dari TribunBanten.com.

    Kemudian Ilyas bersama 7 orang rekannya kembali melakukan pelacakan dan diketahui mobil tersebut berada di Jalan Tol Tangerang-Merak. 

    Mobil Xpander yang dikendarai korban dan mobil Brio yang disewakan tersebut sempat terlibat aksi kejar-kejaran.

    “Saksi menemukan mobil Brio warna oranye milik keluarganya, berhenti di depan Indomaret Rest Area KM 45,” katanya.

    Namun nahas, saat korban akan mengecek mobil tersebut pelaku tiba-tiba menembak secara brutal dan melukai Ilyas dan R.

    “Akibat insiden ini, korban IA (Ilyas) meninggal dunia dan jenazahnya dibawa ke RSUD Balaraja, untuk dilakukan pemeriksaan forensik oleh dokter Polda Banten,” jelasnya.

    Sedang R yang terluka parah dirujuk ke RSCM Jakarta untuk mendapatkan perawatan intensif. 

    Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

    Sedangkan pelaku penembakan berhasil melarikan diri.

    “Kami terus melakukan serangkaian Penyelidikan secara komperhensif,” ujarnya.

    (Tribunbanten.com/ Misbahudin/ kompas.com/ tribuntangerang.com)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Dua Orang Terduga Pelaku Penembakan di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak Ditangkap di Pandeglang

  • Gadis Tunarungu di Bandung Dirudapaksa 9 Pria, Pihak Berwenang Diminta Lindungi Korban – Halaman all

    Gadis Tunarungu di Bandung Dirudapaksa 9 Pria, Pihak Berwenang Diminta Lindungi Korban – Halaman all

    Laporan Wartawan TribunJabar.id, Tiah SM

    TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Seorang gadis tunarungu berinisial N, warga Kota Bandung  menjadi korban pemerkosaan oleh 9 orang baru-baru ini.

    Korban adalah gadis usia 23 tahun yang berasal dari keluarga kurang mampu.

    Meskipun sudah hamil enam bulan akibat peristiwa tragis ini, dia berjuang demi keadilan.

    N dilaporkan mengalami pemerkosaan di warung angkringan yang dekat dengan tempat tinggalnya.

    Dalam pengakuan, N mengenal para pelaku dari tempat kerja, yang sering dikunjungi oleh para penagih utang atau bank keliling.

    Anggota DPRD Kota Bandung, Mohamad Ulan Surlan, yang menyatakan keprihatinan mendalam terhadap nasib gadis tersebut.

    Setelah mendapatkan laporan tentang kejadian ini, Ulan langsung menuju lokasi untuk mengetahui lebih lanjut.

    Ia mengungkapkan kekesalannya terhadap penolakan yang dialami N saat mencoba melapor ke pihak kepolisian.

    “Menurut ketua RT, laporan pertama disampaikan ke Polsek Cidadap namun ditolak dengan alasan tidak ada Unit Perlindungan Perempuan dan Anak,” jelasnya.

    Selanjutnya, upaya untuk melapor berlanjut ke Polrestabes Bandung, namun kembali mendapat respons negatif.

    Hal ini membuat Ulan merasa khawatir tentang kemungkinan pelaku melarikan diri.

    “Saya percaya Polda bisa menangani dengan baik. Apalagi keluarga korban sudah berjuang untuk melapor ke tiga lokasi,” tuturnya.

    Dalam perannya sebagai anggota legislatif, Ulan berkomitmen untuk mendampingi N dan keluarganya dalam proses hukum.

    Selain itu, Ulan juga meminta agar Pemkot Bandung memberikan bantuan kepada N, terutama menjelang persalinannya.

    Dukungan dari pihak berwenang sangat penting untuk memastikan N mendapatkan perlindungan dan keadilan yang layak.

    Rini, pemilik angkringan tempat N bekerja, menjelaskan bahwa meskipun situasi di sekitarnya heboh, N tetap seorang pekerja yang rajin.

    “Korban sudah bekerja empat tahun. Dia orangnya baik dan polos,” ungkap Rini.

  • Dipanggil Propam Imbas Kasus Penembakan Bos Rental, AKP Asep Iwan: Bukan Diperiksa, tapi Klarifikasi – Halaman all

    Dipanggil Propam Imbas Kasus Penembakan Bos Rental, AKP Asep Iwan: Bukan Diperiksa, tapi Klarifikasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terjadi kasus penembakan di rest area 45 Tol Tangerang-Merak arah Jakarta, Kamis (2/1/2025).

    Dalam aksi penembakan ini, seorang pemilik rental mobil bernama IA (48) tewas.

    Korban tewas saat melacak mobil Honda Brio yang dibawa kabur oleh penyewanya.

    Sebelum melakukan pelacakan mobil, pihak korban terlebih dulu meminta pendampingan ke Polsek Cinangka. Namun, polisi diduga melakukan penolakan.

    Imbas hal tersebut, Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan, dipanggil untuk dilakukan pemeriksaan oleh Unit Propam Polres Cilegon.

    Dilansir Tribun Banten, Asep Iwan mengatakan, dirinya bukan diperiksa, melainkan hanya dimintai klarifikasi dan konfirmasi atas kejadian tersebut.

    “Saya bukan diperiksa propam, tapi melakukan klarifikasi dan konfirmasi pemberitaan itu, kebenarannya seperti apa, jadi tidak diperiksa propam,” ujarnya melalui sambungan telepon, Jumat (3/1/2025).

    Asep Iwan berujar, bukan hanya dirinya saja yang dipanggil untuk dimintai klarifikasi, melainkan juga personel yang melayani laporan korban saat di Polsek Cinangka.

    Ia pun membantah bahwa pihaknya telah menolak laporan dari korban.

    “Tidak ada penolakan itu, kita juga tidak mau gegabah menerima laporan, jangan sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan dan ternyata terjadi juga di Tangerang,” tuturnya.

    Menurut Asep, selama pihak korban melaporkan ke Polsek Cinangka, kepolisian sudah melayani dengan baik atas permintaan pendampingan untuk melakukan penarikan mobil tersebut.

    Namun, ada hal-hal yang perlu disampaikan kepada yang bersangkutan, yakni aturan hukumnya.

    Hal itu dilakukan sebagai dasar tindakan kepolisian untuk mengantisipasi faktor risiko, komplain, dan sebagainya.

    “Jadi kalau soal di Propam, itu bukan diperiksa, saya hanya diminta klarifikasi dan konfirmasi terkait kejadian sebenarnya seperti apa,” ungkapnya.

    Keterlibatan Oknum TNI

    Sementara itu, keterlibatan oknum TNI terkonfirmasi dalam kasus penembakan bos rental mobil ini.

    Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menegaskan bahwa prajurit tersebut sudah ditangkap dan akan diproses secara hukum. 

    “Betul sudah diamankan dan akan segera diproses lebih lanjut,” kata Panglima TNI saat dikonfirmasi, Jumat.

    Ia menyampaikan pihaknya akan tegas terhadap prajurit TNI tersebut jika terbukti bersalah dalam kasus ini.

    Agus Subiyanto berjanji TNI menegakkan proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku.

    “Apabila terbukti bersalah akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” ujar Agus.

    Diamankan di Puspomal

    Terduga pelaku tersebut kini diamankan di Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal).

    “Pelaku sudah diamankan di Puspomal,” kata Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI, Mayjen TNI Yusri Nuryanto, kepada wartawan, Jumat (3/1/2025).

    Yusri tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai berapa anggota TNI yang diamankan, begitu juga asal satuannya.

    Polisi Identifikasi 4 Pelaku

    Identitas pelaku penembakan pemilik rental mobil ini telah diketahui polisi.

    Kepala Seksi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa mengatakan, pelaku diduga ada empat orang.

    “Pelaku yang pasti sudah kita identifikasi, namun tidak bisa kita sampaikan ke publik, ” ujar Purbawa saat, Jumat (3/1/2025).

    Saat ini, polisi masih mengejar para pelaku.

    Purbawa mengatakan polisi membentuk tim khusus (timsus) mengungkap kasus penembakan tersebut.

    Timsus ini diketuai oleh Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Arief Nazaruddin Yusuf.

    “Ada timsus terkait ungkap kasus ini, dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim dengan Polsek Cisoka,” ujar Purbawa.

    Keempat pelaku ini mengendarai dua mobil saat terjadinya peristiwa penembakan tersebut yang menyebabkan IA (48) tewas dan RM (60) luka berat.

    Polisi juga telah memeriksa tujuh saksi, yakni empat orang yang berada di TKP dan tiga orang dari keluarga pemilik rental yang ikut saat kejadian.

    “Kami terus melakukan serangkaian penyelidikan secara komprehensif. Motifnya masih kita telusuri dan kami berkomitmen untuk segera menangkap pelaku,” kata Kapolresta Tangerang, Komisaris Besar Polisi Baktiar Joko Mujiono di Jakarta, Kamis (2/1/2024).

    Berdasarkan keterangan anak korban, Agam Muhammad (26), awalnya IA dan tujuh anggota timnya menggunakan mobil Xpander untuk melacak Honda Brio tersebut. Pelacakan dimulai dari Pandeglang, Banten, dan berlanjut hingga ke Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak.

    “Di depan Indomaret rest area, kami berhasil menghadang kendaraan itu dan mencoba mengonfirmasi kepada pengemudi,” ujar Agam. Namun, situasi langsung berubah menegangkan.

    Pengemudi Honda Brio tersebut, yang bukan penyewa awal kendaraan, mengaku sebagai anggota TNI AU dan menodongkan senjata api.

    Pelaku kemudian melepaskan tembakan peringatan sebanyak dua kali sebelum menembak IA di bagian dada dan R di bagian bahu. Pelaku dan rekan-rekannya yang diduga berjumlah empat orang melarikan diri menggunakan mobil SUV setelah kejadian.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul: Dipanggil Propam Buntut Kasus Penembakan di Tol Tangerang-Merak, Begini Penjelasan Kapolsek Cinangka.

    (Tribunnews.com/Deni/Erik)(TribunBanten.com/Ahmad Tajudin)

  • Seorang Prajurit TNI Diringkus karena Terlibat Penembakan Bos Rental Mobil di Tangerang – Halaman all

    Seorang Prajurit TNI Diringkus karena Terlibat Penembakan Bos Rental Mobil di Tangerang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang prajurit TNI ditangkap Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Puspomal).

    Prajurit TNI tersebut diringkus setelah terlibat dalam kasus penembakan terhadap bos rental mobil, Ilyas Abdurrahman (49) di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Kamis (2/1/2024) dini hari.

    Demikian yang diungkapkan Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI, Mayor Jenderal (Mayjen) Yusri Nuryanto.

    “Pelaku sudah diamankan (ditangkap) di Puspomal,” ujarnya, Jumat (3/1/2025) dikutip dari Kompas.com.

    Saat kejadian, prajurit TNI tersebut mengaku sebagai TNI Angkatan Udara (AU).

    Dari pengakuan tersebut, Pusat Polisi Militer (Pom) TNI pun turun tangan untuk melakukan penyelidikan terkait dugaan keterlibatan prajuritnya.

    Diwartakan sebelumnya, Anak pertama korban, Agam Muhammad Nasrudin menceritakan bahwa ada seorang pria yang mengaku sebagai anggota TNI AU.

    Kejadian tersebut bermula saat ayahnya dan beberapa pegawai melakukan pelacakan melalui GPS yang terpasang di dalam mobil rental Honda Brio.

    “Waktu itu pada jam 10.30 malam kemudian saya Agam sama bapak (Almarhum) dan tim, nyusul tuh mau kejar unitnya karena sisa 1 GPS lagi,” ungkapnya.

    Saat menghadang mobil Brio tersebut, tiba-tiba salah satu pelaku mengeluarkan senpi.

    Pelaku tersebut mengaku anggota dari TNI AU.

    “Tiba-tiba orang di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan dia bilang ‘Siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak loh’ (sambil nodong senjata),” papar Agam, dikutip dari TribunTangerang.com, Jumat (3/1/2025).

    Setelah membentak dan mengeluarkan senpi, ada dua mobil yang kabur.

    “Setelah itu kacau, Sigra kabur, Brio pun ikutan kabur,” tambahnya.

    Mobil Sigra diduga jadi komplotan yang membawa kabur mobil Brio.

    Ia menuturkan, rombongannya butuh waktu sekira lima menit untuk bersiap dan kembali mengejar mobil Brio dan Sigra sambil memantau melalui GPS.

    Pihaknya juga meminta bantuan ke Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI) untuk membantu pengawalan.

    Mereka membuntuti dari belakang hingga akhirnya kedua mobil yang dikejar berhenti di Rest Area KM 45.

    “Di Indomaret kita nunggu Bang Agus, Azri dan Pak Ramli. Kita nunggu kita 3-5 menit, pas ketemu langsung kita hadang tuh mobil. Nah kemudian yang di dalam Brio itu ada di sana, di samping Indomaret,”

    “Bapak saya sama tim menangkap itu orang karena kan di awalnya kan dia itu megang senjata api. Jadi disekap, dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberangnya itu yang pakai Sigra ada senpi juga,” tambahnya.

    Tiba-tiba, terjadi kekacauan hingga adanya penembakan.

    Agam mendengar ada empat hingga lima kali tembakan yang dilepaskan pelaku.

    Ia dan timnya pun kabur untuk mencari perlindungan.

    Mobil Brio milik ayahnya juga ikut dibawa kabur oleh pelaku.

    Tak lama, ia melihat Ramli dan ayahnya sudah terkena tembakan.

    “Saya menolong Pak Ramli, tapi ternyata ada satu korban lagi di Indomaret, ternyata ayah saya sendiri yang kena tembakan di dadanya dan tangannya.”

    “Waktu itu Ayah saya masih kuat, tapi setelah di perjalanan sudah lemas sudah menurun kondisinya saat dibawa ke IGD RSUD Balaraja, tapi sudah tidak tertolong,” pungkasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Mobil Brio yang Digelapkan hingga Dikejar Bos Rental, Kini Telah Diamankan di Polsek Cisoka

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunTangerang.com, Nurmahadi)(Kompas.com, Achmad Nasrudin Yahya)

  • Wanita Tuna Rungu di Bandung Dicabuli Berkali-kali Hingga Hamil – Halaman all

    Wanita Tuna Rungu di Bandung Dicabuli Berkali-kali Hingga Hamil – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

    TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Seorang wanita berinisial N (23) yang juga penyandang disabilitas tunarungu, diduga mendapatkan tindak kekerasan seksual. Tindak pidana itu terjadi di Kota Bandung, Jawa Barat dimulai pada Desember 2024 sekitar pukul 14.43 WIB. 

    Kakak korban, Juhaeri (25) pun telah membuat laporan tindakan terhadap adiknya ke Mapolda Jabar.

    Dia menyampaikan, korban atau adiknya berkenalan dengan terlapor atau terduga pelaku di sekitar tempat wisata angkringan Teh Rini Punclut enam bulan lalu.  Korban ini bekerja di warung makan angkringan yang ada di lokasi wisata ini.

    “Nah, seiring berjalannya waktu, saya mengetahui dan diberi tahu ibu pemilik warung bahwa adik saya sering mengalami mual dan muntah-muntah. Lalu, saya tanya ke adik saya dan dia mengakui sering dipaksa hingga mendapat ancaman. Dia mengaku disetubuhi terlapor setiap kali bertemu sampai adik saya hamil sekarang 6,5 bulan,” katanya, Jumat (3/1/2025) saat dihubungi.

    Juhaeri menegaskan, tak mengenal si terlapor lantaran tak pernah diberi tahu oleh adiknya terhadap seseorang yang tengah dekat dengannya. Adanya kejadian ini, kata Juhaeri, adiknya mengalami beban psikis dan mental. 

    “Kami kecolongan sepertinya ketika saya dan ibu berjualan pada hari Minggu, sepertinya adik saya dijemput pelaku. Sebab, setahu saya adik saya enggak pernah keluar malam atau pulang sampai larut malam. Kami berharap semua pelaku pun cepat bisa ditangkap polisi biar dapat efek jeranya,” katanya.

    Juhaeri menegaskan pelaku ini diduga berjumlah 9 orang bahkan bisa lebih. Hal itu didasari dari pengakuan adiknya yang menjadi korban kekerasan seksual ini.

    “Adik saya juga uangnya diperas atau dimintakan terus. Kejadian pun si pelaku ada yang menyetubuhi 3 kali dan empat kali. Adik saya pun awalnya enggak tahu kalau itu hamil, dikiranya gemuk karena banyak makan. Adik saya kenal dengan para pelaku, karena pelaku sering ngopi nongkrong di angkringan itu,” katanya.

    Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham Abast pun membenarkan adanya laporan tersebut. Namun, pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan terkait laporan itu.

    “Masih lidik, nanti kalau ada perkembangan akan kami sampaikan informasinya,” ucap Jules.

     

  • Anggota TNI Diduga Jadi Salah Satu Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil di Tangerang, Todongkan Senpi – Halaman all

    Anggota TNI Diduga Jadi Salah Satu Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil di Tangerang, Todongkan Senpi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bos rental mobil bernama Ilyas Abdurahman tewas ditembak di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak, Tangerang, Kamis (2/1/2025) dini hari.

    Korban saat itu hendak menarik mobil rental miliknya bersama tim dan anaknya.

    Nahas, pelaku penggelapan mobil membawa senjata api (senpi) dan menembak korban hingga tewas.

    Anak korban yang ikut ayahnya, Agam Muhammad Nasrudin pun menceritakan detik-detik tragedi pada Kamis dini hari tersebut.

    Ia menuturkan, ayahnya dan beberapa pegawai melakukan pelacakan melalui GPS yang terpasang di dalam mobil rental Honda Brio.

    “Waktu itu pada jam 10.30 malam kemudian saya Agam sama bapak (Almarhum) dan tim, nyusul tuh mau kejar unitnya karena sisa 1 GPS lagi,” ungkapnya.

    Saat menghadang mobil Brio tersebut, tiba-tiba salah satu pelaku mengeluarkan senpi.

    Pelaku tersebut mengaku anggota dari TNI AU.

    “Tiba-tiba orang di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan dia bilang ‘Siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak loh’ (sambil nodong senjata),” papar Agam, dikutip dari TribunTangerang.com, Jumat (3/1/2025).

    Setelah membentak dan mengeluarkan senpi, ada dua mobil yang kabur.

    “Setelah itu kacau, Sigra kabur, Brio pun ikutan kabur,” tambahnya.

    Mobil Sigra diduga jadi komplotan yang membawa kabur mobil Brio.

    Ia menuturkan, rombongannya butuh waktu sekira lima menit untuk bersiap dan kembali mengejar mobil Brio dan Sigra sambil memantau melalui GPS.

    Pihaknya juga meminta bantuan ke Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI) untuk membantu pengawalan.

    Mereka membuntuti dari belakang hingga akhirnya kedua mobil yang dikejar berhenti di Rest Area KM 45.

    “Di Indomaret kita nunggu Bang Agus, Azri dan Pak Ramli. Kita nunggu kita 3-5 menit, pas ketemu langsung kita hadang tuh mobil. Nah kemudian yang di dalam Brio itu ada di sana, di samping Indomaret,”

    “Bapak saya sama tim menangkap itu orang karena kan di awalnya kan dia itu megang senjata api. Jadi disekap, dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberangnya itu yang pakai Sigra ada senpi juga,” tambahnya.

    Tiba-tiba, terjadi kekacauan hingga adanya penembakan.

    Agam mendengar ada empat hingga lima kali tembakan yang dilepaskan pelaku.

    Ia dan timnya pun kabur untuk mencari perlindungan.

    Mobil Brio milik ayahnya juga ikut dibawa kabur oleh pelaku.

    Tak lama, ia melihat Ramli dan ayahnya sudah terkena tembakan.

    “Saya menolong Pak Ramli, tapi ternyata ada satu korban lagi di Indomaret, ternyata ayah saya sendiri yang kena tembakan di dadanya dan tangannya,”

    “Waktu itu Ayah saya masih kuat, tapi setelah di perjalanan sudah lemas sudah menurun kondisinya saat dibawa ke IGD RSUD Balaraja, tapi sudah tidak tertolong,” pungkasnya.

    Kini, mobil Honda Brio tersebut sudah diamankan di Polsek Cisoka, Tangerang, Banten.

    Diketahui, korban juga sudah meminta pendampingan dari pihak kepolisian.

    Namun, pihak kepolisian enggan melakukan pendampingan.

    Anak kedua korban, Rizky Agam S (24), menyayangkan sikap anggota Polsek Cinangka yang menolak mendampingi para korban untuk menarik mobil rental yang digelapkan.

    Padahal pihaknya sudah melampirkan bukti kepemilikan kendaraan seperti Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).

    “Jadi saya meminta pertolongan ke Polsek Cinangka itu untuk mendampingi saya, padahal mobil tersebut hanya berjarak 200 meter kurang lebih Polsek,” ujar Rizky, dikutip dari TribunTangerang.com.

    Rizky menuturkan, petugas kepolisian yang saat itu tengah piket juga sempat menelepon dan meminta izin kepada Kapolsek Cinangka.

    Namun, kapolsek enggan mendampingi para korban.

    “Petugas yang piket pada malam itu, sudah menelepon ke Kapolsek, tapi tetap dari Kapolsek mengatakan tidak bersedia,” ungkap Rizky.

    Rizky menambahkan, alasan kenapa pihak Polsek Cinangka enggan mendampingi yakni karena belum adanya laporan polisi (LP).

    Lalu kedua pihak Polsek Cinangka menyangka para korban merupakan leasing.

    “Padahal kita sudah infokan kalau mobil itu mobil rental, mobil pribadi, kami bawa bukti kepemilikan lengkap, BPKB, STNK, dan kunci serep,” tuturnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Mobil Brio yang Digelapkan hingga Dikejar Bos Rental, Kini Telah Diamankan di Polsek Cisoka

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunTangerang.com, Nurmahadi)

  • AKP Asep Iwan Diperiksa Propam Buntut Kasus Penembakan Bos Rental Mobil Tangerang, Ini Pengakuannya – Halaman all

    AKP Asep Iwan Diperiksa Propam Buntut Kasus Penembakan Bos Rental Mobil Tangerang, Ini Pengakuannya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, CILEGON – Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan bersama anggotanya diperiksa Unit Propam Polres Cilegon buntut kasus penembakan yang menewaskan bos rental mobil Ilyas Abdurahman, di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak, Banten, Kamis (2/1/2025). 

    AKP Asep Iwan Kurniawan dan anggotanya terseret kasus tersebut karena disebut-sebut sempat menolak permintaan bantuan pendampingan yang diajukan Ilyas Abdurahman sebelum peristiwa penembakan terjadi.

    “Iya dengan terjadinya berita viral, Kapolsek berikut anggota diminta keterangan klarifikasinya oleh Unit Propam Polres Cilegon,” kata Kasi Humas Polres Cilegon, AKP Sigit Darmawan saat ditemui di kantornya dikutip dari Tribunbanten.com, Jumat (3/1/2025). 

    Sigit menyebut, pemeriksaan telah dilakukan sejak Kamis (2/1/2024) sore. 

    Hingga saat ini, kata dia, pemeriksaan masih berlangsung di Unit Propam Polres Cilegon. 

    “Pemeriksaannya dari kemarin dan tadi pagi juga masih diperiksa untuk dimintai keterangan klarifikasinya,” ucapnya.

    Terungkap permohonan bantuan pendampingan kepada Polsek Cinangka sebelumnya diungkap anak korban, Agam Muhammad Nasrudin.

    Agam merupakan saksi mata kejadian karena terlibat dalam upaya pengejaran pelaku penggelapan mobil rental milik ayahnya Ilyas Abdurahman.

    Saat proses memburu mobil rental yang digelapkan pelaku, korban Ilyas sempat meminta pendampingan ke Polsek Cinangka, tetapi permohonannya ditolak.

    Terkait hal tersebut, Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan membantahnya.

    Menurutnya, bahwa benar pada Kamis (2/1/2025) sekira pukul 03.10 WIB ada pihak yang datang ke Polsek Cinangka Polres Cilegon sejumlah orang diperkirakan tujuh pria dewasa, menggunakan minibus Expander warna putih, nomor polisi tidak diketahui.

    “Mengaku dari Leasing yang bersangkutan menyampaikan maksudnya datang ke Polsek Cinangka yakni meminta bantuan atau pendampingan untuk melakukan pengambilan atau penarikan Mobil karena masalah leasing atau rental,” kata Asep dalam keterangannya, Jumat (3/1/2025).

    “Saat itu diterima oleh Brigadir Deri selaku anggota piket menanyakan terkait legalitas kendaraan yang akan di tarik tersebut namun yang bersangkutan tidak bisa menunjukannya,” tambahnya.

    Selanjutnya Brigadir Deri menghubungi Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan via telpon untuk meminta petunjuk dan arahan Pimpinan. 

    Kemudian Kapolsek Cinangka memberikan arahan untuk memberi pemahaman kepada yang bersangkutan agar tidak salah paham.

    “Jangan sampai upaya kita melakukan pendampingan tersebut menyalahi aturan atau melanggar hukum karena akan menyita atau menarik kendaraan untuk antisipasi kerawanan atau perlawanan saat melakukan penarikan mobil tersebut,” ucap Iwan.

    Kemudian setelah menelpon Kapolsek, seorang di antara nya mengaku bahwa yang bersangkutan adalah pemilik mobil tersebut (rental Mobil), kemudian Brigadir Deri menyarankan kepada orang tersebut untuk membuat laporan secara resmi sebagai dasar pihak kepolisian. 

    Hal itu lantaran mereka datang meminta bantuan pendampingan tidak dilengkapi dengan bukti surat apa pun sebagai dasar penarikan mobil.

    Setelah diberi pemahaman yang bersangkutan langsung pergi ke arah Cilegon.

    Terkait pemberitaan tersebut faktanya personel piket Polsek Cinangka Polres Cilegon sudah merespons dengan baik atas permintaan pendampingan untuk melakukan penarikan kendaraan mobil tersebut.

    Namun demikian, ada hal-hal yang perlu sampaikan kepada yang bersangkutan, aturan hukumnya, sebagai dasar tindakan Kepolisian, untuk mengantisipasi faktor risiko, komplain, dan sebagainya serta hal hal yang tidak di inginkan.

    Polisi Masih memburu Pelaku Penembakan

    Penyidik Satreskrim Polresta Tangerang masih menyelidiki dan memburu pelaku penembakan yang menewaskan bos rental mobil.

    Polisi pun sudah melakukan olah tempat kejadian perkara di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak atau Tol Tangerang, Banten. 

    Dari lokasi kejadian polisi menemukan barang bukti berupa lima selongsong peluru kaliber 9 mm merek Luger dan satu unit mobil Brio warna oranye. 

    “Masih kita telusuri, dan kami berkomitmen untuk segera menangkap pelaku,” kata Kapolresta Tangerang Kombes Baktiar Joko Mujiono Jumat (3/1/2024).

    Baktiar mengungkapkan, penembakan tersebut bermula dari pelacakan mobil Brio oranye milik korban yang direntalkan.

    Korban yang melakukan pelacakan bersama 7 orang rekannya, berhasil menemukan mobil tersebut berada di Rest Area KM 45.

    “Korban yang mengecek mobil tersebut malah ditembak oleh pelaku,” katanya.

    Setelah melakukan aksinya, pelaku yang diduga berjumlah empat orang melarikan diri menggunakan mobil jenis SUV.

    Akibat penembakan itu, korban yang merupakan warga Tangerang meninggal dunia.

    Selain itu, rekam korban berinisial R (59) mengalami luka berat akibat tertembak.

    R pun dilarikan ke RSCM Jakarta untuk melakukan perawatan medis.

    “Kami terus melakukan serangkaian penyelidikan secara komperhensif,” ungkapnya.

    (Tribunnews.com/ abdi/ tribunbanten.com/ engkos kosasih/ ahmad tajudin)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Polisi Temukan Selongsong Peluru di Rest Area KM 45, Lokasi Penembakan Pemilik Mobil Rental

  • LIVE Titin Kembali Singgung Komnas HAM karena MA Tolak PK Terpidana, Sebut Usut Kasus Usai Viral – Halaman all

    LIVE Titin Kembali Singgung Komnas HAM karena MA Tolak PK Terpidana, Sebut Usut Kasus Usai Viral – Halaman all

    Titin Prialianti akhirnya buka suara terkait Mahkamah Agung yang menolak Peninjauan Kembali (PK) Kasus Vina Cirebon.

    Tayang: Jumat, 3 Januari 2025 15:46 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Kuasa hukum para terpidana kasus Vina, Titin Prialianti akhirnya buka suara terkait Mahkamah Agung (MA) yang menolak PK tersebut.

    Titin menyatakan sudah hilang respect kepada Komnas HAM yang dinilai terlambat mengusut kasus tersebut.(*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • 4 Pelaku Pembunuhan Eks TNI AD Ditangkap Polisi, Didalangi Serka Holmes Sitompul – Halaman all

    4 Pelaku Pembunuhan Eks TNI AD Ditangkap Polisi, Didalangi Serka Holmes Sitompul – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Empat orang pelaku pembunuhan mantan anggota TNI AD, Andreas Rurystein Sianipar, telah ditangkap oleh kepolisian.

    Penangkapan ini mengungkap peran masing-masing pelaku dalam kasus yang didalangi oleh Serka Holmes Sitompul.

    Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arief Setyawan, menjelaskan peran masing-masing pelaku dalam aksi keji tersebut.

    “Empat pelaku ini berperan menjemput paksa korban dari rumahnya. Kemudian, MFIH memukul dan menendang korban serta menebas kaki korban menggunakan sebilah parang panjang,” ungkap Gidion kepada Tribun Medan, Jumat (3/1/2025).

    FA juga terlibat dengan memukul dada korban secara berulang-ulang dan membantu tersangka H mengikat kaki dan tangan korban.

    Sementara itu, F melakukan pemukulan menggunakan tangan dan selang.

    Saat ini, pihak kepolisian masih memburu tujuh orang pelaku lainnya yang terlibat dalam kasus ini.

    Mereka yang masih dalam pencarian adalah pelaku berinisial R, RSH, E, NIJ, C, dan FS.

    “Peran keseluruhan DPO turut membantu melakukan penganiayaan terhadap korban,” pungkas Gidion.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Hasil Autopsi Jenazah Rudi S. Gani, Pengacara di Bone yang Tewas Ditembak saat Malam Tahun Baru – Halaman all

    Hasil Autopsi Jenazah Rudi S. Gani, Pengacara di Bone yang Tewas Ditembak saat Malam Tahun Baru – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polisi menyatakan pelaku penembakan terhadap pengacara Rudi S. Gani (49) menggunakan senapan angin dan bukan senjata api.

    Hal tersebut terungkap setelah proses autopsi jenazah selesai dilakukan di Ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulawesi Selatan (Sulsel).

    Hingga kini polisi masih memburu pelaku penembakan yang melancarkan aksinya di rumah mertua korban tepatnya di Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulsel, pada Selasa (31/12/2024) pukul 22.30 Wita. 

    Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol. Didik Supranoto, menyatakan jarak pelaku penembakan dengan korban kurang lebih 20 meter.

    “Hasil autopsi korban mengalami luka tembak di bagian muka bawah mata kanan,” bebernya, Kamis (2/1/2025).

    Peluru menembus tulang leher korban dan mengakibatkan kematian.

    Petugas telah mengeluarkan peluru dari jasad korban untuk diselidiki tim Labfor.

    “Proyektil dibawa ke Labfor dan pihak Labfor menyatakan peluru itu merupakan peluru senapan angin, bukan senjata api.” 

    “Peluru tersebut kaliber 8 milimeter, sekarang masih dalam penyelidikan,” imbuhnya.

    Dugaan sementara, senapan angin yang digunakan pelaku berjenis Pre-Charged Pneumatic (PCP) atau tabung angin semiotomatik. 

    Senapan angin tersebut dijual bebas secara online dan umumnya digunakan untuk menembak satwa.

    Pelurunya bermaterial tembaga alumunium dengan ukuran pellet terbilang besar kaliber 8 milimeter.

    Penyelidikan kasus ini masih dilakukan dengan memeriksa sejumlah saksi dan mengamankan rekaman CCTV.

    Kesaksian Kades dan Keluarga

    Kepala desa setempat, Mansyur Mochtar, mengatakan penerangan di jalan desanya hanya mengandalkan lampu teras rumah warga.

    “Gelap memang di lokasi kejadian tidak ada penerangan,” ucapnya, Jumat (3/1/2025).

    Meski penerangan kurang memadai, namun kondisi jalan mulus sehingga pelaku dapat langung melarikan diri.

    “Jarak rumah korban dengan lampu penerangan ada satu kilometer lebih baru ada penerangan,” terangnya.

    Menurutnya, kasus penembakan seperti itu baru pertama kali ini terjadi di Desa Pattukku Limpoe.

    Sementara itu, keluarga korban, Haslina (34), menyatakan penembakan terjadi saat anggota keluarganya makan dengan posisi melingkar.

    Haslina yang duduk tepat di depan korban kaget ketika mendengar suara ledakan.

    “Iya, ada saya dengar suara ledakan menggema satu kali sebelum almarhum jatuh tersungkur,” jelasnya.

    Suara tembakan tersebut terdengar jelas meski keluarga sedang memutar musik di dalam rumah.

    “Bukan suara petasan, karena belum adapi kasih nyalai petasan itu, hanya bunyi musik ji saja. Dan kami juga semuanya mendengar bunyi ledakan tapi hanya satu kali,” tandasnya.

    Haslina mengaku baru mengetahui Rudi tewas ditembak saat dievakuasi ke puskesmas terdekat.

    “Ada darahnya tapi kita kira pecah pembuluh darah, pas dibawa ke puskesmas baru ditahu kalau ternyata ditembak,” katanya.

    Hal senada diungkapkan istri korban, Maryam yang juga mendengar suara ledakan.

    “Saya sedang makan, tiba-tiba ada suara letusan. Suami saya langsung jatuh, dan ada darah di keningnya,” ungkap Maryam, Rabu (1/1/2025).

    Sebelum terdengar suara letusan, ia sempat melihat sebuah mobil terparkir di depan rumah.

    Kondisi mesin mobil tetap menyala meski berhenti.

    “Ada pria yang turun dari mobil, tapi saya tidak bisa lihat jelas wajahnya,” jelasnya.

    Peradi Bentuk Tim Investigasi

    Kasus penembakan terhadap Rudi S Gani membuat Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Makassar geram sehingga dibentuk tim investigasi khusus.

    Ketua Peradi Makassar, Jamil Misbach, menyatakan pembentukan tim tersebut sebagai bentuk solidaritas sesama advokat.

    “Kami akan membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kasus penembakan yang mengakibatkan anggota kami meninggal dunia,” bebernya, Rabu.

    Kasus tewasnya Rudi, menjadi sinyal bahaya keamanan profesi advokat.

    Jamil Misbach menjelaskan Rudi menjadi anggota aktif Peradi sejak Februari 2022 dan dikenal sebagai anggota yang berdedikasi tinggi.

    “Almarhum adalah anggota kami yang memiliki hak untuk dilindungi oleh hukum. Kami meminta polisi untuk tidak hanya menangkap pelaku, tetapi juga mengungkap motif di balik kasus ini,” tegasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunTimur.com dengan judul Kesaksian Kepala Desa Soal Kondisi Sekitar Rumah Rudi di Bone, Pantas Aksi Penembak Berjalan Mulus

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunTimur.com/Wahdaniar)