Category: Tribunnews.com Regional

  • Gunung Marapi Sumbar Erupsi, Sebaran Abu Vulkanik Mengarah ke Tanah Datar dan Payakumbuh – Halaman all

    Gunung Marapi Sumbar Erupsi, Sebaran Abu Vulkanik Mengarah ke Tanah Datar dan Payakumbuh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gunung Marapi di Sumatra Barat (Sumbar), mengalami erupsi pada siang hari ini, Sabtu (4/1/2025).

    Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi, Ahmad Rifandi, melaporkan erupsi letusan Gunung Marapi ini terjadi sekitar pukul 09.43 WIB.

    Rifandi menambahkan, usai erupsi terdapat kolom abu 1000 meter di atas puncak.

    “Telah terjadi erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat pada tanggal 4 Januari 2025 pukul 09.43 WIB dengan kolom abu teramati 1000 meter diatas puncak.”

    “Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.3 mm dan durasi ±  1 menit 40 detik,” kata Rifandi, Sabtu, dilansir Tribun Padang.

    Tak hanya itu Rifandi menambahkan kolom abu ini teramati dengan intensitas tebal condong ke arah Utara dan Timur Laut.

    Di sisi lain, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan, mengungkap arah angin di sekitar Gunung Marapi ini mengarah ke Utara dan Timur Laut.

    Tepatnya mengarah ke wilayah Tanah Datar dan Payakumbuh.

    Desindra menambahkan, dari peta sebaran abu vulkanik yang ada, belum ada konfirmasi soal bandara yang terdampak dari erupsi Gunung marapi ini.

    “Berdasarkan informasi VAAC Darwin, dilaporkan pada tanggal 4 Januari 2025, teramati sebaran debu abu vulkanik Gunung Marapi bergerak ke arah Utara dan Timur Laut, dan itu mengarah ke Tanah Datar dan Payakumbuh.”

    “Berdasarkan peta sebaran abu vulkanik yang ada, belum terkonfirmasi adanya bandara yang terdampak dari erupsi Gunung Marapi hari ini.”

    “Informasi perubahan sebaran abu vulkanik yang berdampak bagi operasional bandara akan diinformasikan kembali dengan hasil pengamatan visual dan paper test oleh otoritas setempat,” jelas Desindra, Sabtu.

    Erupsi Gunung Marapi Kagetkan Warga

    Warga di Nagari Batu Taba, Kabupaten Agam, mengungkap kekagetannya setelah Gunung Marapi mengalami erupsi.

    Salah satunya adalah Hatta Rizal, warga di Nagari Batu Taba.

    Hatta mengungkap erupsi Gunung Marapi ini terdengar cukup keras, bahkan seperti ban truk pecah hingga membuatnya terkejut.

    “Bunyinya cukup keras, terdengar seperti ban truk pecah, saya sampai terkejut.”

    “Kemudian saya langsung melihat keluar, ternyata Gunung Marapi yang meletus dengan asap yang cukup tebal dan tinggi,” ungkap Hatta, Sabtu.

    Sebagai informasi, saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki atau pengunjung dan wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).

    Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau bantaran dan aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar tetap mewaspadai potensi atau ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

    Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA).

    Seluruh pihak agar menjaga suasana yang kondusif di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Erupsi Gunung Marapi Sumbar Sabtu Siang Kagetkan Warga: Terdengar Seperti Ban Meletus.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)(Tribun Padang/ Fajar Alfaridho Herman)

  • Kisah Pilu Tukang Gerabah di Pemalang, Rela Jual Sawah agar Anak Masuk Polisi, Uang Rp900 Juta Raib – Halaman all

    Kisah Pilu Tukang Gerabah di Pemalang, Rela Jual Sawah agar Anak Masuk Polisi, Uang Rp900 Juta Raib – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus penipuan dialami seorang pengrajin gerabah asal Pemalang, Jawa Tengah bernama Suratmo (57).

    Korban mengalami kerugian hingga Rp900 juta setelah kedua anaknya tak lolos seleksi Bintara Polri.

    Padahal korban sudah membayarkan uang tersebut ke oknum Polres Pemalang dengan janji anaknya jadi anggota polisi.

    Kasi Humas Polres Semarang, Aipda Widodo, menyatakan kasus penipuan ini telah dilaporkan ke Propam.

    “Ya, peristiwanya sudah lama, tetapi sudah ditindaklanjuti oleh penyidik dan Propam Polres Pemalang, dan sudah pelimpahan berkas ke kejaksaan,” tuturnya.

    Sementara itu, Suratmo dan istrinya hanya bisa pasrah lantaran oknum polisi enggan mengembalikan uang Rp900 juta.

    “Kebetulan niatan itu, sawah yang di Pantura laku terjual sehingga bisa untuk uang muka sebesar Rp500 juta,” ucapnya, Kamis (3/12/2025).

    Kasus penipuan berawal ketika kedua putra Suratmo ingin mendaftar sebagai polisi melalui jalur Bintara di Polres Pemalang.

    Teman Suratmo bernama Wahono mendengar hal tersebut dan mengiming-imingi dapat meloloskan kedua anak Suratmo.

    Wahono merupakan ayah anggota polisi di Pemalang berpangkat Brigadir.

    Kedua pihak kemudian membuat kesepakatan uang muka yang dibayarkan sebesar Rp500 juta.

    Korban kembali diminta uang tambahan Rp400 juta dengan dalih untuk jatah Kapolres Pemalang dan Kapolda Jawa Tengah.

    “Saya transfer sebesar Rp 400 juta alasannya untuk Pak Kapolres dan Pak Kapolda, sehingga total keseluruhan yang sudah diberikan sebesar Rp 900 juta. Dan bukti kuitansi ada semua komplet,” tegasnya.

    Dalam perjanjian, Wahono akan mengembalikan seluruh uang jika kedua anak Suratmo gagal masuk Bintara Polri.

    Namun, Wahono tak menepati janjinya dan uang digunakan untuk judi online.

    “Saya berharap agar kasus ini segera ditangani dan uang saya bisa kembali,” lanjutnya.

    Tak hanya menyetorkan uang, korban juga menyerahkan ATM dan buku rekeningnya ke pelaku.

    “Pelaku pangkatnya Briptu dan sekarang masih aktif,” katanya.

    Selain gagal menjadi anggota polisi, anaknya juga dipekerjakan di Mapolres Pemalang dengan gaji Rp 600 ribu.

    “Kata kapolresnya, karena korban menyerahkan sertifikat tanah berupa tanah rel anak ini kerja di kapolres jadi tukang sapu-sapu bergaji Rp600 ribu perbulan,” pungkasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Oknum Polisi Pemalang Tipu Rp1,4 Miliar dengan Janji Masuk Kepolisian, Korban Malah jadi Tukang Sapu

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Andra Prabasari) (Kompas.com/Dedi Muhsoni)

  • Erupsi Gunung Marapi di Sumbar Kagetkan Warga, Abu Vulkanik Mengarah ke Tanah Datar – Halaman all

    Erupsi Gunung Marapi di Sumbar Kagetkan Warga, Abu Vulkanik Mengarah ke Tanah Datar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gunung Marapi di Sumatera Barat mengalami erupsi pada Sabtu (4/1/2025) sekitar pukul 09.43 WIB.

    Peristiwa ini mengejutkan warga yang tinggal di sekitar Gunung Marapi.

    Salah seorang warga Nagari Batu Taba, Kabupaten Agam, Hatta Rizal, menjelaskan suara erupsi seperti bunyi ban meletus.

    “Bunyinya cukup keras, seperti ban truk pecah. Saya sampai terkejut,” paparnya, dikutip dari TribunPadang.com.

    Ia kemudian melihat keluar dan menyaksikan asap tebal yang muncul dari puncak Gunung Marapi.

    Menurut laporan dari petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi, Ahmad Rifandi, erupsi ini teramati dengan kolom abu mencapai ketinggian 1000 meter di atas puncak gunung.

    “Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 303 mm dan durasi 1 menit 40 detik,” terangnya.

    Rifandi menambahkan kolom abu teramati dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut.

    Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan, menjelaskan bahwa arah angin di sekitar kawasan Gunung Marapi mengarah ke Utara dan Timur Laut.

    “Berdasarkan informasi VAAC Darwin, dilaporkan pada tanggal 5 November 2024, teramati sebaran debu abu vulkanik Gunung Marapi bergerak ke arah Timur dan Timur Laut, dan itu mengarah ke Tanah Datar,” tandasnya.

    Hingga saat ini, belum ada informasi adanya bandara yang terdampak erupsi gunung Marapi.

    “Informasi perubahan sebaran abu vulkanik yang berdampak bagi operasional bandara akan diinformasikan kembali dengan hasil pengamatan visual dan paper test oleh otoritas setempat,” tukasnya.

    Saat ini, Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada).

    Masyarakat di sekitar gunung, termasuk pendaki dan wisatawan, diimbau untuk tidak memasuki wilayah dalam radius 3 km dari pusat aktivitas Kawah Verbeek.

    Masyarakat yang tinggal di sekitar lembah atau bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi juga diminta untuk mewaspadai potensi bahaya lahar, terutama saat musim hujan.

    Seluruh pihak diminta untuk menjaga suasana kondusif dan tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Gunung Marapi Sumbar Erupsi Siang Ini, Tinggi Abu Teramati 1.000 Meter dari Puncak

    (Tribunnews.com/Mohay) (Tribunpadang.com/Fajar)

  • 8 Orang Tewas Akibat Speedboat Tenggelam, Nahkoda, ABK hingga Pemilik Kapal Diamankan – Halaman all

    8 Orang Tewas Akibat Speedboat Tenggelam, Nahkoda, ABK hingga Pemilik Kapal Diamankan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah speedboat yang berangkat dari Pulau Manipa menuju Pelabuhan Tahoku, Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah, tenggelam di perairan Tanjung Samala, Kecamatan Pulau Manipa, pada Jumat pagi.

    Insiden tragis ini menewaskan delapan orang, sementara 20 penumpang lainnya berhasil diselamatkan.

    Kapolres Seram Bagian Barat, AKBP Dennie Andreas Dharmawan, menyatakan bahwa penyebab tenggelamnya speedboat akan diselidiki.

    “Pertama-tama kami menyampaikan turut berduka cita dan belasungkawa atas wafatnya para korban. Polres Seram Bagian Barat saat ini tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap motif di balik peristiwa kecelakaan laut ini,” ungkapnya.

    Pihak kepolisian telah mengamankan nakhoda, ABK, serta pemilik speedboat untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

    “Para korban yang selamat juga akan kita mintai keterangan terkait musibah ini,” tambahnya.

    Kapolsek Manipa, Ipda Edwin R Mangare, menjelaskan bahwa speedboat yang bernama “Dua Nona” tidak mengalami kelebihan muatan.

    “Speedboat ini memiliki kapasitas 45 orang, dan saat kejadian diisi 30 orang termasuk pengemudi dan ABK,” terangnya.

    Jenazah para korban telah diserahkan kepada keluarga untuk dikebumikan.

    Dugaan sementara menyebutkan bahwa speedboat tersebut menabrak batang pohon, yang menyebabkan bagian tengahnya patah.

    Seorang warga, Nilam, yang membantu evakuasi para korban, mengonfirmasi bahwa speedboat tersebut mengalami kecelakaan setelah menabrak kayu dan batu di dekat kampung Dusun Samala.

    “Iya betul, speedboat Nona tadi pagi tabrak batang kayu dan batu. Speednya sudah tenggelam,” ucap Nilam.

    Dengan kejadian ini, pihak kepolisian dan masyarakat berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

    Berikut identitas para korban meninggal:

    Adrianto (47), warga Desa Tahalupu
    Fadlia Kadila (8), warga Desa Tahalupu
    Ade Ika Yulianti, warga Dusun Labuang Timur
    Nurul Alamsyah, warga Dusun Labuang Timur
    Naima Wance (65), warga Dusun Pilar
    Suryanti. (38), warga Dusun Pilar
    Fatin (11), warga Dusun Pilar
    Putri (12), warga Dusun Pilar

    Sebagian artikel telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul Korban Insiden Speedboat Tenggelam di Perairan Manipa Telah Dipulangkan ke Rumah Duka

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunAmbon.com/Maula Pellu)

  • Kesehatan Annar Salahuddin Memburuk usai Ditetapkan Tersangka Uang Palsu, Dirawat di Ruang VVIP – Halaman all

    Kesehatan Annar Salahuddin Memburuk usai Ditetapkan Tersangka Uang Palsu, Dirawat di Ruang VVIP – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Annar Salahuddin Sampetoding, tersangka utama dalam kasus pembuatan uang palsu, saat ini dirawat di RS Bhayangkara Makassar.

    Sudah seminggu ia menjalani perawatan di kamar VVIP dengan pengawasan ketat dari petugas kepolisian.

    Hanya anggota keluarga dan kuasa hukumnya yang diperbolehkan menjenguk.

    Annar dilarikan ke rumah sakit setelah menjalani pemeriksaan pada Sabtu, 28 Desember 2024.

    Kuasa hukum Annar, Saparuddin Boy, mengungkapkan bahwa kondisi kesehatan kliennya semakin memburuk.

    “Fisiknya juga mulai berubah, terutama di bagian wajah yang semakin tirus. Dia semakin kurus,” ungkapnya pada Jumat, 31 Desember 2024.

    Meskipun dirawat di kamar VVIP yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti pendingin ruangan, televisi, dan wifi, kondisi kesehatan Annar tetap menjadi perhatian.

    Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Annar diketahui memiliki riwayat penyakit jantung dan prostat, yang semakin memperparah kondisinya.

    Annar Salahuddin merupakan tersangka utama dalam kasus pembuatan uang palsu di UIN Alauddin Makassar.

    Ia berperan sebagai investor dan menjalankan aksinya sejak tahun 2022.

    Annar dijerat dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, dengan ancaman pidana hingga 15 tahun penjara dan denda Rp 50 miliar.

    Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, menyatakan bahwa kondisi kesehatan Annar tidak menghalangi proses penyidikan.

    “Ada sedikit penundaan, tapi tidak menghambat penyidikan. Kami yakin bukti sudah cukup,” tegasnya.

    Pengakuan Operator Mesin

    Syahruna, seorang wiraswasta asal Ujung Pandang Baru, mengungkapkan perannya dalam pembuatan uang palsu di UIN Alauddin.

    Ia diperintahkan oleh Annar untuk membujuk Andi Ibrahim agar mesin pencetak uang dapat masuk ke kampus.

    Syahruna menjelaskan bahwa ada 19 tahapan dalam pembuatan uang palsu yang harus dilalui.

    “Kalau ada salah satu tahapan yang rusak, maka gagal dan dibuang,” katanya.

    Ia juga menyebutkan bahwa seluruh bahan produksi didatangkan dari China, termasuk mesin pencetak seharga Rp 600 juta.

    Proses produksi berlangsung dari pukul 11.00 WITA hingga 17.00 WITA, dengan pengawasan ketat untuk menghindari deteksi.

    Syahruna mengaku terjerumus dalam kasus ini karena iming-iming dari Annar yang menjanjikan tanah dan rumah.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunTimur.com dengan judul Kondisi Terkini Annar Salahuddin Sampetoding Tersangka Utama Sindikat Uang Palsu

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunTimur.com/Sayyid Zulfandi/Muslimin Emba) 

  • Kesaksian Teman Seprofesi Rudi S Gani, Korban Dapat Intimidasi Sebelum Tewas Ditembak di Bone – Halaman all

    Kesaksian Teman Seprofesi Rudi S Gani, Korban Dapat Intimidasi Sebelum Tewas Ditembak di Bone – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pengacara Rudi S Gani, 49 tahun, ditemukan tewas akibat penembakan saat makan malam bersama keluarganya di Bone, Sulawesi Selatan, pada Selasa, 31 Desember 2024, pukul 22:30 WIT.

    Hingga kini, penyebab kematian dan pelaku penembakan masih belum terungkap, sehingga rekan-rekannya mendesak pihak kepolisian untuk segera mengusut kasus ini.

    Salah satu pengacara yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan bahwa Rudi S Gani sempat menerima intimidasi dari lawan hukumnya.

    “Dia (Rudi) menyampaikan kepada saya bahwa ada salah satu lawannya yang mengingatkan untuk hati-hati. Semoga bisa lama-lama di Bone,” ujarnya.

    Rudi juga sering meminta istrinya untuk menemaninya saat pergi ke Bone karena merasa tidak nyaman.

    Istri Rudi, Maryam, menjelaskan bahwa suaminya sedang menangani beberapa kasus sengketa lahan dan perceraian sebelum kematiannya.

    “Selama ini, dia tidak pernah pulang dalam keadaan takut,” tambahnya.

    Kasus ini mendapat perhatian dari pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.

    Ia meminta Kapolda Sulsel Irjen Yudiawan dan Kapolres Bone AKBP Erwin Syah untuk segera menangkap pelaku.

    “Ayok tangkap pelaku,” tulisnya di akun Instagramnya pada Kamis, 21 Februari 2025.

    Advokat senior Sulsel, Dr. M Ramli Haba SH MH, menegaskan bahwa ini adalah kasus penembakan pengacara pertama di Sulsel.

    “Saya sudah lebih 40 tahun beracara, dan baru kali ini terjadi,” ungkapnya.

    Ia meminta pihak kepolisian untuk bekerja secara profesional dalam menangani kasus ini.

    Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, menyatakan bahwa pelaku penembakan berjarak sekitar 20 meter dari korban.

    Hasil otopsi menunjukkan bahwa Rudi mengalami luka tembak di bagian bawah mata kanan, yang menyebabkan kematian akibat peluru yang menembus tulang lehernya.

    Peluru yang ditemukan merupakan peluru senapan angin kaliber 8 milimeter.

    “Penyelidikan masih dilakukan dengan memeriksa sejumlah saksi dan mengamankan rekaman CCTV,” imbuhnya.

    Kasus ini terus berkembang, dan pihak kepolisian diharapkan dapat segera mengungkap pelaku untuk memberikan keadilan bagi keluarga Rudi S Gani.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunTimur.com dengan judul Kesaksian Kepala Desa Soal Kondisi Sekitar Rumah Rudi di Bone, Pantas Aksi Penembak Berjalan Mulus

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunTimur.com/Wahdaniar)

  • Serka Holmes Sempat Nyabu Sebelum Bunuh Mantan Anggota TNI di Medan, 7 Tersangka Masih Buron – Halaman all

    Serka Holmes Sempat Nyabu Sebelum Bunuh Mantan Anggota TNI di Medan, 7 Tersangka Masih Buron – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polrestabes Medan menangkap empat tersangka dalam kasus pembunuhan mantan anggota TNI, Andreas Rurystein Sianipar.

    Korban ditemukan tewas setelah dianiaya pada 8 Desember 2024, dan jasadnya baru ditemukan pada 21 Desember 2024.

    Keempat tersangka yang ditangkap adalah CJS (23), MFIH (21), FA (37), dan F (45).

    Sementara itu, tujuh tersangka lainnya masih buron, yakni F, R, RSH, E, NIJ, C, dan FS.

    Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan, mengungkapkan bahwa otak dari kasus ini adalah Serka Holmes Sitompul, seorang anggota TNI aktif.

    Menurutnya, Holmes memerintahkan orang untuk membunuh korban karena masalah sewa mobil.

    Kombes Gidion menjelaskan bahwa korban dibawa dari Desa Paya Geli, Deli Serdang, menuju rumah dinas Holmes di asrama TNI Abdul Hamid Sunggal.

    Penganiayaan dilakukan dengan tangan, kaki, dan senjata tajam.

    Jasad korban kemudian dibuang ke sumur tua di Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara.

    Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Serka Holmes sempat mengonsumsi narkoba jenis sabu sebelum melakukan penganiayaan.

    Peran Tersangka

    – CJS berperan menjemput paksa korban.

    – MFIH melakukan pemukulan dan menebas kaki korban menggunakan parang.

    – FA memukul dada korban dan membantu mengikatnya.

    – F melakukan pemukulan menggunakan tangan dan selang.

    Keempat tersangka kini ditahan dan dijerat dengan Pasal 170 Ayat 3 dan Subs Pasal 333 Ayat 3 KUHP, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

    Panglima Kodam I Bukit Barisan, Mayjend Rio Firdianto, mengonfirmasi bahwa Serka Holmes adalah tersangka utama dalam kasus ini.

    Holmes dapat dijerat dengan Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang mengancam hukuman mati atau seumur hidup.

    “Statusnya tersangka sudah dua minggu lalu. Dia ditahan di Pomdam untuk mencegah penghilangan barang bukti,” jelas Mayjend Rio.

    Motif dari pembunuhan ini berkaitan dengan masalah bisnis rental mobil antara Holmes dan korban, yang dimulai dari kesalahpahaman mengenai kendaraan yang diambil oleh orang lain.

    Kasus ini terus berkembang, dan pihak kepolisian berkomitmen untuk menyelesaikannya secara tuntas.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunMedan.com dengan judul 4 Rekan Serka Holmes Sitompul yang Bunuh Eks Anggota TNI Ditangkap, Berikut Tampangnya

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunMedan.com/Fredy Santoso/Alfiansyah) 

  • Detik-Detik Speedboat Tenggelam di Maluku dan Tewaskan 8 Penumpang, Diduga Tabrak Batang Kayu – Halaman all

    Detik-Detik Speedboat Tenggelam di Maluku dan Tewaskan 8 Penumpang, Diduga Tabrak Batang Kayu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak 8 orang tewas akibat tenggelamnya speedboat di perairan Tanjung Samala, Kecamatan Pulau Manipa, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, Jumat (3/1/2024).

    Dalam insiden ini 20 penumpang dinyatakan selamat dan telah dipulangkan ke rumahnya masing-masing.

    Kapolres Seram Bagian Barat, AKBP Dennie Andreas Dharmawan, mengatakan penyebab speedboat tenggelam akan diselidiki.

    “Pertama-tama, kami menyampaikan turut berduka cita dan belasungkawa atas wafatnya para korban meninggal dunia.”

    “Polres Seram Bagian Barat saat ini tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap motif dibalik peristiwa kecelakaan laut ini,” bebernya, Jumat, dikutip dari TribunAmbon.com.

    Petugas kepolisian mengamankan nahkoda, ABK hingga pemilik speedboat untuk proses penyelidikan.

    “Para korban yang selamat juga akan kita mintai keterangan terkait musibah ini,” lanjutnya.

    Kapolsek Manipa, Ipda Edwin R Mangare, menjelaskan speedboat tenggelam bukan karena kelebihan muatan.

    Speedboat bertuliskan Dua Nona memiliki kapasitas 45 orang.

    Saat kejadian, speedboat tersebut diisi 30 orang termasuk pengemudi dan ABK.

    “Muatan kurang lebih 30. Sedangkan kapasitas Speedboat Dua Nona itu 45 orang,” terangnya.

    Ia menambahkan jenazah para korban telah dikembalikan ke keluarga masing-masing.

    “Para korban meninggal dunia, sudah dikembalikan kepada keluarga masing-masing untuk selanjutnya di kebumikan,” tuturnya.

    Diketahui, speedboat berangkat dari pulau Manipa dengan tujuan Pelabuhan Tahoku, Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah. 

    Dugaan sementara speedboat menabrak batang pohon sehingga bagian tengahnya patah.

    Salah satu warga bernama Nilam sempat membantu evakuasi para korban menggunakan perahu.

    “Iya betul, speedboat Nona tadi pagi, katanya tabrak batang kayu dan batu dimuka kampung Dusun Samala. Speedboatnya mau ka Ambon, baru ada anak kacil lai. Speednya sudah tenggelam,” ucap warga.

    Berikut identitas para korban meninggal:

    Adrianto (47), warga Desa Tahalupu
    Fadlia Kadila (8), warga Desa Tahalupu
    Ade Ika Yulianti, warga Dusun Labuang Timur
    Nurul Alamsyah, warga Dusun Labuang Timur
    Naima Wance (65), warga Dusun Pilar
    Suryanti. (38), warga Dusun Pilar
    Fatin (11), warga Dusun Pilar
    Putri (12), warga Dusun Pilar

    Sebagian artikel telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul Korban Insiden Speedboat Tenggelam di Perairan Manipa Telah Dipulangkan ke Rumah Duka

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunAmbon.com/Maula Pellu)

  • Annar Salahuddin Dirawat di Kamar VVIP, Kesehatan Tersangka Utama Uang Palsu Semakin Memburuk – Halaman all

    Annar Salahuddin Dirawat di Kamar VVIP, Kesehatan Tersangka Utama Uang Palsu Semakin Memburuk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sudah seminggu Annar Salahuddin Sampetoding dirawat di RS Bhayangkara Makassar, Sulawesi Selatan.

    Meski berstatus tersangka kasus pembuatan uang palsu, Annar Salahuddin dirawat di kamar VVIP dengan penjagaan petugas kepolisian.

    Hanya orang tertentu yang diperbolehkan masuk seperti istri, anak dan kuasa hukumnya.

    Annar dilarikan ke rumah sakit setelah menjalani pemeriksaan kasus uang palsu pada Sabtu (28/12/2024) lalu.

    Kuasa hukum Annar, Saparuddin Boy, menyatakan kondisi kesehatan kliennya terus menurun.

    Fisiknya juga mulai berubah terutama di bagian wajah yang semakin tirus.

    “Dia semakin kurus,” ucapnya, Jumat (3/1/2025).

    Di kamar VVIP tersebut Annar mendapat sejumlah fasilitas seperti single bed, pendingin atau AC, kulkas, televisi, wifi, sofa hingga toilet.

    Sebelum ditetapkan tersangka, Annar memiliki riwayat penyakit jantung dan prostat sehingga kondisinya semakin parah.

    Diketahui, pengusaha asal Makassar tersebut merupakan tersangka utama pembuatan uang palsu di UIN Alaudin Makassar.

    Annar berperan sebagai investor dan menjalankan aksinya sejak 2022.

    Akibat perbuatannya, Annar dijerat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, dengan ancaman pidana penjara hingga 15 tahun dan denda Rp 50.000.000.000.

    Sebelumnya, Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan sakit yang dialami Annar Salahudin tidak menghalangi proses penyidikan.

    “Proses hukum tetap berjalan. Ada sedikit penundaan, tapi tidak menghambat penyidikan,” tegasnya.

    Reonald memastikan seluruh barang bukti aman meski tersangka utama sakit.

    “Kami yakin bukti sudah cukup. Dia juga memberikan keterangan secara kooperatif,” sambungnya.

    Pengakuan Operator Mesin

    Syahruna, seorang wiraswasta asal Ujung Pandang Baru, Kota Makassar, Sulawesi Selatan memiliki peran penting dalam pembuatan uang palsu di UIN Alauddin Makassar.

    Syahruna diperintah Annar Salahuddin Sampetoding membujuk Andi Ibrahim agar mesin pencetak uang masuk ke kampus.

    Pembuatan uang palsu di UIN Alauddin dilakukan sejak 2022 dan sebelumnya dibuat di rumah Annar Salahuddin Sampetoding di Makassar.

    Syahruna menjelaskan 19 tahapan pembuatan uang palsu sebelum diedarkan ke masyarakat.

    “Ada 19 tahapan, kalau ada salah satu tahapan rusak, maka gagal dan dibuang.”

    “Dari 19 tahapan itu harus lulus semua,” ucapnya, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Selasa (31/12/2024).

    Pria yang belajar mencetak uang palsu secara otodidak ini mengatakan ada dua tahapan penting yang harus dilakukan yakni pembuatan benang pengaman dan tanda air.

    “Setelah itu cetak UV-nya dan magnetik agar lolos dari mesin (cek uang palsu),” terangnya.

    Produksi uang palsu dilakukan secara bertahap dari satu rim atau 500 lembar kemudian bertambah.

    Ia menambahkan seluruh bahan produksi didatangkan dari China termasuk mesin pencetak uang palsu seharga Rp600 juta.

    Syahruna sebagai operator mesin pencetak uang palsu, sedangkan Andi Ibrahim selaku koordinator.

    Mesin tersebut berada di dekat kamar mandi perpustakaan UIN Alauddin.

    “Dikasih peredam agar nggak kedengeran. Jendela semua ditutup,” lanjutnya.

    Proses produksi dilakukan sejak pukul 11.00 WITA hingga 17.00 WITA.

    Menurut Syahruna, Andi Ibrahim meminta para tersangka bekerja sesuai jam yang telah ditentukan karena ada satpam yang rutin berkeliling kampus.

    Syahruna mengaku terjerumus dalam kasus ini karena permintaan bosnya sendiri, Annar Salahuddin Sampetoding.

    Ia tergiur iming-iming yang ditawarkan Annar sehingga membantu mencarikan mesin pencetak uang hingga mempelajarinya secara otodidak.

    “Dijanjikan juga dibelikan tanah dan rumah,” tukasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunTimur.com dengan judul Kondisi Terkini Annar Salahuddin Sampetoding Tersangka Utama Sindikat Uang Palsu

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunTimur.com/Sayyid Zulfandi/Muslimin Emba) 

  • Update Pembunuhan Mantan Anggota TNI di Medan: Serka Holmes Sempat Nyabu, 7 Tersangka Buron – Halaman all

    Update Pembunuhan Mantan Anggota TNI di Medan: Serka Holmes Sempat Nyabu, 7 Tersangka Buron – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polrestabes Medan menangkap empat tersangka pembunuhan mantan anggota TNI bernama Andreas Rurystein Sianipar.

    Korban dianiaya hingga tewas pada Minggu (8/12/2024) dan jasadnya ditemukan pada Sabtu (21/12/2024).

    Identitas keempat tersangka yakni CJS (23), MFIH (21), FA (37) dan F (45).

    Selain itu, masih ada tujuh tersangka yang masih buron berinisial 

    Sebanyak tujuh tersangka masih buron F, R, RSH, E, NIJ, C, dan FS.

    Otak kasus penculikan dan pembunuhan merupakan anggota TNI aktif bernama Serka Holmes Sitompul.

    Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan, mengatakan Serka Holmes mencari orang untuk membunuh korban karena permasalahan rental mobil.

    Total ada 11 warga Deli Serdang yang diajak Serka Holmes menganiaya korban hingga tewas.

    “Korban dibawa dari Desa Paya Geli, Deli Serdang, menuju rumah dinas Holmes di asrama TNI Abdul Hamid, Sunggal,” tuturnya.

    Penganiayaan dilakukan menggunakan tangan, kaki hingga senjata tajam.

    Para tersangka membuang jasad korban ke sumur tua di Labuhanbatu Utara, Sumatra Utara.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, Serka Holmes sempat mengkonsumsi narkoba jenis sabu sebelum menganiaya korban.

    Kombes Gidion Arif Setyawan, menyatakan keempat tersangka yang ditangkap memiliki peran yang berbeda-beda.

    “CJS berperan menjemput paksa korban dan membawanya ke rumah Holmes. MFIH memukul, menendang, hingga menebas kaki korban menggunakan parang panjang,” terangnya, Jumat (3/1/2025).

    Tersangka FA memukul dada korban serta membantu mengikat kaki dan tangan korban.

    “Kemudian F yang kemarin subuh kita tangkap, perannya melakukan pemukulan menggunakan tangan dan selang,” jelasnya.

    Kini, para tersangka telah ditahan dan dapat dijerat Pasal 170 Ayat 3 dan Subs Pasal 333 Ayat 3 KUHPidana, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

    “Kasus pembunuhan dasarnya adalah LP 3517/XII/2024 atas nama pelapor Nicolas Sianipar (kakak korban)” tuturnya.

    Serka Holmes Terancam Hukuman Mati

    Panglima Kodam I Bukit Barisan, Mayjend Rio Firdianto, membenarkan Serka Holmes jadi tersangka utama dan dapat dijerat Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

    “Statusnya tersangka sudah dua minggu lalu. Ditahan di Pomdam dan sampai hari ini di Pomdam.” 

    “Kalau nggak hukuman mati ya seumur hidup, ancaman hukumannya seperti itu,” tandasnya, Jumat (27/12/2024).

    Saat ini, Serka Holmes telah menjalani proses hukum di Pomdam I Bukit Barisan.

    “Kita sudah lakukan, yang pertama sebelum terbukti dia melakukan penganiayaan kita sudah lakukan penahanan, karena kita tidak mau yang bersangkutan menghilangkan barang bukti dan lain-lain,” ucapnya.

    Motif pembunuhan ini karena permasalahan bisnis rental mobil antara Serka Holmes dan korban.

    “Ada awalnya kesalahpahaman lah, masalah kendaraan pelaku diambil sama orang, kemudian gara-gara itu, nanti didetailkan,” tukasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunMedan.com dengan judul 4 Rekan Serka Holmes Sitompul yang Bunuh Eks Anggota TNI Ditangkap, Berikut Tampangnya

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunMedan.com/Fredy Santoso/Alfiansyah)