Category: Tribunnews.com Regional

  • Pengakuan 3 Pelajar Cimaung Diduga Lecehkan Turis Singapura di Bandung, Awalnya Penasaran Vlog – Halaman all

    Pengakuan 3 Pelajar Cimaung Diduga Lecehkan Turis Singapura di Bandung, Awalnya Penasaran Vlog – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Tiga pelajar asal Cimaung, Kabupaten Bandung, viral.

    Sosok pelajar ini masuk dalam vlog wisatawan asal Singapura yang sedang menghabiskan waktu di Jalan Braga, Kota Bandung.

    Sayangnya, narasi tentang tiga pelajar itu negatif.

    Berdasarkan keterangan dua turis yang merupakan suami istri itu, 3 pelajar asal Bandung ini diduga melakukan pelecehan.

    Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, saat itu ketiga remaja berinisial RF, RM dan MCA tengah ikut nonton bareng pertandingan Persib Bandung di Braga Sky.

    “Kejadiannya bukan pada malam tahun baru, tapi tanggal 29 Desember 2024, yaitu ketiga terduga pelaku lagi menonton Persib di Braga Sky. Pada saat istirahat babak pertama, ketiganya mencari makan. Saat mencari makan bertemu dengan korban yang sedang melakukan vlog,” ujar Budi, Sabtu (4/1/2025).

    Menurutnya, ketiga pelaku ini penasaran dengan orang yang melakukan vlog menggunakan bahasa Inggris. 

    Dua dari mereka yang berinisial RF dan RM mengakui mengacungkan kedua jarinya di depan wajahnya dan mendahului korban.

    “Pada saat mendahului, berdasarkan keterangan pelaku, jalan sempit, tangannya menyentuh bagian belakang korban warga Singapura. Sedangkan satu lagi atas nama RM, memang mengakui dan hanya menyentuh tas dari korban. MCA tidak melakukan apa-apa, tidak ada gerakan apa-apa,” katanya.

    Ketiga pelaku diamankan anggota Satreskrim Polrestabes Bandung setelah berkomunikasi dengan korban via email. Korban menyerahkan semuanya kepada aparat kepolisian.

    “Mereka diamankan setelah tim melakukan penelusuran. Mereka masih di bawah umur, pelajar, anak berhadapan dengan hukum, berusia 17 tahun. Semuanya warga Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung,” katanya.

    Sebelumnya, dugaan pelecehan oleh warga lokal terhadap turis asal Singapura viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi pada pasangan berinisial D dan J yang tengah berlibur di Kota Bandung.

    “Kami sedang berjalan di Jalan Braga dan sekelompok anak laki-laki mengikuti kami selama 10 menit,” ujar D saat dikonfirmasi via pesan Instagram.

    Lalu, tiba-tiba J mendapat sentuhan dari kelompok anak itu. Setelah itu, D mengatakan dirinya menoleh ke arah mereka, sehingga kelompok anak itu berlari cepat menuju sebuah toko.

    “J dan saya kemudian berjalan di ruas yang lain karena kami merasa tidak aman. Mereka tidak berbicara dengan kami atau berinteraksi dengan kami setelah itu,” katanya. (*)

     

  • Tolak Dampingi, Personel Polsek Cinangka Sarankan Bos Rental Kejar Sendiri Mobil yang Dilarikan – Halaman all

    Tolak Dampingi, Personel Polsek Cinangka Sarankan Bos Rental Kejar Sendiri Mobil yang Dilarikan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG- Bos rental Ilyas Abdurrahman sempat menawarkan uang kerja sebagai bentuk pendampingan ke personel Polsek Cinangka Polres Cilegon.

    Saat itu, Ilyas Abdurrahman bersama timnya sedang mengejar mobil rental miliknya yang dilarikan seorang penyewa bekerja sama dengan oknum TNI AL.

    Tidak mau mendampingi, polisi bahkan menyuruh Ilyas mengejar sendiri mobilnya itu.

    Padahal Ilyas saat itu sudah mengungkapkan bahwa pelaku membawa senjata api. Polisi menganggapnya senjata api bohongan.

    “Ayah saya sampai menawarkan uang kerja untuk petugas yang piket sebagai uang pendampingan dari ayah saya,” kata anak korban, Rizki Agam .

    Tapi tetap saja polisi enggan membantu bos rental mengamankan mobil Honda Brio yang dicuri komplotan oknum anggota TNI AL.

    “Tapi dari petugas ia menelpon kapolsek lebih dulu tapi tetap dari kapolsek tidak mengizinkan,” katanya.

    Malahan polisi tersebut justru menyuruh Rizki dan Ilyas mengejar sendiri mobil curian tersebut.

    “Dari petugas ia malah memberi saran ke kami untuk mengejar atau mengambil mobil kita sendiri yang berjarak 2 kilometer dari Polsek tersebut untuk segera dibawa ke Polsek Cinangka,” katanya.

    Rizki Agam dan Ilyas datang ke Polsek Cinangka karena sadar mereka tak akan bisa mengalahkan oknum TNI AL tersebut.

    Pasalnya mereka ketakutan karena telah ditodong menggunakan pistol.

    Namun petugas polisi justru meremehkan dengan menyebut bahwa senjata itu hanya bohongan.

    “Padahal kami tahu mobil itu ada senjata api. Petugas mengatakan senjata api itu hanya bohongan,” kata Rizki Agam.

    Walhasil dengan berat hati dan mengumpulkan keberanian akhirnya Rizki dan Ilyas kembali mengejar mobil Brio tersebut.

    “Dari situ kita sudah tidak bisa meminta pendampingan sampai melanjutkan pengejaran karena Brio sudah jalan lagi ke arah Cilegon,” kata Rizki Agam.

    Sampai akhirnya malapetaka menimpa bos rental mobil, Ilyas Abdurrahman.

    Dia terkena peluru berukuran 9 milimeter yang diletuskan dari pistol dianggap bohongan oleh polisi.

    Kapolsek Cinangkap AKP Asep Iwan Kurniawan menyangkal menolak membantu bos rental.

    Asep beralasan Ilyas dan Rizki tidak bisa menunjukan bukti kepemilikan mobil kepada polisi.

    Bahkan dalam situasi terburu-buru karena mobil terus bergerak, polisi justru menyuruh bos rental itu membuat laporan polisi lebih dulu.

    “Kami juga tidak mau melanggar aturan atau melanggar hukum, karena ini berkenaan dengan upaya paksa. Jadi, saat itu ditawarkan oleh anggota kita kepada yang bersangkutan untuk membuat laporan polisi sebagai dasar untuk melaksanakan penarikan mobil tersebut,” kata Asep.

    Penulis: Sanjaya Ardhi

  • Kapolda Sulawesi Barat di Depan Mahasiswa: Hukum Tetap Tegak, Tanpa Pandang Bulu – Halaman all

    Kapolda Sulawesi Barat di Depan Mahasiswa: Hukum Tetap Tegak, Tanpa Pandang Bulu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MAMUJU – Kapolda Sulawesi Barat, Irjen Pol Adang Ginanjar turun langsung menemui massa aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Polda Sulawesi Barat yang menuntut keadilan atas dugaan perlakuan tidak terpuji oleh oknum polisi terhadap salah satu mahasiswa.

    “Kami mendengar, kami memahami, dan kami ingin mencari solusi bersama,” ujar Kapolda Sulbar Irjen Pol. Adang Ginanjar di tengah-tengah mahasiswa.

    Kapolda pun berjanji akan menindaklanjuti laporan tersebut secara profesional dan transparan. Ia memastikan bahwa siapa pun yang bersalah akan mendapatkan sanksi sesuai aturan hukum yang berlaku.

    “Tidak ada tempat bagi perilaku yang mencoreng nama baik institusi kami. Jika ada oknum yang terbukti bersalah, kami akan mengambil tindakan tegas,” tegas Kapolda.

    Pertemuan ini berlangsung dalam suasana yang hangat dan konstruktif. Mahasiswa yang awalnya marah dan kecewa mulai membuka diri untuk berdialog. Mereka menyampaikan tuntutan dan harapan mereka secara langsung kepada Kapolda dan jajarannya.

    “Kehadiran Kapolda di tengah kami adalah bukti bahwa suara kami didengar. Kami berharap ada tindakan nyata atas kasus ini,” ujar salah satu perwakilan mahasiswa.

    Kesimpulan yang Menguatkan

    Pada akhir dialog, mahasiswa merasa optimistis dan percaya bahwa perjuangan mereka tidak sia-sia. Aksi yang semula diliputi emosi berubah menjadi momen harapan akan perubahan yang lebih baik.

    “Kami akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas, tetapi hari ini kami merasa ada harapan baru,” ujar salah satu mahasiswa sebelum membubarkan diri.

    Langkah Kapolda Sulawesi Barat ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan sebagai contoh kepemimpinan yang mengedepankan pendekatan humanis. Semoga dialog ini menjadi awal dari penyelesaian masalah dengan cara yang damai dan adil. (fin)

     

     

  • Kisah Ramli, Ikut Jadi Korban Penembakan Saat Bantu Bos Rental Kejar Pencuri Mobil, Kini di ICU – Halaman all

    Kisah Ramli, Ikut Jadi Korban Penembakan Saat Bantu Bos Rental Kejar Pencuri Mobil, Kini di ICU – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ramli Abu Bakar (59), menjadi korban penembakan saat membantu temannya, Ilyas Abdurrahman (48), mengejar pencuri mobil rental di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak.

    Peristiwa tragis ini terjadi pada Kamis (2/1/2025) dini hari yang menyebabkan Ilyas tewas.

    Sementara Ramli masih dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan belum sadarkan diri.

    Ramli Harus Operasi Lagi

    Anita, istri Ramli, mengungkapkan bahwa suaminya belum siuman dan harus menjalani operasi untuk mengeluarkan peluru yang bersarang di dalam tubuhnya.

    “Untuk hari ini kami belum ada kabar apapun dari ruang ICU, karena apapun kan harus dengar dari dalam, dari keterangan dokter.”

    “Semalam habis CT scan aja, karena harus ada operasi kedua untuk pengambilan peluru karena masih bersarang di dalam,” katanya.

    “Cuma untuk hari ini belum ada konfirmasi apapun dari dokter. Kami dari semalam belum ada berita apapun,” tambahnya. 

    Ramli sebelumnya mengalami pendarahan di bagian paru-paru dan telah dioperasi untuk menangani bekas luka akibat peluru.

    Anita menambahkan, suaminya pergi membantu Ilyas tanpa berpamitan.

    “Itu kan (Ilyas) temannya organisasi rental, jadi salah satu temannya butuh bantuan dia pokoknya ditelepon temennya langsung jalan.”

    “Saya enggak sempet nanya ke mana-mana,” kata Anita saat dihubungi, Sabtu (4/11/2024.

    Kronologi Penembakan

    Kejadian bermula saat Ilyas dan Ramli, bersama rekan-rekannya, mengejar pelaku pencurian mobil rental yang dilacak menggunakan GPS.

    Saat mereka berusaha mengadang mobil pelaku di Rest Area, salah satu pelaku mengeluarkan senjata api dan mengaku sebagai anggota TNI AU.

    “Tiba-tiba orang di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan dia bilang ‘Siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak loh’ (sambil nodong senjata)’,” papar Agam.

    “Setelah itu kacau, Sigra Kabur, Brio pun ikutan kabur,” tambahnya.

    Agam menyebutkan, setelah penembakan terjadi, mereka berusaha mencari perlindungan.

    Saat Agam kembali lagi, pelaku kabur membawa kembali mobil Brio tersebut. 

    Kemudian, dia melihat Ramli dan ayahnya, Ilyas sudah terkena tembakan di bagian tangan sampai tembus ke perut.

    “Saya menolong Pak Ramli, tapi ternyata ada satu korban lagi di Indomaret, ternyata ayah saya sendiri yang kena tembakan di dadanya dan tangannya,” ungkap Agam.

    “Waktu itu Ayah saya masih kuat, tapi setelah di perjalanan sudah lemas sudah menurun kondisinya saat dibawa ke IGD RSUD Balaraja, sudah tidak tertolong,” pungkasnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Erupsi Gunung Marapi Sabtu Pagi: Warga Dikejutkan Suara Keras, Asap Tebal dan Tinggi – Halaman all

    Erupsi Gunung Marapi Sabtu Pagi: Warga Dikejutkan Suara Keras, Asap Tebal dan Tinggi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gunung Marapi di Sumatera Barat mengalami erupsi pada Sabtu, 4 November 2023, sekitar pukul 09.43 WIB.

    Seorang warga Nagari Batu Taba, Hatta Rizal, mengungkapkan bahwa suara letusan terdengar cukup keras, bahkan seperti bunyi ban truk yang pecah.

    “Bunyinya cukup keras, terdengar seperti ban truk pecah, saya sampai terkejut,” katanya saat dikonfirmasi, Sabtu, dikutip dari TribunPadang.com.

    Ia kemudian memberanikan diri untuk keluar rumah dan melihat situasi.

    Ternyata, suara tersebut berasal dari letusan Gunung Marapi yang disertai asap tebal dan tinggi.

    Saat ini, Gunung Marapi berada pada Status Level II Waspada.

    Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan, menjelaskan bahwa arah angin di sekitar kawasan Gunung Marapi mengarah ke Utara dan Timur Laut.

    Berdasarkan informasi dari VAAC Darwin, sebaran debu abu vulkanik Gunung Marapi dilaporkan bergerak ke arah Timur dan Timur Laut, mengarah ke Tanah Datar.

    Namun, hingga saat ini, belum ada konfirmasi mengenai dampak erupsi terhadap operasional bandara.

    Imbauan untuk Masyarakat

    Masyarakat di sekitar Gunung Marapi, termasuk pendaki dan wisatawan, diimbau untuk tidak memasuki wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas Kawah Verbeek.

    Selain itu, mereka yang tinggal di sekitar lembah atau bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi diminta untuk mewaspadai potensi bahaya lahar, terutama saat musim hujan.

    Jika terjadi hujan abu, masyarakat disarankan untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut guna menghindari gangguan saluran pernapasan.

    Untuk memantau perkembangan aktivitas Gunung Marapi, masyarakat dapat mengakses informasi melalui berbagai website resmi seperti Badan Geologi, PVMBG, dan Magma Indonesia.

    Website Badan Geologi https://geologi.esdm.go.id

    Website PVMBG https://vsi.esdm.go.id
    Website Magma Indonesia https://magma.esdm.go.id
    Aplikasi Magma Indonesia yang dapat diunduh di Google Play Store
    Media sosial PVMBG (facebook, twitter, dan instagram @pvmbg_)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Polisi Tangkap 3 Pelajar yang Lecehkan Turis Singapura di Jalan Braga Bandung, Ini Motifnya – Halaman all

    Polisi Tangkap 3 Pelajar yang Lecehkan Turis Singapura di Jalan Braga Bandung, Ini Motifnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Polisi menangkap pelaku pelecehan terhadap turis Singapura di Jalan Braga, Kota Bandung, Jawa Barat. Para pelaku ternyata masih pelajar.

    Turis asal Singapura tersebut dilecehkan pada Selasa (31/12/2024) malam.

    Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono, mengatakan, total ada tiga orang yang ditangkap sesuai dengan video yang viral di media sosial. 

    Mereka berinisial RF, RM, dan MCA.

    Menurut Budi, berdasarkan hasil pemeriksaan, hanya dua orang yang menyentuh korban. 

    “Berdasarkan keterangan RF bahwa jalan sempit, sehingga tangannya menyentuh bagian belakang korban warga Singapura. Sedangkan satu lagi atas nama RM, memang mengakui dan hanya menyentuh tas korban. MCA tidak melakukan apa-apa, tidak ada gerakan apa-apa,” ujar Budi, Sabtu (4/1/2025).

    Alasan ketiganya melakukan aksi tidak terpuji terhadap warga Singapura itu karena penasaran melihat korban membuat video vlog menggunakan bahasa Inggris.

    “Sehingga dari tiga orang itu, dua orang atas nama RF dan RM mengakui mengacungkan kedua jarinya di depan wajahnya,” katanya. 

    Budi menjelaskan, ketiga pelaku diamankan setelah anggota Satreskrim Polrestabes Bandung berkomunikasi dengan korban via email dan korban menyerahkan semuanya kepada aparat kepolisian.

    “Mereka diamankan setelah tim melakukan penelusuran. Mereka masih di bawah umur, pelajar, anak berhadapan dengan hukum berusia 17 tahun. Semuanya warga Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung,” katanya.

    Kronologis pelecehan

    Berdasarkan keterangan dua turis yang merupakan suami istri itu, mereka melakukan pelecehan.

    Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, saat itu ketiga remaja berinisial RF, RM dan MCA tengah ikut nonton bareng pertandingan Persib Bandung di Braga Sky.

     
    “Kejadiannya bukan pada malam tahun baru, tapi tanggal 29 Desember 2024, yaitu ketiga terduga pelaku lagi menonton Persib di Braga Sky. Pada saat istirahat babak pertama, ketiganya mencari makan. Saat mencari makan bertemu dengan korban yang sedang melakukan vlog,” ujar Budi, Sabtu (4/1/2025).

    Menurutnya, ketiga pelaku ini penasaran dengan orang yang melakukan vlog menggunakan bahasa Inggris.

    Dua dari mereka yang berinisial RF dan RM mengakui mengacungkan kedua jarinya di depan wajahnya dan mendahului korban.

    “Pada saat mendahului, berdasarkan keterangan pelaku, jalan sempit, tangannya menyentuh bagian belakang korban warga Singapura. Sedangkan satu lagi atas nama RM, memang mengakui dan hanya menyentuh tas dari korban. MCA tidak melakukan apa-apa, tidak ada gerakan apa-apa,” katanya.

    Ketiga pelaku diamankan anggota Satreskrim Polrestabes Bandung setelah berkomunikasi dengan korban via email. Korban menyerahkan semuanya kepada aparat kepolisian.

    “Mereka diamankan setelah tim melakukan penelusuran. Mereka masih di bawah umur, pelajar, anak berhadapan dengan hukum, berusia 17 tahun. Semuanya warga Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung,” katanya.

    Sebelumnya, dugaan pelecehan oleh warga lokal terhadap turis asal Singapura viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi pada pasangan berinisial D dan J yang tengah berlibur di Kota Bandung.

    “Kami sedang berjalan di Jalan Braga dan sekelompok anak laki-laki mengikuti kami selama 10 menit,” ujar D saat dikonfirmasi via pesan Instagram.

    Lalu, tiba-tiba J mendapat sentuhan dari kelompok anak itu. Setelah itu, D mengatakan dirinya menoleh ke arah mereka, sehingga kelompok anak itu berlari cepat menuju sebuah toko.

    “J dan saya kemudian berjalan di ruas yang lain karena kami merasa tidak aman. Mereka tidak berbicara dengan kami atau berinteraksi dengan kami setelah itu,” katanya. (*)

    Penulis: Nazmi Abdurrahman 

    dan

    Motif 3 Pelajar Cimaung Diduga Lecehkan Turis Singapura di Jalan Braga Bandung, Ngaku Penasaran

  • Ikut Tertembak saat Bantu Bos Rental Tangkap Pencuri Mobil, Ramli Belum Sadarkan Diri & Masih di ICU – Halaman all

    Ikut Tertembak saat Bantu Bos Rental Tangkap Pencuri Mobil, Ramli Belum Sadarkan Diri & Masih di ICU – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ramli Abu Bakar (59) turut menjadi korban penembakan di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak setelah membantu temannya, Ilyas Abdurrahman (48), mengejar mobil rental yang dicuri, Kamis (2/1/2025) dini hari.

    Ilyas, yang merupakan bos rental, diketahui tewas dalam peristiwa tersebut, sedangkan Romli selamat.

    Namun, hingga sekarang, Romli belum sadarkan diri dan masih dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Unit Perawatan Intensif (Intensive Care Unit/ICU).

    “Iya belum siuman (Ramli), saya tidak bisa ke mana-mana, karena waktu diperlukan harus standby. Harus siap terus,” tutur istri Ramli, Anita, saat dihubungi, Sabtu (4/11/2024), dikutip dari Wartakotalive.com.

    Anita lantas menambahkan, sang suami masih harus dioperasi lagi untuk pengambilan peluru.

    “Untuk hari ini kami belum ada kabar apapun dari ruang ICU, karena apapun kan harus dengar dari dalam, dari keterangan dokter.”

    “Semalam habis CT scan aja, karena harus ada operasi kedua untuk pengambilan peluru karena masih bersarang di dalam,” katanya.

    “Cuma untuk hari ini belum ada konfirmasi apapun dari dokter. Kami dari semalam belum ada berita apapun,” tambahnya. 

    Sebelumnya, Ramli juga sempat mengalami pendarahan di bagian paru.

    “Kemarin (Jumat(3/1/2025), cuma ada pendarahan di paru. pokoknya kemarin ada pendarahan. Dioperasi itu untuk membenarkan dulu bekas jalan pelurunya,” jelasnya. 

    Anita juga turut menceritakan kejadian yang dialami suaminya tersebut.

    Awalnya, kata Anita, sang suami pergi tanpa berpamitan pada dirinya. Ia juga tak sempat bertanya pada Ramli.

    “Itu kan (Ilyas) temannya organisasi rental, jadi salah satu temannya butuh bantuan dia pokoknya ditelepon temennya langsung jalan.”

    “Saya enggak sempet nanya ke mana-mana,” kata Anita saat dihubungi, Sabtu, dilansir Kompas.com.

    Baru pada saat kejadian, Kamis (2/1/2025), Anita dihubungi kembali menggunakan nomor sang suami.

    Namun, ketika diangkat, suara tersebut berasal dari teman sang suami yang mengabarkan Ramli tertembak.

    Mendengar hal tersebut, Anita mengaku kebingungan karena tidak tahu harus pergi ke mana.

    “Hari Kamis pagi sekitar hampir 04.30 WIB, ditelepon melalui bapaknya (Ramli), saya tanya kenapa yang angkat HP temannya? ‘Bapak ketembak Bu’ cuma gitu aja, terus ditanya di mana, Balaraja. ‘Terus kami kemana?’ ‘ke rumah sakit Balaraja’.”

    “Nah kata yang telepon, langsung ke sana fokus ngurusin bapaknya (Ramli),” ujar Anita.

    Anita sendiri mengaku tidak mengenal Ilyas yang meminta pertolongan kepada Ramli dan tewas tertembak itu.

    Sang suami, katanya, datang membantu Ilyas sebab tergabung dalam satu komunitas.

    Sebelumnya, Ilyas dan Ramli ditembak oleh seseorang yang membawa kabur mobil rental milik Ilyas.

    Keduanya ditembak saat hendak menarik kendaraan yang dikuasai korban tersebut.

    Penembakan terjadi ketika Ilyas dan Ramli beserta rekannya yang lain melakukan proses pengejaran terhadap pelaku.

    Mereka melakukan pelacakan melalui GPS yang terpasang di dalam mobil rental.

    “Waktu itu pada jam 10.30 malam kemudian saya, Agam, sama bapak (Almarhum) dan tim, nyusul tuh mau kejar unitnya karena sisa 1 GPS lagi,” kata anak salah satu korban lainnya, Ilyas, yakni Agam Muhammad, saat diwawancarai, Jumat (3/1/2025).

    Setelah itu, saat akan mengadang mobil Brio tersebut, tiba-tiba salah satu pelaku mengeluarkan senjata api dan membentak mereka.

    Pelaku itu pun mengaku sebagai anggota TNI AU.

    “Tiba-tiba orang di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan dia bilang ‘Siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak loh’ (sambil nodong senjata)’,” papar Agam.

    “Setelah itu kacau, Sigra Kabur, Brio pun ikutan kabur,” tambahnya.

    Agam mengatakan rombongannya membutuhkan waktu sekitar 5 menit untuk bersiap dan kembali mengejar mobil Brio dan Sigra tersebut sambil memantau melalui GPS. 

    Selain itu, Agam juga meminta Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI) untuk membantu mengawalnya.

    Mereka membuntuti dari belakang, sampai akhirnya kedua mobil tersebut berhenti di rest area KM 45 wilayah Balaraja. 

    “Di Indomaret kita nunggu Bang Agus, Azri, dan Pak Ramli. Kita nunggu kita 3-5 menit, pas ketemu langsung kita adang tuh mobil. Nah kemudian yang di dalam Brio itu ada di sana, di samping Indomaret,” kata Agam.

    “Bapak saya sama tim menangkap itu orang karena kan di awalnya kan dia itu megang senjata api.”

    “Jadi disekap, dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberangnya itu yang pakai sigra ada senpi juga,” tambahnya.

    Secara tiba-tiba, kekacauan pun terjadi, termasuk aksi penembakan.

    Agam mendengar terdapat empat sampai lima tembakan yang dilepaskan pelaku, hingga membuat dirinya dan tim kabur mencari perlindungan.

    Saat Agam kembali lagi, pelaku kabur membawa kembali mobil Brio tersebut. 

    Kemudian, dia melihat Ramli dan ayahnya, Ilyas sudah terkena tembakan di bagian tangan sampai tembus ke perut.

    “Saya menolong Pak Ramli, tapi ternyata ada satu korban lagi di Indomaret, ternyata ayah saya sendiri yang kena tembakan di dadanya dan tangannya,” ungkap Agam.

    “Waktu itu Ayah saya masih kuat, tapi setelah di perjalanan sudah lemas sudah menurun kondisinya saat dibawa ke IGD RSUD Balaraja, sudah tidak tertolong,” pungkasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul Alami Pendarahan Paru, Ramli Korban Penembakan di Tol Tangerang-Merak Belum Sadarkan Diri

    (Tribunnews.com/Rifqah) (Wartakotalive.com/Alfian Firmansyah) (Kompas.com)

  • Sebut Polisi Tolak Dampingi Bos Rental sebagai Hal Absurd, Reza Indragiri Singgung Cara Berpikir – Halaman all

    Sebut Polisi Tolak Dampingi Bos Rental sebagai Hal Absurd, Reza Indragiri Singgung Cara Berpikir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Pakar Forensik, Reza Indragiri Amriel, menyoroti sikap kepolisian yang menolak memberikan pendampingan terhadap bos rental mobil, Ilyas Abdurrahman (49), yang tewas ditembak di Rest Area 45 KM Tol Tangerang-Merak.

    Diketahui, pihak Polsek Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, menolak mendampingi korban dengan alasan standar operasional prosedur (SOP).

    Terkait hal itu, Reza menyebutnya sebagai hal absurd. Sebab, menurut dia, penolakan sedemikian rupa justru menghambat kinerja kepolisian.

    “SOP yang diterapkan secara absurd seperti itu, justru tidak membantu kinerja kepolisian, malah menghambat,” kata Reza dalam wawancara bersama YouTube Diskursus Net, dikutip Tribunnews.com, Sabtu (4/1/2025).

    Reza menambahkan, sikap Polsek Cinangka tersebut justru menimbulkan kesan negatif terhadap aparat kepolisian.

    Ia menyebut aparat kepolisian bisa saja dianggap tak cakap dalam menakar risiko bahaya yang dialami masyarakat.

    “(Karena menolak mendampingi) bisa muncul kesan, penilaian bahwa polisi tidak begitu jitu dalam menakar risiko kebahayaan yang dialami masyarakat.”

    “Polisi tidak cukup cakap, tidak cukup sensitif untuk menangkap adanya sinyal-sinyal bahaya, untuk merespons (laporan) secepat mungkin,” jelas Reza.

    Ia lantas menyinggung cara berpikir yang harus dimiliki oleh aparat kepolisian.

    Reza menjelaskan, ada dua sistem berpikir yang dialami oleh manusia, termasuk polisi.

    Sistem berpikir satu, adalah bagaimana seseorang bisa merespons situasi bahaya secara cepat dan tepat, tanpa perlu mempertimbangkan banyak hal.

    Reza menyebut, sistem berpikir satu adalah cara berpikir yang sudah seharusnya dimiliki oleh seorang polisi.

    “Sistem (berpikir) satu, justru tidak perlu pertimbangan banyak-banyak,” ungkap Reza.

    “Dalam situasi kritis dan genting, dalam situasi yang berakibat meninggal dunia, dalam situasi yang berpotensi cedera parah, banyak pertimbangan justru bisa berbahaya.”

    “Dalam situasi genting seperti itu, maka polisi sudah seharusnya mengedepankan sistem berpikir satu. Itu teori,” urainya.

    Meski demikian, Reza tak memungkiri ada situasi di mana polisi menggunakan sistem berpikir dua yang harus berhati-hati dan diperlukan kecermatan.

    “Tapi sebaliknya, memang ada situasi yang memungkinkan polisi berpikir menggunakan sistem dua.”

    “Penuh pertimbangan, kehati-hatian, kecermatan, dan seterusnya,” jelas Reza.

    Tetapi, lanjut Reza, publik tetap mengharapkan polisi bisa merespons secara cepat dan tepat jika ada laporan bahaya dari masyarakat.

    Sebab, menurut dia, kecakapan berpikir polisi akan diasah lewat proses penyidikan selama kasus berjalan.

    Hal itu lantas dianggap Reza bisa membantu masyarakat mendapatkan manfaat yang maksimal jika polisi mampu memberikan respons cepat.

    “Harapan kita, ketika polisi merespons situasi berbahaya dengan sistem (berpikir) satu, walaupun minim pertimbangan, tetapi lewat proses penyidikan akan muncul kecakapan berpikir itu, berpikir cepat, namun menghasilkan manfaat yang maksimal.”

    “Bagaimana proses penyidikan bagi polisi, bisa membekali personel untuk secepat mungkin melakukan penakaran terhadap situasi yang berbahaya dan mengambil keputusan, tentang langkah apa yang diambil guna mengatasai situasi berbahaya tersebut,” jelas Reza.

    Klarifikasi Pihak Polsek Cinangka

    Sosok Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan beri klarifikasi soal tuduhan tolak laporan dari korban penembakan di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak yang menewaskan bos rental pada Kamis (2/1/2025). (Instagram polsek_cinangka_polres_cilegon)

    Soal menolak memberikan pendampingan terhadap bos rental mobil, Ilyas Abdurrahman, yang tewas ditembak, Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan, membantahnya.

    Asep mengatakan langkah itu diambil sebab pihaknya tak ingin gegabah demi keselamatan anggota polisi dan korban.

    “Narasi menolak pendampingan itu tidak benar. Kami tidak mau gegabah untuk mendampingi,” kata Asep, Kamis (2/1/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Lebih lanjut, ia menyebut korban tidak bisa menunjukkan dokumen kendaraan yang dikejar saat diminta petugas.

    “Dia minta didampingi, tapi kami punya kewajiban menanyakan dokumen kendaraan dan hal ihwalnya,” imbuh dia.

    Buntut penolakan tersebut, Asep dan anak buahnya dipanggil Propam Polres Cilegon, Polda Banten, untuk diperiksa.

    Hal ini disampaikan Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara.

    “Iya (Kapolsek dan anggota Polsek Cinangka) lagi dilakukan klarifikasi dan pemeriksaan,” ujar Kemas, Jumat (3/1/2025).

    Diketahui, korban dan rekannya sempat mendatangi Polsek Cinangka dalam hal meminta pendampingan untuk mengejar diduga pelaku penggelapan mobil rental.

    Tapi, saat melapor, korban ditanya soal legalitas kendaraan yang akan ditarik.

    Karena korban dan rekannya tidak bisa menunjukkan dokumen terkait, anggota Polsek Cinangka lantas menelepon AKP Asep Iwan Kurniawan untuk meminta petunjuk lebih lanjut.

    Oleh Asep, anggota Polsek Cinangka diminta memberi pemahaman kepada korban dan rekannya, agar tidak terjadi kesalahpahaman, serta agar tidak melanggar hukum dalam proses penarikan kendaraan.

    Anggota Polsek Cinangka lantas menyarankan korban membuat laporan resmi karena tak membawa dokumen atau bukti surat apapun.

    Namun, korban dan rekannya disebut memutuskan pergi.

    Kronologi Kejadian

    Polres Pandeglang menangkap Ajat Sudrajat, penyewa mobil rental terkait kasus penembakan di Tol Tangerang Merak Km 45, Jumat (3/1/2025). (Kompas.com/Acep Nazmudin)

    Insiden penembakan yang menewaskan Ilyas Abdurrahman bermula saat seorang pria bernama Ajat Sudrajat menyewa mobil Honda Brio dari korban pada Selasa (31/12/2024), selama tiga hari hingga Kamis (2/1/2025).

    Korban kemudian melacak mobil karena GPS menunjukkan aktivitas mencurigakan.

    Saat dilacak pada Rabu (1/1/2025), dua dari tiga GPS telah dirusak di daerah Pandeglang.

    Ilyas bersama rekannya, termasuk sang anak, Rizky Agam Syahputra, lantas berangkat ke Pandeglang untuk mengecek mobil.

    Mereka bertemu dengan pelaku pertama kali di pertigaan Saketi.

    Tetapi, pelaku yang mengaku sebagai anggota TNI AU, menodongkan senjata ke arah korban.

    Tiba-tiba, ada mobil Sigra Hitam muncul dan menabrak mobil yang ditumpangi Ilyas bersama rekannya, namun langsung kabur.

    Korban lantas mengejar ke arah Labuan hingga Carita dan berakhir di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak.

    Ilyas dan tim langsung berusaha mengadangdi lokasi, tapi situasi berakhir kacau setelah pelaku melepaskan tembakan sebanyak empat kali.

    Akibatnya, Ilyas tertembak di bagian tangan dan dada. Sementara rekannya, Ramli, terkena peluru di bawah ketiak kanan.

    “Korban Ilyas tertembak di bagian dada dan tangan kiri, serta Ramli di bawah ketiak kanan,” ungkap Kasatreskrim Polresta Tangerang, Kompol Arif N Yusuf, Kamis, dikutip dari TribunBanten.com.

    Akibat insiden tersebut, Ilyas meninggal dunia dan jenazahnya dibawa ke RSUD Balaraja untuk dilakukan pemeriksaan forensik oleh dokter Polda Banten. 

    “Sementara korban Ramli yang terluka parah dirujuk ke RSCM Jakarta untuk mendapatkan perawatan intensif,” pungkasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Detik-detik Penembakan di Rest Area KM 45, Saksi Sempat Lihat Mobil Terlibat Kejar-kejaran

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunBanten.com/Engkos Kosasih, Kompas.com/Rasyid Ridho)

  • Erupsi Gunung Marapi Sumbar: Warga Terkejut, Abu Vulkanik Menyebar hingga Tanah Datar dan Payakumbuh – Halaman all

    Erupsi Gunung Marapi Sumbar: Warga Terkejut, Abu Vulkanik Menyebar hingga Tanah Datar dan Payakumbuh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM — Gunung Marapi di Sumatera Barat mengalami erupsi yang mengejutkan warga sekitar pada  hari ini, Sabtu (4/1/2024).

    Menurut laporan dari Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi, Ahmad Rifandi, erupsi terjadi sekitar pukul 09:43 WIB.

    Rifandi menjelaskan bahwa setelah erupsi, teramati kolom abu mencapai ketinggian 1.000 meter di atas puncak gunung.

    “Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 303 mm dan durasi 1 menit 40 detik,” ungkapnya.

    Kolom abu terlihat dengan intensitas tebal yang condong ke arah Utara dan Timur Laut.

    Arah Sebaran Abu Vulkanik

    Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan, menambahkan bahwa arah angin di sekitar Gunung Marapi mengarah ke wilayah Tanah Datar dan Payakumbuh.

    Desindra menambahkan, dari peta sebaran abu vulkanik yang ada, belum ada konfirmasi soal bandara yang terdampak dari erupsi Gunung marapi ini.

    “Berdasarkan informasi VAAC Darwin, dilaporkan pada tanggal 4 Januari 2025, teramati sebaran debu abu vulkanik Gunung Marapi bergerak ke arah Utara dan Timur Laut, dan itu mengarah ke Tanah Datar dan Payakumbuh.”

    “Berdasarkan peta sebaran abu vulkanik yang ada, belum terkonfirmasi adanya bandara yang terdampak dari erupsi Gunung Marapi hari ini.”

    “Informasi perubahan sebaran abu vulkanik yang berdampak bagi operasional bandara akan diinformasikan kembali dengan hasil pengamatan visual dan paper test oleh otoritas setempat,” jelas Desindra.

    Reaksi Warga

    Warga di Nagari Batu Taba, Kabupaten Agam, mengungkapkan kekagetannya setelah mendengar suara erupsi.

    Salah satu warga, Hatta Rizal, menggambarkan suara letusan yang terdengar cukup keras, mirip seperti ban truk pecah.

    “Bunyinya cukup keras, terdengar seperti ban truk pecah, saya sampai terkejut.”

    “Kemudian saya langsung melihat keluar, ternyata Gunung Marapi yang meletus dengan asap yang cukup tebal dan tinggi,” ungkap Hatta.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Erupsi Gunung Marapi Sabtu Pagi: Warga Dikejutkan Suara Keras, Asap Tebal dan Tinggi – Halaman all

    Kesaksian Warga soal Erupsi Gunung Marapi Sumbar: Bunyi Keras Seperti Ban Truk Pecah, Asap Tebal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gunung Marapi Sumatra Barat (Sumbar) mengalami erupasi pada Sabtu (4/1/2025) pagi sekitar pukul 09.43 WIB.

    Seorang warga di Nagari Batu Taba, Kabupaten Agam, Hatta Rizal, mengatakan suara letusan Gunung Marapi saat erupsi terdengar cukup keras.

    Bahkan, katanya, terdengar seperti ban truk yang pecah.

    Karena kerasnya suara tersebut, Hatta mengaku dirinya sampai terkejut.

    Hingga akhirnya, dia memberanikan diri untuk keluar melihat situasi yang terjadi.

    Ternyata, bunyi yang cukup keras tadi berasal dari letusan Gunung Marapi.

    Akibat erupsi yang terjadi itu, asap letusan disebutkan disebutkan cukup tebal dan tinggi.

    “Bunyinya cukup keras, terdengar seperti ban truk pecah, saya sampai terkejut,” katanya saat dikonfirmasi, Sabtu, dikutip dari TribunPadang.com.

    “Kemudian saya langsung melihat keluar, ternyata Gunung Marapi yang meletus dengan asap yang cukup tebal dan tinggi,” sambungnya.

    Untuk diketahui, saat ini, Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada).

    Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan, mengatakan arah angin di sekitar kawasan Gunung Marapi Sumbar mengarah ke Utara dan Timur Laut.

    “Berdasarkan informasi VAAC Darwin, dilaporkan pada tanggal 5 November 2024, teramati sebaran debu abu vulkanik Gunung Marapi bergerak ke arah Timur dan Timur Laut, dan itu mengarah ke Tanah Datar,” jelas Desindra, Sabtu, dikutip dari TribunPadang.com.

    “Berdasarkan peta sebaran abu vulkanik yang ada, belum terkonfirmasi adanya bandara yang terdampak dari erupsi Gunung Marapi hari ini.”

    “Informasi perubahan sebaran abu vulkanik yang berdampak bagi operasional bandara akan diinformasikan kembali dengan hasil pengamatan visual dan paper test oleh otoritas setempat,” pungkasnya.

    Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki atau pengunjung dan wisatawan pun dianjurkan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).

    Lalu, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau bantaran dan aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi diminta agar tetap mewaspadai potensi atau ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

    Jika terjadi hujan abu, maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA).

    Masyarakat dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi Gunung Marapi melalui berbagai website, sebagai berikut:

    Website Badan Geologi https://geologi.esdm.go.id
    Website PVMBG https://vsi.esdm.go.id
    Website Magma Indonesia https://magma.esdm.go.id
    Aplikasi Magma Indonesia yang dapat diunduh di Google Play Store
    Media sosial PVMBG (facebook, twitter, dan instagram @pvmbg_)

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Erupsi Gunung Marapi Sumbar Sabtu Siang Kagetkan Warga: Terdengar Seperti Ban Meletus

    (Tribunnews.com/Rifqah) (TribunpPadang.com/Fajar Alfaridho)