Category: Tribunnews.com Regional

  • Detik-detik Wakapolres Pelabuhan Belawan Kompol Iwan Kurnianto Tewas, Mobil Ringsek Tabrak Truk – Halaman all

    Detik-detik Wakapolres Pelabuhan Belawan Kompol Iwan Kurnianto Tewas, Mobil Ringsek Tabrak Truk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Medan – Kecelakaan maut terjadi di Tol Belawan, tepatnya di Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, yang mengakibatkan tewasnya Wakapolres Pelabuhan Belawan, Kompol Iwan Kurnianto.

    Insiden ini terjadi pada Minggu dinihari, 5 Desember 2025.

    Menurut keterangan Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, saat kejadian, Kompol Iwan Kurnianto bersama sopirnya, Briptu Diki Dermawan, dan istrinya, Yanti, sedang melaju menggunakan mobil Toyota Kijang Innova dengan pelat nomor B 120 ATH menuju arah Belawan.

    Tiba-tiba, mobil truk dengan nomor BK 8177 XE yang dikemudikan oleh Jonson Marihot Sianturi datang dari arah gerbang Tol KIM.

    “Mobil korban berada di belakang dan langsung menabrak truk berwarna hijau tersebut,” jelas Hadi kepada Tribun Medan pada Senin, 5 Desember 2025.

    Akibat tabrakan tersebut, mobil Innova terseret dan menempel di belakang truk.

    Warga setempat yang menyaksikan kejadian tersebut segera mengejar dan mengadang truk pelaku.

    Setelah kecelakaan, para korban langsung dievakuasi.

    Kompol Iwan Kurnianto dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

    Sementara itu, Briptu Diki Dermawan mengalami luka pada hidung dan bagian tangan serta kaki, sedangkan Yanti mengalami luka robek di dahi dan tangan sebelah kiri.

    Jabatan Terakhir

    Kompol Iwan Kurnianto baru saja dilantik sebagai Wakapolres Pelabuhan Belawan pada 21 September 2024.

    Acara serah terima jabatan dipimpin oleh Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton Silaban, dan dihadiri oleh pejabat utama Polres serta seluruh personel.

    Sebelum menjabat sebagai Wakapolres, Kompol Iwan Kurnianto juga pernah menjabat sebagai Kabag Ops di Polres Pelabuhan Belawan serta Kapolsek Beringin dan Kapolsek Mardinding.

    (Tribun-Medan.com/Alfiansyah)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Penyebab Kematian Buruh Bangunan di Kendari Terungkap, Korban Dianiaya Usai Meneriaki Waria – Halaman all

    Penyebab Kematian Buruh Bangunan di Kendari Terungkap, Korban Dianiaya Usai Meneriaki Waria – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KENDARI – Kasus penemuan mayat J di Kendari Beach atau Kebi Kelurahan Tipulu, Kecamatan Kendari Barat, Sulawesi Tenggara terungkap.

    Korban ternyata dianiaya sebelum tewas.

    Pelakunya, A akhirnya ditangkap Polresta Kendari, Minggu (5/1/2025) sore.

    Sebelumnya korban ditemukan warga tergeletak dengan kondisi bersimbah darah di Lorong Pelangi samping Hotel Resik Syariah Kota Kendari, sekira pukul 02.10 Wita, Selasa (31/12/2024).

    Curiga atas kematian korban, keluarga kemudian melaporkan dugaan penganiayaan terhadap korban ke Polresta Kendari.

    Kronologis Kejadian

    Berdasarkan sumber TribunnewsSultra.com di kepolisian, sebelum terjadinya penganiayaan, korban J terlebih dahulu minum minuman keras (miras) bersama dua orang temannya.

    J diketahui datang di Kota Kendari untuk menjadi buruh bangunan. 

    Ia baru enam hari bekerja dan menginap di salah satu hotel di Kendari Beach.

    “Jadi ini mandornya sewakan hotel untuk jadi tempat menginapnya mereka,” ujar sumber TribunnewsSultra.com.

    Korban sempat miras hingga mabuk. 

    Ia pun keluar di depan hotel sambil meneriaki waria di Kendari Beach.

    Selang beberapa lama, ia bertemu dengan pelaku A dan langsung terlibat cekcok.

    Korban pun sempat melarikan diri ke dalam Lorong Pelangi, dan dikejar oleh pelaku.

    Di Lorong Pelangi, korban kembali dikeroyok hingga meninggal di lokasi kejadian. 

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Nirwan Fakaubun membenarkan keluarga korban sudah melaporkan dugaan penganiayaan tersebut.

    “Iya betul, keluarga korban sudah kita arahkan melapor dan pelakunya juga sudah ada,” ucapnya saat dikonfirmasi, Jumat (3/1/2025).

    Kasus penemuan mayat J di Kendari Beach atau Kebi Kelurahan Tipulu, Kecamatan Kendari Barat, Sulawesi Tenggera terungkap. Korban ternyata dianiaya sebelum tewas. (HO)

    Pelaku A diamankan di salah satu pulau Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

    “Iya benar, sudah ditangkap,” ujar Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Nirwan Fakaubun saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com.

    AKP Nirman mengatakan, setelah melakukan penganiayaan terhadap korban, pelaku A langsung melarikan diri. 

    Usai penyelidikan, Tim Intelkam dan Buser 77 Polresta Kendari berangkat menggunakan perahu ke Kecamatan Laonti, Kabupaten Konsel.

    Setelah ditangkap, polisi pun kemudian membawanya ke Kota Kendari untuk mengambil barang bukti pisau.

    A sempat dibawa Ke Polsek Kemaraya, selanjutnya dibawa ke Mako Polresta Kendari.
    (TribunnewsSultra.com/Sugi Hartono)

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Kronologi Pelarian Pembunuh Pria yang Tewas Bersimbah Darah di Tipulu Kendari Sulawesi Tenggara

  • Sosok Dua Wanita Kakak Beradik yang Ditemukan Tewas di Kamar Rumah Diungkap Keluarga & Tetangga – Halaman all

    Sosok Dua Wanita Kakak Beradik yang Ditemukan Tewas di Kamar Rumah Diungkap Keluarga & Tetangga – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

    TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI – Femala (44) dan Yuyen (42), kakak beradik ditemukan tak bernyawa di rumahnya di Desa Rembang, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Minggu (5/1/2025) pagi.

    Kedua korban ditemukan tewas di atas tempat tidur masing-masing.

    Kapolsek Ngadiluwih, AKP Agung Saifudin memastikan, hasil pemeriksaan awal tidak menunjukkan adanya tanda-tanda penganiayaan maupun indikasi mengakhiri hidup pada tubuh korban.  

    “Kami pastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh kedua korban. Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan saksi, keduanya memang diketahui mengalami depresi,” jelas AKP Agung Saifudin, Minggu (5/1/2025).  

    Kejadian ini pertama kali diketahui oleh seorang tetangga korban yang sedang mencari rumput.

    Saat melintas di depan rumah korban, ia mencium bau yang menyengat.

    Setelah memeriksa, ia langsung melapor kepada perangkat desa setempat yang diteruskan kepada polisi.  

    “Korban diduga telah meninggal selama lima hari sebelum ditemukan. Kami juga mendapatkan informasi dari keluarga bahwa tiga bulan lalu keduanya sempat dirawat di rumah sakit kejiwaan di Pekalongan dan dinyatakan sembuh. Namun, mereka diduga kembali mengalami depresi,” tambah AKP Agung Saifudin.  

    Sosok Korban

    Sosok Femala dan Yuyen, kakak beradik yang ditemukan tewas di rumahnya diungkap keluarga dan tetangga korban.

    Sepupu korban, Yuyun (47), menceritakan bahwa kedua korban memang memiliki kepribadian tertutup, terutama sejak 2019.

    Kondisi ini semakin memburuk setelah kedua orang tua mereka meninggal dunia.  

    “Ibunya meninggal tahun 2003 karena kanker, dan bapaknya meninggal pada 2022. Sejak itu, Femala dan Yuyen semakin tertutup dari keluarga maupun tetangga. Kami dari pihak keluarga sebenarnya sudah berusaha merawat dan mendukung mereka,” kata Yuyun. 

    Yuyun mengungkapkan, Femala dan Yuyen sempat dirawat di sebuah pondok di Lamongan selama 36 hari untuk mengatasi depresi yang mereka alami.

    Setelah pulang, keduanya perlahan mulai beraktivitas normal, seperti memasak dan belanja kebutuhan sehari-hari.  

    “Awalnya mereka sudah mulai aktif, bahkan sering masak sendiri. Kami juga sempat membelikan alat masak karena sebelumnya mereka hanya pakai ranting-ranting. Tapi, sejak sebulan terakhir mereka kembali tertutup,” ungkapnya.  

    Menurut Yuyun, kondisi kesehatan Femala yang sering sakit-sakitan, ditambah rasa malu dan depresi akibat kehilangan orang tua, membuat mereka semakin menutup diri. 

    Bahkan, saudara-saudara yang datang menjenguk sering kali tidak diterima.  

    “Femala punya sakit asam lambung. Mungkin karena sering sakit, dia semakin depresi. Terakhir, kami ketuk pintunya dua minggu lalu, tapi tidak dibuka,” imbuhnya. 

    Keduanya terakhir kali terlihat saat menghadiri takziah 40 hari di salah satu kerabat. 

    Setelah itu, aktivitas mereka benar-benar berhenti.

    Pada Minggu pagi, tetangga mencium bau busuk yang semakin menyengat dari rumah korban. 

    Setelah memeriksa melalui jendela, mereka mendapati kakak beradik itu sudah tidak bernyawa.  

    “Jenazah ditemukan di kamar masing-masing, kondisi sudah meninggal sekitar lima hari. Tidak ada tanda-tanda kekerasan,” kata Kapolsek Ngadiluwih, AKP Agung Saifudin.  

    Kini, jenazah telah dibawa ke RS Bhayangkara Kediri untuk visum luar sebelum diserahkan kepada keluarga.

    Pihak kepolisian memastikan tidak ada indikasi penganiayaan maupun bunuh diri, namun penyelidikan lebih lanjut akan terus dilakukan.

    Sementara itu Farah, salah satu tetangga korban menyebut kedua perempuan tersebut dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tertutup.  

    “Mereka tinggal berdua, tidak banyak bergaul. Biasanya hanya keluar pagi-pagi untuk ke pasar beli kebutuhan. Namun, akhir-akhir ini mereka mulai sedikit lebih bergaul dengan tetangga,” kenang Farah.  

    Kini, jenazah kedua korban telah dibawa ke RS Bhayangkara Kediri untuk dilakukan visum luar.

    Polisi masih melanjutkan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti kematian. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Polisi Pastikan Tak Ada Tanda Penganiayaan pada Dua Jenazah Kakak Beradik di Ngadiluwih Kediri

  • Bayi Ditemukan Ngapung di Sungai Pemelisan Bali: Hidung-Mata Bengkak, Diduga Dibunuh Orang Tuanya – Halaman all

    Bayi Ditemukan Ngapung di Sungai Pemelisan Bali: Hidung-Mata Bengkak, Diduga Dibunuh Orang Tuanya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BALI – Bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan mengampung dengan kondisi tidak bernyawa di Sungai Pemelisan Banjar Suwung Batan Kendal, Sesetan, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali.

    Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu 5 Januari 2025 sekitar pukul 17.00 WITA.

    Penjelasan saksi yang menemukan jenazah bayi tersebut, I Ketut Darma Yoga (42) melihat penamkana seperti mayar bayi di sungai Pemelisan.

    Setelah dilakukan pengecekan ke lokasi sekitar kurang lebih 100 meter, mengorek dengan bambu ternyata benar ada bayi mengambang di antara sampah di belakang Jukung.

    Ketut Darma lalu mengambil jenazah bayi dan menaikkannya ke darat dibungkus kain warna putih dan melaporkan ke kepolisian, selanjutnya jenazah akan diupacarai sesuai dengan prosedur kepolisian.

    Jenazah dievakuasi terlebih dahulu oleh ambulans BPBD Kota Denpasar ke kamar jenazah RSUD Bali Mandara. 

    “Kemungkinan bayi sengaja dibunuh oleh orang tuannya,” ungkap Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi dikutip dari TribunBali, Senin (6/1/2025).

    Lanjutnya, jenazah bayi tersebut diduga belum ada 24 jam dibuang lantaran belum sampai mengeluarkan bau busuk. 

    “Jenazah belum mengeluarkan bau busuk, diperkirakan bayi dibuang belum ada sekitar 24 jam,” bebernya. 

    Bayi tersebut ditemukan dengan kondisi menggunakan pampers warna putih dan masih memakai baju bayi. 

    “Hidung bayi bengkak dan mata bayi kiri bengkak,” ujarnya. (Adrian Amurwonegoro/TribunBali)

     

  • Tak Kuat Menanjak Bikin Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang: Mesin Mati, Mundur Tiba-tiba – Halaman all

    Tak Kuat Menanjak Bikin Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang: Mesin Mati, Mundur Tiba-tiba – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, – Pihak kepolisian masih mendalami penyebab kecelakaan beruntun di  Ruas Jalan Tol Cipularang KM 97 A (arah Bandung), wilayah Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, pada Minggu, (5/1/2025), sekitar pukul 09.00 WIB.

    Kasatlantas Polres Purwakarta, AKP Dadang Supriadi menjelaskan, sopir truk bernama Pingi (38) mengaku mesin kendaraan mati, membuat truk tidak bisa melaju dan mundur secara tiba-tiba.

    Meskipun demikian, ia mengatakan, penyebab pasti mundurnya truk tersebut masih dalam penyelidikan. 

    “Petugas telah mengevakuasi kendaraan yang terlibat dan membawa sopir truk ke Polres Purwakarta untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” ujar Dadang kepada wartawan, dikutip dari TribunJabar, Senin (6/1/2025).

    Kecelakaan ini berawal dari sebuah truk bermuatan batu bara dengan nomor polisi E 9134 D diduga tak kuat menanjak dan mundur, hingga menabrak kendaraan lain yang berada di belakangnya.

    Petugas PJR Tol Cipularang, Ipda Dadang Setiawan menjelaskan bahwa truk Hino Tronton yang dikemudikan oleh Pingi, warga Lampung Tengah itu, mundur setelah gagal menanjak di jalur A, atau dari arah Jakarta menuju Bandung.

    “Truk itu kemudian menghantam bus PO Primajasa jurusan Bekasi-Garut, mobil travel, dan dua minibus yang berada di belakangnya,” katanya.

    Ia mengatakan, semua kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut kini telah dibawa ke pool derek Jatiluhur Purwakarta.

    Sementara itu, kasus kecelakaan tersebut kini dalam penanganan pihak kepolisian Unit Laka Lantas Polres Purwakarta.

    6 Kendaraan Terlibat Kecelakaan

    Kecelakaan beruntun ini melibatkan enam kendaraan yang terdiri dari satu truk, dua bus dan tiga mini bus (pribadi)

    Senior Manager Representative Office 3 Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division Plaza Tol Pasteur, Bandung, Agni Mayvinna menyebut dalam insiden kecelakaan ini, data sementara mencatat ada dua orang yang menjadi korban luka.

    “Tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini dan berdasarkan data sementara, terdapat dua korban luka dan telah dievakuasi ke Rumah Sakit Abdul Rodjak Purwakarta untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Agni mengatakan pihaknya bersama kepolisian masih melakukan penanganan lebih lanjut di lokasi kejadian.

    “Sejak pukul 10.05 WIB, seluruh kendaraan telah berhasil dievakuasi ke bahu luar jalan tol, sehingga seluruh lajur telah dapat dilalui,” tuturnya.

    Dalam hal ini, Agni mengimbau kepada seluruh pengguna jalan agar tetap berhati-hati dalam berkendara.

    “Jasa Marga mengimbau pengguna jalan untuk mengantisipasi arah dan waktu perjalanan untuk menghindari kepadatan. Antisipasi perubahan cuaca dan pastikan kendaraan dalam kondisi prima,” tuturnya.

  • Sosok Kompol Iwan Kurnianto, Wakapolres Belawan yang Tewas dalam Kecelakaan di Tol Belmera Medan – Halaman all

    Sosok Kompol Iwan Kurnianto, Wakapolres Belawan yang Tewas dalam Kecelakaan di Tol Belmera Medan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakapolres Pelabuhan Belawan Kompol Iwan Kurnianto tewas usai melaksanakan tugas pengamanan libur Natal dan Tahun Baru di Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa atau Tol Belmera, Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Medan, Sumatera Utara, Minggu (5/1/2025).

    Ia meninggal dunia setelah kendaraan yang ditumpanginya bersama sang istri mengalami kecelakaan menabrak dump truk di Tol Balmera Minggu dini hari.

    Berdasarkan penelusuran Kompol Iwan Kurnianto diketahui menjabat sebagai Wakapolres Pelabuhan Belawan sejak 21 September 2024.

    Berikut sosok Kompol Iwan Kurnianto yang berhasil dihimpun Tribunnews.com:

    Kompol Iwan Kurnianto lahir di Kabupaten Deli Serdang pada 27 Desember 1974.

    Ia menempuh pendidikan umum dari SD hingga SMA di Percut Sei Tuan, Sumatera Utara.

    Ia lulus SMA pada tahun 1993. 

    Kemudian ia melanjutkan pendidikan ke Sekolah Bintara (Seba) dan lulus tahun 1995.

    Setelah berkarir sebagai bintara polisi, ia pun mengikuti pendidikan kepolisian Pendidikan Pembentukan Perwira (Diktupa) pada 2007.

    Berkarir menjadi perwira polisi, ia pun mulai menempati sejumlah jabatan penting.

    Tercatat ia pernah menjadi Kanit P3D Polres Delis Serdang pada tahun 2010.

    Tak berselang lama, ia pun mendapatkan amanah menjadi Kasipropam Polres Deli Serdang pada tahun 2010.

    Setelah itu, ia ditarik ke Polda Sumatera Utara menjadi perwira pertama di Pelayanan Markas (Yanma) Polda Sumut pada 2017.

    Pada 2019, ia dipercaya menja Kaurpamkol Subbadoamkolsik Yanma Poda Sumut.

    Setahun kemudian pada 2020, ia dipercaya menjadi Kasubbagpamko LSIK Yanma Polda Sumut.

    Setelahnya pada 2023, ia dipercaya menjadi Kabagops Polres Pelabuhan Belawan dan Pada September 2024 ia pun dilantik menjadi Wakapolres Pelabuhan Belawan.

    Selain itu, Kompol Iwan Kurnianto pun tercatat pernah menjabat sebagai Kapolsek Beringin, Polresta Deli Serdang dan Kapolsek Mardinding di wilayah hukum Polres Tanah Karo.

    Kronologis Kecelakaan yang Menewaskan Kompol Iwan Kurnianto

    Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Janton Silaban mengungkap kronologis yang menewaskan Kompol Iwan Kurnianto pada Minggu (5/1/2025) dini hari pukul 00.30 WIB.

    Peristiwa bermula saat Kompol Iwan mengecek pengamanan libur Natal dan Tahun Baru di Pospam Marelan.

    Saat itu, istri Kompol Iwan ikut mendampingi karena di rumah tidak ada orang.

    Selepas melakukan apel malam pada pukul 23.00 WIB, Kompol Iwan Kurnianto pun hendak pulang ke rumah dinasnya di dekat Mapolres Pelabuhan Belawan.

    Iwan berkendara bersama istrinya, Yanti (48) dan anggota Polri yang merupakan ajudannya Briptu Diki Darmawan.

    Saat itu, Briptu Diki Darmawan yang berada di balik kemudi mengendaru mobil Toyota Innova dengan pelat B 120 ATH.

    Setibanya di lokasi kejadian, mobil yang ditumpangi Kompol Iwan menabrak dump truck BK 8177 XE yang berada di depannya.

    Akibatnya mobil yang ditumpangi Kompol Iwan menempel di belakang truk dan terseret sampai Tol Balmera KM0,200 Jalur B Kelurahan Belawan Bahari.

    “Setibanya di Km 8,250, mobil Iwan menabrak truk yang ada di depannya. Mobilnya sampai tersangkut di bagian bawah truk dan terseret sampai ke Km 0,200,” kata AKBP Janton Silaban dikutip dari kompas.com, Minggu (5/1/2025).

    Menurut Kapolres, mobil truk tersebut yang melaju dari Kawasan Industri Medan (KIM) ke arah Belawan tersebut tak menyadari bila ada mobil yang tersangkut di belakangnya.

    Hingga akhirnya ada saksi yang mengetahui hal tersebut.

    “Saksi melihat bahwa ada sebuah mobil yang menempel di belakang truk tersebut,” ujar Kapolres.

    Ia menjelaskan, saat itu saksi melihat kejadian tersebut dan meneriaki sopir truk untuk berhenti saat memasuki Gardu 12, kemudian mengadang truk tersebut.

    “Sopir truk tetap melaju dan hampir menabrak pengendara lain, kemudian saksi  melapor ke Sentral Komunikasi (SENKOM) melalui HT,” ucapnya.

    “Selanjutnya diarahkan ke Petugas Patroli dan Petugas Patroli memberhentikan sopir truk tersebut di KM 0.200,” sambungnya.

    Janton menyampaikan, setelah kejadian petugas dan warga pun langsung mengevakuasi para korban yang mengalami kecelakaan.

    “Untuk rekan saya, Iwan meninggal dunia di lokasi. Dia mengalami luka robek di bagian dahi kepala,” ucap Janton.

    Jenazahnya pun langsung dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Medan.

    “Untuk korban Diki Darmawan, mengalami luka pada hidung dan luka pada bagian tangan dan kaki,” ucapnya.

    “Istri almarhum atas nama Yanti mengalami luka robek di bagian dahi kepala dan tangan sebelah kiri,” ucapnya.

    Istri dan ajudan Kompol Iwan yang mengalami luka berat menjalani perawatan di RS PHC Belawan.

    Kini jenazah Kompol Iwan kini telah dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.

    Belum diketahui penyebab pasti kecelakaan yang menewaskan Wakapolres tersebut.

    (Tribunnews.com/ kompas.com/ tribunmedan.com)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul SOSOK Wakapolres Belawan Kompol Iwan Kurniawan Tewas Kecelakaan di Tol Belmera, Istri Luka Berat

  • Kronologis Wakapolres Belawan Kompol Iwan Kurnianto Tewas Kecelakaan di Medan, Mobil Tabrak Truk – Halaman all

    Kronologis Wakapolres Belawan Kompol Iwan Kurnianto Tewas Kecelakaan di Medan, Mobil Tabrak Truk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MEDAN – Wakil Kepala Polres atau Wakapolres Pelabuhan Belawan Kompol Iwan Kurnianto meninggal duni akibat kecelakaan di Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa atau Tol Belmera, Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Medan, Sumatera Utara, Minggu (5/1/2025).

    Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Janton Silaban mengungkap kronologis yang menewaskan Kompol Iwan Kurnianto pada Minggu dini hari pukul 00.30 WIB.

    Peristiwa bermula saat Kompol Iwan mengecek pengamanan libur Natal dan Tahun Baru di Pospam Marelan.

    Saat itu, istri Kompol Iwan ikut mendampingi karena di rumah tidak ada orang.

    Selepas melakukan apel malam pada pukul 23.00 WIB, Kompol Iwan Kurnianto pun hendak pulang ke rumah dinasnya di dekat Mapolres Pelabuhan Belawan.

    Iwan berkendara bersama istrinya, Yanti (48) dan anggota Polri yang merupakan ajudannya Briptu Diki Darmawan.

    Saat itu, Briptu Diki Darmawan yang berada di balik kemudi mengendaru mobil Toyota Innova dengan pelat B 120 ATH.

    Setibanya di lokasi kejadian, mobil yang ditumpangi Kompol Iwan menabrak dump truck BK 8177 XE yang berada di depannya.

    Akibatnya mobil yang ditumpangi Kompol Iwan menempel di belakang truk dan terseret sampai Tol Balmera KM0,200 Jalur B Kelurahan Belawan Bahari.

    “Setibanya di Km 8,250, mobil Iwan menabrak truk yang ada di depannya. Mobilnya sampai tersangkut di bagian bawah truk dan terseret sampai ke Km 0,200,” kata AKBP Janton Silaban dikutip dari kompas.com, Minggu (5/1/2025).

    Menurut Kapolres, mobil truk tersebut yang melaju dari Kawasan Industri Medan (KIM) ke arah Belawan tersebut tak menyadari bila ada mobil yang tersangkut di belakangnya.

    Hingga akhirnya ada saksi yang mengetahui hal tersebut.

    “Saksi melihat bahwa ada sebuah mobil yang menempel di belakang truk tersebut,” ujar Kapolres.

    Ia menjelaskan, saat itu saksi melihat kejadian tersebut dan meneriaki sopir truk untuk berhenti saat memasuki Gardu 12, kemudian mengadang truk tersebut.

    “Sopir truk tetap melaju dan hampir menabrak pengendara lain, kemudian saksi  melapor ke Sentral Komunikasi (SENKOM) melalui HT,” ucapnya.

    “Selanjutnya diarahkan ke Petugas Patroli dan Petugas Patroli memberhentikan sopir truk tersebut di KM 0.200,” sambungnya.

    Janton menyampaikan, setelah kejadian petugas dan warga pun langsung mengevakuasi para korban yang mengalami kecelakaan.

    “Untuk rekan saya, Iwan meninggal dunia di lokasi. Dia mengalami luka robek di bagian dahi kepala,” ucap Janton.

    Jenazahnya pun langsung dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Medan.

    “Untuk korban Diki Darmawan, mengalami luka pada hidung dan luka pada bagian tangan dan kaki,” ucapnya.

    “Istri almarhum atas nama Yanti mengalami luka robek di bagian dahi kepala dan tangan sebelah kiri,” ucapnya.

    Istri dan ajudan Kompol Iwan yang mengalami luka berat menjalani perawatan di RS PHC Belawan.

    Kini jenazah Kompol Iwan kini telah dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.

    Belum diketahui penyebab pasti kecelakaan yang menewaskan Wakapolres tersebut.

    Sosok Kompol Iwan Kurnianto

    Kompol Iwan Kurnianto kelahiran 1974. Sehingga usianya saat ini 50 tahun.

    Iwan memiliki satu istri bernama Yanti, berusia 48 tahun.

    Iwan Kurnianto sebelumnya menjabat Kabag Ops Polres Pelabuhan Belawan.

    Sejak September 2024, Iwan Kurnianto menjabat sebagai Wakapolres Pelabuhan Belawan, Polda Sumut.

    Sebelum bertugas di Polres Pelabuhan Belawan, Iwan Kurniawan juga sempat menjabat sebagai Kapolsek Beringin, Polresta Deli Serdang. 

    Selain itu, perwira menengah Polri itu pernah menjadi Kapolsek Mardinding, wilayah hukum Polres Tanah Karo.

     

    (tribunmedan.com/ kompas.com/ Goklas Wisely)

    Sebagaian dari artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul SOSOK Wakapolres Belawan Kompol Iwan Kurniawan Tewas Kecelakaan di Tol Belmera, Istri Luka Berat

  • Sosok Kompol Iwan Kurnianto, Wakapolres Belawan yang Tewas dalam Kecelakaan di Tol Belmera Medan – Halaman all

    Wakapolres Belawan Kompol Iwan Kurnianto Tewas Dalam Kecelakaan di Tol Belmera, Istri Luka Berat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MEDAN – Wakil Kepala Kepolisian Resort atau Wakapolres Pelabuhan Belawan Kompol Iwan Kurnianto meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas di Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa atau Tol Belmera KM 8,500 Jalur A, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Medan, Sumatera Utara, Minggu (5/1/2025) dini hari pukul 00.30 WIB.

    Peristiwa tragis tersebut terjadi saat Kompol Iwan Kurnianto bersama istri, Yanti (48) hendak kembali ke asrama setelah menjalankan tugas mengecek pos pengamanan di Medan Marelan dan memimpin apel arus balik Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada Sabtu (4/1/2025) pukul 23.00 WIB.

    Kompol Iwan bersama istri menumpang mobil Toyota Innova nomor Polisi B 120 ATH yang dikendarai ajudannya Briptu Diki Dermawan.

    Mobil awalnya melaju di jalan tol dari arah Medan menuju belawan.

    Setibanya di lokasi kejadian, mobil yang ditumpangi Kompol Iwan menabrak dump truck BK 8177 XE yang berada di depannya.

    Akibatnya mobil yang ditumpangi Kompol Iwan menempel di belakang truk dan terseret sampai Tol Balmera KM0,200 Jalur B Kelurahan Belawan Bahari.

    “Mobil truk tersebut awalnya melaju dari Kawasan Industri Medan (KIM) ke arah Belawan, saksi melihat bahwa ada sebuah mobil yang menempel di belakang truk tersebut,” kata Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Janton Silaban kepada Tribun-medan, Minggu (5/1/2025).

    Ia menjelaskan, saat itu saksi melihat kejadian tersebut dan meneriaki sopir truk untuk berhenti saat memasuki Gardu 12, kemudian mengadang truk tersebut.

    “Sopir truk tetap melaju dan hampir menabrak pengendara lain, kemudian saksi  melapor ke Sentral Komunikasi (SENKOM) melalui HT,” sebutnya.

    “Selanjutnya diarahkan ke Petugas Patroli dan Petugas Patroli memberhentikan sopir truk tersebut di KM 0.200,” sambungnya.

    Janton menyampaikan, setelah kejadian petugas dan warga pun langsung mengevakuasi para korban yang mengalami kecelakaan.

    “Korban (Kompol Iwan Kurnianto) meninggal di rumah sakit Bhayangkara Medan. Untuk korban Diki Darmawan, mengalami luka pada hidung dan luka pada bagian tangan dan kaki,” ucapnya.

    “Istri almarhum atas nama Yanti mengalami luka robek di bagian dahi kepala dan tangan sebelah kiri,” lanjutnya.

    Istri dan ajudan Kompol Iwan yang mengalami luka berat menjalani perawatan di RS PHC Belawan.

    Sementara, jenazah Kompol Iwan kini telah dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.

    Belum diketahui penyebab pasti kecelakaan yang menewaskan Wakapolres tersebut.

    Sosok Kompol Iwan Kurnianto

    Kompol Iwan Kurnianto kelahiran 1974. Sehingga usianya saat ini 50 tahun.

    Iwan memiliki satu istri bernama Yanti, berusia 48 tahun.

    Iwan Kurnianto sebelumnya menjabat Kabag Ops Polres Pelabuhan Belawan.

    Sejak September 2024, Iwan Kurnianto menjabat sebagai Wakapolres Pelabuhan Belawan, Polda Sumut.

    Sebelum bertugas di Polres Pelabuhan Belawan, Iwan Kurniawan juga sempat menjabat sebagai Kapolsek Beringin, Polresta Deli Serdang. 

    Selain itu, perwira menengah Polri itu pernah menjadi Kapolsek Mardinding, wilayah hukum Polres Tanah Karo.

     

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul SOSOK Wakapolres Belawan Kompol Iwan Kurniawan Tewas Kecelakaan di Tol Belmera, Istri Luka Berat

  • Janda Asal Sumedang Buang Bayi yang Baru Dilahirkan Di Kebun, Ceceran Darah Membuatnya Tak Berkutik – Halaman all

    Janda Asal Sumedang Buang Bayi yang Baru Dilahirkan Di Kebun, Ceceran Darah Membuatnya Tak Berkutik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG – Nafa Nursifa (24), seorang janda tega membuang bayi hasil hubungan gelap yang baru dilahirkannya di kebun sekitar Desa Gunasari, Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (4/1/2025) petang.

    Kasus terungkap setelah warga menemuan bayi laki-laki dengan tali pusar masih menempel Sabtu sekira pukul 18.45 WIB. 

    Kondisi bayi saat ditemukan berada di dalam kardus air mineral dan dalam kondisi hidup.

    Kemudian bayi tersebut langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Umar Wirahadikusumah untuk mendapatkan perawatan.

    Penemuan bayi berawal saat seorang warga hendak memperbaiki saluran air.

    Kemudian warga tersebut melihat ada kardus di kebun.

    Saat kardus dibuka, ditemukan bayi yang masih lengkap dengan tali pusar dalam kondisi hidup.

    Temuan tersebut pun langsung dilaporkan kepada aparat setempat hingga akhirnya polisi datang dan menyelidiki kasus tersebut.

    Tak butuh waktu lama bagi kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut.

    Polisi meringkus sejoli yang menjadi pelaku pembuang bayi tersebut, Minggu (5/1/2025).

    Pelaku yang diringkus adalah Didin Sukarya (31) warga Dusun Cibitung RT 01/06 Desa Sirnamulya, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.

    Serta, Nafa Nursifa (24), warga Dusun Sembir RT 04/ 09 Desa Gunasari, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang.

    Nafa diduga adalah ibu dari bayi tersebut.

    “Jadi ada kejadian kemarin, Sabtu petang, seorang anak dibuang sekitar jam 18.45, kami sebelumnya berkoordinasi untuk mengetahui usia bayi,”

    “RSUD Umar Wirahadi Kusumah mengatakan usianya 12 jam, kami menyelidiki terhadap TKP, olah TKP dengan Unit PPA, Resmob dan Reskrim Polsek Sumedang Selatan,” kata Kasatreskrim Polres Sumedang, AKP Uyun Saepul Uyun di Mapolres Sumedang, Minggu. 
     
    Dia menjelaskan, jeda waktu yang pendek dari melahirkan sampai dibuang itu memantik tanda tanya.

    Polisi kemudian dapat informasi bahwa di area TKP itu ada sosok seorang perempuan yang ada perubahan tubuh. 

    “Seperti hamil tanpa ada suami, kami lakukan pendalaman, penyelidikan, kami kemudian juga bertemu dengan pihak yang bersangkutan, dibantu kepala dusun, dan bidan,”  

    “Diduga, ibu tersebut merupakan ibu anak yang dibuang itu, Dilihat dari adanya ceceran darah, di kamar mandi, rumah, dan tempat tinggal di sana,” katanya. 

    Lelaki yang menemani perempuan itu membuang bayi menurut Kasatreskrim merupakan pacar perempuan tersebut.  

    “Kami amankan, memang histeris dan syok juga (perempuan itu), tapi kami coba lakukan tindakan kepolisian, dibawa ke Satreskrim Polres Sumedang,” katanya. 

    Kemudian keduanya pun dibawa ke Polres Sumedang untuk menjalani pemeriksaan.

    Hasil pemeriksaan terungkap bila Nafa bukan kali ini melahirkan. 

    Dia merupakan single parent atau janda yang punya anak usia 6 tahun. 

    AKP Uyun mengatakan ada indikasi kehamilan itu akibat menjalin hubungan dengan lelaki bernama Didin. 

    “Informasi bahwa punya pacar, kami amankan juga, jaraknya (tempat tinggal Didin) 8 km dari TKP, masih di daerah Sumedang,” katanya.

    Pelaku melahirkan bayi tersebut secara normal di kamar mandi kemudian membuangnya. 

    “Melahirkannya secara normal, statusnya single parrent, punya anak kecil 6 tahun, melahirkan di kamar mandi,” ucapnya. 

    Atas perbuatannya kedua pelaku diancam pasal 305 KUHP, tentang pembuangan bayi baru lahir, dengan ancaman hukuman 5,6 tahun penjara.

    Penulis: Kiki Andriana

  • Fakta Kecelakaan di Tol Cipularang KM 97 Purwakarta, Berawal Truk Muatan Batu Tak Kuat Menanjak – Halaman all

    Fakta Kecelakaan di Tol Cipularang KM 97 Purwakarta, Berawal Truk Muatan Batu Tak Kuat Menanjak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut sejumlah fakta kecelakaan di Tol Cipularang Km 97 A, tepatnya di wilayah Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (5/1/2025).

    Kecelakaan di Tol Cipularang melibatkan tabrakan beruntun truk bermuatan batu, bus, hingga minibus.

    Kecelakaan beruntun di Tol Cipularang menjadi catatan kelam dunia transportasi di awal tahun 2025.

    Fakta-fakta kecelakaan di Tol Cipularang yang dirangkum Tribunnews:

    1. Kronologi

    Kecelakaan terjadi di Jalan Tol Cipularang Km 97+200 arah ke Bandung sekira pukul 09.11 WIB, Tribun Jabar melaporkan.

    Kecelakaan melibatkan enam kendaraan, yaitu satu unit truk, dua bus, dan tiga mini bus atau mobil pribadi.

    Diketahui, kecelakaan terjadi karena diduga truk bermuatan batu bara tidak kuat menanjak hingga akhirnya hilang kendali dan menabrak sejumlah kendaraan di belakangnya.

    Hal itu diungkapkan petugas PJR Tol Cipularang, Ipda Dadang Setiawan.

    Truk Hino Tronton yang dikemudikan Pingi, warga Lampung Tengah mundur setelah gagal menanjak di jalur tersebut. 

    “Truk itu kemudian menghantam bus PO Primajasa jurusan Bekasi-Garut, mobil travel, dan dua minibus yang berada di belakangnya,” kata Dadang kepada wartawan di Kantor PJR Tol Cipularang, Minggu (5/1/2025).

    Saksi mata yang berada sekitar 10 meter dari lokasi kejadian, Himawan, menceritakan detik-detik kecelakaan itu. 

    Menurutnya, ia melihat dengan jelas truk mundur hingga tertabrak bus yang berusaha menghindar. 

    “Sopir bus sudah berusaha menghindar, tapi akhirnya tetap menabrak bagian belakang truk dan bus itu malah berbalik arah, awalnya menuju Bandung, tapi setelah tertabrak, jadi mengarah ke Jakarta,” ujarnya.

    Gozali, seorang penumpang minibus yang berada tepat di belakang truk, juga menceritakan pengalaman seramnya. 

    Ia mencoba menghindar, namun jarak yang terlalu dekat membuatnya tak sempat, sehingga bagian belakang minibusnya tertabrak truk.

    Salah satu saksi mata, Ridwan menjelaskan saat peristiwa terjadi ia tak menyangka bahwa truk yang berada di depannya itu hilang kendali.

    “Saat kejadian, truk itu kaya alami rem blong sampai akhirnya mundur ke belakang. Kami sudah menghindar, tapi akhirnya kena tabrak juga dari kendaraan lain,” ucapnya.

    Ia mengatakan, kendaraan yang tertabrak terlebih dahulu adalah Bus Primajasa tujuan Bekasi-Garut.

    “Bus dulu yang kena tabrak, terus tiga kendaraan lainnya. Kebetulan kami rombongan keluarga dari Bekasi mau ke Bandung,” ucapnya.

    Bus dan truk yang terlibat kecelakaan di Tol Cipularang KM 97 arah Bandung, Jawa Barat (Istimewa)

    2. Jumlah Korban

    Akibat kecelakaan ini, petugas sempat menyebut dua orang mengalami cedera.

    Namun, update terbaru korban luka-luka bertambah menjadi empat orang.

    Salah satunya adalah kondektur bus Primajasa yang mengalami patah tulang pada lengannya, sementara penumpang lainnya mengalami luka ringan.

    “Tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini dan berdasarkan data sementara,” ungkap Manager Representative Office 3 Jasa marga Metropolitan Tollroad Regional Division Plaza Tol Pasteur, Bandung, Agni Mayvinna.

    Dilaporkan Tribun Jabar, kecelakaan mengakibatkan kemacetan di ruas jalan tol.

    Tetapi, kurang dari satu jam, lalu lintas sudah lancar setelah evakuasi kendaraan dan puing batu berhasil dilakukan oleh petugas gabungan.

    3. Pengakuan Korban Luka

    Dari empat korban luka, Masdi (56), kondektur bus PO Primajasa, mengalami luka berat.

    Ia mengalami patah tulang di bagian dada dan cedera parah di wajah serta kepala. 

    Sementara itu, tiga korban lainnya yang merupakan penumpang bus adalah Omah, Ronam, dan Satria, hanya mengalami luka ringan. 

    Ketiganya adalah satu keluarga yang sedang dalam perjalanan pulang ke Garut, Jawa Barat.

    Masdi, yang menjadi saksi dalam insiden tersebut, menceritakan bahwa kecelakaan bermula ketika truk yang berada di depan bus tidak kuat menanjak dan mundur secara tiba-tiba. 

    Ia tak menyangkan bus PO Primajasa akan menjadi kendaraan yang terhantam lebih dahulu oleh truk tersebut.

    “Karena di depan ada banyak kendaraan lain, saya pikir bus Budiman duluan yang kena, ternyata langsung hantam kami, dan saya pun tidak sadarkan diri, bangun-bangun sudah berada di baju jalan dijagain sama polisi,” ujar Masdi kepada wartawan di RS Abdul Radjak Purwakarta, Minggu (5/1/2025) siang.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Kondektur PO Primajasa Kaget Busnya Ditabrak Truk Mundur.

    (Tribunnews.com/Gilang Putranto) (TribunJabar.id/Deanza Falevi)