Category: Tribunnews.com Regional

  • Seorang Polisi di Lampung Ditemukan Tewas di Rumahnya, Ada Luka di Leher – Halaman all

    Seorang Polisi di Lampung Ditemukan Tewas di Rumahnya, Ada Luka di Leher – Halaman all

    Saat ini tim gabungan tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui motif Briptu EA mengakhiri hidup.

    Tayang: Rabu, 8 Januari 2025 04:08 WIB

    Tribunnews.com

    Ilustrasi Polisi. Saat ini tim gabungan tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui motif Briptu EA mengakhiri hidup. 

    TRIBUNNEWS.COM, – Briptu EA yang merupakan anggota Polres Way Kanan, Lampung, ditemukan tewas di rumahnya yang berada di Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan, Lampung, Selasa (7/1/2025) sekira pukul 15.00 WIB.

    Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadillah Astutik mengatakan, Briptu EA ditemukan dengan luka pada leher akibat benda tajam.

    “Adapun peristiwa tersebut terjadi di rumah korban, saat Briptu EA sedang lepas dinas,” kata Umi dikutip dari TribunLampung, Rabu (8/1/2025).

    Ia menjelaskan, saat ini tim gabungan tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui motif Briptu EA mengakhiri hidup.

    Adapun jenazah Briptu EA sudah dibawa ke rumah sakit untuk keperluan autopsi dan proses lebih lanjut seusai peristiwa tersebut.

    “Kami, Polda Lampung, turut berduka cita atas kejadian ini, kami berharap seluruh pihak menunggu hasil resmi dari penyelidikan sebelum menyebarkan informasi yang belum terverifikasi,” papar Umi. (Bayu Saputra/TribunLampung)

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Limbah Medis Berceceran di Jembatan Penghubung Karawang-Bekasi, Ada Suntikan hingga Obat – Halaman all

    Limbah Medis Berceceran di Jembatan Penghubung Karawang-Bekasi, Ada Suntikan hingga Obat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Limbah medis berceceran di jembatan wilayah Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada Selasa (7/1/2025).

    Sampah medis berceceran seperti suntikan, bekas obat dan limbah medis lainnya di besi jembatan penghubung antara Karawang dan Kabupaten Bekasi tersebut.

    Diduga limbah tersebut dibuang ke Sungai Citarum, tetapi sisanya tersangkut.

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang Iwan Ridwan mengatakan, pihaknya telah melakukan verifikasi lapangan ke lokasi.

    Dalam hasil verifikasi, Limbah medis ditemukan berceceran di atas palang besi jembatan. 

    Pihaknya menduga limbah tersebut dibuang oleh oknum pengelola fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).

    “Menurut keterangan salah satu pedagang yang kami wawancarai, keberadaan jembatan tersebut sering digunakan oleh warga yang melintas menggunakan kendaraan sebagai tempat membuang sampah ke sungai Citarum. Sampah yang akan dibuang ke sungai sebagian tersangkut di palang besi,” kata Iwan saat dihubungi dikutip dari TribunJabar, Rabu (8/1/2025).

    Menurutnya, berdasarkan pemantauan lapangan, terdapat 5 fasyankes yang berada di desa terdekat dengan jembatan yaitu Desa Sumbersari Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi.

    Kemudian, kata Iwan, dari kesepakatan seluruh instansi yang ikut verifikasi lapangan, limbah medis tersebut harus dievakuasi. 

    “Mengingat medan yang sulit, dengan dibantu oleh beberapa personil BPBD Kabupaten Karawang, limbah medis dapat diangkat dan diangkut menggunakan kendaraan Polsek Rengasdengklok utk disimpan di TPS limbah medis Puskesmas Rengasdengklok, yang selanjutnya akan diserahkan ke pengolah limbah b3 berizin,” kata dia.

    ia mengungkapkan, pihaknya masih belum mengetahui terkait pelaku pembuang limbah medis yang belum diketahui. 

    “Jadi kita perlu koordinasi lebih lanjut, baik antara aparat penegak hukum maupun Pemerintah Kabupaten Karawang dan Bekasi,” kata dia. (Cikwan Suwandi/TribunJabar)

     

  • Geger Penemuan Mayat Janda 3 Anak di Kepri, Penyebab Kematian Belum Dipastikan – Halaman all

    Geger Penemuan Mayat Janda 3 Anak di Kepri, Penyebab Kematian Belum Dipastikan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BATAM – Warga Air Kolek, Kelurahan Ranai Kota, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, dikejutkan oleh penemuan mayat seorang janda tiga anak bernama Dewi Anglina (31) di rumah kontrakannya, Selasa (7/1/2025). 

    Kematian yang mendadak ini telah memicu kehebohan di kalangan masyarakat setempat.

    Penemuan mayat itu bermula saat salah satu anak Dewi yang masih bersekolah tingkat SMP dan SD memanggil ibunya untuk mengantarnya ke sekolah sekitar pukul 06.30 WIB.

    Ketika anaknya berteriak memanggil, warga setempat merasa ada yang tidak beres dan segera mendatangi kontrakan Dewi.

    Kapolres Natuna AKBP Nanang Budi Santosa, melalui Kasat Reskrim AKP Apridony, mengkonfirmasi bahwa penemuan mayat tersebut.

    Jenazahnya lantas dibawa ke  RSUD Natuna dan penyebab kematian masih dalam penyelidikan.

    Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan telah memasang garis polisi di lokasi.

    “Kami sedang mengumpulkan barang bukti dari tempat kejadian perkara dan juga mendatangkan dokter spesialis forensik dari rumah sakit Bayangkara Polda Kepri untuk dilakukan otopsi,” terang Apridony.

    Kematian Dewi Anglina telah memicu spekulasi di kalangan warga, dengan beberapa orang menduga ada kejanggalan.

    Penemuan mayat ini telah memicu spekulasi di masyarakat, sebagian warga menduga ada unsur kejanggalan.

    Pihak kepolisian belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan motif di balik kematian ini. 

    Apridony juga meminta warga untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan spekulasi yang belum benar, kamu akan segera lakukan penyelidikan” pungkasnya. (TribunBatam.id/Birri Fikrudin)

  • Wanita di Palembang Dianiaya dan Diancam Dibunuh Suami, Ini Gara-garanya – Halaman all

    Wanita di Palembang Dianiaya dan Diancam Dibunuh Suami, Ini Gara-garanya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang wanita berinisial SH (31) warga IB II Palembang, Sumatra Selatan melaporkan suaminya, WN, ke Polrestabes Palembang setelah mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

    Laporan tersebut disampaikan pada Selasa (7/1/2025) siang, setelah SH merasa terancam nyawanya.

    Peristiwa ini bermula ketika WN menghubungi SH melalui telepon dan meminta agar SH mengantarkan anak mereka.

    Dalam percakapan tersebut, WN mengancam akan membunuh SH jika ia tidak memenuhi permintaannya.

    “Aku (WN) bunuh kamu jika tidak mau mengantarkan anak aku,” ujar SH menirukan ancaman suaminya.

    Merasa tertekan, SH akhirnya setuju untuk mengantarkan anak mereka ke tempat mertuanya yang berjualan di Jalan Merdeka, tepatnya di samping Pom Bensin Alex Noerdin, Kelurahan 29 Ilir, Kecamatan IB II Palembang.

    Setelah SH sampai di TKP, tiba-tiba WN juga tiba di TKP, dan langsung kembali berkata “Lihat anak kau takut lihat aku”.

    Setelah mengucapkan kalimat tersebut, WN langsung melakukan penganiayaan dengan menendang SH di bagian bahu sebelah kanan.

    Akibat tindakan kekerasan tersebut, SH mengalami luka lebam di bagian tubuhnya.

    “Saya tidak terima, Pak. Oleh itulah saya laporan ke sini berharap pelaku ini ditangkap,” ungkap SH kepada petugas.

    Kepala SPKT Polrestabes Palembang, AKP Hery membenarkan adanya laporan KDRT yang diterima dari SH.

    “Laporan korban sudah kita terima dan akan ditindaklanjuti segera oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) untuk melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku,” tegasnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • PMI Asal Buleleng Diduga Dibunuh di Malaysia, Jasadnya Ditemukan di Kamar Hotel – Halaman all

    PMI Asal Buleleng Diduga Dibunuh di Malaysia, Jasadnya Ditemukan di Kamar Hotel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Buleleng, Bali, Ni Ketut Nurhayati (39), dilaporkan meninggal dunia di Malaysia.

    Menurut informasi yang beredar, Nurhayati diduga menjadi korban pembunuhan.

    Kabar meninggalnya Ketut Nurhayati pertama kali disampaikan melalui unggahan akun media sosial Facebook oleh Srimulyani Devi, Senin (6/1/2025).

    Dalam unggahan tersebut, Srimulyani membuka donasi untuk pemulangan jenazah Nurhayati yang bekerja secara ilegal di Malaysia.

    Hingga saat ini, unggahan tersebut telah mendapatkan 79 komentar dan 64 kali dibagikan.

    Proses pemulangan jenazah Ketut Nurhayati terkendala oleh kekurangan biaya.

    Relawan sesama PMI di Malaysia telah mengumpulkan donasi sebesar Rp8 juta, namun masih kurang Rp10 juta dari total biaya yang dibutuhkan, yaitu sekira Rp18 juta.

    Tribun Bali berhasil menghubungi Luh Sri Mulyani, yang mengungkapkan ia mengetahui peristiwa meninggalnya Nurhayati pada Selasa (31/12/2024), namun baru mendapatkan konfirmasi pada 4 Januari 2025.

    Informasi awal mengenai kejadian ini tersebar melalui grup WhatsApp TKW Malaysia.

    “Saya lebih dulu mencari kebenaran info itu. Hingga saya mendapatkan kabar langsung dari teman kerja mbak Nurhayanti (korban), yang membenarkan informasi itu. Ia sempat dihubungi Polisi di Malaysia dan ditunjukkan foto dan videonya,” jelas dia, Selasa (7/1/2025).

    Dikatakan, Nurhayati ditemukan meninggal dunia di sebuah kamar hotel dengan berlumuran darah. Lokasi hotelnya di wilayah Puchong, Malaysia.

    Polisi setempat menduga korban meninggal dunia karena dibunuh.

    “Waktu ditemukan (jenazahnya) di kamar hotel ditutupi selimut dan berlumuran darah,” ujar dia.

    Setelah memastikan identitas korban, Sri Mulyani menghubungi keluarga Nurhayati untuk meminta izin membuka donasi pemulangan jenazah.

    “Setelah diizinkan, saya memposting di Facebook. Hingga saat ini, dana yang terkumpul sudah Rp7 juta yang akan diserahkan kepada keluarga almarhum,” tambahnya.

    Jenazah Ketut Nurhayati direncanakan akan diterbangkan dari Malaysia pada Rabu (8/1/2025) pukul 09.00 waktu setempat.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Pelaku Penembakan Rudi S Gani Diduga Terbiasa Pakai Senjata – Halaman all

    Pelaku Penembakan Rudi S Gani Diduga Terbiasa Pakai Senjata – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus penembakan pengacara Rudi S Gani yang terjadi saat malam pergantian tahun di rumahnya, Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, terus didalami oleh pihak kepolisian.

    Penembakan ini mengundang perhatian publik dan berbagai kecurigaan muncul setelah sepekan kejadian tersebut.

    Istri almarhum, Hj Maryam (45), telah memberikan kesaksian kepada penyidik dan menyerahkan bukti-bukti dugaan ancaman yang dialami suaminya sebelum penembakan.

    Kesaksian ini menjadi salah satu kunci dalam penyelidikan kasus yang menggemparkan ini.

    Ketua Tim Pencari Fakta (TPF) Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Makassar, Tadjuddin Rachman, menyatakan pelaku penembakan diduga bukanlah orang awam dalam penggunaan senjata.

    “Tentu, orang yang biasa menggunakan itu barang senjata,” ujar Tadjuddin saat ditemui di Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, pada Selasa (7/1/2025).

    Dalam pengusutan kasus ini, pihak berwenang telah mengumpulkan beberapa barang bukti penting.

    Salah satunya adalah bukti elektronik berupa percakapan di media sosial yang diduga berkaitan dengan peristiwa penembakan tersebut.

    Informasi ini diharapkan dapat membantu mengungkap motif dan pelaku di balik insiden tragis ini.

    “Bukti elektronik soal pengancaman percakapan di media sosial,” tambah Tadjuddin.

    3 Sosok Dicurigai

    Istri almarhum, Hj. Maryam (45), memberikan kesaksian kepada penyidik Polres Bone di Mapolda Sulsel pada Senin (6/1/2025).

    Hj. Maryam menjawab 39 pertanyaan dari penyidik selama lebih kurang delapan jam didampingi oleh Tim Pencari Fakta (TPF) Peradi Makassar.

    Dari pemeriksaan tersebut, terungkap terdapat tiga sosok yang dicurigai terlibat dalam pembunuhan Rudi S Gani.

    Ketua TPF Peradi Makassar, Tadjuddin Rachman, menyatakan kecurigaan kini terfokus pada tiga orang yang diduga memiliki peran berbeda dalam kasus ini.

    “Yang ibu curiga ada tiga, nanti mengerucut karena ada namanya pelaku utama, ada intelektual, dan ada yang membantu, jadi turut serta,” ungkapnya.

    Tadjuddin juga menambahkan ada kemungkinan unsur perencanaan dalam kasus pembunuhan ini.

    “Untuk sementara ini masih 338 penganiayaan yang mengakibatkan kematian, masih belum digunakan 340 pembunuhan berencana,” jelasnya.

    Saat ini, penyidik telah memeriksa sebanyak 18 saksi terkait kasus penembakan misterius ini.

    “Di antara tiga orang disebut, ada yang menyuruh melakukan, ada yang melakukan, dan ada yang membantu,” kata Tadjuddin.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Briptu WR Penipu Rekrutmen Bintara Polri untuk Judi Online Bakal Jalani Sidang Etik   – Halaman all

    Briptu WR Penipu Rekrutmen Bintara Polri untuk Judi Online Bakal Jalani Sidang Etik   – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Briptu WR oknum polisi terjerat kasus penipuan rekrutmen Bintara Polri akan menjalani sidang etik.

    Anggota Polres Pemalang itu saat ini sudah diamankan Propam Polda Jawa Tengah.

    Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto mengatakan Briptu WR sudah ditetapkan tersangka.

    “Yang bersangkutan proses etiknya dalam waktu dekat akan di sidang etik,” ucapnya kepada wartawan Selasa (7/1/2025).

    Artanto mengatakan bahwa Briptu WR menjanjikan kepada korban untuk anaknya bisa masuk Bintara Polri dan harus membayar Rp900 juta.

    Setelah uang diterima untuk masuk janji itu tidak terjadi.

    “Ya ini dugaannya penipuan dan penggelapan terus yang bersangkutan sudah ditahan, diproses berkas perkaranya dan dia kemudian dikenakan pasal 372 dan 378 KUHP,” imbuh Artanto.

    Diketahui uang hasil penipuan tersebut dipakai tersangka untuk judi online.

    Sebelumnya, kasus penipuan rekrutmen Bintara Polri yang dilakukan oknum polisi Briptu WR (32) sudah naik ke tahap penyidikan.

    Briptu WR menipu seorang warga Pemalang, Jawa Tengah bernama Suratmo (57) dengan menjanjikan dua anak korban menjadi anggota polri.

    Tersangka kenal dengan keluarga korban.

    Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo membenarkan kasus dugaan penipuan masuk Polri pidananya masih proses.

    Menurutnya, koban sudah membuat laporan di Polres Pemalang.

    “Iya kasus sudah naik sidik, tinggal tunggu P21 dari penyidik,” ungkapnya, Selasa (7/1/2025).

    Awalnya, korban ingin menyelesaikan kasus ini secara mediasi dan meminta uangnya kembali.

    Namun, Briptu WR tak dapat mengembalikannya karena uang Rp900 juta telah habis.

    Setelah ditetapkan tersangka, berkas perkara Briptu WR dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Pemalang.

    Laporan kasus ini diterima Polres Pemalang pada September 2023 lalu.

    Kasus ini mendapat atensi dari Kapolda Jateng dan menegaskan tak ada praktik pencaloan dalam rekrutmen anggota polri.

    “Para pemuda dan pemudi persiapkan diri dengan baik sebab penerimaan Polri tidak ada pungutan biaya, karena dilaksanakan dengan prinsip bersih, transparan, akuntabel, dan humanis,” tegasnya.
     

  • Motif Ayah dan Anak di Deli Serdang Bunuh Tetangga, Jasad Korban Ditemukan di Parit – Halaman all

    Motif Ayah dan Anak di Deli Serdang Bunuh Tetangga, Jasad Korban Ditemukan di Parit – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bakti Kaban (60) dan Alfredo Kaban (31) ditangkap usai melakukan pembunuhan di Desa Suka Maju, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang, Sumatra Utara pada Jumat (3/1/2025).

    Ayah dan anak tersebut menikam tetangganya, Matius Ginting (44) hingga tewas.

    Kapolrestabes Medan, Kombes pol Gidion Arief Setyawan, mengatakan kasus pembunuhan terungkap setelah teriakan korban di dengar warga.

    “Lalu, korban ditemukan tergeletak di dalam parit dan bersimbah darah. Di situ ada saksi yang melihat korban bersama Bakti,” bebernya.

    Korban sempat dilarikan ke rumah sakit usai ditikam, namun nyawanya tak tertolong.

    “Setibanya di Rumah Sakit Bethesda, korban sudah dinyatakan meninggal dunia,” paparnya, Senin (6/1/2025), dikutip dari TribunMedan.com.

    Sejumlah saksi sempat diperiksa dan terungkap korban terlibat cekcok sebelum tewas.

    “Pada saat saksi hendak menolong korban untuk membawa ke klinik,” lanjutnya.

    Petugas kepolisian kemudian memburu pelaku yang telah diketahui identitasnya.

    Proses penangkapan dilakukan di sebuah hotel di Kecamatan Medan Tuntungan.

    “Para pelaku menyewa satu kamar hotel sebagai tempat persembunyiannya. Kemudian petugas melakukan melakukan pengepungan dan menangkap para pelaku,” sambungnya.

    Barang bukti milik pelaku diamankan untuk kepentingan penyelidikan.

    Setelah ditelusuri, terungkap motif pembunuhan karena korban sering menghina Alfredo Kaban.

    Kasatreskrim Polsek Sunggal, AKP Budiman Simanjuntak, mengatakan Matius tidak terima anaknya direndahkan sehingga merencanakan penikaman.

    “Sekitar tiga tahun lalu, korban menuduh Alfredo ini pacaran di gereja, diejek-ejeklah. Dari situ, mereka berselisih,” tuturnya.

    Pelaku dan korban sempat berselisih saat bertemu di sebuah warung.

    “Nah, Alfredo ini mengambil pisau dan bertemu korban dekat gereja. Pak Bakti juga ke lokasi membawa pisau. Di situlah korban ditikam,” terangnya.

    Petugas kepolisian menemukan sejumlah luka tusukan pada jasad korban.

    “Ini dua pelaku membawa pisau dan menusuk. Motifnya, ya sakit hati diejek korban,” tukasnya.

    Akibat perbuatannya, kedua pelaku dapat dijerat Pasal 338 Jo 340 Subs 351 ayat 3 KUHPidana.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunMedan.com dengan judul Bapak dan Anak Tikam Tetangga hingga Tewas di Deli Serdang, Para Pelaku Sempat Sembunyi di Hotel

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunMedan.com/Alfiansyah)

  • Penemuan Limbah Medis di Sungai Citarum Karawang, Ada Jarum Suntik hingga Obat-obatan – Halaman all

    Penemuan Limbah Medis di Sungai Citarum Karawang, Ada Jarum Suntik hingga Obat-obatan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG – Limbah medis terlihat menumpuk di Sungai Citarum tepatnya di di Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok,  Karawang, Jawa Barat, Selasa (7/1/2025).

    Limbah medis ditemukan berserakan di bawah jembatan yang menghubungkan Karawang dan Kabupaten Bekasi.

    Jenis limbah yang ditemukan termasuk jarum suntik, slang infus, dan berbagai obat-obatan.

    Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan Hidup dan Kebersihan DLHK Karawang, Meli Rahmawati, pihaknya menerima laporan dari masyarakat dan segera mengunjungi lokasi kejadian.

    “Kami langsung ke lokasi dan melihat langsung ceceran limbah medis yang tersangkut di jembatan itu,” ungkap Meli pada Selasa sore.

    Setelah mengunjungi lokasi, Meli dan timnya melakukan wawancara dengan warga setempat.

    Beberapa warga mengaku menyaksikan oknum yang diduga membuang limbah medis ke sungai.

    Namun, tidak semua limbah yang dibuang masuk ke dalam sungai karena sebagian besar tersangkut di struktur besi penahan jembatan.

    Hasil dari penelusuran menunjukkan bahwa pembuangan limbah medis di Sungai Citarum bukanlah hal baru.

    Ini sudah beberapa kali terjadi, dan hal ini menimbulkan keprihatinan yang mendalam di kalangan pihak berwenang.

    “Kami akan berupaya untuk menemukan pelakunya dengan bekerjasama dengan polisi,” kata Meli.

    Meli menegaskan pentingnya penegakan hukum dalam kasus ini.

    Dinas Lingkungan Hidup berkomitmen untuk segera menindaklanjuti kasus ini.

    “Jika pelaku berhasil ditemukan, pihaknya akan memproses secara hukum untuk mencegah kejadian serupa di masa depan,” katanya.

     

  • Granat Nanas Ditemukan di Dapur Rumah Warga di Bogor, Terbungkus Plastik dan Dilakban – Halaman all

    Granat Nanas Ditemukan di Dapur Rumah Warga di Bogor, Terbungkus Plastik dan Dilakban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang warga Kampung Babakan Tumas, Desa Cikeas, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menemukan granat genggam jenis nanas di dapur rumahnya, Sabtu (4/2/2025).

    Penemuan ini mengundang perhatian dan kehadiran tim penjinak bom dari Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.

    Kapolsek Sukaraja, Kompol Hida Tjahjono, membenarkan penemuan benda berbahaya tersebut.

    “Ditemukan berada dalam lemari area dapur rumah, terbungkus dalam plastik putih, dalam kondisi dilakban,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Selasa (7/1/2025).

    Saksi yang menemukan granat, Wira Pradesa, menyatakan benda tersebut diduga merupakan peninggalan orang tuanya, yang merupakan pensiunan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

    “Diduga granat tersebut adalah milik orang tuanya semasa berdinas sebagai Anggota TNI aktif di Koramil Sukaraja,” katanya.

    Setelah penemuan tersebut, tim Jibom langsung melakukan penanganan.

    Granat yang diduga masih aktif itu kemudian dimusnahkan di wilayah Kampung Sukaraja, Desa Cikeas, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).