Category: Tribunnews.com Regional

  • Terungkap Bus Melaju Tidak Terkendali Sejauh Sekitar 2 Kilometer Sebelum Seruduk Motor dan Mobil – Halaman all

    Terungkap Bus Melaju Tidak Terkendali Sejauh Sekitar 2 Kilometer Sebelum Seruduk Motor dan Mobil – Halaman all

    Polisi juga tengah menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mencari tahu penyebab bus hilang kendali

    Tayang: Rabu, 8 Januari 2025 22:06 WIB |
    Diperbarui: Rabu, 8 Januari 2025 22:08 WIB

    Tangkapan Layar CCTV

    CCTV Rekam Bus Maut Penumpang Siswa SMK TI Bali Global Badung Tabrak Pengendara di Kota Batu 

    TRIBUNNEWS.COM, KOTA BATU – Kecelakaan maut Bus pariwisata asal Bali Nopol DK 7942 GB yang diduga mengalami rem blong di Kota Batu diketahui melaju tanpa kendali sejauh sekira 2 Km pada Rabu (8/1/2025) malam.

    Diduga para korban tewas yang tergeletak di jalan mulai di depan mal Batu Town Square (Batos) itu adalah pengendara motor yang diseruduk bus maut itu.

    Sampai dengan saat ini belum diketahui pasti jumlah korban luka maupun korban meninggal karena masih dilakukan pendataan oleh pihak kepolisian.

    Selain melakukan pendataan korban, polisi juga tengah menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mencari tahu penyebab bus hilang kendali hingga menabrak banyak pengendara.

    Dari CCTV disekitar lokasi kejadian, memperlihatkan bus berpenumpang rombongan kunjungan industri dari SMK Bali Global Badung tujuan Semarang-Yogyakarta-Malang itu melaju tak terkendali dari Jalan Imam Bonjol dengan kontur jalan menurun, dan menabrak kendaraan-kendaraan yang ada di depannya.

    Kemudian sesampainya di perempatan depan Batu Town Square (Batos) Kota Batu bus berbelok ke kanan, dan meluncur kencang menuju Jalan Patimura dan Jl Ir Soekarno hingga akhirnya berhenti di depan Sekolah Al Kitab Kota Batu yang berada di Beji.

    “Jaraknya lumayan jauh kalau dilihat dari CCTV yang beredar di grup WA. Ya sekitar 2 kilometer dari Imam Bonjol sampai berhenti di depan Sekolah Al Kitab Beji. Berhenti setelah nabrak pohon,” kata warga Beji, Endi kepada Suryamalang.com, Rabu (8/1/2025).

    Sejumlah pengendara motor mengalami luka-luka, bahkan nampak ada beberapa korban meninggal dunia yang dimasukan ke kantong jenasah untuk dievakuasi.

    Saat ini seluruh korban dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Brata Kota Batu. (Surya Malang/Dya Ayu)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Kronologis Pencari Rumput Tewas Diterkam Harimau di Mukomuko Bengkulu, Kondisi Korban Memprihatinkan – Halaman all

    Kronologis Pencari Rumput Tewas Diterkam Harimau di Mukomuko Bengkulu, Kondisi Korban Memprihatinkan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MUKOMUKO – Ibnu Oktavianto (22) warga Desa Tunggal Jaya, Kecamatan Teras Terunjam, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu tewas diterkam Harimau Sumatera, Rabu (8/1/2025).

    Jenazahnya ditemukan warga di semak-semak perkebunan sawit milik warga dalam kondisi tubuh penuh luka, serta kaki kiri korban hanya tinggal tulang.

    Kapolsek Teras Terunjam, IPTU Irfansyah Damanik mengatakan peristiwa bermula saat korban Ibnu Oktavianto pamit kepada keluargannya untuk pergi mencari rumput untuk pakan ternak kambingnya.

    “Korban pamit dengan keluargannya pada Selasa 7 Januari 2025, Sekitar pukul 15.00 WIB untuk mencari rumput (ngarit, red) untuk hewan ternak kambil miliknya,” ungkap IPTU Irfansyah Damaik, Rabu (8/1/2025).

    Irfansyah menjelaskan, setelah pamit keluarga korban menunggu korban pulang seperti biasanya.

    Namun sekitar pukul 22.00 WIB, korban tak kunjung pulang ke rumah.

    Kemudian nenek korban langsung melaporkan kejadian itu ke tetangganya.

    “Sekitar pukul 22.00 WIB korban belum pulang, akhirnya nenek korban melapor ke tetangganya untuk mencari korban,” tutur Irfansyah.

    Irfansyah juga menjelaskan, sekitar pukul 22.10 WIB warga yang menerima adanya orang hilang langsung melakukan pencarian di seluruh kebun masyarakat di Desa Tunggal Jaya.

    Sekitar pukul 23.30 WIB, warga menemukan korban sudah tak bernyawa di semak-semak kebun sawit milik warga.

    “Korban ditemukan di sekitar semak-semak di kebun sawit milik warga, lantas warga langsung menghubungi pihak kami untuk dievakuasi,” jelas Irfansyah.

    Sekitar 01.30 WIB korban dilakukan evakuasi dari lokasi kejadian, kondisi korban saat ditemukan sudah tak bernyawa.

    “Kondisi korban sudah tak bernyawa ada beberapa luka di tubuhnya, dan kaki korban hanya tinggal kaki sebelah kanan saja,” tutup Irfansyah.

    menyikapi hal tersebut Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu melakukan upaya pengusiran harimau di Kabupaten Mukomuko.

    Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu, Said Jauhari mengatakan, pihaknya sudah menurunkan tim untuk melakukan survei di lokasi kejadian.

    “Kami sudah menurunkan tim untuk melakukan survei terlebih dahulu ke lokasi kejadian, hal itu dilakukan untuk mengusir harimau tersebut dari sekitar pemukiman warga,” ungkap Said saat dihubungi, TribunBengkulu.com, Rabu (8/1/2025).

    Said menjelaskan, untuk jarak lokasi kejadian dengan permukiman warga sekitar 6 kilometer, lokasi kejadian itu merupakan habitat dari harimau tersebut.

    Pasalnya lokasi kejadian merupakan kawasan hutan negara yang sudah berubah menjadi perkebunan sawit, karet dan perkebunan lainnya.

    “Untuk lokasi kejadian dengan pemukiman warga sekitar 6 kilometer, dulu itu kawasan hutan negara yang sudah berubah menjadi kebun sawit, karet dan kebun lainnya,” tutur Said.

    Selain melakukan survei dan upaya pengusiran pihaknya juga melakukan sosialisasi dan imbauan kepada warga.

    Untuk saat ini, pihaknya melakukan upaya pengusiran terhadap harimau tersebut, nanti akan ada upaya lainnya.

    “Saat ini upaya pengusiran dahulu kita lakukan, nanti kita lakukan upaya lainnya, kita juga memberikan sosialsasi kepada warga sekitar,” jelas Said.

    Said juga mengimbau kepada warga Sekitar lokasi kejadian untuk tetap berhati-hati saat pergi ke kebun.

    Ia meminta warga, untuk berkelompok saat berpergian berkebun, ia juga meminta warga untuk tidak pergi sendirian saat berkebun.

    “Jadi kita minta warga untuk berkelompok saat pergi berkebun minimal 5 orang, jangan sendirian untuk berkebun,” tutup Said.

    Penulis: Muhammad Panji Destama Nurhadi

  • Terungkap Bus Melaju Tidak Terkendali Sejauh Sekitar 2 Kilometer Sebelum Seruduk Motor dan Mobil – Halaman all

    Detik-detik Bus Pariwisata Seruduk Kendaraan di Kota Batu, Sejumlah Pengendara Motor Terseret – Halaman all

    Dalam video CCTV Dinas Perhubungan Kota Batu menunjukkan peristiwa terjadi pukul 19.19 WIB bus menabrak mobil dan sejumlah motor

    Tayang: Rabu, 8 Januari 2025 21:47 WIB |
    Diperbarui: Rabu, 8 Januari 2025 21:48 WIB

    Tangkapan Layar CCTV

    CCTV Rekam Bus Maut Penumpang Siswa SMK TI Bali Global Badung Tabrak Pengendara di Kota Batu 

    TRIBUNNEWS.COM, KOTA BATU – Detik-detik bus penumpang siswa SMK TI Bali Global Badung menabrak sejumlah pengendara terekam di Circuit closed television (CCTV) Dinas Perhubungan Kota Batu.

    Terlihat jelas ketika Bus Sakhindra Trans menabrak pengendara sepeda motor dan mobil.

     Bus tersebut dari arah Jl Imam Bonjol menuju perempatan Batu Town Square (Batos).

    Dari rekaman CCTV tersebut bus dalam dengan kecepatan tinggi menabrak pengendara motor dan mobil.

    Pengendara motor dan mobil sebenarnya terlihat sedang dalam kecepatan sedang cenderung pelan.

    Tiba-tiba dari belakang, Bus Sakhindra Trans menabrak para pengendara tersebut hingga terlihat para pengendara motor terseret ke bawah.

    Dalam video CCTV Dinas Perhubungan Kota Batu menunjukkan peristiwa terjadi pukul 19.19 WIB.

    Kronologi

    Bus nomor polisi DK 7942 GB yang bertuliskan Kunjungan Industri SMK Bali Global Badung tujuan Semarang-Yogyakarta-Malang 5-9 Januari 2025 itu menabrak beberapa pengendara.

    Penyebabnya diduga bus mengalami rem blong dari Jl ImamBonjol Kota Batu menuju Kota Malang yang mengakibatkan beberapa orang pengendara mengalami luka-luka.

    Beberapa korban meninggal dunia dan ditutupi kantong jenasah milik petugas medis yang datang ke lokasi.

    Kecelakaan maut terjadi di depan Batu Town Square (Batos) Kota Batu para Rabu, (8/1/2025) malam. (tangkapan layar CCTV)

    “Tadi yang kelihatan ada tiga orang yang tergeletak, katanya meninggal dan beberapa mengalami luka,” kata warga yang berada di lokasi, Hendrawan kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (8/1/2025).

    Saat ini seluruh korban dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Brata Kota Batu.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Batu, Ipda Hendri Setiawan mengatakan sampai dengan saat ini pihak kepolisian masih mendalami faktor yang menyebabkan bus hilang kendali. 

    “Iya benar laka (kecelakaan) bus. Untuk penyebabnya kami masih menuju ke TKP,” ujar Ipda Hendri Setiawan. (SuryaMalang/Dya Ayu)

     

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Kecelakaan Maut di Depan Batos Kota Batu Menewaskan 3 Orang, Diduga Dipicu Bus Rem Blong – Halaman all

    Kecelakaan Maut di Depan Batos Kota Batu Menewaskan 3 Orang, Diduga Dipicu Bus Rem Blong – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KOTA BATU – Kecelakaan maut terjadi di depan Batu Town Square (Batos) Kota Batu, Rabu (8/1/2025) malam.

    Kecelakaan  itu melibatkan bus pariwisata SakhindraTrans dengan sejumlah kendaraan. 

    Diduga  bus mengalami rem blong saat melaju dari arah Kota Batu menuju Kota Malang.

    Bus nomor polisi DK 7942 GB yang bertuliskan Kunjungan Industri SMK Bali Global Badung tujuan Semarang-Yogyakarta-Malang 5-9 Januari 2025 itu menabrak beberapa pengendara.

    Beberapa orang pengendara mengalami luka-luka.

    Bahkan nampak ada beberapa korban meninggal dunia yang ditutupi kantong jenasah milik petugas medis yang datang ke lokasi.

    “Tadi yang kelihatan ada tiga orang yang tergeletak, katanya meninggal dan beberapa mengalami luka,” kata warga yang berada di lokasi, Hendrawan kepada Suryamalang.com, Rabu (8/1/2025).

    Saat ini seluruh korban dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Brata Kota Batu.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Batu, Ipda Hendri Setiawan mengatakan sampai dengan saat ini pihak kepolisian masih mendalami faktor yang menyebabkan bus hilang kendali. 

     “Iya benar Laka bus. Untuk penyebabnya kami masih menuju ke TKP,” ujar Ipda Hendri Setiawan.

    Kecelakaan maut terjadi di depan Batu Town Square (Batos) Kota Batu, Rabu, (8/1/2025) malam. 

    Dari pantauan CCTV terlihat sosok yang terkapar di tengah jalan yang ditutupi.

    Sekitaran jalan tersebut tengah ramai dipadati warga yang sedang menyaksikan. 

    Ada juga yang terlihat ditutupi kantong jenasah serta petugas medis melakukan penanganan.

    Diwarnai Isak Tangis 

    Terungkap bus pariwisata tabrak sejumlah orang di depan Batu Town Square (Batos) Kota Batu berpenumpang siswa SMK dari Bali.

    Bus tersebeut berpenumpang siswa SMK TI Bali Global Badung yang melakukan Kunjungan Industri di Yogyakarta, Semarang dan Malang sedangkan nomor polisi bus tersebut adalah DK 7942 GB.

    Teriakan suara perempuan tak henti-hentinya ketika mereka melihat sejumlah tubuh terkapar di tengah jalan, Rabu (8/1/2025) malam.

     Lokasi tempat kejadian perkara (TKP) itu langsung diserbu warga. 

    Ada yang ikut menolong, ada pula yang hanya sekadar memperhatikan karena haru melihat korban.

    Setelah peristiwa itu, mobil ambulans bergantian membawa korban.

    Suara sirine menderu-deru. 

    Jalan persis di depan Batos ditutup untuk sementara.

     Sejumlah polisi terlihat mengatur jalan.

    ampak pula beberapa tiang roboh. Diduga karena bekas ditabrak.

    Dalam video amatir yang diterima SURYAMALANG.COM, suara seorang pria di video tersebut memberikan peringatan kepada pengendara lain supaya hati-hati.

    Tampak dalamm video tersebut, jalan itu masih kacau balau pascakecelakaan.

    Aparat kepolisian masih melakukan penanganan dan belum olah TKP. (Surya Malang/Dya Ayu) 

     

     

  • Tinjau Pasar Tradisional di Sidoarjo, Menko Zulhas: Harga Bahan Pokok Cenderung di Bawah Standar – Halaman all

    Tinjau Pasar Tradisional di Sidoarjo, Menko Zulhas: Harga Bahan Pokok Cenderung di Bawah Standar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas meninjau harga sejumlah bahan pokok di Pasar Tradisional Tourism Market Sedati, Sidoarjo,  Jawa Timur.

    Dalam tinjauan tersebut, Zulhas memastikan harga bahan-bahan pokok cenderung lebih murah, bahkan di bawah standar.

    “Harga di sini termasuk di bawah standar, kecuali cabe rawit,” kata Zulhas dalam keterangannya, Rabu (8/1/2025).

    Ketua Umum PAN itu mengatakan meskipun harga cabe rawit sedang naik, harga kebutuhan pokok seperti ayam, beras, daging sapi, hingga telur cenderung lebih murah.

    “Cabe rawit tadi ada yang Rp 80 ribu, Rp 75 ribu, dan Rp  90 ribu. Cabe rawit emang mahal tapi ayam di bawah harga eceran Rp 34 ribu dan Rp 38 ribu. Tapi yang paling murah saya heran di sini daging sapi biasanya Rp 140 ribu (Di Pasar Tradisional Tourism Market Sedati) ini Rp 115 ribu,” kata dia.

    Dia menjelaskan bahwa harga telur di pasar tersebut cenderung di bawah harga eceran yang telah ditetapkan pemerintah.

    “Kalau beras aman stabil tadi telur Rp 27 ribu padahal HET (Harga Eceran Tertinggi) Rp 29 ribu di bawah rata-rata harga eceran nasional. Pendek kata di Jawa Timur harga bagus,” ungkapnya.

    Eks Menteri Perdagangan menjelaskan masa panen yang belum mulai menjadi salah satu penyebab harga cabe rawit mengalami kenaikan. Meskipun begitu, dia optimistis harga cabe rawit bakal turun dalam 2 minggu lagi karena sudah memasuki masa panen.

    “Cabe iya (mahal), cabe rawit tapi nggak lama 2 minggu lagi cabe rawit turun. Mahal karena belum panen. 2 minggu lagi panen, insyaallah turun,” ujarnya.

    Meskipun harga cabe rawit cenderung tinggi, Zulhas memastikan harga secara nasional cenderung stabil.

    “Di sejumlah daerah stabil hanya cabe,” tandasnya.

     

  • Kecelakaan Maut di Depan Batos Kota Batu Menewaskan 3 Orang, Diduga Dipicu Bus Rem Blong – Halaman all

    BREAKING NEWS : Kecelakaan Maut di Depan Batos Kota Batu, Libatkan Bus Pariwisata dan Motor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BATU – Kecelakaan maut terjadi di depan Batu Town Square (Batos) Kota Batu, Jawa Timur, Rabu, (8/1/2025) malam. 

    Dari pantauan CCTV terlihat sosok yang terkapar di tengah jalan yang ditutupi.

    Sekitaran jalan tersebut tengah ramai dipadati warga yang sedang menyaksikan. 

    Ada juga yang terlihat ditutupi kantong jenasah serta petugas medis melakukan penanganan.

     Hingga berita ini diturunkan, proses penanganan terhadap korban masih dilakukan.

    “Iya benar laka bus. Untuk penyebabnya kami masih menuju ke TKP,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Batu, Ipda Hendri Setiawan dikutip dari suryamalang.com, Rabu (8/1/2025) malam.

    Diwarnai Isak Tangis 

    Terungkap bus pariwisata tabrak sejumlah orang di depan Batu Town Square (Batos) Kota Batu berpenumpang siswa SMK dari Bali.

    Bus tersebeut berpenumpang siswa SMK TI Bali Global Badung yang melakukan Kunjungan Industri di Yogyakarta, Semarang dan Malang.

    Sedangkan nomor polisi bus tersebut adalah DK 7942 GB.

    Suara tangis warga yang ada di sekitar lokasi bus tabrak pengendara di sekitar Batu Town Square (Batos) Kota Batu silih berganti.

    TANGIS Warga Lihat Korban Terkapar Korban Bus Rem Blong Berpenumpang SMK TI Bali Global Badung (SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA)

    Teriakan suara perempuan tak henti-hentinya ketika mereka melihat sejumlah tubuh terkapar di tengah jalan, Rabu (8/1/2025) malam.

    Lokasi tempat kejadian perkara (TKP) itu langsung diserbu warga. 

    Ada yang ikut menolong, ada pula yang hanya sekadar memperhatikan karena haru melihat korban.

    Setelah peristiwa itu, mobil ambulans bergantian membawa korban.

    Suara sirine menderu-deru. 

    Jalan persis di depan Batos ditutup untuk sementara.

     Sejumlah polisi terlihat mengatur jalan.

    ampak pula beberapa tiang roboh. Diduga karena bekas ditabrak.

    Dalam video amatir yang diterima SURYAMALANG.COM, suara seorang pria di video tersebut memberikan peringatan kepada pengendara lain supaya hati-hati.

    Tampak dalam video tersebut, jalan itu masih kacau balau pascakecelakaan.

    Aparat kepolisian masih melakukan penanganan dan belum olah TKP.

  • Camat di Surabaya Bantah Berbuat Asusila dengan Staf Wanita, Ruang Kerjanya Didatangi Puluhan Warga – Halaman all

    Camat di Surabaya Bantah Berbuat Asusila dengan Staf Wanita, Ruang Kerjanya Didatangi Puluhan Warga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Beredar video Muhammad Khusnul Amin, Camat Asemrowo, Surabaya, marah-marah saat warga menggeruduk ruang kerjanya.

    Pengunggah video menuliskan narasi Muhammad Khusnul Amin menolak bertemu warga dan memilih berduaan dengan staf perempuannya.

    Saat menanggapi video tersebut, Khusnul Amin mengatakan akan melaporkan pengunggah video karena narasi yang ditulis menyudutkan dirinya.

    Khusnul Amin membantah melakukan tindak asusila dengan staf perempuan di ruang kerjanya seperti yang tertulis dalam video.

    “Memang kami ada rencana melaporkan ke pihak berwajib. Sebab, ini sudah mengarah ke pelanggaran ITE. Yakni fitnah.”

    “Saya, keluarga saya, juga dirugikan. Kami sudah berdiskusi dengan keluarga untuk membawa ini ke kepolisian,” bebernya, Rabu (8/1/2025), dikutip dari TribunJatim.com.

    Ia menjelaskan pelayanan warga tidak hanya dilakukan di dalam kantor, tetapi juga dapat dilakukan saat berjumpa di jalanan.

    “Saya selama ini bekerja demi warga dan masyarakat. Sehingga ini sudah keterlaluan. Saya siang dan malam berangkat. Banjir rob bahkan bersiaga (sampai) subuh,” terangnya.

    Diketahui, aksi penggerudukan warga dilakukan pada Senin (6/1/2025) lalu.

    Warga dapat menerobos masuk ke ruang camat karena petugas satpol PP tak berada di lokasi.

    Khusnul Amin menegaskan dirinya sedang rapat dengan staf perempuannya bernama Devi dan tidak ada tindakan asusila.

    “Sekitar pukul 10.00 WIB saya sedang rapat zoom dengan Lurah bersama dua staf kami, Devi (Devika Sari) dan Alvian (Alvian Sarifudin).”

    “Kami menyusun program kerja setahun ke depan di Kecamatan Asemrowo karena pada sore harinya kami harus rapat dengan Pak Wali (Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi),” tuturnya.

    Menurutnya, Devi bersembunyi di kolong meja ruang kerjanya karena ketakutan.

    “Staf kami ketakutan semua. Lari semua. (Warga) Datang bergerombolan begitu sambil teriak-teriak. Saat itu, satpol PP juga tidak di Kantor Kecamatan karena sedang proses penertiban,” tukasnya.

    Hal senada juga diungkapkan Devi yang masih trauma dituding berbuat asusila dengan camat Asemrowo.

    Devi menjelaskan alasan dirinya sembunyi di kolong meja dan menutup muka saat direkam warga.

    “Kenapa saya lari dibawa mejanya pak camat? Itu tadi saya ketakutan bukan bukan karena saya melakukan sesuatu yang aneh-aneh dengan pak camat. Nggak ada,” terangnya.

    Devi tak menyangka tindakan spontannya sembunyi di kolong meja justru dinarasikan negatif oleh warga yang datang bergerombol.

    “Sebagai wanita yang tidak pernah mengalami hal seperti ini saya sendiri juga agak trauma.”

    “Bagaimana kalau misalnya banyak masa yang masuk terus kalau misalnya ada yang bawa senjata tajam,” katanya.

    Ia menegaskan di ruangan tersebut ada staf laki-laki bernama Alvian yang ikut rapat koordinasi.

    “Di dalam situ pure kami melakukan koordinasi dan baju saya juga utuh. Saya tidak melakukan apa-apa di dalam ruangan bapak camat,” pungkasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Dituduh Sembunyikan Wanita di Kantor, Camat Asemrowo Surabaya Akan Polisikan Pengunggah Video

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Bobby Costaintene)

  • Lakukan Hubungan Badan Sambil Live Streaming, Pasutri asal Malang Ditangkap, Raup Uang Rp35 Juta – Halaman all

    Lakukan Hubungan Badan Sambil Live Streaming, Pasutri asal Malang Ditangkap, Raup Uang Rp35 Juta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polres Malang menangkap pasang suami istri (pasutri) yang berhubungan badan sambil live streaming.

    Pasutri berinisial FI (27) dan PN (24) dapat meraup untung hingga Rp35 juta selama dua bulan aktif di aplikasi live streaming.

    Kasihumas Polres Malang, AKP Ponsen Dadang Martianto, mengatakan pasutri asal Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ditangkap setelah warga membuat laporan.

    “Betul, kami mengamankan dua pelaku pemeran dari live streaming di sebuah aplikasi pada Minggu (5/1/2024),” paparnya, Selasa (7/1/2025), dikutip dari SuryaMalang,com.

    AKP Ponsen Dadang menjelaskan kedua pelaku sengaja mempertontonkan adegan dewasa untuk meraup keuntungan dari gift penonton.

    “Tujuan live streaming tersebut adalah untuk mendapatkan gift dari penonton. Pelaku melakukan streaming dengan memperlihatkan bagian sensitif tubuhnya,” terangnya.

    Pelaku sudah melancarkan aksinya selama dua bulan lalu dengan durasi live 10 jam per hari.

    “Pelaku biasanya memulai siaran sejak sore hingga tengah malam. Dalam sehari, keuntungan yang diperoleh bisa mencapai Rp 5 juta,” lanjutnya.

    Sejumlah barang bukti diamankan mulai handphone, tripod, perhiasan, topeng hingga pakaian wanita.

    “Aktivitas siaran langsung bermuatan pornografi itu dilakukan melalui aplikasi media sosial dengan nama hot51, dan berlokasi di rumahnya pribadi.”

    “Aksi mereka ditemukan ketika petugas tim siber Polsek Gedangan melakukan patroli siber di media sosial,”  tukasnya.

    Akibat perbuatannya, FI dan PN dapat dijerat Pasal 35 jo Pasal 10 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi, serta Pasal 45 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). 

    “Ancaman pidana bagi pelaku maksimal 10 tahun penjara dan denda sebesar Rp 5 miliar,” jelasnya.

    Ia meminta masyarakat untuk menggunakan media sosial secara bijak dan tidak terlibat dalam pornografi.

    “Kami mengingatkan agar masyarakat tidak tergiur oleh keuntungan instan yang diperoleh dari aktivitas ilegal seperti ini.”

    “Tindakan semacam ini tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga merusak moral bangsa,” pungkasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul BREAKING NEWS : Pasutri di Malang Pertontonkan Adegan Bercinta di Aplikasi Live Streaming Demi Cuan

    (Tribunnews.com/Mohay) (SuryaMalang.com/Luluul Isnaiah) (Kompas.com/Imron Hakiki)

  • Pernyataan Lengkap Camat Asemrowo Surabaya setelah Viral Dituding Sembunyikan Wanita di Kantornya – Halaman all

    Pernyataan Lengkap Camat Asemrowo Surabaya setelah Viral Dituding Sembunyikan Wanita di Kantornya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Camat Asemrowo, Surabaya, Jawa Timur bernama Muhammad Khusnul Amin viral di media sosial setelah digeruduk sekelompok orang di kantornya.

    Penggerebekan yang dilakukan oleh sekelompok orang diduga anggota organisasi masyarakat (ormas) itu terjadi pada Senin (6/1/2025) pagi dan viral karena sang camat dituduh menyembunyikan seorang perempuan di dalam kantornya.

    Mengenai tudingan yang dilayangkan tersebut, Khusnul tak tinggal diam.

    Khusnul pun memberikan klarifikasinya soal narasi yang menggambarkan dirinya yang sedang berada di ruang kerja bersama seorang perempuan.

    Dia kemudian menceritakan duduk perkaranya, yakni bermula dari aktivitas penggusuran bangunan liar (Bangli) di Kecamatan Asemrowo oleh Satpol PP, setelah mendapat keluhan dari warga.

    Penertiban Bangli itu menjangkau beberapa titik, yakni di kawasan bawah jembatan tol di Asemrowo, sekitar Rumah Pemotongan Hewan (RPH) ayam, hingga menjangkau wilayah barat Asemrowo.

    “Kami lakukan sejumlah penertiban setelah mendapatkan aspirasi dari warga yang terganggu atas adanya bangunan liar tersebut.”

    “Awalnya kami beri peringatan 1, 2, dan 3 kemudian baru kami tertibkan. Pada proses ini sebenarnya tidak ada masalah,” kata Khusnul ditemui di kantor Kecamatan Asemrowo, dikutip dari TribunJatim.com.

    Namun, saat masuk ke wilayah barat, tepatnya di Jalan Tambak Mayor, masalah mulai muncul.

    Kecamatan Asemrowo saat itu memberikan surat peringatan pertama sebagai sosialisasi kepada pemilik Bangli untuk segera melakukan pembersihan unit.

    Setelah itu, pemilik Bangli yang berada di sekitar perbatasan Kecamatan Asemrowo-Sukomanunggal tersebut mengajak Camat untuk bertemu membahas permasalahan yang ada tersebut pada Senin.

    Pada Senin pagi itu, pemilik bangli datang ke kantor kecamatan, dengan dikawal sejumlah anggota Ormas.

    Namun, kata Khusnul, saat itu pihaknya tak langsung menemui warga karena sedang menggelar pertemuan melalui virtual di ruang kerjanya dan meminta waktu sejenak menyelesaikan rapat.

    “Sekitar pukul 10.00 WIB saya sedang rapat zoom dengan Lurah bersama dua staf kami, Devi (Devika Sari) dan Alvian (Alvian Sarifudin).”

    “Kami menyusun program kerja setahun ke depan di Kecamatan Asemrowo karena pada sore harinya kami harus rapat dengan Pak Wali (Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi),” katanya.

    Di momen inilah, warga memaksa masuk ke kantor kecamatan dan menyisir setiap ruangan untuk menemukan Khusnul.

    Sambil berteriak, warga menggebrak sejumlah pintu kantor kecamatan.

    Saat itu, tak ada penjagaan dari Satpol PP di kantor kecamatan karena personel sedang dikerahkan untuk menyosialisasikan penertiban Bangli di wilayah lain.

    Setelah menyisir kantor kecamatan, warga akhirnya menemukan ruangan Camat. 

    Karena melihat suasana tidak kondusif, Khusnul pun tak memperbolehkan mereka masuk dan menahannya di depan pintu ruangan, seperti digambarkan pada video yang viral.

    “Kalau mereka datang dengan baik-baik, kami bisa saja menerima dengan baik. Namun, saat itu tidak demikian (kondusif),” katanya.

    Melihat jumlah massa yang besar datang dengan kondisi memanas, dua staf yang ada di ruangan Khusnul tetap berada di dalam.

    Posisinya, Alvian berada di belakang pintu dan Devi berada di bawah meja.

    “Staf kami ketakutan semua. Lari semua. Datang bergerombolan begitu sambil teriak-teriak. Saat itu, Satpol-PP juga tidak di Kantor Kecamatan karena sedang proses penertiban,” katanya.

    Khusnul mengatakan, pemilik Bangli menggeruduk kantor Kecamatan karena meminta pembatalan proses penertiban.

    “Mereka minta Bangli tidak ditertibkan. Alasannya, ini dan itu. Saya katakan tidak bisa,” katanya.

    “Kami tegaskan bahwa kami adalah pelayan masyarakat, penegak perda. Kalau mengganggu masyarakat, melanggar perda, maka mau tidak mau kami tertibkan. Apalagi, ini permintaan warga,” katanya.

    Staf Ngaku Trauma

    Dalam kesempatan yang sama, Devi juga menyampaikan rasa trauma atas tindakan persekusi tersebut.

    “Sebagai wanita yang tidak pernah mengalami hal seperti ini saya sendiri juga agak trauma.”

    “Bagaimana kalau misalnya banyak masa yang masuk terus kalau misalnya ada yang bawa senjata tajam?,” katanya.

    Devi pun membantah melakukan hal aneh dengan Khusnul dan mengungkapkan alasannya bersembunyi di bawah meja sang camat.

    “Kenapa saya lari dibawa mejanya pak camat? Itu tadi saya ketakutan bukan bukan karena saya melakukan sesuatu yang aneh-aneh dengan pak camat. Nggak ada,” katanya.

    Dia menegaskan selain camat, ada juga staf lainnya yang sedang koordinasi penyusunan program kecamatan, yakni Alvian.

    “Di dalam situ pure kami melakukan koordinasi dan baju saya juga utuh. Saya tidak melakukan apa-apa di dalam ruangan Bapak Camat,” tegas istri dari Anggota Satpol-PP Surabaya ini.

    “Bagian sekretariat juga sudah tahu kalau saya sama Mas Alfian sekitar jam 10.00 pagi itu memang benar-benar dipanggil bapak camat ke ruangannya. Faktanya seperti itu,” tegasnya.

    Camat Rencana Lapor Polisi

    Mengenai kejadian ini, Khusnul mempertimbangkan akan membawa perkara viralnya video yang menyudutkan dirinya tersebut ke ranah hukum. 

    Karena menurut Khusnul, hal tersebut sudah melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

    Satu di antara delik pasal yang akan dikenakan adalah menyangkut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 UU ITE.

    “Memang kami ada rencana melaporkan ke pihak berwajib,” kata Khusnul ketika dikonfirmasi di Surabaya, Rabu, dikutip dari Surya.co.

    “Sebab, ini sudah mengarah ke pelanggaran ITE. Yakni, Fitnah. Saya, keluarga saya, juga dirugikan. Kami sudah berdiskusi dengan keluarga untuk membawa ini ke kepolisian,” katanya.

    Pada video ini, pengunggah memang menyertakan keterangan yang menyudutkan dirinya dengan tulisan panjang menyertai video yang viral tersebut.

    “Camat Asemrowo Surabaya diduga menyembunyikan seorang wanita di dalam kantornya. Bahkan, Pak Camat bersikap arogan kepada masyarakat. Apakah ini yang dinamakan pelayan masyarakat? Solusinya apakah harus dipecat?,” begitu petikan keterangan video yang viral di berbagai platform media sosial ini.

    Khusnul pun menjelaskan bahwa tidak semua waktu pelayanan olehnya dihabiskan di dalam kantor. 

    Mengedepankan pelayanan dengan bertemu masyarakat, dia mengutamakan berjumpa di lapangan sesuai arahan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

    “Saya selama ini bekerja demi warga dan masyarakat. Sehingga ini sudah keterlaluan. Saya siang dan malam berangkat. Banjir rob bahkan bersiaga (sampai) Subuh,” katanya. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Klarifikasi Camat Asemrowo Surabaya yang Diluruk Ormas, Temukan Wanita di Bawah Meja: Staf Ketakutan

    (Tribunnews.com/Rifqah) (TribunJatim.com/Bobby Constantine) (Surya.co/Bobby Constantine)

  • Berkas Kasus Pelecehan Agus Buntung Dinyatakan Lengkap Kejati NTB, Tersangka Dilimpahkan Kamis Besok – Halaman all

    Berkas Kasus Pelecehan Agus Buntung Dinyatakan Lengkap Kejati NTB, Tersangka Dilimpahkan Kamis Besok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MATARAM – Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat atau Kejati NTB menyatakan lengkap berkas perkara kasus pelecehan seksual dengan tersangka I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung.

    Lengkapnya berkas perkara tersangka Agus Buntung mengindikasikan kasus pelecehan seksual di Mataram tersebut akan segera menjalani sidang.

    “Berkas perkara IWAS alias Agus telah lengkap (P21),” kata Kasi Penerangan Hukum (Penkum) Kejati NTB, Efrien Saputera, Rabu (8/1/2025).

    Efrien Saputra mengungkap pelimpahan barang bukti dan tersangka Agus Buntung atau tahap dua akan dilaksanakan penyidik Polda NTB ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Kamis 9 Januari 2025.

    “Jika tidak ada halangan, tahap dua besok Kamis 9 Januari 2025 ke JPU Kejari Mataram,” kata Efrien.

    Kejati NTB pun sebelumnya mengungkap pihaknya sudah meminta  pihak Lapas Kelas IIA Kuripan Kabupaten Lombok Barat untuk menyiapkan ruangan khusus untuk penyandang disabilitas.

    Hal tersebut menyikapi kemungkinan Agus Buntung ditahan setelah dilimpahkan dari penyidik Polda NTB kepada Jaksa Penuntut Umum.

    “Kami sudah melakukan langkah-langkah koordinasi dengan pihak Lapas seandainya ada rekomendasi dilakukan penahanan, kami sudah melakukan koordinasi untuk menyiapkan fasilitas untuk orang-orang disabilitas,” kata Kepala Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat (Kajati NTB) Enen Saribanon, Senin (16/12/2024).

    Terpisah Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) Provinsi NTB Joko Jumadi sudah melakukan pemeriksaan ruangan yang akan ditempati Agus di Lapas Kelas IIA Kuripan, bila sewaktu-waktu ditetapkan sebagai tahanan Lapas.

    “Itu ada dua ruangan yang menurut kita sudah aksesibel untuk disabilitas bisa masuk di situ,” kata Joko, Selasa (17/12/2024).

    Joko menyebut tersangka meskipun dalam kondisi disabilitas berpotensi menjadi tahanan Lapas, dengan catatan ruangan yang akan ditempati layak untuk penyandang disabilitas.

    Dia mengatakan ruangan yang disediakan di Lapas Kuripan berbeda dengan tahanan lainnya, dimana fasilitas yang didapatkan seperti kamar mandi didalamnya, toilet jongkok dan toilet duduk, shower dan tenaga pendamping.

    Sempat Minta Dalami Keterlibatan Ibu Agus Buntung

    Sebelumnya, Kejati NTB sudah menerima berkas perkara kasus dugaan pelecehan seksual Agus Buntung pada 29 November 2024.

    Jaksa kemudian meminta agar polisi melengkapi berkas untuk memperkuat pembuktian dengan melakukan rekonstruksi atau reka ulang adegan. 

    Kejati juga meminta bukti lain berupa rekaman CCTV kepada polisi.

    Tak hanya itu, sebelumnya Kepala Kejaksaan Tinggi NTB Enen Saribanon sempat meminta kepolisian dan komisi disabilitas daerah (KDD) mendalami keterlibatan ibu dari Agus Buntung dalam kesehariannya.

    “Dalam petunjuk kami, kami sampaikan agar komisi disabilitas memperdalam assesmentnya apakah si Agus ini sebenarnya bisa mandiri atau tidak dalam melakukan aktivitas sehari-hari,” kata Enen, Senin (16/12/2024).

    Pengungkapan keterlibatan orang terdekat ini untuk menyakinkan pihak jaksa terkait kondisi Agus yang sebenarnya yang dalam kesehariannya berkegiatan tanpa dua tangan.

    “Dalam assesment komisi disabilitas untuk mempunyai kesimpulan, sudah melakukan kajian-kajian, penilaian-penilaian dengan orang terdekatnya apakah dia contohnya bisa melakukan aktivitas makan minum itu sudah ada dalam assesment mereka,” kata Enen.

    Terpisah pendamping korban pelecehan Agus Difabel, Andre Saputra mengatakan Agus kerap kali melibatkan ibunya untuk menarik simpati.

    “Memang ada alibi digunakan tersangka kepada para korban untuk meminta menelponkan ibunya, kemudian tersangka ini juga sering menelpon korban yang membuat risih dan korban akhirnya memblokir tersangka,” kata Andre.

    Andre mengatakan mereka juga tengah menelusuri kebenaran kontak yang dihubungi Agus mengenai benar tidaknya itu nomor telepon itu milik ibunya.

    Terpisah, I Gusti Ayu Aripadni, ibu dari Agus Buntung membantah tudingan dirinya terlibat.

    Ayu mengatakan putranya meminta teman wanita meneleponnya untuk memberi kabar.

    “Anak saya sering sih minta tolong untuk telepon, ‘Mba tolong telepon ini mamak saya biar enggak kebingungan nyari saya, saya ada di sini’. Sering sih dia nelepon, ‘mak Agus di sini jangan mamak pikirin Agus main di sini’. Kalau nelepon kayak gitu sering sih, dia ngasih informasi begitu ke saya,” kata Ayu.

    Namun, orang lain justru mempunyai kesimpulan lain terkait tindakan tersebut.

    Ayu justru dituduh sebagai komplotan Agus Buntung.

    “Tapi orang lain menyalahgunakan, saya berkomplot dengan anak saya untuk melakukan kejahatan, padahal dia menelepon cuma mengabarin, posisinya di sini karena dia tidak bawa HP, enggak punya HP dia, makanya dia pinjam HP cewek-cewek itu,” kata Ayu.

    Ia pun mengungkap alasannya kerap mendampingi Agus Buntung, termasuk saat proses rekonstruksi.

    “Saya selalu mendampingin, dia kan kesulitan untuk buang air kecil itu alasan saya ikut,” kata Ayu.

    Tapi menurutnya kini karena mendampingi justru Ayu dituduh sebagai komplotan Agus Buntung.

    “Tapi sekarang berkembang, ibunya berkomplot dengan anaknya, bagaimana perasaan saya sakit hati saya, padahal saya tidak pernah berkomplot dengan anak saya untuk melakukan kejahatan,” kata Ayu.

    Sementara Polda NTB mengaku belum menemukan bukti keterlibatan ibu dari Agus Buntung terlibat dalam kasus dugaan pelecehan sejumlah wanita di Mataram.

    Direrktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB Kombes Syarif Hidayat mengatakan pihaknya hingga kini baru satu petunjuk yang didapat pihaknya terkait dugaan keterlibatan I Gusti Ayu Aripadni.

    “Kalau petunjuk sementara masih dari keterangan satu korban saja. Kalau keterangan Agus ibunya tidak ada di TKP hanya berkomunikasi saja,” kata Syarif dikutip dari Tribunlombok.com, Jumat (27/12/2024).

    Namun ia juga mengatakan jika ada petunjuk lain terkait keterlibatan ibu Agus Buntung, pihaknya akan langsung menindaklanjuti dengan melakukan penyidikan. 

    Sekadar informasi dalam kasus pelecehan ini, Agus Buntung dijerat Pasal 6 huruf C UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.

    (Tribunlombok.com/ Robby Firmansyah/ Tribunnews.com)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Berkas Kasus Pelecehan Seksual Agus Difabel Dinyatakan Lengkap