Category: Tribunnews.com Regional

  • Keluarga Korban Penembakan Aipda Robig di Semarang Ajukan Perlindungan ke LPSK, Merasa Diintimidasi – Halaman all

    Keluarga Korban Penembakan Aipda Robig di Semarang Ajukan Perlindungan ke LPSK, Merasa Diintimidasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Keluarga salah satu pelajar yang menjadi korban penembakan oleh Aipda Robig Zaenudin (38), mengajukan permohonan perlindungan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

    Permohonan ini diajukan setelah mereka merasa terintimidasi oleh pihak kepolisian.

    Wakil Ketua LPSK, Susilaningtias, mengungkapkan bahwa keluarga korban mengajukan perlindungan karena merasa terancam.

    “Mereka meminta bantuan bisa karena terancam,” jelas Wakil Ketua LPSK Susilaningtias saat dihubungi, Rabu (8/1/2025).

    Tim LPSK telah diterjunkan ke Semarang untuk melakukan telaah kasus dan mendatangi keluarga korban.

    Proses telaah biasanya memakan waktu 30 hari kerja, tetapi bisa dipercepat tergantung kebutuhan.

    “Kami masih dalam proses penelaahan di Kota Semarang, setelah itu kita putuskan, apakah permohonan ini diterima atau tidak,” tutur wanita yang akrab disapa Susi ini.

    Dia menjelaskan, permohonan perlindungan ini berkaitan dengan pendampingan saat pemeriksaan di kepolisian dan pengadilan.

    Susi juga menyatakan, hingga saat ini baru satu keluarga korban yang mengajukan perlindungan.

    “Kami telah proaktif ke mereka, kami telah datangi, melakukan komunikasi intensif tapi kami melihat mereka masih ragu-ragu,” jelasnya.

    Keraguan ini diduga akibat adanya intervensi dari pihak lain yang membuat mereka merasa tidak nyaman.

    Dia berharap dengan adanya permohonan dari keluarga korban tersebut, saksi dan korban lainnya bisa mengikuti langkah serupa.

    “Selain karena terancam, mereka bisa meminta bantuan LPSK karena ingin mendapatkan hak-haknya,” tambahnya.

    Susi menegaskan para korban yang terluka dalam kejadian penembakan berhak mengajukan restitusi atau penggantian kerugian dari pelaku.

    Mereka juga berhak mendapatkan bantuan pelayanan medis dari LPSK.

    Kasus penembakan ini mendapatkan perhatian lebih dari LPSK, dan tim telah diterjunkan ke Semarang sejak sehari setelah kejadian.

    “Kasus ini bisa masuk dalam kategori berat ketika ada pengancaman,” lanjutnya.

    Fajar Muhammad Andhika, pengacara publik dari LBH Semarang, mengonfirmasi, keluarga korban merasa mendapatkan intervensi dari anggota intelijen kepolisian.

    Intervensi berupa keluarga melihat beberapa orang tak dikenal lalu lalang di sekitar rumah lalu mengambil video dan foto di sekitar rumah.

    Dia menekankan, tindakan tersebut melanggar hak asasi manusia, dan aparat kepolisian tidak seharusnya melakukan tindakan yang membuat keluarga korban merasa tidak nyaman.

    Tribun telah mencoba menghubungi Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah, Kombes Artanto, untuk mengonfirmasi dugaan intervensi ini, namun hingga berita ini diturunkan, belum ada respons yang diterima.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Pukuli Pendemo, Kadis di Halmahera Barat Diringkus Polisi, Stafnya Ikut Terseret – Halaman all

    Pukuli Pendemo, Kadis di Halmahera Barat Diringkus Polisi, Stafnya Ikut Terseret – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Halmahera Barat, Maluku Utara diringkus polisi usai pukuli warga saat demo kelangkaan minyak tanah, Rabu (8/1/2024).

    ASN bernama Demisius Boky tersebut menjabat sebagai Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Halmahera Barat.

    Video Demisius Boky yang sedang pukuli warga juga beredar di media sosial.

    Tak hanya Demisius Boky saja, polisi juga menangkap Soni Boky, staf kantor tempat Demisius bekerja.

    Demikian yang disampaikan Kapolres Halmahera Barat, AKBP Erlichson.

    “Kasus ini akan kita proses cepat, semua saksi akan diperiksa dan ada juga bukti rekaman.”

    “Tinggal kami naikkan sidik, untuk ditetapkan siapa tersangka dalam kasus ini,” tegas AKBP Erlichson, dikutip dari TribunTernate.com.

    Diketahui, dalam video yang beredar, Demisius Boky terlihat memukuli hingga menendang seorang pria bernama Hardi saat demo kelangkaan minyak tanah di Kantor Disperindagkop, Halmahera Barat, Rabu (8/1/2024).

    “Saya datang sendiri untuk aksi di Kantor Perindagkop, karena minyak tanah langka jadi ada yang jual dengan harga tinggi, Rp9.000 sampai Rp10.000 per liter,” kata Hardi saat diwawancarai Tribunternate.com, Selasa (8/1/2024).

    Saat demo, Hardi berorasi menggunakan megafon dan menempelkan spanduk.

    Namun, spanduk tersebut dilepas oleh seorang staf.

    “Saya sampaikan kalau aksi ini saya sendiri jadi jangan buka spanduk, karena saya disini hanya menyampaikan aspirasi,”

    “Tapi setelah saya tempel spanduk itu Kadis perintah stafnya copot, saya hadang dan dari situ Kadis dan staf pukul saya,” ungkap Hardi.

    Jadi korban pemukulan, ia pun langsung melaporkan kejadian yang menimpanya ke Polres Halmahera Barat.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunTernate.com dengan judul Kadis Perindagkop Halmahera Barat Ditangkap Usai Pukul Warga Saat Demo Kelangkaan Minyak Tanah

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunTernate.com, Faisal Amin)

  • Ditahan, Agus Buntung Kini Huni Sel Khusus di Lapas Kelas IIA Kuripan Kabupaten Lombok Barat – Halaman all

    Ditahan, Agus Buntung Kini Huni Sel Khusus di Lapas Kelas IIA Kuripan Kabupaten Lombok Barat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MATARAM – I Wayan Agus Suartama alias Agus buntung kini ditahan di Lapas Kelas IIA Kuripan Kabupaten Lombok Barat.

    Penahanan Agus Buntung jadi kewenangan Kejaksaan Negeri (Kejari) Mataram setelah selesai pelimpahan tahap dua dari Polda NTB. 

    Kepala Kejari Mataram Ivan Jaka mengatakan, penahan terhadap Agus Buntung akan dilakukan selama 20 hari ke depan mulai Kamis (9/1/2025).

    “Setelah dilakukan gelar yang bersangkutan (Agus) dilakukan tahanan rutan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kuripan Lombok Barat,” kata Ivan, Kamis (9/1/2025).

    Ivan mengatakan keputusan melakukan penahanan terhadap tersangka Agus sudah memenuhi aspek hasil visum, psikolog forensik, psikolog kriminal.

    “Yang bersangkutan terpenuhi syarat objektif dan perbuatannya,” tegas Ivan.

     

    Ruang Tahanan Agus Buntung Disiapkan Secara Khusus

    Ivan menjelaskan ruang tahanan Agus Buntung sudah disiapkan secara khusus untuk penyandang disabilitas.

    Tidak hanya itu juga nantinya tersangka akan mendapatkan tenaga pendamping.

    Kuasa hukum tersangka Kurniadi mengatakan sebelum Agus Buntung ditetapkan sebagai tahanan Lapas pihaknya sudah mengajukan permohonan kepada Kejaksaan Tinggi NTB agar tersangka tetap sebagai  tahanan rumah.

    “Pelaku ini penyandang disabilitas harus dilakukan perhatian khusus, jangan ujug-ujug tanpa dasar yang jelas melakukan penahan rutan,” kata Kurniadi.

    Kolase foto IWAS alias Agus Buntung dilimpahkan dari Polda NTB ke Kejari Mataram, Kamis (9/1/2025). (TribunLombok.com/Ahmad Wawan Sugandika)

    Kurniadi mengatakan saat mendapatkan kabar bahwa akan ditahan di Lapas, Agus Buntung sempat memberontak.

    “Tadi teriak-teriak di dalam itu merupakan dampak psikologis, Agus ini membayangkan sejak lahir sampai sekarang bergantung dengan ibunya,” kata Kurniadi.

    Kurniadi mengatakan sebelum dilakukan penahan seharusnya Agus juga dilibatkan untuk melihat sendiri ruang tahanan yang akan tempati.

    Bukan hanya penilaian dari sejumlah pihak lalu kemudian dinyatakan layak untuk penyandang disabilitas.

    Agus disangkakan pasal 6 huruf A dan atau huruf E atau pasal 15 huruf E Undang-Undang Tindak Pidana  Kekerasan Seksual (TPKS), juncto Undang-Undang Nomor 12 tahun 2022 dengan ancaman 12 tahun penjara dan denda maksimal Rp 300 juta.

     

  • Viral Polisi Debat dengan Karyawati Hotel saat Hendak Razia di Jambi, Berujung Propam Turun Tangan – Halaman all

    Viral Polisi Debat dengan Karyawati Hotel saat Hendak Razia di Jambi, Berujung Propam Turun Tangan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Jambi – Bidpropam Polda Jambi sedang memeriksa sejumlah personel kepolisian yang terlibat dalam razia penyakit masyarakat (Pekat) di sebuah hotel di Kecamatan Pasar Kota Jambi.

    Pemeriksaan ini dilakukan setelah video perdebatan antara polisi dan pihak hotel saat razia tersebut viral di media sosial.

    Kronologi Kejadian

    Video berdurasi 2 menit 20 detik itu pertama kali diunggah oleh akun Instagram @infokabarlampung dan kemudian dibagikan ulang oleh akun Twitter @Cutsarina5.

    Dalam waktu singkat, video tersebut ditonton lebih dari 714 ribu kali.

    Perdebatan terjadi saat Operasi Pekat II Siginjai 2024, di mana polisi melakukan razia terhadap perjudian, minuman keras, narkoba, senjata tajam, hiburan malam, prostitusi, hingga pungutan liar (pungli).

    Namun, pihak hotel menolak untuk memberikan akses kepada polisi meskipun mereka telah menunjukkan dokumen izin resmi.

    Tindakan Bidpropam

    Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Jambi, Kompol M Amin Nasution, membenarkan bahwa dua anggota kepolisian yang terlibat dalam operasi tersebut kini sedang diperiksa oleh Bidpropam Polda Jambi.

    Viralnya potongan video perdebatan tersebut juga memicu langkah internal kepolisian.

    Menurutnya, polisi sempat menunggu lebih dari satu jam sebelum akhirnya diperbolehkan masuk ke dalam hotel.

    “Setelah diperbolehkan, kami menemukan satu pasangan bukan suami istri di salah satu kamar,” tambahnya.

    Kompol Amin menegaskan bahwa jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya pelanggaran prosedur atau SOP, maka personel yang terlibat akan dikenakan sidang disiplin atau kode etik.

    (TribunJambi.com/Rifani Halim)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Ditanya Soal Penahanan, Agus Buntung: Kebenaran akan Terungkap! – Halaman all

    Ditanya Soal Penahanan, Agus Buntung: Kebenaran akan Terungkap! – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MATARAM – Pria disabilitas tersangka kasus dugaan pelecehan seksual, IWAS alias Agus Buntung telah dilimpahkan dari Polda NTB ke Kejari Mataram, Kamis (9/1/2025) pukul 09.00 WIB. 

    Agus Buntung tidak banyak berkomentar ketika ditanya mengenai kondisi terkininya saat pelimpahan tahap dua, tersangka dan barang bukti. 

    Termasuk soal kemungkinan dia langsung ditahan setelah pelimpahan.

    “Saya tidak bisa menjawab yang penting kebenaran akan terungkap,” ucapnya.

    Agus Buntung tampak didampingi ibundanya dalam pelimpahan tahap dua tersebut.

    Warga Kecamatan Selaparang, Kota Mataram ini mengenakan baju tahanan warna merah dan celana jeans biru muda. 

    Pelimpahan ini setelah berkas perkara Agus Buntung dinyatakan lengkap.

    “Kasusnya (Agus) sudah P21,” ucap Ditreskrimum Polda NTB Kombes Pol Syarif Hidayat, Kamis (9/1/2024).

    Dalam kasus ini, pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap 14 saksi, 5 diantaranya merupakan ahli.

    Dalam proses pemeriksaan, Polda NTB juga berkoordinasi dengan KDD terkait penilaian personal tersangka, termasuk juga melibatkan penilaian perilaku oleh tim ahli fisikologi.

    “Artinya dalam penyidikan kita perhatikan juga hak korban dan dan hak dari pelaku,” sebutnya

    Polda NTB sudah meminta permohonan perlindungan korban ke LPSK terkait kerugian materil ataupun inmaterial.

    “Dan kita harap (permohonan) itu segera di tindak lanjuti (LPSK),” katanya.

    Syarif menjelaskan penyelidikan Agus alias IWAS ini telah mempedomani keputusan Polda NTB 738 No.10 tahun 2024 sarana prasarana disabilitas yang bersentuhan dengan hukum.

    “Terrhadap Agus kita terapkan pasal 6 huruf C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) dengan ancaman 12 tahun penjara dan denda Rp600 juta,” demikian Syarif.

     

  • Duka Syafiudin, Kehilangan Istri dan Anak Usia 20 Bulan Akibat Ditabrak Bus Pariwisata di Kota Batu – Halaman all

    Duka Syafiudin, Kehilangan Istri dan Anak Usia 20 Bulan Akibat Ditabrak Bus Pariwisata di Kota Batu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kecelakaan maut terjadi di depan Batu Town Square (Batos) Kota Batu, Jawa Timur, pada Rabu (8/1/2025) malam.

    Sebuah bus pariwisata Sakhindra Trans yang berpenumpang 50 siswa SMK TI Bali Global Badung menabrak sejumlah kendaraan dan menimbulkan banyak korban

    Hingga Rabu dini hari, polisi menyebut, jumlah korban ada sebanyak 14 orang. Empat di antaranya meninggal dunia.

    Seorang wisatawan bernama Muhammad Syafiudin Nuris Wanto (29), menjadi salah satu korban yang selamat dari kecelakaan tersebut.

    Namun, pria asal Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember itu kehilangan istri dan anaknya yang masih berusia 20 bulan.

    Syafiudin mengalami luka di bagian kaki, kepala, dan tangan.

    Dia mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Brata Kota Batu dan kondisinya sadar.

    Kendati demikian, psikisnya disebutkan begitu hancur karena kejadian yang menimpanya hingga dia kehilangan keluarga.

    Syafiudin bersama istri dan anaknya diketahui tengah berlibur di Kota Batu dengan menyewa sepeda motor.

    Namun, nahasnya, sepeda motor yang dikendarai satu keluarga itu menjadi salah satu yang ditabrak oleh bus pariwisata tersebut hingga menyebabkan istrinya, Anis dan sang anak, Syafa yang masih bayi meninggal dunia.

    “Yang dari Jember ini satu keluarga, mereka ini visitor (red, wisatawan), mereka hendak berlibur di Kota Batu dengan menyewa sepeda motor,” kata Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata, Kamis (9/1/2024), dilansir Kompas.com.

    “Ini kita sudah kantongi, ada 1 balita dari 4 yang berumur 20 bulan,” katanya.

    Total korban kecelakaan beruntun bus pariwisata yang membawa rombongan pelajar SMK tersebut sebanyak 14 orang. 

    Dari jumlah korban sebanyak 14 orang, empat orang diketahui meninggal dunia, dua orang mengalami luka berat, dua orang lagi luka sedang, dan enam orang lainnya luka ringan.

    “Untuk jumlah kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan ini ada 16, jadi 1 bus, 6 kendaraan roda empat dan 10 kendaraan sepeda motor atau roda dua,” katanya.

    Adapun, bus tersebut berisi rombongan siswa itu baru keluar dari kawasan Museum Angkut di Kota Batu. 

    Lalu, bus mengalami masalah teknis atau rem blong dan tak bisa diatasi sopir.

    Akibatnya, bus melaju cepat dari Jl Imam Bonjol, Jl Pattimura hingga berhenti setelah menabrak pohon di Jl Ir Soekarno sekitar pukul 19.19 WIB. 

    Para siswa SMK TI Bali Global Badung itu dikabarkan seluruhnya selamat dari kecelakaan.

    Mereka semua langsung dievakuasi setelah bus berhenti saat menabrak warung dan pohon.

    Polisi Masih Selidiki Penyebab Kecelakaan

    Direktur Lalu Lintas atau Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin mengatakan, pihaknya masih melakukan pemantauan untuk mencari penyebab kecelakaan.

    “Kalau kita lihat di ruas jalan utama ini cukup padat (kendaraan), namun kita perlu melakukan pendalaman.”

    “Insya Allah besok pagi (hari ini, Kamis, pukul 07.00 WIB) kita melakukan pendalaman, bagaimana detail dari kejadian tersebut,” papar Kombes Pol Komarudin, Rabu malam, dikutip dari SuryaMalang.com.

    Komarudin mengatakan, kini, timnya di Polres Kota Batu sudah meminta keterangan atau menginterogasi sopir bus untuk sementara. 

    Berdasarkan pengakuan sementara sang sopir, dia mengaku ketika berbelok memasuki Jl Imam Bonjol, rem bus sudah tidak bisa digunakan lagi alias rem blong. 

    Namun, untuk memastikannya, Komarudin tetap melakukan pendalaman yang akan dilakukan oleh tim ahli, termasuk melakukan pemeriksaan terhadap rem bus.

    “Karena sepanjang pemantaun kami, dari titik nol hingga bus memasuki ruas jalan ini, kami tidak menemukan jejak atau bekas rem sama sekali,” ungkapnya.

    Sementara, hasil pemantauan tim polisi, sudut kemiringan atau elevasi Jl Imam Bonjol sekitar 5-7 derajat.

    “Jadi cukup curam, tanpa ada pengereman, tentunya berakibat fatal bagi pengendara yang ada di depannya,” bebernya.

    Untuk kondisi sopir Bus Sakhindra Trans, kata Komarudin, dia masih sehat dan bisa dimintai keterangan. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Dirlantas Polda Jatim Sebut Bus Maut Tabrak 6 Mobil dan 10 Motor di Kota Batu, Korban Bertambah

    (Tribunnews.com/Rifqah) (SuryaMalang.com/Purwanto) (Kompas.com)

  • Kesaksian Warga saat Detik-detik Kecelakaan Maut di Kota Batu, Dengar Teriakan Penumpang Bus – Halaman all

    Kesaksian Warga saat Detik-detik Kecelakaan Maut di Kota Batu, Dengar Teriakan Penumpang Bus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Kota Batu – Sebuah bus pariwisata yang mengangkut rombongan siswa dari SMK Bali Global Badung mengalami kecelakaan tragis di Kota Batu.

    Bus dengan nomor polisi DK 7942 GB tersebut diduga mengalami rem blong saat melintas di Jalan Imam Bonjol, Temas, Kecamatan Batu, dan menabrak beberapa kendaraan sebelum akhirnya berhenti di dekat Sekolah Al Kitab, Jalan Ir Soekarno Beji.

    Kecelakaan terjadi pada Rabu, 8 Desember 2025, saat bus tersebut dalam perjalanan menuju Semarang, Yogyakarta, dan Malang.

    Menurut keterangan saksi mata, Kusnari (54), bus meluncur dengan kecepatan tinggi dan sempat terdengar teriakan dari para penumpang sebelum akhirnya menabrak warung dan pohon.

    “Ketika bus sudah sampai di sini, terdengar suara ‘krak krak krak’ besi depan bus bergesekan dengan aspal setelah menabrak beberapa kendaraan,” kata Kusnari.

    Jumlah Korban

    Insiden tersebut mengakibatkan empat orang meninggal dunia dan belasan lainnya mengalami luka-luka.

    Saat ini, para korban yang selamat, yang jumlahnya mencapai 43 orang, telah dievakuasi dan dibawa ke RS Hasta Brata untuk mendapatkan perawatan.

    “Kalau saya lihat, penumpang yang di dalam bus tidak ada yang terluka. Cuma mereka sempat berteriak dan turun semua begitu bus berhenti,” tambah Kusnari.

    Sementara itu, Kasat Lantas Polres Batu, AKP Kevin Ibrahim, menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan pendataan dan sterilisasi kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan ini.

    Laporan sementara ada 4 orang tewas dalam insiden ini.

    “Kami masih melakukan pendataan dan sterilisasi kendaraan yang terlibat kecelakaan,” ungkapnya.

    (TribunJatim.com/Dya Ayu)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Detik-detik Muh Zahwa Santri Ponpes DDI Patobong Sulsel Tewas Terbakar, Ditemukan Peluk Alquran – Halaman all

    Detik-detik Muh Zahwa Santri Ponpes DDI Patobong Sulsel Tewas Terbakar, Ditemukan Peluk Alquran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM,- Muh Zahwa (14), santri Pondok Pesantren (Ponpes) DDI Patobong, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), menjadi korban tidak selamat saat terjadi kebakaran di tempat dirinya menimba ilmu.

    Diketahui, Ponpes DDI Patobong kebakaran pada Rabu (8/1/2025) sekitar pukul 13.00 Wita dan berhasil dipadamkan pukul 15.30 Wita.

    Camat Mattiro Sompe, Andi Ramlan menyampaikan, objek yang terbakar merupakan asrama putra berlantai dua.

    “Yang terbakar asrama Putra Pesantren DDI Patobong. Ini dua lantai yang di atas itu semi permanen. Dugaan sementara korsleting listrik,” ucapnya dikutip dari TribunTimur, Kamis (9/1/2025).

    Muh Zahwa Ditemukan Tewas Sembari Peluk Alquran

    Dalam insiden kebakaran ini, Muh Zahwa ditemukan tewas sembari memeluk Alquran miliknya.

    “Korban sudah ditemukan. Iya, tadi ditemukan petugas dalam keadaan korban memeluk Alqurannya,” kata salah seorang staf Ponpes DDI Patobong, Aris.

    Kolase foto: Satu orang santri bernama Muh Zahwa (14) ditemukan tewas sambil memeluk Alquran saat terjadi kebakaran di Pondok Pesantren (Ponpes) DDI Patobong, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Rabu (8/1/2025) sekitar pukul 13.00 Wita. (TribunTimur)

    Secara perpisah, Kasat Reskrim Polres Pinrang, Iptu Andi Reza Pahlawan, menjelaskan, saat kebakaran terjadi, korban berada di dalam masjid melaksanakan salat Zuhur. 

    Namun, saat mendengar kebakaran terjadi di asramanya, korban berlari menuju kamarnya dengan maksud mengambil pakaian dan Alquran miliknya.

    Pondok Pesantren (Ponpes) DDI Patobong, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), kebakaran pada Rabu (8/1/2025)

    “Menurut keterangan teman korban, awalnya korban di dalam masjid melaksanakan salat Dzuhur, kemudian melihat api membakar asrama. Selanjutnya, korban langsung menuju ke kamar miliknya dengan maksud mengambil pakaian dan Alquran,” ungkapnya.

    Namun, saat korban telah mengambil Alquran, korban terjebak dan tidak bisa keluar dari kamar asrama.

    “Korban terjebak api dan asap sehingga tidak bisa keluar,” ucapnya.

    Selain Ponpes DDI Patobong, sebelumnya ponpes daerah lain juga pernah terjadi kebakaran, di antaranya:

    1. Kebakaran di Pondok Pesantren Darul Qolam 2, Tangerang

    Sebanyak 14 asrama putri di Pondok Pesantren Darul Qolam 2 terbakar, Rabu, 30 Oktober 2024.

    Ponpes tersebut berlokasi di Kampung Gintung RT 07 RW 02, Desa Pasar Gintung, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, pada dini hari tadi sekitar pukul 02.57 WIB.

    Kebakaran ini diduga dipicu masalah kelistrikan.

    Akibat kebakaran tersebut, barang-barang, buku, atau kitab-kitab milik murid terbakar dan tak dapat terselamatkan.

    Tidak ada korban dalam peristiwa itu.

    2. Kebakaran di Pondok Pesantren Mahad Izzatuna, Banyuasin

    Sebuah bangunan asrama putra di Ponpes Mahad Izzatuna terbakar hangus, September 2024.

    Kebakaran diduga berasal dari salah satu ruangan asrama.

    3. Kebakaran di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Wasilah Lemo, Polman

    Delapan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Wasilah Lemo di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka bakar serius di sekujur tubuhnya, Agustus 2023. 

    Mereka terbakar ketika sedang beristirahat di sela pelatihan kerja membuat kursi. 

    4. Kebakaran di Pondok Pesantren Miftahul Khoirot, Karawang

    Kebakaran terjadi di Pondok Pesantren Miftahul Khoirot, Karawang, Jawa Barat pada Senin (21/2/2022) siang menewaskan 8 santri.

    Para korban terjebak di kamar yang ada di lantai 2 saat api merembet di bangunan pondok.

    Pesantren tersebut dibangun oleh Kyai Haji Zarkasih sejak tahun 1932.

    Pesantren yang berada di Desa Mangungjaya, Kecamatan Cilamanya Kulon, Kabupaten Karawang itu dikenal sebagai pesantren tahfiz pertama di Karawang.

    Kebakaran disebabkan korsleting listrik kipas angin.

    Kapolres Karawang pada saat itu, AKBP Aldi Subartono mengatakan dari keterangan saksi mata, api diduga muncul pertama kali dari percikan api di kipas angin yang rusak.

    Saat kejadian, para santri yang sebagian besar masih anak-anak sedang tidur siang di ruang lantai dua pesantren yang terbuat dari kayu.

    Api tersebut kemudian menyambar kasur dan langsung merambat ke bangunan pondok.

    Para santri yang sedang istirahat terjebak dalam kamar karena api membesar di pintu keluar. 

    5. Kebakaran di Pondok Pesantren Riadussibyan, Serang 

    Kebakaran di Pondok Pesantren Riyadussibyan, di Desa Nagara Padang, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten terjadi pada Jumat, 19 Maret 2021 pukul 09:30 WIB. 

    Kebakaran ini disebabkan oleh konsleting listrik yang menghanguskan beberapa kamar santri.  

    Api berhasil dipadamkan oleh santri dan warga setempat.  

    Tidak ada korban jiwa akibat kebakaran ini.

    6. Kebakaran di Pondok Pesantren Darul Qur’an Wal Irsyad, Gunungkidul

    Ponpes ini mengalami lima kali kebakaran sejak 2016 hingga April 2018.

    Salah satu kebakaran terparah terjadi pada Januari 2016, mengakibatkan seorang santri tewas.

    Penyebab kebakaran diduga karena korsleting listrik.

    (Tribunnews/TribunTimur/Rachmat Ariandi)

     

  • Pondok Pesantren DDI Patobong Sulsel Kebakaran, 1 Santri Tewas Sembari Memeluk Alquran – Halaman all

    Pondok Pesantren DDI Patobong Sulsel Kebakaran, 1 Santri Tewas Sembari Memeluk Alquran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, – Pondok Pesantren (Ponpes) DDI Patobong, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), kebakaran pada Rabu (8/1/2025) sekitar pukul 13.00 Wita.

    Dari video yang beredar diterima Tribun-Timur.com, terlihat kobaran api membakar salah satu gedung Ponpes DDI Patobong yang belakangan diketahui merupakan gedung asrama putra.

    Dalam video tersebut, sejumlah santri yang menyaksikan insiden kebakaran langsung berhamburan.

    “Astaghfirullah kebakaran. Ya Allah,” ucap santri di dalam video tersebut.

    Camat Mattiro Sompe, Andi Ramlan menyampaikan, objek yang terbakar merupakan asrama putra berlantai dua.

    “Yang terbakar asrama Putra Pesantren DDI Patobong. Ini dua lantai yang di atas itu semi permanen. Dugaan sementara korsleting listrik,” ucapnya dikutip dari TribunTimur, Kamis (9/1/2025).

    Tewaskan 1 Orang Santri

    Dalam insiden kebakaran ini, satu orang santri bernama Muh Zahwa (14) ditemukan tewas sambil memeluk Alquran.

    “Korban sudah ditemukan. Iya, tadi ditemukan petugas dalam keadaan korban memeluk Alqurannya,” kata salah seorang staf Ponpes DDI Patobong, Aris, kepada wartawan, Rabu (8/1/2025).

    Terpisah, Kasat Reskrim Polres Pinrang, Iptu Andi Reza Pahlawan, menjelaskan, saat kebakaran terjadi, korban berada di dalam masjid melaksanakan salat Dzuhur. 

    Namun, saat mendengar kebakaran terjadi di asramanya, korban berlari menuju kamarnya dengan maksud mengambil pakaian dan Alquran miliknya.

    “Menurut keterangan teman korban, awalnya korban di dalam masjid melaksanakan salat Dzuhur, kemudian melihat api membakar asrama. Selanjutnya, korban langsung menuju ke kamar miliknya dengan maksud mengambil pakaian dan Alquran,” ungkapnya.

    Namun, saat korban telah mengambil Alquran, korban terjebak dan tidak bisa keluar dari kamar asrama.

    “Korban terjebak api dan asap sehingga tidak bisa keluar,” ucapnya.

    (Rachmat Ariadi/TribunTimur)

  • Kecelakaan Bus Pariwisata di Kota Batu Jatim: 4 Orang Tewas, Belasan Luka-luka, Begini Kronologinya – Halaman all

    Kecelakaan Bus Pariwisata di Kota Batu Jatim: 4 Orang Tewas, Belasan Luka-luka, Begini Kronologinya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, – Kecelakaan bus pariwisata yang membawa rombongan SMK TI Bali Global Badung, di Kota Batu, Jawa Timur, Rabu (8/1/2025) dikabarkan menewaskan 4 orang dan belasan lainnya mengalami luka-luka.

    Adapun korban luka-luka saat ini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasta Brata Kota Batu.

    Kasat Lantas Polres Batu, AKP Kevin Ibrahim menyampaikan pihaknya masih melakukan pendataan korban dan penanganan di lokasi kejadian kecelakaan.

    “Kami masih melakukan pendataan dan sterilisasi kendaraan yang terlibat kecelakaan,” kata Kevin dikutip dari TribunJatim, Kamis (9/1/2025).

    Kronologi

    Bus dengan nopol Nopol DK 7942 GB membawa 43 orang diduga mengalami rem blong dari Jalan Imam Bonjol hingga akhirnya berhenti di depan Sekolah Al Kitab Jalan Ir Soekarno, Beji Kecamatan Junrejo, Kota Batu yang berjarak sekitar 2 kilometer itu, menabrak sebanyak 15 pengguna jalan.

    Berdasarkan keterangan saksi mata yang ada di sekitar lokasi bus berhenti, Kusnari (54) para penumpang yang ada di dalam bus sempat berteriak-teriak, sebelum akhirnya bus berhenti usai menabrak warung bedak dan pohon.

    “Saat sudah sampai sini terdengar suara ‘Krak Krak Krak’ besi depan bus itu bergesekan dengan aspal karena sebelumnya sudah menabrak beberapa kendaraan,” kata Kusnari.

    “Setelah itu bus berhenti setelah menghantam warung bedak dan pohon,” sambungnya.

    Menurutnya, setelah bus berhenti para penumpang langsung dievakuasi dan di bawa ke RS Hasta Brata untuk di data sekalipun tidak ada yang terluka.

    “Kalau saya lihat penumpang yang di dalam bus tidak ada yang terluka. Cuma penumpang sempat berteriak dan turun semua begitu bus berhenti,” jelasnya

    Sampai dengan saat ini belum diketahui pasti jumlah korban luka maupun korban meninggal karena masih dilakukan pendataan oleh pihak kepolisian.

    Selain melakukan pendataan korban, polisi juga tengah menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mencari tahu penyebab bus hilang kendali hingga menabrak banyak pengendara.

    Pantauan CCTV

    Dari CCTV disekitar lokasi kejadian, memperlihatkan bus berpenumpang rombongan kunjungan industri dari SMK Bali Global Badung tujuan Semarang-Yogyakarta-Malang itu melaju tak terkendali dari Jalan Imam Bonjol dengan kontur jalan menurun, dan menabrak kendaraan-kendaraan yang ada di depannya.

    Kemudian sesampainya di perempatan depan Batu Town Square (Batos) Kota Batu bus berbelok ke kanan, dan meluncur kencang menuju Jalan Patimura hingga akhirnya berhenti di depan Sekolah Al Kitab Kota Batu yang berada di Beji.

    “Jaraknya lumayan jauh kalau dilihat dari CCTV yang beredar di grup WA. Ya sekitar 2 kilometer dari Imam Bonjol sampai berhenti di depan Sekolah Al Kitab Beji. Berhenti setelah nabrak pohon,” kata warga Beji, Endi kepada Suryamalang.com, Rabu (8/1/2025).