Category: Tribunnews.com Regional

  • LIVE Geram, Kubu Terpidana Kasus Vina Cirebon Temui langsung Kapolri, Saksi Palsu Segera Ditangkap? – Halaman all

    LIVE Geram, Kubu Terpidana Kasus Vina Cirebon Temui langsung Kapolri, Saksi Palsu Segera Ditangkap? – Halaman all

    Kuasa hukum terpidana kasus Vina, Jutek Bongso, membeberkan sejumlah langkah hukum setelah Peninjauan Kembali (PK) ditolak.

    Tayang: Selasa, 14 Januari 2025 21:52 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Kuasa hukum terpidana kasus Vina, Jutek Bongso, membeberkan sejumlah langkah hukum setelah Peninjauan Kembali (PK) ditolak.

    Jutek akan mengajukan surat audiensi kepada Komisi III DPR dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

    Tak hanya itu, Jutek juga mengaku akan menggelar audiensi bersama Kapolri Listyo Sigit Prabowo.(*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Sosok Manja Mooy, Kekasih Pratu Andi Tambaru Prajurit TNI yang Akhiri Hidup gegara Mahar Rp250 Juta – Halaman all

    Sosok Manja Mooy, Kekasih Pratu Andi Tambaru Prajurit TNI yang Akhiri Hidup gegara Mahar Rp250 Juta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut sosok Manja Mooy, kekasih Pratu Andi Tambaru, prajurit TNI yang akhiri hidup di Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Manja Mooy memiliki nama lengkap Rosi Wastiting Manja Mooy.

    Ia lahir pada 2002 atau kini berusia 23 tahun.

    Manja Mooy menempuh pendidikan di Universitas Katolik Widya Mandira Kupang mulai pada 19 Agustus 2019.

    Dirinya kemudian lulus pada Maret 2024 lalu dan berhak menyandang titel Sarjana Pendidikan Musik.

    Manja Mooy mempunyai bakat bernyanyi.

    Ia beberapa kali menang lomba tarik suara. Antara lain Juara 1 Lomba Kidung Natal 96 SK FM pada tahun 2021 dan Juara 1 dalam Pekan Ilmiah & Seni Mahasiswa.

    Nama Manja Mooy semakin melejit saat mengikuti ajang Bintang Radio Indonesia yang digelar oleh Radio Republik Indonesia (RRI) pada 2023 lalu.

    Dirinya masuk dalam 10 Bintang Radio 2023 kategori Putri.

    Manja Mooy kerap memamerkan aktivitasnya saat menyanyi dan kebersamaan dengan mendiang Pratu Andi Tambaru lewat akun Instagram pribadinya @wastiting.

    Ia tercatat memiliki lebih dari 106 ribu pengikut.

    Di insta story terbaru, Manja Mooy membagikan prosesi pemakaman Pratu Andi Tambaru.

    Dirinya terlihat terpukul dan sesekali menangis, baik di lokasi pemakaman dan rumah duka.

    Manja Mooy meluapkan kesedihannya terkait kepergian sang kekasih untuk selamanya.

    Ia menyebut Pratu Andi Tambaru sebagai pria terbaik yang pernah dikenalnya.

    “Sekuat apa hamba Mu ini Tuhan sampai cobaan bertubi-tubi datang tanpa henti.”

    “Kamu cinta dan laki-laki terbaik yang pernah beta kenal,” tulisnya.

    Manja Mooy menyayangkan sang kekasih harus meninggal secara tragis.

    Ia mempertanyakan janji mendiang yang ingin terus bersama.

    “Kamu minta untuk orang lain jaga beta baik-baik, tapi kamu sendiri tidak bisa jaga diri.” 

    “Sependiam dan setertutup itukah kamu. Kemarin bilangnya banyak beban, tapi intinya harus dengan kamu biar beta kuat. Tapi mana?” lanjutnya.

    Manja Mooy dalam postingannya tidak lupa berterima kasih kepada Pratu Andi Tambaru.

    Ia mengenang pelajaran luar biasa yang diberikan mendiang semasa menjalin cinta.

    “Terima kasih untuk ini cinta terlalu luar biasa. Kamu ajar beta untuk tetap rendah hati dan jangan sombong. Jgn peduli dengan orang-orang yang benci beta, karena masih ada kamu yang tulus.”

    “@anditambaru_ sayang, nona sayang kamu sekali, nanti kita ketemu,” tutup Manja Mooy.

    Hingga Selasa (14/1/2025), postingan tersebut sudah ditonton lebih dari 440 ribu kali.

    Dikutip dari Pos-Kupang.com, Pratu Andi Tambaru sempat menemui dua rekannya sebelum ditemukan tewas.

    Rekan pertama yang dikunjungi adalah Pratu Valen pada Sabtu (11/1/2025), sekitar pukul 22.50 Wita.

    Saat itu, Pratu Andi Tambaru curhat masalah asmara kepada rekan.

    Mendiang mengaku dimintai uang Rp250 juta oleh calon mertua.

    Pratu Andi Tambaru tidak sanggup karena uang di rekening hanya Rp40 juta.

    Setelah curhat dengan Pratu Valen, mendiang mengunjungi kos rekan kedua bernama Prada Ricky Dillak pada Minggu sekitar pukul 04.20 Wita.

    Lokasinya berada di Komplek Bandara Udara (Bandara) DC Saudale, Kabupaten Rote Ndao.

    Pratu Andi Tambaru sempat meminta sebatang rokok kepada Prada Ricky Dillak.

    Keduanya juga sempat mengobrol terkait masalah yang sedang mendiang hadapi.

    Kirim pesan terakhir ke kekasih

    (Kiri) Foto mendiang Pratu Andi Tambaru dan (Kanan) Momen kebersamaan Pratu Andi dengan kekasihnya. Berikut sosok prajurit TNI yang akhiri hidup karena tak kuat dituntut calon mertua beri mahar Rp 250 juta. (Kolase Tribunnews.com)

    Pada 04.38 Wita, Pratu Andi Tambaru sempat mengirimkan ke kekasih.

    Bunyinya: “Cari lokasi saya lewat iCloud sayang, saya sayang kamu, jangan lupa mama dan bapak di Rote”

    Pesan tersebut ternyata pesan terakhir yang diterima Manja Mooy.

    Pratu Andi Tambaru kemudian mendatangi pohon asam dekat Bandara DC Saudale Rote.

    Ia mengakhiri hidup dan baru ditemukan pada 07.15 Wita.

    Jasad Pratu Andi Tambaru pertama kali ditemukan oleh petugas bandara yang sedang melakukan patroli.

    Informasi tersebut tersebar hingga diketahui Pratu Valen, rekan mendiang.

    Ia kemudian datang ke lokasi guna memastikan dan segera menelpon atas terkait kematian Pratu Andi Tambaru.

    Dandim, Pasiops, dan Pasi Intel tiba di lokasi pada 07.30 Wita.

    Jasad yang bersangkutan diturunkan, lalu dievakuasi ke RSUD Ba’a.

    Tim dokter memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh mendiang.

    Akhiri hidup karena mahar Rp250 juta

    Komandan Resor Militer (Danrem) 161 Wira Sakti Kupang, Brigadir Jenderal TNI Joao Xavier Barreto Nunes, membenarkan tewasnya Pratu Andi Tambaru.

    “Jadi Pratu Andi Tambaru diduga murni melakukan tindakan bunuh diri dengan cara gantung diri,” ucap Joao, Minggu, dikutip dari Kompas.com.

    Joao dalam kesempatannya juga membenarkan motif asmara di balik kejadian pilu ini.

    Ia menyebut orang tua atau calon mertua (camer) dari kekasih meminta uang mahar Rp250 juta ke Pratu Andi Tambaru.

    Mendiang merasa tertekan hingga memilih jalan singkat dengan mengakhiri hidup.

    “Ada permasalahan asmara dengan pacarnya bernama Manja Mooy.”

    “Sehingga Pratu Andi Tambaru merasa terbeban dengan perihal tersebut dan memutuskan untuk melakukan tindakan bunuh diri,” tandas Joao.

    DISCLAIMER:

    Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

    Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

    Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan tersebut.

    Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

    Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

    Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.

    Pembaca bisa menghubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes (021-500-454) atau LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293) atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.

    (Tribunnews.com/Endra)(Mario Pos-Kupang.com/Giovani Teti)(Kompas/Sigiranus Marutho Bere)

  • Terungkap, Luluk Berupaya Lindungi Anaknya Dari Reruntuhan Akibat Ledakan di Rumah Polisi Mojokerto – Halaman all

    Terungkap, Luluk Berupaya Lindungi Anaknya Dari Reruntuhan Akibat Ledakan di Rumah Polisi Mojokerto – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO – Luluk Sudarwati (40) berupaya melindungi anaknya M Kaffa (3) dari reruntuhan tembok dinding rumahnya yang hancur akibat ledakan yang berasal dari rumah polisi di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

    Diketahui, Luluk dan anaknya tewas dalam peristiwa yang terjadi pada Senin (13/1/2025).

    Upaya Luluk Sudarwati melindungi anaknya M Kaffa dalam peristiwa tersebut terungkap berdasarkan hasil pemeriksaan tim Biddokkes Polda Jatim.

    Hasil identifikasi jenazah, Luluk Sudarwati dan anaknya M Kaffa meninggal dalam kondisi lemas kekurangan oksigen akibat tertimpa reruntuhan rumah yang ambruk terkena ledakan.

    Biddokkes Polda Jatim, Tutik Purwanti, mengatakan, pihaknya melakukan identifikasi terhadap jenazah korban di RSUD Prof dr Soekandar Mojosari Mojokerto.

    Identifikasi jenazah memperkuat dugaan korban meninggal, posisi korban Luluk melindungi anaknya saat tertimpa reruntuhan rumah.

    “Pemeriksaan jenazah korban, (Kaffa) didapati beberapa luka lecet di bagian wajah dan anggota badan gerak atas dan bawah. Identifikasi jenazah (Luluk) luka lecet pada wajah, lengan dan kaki,” jelasnya dalam keterangan pers di Mapolres Mojokerto, Selasa (14/1/2025).

    Ia mengungkapkan, pemeriksaan terhadap jenazah korban juga ditemukan tanda-tanda asfiksia yang merupakan kekurangan oksigen pada tubuh.

    “Kami temukan asfiksia, merupakan tanda kondisi lemas karena kekurangan oksigen pada kedua jenazah tersebut. Jenazah hanya dilakukan pemeriksaan luar,” ungkap Tutik Purwanti.

    Dikatakan Tutik, kesimpulan pemeriksaan forensik memperkuat dugaan korban meninggal akibat tertimpa material rumah yang roboh terkena ledakan.

    “Kondisi korban utuh tidak ditemukan luka bakar, hanya ditemukan luka lecet dan memar. Sehingga, dapat kita simpulkan bahwa penyebab korban meninggal akibat terkena reruntuhan, dari tanda asfiksia berupa kuku membiru dan pendarahan kelopak mata serta luka lecet sesuai kondisi korban saat ditemukan,” katanya.

    Kodi sebelumnya mengungkap dirinya tak menyangka istri dan anaknya akan tewas dalam insiden ledakan rumah polisi.

    Saat kejadian Kodi sedang bekerja di sawah yang tidak jauh dari rumahnya, sekitar pukul 08.00 WIB.

    Ketika sedang bekerja di sawah, ia mendapat kabar rumah iparnya, Aipda Maryudi, anggota Polsek Dlanggu yang berada persis di samping kediamannya, meledak.

    “Saya pas di sawah sekitar jam 08.00-09.00 WIB, dapat kabar rumahnya Mas Yudi (Aipda Maryudi) meledak,” kata Kodi, Senin (13/1/2025).

    Mendapat kabar itu, sontak dirinya bergegas pulang.

    Setibanya di rumah, ia mencari keberadaan istri dan anaknya.

    Ia terkejut melihat istri dan anaknya yang saat itu tidur di kamar dalam kondisi tak bernyawa tertimpa dinding rumah akibat ledakan tersebut.

    “Terus saya pulang, saya cari anak dan istri saya,” ucap Kodi.

    Ia mengungkapkan, tidak ada firasat sebelum peristiwa tragis yang menimpa keluarganya.

    “Tidak ada firasat apa-apa,” ujarnya.

    Dari pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya penyelidikan ledakan rumah polisi, yang masih saudaranya tersebut.

    Aipda Maryudi merupakan kakak ipar dari Luluk Sudarwati.

    “Iya nanti diserahkan ke pihak kepolisian,” ucapnya.

    Saat ini jenazah Luluk Sudarwati (41) bersama anaknya, M Kaffa (3) sudah dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.

    Sementara itu, Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto mengatakan pihaknya saat ini sudah menurunkan tim laboratorium forensik untuk mengungkap penyebab pasti ledakan tersebut.

    “Tim Labfor sudah kita lakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) dan barang bukti sudah kita amankan, mohon waktu untuk penyebab masih terus kita dalami,” ucap AKBP Ihram Kustarto di lokasi kejadian ledakan, Senin (13/1/2025).

    Menurut dia, setelah olah TKP yang dilakukan Tim Labfor Polda Jatim dan Inafis Polres Mojokerto, diamankan sejumlah barang bukti dari rumah tersebut.

    “Yang pasti ada tabung gas tiga kilogram dan perangkat-perangkat elektronik, karena kebetulan yang bersangkutan hobi elektronik,” jelasnya.

    Ia mengungkapkan, pemilik rumah, Aipda Maryudi yang juga anggota Polsek Dlanggu, diperiksa Propam untuk dimintai keterangan terkait peristiwa ledakan di rumahnya.

    “Yang bersangkutan selaku pemilik rumah, sekarang sedang kami lakukan pemeriksaan internal maupun penyelidikan di Satreskrim,” ujar AKBP Ihram Kustarto.

    Untuk memudahkan penyelidikan, satu alat berat dikerahkan untuk mengevakuasi puing-puing reruntuhan bangunan rumah yang terdampak ledakan.

    “Tim Labfor sudah berada di sini, kemudian Satreskrim di lokasi untuk melakukan penyelidikan,” ujarnya.

    AKBP Ihram Kustarto pun menegaskan peristiwa ledakan rumah mengakibatkan dua korban meninggal. 

    Tim Labfor dan Biddokkes Polda Jatim juga memastikan terkait penyebab kematian korban.

    “Bahwa betul korban meninggal dunia, dan yang memastikannya adalah dokter di rumah sakit. Kalau terkait penyebab kematian korban secara spesifik adalah hasil swab baju korban disampaikan Labfor dan kondisi korban saat dilakukan pertolongan oleh Biddokkes,” bebernya.

    Menurut dia, hasil pemeriksaan korban tidak ada luka bakar maupun yang sebabkan ledakan.

    “Hasil pemeriksaan baju korban tidak ada kandungan yang berakibat terhadap ledakan, maupun luka bakar,” kata AKBP Ihram Kustarto.

    Tim Labfor Polda Jatim, AKBP Agus Santosa menjelaskan, pihaknya mengambil sampel dari baju korban dan tidak ditemukan residu bahan peledak klorat diduga kuat sisa dari petasan kembang api atau sreng dor.

    Alat bukti klorat ditemukan di pusat ledakan rumah milik Aipda Muryadi, anggota Bhabinkamtibmas Polsek Dlanggu Mojokerto.

    “Kita menggunakan alat untuk pemeriksaan sampel dari baju ibu maupun anak, hasilnya negatif. Jadi tidak ada bahan peledak (klorat) di situ. Baju dalam kondisi utuh,” ujarnya.

    Sekadar informasi selain mengakibatkan korban jiwa, ledakan dari rumah polisi tersebut pun mengakibatkan lima rumah warga rusak, satu di antaranya mengalami kerusakan yang tidak terlalu parah.

     

    Penulis: Mohammad Romadoni

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kasih Ibu Sampai Akhir Hayat, Luluk Lindungi Anaknya Saat Tertimpa Reruntuhan Rumah Akibat Ledakan

  • Dituduh Paksa Siswa Bawa Ikan ke Sekolah, Guru BK SMP di Sampang Madura Laporkan Wali Siswa – Halaman all

    Dituduh Paksa Siswa Bawa Ikan ke Sekolah, Guru BK SMP di Sampang Madura Laporkan Wali Siswa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SAMPANG – Dwi Eni Purwanti (46) Seorang guru Bimbingan Konseling (BK) di SMP Negeri 1 Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur membuat laporan karena dituduh melakukan pungutan liar (pungli).

    Tuduhan pungli tersebut adalah memaksa siswa membeli dan membawa ikan ke sekolah.

    Dwi Eni Purwanti melaporkan oknum wali siswa yang membuat berita bohong tersebut.

    “Pelapor merupakan seorang pria berinisial B asal Kacamatan Camplong, Sampang yang mengaku sebagai salah satu wali murid di SMP Negeri 1 Camplong,” kata Dwi Eni Purwanti, Selasa (14/1/2025).

    Menurut dia, tuduhan tersebut telah beredar luas melalui media online. Padahal tindakan Pungli itu tidak pernah terjadi.

    “Sejak diangkat menjadi guru di lembaga sekolah setempat pada 2009 hingga saat ini tidak pernah melakukan tindakan seperti apa yang telah dituduhkan,” ujarnya.

    Selain itu, pada 10 Januari 2025, Dwi Eni memperoleh pesan WA dari terlapor. Adapun pesan itu terlapor tidak ingin menemui Dwi Eni karena dianggap memiliki karakter premanisme.

    “Kemudan pelapor juga menyebut saya tukang palak dan juga mengeluarkan kalimat ‘Jangan jadi tukang palak ibu ngemot palak (alat vital laki-laki) baja ya saya bayar ibu sayang’,” tutur Dwi Eni saat menirukan pesan dari terlapor.

    Guru BK tersebut sangat berharap terhadap Polres Sampang agar segera memproses laporan yang dilayangkannya sebab, dirinya sangat khawatir atas perilaku terlapor kepada dirinya.

    Semnetara, Kasi Humas Polres Sampang Ipda Andi Amin masih belum memberikan respon saat dikonfirmasi melalui handphone selulernya. Sehingga, upaya konfirmasi terus dilakukan.

    Penulis: Hanggara Pratama

  • Keluarga Jauhari Bantah Damai, Iptu M Yunus Dicopot Dari Jabatan Buntut Tendang Warga di Prabumulih – Halaman all

    Keluarga Jauhari Bantah Damai, Iptu M Yunus Dicopot Dari Jabatan Buntut Tendang Warga di Prabumulih – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PRABUMULIH – Kasus perwira polisi tendang Iptu M Yunus menendang muka pengendara sepeda motor Jauhari (45) di Prabumulih, Sumatera Selatan menuai sorotan.

    Terlebih setelah muncul narasi bila Jauhari dan Iptu M Yunus disebut berdamai.

    Narasi tersebut pun dibantah anak Jauhari, Rini Ulandari.

    Rini menegaskan tidak pernah ada kata damai dari keluarga Jauhari.

    “Kami pihak keluarga tidak berdamai,” kata Rini dikutip dari Tribunsumsel.com, Selasa (14/1/2025).

    Terkait tanggung jawab Polres Prabumulih terhadap korban, Rini mengatakan pihak Polres Prabumulih berjanji bertanggung jawab penuh untuk pengobatan dan kerugian yang dialami ayahnya.

    “Pihak Polres bertanggung jawab penuh untuk pengobatan dan segala kerugian ayahku,” ucapnya.

    Namun keluarga korban masih menunggu janji Kapolres Prabumulih yang menyebut akan mencopot Iptu Yunus dari jabatannya.

    “Bapak Kapolres menyatakan akan mencopot jabatan pelaku penganiayanaan itu, beliau (Kapolres) akan diberitan di media langsung,” katanya.

    “Jadi kami pihak keluarga menunggu berita tersebut,” terangnya.

    Kapolres Prabumulih AKBP Endro Aribowo mengatakan pihaknya saat ini sudah mencopot Iptu M Yunus dari jabatan Kepala Seksi Hukum Polres Prabumulih.

    “Hari ini saya sudah mencopot yang bersangkutan (MY-red) dari jabatannya Kasikum (Kepala Seksi Hukum) Polres Prabumulih,” kata AKBP Endro Aribowo Selasa (14/1/2025).

    Endro Aribowo mengatakan pencopotan tersebut sudah dilaporkan ke Kapolda Sumsel dan sudah menunjuk pejabat yang lain.

    Kapolres mengatakan dirinya mengucapkan turut prihatin atas perilaku oknum polisi tersebut dan mewakili satuan mengucapkan permohonan maaf kepada keluarga Jauhari. 

    Pada kesempatan itu juga Kapolres Prabumulih mengungkapkan dirinya tetap berkomitmen memeriksa Iptu MY setelah nantinya selesai menjalani perawatan atau pengobatan.

    “Saat ini Iptu MY dirawat di RS Hermina Palembang dan rencana nanti malam akan menjalani operasi karena menurut dokter mengalami patah tulang di tangan dan rusuk. Namun kami tetap komitmen setelah yang bersangkutan sembuh akan diperiksa sesuai disiplin undang-undang dan kode etik berlaku,” ucapnya.

    Lebih lanjut Endro mengaku kejadian tersebut menjadi pembelajaran bagi jajaran Polres Prabumulih agar tidak diulangi dan ini menjadi penekanan agar tidak ada anggota yang menyakiti masyarakat.

    Diketahui aksi tak terpuji dilakukan seorang anggota polisi Iptu M Yunus terhadap seorang warga Jauhari Bin Saidina Ali (54) di Prabumulih, Sumatera Selatan, Senin (13/1/2025).

    Perwira polisi tersebut menendang Jauhari hingga hidung berdarah di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Gunung Ibul Barat, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih tepatnya di seberang rumah dinas Wali Kota Prabumulih setelah sepeda motornya terlibat kecelakaan dengan sepeda motor yang dikendarai Jauhari.

    Video aksi polisi bersikap arogan tersebut pun viral di media sosial.

    Terkait peristiwa tersebut, Jauhari pun memberikan pengakuan.

    Jauhari mengaku saat dirinya menggunakan kendaraan hendak menyeberang ke minimarket di depan rumah dinas Wali Kota Prabumulih.

    “Saat itu saya mau menyeberang ke Indomaret, saya sudah sangat lambat sekali. Setelah nyeberang tiba-tiba dari arah Palembang bapak itu dengan motor menabrak saya,” kata Jauhari kepada wartawan, Senin (13/1/2025).

    Pria kelahiran Curup 15 Juni 1970 itu mengaku saat itu warga langsung mengangkat dirinya yang kesakitan ke pinggir jalan berikut motor.

    “Saat itu saya kesakitan karena terjatuh tapi tidak berdarah, lalu pak polisi itu menghampiri dan langsung menendang muka saya, kejadiannya cepat,” katanya.

    Akibat tendangan yang dilakukan oknum polisi tersebut, Jauhari mengalami luka di bibir dan hidung berdarah bercucuran.

    Dalam kondisi terluka, ia pun dibantu sejumlah warga dengan memberikan tisu dan air.

    “Saya tidak tau kenapa dia marah, padahal saya menyeberang sudah lambat, dia malah tendang muka saya,” ucapnya.

    Disinggung apakah akan melaporkan kejadian itu ke Propam Polres Prabumulih, Jauhari mengaku akan berkonsultasi dan berkomunikasi dengan keluarganya terlebih dahulu terkait kejadian dialaminya.

    “Saya masih berkomunikasi dengan keluarga apakah kasus ini akan kami lanjutkan atau damai,” katanya.

    (Tribunsumsel.com/ Laily Fajrianty/ Edison)

  • Kopassus dan Krakatau Steel Group Gelar Pelatihan Kepemimpinan di Serang Banten – Halaman all

    Kopassus dan Krakatau Steel Group Gelar Pelatihan Kepemimpinan di Serang Banten – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Krakatau Steel Group dan Grup 1 Kopassus di Serang, Banten, menggelar pelatihan kepemimpinan, yang diikuti 99 karyawan dari perusahaan tersebut di Serang, Banten.

    Komandan Jenderal Kopassus, Mayjen TNI Djon Afriandi menyampaikan pemimpin yang hebat adalah seorang pemimpin yang tangguh dan berintegritas.

    Dengan SDM dan pemimpin yang berkualitas, Djon meyakini, Krakatau Steel akan semakin kuat dan tangguh menghadapi segala tantangan ke depan.

    Dengan begitu, ucap Djon, Krakatau Steel sebagai industri strategis mampu menopang industri pertahanan nasional.

    “Jika pertahanan dan keamanan dapat tercipta dengan baik, maka Indonesia akan menjadi negara yang kuat, disegani oleh seluruh negara bahkan dihormati oleh negara adidaya,” kata Djon dikutip Selasa (14/1/2025).

    Direktur Utama Krakatau Steel, Muhamad Akbar, para peserta mendapatkan pelatihan yang bertujuan untuk membangun fisik yang tangguh sekaligus membentuk pola pikir berjuang bersama dalam membangun Krakatau Steel menjadi lebih baik.  

    “Pentingnya pelatihan ini sebagai bagian dari perjalanan transformasi perusahaan,” ujar Akbar.

    Akbar berharap pelatihan kepemimpinan ini akan menghasilkan pemimpin yang berkualitas, memiliki prinsip, dan jiwa militansi yang mampu berjuang untuk membangun Krakatau Steel yang lebih baik, lebih unggul.

    “Pelatihan ini merupakan badge pertama dan akan berlanjut pada badge-badge selanjutnya,” kata Akbar.

     

  • Soal Murid SD Dihukum Duduk di Lantai, Disdik Sebut Telah Berikan Pembinaan ke Guru hingga Kepsek – Halaman all

    Soal Murid SD Dihukum Duduk di Lantai, Disdik Sebut Telah Berikan Pembinaan ke Guru hingga Kepsek – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Medan, Sumatera Utara sudah ambil sikap terkait kasus murid SD berinisial M (10) yang dihukum duduk di lantai karena telat membayar sumbangan pembinaan pendidikan (SPP).

    Pihak Disdikbud pun telah ambil tindakan setelah kasus ini mencuat.

    Bambang Sudewo selaku Kabid Sd Disdikbud Kota Medan menuturkan, pihaknya telah melakukan pembinaan.

    Mulai dari guru, kepala sekolah (kepsek), hingga Ketua Yayasan Abdi Sukma telah dibina, Senin (13/1/2025).

    Dalam pembinaan tersebut ditekankan pada guru untuk berkoordinasi dengan pihak sekolah atau yayasan apabila ingin membuat aturan.

    Diketahui, dalam proses pemeriksaan, Haryati yang merupakan guru M menghukum muridnya atas inisiatif sendiri.

    “Sudah kami berikan pembinaan kepada Kepsek, yayasan, terutama kepada guru agar ke depan apa pun peraturan yang dibuat, harus sepengetahuan yayasan dan kepala sekolah, lalu sosialisasikan, sepakati, dan kapan akan dilaksanakan,” ujar Bambang, dikutip dari Kompas.com.

    Hukuman terhadap siswa yang menunggak bayar SPP juga tidak dibenarkan.

    Ia pun berharap kejadian ini tak terulang lagi.

    “Jangan sampai terjadi lagi bahwa rapor uang sekolah adalah tanggung jawab orangtua, jangan disangkutpautkan dengan anak-anak, apalagi dalam kepentingan belajar,” katanya.

    Bambang juga menuturkan bahwa penting untuk menjaga psikologis anak dalam peristiwa ini.

    “Kami harus memberikan jaminan, tidak akan ada perlakuan yang tidak baik, tidak ada bully terhadap anak itu karena dengan kasus ini sekolah menjadi hal yang negatif,” ucapnya.

    Ia pun menjamin M bisa bersekolah dengan nyaman apabila ingin melanjutkan sekolah di SD Abdi Sukma.

    “Kami (minta) jamin anak ini sekolah dengan nyaman, ini (pembinaan) yang kami berikan kepada yayasan,” ujarnya.

    Terdengar hingga ke Menteri

    Kasus murid SD yang dihukum duduk di lantai oleh gurunya karena menunggak sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) terdengar hingga Menteri Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno.

    Ia menyatakan, kasus viral yang terjadi di Medan, Sumatera Utara ini akan ditelusuri dan dibahas dalam rapat Kemenko PMK bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

    “Saya juga belum monitor itu. Ya dengar siswa SD di Medan belajar di lantai, nanti siang agak sore saya ada rapat dengan Mendikdasmen Abdul Mu’ti,” kata Pratikno usai meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis di SLB Cahaya Jaya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (13/1/2025).

    Mengutip TribunJakarta.com, Pratikno akan mengecek secara detail terkait kasus ini.

    Kemenko PMK, lanjut Pratikno, akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk memastikan murid sekolah di seluruh wilayah supaya tak mendapatkan perlakuan yang tak layak dari gurunya karena telat bayar SPP, seperti kasus yang berada di Kota Medan.

    “Tentu saja itu adalah kita semua akan berusaha keras ya, pemerintah. Detailnya kan saya akan cek. Sekali lagi saya akan koordinasikan,” pungkas Pratikno.

    Diketahui, M dihukum lantaran nunggak membayar SPP selama tiga bulan sebesar Rp180 ribu.

    Video M dihukum duduk di lantai pun viral dan menyita perhatian sejumlah pihak.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Viral Siswa SD Dihukum Duduk di Lantai karena Nunggak SPP, Menko PMK: Akan Kita Bahas dalam Rapat

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino)(Kompas.com, Rahmat Utomo)

  • Guru Supriyani Bahagia Dipastikan Bakal Jadi PPPK Tanpa Harus Tes Lagi: Pak Menteri Tepati Janjinya – Halaman all

    Guru Supriyani Bahagia Dipastikan Bakal Jadi PPPK Tanpa Harus Tes Lagi: Pak Menteri Tepati Janjinya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KENDARI – Guru Supriyani akhirnya mendapatkan kabar gembira akan diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

    Pengabdian Supriyani menjadi guru honorer SD selama 16 tahun di Baito, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara akhirnya terjawab dengan kedatangan Direktur Jenderal Guru Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru (GTK PG) Kemendikdasmen, Nunuk Suryani, Senin (13/1/2025).

    Guru Supriyani dipastikan akan diangkat menjadi PPPK melalui jalur afirmasi.

    Hal tersebut sebelumnya dijanjikan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Muti ketika kasus Guru Supriyani ramai disorot publik.
     
    Supriyani mengatakan dirinya bertemu Dirjen GTK Kemendikdasmen ditemani Kepala Dinas Pendidikan Konawe Selatan, Camat Baito, dan Kepala Desa.

    Nunuk Suryani mengunjung dirinya untuk mengecek kondisi rumah dan keluarga setelah Supriyani dinyatakan tidak lolos tes seleksi PPPK Tahap 1 Kabupaten Konawe Selatan.

    “Tadi bersyukur sekali bisa dikunjungi sama Bu Dirjen mau tanya kabar sama mau silaturahmi dengan keluarga,” ucap Supriyani saat dikonfirmasi Senin (13/1/2025).

    Supriyani mengungkapkan dalam kesempatan itu pula, Dirjen GTK menyampaikan soal janji Mendikdasmen, Abdul Muti akan meluluskan Supriyani pada seleksi PPPK jalur afirmasi.

    “Ibu Dirjen (Nunuk Suryani) membawa kabar bahagia menyampaikan dan menepati janji dari Pak Menteri yang sudah memberikan afirmasi khusus kepada saya,” ujarnya.

    Kelulusan seleksi PPPK jalur afirmasi itu diberikan ke Supriyani saat tes tahap dua tahun 2025 yang dibuka mulai bulan ini.

    “Jadi tahap dua nanti, saya lulus tanpa tes lagi tinggal tunggu pemberkasan saja,” ungkap Supriyani.

    Kabar ini membuat Supriyani senang karena bisa lulus PPPK.

    “Alhamdulillah, walaupun saya tes kemarin tidak lulus tahap satu, tapi Pak Menteri menepati janjinya memberikan saya afirmasi seleksi tahap dua,” ujar Supriyani.

    Sempat Sedih Saat Tak Lulus Seleksi PPPK 2024

    Guru honorer di SDN 4 Baito tersebut sebelumnya dinyatakan tidak lulus seleksi PPPK 2024 setelah mengikuti tes.

    Ia saat itu hanya mendapatkan nilai 478 dari nilai batas kelulusan 670.

    Nilai yang Supriyani raih masih berada di bawah 45 orang di Konawe Selatan yang dinyatakan lulus PPPK.

    Saat itu Supriyani mengaku sedih karena tidak lulus PPPK Guru di Kabupaten Konawe Selatan.

    Hal tersebut diketahui Supriyani setelah mengecek pengumuman hasil seleksi PPPK, pada Rabu (8/1/2024) malam.

    “Sudah ada pengumuman tapi hasilnya di situ R3, itu cuman ada data guru non ASN yang terdata di BKN. Kalau lulus itu keterangannya R3/L.”

    “Tapi nama saya tidak ada tanda L, artinya tidak lulus,” ungkap Supriyani saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com, Kamis (9/1/2025).

    Supriyani mengatakan nama-nama untuk 45 kuota PPPK Guru di Konawe Selatan kebanyakan yang lulus honorer K2.

    Meski sedih tidak lulus seleksi PPPK 2024, tetapi dia akan tetap mengabdi sebagai guru di SDN 4 Baito.

    “Sedih juga sih sudah 16 tahun honor. Ini yang dinanti-nanti ya belum ada rezeki juga. Tapi tetap semangat mengajar dan mendidik anak-anak di sekolah,” ungkap Supriyani.

    Sementara dirinya pernah dijanjikan akan dijamin kelulusannya oleh Mendikdasmen Abdul Muti melalui jalur afirmasi.

    Supriyani menuturkan hal itu memang pernah disampaikan langsung pihak kementerian, ketika dirinya masih menjalani sidang atas tuduhan menganiaya anak polisi beberapa waktu lalu.

    “Iya memang pernah dijanji, katanya mau dikasih afirmasi kelulusan PPPK. Tapi sampai sekarang juga belum ada konfirmasi dari dinas dan BKD soal itu,” ungkapnya.

    “Jadi mungkin insyaAllah ke depannya ada rezeki ikut tes lagi,” ucap Supriyani.

    Supriyani mengikuti tes seleksi PPPK 2024 ketika dirinya saat itu harus menjalani proses hukum di pengadilan karena dituduh menganiaya anak polisi.

    Saat itu, Supriyani mengikuti ujian secara daring di rumah keluarganya di Kota Kendari, Sulawesi tenggara, Rabu (20/11/2024) atau lima hari jelang dirinya menghadapi vonis terkait kasus yang melilitnya saat itu.

    Diketahui kasus guru Supriyani menjadi perhatian karena dirinya seolah menjadi korban kriminalisasi yang dilakukan oknum polisi.

    Bahkan, kasusnya menjadi viral karena ia sempat menghuni tahanan ketika kasusnya dilimpahkan ke pengadilan.

    Namun, seiring dengan viralnya kasus Guru Supriyani pada 2024 silam, akhirnya guru SD tersebut pun divonis bebas oleh pengadilan dan akhirnya kembali mengajar sebagai guru honorer di SDN 4 Baito. 

    Dalam kasus guru Supriyani tersebut pun sejumlah anggota polisi dan jaksa terseret dan dimutasi.

    Bahkan eks Kapolsek Baito Iptu M Idris dinyatakan melanggar etik dan menjalani penempatan khusus.

    (Tribunnews.com/ tribunsultra.com/ laode ari)

  • WNA yang Berkelahi dengan Marbot Masjid di Bogor Kini Diburu Imigrasi dan Polisi – Halaman all

    WNA yang Berkelahi dengan Marbot Masjid di Bogor Kini Diburu Imigrasi dan Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR- Kantor Imigrasi Kelas 1 Non TPI Bogor bekerja sama dengan polisi memburu warga negara asing (WNA) yang berkelahi dengan marbot Masjid Masjid Al Muqsit di wilayah Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

    Kepala Subseksi Penindakan Keimigrasian Oktinardo Kansil mengatakan, WNA itu dipastikan melanggar ketertiban umum.

     “Melanggar Pasal 75 UU No 6 Tahun 2011. WNA ini menggangu ketertiban umum,” kata pria yang kerap disapa Ardo kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (14/1/2025).

    Dia melanjutkan, Imigrasi saat ini sudah mengeluarkan status daftar pencarian orang (DPO) keimigrasian kepada WNA itu.

    Saat ini juga, Imigrasi pun langsung bekerja sama dengan pihak kepolisian mencari keberadaan WNA ini.

    “Saat ini kami (Imigrasi Bogor) juga berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas untuk menyelidiki data dan keberadaan WNA tersebut,” ujarnya.

    WNA itu pun terancam akan dideportasi oleh Imigrasi Bogor jika sosoknya sudah diketahui.

     

    “Tapi, kita akan mintai keterangan terlebih dahulu dan pemeriksaan administrasinya. Setelah itu kita ambil keputusan,” tegasnya.

    Diketahui sebelumnya, Beredar video keributan antara marbot dengan warga negara asing (WNA) di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.

    Pria asing yang diduga berasal dari Arab Saudi yang terlibat cekcok dengan marbot di Masjid Al Muqsit di wilayah Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

    Dari narasi yang beredar, pria berparas timur tengah itu tidak terima ditegur oleh marbot berinisial R alias Jenggot karena buang air kecil di tempat wudhu.

    Menindaklanjuti kejadian tersebut, pihak kepolisian dari Polsek Cisarua pun melakukan pengecekan ke lokasi.

    Kapolsek Cisarua, Kompol Eddy Santosa mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu (12/1/2025) sekitar pukul 17.50 WIB.

    Ia mengungkapkan bahwa kejadian itu bermula saat sang marbot yang sedang membersihkan area lantai melihat orang tak dikenal memasuki area masjid tanpa melepas alas kaki.

    Penulis: Rahmat Hidayat

  • Pemuda Rekam Pria Lain dalam Toilet di Balikpapan, Ngaku Pernah Berhubungan Badan Sesama Jenis – Halaman all

    Pemuda Rekam Pria Lain dalam Toilet di Balikpapan, Ngaku Pernah Berhubungan Badan Sesama Jenis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Balikpapan – Seorang pemuda berinisial DMR, berusia sekitar 20 tahun, ditangkap di Balikpapan, Kalimantan Timur, setelah tertangkap basah merekam pria lain di toilet sebuah pusat perbelanjaan pada Senin (13/1/2025). 

    Insiden ini menjadi viral setelah video penangkapannya diunggah ke media sosial.

    Petugas setempat mengamankan DMR setelah menerima laporan dari pengunjung.

    Dalam video yang beredar, DMR terlihat tertunduk saat diamankan.

    Setelah meminta kata sandi ponselnya, petugas menemukan banyak video sesama jenis di galeri ponsel tersebut.

    DMR kini diamankan di Mapolsek Balikpapan Selatan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    DMR mengaku bahwa aksinya bukanlah yang pertama kali, melainkan telah dilakukan berulang kali.

    Saat ditemui oleh TribunKaltim.co, DMR mengungkapkan bahwa ia mendokumentasikan video tersebut untuk konsumsi pribadi.

    “Saya rekam tiga video, semuanya di kamar mandi,” ujarnya pada Senin, 13 Februari 2025.

    DMR juga menjelaskan bahwa ia memiliki ketertarikan terhadap sesama jenis, namun di saat bersamaan juga menyukai perempuan.

    “Saya juga pernah berhubungan intim dengan laki-laki, jadi cowoknya,” tambahnya.

    DMR mengaku bahwa ketertarikan ini sudah muncul sejak usia prasekolah.

    Ia juga pernah menjadi korban pelecehan seksual oleh anggota keluarganya.

    Pengalaman tersebut meninggalkan trauma yang mendorongnya melakukan perilaku menyimpang.

    Sebagai pendatang, DMR baru tinggal di Balikpapan selama tiga hingga empat bulan dan menyewa kamar indekos di kawasan Gunung Pasir.

    “Keputusan untuk datang ke sini sepenuhnya atas inisiatif saya sendiri,” tutup DMR.

    Kanit Reskrim Polsek Balikpapan Selatan, Iptu Iskandar Ilham, menekankan agar masyarakat lebih berhati-hati saat menghadapi kejadian yang dapat memicu reaksi publik.

    “Jika ingin melaporkan suatu kejadian, jangan langsung memposting di media sosial seperti Instagram atau platform lainnya. Sebaiknya segera melapor ke pihak kepolisian terdekat,” ujar Iskandar.

    Selain itu, Iskandar juga mengimbau untuk tidak langsung menyebarluaskan video kejadian melalui grup WhatsApp atau media sosial lainnya.

    Hal ini, menurut dia, penting mengingat kasus seorang pria muda berinisial DMR yang kepergok merekam sesama jenis di toilet ramai di media sosial.

    Di mana isi ponsel DMR yang berupa koleksi video para korbannya justru ikut terungkap ke publik.

    Walhasil, korban-korban yang lebih dulu terekam oleh DMR merasa keberatan.

    Menurut Iskandar, kejelasan berita atau video tersebut belum tentu benar.

    “Dalam situasi tertentu, korban bisa saja menjadi tersangka karena melanggar Undang-Undang ITE terkait penyebarluasan atau transmisi informasi,” tandasnya.

    (TribunKaltim.co/Mohammad Zein)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).