Category: Tribunnews.com Regional

  • Video Sertu Hendri Kibuli TNI dan Brimob saat Pengejaran, Kabur Bawa Senjata hingga Ratusan Amunisi – Halaman all

    Video Sertu Hendri Kibuli TNI dan Brimob saat Pengejaran, Kabur Bawa Senjata hingga Ratusan Amunisi – Halaman all

    Keberadaan desertir TNI AD, Sertu Hendri yang terlibat sejumlah kejahatan disebut menjadi ancaman.

    Tayang: Kamis, 16 Januari 2025 18:37 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Keberadaan desertir TNI AD, Sertu Hendri yang terlibat sejumlah kejahatan disebut menjadi ancaman.

    Pasalnya, ia diduga membawa senjata dan ratusan amunisi dalam pelariannya.

    Hal ini diungkapkan oleh Komandan Subdenpom Persiapan Belitung, Letda Cpm M Jaka Budi Utama pada Selasa (14/1/2025).(*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Video Agus Buntung Protes soal Fasilitas Lapas saat Sidang di PN Mataram, Tuntut Hak Disabilitas – Halaman all

    Video Agus Buntung Protes soal Fasilitas Lapas saat Sidang di PN Mataram, Tuntut Hak Disabilitas – Halaman all

    Agus Buntung dikabarkan telah mengajukan protes terkait fasilitas bagi penyandang disabilitas di tahanan.

    Tayang: Kamis, 16 Januari 2025 18:27 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Terdakwa kasus pelecehan seksual di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung dikabarkan telah mengajukan protes terkait fasilitas bagi penyandang disabilitas di tahanan.

    Pernyataan tersebut, disampaikan oleh Agus Buntung dalam agenda sidang perdana di Pengadilan Negeri Mataram pada Kamis (16/1/2025).

    Tampak, Agus Buntung tiba di ruang sidang memakai rompi warna merah maroon.(*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Wujudkan Asta Cita Pemerintah, Pj Gubernur Jateng Minta Partisipasi Aktif Pemerintah Desa – Halaman all

    Wujudkan Asta Cita Pemerintah, Pj Gubernur Jateng Minta Partisipasi Aktif Pemerintah Desa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengajak pemerintah desa untuk berperan aktif dalam mewujudkan Asta Cita yang dicanangkan oleh pemerintah. 

    “Apalagi di tahun 2025 pemerintah berencana berhenti mengimpor empat komoditas yaitu beras, jagung, gula, garam (konsumsi),” kata Nana saat menghadiri acara Peringatan Hari Desa di Desa Ponggok, Kabupaten Klaten, pada Rabu 15 Januari 2025.

    Rencana ini, menurut Nana, menjadi kesempatan bagi warga desa di Jateng untuk terlibat lebih aktif untuk mewujudkan asta cita dalam aspek swasembada pangan. Apalagi,  Jawa Tengah juga menjadi salah satu wilayah penumpu pangan dan lumbung padi nasional. 

    “Ini hal positif yang harus kita ambil maknanya. Para petani yang selama ini terus kita bimbing, diharapkan mampu memberikan produktivitas pertaniannya untuk lebih baik,” ucapnya. 

    Di kesempatan itu, Nana menyampaikan apresiasi kepada Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Desa Bersatu, Asri Anas yang telah memilih Desa Ponggok, Klaten sebagai lokasi Peringatan Hari Desa Nasional 2025.

    “Desa ini sangat mandiri dan sudah maju. Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai Rp19 miliar setahun. Bahkan,  menjadi percontohan nasional terkait pengelolaan BUMDes dan pariwisata terbaik,” ucap Nana.

    Ketua Umum DPP Desa Bersatu, Asri Anas dalam sambutannya menuturkan pemilihan Desa Ponggok sebagai lokasi peringatan, diharapkan memberi motivasi kepada desa lainnya.

    “Obsesinya tidak hanya desa mandiri yang bisa keluar dari kemiskinan. Tapi desa bisa membiayai dirinya sendiri, tanpa bergantung APBN,” katanya.

    Dalam acara tersebut, diikuti ribuan kepala dan perangkat desa yang tergabung dalam organisasi Desa Bersatu. Acara ini juga dihadiri Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Budiman Sudjatmiko, Mantan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia Paiman Raharjo dan sejumlah tokoh lainnya.

    Sebagai informasi, Hari Desa Nasional diperingati berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 23 Tahun 2024. Keppres tersebut menetapkan tanggal 15 Januari sebagai Hari Desa Nasional.

    Adapun inisiator kegiatan ini adalah organisasi Desa Bersatu. Organisasi ini merupakan wadah delapan organisasi desa tingkat nasional. Meliputi Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Persatuan Rakyat Desa Nusantara (Parade Nusantara), Asosiasi Kepala Desa Indonesia ( Aksi), Dewan Pimpinan Nasional Persatuan Perangkat Desa Indonesia (DPN PPDI), Pengurus Pusat Persatuan Perangkat Desa (PP PPDI), Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (Abpednas), Persatuan Anggota BPD Seluruh Indonesia (PABPDSI), Komunitas Purnabakti Kepala Desa dan Lurah seluruh Indonesia (Kompakdesi). (*)

  • ‘Saksi Bisu’ Sangkur yang Digunakan Oknum TNI AL untuk Bunuh Kesya Irena Belum Ditemukan – Halaman all

    ‘Saksi Bisu’ Sangkur yang Digunakan Oknum TNI AL untuk Bunuh Kesya Irena Belum Ditemukan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Kota Sorong  – Proses penyidikan kasus pembunuhan Kesya Irena Yola Lestaluhu (20) yang diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI AL di Pantai Saoka, Distrik Maladum Mes, Kota Sorong, Papua Barat Daya, terus berlanjut.

    Kasatreskrim Polresta Sorong Kota, AKP Arifal Utama, mengungkapkan bahwa pihaknya masih melengkapi bukti dan keterangan saksi sebelum melimpahkan kasus ini ke Polisi Militer Angkatan Laut (PM AL) Lantamal XIV Sorong.

    Menurut AKP Arifal, pelimpahan kasus ini masih terkendala oleh belum ditemukannya barang bukti (BB) berupa sangkur yang digunakan pelaku, Kelasi ASWP, untuk menikam korban.

    “Sejauh ini, kami telah mengumpulkan empat barang bukti, termasuk kamera pengintai (CCTV), sarung sangkur, mobil Innova hitam, dan pakaian milik korban,” ujarnya pada Kamis, 16 Februari 2025.

    Polresta Sorong Kota telah memeriksa enam saksi, termasuk orang tua dan teman korban.

    Arifal menegaskan bahwa salah satu saksi, berinisial S, berstatus sebagai saksi kunci.

    “Kami tegaskan, S itu berstatus sebagai saksi. Penetapan seseorang menjadi tersangka harus didukung oleh bukti,” tambahnya.

    Kasatreskrim juga mengungkapkan bahwa pelimpahan kasus ke PM AL akan dilakukan secepatnya setelah semua barang bukti lengkap.

    “Kami akan menggandeng Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dalam kasus ini. Saksi kunci sudah ada dalam perlindungan LPSK dan kami tetap berkoordinasi,” kata Arifal.

    Keselamatan saksi kunci berinisial S dianggap krusial dalam proses hukum yang akan berlanjut hingga ke persidangan.

    (Tribunsorong.com/Safwan)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Soal Gesekan 2 Ormas di Kota Bandung, Satgas PP Jabar Sebut Sempat Salaman sebelum Peristiwa – Halaman all

    Soal Gesekan 2 Ormas di Kota Bandung, Satgas PP Jabar Sebut Sempat Salaman sebelum Peristiwa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sempat terjadi gesekan antara Pemuda Pancasila (PP) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) di Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (15/1/2025).

    Gesekan tersebut terjadi setelah adanya kericuhan antara dua ormas yang sama di Blora, Jawa Tengah.

    Satgas PP Jabar, Yadi menceritakan, sebelum gesekan terjadi, ia sempat berkunjung ke GRIB.

    “Kronologi tepatnya saya pun enggak tahu. Padahal saya sempat ke tempat acara mereka bahkan sampai berjabat tangan dengan mereka dan meminta di Bandung ini mesti cipta kondusif, tak seperti di wilayah Jateng,” kata Yadi, Rabu (15/1/2025).

    Kepada TribunJabar.id, setelah dari acara tersebut, Yadi mengaku balik ke kantor PP Jabar di Jl BKR, Kota Bandung.

    Namun, tiba-tiba, pihak GRIB datang dan melakukan penyerangan.

    “Kebetulan dari kami sedikit orangnya dan berada di dalam kantor,” katanya.

    Ia menuturkan, enam orang jadi korban dalam penyerangan ini.

    Satu unit motor, dua mobil, dan kaca kantor rusak akibat penyerangan ini.

    “Ada sekitar enam orang yang menjadi korban,” katanya.

    Kini, gesekan tersebut sudah mereda karena dua perwakilan dari kedua ormas sudah sepakat untuk berdamai untuk menciptakan kondisi Kota Bandung yang aman dan kondusif.

    “Kami Pemuda Pancasila dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya berkomitmen bersama-sama menjaga situasi Kota Bandung tetap aman dan kondusif serta mengimbau seluruh anggota kami untuk tidak terpancing dan terprovokasi, serta segala permasalahan, kami serahkan ke kepolisian,”

    “Kami siap mendukung Kota Bandung yang aman dan kondusif,” kata kedua perwakilan ormas tersebut disaksikan Wakapolrestabes Bandung, AKBP Dwi Handono Prasanto.

    Bentrok di Blora

    Sementara itu, pada Selasa (14/1/2025), PP dan GRIB terlibat bentrok di Blora, Jawa Tengah.

    Bentrokan terjadi di dua lokasi, yakni Perempatan Karangjati dan Kecamatan Kunduran.

    12 orang pun luka-luka akibat bentrokan ini.

    Bupati Blora, Arief Rohman pun turun tangan dengan memanggil Ketua PP Blora, Munaji dan Ketua GRIB Jaya Blora, Sugiyanto.

    Keduanya akhirnya menandatangani pernyataan damai yang disaksikan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Rabu (15/1/2024),

    “Pada kesempatan ini kita menyaksikan berdua dari PP dan GRIB untuk membuat surat pernyataan yang akan ditandatangani berdua untuk perdamaian Blora, disaksikan Forkopimda,” ungkap Arief, dikutip dari Kompas.com.

    Sementara itu, Munaji atau biasa disapa Mbah Mun menegaskan pihaknya siap untuk berdamai dengan GRIB Jaya Blora.

    “Salam Pancasila, saya Mbah Mun selaku ketua Pemuda Pancasila Blora untuk kejadian kemarin itu kita jadikan kejadian yang pertama dan terakhir. Yang penting mulai detik ini setelah kesepakatan kita buat antara saya selaku ketua PP Blora dan ketua GRIB,” ujarnya.

    Ia pun berkomitmen untuk menciptakan situasi yang kondusif di wilayahnya.

    Sementara itu, Sugiyanto menyambut baik kesepakatan damai ini.

    “Saya menyambut baik, iktikad baik Mbah Mun,”

    “Saya terima kita bekerja sama yang baik. Kita lupakan kejadian yang kemarin. Kita ciptakan Blora ini sejuk, indah, dan damai. Saya tidak banyak kata, cukup itu saja, terima kasih,” jelasnya.

    Arief Rohman selaku Bupati Blora pun menyesalkan kejadian bentrokan kedua ormas ini.

    “Tentunya kita prihatin dan menyesalkan kejadian kemarin, kita ingin Blora ini aman dan kondusif,” ujarnya, Rabu (15/1/2025).

    Mengutip TribunJateng.com, Arief Rohman pun meminta maaf atas kejadian bentrokan ini.

    “Tentunya saya mohon maaf, atas kejadian kemarin, yang mana Blora ini terkenal aman dan kondusif,” jelasnya.

    Sebelumnya, pihak Polres Blora telah meringkus belasan terduga pelaku yang terlibat bentrokan.

    Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto menuturkan, ada 19 orang yang diamankan.

    “Sampai saat ini ada 19 terduga pelaku yang kami amankan, dan saat ini masih dalam pemeriksaan,” katanya, saat konferensi pers di Pendopo Kabupaten Blora, Rabu (15/1/2025).

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul 2 Ormas di Bandung yang Bergesekan Berdamai Disaksikan Polisi, Imbau Anggota Tidak Terprovokasi

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Muhamad Nandri Prilatama)(TribunJateng.com, M Iqbal Shukri)(Kompas.com, Aria Rusta Yuli Pradana)

  • 6 Orang Jadi Korban Bentrok, PP dan GRIB Kompak Percayakan Pengusutan Kasus ke Polrestabes Bandung – Halaman all

    6 Orang Jadi Korban Bentrok, PP dan GRIB Kompak Percayakan Pengusutan Kasus ke Polrestabes Bandung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Bandung – Bentrokan antara dua organisasi kemasyarakatan, Pemuda Pancasila (PP) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB), terjadi di Jalan BKR, Kota Bandung, yang mengakibatkan enam orang menjadi korban.

    Insiden ini mendorong kedua belah pihak untuk sepakat berdamai dan menyerahkan penyelesaian kasus kepada pihak kepolisian.

    Perwakilan dari PP dan GRIB mengadakan pertemuan yang disaksikan oleh Wakapolrestabes Bandung, AKBP Dwi Handono Prasanto, pada Kamis, 16 Januari 2025.

    Dalam pertemuan tersebut, kedua organisasi sepakat untuk menjaga situasi Kota Bandung tetap aman dan kondusif.

    “Kami Pemuda Pancasila dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu berkomitmen untuk tidak terpancing dan terprovokasi. Segala permasalahan kami serahkan ke kepolisian,” ujar perwakilan kedua ormas.

    Kronologi Kejadian

    Sebelum kesepakatan damai, insiden penggerudukan oleh ormas GRIB terhadap Kantor MPW PP Jabar di Jalan BKR terjadi.

    Video yang beredar menunjukkan aksi perusakan yang dilakukan oleh ratusan anggota GRIB, termasuk kerusakan pada mobil yang terparkir.

    Yadi, anggota Satgas PP Jabar, menjelaskan kronologi kejadian.

    “Saya sempat ke acara mereka dan minta untuk menciptakan kondisi yang aman. Namun, tiba-tiba GRIB datang dan melakukan penyerangan,” ungkapnya.

    Akibat serangan tersebut, satu unit motor dan dua unit mobil mengalami kerusakan, serta kaca kantor PP pecah. “

    Ada sekitar enam orang yang menjadi korban, dengan beberapa mengalami luka sobek di tangan dan punggung,” tambah Yadi.

    Tindakan Kepolisian

    Kapolsek Regol, Kompol Heri Suryadi, menyatakan bahwa kejadian berlangsung sekitar pukul 14.30 WIB.

    “Kami Polsek Regol bersama Koramil Regol-Lengkong mendapatkan bantuan dari Polrestabes Bandung untuk mengamankan situasi di lokasi kejadian,” jelasnya.

    Dengan adanya kesepakatan damai dan penyerahan kasus kepada pihak kepolisian, diharapkan situasi di Kota Bandung dapat segera pulih dan kembali kondusif.

    (TribunJabar.id/Muhamad Nandri Prilatama)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Siswi 16 Tahun Ditemukan Tewas Membusuk di Lamongan, Dibunuh Teman Sekolah karena Masalah Cinta – Halaman all

    Siswi 16 Tahun Ditemukan Tewas Membusuk di Lamongan, Dibunuh Teman Sekolah karena Masalah Cinta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Lamongan – Satreskrim Polres Lamongan berhasil mengungkap kasus pembunuhan setelah menemukan jasad seorang pelajar perempuan berinisial VPR (16) di sebuah warkop di Perumahan Made Great, Desa Made, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

    Mayat VPR yang ditemukan pada Rabu, 15 Januari 2025, dalam kondisi mengenaskan, merupakan warga Desa Banjarejo, Kecamatan Sukodadi, Lamongan.

    Kronologi Pembunuhan

    Kapolres Lamongan, AKBP Bobby A Condroputra, mengungkapkan bahwa VPR dibunuh oleh teman prianya, AI (16) yang juga berasal dari Kecamatan Made.

    “Setelah penyelidikan dan hasil autopsi, kami mengkonfirmasi bahwa korban adalah korban pembunuhan,” ujar Bobby dalam rilis yang diadakan pada Kamis, 16 Januari 2025.

    Korban dilaporkan hilang oleh keluarganya sebelum akhirnya ditemukan.

    “Kami berhasil mengenali korban berkat koordinasi dengan polsek setempat,” tambahnya.

    Menurut keterangan pelaku, pembunuhan terjadi di lokasi penemuan mayat pada Jumat, 10 Januari 2025.

    AI mengaku telah merencanakan untuk menjemput dan membawa VPR ke lokasi tersebut.

    Motif Pembunuhan

    Motif di balik pembunuhan ini adalah penolakan cinta.

    “Ketika pelaku menyatakan cinta, korban menolak,” ungkap Bobby.

    Emosi pelaku memuncak, dan ia melampiaskan kemarahannya dengan memukuli korban.

    Pelaku tidak hanya memukul dengan tangan kosong, tetapi juga menonjok mata kiri korban hingga terluka parah, serta membenturkan kepala korban ke tembok warung.

    Setelah memastikan korban telah meninggal, pelaku meninggalkan jasad VPR di dalam warkop selama lima hari sebelum ditemukan.

    Kasat Reskrim, AKP Rizki Akbar Kurniadi, menyatakan bahwa pelaku telah diamankan dan dijerat dengan pasal UU 80 ayat 3 nomor 35 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, serta pasal 340 KUHP dan pasal 338 KUHP.

    “Hukuman yang dihadapi pelaku bisa mencapai 15 tahun penjara,” tegas Rizki.

    (Hanif Manshuri/Surya.co.id)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kala Dendam dan Emosi Sesaat Jadi Pemicu Nanang ‘Gimbal’ Tikam Sandy Permana hingga Tewas – Halaman all

    Kala Dendam dan Emosi Sesaat Jadi Pemicu Nanang ‘Gimbal’ Tikam Sandy Permana hingga Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra mengungkap penikaman yang dilakukan Nanang ‘Gimbal’ kepada artis Sandy Permana terjadi karena emosi sesaat.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, penyidik juga belum menemukan adanya perencanaan dalam aksi pembunuhan yang dilakukan Nanang ini.

    Wira menyebut, Nanang emosi karena sikap Sandy saat melintas di depan rumahnya pada Minggu (12/1/2025).

    “Untuk terkait masalah apakah ada perencanaan untuk menghabisi, hasil pemeriksaan yang kami temukan, tentunya dengan pendalaman maupun saksi-saksi, untuk sementara masih kita temukan ini emosi sesaat,” kata Wira, dilansir Kompas.com, Kamis (16/1/2025).

    Lebih lanjut, Wira menuturkan, saat kejadian Sandy juga melewati rumah Nanang dengan tatapan sinis.

    Bahkan saat itu Sandy sempat meludah ke arah Nanang hingga membuatnya naik pitam.

    Dengan keadaan emosi, Nanang pun langsung menuju ke kandang ayam untuk mengambil pisau.

    Kemudian Nanang mengejar Sandy dan menikamnya hingga membuat aktor Sinetron Mak Lampir ini meninggal dunia.

    “Pada Minggu 06.30 WIB, tiba-tiba si korban ini melintas di depan rumah tersangka. Pada saat melintas tersebut, si korban melihat sinis kepada tersangka.”

    “Dan pada saat itu, disertai si korban meludah ke arah tersangka sehingga langsung naik emosi.”

    “Saat itulah tersangka langsung lari ke kandang ayam untuk mengambil pisau. Selanjutnya mengejar korban dan melakukan penusukan,” terang Wira.

    Wira menambahkan, meski kini polisi belum menemukan unsur perencanaan dalam pembunuhan ini, pihaknya akan tetap melakukan pendalaman.

    Untuk benar-benar membuktikan bahwa pembunuhan pada Sandy ini tidak direncanakan oleh Nanang.

    “Sehingga kalau unsur perencanaannya belum tergambar. Namun demikian tetap akan kita lakukan pendalaman apakah ini ada perencanaan untuk menghabisi,” imbuh Wira.

    Nanang Simpan Dendam Sejak Lama

    Sejak lama ternyata hubungan Nanang ‘Gimbal’ dan Sandy Permana sudah tidak baik.

    Telah terjadi ketegangan di antara mereka, bahkan mereka juga tak pernah bertegur sapa meskipun hidup bertetangga.

    “Tersangka tidak pernah menyapa korban dan korban pun tidak pernah menyapa tersangka,” ungkap Wira.

    Hal ini berawal ketika Sandy mendirikan tenda untuk pesta pernikahan yang memasuki pekarangan rumah Nanang. 

    Selain itu, Sandy juga menebang pohon di pekarangan Nanang tanpa izin.

    Atas sikap Sandy ini, Nanang tak menegur artis Sinetron Mak Lampir itu dan hanya menyimpan dendam.

    “Namun, tersangka tidak menegur korban karena tersangka tahu korban sangat pemarah,” jelas Wira.

    Selanjutnya pada 2020 lalu, Nanang beserta keluarganya menjual rumah mereka dan pindah ke blok lain di kawasan Perumahan TNI/Polri Cibarusah Jaya. 

    Ketegangan kembali meningkat pada Oktober 2024 saat diadakan rapat penurunan ketua RT di lingkungan tempat tinggal Nanang.

    Dalam rapat tersebut, Sandy berteriak saat menyampaikan pendapat. Sandy juga terlibat cekcok dengan istri ketua RT. 

    “Lalu tersangka menegur korban dengan kalimat, ‘Enggak usah teriak-teriak, biasa saja’. Namun, korban memelototi tersangka dan berkata, ‘Lu bukan warga sini, enggak usah ikut-ikutan’,” tutur Wira.

    Nanang pun hanya diam mendengar ucapan Sandy itu. Namun nyatanya itu justru membuat dendam Nanang kepada Sandy semakin besar.

    Tak cukup sampai disitu, keesokan harinya setelah rapat penurunan ketua RT, istri Nanang berinisial Y disomasi oleh Sandy melalui WhatsApp.

    “Mendengar informasi dari istri tersangka tersebut, tersangka tidak menanggapinya. Namun, ini menambah rasa benci tersangka terhadap korban,” jelas Wira.

    Nanang Pilih Kuburan Jadi Tempat Persembunyiannya

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary membenarkan jika Nanang Gimbal, pria yang merupakan tetangga Sandy Permana telah ditangkap usai kabur karena melakukan penusukan pada sang aktor. 

    Menurut Ade, Nanang berhasil ditangkap kemarin pagi sekitar pukul 10.45 WIB di wilayah Karawang, Jawa Barat. 

    Nanang Gimbal ditemukan di tempat persembunyiannya di Karawang. 

    “Sekitar pukul 10.45 WIB (dia ditangkap) saat sedang bersembunyi di daerah Karawang,” kata Ade kepada awak media, Rabu (15/1/2025).

    Nanang diketahui tinggal di kuburan selama pelariannya.

    Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Poris, Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat dipilihnya jadi tempat persembunyiannya dari kejaran polisi.

    Nanang Gimbal bahkan disempat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) saat datang ke dusun tersebut setelah melakukan pembunuhan terhadap aktor Sandy Permana pada Minggu (12/1/2025) pagi.

    Kepala Desa Kutamukti, Aan Maryani mengatakan berdasarkan laporan perangkat RT/RW dan warga, Nanang Gimbal datang ke wilayah Karawang sejak Senin, 13 Januari 2024 pagi.

    Warga mengaku sempat curiga akan kedatangan orang asing atau tak dikenal tersebut.

    Tapi tidak terpikir jika orang baru yang datang ke wilayahnya tersebut merupakan pelaku pembunuhan aktor Sandy Permana.

    “Warga cerita ke RT lihat orang enggak kenal masuk sini mondar-mandir itu, tapi enggak kepikiran itu pelaku pembunuhan. Karena kan ramainya orang rambut panjang gimbal gitu, ini kan enggak,” kata Aan, Rabu (15/1/2025).

    Warga justru mengira orang tersebut mengalami gangguan jiwa, sebab setelah ada di jalanan menghilang dan warga lain melihatnya ada di area Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Desa Kutamukti.

    “Iya pada mengiranya itu orang gila, karena ada di TPU terus. Sampai tidur juga di makam itu,” ujarnya.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Anita K Wardhani)(Kompas.com/Cynthia Lova/Baharudin Al Farisi)

    Baca berita lainnya terkait Aktor Sandy Permana Tewas di Cibarusah.

  • Kabar Terbaru Tersangka Pembunuh Gadis Penjual Gorengan, Indra Septiarman Dibawa ke Polda Sumbar – Halaman all

    Kabar Terbaru Tersangka Pembunuh Gadis Penjual Gorengan, Indra Septiarman Dibawa ke Polda Sumbar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Padang Pariaman – Polres Padang Pariaman membawa tersangka pembunuhan dan pemerkosaan gadis penjual gorengan, Indra Septiarman (28), ke Mapolda Sumbar untuk pers rilis tahap dua pada Kamis, 16 Januari 2025.

    Tersangka, yang juga dikenal dengan nama In Dragon, dikawal oleh lima personel Polres saat dibawa menggunakan mobil tahanan.

    Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, menjelaskan bahwa Ind Dragon dibawa ke Polda Sumbar dalam rangka melanjutkan proses hukum kasus pembunuhan dan pemerkosaan yang dilakukannya.

    “Saat ini kasus ini memasuki tahap dua, dan berkas akan diserahkan ke Kejaksaan,” ungkap Kapolres.

    Ia menambahkan bahwa tahap dua ini akan diekspos oleh Kapolda Sumbar di Mapolda.

    Kronologi Kasus

    Kasus tragis ini terjadi di Kecamatan 211 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar.

    Korban, Nia Kurnia Sari (18), adalah seorang pelajar SMP yang sehari-harinya menjual gorengan di sekitar kampungnya.

    Pada Jumat, 6 September 2024, Nia dinyatakan hilang oleh keluarganya setelah tidak kunjung pulang dari menjual gorengan.

    Ind Dragon membuntuti Nia setelah membeli gorengan darinya di sore hari saat hujan lebat.

    Ia kemudian membekap, mengikat, dan membawanya ke area perkebunan untuk melakukan pemerkosaan sebelum menguburkan jasadnya.

    Jasad Nia ditemukan tanpa busana di lereng bukit kebun warga pada Minggu, 8 September 2024.

    Penangkapan Tersangka

    Setelah melakukan aksi bejatnya, Ind Dragon sempat buron selama 10 hari.

    Ia akhirnya ditangkap oleh polisi pada Kamis, 19 September 2024, di loteng rumah kosong di Jorong Padang Kabau, Nagari Kayu Tanam.

    Karena perbuatannya, Ind Dragon terancam hukuman mati.

    Kasus ini menjadi perhatian publik, mengingat korban adalah seorang gadis penjual gorengan yang menjadi korban kekerasan seksual dan pembunuhan.

    Proses hukum akan terus berlanjut dan diharapkan memberikan keadilan bagi keluarga korban.

    (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Motif Pembunuhan Sandy Permana, Nanang Gimbal Ambil Pisau dari Kandang Ayam, Kabur ke Karawang – Halaman all

    Motif Pembunuhan Sandy Permana, Nanang Gimbal Ambil Pisau dari Kandang Ayam, Kabur ke Karawang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terungkap motif pembunuhan yang dilakukan Nanang Irawan alias Nanang Gimbal (47) terhadap aktor Sandy Permana (46).

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, mengatakan pelaku dan korban bertemu di Perumahan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Minggu (12/1/2025).

    Sandy yang sedang mengendarai sepeda listrik diduga menghina Nanang Gimbal hingga menyakiti hatinya.

    “Pelaku atau tersangka sakit hati karena merasa direndahkan oleh korban dengan cara melihat ke arah tersangka secara sinis dan korban meludah ke arah tersangka,” ucapnya, Kamis (16/1/2025).

    Dengan perasaan emosi, Nanang mengambil pisau dari kandang ayam di sebelah rumahnya untuk menikam Sandy.

    “Melakukan perbuatan dengan cara menusuk ke bagian perut kiri korban dalam posisi korban masih berada di atas motor,” lanjutnya.

    Meski sempat melakukan perlawanan, Sandy tak berdaya karena telah tertikam.

    “Pada saat korban ingin menyelamatkan diri, tersangka mengejar dan menusuk kembali ke arah punggung kiri korban,” terang Wira

    Sandy ditemukan warga bersimbah darah dan mengalami luka tusuk di leher, dada, dan perut. 

    Sandy sempat dievakuasi ke rumah sakit, namun meninggal di dalam perjalanan.

    Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyatakan Nanang ditangkap tim gabungan dari Polres Metro Bekasi dan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada Rabu (15/1/2025).

    Nanang sengaja memotong rambutnya setelah menikam korban hingga tewas.

    Pelaku meminjam gunting di warung untuk mengelabui petugas kepolisian.

    “Pelaku pun sempat memotong rambut, saat pelarian menuju Karawang. Menggunakan gunting yang dipinjam di warung dengan tujuannya agar tidak dikenali selama pelarian,” ungkap Ade, Rabu.

    Nanang juga mengelabui petugas dengan menghilangkan barang bukti pisau.

    Dalam proses olah TKP, pisau yang digunakan untuk menikam korban ditemukan di dekat gapura.

    Akibat perbuatannya, Nanang terancam hukuman 15 tahun penjara.

    “Pasal yang dikenakan Pasal 354 KUHP tentang penganiayaan berat dan atau Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan,” tandasnya.

    Dikira ODGJ

    Nanang langsung kabur ke Karawang, Jawa Barat, setelah melakukan penikaman.

    Kepala Desa Kutamukti, Aan Maryani, menyatakan Nanang terlihat memasuki desanya pada Senin (13/1/2025) pagi.

    Warga sempat mencurigai kedatangan Nanang yang menunjukkan sikap ketakutan.

    “Warga cerita ke RT lihat orang enggak kenal masuk sini mondar-mandir itu, tapi engga kepikiran itu pelaku pembunuhan.”

    “Karena kan ramenya orang rambut panjang gimbal gitu, ini kan enggak,” tuturnya.

    Aan menambahkan warga mengira Nanang adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) karena hidup di jalanan.

    Bahkan, Nanang tidur di tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat.

    “Iya pada mengiranya itu orang gila, karena ada di TPU terus. Sampai tidur juga di makam itu,” lanjutnya.

    Nanang yang kelaparan mendatangi klinik dan meminta bantuan makanan karena uangnya tinggal Rp2.500.

    Saat makan di warung, Nanang ditangkap petugas kepolisian yang sudah mengetahui persembunyiannya.

    “Dari situ langsung ditangkap polisi karena memang dari kemarin polisi itu sudah ada dan nyebar di desa sini,” katanya.

    Sosok Nanang

    Selama ini Nanang dikenal sebagai sosok pendiam dan jarang bersosialisasi dengan tetangga.

    Ia tinggal bersama istri dan anaknya di Perumahan TNI/Polri, Desa Cibarusah Jaya, Kabupaten Bekasi.

    Ketua RT setempat, Sudarmaji, mengatakan Nanang lebih sering berada di rumah sehingga tak dikenal banyak warga.

    Sehari-hari Nanang sibuk mengurus ternak ayam di rumahnya.

    “Sebenernya gini, kalau untuk sosok atau karakter, ini kan agak tertutup, jadi bisa dibilang kalau enggak ditanya, dia enggak akan ngomong,” tuturnya.

    Menurutnya, hanya beberapa warga yang dapat berinteraksi dengan Nanang Gimbal.

    “Jadi hanya rekan-rekan, mantan rekan kerjanya atau yang ada di lingkungan ini, hanya orang-orang termasuk saya sebagai RTnya, ya hanya sekedar ngobrol-ngobrol biasa saja,” lanjutnya.

    Tetangga Nanang, Sri Handayani, membenarkan Nanang sosok yang tertutup.

    “Tidak banyak ngomong memang sama orang, ngomong seperlunya, ditanya jawab enggak ditanya dia diam,” bebernya.

    Sri mengaku lebih mengenal istri Nanang karena lebih aktif di kegiatan RT.

    “Kalau istrinya iya temen saya, istrinya lebih aktif gitu, pengurus lingkungan, jadi penagih sampah,” katanya.

    Sementara itu, istri Sandy, Ade Andriani, mengaku mengenal Nanang yang menjadi ojek langganannya sebelum menikah.

    Nanang dikenal pendiam dan jarang berkomunikasi selama mengantarkannya.

    “Enggak, enggak ada bersuara, enggak ada ngomong apa-apa misalnya kalau di perjalanan mungkin mau mampir dulu atau apa gitu enggak, diam saja,” bebernya.

    Bahkan, Nanang tak mengucapkan terima kasih ketika diberi uang.

    “Apa bilang makasih, itu enggak ada, diam saja. Memang dari dulu sampai sekarang saya enggak pernah dengar suara dia,” katanya.

    Ade menambahkan Nanang dulu sempat menjadi kru sinetron dan tak pernah terlibat masalah dengan Sandy.

    “Enggak pernah cerita suami saya kan kalau apa-apa tuh dia selalu cerita ke saya,” terangnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Nanang Gimbal Buang Pisau Usai Bunuh Aktor ‘Mak Lampir’ Sandhy Permana, Terkuak Lokasinya

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Annas Furqon) (Kompas.com/Baharudin Al Faris)