Category: Tribunnews.com Regional

  • Sosok Afif Rofi’i, Pejabat Dinkes Kuningan Viral Saweran saat Jam Kerja, Berakhir Minta Maaf – Halaman all

    Sosok Afif Rofi’i, Pejabat Dinkes Kuningan Viral Saweran saat Jam Kerja, Berakhir Minta Maaf – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut sosok Afif Rofi’i, pejabat Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, yang sedang jadi bahan perbincangan.

    Sebelumnya, video Afif Rofi’i ketika asyik berjoget dan saweran ketika jam kerja viral di media sosial.

    Pada rekaman yang beredar di platform X, terlihat Afif Rofi’i berseragam dinas keki coklat tampak dikelilingi sejumlah perempuan.

    Ia kemudian mengeluarkan uang dari sakunya lalu melakukan aksi sawer.

    Afif Rofi’i juga berjoget mengikuti iringan lagu.

    Hingga Jumat (24/1/2025), video sawer pejabat Dinkes Kuningan sudah ditonton ratusan ribu kali.

    Warganet ikut meramaikan dengan berbagai responsnya.

    Termasuk menilai aksi dalam video tidak pantas untuk dilakukan, terlebih saat jam kerja.

    Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Afif Rofi’i sendiri menjabat sebagai Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan.

    Ia berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

    Afif Rofi’i dalam kesempatannya membeberkan alasan di balik aksi sawer.

    Semua bermula saat ia bersama rekan-rekannya mendapatkan undangan ulang tahun pada Senin, (20/1/2025) siang.

    Untuk memeriahkan suasana, ada seseorang yang bernyanyi menggunakan pengeras suara portable.

    Para tamu undangan memulai berjoget mengikuti alunan lagu.

    Afif Rofi’i yang kala itu sedang makan kemudian diajak berjoget.

    Ia kemudian secara spontan mengeluarkan uang yang ada di saku untuk nyawer.

    “Kebetulan di saku saya itu ada uang 5.000-an itu disawerkan. Untuk memeriahkan suasana,” ucapnya, dikutip dari kanal YouTube KompasTV, Jumat.

    Afif Rofi’i mengakui perbuatannya tidak pantas.

    Oleh karenanya, ia meminta maaf kepada masyarakat Kuningan.

    “Saya mohon maaf, beribu-ribu maaf kepada masyarakat, khususnya warga Kuningan dan seluruh yang menonton video saya. Barangkali merasa terganggu,” ucapnya menyesal.

    Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Kuningan turun tangan terkait kejadian ini.

    Sekretaris BKPSDM, Dodi Sudiana, mengaku sudah memanggil kelima orang dalam video, termasuk Afif Rofi’i.

    “Kejadian itu hari Senin, hari Selasa langsung viral di media sosial.”

    “Hari itu juga kami panggil untuk dimintai keterangan dan penjelasan. Ada lima orang yang kami panggil termasuk, yang bersangkutan,” kata Dodi, dikutip dari Kompas.com.

    Dodi menambahkan, para ASN itu sudah mengakui kesalahan.

    Mereka juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatan serupa di kemudian hari.

    “Dan ini juga sebagai bahan bagi kita (evaluasi), khususnya PNS di Kuningan. Jangan sampai hal-hal tersebut terulang kembali,” tegasnya.

    (Tribunnews.com/Endra)(Kompas.com/Muhamad Syahri Romdhon)

  • Detik-detik Pria di Gowa Bunuh Pacarnya yang Hamil 5 Bulan, Tusuk Korban Puluhan Kali – Halaman all

    Detik-detik Pria di Gowa Bunuh Pacarnya yang Hamil 5 Bulan, Tusuk Korban Puluhan Kali – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sakit hati dimintai pertanggungjawaban oleh pacarnya yang hamil lima bulan, pria bernama Jibril bunuh kekasihnya sendiri di Gowa, Sulawesi Selatan.

    Ia tega membunuh pacarnya yang bernama Putri Indah (19) yang saat itu tengah hamil lima bulan.

    Jasad korban ditemukan di area persawahan di Desa Bontocinde, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (21/1/2025) pagi.

    Kasus pembunuhan ini terjadi saat pelaku dan korban janjian bertemu di salah satu kos.

    Pelaku kemudian mengajak korban ke Desa Panakkukang, Pallangga sekira pukul 02.00 Wita menggunakan motor masing-masing.

    Saat di TKP, pelaku langsung menganiaya pacarnya tersebut dengan senjata tajam jenis badik.

    “Pelaku menusuk korban 79 kali tusukan,” ujar AKBP Reonald Simanjuntak, Kapolres Gowa, Rabu (22/1/2025).

    Mengutip Tribun-Timur.com, dari hasil autopsi, ada 12 luka memar, enam luka iris, satu luka lecet, dan 79 luka tusuk di tubuh korban.

    “Kita sudah melakukan autopsi terhadap korban dan benar didapatkan janin berusia empat sampai lima bulan di dalam tubuh korban,” sambungnya.

    Pelaku, lanjut Reonald diringkus kurang dari 12 jam setelah laporan penemuan mayat di area persawahan tersebut.

    “Kalau kita lihat dari modusnya direncanakan karena dia datangi korban ajak ngobrol kemudian merencanakan mengajak korban menggunakan motor masing-masing menuju ke TKP alasan jalan-jalan,” ujar Reonald Simanjuntak.

    Atas perbuatannya tersebut, Jibril dikenakan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman paling lama 20 tahun atau hukuman mati.

    “Pelaku disangkakan pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman seumur hidup atau 20 tahun penjara,” jelasnya.

    Sementara itu, Ayah korban, Dahlan Daeng Sila (40) berharap Jibril dihukum mati.

    “Harapan keluarga pelaku ini dihukum mati, atau seberat-beratnya,” katanya saat ditemui di rumah duka Labakkang, Desa Maradekayya, Kecamatan Bajeng, Gowa, dikutip dari Tribun-Timur.com.

    Terlebih, Jibril menghabisi dua nyawa, yakni korban dan anak yang dikandung korban.

    “Apalagi ini pelaku dua yang dibunuh, mama sama anak yang dikandungnya,” ucapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Bunuh Kekasih dengan 79 Tusukan Sajam, Jibril Terancam Penjara Seumur Hidup

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto) (Tribun-Timur.com, Sayyid Zulfadli Saleh Wahab)

  • Detik-detik 6 Mahasiswa Unhas Terseret Arus Sungai di Maros, 3 Orang Tewas Tenggelam – Halaman all

    Detik-detik 6 Mahasiswa Unhas Terseret Arus Sungai di Maros, 3 Orang Tewas Tenggelam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Maros – Tiga mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin (Unhas) tewas tenggelam setelah terseret arus sungai di Biseang Laborro Pattunuang, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, pada Kamis, 23 Januari 2025.

    Pencarian yang dilakukan pada hari kedua berhasil menemukan korban terakhir, Syadza, pada pukul 09.30 WITA.

    Kapolres Maros, AKBP Douglas Mahendrajaya, menjelaskan bahwa insiden tersebut terjadi ketika enam mahasiswa melakukan survei lokasi untuk rencana camping.

    Mereka tiba di lokasi sekitar pukul 16.00 WITA.

    Setelah memeriksa area, mereka memutuskan untuk kembali, namun jalur yang mereka lalui sebelumnya sudah teraliri air akibat hujan yang turun di hulu.

    “Karena hari mulai gelap, mereka memutuskan untuk menerobos aliran air dengan cara berpegangan tangan satu sama lain.”

    “Saat mendekati jembatan penyeberangan, salah satu mahasiswa yang berada di depan mencoba melompat untuk menggapai tiang pegangan tetapi gagal dan jatuh ke arus sungai,” ungkap Douglas.

    Dari empat mahasiswa yang jatuh ke dalam sungai, satu berhasil menyelamatkan diri, sementara tiga lainnya hilang terbawa arus.

    Proses Pencarian

    Sekretaris BPBD Maros, Nasrul, mengonfirmasi bahwa korban ketiga, Syadza (19), ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di aliran Sungai Tadeng, sekitar satu kilometer dari titik awal mereka dinyatakan hilang.

    Ketiga korban yang telah ditemukan adalah:

    1. Jean Eclezia, 19 tahun, Mahasiswi Unhas semester 3, asal Hertsning, Kota Makassar.

    2. Syadza, 19 tahun, Mahasiswi Unhas semester 3, asal Daeng Tata, Kota Makassar.

    3. Resky Rahim, 21-22 tahun, Mahasiswa Unhas semester 7, asal Borong, Kota Makassar.

    Nasrul menambahkan bahwa kondisi arus sungai saat kejadian sangat deras, dengan ketinggian mencapai dua meter, yang menyulitkan korban untuk menyelamatkan diri.

    (Tribun-Timur.com/Nurul Hidayah)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kronologi Nelayan Tewas Diterkam Buaya di Riau, Teman Tak Kuasa Menolong Korban – Halaman all

    Kronologi Nelayan Tewas Diterkam Buaya di Riau, Teman Tak Kuasa Menolong Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Indragiri Hilir –  Seorang nelayan bernama Hendra (45) ditemukan tewas setelah diterkam buaya di perairan Sungai Truk, Dusun Seruntuk, Desa Kuala Patah Parang, Kecamatan Sungai Batang, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, pada Rabu, 22 Januari 2023, sekitar pukul 17.30 WIB.

    Berdasarkan informasi dari pihak berwajib, korban bersama lima rekannya berangkat menggunakan pompong dari Dusun Sungai Rumah menuju Sungai Truk untuk mencari siput sekitar pukul 08.00 WIB.

    Setelah tiba di lokasi, Hendra dan seorang rekannya, Herman, turun ke hutan untuk melanjutkan pencarian siput.

    Serangan Buaya

    Setelah beberapa jam mencari, sekitar pukul 15.30 WIB, Hendra dan Herman berencana pulang dan naik kembali ke pompong.

    Saat korban hendak membersihkan kaki dengan cara memasukkan kedua kakinya ke dalam air, tiba-tiba kakinya disambar oleh buaya.

    Hendra terjatuh dari pompong, sementara Herman berusaha menolongnya.

    Namun, buaya tersebut langsung menyeret Hendra ke dalam air.

    Setelah melihat Hendra dibawa oleh buaya, Herman segera menghubungi rekan-rekannya dan melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Desa Tanjung Pasir.

    Sekitar pukul 15.40 WIB, Kepala Desa melaporkan insiden ini kepada pihak berwajib.

    Tanggapan Pihak Berwajib

    Kapolres Indragiri Hilir, AKBP Farouk Oktora, SH, SIK, mengonfirmasi kejadian tersebut dan mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan tindakan main hakim sendiri terhadap buaya, yang merupakan satwa yang dilindungi.

    “Saya mengimbau masyarakat untuk berhati-hati ketika beraktivitas di pinggir parit atau sungai,” ujarnya.

    (TribunPekanbaru.com/T. Muhammad Fadhli)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Trauma, Korban Agus Buntung Menangis Histeris saat Sidang di PN Mataram – Halaman all

    Trauma, Korban Agus Buntung Menangis Histeris saat Sidang di PN Mataram – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Mataram – Dalam persidangan kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan terdakwa I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung, saksi korban terlihat menangis histeris saat memberikan kesaksian.

    Kejadian ini terjadi di Pengadilan Negeri Mataram, di mana saksi korban mengungkapkan trauma yang dialaminya akibat tindakan terdakwa.

    Juru bicara Pengadilan Negeri Mataram, Lalu Moh Sandi Iramaya, menjelaskan bahwa saksi korban menangis karena merasa tertekan dan tidak nyaman saat berada di hadapan terdakwa.

    “Majelis hakim memutuskan untuk memeriksa saksi secara terpisah dari terdakwa,” ujar Sandi.

    Pemeriksaan saksi tetap dilakukan di ruang sidang utama, sementara terdakwa Agus berada di ruangan berbeda, didampingi oleh penasihat hukum dan jaksa penuntut umum.

    “Terdakwa menjalani sidang pembuktian melalui layar yang telah disiapkan,” tambah Sandi.

    Sandi juga menambahkan bahwa perasaan trauma yang dialami saksi korban telah dibenarkan oleh psikolog yang sebelumnya melakukan pemeriksaan.

    “Psikolog yang sudah melakukan pemeriksaan sebelumnya menyatakan adanya trauma,” kata Sandi.

    Keterangan Saksi Lainnya

    Dalam sidang tersebut, penasihat hukum Agus, Ainuddin, mengungkapkan bahwa jaksa penuntut umum menghadirkan tiga saksi.

    Namun, dua saksi yang dihadirkan oleh jaksa mengaku tidak mengenal terdakwa.

    “Setelah memberikan keterangan, kedua saksi tersebut tidak dibenarkan oleh Agus,” jelas Ainuddin.

    Agus menyatakan bahwa hanya saksi dengan inisial MA yang dikenali olehnya.

    Ainuddin juga menambahkan bahwa dua saksi tersebut sempat mengeklaim pernah melapor ke polisi, namun tidak dapat menunjukkan bukti laporan.

    “Kami tanyakan apakah mereka dihadirkan terkait laporan dengan MA, ternyata mereka tidak kenal dengan MA,” pungkas Ainuddin.

    (TribunLombok.com/Robby Firmansyah)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Update Longsor Pekalongan: Satu Lagi Korban Ditemukan, Diyatno Korban Ke-22 yang Ditemukan Tewas – Halaman all

    Update Longsor Pekalongan: Satu Lagi Korban Ditemukan, Diyatno Korban Ke-22 yang Ditemukan Tewas – Halaman all

    Jenazah yang ditemukan adalah Diyatno (42), warga Desa Gumelem. Diyatno adalah korban ke 22 yang ditemukan dalam kondisi meninggal.

    Tayang: Jumat, 24 Januari 2025 06:36 WIB |
    Diperbarui: Jumat, 24 Januari 2025 06:39 WIB

    TRIBUN JATENG/Indra Dwi Purnomo

    Tim SAR Gabungan kembali menemukan seorang korban longsor di Petungkriyono, Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (23/1/2025). Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim Inafis Polres Pekalongan, jenazah yang ditemukan adalah Diyatno (42), warga Desa Gumelem. 

    TRIBUNNEWS.COM, KAJEN – Tim SAR Gabungan kembali menemukan seorang korban longsor di Petungkriyono, Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (23/1/2025).

    Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim Inafis Polres Pekalongan, jenazah yang ditemukan adalah Diyatno (42), warga Desa Gumelem.

    “Hari ini, korban ditemukan tim SAR gabungan satu orang, lokasinya di persawahan melintasi dari jalan raya. Dari rumah pak carik sekira 500 meter jauhnya,” kata Dandim 0710 Pekalongan Letkol Inf Rizky Aditya kepada Tribunjateng.com, Kamis (23/1/2035).

    Letkol Rizky mengungkapkan, di lokasi yang tidak jauh dari penemuan korban  ada potensi satu lagi ditemukan. Namun kondisinya masih tertutup tembok.

    “Mudah-mudahan nanti bisa, dan cuaca mendukung. Cuaca tadi di lokasi pencarian sudah terlihat gerimis rintik-rintik, dikhawatirkan ada hujan di atas,” ungkapnya.

    Pantauan Tribunjateng.com, setelah dilakukan pemeriksaan, jenazah korban langsung dibawa keluarga untuk langsung dimakamkan di TPU desa setempat.

    Dengan ditemukannya seorang korban, hingga hari ketiga pencarian di Posko Lapangan mencatat jumlah korban jiwa mencapai 22 orang.

    Sementara korban yang masih hilang sebanyak 4 orang.

    Operasi dilanjutkan kembali Jumat (24/1/2025) hari ini. 

    Korban Meninggal Hingga Kamis (23/1/2025):

    Revalina (19), perempuan, warga Sipetung.
    Suyati, perempuan, warga Tlogohendro.
    Kiki Pramudita (23), laki-laki, warga Garung, Desa Yosorejo.
    Sutar (49), warga Tlogopakis.
    Riyanto (50/L), warga Yosorejo.
    Ayat (27), warga Desa Kasimpar.
    Sumeri (30), warga Garung, Desa Yosorejo.
    Doni (27/L), warga Desa Gumelem.
    Winarko (27/L), warga Desa Gumelem.
    Supari (37), warga Desa Kasimpar.
    Sularso (44/L), warga Desa Kasimpar.
    Inawati (23/P), warga Desa Kasimpar.
    Afkar (4/L), warga Desa Kasimpar.
    Khusnul Cholifah (35/P), warga Desa Kasimpar.
    Rokhim (40/L), warga Desa Kasimpar.
    Rahmono (24/L), warga Desa Tlogohendro.
    Joni Yulianto (45/L), warga Sragi.
    Aisah (18/P), warga Desa Wonodadi Songgodadi
    Ta’ari (41/L), warga Desa Garung Yosorejo
    Afkar Arbiyan (5 bulan/L), warga Desa Kasimpar
    Ta’adi (34/L), warga Desa Wonodadi Songgodadi Petungkriyono
    Diyatno, warga Desa Gumelem

    Pencarian dan evakuasi korban longsor di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan. (Tribunjateng/Dina Indriani)

    Identitas Korban yang Belum Ditemukan:

    M Teguh Imanto, warga Desa Kayupuring
    Tegar Hariyanto, warga Batang
    M Nasrullah Amin, warga Pekalongan
    Aurel, warga Kasimpar
    (dro)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • 2 Polisi Gugur Ditembak KKB dalam 4 Hari, Iqbal Diserang saat Patroli, Ronald Usai Antre Beli Minyak – Halaman all

    2 Polisi Gugur Ditembak KKB dalam 4 Hari, Iqbal Diserang saat Patroli, Ronald Usai Antre Beli Minyak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hanya berselang 4 hari, dua anggota Polri gugur ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

    Briptu Iqbal Anwar Arif, anggota Satgas Damai Cartenz ditembak KKB saat melaksanakan tugas operasi bersama Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, Jumat (17/1/2025) pukul 16.30 WIT.

    Dia mengalami luka tembak pada bagian leher.

    Empat hari kemudian tepatnya Selasa (21/1/2025), anggota Polres Puncak Jaya, Brigpol Ronald M Enok juga menjadi korban kebrutalan KKB.

    Brigpol Ronald ditembak saat sedang membeli minyak tanah di Kampung Lima-lima, Distrik Pagaleme, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, untuk kebutuhan keluarga.

    Tembakan itu mengenai bagian dada korban sehingga Brigpol Ronald langsung terjatuh ke got.

    Nyawanya tak bisa diselamatkan.

    Berikut kronologis penyerangan KKB terhadap Briptu Iqbal Anwar Arif dan  Brigpol Ronald M Enok.

    Kronologis Briptu Iqbal Diserang

    Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo menjelaskan kronologis penyerangan hingga menewaskan anggotanya, Briptu Iqbal Anwar Arif.

    Kombes Yusuf mengatakan, awalnya mobil yang membawa anggota Satgas Damai Cartenz sedang melakukan patroli.

    Insiden penembakan berlangsung di sekitar PT AMO.

    Sebelum melewati tanjakan, satu unit sepeda motor yang dikendarai oleh dua orang melintas.

    Namun saat hendak melewati tanjakan, mobil patroli Satgas Damai Cartenz terpaksa berhenti karena ada kayu papan yang melintang di jalan. 

    “Tepat sebelum mencapai puncak, tim patroli menemukan sebuah papan kayu melintang yang menghalangi jalan. Saat kendaraan mereka terpaksa berhenti, tembakan tiba-tiba dilepaskan dari arah tebing kanan,” ujarnya.

    Briptu Iqbal yang saat itu sedang berdiri pada bagian tengah bak mobil patroli, terkena peluru di bagian leher dan langsung terjatuh.

    Rekan-rekannya segera melakukan manuver perlindungan dan evakuasi darurat untuk menyelamatkan korban. 

    Pengejaran terhadap pelaku pun sempat dilakukan, namun belum membuahkan hasil.  
     
    Briptu Iqbal sempat mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Elelim sebelum dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 17.35 WIT.

    Sosok Iqbal Anwar

    Mengutip Tribun-Papua.com, Iqbal Anwar Arif merupakan personel tim Tindak Belukar Odc-2025 Brimob Resimen 3 Batalyon B.

    Iqbal Anwar Arif adalah Anggota Ba Provos Yon B Men III Pasukan Pelopor yang tergabung dalam Satgas Operasi Damai Cartenz (ODC) 2025.

    Kapolres Yalimo Kompol Joni Samonsabra menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga almarhum Iqbal Anwar.

    Kapolres juga mengapresiasi dedikasi dan pengorbanan Brigpol Iqbal selama bertugas.

    Kapolres menyebut sosok Iqbal Anwar adalah prajurit terbaik.

    “Kami kehilangan seorang prajurit terbaik yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam melaksanakan tugas negara,” kata Kapolres Kompol Joni Samonsabra. 

    Selama bertugas, Briptu Iqbal dikenal sebagai salah satu prajurit terbaik yang direkrut dalam melaksanakan Operasi Damai Cartenz di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, tahun 2025. 

    Kapolres Kompol Joni Samonsabra mengatakan Briptu Iqbal salah satu prajurit yang selama ini telah membantu dalam menjaga keamanan di Kabupaten Yalimo. 

    Joni menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga almarhum Briptu Iqbal serta mengapresiasi dedikasi dan pengorbanannya selama bertugas sebagai anggota Polri di Kabupaten Yalimo. 

    “Kami mendoakan, semoga almarhum diberikan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan serta ketabahan,” ucapnya. 

    Kepergian Briptu Iqbal meninggalkan duka yang mendalam.

    Tak hanya bagi keluarga besar Polri, tetapi juga bagi masyarakat Kabupaten Yalimo yang selama ini merasakan langsung pengabdian almarhum selama bertugas di wilayah tersebut.

    “Penghormatan terakhir ini menjadi simbol penghargaan atas pengorbanan almarhum dalam menjaga keamanan dan kedamaian di Papua,” ujarnya. 

    Briptu Iqbal Anwar Arif mendapatkan kenaikan pangkat anumerta, pasca-gugur ditembak KKB di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.

    Kini, Iqbal menyandang pangkat Brigpol anumerta.

    “Briptu Iqbal telah dinaikkan pangkat menjadi Brigpol Anumerta, usai dinyatakan gugur dalam melaksanakan tugas operasi di Yalimo,” ujar Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faisal Rahmadani dalam keterangan tertulis dikutip dari Kompas.com, Sabtu (18/1/2025) malam.

    Jenazah almarhum telah diterbangkan dari Yahukimo ke Jayapura dan selanjutnya diterbangkan ke kampung halamannya di Jakarta untuk dimakamkan.

    Brigpol Ronald M Enok Diserang Usai Antre Minyak Tanah

    Brigpol Ronald ditembak saat sedang antre minyak tanah di sebuah Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) di Kampung Lima-Lima, Distrik Pagaleme.

    “Brigpol Ronald saat itu sedang antre minyak tanah sebelum ditembak KKB,” jelas Brigjen Faizal Ramadhani, Kepala Operasi Satuan Tugas Damai Cartenz.

    Peristiwa penembakan terjadi di Kampung Lima-lima, Distrik Pagaleme, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, Selasa (21/1/2025) sekira pukul 12.18 WIT.

    Brigjen Pol Faizal Ramadhani menjelaskan kronologis penembakan KKB yang menyebabkan anggota Polres Puncak Jaya, Brigpol Ronald M Enok gugur.

    Peristiwa bermula saat Brigpol Ronald M Enok keluar dari Mapolres Puncak Jaya sekira pukul 11.30 WIT menuju kantor KPU untuk mengisi daya baterai handphone.

    Tiba di Kantor KPU, Brigpol Ronald M Enok langsung mengisi daya baterai handphone dan menitipkan handphonenya. 

    Kemudian Brigpol Ronald pergi untuk membeli minyak tanah guna kebutuhan di rumah.

    Setelah membeli minyak tanah, Brigpol Ronald hendak membawa minyak tanah yang dibelinya ke rumah.

    Namun tak disangka, sesampainya di Kampung Lima-lima, Brigpol Ronald ditembak.

    Tembakan itu mengenai bagian dada korban sehingga Brigpol Ronald langsung terjatuh ke got.

    Pada pukul 12.18 WIT, aparat keamanan menerima informasi dari masyarakat setempat lewat telepon bahwa ada penembakan terhadap anggota Polres Puncak Jaya di Kampung Lima-lima.

    Kemudian pukul 12.20 WIT, korban dievakuasi ke RS Mulia. 

    Diketahui korban terkena tembakan pada bagian dada sebelah kanan tembus pada bagian belakang.

    Dua lubang peluru pada bagian rusuk sebelah kiri tembus rusuk kanan dan ditemukan selongsong 9,9 mm.

    Saat korban ditembak, korban sedang melaksanakan tugas di Polres dan meminta izin untuk mengantre minyak tanah.

    Setelah insiden tersebut, Brigpol Ronald langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mulia untuk mendapatkan perawatan.

    Namun nyawanya tidak tertolong.

    “Pihak kami bersama Polres Puncak Jaya sedang melakukan investigasi untuk mengungkap pelaku penembakan,” ujar Faizal, yang juga merupakan Wakil Kapolda Papua.

    Faizal mengatakan jenazah Brigpol Ronald telah diterbangkan ke kediamannya di Jayapura untuk disemayamkan dan dimakamkan.

    “Kami memastikan keamanan masyarakat tetap terjaga. Saat ini, langkah-langkah investigasi sedang dilakukan untuk mengungkap pelaku dan motif di balik aksi ini,” ujar Brigjen Faizal.

    Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengimbau masyarakat tetap tenang.

    Dia meminta agar seluruh pihak membantu aparat dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah Kabupaten Puncak Jaya.

    “Kami mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga situasi agar tetap kondusif,” kata Yusuf.

    TPNPB Akui Tembak Brigpol Ronald

    Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM) bertanggung jawab atas tewasnya Brigpol Ronald M Enok.

    Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menjelaskan penembakan dilakukan saat pasukan TPNPB Kodap Yambi sedang melakukan operasi di Kompleks 55, Puncak Jaya sejak pagi hingga siang.

    Sebby Sambom juga menyampaikan pesan untuk segera menghentikan aktivitas di wilayah konflik bersenjata di Papua.

    “Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB menyampaikan kepada seluruh orang Papua yang telah bergabung sebagai anggota militer Indonesia untuk segera hentikan aktivitasnya di wilayah konflik bersenjata di tanah Papua,” ujar Sebby.

    Sumber: (Tribunnews.com/Reynas/Wik) (Tribunpapua.com/Paul Manahara Tambunan/Amatus Hubby) (Kompas.com) 

     

  • Sarat Kearifan Lokal, Budaya Bali Perkuat Visual dan Story Telling di Industri Kreatif – Halaman all

    Sarat Kearifan Lokal, Budaya Bali Perkuat Visual dan Story Telling di Industri Kreatif – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasiolan Eko P Gultom

    TRIBUNNEWS.COM – Bali selalu menjadi daya tarik bagi para wisatawan yang berkunjung ke sana. Karena pulau ini sarat budaya dan nilai kearifan lokal yang tinggi.

    Satu di antara banyaknya kearifan lokal yang menjadi daya pikat bagi wisatawan adalah acara pelebon Puri Agung Ubud di Kabupaten Gianyar.

    Karena tingginya unsur seni dan budaya terkait upacara Pitra Yadnya atau kematian yang digelar di sana.

    Mulai dari seni ukir yang terlihat pada bade tumpeng sia dan lembu, hingga seni karawitan dan tari gambuh yang dikenal sakral.

    Semua dihadirkan dalam prosesi pelebon yang merupakan upacara pemakaman jenazah bangsawan atau raja yang dilakukan umat Hindu di Bali.

    Dalam upacara ini, para wisatawan pun dapat melihat bagaimana keluarga kerajaan Bali memberikan penghormatan terakhir untuk anggota keluarga mereka yang meninggal.

    Ida Bagus Indra Pratama Putra, General Manager BaliGoodEyes.id mengatakan rumah produksi kreatifnya turut mendokumentasikan prosesi sakral ini.

    Dalam prosesnya, rumah produksi itu menggabungkan estetika visual dengan storytelling yang kuat.

    “Kami merasa sangat bangga dapat terlibat dalam berbagai proyek dokumentasi budaya yang memperkenalkan keindahan tradisi Indonesia. Salah satunya adalah proyek dokumenter pelebon adat di Bali, sebuah pengalaman yang sangat berharga bagi saya dan tim,” kata Ida Bagus Indra Pratama Putra.

    Ia menjelaskan bahwa proyek ini bukan hanya sekadar dokumentasi, namun juga merupakan upaya untuk mengabadikan dan melestarikan warisan budaya Bali yang sangat kaya dengan keunikan dan keberagamannya yang tidak dimiliki daerah lain.

    “Kami berkesempatan untuk menggali lebih dalam makna dan prosesi pelebon, yang merupakan bagian penting dari kehidupan spiritual masyarakat Bali. Kami berharap dokumenter ini dapat memberikan wawasan yang lebih dalam bagi masyarakat luas tentang keunikan dan keindahan tradisi Bali ini,” papar Ida Bagus Indra Pratama Putra.

    Ida Bagus Indra menuturkan, untuk menunjukkan komitmen dalam industri kreatif, rumah produksi yang dipimpinnya dan berbasis di Bali itu akan diluncurkan pada 25 Januari 2025.

    “Didukung tim kreatif yang berpengalaman dan berbakat, kami menawarkan beragam layanan mulai dari pembuatan video promosi, iklan, hingga produksi film pendek,” pungkas Ida Bagus Indra Pratama Putra.(Olan)

  • Disdik Jabar Kritisi Tes Kehamilan Siswi di SMA Sulthan Baruna, Tapi Didukung Bupati Cianjur – Halaman all

    Disdik Jabar Kritisi Tes Kehamilan Siswi di SMA Sulthan Baruna, Tapi Didukung Bupati Cianjur – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Dinas Pendidikan Jawa Barat (Jabar) mengatakan SMA Sulthan Baruna Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur keliru menafsirkan pendidikan berkarakter dan berakhlak baik.

    Diketahui, SMA Sulthan Baruna mengelar tes kehamilan para siswi.

    Plh Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Deden Saepul Hidayat memastikan tes kehamilan tidak dilaksanakan di sekolah lain karena tidak masuk dalam program Dinas Pendidikan.

    “Bukan di Jawa Barat ya, itu hanya di Cianjur saja, tidak ada di Jawa Barat. Ini juga kelihatannya salah menafsirkan makna ya, dari sebuah proses pendidikan di sekolah,” ujar Deden, Kamis (23/1/2025). 

    Menurutnya, diduga pihak sekolah salah menafsirkan makna dari pendidikan berkarakter dan berakhlak baik. 

    “Harusnya kan sekolah sebagai pusat peradaban mengedepankan pendidikan karakter, bagaimana agar anak-anak berakhlak baik. Menyiapkan dan mengawasi agar tidak masuk kepada hal-hal yang bisa merusak akhlak anak-anak kita, tapi bukan dengan tes kehamilan,” katanya. 

    Tes kehamilan terhadap siswi SMA di Cianjur itupun, kata dia, dilakukan tanpa sepengatahuan Dinas Pendidikan Provinsi Jabar. 

    “Ya, saya baru tahu malah dari media dan saya sudah koordinasi dengan Kepala Cabang dan sudah diteruskan ke sekolah, dan memang tidak ada informasi sampai hari ini, baru kejadian tahun ini,” ucapnya.

    Didukung bupati

    Bupati Cianjur Herman Suherman menilai SMA Sulthan Baruna yang memberlakukan kegiatan tes kehamilan kepada siswi merupakan program yang memiliki tujuan baik dan patut dilakukan di sekolah lainya.

    “Kalau menurut saya, sebetulnya sekolah tersebut memiliki tujuan yang bagus, cuman dieksposnya kurang tepat, dan hal tersebut dapat menjadi sebuah peringatan atau trigger warning bagi para siswa,” ucap Herman wartawan di Pendopo Cianjur, Rabu (23/1/2025).

    Selain itu Herman mengungkapkan, kegiatan tes kehamilan yang dilakukan sekolah tersebut boleh dilanjutkan. Tapi hasil atau datanya untuk masing – masing sekolah.

    “Karena menurut saya, kegiatan atau program seperti itu dampaknya bertujuan bagus, jadi anak – anak itu dapat menahan diri untuk tidak melakukan hal – hal kurang baik. Bahkan saya berharap sekolah lainya juga melakukan kegiatan serupa,” katanya.

    Herman mengaku, dirinya hingga sejauh ini belum ada sekolah lain yang melakukan tes kehamilan terhadap para siswi, kecuali SMA di Kecamatan Cikadu tersebut.

    “Saya baru dengar di sekolah di Kecamatan Cikadu. Tapi yang saya ketahui kegiatan yang diberlakukan seperti tes urine, dan upaya pencegahan tindak kenakalan remaja di sekolah,” katanya.

    Dia menambahkan, pihaknya sudah menggelar rapat koordinasi pasca viralnya rekaman video sejumlah siswi yang diberlakukan tes kehamilan dengan Forkopimda, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dan KCD wilayah VI Disdik Provinsi Jawa Barat.

    “Hasil dari kegiatan rapat itu, dalam waktu dekat Forkopimda bakal mendatangi satu persatu setiap sekolah, dengan memberikan edukasi dalam pencegahan kenalakan remaja,” kata dia.

    Sebelumnya, viral rekaman video sejumlah siswi SMA Sulthan Baruna Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur antre di depan toilet sekolah.

     
    Sejumlah siswi tersebut mengantre untuk menjalani tes kehamilan.

    Diketahui kegiatan tersebut direkam pada Senin (20/1/2025) lalu, dan pertama kali diunggah ke media sosial oleh akun Tiktok @bugurudesa2.

     

    dan

    Bupati Cianjur Sebut Tes Kehamilan di SMA Sulthan Baruna Layak Diikuti Sekolah Lain

     

     

  • Atasi Daerah Tertinggal, Bobby Nasution Berkantor di Nias Setelah Resmi Dilantik jadi Gubernur Sumut – Halaman all

    Atasi Daerah Tertinggal, Bobby Nasution Berkantor di Nias Setelah Resmi Dilantik jadi Gubernur Sumut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MEDAN- Demi membantu Nias keluar dari status daerah tertinggal, Gubernur Sumatera Utara terpilih, Bobby Nasution akan berkantor di sana setelah resmi menjabat. 

    “Sebelum berkantor di sana, tentunya kita akan membuat berbagai program terlebih dahulu. Kita buat dulu konsep kerjanya, jangan nanti kita di sana, nanti kita hanya berkantor, duduk di dalam kantor, kan ngak mungkin,” ujar Bobby dalam wawancara di Polrestabes Medan, Kamis (23/1/2025).

    Bobby menambahkan bahwa program-program yang dirancang akan ditujukan untuk mengatasi berbagai persoalan di Nias, termasuk permasalahan di SD Negeri 078481 di Kecamatan Idanogawo, yang sempat viral karena gurunya tidak mengajar selama sebulan akibat sulitnya akses jalan menuju sekolah.

    “Ya itu, tadi makanya saya bilang saya sampaikan (akan ada), program yang kita jadikan unggulan atau prioritas itu ada beberapa poin, termasuk salah satunya mengeluarkan Nias dari daerah tertinggal di Sumut,” tutupnya.

    Peristiwa guru tidak mengajar di SD Negeri 078481 menarik perhatian publik setelah viral di media sosial.

    Video yang direkam oleh seorang siswa menunjukkan kondisi kelas yang tidak ada gurunya, hanya diisi oleh beberapa siswa dengan kursi dan meja yang berantakan. Siswa tersebut menyebutkan bahwa guru hanya datang memukul lonceng dan kemudian pergi.

    Kepala Dinas Pendidikan Nias, Kharisman Halawa, menjelaskan bahwa akses menuju sekolah menjadi kendala utama yang menyebabkan ketidakhadiran guru. Lokasi SD tersebut terisolasi, berada di Dusun III, Desa Laowo Hilimbaruzo, yang jaraknya 8,5 km dari desa induk.

     

    “Tempat itu hanya bisa diakses dengan jalan kaki melewati bebatuan dan menyeberangi 13 kali aliran Sungai Na’ai. Waktu tempuhnya 2 jam,” ungkap Kharisman.

    Ia juga menjelaskan bahwa jika menggunakan alternatif jalan lainnya, harus melewati Desa Soromaasi, Kecamatan Ulugawo, dengan jarak tempuh 4 km dan kondisi jalan berbukit-bukit terjal. Kharisman menambahkan bahwa siswa di SD tersebut berjumlah 62 orang, semuanya warga Dusun III.

    Seluruh guru yang mengajar di sana tinggal di luar dusun, sehingga mereka harus menempuh perjalanan jauh setiap hari.

    “(Guru) pergi ke sekolah dengan jalan kaki dan melewati sungai, sehingga apabila curah hujan tinggi, para guru sering tertahan di jalan karena sungai banjir,” ujarnya.

    Guru tidak mengajar karena akses

    Sebelumnya, peristiwa guru tidak mengajar selama sebulan ini menjadi perhatian publik setelah viral di media sosial.

    Cerita berawal saat seorang siswa SD merekam keliling sekolahnya. Dia lalu memvideokan kondisi kelas yang sama sekali tidak ada gurunya. Hanya ada beberapa siswa dengan kondisi kursi dan meja berantakan.

    Kondisi serupa juga terlihat di ruang guru, di mana sama sekali tidak ada guru di sana. Lalu, perekam video bertanya kepada siswa lain mengenai kondisi sekolah ini belakangan ini.

    Siswa itu lalu menyebut bahwa gurunya hanya datang memukul lonceng, lalu pergi pulang. Siswa SD itu mengatakan keadaan ini sudah terjadi sejak sebulan belakangan.

    Kepala Dinas Pendidikan Nias, Kharisman Halawa, mengatakan sejauh ini akses jalan menuju SD Negeri 078481 menjadi kendala bagi para guru untuk pergi mengajar.

    Lokasi sekolah berada di Dusun III, Desa Laowo Hilimbaruzo, Kecamatan Idanogawo. Dusun III merupakan wilayah terisolir di Nias yang jaraknya 8,5 km dari desa induk.

    Tempat itu hanya bisa diakses dengan jalan kaki melewati bebatuan dan menyeberangi 13 aliran Sungai Na’ai, dengan waktu tempuh sekitar 2 jam.

    Sementara itu, jika menempuh alternatif jalan lainnya, harus melewati Desa Soromaasi, Kecamatan Ulugawo, dengan jarak tempuh 4 km dan kondisi jalan berbukit-bukit terjal. Kata dia, murid di SD tersebut berjumlah 62 orang dan semuanya warga Dusun III.

    Lalu, kata Kharisman, yang menjadi persoalan adalah seluruh guru yang mengajar di sana tinggal di luar Dusun III, Desa Laowo Hilimbaruzo. Jadi, setiap harinya, para guru menempuh perjalanan jauh dengan berjalan kaki untuk sampai ke sekolah. (Kompas.com/Tribunnews)