Category: Tribunnews.com Regional

  • Bripda MHBI, Polisi Cengar-cengir Mainkan Sirine ‘Tot-tot’ Dipatsus, Video Dibuat Mei 2024 – Halaman all

    Bripda MHBI, Polisi Cengar-cengir Mainkan Sirine ‘Tot-tot’ Dipatsus, Video Dibuat Mei 2024 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Viral di media sosial video yang memperlihatkan seorang anggota polisi cengar-cengir memainkan sirine ‘tot-tot’ mobil patroli.

    Oknum polisi itu adalah Bripda MHBI (22), anggota Polres Merangin, Polda Jambi.

    Buntut dari viralnya video tersebut, Bripda MHBI diperiksa Propam Polres Merangin.

    Ia kini ditempatkan di tempat khusus (patsus).

    Hal itu disampaikan Kasubbid Penmas Polda Jambi, Kompol M Amin Nasution.

    Penempatan ini dilakukan selama Bripda MHBI menjalani pemeriksaan terkait tindakannya tersebut.

    “Oknum polisi tersebut saat ini ditempatkan di ruangan khusus di Polres Merangin selama masa pemeriksaan,” katanya saat dihubungi, Jumat (24/1/2025).

    Amin belum menjelaskan lebih lanjut terkait alasan Bripda MHBI memainkan sirine tersebut.

    Namun, jika terbukti bersalah, lanjut Amin, pihaknya akan melakukan sidang kode etik.

    “Nanti kita lihat hasil pemeriksaannya setelah selesai diperiksa oleh anggota Propam Polres Merangin.”

    “Apabila terbukti melakukan pelanggaran akan kita lakukan sidang disiplin atau kode etik,” jelasnya.

    Amin menjelaskan, video tersebut dibuat oleh Bripda MHBI pada Mei 2024 lalu, namun kembali viral.

    “Dia buat video itu di IG-nya udah bulan Mei 2024 lalu. Terus viral lagi di Januari (2025) ini,” terangnya.

    Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan Bripda MHBI duduk di bangku penumpang sebuah mobil patroli, viral di media sosial.

    Dalam video viral itu, oknum polisi tersebut memainkan sirine ‘tot-tot’ yang biasa ada di mobil patroli sambil tertawa.

    Anggota polisi itu terlihat menyematkan sebuah tulisan, ‘my inner child bunyiin sirine polisi’.

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Abdi Ryanda Shakti)

  • Pemprov Kaltim Terima Nilai 98,31 dalam Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik – Halaman all

    Pemprov Kaltim Terima Nilai 98,31 dalam Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik – Halaman all

    Pemprov Kaltim Terima Nilai 98,31 Terkait Keterbukaan Informasi Publik
     
     
    Willy Widianto/Tribunnews.com

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) meraih prestasi dalam hal Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik (Monev KIP) Tahun 2024. 

    Pemprov Kaltim memperoleh nilai 98,31 dan masuk dalam kategori “Informatif”. 

    Posisi ini berhasil dipertahankan Pemprov Kaltim selama lima tahun berturut-turut.

    Dari hasil Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2024, Provinsi Kaltim meraih Peringkat II secara nasional bersama Provinsi Daerah Istimewa Aceh dengan nilai skor serupa.

    Sementara Peringkat Pertama diraih Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan nilai 98,52.

    Capaian ini menunjukkan konsistensi Pemprov Kaltim dalam keterbukaan informasi publik sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008.

    Dalam ajang tahunan ini sebanyak 162 badan publik dinilai memenuhi kualifikasi “informatif”, yang terdiri dari 32 kementerian, 35 perguruan tinggi negeri, 36 badan usaha milik negara, 8 lembaga non-struktural, 25 lembaga negara dan lembaga pemerintah non-kementerian, serta 22 pemerintah provinsi dan 4 partai politik.
     
    Ketua Komisi Informasi Pusat(KIP), Donny Yoesgiantoro mengonfirmasi, sebelumnya sempat terjadi kesalahan teknis perhitungan.

    Sehingga ada perubahan nilai Hasil Monev KIP 2024 Pemprov Kaltim dari 92,31 menjadi 98,31.

    Serta hasil terbaru diumumkan melalui Surat Keputusan (SK) resmi Komisi Informasi Pusat Nomor: 53/KEP/KIP/XII/2024 tentang Perubahan Keputusan Komisi Informasi Pusat Nomor 52/KEP/KIP/XII/2024 tentang Hasil Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik Pada Badan Publik Tahun 2024.

    Donny menegaskan, proses Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2024 dilakukan secara transparan sehingga setiap pihak dapat mengakses proses dan hasil yang memungkinkan, serta memberikan tanggapan balik atas hasil akhir Monev KIP Tahun 2024.

    Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik mengaku bersyukur atas hasil Monev KIP 2024.

    Sebab Pemprov Kaltim berhasil mempertahankan status “Informatif” selama lima tahun berturut-turut.

    “Kami dari Kaltim, sesungguhnya menerima hasil apapun. Karena bukan hasil yang penting. Tapi ikhtiarnya untuk menjalankan keterbukaan informasi publik,” kata Akmal Malik di Jakarta, Jumat (24/1/2025).
     
    Dalam kesempatan itu, ia juga memberikan apresiasi yang tinggi atas “keterbukaan informasi” yang dicontohkan oleh Komisi Informasi Pusat dalam penilaian Monev KIP 2024. 

    Dia menjelaskan, era keterbukaan informasi memang telah menjadi energi yang mampu mempercepat proses pencerdasan bangsa, serta mendorong berbagai perubahan signifikan.

    Visi besar pengembangan keterbukaan informasi adalah mewujudkan masyarakat informasi yang maju, cerdas, berkepribadian Pancasila, serta penyelenggaraan negara yang baik, bersih, transparan, dan akuntabel. 

    Visi ini tercapai melalui pengawasan terhadap komitmen badan public dalam menjalankan pemerintahan yang terbuka.

    Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik bertujuan untuk menilai implementasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, serta untuk mengoptimalkan tugas dan fungsi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) sebagai garda terdepan dalam memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat.

  • Pelaku Penyiraman Air Keras ke Istri Ditangkap di Bali, Jual Mobil untuk Kabur – Halaman all

    Pelaku Penyiraman Air Keras ke Istri Ditangkap di Bali, Jual Mobil untuk Kabur – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polres Cimahi menangkap Dodi Suhendar (30) yang menjadi tersangka dalam kasus penyiraman air keras terhadap istrinya, AAF (29) di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

    Penangkapan berlangsung di sebuah hotel di Denpasar Barat, Bali, Selasa (21/1/2025).

    Dodi sempat melarikan diri setelah melakukan aksi kekerasan tersebut.

    “Pelaku sempat melarikan diri setelah menyiram air keras ke istrinya, akhirnya berhasil kita tangkap di Bali,” kata Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Jumat (24/1/2025).

    Penyiraman air keras terjadi pada malam hari, Selasa (14/1/2025).

    Dodi datang ke rumah AAF untuk membahas perceraian yang telah disepakati oleh keduanya.

    Namun, saat itu Dodi berusaha membujuk AAF agar tidak melanjutkan proses perceraian.

    “Karena korban menolak, akhirnya pelaku menyiramkan air aki yang telah disiapkan dalam botol, sehingga korban mengalami luka serius,” tambah Tri.

    Setelah kejadian, Dodi menjual mobilnya untuk melarikan diri ke Bali.

    Ia berangkat melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, Jumat (17/1/2025).

    Untuk menghilangkan jejak, Dodi juga mengganti ponselnya dengan unit baru.

    “Pelaku langsung melarikan diri, menjual kendaraan mobil untuk kabur, akhirnya pelaku diamankan di Bali, enam hari kemudian,” jelas Tri.

    Dodi kini dijerat dengan Pasal 43 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2024 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga, dengan ancaman hukuman penjara maksimal 10 tahun.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Bripda MHBI, Polisi Cengar-cengir Mainkan Sirine ‘Tot-tot’ Dipatsus, Video Dibuat Mei 2024 – Halaman all

    Nasib Polisi di Jambi setelah Bermain Sirine di Jalanan, Dipatsus selama Pemeriksaan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Beredar viral video seorang anggota polisi bermain sirine sambil tertawa di dalam mobil.

    Polisi itu terlihat menggunakan seragam dinas Polri dan menyematkan tulisan “my inner child bunyiin sirine polisi”.

    Aksi polisi tersebut mendapat kecaman dari warga karena membunyikan sirine tidak pada tempatnya.

    Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Jambi, Kompol Amin Nasution, mengatakan polisi yang ada dalam video itu adalah Brigadir MHBI (22), anggota Polres Merangin, Jambi.

    Video itu diunggah di akun Instagramnya pada Mei 2024 lalu dan viral pada Januari 2025.

    Kin, Bripda MHBI telah dipanggil untuk menjalani pemeriksaan.

    “Saat ini oknum tersebut sedang diperiksa oleh Propam Polres Merangin untuk dimintai keterangannya,” paparnya, Jumat (24/1/2024).

    Bripda MHBI juga ditahan di tempat khusus (patsus) selama menjalani pemeriksaan.

    “Oknum polisi tersebut saat ini di tempatkan di ruangan khusus di Polres Merangin selama masa pemeriksaan,” lanjutnya.

    Motif polisi berusia 22 tahun membunyikan sirine sambil merekam dengan kamera depan masih didalami.

    Bripda MHBI terancam dikenai sanksi etik jika melanggar aturan penggunaan mobil dinas.

    “Nanti kita lihat hasil pemeriksaannya setelah selesai diperiksa oleh anggota Propam Polres Merangin. Apabila terbukti melakukan pelanggaran akan kita lakukan sidang disiplin atau kode etik,” tuturnya.

    Video Bripda MHBI bermain sirine viral setelah di unggah di media sosial X dengan akun @karedokleunca__.

    Pemilik akun berharap oknum tersebut dapat mendapatkan sanksi karena tindakannya membuat warga geram.

    “Sudah diperiksa propam dan selanjutnya dipatsuskan, masuk sel deh.”

    “Himbauan buat polisi di mana pun berada, jaga prilaku, attitude yg tdk baik atau tak pantas hanya akan membuat cela bukan hanya terhadap pribadi tapi juga berimbas pada institusi.”

    “Tak ada yg kebal hukum di NKR,” tulis akun @karedokleunca__.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Kata Polda Jambi Soal Polisi dari Polres Merangin Viral Rekam Video Bunyikan Sirene Tapi Tak Darurat

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJambi.com/Rifani Halim)

  • Satu Keluarga Dokter Kompak Curi Patung Usia Ratusan Tahun di Wihara Cirebon, Motifnya Bukan Ekonomi – Halaman all

    Satu Keluarga Dokter Kompak Curi Patung Usia Ratusan Tahun di Wihara Cirebon, Motifnya Bukan Ekonomi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, CIREBON – Polres Cirebon Kota berhasil mengungkap pelaku di balik hilangnya dua rupang (patung) pengawal Dewa Panglima Perang “Kwan Sing Tee Koen” di Wihara Dewi Welas Asih, Jalan Kantor, Kota Cirebon, Jawa Barat.

    Dari penyelidikan polisi, terkuak pelaku pencurian patung berusia 250 tahun itu berjumlah tiga orang dari satu keluarga.

    Ketiganya yakni M (83), E (33), dan A (45).

    Ketiga orang tersebut merupakan satu keluarga.

    Seorang pelaku berprofesi sebagai dokter.

    Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar, kasus ini terungkap setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan berhasil mengidetifikasi dua pelaku yang terekam kamera CCTV di lokasi.

    Petugas menyelidiki kasus ini hingga akhirnya mendapatkan informasi bahwa para pencuri berasal dari daerah luar Kota Cirebon.

    Mereka memutuskan untuk mengembalikan barang tersebut, dan kasus pencurian ini diselesaikan secara kekeluargaan.

    Penyerahan dilakukan Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar, didampingi Penjabat (Pj) Wali Kota Cirebon, Dandim, serta pengurus wihara, pada Jumat (24/1/2025) pagi.

    “Pagi ini kita melakukan penyerahan barang bukti hasil pencurian terhadap patung rupang atau dewa yang menjadi sarana ibadah saudara kita yang beragama Buddha dan Konghucu,” ujar Eko saat diwawancarai selepas mengembalikan rupang tersebut.

    Kapolres menjelaskan, kedua patung yang memiliki nilai sejarah tinggi itu dicuri pada Minggu (12/1/2025) malam.

    Modus pencurian dua rupang oleh tiga orang pelaku ini bukanlah karena faktor ekonomi, karena satu dari tiga pelaku berprofesi sebagai dokter.

    Pencurian ini murni berlatar belakang keyakinan untuk mendapatkan keberkahan dari rupang tersebut.

    “Modus atau motivasi ketiga pelaku ini bukan untuk menjual rupang, tetapi karena keyakinan untuk mendapatkan keberkahan,” kata Eko.

    Eko menyebut, dua buah rupang ini diletakkan di altar sembahyang di rumah mereka. Ini dilakukan untuk memudahkan mereka beribadah dan mendapatkan keberkahan dari dua rupang tersebut.

    Eko menerangkan bahwa kedua rupang yang dicuri ini tidak memiliki nilai rupiah.

    Namun, keduanya sangat bersejarah dan sangat berharga bagi umat Buddha.

    “Motivasi atau modus para pelaku sebenarnya bukan untuk menjual, tetapi karena keyakinan mereka ingin mendapatkan keberkahan.”

    “Setelah dicuri, rupang ini justru diletakkan di altar sembahyang mereka untuk beribadah,” ucapnya.

    Patung Berusia Ratusan Tahun

    Sebelumnya, admin Vihara Welas Asih, Yeni Andriani menceritakan kronologi kejadian yang terekam CCTV.

    Dua wanita masuk ke area altar pada Minggu sekitar pukul 19.30 WIB, menunggu hingga umat selesai sembahyang, lalu mengambil dua patung rupang pengawal, Guan Ping dan Jhou Chang.

    “Kami sangat berharap pelaku segera mengetuk hatinya dan mengembalikan rupang itu.”

    “Kedua patung ini memiliki nilai sejarah luar biasa, sudah ada di vihara ini sejak 200 hingga 400 tahun yang lalu,” kata Yeni, sebelum barang bukti dikembalikan.

    Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak untuk menjaga tempat ibadah sebagai warisan budaya dan tempat suci umat beragama.

    (TribunCirebon.com/Kompas.com)

  • Warga Kudus Jateng Digegerkan Penemuan Mayat di dalam Rumah, Tidak Ditemukan Tanda-tanda Kekerasan – Halaman all

    Warga Kudus Jateng Digegerkan Penemuan Mayat di dalam Rumah, Tidak Ditemukan Tanda-tanda Kekerasan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KUDUS – Abdul Aziz (57), warga Dukuh Ledok, Desa Cranggang, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus Jawa Tengah ditemukan tak bernyawa di dalam kamar rumahnya sendiri.

    Jenazah ditemukan warga yang hendak bertamu, Jumat (24/1/2025) sekitar 09.30 WIB.

    Kapolsek Dawe, AKP Budianto mengungkapkan, warga menemukan mayat Abdul Aziz sudah terkapar di dalam kamar berada di RT 03 RW 03 Desa Cranggang.

    Kemudian dilaporkan ke Polsek Dawe dan Puskesmas Dawe supaya dilakukan pengecekan lebih lanjut.

    “Awalnya ada warga hendak bertamu di rumah korban, sudah mengetuk pintu namun tidak ada jawaban.

    Kemudian bertanya kepada tetangga korban, dicek melalui jendela kamar korban. Baru dilihat bahwa korban dalam keadaan terbaring di dalam kamar,” terangnya.

    Mayat korban dievakuasi dan dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis Puskesmas Dawe.

    Hasilnya, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jasad korban dan diduga meninggal karena penyakit jantung.

    Tim Inafis Polres Kudus bersama tenaga kesehatan Puskesmas Dawe melakukan olah TKP dan pemeriksaan jasad pria paruh baya di Dukuh Ledok, Desa Cranggang, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jumat (24/1/2025). (Dok Polsek Dawe)

    “Sehari-hari korban tinggal sendiri, tidak ada barang hilang di rumahnya.

    Setelah diperiksa tenaga medis Puskesmas Dawe, hasilnya tidak ada tanda-tanda kekerasan,” tutur dia.

    Jenazah Abdul Aziz diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. (TribunJateng/Saiful Masum)

  • Sosok Mayat Wanita Dalam Koper di Ngawi Terungkap, Korban Warga Blitar Kerja di Tulungagung – Halaman all

    Sosok Mayat Wanita Dalam Koper di Ngawi Terungkap, Korban Warga Blitar Kerja di Tulungagung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BLITAR – Identitas wanita korban mutilasi yang jasadnya ditemukan dalam koper di Desa Dadapan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, akhir terungkap.

    Korban berinisiak UK (29), warga Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. 

    Anggota Polsek Garum Polres Blitar pun sudah mendatangi rumah ibu kandung korban di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. 

    Saat ini, ibu kandung korban ditemani ayah tiri korban dan kepala dusun datang ke Kabupaten Ngawi untuk memastikan jasad korban. 

    “Menurut info dari keluarga yang di Ngawi, benar adanya korban adalah perempuan beralamat di Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar,” kata Kapolsek Garum Polres Blitar, AKP Punjung S di rumah ibu kandung korban, Jumat (24/1/2025). 

    Punjung mengatakan korban tinggal bersama neneknya di Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. 

    “Pengakuan ayah kandungnya, korban kerja di Tulungagung dan kontrak rumah di sana (Tulungagung). Tapi, kalau pulang ke Blitar ke rumah neneknya di Bence, Garum,” ujarnya. 

    Dikatakannya, keluarga korban terakhir bertemu dengan korban sekitar lima hari lalu saat pulang ke Kabupaten Blitar. 

    “Korban status janda anak dua. Perkiraan jasad korban akan dibawa pulang ke Blitar hari ini,” katanya. 

    Ayah kandung korban, Nur Khalim mengatakan mendapat kabar soal anaknya Jumat pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

    “Saya dikabari Kades Slorok, informasinya jasad yang ditemukan di Ngawi itu anak saya,” katanya. 

    Nur Khalim mengaku jarang ketemu dengan korban. 

    Karena Nur Khalim tidak tinggal serumah dengan korban. 

    Nur Khalim tinggal di Desa Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, sedang korban tinggal bersama neneknya di Desa Bence, Kecamatan Garum. 

    “Terakhir ketemu dengan korban sekitar seminggu lalu. Setiap korban ke Blitar, selalu mampir ke rumah saya,” ujarnya.

    Kronologis Penemuan Korban

    Diketahui jenazah korban ditemukan dalam koper di Ngawi, Jawa Timur, Kamis (23/1/2025) pagi.

    Penemuan berawal saat warga melihat sebuah paket terbungkus rapi di selokan wilayah Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, pada Kamis pukul 09.00 WIB.

    Hal tersebut, memicu rasa penasaran masyarakat sekitar.

    Kemudian, warga pun melaporkan temuan tersebut ke aparat kepolisian.

    Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Satria Rama, menjelaskan warga curiga melihat paket besar berwarna hitam.

    “Merasa penasaran akhirnya coba didekati. Sempat dipegang kok berat jadi ragu ragu, akhirnya dibuka paket hitam plastik itu,” kata Andik, dilansir TribunJateng.com.

    Ketika paket dibuka, ternyata berisi sebuah koper berwarna merah. Di dalam koper ada berbagai benda.

    “Ada selimut agak putih, sepatu wanita dan sekilas bentuk tubuh tapi tidak lama ditutup kembali. Warga lalu melaporkannya ke Pemerintah Desa diteruskan ke polisi,” ungkapnya.

    “Paketnya rapi. Kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa,” imbuhnya.

    Polsek Kendal yang mendapatkan laporan, datang ke TKP melakukan identifikasi bersama Tim Inafis Polres Ngawi, untuk membuka koper seutuhnya.

    Lantas, diketahui ada mayat di dalam koper.

    “Dugaannya jasad perempuan. Kondisi baru kelihatan setengah badan, posisi tengkurap miring. Setelah itu dibawa ke Rumah Sakit,” tuturnya.

    Terkait keberadaan jasad tersebut, juga dipastikan oleh pihak Puskesmas Kendal. 

    Dokter Puskesmas Kendal, Dr Ririn Pancawinanti, menyebut pihaknya datang bersama kepolisian guna memastikan isi koper ternyata jasad manusia.

    “Kemungkinan besar perempuan. Kelihatan bagian bahu yang mengarah perempuan. Usia dewasa sepertinya.”

    “Kondisi setengah telanjang tadi buka sedikit,” jelas Ririn. 

    Guna mengetahui secara pasti, Polisi membawa penemuan itu ke RSUD Dr Soeroto Ngawi untuk dilakukan autopsi.

    Sementara itu, polisi juga mengamankan barang bukti yang ada di TKP seperti koper, seprai, hingga sendal.

    “Semua kami selidiki, seprai bisa jadi petunjuk. Kami belum tahu apakah korban sedang hamil atau tidak, yang jelas sidik jari sudah diambil. Kami menunggu hasilnya,” kata Kapolres Ngawi AKBP Dwi Sumrahadi.

    Hasil sementara menunjukkan beberapa anggota tubuh jasad korban, hilang secara misterius.

    “Jasad yang ditemukan ini ada badan. Namun untuk kaki sebelah kiri dari pangkal paha sudah tidak ada. Kemudian kaki sebelah kanan dari lutut, serta kepala juga tidak ada,” kata Kapolres.

    Ia menduga, korban adalah hasil tindak kejahatan mutilasi.

    Terpisah, Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, mengatakan hasil autopsi dan pengamatan fisik korban berjenis kelamin perempuan dengan usia antara 20 hingga 30 tahun.

    Tim forensik juga mendapati tindik pirsing warna keperakan tepatnya di atas pusar.

    Selain itu, ditemukan tahi lalat di atas pinggang samping kiri korban.

    Joshua menambahkan, beberapa bagian dari korban tidak ada atau terpotong.

    (Tribunmataraman.com/ Samsul Hadi/ TribunJatim.com/ Febrianto Ramadani, Kompas.com) 

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribunmataraman.com dengan judul Identitas Jasad Perempuan Dalam Koper yang Ditemukan di Ngawi Terkuak, Ternyata Warga Blitar

  • Jibril Sempat Melamar Putri Indah yang Tengah Hamil sebelum Membunuhnya – Halaman all

    Jibril Sempat Melamar Putri Indah yang Tengah Hamil sebelum Membunuhnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dahlan Daeng Sila, ayah dari almarhumah Putri Indah Sari Nurcahyani (19), mengungkapkan Muh Jibril, tersangka dalam kasus pembunuhan putrinya, pernah datang ke rumahnya untuk melamar.

    Pernyataan ini disampaikan oleh Dahlan saat ditemui di rumah duka di Labakkang, Desa Maradekayya, Kecamatan Bajeng, Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (23/1/2025).

    Dahlan mengaku baru mengetahui putrinya berpacaran dengan Jibril ketika tersangka datang untuk melamar.

    “Saya tahu pacaran sama Jibril karena dia pernah datang ke rumah mau melamar. Dia rencananya menikah bulan Februari,” ungkapnya.

    Keluarga juga baru mengetahui Putri Indah hamil setelah diberitahu oleh bosnya.

    “Kita tahu hamil setelah bosnya kasih tahu, bilang anaknya bagusnya pergi ke orang tua (Jibril) untuk minta tanggung jawab,” tambah Dahlan.

    Setelah mengetahui kehamilan Putri Indah, Dahlan bersama bosnya berangkat ke Jeneponto untuk meminta pertanggungjawaban Jibril.

    Menurut Dahlan, keluarga Jibril telah berjanji untuk bertanggung jawab atas kehamilan Putri Indah.

    “Sampai di Jeneponto, mamanya Jibril marah, tapi lama-lama baik. Bapaknya Jibril mau tanggung jawab. Dia (keluarganya) sudah janji tanggungjawab,” jelasnya.

    Kejadian Sebelum Penemuan Mayat

    Beberapa hari sebelum penemuan mayat Putri Indah, ia sempat pamit kepada orang tuanya untuk keluar menemui teman.

    “Saya tahu dia keluar jam 9 malam,” kata Dahlan.

    Dahlan Daeng Sila mengaku tidak mencari putrinya karena sudah izin.

    Apalagi, Putri Indah sempat mengabari orang tuanya lewat pesan Whatsapp untuk bermalam di rumah temannya.

    “Sudah itu saya tidak cari, besok pagi, tantenya lihat chatnya bilang putri bermalam di rumah vina, vina itu teman sekolahnya dulu. Vina tidak kerja baru daftar. Di rumahnya,” katanya.

    Keesokan harinya, pada Selasa (21/1/2025), keluarga mencoba menghubungi Putri Indah, tetapi handphone-nya sudah tidak aktif.

    Di hari itu juga keluarga menerima informasi Putri Indah telah ditemukan tewas.

    Seorang lelaki tak dikenal datang menanyakan keberadaan Putri Indah, dan Dahlan menjelaskan putrinya berada di rumah temannya.

    Lelaki itu kemudian mengajak Dahlan ke lokasi penemuan mayat.

    “Jadi itu laki-laki bilang sini ki saya bonceng karena sama itu motor ta  (di TKP) sampai di (TKP) saya lihat belakangnya itu anak ku jadi saya bilang anak ku ini, dan saya juga lihat gantungan kunci (motor) dan benar motornya,” ungkap Dahlan dengan penuh kesedihan.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Viral Pendaki Nekat Naik Gunung Semeru yang Ditutup, Diduga Lewat Jalur Ilegal, Pengelola Bertindak – Halaman all

    Viral Pendaki Nekat Naik Gunung Semeru yang Ditutup, Diduga Lewat Jalur Ilegal, Pengelola Bertindak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah video yang memperlihatkan rombongan pendaki bergembira karena berhasil menaiki puncak Gunung Semeru menjadi viral di media sosial.

    Diketahui, saat ini pendakian di Gunung Semeru masih ditutup lantaran adanya potensi cuaca ekstrem dan aktivitas vulkanik.

    Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini masih dalam pengawasan hingga pendakian ditutup karena bisa membahayakan pendaki.

    Dalam narasinya, pendaki tersebut nekat mendaki gunung lewat jalur ilegal dan diperkirakan terjadi pada Sabtu (18/1/2025).

    “Gimana pendapatmu? Di saat jalur pendakian sedang ditutup, rombongan pendaki ini nekat sampai ke puncak Semeru.”

    “Diperkirakan mereka naik weekend kemarin tanggal 18 Januari 2025. Kabarnya mereka nekat mendaki Semeru lewat jalur ilegal,” tulis keterangan unggahan tersebut.

    Video ini menjadi viral setelah diunggah oleh akun Instagram @jejakpendaki, Selasa (21/1/2025).

    Dikutip dari TribunJatim.com, pihak pengelola belum dapat memastikan kebenaran terkait unggahan itu.

    Pihaknya juga berupaya mencari identitas pendaki itu untuk dimintai klarifikasi.

    Namun, saat dihubungi, pendaki yang bersangkutan belum memberi tanggapan.

    Hal ini diungkapkan oleh Pranata Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Endrip Wahyutama.

    “Sampai saat ini kami terus melacak akun dan Nomor HP tersebut untuk meminta klarifikasi terkait kegiatan itu.”

    “Kami sudah mengirimkan pesan singkat dan menghubungi tapi belum ada tanggapan dari yang bersangkutan,” ujar Endrip ketika dikonfirmasi, Kamis (23/1/2025).

    Dia memastikan pendakian Gunung Semeru masih ditutup hingga 8 Februari 2025.

    Penutupan sementara dilakukan untuk mencegah hal-hal tidak diinginkan akibat cuaca ekstrem dan aktivitas vulkanik Gunung Semeru.

    Sementara itu, jalur pendakian resmi oleh TNBTS yakni melalui rute Ranupani, Senduro, Kabupaten Lumajang.

    Lebih lanjut, pihaknya mengaku kecewa lantaran penutupan pendakian Gunung Semeru ini dilakukan demi keselamatan pendaki.

    “Kami sangat menyayangkan dengan postingan tersebut di tengah kondisi pendakian tutup dan kondisi Semeru yang saat ini sangat berbahaya untuk melakukan pendakian ke puncak Semeru,” jelas Endrip.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pendakian Gunung Semeru Ditutup, Rombongan Pendaki Nekat Muncak, TNBTS Bertindak

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunJatim.com/Erwin Wicaksono)

  • Video Barang-barang Dalam Koper Korban Mutilasi di Ngawi, Tali Tas Dipakai Ikat Tangan Korban – Halaman all

    Video Barang-barang Dalam Koper Korban Mutilasi di Ngawi, Tali Tas Dipakai Ikat Tangan Korban – Halaman all

    Polres Ngawi turut menemukan beberapa barang dalam koper yang berisi mayat perempuan korban mutilasi.

    Tayang: Jumat, 24 Januari 2025 13:11 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Polres Ngawi turut menemukan beberapa barang dalam koper yang berisi mayat perempuan korban mutilasi di selokan dekat tempat pembuangan sawah Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, Jawa Timur, Kamis (23/1/2025).

    Satu di antaranya adalah gelang tali warna hitam yang terdapat lingkaran menyerupai emas.

    Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, mengatakan pihaknya juga menemukan tali kucir rambut dan rok warna hitam ukuran L. (*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini