Category: Tribunnews.com Regional

  • Korban Meninggal akibat Longsor di Pekalongan Jadi 25 Orang – Halaman all

    Korban Meninggal akibat Longsor di Pekalongan Jadi 25 Orang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak 25 korban meninggal dunia karena bencana tanah longsor di Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (25/1/2025).

    Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono, menbgatakan satu orang masih dalam pencarian sukarelawan.

    “Hingga hari keempat ini, kami menemukan korban yang meninggal dunia sampai hari ini, 25 orang, kemudian satu masih dalam pencarian. Dan selamat 15 orang.”

    “Untuk pencarian terbanyak di area rumah Pak Carik berjumlah 16 orang,” ucapnya, Jumat.

    Sebelumnya, pada Jumat (24/1/2024) pagi, tim gabungan juga menemukan tiga jenazah.

    Korban pertama ditemukan di sektor 1 atau area rumah Sekdes, dua korban lainnya di area kafe Allo. 

    Selanjutnya, Budiono menyebut pihaknya akan mengupayakan pagi tadi untuk dapat segera mengevakuasi. 

    “Besok (hari ini) kami akan usahakan dengan segala cara untuk bisa menyingkirkan bebatuan yang menghimpit kedua korban dengan peralatan yang ada seperti peralatan ekstrikasi.”

    “Untuk excavator belum bisa digunakan karena lokasi masih tidak aman untuk penggunaan excavator,” jelasnya, Jumat.

    Sementara itu, korban bernama Aurel, anak perempuan dari Sekretaris Desa Kasimpar, berhasil ditemukan sekitar 300 meter di dekat rumahnya di areal persawahan.

    “Kita berhasil menemukan almarhum aurel, putri dari pak Carik Pak Sekdes, mudah-mudahan tinggal tiga lagi,” kata Dandim 0710 Pekalongan, Letkol (Inf) Rizky Aditya, Jumat.

    Presiden Prabowo Pantau Penanganan Banjir dan Longsor Pekalongan

    Bit bencana tanah longsor di Pekalongan mendapat perhatian dari Presiden Prabowo Subianto.

    Presiden Prabowo menyampaikan duka cita atas musibah bencana banjir dan longsor yang terjadi di Pekalongan.

    “Pada kesempatan ini pula saya menyampaikan turut berduka cita yang sedalam dalamnya atas musibah bencana banjir dan longsor di Pekalongan Jawa Tengah yang mengakibatkan korban jiwa,” kata Prabowo sebelum bertolak ke India di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (23/1/2025).

    Presiden telah menugaskan langsung Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, untuk segera melakukan penanggulangan musibah tersebut.

    Ia meminta BNPB berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam membantu korban bencana.

    Presiden juga memerintahkan agar bantuan yang diberikan segera dilakukan dan tepat sasaran.

    Kemudian, Presiden Prabowo akan terus memantau penanganan bencana tersebut.

    “Saya terus akan memantau perkembangan,” ucapnya.

    Suharyanto mengatakan upaya pencarian dan pertolongan korban longsor menjadi prioritas utama.

    Menurut Suharyanto, keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama.

    Sebab, hal itu menjadi hukum tertinggi dalam penanganan darurat bencana, sebagaimana yang menjadi arahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Upaya pencarian dan pertolongan ini harus menjadi prioritas utama. Karena keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi,” kata Suharyanto saat meninjau lokasi terdampak.

    Di sisi lain, BNPB mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan pihaknya terus melakukan penanggulangan bencana yang terjadi di sejumlah daerah dalam beberapa hari terakhir.

    “Penyaluran bantuan logistik, layanan kesehatan, dan penanganan darurat terus dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat segera terpenuhi,” kata Muhari, Jumat.

    BNPB mencatat, sejumlah kejadian bencana yang berdampak signifikan, meliputi banjir, banjir bandang, angin kencang, tanah longsor, dan aktivitas vulkanik yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

    Wilayah terdampak tersebar di berbagai provinsi, dengan ribuan jiwa terpaksa mengungsi. Termasuk yang terjadi di Provinsi Jawa Tengah. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul 3 Jasad Lagi Ditemukan, Total Sudah 25 Korban Tewas Akibat Longsor di Petungkriyono Pekalongan

    (Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Taufik Ismail, TribunBanyumas.com)

  • Korban Kecelakaan Beruntun di Garut Jabar Mencapai 9 Orang, Begini Kronologinya – Halaman all

    Korban Kecelakaan Beruntun di Garut Jabar Mencapai 9 Orang, Begini Kronologinya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, GARUT – Kecelakaan beruntun melibatkan satu angkutan umum, minibus, dan lima unit sepeda motor mengakibatkan 9 orang menjadi korban luka.

    Tidak dilaporkan adanya korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi di kawasan Tutugan Leles, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (25/1/2025) sekira pukul 13.00 WIB itu.

    Kasat Lantas Polres Garut Iptu Aang Andi Suhandi mengatakan korban saat ini sudah berada dalam penanganan intensif di rumah sakit.

    “Korban sudah dievakuasi ke RSU dr Slamet Garut dua orang yang mengalami luka berat dan ringan dan RS Intan Husada 7 orang yang mengalami luka ringan,” ujarnya kepada awak media.

    Ia menuturkan pasca peristiwa tersebut, arus lalu lintas di lokasi saat kejadian sudah kembali lancar dan terkendali.

    Pihaknya juga saat ini sudah mengamankan sejumlah barang bukti dalam peristiwa tersebut.

    “Situasi aman terkendali mohon doa kepada semuanya, semoga korban segera kembali pulih,” ungkapnya.

    Pantauan Tribunjabar.id di RSUD Dr Slamet Garut, satu orang korban yang mengalami luka berat saat ini tengah dalam kondisi kritis.

    Tim dokter telah membawa korban untuk dilakukan pemeriksaan CT Scan.

    Kecalakaan beruntun terjadi di Jalan Raya Leles tepatnya di kawasan Tutugan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (25/1/2025). (Istimewa)

    Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menjelaskan bahwa berdasarkan dugaan awal, kecelakaan beruntun tersebut dipicu oleh sebuah angkot yang melaju dari arah Tarogong menuju Leles.

    Kendaraan tersebut kehilangan kendali saat melintasi jalan yang menurun dan berbelok tajam.

    Kemudian bertabrakan dengan lima sepeda motor dan satu kendaraan Avanza yang melaju dari arah yang berlawanan,” ujar Jules, Sabtu (25/1/2025). (Tribun Jabar/ Sidqi Al Ghifari)

  • Uswatun Khasanah Korban Mutilasi di Ngawi Menikah 3 Kali, Suami Terakhir Tak Muncul Setahun Terakhir – Halaman all

    Uswatun Khasanah Korban Mutilasi di Ngawi Menikah 3 Kali, Suami Terakhir Tak Muncul Setahun Terakhir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, NGAWI – Uswatun Khasanah, korban mutilasi yang jenazahnya ditemukan dalam koper di Ngawi ternyata telah tiga kali menikah.

    Dua pernikahan pertama berujung cerai sementara keberadaan suami ke-3 tidak diketahui.

    Dari tiga kali menikah dan memiliki dua anak, usia 10 tahun dan 7 tahun.

    Keberadaan suami ketiga Uswatun Khasanah kini dicari menyusul temuan mayat.

    Nur Khalim, ayah Uswatun Khasanah mengungkapkan,  dengan suami ketiganya, korban menikah secara siri. 

    Suami juga tidak pulang ke rumah selama setahun terakhir. 

    Bahkan, pada Jumat (24/1/2025), suami terakhir Uswatun Khasanah tidak tampak saat jenazah istrinya dimakamkan di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

    Pernikahan ketiga korban dengan pria asal Tulungagung juga dilakukan secara siri dan  belum dikarunia anak.

    Menurut Nur Khalim, pernikahan ketiga korban dengan pria Tulungagung ini belum lama baru jalan sekitar tiga tahun.

    Awal nikah, korban dan suami ketiga kalinya ini juga hidup rukun di Blitar.

    Tapi, setahun terakhir, Nur Khalim tidak pernah ketemu dengan suami dari pernikahan ketiga kali korban.

    “Setahunan ini, saya tidak pernah ketemu suami anak saya.

    Lebaran tahun lalu juga tidak datang ke rumah,” kata Nur Khalim.

    Nur Khalim juga tidak pernah bertanya kepada korban soal suaminya.

    Korban sendiri juga tidak pernah cerita kepadanya.

    Ia mengira suami korban kerja di luar kota dan jarang pulang.

    “Anak saya tidak pernah cerita soal suaminya. Selama ini anak saya juga terlihat baik-baik saja,” ujarnya.

    Nur Khalim juga tidak tahu apakah korban dan suami dari pernikahan ketiga ini masih bersama atau sudah pisah.

    “Ini tadi, suaminya juga tidak terlihat datang ke Blitar,” katanya.  

    Diungkapkan Nur Khalim, selama ini korban tinggal bersama ibunya. 

    Nur Khalim mengaku tidak ingat secara pasti kapan kali pertama korban menikah.

    Tapi memastikan pernikahan pertama korban dengan pria asal Srengat, Kabupaten Blitar dilakukan secara resmi.

    Korban bercerai dengan suami pertama dan dikaruniai satu anak laki-laki lalu korban menikah lagi dengan pria asal Lumajang, tapi secara siri.

    Korban dikarunia satu anak perempuan dari hasil pernikahan kedua lalu kembali pisah dengan suami kedua.

    Setelah lama menjanda, korban menikah lagi yang ketiga kalinya dengan pria asal Tulungagung.

    Diakuinya, korban yang merupakan anak sulungnya itu sangat perhatian dengan keluarga.

    Meski tidak tinggal serumah, korban sering menjenguk Nur Khalim untuk memberikan uang buat makan.

    “Setahu saya, anak saya tidak punya musuh. Dia anak baik. Kalau pulang kerja ya ngasih makanan ke anaknya, ke saya, dan ke neneknya. Dia tinggal bersama neneknya, ibu saya,” ujarnya.

    Nur Khalim jelas merasa sedih dan kehilangan dengan musibah yang menimpa anaknya.

    Tapi, Nur Khalim terlihat berusaha tegar.

    Nur Khalim menunggu jenazah anaknya datang di rumah ibu kandung korban yang juga mantan istri Nur Khalim di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

    Nur Khalim juga terlihat mengadzani jenazah anaknya saat hendak diberangkatkan dari rumah duka ke tempat pemakaman.

    Nur Khalim sudah cerai dengan istrinya dan dikarunia dua anak, yaitu korban dan adiknya.

    “Anak saya ini dua bersaudara. Adiknya di Jakarta. Tadi sudah dikabari, tapi belum tahu bisa pulang apa tidak,” katanya.

    Ia juga berharap pelaku dihukum seadil-adilnya sesuai dengan perbuatan kejamnya.

    “Saya minta bantuan agar pelaku kejahatan (terhadap anak saya) itu bisa ditangkap. Biar diadili dan dihukum sesuai perbuatanya,” tegasnya.

    Camat Garum, Arinal Huda mengatakna, korban tinggal bersama neneknya.

    “Namun, untuk pemakaman dan sebagainya dilakukan di rumah ibu kandung di Desa Sidodadi. Alhamdulillah, penjemputan jenazah dari Ngawi ke Blitar sekitar 3 jam berjalan lancar tidak ada kendala,” katanya. 

    Arinal mendapat informasi korban kerja di luar kota. Tiap seminggu sekali korban pulang ke Blitar. 

    “Info yang kami terima, korban bekerja di luar kota, di Tulungagung. Hampir setiap minggu pulang ke Blitar, itu info dari keluarga. Untuk pekerjaannya, kami belum tahu pasti,” ujarnya. 

    Dengan musibah ini, Arinal berharap kepada masyarakat untuk waspada dan berhati-hati terhadap warga yang tidak dikenal. 

    “Saya juga meminta masyarakat saling rukun antara sesama warga, jangan sampai ada permasalahan sosial yang menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya. (Suryamalang/Frida Anjani) 

     

  • Remaja Berusia 20 Tahun di Probolinggo Jatim Tewas Mengenaskan, Diduga Terkena Ledakan Bondet – Halaman all

    Remaja Berusia 20 Tahun di Probolinggo Jatim Tewas Mengenaskan, Diduga Terkena Ledakan Bondet – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO –  Irfan Widarto (20) warga Desa Mentor, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur terkapar tak sadarkan diri dengan kondisi luka parah dan bersimbah darah.

    Irfan ditemukan usai warga mendengar suara ledakan pada Sabtu (25/1/2025) dinihari yang berasal dari ledakan bondet. 

    Korban sempat dibawa ke RSUD dr Moh Saleh dan sayang nyawanya tak tertolong.

    Korban yang diduga terkena ledakan bondet itu mengalami sejumlah luka serius.

    Ia mengalami luka di bagian perut dan paha mengalami luka bakar serta jari tangan kiri korban hancur.

    “Kejadian sekitar pukul 1.30 WIB, saat itu posisi saya sedang di kamar mendengar suara ledakan. Saya sempat balik ke kamar lagi karena tidak ada orang, setelah di kamar barulah terdengar suara orang minta tolong,” kata Usman, warga setempat.

    Setelah mendengar suara orang minta tolong, lanjut Usman, dirinya langsung keluar lagi untuk mencari sumber suara tersebut. 

    Sampai akhirnya melihat orang tergeletak di pinggir jalan desa seorang diri.

    “Tidak ada temannya, cuma satu orang ini yang minta tolong.

    Orang-orang tidak berani langsung menolong, karena mengalami luka. Sampai kepala desa dan perangkat datang dan langsung dibawa ke rumah sakit,” ujar Usman.

    Satreskrim Polres Probolinggo Kota sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan bahkan menerjunkan anjing pelacak. 

    Belum bisa dipastikan, apakah korban pelemparan bondet atau bondet milik korban.

     “Mohon waktu, masih belum bisa memberikan keterangan terkait ledakan di Desa Mentor yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia, karena kejadian ini masih diselidiki dan kami dalami. Kami menerima laporan pukul 7.00 pagi,” kata Kasi Humas Polres Probolinggo Iptu Zainullah.  (Tribun Jatim Network/Ahsan Faradisi)

     

  • Suami Siri Uswatun Khasanah Tak Ada saat Pemakaman Istri yang Ditemukan Tewas Dalam Koper di Ngawi – Halaman all

    Suami Siri Uswatun Khasanah Tak Ada saat Pemakaman Istri yang Ditemukan Tewas Dalam Koper di Ngawi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Jasad korban mutilasi yang ditemukan dalam koper merah di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, telah dimakamkan pada Jumat (24/1/2025).

    Korban yang diketahui bernama Uswatun Khasanah, dimakamkan di kampung halaman orang tuanya di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

    “Jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 19.10 WIB. Dibawa mobil ambulans dari Ngawi. Kemudian disalati dan sebagainya.”

    “Sekitar pukul 20.00 WIB langsung dibawa ke pemakaman di TPU Desa Sidodadi,” ungkap Camat Garum, Arinal Huda, di rumah duka, Jumat, dikutip dari TribunJatim.com.

    Pada kesempatan yang sama, ayah kandung Uswatun, Nur Khalim, mengaku tidak melihat sosok suami siri putrinya saat pemakaman berlangsung.

    Menurut Nur, suami siri Uswatun juga tidak tampak melayat ke rumah duka sejak diketahui, jasad yang ditemukan di dalam koper merah di Ngawi, adalah Uswatun.

    “Suaminya juga tidak terlihat datang,” kata Nur, Jumat.

    Lebih lanjut, Nur mengungkapkan, Uswatun sudah menikah siri dengan suaminya yang merupakan warga Tulungagung, selama tiga tahun menikah.

    Nur mengatakan, Uswatun dan sang suami sempat hidup di Blitar saat awal menikah, namun keduanya kemudian pindah ke Tulungagung.

    Tetapi, kata Nur, selama setahun belakangan, ia tidak pernah bertemu suami Uswatun.

    Bahkan, Idulfitri tahun lalu, suami Uswatun juga tidak terlihat berkunjung ke rumah.

    “Setahunan ini, saya tidak pernah ketemu suami anak saya. Lebaran tahun lalu juga tidak datang ke rumah,” tutur Nur.

    Meski demikian, Uswatun tak pernah bercerita mengenai suaminya kepada sang ayah.

    Nur menduga, suami sang anak bekerja di luar kota, sehingga jarang pulang.

    Ia juga melihat Uswatun selama ini dalam kondisi baik-baik saja.

    “Anak saya tidak pernah cerita soal suaminya. Selama ini anak saya juga terlihat baik-baik saja,” pungkas dia.

    Sebagai informasi, suami siri ini merupakan pernikahan ketiga Uswatun.

    Dari dua pernikahan sebelumnya, Uswatun dikaruniai masing-masing satu anak, namun berakhir bercerai.

    Korban Tewas karena Dicekik

    Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, mengungkapkan ada dugaan Uswatun Khasanah mengalami kekerasan sebelum tewas.

    Korban tewas akibat kehabisan napas. Diduga, ia dicekik pelaku.

    “Penyebab kematian akibat asfiksia atau kekurangan napas, ini disebabkan terhambatnya jalan pernapasan.”

    “Kemungkinan akibat cekikan atau potongan pada leher korban,” jelas Joshua, Jumat.

    Tak hanya itu, ia juga mengatakan, ada resapan darah di sekujur tubuh korban.

    “Disinyalir ada kekerasan sebelum korban meninggal dunia,” imbuh dia.

    Diketahui, penemuan mayat wanita dalam koper pada Kamis, membuat geger warga Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis (23/1/2025).

    Penemuan mayat itu bermula saat seorang warga yang melintas hendak membuang sampah.

    Ia kemudian curiga melihat ada paket besar berwarna hitam yang terbungkus rapi di selokan.

    Saat dibuka, paket itu ternyata berisi koper merah. Warga tersebut lantas mengintip koper dan menemukan kejanggalan.

    “Ada selimut agak putih, sepatu wanita dan sekilas bentuk tubuh tapi tidak lama ditutup kembali.”

    “Warga lalu melaporkannya ke Pemerintah Desa diteruskan ke polisi,” ungkap Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Satria Rama, Kamis.

    “Paketnya rapi. Kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa,” imbuhnya.

    Setelah penemuan itu, mayat korban lantas dievakuasi dan dibawa ke RSUD Dr Soeroto Ngawi untuk diautopsi.

    Atas kematian korban, pihak keluarga berharap pelaku segera ditangkap.

    “Saya minta bantuan agar pelaku bisa ditangkap. Biar diadili dan dihukum sesuai perbuatannya,” kata Nur Khalim.

    Hal serupa juga turut disampaikan ayah sambung korban, Hendi Suprapto, saat menjemput jasad korban di RSUD Dr Soeroto, Jumat.

    “Harapan anggota tubuh cepat ditemukan, pelaku cepat tertangkap, cara pelaku sadis, tidak manusiawi,” ujar dia.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pilu Ayah Korban Mutilasi dalam Koper Ngawi Ceritakan Sosok sang Anak, Harap Pelaku segera Ditangkap

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJatim.com/Samsul Hadi)

  • Kasus Mayat dalam Koper di Ngawi Jatim, Keluarga: Anak Saya Tidak Punya Musuh, Dia Anak Baik – Halaman all

    Kasus Mayat dalam Koper di Ngawi Jatim, Keluarga: Anak Saya Tidak Punya Musuh, Dia Anak Baik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BLITAR – Keluarga menegaskan bahwa Uswatun Khasanah alias UK (30), kasus mayat dalam koper di di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur tidak memiliki musuh.

    Ayah korban, Nur Khalim berharap agar pelaku segera ditangkap dan dihukum seadil-adilnya sesuai dengan perbuatan kejamnya.

    “Saya minta bantuan agar pelaku kejahatan (terhadap anak saya) itu bisa ditangkap. Biar diadili dan dihukum sesuai perbuatanya,” kata Nur Khalim ditemui usai pemakaman UK di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jumat (24/1/2025) malam.

    Nur Khalim mengatakan, selama ini korban yang merupakan anak sulung dari dua bersaudara merupakan anak baik yang perhatian dengan keluarga.

    Meski tidak tinggal serumah, korban sering menjenguk Nur Khalim untuk memberikan uang buat makan.

    “Setahu saya, anak saya tidak punya musuh. Dia anak baik. Kalau pulang kerja ya ngasih makanan ke anaknya, ke saya, dan ke neneknya. Dia tinggal bersama neneknya, ibu saya,” ujarnya.

    Nur Khalim tampak jelas merasa sedih dan kehilangan dengan musibah yang menimpa anaknya.

    Namun Nur Khalim terlihat berusaha tegar.

    Sejak sore, Nur Khalim menunggu jenazah anaknya datang ke rumah ibu kandung korban yang juga mantan istri Nur Khalim, di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

    Nur Khalim juga terlihat mengadzani jenazah anaknya saat hendak diberangkatkan dari rumah duka ke tempat pemakaman.

    Sebagai informasi, Nur Khalim sudah cerai dengan istrinya dan dikarunia dua anak, yaitu korban dan adiknya.

    “Anak saya ini dua bersaudara. Adiknya di Jakarta. Tadi sudah dikabari, tapi belum tahu bisa pulang apa tidak,” katanya.

    Korban Tiga Kali Menikah 

    Nur Khalim menuturkan, korban sempat tiga kali menikah dan dikarunia dua anak, satu usia 10 tahun dan satu lagi usia 7 tahun.

    Dia mengaku tidak ingat secara pasti kapan kali pertama korban menikah.

    Tapi, pernikahan pertama korban dengan pria asal Srengat, Kabupaten Blitar, dilakukan secara resmi.

    Korban bercerai dengan suami pertama dan dikaruniai satu anak laki-laki.

    Lalu, korban menikah lagi dengan pria asal Lumajang, tapi secara siri.

    Korban dikarunia satu anak perempuan dari hasil pernikahan kedua.

    Korban kembali pisah dengan suami kedua.

    Setelah lama menjanda, korban menikah lagi yang ketiga kalinya dengan pria asal Tulungagung.

    Pernikahan ketiga korban dengan pria asal Tulungagung juga dilakukan secara siri.

    Korban belum dikarunia anak di pernikahan ketiga ini.

    Menurut Nur Khalim, pernikahan ketiga korban dengan pria Tulungagung ini belum lama, baru jalan sekitar tiga tahun.

    Awal nikah, korban dan suami ketiganya juga hidup rukun di Blitar.

    Tapi, setahun terakhir ini, Nur Khalim tidak pernah bertemu dengan suami dari pernikahan ketiga kali korban.

    “Setahunan ini, saya tidak pernah ketemu suami anak saya. Lebaran tahun lalu juga tidak datang ke rumah,” kata Nur Khalim.

    Nur Khalim juga tidak pernah bertanya kepada korban soal suaminya. Korban juga tidak pernah bercerita kepadanya.

    Ia mengira suami korban kerja di luar kota dan jarang pulang.

    “Anak saya tidak pernah cerita soal suaminya. Selama ini anak saya juga terlihat baik-baik saja,” ujarnya.

    Sampai sekarang, Nur Khalim juga tidak tahu apakah korban dan suami dari pernikahan ketiga ini masih bersama atau sudah pisah.

    “Ini tadi, suaminya juga tidak terlihat datang ke Blitar,” katanya.

    Seperti diketahui, korban mutilasi yang jasadnya ditemukan dalam koper di Desa Dadapan, Kabupaten Ngawi, pada Kamis (23/1/2025), ternyata warga Kabupaten Blitar 

    Korban adalah UK (29), perempuan asal Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

    Hingga kini, polisi masih memburu pelaku pembunuhan dan mutilasi yang jasadnya dimasukkan koper.

    Penulis: Samsul Hadi

  • Asosiasi Industri Benih Mitigasi Peredaran Sarana Pertanian Palsu dan Ilegal di Karawang – Halaman all

    Asosiasi Industri Benih Mitigasi Peredaran Sarana Pertanian Palsu dan Ilegal di Karawang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG – Peredaran sarana pertanian palsu dan ilegal yang dijual via offline maupun online masih menjadi tantangan bagi sektor pertanian.

    Ini karena dampaknya yang sangat merugikan bagi petani, industri dan lingkungan serta menjadi ancaman untuk mencapai swasembada pangan dan pertanian berkelanjutan yang menjadi prioritas utama pemerintah.

    Mengantisipasi hal ini, asosiasi industri benih dan produk perlindungan tanaman CropLife Indonesia, melakukan edukasi dan bersinergi dengan pemangku kepentingan termasuk aparat penegak hukum dalam upaya penegakan hukum sarana pertanian palsu dan ilegal di Indonesia.

    Kegiatan sosialisasi dilakukan di Karawang, Jawa Barat, seputar Mitigasi Peredaran Sarana Pertanian Palsu dan Ilegal di Media Platform Online dan Offline, Jumat, 24 Januari 2025.

    Asosiasi memberikan penghargaan kepada Polres Subang atas keberhasilannya dalam penegakkan hukum kepada pelaku peredaran sarana pertanian palsu di wilayah Subang di 2024.

    Sebelumnya, Polres Subang berhasil melakukan operasi tangkap tangan pelaku pemalsu produk pestisida di Desa Citrajaya, Kecamatan Binong, Kabupaten Subang setelah mendapatkan laporan dari
    masyarakat.

    Dyah Ayu Indri Nurani, SP., Ketua Tim Kerja Pengawasan Pestisida Kementerian Pertanian mengatakan, pemerintah, masyarakat dan stakeholder di bidang pertanian harus terus berkolaborasi dan bersinergi untuk meminimalisir peredaran sarana pertanian (pupuk dan pestisida) palsu dan ilegal di Indonesia.

    Agung Kurniawan, Direktur Executive CropLife Indonesia menyatakan, penghargaan yang diberikan merupakan bentuk apresiasi atas komitmen Polres Subang dalam memberantas peredaran sarana pertanian palsu dan ilegal. 

    “Tindakan tegas penegakan hukum tersebut tidak hanya untuk melindungi petani dari risiko kerugian ekonomi, tetapi juga menjaga kualitas hasil pertanian serta kelestarian lingkungan,” kata Agung.

    “Kami lakukan melalui sinergi dengan banyak pihak termasuk Kepolisian agar peredarannya dapat diminimalisir dan tindakan penegakan hukum akan memberikan efek jera kepada pelaku,” imbuhnya.

    Kapolres Subang, AKBP Ariek Indra Sentanu, S.H., S.I.K., M.H., melalui Kanit Ipd Abraham Ben Gurion, S.Tr.K., menyampaikan terima kasih atas penghargaan ini.

    “Penegakan hukum terhadap produk pertanian ilegal adalah bagian dari upaya kami untuk mendukung petani dan memastikan keamanan sektor pertanian. Kami berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk CropLife Indonesia, dalam menjaga integritas produk pertanian,” ujarnya.

  • Libur Imlek dan Isra Miraj, Contra Flow Japek Jagorawi Dimulai Hari Ini – Halaman all

    Libur Imlek dan Isra Miraj, Contra Flow Japek Jagorawi Dimulai Hari Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Periode libur panjang seperti Imlek dan Isra Miraj kerap menjadi momen bagi masyarakat untuk melakukan perjalanan, baik untuk berlibur maupun bersilaturahmi dengan keluarga.

    Untuk mengantisipasi kemacetan, diberlakukan contra flow di sejumlah ruas jalan tol.

    Seperti arah Jakarta ke Cikampek yang diberlakukan contra flow mulai hari ini, Sabtu (25/1/2025).

    Berikut adalah jadwal contra flow periode Isra Miraj dan Imlek:

    Jakarta – Cikampek

    1. Arah Cikampek mulai dari Km 47 (Karawang Barat) sampai dengan Km 70 (Cikampek):

    Sabtu-Senin, 25-27 Januari 2025 pukul 06.00 WIB – 20.00 WIB

    2. Arah Jakarta mulai dari Km 70 (Cikampek) sampai dengan Km 47 (Karawang Barat):

    Selasa-Kamis, 28-30 Januari 2025 pukul 14.00 WIB – 24.00 WIB

    Jakarta – Bogor – Ciawi

    1. Arah Ciawi mulai dari Km 44 sampai dengan Km 46:

    Sabtu, 25 Januari 2025 pukul 06.00 WIB – 12.00 WIB sampai dengan Sabtu, 1 Februari 2025 pukul 06.00 WIB – 12.00 WIB

    2. Arah Jakarta mulai dari Km 21 sampai dengan Km 8:

    Minggu, 26 Januari 2025 pukul 12.00 WIB – 19.00 WIB sampai dengan Minggu, 2 Februari 2025 pukul 12.00 WIB – 19.00 WIB

    Pembatasan Angkutan Barang

    Selain Contra Flow, Korlantas Polri juga memberlakukan pembatasan operasional angkutan barang di sejumlah titik lokasi ruas jalan tol.

    Berikut adalah jadwalnya:

    1. Jumat, 24 Januari 2025 pukul 00.00 WIB sampai Sabtu, 25 Januari 2025 pukul 24.00 WIB; 

    2. Rabu, 29 Januari 2025 pukul 00.00 – 24.00 WIB. 

    Ruas jalan tol yang dibatasi ialah: 

    Jakarta Outer Ring Road (JORR); 
    Cikampek – Purwakarta – Padalarang – Cileunyi. 
    Jakarta – Cikampek – Palimanan – Kanci – Pejagan – Pemalang – Batang – Semarang; 
    Krapyak – Jatingaleh, (Semarang); 
    Jatingaleh – Srondol, (Semarang); 
    Jatingaleh – Muktiharjo, (Semarang); dan 
    Semarang – Solo.

    Sementara itu, kendaraan angkutan barang yang diberlakukan pembatasan yaitu

    1. Mobil barang dengan sumbu 3 (tiga) atau lebih; 

    2. Mobil barang dengan kereta tempelan; 

    3. Mobil barang dengan kereta gandengan; 

    4. Mobil barang yang digunakan untuk pengangkutan: 

    Hasil galian meliputi: Tanah, Pasir, Batu
    Hasil tambang;
    Bahan bangunan. 

    Kendaraan angkutan barang yang dikecualikan dari pembatasan yaitu:

    Bahan bakar minyak atau bahan bakar gas; 
    Air minum dalam kemasan (AMDK); 
    Barang ekspor dan impor ke pelabuhan laut yang menangani ekspor dan impor; 
    Hantaran uang; 
    Keperluan penanganan bencana alam; 6. Hewan ternak; 
    Pupuk; 
    Pakan ternak; 
    Barang pokok.

    (Tribunnews.com/Widya)

  • Kasus Mayat dalam Koper di Ngawi Jatim, Keluarga: Anak Saya Tidak Punya Musuh, Dia Anak Baik – Halaman all

    Sosok Uswatun Khasanah Ditemukan Tewas dalam Koper di Ngawi, Sudah 3 Kali Nikah hingga Dikenal Baik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut sosok Uswatun Khasanah yang ditemukan tewas dalam koper di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

    Sebelumnya, nama Uswatun Khasanah menjadi bahan perbincangan setelah mayatnya dalam kondisi dimutilasi menggegerkan warga Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi.

    Polisi yang menerima laporan kemudian melakukan pendalaman hingga identitas mayat tersebut diketahui adalah Uswatun Khasanah.

    Korban dipastikan menjadi korban pembunuhan.

    Dirangkum dari TribunJatim.com, Uswatun Khasanah merupakan wanita kelahiran 1995.

    Ia tutup usia di umurnya yang masih 30 tahun.

    Uswatun Khasanah berasal dari Kabupaten Blitar yang bekerja sebagai sales kosmetik di wilayah Tulungagung.

    Berdasarkan keterangan ayah korban, sang anak sudah menikah sebanyak tiga kali.

    Uswatun Khasanah pertama kali membangun rumah tangga dengan pria asal Srengat, Kabupaten Blitar.

    Pernikahan keduanya dilakukan secara resmi sehingga dicatat oleh negara sekitar tahun 2015.

    Uswatun Khasanah lalu cerai. Dari pernikahan ini, ia melahirkan seorang anak laki-laki, kini berusia 10 tahun. 

    Tidak lama kemudian, korban menikah untuk kedua kalinya.

    Ia menikah secara siri dengan pria asal Lumajang sekitar tahun 2018.

    Keduanya kemudian dikaruniai anak perempuan yang kini berusia 7 tahun.

    Mahligai rumah tangga Uswatun Khasanah kembali kandas di tengah jalan.

    Sementara pernikahan ketiga korban juga dilakukan secara agama.

    Suami terakhir Uswatun Khasanah berasal dari Tulungagung.

    Keduanya menikah pada tahun 2022 silam.

    Ayah korban, Nur Khalim menyebut kehidupan rumah tangga sang anak berjalan rukun.

    Namun sejak 2024, ia tidak pernah bertemu dengan suami dari Uswatun Khasanah.

    “Setahunan ini, saya tidak pernah ketemu suami anak saya. Lebaran tahun lalu juga tidak datang ke rumah,” kata Nur Khalim, dikutip dari TribunJatim.com.

    Nur Khalim, ayah kandung Uswatun Khasanah alias UK (30), korban mutilasi yang jasadnya ditemukan dalam koper di Kabupaten Ngawi, saat ditemui usai pemakaman anaknya di tempat pemakaman umum Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jumat (24/1/2025). (Kolase Tribunnews.com)

    Nur Khalim bersaksi anaknya sosok yang dikenal baik dan bertanggung jawab.

    Meski bekerja di Tulungagung, Uswatun Khasanah rutin pulang ke Blitar.

    “Dia anak baik. Kalau pulang kerja ya ngasih makanan ke anaknya, ke saya, dan ke neneknya. Dia tinggal bersama neneknya, ibu saya,” ujarnya.

    Terkait kematian korban, Nur Khalim menegaskan Uswatun Khasanah tidak memiliki musuh.

    Ia kemudian meminta polisi mengusut tuntas kasus ini.

    “Saya minta bantuan agar pelaku kejahatan (terhadap anak saya) itu bisa ditangkap. Biar diadili dan dihukum sesuai perbuatannya,” tegasnya.

    Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan membeberkan, pihaknya masih bekerja mengungkap kasus ini.

    Petugas kini fokus mencari potongan tubuh korban dan pelaku pembunuhan disertai mutilasi.

    Diketahui, jasad Uswatun Khasanah ditemukan tanpa kepala di selokan Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis (23/1/2025) kemarin.

    “Saat ini Satreskrim Polres Ngawi bersama tim Ditresk

    rim Um Polda Jatim dan Satreskrim di jajaran polres lingkup Polda Jatim sedang berusaha keras mengungkap pelaku dari peristiwa ini,” ujar Joshua, dikutip dari Kompas.com.

    “Kami berharap pelaku cepat tertangkap dan kasus ini terungkap dengan sempurna,” tambahnya.

    (Tribunnews.com/Endra)(TribunJatim.com/Samsul Hadi)(Kompas.com/Muhlis Al Alawi)

  • Sosok Indri Dapsari, Bos Travel Umrah Tipu Jemaah Rp 14 M, Uang Dipakai Beli Mobil-Keperluan Pribadi – Halaman all

    Sosok Indri Dapsari, Bos Travel Umrah Tipu Jemaah Rp 14 M, Uang Dipakai Beli Mobil-Keperluan Pribadi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut Indri Dapsari, sosok bos travel umrah yang tipu jemaah hingga merugi Rp 14 miliar.

    Indri Dapsari merupakan pemilik PT Hasanah Magna Safari (HMS).

    Alamatnya di Jalan Deresan I No.5B, Karang Gayam, Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

    PT HMS terdaftar secara resmi di sistem Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah Kementerian Agama sejak 13-07-2023.

    Dikutip dari TribunJogja.com, ia merupakan wanita kelahiran 1979 silam atau kini berusia 46 tahun.

    Indri Dapsari tinggal di Mergangsan, Kota Yogyakarta.

    Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Indri Dapsari memiliki akun Instagram @indri_hms dengan pengikut lebih dari 2.543 follower.

    Akun tersebut kini terkunci alias diprivat.

    Dalam urusan akademis, Indri Dapsari menuliskan sebagai lulusan Sarjana Psikologi.

    Kasus bermula saat seorang korban bernama Yashinta Yustisia Yasmine melaporkan Indri Dapsari ke polisi pada 28 November 2024.

    Korban memesan 8 paket umrah kelas bisnis dengan harga Rp 438 juta.

    Yashinta sudah melunasi pembayaran pada Februari 2024.

    Berbulan-bulan lamanya korban menunggu untuk diberangkatkan.

    Hingga November 2024, Yashinta memutuskan untuk menemui Indri Dapsari guna meminta penjelasan.

    Tersangka kala itu berjanji akan segera memberangkatkan korban secepatnya.

    Bahkan, keduanya sempat membuat perjanjian.

    “Harusnya kan 24 November 2024 sudah ada, tetapi sampai tanggal 28 November 2024 tidak bisa memenuhi janjinya akhirnya melaporkan ke Polda DIY,”ungkap korban, dikutip dari TribunJogja.com, Sabtu (25/1/2025).

    Yashinta mengaku sejumlah temannya sudah memperingatkan soal PT HMS.

    Korban mendapatkan banyak cerita soal carut-marut pengelolaan jemaah.

    “Ada cerita dari temen saya yang pakai HMS, katanya hotelnya pindah-pindah, pulang sendiri, pokoknya jamaahnya banyak yang ditelantarkan,” tegasnya.

    Sementara itu, Polda DIY yang menerima laporan lantas melakukan pendalaman.

    Hasilnya ada 49 korban janji manis Indri Dapsari.

    Korban sudah membayar biaya perjalan umrah dan haji furoda dengan total kerugian mencapai Rp Rp14.217.500.000.

    Kasus penipuan dan penggelapan PT Hasanah Magna Safari (HMS) di Polda DIY, Kamis (23/01/2025).

    Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrikum) Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi membeberkan, ada total ratusan jemaah yang belum diberangkatkan.

    “Berdasarkan dokumen, jamaah yang belum diberangkatkan dari Desember (2024) sampai April 2025 sebanyak 291,” urainya, dikutip dari kanal YouTube Polda DIY.

    Endriadi melanjutkan, modus tersangka menawarkan paket umroh murah dengan harga Rp48 juta dan Rp33 juta kepada para korban, dengan janji keberangkatan pada Desember 2024. 

    Namun, keberangkatan tersebut tidak terealisasi, uang tidak dikembalikan.

    “Korban sudah membayar melalui transfer, tetapi fasilitas maupun keberangkatan tidak terpenuhi,” lanjutnya.

    Selain itu, Indri Dapsari juga melakukan penipuan melalui skema investasi dengan menawarkan kerja sama pembiayaan tiket pesawat jamaah umroh di Kulon Progo.

    Pada awalnya, skema ini berjalan lancar, tetapi pada periode selanjutnya hingga periode ke-10, cek yang diberikan tersangka tidak dapat dicairkan. 

    Dana dari korban diduga digunakan Indri Dapsari untuk membayar investor lain dan keperluan pribadi, seperti uang muka pembelian mobil.

    Endriadi menyebut sudah menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka.

    “Tersangka dijerat Pasal 378 KUHP dan Pasal 372 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal empat tahun penjara,” tandasnya.

    Informasi tambah, sejumlah barang bukti diamankan dalam kasus ini.

    Termasuk mobil jenis Alphard yang diduga hasil dari penggelapan yang dilakukan oleh Indri Dapsari.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul KASUS Pemilik Biro Haji dan Umrah di Kota Jogja Ditangkap Polisi, Kerugian Miliaran

    (Tribunnews.com) (TribunJogja.com/Christi Mahatma Wardhani)