Category: Tribunnews.com Regional

  • Tanggul Jebol, Banjir Bandang Terjang Desa di Bolaang Mongondow Timur – Halaman all

    Tanggul Jebol, Banjir Bandang Terjang Desa di Bolaang Mongondow Timur – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Boltim – Banjir bandang melanda Desa Togid, Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara, pada Selasa malam, 29 April 2025.

    Peristiwa ini disebabkan oleh jebolnya tanggul di sungai setempat akibat tingginya curah hujan yang terjadi sejak siang hari.

    Banjir mengakibatkan puluhan rumah warga terendam air, terutama yang terletak dekat bantaran sungai.

    Kapolsek Tutuyan, Ipda Reinhard Kaingat, mengungkapkan bahwa banyak warga yang tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga seperti elektronik dan sepeda motor.

    “Ada puluhan rumah yang terendam banjir,” ungkapnya kepada Tribun Manado via telepon.

    Upaya Evakuasi

    Ipda Reinhard Kaingat langsung terjun ke lokasi untuk membantu evakuasi warga yang terdampak.

    Ia bersama anggota Polsek menggunakan alat seadanya untuk menyelamatkan para lansia dan warga lainnya.

    “Fokus utama kami adalah membantu para lansia untuk menuju tempat yang lebih aman,” jelasnya.

    Meskipun banjir tersebut menyebabkan kerugian material yang signifikan, hingga saat ini belum ada laporan mengenai korban jiwa.

    Reinhard berharap cuaca segera membaik agar situasi tidak semakin memburuk.

    “Kita doakan semoga semuanya cepat membaik,” tandasnya.

    (TribunManado.co.id/Rizali Posumah)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kronologi Kecelakaan Maut di Tol Cisumdawu Sumedang, Truk Tabrak Mobil Travel, 3 Orang Tewas – Halaman all

    Kronologi Kecelakaan Maut di Tol Cisumdawu Sumedang, Truk Tabrak Mobil Travel, 3 Orang Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Sumedang – Kecelakaan maut terjadi di Tol Cisumdawu, tepatnya di kawasan Mandalaherang, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, pada Selasa, 29 April 2025, sekitar pukul 10.25 WIB.

    Kecelakaan ini melibatkan mobil travel Bhineka dengan nomor polisi D 7838 AV dan truk wing box bernomor polisi B 9652 TEZ.

    Akibat insiden ini, tiga orang penumpang dilaporkan tewas dan enam lainnya mengalami luka-luka.

    Menurut keterangan dari Satuan Lalu Lintas Polres Sumedang, kecelakaan ini disebabkan oleh sopir mobil travel yang mengantuk.

    Iptu Arief, Kanit Gakkum Satlantas Polres Sumedang, menjelaskan bahwa sopir, Imat Hendrawan (42), kehilangan kendali atas kendaraan yang dikemudikannya dan menabrak bagian belakang truk.

    “Sopir mengaku mengantuk hingga kendaraan yang dikemudikannya hilang kendali,” ujar Arief kepada Tribun Jabar.

    Kondisi Korban

    Tiga orang korban yang tewas dalam kecelakaan ini adalah penumpang mobil travel.

    Dua di antaranya, Mulyati (65) dan Iwan Hermawan (46), dilarikan ke Rumah Sakit Santo Borromeus di Kota Bandung setelah mendapatkan perawatan awal di RSUD Umar Wirahadikusumah Sumedang.

    “Atas permintaan pihak keluarga, kedua korban dibawa ke RS Santo Borromeus,” kata Rudianto, Humas RSUD Umar Wirahadikusumah.

    Sembilan total korban kecelakaan ini, di mana enam orang mengalami luka-luka.

    “Saat ini tiga orang korban masih diobservasi akibat mengalami luka lecet dan luka jahit. Satu orang korban telah selesai penanganan dan telah pulang,” tambah Rudianto.

    Penanganan Selanjutnya

    Sopir travel, Imat Hendrawan, meskipun mengalami luka ringan, saat ini masih dalam perawatan medis.

    Meskipun sudah bisa berkomunikasi, pihak kepolisian belum melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadapnya.

    “Belum, sopir saat ini belum diperiksa,” kata Arief.

    Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk memastikan penyebab pasti dari kecelakaan maut ini.

    (TribunJabar.id/Kiki Andriana)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Polisi di Kalsel Ditembak BNN usai Diduga Terlibat Peredaran Sabu, Derita Luka di Tangan & Paha – Halaman all

    Polisi di Kalsel Ditembak BNN usai Diduga Terlibat Peredaran Sabu, Derita Luka di Tangan & Paha – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Anggota Polsek Limpasu, Polres Hulu Sungai Tengah (HST), Polda Kalimantan Selatan (Kalsel), berpangkat Brigadir berinisial MD, ditembak oleh anggota Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalsel pada Selasa (29/4/2025) sekira pukul 11.48 WITA.

    Berdasarkan sumber dari Banjarmasin Post, penembakan terhadap MD lantaran yang bersangkutan terlibat dalam peredaran narkotika jenis sabu.

    Sumber tersebut menuturkan penembakan terjadi saat BNN Kalsel bersama dengan Polda melakukan penggerebekan di salah satu rumah makan.

    Namun, lantaran MD berupaya kabur, maka dirinya menerima timah panas dari BNN.

    “Dia ditangkap di sebuah rumah makan di kawasan jalan Muis Redhani. Karena berupaya kabur akhirnya ditembak,” kata sumber tersebut.

    Dia menuturkan terkait keterlibatan MD dalam peredaran sabu diketahui dari keterangan salah satu tersangka yang sudah dimintai keterangan.

    Sumber itu mengatakan tersangka terlebih dahulu ditangkap di Banjarmasin dan mengakui telah bekerjasama dengan MD untuk menjalankan bisnis haram tersebut.

    Pengakuan tersangka itulah yang membuat BNN Kalsel bersama Polda melakukan penangkapan terhadap MD.

    Kini, MD sempat dirawat di Rumah Sakit Damanhuri Barabai dan menderita dua luka tembak di bagian tangan dan paha.

    Namun, lantaran parahnya luka yang dideritanya, MD dipindah ke Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin.

    Aksi penggerebekan dan penembakan terhadap MD ini juga dibenarkan oleh Kapolres HST, AKBP Jupri Tampublolon, melalui Kasubsi Humas Aipda H Musaini.

    Husaini menuturkan pihaknya mendukung langkah BNN dan Polda utnuk memberantas peredaran narkoba di HST.

    “Mengenai kronologis dan bagaimana keterlibatan oknum anggota tersebut, kasusnya ditangani BNN Kalsel. Yang jelas Polres HST sangat mendukung pemberantasan narkoba di bumi Kalsel termasuk di HST,”kata Husaini.

    Sementara, Kepala BNN Kalsel, Brigjen Pol Wisnu Andayana menuturkan kasus ini masih dalam penyelidikan.

    “Masih lidik dan pengembangan,” ujarnya singkat.

    Lalu, Kapolda Kalsel, Irjen Pol Yudha Hermawan melalui Kabid Humas Kombes Pol Adam Erwindi membenarkan terkait aksi penggerebekan dan penembakan terhadap MD yang terlibat peredaran sabu.

    Adam mengungkapkan pihaknya sudah berkomitmen untuk mendukung pemberantasan tindak pidana narkoba di Kalsel.

    “Polda Kalsel berkomitmen mendukung proses hukum pemberantasan tindak pidana narkoba di Kalsel. Baik itu yang dilakukan oleh BNNP Kalsel maupun Polda Kalsel,” jelasnya.

    Adam pun menegaskan bahwa tindakan tegas pun akan dilakukan kepada oknum yang terlibat dalam tindak pidana narkoba ini.

    “Jika oknum tersebut terbukti akan ditindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku. Baik secara etik maupun tindak pidana umum,” pungkasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di Banjarmasin Post dengan judul “BREAKING NEWS: Diduga Terlibat Kasus Sabu, Oknum Anggota Polsek Limpasu HST Ditembak karena Kabur”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Banjarmasin Post/Hanani/Frans Rumbon)

  • Dedi Mulyadi Tanya soal Keluarga Aura Cinta, Kepala SMAN 1 Cikarang Utara: Masuk Sekolah Pakai SKTM – Halaman all

    Dedi Mulyadi Tanya soal Keluarga Aura Cinta, Kepala SMAN 1 Cikarang Utara: Masuk Sekolah Pakai SKTM – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kepala SMAN 1 Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Didi Rosidi, membenarkan Aura Cinta tinggal di bantaran Kali Cikarang Bekasi Laut.

    Aura adalah gadis yang terlibat sengit dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengenai perpisahan sekolah.

    Rumahnya dan warga lainnya yang dibangun di Kali Cikarang Bekasi Laut diketahui telah digusur beberapa waktu lalu.

    Pernyataan Didi mengenai Aura ini diawali dengan menceritakan pekerjaan orang tua murid-murid SMAN 1 Cikarang Utara.

    Didi mengatakan mayoritas orang tua murid SMAN 1 Cikarang Utara adalah serabutan.

    “Secara umum (pekerjaan orang tua murid) serabutan,” ungkap Didi saat berbicara dengan Dedi, dikutip dari YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Selasa (29/4/2025).

    Mendengar pernyataan Didi, Dedi pun menanyakan apakah banyak murid SMAN 1 Cikarang Utara yang tinggal di bantaran Kali Cikarang Bekasi Laut. Didi lantas membenarkan dan menyinggung Aura.

    “Termasuk barangkali kalau dari sisi (tempat) tinggal, mereka (murid SMAN 1 Cikarang Utara) banyak yang tinggal di bantaran sungai itu (Kali Cikarang Bekasi Laut)” singgung Dedi.

    “Salah satunya kemarin yang dengan Bapak itu. Namanya Agita (Aura), Pak. Itu alumni kita,” jawab Didi sembari tertawa.

    “Nama lengkapnya Egalita Aurelia Devi Artamevia,” lanjut dia.

    “Itu termasuk yang tinggal di bantaran sungai?” tanya Dedi.

    “Iya,” jawab Didi.

    Mengetahui hal tersebut, Dedi menanyakan Aura berasal dari golongan keluarga mampu atau tidak mampu.

    Sebab, kepada Dedi, Aura dan keluarganya mengaku miskin.

    “Kalau kategori keluarganya? Kalau kemarin bilangnya keluarga miskin,” singgung Dedi.

    Didi pun menjelaskan, saat masuk SMAN 1 Cikarang Utara pada 2021, Aura mendaftar menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

    Ia menyebut SKTM itu dipakai Aura sebab keluarganya termasuk ekonomi menengah ke bawah.

    “Memang anak ini masuk ke SMA kami 4 tahun yang lalu dia melalui jalur SKTM, Pak. Tidak mampu.”

    “Dia masuknya afirmasi yang keluarga ekonomi menengah ke bawah,” jelas Didi.

    Aura Cinta Ingin Wisuda Sekolah Tetap Digelar

    Dalam tayangan YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Sabtu (26/4/2025), sosok Aura Cinta menjadi perbincangan.

    Aura dan ibunya, bersama warga Kali Cikarang Bekasi Laut yang rumahnya digusur, bertemu Dedi untuk bicara mengenai penggusuran itu.

    Namun, dalam kesempatan yang sama, Aura juga menyampaikan keberatannya soal larangan wisuda di sekolah.

    “Kalau misalnya bisa, wisuda pengeluarannya lebih sedikit. Biar adil, Pak, semua murid bisa ngerasain perpisahan,” kata Aura.

    Dedi lantas mengingatkan, selama ini sekolah selalu memungut biaya perpisahan kepada orang tua murid.

    Hal itu dinilai Dedi memberatkan sebab tak sedikit orang tua yang berutang untuk membayar kegiatan perpisahan atau study tour sekolah.

    Aura juga mengakui, pembayaran biaya perpisahan cukup membebani orang tuanya.

    Tetapi, ia bersikeras berpendapat perpisahan penting digelar sebab tak semua anak bisa merasakannya.

    “Ngerasain perpisahan, duit dari siapa?” tanya Dedi.

    “Orang tua,” jawab Aura.

    “Membebani nggak?” tanya Dedi lagi.

    “Iya membebani, Pak. (Tapi) kan ada juga yang cuma lulusan SD, SMP, atau SMA,” sahut Aura.

    Saat kembali ditanya berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar perpisahan ketika SMP, Aura menyebut nominal Rp1 juta.

    Padahal, sang ibu yang duduk di sampingnya, mengaku hanya sebagai ibu rumah tangga.

    Sementara, sang ayah hanya bekerja menjual botol-botol kaca yang biasa digunakan untuk bensin eceran.

    “Waktu (SMP) itu (bayar sekitar Rp1 juta doang, Rp1,2 juta,” ungkap Aura.

    “Ibuknya kerja apa? Ayahnya kerja apa?” tanya Dedi.

    “(Saya) ibu rumah tangga. (Ayahnya) wiraswasta, dagang. Dagang botol-botol (untuk) bensin (eceran)” jelas ibu Aura.

    Meski penghasilannya tak berlebih, ibu Aura mengaku rela membayar untuk perpisahan agar sang anak memiliki  kenangan bersama teman-teman.

    Ia juga mengaku tak masalah keluar banyak uang untuk kegiatan perpisahan sekolah anak, alih-alih ditabung supaya bisa membeli rumah.

    “Ibu lebih setuju mana? Perpisahan tapi bayar, atau perpisahan dilarang, nggak ngeluarin duit?” tanya Dedi.

    “Kalau buat mental anak, setuju yang bayar. Kalau nggak ada kenangan, kan ini,” jawab si ibu.

    “Ibu rumah aja ga punya?” sindir Dedi.

    “Iya, tapi kalau demi anak saya sih nggak apa-apa, Pak,” kata ibu Aura.

    Mendengar jawaban itu, Dedi lantas menyindir keluarga Aura yang masih tinggal di bantaran sungai hingga rumahnya berakhir digusur.

    Ia pun mempertanyakan mengapa ibu Aura yang masih tinggal di bantaran sungai, tak paham prioritas kehidupan.

    “Demi anak jangan tinggal di bantaran sungai. Ibu tinggal aja masih di bantaran sungai, kenapa gaya hidup begini (selangit)?” sentil Dedi sembari membuat gestur tangan ke atas.

    “Ini kan harus diubah,” tegasnya.

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

  • Antara Dedi Mulyadi dan Gubernur Kaltim Rudy Masud, Siapa Lebih Tajir?  – Halaman all

    Antara Dedi Mulyadi dan Gubernur Kaltim Rudy Masud, Siapa Lebih Tajir?  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Suasana rapat para gubernur dengan Komisi II DPR RI di Gedung Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025), mendadak mencair ketika Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud melempar celetukan yang tak biasa.

    Di awal pemaparannya, Rudy menyebut rekan sejawatnya dari Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sebagai “Gubernur Konten”.

    “Kang Dedi, Gubernur Konten. Mantap nih Kang Dedi,” kata Rudy sambil tersenyum, merujuk pada banyaknya aktivitas Dedi Mulyadi yang viral di media sosial, terutama lewat video-video humanis bertemu warga hingga blusukan ke pelosok.

    Pernyataan Rudy sontak mengundang perhatian forum yang sebelumnya kaku dan formal.

    Tak sedikit yang menganggap komentar itu sebagai pujian, meski ada pula yang membacanya sebagai sindiran halus terhadap gaya kepemimpinan yang dianggap lebih sibuk ‘membuat konten’ daripada bekerja di balik layar.

    Namun, Dedi Mulyadi tidak tinggal diam.

    Saat giliran dirinya menyampaikan pemaparan, mantan Bupati Purwakarta itu justru membalik singgungan tersebut menjadi argumen efisiensi.

    “Tadi Pak Gubernur Kaltim menyebut saya Gubernur Konten. Alhamdulillah, dari konten yang saya miliki itu justru bisa menurunkan belanja iklan rutin,” ujar Dedi disambut tawa para hadirin.

    Menurutnya, anggaran promosi dan kerja sama media yang biasanya menyentuh angka Rp50 miliar di Pemprov Jabar, berhasil ditekan menjadi hanya Rp3 miliar selama kepemimpinannya—berkat strategi komunikasi berbasis konten digital yang masif namun hemat biaya.

    Berapa Harta Kekayaannya

    Lantas siapa di antara keduanya yang paling tajir berdasarkan LHKPN?

    Terungkap Rudy Masud ternyata memiliki total Harta Kekayaan mencapai Rp320 Miliar namun masih punya hutang sebesar Rp137 Miliar sehingga Harta Kekayaan bersihnya adalah sebesar Rp. 183 Miliar.

    Harta lainnya jadi penyumbang terbesar Harta Kekayaannya.

    Rudy Masud selain itu juga memiliki tiga unit mobil, dan lima unit aset tak bergerak.

    II. DATA HARTA

    A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 26.500.500.000

    1. Tanah dan Bangunan Seluas 200 m2/50 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 250.500.000

    2. Tanah dan Bangunan Seluas 170 m2/170 m2 di KAB / KOTA KOTA SAMARINDA , HASIL SENDIRI Rp. 3.000.000.000

    3. Tanah dan Bangunan Seluas 685 m2/590 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 6.200.000.000

    4. Tanah dan Bangunan Seluas 720 m2/590 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 15.000.000.000

    5. Tanah Seluas 100000 m2 di KAB / KOTA PENAJAM PASER UTARA, LAINNYA Rp. 2.050.000.000

    B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 260.000.000

    1. MOBIL, HONDA CRV Tahun 2010, HASIL SENDIRI Rp. 100.000.000

    2. MOBIL, HONDA FREED Tahun 2008, HASIL SENDIRI Rp. 85.000.000

    3. MOBIL, SUZUKI X-OVER Tahun 2007, HASIL SENDIRI Rp. 75.000.000

    C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 450.000.000

    D. SURAT BERHARGA Rp. —-

    E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 17.303.202.983

    F. HARTA LAINNYA Rp. 259.000.000.000

    Sub Total Rp. 303.513.702.983

    III. HUTANG Rp. 137.694.480.000

    IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 165.819.222.983

     

    Harta kekayaan Dedi Mulyadi

    1. Tanah dan bangunan

    Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang telah dia laporkan, Dedi Mulyadi tercatat memiliki harta berupa tanah dan bangunan senilai Rp7.368.000.000.

    Kekayaannya terdiri dari 116 unit dari properti tanah dan bangunan yang tersebar di Kota Purwakarta dan Subang. Semua tanah dan bangunan tersebut diperoleh dari diri sendiri.

    2. Transportasi dan mesin

    Dedi memiliki total kekayaan dari alat transportasi dan mesin, senilai Rp8.004.000.000, meliputi:

    • Sepeda motor Honda keluaran tahun 2003 dengan nilai Rp24.000.000, diperoleh dari hasil sendiri.
    • Sepeda Polygon Collous T8 tahun 2017, hasil sendiri, dengan nilai Rp20.000.000.
    • Sepeda motor Triumph Scrambler 1200 XE keluaran tahun 2019, bernilai Rp440.000.000, berasal dari hasil sendiri.
    • Sepeda motor Vespa Sei Giorni Limited Edition tahun 2020, senilai Rp170.000.000, juga merupakan hasil sendiri.
    • Mobil Lexus LX 600 keluaran tahun 2022, diperoleh dari hasil sendiri, dengan nilai Rp3.900.000.000.
    • Mobil Mercedes Benz E 300 Coupe keluaran tahun 2018, bernilai Rp1.500.000.000, hasil sendiri.
    • Mobil Lexus minibus/microbus keluaran tahun 2023, memiliki nilai Rp1.950.000.000, diperoleh dari hasil sendiri.

    3. Harta bergerak lainnya

    Dalam catatan, total kekayaan harta bergerak lainnya yang dimiliki Dedi Mulyadi, senilai Rp160.000.000.

    4. Surat berharga: Tidak ada catatan yang terlapor

    5. Kas dan setara kas 

    Dalam pembagian kas dan setara kas, Ia memiliki total senilai Rp1.157.055.199

    6. Harta lainnya: Tidak ada catatan yang terlapor

    7. Hutang

    Dedi Mulyadi tercatat memiliki sejumlah hutang, sebanyak Rp3.837.812.000

    Dedi Mulyadi memiliki catatan hutang dalam laporannya di LHKPN.

    Dengan demikian, sejak laporan tersebut diterima total harta kekayaan bersihnya, mencapai Rp12.851.243.199 (dua belas miliar delapan ratus lima puluh satu juta dua ratus empat puluh tiga ribu seratus sembilan puluh sembilan rupiah).

     

     

     

  • Kronologi Kecelakaan Maut di Tol Cisumdawu Sumedang, Truk Tabrak Mobil Travel, 3 Orang Tewas – Halaman all

    Ini Identitas 9 Korban Kecelakaan Maut Travel Tabrak Truk Kargo di Tol Cisumdawu KM 138 Sumedang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG – Kecelakaan maut terjadi di ruas Tol Cisumdawu KM 138, tepatnya di Desa Mandalaherang, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Selasa pagi (29/4/2025) sekitar pukul 10.15 WIB.

    Sebuah mobil travel Bhineka bernomor polisi D 7838 AV menabrak bagian belakang truk box kargo dengan nomor polisi B 9652 TEZ.

    Insiden ini menewaskan tiga orang penumpang dan menyebabkan enam lainnya luka-luka.

    Menurut keterangan dari Kanit PJR Tol Cisumdawu, Iptu Ega, mobil travel berwarna putih tersebut melaju dari arah Bandung menuju Cipali.

    Di tengah perjalanan, sopir travel diduga mengantuk dan kehilangan konsentrasi, sehingga kendaraan yang dikemudikannya menabrak truk yang berada di depannya.

    “Sopir mengaku mengantuk hingga hilang kendali dan menabrak bagian belakang truk kargo,” ujar Iptu Arief, Plh Kanit Gakkum Satlantas Polres Sumedang.

    Saat kejadian mobil travel yang mengangkut total tujuh orang, termasuk sopir, mengalami kerusakan parah di bagian depan.

    Tiga penumpang meninggal dunia di lokasi, sementara lainnya mengalami luka ringan hingga berat.

    Semua korban telah dievakuasi ke RSUD Umar Wirahadikusumah dan beberapa ke RS Santo Borromeus, Bandung.

    Identitas Korban

    Berikut adalah data korban kecelakaan berdasarkan informasi dari pihak kepolisian:

    Korban Tewas :  Cesar Aritonang (32) warga dari Jalan Babakan Jati, Kelurahan Gemuruh, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung; Adhimas Arya Sena (24) warga Kecamatan Kesambi Cirebon dan Adip (31) warga Kecamatan Ibun, Bandung.

    Sedangkan korban Luka adalah Moh Syahrul Mubarok (21) – Warga Blok Satu RT01/01, Gegunung, Sumber, Kabupaten Cirebon (luka ringan);  Mulyati (65) – Warga Jalan Eceng, RT05/02, Lingkar Selatan, Kota Bandung (luka ringan);  Egi Anggara Syahputra (30) – Warga Rancaucing RT01/03, Bayuresmi, Kabupaten Garut (luka ringan).

    Kemudian Imat Hendrawan (42) – Sopir travel, warga Dusun Kidul RT02/02, Sindangasih, Palasah, Majalengka (luka ringan);  Awan Suryadharmawan (64) – Warga Jalan Wartawan RT07/05, Kelurahan Turangga, Kota Bandung (luka ringan);  Iwan Hermawan (46) – Warga Komplek Malaka Indah RT02/016, Desa Bojong Malaka, Baleendah, Kabupaten Bandung (luka berat).

    Sopir travel, Imat Hendrawan, telah mendapatkan perawatan medis. Meski bisa berkomunikasi, polisi belum memeriksanya secara resmi karena masih dalam proses pemulihan.

    Mengantuk Saat Mengemudi

    Polisi menduga kuat kecelakaan disebabkan oleh kelalaian pengemudi akibat kelelahan. Imat Hendrawan, warga Majalengka yang mengemudikan mobil travel Bhineka, menyatakan bahwa ia mengantuk saat mengemudi.

    “Kecelakaan ini murni karena sopir hilang konsentrasi akibat mengantuk,” tegas Iptu Ega.

    Polisi dari Satlantas Polres Sumedang dan PJR Tol Cisumdawu telah melakukan olah TKP serta mengevakuasi kedua kendaraan dari lokasi kejadian. Hingga kini, pihak kepolisian masih berupaya mengidentifikasi tiga korban tewas dan melengkapi proses penyelidikan. (Kontributor TribunJabar.id Sumedang/Kiki Andriana)

  • Puluhan Motor Tarikan Debt Collector Diamankan Polisi di Bogor, Pemilik Bisa Ambil di Polresta – Halaman all

    Puluhan Motor Tarikan Debt Collector Diamankan Polisi di Bogor, Pemilik Bisa Ambil di Polresta – Halaman all

    Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Puluhan sepeda motor yang diduga merupakan hasil tarikan debt collector (DC) atau mata elang (matel), diamankan oleh Polresta Bogor Kota.

    Motor-motor ini ditemukan terparkir di lapangan terbuka di wilayah Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.

    Polisi mengimbau masyarakat yang merasa motornya ditarik oleh mata elang untuk datang ke Markas Polresta Bogor Kota guna mengecek dan mengambil kendaraannya.

    “Kami imbau masyarakat yang merasa memiliki kendaraan dari hasil penarikan tersebut agar datang ke Mako Polresta. Kendaraan akan kami kembalikan jika surat-surat kepemilikannya lengkap,” kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, AKP Aji Riznaldi Nugroho, Selasa (29/4/2025).

    Pengambilan Motor Gratis, Tidak Dipungut Biaya

    AKP Aji Riznaldi juga menegaskan bahwa proses pengambilan kendaraan ini tidak dipungut biaya sepeser pun.

    “Kami pastikan tidak ada pungutan apa pun kepada masyarakat. Ini murni pelayanan,” tegasnya.

    Sebelumnya, Polresta Bogor Kota mengamankan 26 unit motor yang ditengarai hasil tarikan dari perusahaan debt collector.

    Kendaraan tersebut ditemukan setelah polisi menerima laporan dari warga mengenai puluhan motor yang terparkir di sebuah lahan kosong.

    “Setelah kami cek, ternyata kendaraan itu dikumpulkan oleh salah satu perusahaan DC di Kota Bogor,” jelas Aji.

    Lapangan tempat penyimpanan motor itu merupakan lahan milik warga yang semula digunakan untuk kegiatan masyarakat.

    Namun, selama bertahun-tahun tidak dapat dipakai karena dipenuhi motor-motor tarikan tersebut.

    Motor-motor itu pun dibiarkan begitu saja tanpa pelindung, terpapar panas dan hujan, dan dikelilingi tembok rumah warga.

    Hasil Penyelidikan Polsek Bogor Utara

    Penemuan ini merupakan hasil tindak lanjut penyelidikan yang dilakukan oleh Polsek Bogor Utara berdasarkan laporan masyarakat.

    “Awalnya ditemukan oleh Polsek Bogor Utara. Setelah kami dalami, kami laporkan ke pimpinan, lalu kemarin diturunkan tim Dalmas untuk mengangkut motor-motor itu,” kata Kompol Agus.

    Kendaraan-kendaraan tersebut kemudian diangkut menggunakan mobil Dinas Perhubungan Kota Bogor dan dibawa ke Mako Polresta Bogor Kota. (Tribun Bogor/Rahmat Hidayat) 

     

  • Terciduk Berada di Rumah Anggota PPK Saat Dini Hari, Ketua KPU Kabupaten Kaur Bengkulu Dicopot – Halaman all

    Terciduk Berada di Rumah Anggota PPK Saat Dini Hari, Ketua KPU Kabupaten Kaur Bengkulu Dicopot – Halaman all

    Dalam putusan perkara nomor 258-PKE-DKPP/X/2024, DKPP menjatuhkan sanksi Peringatan Keras sekaligus Pemberhentian dari Jabatan Ketua kepada Muklis

    Tayang: Rabu, 30 April 2025 00:40 WIB

    Bawaslu RI

    KETUA KPU KAUR DICOPOT – Ratna Dewi Pettalolo menyatakan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) mencopot Muklis Ariyanto dari jabatannya sebagai Ketua KPU Kabupaten Kaur, Bengkulu setelah dinilai melanggar etik penyelenggara pemilu 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) mencopot Muklis Ariyanto dari jabatannya sebagai Ketua KPU Kabupaten Kaur, Bengkulu setelah dinilai melanggar etik penyelenggara pemilu. 

    Pencopotan ini dipicu keberadaan Muklis di rumah anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Tanjung Kemuning, Hensi Handispa, pada dini hari, yang menimbulkan kegaduhan warga.

    Dalam putusan perkara nomor 258-PKE-DKPP/X/2024, DKPP menjatuhkan sanksi Peringatan Keras sekaligus Pemberhentian dari Jabatan Ketua kepada Muklis. 

    Anggota Majelis DKPP, Ratna Dewi Pettalolo, menyebut tindakan itu menimbulkan syak wasangka dan mencederai prinsip tertib dan profesional penyelenggara pemilu.

     “Bahwa benar pada malam tanggal 1 Juli 2024 hingga dini hari 2 Juli 2024, teradu I (Muklis) dan teradu II (Hensi) berada di rumah yang sama,” ujar Ratna saat membacakan putusan di Jakarta, Senin (28/4/2025).

    Ratna juga mengatakan, tindakan Hesni yang tidak menghiraukan Ketua RT saat berada di rumahnya telah menimbulkan syak wasangka warga sekitar dan menimbulkan keyakinan telah terjadi hal-hal yang tidak sepatutnya di rumah Hesni.

    Hensi turut dijatuhi sanksi Peringatan Keras.

    DKPP menilai keduanya melanggar sejumlah ketentuan dalam Peraturan DKPP Nomor 2 Tahun 2017 tentang Kode Etik Penyelenggara Pemilu.

     

     

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Operasi Besar-besaran, Polisi Tangkap 47 Preman yang Kerap Pungli dan Peras Warga di Tanah Banten – Halaman all

    Operasi Besar-besaran, Polisi Tangkap 47 Preman yang Kerap Pungli dan Peras Warga di Tanah Banten – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SERANG – Polda Banten bersama Polresta Serang Kota mengamankan 47 orang yang diduga terlibat aksi premanisme di wilayah hukum Polda Banten, dalam Operasi Cipta Kondisi besar-besaran pada Selasa, 29 April 2025.​

    Penindakan ini dilakukan langsung oleh jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Banten, beserta jajaran Polresta Serang Kota.

    “Operasi cipta kondisi ini dilakukan dalam rangka menjaga kondusifitas keamanan, ketertiban serta kenyamanan masyarakat dari aksi premanisme,” ujar Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Didik Hariyanto, dalam keterangannya, Selasa (29/4/2024).

    Didik menyebut jika operasi ini juga merupakan bagian dari instruksi langsung Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto.

    “Kegiatan ini merupakan atensi atau arahan Kapolda Banten untuk memberantas praktek premanisme di wilayah hukum Polda Banten,” tegasnya.

    Menurut Didik, modus yang digunakan para pelaku selama ini tidak jauh dari pungutan liar dan pemerasan kepada masyarakat untuk keuntungan pribadi.

    “Para pelaku melakukan pungutan liar terhadap warga masyarakat untuk mendapatkan keuntungan pribadi,” jelasnya.

    Setelah ditangkap, para pelaku langsung dilakukan pemeriksaan, pendataan, dan pembinaan.

    Dia juga mengimbau masyarakat untuk tidak ragu melapor jika menjadi korban atau mengetahui aksi premanisme di sekitarnya.

    “Diharapkan kepada masyarakat yang mengetahui adanya aksi premanisme baik berupa kegiatan pemerasan dengan cara mengancam, aksi pemalakan atau pungutan liar dapat segera melaporkan ke kantor polisi terdekat untuk dilakukan tindak lanjut,” harap Didik.

    Lebih lanjut, Kombes Didik menegaskan jika pihaknya terus berkomitmen untuk menindak tegas seluruh bentuk aksi premanisme.

    “Kepada masyarakat untuk tidak melakukan aksi premanisme kami Polda Banten dan jajaran tidak segan untuk menindak tegas kepada seluruh aksi premanisme sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” pungkasnya.

    Dari 47 pelaku yang ditangkap, 20 orang diamankan oleh Polda Banten, di antaranya berinisial EE (29), MR (42), RH (47), SL (54), AN (43), TN (50), ML (37), NR (50), TO (50), SP (30), RF (31), TF (36), SY (32), DD (43), BL (20), AF (52), SA (24), SH (25), HM (36), dan WN (31).

    Sementara 27 pelaku lainnya diamankan oleh jajaran Polresta Serang Kota, yakni AP (41), UT (34), AT (22), UH (22), JB (43), SF (47), SR (36), AM (26), SB (38), WW (29), AS (35), AR (33), AY (29), SP (49), RM (25), JN (55), AH (28), RD (39), HN (36), IK (28), NA (42), MS (27), ZA (25), RD (30), LK (32), TU (25), dan MZ (46).

    Operasi ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Polda Banten dan Polresta Serang Kota dalam memberantas aksi premanisme yang meresahkan masyarakat, serta menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Polda Banten.

  • Serius Bawa Pelajar Bermasalah ke Barak TNI, Dedi Mulyadi: Banyak Guru Tak Sanggup Hadapi Murid – Halaman all

    Serius Bawa Pelajar Bermasalah ke Barak TNI, Dedi Mulyadi: Banyak Guru Tak Sanggup Hadapi Murid – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi alias Kang Dedi Mulyadi (KDM) membeberkan alasan pihaknya yang akan menempatkan pelajar bermasalah di Jawa Barat dibina di Barak TNI.

    Kata Dedi Mulyadi, alasan mendasarnya berangkat dari karena sudah mulai lemahnya pengawasan terhadap siswa di Jawa Barat.

    Saat ini banyak pelajar merasa berkuasa namun lemah dalam segi ketahanan fisik.

    “Coba tanya deh ke jajaran TNI-Polri, apa yang terjadi pada anak muda hari ini. Satu, tangannya rapuh, jadi ada orang yang pengen panco aja patah. Karena makanannya junk food. Kedua, kakinya kalau loncat latihan, loncat dari mobil patah dan keseleo, karena tidak pernah jalan kaki,” kata Dedi Mulyadi saat ditemui awak media di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

    Sementara itu di sisi lain kata dia, dalam kondisi ini banyak orang tua hingga para guru yang merasa kewalahan dalam menghadapi para siswa.

    Khususnya untuk guru, mereka kata Dedi, cenderung lebih takut apabila memberikan ketegasan kepada para murid yang bersalah.

    “Maka saya merubah paradigma itu dengan cara apa, banyak orang tua yang hari ini tidak punya kesanggupan lagi mengahdapi lagi anaknya. Banyak guru yang tidak punya kesanggupan utnuk menghadapi murid-muridnya. Kenapa, dia keras dikit nanti dikriminalisasi,” kata dia

    Atas hal itu, mantan Ketua Komisi IV DPR RI itu berpandangan perlu dilakukan tindakan-tindakan yang nyata, terukur dan terencana terhadap perkembangan siswa.

    Salah satu upayanya kata dia, dengan memberikan pendidikan bersama dengan TNI dan juga Polri.

    “Maka salah satu pilihannya adalah melibatkan TNI polri menjadi bagian dari upaya pembinaan mereka. Siapa yang dibina, mereka yang mengalami kenakalan akut yang sudah mengarah kriminal,” kata dia

    Hanya saja pemberian pendidikan itu tidak dipaksakan, menurut Dedi Mulyadi, nantinya para orang tua siswa yang merasa memiliki anak dengan kenakalan akut, bisa menyerahkan putranya ke posko TNI yang akan dibentuk.

    Di dalam barak tersebut juga dipastikan Dedi Mulyadi, tidak akan diberikan pendidikan militer, melainkan untuk memberikan pemahaman kedisiplinan agar lebih patuh terhadap norma-norma.

    “Jadi masuk barak Militer bukan latihan perang-perangan, bukan. (Tapi) membantu membangun kesehatan pikiran, kesehatan mental, dan kesehatsn raga mereka agar mereka menjadi anak-anak yang bugar, tidak minum, tidak merokok, tidak makan eksimer, tidak minum ciu, yang itu obat-obatan itu marak di mana-mana,” tandas dia.