Category: Tribunnews.com Regional

  • Ruas Jalan Tol JORR 2 Akan Punya Rest Area Perdana, Ini Lokasinya – Halaman all

    Ruas Jalan Tol JORR 2 Akan Punya Rest Area Perdana, Ini Lokasinya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT) selaku pemegang konsesi Jalan Tol Cimanggis-Cibitung atau jaringan ruas jalan Tol JORR 2 berencana membangun Rest Area perdana tipe A di KM 63.

    Rencana itu disampaikan oleh Direktur Utama CCT Indar Barung di Jakarta, Kamis (30/1/2025).

    “Pembangunan Rest Area KM 63 telah dimandatkan oleh pemerintah kepada kami dan diharapkan keberadaannya dapat mendukung peningkatan kualitas pelayanan operasional jalan tol secara berkelanjutan dengan memperhatikan aspek Standar Pelayanan Minimal (SPM) sehingga dapat memberikan manfaat lebih bagi masyarakat pengguna jalan tol,” ungkapnya.

    Rest Area KM 63 akan dibangun di lahan yang sudah dibebaskan seluas masing-masing kurang lebih 6 Ha yang berada di jalur A dan B KM 63 Jalan Tol Cimanggis-Cibitung di Desa Taman Rahayu, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Pembangunan dan pengelolaan Rest Area KM 63 nantinya akan dikerjasamakan dengan pihak ketiga dengan lelang terbuka yang mengedepankan prinsip transparansi dan tata kelola yang baik.

    Rest Area Tipe A ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum dan area komersial yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna jalan tol.

    Hal itu sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 28 Tahun 2021 tentang Tempat Istirahat dan Pelayanan Pada Jalan Tol.

    Sehingga pengemudi dan penumpang dapat beristirahat untuk sementara waktu dan menggunakan layanan yang ada di dalamnya sebelum melanjutkan perjalanan.

    CCT terus berupaya mendorong implementasi investasi yang berkelanjutan khususnya dalam pengusahaan Rest Area KM 63 agar sejalan dengan komitmen perusahaan untuk menjadi bagian dari Jalan Tol Hijau (Green Toll Road) di Indonesia. 

    Untuk itu, pembangunan dan pengelolaan Rest Area KM 63 akan memperhatikan pemenuhan aspek pembangunan berkelanjutan.

    Di antaranya pemanfaatan bahan bangunan ramah lingkungan, penggunaan energi terbarukan, penyediaan stasiun pengisian daya kendaraan listrik (SPKLU), pengolahan limbah, dan penyediaan area terbuka hijau.

  • Kronologis Puluhan Prajurit TNI di Sumut Amuk Kendaraan dan Warung Warga: Bermula dari Knalpot Brong – Halaman all

    Kronologis Puluhan Prajurit TNI di Sumut Amuk Kendaraan dan Warung Warga: Bermula dari Knalpot Brong – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MEDAN – Permasalahan puluhan prajurit TNI AD dari Resimen Arhanud-2/SSM Kodam I Bukit Barisan dengan warga Dusun III, Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancurbatu, Deliserdang, Sumatra Utara diselesaikan dengan cara kekeluargaan.

    Peristiwa itu terjadi di Dusun III, Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Deli Serdang, pada Kamis (30/1/2025) kemarin.

    Menurut Kepala Desa Durin Simbelang, Serasi Sembiring, pihaknya telah melakukan mediasi terkait kasus tersebut mencari solusi antara prajurit Resimen Arhanud-2/SSM dan juga warganya.

     “Pada hari ini sesuai dengan kesepakatan awal yang mana semalam sudah kita bicarakan juga. Kita melakukan mediasi dan mencari solusi dari permasalahan antara oknum TNI dengan masyarakat,” kata Serasi kepada Tribun-medan, Kamis (30/1/2025).

    Katanya, mediasi yang dilakukan telah menemukan titik terang antara prajurit Arhanud-2/SSM dan masyarakat setempat.

    Menurutnya, penyerangan sejumlah kendaraan dan warung hingga penganiayaan yang terjadi terhadap prajurit TNI AD bernama Praka Darma Saputra Lubis merupakan kesalahpahaman.

    “Jadi sesuai kesempatan kita pihak muspika, permasalahan ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan atau mediasi damai, dan alhamdulillah proses perdamaian itu secara lisan sudah diselesaikan,” sebutnya.

    “Mungkin nanti secara administrasi secara tertulis. Karena ini sedang dihitung kerugian yang terjadi di masyarakat kita. Karena ada beberapa kerugian, kerusakan sepeda motor, ada satu unit mobil dan barang-barang di warung,” sambungnya.

    Bantah ada temuan narkoba

    Serasi membantah, adanya temuan narkoba di kawasan penyerangan yang dilakukan oleh prajurit TNI AD tersebut.

    “Kalau terkait masalah itu (narkoba) tidak ada,” bebernya.

    Dikatakannya, efek dari penyerangan yang dilakukan oleh puluhan prajurit TNI AD itu membuat masyarakatnya trauma.

    “Sesuai tadi pembicaraan kami, pemilik warung trauma. Kita sama-sama tahu, masyarakat biasa kalau ada aparat yang datang (menyerang) pasti masyarakat trauma,” pungkasnya.

    Motif puluhan prajurit mengamuk

    Aksi puluhan prajurit TNI AD yang mengamuk dan menghancurkan sejumlah kendaraan serta sebuah warung terjadi pada Kamis (30/1/2025) kemarin.

    Umar Tarigan, seorang warga mengatakan peristiwa penyerangan itu terjadi karena adanya kesalahpahaman antara prajurit Resimen Arhanud-2/SSM dengan warga sipil.

    Awalnya, prajurit bernama Praka Darma Saputra Lubis sedang melintas dengan menggunakan sepeda motor di sekitaran lokasi dan berpapasan dengan warga sipil yang juga mengendarai motor.

    “Kita juga sudah sempat tatap muka dengan beliau (Praka Darma Saputra Lubis), kita tanyakan. Katanya akibat geber-geber sepeda motor hanya masalah itu di jalan raya,” kata Umar kepada Tribun Medan, Kamis (30/1/2025).

    Umar menjelaskan, berdasarkan pengakuan Praka Darma Saputra Lubis sempat cekcok dengan warga sipil yang menggebernya hingga berujung pada penghinaan terhadap personel TNI AD tersebut.

    Lalu, merasa kalah setelah dihajar oleh warga sipil, Praka Darma Saputra Lubis memanggil prajurit lainnya hingga menyusul datang ke lokasi.

    Setelah tiba di lokasi, prajurit yang jumlahnya ada puluhan ini langsung membabi-buta menghancurkan apa yang ada, termasuk sebuah warung, tiga unit sepeda motor dan satu unit mobil Toyota Avanza warna hitam.

    “Terjadi adu mulut dan cekcok, hingga pemukulan terhadap anggota (TNI AD), merasa tidak terima dipukul, mungkin dia manggil teman-teman dan datang membabi-buta, artinya sasaran tidak tepat,” sebutnya.

    Disampaikan, saat itu kebetulan dirinya sedang berada di sekitaran lokasi dan menyaksikan bahwa ada prajurit yang membawa senjata api.

    “Ada oknum bawa senjata mengarahkan ke kita (warga), tapi tidak mengacungkan. Kita tanya ada apa. Pada saat itu sudah damai sebenarnya, kita sepakat tidak saling lapor, sipil juga tidak melapor ke Pomdam atau denpom dan TNI juga tidak melapor ke Polsek,” ujarnya.

    Namun, ia sebagai warga mengaku kecewa dengan sikap para prajurit TNI AD tersebut yang diam-diam membuat laporan ke Polsek Pancur Batu.

    Padahal, sebelumnya warga dan para prajurit ini telah sepakat berdamai dan tidak saling lapor.

    “Tapi kita sayangkan, pihak TNI buat laporan. Sehingga kita mohon kepada bapak-bapak (Arhanud-2/SSM) agar mencabut laporan supaya clear,” ucapnya.

    Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa warga dan juga korban telah melakukan mediasi bersama dengan pihak Arhanud-2/SSM di Kantor Desa Durin Simbelang dan t

    elah menemukan kesempatan.

    “Kita tadi mewakili warga dan korban menyampaikan apresiasi terhadap Resimen Arhanud yang telah berdamai dengan pihak korban, yakni dengan cara mengganti segala kerusakan kendaraan bermotor, dan juga barang-barang di warung,” pungkasnya.

  • Sosok Untung Widodo, Inspektur Pemkab Tulangbawang Kemalingan Emas Rp3,5 M, Harta di LHKPN Rp2,9 M – Halaman all

    Sosok Untung Widodo, Inspektur Pemkab Tulangbawang Kemalingan Emas Rp3,5 M, Harta di LHKPN Rp2,9 M – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut sosok Untung Widodo, Inspektur Pemerintah Kabupaten Tulangbawang, Lampung, yang menjadi korban penurian emas senilai Rp 3,5 miliar.

    Diberitakan sebelumnya, rumah Untung Widodo dibobol maling pada Minggu (26/1/2025).

    Lokasinya berada di rumah pribadinya, Perumahan Bukit Kencana, Kelurahan Kalibalau Kencana, Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung.

    Pencuri menggasak emas berupa perhiasan hingga batangan yang totalnya ditaksir seharga Rp 3,5 miliar.

    Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay membenarkan aksi pencurian di rumah Untung Widodo.

    Polisi masih mendalami dengan memeriksa saksi dan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    “Kami masih menyelidiki kasus kehilangan perhiasan tersebut, dan saat ini masih dalam proses penyelidikan polisi,” katanya dikutip dari TribunLampung.co.id, Kamis (30/1/2025).

    Informasi tambahan, saat kejadian, Untung Widodo sedang berada di luar kota.

    Berdasarkan Penelusuran Tribunnews.Com, ia pernah bertugas menjadi Asisten Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang pada 2018 silam.

    Jabatan tersebut Untung Widodo emban sampai 2020.

    Pada 2021, ia baru duduk di kursi Inspektur Daerah Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang hingga sekarang.

    Untung Widodo memiliki tiga gelar akademik, yakni Doktor (Dr.); Magister Sains (M.Si.); dan Certification of Government Chief Audit Executive (CGCAE)​​.

    Untung Widodo pertama kali melaporkan harta kekayaan di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 31 Desember 2018.

    Kala itu dirinya masih menjadi  Asisten Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang dengan kekayaan mencapai Rp1.725.000.000.

    Kekayaannya kemudian naik menjadi Rp.2.979.528.135 per 31 Desember 2024.

    Berikut rincian lengkapnya:

    Tanah Dan Bangunan Rp. 2.428.595.000

    Tanah Seluas 28700 M2 Di Kab / Kota Tulang Bawang Barat, Hasil Sendiri Rp. 94.000.000
    Tanah Seluas 14570 M2 Di Kab / Kota Lampung Utara, Hasil Sendiri Rp. 41.085.000
    Tanah Seluas 14228 M2 Di Kab / Kota Lampung Utara, Hasil Sendiri Rp. 30.270.000
    Tanah Dan Bangunan Seluas 460 M2/336 M2 Di Kab / Kota Lampung Utara, Hibah Dengan Akta Rp. 234.620.000
    Tanah Seluas 6005 M2 Di Kab / Kota Lampung Utara, Hasil Sendiri Rp. 30.270.000
    Tanah Dan Bangunan Seluas 450 M2/360 M2 Di Kab / Kota Lampung Utara, Hasil Sendiri Rp. 194.600.000
    Tanah Dan Bangunan Seluas 180 M2/150 M2 Di Kab / Kota Lampung Utara, Hasil Sendiri Rp. 54.000.000
    Tanah Seluas 14185 M2 Di Kab / Kota Lampung Utara, Hasil Sendiri Rp. 54.000.000
    Tanah Dan Bangunan Seluas 170 M2/92 M2 Di Kab / Kota Kota Bandar Lampung , Hasil Sendiri Rp. 331.000.000
    Tanah Dan Bangunan Seluas 427 M2/360 M2 Di Kab / Kota Kota Bandar Lampung , Hasil Sendiri Rp. 729.000.000
    Tanah Dan Bangunan Seluas 155 M2/135 M2 Di Kab / Kota Kota Bandar Lampung , Hasil Sendiri Rp. 331.000.000
    Tanah Seluas 2400 M2 Di Kab / Kota Tulang Bawang, Hasil Sendiri Rp. 116.760.000
    Tanah Dan Bangunan Seluas 576 M2/500 M2 Di Kab / Kota Tulang Bawang, Hasil Sendiri Rp. 46.490.000
    Tanah Seluas 542 M2 Di Kab / Kota Tulang Bawang, Hasil Sendiri Rp. 40.000.000
    Tanah Seluas 2090 M2 Di Kab / Kota Lampung Utara, Hasil Sendiri Rp. 47.500.000
    Tanah Dan Bangunan Seluas 600 M2/180 M2 Di Kab / Kota Tulang Bawang, Hasil Sendiri Rp. 54.000.000

    Alat Transportasi Dan Mesin Rp. 70.000.000

    Mobil, Ford Fiesta Sedan Tahun 2014, Hasil Sendiri Rp.
    70.000.000

    Harta Bergerak Lainnya Rp. 460.500.000

    Surat Berharga Rp. —-

    Kas Dan Setara Kas Rp. 20.433.135

    Harta Lainnya Rp. —-

    Utang Rp. —-

    Total Harta Kekayaan Rp. 2.979.528.13

    (Tribunnews.com/Endra)(TribunLampung.co.id/Noval Andriansyah)

  • Kodam I/BB Akan Ganti Rugi Warung-Kendaraan yang Dirusak Anggota TNI di Deli Serdang – Halaman all

    Kodam I/BB Akan Ganti Rugi Warung-Kendaraan yang Dirusak Anggota TNI di Deli Serdang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Puluhan anggota TNI dari Resimen Arhanud 2/SSM Bukit Barisan terlibat keributan dengan sejumlah pemuda di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Rabu (29/1/2025) pagi.

    Akibat keributan ini, anggota TNI disebut melakukan pengerusakan terhadap warung dan sejumlah kendaraan milik warga.

    “Kami minta maaf atas kejadian tersebut,” kata Kapendam I Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha, Kamis (30/1/2025), dilansir Tribun Medan.

    Menurutnya, Kodam akan mengganti seluruh kerugian atas peristiwa tersebut. 

    Dody menyebut, pihaknya sudah bertemu dengan masyarakat dan menyelesaikan persoalan ini.

    “Dan kami akan mengganti rugi kerugian materil. Tadi juga kami sudah bertemu untuk menyelesaikan semua,” jelasnya.

    Kronologi Peristiwa

    Peristiwa ini berawal dari pengeroyokan terhadap seorang anggota TNI bernama Praka Darma Syahputra Lubis. 

    “Personel Menarhanud 2/SSM atas nama Praka Darma Saputra Lubis melintas kemudian berpapasan dengan 3 orang pemuda yang mengendarai sepeda motor trail dengan knalpot racing dan menggeber-geber motornya di samping Praka Darma Saputra Lubis,” kata Dody.

    Pemicu keributan itu, jelas Dody, yaitu sikap tiga orang pemuda yang dinilai memprovokasi anggota TNI.

    Praka Darma pun mengikuti ketiga pemuda tersebut sampai kemudian berhenti di sebuah warung.

    Menurutnya, di sana terjadi cekcok antara Praka Darma dengan sejumlah pemuda.

    Dody menyebut, para pemuda yang terlibat keributan diduga adalah anggota salah satu organisasi masyarakat (ormas).

    “Praka Darma Saputra Lubis merasa terganggu, lalu mengikuti pemuda tersebut hingga sampai ke sebuah warung milik Ibu Ika Ginting yang diduga sebagai tempat berkumpulnya salah satu ormas karena warung tersebut dicat dengan warna loreng ormas tersebut.”

    “Praka Darma menegur tiga pemuda itu. Karena tidak diterima ditegur, terjadi cekcok mulut yang menyulut emosi, membuat tiga pemuda tersebut bersama teman-teman yang lainnya kurang lebih 10 orang melakukan pengeroyokan terhadap Praka Darma,” ucapnya.

    Praka Darma yang mengalami luka-luka karena dikeroyok kemudian meminta bantuan dengan mengirim pesan ke grup Resimen Arhanud.

    Tak lama berselang, puluhan personel TNI mendatangi lokasi kejadian.

    Saat menyisir lokasi kejadian, ucap Dody, anggota TNI menemukan adanya barak yang diduga menjadi tempat pengguna narkoba. Tempatnya tak jauh dari lokasi penganiayaan. 

    “Rekan korban tidak menemukan pelaku di sana dan kami menemukan narkoba dan alat perlengkapan narkoba berupa alat hisap sabu, sisa sabu dalam plastik, alat timbang elektrik.”

    “Sehingga terjadi pengerusakan terhadap 1 mobil avanza dan 3 sepeda motor. Lokasi kejadian tidak jauh dari lokasi barak narkoba,” sambungnya.

    Lebih lanjut, Dody menyebut bahwa pihak Kodam I Bukit Barisan sudah melakukan mediasi dengan warga perihal kerusakan yang terjadi akibat peristiwa itu. 

    “Termasuk anggota TNI yang melakukan pengerusakan juga sudah diperiksa. Ada sekitar 40 personel.” 

    “Dan juga sudah membuat laporan atas pengeroyokan dan melaporkan temuan alat narkoba ke pihak kepolisian,” pungkasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul: Kodam 1 BB Akan Ganti Rugi Warung-Kendaraan yang Dirusak Puluhan TNI di Pancurbatu.

    (Tribunnews.com/Deni)(Tribun-Medan.com/Anugrah Nasution)

  • Sopir Sedan Merah yang Jadi Tersangka Kecelakaan di Jatinangor Belum Ditahan, Ini Kata Polisi – Halaman all

    Sopir Sedan Merah yang Jadi Tersangka Kecelakaan di Jatinangor Belum Ditahan, Ini Kata Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Putra Akbar (23) sopir sedan merah yang diduga jadi pemicu tabrakan beruntun maut di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, ditetapkan jadi tersangka.

    Tersangka sendiri merupakan seorang mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) Fakultas Ilmu Budaya.

    Putra Akbar ditetapkan sebagai tersangka setelah pihak kepolisian melakukan gelar perkara, Rabu (29/1/2025) sore.

    Demikian yang disampaikan Plh Kanit Gakkum Satlantas Polres Sumedang, Ipda Arief.

    “Gelar perkara selesai pukul 17.30 WIB, Putra Akbar kita tetapkan sebagai tersangka,” kata Arief kepada TribunJabar.id.

    Arief menuturkan, tersangka dianggap lalai hingga menyebabkan kecelakaan yang menewaskan satu orang juru parkir.

    “Berdasarkan keterangan sejumlah saksi dan hasil olah TKP, yang bersangkutan lalai dalam berkendara sehingga mengakibatkan kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa,” katanya. 

    Tersangka pun dikenakan Pasal 310 ayat 4 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).

    “Terancam hukuman enam tahun penjara,” kata Arief.

    Meski telah ditetapkan jadi tersangka, namun Putra Akbar masih belum ditahan.

    Hal tersebut karena tersangka mengaku tak ingat sama sekali peristiwa kecelakaan.

    “Hingga saat ini, statusnya sudah ditetapkan jadi tersangka, tetapi belum dilakukan penahanan, karena yang bersangkutan mengaku tidak ingat sama sekali peristiwa kecelakaan tersebut,” kata Arief kepada TribunJabar.id.

    Kini, pihak kepolisian juga melibatkan psikolog dari RSUD Umar Wirahadikusumah untuk memeriksa kejiwaan tersangka.

    “Kita akan libatkan psikolog untuk lakukan pemeriksaan lanjutan, rencananya besok,” katanya. 

    Diketahui, sebuah mobil Hyundai Avega berwarna merah menabrak sejumlah pengendara dan menyebabkan satu orang tewas.

    Kecelakaan beruntun ini terjadi di depan kantor bank berplat merah di Jatinangor, Jalan Raya Sumedang-Bandung, Desa Cikeruh, Senin (17/1/2025) pagi.

    AKP Mohammad Ali selaku Kasat Lantas Polres Sumedang menuturkan, ada lima korban dalam kecelakaan ini.

    Tiga di antaranya dirawat di rumah sakit, satu orang luka berat, dan satu orang meninggal dunia.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Jadi Tersangka Tapi Tak Ingat Kejadian, Mahasiswa Unpad Sopir Mobil Maut di Sumedang Belum Ditahan

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Kiki Andriana)

  • Video Polda Jatim Ungkap Fakta Kasus Mutilasi di Ngawi, Hasil Identifikasi Pisau Bersih dari Darah – Halaman all

    Video Polda Jatim Ungkap Fakta Kasus Mutilasi di Ngawi, Hasil Identifikasi Pisau Bersih dari Darah – Halaman all

    Polda Jatim menemukan fakta baru terkait kasus mutilasi yang dilakukan Rohmad Tri Hartanto alias Antok (33) atas korbannya Uswatun Khasanah (29).

    Tayang: Kamis, 30 Januari 2025 20:03 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Polda Jatim menemukan fakta baru terkait kasus mutilasi yang dilakukan Rohmad Tri Hartanto alias Antok (33) atas korbannya Uswatun Khasanah (29) asal Blitar Jawa Timur.

    Polisi mengungkapkan tidak ditemukannya jejak darah pada pisau yang digunakan Antok dalam memutilasi Uswatun.

    Dikutip dari TribunJatim.com, Kabid Labfor Polda Jatim, Kombes Pol Marjoko, mengatakan tidak ditemukannya jejak darah pada pisau yang digunakan Antok dalam memutilasi korban, Senin (27/1/2025).(*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Warga Ceritakan Detik-Detik Anak Bunuh Ayah di Jember, Edi Siswanto: Saya Kira ODGJ – Halaman all

    Warga Ceritakan Detik-Detik Anak Bunuh Ayah di Jember, Edi Siswanto: Saya Kira ODGJ – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang anak berinisial A (19) diamankan polisi setelah menebas leher ayahnya sendiri, Zainal Arifin alias Haji Jaenuri (60), Senin (27/1/2025) dini hari.

    Usai membunuh ayahnya, A sempat ingin mengakhiri hidup, namun digagalkan oleh warga yang melihatnya.

    Peristiwa ini terjadi di Dusun Jadukan, Desa Mojosari, Jember, Jawa Timur.

    Seorang warga bernama Edi Siswanto pun menceritakan apa yang ia lihat saat peristiwa pembunuhan tersebut terjadi.

    Ia menuturkan, kala itu, ia mendengar suara teriakan sekira pukul 00.00 WIB dari luar rumah.

    Mulanya, ia mengira suara teriakan tersebut merupakan suara teriakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

    “Akhirnya saya coba lihat dari balik kelambu jendela rumah saya di depan. Saya kira orang gila, ternyata tetangga saya, tepat di depan rumah saya, kira-kira jaraknya 10 meter dari rumah saya,” ujarnya, Selasa (28/1/2025).

    Mengutip TribunJatim.com, ia menyaksikan pelaku membacok korban berkali-kali pakai senjata tajam.

    “Kayak di rajang-rajang. Cuma pakai apa, saya kurang tahu soalnya penerangannya kurang jelas,” lanjut Edi.

    Edi menambahkan, tak terhitung berapa kali pelaku menebaskan senjata tajam ke korban.

    “Takut saya yang mau keluar rumah, apalagi kan saya pendatang. Saat itu orang lain belum ada yang tahu, yang tahu hanya anak dan istri saya, karena saya bangunin,” paparnya.

    Usai melancarkan aksinya, pelaku terlihat mondar-mandir di jalanan meninggalkan tubuh korban.

    “Saat itu juga memang tidak ada tetangga yang keluar, takut juga mungkin. Pokoknya saya tetap di dalam rumah sama anak dan istri saya,” urainya.

    Ia menuturkan, kepala korban yang terpisah dari badannya pun dibawa oleh pelaku sejauh 50 meter dari tempat pembunuhan.

    “Dan memang kepala (korban) dipegang dan dibawa sejauh 50 meteran dan tempat pembunuhan. Memang sengaja dibuang sama pelaku,” tutur Edi.

    Ia baru berani keluar rumah saat orang-orang sudah ramai berkumpul di dekat jasad korban.

    “Baru saat orang-orang sudah ramai, baru saya keluar rumah. Ketika menjelang subuh,” imbuhnya.

    Kini, pelaku tengah menjalani perawatan di rumah sakit karena mencoba akhiri hidup setelah membunuh ayahnya.

    AKP Fatchurrahman, Kapolsek Puger menuturkan, ada luka sedalam 10 centimeter di leher A karena gagal akhiri hidup.

    “Luka sayatan sedalam 10 centimeter itu mengenai saluran pernapasannya.”

    “Selama dirawat, tangan A diborgol dan dijaga ketat oleh polisi. Ada dua anggota yang berjaga di pintu ruang perawatan secara bergantian,” ucapnya, Rabu (29/1/2025).

    Mengutip TribunJatim.com, A dijadwalkan akan menjalani operasi di RSD dr Soebandi Jember untuk menutup luka tersebut.

    “Operasi dijadwalkan Rabu malam ini, paling lama Kamis besok,” kata AKP Fatchurrahman.

    Fatchur menambahkan, A sempat menggorok lehernya sendiri setelah memenggal leher ayah kandungnya.

    Beruntung, aksi tersebut digagalkan oleh warga.

    “Kondisi A sekarang mulai membaik dan sudah bisa berbicara, bahkan sempat bertanya kepada polisi, ‘Pak kenapa tangan saya diborgol? Bukankah acaranya sudah selesai’,” ucap AKP Fatchurrahman menirukan pernyataan pelaku.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kesaksian Tetangga saat Melihat Langsung Kejadian Anak Penggal Leher Ayah, Sempat Mengira Ada ODGJ

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJatim.com, Imam Nawawi)

  • Operasi Pengamanan Perbatasan, Satgas Koops HABEMA TNI Pasang Lampu Tenaga Surya di Pelosok Yahukimo – Halaman all

    Operasi Pengamanan Perbatasan, Satgas Koops HABEMA TNI Pasang Lampu Tenaga Surya di Pelosok Yahukimo – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 6 Marinir yang merupakan bagian dari Komando Operasi HABEMA di Papua memasang lampu tenaga surya (solar cell) di area rumah warga sekaligus jalan umum Kampung Sokamu, Distrik Dekai Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.

    Satgas Yonif 6 Marinir Pos Halabok pimpinan Kapten Mar Septian tersebut menggelar kegiatan Teritorial bertajuk “Papua Terang” sambil melaksanakan tugas Operasi Pengamanan Perbatasan Mobil RI-PNG pada Kamis (30/1/2025).

    Dalam foto-foto yang diterima, tampak sejumlah prajurit TNI berseragam dan berpelindung diri lengkap berjalan berbaris menggotong perangkat lampu bertenaga surya tersebut di jalan setapak yang dikelilingi semak belukar.

    Mereka juga tampak menyerahkan paket perangkat lampu tenaga surya tersebut kepada warga.

    Terlihat, para warga pun turut membantu para prajurit saat memasang tiang lampu tersebut.

    Komandan Satgas Yonif 6 Marinir, Letkol Mar Rismanto Manurung, menekankan pentingnya perhatian Satgas kepada kebutuhan dasar masyarakat di sekitar Pos.

    Oleh sebab itu, ia mengatakan sejak penugasannya di Papua, personel Pos Halabok telah mengamati perkembangan wilayahnya sejak tugas dimulai.

    Faktor penerangan area umum, khususnya jalan dan halaman tempat tinggal warga, dinilai merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi masyarakat Sokamu guna memperlancar aktivitas di malam hari. 

    Berangkat dari perhatian tersebut, maka hari Kamis pagi Kapten Mar Septian memimpin para Prajurit TNI melaksanakan pemasangan lampu solar cell sebagai penerangan publik. 

    Beberapa hari sebelumnya, Kapten Mar Septian juga telah berdiskusi dengan Pimpinan Kampung dan Tokoh Masyarakat Sokamu terkait lokasi dan kebutuhan pemasangan penerangan.

    Warga menyambut baik penerangan publik yang telah dinanti sekian lamanya tersebut.

    Tokoh Masyarakat setempat Waipan Murib juga mengucapkan terima kasih kepada prajurit TNI karena Honai dan jalan umum bisa mendapatkan penerangan.

    Setelah menerima laporan pelaksanaan kegiatan, Panglima HABEMA Mayjen TNI Lucky Avianto mengatakan kegiatan itu adalah upaya TNI dalam rangka mendukung percepatan pembangunan di wilayah Papua.

    “Inisiatif Satgas Yonif 6 Marinir melaksanakan kegiatan ‘Papua Terang’ di Kampung Sokamu, merupakan upaya TNI memberikan pelayanan kebutuhan dasar masyarakat, dalam rangka mendukung percepatan pembangunan di wilayah Papua,” kata Lucky dalam keterangannya pada Kamis (30/1/2023).

     

  • Video Pembunuh Wanita di Ngawi Tes Kejiwaan, Diduga Indikasi Psikopat: Nyanyi Lagu ‘Sephia’ – Halaman all

    Video Pembunuh Wanita di Ngawi Tes Kejiwaan, Diduga Indikasi Psikopat: Nyanyi Lagu ‘Sephia’ – Halaman all

    Tersangka kasus pembunuhan disertai mutilasi mayat wanita di Ngawi, Rohmad Tri Hartanto alias Antok menjalani tes kejiwaan, Kamis (30/1).

    Tayang: Kamis, 30 Januari 2025 17:14 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Tersangka kasus pembunuhan disertai mutilasi mayat wanita di Ngawi, Rohmad Tri Hartanto alias Antok menjalani tes kejiwaan, Kamis (30/1).

    Pasalnya, tindakan Antok terhadap korban, Uswatun Khasanah diduga terindikasi seperti psikopat. 

    Kepala Subdit III Jatanras Polda Jawa Timur AKBP Arbaridi Jumhur membenarkan hal itu.(*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • 7 Bulan Tak Ada Kabar, Pensiunan TNI Ditemukan Tinggal Kerangka oleh Anaknya di Majene Sulbar – Halaman all

    7 Bulan Tak Ada Kabar, Pensiunan TNI Ditemukan Tinggal Kerangka oleh Anaknya di Majene Sulbar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Majene – Abdul Majid, seorang pensiunan Babinsa TNI KODIM 1402 Polman, ditemukan tewas di kediamannya di Lingkungan Talumung, Kelurahan Tande Timur, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).

    Penemuan jasadnya terjadi pada Rabu, 29 Januari 2025, sekitar pukul 15.00 WITA.

    Penemuan ini berawal dari kunjungan anaknya, Deddy Purwanto, yang datang bersama sepupunya, Andi Riki Ridwan Sale.

    Mereka ingin mengetahui kondisi Abdul Majid setelah tidak ada kabar selama tujuh bulan.

    Deddy menghubungi istri kedua korban, namun tidak mendapatkan informasi.

    Setelah membongkar pintu rumah, mereka menemukan Abdul Majid terbaring dalam kondisi kerangka di kamar belakang.

    Deddy segera melaporkan kejadian tersebut kepada kepala lingkungan dan Polres Majene.

    Tim PSC Kabupaten Majene tiba di lokasi sekitar pukul 16.50 WITA untuk melakukan evakuasi.

    Kasat Reskrim Polres Majene, AKP Laurensius Madya Wayne, menyatakan bahwa penyebab kematian Abdul Majid masih belum diketahui karena belum dilakukan autopsi.

    “Resmob Polres Majene tengah mencari keberadaan istri korban untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” ujar Laurensius.

    Penyidikan Berlanjut

    Saat ini, Tim Identifikasi Polres Majene masih menunggu dokter untuk melakukan visum luar guna mengetahui lebih lanjut penyebab kematian korban.

    “Kami masih akan melaksanakan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap fakta di balik kejadian ini,” tambah Laurensius.

    Informasi terakhir menyebutkan bahwa Abdul Majid tinggal di rumahnya bersama istri keduanya.

    Sebelum ditemukan meninggal, ia dilaporkan sedang sakit stroke dan dirawat oleh istri muda.

    (Tribunsulbar.com/Ilham Mulyawan)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).