Category: Tribunnews.com Regional

  • Serunya Pasar Durian Runtuh di HeHa Sky View Gunungkidul, Penggemar Berbaur Bareng Warga – Halaman all

    Serunya Pasar Durian Runtuh di HeHa Sky View Gunungkidul, Penggemar Berbaur Bareng Warga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL — Sejak Desember 2024 lalu hingga sekitar April nanti masyarakat Indonesia menikmati panen durian. Durian dari berbagai varietas memasuki masa panen di berbagai daerah.

    Sejumlah daerah sentra penghasil durian pun menggelar pesta durian. Misalnya seperti terlihat di Kabupaten Kediri dan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

    Warga di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga tak ketinggalan ikut menikmati pesta durian.

    Di kabupaten ini pesta durian digelar di destinasi wisata HeHa Sky View, melibatkan sejumlah petani dan pedagang lokal lewat kegiatan bertajuk menggelar Pasar Durian Runtuhmulai 12-16 Februari 2025

    Kegiatan ini dipusatkan di Lapangan Atas HeHa Sky View.

    Head of Creative Marketing of HeHa Group, Nurwulan Isnielma mengaku pihaknya sejak awal memang berkomitmen memberdayakan warga di Patuk, Gunungkidul, dan sekitar.

    Salah satu upaya yang dilakukan adalah lewat kegiatan bertajuk Pasar Durian Runtuh di area parkir HeHa Sky View. “Patuk merupakan salah satu sentra durian di DIY. Makanya, kami menggelar Pasar Durian Runtuh,” kata Wulan, Rabu (12/2/2025).

    Dia menjelaskan, bentuk pemberdayaan dengan cara berkolaborasi. Pasalnya, pasar durian ini melibatkan petani maupun pedagang di Gunungkidul.

    “Hari ini sudah mulai dan berlangsung hingga 16 Februari 2025,” ungkapnya.

    Wulan berharap kolaborasi ini dapat memberikan dampak yang positif. Pasalnya, pedagang atau petani lokal bisa memasarkan durian kepada pengunjung HeHa Sky View atau pengunjung yang melintas lainnya.

    “Untuk masuk ke pasar durian, gratis. Tetapi, kami juga siapkan paketan kuliner durian dan tiket masuk HeHa bagi pengunjung. Sebab, selain berkunjung ke HeHa juga bisa ke pasar durian dengan harga yang menarik,” katanya.

    Dia menjelaskan, Pasar Durian Runtuh dibuka sejak pukul 10.00 WIB-19.00 WIB. Guna memeriahkan acara, setiap sore juga ada pentas musik.

    “Selain menikmati durian, pengunjung juga bisa menikmati keindahan pemandangan Jogja dari kawasan perbukitan di Patuk,” katanya.

    Salah seorang petani durian di Kelurahan Nglanggeran, Patuk, Hendrik Simarmata berterima kasih kepada manajemen HeHa Sky View bersedia menyediakan lokasi untuk bazar durian.

    Menurut dia, kegiatan ini sangat berarti bagi petani dan pedagang guna memasarkan buah durian yang dimiliki. “Kegiatan ini sebagai sarana memasarkan durian asal Patuk yang menjadi salah satu sentra di DIY,” katanya.

    Hendrik juga berharap event yang sama bisa digelar rutin tiap musimnya. Buah durian, kata dia, di kawasan Pulau Jawa memasuki musim panen mulai Desember-Maret.

    “Diharapkan setidaknya bisa dilaksanakan dua kali pada saat musim durian. Tujuannya agar durian asal Patuk semakin laku sehingga penghasilan petani ikut meningkat,” katanya.

    Soal jenis durian yang dijual, Hendrik menjelaskan ada beberapa jenis, termasuk salah satu unggulannya adalah varietas lokal, seperti Kencono Rukmi.

    Namun, juga ada jenis lain seperti Bawor, Monthong, Duri Hitam hingga unggulan dari Batam, yakni Super Tembaga. “Bisa dipilih sesuai dengan kesukaan pengunjung,” katanya.(tribunnews/fin)

     

     

  • Jadi Destinasi Sport Tourism Unggulan, Sirkuit Mandalika Perkuat Jaminan Keamanan Infrastruktur – Halaman all

    Jadi Destinasi Sport Tourism Unggulan, Sirkuit Mandalika Perkuat Jaminan Keamanan Infrastruktur – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejak 2017, Mandalika sudah diresmikan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata yang direncanakan dapat menjadi kawasan wisata. 

    Sejumlah ajang olahraga internasional seperti MotoGP dan Kejuaraan Dunia Superbike digelar di Mandalika.

    PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau ITDC memastikan bahwa setiap potensi risiko terhadap aset, baik yang berkaitan dengan kerusakan fisik maupun faktor eksternal lainnya, dapat ditangani dengan cepat dan profesional. 

    Ini setelah ITDC resmi menandatangani kontrak dengan PT Asuransi Jasaraharja Putera untuk pengadaan asuransi aset di Pertamina Mandalika International Circuit.

    Penandatanganan perjanjian ini diwakili oleh Direktur Operasi ITDC, Wenda R. Nabiel, dan Direktur Pemasaran PT Asuransi Jasaraharja Putera, Imam Hendrawan hari ini Senin, (10/2) di VIP Deluxe, Pertamina Mandalika International Circuit, kawasan The Mandalika, Lombok Tengah, NTB.

    “Langkah ini merupakan bagian dari strategi mitigasi risiko, mengingat grandstands merupakan fasilitas utama dalam setiap gelaran balap internasional, termasuk GT World Challenge Asia yang akan segera digelar, IndonesianGP, ARRC, serta Porsche Carrera Asia Cup yang hadir perdana tahun ini di Pertamina Mandalika International Circuit,’ kata Direktur Operasi ITDC Wenda R. Nabiel dalam keterangannya, Rabu (12/2/2025).

    Kontrak kerja sama antara ITDC dengan JRP mencakup perlindungan selama satu tahun penuh, mulai dari 22 Desember 2024 hingga 21 Desember 2025.

    “Perlindungan komprehensif terhadap berbagai risiko, termasuk kerusakan fisik tak terduga, bencana alam seperti gempa dan tsunami, serta gangguan bisnis dengan perlindungan pendapatan,” katanya.

    Direktur Pemasaran PT Asuransi Jasaraharja Putera Imam Hendrawan mengatakan, pihaknya siap memberikan layanan terbaik dalam pengelolaan risiko aset Pertamina Mandalika International Circuit.

    “Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang asuransi umum, kami berkomitmen untuk mendukung operasional tribun grandstands dengan perlindungan menyeluruh,” ujarnya.

    Perlindungan asuransi tidak hanya melindungi infrastruktur fisik, tetapi juga memberikan kepastian bagi penyelenggara event, sponsor, serta penonton, memastikan bahwa setiap acara yang digelar tetap aman, berkualitas, dan berstandar internasional.

    “Sebagai salah satu destinasi sport tourism unggulan, The Mandalika harus memiliki infrastruktur yang terjamin keamanannya. Langkah ini adalah wujud nyata ITDC dalam mendukung keberlanjutan ajang motorsport internasional serta pertumbuhan ekonomi lokal yang didorong oleh industri pariwisata dan olahraga,” kata Wenda.

  • Pengakuan Penumpang Lion Air Korban Bobol Koper Oknum Porter yang Viral, Ungkap Kejanggalan – Halaman all

    Pengakuan Penumpang Lion Air Korban Bobol Koper Oknum Porter yang Viral, Ungkap Kejanggalan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Aslia Dwi Julianti (23), penumpang Lion Air korban aksi bobol koper oknum porter menceritakan kronologi kejadian yang menimpanya.

    Semua bermula saat dia dan sang suami berangkat dari Bandara Hasanuddin Makassar ke Bandara Haluoleo Kendari, pada 8 Februari 2025 kemarin.

    Aslia sudah merasa janggal saat melakukan check in pesawat.

    Ia mengaku, koper miliknya sengaja dipindahkan sebelum keberangkatan.

    “Koper ku itu, koper kabin. Bukan koper yang dibawa ke bagasi.”

    “Saat check in, koper pindah pada saat saya mau bawa ke pesawat,” katanya, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Rabu (12/2/2025).

    Aslia melanjutkan ceritanya, ia merasa aneh saat melihat kopernya sudah terbuka ketika sampai di Bandara Haluoleo Kendari.

    Ia mendapati resleting koper sudah terbuka setengah.

    Selain itu, kotak pink berisi perhiasan yang baru dibeli 2 minggu lalu di Jakarta, juga tidak dalam kondisi awal berangkat.

    “Saya langsung cek nih, suamiku juga suruh. Pada saat saya buka koper, resleting terbuka setengah.”

    “Pas saya buka, langsung kotak perhiasan kelihatan,” tandas Aslia sembari menunjukkan foto kopernya.

    Usai kejadian, Aslia melaporkan kejadian ini ke polisi.

    Pihak maskapai Lion Air juga turut melakukan penyelidikan terkait aksi bobol koper penumpang tersebut.

    Corporate Communications Strategic AT PT Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, membenarkan telah menggelar investigasi internal.

    Diketahui ada 4 orang yang mengurus koper milik korban sebelum keberangkatan.

    “Terdapat empat orang porter (petugas penanganan bagasi) dari pihak ketiga (ground handling) yang terlibat dalam proses penanganan bagasi pesawat tersebut,” katanya, dikutip dari kanal YouTube KompasTV.

    Danang menambahkan, Lion Air telah menyerahkan kasus ini kepada pihak berwenang di Makassar untuk ditindaklanjuti sesuai proses hukum yang berlaku. 

    “Barang yang dimaksud telah ditemukan dan sedang diproses untuk segera dikembalikan kepada pelanggan,” tandasnya.

    PENCURIAN KOPER – Tangkap layar video viral yang diterima TribunnewsSultra.com terkait aksis bobol koper penumpang di Bandara Haluoleo Kendari, pada Sabtu (8/2/2025). Dari kasus ini 4 pegawai maskapai diamankan. (Kolase: TribunnewsSultra.com/Istimewa)

    Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, terduga pelaku diketahui berinisial IH.

    Ia seorang pria kelahiran 1999 dan kini masih berusia 26 tahun.

    IH sehari-hari bekerja sebagai porter dari maskapai Lion Air di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar.

    Kini, IH sudah diamankan pihak Polres Maros guna dimintai keterangan lebih lanjut.

    Kapolres Maros, AKBP Douglas Mahendrajaya membenarkan informasi di atas.

    “Sudah diamankan salah satu terduga dari pelaku yang mengambil perhiasan di koper wanita tersebut (korban, red),” katanya, dikutip dari kanal YouTube Official iNews, Selasa (11/2/2025).

    Selain IH, ada tiga orang lainnya turut diamankan sebagai saksi.

    Adapun barang bukti dalam kasus ini berupa kalung dan cincin emas milik korban.

    “Barang bukti yang hilang berupa satu cincin dan satu gelang dengan berat sekitar 4 gram,” tambah Douglas, dikutip dari TribunMaros.com.

    Terakhir, Polres Maros meminta para penumpang selalu waspada dengan barang bawaannya.

    Di sisi lain, polisi juga mendorong agar pihak maskapai memberikan sanksi tegas kepada pegawainya yang nakal.

    “Kami akan menindak tegas pelaku kejahatan, siapa pun itu. Selain itu, kami juga mengimbau maskapai penerbangan untuk meningkatkan pengawasan terhadap barang bawaan penumpang serta memberikan sanksi tegas kepada karyawan yang terbukti melakukan pelanggaran,” tutupnya.

    Video koper penumpang pesawat dibobol hingga kehilangan emas hingga jam tangan, viral di media sosial.

    Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, pada awal rekaman terlihat seorang penumpang wanita tampak histeris.

    Ia memperlihatkan kondisi kopernya yang sudah dalam kondisi dibobol.

    “Jadi pas saya buka, ini sudah terbongkar begini,” katanya, seperti dalam video viral.

    Korban kemudian mengeluarkan kotak perhiasan dalam koper.

    Ia menyebut ada perhiasan emas miliknya dilaporkan hilang.

    Diketahui video tersebut direkam saat penumpang berada tiba Bandara Haluoleo Kendari, Sulawesi Tenggara.

    Identitas korban berinisial  ADJ (23), berdomisili di Kecamatan Baruga, Kendari.

    Sehari-hari wanita berumur 23 tahun itu bekerja sebagai wiraswasta.

    Akibat kejadian ini, korban menderita kerugian mencapai Rp 7,6 juta.

    Adapun barang yang hilang antara lain, cincin emas seberat 1,85 gram, gelang emas seberat 2,98 gram, dan jam tangan warna hitam.

    Sementara hingga Senin (10/2/2025), kejadian koper penumpang dibobol sudah ditonton lebih dari puluhan ribu kali.

    Warganet ikut meramaikan dengan berbagai komentarnya.

    Termasuk menyoroti keamanan dari petugas maskapai penerbangan dan bandara.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Bobol Koper Penumpang Berisikan Emas 4 Gram, Satu Porter Lion Air Ditangkap Polisi

    (Tribunnews.com/Endra)(Tribun-Timur.com/Nur l Hidayah)(Kompas.com/Kiki Andi Pati)

  • Cerita Korban Teror Pembakaran Jemuran di Klaten, Warsiah: Awalnya Terdengar Suara ‘Pletek-pletek’ – Halaman all

    Cerita Korban Teror Pembakaran Jemuran di Klaten, Warsiah: Awalnya Terdengar Suara ‘Pletek-pletek’ – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KLATEN – Warsirah (65), warga RT 3 RW 5 Dukuh Ceper, Desa Ceper, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah benar-benar kaget.

    Saat tidur samar-samar mendengar suara aneh ‘pletek-pletek’ seperti ada yang terbakar.

    “Saya tahu sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu saya mendengar suara ‘pletek-pletek’ seperti kayu terbakar.  Begitu saya keluar rumah, api sudah membesar,” ujar Warsirah kepada Tribunjogja.com, Senin (10/2/2025).

    Tanpa pikir panjang, Warsirah langsung mengambil ember berisi air yang ada di dekat pintu rumah dan berusaha memadamkan api.

    Beruntung, upayanya berhasil sebelum api menyebar lebih luas.

    Namun 3 handuk dan tiga keset yang ia jemur di depan rumah habis terbakar.

    Juga sebuah kursi dan kursi panjang berbahan kayu yang ada di dekat jemuran ikut hangus.

    Api bahkan sempat menjilat dinding rumahnya yang sebagian besar terbuat dari kayu.

    Tak jauh dari rumah Warsirah, sekitar 20 meter, rumah Haryanto (57) juga menjadi sasaran. 

    Dari 30 pakaian yang sedang dijemur, empat di antaranya hangus terbakar.

    “Saya baru tahu sekitar pukul 05.30 WIB saat mau memberi makan ayam. Saat saya keluar, di bawah jemuran sudah ada empat pakaian yang terbakar.

    Untungnya, pakaian lain masih basah, jadi tidak ikut terbakar,” kata Haryanto.

    Sekitar 50 meter dari rumah Haryanto, rumah Jumiyanto (42) juga mengalami kejadian serupa.

    Lebih dari 30 pakaian milik keluarganya, termasuk baju anak-anak, pakaian sehari-hari, sprei, seragam sekolah, dan kaus kaki, habis terbakar.

    Jemuran itu berada di dalam ruangan yang masih dalam tahap renovasi.

    Meski ruangan tersebut belum memiliki jendela, ia sudah menutupnya dengan kain.

    Warga Resah, Polisi Selidiki Pelaku

    Jumiyanto mengetahui kejadian ini setelah seorang tetangganya yang sedang ronda melihat asap mengepul dari rumahnya.

    “Dia mengetuk rumah dan bertanya, ‘Itu dibakar ya?’

    Saya langsung lari mengecek, ternyata benar, semua jemuran sudah terbakar. Saya buru-buru mengambil air dari sumur untuk memadamkan api,” ungkapnya.

    Yang membuat warga bingung, tidak ada bau bensin atau bahan bakar lain di sekitar lokasi kejadian.

    Jumiyanto juga memastikan tidak ada konflik atau peristiwa sebelumnya yang bisa memicu aksi pembakaran ini.

    “Sejauh ini kampung kami damai. Saya tidak tahu siapa pelakunya atau apa motifnya, tapi ini jelas meneror warga. Saya berharap pelakunya segera tertangkap,” tegasnya.

    Ketua RT 3 Dukuh Ceper, Taufik, menuturkan bahwa kejadian ini diperkirakan terjadi bersamaan, sekitar pukul 02.00 WIB.

    Tidak ada orang mencurigakan yang terlihat di desa sebelum kejadian.

    “Warga sudah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian karena khawatir akan terjadi lagi,” ujarnya.

    Kapolsek Ceper, AKP Nahrowi, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari tiga warga yang menjadi korban.

    “Saat ini kami masih melakukan penyelidikan.

    Kami sudah mulai mengumpulkan keterangan dari korban dan saksi, serta mencari rekaman CCTV di sekitar lokasi. Mohon doanya agar pelakunya bisa segera tertangkap,” tandasnya. (Tribun Jogja/Dewi Rukmini) 

     

     

  • Aceh Akan Hapus Sistem Barcode untuk BBM Subsidi, Gubernur Mualem Berikan Penjelasan – Halaman all

    Aceh Akan Hapus Sistem Barcode untuk BBM Subsidi, Gubernur Mualem Berikan Penjelasan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, ACEH – Sistem pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi di Aceh dengan menggunakan sistem kode batang atau barcode akan dihapus.

    Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem, mengatakan pemberlakuan sistem barcode untuk pembelian BBM di SPBU-SPBU di Aceh sangat mempersulit masyarakat. 

    “Pada kesempatan ini saya ingin menggarisbawahi adalah, karena sesuai dengan sumpah tadi kami ingin mensejahterakan rakyat, menyenangkan rakyat, bukan menyusahkan rakyat. PR hari ini adalah semua SPBU yang ada di Aceh tidak istilah lagi ada barcode,” kata Mualem. 

    Pernyataan tersebut disampaikan Mualem saat memberikan sambutan usai dilantik sebagai Gubernur Aceh periode 2025-2030 dalam rapat paripurna istimewa DPR Aceh, di gedung utama DPRA, Banda Aceh, Rabu (12/2/2025).

    “Mohon digaris bawahi semua, siapa saja yang ingin isi minyak, tetap terus. Karena tidak jadi masalah lagi kepada masyarakat. Bapak Menteri Dalam Negeri, bapak Jusuf Kalla ini (barcode BBM) suatu masalah di Aceh kadang orang (masyarakat) mau bakar SPBU dengan (gara-gara) barcode itu,” ujarnya. 

    Mualem juga menilai, bahwa pemberlakuan barcode untuk pembelian BBM di SPBU selama ini tidak bermakna sama sekali terhadap kesejahteraan masyarakat Aceh.

    Sehingga tidak perlu dilanjutkan. 

    “Saya pikir-pikir, saya lihat di lapangan tidak ada makna sekalipun, melakukan barcode, menempelkan stiker. Maka saya ambil kesimpulan hari ini adalah menghapuskan semua barcode yang ada di SPBU khususnya Aceh,” ungkap Mualem. 

  • Bitner Sianturi Cabut Gugatan Pedagang Ethek, Sempat Minta Ganti Rugi Rp1.000, Kini Berakhir Damai – Halaman all

    Bitner Sianturi Cabut Gugatan Pedagang Ethek, Sempat Minta Ganti Rugi Rp1.000, Kini Berakhir Damai – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemilik toko kelontong, Bitner Sianturi akhirnya mencabut gugatan terhadap penjual sayur keliling dan aparat pemerintah Desa Pesu, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

    Bitner mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri (PN) Magetan pada Jumat (17/1/2025).

    Dia mengklaim kerugian materiil sebesar Rp540 juta setelah warungnya sepi pembeli selama lima tahun belakangan akibat maraknya pedagang ethek (penjual sayur keliling, red) yang beredar di wilayahnya.

    Dalam gugatan itu, dia juga menuntut ganti rugi sebesar Rp10 juta.

    Pada sidang pertama Rabu (5/2/2025) di PN Magetan, belum mendapatkan titik terang kesepakatan kedua belah pihak.

    Terkini, dalam proses mediasi kedua pada Rabu (12/2/2025), Bitner mengaku mencabut gugatan terhadap dua pedagang ethek, Kepala Desa Pesu, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat.

    Aparat desa ikut terseret dalam gugatan ini lantaran dianggap Bitner tidak mampu mengakomodasi keberatan terkait keberadaan pedagang tersebut.

    Bitner mengungkapkan, keputusan untuk mencabut gugatan diambil setelah mempertimbangkan keamanan dan ketertiban masyarakat.

    Meskipun bersedia mencabut gugatan, Bitner sebelumnya masih meminta ganti rugi sebesar Rp 1.000 untuk kerugian materiil yang dialaminya.

    Namun, hal itu tidak dipermasalahkan Bitner setelah pihak tergugat mengaku keberatan memberikan uang ganti rugi.

    “Pihak tergugat juga keberatan, nggak apa-apa itu juga hak mereka. Ya sudah kita kembali ke hati nurani masing-masing,” ungkap Bitner, dikutip tayangan YouTube Tribunnews Live Update, Rabu (12/2/2025).

    Meski demikian, dia mengaku hal ini bukan bentuk kekalahannya di meja hijau, tetapi demi kebaikan bersama.

    “Kita bicara keadaan, keamanan ketertiban masyarakat, pada akhirnya saya yang mengalah bukan berarti kalah untuk kebaikan bersama. Hari ini saya mencabut gugatan saya,” lanjutnya.

    Sepakat, Awan Subagyo selaku kuasa hukum tergugat menjelaskan permasalahan ini telah berakhir dan tidak akan diungkit kembali oleh masing-masing pihak.

    “Kami kira dari pihak kami tidak akan melakukan (banding). Sudah cukup dan diakhir dengan kebaikan,” ujar Awan.

    Setelah sidang ini selesai, kedua pedagang ethek yang sempat digugat Bitner itu melakukan aksi sujud di PN Magetan.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul BREAKING NEWS: Gugatan Pemilik Toko Kelontong ke Pedagang Sayur Keliling Magetan Berlangsung

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunJatim.com/Febrianto Ramadani, Kompas.com/Sukoco)

  • Kronologi Penemuan Jasad Termutilasi di Jombang, Kondisi Tanpa Kepala dan Busana – Halaman all

    Kronologi Penemuan Jasad Termutilasi di Jombang, Kondisi Tanpa Kepala dan Busana – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Jombang – Penemuan jasad tanpa kepala di area irigasi persawahan Desa Dukuharum, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, mengejutkan warga setempat.

    Jasad berjenis kelamin laki-laki ini ditemukan, pada Rabu (12/2/2025) pagi, oleh seorang warga yang sedang mencari ikan.

    Jasad ditemukan dalam kondisi telungkup, tanpa kepala dan busana.

    Kepala Dusun Dukuhmireng, Retno Handayani, mengkonfirmasi penemuan tersebut.

    “Tanpa kepala dan tanpa busana. Jasad laki-laki ini sudah dalam kondisi membusuk,” ujarnya.

    Setelah menerima laporan, pihak kepolisian segera menuju lokasi untuk melakukan evakuasi.

    Jasad tersebut dibawa ke RSUD Jombang untuk dilakukan visum.

    Pengumpulan Bukti

    Pihak kepolisian masih mencari keterangan dari saksi-saksi, termasuk pemilik sawah di dekat lokasi penemuan.

    “Kami sudah menyebar anggota untuk memastikan apakah ada keluarga yang hilang atau tidak pulang,” tambah Kapolres.

    Ia juga mengungkapkan bahwa jasad tersebut diperkirakan sudah lebih dari dua hari di lokasi, meskipun belum mengeluarkan bau menyengat.

    “Belum bisa dipastikan berapa usianya, mungkin sekitar 20 sampai 30 tahun,” pungkasnya.

    (TribunJatim.com/Anggit Puji Widodo)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Pengakuan Pembuat Siomay di Sleman yang Diduga Sebabkan Keracunan: Saya Benar-benar Tidak Tahu – Halaman all

    Pengakuan Pembuat Siomay di Sleman yang Diduga Sebabkan Keracunan: Saya Benar-benar Tidak Tahu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polisi memeriksa delapan saksi terkait kasus keracunan yang terjadi di dua tempat di Sleman, DI Yogyakarta.

    Keracunan terjadi setelah warga menyantap hidangan pesta pernikahan di Krasakan, Lumbungrejo, Tempel, dan di acara arisan di Sanggrahan, Tlogoadi, Mlati.

    Delapan orang saksi yang diperiksa tersebut termasuk pembuat siomay.

    Pasalnya, makanan siomay tersebut diduga menjadi penyebab ratusan warga alami keracunan.

    Demikian yang disampaikan Kapolresta Sleman, Kombes Edy Setyanto Erning Wibowo.

    “Sudah, sudah kami periksa (pembuat siomay).”

    “Semua penyelenggara, penyedia makanan juga kami periksa semua termasuk ada beberapa korban yang sudah sehat kami periksa.”

    “Kurang lebih ada 8 orang yang diperiksa,” ujarnya.

    Sementara itu, pembuat siomay yang bernama Pipit Rahayu meminta maaf kepada masyarakat.

    Pria yang membuat siomay sejak 2015 ini mengaku tak mengetahui kenapa banyak yang alami keracunan.

    “Saya benar-benar tidak tahu. Ini usaha saya, tidak mungkin saya mau mencelakai orang lain.”

    “Saya mohon maaf kepada semua yang terdampak, saya mohon maaf, tidak sengaja sama sekali. Saya mohon maaf sebesar-besarnya,” ucap Pipit, dikutip dari TribunJogja.com.

    Ia pun menceritakan, pada Sabtu (8/2/2025) lalu, ia menyiapkan pesanan 550 porsi untuk acara hajatan dan 30 porsi untuk acara arisan.

    Selain dua tempat, Pipit juga membuat siomay di tempat bazzar.

    Pipit mengaku, ia membuat adonan dua hari sebelum dihidangkan.

    “Adonan itu saya buat hari Kamis. Tapi saya sudah terbiasa seperti itu. Kadang-kadang pesanan hari Kamis, saya bikin (adonan) hari Senin Alhamdulillah baik-baik saja.”

    “Jadi adonan hari Kamis kemudian masukkan freezer, hari Sabtu pagi saya penyajian,” kata Pipit. 

    Sebelum membuat adonan, ia telah menyiapkan daging dan bumbu sesuai dengan takaran lalu diolah menjadi adonan di tempat penggilingan.

    Setelah itu, adonan langsung dimasukkan ke freezer sebelum diolah.

    “Langsung saya masukkan di freezer dulu. Setelah itu saya tambahin daun bawang dan wortel. Baru saya mulai buat berikutnya. SOP-nya seperti biasanya. Tak ada tambahan pengawet apapun. Itu yang yang biasa saya bikin dan saya juga nggak tahu, itu salahnya di mana,” ujar Pipit.  

    Ia juga ingin tahu, apa penyebab keracunan massal tersebut.

    “Saya juga pengen tahu juga, jika itu mungkin ada salah, itu salahnya di mana, saya juga pengen tahu,” imbuh dia. 

    Sementara adonan yang digunakan untuk bazar dibuat di hari Jumat dan hingga kini belum ada laporan keracunan.

    Kini, pihak kepolisian pun telah mengambil sejumlah sampel makanan untuk diuji di laboratorium, termasuk siomay yang dibuat Pipit.

    47 Orang Dirawat

    Diketahui, korban keracunan usai menyantap hidangan pesta pernikahan di Dusun Krasakan, Lumbungrejo, Tempel, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta mencapai ratusan orang.

    Dari data sementara, akumulasi jumlah korban ada 162 orang, tapi setelah divalidasi ternyata 148.

    Per Selasa (11/2/2025) siang, sudah tidak ada lagi warga yang datang ke posko penanganan korban keracunan.

    Kepala Puskesmas Tempel I, Diana Kusumawati menuturkan, hingga hari ini, masih ada 47 orang yang dirawat di rumah sakit.

    “Hari ini Alhamdulillah sudah landai, kasusnya juga sudah banyak berkurang. Hampir tidak ada kasus baru lagi.”

    “Mudah-mudahan sudah selesai tinggal menyelesaikan yang kemarin. Yang masih opname di rumah sakit 47 orang,” ujarnya, dikutip dari TribunJogja.com, Selasa.

    Posko penanganan keracunan di Dusun Krasakan telah ditutup sebab sudah tak lagi ditemukan kasus keracunan baru.

    “Jadi nanti tinggal posko mandiri dari warga membantu warga yang bergejala.”

    “Karena kan masih ada yang dirawat di RS sehingga warga inisiatif memberikan makan karena aktivitas masih kesulitan,” jelasnya. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Ratusan Orang Jadi Korban Keracunan di Sleman, Polisi Periksa 8 Saksi, Termasuk Penyaji Siomay

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJogja.com, Ahmad Syarifudin/Christi Mahatma Wardhani)

  • Sosok Nina Wati, Terdakwa Penipuan Casis TNI-Polri, Pernah Utus Preman Bertato Tembak Polisi – Halaman all

    Sosok Nina Wati, Terdakwa Penipuan Casis TNI-Polri, Pernah Utus Preman Bertato Tembak Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Nina Wati, calo penipu calon siswa (casis) TNI-Polri asal Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut), disebut-sebut kebal hukum.

    Pasalnya, selama 16 kali persidangan, Nina tak pernah hadir dengan alasan sakit.

    Padahal, menurut korban penipuannya, Nina tak berada di rumah sakit, melainkan di rumah.

    Atas hal ini, para korban menduga Nina dilindungi aparat penegak hukum (APH).

    “Nina Wati sudah 16 kali sidang, dia tidak pernah hadir. Hanya melalui Zoom.”

    “Katanya dia sakit, (tapi) bukan di RS, melainkan di rumahnya. Hukum yang ada di Sumut sudah mati,” kata seorang korban Nina saat unjuk rasa di DPRD Sumut, Selasa (11/2/2025), dikutip dari Tribun-Medan.com.

    Sosok Nina Wati

    Nina lahir pada 31 Desember 1977, yang artinya saat ini usianya 47 tahun.

    Ia adalah terdakwa penipuan kasus casis TNI-Polri.

    Nina ditangkap pada 21 Maret 2024, oleh Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Sumut dan Sat Brimob.

    Penangkapan Nina ini bermula dari laporan pengusaha kilang belas bernama Afnir.

    Afnir mengaku telah ditipu Nina hingga Rp13 miliar. Anaknya yang dijanjikan masuk Akademi Kepolisian (Akpol), tak kunjung diterima.

    Dirreskrimum Polda Sumut, Kombes Sumaryono, menyebut Nina yang berprofesi sebagai wiraswasta, sudah menjadi calo casis TNI-Polri sejak 2014.

    Selain kasus calo casis TNI-Polri, Nina juga terjerat kasus penipuan sertifikat tanah.

    Dalam kasus yang dilaporkan seseorang bernama Henry pada Februari 2024, Nina menjanjikan bisa menerbitkan Sertifikat Hak Milik (SHM) tanah yang berada di tanah PT Perkebunan Nusantara (PTPN).

    “Yang Bersangkutan ini menjanjikan bisa menerbitkan SHM atas tanah yang berada di tanah PTPN.”

    “Tafsiran kerugiannya sekitar Rp3,3 miliar,” kata Kombes Hadi Wahyudi, yang saat itu menjabat Kabid Humas Polda Sumut, Senin (20/5/2024).

    Tak hanya kasus penipuan, Nina Wati juga pernah terlibat kasus kriminal lainnya.

    Pada 2020, Nina pernah memerintahkan preman bertato untuk menembak kepala seorang polisi bernama Aiptu Robin Silaban.

    Peristiwa itu terjadi di Doorsmer KD & RS Jalan Gagak Hitam, Ringroad, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan pada 27 Oktober 2020.

    Meski demikian, senjata yang dibawa anak buah Nina macet setelah menembak rusuk bagian kiri Aiptu Robin.

    Buntut penembakan itu, kondisi Aiptu Robin kritis.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Nina Wati, Calo Casis TNI-Polri yang Sangat ‘Sakti’, 16 Kali Mangkir dari Sidang, Ini Rekam Jejaknya

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Tribun-Medan.com/Dedy Kurniawan/Fredy Santoso/Alfiansyah)

  • Pembangunan IKN Berjalan, Didukung Investasi Swasta dan Akademisi Meski Anggaran Diblokir Sementara – Halaman all

    Pembangunan IKN Berjalan, Didukung Investasi Swasta dan Akademisi Meski Anggaran Diblokir Sementara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PASER – Juru Bicara Otorita Ibu Kota Nusantara sekaligus Staf Khusus Kepala OIKN Bidang Komunikasi Publik Troy Pantouw memastikan pembangunan IKN tidak berhenti meskipun anggaran diblokir.

    Seperti dilansir Tribunnews.com dari TribunKaltim.com, Troy Pantouw mengatakan pembangunan di IKN di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2025 ini memasuki tahap dua dan akan berlangsung hingga 2029 nanti.

    Pada tahap kedua ini, yang akan dilakukan yakni penyiapan sarana dan prasarana, untuk target nusantara sebagai ibu kota politik di 2028.

    “Dalam hal ini akan dibangun ekosistem yudisial, dan ekosistem legislatif beserta sarana dan prasarananya,” ungkapnya Minggu (9/2/2025).

    Disinggung mengenai anggaran yang akan digunakan, kata Troy tidak hanya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), tetapi juga dari investasi swasta dan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

    Ia menjabarkan bahwa, pada 2025 ini total investasi yang akan masuk ke IKN, mencapai RpRp6,49 triliun sedangkan dari KPBU sebesar Rp60,93 triliun.

    “Kebutuhan anggaran untuk program pembangunan IKN tahap 2 tersebut sesuai dengan arahan bapak presiden dari APBN Rp48,8 triliun,” sambungnya.

    Karena kemampuan anggaran tersebut, ia memastikan bahwa IKN akan tetap berlanjut.

    Para pekerja juga dipastikan tetap mendapatkan haknya, dan bekerja sebagaimana normalnya.

    “Tidak benar ada info bahwa para pekerja akan dimobilisasi ke daerah masing-masing,” pungkasnya.

    Dukungan Pembangunan IKN Berkelanjutan

    Sebanyak 30 delegasi terbaik di Kalimantan Timur mengikuti Workshop Klaster Akademisi dan Peneliti yang digelar secara daring pada 2-4 Februari serta luring pada 7-9 Februari 2025.

    Workshop Klaster Akademisi dan Peneliti bertujuan untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang inklusif dan berkelanjutan.

    Koordinator Gerbangtara, Aie Natasha, mengatakan workshop ini bertujuan mengoptimalkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung IKN yang berkembang secara ekonomi, sosial, dan lingkungan. 

    Hal ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 1 (Tanpa Kemiskinan), nomor 12 (Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab), serta nomor 13 (Aksi terhadap Perubahan Iklim).

    “Fokus kita di workshop ini bukan hanya pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperhatikan aspek sosial dan lingkungan,” kata dia kepada wartawan pada Selasa (11/2/2025).

    Dengan mencapai ketiga tujuan SDGs No 1, 12, dan 13, Gerbangtara berharap peran serta akademisi dan peneliti Kalimantan Timur dapat membangun IKN yang tidak hanya berkembang pesat secara tangible.

    “Melainkan juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan di daerah mitra IKN,” ujarnya.

    Salah satu pendekatan holistik dalam pembangunan IKN adalah dengan melibatkan akademisi dan peneliti.

    “Mereka adalah stakeholder penting dari sektor pengetahuan yang dibutuhkan oleh IKN untuk membangun pemahaman yang solid, utuh, dan bertanggung jawab dalam menghadapi persoalan pembangunan,” ujar Myrna A. Safitri, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN.

    Ia juga memuji inisiatif Gerbangtara yang menggalang anak muda dan berbagai pihak untuk merancang aksi nyata demi keberlanjutan IKN dan daerah mitra.

    Salah satu delegasi yang turut serta dalam workshop, Siswanto, S.Pd., M.Kes selaku Dosen Universitas Mulawarman, menyampaikan pandangannya, 

    “Walaupun di masyarakat banyak yang apriori dengan IKN, tetapi saya yakin Gerbangtara ini akan membantu dan mendukung bahwa IKN ini akan jauh lebih besar lagi.”

    Workshop ini menghadirkan diskusi dan kolaborasi untuk memperkuat peran akademisi dalam membangun IKN berbasis ilmu pengetahuan dan keberlanjutan. 

    Dengan dukungan Bank Kaltimtara, inisiatif ini diharapkan terus berkembang guna menciptakan ekosistem pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

    Tanggapan Masyarakat

    Anggaran untuk proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) dipangkas dan diblokir.

    Hal itu menuai beragam komentar dari masyarakat Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), lokasi IKN berada.

    Salah satunya adalah Sri Wahyuni, warga Desa Semoi Dua, yang mengungkapkan kekhawatirannya apabila anggaran benar-benar ditiadakan dan pembangunannya dihentikan.

    Mengingat, IKN telah memberikan banyak dampak positif terhadap kemajuan di Sepaku, termasuk di desanya.

    “Sayang sekali kalau distop pembangunannya, karena kita seperti ini cukup maju karena adanya IKN,” ungkapnya, Minggu (9/2/2025).

    Sri Wahyuni yang memiliki usaha kue kering juga menyebutkan, salah satu dampak positif yang dirasakan selama ini adalah banyaknya pendatang yang tinggal di Sepaku.

    Hal itu membuat pembeli produknya semakin ramai.

    Hampir setiap hari ada saja pesanan kue yang ia terima dari perusahaan-perusahaan di Sepaku.

    “Dulu di sini sepi, kita mau jualan juga susah. Sekarang jadi ramai kalau kita jualan, apalagi jual makanan,” sambungnya.

    Tidak hanya itu, akses transportasi juga memadai sejak adanya proyek pekerjaan ibu kota baru itu.

    Ojek online, kurir pengantar makanan, hingga transportasi umum lainnya kini juga marak di sana.

    Kondisi itu, diakui Sri Wahyuni cukup memudahkan, baik untuk aktivitasnya sehari-hari maupun untuk usahanya.

    “Sekarang sudah ada ojek online, jadi kalau tidak bisa antar pesanan ke pelanggan, tingga pesan ojek saja, sudah enak sekarang,” ujarnya.

    Hal senada juga dirasakan oleh Haerani, warga Desa Tengin Baru.

    Ia mengatakan bahwa hampir seluruh jalanan yang ada di Sepaku beraspal mulus dengan adanya IKN.

    Ia kembali mengingat beberapa tahun sebelumnya, di mana kondisi jalan masih berbatu dan ada lubang di hampir setiap sisi jalan.

    Kini semuanya terasa serba cepat, karena pemerintah menurutnya memberikan perhatian lebih untuk Sepaku.

    “Dulu kalau mau ke Balikpapan itu rasanya mikir-mikir karena jalanan rusak, setelah ada IKN ini, kalau mau ke Balikpapan cepat sampainya karena bagus semua jalanan,” ucapnya.

    Ia mengatakan bahwa hampir seluruh jalanan yang ada di Sepaku beraspal mulus dengan adanya IKN.

    Ia kembali mengingat beberapa tahun sebelumnya, di mana kondisi jalan masih berbatu dan ada lubang di hampir setiap sisi jalan.

    Kini semuanya terasa serba cepat, karena pemerintah menurutnya memberikan perhatian lebih untuk Sepaku.

    “Dulu kalau mau ke Balikpapan itu rasanya mikir-mikir karena jalanan rusak, setelah ada IKN ini, kalau mau ke Balikpapan cepat sampainya karena bagus semua jalanan,” ucapnya.

    Ia juga menyampaikan bahwa selama ini Sepaku sudah ramai dan suasananya dirasa lebih hidup dibandingkan dahulu.

    Katanya, kalau anggaran IKN sudah tidak ada, dan IKN berhenti dibangun, maka Sepaku bisa saja kembali seperti dulu yang sepi.

    “Kalau anggarannya dipangkas atau tidak dilanjutkan itu IKN bisa saja Sepaku sepi lagi, tapi kan pasti pemerintah punya pertimbangan yang baik,” tutupnya.

     

    Artikel ini sebagian sudah tayang di TribunKaltim.com berjudul Otorita IKN Pastikan Pembangunan Ibu Kota Nusantara Dilanjutkan 

     

     

     

    Artikel ini sebagian sudah tayang di TribunKaltim.com berjudul Soal Anggaran IKN Diblokir, Begini Tanggapan Masyarakat Sepaku PPU