Category: Tribunnews.com Regional

  • Jawa Barat Tempat Mangkal PSK Terbanyak di Indonesia, Nomor 1 Bekasi, Disusul Indramayu – Halaman all

    Jawa Barat Tempat Mangkal PSK Terbanyak di Indonesia, Nomor 1 Bekasi, Disusul Indramayu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU – Sebanyak 79 desa dan kelurahan di Jawa Barat dijadikan lokasi mangkal para pekerja seks komersial atau PSK.

    Demikian data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diperoleh melalui survei lapangan pada tahun 2024 lalu.

    Dalam data tersebut, disebutkan bahwa jumlah desa atau kelurahan yang terdapat tempat mangkal PSK sekitar 1,33 persen dari total 5.877 desa atau kelurahan di Jabar.

    Sebanyak 79 desa kelurahan dengan keberadaan PSK ini tersebar di 19 kabupaten/kota di Jawa Barat.

    Dari data itu, Kabupaten Bekasi di urutan pertama dengan 17 desa dan kelurahan tempat mangkal PSK.

    Disusul urutan kedua Kabupaten Indramayu menjadi daerah terbanyak kedua dengan sebanyak 13 lokasi mangkal PSK.

    Penjelasan BPS

    Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jabar, Siska Gerfianti, menyebutkan bahwa data tersebut merupakan hasil survei pada bulan Mei 2024.

    “Pendataannya dilakukan bulan Mei 2024,” ujarnya dalam keterangan resminya, Rabu (12/2/2025).

    Dia tidak menampik bahwa Jabar memiliki tempat mangkal PSK terbanyak di Indonesia.

    Namun demikian, ia menjadikan data itu sebagai acuan untuk mencari solusi mengatasi persoalan tersebut.

    Selain angka tempat mangkal PSK, pada hasil survei tersebut juga dicatat terkait dengan praktik bunuh diri, lokasi berkumpul anak jalanan, serta lokasi gelandangan dan anak jalanan yang ada di Jabar.

    “Hal ini menjadi satu sumber informasi dan data yang berharga dalam pengambilan kebijakan untuk selanjutnya dapat diambil langkah solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut,” kata Siska dikutip dari Kompas.com.

    Siska menerangkan bahwa Pemprov Jabar berupaya memaksimalkan program pemberdayaan dan perlindungan anak guna mencegah munculnya kasus-kasus kerawanan perempuan seperti kekerasan dalam rumah tangga, gelandangan, anak jalanan, serta PSK.

    Bahkan, pihaknya sudah memiliki payung hukum perihal perlindungan dan pemberdayaan perempuan yang tertuang dalam Perda Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan.

    Selain itu, ditambah lagi ada Perda Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak dan Pemenuhan Hak Anak melalui Kabupaten/Kota Layak Anak.

    “Dengan tupoksi yang dimiliki, kami akan memperkuat beberapa program seperti Sekolah Perempuan dan Warung Cetar,” terang Siska.

    “Kami juga menguatkan fungsi keluarga melalui tenaga lini lapang kami yaitu Motekar (Motivator Ketahanan Keluarga),” tambahnya.

    Siska menjelaskan bahwa salah satu fokus utama pada program tersebut adalah menekan angka pernikahan dini yang sampai kini masih terjadi di beberapa daerah.

    Dalam pengawasannya, melibatkan masyarakat dengan program Jabar Cekas (Berani Cegah Tindakan Kekerasan).

    “Jabar Cekas memiliki lima prinsip utama pelibatan masyarakat dengan tagline Lima Berani, yakni berani mencegah, berani menolak, berani melapor, berani maju, dan berani melindungi,” tuturnya.

    Penjelasan MUI Indramayu

    Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Indramayu, KH Moh Syatori mengatakan, banyaknya lokasi mangkal PSK, mungkin tidak terlepas dari banyaknya penduduk di Jawa Barat.

    Namun, kondisi tersebut menurutnya tidak bisa dianggap wajar.

    MUI, kata KH Moh Syatori, tentu sangat mendukung upaya untuk mengurangi tempat-tempat PSK.

    “Seperti zaman Bupati Indramayu Anna Sophanah dahulu, itu sekitar Kalimenir, Legok itu kan dihancurkan semua bangunan-bangunan liar tempat-tempat PSK,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (12/2/2025).

    KH Moh Syatori mengatakan, pekerjaan sebagai PSK tidak bisa dibenarkan.

    Namun, pelakunya selalu berdalih pekerjaan mereka itu adalah untuk pejuang ekonomi keluarga.

    Lanjut KH Moh Syatori, untuk mengatasi masalah ini, tentunya tidak cukup jika hanya menyalahkan pelaku PSK-nya saja.

    Apalagi, keberadaan PSK ini tidak terlepas pula dari banyaknya lelaki hidung belang yang menjadi pelanggan mereka.

    MUI Indramayu pun menyarankan kepada pemerintah daerah untuk dapat menertibkan keberadaan lokasi mangkal PSK dan memberikan solusi yang nyata.

    “Jadi saran MUI Indramayu, jika bupati berpegang pada visi religius, jadi jangan hanya di bibir, karena kalau religius hal-hal yang bersifat kemungkaran tentunya harus ditertibkan, harus ada upaya-upaya penertiban hal-hal semacam itu,” ujar dia 

    MUI sendiri lanjut KH Moh Syatori tentunya akan mendukung penuh segala macam upaya dari pemerintah.

    Salah satunya dari sisi dakwah untuk terus menerus tanpa henti mengajak masyarakat menjauhi hal-hal yang bersifat kemungkaran.

    “Kami juga meminta kepada pemuka agama, para ustaz, para kiai untuk tidak ada bosan-bosannya kita amar ma’ruf nahi munkar memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat bahwa PSK ini sangat dilarang oleh agama,” ujar dia.

    Sumber: Kompas.com/Tribun Cirebon

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul Indramayu Sumbang Banyak Lokasi Mangkal PSK di Jawa Barat, Begini Tanggapan MUI

     

  • Uang Rp 400 Juta dalam Tas Digantung di Motor Dibawa Kabur Pencuri, Polisi Indramayu Kumpulkan Bukti – Halaman all

    Uang Rp 400 Juta dalam Tas Digantung di Motor Dibawa Kabur Pencuri, Polisi Indramayu Kumpulkan Bukti – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU – Nahas dialami seorang bos  padi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

    Dia menjadi korban pencurian.

    Uang tunai senilai Rp 400 juta yang baru dimbil dari bank raib begitu saja.

    Korban adalah Dama, warga Desa Sukamulya, Kecamatan Tukdana, Indramayu.

    Peristiwa itu terjadi pada Rabu (12/2/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. 

    Sepulangnya dari bank, korban yang menggunakan sepeda motor kala itu menepi sejenak di sebuah warteg di wilayah Desa/Kecamatan Tukdana untuk makan siang.

    Saat menepi itu, uang senilai Rp 400 juta yang disimpan dalam tas tidak dibawa masuk oleh korban.

    Melainkan hanya digantung pada pengait motor yang diparkir di pinggir jalan.

    Maling pun datang dan langsung mengambil uang senilai Rp 400 juta yang ada di dalam tas tersebut.

    Dari keterangan saksi mata, pencuri diketahui menggunakan sepeda motor Honda Supra Fit, pelaku lalu kabur ke arah Desa Kerticala.

    Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Hillal Adi Imawan membenarkan kejadian tersebut.

    Hillal mengatakan, laporan terkait pencurian tersebut sudah diterima polisi.

    Usai kejadian korban sendiri langsung melapor ke Polsek Tukdana.

    “Kita juga sudah turunkan inafis untuk cek TKP dan olah TKP,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Kamis (13/2/2025).

    Hillal menyampaikan, proses penyelidikan pun masih berlangsung.

    Polisi akan berupaya maksimal untuk mengungkap kasus tersebut.

    “Semoga cepat terungkap,” ujar dia.

    Hal yang sama disampaikan Kapolsek Tukdana, AKP H Cartono. 

    Polisi saat ini tengah mengumpulkan bukti-bukti hingga meminta keterangan saksi mata untuk mengungkap identitas pelaku pencurian.

    “Saat ini kita lidik dulu,” ujar dia.

     

     

     

  • Harta Kekayaan AKBP Jatmiko, Kapolres Bireuen yang Diduga Pungli Didukung Istri, Capai Rp1,2 M – Halaman all

    Harta Kekayaan AKBP Jatmiko, Kapolres Bireuen yang Diduga Pungli Didukung Istri, Capai Rp1,2 M – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Harta kekayaan AKBP Jatmiko, Kapolres Bireuen, Aceh yang viral diduga melakukan pungli dengan penyalahgunaan wewenang.

    Bahkan muncul isu aksi AKBP Jatmiko didukung oleh sang istri.

    Kasus tersebut viral di media sosial, termasuk akun X @TukangBedah00 yang menyebut AKBP Jatmiko diduga terseret melakukan 39 kasus pelanggaran di antaranya pungli.

    Selain pungli ada dugaan AKBP Jatmiko ikut dalam dugaan pemaksaan aborsi Ipda Yohananda Fajri.

    Terbaru, kasus Ipda Yohananda Fajri dengan seorang pramugari tersebut berakhir damai.

    Saat ini Irwasda Polda Aceh telah meminta pengawasan Bawashum Mabes Polri untuk memeriksa AKBP Jatmiko beserta sang istri.

    “Yang bersangkutan ini masih dalam rangka pemeriksaan,” kata Djoko dalam konferensi pers di Mapolda Aceh, Rabu (12/2/2025).

    Sementara itu, Kabid Propam Polda Aceh, Kombes Pol Eddwi Kurniyanto, menjelaskan bahwa pihaknya bersama tim Irwasda telah melakukan pemeriksaan terhadap Kapolres dan istrinya untuk dimintai klarifikasi.

    “Sudah kita lakukan pemeriksaan sampai hari ini, Kapolres beserta istrinya juga sudah kita lakukan pemeriksaan,” katanya.

    Eddwi menambahkan bahwa setelah hasil laporan penyelidikan lengkap, laporan tersebut akan dikirimkan ke Div Propam Polri untuk proses penanganan lebih lanjut.

    “Untuk sementara ini masih dalam proses pelimpahan ke Div Propam Polri,” ujarnya.

    AKBP Jatmiko terseret kasus pungli, harta kekayaannya tentu menjadi hal yang menarik.

    Menurut penelusuran Tribunnews.com dari laman e-LHKPN, AKBP Jatmiko baru tiga kali melaporkan harta kekayaannya.

    Yakni pada tahun 2021, 2022, dan akhir tahun 2023.

    Jika dilihat dari perbandingan 2022 dengan 2023, harta kekayaan AKBP Jatmiko hanya bertambah Rp1.000.000 saja di bagian kas.

    Selain itu, tidak ada perubahan sama sekali.

    Pada tahun 2023, total harta kekayaan AKBP Jatmiko menyentuh Rp1.239.000.

    Pada tahun 2021 pun harta kekayaan AKBP Jatmiko tak jauh berbeda.

    Ia melaporkan Rp1.209.849.000. Hanya selisih Rp29 juta dengan harta saat ini.

    Berikut Rincian Harta Kekayaan AKBP Jatmiko

    TANAH DAN BANGUNAN Rp. 800.000.000

    1. Tanah Seluas 16980 m2 di KAB / KOTA ACEH BARAT DAYA,
    HASIL SENDIRI Rp. 200.000.000
    2. Tanah dan Bangunan Seluas 332 m2/332 m2 di KAB / KOTA ACEH
    TENGAH, HASIL SENDIRI Rp. 350.000.000
    3. Tanah dan Bangunan Seluas 377 m2/219 m2 di KAB / KOTA KOTA
    BANDA ACEH , HASIL SENDIRI Rp. 250.000.000

    ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 337.000.000

    1. MOTOR, YAMAHA N-MAX (2DP) Tahun 2015, HASIL SENDIRI Rp.
    30.000.000
    2. MOBIL, TOYOTA KIJANG INNOVA 2.4 V M/T Tahun 2017, HASIL
    SENDIRI Rp. 300.000.000
    3. MOTOR, VESPA PX150.EXC SCOOTER Tahun 1992, HASIL
    SENDIRI Rp. 7.000.000

    HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 48.000.000

    SURAT BERHARGA Rp. —-

    KAS DAN SETARA KAS Rp. 54.000.000

    HARTA LAINNYA Rp. —-

    Sub Total Rp. 1.239.000.000

    III. HUTANG Rp. —-
    IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 1.239.000.000

    Polda Aceh Lakukan Investigasi

    Polda Aceh turunkan untuk melakukan proses investigasi, terkait adanya dugaan pemeriksaan pemerasan dan pungli yang dilakukan oleh Kapolres Bireuen, AKBP Jatmiko. 

    Irwasda Polda Aceh, Kombes Pol Djoko Susilo yang didampingi oleh Kabid Humas Kombes Joko Krisdiyanto dan Kabid Propam Polda Aceh, Kombes Kombes Eddwi Kurniyanto saat konferensi pers di Aula Machdum Polda Aceh, Rabu (12/2/2025).

    Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Joko Krisdiyanto mengatakan, bahwa Kapolda Aceh, Irjen Achmad Kartiko menegaskan akan menindaklanjuti setiap laporan secara transparan dan akuntabel.

    Dimana kata dia, Kapolda Aceh menyatakan tidak akan ada toleransi dari segala bentuk penyalahgunaan jabatan di lingkungan Polda Aceh.

    “Kami memahami kekhawatiran terkait dua isu yang terjadi di Polres Bireuen. Kami tegaskan bahwa Polda Aceh akan melakukan investigasi yang objektif dan tidak ruang penyimpanan di tubuh kepolisian,” katanya.

    Seperti kasus dugaan penyalahgunaan jabatan dan pungli yang dilakukan oleh Kapolres Bireuen AKBP Jatmiko.

    Mereka saat ini masih menyelidiki kasus tersebut.

    Pasalnya, informasi dugaan tersebut berasal dari sumber anonim yang belum memiliki dasar hukum yang jelas.

    Karenanya kata Joko, ia mengajak masyarakat untuk menunggu hasil investigasi yang dilakukan oleh Polda Aceh.

    Pihaknya juga memastikan, mekanisme pengawasan internal melalui Propam dan Irwasda Polda Aceh telah berjalan secara aktif untuk mendeteksi adanya dugaan penyalahgunaan wewenang di lingkungan Polres Bireuen.

    “Dalam mengungkap persoalan, Polda Aceh juga sudah meminta Irwasum Mabes Polri untuk ikut mengawasi persoalan ini. Jika terbukti ada pelanggaran, tindakan tegas akan diambil sesuai hukum yang berlaku. Kita buka akses bagi media dan LSM untuk mengikuti perkembangan investigas ini,” jelasnya.

    Dikatakan, bahwa Polda Aceh akan menindak siapapun yang terbukti bersalah sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

    “Kami meminta semua pihak untuk tetap tenang dań tidak terprovokasi terkait isu yang belum terverifikasi,” tutupnya.

    Sementara itu, Kabid Propam Polda Aceh, Kombes Eddwi Kurniyanto mengatakan, dugaan penyalahgunaan wewenang oleh Kapolres Bireuen pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi. 

    “Pemeriksaan yang dilakukan itu Kapolres dan istri, kemudian saksi-saksi lain di Polres Bireuen. Untuk proses penanganan, setelah lengkap akan kita proses penanganan oleh Tim Propam Polri. Saat ini masih proses pelimpahan ke Divpropam Polri,” katanya.

    (*)

    Sebagian artikel ini telah tayang di Serambinews.com dengan judul Polda Aceh Lakukan Investigasi Terkait Dugaan Penyalahgunaan Wewenang & Pungli oleh Kapolres Bireuen

    (Tribunnews.com/ Siti N) (Serambinews.com/ Indra Wijaya)

  • Janda Bunuh Pria Beristri di Sampang, Sempat Sembunyikan Mayat Korban Saat Rumah Didatangi Warga – Halaman all

    Janda Bunuh Pria Beristri di Sampang, Sempat Sembunyikan Mayat Korban Saat Rumah Didatangi Warga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SAMPANG – Samuah, janda usia 46 tahun membunuh pria yang tak lain tetangganya sendiri bernama Saeri (54).

    Pembunuhan terjadi di kediaman pelaku Desa Tebana, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura, Senin (10/2/2025) malam sekira pukul 21.00 WIB.

    Samuah diketahui sempat menyembunyikan jenazah korban sebelum akhirnya dibuang ke lahan kosong tak jauh dari rumahnya.

    Diketahui pembunuhan tersebut dipicu persoalan asmara.

    “Pelaku ini merupakan seorang janda. Pelaku dan korban memiliki hubungan asmara, sedangkan korban masih memiliki istri,” kata Kapolres Sampang AKBP Hartono, Rabu (12/2/2025).

    AKBP Hartono mengungkap peristiwa bermula saat pelaku keluar dari kamar mandi yang berada di pekarangan rumah.

    Kemudian, Samuah pun masuk ke dalam rumah.

    Ternyata korban mengikuti pelaku dari belakang hingga masuk ke dalam rumah.

    Cekcok Setelah Korban Ungkap Niat Hendak Nikahi Pelaku

    Saat berada di dalam rumah, korban mengutarakan hendak menikahi pelaku.

    Namun, keinginan korban ditolak pelaku.

    “Pelaku ini sempat diajak menikah tapi tidak mau karena korban memiliki istri,” kata Kapolres.

    Kemudian keduanya pun terjadi cekcok dan ketegangan keduanya pun bertambah hebat.

    Hingga akhirnya korban terjatuh dan kepalanya membentur jendela.

    Karena khawatir keributan tersebut didengar warga, pelaku pun menyumpal mulut dan hidung korban dengan baju milik anaknya.

    “Korban sempat bersuara, tapi pelaku khawatir terdengar oleh warga sehingga mulut korban disumbat dengan baju milik anak pelaku hingga meninggal,” katanya.

    Sembunyikan Jenazah Sebelum Dibuang

    Warga ternyata sempat mendengar teriakan korban.

    Bahkan, warga pun sempat mencari sumber suara teriakan tersebut dan mendatangi rumah pelaku.

    Namun, warga tak berhasil menemukan asal suara teriakan tersebut.

    “Korban saat itu sudah meninggal dunia disembunyikan oleh pelaku,” katanya.

    Selama menyembunyikan jenazah korban di dalam rumah, pelaku kebingungan, sampai tidak bisa tidur malam itu.

    Lalu pelaku pun pada Selasa (11/2/2025) subuh menyeret jenazah korban dari dalam rumah dan membuangnya ke lahan kosong.

    Saat matahari mulai terbit, keberadaan korban diketahui warga hingga membuat warga setempat geger.

    “Lokasi korban dibuang yakni, lahan kosong tidak jauh dari kediaman pelaku sekitar 3 meter,” ucapnya.

    Jasad korban saat ditemukan dalam kondisi tengkurap, mengenakan kemeja coklat dan sarung motif garis-garis.

    Korban diketahui sebagai tukang kebun salah satu sekolah dasar di daerah tersebut.

    Sementara pelaku saat sudah diamankan pihak kepolisian dan masih menjalani pemeriksaan intensif untuk mengetahui motif pasti pembunuhan tersebut.

    (Tribunmadura.com/ Hanggara Pratama)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunMadura.com dengan judul Sosok Pembunuh Pria Bersarung di Banyuates Sampang Adalah Janda Tetangga Korban

  • 3 Wanita Jadi Tersangka Pembunuhan Pria Bertato di Buleleng Bali, Diduga Orang Dekat Korban – Halaman all

    3 Wanita Jadi Tersangka Pembunuhan Pria Bertato di Buleleng Bali, Diduga Orang Dekat Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BULELENG – Polisi menetapkan tiga tersangka dalam kasus penemuan mayat pria bertato di kawasan hutan lindung Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng Bali.

    Diketahui ketiga tersangka diamankan polisi pada Sabtu (8/2/2025) di tempat berbeda.

    Belum dijelaskan secara detail siapa sosok ketiga wanita yang menjadi tersangka pembunuhan terhadap I Pande Gede Putra (53) tersebut.

    Namun disebut-sebut bila dua pelaku di antaranya memiliki hubungan dekat dengan korban.

    Dari hasil penyelidikan polisi, dugaan pembunuhan terhadap Pande Gede Putra terungkap setelah polisi menerima hasil autopsi dokter forensik RSUD Buleleng.

    Termasuk sejumlah petunjuk yang ditemukan personel Satuan Reskrim Polres Buleleng.

    Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika mengatakan berdasarkan hasil forensik dari RSUD Buleleng penyebab kematian Pande Gede Putra diduga karena dibunuh.

    “Informasinya demikian (korban pembunuhan),” kata AKP Gede Darma Diatmika saat dikonfirmasi, Rabu (12/2/2025).

    Tak hanya itu, AKP Diatmika juga mengatakan bahwa pelaku pembunuhan sudah diamankan. 

    Kendati demikian ia enggan menyebut secara detail.

    “Besok (Kamis) akan dirilis,” ucapnya. 

    Terpisah, Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP I Gusti Nyoman Jaya Widura saat dikonfirmasi mengungkapkan, setelah penemuan jenazah di ruas jalan Singaraja-Denpasar pada Senin (3/2/2025), pihaknya telah melakukan serangkaian penyelidikan. 

    Hasilnya, kini sudah ada tiga pelaku yang diamankan.

    Seluruhnya merupakan perempuan. 

    “Ketiga pelaku tersebut ditangkap pada Sabtu (8/2/2025) lalu. Ketiganya telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rutan Mapolres Buleleng sejak Minggu (9/2/2025) untuk proses penyidikan,” ucapnya. 

    Kasat Reskrim enggan menyebut secara detail, saat disinggung mengenai hubungan ketiga pelaku dengan korban.

    Ia mengatakan detail kasus ini akan diungkapkan dalam konferensi pers pada Kamis (13/2/2025). 

    “Detailnya kami sampaikan pada pers release besok,” kata dia. 

    Diberitakan sebelumnya, masyarakat Desa Pancasari dibuat geger dengan penemuan jenazah di kawasan hutan lindung, tepatnya di pinggir jalan jurusan Singaraja-Denpasar pada Senin (3/2/2025).

    Jenazah itu ditemukan dua warga sekitar pukul 14.00 Wita, setelah mendengar keributan monyet-monyet di sekitar hutan.

    Saat ditemukan korban dalam posisi telungkup dan tersangkut di tebing dengan kondisi mengenakan celana jeans dan kaos biru.

    Penemuan mayat pria tersebut pun viral setelah  foto jenazah bertato tersebut beredar di media sosial.

    Pihak Reskrim bersama Inafis Polres Buleleng kemudian melakukan olah TKP dan mengevakuasi mayat itu ke pinggir jalan. 

    Selanjutnya jenazah dibawa ke RSUD Buleleng untuk dilakukan proses identifikasi menggunakan alat INAFIS Portable System yang terhubung dengan Server Pusidentifikasi dan data e-KTP

    Berdasarkan hasil penyelidikan awal, polisi menemukan sejumlah kejanggalan, seperti tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

    Wajah korban tampak bengkak dengan hidung dan mulut yang hancur. 

    Hasil identifikasi sidik jari jenazah dengan data sidik jari e-KTP dinyatakan identik.

    Di mana data kedua sidik jari disimpulkan identik dengan identitas I Pande Gede Putra P.

    Ia merupakan karyawan swasta yang beralamat di jalan H Takwa, RT006/ 009, Kel. Jatimakmur, Kec. Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat. 

    Kendati beralamat di Kota Bekasi, almarhum ternyata kelahiran Desa Temesi, Kecamatan/Kabupaten Gianyar pada 11 Februari 1971. 

    (Tribunbali.com/ Muhammad Fredey Mercury/ Tribunnews.com)

  • Viral 4 WNA Buat Onar Aniaya Security di Badung Bali, Korban Alami Patah Gigi Hingga Luka Lebam – Halaman all

    Viral 4 WNA Buat Onar Aniaya Security di Badung Bali, Korban Alami Patah Gigi Hingga Luka Lebam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BADUNG – Viral empat Warga Negara Asing (WNA) berkelahi dengan sejumlah  security di Jalan Pantai Berawa, Banjar Berawa, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, Bali pada Selasa (11/2/2024) malam sekira pukul pukul 21.47 Wita.

    Peristiwa tersebut terjadi tepat di depan Finns Beach Club.

    Aksi brutal empat WNA tersebut pun viral setelah videonya beredar di media sosial.

    Dalam video berdurasi 26 detik itu 4 WNA berkelahi dengan security di tengah jalan.

    Terlihat dalam video, 3 WNA menghajar security dengan menggunakan batang bambu.

    Selain itu, ada juga WNA berambut panjang menyerang dengan memukul dari arah belakang.

    Terlihat empat WNA tersebut tidak menggunakan baju.

    Satu dari empat WNA tampak membawa tas gendong berwarna hitam tanpa menggunakan baju. 

    Video tersebut direkam seorang sopir dengan posisi masih di dalam kendaraannya.

    Arus lalu lintas pun macet buntut perkelahian di tengah jalan tersebut.

    Informasi yang dihimpun Tribun Bali, keributan itu awalnya terjadi di dalam Finns Beach Club.

    WNA yang terlibat perkelahian  tersebut membuat onar hingga berurusan dengan security tempat hiburan malam tersebut.

    Hanya saja setelah diamankan, WNA tersebut malah makin melunjak dan membuat keributan dengan security setempat. 

    “Itu kejadiannya kemarin di Finns Beach Club kemarin malam,” ujar seorang aparat kepolisian di Polsek Kuta Utara, Rabu (12/1/2025).

    Polisi yang enggan disebutkan namanya itu, mengaku, saat ini kasusnya sudah ditangani Polsek Kuta Utara.

    Kendati demikian pihaknya belum mengetahui pasti detail kronologisnya.

    “Yang jelas WNA itu juga pengunjung. Namun membuat onar hingga dikeluarkan dan malah mengajak ribut security,” ucapnya

    Sementara itu, Kasi Humas Polres Badung, Ipda Putu Sukarma mengakui jika keributan itu terjadi di Finns Beach Club pada Selasa (11/2/2025).

    Pihak Polsek Kuta Utara saat ini sedang melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

    Awal Mula Perkelahian

    Sementara itu, menurut pria rekan sesama security berinisial WAJ mengungkapkan, melihat keributan itu ia dan rekannya sesama security berusaha melerai WNA tersebut.

    Namun, WNA yang terlibat keributan malah mengacungkan jari tengah ke arah security.  

    Kemudian karena sudah diperingatkan beberapa kali tidak dihiraukan, dia bersama rekan security mengeluarkan pelaku karena membuat onar.

    “Saya bersama rekan menggiring pelaku keluar areal Finns Beach Club. Namun sesampainya di areal parkir Finns Beach Club pelaku mulai memberontak dan mulai memukul beberapa security,” ucap pria asal Desa Sobangan, Kecamatan Mengwi, Badung itu.

    Atas kejadian itu, sejumlah security yang ingin melerai pun dianiaya WNA tersebut.

    WNA yang berjumlah 4 orang itu membabi buta melakukan penganiayaan.

    Setelah selesai ribut mereka langsung kabur.

    Kendati demikian, saat ini kasus tersebut sudah dilaporkan dan sudah menjadi atensi Polsek Kuta Utara.

    Dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan yang dilakukan jajaran Reskrim Polsek Kuta Utara sejumlah Security mengalami luka-luka usai ribut dengan WNA. 

    Bahkan ada salah satu security dengan inisial KBYD sampai mengalami gigi bawah patah, hidung mengeluarkan darah, dan kepala belakang robek.

    KBYD pun akhirnya harus dilarikan dan dirawat di Klinik Hydro Medical Bali, Jalan Subak Sari, Banjar Tegal Gundul, Tibubeneng, Kuta Utara.

    Tidak hanya itu, polisi mencatat ada 4 security yang mengalami luka-luka.

    Salah satu security yakni dengan inisial GDW (30) yang tinggal di Jalan Pulau Serangan Denpasar itu menceritakan sekitar pukul 21.55 Wita yang saat itu ada di areal parkir parkir Finns Beach Club melihat WNA tersebut memberontak saat dikeluarkan dari Finns. 

    Bahkan dirinya selaku security berusaha mengamankan WNA tersebut dengan mengikat tangannya.

    Sayangnya, belum berhasil mengikat, tiba-tiba teman-teman WNA yang berjumlah 4 orang datang dan memukul dirinya serta memukul security yang lainnya.

    Bahkan saat itu GDW juga melihat para pelaku memukul dengan membabi-buta bahkan ada yang dipukul menggunakan kayu.

    “Jadi setelah sejumlah security dipukul, lalu mereka kabur dengan berlari ke arah utara yakni ke arah Jalan Pantai Berawa,” ujarnya kepada aparat kepolisian.

    Korban Alami Gigi Patah Hingga Mendapat Bekas Gigitan

    Kasi Humas Polres Badung Ipda Putu Sukarma menceritakan dari hasil pengecekan awal jajaran Satreskrim Polsek Kuta Utara ada 4 security yang mengalami luka-luka yakni dengan inisial KBYD mengalami gigi bawah patah, hidung mengeluarkan darah, dan kepala belakang robek.

    “Jadi satu security harus menjalani pemeriksaan medis dan dirawat di Klinik,” ujarnya.

    Sementara GDW yang merupakan saksi yang ikut pada kejadian itu mengalami bengkak di belakang telinga kiri dan luka lecet di pipi sebelah kiri.

    Selain itu, security dengan inisial LR mengalami luka gigitan di tangan kiri dan luka lecet di siku tangan kanan.

    Terakhir security dengan inisial GNAS mengalami luka lebam pada pipi bagian kanan. 

    “Jadi kejadiannya pada pukul 21.47 Wita dan sampai saat ini aparat kepolisian Polsek Kuta Utara masih melakukan penyelidikan lebih lanjut,” bebernya.

    Disinggung apakah WNA itu sudah diamankan, Ipda Sukarma mengaku polisi sudah mengantongi identitas WNA tersebut.

    Hanya saja saat ini dari laporan yang diterima masih melakukan pengejaran.

    “Tunggu dulu sebentar, WNA yang terlibat masih dalam penyelidikan. Semoga hari ini (kemarin) berhasil diamankan, dan akan kami sampaikan updatenya lebih lanjut,” ucapnya. 

    Penulis: I Komang Agus Aryanta

  • Kronologis Penemuan Mayat Pria Tanpa Kepala di Jombang, Sorenya Geger Temuan Kepala Tanpa Tubuh – Halaman all

    Kronologis Penemuan Mayat Pria Tanpa Kepala di Jombang, Sorenya Geger Temuan Kepala Tanpa Tubuh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG – Mayat pria tanpa kepala ditemukan di saluran irigasi, Desa Dukuharum, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu (12/2/2025) siang sekira pukul 12.00 WIB.

    Belum diketahui identitas dari mayat tanpa kepala tersebut.

    Namun, diperkirakan korban berusia 20-30 tahun.

    Belakangan, di lokasi lain, warga menemukan kepala manusia tanpa tubuh pada Rabu sore pukul 17.57 WIB.

    Kepala manusia tanpa tubuh tersebut ditemukan jauh dari lokasi penemuan mayat pria tanpa kepala, tepatnya di sekitar Kali Konto, dusun Kedung Lempuk, Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang.

    Kini mayat tanpa kepala dan kepala manusia tanpa tubuh sudah dievakuasi ke RSUD Jombang untuk diidentifikasi.

    Belum diketahui pasti ada tidaknya hubungan antara penemuan mayat tanpa kepala dan penemuan kepala manusia tanpa tubuh di Jombang tersebut.

    Kronologis Penemuan Mayat Tanpa Kepala

    Penemuan mayat pria tanpa kepala di Dukuharum, Jombang bermula saat ada seorang warga yang hendak memancing ikan di saluran irigasi.

    Warga yang menemukan pertama kali mayat pria tanpa kepala tersebut adalah Ahmad Alimin (57).

    Alimin mengatakan dirinya pertama kali melihat mayat tanpa kepala sekitar pukul 12.00 WIB.

    Saat ditemukan, mayat dalam posisi tengkurap, kaki dan tangannya masuk ke air di saluran irigasi. 

    Sementara punggung dan bagian belakang tubuhnya mengarah ke langit-langit tanpa kepala.

    Ia sempat mengira jasad manusia tersebut orang-orangan sawah. 

    “Saya kira orang-orangan sawah, tapi kok tidak ada kepalanya,” kata Alimin di lokasi kejadian.

    Ia pun sempat menghiraukan temuannya dan kemudian memberi tahu temannya.

    “Terus saya tinggal, saya tidak berani. Terus teman saya coba cek ternyata mayat tidak ada kepalanya,” ucapnya.

    Sementara itu, Kepala Dusun Dukuhmireng, Desa Dukuharum, Kecamatan Megaluh, Jombang, Retno Handayani mengatakan saat ditemukan kondisi mayat sudah membusuk dan tanpa busana.

    “Ditemukan oleh warga yang mau mancing. Sudah tanpa kepala dan tanpa busana. Mayat laki-laki dan sudah dalam kondisi membusuk,” ucap Retno.

    Penemuan Kepala Manusia Tanpa Tubuh

    Berselang beberapa jam dari penemuan mayat pria tanpa kepala, warga di tempat lain menemukan kepala manusia tanpa tubuh.

    Diduga kuat kepala manusia tersebut bagian dari mayat pria tanpa kepala yang ditemukan warga di Desa Dukuhharum.

    Kepala manusia tanpa tubuh tersebut ditemukan warga di sekitar Kali Konto, dusun Kedung Lempuk, Desa Pesantren. 

    Warga pertama kali menemukan kepala manusia tanpa tubuh tersebut sekitar pukul 17.57 WIB di pinggiran Kali Konto mengarah ke Sungai Brantas.

    Septa Eko Budianto, Relawan BPBD Kabupaten Jombang, menyebut  bahwa informasi temuan kepala manusia itu ia terima dari grup WhatsApp. 

    “Informasi pertama yang saya terima itu dari grup WhatsApp. Ada warga sekitar yang menemukan kepala manusia di sekitaran Kali Konto, Kecamatan Tembelang,” ucapnya saat dikonfirmasi di halaman Ruang Jenazah RSUD Jombang pada Rabu (12/2/2025).

    Saat ditemukan, kondisi kepala manusia tanpa tubuh itu sudah membusuk di bagian bawah leher. 

    Sedangkan wajahnya sudah sangat sulit dikenali. 

    “Yang saya lihat bagian kepala tadi laki-laki rambutnya sudah terlepas dari bagian kepala. Untuk rambutnya pendek,” ujarnya.

    Polisi Sebut Mayat Tanpa Kepala Sudah Lebih Dari 2 Hari

    Kapolres Jombang, AKBP Ardi Kurniawan sempat mendatangi lokasi penemuan mayat pria tanpa kepala di Desa Dukuharum, Kecamatan Megaluh. 

    Ia mengatakan, pihaknya saat ini sudah bergerak mengumpulkan sejumlah bukti-bukti di lokasi kejadian penemuan mayat.

    “Saat ini kita lakukan pengumpulan bukti-bukti di lokasi kejadian temuan mayat, sudah dibawa ke RSUD untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab kematian, termasuk juga untuk identitas,” kata Kapolres.

    “Ini masih kumpulkan bukti dan keterangan saksi termasuk dari pemilik sawah. Kita sudah sebar anggota untuk memastikan apakah ada keluarga yang hilang atau tidak pulang,” lanjut dia. 

    Ia membenarkan jika selain ditemukan tanpa kepala, mayat pria tersebut dalam kondisi tanpa busana.

    “Akan kita dalami agar segera terungkap. Secara umum mayat sudah lebih dari dua hari karena sudah kering, namun belum mengeluarkan bau menyengat,” ucapnya. 

    Pihak kepolisian sendiri belum bisa memastikan usia dan identitas korban.

    “Belum bisa dipastikan berapa usianya, masih kita lakukan autopsi,” ujarnya.

    Polisi Belum Bisa Pastikan Keterkaitan

    Terpisah, Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra berbicara soal penemuan kepala manusia tanpa tubuh di Kecamatan Tembelang, Jombang.

    Pihaknya belum bisa memastikan apakah kepala manusia tersebut merupakan bagian tubuh dari mayat pria tanpa kepala yang ditemukan di Kecamatan Megaluh. 

    “Memang benar dari informasi yang kami terima ada warga sekitar yang menemukan kepala manusia saat ini masih kami dalami, kami selidiki, kami lakukan autopsi terlebih dahulu, sehingga kami belum bisa memastikan apakah kepala tersebut merupakan bagian tubuh dari mayat yang ditemukan di Megaluh,” ungkapnya. 

    Ia menjabarkan, bagian kepala tersebut ditemukan di pinggiran Sungai Brantas, terdampar dan mengeluarkan bau busuk yang tercium masyarakat. 

    “Kepala itu tadi ditemukan di pinggir Sungai Brantas di desa setempat. Terdampar sehingga masyarakat saja itu mungkin mencium bau yang tidak sedap masyarakat melihat dan menemukan kepala tersebut,” ucapnya. 

    “Kondisinya sudah penuh dengan belatung sehingga berharap dengan hasil autopsi nanti bisa memastikan apakah benar kepala ini merupakan bagian tubuh dari mayat yang sebelumnya kita temukan di Megaluh yang tanpa kepala,” katanya. 

    Pihaknya juga belum memastikan apakah kepala manusia yang ditemukan itu berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. 

    “Secara kasat mata kami belum berani menyimpulkan, karena masih autopsi. Proses autopsi juga masih berjalan sehingga kami belum bisa memberikan informasi yang pasti. Teman-teman mohon bersabar dulu,” pungkasnya. 

    (Tribunmataraman.com/ Anggit Puji Widodo)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribunmataraman.com dengan judul Update Temuan Mayat Tanpa Kepala di Jombang, Ditemukan Bagian Kepala di Tepi Kali Konto Tembelang

  • Gempa Bumi Magnitudo 3,1 Guncang Bayah Banten, Getarannya Terasa Hingga Bogor – Halaman all

    Gempa Bumi Magnitudo 3,1 Guncang Bayah Banten, Getarannya Terasa Hingga Bogor – Halaman all

    Titik gempa bumi tersebut berdasarkan info di akun resmi X(twitter) BMKG terjadi di wilayah Bayah, Banten dengan kedalaman 10 kilometer.

    Tayang: Kamis, 13 Februari 2025 01:28 WIB

    BNPB

    GEMPA DINIHARI DI BANTEN – Ilustrasi gempa bumi.

    Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 3.1 mengguncang Provinsi Banten. Gempa terjadi pada Kamis(13/2/2025) dinihari sekitar pukul 00.27 WIB.

    Titik gempa bumi tersebut berdasarkan info di akun resmi X(twitter) BMKG terjadi di wilayah Bayah, Banten dengan kedalaman 10 kilometer bawah permukaan laut. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 3.1 mengguncang Provinsi Banten. Gempa terjadi pada Kamis(13/2/2025) dinihari sekitar pukul 00.27 WIB.

    Titik gempa bumi tersebut berdasarkan info di akun resmi X(twitter) BMKG terjadi di wilayah Kecamatan Bayah, Banten dengan kedalaman 10 kilometer bawah permukaan laut.

    Titik gempa berada di 6.79 Lintang Selatan, 106.37 Bujur Timur. Belum diketahui apakah gempa ini berpotensi tsunami atau tidak.

    Sementara itu seorang warga di Bogor, Jawa Barat bernama Yayan mengaku sempat merasakan goyangan gempa di Banten tersebut.

    “Tadi terasa sebentar goyang lampu,” ujar Yayan.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Pria di Sumut Tewas Disiram Air Keras Saat Jalan Bareng Teman Wanita, Berikut Kronologisnya – Halaman all

    Pria di Sumut Tewas Disiram Air Keras Saat Jalan Bareng Teman Wanita, Berikut Kronologisnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MEDAN – Abdi Karir alias Buyung (47) tewas setelah disiram air keras oleh orang tak dikenal di Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).

    Peristiwa yang menimpa warga Kecamatan Medan Timur tersebut, terjadi saat korban sedang mengendarai sepeda motor dan membonceng teman perempuannya, Selasa (11/2/2025).

    Kapolsek Medan Tembung Kompol Jhonson Sitompul mengungkap kronologis kejadian yang dialami Abdi bersama teman wanitanya.

    Peristiwa bermula saat Abdi bersama teman perempuannya yang diduga istri sirinya berada di warung tuak.

    Setelah itu keduanya berboncengan menggunakan sepeda motor hendak pulang ke rumahnya.

    Di perjalanan, diduga muncul orang tak dikenal melaju menggunakan sepeda motor dari arah berlawanan.

    Terduga pelaku pun langsung menyiramkan air keras ke arah korban.

    Akibat siraman cairan tersebut, tubuh Abdi melepuh hingga akhirnya meninggal dunia.

    Sedangkan rekan perempuannya hanya terkena cairan di bagian tangannya.

    “Di situ lah korban diduga disiram air keras. Istrinya itu juga kena di bagian tangan kanan,” kata Jhonson, Rabu (12/2/2025). 

    Menurut Jhonson korban sempat dibawa ke rumah sakit sesaat setelah kejadian.

    Namun sayangnya nyawa korban tak tertolong.

    “Sempat dibawa ke rumah sakit, tapi meninggal dunia,”kata Jhonson.

    Jhonson menyebut sampai saat ini pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut.

    Polsek Medan Tembung bekerja sama dengan Bidang Laboratorium Forensik (Labfor) kini melakukan pemeriksaan terhadap cairan yang membuat Abdi tewas.

    Selain itu, RS Bhayangkara TK II Medan pun melakukan autopsi terhadap tubuh korban.

    “Kini, masih memburu para pelaku. Ada empat saksi yang sudah diperiksa. Perkembangan lebih lanjut nanti akan disampaikan,” kata dia.

    Penulis: Fredy Santoso

  • Profil Ajai Ismail, Waket DPRD Langkat Berharta Janggal, Cuma Rp20 Juta dan Pernah Minus Rp677 Juta – Halaman all

    Profil Ajai Ismail, Waket DPRD Langkat Berharta Janggal, Cuma Rp20 Juta dan Pernah Minus Rp677 Juta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut profil Ajai Ismail Wakil Ketua DPRD Langkat yang harta kekayaannya janggal, bahkan pernah minus Rp600 juta.

    Nama Ajai Ismail kini mendapat perhatian lebih dari masyarakat.

    Hal ini dikarenakan adanya kejanggalan harta yang dimiliki oleh Ajai Ismail.

    Yang mana Ajai Ismail yang notabene merupakan Wakil Ketua DPRD yang saat ini memasuki periode kedua dan juga seorang pengusaha besar di Kabupaten Langkat, ia hanya memiliki harta Rp 20 juta saja.

    Bahkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN yang ditelusuri Tribunnews, Ajai Ismail juga tidak memiliki mobil dan tanah.

    Lebih mencengangkan lagi, harta kekayaan Wakil Ketua DPRD Langkat ini pernah minus Rp600 juta lebih di tahun 2020 dan 2021.

    Berikut LHKPN Ajai Ismail dari periodik 2020 hingga 2023 :

    LHKPN Ajai Ismail yang Dilaporkan pada 30 Maret 2021/Periodik – 2020

    II. DATA HARTA

    A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. —-

    B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. —-

    C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. —-

    D. SURAT BERHARGA Rp. —-

    E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 6.000.000

    F. HARTA LAINNYA Rp. —-

    Sub Total Rp. 6.000.000

    III. HUTANG Rp. 683.425.898

    IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 677.425.898

    LHKPN Ajai Ismail yang Dilaporkan pada 11 Agustus 2022/Periodik – 2021

    II. DATA HARTA

    A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. —-

    B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. —-

    C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. —-

    D. SURAT BERHARGA Rp. —-

    E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 6.000.000

    F. HARTA LAINNYA Rp. —-

    Sub Total Rp. 6.000.000

    III. HUTANG Rp. 681.851.912

    IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 675.851.912

    LHKPN Ajai Ismail yang Dilaporkan pada 24 Mei 2023/Periodik – 2022

    II. DATA HARTA

    A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. —-

    B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. —-

    C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. —-

    D. SURAT BERHARGA Rp. —-

    E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 6.000.000

    F. HARTA LAINNYA Rp. —-

    Sub Total Rp. 6.000.000

    III. HUTANG Rp. 389.629.664

    IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 383.629.664

    LHKPN Ajai Ismail yang Dilaporkan pada 6 Mei 2024/Periodik – 2023

    II. DATA HARTA

    A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. —-

    B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. —-

    C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. —-

    D. SURAT BERHARGA Rp. —-

    E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 20.000.000

    F. HARTA LAINNYA Rp. —-

    Sub Total Rp. 20.000.000

    III. HUTANG Rp. —-

    IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 20.000.000

    Klarifikasi

    Merespons soal harta kekayaannya yang dinilai janggal, Ajai mengatakan ada kesalahan admin dalam pelaporannya.

    “Kesalahan admin. Cuman admin kita udah komunikasi dengan petugas admin yg di KPK nanti diperbaiki di 2024,” ujar Ajai, Rabu (12/2/2025), mengutip Tribun-Medan.com.

    “Mereka (KPK) juga orang pintar pasti ngertilah masa harta saya untuk belik handphone yang model enggak cukup,” sambungnya. 

    Disinggung soal LHKPN tahun 2019 yang bernilai hanya Rp 6 juta apakah itu kesalahan admin juga, Ajai tak menggubrisnya. 

    Profil

    Data pribadi Ajai Ismail tidak banyak diketahui.

    Ajai Ismail diketahui memiliki tiga anak.

    Anak Ajai Ismail saat ini pun menjabat sebagai anggota DPRD dari NasDem.

    Anak Ajai Ismail merupakan 2 anggota DPRD Langkat dan 1 anggota DPRD Sumut. 

    Ketiga anak Ajai Ismail tersebut beranama adalah Ricky Anthony, Ristya Chayani, dan Muhammad Rio, dilansir Tribun Medan.

    Yang paling jelas, Ajai Ismail merupakan Wakil Ketua DPRD Langkat.

    Namanya juga diketahui masuk ke dalam daftar anggota DPRD Langkat sejak periode 2019-2024. 

    (TRIBUNNEWS/Ika Wahyuningsih)