Category: Tribunnews.com Regional

  • Anak Pukuli Ibu Kandung di Tanjungbalai, Pelaku Marah Tak Diberi Uang untuk Beli Sabu – Halaman all

    Anak Pukuli Ibu Kandung di Tanjungbalai, Pelaku Marah Tak Diberi Uang untuk Beli Sabu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Tanjungbalai – Seorang pria berinisial Dandi (26) ditangkap oleh Polsek Tanjungbalai Utara setelah menganiaya ibu kandungnya sendiri.

    Insiden ini terjadi akibat Dandi marah karena tidak diberikan uang untuk membeli narkoba jenis sabu.

    Kejadian tersebut berlangsung pada pagi hari, Jumat (31/1/2025).

    Menurut keterangan AKP Ahmad Dahlan Panjaitan, Kasi Humas Polres Tanjungbalai, pelaku baru keluar dari kamar dan langsung memukul kepala ibunya dengan menggunakan benda tumpul.

    “Ibunya baru pulang dan pelaku langsung menyerang,” ujar Ahmad Dahlan.

    Akibat penganiayaan ini, ibu Dandi mengalami luka lebam di tangan dan punggung serta luka robek di kepala.

    Korban kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib dan meminta agar pelaku diamankan.

    Penangkapan dan Pengakuan Pelaku

    Setelah menerima laporan, petugas yang sedang piket segera melakukan penangkapan terhadap Dandi.

    Kapolsek Tanjungbalai Utara, Ronny, menjelaskan bahwa setelah dilakukan pemeriksaan, pelaku diduga melakukan tindakan tersebut akibat kecanduan narkoba.

    “Kami melakukan tes urine dan tersangka positif sabu,” jelas Ronny.

    Dandi mengaku sering meminta uang sebesar Rp 30.000 kepada ibunya untuk membeli sabu. “Kalau tidak diberikan, dia akan mengamuk dan menganiaya ibunya,” tambah Ronny.

    Saat ini, Dandi telah diamankan di Mapolsek Tanjungbalai Utara untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

    (Tribun-Medan.com/Alif Al Qadri Harahap)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Viral Pegawai Imigrasi Pekanbaru Diduga Selingkuh dengan Rekan Kerja, Istri Sah Lapor Polisi – Halaman all

    Viral Pegawai Imigrasi Pekanbaru Diduga Selingkuh dengan Rekan Kerja, Istri Sah Lapor Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Pekanbaru – Seorang pegawai di Kanwil Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia (Kemenimipas) Riau, berinisial AN, diduga terlibat perselingkuhan dengan rekan kerjanya yang berinisial RA.

    Kasus ini menjadi viral setelah istri sah AN, yang dikenal dengan inisial KO, menggerebek keduanya di dalam mobil.

    Kejadian tersebut berlangsung pada Minggu, 16 Februari 2025, di Jalan HR Subrantas, Pekanbaru.

    KO memergoki suaminya, AN, bersama RA di dalam mobil Grand Livina dengan nomor polisi BM 1284 HO.

    Dalam video yang beredar di media sosial, KO terlihat menunjuk-nunjuk ke arah mobil tempat AN dan RA berada.

    Laporan ke Polisi

    Setelah kejadian tersebut, KO melaporkan suaminya ke Polresta Pekanbaru.

    Namun, laporan yang diajukan bukan terkait dugaan perselingkuhan, melainkan dugaan penganiayaan.

    “Memang sudah kita terima laporannya dari korban inisial KO dalam bentuk laporan penganiayaan Pasal 351. Korban ditabrak yang diduga dilakukan oleh suaminya,” kata Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra, pada Senin, 17 Februari 2025.

    Bery menjelaskan, insiden ini bermula saat KO mengikuti mobil yang dikendarai oleh AN dan RA hingga ke wilayah Tabek Gadang, Kecamatan Bina Widya, Pekanbaru.

    Saat berusaha menghentikan mobil tersebut dengan berdiri di depan kendaraan, KO malah ditabrak, yang mengakibatkan luka-luka.

    “Korban mengalami luka akibat ditabrak mobil Grand Livina warna hitam. Kejadian ini juga disaksikan oleh suami RA, yang berinisial OM,” tambah Bery.

    Laporan ini tercatat dengan Nomor LPB/177/II/2025/SPKT/POLRESTA PEKANBARU/POLDA RIAU, dan kasus ini dikategorikan sebagai tindak pidana penganiayaan sesuai dengan Pasal 351 KUHP.

    Kasus dugaan perselingkuhan dan penganiayaan ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

    (TribunPekanbaru.com/Rizky Armanda)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kesaksian Warga saat Dump Truk Terobos Palang Pintu Hingga Ditabrak KA Logawa, Sang Sopir Tewas – Halaman all

    Kesaksian Warga saat Dump Truk Terobos Palang Pintu Hingga Ditabrak KA Logawa, Sang Sopir Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JEMBER – Sopir Erpan (35) tewas setelah dump truk yang dikemudikannya tertabrak Kereta Api (KA) Logawa di perlintasan sebidang kawasan Kelurahan Baratan Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Senin (17/2/2025). 

    Sementara Jumadi, penumpang dump truk tersebut terluka.

    Korban masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember akibat kecelakaan ini. 

    Body samping kiri dump truk bernomor polisi (Nopol) P-87xx-OP itu remuk usai ditabrak KA Logawa nomor lokomotif CC 203 9505.

    Suto, seorang saksi menyatakan, kendaraan korban melintas dari arah Rembangan menuju jalan raya Slamet Riyadi untuk melintasi rel kereta sekira pukul 08.27 WIB. 

    “Sementara dari arah utara ada kereta Logawa 250 melintas di waktu bersamaan,” ujarnya. 

    Menurutnya, petugas penjaga palang pintu sudah mencoba mengadang laju kendaraan korban, namun truk itu malah menambah kecepatannya dan menerobos palang pintu perlintasan. 

    “Pintu perlintasan sudah ditutup tapi tetap memaksa, akhirnya nabrak palang pintu besi kemudian ditabrak kereta,” kata Suto, penjaga perlintasan kereta di Kilometer kilometer 201+6/7 petak jalan antara Stasiun Arjasa – Stasiun Jember. 

    Suto mengatakan, kereta api tersebut sempat berhenti beberapa menit setelah menabrak dum truk.

    Kemudian lokomotif ini melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Jember. 

    “Kedua korban merupakan warga Dusun Rayap Desa Kemuning lor kecamatan Arjasa Jember, kini masih dibawa di rumah sakit,” ucapnya. 

    Sementara, Manager Hukum dan Humas PT KAI Daop (Daerah Operasi) 9 Jember Cahyo Widiantoro, menambahkan KA Logawa yang mengalami kecelakaan tersebut melakukan perjalanan untuk relasi Banyuwangi – Purwokerto. 

    “Kecelakaan menyebabkan perjalanan kereta api mengalami keterlambatan 19 menit. Kami minta maaf kepada konsumen atas keterlambatan ini,” tambahnya. 

  • Kelanjutan 2 ASN Imigrasi Pekanbaru Kepergok Selingkuh di Mobil, Istri Sah Justru Lapor Pasal 351 – Halaman all

    Kelanjutan 2 ASN Imigrasi Pekanbaru Kepergok Selingkuh di Mobil, Istri Sah Justru Lapor Pasal 351 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Insiden yang melibatkan dua Aparatur Sipil Negara (ASN) di Imigrasi Pekanbaru ini telah membuat heboh media sosial.

    Istri dari salah satu ASN, yang berinisial KO, melabrak suaminya, AN, yang diduga sedang berselingkuh dengan rekan kerjanya yang berinisial RA.

    Kejadian ini terjadi pada Minggu, 16 Februari 2025, di Jalan HR Soebrantas Pekanbaru, dekat Simpang Tabek Gadang.

    Istri yang marah ini memergoki suaminya yang sedang berada di dalam mobil bersama RA.

    Dalam video yang beredar di media sosial, KO tampak mengadang mobil suaminya dan menyampaikan kemarahannya secara langsung.

    Setelah kejadian tersebut, KO melapor ke Polresta Pekanbaru dengan tuduhan dugaan penganiayaan.

    Kabid Humas Polda Riau, Kombes Anom Karibianto, mengungkapkan bahwa KO mengalami insiden ditabrak mobil yang dikemudikan oleh RA, yang juga merupakan rekan kerjanya.

    “Korban KO melapor ke Polresta Pekanbaru terkait penganiayaan sesuai dengan Pasal 351 KUHP. Korban ditabrak mobil yang dikemudikan oleh RA,” jelas Anom.

    Pihak kepolisian telah menerima laporan tersebut dan saat ini masih dalam tahap penyelidikan.

    Dalam video yang beredar, tampak KO yang mengenakan baju merah dan berkerudung hitam, marah-marah kepada AN.

    Ia mempertanyakan keberadaan suaminya yang pergi dengan alasan menemani Kakanwil Kemenkumham Riau ke Pelalawan, namun sebenarnya dia pergi bersama RA.

    “Kau pergi ke Pelalawan sama Kakanwil? Rupanya kau pergi sama cewek ke Bukittinggi. Otak kau di mana? Anak kau berdua menunggu di rumah,” teriak KO dengan emosi.

    Sementara itu, OI, suami dari RA, ikut campur dan meminta orang-orang di sekitar untuk memviralkan kejadian tersebut.

    Setelah berupaya untuk mengekspresikan kemarahannya, KO akhirnya mengambil batu dan memecahkan kaca mobil.

    Sementara itu, AN dan RA di dalam mobil tampak tidak berani keluar meskipun sudah diminta oleh KO dan OI.

    Mereka tetap bertahan di dalam mobil meskipun situasi semakin tegang.

    “Viralkan ini pegawai imigrasi,” teriak OI, menambahkan intensitas drama tersebut.

    Kejadian ini semakin memicu perhatian publik dan menjadi pembicaraan hangat di media sosial.

    Kasus ini menunjukkan betapa tinggi perhatian publik terhadap perilaku ASN dan dampaknya terhadap reputasi institusi pemerintahan.

    Kejadian ini tidak hanya menjadi sorotan karena tindakan selingkuh, tetapi juga karena kekerasan yang terjadi saat konflik emosional tersebut.

    Sampai saat ini, kasus ini masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian, dan publik menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai langkah-langkah hukum yang akan diambil.

    Kejadian seperti ini menjadi pengingat akan pentingnya etika dan tanggung jawab sebagai pegawai negeri di mata masyarakat.

    (Tribunpekanbaru.com/Kompas.com)

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul KO Istri yang Viral Labrak Suami Pegawai Imigrasi Pekanbaru Diduga Selingkuh Lapor Polisi

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Viral, Puluhan Anak SD Diduga Racik Miras Oplosan ‘Es Moni’, Tertunduk saat Diinterogasi Guru – Halaman all

    Viral, Puluhan Anak SD Diduga Racik Miras Oplosan ‘Es Moni’, Tertunduk saat Diinterogasi Guru – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Video 20-an siswa sekolah dasar (SD) diinterogasi guru di sekolah, karena diduga telah meracik minuman keras (miras) oplosan “Es Moni”, viral di media sosial.  

    Dalam video berdurasi 1 menit yang diunggah akun @Heraloebss di platform X (Twitter) itu, guru mencecar pertanyaan kepada satu per satu muridnya itu.

    Para anak SD yang masih mengenakan seragam itu tampak tertunduk.

    Namun, sesekali mereka saling menyangkal saat temannya memberikan pengakuan kepada guru yang menanyakannya. 

    Viral di media sosial video anak SD yang dipanggil oleh gurunya gegara diduga mengoplos minuman keras.

    Terdengar suara seorang guru yang menanyakan apakah minuman oplosan tersebut dicampur dengan obat tertentu hingga pemutih, seperti Extrajoss.

    “Oplosannya ono campuran obat?” suara yang diduga seorang guru.

    Seorang siswa kemudian menjawab, “Iya, ada.” 

    Namun, jawaban itu langsung disanggah teman lainnya, “Ora ono, endi..?.”

    Video tersebut pun mengundangan keprihatinan netizen.

    Pasalnya, anak-anak di bawah umur tersebut mampu menjelaskan cara mencampur miras dengan berbagai bahan tambahan.

    Unggahan tersebut juga menyinggung tentang penjual minuman kemasan yang menjual miras oplosan ke bocah SD di Kediri 2024 lalu.

    “Sebelumnya, Pria Kota Kediri Tertangkap Tangan Jual Minuman Oplosan ke Anak di Bawah Umur (2024).

    Kini, Anak SD sudah bisa bikin minuman Oplosan Sendiri (2025). Se-rusak ini generasi emas Indonesia, miris!” tulis @Heraloebss, Senin (17/2/2025).

    Es Moni Berbahan Dasar Arak

    Tak hanya di Kediri, miras oplosan beredar di Kabupaten Demak, Jawa Tengah dengan nama Es Moni.

    Es moni yang digadrung pemuda Kabupaten Demak tersebut dibuat dari bahan arak tradisional.

    Minuman ini memadukan arak tradisional dengan minuman energi sachet, menciptakan sensasi yang menggoda tetapi sangat berisiko bagi kesehatan.

    Dijual dengan harga terjangkau, sekitar Rp 8.000 hingga Rp 10.000, Es Moni dengan cepat menarik perhatian pemuda dan menjadi tren di daerah tersebut.

    Minuman ini biasanya disajikan dalam gelas cup menyerupai es teh jumbo atau minuman kemasan lain, memberikan kesan seolah-olah itu adalah minuman segar biasa.

    Namun, di balik popularitasnya, minuman ini mengandung campuran arak tradisional yang didapat dari Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

    RAZIA MIRAS OPLOSAN – Petugas Satpol PP Demak merazia warung minuman yang kedapatan menjual minuman keras (miras) oplosan Es Moni di wilayah Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin (9/9/2024). (Dok. Satpol PP Demak via Kompas.com)

    Menurut Plt Kepala Satpol PP Demak, Agus Sukiyono, pihaknya sudah mengetahui dengan jelas bahan dasar pembuatan Es Moni tersebut.

    “Dari arak tradisional dan ini yang membuat saya telusuri, Purwodadi, Grobogan,” ungkap Agus saat dikonfirmasi oleh Kompas.com pada Senin (19/8/2024).

    Agus juga mengklaim bahwa pihaknya telah mengidentifikasi pembuat dan pengedar arak ini, namun mengaku kesulitan menangkap mereka karena lokasi mereka berada di luar daerah Demak.

    Menyikapi situasi ini, Satpol PP Demak rutin menggelar razia untuk memburu penjual Es Moni dan miras lainnya. Sejauh ini, ribuan botol miras ilegal, termasuk puluhan botol bekas air mineral yang digunakan untuk wadah arak, telah diamankan.

    Tak hanya itu, sejumlah toko yang terlibat dalam peracikan Es Moni dan penjualan miras di sepanjang jalan Pantura Demak, seperti Kracaan, Trengguli, Kebonagung, dan Dempet, sudah ditutup.

    “Kita udah tutup semua itu bisa dilihat, sepanjang jalan Kracaan hingga Trengguli. Kemarin kita operasi lagi tuh di Kebonagung sama Dempet, kita ambil semua tutup akhirnya,” tegas Agus. 

    Dengan maraknya peredaran minuman berbahaya seperti Es Moni, Satpol PP Demak terus berupaya menekan distribusinya agar tidak semakin meluas, dan mengingatkan masyarakat akan bahaya mengonsumsi minuman oplosan yang dapat merusak kesehatan.

     

  • Ini 6 Tuntutan Pelajar Tolak Program Makan Bergizi Gratis di Papua: Hentikan Keterlibatan Aparat – Halaman all

    Ini 6 Tuntutan Pelajar Tolak Program Makan Bergizi Gratis di Papua: Hentikan Keterlibatan Aparat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA –  Solidaritas Pelajar West Papua (SPWP) menggelar aksi unjuk rasa menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin, (17/2/2025).

    Ribuan pelajar yang tergabung dalam SPWP tersebut menggelar aksi serentak di delapan kota dan kabupaten di Papua.

    Aksi serentak ini berlangsung di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Yalimo, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Pegunungan Bintang, dan Kabupaten Mimika. 

    Para pelajar menyampaikan tuntutan mereka dengan tegas, menyatakan bahwa alokasi dana yang besar untuk program MBG lebih baik digunakan untuk pendidikan gratis serta peningkatan fasilitas sekolah.

    “Kami menolak makanan gratis, kalau bisa gratiskan pendidikan,” Koordinator Aksi, Ainus Yalak, yang berada di kota Jayapura papua.

    Para demonstran juga menuntut agar dana MBG dialihkan untuk mengatasi tingginya angka buta huruf di Papua, yang menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 12,84 persen pada tahun 2023.

    Program MBG yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sejak 6 Januari 2025 bertujuan memberikan makanan bergizi kepada pelajar.

    Namun, para pelajar di Papua menilai bahwa program ini tidak menyentuh masalah utama di wilayah mereka, seperti minimnya akses pendidikan dan kurangnya kesejahteraan guru.

    Para demonstran juga menyoroti kasus-kasus keracunan akibat program MBG di beberapa daerah, seperti di Sukoharjo dan Nganjuk, yang menurut mereka membuktikan bahwa program ini belum siap diterapkan secara luas.

    Selain menolak MBG, mereka juga mengecam keterlibatan aparat keamanan dalam distribusi makanan di wilayah pedalaman Papua.

    “Hentikan pemaksaan pembagian makanan dengan melibatkan militer dan kepolisian di sekolah-sekolah kami,” kata seorang orator di kota jayapura. 

    Dalam pernyataan resmi, SPWP mengajukan tuntutan utama sebagai berikut:

    1. Menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh sekolah di Papua.

    2. Meminta pemerintah mengevaluasi dan mengalihkan anggaran MBG untuk pendidikan gratis.

    3. Meningkatkan fasilitas sekolah dan kesejahteraan tenaga pendidik di Papua.

    4. Menghentikan keterlibatan aparat keamanan dalam program MBG di daerah pedalaman dan konflik.

    5 Menghentikan intimidasi terhadap siswa yang menolak MBG

    6. Jika tuntutan tidak dipenuhi, akan ada aksi lanjutan dengan skala lebih besar.

    Penulis: Yulianus Magai

  • Swasembada Gula Konsumsi, PTPN Group Akan Aktifkan Kembali Pabrik Gula yang Lama Tak Beroperasi – Halaman all

    Swasembada Gula Konsumsi, PTPN Group Akan Aktifkan Kembali Pabrik Gula yang Lama Tak Beroperasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui anak usahanya, PT Sinergi Gula Nusatara (SGN), akan mengaktifkan kembali sejumlah pabrik gula (PG) yang telah lama tidak beroperasi (dorman).

    Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan produksi gula nasional sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap impor.

    Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam mewujudkan swasembada gula konsumsi.

    Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, menyampaikan bahwa pada musim giling tahun 2025, pabrik gula pertama yang akan diaktifkan kembali adalah PG Bone di Sulawesi.

    Saat ini, berbagai persiapan telah dilakukan, mulai dari penataan sumber daya manusia sesuai kebutuhan operasional, kesiapan fasilitas pabrik (off farm), hingga koordinasi dengan PG Camming terkait distribusi bahan baku tebu yang akan digiling di PG Bone. 

    “Untuk tahun 2026 direncanakan PG lainnya akan diaktifkan kembali, yaitu PG Sei Semayang. Pelaksanaannya akan terus dimonitor dan dievaluasi,” ujar Ghani di Jakarta, Senin (17/2/2025). 

    PT SGN sebagai entitas khusus yang dibentuk PTPN untuk mengelola industri gula di Indonesia, akan menangani proses reaktivasi pabrik, daftar pabrik gula yang akan di-reaktivasi, hingga kapasitas olah tebu.

    Ghani menambahkan bahwa reaktivasi pabrik gula ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang lebih luas, seperti menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar, meningkatkan kesejahteraan petani tebu, serta mendukung perkembangan sektor agribisnis lokal.

    “Pabrik gula yang diaktifkan kembali akan dilengkapi dengan modernisasi teknologi agar lebih efisien dan produktif. Kami juga akan mengoptimalkan rantai pasok dari hulu ke hilir guna meningkatkan daya saing industri gula nasional,” jelasnya.

    PTPN Group berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan produksi gula dengan manajemen yang lebih profesional serta meningkatkan efisiensi operasional guna mendukung stabilitas harga gula di pasar domestik.

    “Kami dan PT SGN telah menyusun roadmap reaktivasi pabrik gula secara bertahap, yang akan melibatkan investasi serta kerja sama dengan berbagai pihak terkait guna memastikan keberlanjutan dan keberhasilan program ini,” tutup Ghani.

    Sementara itu Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara menambahkan upaya pihaknya mewujudkan nawacita pemerintahan melalui swasembada gula nasional dengan mengaktifkan kembali beberapa pabrik gula yang dalam status standby untuk mengejar target produksi sesuai roadmap.

    ”Selain PG Bone dan PG Sei Semayang, selanjutnya kami rencanakan PG Tasikmadu di tahun 2027 serta PG Pangka pada tahun 2028 nanti”, ungkap Mahmudi.

    Mahmudi menambahkan selain membuka kembali PG yang dormain, program intensifikasi dan perluasan lahan tebu juga akan menjadi fokus SGN.

    Diantaranya melalui program penguatan tebu rakyat, pihaknya telah menyiapkan 2.150 satgas pendamping penguatan tebu rakyat, program perbaikan ratoon tebu rakyat dengan tujuan peningkatan produktivitas tanaman tebu petani serta penyediaan benih unggul untuk mendukung program program ratoon, penataan organisasi petani untuk memudahkan kemudahan koordinasi, akses pendanaan dan penguatan kemitraan dengan pabrik gula, peningkatan rendemen melalui penataan varietas dengan varietas unggul yakni benih masak awal, tengah dan akhir proporsional masingmasing sebesar 30 persen: 40%: 30% serta digitalisasi Ekosistem Tebu Rakyat dengan meluncurkan aplikasi ETERA berbasis android sebagai solusi untuk meningkatkan jumlah petani, produktivitas tebu, efektivitas dan efisiensi bagi para stakeholder dalam proses operasional.

    ”Kami juga menggandeng kementerian terkait untuk membuka akses pendanaan bagi petani tebu yang sebelumnya terkendala plafon, kini dapat mengakses KUR Khusus kluster petani tebu yang tidak lagi dibatasi plafon, dan hal ini sangat membantu sekali bagi pemenuhan kebutuhan modal kerja petani tebu”, jelas Mahmudi.

  • Diduga Rem Blong, Bus Setia Usaha Tabrak Kios Es Teh di Karanganyar, 1 Orang Tewas – Halaman all

    Diduga Rem Blong, Bus Setia Usaha Tabrak Kios Es Teh di Karanganyar, 1 Orang Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kecelakaan tunggal yang melibatkan Bus Setia Usaha terjadi di Jalan Lawu, tepatnya di depan minimarket Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (17/2/2025) sekira pukul 13:20 WIB.

    Kecelakaan ini mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan satu orang lainnya mengalami luka-luka.

    Relawan Lintas Tawangmangu, Realita Sutrisno Al Fatih, menyatakan penyebab kecelakaan tersebut diduga akibat rem blong pada bus pariwisata.

    “Penyebab kecelakaan tunggal itu karena rem blong,” ungkap Sutrisno.

    Korban meninggal dunia diketahui bernama Edi Witanto, seorang warga Desa Seloromo, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar.

    Sementara itu, pemilik kios yang ditabrak adalah warga Dusun Pancot, Desa Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu.

    Menurut informasi dari Kasatlantas Polres Karanganyar, AKP Agista Ryan Mulyanto, yang diwakili oleh Kanit Gakkum Polres Karanganyar, Iptu Sukarno Yudho, terdapat dua korban dalam kecelakaan ini.

    Edi Witanto meninggal dunia dengan luka di kepala, sedangkan Nicko Candra Hermawan, seorang penumpang bus berusia 29 tahun, mengalami luka di kaki.

    Jenazah Edi Witanto telah dibawa ke RSUD Kartini Karanganyar untuk diautopsi, sementara Nicko Candra Hermawan mendapatkan perawatan medis atas luka yang dialaminya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Oknum Guru SD di Merangin Jambi Dilaporkan ke Polisi Karena Diduga Tendang Murid – Halaman all

    Oknum Guru SD di Merangin Jambi Dilaporkan ke Polisi Karena Diduga Tendang Murid – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANGKO – Seorang oknum guru berinisial M di SDN 253 Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi dilaporkan terkait dugaan kekerasan kepada murid, MH.

    Dugaan kekerasan itu terjadi pada Kamis (13/2/2025) saat pelajaran PJOK di kelas.

    Kepala Sekolah SDN 253 Bangko, Susmarni mengatakan pihak korban telah melaporkan kejadian itu ke UPTD PPA Kabupaten Merangin yang kemudian diteruskan ke Polres Merangin.

    “Ya, kemarin pihak orang tua korban sudah melaporkan ke UPTD PPA Dinas Sosial dan membuat laporan ke polisi,” kata Susmarni, Senin (17/2).

    Dia menjelaskan bahwa pihak sekolah sudah memanggil oknum guru tersebut guna dimintai keterangan.

    “Kami tidak boleh sepihak dalam menyelesaikan masalah ini. Kami harus adil, baik dari pihak orang tua siswa maupun oknum guru,” ujarnya. 

    Susmarni juga menambahkan bahwa UPTD PPA Dinas Sosial Merangin telah memanggil pihak terkait, dan selanjutnya akan dilakukan pemanggilan oleh Polres Merangin.

    Kronologis

    M menceritakan kronologi kejadian. Menurut M, kejadian itu terjadi saat proses belajar PJOK (Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan). 

    “Kami ada kegiatan senam di kelas. Ada salah satu siswa yang menjatuhkan papan tulis. Setelah saya perbaiki, siswa yang sama kembali menjatuhkan papan tulis. Untuk menghindari papan tulis yang jatuh, saya menahannya dengan kedua tangan, karena bebannya cukup berat. Lalu saya mendorong siswa itu dengan kaki agar tidak tertimpa papan tulis,” jelasnya.

    Dia menambahkan, setelah kejadian itu, situasi kembali normal, dan seluruh pelajar melanjutkan senam di luar kelas.

    Sementara itu, orang tua korban, LM, mengatakan bahwa anaknya membenarkan adanya dugaan kekerasan.

    “Anak saya mengatakan bahwa dia ditendang di bagian perut oleh guru tersebut, hingga terduduk di lantai,” ujar LM.

    LM menyatakan sangat menyesalkan tindakan kekerasan tersebut.

    “Sebagai orangtua, saya tidak masalah jika anak saya dihukum sesuai perbuatannya. Namun, kekerasan fisik seperti ini tidak boleh terjadi, terutama di bagian perut yang ada organ penting,” jelasnya.

    Setelah kejadian, LM melaporkan dugaan kekerasan ini kepada kepala sekolah.

    “Kepala sekolah mendukung saya jika melaporkan kejadian ini ke polisi,” ujar LM.

    LM juga menyebut bahwa oknum guru tersebut sudah pernah ditegur sebelumnya karena sikap kasar dalam mendidik siswa.

    “Saya berharap agar kejadian ini tidak terulang lagi dan agar guru tersebut diberi sanksi tegas,” ujarnya.

    Laporan dugaan kekerasan telah diteruskan ke Polres Merangin.

    “Anak saya sudah diperiksa secara medis dan dikonseling oleh psikolog,” ungkap LM. 

    Ia berharap agar Dinas Pendidikan Kabupaten Merangin dan pihak terkait memberi sanksi tegas agar kekerasan semacam ini tidak terjadi lagi di masa depan.

     

    Penulis: FRENGKY WIDARTA

     

  • Motif Pembunuhan Kadek Parwata di Denpasar, Pelaku Ditangkap di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya – Halaman all

    Motif Pembunuhan Kadek Parwata di Denpasar, Pelaku Ditangkap di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus penikaman di Denpasar, Bali yang menewaskan Kadek Parwata, terungkap.

    Pelaku penikaman bernama Bastomi Prasetiawan alias Mas Pras diamankan di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur saat hendak kabur ke Kalimantan.

    Kasus penikaman yang terjadi di depan warung terekam kamera CCTV dan viral di media sosial.

    Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Muhammad Iqbal Simatupang, menjelaskan kasus penikaman terjadi setelah pelaku bersenggolan motor dengan pengendara lain.

    “Pelaku merasa tersinggung melihat korban yang berada di TKP. Di mana sebelumnya pelaku sempat melakukan penganiayaan terhadap korban lain di TKP.”

    “Pelaku mengira, korban adalah teman dari orang yang sebelumnya pelaku pukul di TKP,” paparnya, Senin (17/2/2025), dikutip dari TribunBali.com.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku positif menggunakan narkoba jenis sabu.

    “Jadi hasilnya, pelaku pengguna sabu,” lanjutnya.

    Korban tewas setelah mendapat tiga luka tusukan yang mengenai paru-paru bagian bawah.

    Ia menjelaskan wajah pelaku serta sepeda motor yang dikendarai terekam kamera CCTV sehingga penyidik menjadikannya sebagai barang bukti.

    “Awal pengejaran itu kami mendapatkan bukti dan dari hasil informasi di lapangan serta pemeriksaan saksi-saksi kita dapat dulu barang bukti.”

    “Mulai dari sepeda motor, pisau dan barang bukti lainnya yang kita dapat,” tuturnya.

    Menurutnya, pelaku langsung melarikan diri ke Jawa setelah menikam korban.

    “Jadi pelaku sebelum berangkat sudah kita amankan namun pada saat diamankan pelaku juga melakukan perlawanan makanya tim tindak mengambil tindakan tegas terukur (ditembak)” tandasnya.

    Sebelumnya, ayah korban, I Wayan Merta (60), menyatakan Kadek Parwata meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.

    “Anak saya ini tulang punggung keluarga. Ia punya istri, punya anak. Tapi sekarang sudah tidak ada. Kami sangat kehilangan. Sangat keji pelaku yang membunuh anak saya,” ucapnya, Minggu (16/2/2025).

    I Wayan Merta meminta pelaku pembunuhan dihukum mati sesuai dengan perbuatannya.

    “Saya harap pelaku dapat dihukum seberat-beratnya. Bisa dihukum setimpal. Dia membunuh anak saya, pelaku juga agar bisa dihukum mati,” tegasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunBali.com dengan judul Pelaku Penusukan Kadek Parwata Didor, Diamankan Saat Hendak Kabur ke Kalimantan

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunBali.com/Zaenal Nur Arifin)