Category: Tribunnews.com Regional

  • Kronologis Pendaki 3 Hari Hilang di Gunung Manglayang Sumedang, Ditemukan Dalam Kondisi Kelelahan – Halaman all

    Kronologis Pendaki 3 Hari Hilang di Gunung Manglayang Sumedang, Ditemukan Dalam Kondisi Kelelahan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG – Wendi Ibnu Al Farizi (23) akhirnya ditemukan setelah sempat menghilang selama tiga hari di Gunung Manglayang, Sumedang, Jawa Barat.

    Sebelumnya mahasiswa asal Gang Pahlawan Juhdi RT02/06, Desa Rancaekek Wetan, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung tersebut mendaki Gunung Manglayang melalu jalur Barubeureum, tepatnya di Kampung Ciloa, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Minggu (16/2/2025) sekitar pukul 19.12 WIB.

    Saat itu, ia diantar saudaranya sampai Pos Pendaftaran Barubeureum.

    Setelah itu, ia mendaki Gunung Manglayang sendirian.

    Namun, sebelum melakukan pendakian sendirian, Wendi sempat mengirimkan pesan kepada saudaranya melalui WhatsApp. 

    Pesan tersebut berisi, jika  tidak memberikan kabar hingga Senin (17/2/2025) pukul 05.00 WIB, tolong untuk memberikan kabar kepada keluarga maupun kerabatnya. 

    Hingga waktu yang ditentukan, Wendi ternyata belum kunjung kembali, hingga akhirnya keluarga pun melapor dan satu tim rescue dikerahkan untuk mencari keberadaan Wendi di Gunung Manglayang.

    Pencarian Sempat Terkendala Cuaca Buruk

    Hingga Selasa (18/2/2025) Tim SAR gabungan belum berhasil menemukan keberadaan Wendi.

    Tim SAR pun menghentikan sementara pencarian Wendi akibat cuaca buruk. 

    “Pencarian dihentikan sementara karena faktor cuaca, khawatir membahayakan tim. Pencarian kemudian dilanjutkan kembali pada Rabu (19/2/2025) pagi,” kata Kapolsek Sukasari, Iptu Joko Dwi Haryono, kepada Tribun Jabar.id, Selasa (18/2/2025). 

    Joko mengatakan, medan yang berbatu dan curam menjadi kendala bagi tim SAR untuk melakukan pencarian.

    Selain itu, kata Joko, jalur pendakian di Gunung Manglayang merupakan jalur lintasan air saat musim penghujan. 

    “Saat diguyur hujan jalur tersebut licin dan berpotensi akan membahayakan tim, terutama pada jalur yang tingkat kemiringannya tinggi dan berbatu,” ucapnya.

    Ditemukan Setelah 3 Hari Menghilang

    Tim SAR pun kembali melanjutkan pencarian sejak Rabu (19/2/2025) pagi.

    Wendi akhirnya ditemukan pada Rabu petang. 

    Ia ditemukan Tim SAR Gabungan dalam kondisi selamat. 

    “Sudah, Alhamdulillah  sudah ditemukan sekira pukul 17.30 WIB. Kondisinya sehat,” kata Plt Kapolsek Sukasari, Ipda Dede Koswara dihubungi Tribun Jabar.id.

    Dede mengatakan, pendaki yang tersesat tersebut turun gunung sendirian ke Pos Pendakian Barubeureum. 

    Menurut keterangannya, kata Dede, pemuda tersebut mengaku turun dari puncak Manglayang. 

    “Korban turun gunung sendirian, Tim SAR sudah menyisir hingga ke puncak gunung, tapi tidak menemukannya,” katanya. 

    Ia menyebutkan, setiba di Pos Pendakian Barubeureum, korban dalam kondisi kelelahan. 

    “Saat ini, korban masih berada di Pos Barubeureum, kondisinya masih syok,” ucapnya.

    Wendi pun kemudian dilarikan ke Rumah Sakit AMC Cileunyi, Kabupaten Bandung, Rabu (19/2/2025) malam.

    Ia harus mendapatkan penanganan medis lantaran mengalami sesak napas. 

    “Dilarikan ke RC AMC. Pria tersebut mengalami sesak napas,” kata Ipda Dede Koswara.

    Baru Pertama Kali Mendaki

    Dede mengatakan, pria tersebut mengaku  mendaki ke Gunung Manglayang merupakan pengalaman pertama kalinya. 

    Saat melakukan pendakian, kata Dede, Wandi membawa bekal makanan yang cukup. 

    “Yang bersangkutan baru pertama kali mendaki, informasi selanjutnya akan disampaikan kembali, saat ini pria tersebut belum bisa dimintai keterangan lebih rinci,” katanya. 

    (Tribunjabar.id/ Kiki Andriana)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pendaki yang Sempat Hilang dan Ditemukan di Gunung Manglayang Sumedang Dilarikan ke RS AMC Bandung

  • Anak Curi Motor Ayah Tiri di Ponorogo karena Ingin Jalan-jalan, Ibu Kandung: Viralkan Saja – Halaman all

    Anak Curi Motor Ayah Tiri di Ponorogo karena Ingin Jalan-jalan, Ibu Kandung: Viralkan Saja – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pencurian sepeda motor di Ponorogo, Jawa Timur, terekam dalam video Closed Circuit Television (CCTV) dan viral di media sosial.

    Dalam rekaman berdurasi 25 detik yang diunggah, terlihat seorang pria mengenakan kaus dan celana pendek hitam, yang melakukan aksi pencurian pada Selasa (18/2/2025) sekira pukul 18:20 WIB.

    Pelaku tampak percaya diri saat mengambil sepeda motor Vario berwarna hitam milik Lamirin, 50 tahun, di Kelurahan Keniten, Kabupaten Ponorogo.

    Tak lama setelah video pencurian viral, pelaku yang berinisial RD (19) berhasil diringkus oleh Polsek Ponorogo Kota.

    Kapolsek Ponorogo Kota, AKP Catur Juli Hermawan, mengonfirmasipelaku adalah anak tiri dari pemilik sepeda motor.

    “Iya, anak tiri pemilik kendaraan,” ungkapnya, Rabu (19/2/2025).

    Polisi telah mengamankan pelaku beserta barang bukti, yaitu sepeda motor Vario dengan pelat nomor AE 4650 VA.

    Dalam pemeriksaan, pihak kepolisian berencana menerapkan restorative justice (RJ) untuk menyelesaikan kasus ini.

    Lamirin, pemilik sepeda motor, menjelaskan alasan pelaku mau meminjam tidak mencuri. Dia ingin jalan-jalan menggunakan sepeda motor.

    “Tetapi tidak ijin, makanya itu diviralkan. Ya jengkel itu tadi. Dan pelaku pernah satu rumah dengan bapak/ibunya, jadi hafal kuncinya ditaruh di dashboard sepeda motornya,” terang Lamirin.

    Ia menambahkan istrinya, yang merupakan ibu kandung pelaku dan bekerja di luar negeri, meminta agar video tersebut diviralkan setelah melihat rekaman CCTV.

    “Jadi waktu melihat rekaman CCTV, Lamirin menghubungi istrinya. Kemudian diminta diviralkan saja agar bisa segera ditangkap. Mungkin jengkel,” tandasnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Ditandu Ratusan Kilometer, Ibu Hamil di NTT Ini Meninggal Dunia dalam Perjalanan ke Rumah Sakit – Halaman all

    Ditandu Ratusan Kilometer, Ibu Hamil di NTT Ini Meninggal Dunia dalam Perjalanan ke Rumah Sakit – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di sudut terpencil Kupang, tragedi memilukan menyentuh hati ketika Ribka Bonlae, seorang wanita hamil berusia 21 tahun, kehilangan nyawanya setelah melewati perjalanan yang seharusnya membawa harapan.

    Ribka Bonlae meninggal dunia setelah ditandu ratusan kilometer menuju ke rumah sakit.

    Ribka, yang saat itu tengah mengandung lima bulan, harus dihadapkan pada kenyataan pahit yang tak terduga.

    Dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Manubelon, Ribka dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Naibonat, sebuah perjalanan yang mengharuskan keluarganya menempuh jarak ratusan kilometer.

    Terlebih lagi, akses menuju rumah sakit tersebut bukanlah perkara mudah.

    Jalan rusak dan jembatan yang putus membuat perjalanan menjadi melelahkan dan berbahaya.

    Keluarga Ribka bahkan harus melewati tiga sungai dengan arus deras, memaksa mereka menggotong tubuhnya yang lemah melewati rintangan demi rintangan.

    Kepala Desa Manubelon, Anton Tak, mengungkapkan betapa sulitnya perjalanan tersebut. “Dia meninggal dalam perjalanan. Jenazahnya sudah disemayamkan di rumah duka,” ujarnya dengan nada penuh duka, Rabu (19/2/2025).

    Keberangkatan Ribka dari Puskesmas tersebut berlangsung setelah petugas medis menyadari kondisinya yang memburuk.

    Di saat kondisi Ribka semakin genting, keluarganya berjuang sekuat tenaga, menerjang waktu dan jarak dengan harapan bisa menyelamatkan nyawanya.

    Namun, harapan tersebut sirna ketika napas Ribka terhenti sebelum mencapai tujuan.

    Kejadian ini juga menjadi gambaran tentang buruknya infrastruktur kesehatan di daerah terpencil, di mana akses menuju layanan medis sering kali terhambat oleh tantangan geografi dan kurangnya fasilitas yang memadai.

    Jenazah Ribka yang penuh harapan dan impian diantar menuju RSUD Naibonat, tidak untuk diselamatkan, melainkan untuk dipersiapkan untuk peristirahatan terakhir.

    Proses pemakaman yang direncanakan pada pagi hari setelah Ribka dipulangkan ke Desa Manubelon pada Selasa malam, menggambarkan betapa cepatnya sebuah kisah kehidupan bisa berakhir tanpa memberikan kesempatan untuk bertahan.

    Terpisah, Kepala Puskesmas Manubelon, Agnes Raro mengatakan Ribka meninggal saat dalam perjalanan di sekitar wilayah Pariti. 

     “Korban tadi meninggal dunia sebelum mendapat penanganan lebih lanjut,” ungkap Agnes via telepon, Selasa 18 Februari 2025. 

    Tragedi Ribka Bonlae adalah satu dari banyak kisah memilukan di Indonesia yang mencerminkan tantangan berat yang dihadapi oleh ibu hamil di daerah-daerah terpencil.

    Kisah Ribka seharusnya menjadi panggilan bagi semua pihak untuk bekerja sama mengatasi ketidakadilan dalam akses kesehatan, agar tidak ada lagi wanita seperti Ribka yang harus merelakan nyawa mereka dalam perjalanan menuju harapan.

    Sumber: Tribun Flores

  • Cegah Bencana Tanah Longsor, 400 Tanaman & Buah-buahan Ditanam di Gresik, Mulai Nangka hingga Sawo – Halaman all

    Cegah Bencana Tanah Longsor, 400 Tanaman & Buah-buahan Ditanam di Gresik, Mulai Nangka hingga Sawo – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Guna mencegah terjadinya bencana tanah longsor sebanyak 400 pohon jenis buah-buahan ditanam di kawasan Kelurahan Ngargosari, Kecamatan Kebomas, Gresik, Jawa Timur.

    Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan bahwa Petrokimia Gresik dalam menjalankan operasional bisnisnya tidak hanya berorientasi pada profit semata, tapi juga berkomitmen untuk memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat, termasuk lingkungan.

    Penanaman pohon bersama PWI Gresik dan Pemkab Gresik ini menjadi bentuk kepedulian perusahaan kepada lingkungan sekitar.

    “Kegiatan ini merupakan bentuk sinergitas antara Petrokimia Gresik dengan berbagai stakeholders perusahaan termasuk jurnalis dan Pemkab Gresik dalam rangka melestarikan lingkungan dan mencegah terjadinya bencana alam di Ngargosari, dimana wilayah ini rawan longsor,” ujar Dwi Satriyo dalam pernyataannya, Rabu(19/2/2025).

    Sebanyak 400 pohon yang ditanam di Ngargosari semuanya adalah tanaman buah-buahan yang terdiri dari pohon mangga, nangka, kelengkeng, sukun, dan sawo.

     

    Pohon ini selain akarnya kuat menahan longsor, juga bagian dari menjalankan program pemerintah terkait ketahanan pangan, karena buah pohonnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.

    Petrokimia Gresik memberikan kontribusi signifikan dengan menyediakan 150 pohon, yang terdiri dari 75 pohon Nangka Madu dan 75 pohon Mangga.

    Jenis pohon ini dipilih karena ketahanannya yang baik dalam kondisi tanah di Ngargosari dan manfaat jangka panjangnya dalam menyediakan sumber makanan bagi masyarakat setempat. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan keberlanjutan lingkungan tetapi juga memperkuat kemandirian pangan di wilayah tersebut.

    Sementara, Ketua PWI Kabupaten Gresik, Deni Ali Setiono menjelaskan, Ngargosari merupakan salah satu wilayah yang rawan longsor atau bencana alam. Karena wilayah ini berada di perbukitan.

    Disampaikannya, di Ngargosari saat ini berkembang menjadi sentral bagi perekonomian masyarakat Gresik, karena banyak dibangun cafe dan tempat makan yang menawarkan pemandangan indah. Disisi lain, pembangunan perekonomian wilayah ini banyak sekali memangkas pepohonan yang menjadi penopang tanah, dari longsor.

    “Untuk itu, melalui gerakan nyata menanam pohon, PWI Gresik berkolaborasi bersama pemerintah daerah dan sejumlah perusahaan di Gresik, menjadi penting untuk mengembalikan keasrian alam untuk menyelamatkan kehidupan,” ujar Deni.

    Di tempat yang sama, Camat Kebomas, Tri Joko Efendi menyampaikan terima kasih atas program penanaman pohon kolaborasi PWI Gresik, Petrokimia Gresik dan Pemkab Gresik. Diungkapkannya wilayah Ngargosari kondisi lingkungannya panas. Penanaman pohon ini dapat juga menciptakan lingkungan yang adem dan asri.

    “Buah-buahnya nanti juga dapat dinikmati oleh masyarakat sekitar. Terima kasih atas dukungan kelestarian lingkungan ini,” tandasnya.

     

  • Kronologi Pembunuhan Wanita Hamil di Kabupaten Bandung, Pelaku Kesal Korban Tolak Aborsi – Halaman all

    Kronologi Pembunuhan Wanita Hamil di Kabupaten Bandung, Pelaku Kesal Korban Tolak Aborsi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang wanita hamil di Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, berinisial NA (26), tewas ditusuk pada Sabtu (16/2/2025) sekitar pukul 14.00 WIB.

    Jasad korban ditemukan warga di dalam rumah kontrakan pada pukul 18.30 WIB.

    Pelaku bernama Alif Febriansyah (27) sempat bersembunyi di sebuah konter dan ditangkap warga untuk diserahkan ke kepolisian.

    Kapolresta Bandung, Kombes Pol Aldi Subartono, mengatakan tiga warga yang menemukan jasad korban yakni D, R, dan I.

    Pelaku sempat mengajak R mencari mobil ambulans usai melancarkan aksinya.

    R curiga dengan permintaan pelaku lantaran sempat mendengar suara cekcok di kontrakan korban.

    Kemudian, R mengajak D dan I masuk ke rumah kontrakan untuk memastikan kondisi korban.

    “Benar setelah dicek, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia. Saat itu juga dicek oleh Pak RT,” ungkapnya, Rabu (19/2/2025).

    Ia menambahkan motif pembunuhan yakni pelaku kesal korban menolak melakukan aborsi.

    “Sebelumnya, pelaku pernah meminta korban untuk mengugurkan kandungan. Namun, korban menolak. Sehingga pada hari Sabtu (16/2) itu, pelaku kesal dan melakukan pembunuhan,” bebernya.

    Diketahui, pelaku dan korban telah menjalin hubungan selama dua tahun.

    Mereka tinggal bersama di kontrakan tanpa ikatan pernikahan.

    Korban ditikam saat usia kehamilannya empat bulan.

    “Iya (pelaku dan korban tinggal bersama). Pelaku melakukan (pembuhuhan) dalam keadaan sadar (tidak mabuk),” tukasnya.

    Pengakuan Pelaku

    Alif Febriansyah dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolresta Bandung pada Rabu (19/2/2025).

    Alif mengaku kesal lantaran permintaan untuk aborsi ditolak korban dan merencanakan pembunuhan.

    “Awalnya, kita (pelaku dan korban) diskusi (aborsi) dulu. Tapi dia tidak mau menggugurkan, akhirnya saya timbul untuk membunuh dia.”

    “Lalu pas hari kejadian, saya cek-cok. Saya (masih) tahan dulu. Lalu dia ada kata-kata yang menjelaskan orang tua saya. Akhirnya saat lakukan itu (pembunuhan),” ucapnya, Rabu, dikutip dari TribunJabar.id.

    Tersangka menjelaskan pisau yang digunakan untuk menikam korban diambil dari dapur.

    “Saya tahu disana (dapur) ada tempat penyimpanannya (pisau). Saya spontan ambil pisau itu (untuk bunuh Niki),” imbuhnya.

    Hasil autopsi jenazah menunjukkan ada 25 luka tusukan dari leher, punggung hingga lengan.

    Akibat perbuatannya, tersangka dapat dijerat pasal 340 KUHPidana dengan ancaman mati atau seumur hidup.

    Korban Baru 3 Bulan Sewa Rumah

    NA merupakan penghuni rumah kontrakan yang baru disewa tiga bulan lalu.

    Jasadnya ditemukan di dalam rumah kontrakan pada Sabtu (15/2/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.

    Ketua RT setempat, Risyanto, menjelaskan tetangga korban sempat mendengar cekcok antara NA dan pelaku.

    Setelah rumah kontrakan dibuka, jasad korban ditemukan dalam kondisi tertutup selimut.

    “Waktu ditemukan itu sudah berlumuran darah, darahnya sudah kering, terus jasadnya ditutupin selimut,” terangnya.

    Ia menjelaskan korban berasal dari Cikalong Wetan, Bandung Barat dan telah melapor sebagai pendatang.

    “Korban sempat melapor ke saya, setor KTP saja,” lanjutnya.

    Namun, korban tak melapor tinggal bersama laki-laki di rumah kontrakan.

    “Nah, katanya nikah siri, tapi belum laporan ke RT. Jadi kalau yang saya tahu statusnya belum nikah,” tukasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Jasad Perempuan yang ditemukan Warga di Sukamenak Diduga Korban Pembunuhan

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman)

  • Detik-detik Siswi SMP Ditemukan Tewas Terbungkus Karung di Tanah Datar, Ada Luka Cekikan di Leher – Halaman all

    Detik-detik Siswi SMP Ditemukan Tewas Terbungkus Karung di Tanah Datar, Ada Luka Cekikan di Leher – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Warga Nagari Gurun, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, digegerkan dengan penemuan jasad wanita pada Rabu (19/2/2025) sekira pukul 08.45 WIB.

    Jasad ditemukan dalam kondisi terbungkus karung di pinggir jalan.

    Setelah dilakukan identifikasi, terungkap korban merupakan siswi SMP berinisial CN (15).

    Penyidik menemukan luka cekikan di leher korban yang masih di bawah umur.

    Kasat Reskrim Polres Tanah Datar, AKP Surya Wahyudi, mengatakan pihak RSU Ali Hanafiah Batusangkar telah melakukan visum et repertum.

    Selanjutnya, jenazah akan dibawa ke Kota Padang untuk proses autopsi.

    “Saat ini baru sebatas pemerikasaan awal, maka akan kita lanjutkan dengan autopsi. Saat ini kita akan melakukan autopsi ke Padang rencananya,” paparnya, Rabu, dikutip dari TribunPadang.com.

    Sekretaris Nagari Sungai Tarab, Syufrihadi, menjelaskan karung berisi jasad ditemukan warga yang sedang melintas.

    “Warga penasaran dengan isi karung, dilihat dari dekat ternyata tampak sebuah jari kaki akhirnya warga melaporkan ke pihak berwajib,” tuturnya.

    Penyidik menemukan kartu identitas di dalam karung berwarna putih tersebut.

    “Melihat kondisi mayatnya mungkin masih baru dibuang oleh seseorang yang tak dikenal serta belum mengeluarkan bau busuk,” lanjutnya.

    Petugas kemudian mengevakuasi jenazah ke RSUD Batusangkar.

    “Kasus ini juga sedang dilakukan penyelidikan oleh pihak polisi,” terangnya.

    Sementara itu, Kalaksa BPBD Tanah Datar, Ermon Revlin, menyatakan anggotanya mendatangi lokasi penemuan jasad untuk membantu evakuasi.

    “Iya benar, tadi anggota kami ada yang ke lokasi untuk membantu, penemuannya sekira pukul 08.45 WIB,” bebernya.

    Ia tak dapat menjelaskan lebih lanjut tentang penemuan jasad karena hanya membantu mengevakuasi ke rumah sakit.

    “Rekan-rekan kita bersama Satpol PP tadi hanya membantu mengevakuasi saja dari TKP ke rumah sakit.” 

    “Untuk lebih lengkap dan detailnya silahkan tanyakan kepada pihak kepolisian, karena itu bukan wewenang kita,” pungkasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Identitas Mayat dalam Karung di Sungai Tarab Tanah Datar Terungkap, Pelajar Wanita 15 Tahun

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunPadang.com/Fajar)

  • Oknum Dosen UNM Diduga Lecehkan Mahasiswa, Modus Diajak ke Rumah untuk Selesaikan Ujian – Halaman all

    Oknum Dosen UNM Diduga Lecehkan Mahasiswa, Modus Diajak ke Rumah untuk Selesaikan Ujian – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang oknum dosen Universitas Negeri Makassar (UNM) berinisial K, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswanya.

    Hal itu diungkapkan Presiden BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) UNM, Fikran Prawira di sela unjuk rasa ‘Indonesia Gelap’, Jl AP Pettarani, Makassar, Rabu (19/2/2025) sore.

    “Ya, kalau isu mengenai kekerasan seksual itu benar ada hanya terjadi di Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum dan dilakukan oleh salah satu oknum dosen terhadap mahasiswanya,” ucap Fikran, dikutip dari Tribun-Timur.com.

    K diduga melakukan pelecehan terhadap mahasiswa semester enam yang berinisial A.

    “Intinya dia dosen dari Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum,” ujarnya.

    Hingga saat ini, baru satu mahasiswa yang berani mengungkapkan dirinya sebagai korban.

    Namun, Fikran menambahkan bahwa tidak menutup kemungkinan masih ada korban lain dalam kasus asusila tersebut.

    “Sampai saat ini baru satu korban yang berani mau lapor, berani speak up. Tapi kami juga masih mencari kemungkinan adanya korban-korban yang lain,” bebernya.

    Fikran menjelaskan, oknum dosen tersebut berjenis kelamin laki-laki, sedangkan korban juga berjenis kelamin yang sama.

    Insiden itu sudah terjadi sejak tahun lalu.

    “Korbannya laki-laki dan pelakunya juga laki-laki. Jadi info yang didapatkan mulai dari bulan Mei tahun lalu,” ungkap Fikiran.

    “Yang disampaikan kepada kami Ada tiga kali aksi pelecehannya Ada 3 kali berlangsung di rumah terduga pelaku,” sambungnya.

    Fikran mengungkapkan bahwa oknum dosen tersebut menggunakan modus mengundang korban ke rumahnya dengan alasan menyelesaikan ujian.

    “Jadi informasi yang kami dapatkan ingin memberikan ajakan untuk melanjutkan menyelesaikan ujian akhir semesternya di rumah yang bersangkutan,” tuturnya.

    Tak hanya itu, K juga diduga mengancam korban dengan mempengaruhi nilai akademiknya.

    “Selanjutnya ada juga intervensi dalam hal ini menggunakan relasi kuasa sebagai dosen dari mata kuliah tersebut,” terang Fikran.

    “Ketika korban melawan atau melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan terduga pelaku maka akan diberikan nilai eror itu laporan dari korban,” lanjutnya.

    Fikran mengatakan, korban sudah melaporkan kasus ini ke kepolisian.

    “Korban sudah melapor beberapa hari yang lalu di Polda Sulsel,” ucapnya.

    Terkait kejadian ini, pihak kampus buka suara.

    Rektor UNM, Prof. Karta Jayadi menyatakan, kasus tersebut ia serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.

    Ia menegaskan bahwa jika terbukti bersalah, oknum dosen tersebut akan dikenakan sanksi.

    “Karena tidak ada laporan ke UNM terkait kasus dugaan pelecehan seksual, maka kami menunggu hasil pelaporan dari Polda, kami pasti memberi sanksi berat jika terbukti,” tuturnya.

    Polisi sudah periksa sejumlah saksi

    Sementara itu, Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah menerima laporan tersebut dan memeriksa sejumlah saksi.

    “Kasusnya masih dalam penyelidikan. Saksi-saksi sudah ada yang dipanggil,” Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Sulsel, AKBP Yerlin Tading Kate saat dikonfirmasi tribun, Rabu (19/2/2025).

    Yerlin mengatakan, penyidik telah menjadwalkan pemanggilan terhadap oknum dosen berinisial K yang dilaporkan.

    “Hari Senin depan terlapor juga dipanggil,” jelasnya.

    Hal senada juga diutarakan oleh Kanit 5 Subdit Remaja Anak dan Wanita (Renakta) Ditreskrimum Polda Sulsel, Iptu Alex T.

    “Iya betul dalam proses, kami memeriksa saksi-saksi, itu baru kita lakukan,” ujar Alex kepada wartawan.

    “Saksi-saksi sudah kami periksa baru beberapa orang, visum dan psikiatri-nya baru kami menyurat,” sambungnya.

    Alex mengatakan, sejumlah saksi yang diperiksa merupakan teman-teman dari A.

    “Sudah tiga orang dari pihak pelapor ini, dari teman temannya. (Korbannya) Satu aja, sendiri yang mahasiswa itu,” jelas Alex.

    Adapun kasus ini telah dilaporkan pada akhir bulan Januari.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul BREAKING NEWS: Dosen UNM dilaporkan ke Polisi Diduga Lecehkan Mahasiswa 

    (Tribunnews.com/Falza) (Tribun-Timur.com/Muslimin Emba)

  • Brigadir D Diperiksa usai Video Penganiayaan Anak Viral, Diduga Terjadi di Medan pada Juli 2024 – Halaman all

    Brigadir D Diperiksa usai Video Penganiayaan Anak Viral, Diduga Terjadi di Medan pada Juli 2024 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Video penganiayaan anak yang diduga dilakukan Brigadir D diselidiki Polda Sumatera Utara (Sumut).

    Brigadir D merupakan polwan yang telah bercerai dengan Lettu Kaveleri Agung Raysandi.

    Dalam video terlihat Brigadir D menarik tangan anaknya saat video call dengan mantan suami.

    Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Yudhi Surya Markus Pinem, menjelaskan Lettu Kaveleri Agung sengaja merekam video call dan menjadikannya barang bukti penganiayaan saat melapor.

    “Berdasarkan keterangan pelapor, dugaan kekerasan ini terjadi pada 6 Juli 2024 di sebuah rumah di Kelurahan Sitirejo II, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan,” paparnya, Rabu (19/2/2025).

    Brigadir D juga mengancam akan menyiramkan air panas.

    “Rekaman video ini kini telah diamankan sebagai barang bukti oleh penyidik,” lanjutnya.

    Ia menyatakan proses penyelidikan akan berjalan transparan meski terlapor merupakan anggota polisi.

    “Sejumlah langkah telah diambil, termasuk mengambil keterangan pelapor, saksi-saksi, dan saksi ahli. Kami juga telah menggelar perkara penyidikan dan memeriksa terlapor,” tukasnya.

    Hingga saat ini hasil pemeriksaan belum terungkap.

    “Seluruh bukti yang ada akan dianalisis dengan cermat untuk memastikan proses hukum berjalan adil,” lanjutnya.

    Upaya mediasi antara Brigadir D dan Lettu Kaveleri Agung telah dilakukan, namun tak menemui kesepakatan damai.

    “Kami telah beberapa kali mencoba mempertemukan kedua belah pihak dalam upaya mediasi,” imbuhnya.

    Brigadir D membantah video tersebut dan menyatakan video telah diedit.

    Menurut Brigadir D, penyebar video sengaja ingin menggiring opini dirinya melakukan kekerasan ke anak.

    “(Video) diedit, dipotong, dan di-blur hampir seluruh badan anak saya, sehingga oknum-oknum tidak bertanggung jawab menyebar kan video potongan yang menggiring opini masyarakat ke Bapak/Ibu sekalian, sehingga kesannya anak saya saya siksa.”

    “Saya berbicara ini karena saya merasa terancam dan saya ketakutan,” paparnya, Selasa (18/2/2025), dikutip dari TribunMedan.com.

    Brigadir D kemudian menunjukkan video asli yang direkam saat melakukan video call dengan mantan suaminya, Lettu Kaveleri Agung Raysandi.

    Saat itu keduanya masih berstatus pasangan suami istri dan menanyakan kabar anak mereka.

    Awalnya, Brigadir D mengirim pesan ke Lettu Kaveleri sedang mengalami sakit perut.

    Lantaran tak dibalas, Brigadir D melakukan video call dan saat itu Lettu Kaveleri merekamnya.

    Saat video call berlangsung, anak Brigadir D mendekati kompor yang sedang digunakan untuk memasak air.

    Brigadir D dengan cepat menarik tangan anaknya agar tidak menyentuh kompor.

    “Spontan langsung saya menarik tangannya dari mulai di dalam video dari anak saya tidak tampak (di video) sampai dengan terlihat saya menarik tangan nya di video ini.”

    “Di sini saya spontan karena anak saya sudah hampir memegang gagang air panas yang sedang mendidih,” tuturnya.

    Berdasarkan pengakuannya, Lettu Kaveleri sering melakukan penganiayaan dan berselingkuh.

    Kini, keduanya telah bercerai dan hak asuh anak jatuh ke Brigadir D.

    “Dan berdasarkan keputusan pengadilan agama alhamdulilah hak asuh anak saya itu ke tangan saya.”

    “Jadi tidak mungkin video yang beredar itu, saya melakukan kekerasan terhadap anak saya. Hakim memutuskan hak asuh anak saya itu ke tangan saya,” ucapnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunMedan.com dengan judul Brigadir Devi Manurung Bantah Aniaya Anak, Justru Sebut Dirinya Korban KDRT hingga Diselingkuhi

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunMedan.com/Fredy Santoso) (Kompas.com/Rahmat Utomo)

  • Jadwal Imsakiyah Puasa Ramadhan 2025 di Kota Batam Selama Satu Bulan – Halaman all

    Jadwal Imsakiyah Puasa Ramadhan 2025 di Kota Batam Selama Satu Bulan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Jadwal imsakiyah puasa Ramadhan 2025 di wilayah Kota Batam dan sekitarnya, dapat disimak di dalam artikel berikut ini.

    Sebentar lagi, umat Muslim di seluruh dunia, khususnya Indonesia, akan menjalankan ibadah puasa Ramadhan 2025.

    Puasa Ramadhan 2025/1446 Hijriah diperkirakan akan mulai dilaksanakan pada 1 Maret 2025 mendatang.

    Jadwal imsakiyah puasa Ramadhan 2025/1446 Hijriah di Kota Batam ini sangat wajib disimpan oleh umat Muslim.

    Sebab, dengan adanya jadwal imsakiyah ini, kita bisa mengetahui kapan harus berhenti sahur dan kapan harus berbuka puasa.

    Selain sebagai tanda berhenti sahur dan berbuka puasa, jadwal imsakiyah puasa Ramadhan 2025 ini juga dilengkapi dengan jadwal sholat lima waktu.

    Berikut jadwal imsakiyah puasa Ramadhan 2025 di Kota Batam, dikutip Tribunnews.com dari laman Bimas Islam Kemenag:

    1 Ramadan 1446 H

    IMSAK: 04:49
    SUBUH: 04:59
    TERBIT: 06:10
    DUHA: 06:37
    ZUHUR: 12:20
    ASAR: 15:32
    MAGRIB: 18:22
    ISYA’: 19:31

    2 Ramadan 1446 H

    IMSAK: 04:48
    SUBUH: 04:58
    TERBIT: 06:10
    DUHA: 06:37
    ZUHUR: 12:19
    ASAR: 15:32
    MAGRIB: 18:22
    ISYA’: 19:30

    3 Ramadan 1446 H

    IMSAK: 04:48
    SUBUH: 04:58
    TERBIT: 06:10
    DUHA: 06:37
    ZUHUR: 12:19
    ASAR: 15:31
    MAGRIB: 18:22
    ISYA’: 19:30

    4 Ramadan 1446 H

    IMSAK: 04:48
    SUBUH: 04:58
    TERBIT: 06:10
    DUHA: 06:37
    ZUHUR: 12:19
    ASAR: 15:30
    MAGRIB: 18:21
    ISYA’: 19:30

    5 Ramadan 1446 H

    IMSAK: 04:48
    SUBUH: 04:58
    TERBIT: 06:09
    DUHA: 06:36
    ZUHUR: 12:19
    ASAR: 15:30
    MAGRIB: 18:21
    ISYA’: 19:30

    6 Ramadan 1446 H

    IMSAK: 04:48
    SUBUH: 04:58
    TERBIT: 06:09
    DUHA: 06:36
    ZUHUR: 12:19
    ASAR: 15:29
    MAGRIB: 18:21
    ISYA’: 19:29

    7 Ramadan 1446 H

    IMSAK: 04:47
    SUBUH: 04:57
    TERBIT: 06:09
    DUHA: 06:36
    ZUHUR: 12:18
    ASAR: 15:28
    MAGRIB: 18:21
    ISYA’: 19:29

    8 Ramadan 1446 H

    IMSAK: 04:47
    SUBUH: 04:57
    TERBIT: 06:08
    DUHA: 06:36
    ZUHUR: 12:18
    ASAR: 15:27
    MAGRIB: 18:21
    ISYA’: 19:29

    9 Ramadan 1446 H

    IMSAK: 04:47
    SUBUH: 04:57
    TERBIT: 06:08
    DUHA: 06:35
    ZUHUR: 12:18
    ASAR: 15:26
    MAGRIB: 18:20
    ISYA’: 19:29

    10 Ramadan 1446 H

    IMSAK: 04:47
    SUBUH: 04:57
    TERBIT: 06:08
    DUHA: 06:35
    ZUHUR: 12:18
    ASAR: 15:26
    MAGRIB: 18:20
    ISYA’: 19:28

    11 Ramadan 1446 H

    IMSAK: 04:46
    SUBUH: 04:56
    TERBIT: 06:08
    DUHA: 06:35
    ZUHUR: 12:17
    ASAR: 15:25
    MAGRIB: 18:20
    ISYA’: 19:28

    12 Ramadan 1446 H

    IMSAK: 04:46
    SUBUH: 04:56
    TERBIT: 06:07
    DUHA: 06:34
    ZUHUR: 12:17
    ASAR: 15:24
    MAGRIB: 18:20
    ISYA’: 19:28

    13 Ramadan 1446 H

    IMSAK: 04:46
    SUBUH: 04:56
    TERBIT: 06:07
    DUHA: 06:34
    ZUHUR: 12:17
    ASAR: 15:23
    MAGRIB: 18:19
    ISYA’: 19:28

    14 Ramadan 1446 H

    IMSAK: 04:46
    SUBUH: 04:56
    TERBIT: 06:07
    DUHA: 06:34
    ZUHUR: 12:16
    ASAR :15:22
    MAGRIB: 18:19
    ISYA’: 19:27

    15 Ramadan 1446 H

    IMSAK: 04:45
    SUBUH: 04:55
    TERBIT: 06:06
    DUHA: 06:33
    ZUHUR: 12:16
    ASAR: 15:21
    MAGRIB: 18:19
    ISYA’: 19:27

    16 Ramadan 1446 H

    IMSAK: 04:45
    SUBUH: 04:55
    TERBIT: 06:06
    DUHA: 06:33
    ZUHUR: 12:16
    ASAR: 15:20
    MAGRIB: 18:19
    ISYA’: 19:27

    17 Ramadan 1446 H

    IMSAK: 04:45
    SUBUH: 04:55
    TERBIT: 06:06
    DUHA: 06:33
    ZUHUR: 12:16
    ASAR: 15:19
    MAGRIB: 18:18
    ISYA’: 19:26

    18 Ramadan 1446 H

    IMSAK: 04:44
    SUBUH: 04:54
    TERBIT: 06:05
    DUHA: 06:32
    ZUHUR: 12:15
    ASAR: 15:18
    MAGRIB: 18:18
    ISYA’: 19:26

    19 Ramadan 1446 H

    IMSAK: 04:44
    SUBUH: 04:54
    TERBIT: 06:05
    DUHA: 06:32
    ZUHUR: 12:15
    ASAR: 15:17
    MAGRIB: 18:18
    ISYA’: 19:26

    20 Ramadan 1446 H

    IMSAK: 04:44
    SUBUH: 04:54
    TERBIT: 06:05
    DUHA: 06:32
    ZUHUR: 12:15
    ASAR: 15:16
    MAGRIB: 18:18
    ISYA’: 19:26

    21 Ramadan 1446 H

    IMSAK: 04:44
    SUBUH: 04:54
    TERBIT: 06:05
    DUHA: 06:31
    ZUHUR: 12:15
    ASAR: 15:15
    MAGRIB: 18:18
    ISYA’: 19:26

    22 Ramadan 1446 H

    IMSAK: 04:43
    SUBUH: 04:53
    TERBIT: 06:04
    DUHA: 06:31
    ZUHUR: 12:14
    ASAR: 15:14
    MAGRIB: 18:17
    ISYA’: 19:25

    23 Ramadan 1446 H

    IMSAK: 04:43
    SUBUH: 04:53
    TERBIT: 06:04
    DUHA: 06:31
    ZUHUR: 12:14
    ASAR: 15:13
    MAGRIB: 18:17
    ISYA’: 19:25

    24 Ramadan 1446 H

    IMSAK: 04:42
    SUBUH: 04:52
    TERBIT: 06:03
    DUHA: 06:30
    ZUHUR: 12:14
    ASAR: 15:13
    MAGRIB: 18:17
    ISYA’: 19:25

    25 Ramadan 1446 H

    IMSAK: 04:42
    SUBUH: 04:52
    TERBIT: 06:03
    DUHA: 06:30
    ZUHUR: 12:13
    ASAR: 15:14
    MAGRIB: 18:16
    ISYA’: 19:24

    26 Ramadan 1446 H

    IMSAK: 04:42
    SUBUH: 04:52
    TERBIT: 06:03
    DUHA: 06:30
    ZUHUR: 12:13
    ASAR: 15:14
    MAGRIB: 18:16
    ISYA’: 19:24

    27 Ramadan 1446 H

    IMSAK: 04:41
    SUBUH: 04:51
    TERBIT: 06:02
    DUHA: 06:30
    ZUHUR: 12:13
    ASAR: 15:15
    MAGRIB: 18:16
    ISYA’: 19:24

    28 Ramadan 1446 H

    IMSAK: 04:41
    SUBUH: 04:51
    TERBIT: 06:02
    DUHA: 06:29
    ZUHUR: 12:12
    ASAR: 15:15
    MAGRIB: 18:16
    ISYA’: 19:24

    29 Ramadan 1446 H

    IMSAK: 04:41
    SUBUH: 04:51
    TERBIT: 06:02
    DUHA: 06:29
    ZUHUR: 12:12
    ASAR: 15:15
    MAGRIB: 18:15
    ISYA’: 19:23

    30 Ramadan 1446 H

    IMSAK: 04:40
    SUBUH: 04:50
    TERBIT: 06:02
    DUHA: 06:29
    ZUHUR: 12:12
    ASAR: 15:16
    MAGRIB: 18:15
    ISYA’: 19:23

    (Tribunnews.com/Whiesa)

  • Detik-detik Siswi SMP Ditemukan Tewas Terbungkus Karung di Tanah Datar, Ada Luka Cekikan di Leher – Halaman all

    Siswi MTs Ditemukan Tewas Terbungkus Karung di Tanah Datar Sumbar, Ada Bekas Cekikan di Leher Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TANAH DATAR – Siswi MTs Negeri 2 Sumanik ditemukan tewas terbungkus karung di Kecamatan Sungai Tarab, Tanah Datar, Sumatera Barat, Rabu (19/2/2025).

    Sekretaris Nagari Sungai Tarab, Syufrihadi mengungkap kronologis penemuan mayat dalam karung tersebut.

    Ia mengatakan karung berisi mayat itu ditemukan warga yang melintas di jalan lokasi kejadian sekira pukul 08.40 WIB.

    Warga tersebut melihat karung putih di pinggir jalan.

    Penasaran dengan isi karung, warga pun melihat dari dekat karung putih tersebut.

    “Ternyata tampak sebuah jari kaki. Akhirnya warga melaporkan ke pihak berwajib,” kata Syufrihadi kepada Tribunpadang.com.

    Ia juga mengatakan saat karungnya dibuka pihak berwajib tampak mayat perempuan lengkap dengan pakaiannya tanpa kartu identitas di dalamnya.

    “Melihat kondisi mayatnya mungkin masih baru dibuang oleh seseorang yang tak dikenal serta belum mengeluarkan bau busuk,” ucapnya.

    Saat ditemukan, korban menggunakan baju berwarna hitam, celana warna pink, dan memiliki tato di tangan kiri yang bertuliskan ‘Cinta’.

    Lanjut Syufrihadi, mayat itu telah dievakuasi ke RSUD Batusangkar guna mendapat penanganan medis.

    “Kasus ini juga sedang dilakukan penyelidikan oleh pihak polisi,” katanya.

    Ada Bekas Cekikan

    Dari hasil pemeriksaan petugas kesehatan RSU Ali Hanafiah Batusangkar, terdapat bekas cekikan di leher korban.

    Kasat Reskrim Polres Tanah Datar, AKP Surya Wahyudi membenarkan terkait data yang tersebar di beberapa grup chat tersebut.

    Korban diketahui bernama Korban bernama Cinta Novita Sari Mista, berusia 15 tahun.

    “Iya benar, datanya sesuai dengan yang tertulis tersebut,” kata AKP Surya Wahyudi.

    Jenazah korban pun kini dibawa ke Kota Padang dalam rangka dilakukan autopsi.

    “Saat ini kita akan melakukan otopsi ke Padang rencananya,” ujarnya.

    Menurut Surya, pihak rumah sakit baru melakukan sebatas visum et repertum.

    “Saat ini baru sebatas pemeriksaan awal visum, maka akan kita lanjutkan dengan autopsi,” ujarnya.

    “Mohon bantu doanya, semoga bisa kami ungkap secepatnya,” ujarnya.

    (Tribunpadang.com/ fajar alfaridho herman)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Identitas Mayat dalam Karung di Sungai Tarab Tanah Datar Terungkap, Pelajar Wanita 15 Tahun