Category: Tribunnews.com Regional

  • Soal Retret di Magelang, Jokowi Minta Kepala Daerah Hadir untuk Kepentingan Negara – Halaman all

    Soal Retret di Magelang, Jokowi Minta Kepala Daerah Hadir untuk Kepentingan Negara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, mengatakan kepala daerah yang diundang mengikuti retret kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang, harus memenuhi undangan itu.

    Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat ditemui wartawan di kediamannya di Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (21/2/2025).

    “Ini kan urusan pemerintahan. Yang diundang kepala daerah. Yang mengundang presiden. Ya mestinya hadir, datang,” kata dia.

    Menurut dia, kepala daerah itu dipilih oleh rakyat dan bertugas untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara.

    “Mereka dipilih oleh rakyat dan untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara,” ujarnya.

    Untuk diketahui, pemerintah mengadakan retret bagi kepala daerah sepekan penuh di Akmil Magelang. Retret itu berlangsung pada 21 hingga 28 Februari 2025.

    Sementara, para wakilnya hanya diminta sehari menjelang penutupan.

    Agenda retret kepala daerah ini mirip dengan retret para menteri Kabinet Merah Putih yang sebelumnya telah selesai digelar di Akmil Magelang pada 24 hingga 27 Oktober 2024 lalu.

    Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri memerintahkan kepala dan wakil kepala daerah dari partainya tak ikut kegiatan retret di Magelang pada Jumat, 21 Februari.

    Diketahui, kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih di Pilkada 2024 akan mengikuti retret atau pembekalan di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah pada 21-28 Februari 2025.

    Adapun instruksi tersebut disampaikan Megawati melalui surat bernomor 7294 /IN/DPP//2025 pada Kamis (20/2/2025).

    Dalam surat tersebut tertulis, Megawati menegaskan bahwa permintaan penundaan ini berkaitan dengan dinamika politik nasional yang terjadi, terutama setelah Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

  • Curi Pisang untuk Makan Adik, Remaja di Pati Diarak Warga ke Balai Desa, Pemilik Kebun Beri Maaf – Halaman all

    Curi Pisang untuk Makan Adik, Remaja di Pati Diarak Warga ke Balai Desa, Pemilik Kebun Beri Maaf – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus pencurian pisang di Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah diselesaikan secara restorative justice.

    Pelaku pencurian merupakan remaja berinisial AAP (17) yang telah putus sekolah karena kekurangan biaya.

    Aksi pencurian yang terjadi pada Senin (17/2/2025) dilihat pemilik kebun.

    Warga kemudian mengarak AAP ke Balai Desa dengan kondisi telanjang dada.

    Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid, menjelaskan pisang yang dicuri korban senilai Rp250 ribu.

    Kakak korban mendatangi Balai Desa agar kasus diselesaikan secara damai.

    Pihak Desa menyodori surat kesediaan AAP menerima pembinaan serta wajib lapor selama tiga bulan.

    Dengan surat tersebut, pemilik kebun memberi maaf AAP dan tak menuntut ganti rugi apapun.

    “Dalam kasus ini, kami melihat pentingnya penyelesaian secara kekeluargaan. Setelah dilakukan mediasi, korban sepakat untuk berdamai,” tuturnya.

    AKP Mujahid, mengatakan aksi pencurian dilakukan AAP karena harus merawat adiknya.

    “Korban mendapati pelaku sedang membawa hasil curian berupa pisang tanduk sebanyak empat tundun dengan cara dipikul menggunakan satu tongkat kayu,” paparnya, Selasa (18/2/2025), dikutip dari TribunJateng.com.

    Selama ini AAP tinggal bersama kakeknya setelah ditinggal kedua orang tua.

    Kedes setempat menerangkan AAP tergolong warga kurang mampu.

    Ibunya meninggal pada 2019 dan ayah menikah lagi dengan perempuan lain.

    Ayah meninggalkan AAP serta adiknya tanpa memberikan nafkah.

    AAP harus merawat adik dalam keadaan ekonomi yang sulit.

    Sementara, kakeknya hanya bekerja sebagai buruh dan pencari rumput kambing.

    Karena tak punya biaya, AAP memutuskan putus sekolah.

    “Sudah beberapa bulan tidak masuk sekolah. Menurut keterangan dari kakeknya seperti itu,” kata Kades.

    Setelah kasus ini viral, pemerintah desa akan memberikan pegawasan ke AAP agar tak mengulangi perbuatannya lagi.

    AAP juga akan dibina dan diberikan bantuan karena tergolong warga kurang mampu.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Viral Bocah SMA di Pati Diarak Menuju Kantor Desa, Kepergok Curi 4 Tundun Pisang Seharga Rp250 Ribu

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Mazka)

  • Pemkab Tangerang Berharap Digitalisasi Teknologi Perluas Jangkauan Pasar UMKM – Halaman all

    Pemkab Tangerang Berharap Digitalisasi Teknologi Perluas Jangkauan Pasar UMKM – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, memberi apresiasi positif kepada komunitas, akademisi, UMKM Tumbuh dan PT Trans Digital Cemerlang  (TDC)  yang memberikan pemberdayaan berupa pelatihan dan pendampingan pencatatan keuangan digital kepada  ratusan pengusaha kecil dan mikro Kabupaten Tangerang. 

    Hal ini diungkap Plt Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tangerang Dhian Hartarti saat membuka seminar Trik Jitu Pencatatan Keuangan”, dan sosialisasi aplikasi pencatatan keuangan digital “Kantong UMKM” kepada sekitar 100 pengusaha mikro di Kabupaten Tangerang. 

    “Pemkab mendukung pengembangan teknologi digital bagi UMKM sebagai langkah peningkatan kualitas produk dan pengembangan jangkauan pasar,” ujarnya, Rabu 20 Febuari 2025.

    Dhian meyakini dengan dukungan teknologi digital, para pengusaha mikro memiliki kesempatan yang besar meningkatkan kemampuan mengatur usaha serta memperkuat daya saing.

    Menurutnya, beberapa factor penentu keberhasilan pengembangan usaha yakni permodalan, peralatan, dan kemampuan teknologi digital. 

    “Meningkatnya kemampuan para pengusaha dalam mengelola usaha diharapkan akan meningkatkan kualitas produksi dan peningkatan pendapatan,” ujarnya.

    Praktisi perencanaan keuangan Muljono mendukung penuh kehadiran aplikasi pencatatan keuangan digital Kantong UMKM di tengah para pengusaha kecil dan mikro di Kabupaten Tangerang.

    Ia menyebutkan sejumlah keuntungan dari pencatatan keuangan digital yakni aman, langsung tercatat dan proses cepat, adanya data catatan penjualan, bisa dievaluasi dan dapat dibuat laporan rekapitulasi harian, mingguan, bulanan dan tahunan.

    “Lebih untung kalau aplikasinya gratis, mudah dipahami, aman dan sudah tergabung dengan system pembayaran secara digital dan dapat dipergunakan dengan handphone,” ujarnya.
    Keuntungan lainnya menurut Muljono adalah dengan adanya data catatan keuangan dapat mempermudah para pengusaha dalam mengajukan pinjaman kepada bank. “Dengan catatan, keuangannya positif,” tambahnya.

    Turut hadir dalam acara itu seluruh pengurus UMKM Tumbuh, perwakilan Bank Artha Graha Internasional, Koperasi SAH dan Pendamping UMKM Muhammad Adha Wahyudi atau biasa dipanggil coach Adha. 

    Direktur Utama PT TDC, Indra mengatakan Aplikasi Kantong UMKM Hadir sebagai aplikasi POS sederhana berbasis Android yang menekankan pada kecepatan dan kemudahan dari sisi pengguna.

    Dikarenakan berbasis Android, maka Kantong UMKM dapat diinstal pada semua jenis smartphone yang menggunakan sistem operasi Android.

    “Keunggulan dari aplikasi ini adalah biaya aplikasi gratis, transaksi cepat dan tepat kurang dari satu menit. Aktivasi pembayaran melalui QRIS maksimal H+2 registrasi dan Kantong UMKM menggunakan QRIS dinamis dengan waktu tunggu 2 menit, transaksinya langsung tercatat pada bank mitra yakni Bank Artha Graha Internasional,” ujarnya.

    Indra menambahkan Fitur ini juga memudahkan  pengguna untuk merubah atau menambahkan info mengenai harga produk.

    Aplikasi ini juga mengelola layanan pembayaran seperti tagihan listrik, top-up e-wallet, pulsa, vocher game, dan layanan lainnya.

    “Saya berharap digitalisasi keuangan berupa aplikasi Kantong UMKM ini ini terus tumbuh   dan berkembang di KabupatenTangerang, bahkan  di seluruh kota di Indonesia. Kolaborasi menjadi penting untuk menumbuhkan UMKM UMKM baru yang berkualitas dan melek digital,” ujarnya.

  • Polisi Tipu Polisi di Sumut, Korban Kehilangan Rp850 Juta demi Jadi Perwira – Halaman all

    Polisi Tipu Polisi di Sumut, Korban Kehilangan Rp850 Juta demi Jadi Perwira – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polisi yang bertugas di Polres Tapanuli Utara bernama Bripka Shcalomo Sibuea diduga menjadi korban penipuan sesama anggota Polri sebesar Rp850 juta.

    Terduga pelakunya ialah personel Dit Narkoba Polda Sumatera Utara (Sumut), Ipda Rahmadsyah Siregar.

    Modus terduga pelaku ialah bisa meloloskan Bripka Shcalomo Sibuea ke Sekolah Inspektur Polisi (SIP).

    Kuasa hukum korban, Olsen Lumbangtobing mengatakan, dugaan penipuan modus meloloskan ke SIP berawal pada awal Desember 2023 lalu.

    Saat itu korban dihubungi Ipda Rahmadsyah Siregar dan ditawari kuota khusus atau jalur penghargaan supaya bisa sekolah perwira.

    Namun, untuk meloloskannya tidak gratis, Bripka Shcalomo harus membayar uang sebesar Rp600 juta.

    Adapun Bripka Shcalomo dan Ipda Rahmadsyah Siregar saling mengenal karena keduanya satu angkatan saat Bintara.

    Ketika itu korban percaya dengan terduga pelaku lantaran Ipda Rahmadsyah baru saja lulus sekolah perwira.

    Terbuai dengan bujuk rayu tersebut, Bripka Shcalomo pun mengirimkan uang sebesar Rp600 juta melalui transfer.

    “Desember 2023 si oknum polisi berpangkat Ipda mengubungi klien kami dan bilang dia bisa mengurus klien kami bisa lulus Sekolah Inspektur Polisi atau perwira dengan membayar Rp600 juta.

    “Kemudian klien kami mengirim uang tersebut pada Desember 2023,” ucap Olsen Lumbantobing, Kamis (20/2/2025), dilansir Tribun Medan.

    Setelah mengirimkan uang dan dijanjikan lulus, Bripka Shcalomo mendaftarkan diri ke SIP pada Februari 2024.

    Namun, saat pengumuman calon perwira pada April 2024, nama korban tak tertera sebagai calon yang lulus.

    “Namun saat pengumuman di bulan April 2024, namanya tidak terdaftar,” terang Olsen.

    Bripka Shcalomo lantas mempertanyakan hal tersebut kepada Ipda Rahmadsyah.

    Ketika ditanya terkait hal itu, Ipda Rahmadsyah meminta supaya Bripka Shcalomo mengirimkan lagi uang sebesar Rp250 juta.

    “Setelah dikonfirmasi kepada Ipda RS, dia bilang harus nambah lagi Rp250 juta sehingga klien kami mengirim uang lagi melalui transfer di bulan April,” ungkap Olsen.

    Pada pengumuman berikutnya, nama Bripka Shcalomo kembali tidak terdaftar atau tidak lulus.

    Di titik itulah, dirinya merasa menjadi korban dugaan penipuan yang dilakukan oleh rekannya.

    Pada 14 Oktober 2024 lalu, korban resmi membuat laporan ke Polda Sumut, lalu disusul laporan ke Bid Propam Polda Sumut pada 25 Oktober.

    Olsen berharap Kapolda Sumut, Irjen Whisnu Hermawan Februanto; Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Sumaryono untuk menyelidiki kasus ini secara transparan dan cepat.

    Jika tidak, pihaknya akan menyurati Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Komisi III DPR RI, bahkan Presiden Prabowo Subianto.

    Olsen lantas menyebut, sejauh ini laporan kliennya baru di tahap penyelidikan, belum ditingkatkan ke penyidikan.

    “Kemarin kami sudah berbicara dengan penyidik kasusnya masih tahap penyelidikan.” 

    “Apabila perkara tidak berjalan, saya akan menyurati Bapak Kapolri, Komisi III, bahkan Pak Presiden supaya kasus ini menjadi atensi,” tuturnya.

    Kuasa hukum lain dari korban, Boy Raja Marpaung, menduga kliennya terjebak bujuk rayu Ipda Rahmadsyah sehingga tertipu.

    Apalagi, saat itu Rahmadsyah baru saja lulus menjadi perwira sehingga Bripka Shcalomo percaya.

    “Sebenarnya ini bujuk rayu yang dilakukan oleh RS. Kami meminta kepada Kapolda, Dirreskrimum, dan Kabid Propam Polda Sumut tetap menindaklanjuti perkara ini,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kasubbid Penmas Polda Sumut, Kompol Siti Rohani Tampubolon mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan Bripka Shcalomo Sibuea.

    Saat ini, laporan ditangani Ditreskrimum Polda Sumut masih proses penyelidikan, belum ditingkatkan ke penyidikan.

    “Laporannya masih proses penyelidikan,” ujar Siti.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunMedan.com dengan judul: Polisi Ditipu Rekannya Sesama Polisi Rp 850 Juta, Modus Bisa Loloskan Anak ke Sekolah Perwira.

    (Tribunnews.com/Deni)(Tribun-Medan.com/Fredy Santoso)

  • Kisah Sedih ASN di Mamuju, Istri Selingkuh dengan Teman Kerja hingga Punya Anak, Tes DNA Jadi Bukti – Halaman all

    Kisah Sedih ASN di Mamuju, Istri Selingkuh dengan Teman Kerja hingga Punya Anak, Tes DNA Jadi Bukti – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Mamuju – AZ, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) berusia 38 tahun, mengalami kekecewaan mendalam setelah mengetahui bahwa anak yang dilahirkannya pada Mei 2024 bukanlah anak kandungnya.

    Istri AZ, FR (37), diduga berselingkuh dengan pria idaman lain (PIL) yang merupakan rekan kerjanya.

    AZ mulai merasakan ketidaksetiaan istrinya setelah mendengar desas-desus mengenai hubungan gelap FR dengan PIL.

    Meskipun curiga, AZ tidak ingin menuduh tanpa bukti.

    “Saya bahagia saat anak lahir, tetapi tetap merasa bimbang setelah mendengar kabar tersebut,” ungkap AZ dalam wawancaranya dengan TribunSulbar pada Kamis, 20 Februari 2025.

    Tes DNA Mengungkap Kebenaran

    Kecurigaan AZ memuncak saat liburan keluarga ke Jakarta.

    Dalam momen tersebut, AZ memutuskan untuk melakukan tes DNA secara diam-diam.

    “Saya sengaja merahasiakan rencana tersebut,” jelasnya.

    Hasil tes DNA menunjukkan bahwa AZ bukanlah ayah kandung anak tersebut, yang membuatnya merasa sangat sakit hati.

    Setelah mengetahui kebenaran, AZ mengambil langkah tegas dengan menalak FR, yang juga seorang akademisi dan advokat di Kabupaten Majene.

    “Perasaan saya hancur. Enam tahun pernikahan kami, saya dibohongi seperti ini,” kata AZ.

    Ia juga melaporkan FR dan PIL ke lembaga pendidikan tempat mereka bekerja, yang membuat FR memilih untuk mengundurkan diri.

    Meskipun AZ tidak melaporkan kasus perselingkuhan ini ke polisi, ia sedang dalam proses perceraian.

    “Kami sudah dalam proses perceraian,” tutup AZ.

    (Tribunsulbar.com/Andika Firdaus)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Warga Cianjur Lahirkan Bayi Laki-laki di SPBU Saat Mengantre BBM, Tiba-tiba Rasakan Konstraksi – Halaman all

    Warga Cianjur Lahirkan Bayi Laki-laki di SPBU Saat Mengantre BBM, Tiba-tiba Rasakan Konstraksi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR – Seorang ibu rumah tangga di Cianjur, Jawa Bart, melahirkan bayi laki-laki di SPBU saat menemani suami mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di sebuah SPBU di Jalan Raya Sindangbarang, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Rabu (19/2/2025). 

    Rekaman video berdurasi 44 detik yang viral di media sosial memperlihatkan sejumlah warga berupaya membantu wanita bernama Laswati yang tiba-tiba merasakn konstraksi di rahimnya saat bersama suami mengantre mengisi BBM di SPBU tersebut.

    Petugas SPBU bersama suami Laswati bernama Ardi Adrian berupaya sebisa mungkin menolong persalinan tersebut hingga kemudian melahirkan bayi laki-laki.

    Peristiwa tersebut berawal ketika Laswati bersama suami dan kedua anaknya hendak mengunjungi rumah orang tuanya di Kecamatan Cidaun. 

    Mereka mampir mengisi BBM motor di SPBU di Jalan Raya Sindangbarang, Cianjur. Tiba-tiba Laswati merasakan konstraksi dan tak kuat menahannya.

    Ardi Ardian mengatakan, sebelum berangkat dari rumah istrinya mengaku sudah merasakan mulas. Namun ketika ditanya mengaku masih kuat menahan. 

    “Karena masih merasa kuat, akhirnya untuk tetap pergi ke Kecamatan Cidaun untuk mengunjungi rumah orang tua. Namun saat mengisi BBM istri saya di tiba-tiba melahirkan,” ucapnya pada wartawan, Kamis (20/2/2025). 

    Anak ketiganya tersebut lahir dengan selamat, dengan berat 2,4 kilogram, berjenis kelamin laki-laki dan dalam kondisi sehat. 

    “Saya sempat panik, semua orang yang ada di SPBU pun sama, tapi ada warga yang baik hati dan langsung mrmbawa bayi serta istri ke Puskesmas Sindangbarang. Kondisi istri dan bayi sehat,” katanya. 

    Petugas SPBU Sindangbarang Yayan mengaku kaget dan panik saat seorang ibu melahirkan saat mengisi BBM. 

    “Jujur, saya bingung kaget juga karena air ketubannya bercampur darah. Awalnya tidak curiga, tapi tiba-tiba saja melahirkan,” katanya. 

    Laporan Reporter: Fauzi Noviandi | Sumber: Tribun Jabar

  • Sosok AAP, Siswa SMA Diarak karena Curi Pisang Seharga Rp250 Ribu demi Adik, Terpaksa Putus Sekolah – Halaman all

    Sosok AAP, Siswa SMA Diarak karena Curi Pisang Seharga Rp250 Ribu demi Adik, Terpaksa Putus Sekolah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – AAP (17), siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, diarak setelah ketahuan mencuri pisang empat tundun seharga Rp250 ribu demi sang adik.

    Peristiwa itu terjadi di kebun milik seorang warga bernama Kamari (50) di Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Senin (17/2/2025).

    AAP merupakan warga Kecamatan Trangkil, hidup dalam kondisi ekonomi yang kekurangan.

    Melansir TribunJateng.com, selama ini, ia dan adiknya tinggal bersama sang kakek.

    Ibu AAP telah meninggal dunia pada 2019 lalu, sedangkan ayah kandungnya sudah menikah lagi dan pergi meninggalkan APP dan adiknya.

    AAP dan adiknya pun harus bertahan hidup bersama kakek dan neneknya dalam keadaan perekonomian yang sulit.

    Sang kakek hanya bekerja sebagai buruh serabutan dan mencari rumput untuk pakan kambing.

    Keterbatasan biaya membuat AAP terpaksa harus putus sekolah.

    “Sudah beberapa bulan tidak masuk sekolah. Menurut keterangan dari kakeknya seperti itu,” kata kepala desa tempat AAP tinggal.

    Himpitan ekononmi pada akhirnya membuat AAP nekat mencuri pisang.

    Pencurian yang dilakukan AAP dipergoki oleh korban sekira pukul 15.30 WIB.

    Saat itu, AAP tertangkap basah membawa pisang hasil curian dengan cara dipikul.

    “Korban mendapati pelaku sedang membawa hasil curian berupa pisang tanduk sebanyak 4 tundun dengan cara dipikul menggunakan satu tongkat kayu,” kata Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid, Selasa (18/2/2025).

    Setelah itu, pelaku diarak menuju kantor desa.

    Sepanjang perjalanan dari kebun ke kantor desa, pelaku menjadi tontotan warga. Bahkan, videonya viral di media sosial.

    Mujahid menuturkan, pisang 4 tundun yang dicuri remaja itu bernilai Rp250 ribu.

    Kondisi AAP yang hidup dalam kekurangan membuat Kapolsek Tlogowungi merasa iba.

    “Dia masih mengurus adiknya yang masih sekolah. Kasihan, kondisinya sangat memprihatinkan,” terangnya.

    Beruntung, kasus pencurian itu berhasil dimediasi dan tidak berlanjut ke meja hijau.

    Pelaku yang diwakili kakeknya selaku wali menandatangani surat pernyataan bersama korban.

    Pihak Kepala Desa tempat tinggal pelaku serta Kepala Desa Gunungsari juga menandatangani surat yang berisi ketersediaan pelaku untuk menerima pembinaan dan wajib lapor ke kantor desa selama tiga bulan.

    Pelaku juga menyatakan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.

    Dengan adanya surat pernyataan itu, pihak korban menyatakan tidak menuntut ganti rugi apapun.

    “Dalam kasus ini, kami melihat pentingnya penyelesaian secara kekeluargaan. Setelah dilakukan mediasi, korban sepakat untuk berdamai ” ujar AKP Mujahid, Kamis (20/2/2025).

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kisah Pilu Siswa SMA Yang Mencuri Pisang di Pati, Ternyata Hidup Kekurangan Tanpa Orang Tua

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJateng.com/Mazka Hauzan Naufal)

  • Detik-detik Siswi MTs Tinggalkan Rumah Hingga Ditemukan Tewas Dalam Karung di Sumbar, Baru Putus – Halaman all

    Detik-detik Siswi MTs Tinggalkan Rumah Hingga Ditemukan Tewas Dalam Karung di Sumbar, Baru Putus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PADANG – Terungkap detik-detik siswi MTs berinisial CNS (16) pergi dari rumah hingga ditemukan tewas dalam karung di Tabek Bunta, Nagari Sungai Tarab, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Rabu (19/2/2025) pagi.

    Kasat Reskrim Polres Tanah Datar, AKP Surya Wahyudi mengatakan korban pergi dari rumah  neneknya pada Selasa (18/2/2025) malam setelah menerima telepon dari seseorang.

    “Informasi yang kita dapatkan, korban berada di rumah neneknya yang bersebelahan dengan rumah orang tuanya. Saat berada di rumah neneknya, korban sedang teleponan sambil mendengarkan musik lewat speaker,” ujar AKP Surya Wahyudi, Kamis (20/2/2025).

    Setelah menerima telepon, korban keluar tanpa sepengetahuan siapapun dari keluarganya.

    Siapa orang yang keluar bersama korban ini masih dalam penyelidikan kepolisian dari Polres Tanah Datar.

    Polres Tanah Datar juga sudah melakukan pengecekan CCTV yang ada di sekitar lokasi dan sepanjang jalan, memang ada terlihat korban pergi dengan menaiki sepeda motor.

    Akan tetapi dengan siapanya belum terungkap, karena untuk mengidentifikasi kendaraannya masih dalam kendala, karena kamera CCTV ini jaraknya jauh dan gambarnya juga kurang jelas.

    “Hasil kamera CCTV yang kita ambil, korban bersama seseorang pergi dengan sepeda motor pada malam hari. Jadi, sudah ada hasil rekaman video yang mengarah, korban berboncengan dengan seseorang,” ujarnya. 

    Polisi pun menduga kuat siswi MTs tersebut korban tindak pidana pembunuhan.

    Hal tersebut terlihat dari kondisi korban ketika pertama kali ditemukan.

    “Untuk dari yang terlihat dari bagian luar tubuhnya, ada luka lebam di bagian lehernya, bibirnya, dan beberapa bagian lainnya,” kata AKP Suryadi Wahyudi.

    Korban Baru Putus Dengan Pacar

    Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi-saksi, polisi menyebut korban baru putus dengan pacarnya pada Minggu (16/2/2025).

    Polisi mengaku pihaknya sudah memeriksa 17 saksi terkait kasus penemuan mayat dalam karung tersebut.

    “Untuk sementara, kita baru mengumpulkan semua saksi yang berhubungan dengan korban. Sedang kita data dan sedang diambil keterangannya. Akan tetapi baru sebagian, dan masih ada sebagian lainnya belum,” kata AKP Surya Wahyudi.

    AKP Surya Wahyudi menyebutkan dari 17 saksi yang diperiksa belum ada yang mengarah kepada pelaku pembunuhan.

    “Akan tetapi untuk mengarah kepada satu orang atau pelaku, masih belum bisa ditentukan,” ujar AKP Surya Wahyudi.

    Pihaknya juga menyebutkan bahwa korban sebelumnya mempunyai pacar akan tetapi baru saja putus pada hari Minggu.

    Hal itu berdasarkan keterangan dari mantan pacar dari korban.

    “Informasi korban sempat punya pacar, dan keterangan dari mantan pacarnya ini sudah putus pada hari Minggu. Karena merupakan anak di bawah umur, diduga cinta monyet, yang berpacaran selama satu minggu, lalu putus,” katanya.

    AKP Surya Wahyudi juga menyebutkan untuk mantan pacar tersebut sudah dimintai keterangan.

    Intinya terkait perkembangan dugaan tindak pidana pembunuhan ini masih dalam penyelidikan, pendalaman, dan pengembangan.

    Selain itu, pihaknya dari Polres Tanah Datar juga menunggu hasil autopsi yang telah selesai dilakukan hari ini di Rumah Sakit Bhayangkara Padang.

    Diperkirakan hasil dari otopsi tersebut akan keluar sekitar satu atau dua hari lagi.

    Korban Sosok Penurut

    Pantauan TribunPadang.com, terlihat hadir juga para keluarga dari korban termasuk ibu kandungnya bernama Liza Delka (35) di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumatera Barat.

    Setelah korban selesai dilakukan autopsi, pihak keluarga membawa jenazah korban yang didampingi petugas dari Polres Tanah Datar dibawa kembali ke rumah duka.

    Rumah duka berlokasi di Jorong Guguak Manih, Nagari Sumaniak, Kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar.

    “Korban tuh orangnya patuh dan penurut. Tidak banyak cerita ya, orangnya,” kata Liza Delka.

    Ibunya menceritakan bahwa korban saat berada di rumah tidak banyak ulah orangnya.

    “Kalau cerita yang penting-penting saja,” ujarnya.

    Liza Delka menyampaikan bahwa korban merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

    (Tribunnews.com/ Tribunpadang.com/ Rezi Azwar)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Polisi Periksa 17 Saksi Terkait Penemuan Jenazah Pelajar dalam Karung di Tanah Datar Sumbar

  • Siswa di Bandung Barat Tewas saat Pentas Seni, Kena Tusuk Benda Tajam, Sempat Dikira Adegan Drama – Halaman all

    Siswa di Bandung Barat Tewas saat Pentas Seni, Kena Tusuk Benda Tajam, Sempat Dikira Adegan Drama – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang siswa SMK di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat berinisial MDR, meninggal dunia saat pentas seni di sekolah, Kamis (20/2/2025).

    Kejadian tragis ini terjadi saat siswa berusia 17 tahun tersebut berperan dalam sebuah drama.

    Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, menjelaskan sebelum terjatuh, MDR terlihat berjalan sempoyongan.

    Namun, siswa lain menganggap hal itu adalah bagian dari pentas seni.

    “Memang saat itu sedang pagelaran, saksi melihat bahwa adegan itu adegan drama, jadi tidak melihat korban melakukan langsung dan meninggal di tempat. Jadi sempat korban berdiri, berjalan, sempoyongan kemudian terjatuh,” kata Tri di DPRD Kota Cimahi, Kamis (20/2/2025).

    MDR mengalami luka tusukan akibat benda tajam di bagian perut, yang menjadi penyebab kematiannya. 

    Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kronologi kejadian secara perinci.

    Hingga saat ini, sudah ada tiga orang saksi yang dimintai keterangan.

    “udah 3 orang yang kita mintai keterangan awal, mohon waktu, agar peristiwa ini tidak sepenggal-sepenggal,” ujar Tri.

    Kapolsek Padalarang, AKP Kusmawan, juga mengonfirmasi kejadian tersebut.

    “Kejadian berlangsung sekitar jam 10 pagi saat pentas seni teater sekolah,” ungkap Kusmawan.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Pemicu Eko Fitrianto Mutilasi Agus di Jombang, Pelaku Eksekusi Korban Pakai Pemotong Kayu – Halaman all

    Pemicu Eko Fitrianto Mutilasi Agus di Jombang, Pelaku Eksekusi Korban Pakai Pemotong Kayu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Eko Fitrianto (38) ditangkap oleh pihak kepolisian setelah terlibat dalam kasus mutilasi yang mengakibatkan kematian Agus Soleh (37) di Jombang, Jawa Timur.

    Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Margono, mengungkapkan motif pembunuhan ini berawal dari sakit hati akibat ucapan kasar Agus.

    Pada Rabu (12/2/2025), jasad Agus ditemukan tanpa kepala di saluran irigasi Desa Dukuharum, Kecamatan Megaluh.

    Kepala korban ditemukan sore harinya di Sungai Konto, Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang.

    “Jadi benar bahwa kami menemukan mayat di saluran irigasi Desa Dukuharum, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang yang mana ditemukan tanpa kepala, dan sorenya ditemukan oleh warga, kepalanya yang berada di Sungai Konto, Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang,” ungkapnya.

    Eko ditangkap di rumahnya di Desa Plosogeneng, Jombang, pada pukul 07.30 WIB.

    Di rumahnya, polisi menemukan barang bukti berupa motor dan handphone milik korban.

    Eko mengaku membunuh Agus setelah terlibat cekcok saat keduanya dalam keadaan mabuk. Ada ucapan tak pantas yang disebut dilontarkan Agus kepada Eko.

    “Penyampaian dari pelaku, memang minuman keras ini sudah sangat banyak dikonsumsi sehingga tidak terkendali, baik korban maupun pelaku,” jelas Margono.

    Setelah perkelahian yang berujung pada pukulan keras di kepala, Agus jatuh dan tidak bergerak.

    Eko kemudian mengambil alat pemotong kayu yang biasa digunakannya dan melakukan mutilasi.

    “Sehingga memang di TKP tidak ditemukan bercak darah, karena air saluran irigasi itu mengarah ke sungai itu yang membawa aliran darah untuk tidak terlihat dan di TKP memang tidak ada bekas darah,” tambah Margono.

    Setelah memutilasi Agus, Eko membuang kepala korban di Sungai Ngereco dan pakaian korban di Sungai Dusun Beweh.

    Saat ini, polisi masih mencari alat pemotong yang digunakan pelaku.

    Eko kini ditahan dan dijerat dengan pasal 340, 338, dan 339 KUHP, yang mengancamnya dengan hukuman mati atau penjara maksimal 20 tahun.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).