Category: Tribunnews.com Regional

  • Hari Kedua Retret di Magelang: Bangun Diiringi Suara Terompet, Kepala Daerah Pakai Seragam Satpol PP – Halaman all

    Hari Kedua Retret di Magelang: Bangun Diiringi Suara Terompet, Kepala Daerah Pakai Seragam Satpol PP – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG – Acara retret di Akademi Militer (Akmil) di Magelang memasuki hari kedua pada Sabtu (22/2/2025).

    Pihak panitia membangunkan 450 kepala daerah pada Sabtu pagi. Suara terompet mengiringi.

    “Kami bangun pagi dengan diiringi suara trompet,” kata Wali Kota Surakarta, Respati Achmad Ardianto, pada Sabtu (22/2/2025).

    Setelah bangun, mereka berganti pakaian dengan memakai seragam Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku tak menyangka bakal menggunakan seragam Satpol PP.

    “Baju ini mungkin saya nggak bakal pakai kalau tidak ada acara seperti ini. Seperti kemarin juga, baju komcad,” ujarnya.

    Retret Magelang 2025 ini diikuti oleh 450 kepala daerah dari seluruh wilayah di Indonesia.

    Pada hari kedua ini, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) dan Menteri Pertahanan dijadwalkan memberikan materi dalam agenda yang berlangsung di Akademi Militer (Akmil) Magelang.

    Berdasarkan jadwal resmi dari Sekretariat Retret Magelang 2025, kegiatan dimulai sejak pukul 04.30 WIB dengan ibadah dan olahraga pagi.

    Selanjutnya, peserta mengikuti apel pagi pada pukul 07.45 WIB di lapangan depan Ruang Sudirman sebelum memasuki sesi utama.

    Menteri Dalam Negeri dijadwalkan membuka acara pada pukul 08.10 WIB, diikuti dengan paparan Gubernur Lemhanas pada pukul 09.30 WIB.

    Setelah itu, Wakil Menteri Dalam Negeri akan memberikan pengarahan terkait rencana aksi bagi para peserta retret.

    Pada siang hingga malam hari, materi dari Lemhanas akan berlanjut dalam beberapa sesi.

    Selain itu, Menteri Pertahanan dijadwalkan memberikan paparan pada pukul 14.00 WIB.

    Rangkaian Retret Magelang 2025 akan berlangsung hingga malam hari, dengan sesi terakhir dijadwalkan selesai pukul 21.00 WIB sebelum peserta beristirahat.

     

     

  • Hasil Pemeriksaan Divpropam Polri Terhadap Anggota Polda Jateng soal Lagu ‘Bayar Bayar Bayar’ – Halaman all

    Hasil Pemeriksaan Divpropam Polri Terhadap Anggota Polda Jateng soal Lagu ‘Bayar Bayar Bayar’ – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG – Aparat Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri memeriksa dua anggota Direktorat Reserse Siber Polda Jawa Tengah.

    Upaya pemeriksaan itu terkait penanganan viralnya lagu berjudul Bayar Bayar Bayar dari band Sukatani.

    Pada Kamis (20/2/2025), sejumlah anggota Siber Polda Jawa Tengah menemui band asal Purbalingga itu.

    Informasi pemeriksaan Divpropam Polri itu disampaikan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto.

    “Iya, Divpropam Mabes Polri melalui Bidpropam Polda Jateng sudah memeriksa dua anggota Dit Siber Polda Jateng berkaitan dengan band Sukatani,” ujarnya pada Sabtu (22/2/2025).

    Menurut dia, pemeriksaan itu dilakukan di Mapolda Jawa Tengah, Kota Semarang, pada Jumat kemarin.

    Artanto menyebut pemeriksaan kepada dua anggota itu untuk memastikan transparansi dan profesionalitas anggota dalam melaksanakan tugasnya.

    Pemeriksaan itu juga sebagai bentuk pengawasan dan kontrol dari Propam.

    “Pada prinsipnya Propam melakukan klarifikasi terhadap dua anggota Siber yang menemui grup band Sukatani,” ungkapnya.

    Dia mengaku, hasil pemeriksaan dari Propam tersebut tidak ditemukan pelanggaran.

    “Hasilnya clear, mereka profesional sesuai tugas pokok dan tidak ada permasalahan,” katanya.

    Divpropam Mabes Polri menyebut Polri selalu terbuka terhadap kritik yang membangun.

    Kemudian memahami pentingnya kebebasan berekspresi dalam masyarakat demokratis.

    “Untuk memastikan profesionalisme dalam penanganan kasus ini, Biropaminal Divpropam telah melakukan pemeriksaan terhadap anggota Dit Ressiber Polda Jateng guna mengklarifikasi permasalahan tersebut. Langkah ini diambil untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam tubuh Polri,” tulis mereka dalam postingan X di akun @Divpropam.

     

  • Pukul Lawan, Pelajar SMP di Bogor Diberi Sanksi Skors 7 Hari dan Larangan Bermain Basket Setahun – Halaman all

    Pukul Lawan, Pelajar SMP di Bogor Diberi Sanksi Skors 7 Hari dan Larangan Bermain Basket Setahun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Pelajar SMP Mardi Waluya berinisial RCS mendapat dua sanksi buntut aksinya memukul lawan saat  pertandingan SDH Basketball Cup 2025 pada Senin (17/2/2025).

    RCS  memukul AS (13), pelajar SMP Negeri 1 Kota Bogor, Jawa Barat, yang menjadi rivalnya saat pertandingan.

    Sanksi pertama adalah dari sekolah tempatnya mengenyam pendidikan.

    Hal itu diungkap oleh Plh. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Nina Nurmasari yang menjadi hasil pertemuan antara kedua belah pihak dan pihak terkait lainnya.

    “SMPS Mardi Waluya telah menjatuhkan sanksi skorsing kepada pelaku selama 7 hari dan akan dievaluasi kembali,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (21/2/2025).

    Selain itu, Disdik Kabupaten Bogor pun akan melayangkan surat teguran terhadap SMP Mardi Waluya akibat insiden ini.

    Disdik Kabupaten Bogor menilai SMP Mardi Waluya melakukan kelalaian.

    “Kami akan memberikan teguran kepada SMPS Mardi Waluya atas kelalaiannya dalam membina pelatih dan asisten pelatih serta memerintahkan agar pelatih dan asisten pelatih segera dinonaktifkan,” katanya.

     

    Tidak boleh bermain selama 1 tahun

    Kedua keluarga korban sudah melakukan mediasi. Keluarga pelajar sudah mengakui perbuatan pemukulan itu.

    Keluarga pelaku sudah meminta maaf kepada keluarga AS.

    “Ya hari ini sudah terjadi mediasi antara korban dan keluarga pelaku. Keluarga pelaku mengakui adanya kelalaian lalu ada permintaan maaf yang akhirnya kami tunggu-tunggu selama ini,” kata ayah kandung AS, Alfath Tauhid kepada wartawan, Jumat (21/2/2025).

    Permintaan maaf itu pun diterima oleh Alfath Tauhid.

    Pelajar yang memukul anaknya itu pun dikenai sanksi oleh Perbasi Kota Bogor.

    “Kemudian diinformasikan pihak Perbasi Kota Bogor bahwa pelaku mendapatkan larangan bermain selama satu tahun ke depan di ruang lingkup Kota Bogor,” ujarnya.

    Selain itu juga, pelajar itu pun dikenai skorsing oleh sekolahnya selama tujuh hari kedepan.

    Namun, skorsing dari Perbasi Kota Bogor dan pihak sekolah ini dirasa masih kurang.

    “Takutnya terulang kembali. Kami ingin adanya penerapan hukuman yang mungkin lebih tegas lagi, ruang lingkupnya tidak hanya di Bogor tapi mungkin Jawa barat atau se pulau Jawa,” ujarnya.

    Alfath tidak ada niatan untuk membawa kasus ini ke ranah hukum.

    “Ya, kalau dari keluarga kami menginginkan goalsnya bukan si anak ini harus dipidana dan lain sebagainya. Saya juga menanyakan ke anak saya emang mau si anak di penjara? Ya enggak lah, gak sampai sebegitunya. Memang bukan itu tujuan kami. Tapi tujuan kami memang memperbaiki ada pembelajaran, efek jera, tidak ditiru orang lain, tidak diulangi orang lain,” tegasnya.

     

    Penulis: Rahmat Hidayat

    dan

    Akhirnya, Pelajar Viral Main Pukul Saat Turnamen Basket di Bogor Diblacklist Setahun

  • Perankan Wanita Hamil, Siswa SMK di Bandung Barat Tewas Saat Drama Pentas Seni Karena Luka Tusuk – Halaman all

    Perankan Wanita Hamil, Siswa SMK di Bandung Barat Tewas Saat Drama Pentas Seni Karena Luka Tusuk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG BARAT – MDR (17) siswa kelas XII SMK Dharma Pertiwi di Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat meninggal dunia saat drama pentas seni di sekolah.

    Korban sempat berjalan sempoyongan sebelum akhirnya terjatuh dan menghembuskan napas terakhir. 

    Ironisnya, hal itu dianggap siswa lain sebagai bagian dari pentas seni.

    Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto mengatakan korban meninggal dunia karena mengalami luka tusukan benda tajam.

    “Memang saat itu sedang pagelaran, saksi melihat bahwa adegan itu adegan drama, jadi tidak melihat korban melakukan langsung dan meninggal di tempat. Jadi sempat korban berdiri, berjalan, sempoyongan kemudian terjatuh,” kata Tri di DPRD Kota Cimahi, Kamis (20/2/2025).

    Polisi masih melakukan rangakaian penyelidikan untuk mengetahui secara rinci kronologi kematian MDR.

    Setidaknya sudah ada 3 orang saksi yang telah dimintai keterangan terkait peristiwa tersebut.

    “Sudah 3 orang yang kita mintai keterangan awal, mohon waktu, agar peristiwa ini tidak sepenggal-sepenggal,” katanya.

     

    Perankan kenakalan remaja

    Saat itu, MDR tengah berperan sebagai seorang wanita yang tengah hamil akibat kenakalan remaja.

    “Jadi memang ada pentas seni drama, dengan tema kenakalan remaja, MDR ini berperan sebagai wanita yang hamil,” kata Tri Suhartanto, Jumat (21/2/2025).

    Dalam salah satu scene, MDR kemudian memeragakan adegan bunuh diri dengan menggunakan properti sebuah benda tajam berupa gunting. 

    Namun, peran tersebut berujung nahas, karena properti yang digunakan menembus bagian perut.

    “Dalam drama itu memang ada cerita bahwa yang bersangkutan ada adegan bunuh diri, namun adegan bunuh dirinya dilakukan secara langsung dan nyata, ini yang sedang kita gali keterangannya riil di lapangan seperti apa,” ujar Tri.

    Saat ini, polisi telah mengamankan sejumlah properti pentas seni termasuk benda tajam yang digunakan MDR saat memeragakan adegan drama.

    “Yang diamankan, ada beberapa alat peraga yang ada di sana yang berhubungan dengan cerita,” katanya.

    Sekolah mengaku kecolongan

    Sekolah mengaku kecolongan atas tragedi meninggalnya MDR.

    “Kemarin itu di luar kontrol kami, mereka tidak menginformasikan penggunaan senjata tajam tadi,” kata Humas SMK Dharma Pertiwi, Ridwan, Jumat (21/2/2025).

    Ridwan mengklaim telah mengawasi properti yang digunakan kelompok MDR untuk pentas seni berupa pertunjukan drama demi memeroleh nilai akhir sementara pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan P5.

    Menurutnya, keberadaan properti berupa gunting yang digunakan saat pertunjukan MDR luput dari pengecekan guru mata pelajaran. 

    “Untuk properti itu semua siswa yang menyediakan dan properti itu sepengetahuan kami, khususnya yang terlihat,” ungkapnya.

    Ridwan menegaskan, pihak telah melakukan pengawasan secara berkala agar siswa tidak membawa benda tajam ke sekolah.

    “Untuk benda runcing, benda tajam, sekolah tidak memperbolehkan siswa membawa senjata atau benda tajam ke sekolah. Karena kita ada razia dari sekolah setiap harinya,” katanya.

     

     

    dan

    Adegan Pentas Seni Ini Diduga Menjadi Penyebab Siswa SMK di Bandung Barat Meninggal Dunia

     

     

  • Komisi III DPR Minta Sekolah dan Perbasi Tegas Tangani Kasus Pemukulan di Bogor – Halaman all

    Komisi III DPR Minta Sekolah dan Perbasi Tegas Tangani Kasus Pemukulan di Bogor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni, menegaskan agar seluruh pihak terkait tegas menangani kasus pemukulan yang terjadi dalam turnamen basket di Bogor.

    Adapun kasus ini melibatkan seorang siswa berinisial RC dari SMP Mardiwaluya Cibinong yang melakukan pemukulan terhadap siswa SMPN 1 Bogor, berinisial S, dalam pertandingan yang berlangsung di Kota Bogor.

    Aksi kekerasan ini terekam dalam video viral yang mencoreng citra olahraga.

    Sahroni meminta agar pihak sekolah dan Perbasi Kota Bogor tidak menutup-nutupi kejadian ini.

    Menurutnya, tindakan ini sudah jelas merupakan bullying dengan kekerasan dan tidak bisa dianggap remeh. 

    “Saya minta baik itu pihak sekolah maupun Perbasi, tidak ada satu pun yang berusaha menutupi atau melindungi pelaku,” kata Sahroni, dalam keterangannya Jumat (21/2/2025).

    Sahroni menambahkan bahwa jika korban tidak merasa dirugikan, kasus ini dapat diproses secara hukum.

    Dia mengajak seluruh stakeholder di bidang olahraga untuk melakukan evaluasi guna menciptakan lingkungan kompetisi yang aman dan bebas dari kekerasan, termasuk wasit, asosiasi, orang tua, dan sekolah.

    Pihak Perbasi Kota Bogor telah mendiskualifikasi RC dari turnamen tersebut dan memasukkan namanya dalam daftar hitam, sehingga ia dilarang mengikuti kompetisi basket di Kota Bogor. 

    Sahroni juga mengingatkan pentingnya pembinaan karakter bagi calon atlet untuk memastikan mereka memahami pentingnya sportivitas dan bahaya tindakan arogan dalam pertandingan.

    Ia berharap pihak kepolisian dapat turun tangan untuk memediasi kasus ini melalui mekanisme restorative justice.

    “Dan polisi juga bisa turun tangan memediasi kedua belah pihak, diselesaikan lewat restorative justice saja. Dengan catatan, ini tindak kekerasan terakhir yang dilakukan pelaku. Baik dalam dunia olahraga ataupun di luar,” pungkasnya.

  • Kronologis Feni Ere Setahun Menghilang Hingga Jasadnya Ditemukan Sudah Jadi Kerangka di Palopo – Halaman all

    Kronologis Feni Ere Setahun Menghilang Hingga Jasadnya Ditemukan Sudah Jadi Kerangka di Palopo – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Feni Ere (28), wanita berdarah Toraja, Sulawesi Selatan yang dilaporkan hilang pada  27 Januari 2024 lalu diduga kuat menjadi korban pembunuhan.

    Dugaan tersebut muncul seiring dengan ditemukannya kerangka manusia di Kilometer 35, Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Palopo, Sulawesi Selatan pada Senin (10/2/2025).

    Kerangka manusia tersebut ditemukan dalam kondisi mulut terikat kain.

    Belakangan diketahui bila kerangka manusia tersebut merupakan jasad dari Feni Ere.

    Saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut untuk menangkap pelakunya.

    Kronologis Hilangnya Feni Ere

    Feni Ere yang bekerja sebagai sales mobil di Palopo, Sulawesi Selatan dilaporkan hilang kepada polisi pada Jumat (26/1/2024).

    Keluarga membuat laporan setelah Feni Ere tak ditemukan berada di rumah sehari sebelumnya, Kamis (25/1/2024).

    Feni diketahui tinggal sendiri di rumahnya di Jalan Pongsimpin, Kelurahan Mungkajang, Kota Palopo.

    Sementara orang tuanya tinggal di Kabupaten Luwu Utara.

    Parman, ayah korban mengatakan Feni sebelum menghilang sempat berkunjung ke Malili, Luwu Timur selama tiga hari.

    Korban pun pulang ke rumahnya di Palopo dan tiba  Rabu (24/1/2024).

    Feni pun sempat memberikan kabar kepada keluarganya bila dirinya pulang sore itu.

    Namun, pada Kamis (25/1/2025), Parman tak lagi mendapatkan kabar dari putrinya.

    Hingga akhirnya ia bergegas ke Palopo dan mendatangi kediaman Feni.

    “Saat ke rumah, pintu dalam keadaan terkunci. Pintu saya dobrak, Feni tidak ada di rumah,” kata Parman kepada wartawan, Minggu (16/2/2025).

    Di dalam rumah, orang tua Feni menemukan bercak darah dalam kamar. 

    “Banyak darah di kamarnya,” ucapnya.

    Parman kemudian melapor hilangnya Feni ke Polres Palopo, pada Sabtu 27 Januari 2024.

    Setelah melakukan pencarian selama setahun, Feni belum juga ditemukan.

    Upaya pencarian pun menemukan titik terang setelah 
    warga menemukan kerangka manusia di hutan perbatasan Toraja-Palopo pada Senin (10/2/2025).

    Sang Ayah Langsung Yakin

    Parman menceritakan bila dirinya langsung meyakini bila kerangka manusia yang ditemukan di Battang Barat adalah putrinya.

    Meskipun saat itu, belum ada pemeriksaan apa-apa yang dilakukan.

    “Biasanya kalau ada berita penemuan mayat saya biasa saja. Tapi waktu dapat informasi penemuan kerangka manusia di Battang Barat itu saya yakin sekali kalau itu Feni,” kata Parman.

    Karena keyakinannya itu, tim forensik Polda Sulsel yang mengautopsi kerangka manusia yang ditemukan di Battang Barat turut mengambil sampel DNA Parman untuk dicocokkan dengan sampel DNA kerangka manusia tersebut.

    Hingga saat ini, belum ada hasil pemeriksaan DNA kerangka manusia dan juga pihak keluarga Feni.

    Namun, kerangka tersebut telah diserahkan ke keluarga Feni Ere pada Kamis (20/2/2025).

    Kerangka itu diserahkan ke keluarga korban karena adanya kemiripan fisik antara Feni Ere dan kerangka manusia yang ditemukan di Battang Barat tersebut.

    Salah satu alasan polisi menyerahkan kerangka mayat itu ke keluarga Feni karena keyakinan pihak keluarga.

    “Susunan gigi kerangka manusia itu mirip dengan susunan gigi Feni. Pakaian yang ditemukan bersama kerangka itu juga milik anak kami Feni,” jelas Paman Feni, Farwi saat ditemui di rumah duka, Kamis (20/2/2025).

    Tak hanya itu, rambut pirang panjang yang ditemukan dekat kerangka manusia tersebut juga meyakinkan pihak keluarga bahwa itu adalah Feni. 

    Feni Ere akan dimakamkan di kampung halaman neneknya di Pantilang, Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu.

    Pemakaman akan dilakukan, Sabtu (22/2/2025) besok.

    “Feni akan dimakamkan di kampung halaman neneknya di Pantilang,” kata Farwi melalui whatsapp ke Tribun Toraja, Jumat (21/2/2025) pagi.

    Mobil Feni Ere Ditemukan Tahun Lalu

    Keluarga pun mengungkap mobil Feni Ere ditemukan di sebuah perumahan di jalan Amurang Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, pada 18 Juli 2024 lalu.

    Mobil Honda Brio itu terparkir di sebuah rumah yang kosong selama dua bulan.

    Pihak keamanan perumahan lalu melaporkan hal tersebut ke polisi.

    “Itu mobil dilaporkan oleh security perumahan, karena sudah 2 bulan terparkir tidak ada orangnya,” kata Farwi.

    Empat hari kemudian, tanggal 22 Juli 2024, pihak dari Polda Sulsel datang untuk memeriksa kendaraan tersebut. 

    “Mobil itu sekarang disimpan oleh Reserse Polda Sulsel,” ujarnya.

    Setelah mengetahui pemilik kendaraan itu, Polda Sulsel langsung konfirmasi ke keluarganya Feny.

    Polisi Periksa 10 Saksi

    Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayed Ahmad Aidid mengatakan pihaknya telah memeriksa 10 saksi atas kasus hilangnya Feni Ere.

    “Sudah ada 10 orang yang kami periksa untuk kasus ini. Mereka adalah orang-orang yang bertemu Feni sebelum dinyatakan hilang termasuk teman dekatnya,” kata AKP Sayed Ahmad Aidid kepada Tribun-Timur.com saat dihubungi, Jumat (21/2/2025).

    Ia juga menegaskan kasus hilangnya Feni dan penemuan kerangka mayat di Battang Barat Palopo masih dalam tahap penyelidikan.

    Terkait temuan Mobil di sebuah rumah kosong di Makassar pada Juli 2024, Polres Palopo menyebut telah berkoordinasi dengan Resmob Polda Sulsel untuk menyelidiki mobil tersebut.

    “Kami sudah berkoordinasi dengan Resmob Polda Sulsel untuk menyelidiki mobil korban yang saat ini ada di Makassar,” jelasnya.

    Pihaknya juga meminta Polda Sulsel untuk meminta keterangan dari sekuriti yang pertama kali menemukan mobil milik Feni di Makassar.

    (tribuntimur.com/ andi bunayya nandini/ tribuntoraja.com/ rosmianti mawalle)

    Sebagaian dari artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Kasus Pembunuhan Feni Ere, Polres Palopo Periksa 10 Saksi

  • Hasil Pemeriksaan Divpropam Polri Terhadap Anggota Polda Jateng soal Lagu ‘Bayar Bayar Bayar’ – Halaman all

    Sosok Novi Citra Indriyati, Vokalis Band Sukatani yang Minta Maaf ke Kapolri, Ternyata Guru SD – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Band Sukatani kini tengah ramai diperbincangkan lantaran menyindir polisi lewat lagu berjudul Bayar Bayar Bayar.

    Semenjak video permintaan maafnya jadi viral, netizen pun mengorek identitas kedua vokalis tersebut.

    Seperti diketahui, dua personil Sukatani yakni Alectroguy dan Twister Angel selama ini selalu mengenakan topeng saat manggung.

    Namun gara-gara lagunya berjudul Bayar Bayar Bayar viral, Alectroguy alias Muhammad Syifa Al Lutfi dan Twister Angel alias Novi Citra Indriyati pun melepas topeng mereka seraya meminta maaf kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

    Belakangan terungkap fakta bahwa profesi asli vokalis band Sukatani yang memiliki nama panggung Twister Angel itu ternyata adalah seorang guru.

    Wanita bernama asli Novi Citra Indrayati berprofesi sebagai seorang guru di sebuah Sekolah Dasar (SD).

    Isu tersebut mencuat setelah netizen di media sosial membagikan kisah memilukan tentang nasib Novi, vokalis Sukatani.

    Diduga, Novi diberhentikan dari sekolah tempatnya mengajar akibat kontroversi terkait lagu Bayar Bayar Bayar.

    “Sukatani sudah diincar oleh aparat (yang diketahui) sejak setelah manggung di Hellprint. Dibuntuti, bahkan hingga salah satu membernya dipecat dari tempat pekerjaan (beliau seorang guru, dipecat oleh sekolah atas dasar kiriman surat dari aparat),” tulis akun X @ariimuhamad5.

    Tidak hanya menjadi guru, Novi juga disebut sebagai pendakwah di desanya di Purworeja, Banjarnegara, Jawa Tengah.

    “Novi adalah ustadzah SDIT temanku, sehari-hari ya ustadzah, ya ngaji rutin di PKS,” kata seorang sumber yang dibagikan akun X @AGENDA21_EXPOSE, dikutip dari TribunnewsBogor.com.

    Sementara itu, Novi belum pernah mengungkapkannya secara publik mengenai profesinya sebagai guru.

    Berdasarkan penelusuran di akun GTK Kemdikbud, nama Novi Citra Indriyati tercatat sebagai guru di sebuah sekolah Islam di Banjarnegara, Jawa Tengah, sejak 2023. 

    Namun, sejak 13 Februari 2025, status Dapodiknya tampak tidak aktif.

    Temuan ini seolah menguatkan isu bahwa Novi telah diberhentikan dari sekolah tempatnya mengajar.

    Hingga artikel ini dipublikasikan, baik Novi maupun band Sukatani belum memberikan klarifikasi terkait identitas sang vokalis yang tersebar.

    Diberitakan sebelumnya, band Sukatani menjadi santer karena lagunya yang berjudul Bayar Bayar Bayar dituding menyinggung institusi kepolisian.

    Dalam lagu tersebut, terdapat beberapa lirik yang menyebut frase “bayar polisi”.

    Menanggapi tudingan tersebut, duo grup band Sukatani menyampaikan permohonan maaf.

    Gitaris Sukatani, Muhammad Syifa Al Lutfi, dan vokalisnya, Novi Citra Indriyati, bahkan merekam video permintaan maaf yang ditujukan kepada Kapolri.

    “Memohon maaf sebesar-besarnya kepada bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami dengan judul lagu bayar bayar bayar yang liriknya ‘bayar polisi’ yang telah kami nyanyikan sehingga viral di beberapa platform media sosial yang pernah saya upload ke platform spotify, yang sebenarnya lagu itu saya ciptakan untuk oknum kepolisian yang melanggar peraturan,” kata Syifa dan Novi bergantian, dilansir TribunnewsBogor.com melalui akun Instagram @sukatani.band.

    Tidak hanya meminta maaf, Syifa dan Novi secara resmi telah menghapus lagu Bayar Bayar Bayar dari seluruh platform musik resminya.

    “Saya Muhammad Syifa Al Lutfi sekali lagi memohon maaf. Saya Novi Citra Indriyati sekali lagi memohon maaf. Melalui pernyataan ini, saya telah mencabut dan menarik lagu ciptaan yang berjudul bayar bayar bayar lirik lagu ‘bayar polisi’,” pungkas Syifa dan Novi.

    (Tribunnews.com/Falza) (TribunnewsBogor.com/khairunnisa)

  • Kemenag Ajak Kampus Terlibat Aktif Promosikan Perdamaian dan Kerukunan Beragama – Halaman all

    Kemenag Ajak Kampus Terlibat Aktif Promosikan Perdamaian dan Kerukunan Beragama – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Agama menggelar Sosialisasi Pusat Kerukunan Umat Beragama di UIN Raden Mas Said Surakarta pada Jumat (21/2/2025).

    Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kemenag, M. Adib Abdushomad, M.Ag., M.Ed., Ph.D atau yang akrab dipanggil dengan Gus Adib.

    Dalam sosialisasi ini, Gus Adib menyampaikan salah satu poin penting kebijakan Kemenag saat ini adalah mendorong kurikulum berbasis cinta dan eko teologi. 

    Hal ini kemudian menjadi pondasi untuk merekatkan dan merawat hubungan antar umat beragama. 

    Merujuk pada pesan Menteri Agama, tidak ada yang lebih penting daripada kerukunan dan perdamaian dalam kehidupan sehari-hari.

    Gus Adib menuturkan, PKUB merupakan lembaga yang sudah cukup lama dibentuk pada tahun 2001 sebagai respons atas banyaknya konflik beragama pasca reformasi. 

    Isu kerukunan dan perdamaian menjadi fokus dan perhatian penting, karena menjadi pondasi penting lancarnya kegiatan pemerintah dan kehidupan sehari-hari.

    Urgensi promosi perdamaian dan kerukunan juga merupakan amanat dari Asta Cita yang merupakan visi misi Presiden Prabowo Subianto, yakni memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.

    “Untuk mempromosikan perdamaian dan kerukunan ini, kami di PKUB menggandeng para tokoh publik dan influencer media sosial untuk terlibat aktif dalam menyampaikan pesan-pesan terkait kerukunan umat beragama,” kata Gus Adib, dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Jumat (21/2/2025).

    Keterlibatan para tokoh tersebut, lanjut Gus Adib, bisa dilakukan dengan tanpa biaya. 

    “Alhamdulillah ada kesadaran dan keinginan dari para tokoh tersebut untuk terlibat aktif dan kita senang sekali,” ujar Gus Adib.

    Gus Adib kemudian mengajak kampus untuk bisa terlibat aktif dalam mendorong perlunya kehidupan yang damai dan rukun. 

    “Kita sebagai umat mayoritas, tentu punya kewajiban untuk ikut merawat dan menjaga kehidupan yang rukun dan harmoni. Apalagi kampus memiliki sumber daya yang memadai untuk terlibat aktif melalui kegiatan tri dharma perguruan tinggi,” ujar Gus Adib.

    Terakhir, Gus Adib mengatakan bahwa tanggung jawab menjaga kerukunan dan perdamaian adalah tugas bersama dan memerlukan berbagai pendekatan yang aktual dan kontekstual. 

    “Kita perlu banyak mengakampanyekan dialog dan hidup yang harmonis. Selain itu, kita perlu pendekatan yang integratif dan kolaboratif antar pihak. Saya juga berharap agar kita banyak mendiseminasikan cerita-cerita baik soal kerukunan dan perdamaian,” imbuh Gus Adib.

    Smentara itu, Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta, Prof Toto Suharto, sangat senang dengan adanya sosialisasi dari Pusat Kerukunan Umat Beragama. 

    Hal ini merupakan sinergi yang penting antara perguruan tinggi Islam dengan Pusat Kerukunan Umat Beragama.

    “Kehadiran pengelola prodi ini akan menjadi inspirasi dan komitmen untuk mendorong kebijakan perdamaian dan kerukunan di kalangan mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta,” ungkap Prof Toto. 

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)

  • Temuan Kerangka Manusia di Palopo Diduga Feni Ere yang Hilang Setahun Lalu – Halaman all

    Temuan Kerangka Manusia di Palopo Diduga Feni Ere yang Hilang Setahun Lalu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polres Palopo, Sulawesi Selatan kini tengah menyelidiki kasus hilangnya Feni Ere yang telah berlangsung sejak Januari 2024.

    Kasus ini kembali mencuat setelah penemuan kerangka mayat di Battang Barat, Palopo, yang diduga kuat merupakan Feni Ere, Senin (10/2/2025).

    Kerangka tersebut diserahkan kepada keluarga Feni karena memiliki kemiripan fisik.

    Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayed Ahmad Aidid, menyampaikan pihaknya telah memeriksa sepuluh saksi.

    “Sudah ada 10 orang yang kami periksa untuk kasus ini. Mereka adalah orang-orang yang bertemu Feni sebelum dinyatakan hilang, termasuk teman dekatnya,” ungkapnya kepada TribunTimur.com, Jumat (21/2/2025).

    Ia menegaskan kasus hilangnya Feni dan penemuan kerangka mayat di Battang Barat Palopo masih dalam tahap penyelidikan.

    Diketahui mobil Feni juga dinyatakan hilang bersamaan dengan hilangnya Feni Ere pada Januari 2024.

    Mobil tersebut ditemukan di sebuah rumah kosong di Makassar pada Juli 2024.

    Kasat Reskrim Polres Palopo menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Resmob Polda Sulsel untuk menyelidiki mobil tersebut.

    “Kami sudah berkoordinasi dengan Resmob Polda Sulsel untuk menyelidiki mobil korban yang saat ini ada di Makassar,” jelasnya.

    Pihaknya juga meminta Polda Sulsel untuk mengambil keterangan dari sekuriti yang pertama kali menemukan mobil milik Feni.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Permintaan Maaf SMAN 6 Depok kepada Dedi Mulyadi usai Kepsek Dicopot, Akui Salah Tafsir Imbauan – Halaman all

    Permintaan Maaf SMAN 6 Depok kepada Dedi Mulyadi usai Kepsek Dicopot, Akui Salah Tafsir Imbauan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – SMAN 6 Depok meminta maaf kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi terkait study tour yang berujung pada pencopotan kepala sekolah berinisial SF dari jabatannya.

    Pihak sekolah mengaku salah menafsirkan imbauan dari Gubernur Jawa Barat.

    Mewakili sekolah, Humas SMAN 6 Depok, Syahri Ramadhan meminta maaf kepada Dedi.

    “Sekali lagi Bapak mohon arahannya dan kami juga mohon maaf atas segala kekhilafan kami.”

    “Karena pada saat itu kami menginterpretasikan kata-kata himbauan adalah sebagai bukan larangan,” katanya saat ditemui di SMAN 6 Depok, Jumat (21/2/2025), dilansir Wartakotalive.com.

    Lebih lagi, Syahri menjelaskan alasan SMAN 6 Depok tetap mengadakan study tour ke Jawa Timur.

    Menurutnya, kegiatan itu dilakukan atas kesepakatan dari pihak sekolah dan wali murid.

    Selain itu, penyelenggara juga sudah terikat MoU dengan pihak travel.

    “Pada saat itu pertimbangannya adalah H-1 dimana kita sudah membayarkan pembiayaan-pembiayaan dan sebagainya ke pihak travel selaku penyelenggara perjalanannya,” ungkapnya.

    “Itu ada satu klausa MoU ketika kita membatalkan kegiatan tersebut di rentang waktu kurang dari satu hari misalnya, maka pembiayaan itu yang sudah dibayarkan hanya dikembalikan 25 persen,” lanjutnya.

    Jika study tour itu dibatalkan, pihak sekolah khawatir akan menimbulkan polemik bagi orang tua siswa karena uang yang dibayarkan tidak dapat kembali utuh.

    “Nah itu kan berpotensi menjadi polemik, pasti orang tua murid yang sudah bayar kok kita enggak jadi, tapi dikembalikan uangnya segini, itulah pertimbangannya,” jelasnya.

    Di sisi lain, pihak sekolah juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Jawa Barat terkait hal tersebut.

    Syahri menjelaskan, pihaknya bersurat mengenai klarifikasi kronologi persiapan Kunjungan Objek Belajar (KOB) yang telah dirancang sejak akhir tahun lalu.

    Sementara pemilihan Surabaya dan Malang sebagai destinasi study tour juga diklaim telah berlandaskan survei permintaan siswa.

    “Kami tahu persis nih minat anak-anak melanjutkan studi ke mana, rata-rata larinya ke sana (Jawa Timur),” terangnya.

    Ditambah lagi, pihak sekolah telah membuat kontrak kerja sama terkait kunjungan akademik dengan empat perguruan tinggi negeri (PTN) di dua kota tersebut.

    “MoU kita adalah universitas-universitas di sana,” tandasnya.

    Pemilihan kunjungan kampus di wilayah Jawa Timur juga disebut telah mempertimbangkan tingkat persaingan siswa untuk kelak mendaftar PTN.

    Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mencopot Kepala SMAN 6 Depok buntut tetap memberangkatkan siswanya pergi study tour ke Jawa Timur.

    Sebanyak 347 siswa SMAN 6 Depok ‘ngeyel’ berangkat menuju Surabaya, dalam rangka KOB selama delapan hari.

    Menanggapi hal itu, Dedi Mulyadi langsung mengambil tindakan tegas.

    Di hari pertamanya bekerja sebagai Gubernur Jawa Barat, Dedi meneken penonaktifan Kepala SMAN 6 Depok.

    “Saya langsung kerja, hari ini juga langsung kerja. Hari ini sudah ada keputusan tentang penonaktifan Kepala SMAN 6 Depok.”

    “Karena dia melanggar surat edaran gubernur yang tidak boleh siswanya bepergian ke luar provinsi,” kata Dedi di Istana, Jakarta, Kamis (20/2/2025), dilansir Kompas.com.

    Pihaknya pun menelusuri apakah ada pungutan liar di SMAN 6 Depok kepada para siswanya.

    “Hari ini juga sudah diperintahkan inspektur untuk memeriksa apakah sekolah itu ada pungutan-pungutan di luar ketentuan atau tidak,” ungkapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Alasan SMAN 6 Depok Adakan Study Tour yang Berujung Kepsek Dicopot Dedi Mulyadi

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Wartakotalive.com/M. Rifqi Ibnumasy, Kompas.com/Adhyasta Dirgantara/Dinda Aulia Ramadhanty)