Category: Tribunnews.com Regional

  • Sosok Eti Endarwati, Kepala Sekolah SDIT Mutiara Hati yang Pecat Vokalis Band Sukatani – Halaman all

    Sosok Eti Endarwati, Kepala Sekolah SDIT Mutiara Hati yang Pecat Vokalis Band Sukatani – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Nama Eti Endarwati sedang menjadi sorotan karena telah memecat salah satu vokalis band Sukatani, Novi Citra Indriyati.

    Sebelumnya, Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Mutiara Hati di Desa Purworejo, Kecamatan Purwareja Klampok, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, memecat Novi Citra Indriyati karena pelanggaran kode etik.

    Pihak sekolah menegaskan bahwa keputusan tersebut tidak terkait dengan viralnya lagu “Bayar, Bayar, Bayar”.

    Eti Endarwati selaku Kepala Sekolah SDIT Mutiara Hati menjelaskan bahwa pemecatan Novi berlaku sejak Kamis, 6 Februari 2025, jauh sebelum lagu tersebut menjadi viral hingga menuai sorotan.

    “Betul diberhentikan, tetapi yang jadi masalah adalah bukan lagu dan terkait peristiwa viralnya. Pelanggaran yang dilakukan adalah terkait aurat yang terbuka,” ungkapnya dalam wawancara dengan Tribun Banyumas.

    Eti menambahkan bahwa sekolah telah menemukan bukti pelanggaran melalui penelusuran media sosial Novi. 

    “Kode etik sudah disosialisasikan di awal pendaftaran, dan dari awal beliau sudah tahu konsekuensinya,” katanya.

    Lantas seperti apa sosok Eti Endarwati? Berikut sosoknya.

    Sosok Eti Endarwati

    Eti Endarwati tidak hanya menjadi Kepala Sekolah, ia juga menjadi guru di SDIT Mutiara Hati.

    Ditilik akun Facebook Eti Endarwati, ia menempuh pendidikan di SMA Negeri 1 Purwareja Klampok, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

    Ia juga berhasil menyelesaikan pendidikan pada bidang Sosiologi dan Antropologi di Universitas Negeri Semarang (UNNES) pada tahun 2010.

    Dalam kehidupan pribadinya, Eti Endarwati telah menikah dan dikaruniai dua anak laki-laki.

    Selain berkiprah di bidang akademik, Eti Endarwati rupanya aktif di dunia politik.

    Berdasarkan penelusuran Tribunnews, Eti Endarwati adalah kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

    Dikutip dari kpubanjarnegarakab.wordpress.com, Eti Endarwati terdaftar sebagai calon anggota legislatif (caleg) daerah pemilihan (dapil) Banjarnegara 2.

    Ia tercatat sebagai caleg nomor urut lima dan tinggal di Kecamatan Purwanegara. Namun, ia belum berhasil terpilih.

    (Tribunnews.com/Falza/Garudea Prabawati)

  • Tak Hanya Jurnalis Tribun, Wartawan Wanita Juga Dianiaya saat Liput Demo Indonesia Gelap di Ternate – Halaman all

    Tak Hanya Jurnalis Tribun, Wartawan Wanita Juga Dianiaya saat Liput Demo Indonesia Gelap di Ternate – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang jurnalis Tribun Ternate bernama M Julfikram Suhadi dianiaya anggota Satpol PP saat meliput demonstrasi Indonesia Gelap di depan Kantor Wali Kota Ternate, Maluku Utara, Senin (24/2/2025).

    Jadi korban kekerasan saat meliput, M Julfikram Suhadi pun melaporkan apa yang dialaminya ke Polres Ternate didampingi rekan jurnalis lainnya.

    Ternyata, tak hanya Julfikram Suhadi saja yang jadi korban kekerasan terhadap jurnalis.

    Ada satu jurnalis wanita yang ikut jadi korban saat tengah melerai aksi kekerasan terhadap jurnalis Tribun Ternate ini.

    Ia adalah Fitriyanti Safar dari media Halmaheraraya.

    Ia terkena pukulan saat melerai aksi kekerasan yang dilakukan oleh anggota Satpol PP.

    “Saat Julfiram dipukul lagi, kami para jurnalis mencoba mengamankannya,”

    “Saya juga ikut membantu, tapi malah mengalami kekerasan serupa hingga bibir saya pecah,” kata Fitriyanti, Selasa (25/2/2025).

    Mengutip Kompas.com, Fitriyanti juga melaporkan apa yang menimpanya ke Polres Ternate.

    AKP Umar Kombong, Kasi Humas Polres Ternate mengonfirmasi adanya pelaporan tersebut.

    AKP Umar menuturkan, pihaknya telah meminta keterangan kedua pelapor dan dua orang saksi.

    “Untuk kedua pelapor maupun dua orang saksi lain sudah dimintai keterangan awal pascalaporan dimasukkan ke SPKT,” terangnya.

    Kronologi Kejadian

    Kejadian kekerasan terhadap jurnalis ini terjadi sekira pukul 15.00 WIT.

    Julfikram menceritakan, ia mendapatkan kekerasan saat tengah mengambil gambar dari aksi massa yang chaos dengan petugas Satpol PP.

    “Saya sedang ambil gambar saat masa aksi mulai chaos. Saat massa dan aparat saling dorong, tiba-tiba tangan saya dipukul,” ungkap Julfikram, dikutip dari TribunTernate.com.

    Saat tangannya dipukul, Julfikram sempat marah dan mengatakan bahwa ia adalah wartawan.

    Namun, tiba-tiba ia dipukul laki di bagian rusuk dan wajahnya.

    “Saya liputan dilengkapi id card pers. Dalam kerumunan itu ada polisi dan Satpol PP, dan saya yakin yang pukul itu anggota Satpol PP,” tandasnya.

    Buntut dari kejadian ini, jurnalis di Maluku utara pun menggelar aksi demo di depan Kantor Wali Kota Ternate, Selasa (25/2/2025).

    Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Ternate, Ikram Salim pun mengecam tindakan aparat terhadap jurnalis.

    Ia menegaskan bahwa jurnalis memiliki hak meliput tanpa tekanan dan ancaman kekerasan.

    “Kami tidak bisa diam. Jurnalis adalah pilar demokrasi yang tugasnya memberikan informasi dan edukasi kepada publik. Kekerasan terhadap jurnalis tidak bisa dibenarkan dalam keadaan apa pun. Oknum Satpol PP yang terlibat harus ditindak tegas, dan kami mendesak Kasatpol PP Kota Ternate dicopot,” tegas Ikram dalam orasinya, dikutip dari TribunTernate.com.

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunTernate.com, Randi Basri/M Julfikram Suhadi)(Kompas.com, Agus Suprianto)

  • Para Pembunuh Gadis dalam Karung di Tanah Datar Ditangkap, Ada yang Diringkus di Aceh – Halaman all

    Para Pembunuh Gadis dalam Karung di Tanah Datar Ditangkap, Ada yang Diringkus di Aceh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Para pelaku pembunuhan gadis dalam karung di Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, ditangkap.

    Jasad gadis berinisial CNS (16) itu ditemukan terbungkus karung di pinggir jalan daerah Tabek Bunta, Nagari Sungai Tarab, Kecamatan Sungai Tarab, Tanah Datar, Rabu (19/2/2025).

    Terbaru, pihak kepolisian berhasil menangkap para pelaku pembunuhan.

    Demikian yang disampaikan Kapolres Tanah Datar, AKBP Simon Yana, Senin (2/2/2025).

    “Iya, untuk terduga pelaku sudah ditangkap,” kata AKBP Simon dikutip dari TribunPadang.com.

    Ada dua orang pelaku dalam kasus pembunuhan ini.

    Satu orang diringkus oleh Polres Tanah Datar, sementara satu orang lainnya diamankan polisi di Provinsi Aceh.

    “Untuk kedua orang yang telah diamankan, nantinya akan dihubungkan hasil keterangannya,” katanya. 

    Pelaku yang diringkus di Aceh berinisial NJ (26). Ia ditangkap di Kota Langsa, Aceh, Senin (24/2/2025).

    Mengutip Serambinews.com, penangkapan ini bermula dari informasi masyarakat yang diterima oleh anggota Polsek Langsa Barat.

    AKBP Andy Rahmansyah selaku Kapolres Langsa menjelaskan, setelah mendapat informasi tersebut, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan Polres Tanah Datar untuk memastikan identitasnya.

    “Setelah memastikan identitas pelaku NJ, Kapolsek Langsa Kapolsek Langsa Barat, Iptu Hufiza Fahmi bersama anggotanya malam tadi (Senin) langsung bergerak mengamankan tersangka di salah satu rumah warga di Kota Langsa sekitar pukul 20.30 WIB,” sebut Kapores.

    Ia menuturkan NJ bakal dijemput oleh Polda Sumbar.

    “Saat ini kita menunggu pihak Kepolisian dari Polda Sumatera Barat yang masih dalam perjalanan untuk menjemput tersangka NJ,” tutur AKBP Andy. 

     

    Dalam pengakuannya, NJ mengakui telah mencekik korban karena marah dan sakit hati.

    Pihak kepolisian telah memeriksa puluhan saksi dalam kasus ini.

    Kasat Reskrim Polres Tanah Datar AKP Surya Wahyudi mengonfirmasi hal tersebut.

    “Hingga saat ini kita telah memeriksa 21 orang sebagai saksi terkait hal ini. Termasuk mengumpulkan berbagai barang bukti yang ditemukan,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (23/2/2025).

    Pihak kepolisian juga masih menunggu hasil autopsi jasad korban.

    “Untuk hasil otopsi mudah-mudahan saja bisa keluar pada hari Selasa besok,” ujarnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Kabur dari Sumbar, Polres Langsa Ringkus Tersangka Pembunuhan Siswi MTs dengan judul BREAKING NEWS Polisi Amankan 2 Orang Diduga Terkait Kasus Mayat Dalam Karung di Tanah Datar

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Serambinews.com, Zubir)(TribunPadang.com, Rezi Azwar)

  • Anggota Polisi yang Diduga Rudapaksa 2 Remaja Diamankan, Pelaku Terancam 15 Tahun Penjara – Halaman all

    Anggota Polisi yang Diduga Rudapaksa 2 Remaja Diamankan, Pelaku Terancam 15 Tahun Penjara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang anggota polisi diduga merudapaksa dua orang remaja berusia 13 dan 14 tahun di Kabupaten Kaimana, Papua Barat.

    Tak hanya merudapaksa, anggota polisi bernama Briptu EMP ini juga diduga melakukan penyekapan selama dua hari terhadap korbannya.

    Kini, Briptu EMP telah diamankan jajaran Polres Seram Bagian Barat (SBB), Maluku.

    Ia diamankan setelah Polres Kaimana berkoordinasi dengan Polres SBB.

    Demikian yang disampaikan Kasat Reskrim Polres Kaimana, AKP Boby Rahman.

    Mengutip TribunPapuaBarat.com, pihak Polres Kaimana juga membentuk tim khusus untuk menangani perkara ini.

    “Syukur Alhamdulillah, rekan-rekan kita di Polres SBB sudah berhasil mengamankan terlapor,”

    “Saat ini terlapor sudah berada di Polres SBB,” ujar Boby, Senin (24/2/2025).

    Selanjutnya, tim khusus yang dibentuk akan menjemput EMP dan dibawa ke Polres Kaimana untuk pemeriksaan lanjutan.

    “Mungkin besok Tim yang akan dipimpin langsung oleh kasi propam bersama bersama rekan-rekan dari Satreskrim Polres Kaimana akan menjemput terlapor  di Polres SBB,” kata AKP Boby Rahman. 

    Boby menuturkan, EMP terancam maksimal 15 tahun penjara.

    “Terkait dengan undang-undang yang kita terapkan sanksi pidananya paling lambat 5 tahun dan paling lama 15 tahun,” tegas Kasat Reskrim. 

    Diwartakan sebelumnya, kedua korban  sempat disekap sejak Selasa (18/2/2025) dan baru ditemukan pada Kamis (20/2/2025).

    Orang tua korban pun langsung melaporkan apa yang dialami anaknya ke Polres Kalimana.

    Selama korban hilang dari rumah, orang tua korban sudah berusaha melakukan pencarian di tempat korban biasa bermain hingga menanyai teman-teman korban.

    Dua hari hilang, korban akhirnya ditemukan di kawasan Pasar Baru Kaimana, Kamis (20/2/2025) pagi.

    Selama dua hari tak pulang, korban mengaku ke orang tuanya bahwa mereka ditahan oleh seorang anggota polisi di Pos PAM Pasar Baru kaimana.

    “Korban sebelumnya ditahan karena ada kasus pencurian. Tapi masalah itu sudah selesai karena sudah kasih kembali barang yang dicuri,” jelas orang tua korban, dikutip dari TribunPapuaBarat.com.

    Ibu korban menjelaskan, kedua korban lantas ditahan kembali tanpa alasan dan tanpa sepengetahuan keluarga.

    “Sa (saya) punya anak ini tidak pulang sudah dua hari, ternyata dia dikurung dong (mereka) di Pos Polisi Pasar Baru,”

    “Dia sempat pukul dan juga berhubungan,” ungkap Ibu korban. 

    AKP Boby Rahman menuturkan bahwa sejumlah saksi telah diperiksa.

    “Setelah menerima laporan terkait kejadian itu kami langsung menindaklanjuti dengan membuat laporan Polisi, melakukan visum et repertum dan pemeriksaan saksi-saksi,” ungkap Boby, Jumat (21/2/2025).

    Boby menambahkan, pihaknya juga bakal melakukan pemeriksaan ke terlapor.

    “Rencana tindak lanjut kami yakni melakukan pemeriksaan terhadap terlapor atau terduga pelaku, dan melaksanakan gelar perkara guna menemukan alat bukti atau petunjuk lainya terkait perkara tersebut,” kata Boby.

    Terkait keberadaan terduga pelaku, Boby mengatakan bahwa MEP tengah berada di luar kota.

    “Terduga pelaku sementara masih di luar Kaimana, karena sebelum kejadian dilaporkan yang bersangkutan sudah izin keluar kota,” tuturnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunpapuabarat.com dengan judul Polres Seram Bagian Barat Amankan Briptu EMP, Terduga Pelaku Rudapaksa Dua Remaja di Kaimana

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunPapuaBarat.com, Arfat Jempot)

  • Profil Bejo Sugiantoro, Legenda Persebaya Meninggal Dunia: Perjalanan Hidup dan Karier – Halaman all

    Profil Bejo Sugiantoro, Legenda Persebaya Meninggal Dunia: Perjalanan Hidup dan Karier – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO – Dunia sepak bola Indonesia berduka.

    Bejo Sugiantoro (47), pelatih Deltras FC, meninggal dunia. 

    Informasi itu disampaikan manajemen klub Deltras FC melalui akun media sosial Instagram.

    Bejo Sugiantoro dilaporkan meninggal dunia pada Selasa (25/2/2025) sore.

    Profil Bejo Sugiantoro

    Bejo Sugiantoro adalah seorang mantan pesepak bola dan pelatih kelahiran Sidoarjo, Jawa Timur, pada 2 April 1977.

    Dia adalah mantan pemain timnas yang dilatih dan dididik oleh program pelatnas PSSI Primavera pada era 1990-an.

    Bejo Sugiantoro dikenal sebagai pemain yang berposisi bek tengah. Sebagian besar karier sepak bola dihabiskan di klub Persebaya Surabaya.

    Dia membela klub berjuluk Bajul Ijo pada periode 1994-2003 dan 2004-2008.

    Bejo Sugiantoro pernah meraih gelar juara Liga Indonesia bersama Persebaya pada era awal 2000-an. Atas prestasi di level klub, dia mendapat panggilan ke Timnas Indonesia.

    Bejo Sugiantoro membela Timnas Indonesia pada 1997-2004. Sejumlah prestasi di tingkat Timnas Indonesia pernah diraih, seperti runner-up Piala AFF 2000 dan 2002, serta medali perak di SEA Games 1997.

    Pasca pensiun sebagai pemain sepak bola, dia menjadi pelatih. Dia mengawali karier sebagai pelatih Persik Kediri pada 2017. Kini, dia menangani Deltras FC.

    Rachmat Irianto, anak Bejo Sugiantoro, mengikuti jejak sang ayah. Rachmat Irianto bermain di klub Persib Bandung.

    Bejo Sugiantoro Meninggal Dunia

    Mantan pemain tim nasional Indonesia dan legenda Persebaya Surabaya, Bejo Sugiantoro, meninggal dunia pada Selasa (25/2/2025) sore. Informasi itu disampaikan manajemen klub

    Deltras FC melalui akun media sosial Instagram. Bejo Sugiantoro diketahui melatih di klub Deltras FC.

    “Kabar Duka untuk Pelatih Kepala Kami: Bejo Sugiantoro Berpulang.”

    “Kabar duka menyelimuti segenap keluarga besar Deltras FC Sidoarjo saat ini.”

    “Kami segenap manajemen klub Deltras FC Sidoarjo serta Deltras FC Akademi turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya head coach Deltras FC 2024/2025 Bejo Sugiantoro.”

    “Coach Bejo menghembuskan nafas terakhirnya di Surabaya, Jawa Timur, pukul 17.35 WIB, Selasa 25 Februari 2025,” demikian keterangan Deltras FC.

    “Segenap manajemen dan akademi Deltras FC mengucapkan semoga keluarga yang ditinggal diberi ketabahan, keikhlasan, dan kesabaran,” begitu lanjut keterangan klub.

    Hingga kini, belum diketahui penyebab Bejo Sugiantoro meninggal dunia. Informasi sementara yang telah didapatkan, Bejo Sugiantoro meninggal dunia karena serangan jantung saat sedang berlatih di lapangan SIER, Surabaya.

    Kabar meninggalnya Bejo Sugiantoro juga beredar di grup-grup WhatsApp. Informasi itu disertai dengan gambar Bejo Sugiantoro memakai baju olahraga warna merah, sedang terbaring di ranjang rumah sakit.

    Biodata:

    Nama: Bejo Sugiantoro

    Tanggal Lahir: 2 April 1977

    Tempat Lahir: Sidoarjo

    Posisi: Bek

    Karier Junior

    PSSI Primavera 1993-1994

    Karier Senior

    Persebaya 1994-2003 dan 2004-2008

    PSPS 2003-2004

    Mitra Kukar 2008-2009

    Persidafon 2009-2010 dan 2011-2012

    Deltras 2010-2011

    Perseba Bangkalan 2012-2013

    Tim Nasional Indonesia 1997-2004

  • Kabar Duka: Bejo Sugiantoro, Legenda Persebaya dan Mantan Pemain Timnas Indonesia Meninggal Dunia – Halaman all

    Kabar Duka: Bejo Sugiantoro, Legenda Persebaya dan Mantan Pemain Timnas Indonesia Meninggal Dunia – Halaman all

    Mantan pemain tim nasional Indonesia dan legenda Persebaya Surabaya Bejo Sugiantoro, meninggal dunia pada Selasa (25/2/2025) sore.

    Tayang: Selasa, 25 Februari 2025 18:57 WIB |
    Diperbarui: Selasa, 25 Februari 2025 20:13 WIB

    SURYAOnline/Habibur Rohman

    BEJO SUGIANTORO Mantan pemain tim nasional Indonesia dan legenda Persebaya Surabaya Bejo Sugiantoro, meninggal dunia pada Selasa (25/2/2025) sore. Informasi itu disampaikan manajemen klub Deltras FC melalui akun media sosial Instagram. 

    TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO – Mantan pemain tim nasional Indonesia dan legenda Persebaya Surabaya Bejo Sugiantoro, meninggal dunia pada Selasa (25/2/2025) sore.

    Informasi itu disampaikan manajemen klub Deltras FC melalui akun media sosial Instagram.

    Bejo Sugiantoro diketahui melatih di klub Deltras FC.

    “Kabar Duka untuk Pelatih Kepala Kami: Bejo Sugiantoro Berpulang.”

    “Kabar duka menyelimuti segenap keluarga besar Deltras FC Sidoarjo saat ini.”

    “Kami segenap manajemen klub Deltras FC Sidoarjo serta Deltras FC Akademi turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya head coach Deltras FC 2024/2025 Bejo Sugiantoro.”

    “Coach Bejo menghembuskan nafas terakhirnya di Surabaya, Jawa Timur, pukul 17.35 WIB, Selasa 25 Februari 2025,” demikian keterangan Deltras FC.

    “Segenap manajemen dan akademi Deltras FC mengucapkan semoga keluarga yang ditinggal diberi ketabahan, keikhlasan, dan kesabaran,” begitu lanjut keterangan klub.

    Hingga kini belum diketahui penyebab Bejo Sugiantoro meninggal dunia.

    Informasi sementara yang telah didapatkan, Bejo Sugiantoro meninggal dunia karena serangan jantung saat sedang berlatih di lapangan SIER, Surabaya.

    Kabar meninggalnya Bejo Sugiantoro juga beredar di grup-grup WhatsApp.

    Informasi itu disertai dengan gambar Bejo Sugiantoro memakai baju olahraga warna merah, sedang terbaring di ranjang rumah sakit.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Diduga Ini Pemicu Oknum TNI Serang Mapolres Tarakan, 6 Polisi Masih Dirawat di Rumah Sakit – Halaman all

    Diduga Ini Pemicu Oknum TNI Serang Mapolres Tarakan, 6 Polisi Masih Dirawat di Rumah Sakit – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, TARAKAN – Markas Polres Tarakan, Kalimantan Utara, diserang sejumlah oknum Anggota TNI pada Senin (24/2/2025) malam.

    Penyerangan terjadi sekira pukul 23.36 Wita.

    Kepala Penerangan Kodam VI/Mulawarman, Kolonel Kav Kristiyanto, menjelaskan para pelaku sudah dipanggil dan menjalani pemeriksaan di Polisi Militer. 

    “Sementara oknum yang diduga terlibat sudah dipanggil dan diperiksa oleh Subdenpom (Subdetasemen Polisi Militer) di Tarakan,” kata Kolonel Kav Kristiyanto, Selasa.

    Ia menegaskan pejabat TNI di tingkat Kodam telah berkoordinasi dengan Polda Kaltim dan Polda Kaltara untuk menangani kasus.

    Insiden ini melibatkan sekitar 20 orang berpakaian bebas. Mereka menyerang Polres Tarakan pada Senin malam.

    Sejumlah anggota polisi mengalami luka-luka, dan beberapa fasilitas mengalami kerusakan.

    Dugaan pemicu penyerangan

    Penyerangan oleh sejumlah oknum anggota TNI di Mapolres Tarakan diduga berawal dari perselisihan antara oknum anggota TNI dan Polri di sebuah kafe dua hari sebelumnya.

    Akibat penyerangan tersebut, lima anggota kepolisian mengalami luka-luka, sementara sejumlah fasilitas kantor rusak parah.

    Ketegangan bermula pada Sabtu (22/2/2025) malam di Pot Cafe, ketika Pratu Riski Sanjaya, anggota Yonif 614/Rjp, terlibat cekcok dengan Bripda Pay dari Polres Tarakan.

    Insiden tersebut memanas hingga berujung pada adu fisik, yang kemudian melibatkan beberapa anggota polisi lainnya.

    Pratu Riski diduga dikeroyok hingga tersungkur sebelum akhirnya dibawa pulang oleh rekannya, Nardi.

    Upaya penyelesaian sempat dilakukan.

    Awalnya sepakat berdamai

    Pada Minggu (23/2/2025) dini hari, Sertu Yeskel bertemu dengan Bripda Algi, anggota Resmob Polres Tarakan, untuk mencari solusi atas kejadian tersebut.

    Kedua belah pihak sepakat atas kompensasi sebesar Rp 10 juta sebagai bentuk penyelesaian.

    Namun, situasi kembali memanas setelah percakapan telepon pada Senin malam yang memicu emosi anggota Yonif 614/Rjp.

    Sekitar pukul 23.15 Wita, sebanyak 37 anggota TNI dari Yonif 614/Rjp dan Brigif 24/BC mendatangi Polres Tarakan.

    Sebagian tiba menggunakan dump truk, sementara lainnya mengendarai sepeda motor pribadi.

    Sesampainya di lokasi, mereka langsung melakukan pengeroyokan terhadap petugas yang berjaga dan merusak berbagai fasilitas kantor, termasuk meja, kursi, kaca ruang Kapolres, serta jendela ruang ETLE.

    6 polisi dirawat di rumah sakit

    Setelah penyerangan itu, enam polisi yang bertugas di SPKT (Sentrea Pelayanan Kepolisan Terpadu) Mako Polres Tarakan alami luka, kini masih dirawat di RSUD dr Jusuf SK.

    “Mereka bertugas di SPKT. Kondisinya kita akan cek ke rumah sakit lihat kondisi anggota kita masih dirawat,” ucap Kapolda Kaltara  Irjen Pol Hary Sudwijanto, Selasa (25/2/2025).

    Untuk kronologi dan motif penyebab terjadinya penyerangan yang dilakukan Oknum TNI, Kapolda Kaltara, mengatakan masih dalam proses pendalaman.

    “Nanti kita tunggu. Yang jelas hari ini saya dengan Pangdam VI Mulawarman bersama-sama menyelesaikan jalurnya,” jelas  Kapolda Kaltara.

    Ditanya mengenai kronologi yang sudah beredar luas di media sosial, pihaknya menjawab normatif.

    “Itu kita kasihkan nanti setelah hasil penyelidikan selesai. Kalau yang beredar kan mungkin versi lain. Tapi nanti kita akan luruskan sesuai dengan fakta dari hasil pemeriksaan,” jelasnya.

    Mengenai adanya dugaan personel mengalami mabuk kemudian terjadi perkelahian dan berapa jumlah anggota terlibat, pihaknya juga menjawab normatif. 

    “Nanti ya setelah itu. Ya itu nanti dari hasil pemeriksaan,” jelasnya.

    Kemudian ada juga beredar informasi senpi hilang dijawab olehnya sudah dikembalikan. 

    Sumber: Kompas.com/Tribun Kaltara

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Enam Polisi Masih Dirawat di RSUD dr Jusuf SK, Kronologi dan Motif Penyerangan Masih Didalami

     

     

  • Oknum Anggota DPRD Gianyar Gelapkan Puluhan Kendaraan dan Sertifikat Tanah, Korban Rugi Rp1,5 Miliar – Halaman all

    Oknum Anggota DPRD Gianyar Gelapkan Puluhan Kendaraan dan Sertifikat Tanah, Korban Rugi Rp1,5 Miliar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BALI – Seorang oknum anggota DPRD Gianyar berinisial NK kini berurusan dengan Badan Kehormatan (BK) DPRD Gianyar setelah terjerat kasus penggelapan puluhan unit kendaraan roda empat dan sertifikat tanah.

    Meski sebagian besar kendaraan yang digelapkan telah ditemukan oleh pemiliknya, NK tetap harus mempertanggungjawabkan utang yang mencapai miliaran rupiah.  

    Kasus ini bermula ketika NK, yang sedang membutuhkan dana besar untuk pembebasan lahan di Payangan, Gianyar, menggadaikan 18 unit mobil dan sebuah sertifikat tanah seluas 30 are kepada seorang korban pada akhir tahun 2024.

    Korban, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengaku tidak mengetahui bahwa mobil dan sertifikat tanah tersebut bukan milik NK.  

    “Saya menerima barang-barang itu sebagai jaminan, tapi belakangan baru tahu bahwa itu hasil penggelapan,” ujar korban, Selasa (25/2/2025).

    Setelah mengetahui hal tersebut, korban segera melaporkan NK ke Badan Kehormatan DPRD Gianyar beberapa hari lalu.

    Korban mengaku mengalami kerugian mencapai Rp1,5 miliar akibat kasus ini.  

    NK, yang saat ini terjerat utang miliaran rupiah, mengaku telah berjanji untuk mengembalikan uang tersebut.

    Namun, karena terus ingkar janji, korban memutuskan untuk melaporkannya ke BK DPRD Gianyar.  

    NK dipanggil oleh BK DPRD Gianyar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

    Saat ditemui, NK mengaku siap menghadapi konsekuensi dari tindakannya.  

    “Ya, saya pasti selesaikan persoalan ini, tidak lari, harus dihadapi,” ujar NK tegas.  

    Tekanan masalah keuangan yang dihadapinya terlihat jelas dari penampilannya.

    Wajahnya tampak tegang, dengan kerutan dan sorot mata sayu yang kemerahan.

    Gaya berjalannya yang dulu tegap kini terlihat lunglai.  

    “Terus terang, dulu kantong saya biasanya ada uang. Tapi sekarang, malam bisa tidak makan, tidak punya uang buat beli makan,” ujarnya dengan nada pasrah.  

    NK menceritakan bahwa masalah ini bermula saat dirinya membutuhkan dana untuk pembebasan lahan di Payangan.

    Rencananya, lahan tersebut akan dibeli oleh sebuah PT yang berlokasi di Jakarta.

    Untuk memenuhi uang muka (DP), NK menggandeng sejumlah rekanan dan meminjam dana dari usaha rental mobil.  

    Namun, setelah lahan siap dibebaskan, investor tiba-tiba mengundur pembayaran.

    Sementara itu, rekanan dan pemilik rental mobil menagih pengembalian dana.

    Dalam kondisi terdesak, NK menggunakan mobil-mobil rental sebagai jaminan untuk menutupi utangnya.  

    “Pihak rentcar sejak awal menyebut akan tutup mata dan tutup telinga. Dengan memanfaatkan mobil-mobil inilah saya kembalikan uang rekanan itu,” ujar NK.  

    Namun, rencananya berantakan setelah pemilik mobil melakukan penarikan.

    NK pun terpaksa menghadapi somasi pembayaran sewa mobil dengan total tagihan mencapai Rp3,3 miliar.  

    NK berharap investor yang sempat menunda pembayaran lahan segera menuntaskan transaksi tersebut.

    Menurutnya, hal itu akan menjadi jalan keluar untuk membebaskannya dari jeratan utang.  

    “Mudah-mudahan pembayaran lahan oleh investor yang sempat ditunda, segera cair,” harapnya.  

    BK DPRD Gianyar masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini.

    NK diharapkan dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya dan menyelesaikan masalah keuangan yang melilitnya.  

     

  • Pembunuh Siswi MTs Dalam Karung di Tanah Datar Sumatera Barat Ditangkap, Berikut Tampang Pelaku – Halaman all

    Pembunuh Siswi MTs Dalam Karung di Tanah Datar Sumatera Barat Ditangkap, Berikut Tampang Pelaku – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi menangkap dua pelaku pembunuhan siswi MTs Cinta Novita Sari (16 tahun) yang jasadnya ditemukan dalam karung di pinggir jalan Nagari Sungai Tarab, Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar).

    Diketahui warga menemukan jasad Cinta Novita Sari dalam karung putih pada Rabu (19/2/2025) lalu.

    Dalam hitungan hari, polisi berhasil menangkap dua pelakunya di dua lokasi berbeda.

    Satu orang terduga pelaku berinisial NV diamankan di Aceh, Senin (24/2/2025).

    Sementara satu orang lainnya berinisial BM diamankan di wilayah Tanah Datar.

    Diketahui kedua pelaku dan korban sudah lama saling kenal.

    Kapolres Tanah Datar, AKBP Simon Yana, saat dihubungi TribunPadang.com, Senin (24/2/2025) membenarkan terkait adanya penangkapan terhadap dua orang yang diduga terlibat dalam kasus pembunuhan siswi MTs tersebut.

    “Iya, untuk terduga pelaku sudah ditangkap,” kata AKBP Simon Yana, dalam sambungan telepon, Senin (24/2/2025) malam.

    Ia menyebutkan, untuk terduga pelaku yang diamankan di Aceh, saat ini sedang dalam proses penjemputan.

    “Untuk yang di Aceh, sedang proses penjemputan,” ujar AKBP Simon Yana.

    Setelah sampai di Provinsi Sumatera Barat, akan dimintai keterangannya terkait perkara penemuan mayat perempuan dalam karung.

    “Untuk kedua orang yang telah diamankan, nantinya akan dihubungkan hasil keterangannya,” katanya.

    Tampang Terduga Pelaku

    Belakangan muncul foto seorang terduga pelaku pembunuhan terhadap Cinta Novita Sari.

    Disebut-sebut foto terduga pelaku yang beredar memiliki inisial NV.

    NV ditangkap di Kota Langsa, Aceh, pada Senin (24/2/2025) malam.

    Berdasarkan keterangan yang dihimpun TribunPadang.com, terduga pelaku berinisial NV tampak terduduk di sebuah bangku di dalam sebuah ruangan yang diduga berada di Polsek Langsa, Provinsi Aceh.

    PEMBUNUH SISWI MTS – Pelaku NV saat berada di Mapolsek Langsa, Provinsi Aceh, Senin (24/2/2025) malam. Ia diamankan karena diduga melakukan pembunuhan terhadap siswi MTs di Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat. (Tribunpadang.com/ Tangkap Layar)

    Kasat Reskrim Polres Tanah Datar, AKP Surya Wahyudi membenarkan terkait foto yang beredar tersebut.

    “Benar dia, kemarin kita minta tolong dengan Polsek wilayah Langsa untuk membantu mengamankannya setelah beberapa hari masuk dalam DPO,” katanya saat dikonfirmasi.

    Sementara itu, berdasarkan informasi yang beredar, NV diamankan pada hari Senin (24/2/2025) malam saat berada di salah satu rumah kawasan Kota Langsa, Provinsi Aceh.

    Ia diamankan karena berawal dari laporan masyarakat yang curiga karena ada seseorang yang dicurigai baru tiba di Langsa.

    Setelah penyelidikan dan koordinasi dengan Polres Tanah Datar, aparat memastikan bahwa individu tersebut adalah DPO dan langsung bergerak melakukan penangkapan di Gampong Teungoh, Kecamatan Langsa Kota.

    Detik-detik Siswi MTs Sebelum Ditemukan Tewas Dalam Karung

    Sebelum ditemukan tewas, siswi MTs Cinta Novita Sari pergi dari rumah neneknya pada Selasa (18/2/2025) malam setelah menerima telepon dari seseorang.

    “Informasi yang kita dapatkan, korban berada di rumah neneknya yang bersebelahan dengan rumah orang tuanya. Saat berada di rumah neneknya, korban sedang teleponan sambil mendengarkan musik lewat speaker,” ujar AKP Surya Wahyudi, Kamis (20/2/2025).

    Setelah menerima telepon, korban keluar tanpa sepengetahuan siapapun dari keluarganya.

    Polres Tanah Datar juga sudah melakukan pengecekan CCTV yang ada di sekitar lokasi dan sepanjang jalan, memang terlihat korban pergi dengan menaiki sepeda motor.

    “Hasil kamera CCTV yang kita ambil, korban bersama seseorang pergi dengan sepeda motor pada malam hari. Jadi, sudah ada hasil rekaman video yang mengarah, korban berboncengan dengan seseorang,” ujarnya.

    Kemudian pada Rabu (19/2/2025) korban ditemukan tewas dalam karung di pinggir jalan

    Polisi pun menduga kuat siswi MTs tersebut korban tindak pidana pembunuhan.

    Hal tersebut terlihat dari kondisi korban ketika pertama kali ditemukan di mana ada luka lebam di bagian lehernya, bibirnya, dan beberapa bagian tubuh lainnya.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi-saksi, polisi menyebut korban baru putus dengan pacarnya pada Minggu (16/2/2025).

    Polisi mengaku pihaknya sudah memeriksa 17 saksi terkait kasus penemuan mayat dalam karung tersebut.

    “Untuk sementara, kita baru mengumpulkan semua saksi yang berhubungan dengan korban. Sedang kita data dan sedang diambil keterangannya. Akan tetapi baru sebagian, dan masih ada sebagian lainnya belum,” kata AKP Surya Wahyudi.

    Pihaknya juga menyebutkan bahwa korban sebelumnya mempunyai pacar akan tetapi baru saja putus pada hari Minggu.

    Hal itu berdasarkan keterangan dari mantan pacar korban.

    “Informasi korban sempat punya pacar, dan keterangan dari mantan pacarnya ini sudah putus pada hari Minggu. Karena merupakan anak di bawah umur, diduga cinta monyet, yang berpacaran selama satu minggu, lalu putus,” katanya.

    AKP Surya Wahyudi juga menyebutkan untuk mantan pacar tersebut sudah dimintai keterangan.

    Korban Sosok Penurut

    Pantauan TribunPadang.com, terlihat hadir juga para keluarga dari korban termasuk ibu kandungnya bernama Liza Delka (35) di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumatera Barat.

    Setelah korban selesai dilakukan autopsi, pihak keluarga membawa jenazah korban yang didampingi petugas dari Polres Tanah Datar dibawa kembali ke rumah duka.

    Rumah duka berlokasi di Jorong Guguak Manih, Nagari Sumaniak, Kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar.

    “Korban tuh orangnya patuh dan penurut. Tidak banyak cerita ya, orangnya,” kata Liza Delka.

    Ibunya menceritakan bahwa korban saat berada di rumah tidak banyak ulah orangnya.

    “Kalau cerita yang penting-penting saja,” ujarnya.

    Liza Delka menyampaikan bahwa korban merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

    Saat ini jenazah korban sudah dimakamkan di dekat rumahnya.

    (tribunpadang.com/ Fajar Alfaridho Herman/ Rezi Azwar)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Viral Foto Pelaku Pembunuhan Siswi di Tanah Datar Sumbar Ditangkap di Aceh, Polisi Benarkan

  • Persiapan Lebaran 2025, Pemprov Jateng Fokus Perbaiki Jalan Rusak – Halaman all

    Persiapan Lebaran 2025, Pemprov Jateng Fokus Perbaiki Jalan Rusak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) memperkirakan, sebanyak 17,9 juta pemudik akan masuk dan melintas di Jateng selama perayaan Hari Raya Idulfitri 1446.

    Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Jawa Tengah, Heribertus Slamet Widodo saat Rapat Persiapan Menghadapi Ramadan dan Lebaran 2025, di Kompleks Kantor Gubernur Jateng, Senin (24/2/2025).

    “Dari analisa kami, jumlah pemudik pada 2025 naik 4,58 persen dari 2024.”

    “Dari 16,86 juta orang (2024) menjadi 17,9 juta orang (2025) akan masuk ke Jawa Tengah. Itu perkiraan kami,” ujarnya, Senin.

    Selain itu, data mengenai jumlah pemudik dan tren moda transportasi yang digunakan pada 2024 akan menjadi acuan dalam mempersiapkan arus mudik Lebaran 2025.

    Dikutip dari laman Pemprov Jateng, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, telah menginstruksikan untuk memulai persiapan menghadapi Ramadan dan Lebaran 2025, termasuk arus mudik dan balik.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mengatakan, Jateng merupakan pusat kedatangan pemudik setiap tahun, sehingga persiapan harus dilakukan dengan matang.

    Sumarno menambahkan, prioritas utama yang harus dikerjakan adalah memperbaiki jalan-jalan yang rusak, terutama jalur Pantura yang sering menjadi perhatian.

    Pihaknya meminta Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Jateng untuk segera berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk menangani jalan nasional.

    Untuk jalan yang berada di bawah kewenangan Provinsi Jawa Tengah, Sumarno meminta agar segera ditangani oleh dinas terkait agar kerusakan seperti aspal yang mengelupas akibat hujan, banjir, atau rob dapat segera diperbaiki.

    Sumarno juga menegaskan bahwa perbaikan jalan milik kabupaten dan kota perlu dilakukan segera, terutama menjelang Lebaran 2025.

    Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jateng, Hanung Triyono, menjelaskan bahwa kondisi jalan nasional, provinsi, dan kabupaten/kota bervariasi, meskipun sebagian besar dalam kondisi baik.

    Meski begitu, beber Hanung, penampakan jalan dalam keadaan baik dan sedang, artinya perlu pemeliharaan segera supaya tidak cepat rusak.

    Pihaknya akan memaksimalkan upaya pemeliharaan rutin di jalan provinsi menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), agar status mantap bisa bertahan.

    Hanung menjelaskan, untuk jalan nasional yang perlu segera dilakukan penanganan oleh Kementerian Pekerjaan Umum, berada di daerah pantura barat, seperti Kabupaten Pemalang, Batang, dan Pekalongan. 

    Begitu pula jalan di sejumlah wilayah pantura timur.

    Ia optimistis perbaikan jalan-jalan yang rusak akan bisa diselesaikan pada H-15 Lebaran mendatang. 

    (Tribunnews.com/Widya)