Category: Tribunnews.com Regional

  • Kondisi 6 Polisi Korban Penyerangan di Mapolres Tarakan, 2 Orang Masih Rawat Inap – Halaman all

    Kondisi 6 Polisi Korban Penyerangan di Mapolres Tarakan, 2 Orang Masih Rawat Inap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak enam anggota polisi menjadi korban penyerangan di Markas Polisi Resor (Mapolres)  Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), pada Senin (24/2/2025) pukul 23.00 WITA.

    Dikutip dari Tribun Kaltara, kini kondisi para korban terus membaik setelah dirawat di RSUD dr H Jusuf SK.

    Dari enam korban, empat di antaranya sudah melakukan rawat jalan dan dua orang lainnya menjalani rawat inap.

    Berdasarkan keterangan Kapolres Tarakan, AKBP Adi Saptia Sudirna, dua polisi yang masih menjalani rawat inap adalah Bripda P dan R.

    Menurut Adi, kedua korban sedang dalam kontrol pihak dokter rumah sakit.
     
    “Lukanya sendiri bagian luka ada di bagian kepala. Sebagian besar di kepala. Untuk yang operasi karena luka di kepala.” 

    “Kemarin sudah dilakukan operasi. Sementara mereka dirawat inap di RSUD dr H Jusuf SK,” ungkapnya saat diwawancarai awak media, Kamis (27/2/2025).

    Adi mengatakan, polisi yang masih dirawat tak mengalami kondisi kritis karena langsung ditangani pihak rumah sakit.

    “Korban sudah bisa berinteraksi saat ditanya,” ucap AKBP Adi Saptia Sudirna.

    Adi membeberkan, Bripda P dan R termasuk yang dirawat inap karena mengalami luka cukup parah.

    “Tapi sudah dilakukan perawatan dan kondisi membaik. Kalau empat personel lainnya, rawat jalan. Mereka mengalami memar di bagian tubuh,” ujarnya.

    Lebih lanjut, empat anggota yang sudah rawat jalan belum bisa kembali bertugas.

    Polres Tarakan memberikan dispensasi supaya mereka beristirahat sampai sembuh.

    Adi juga menjelaskan, aktivitas pelayanan di Polres Tarakan berjalan normal sejak hari pertama setelah penyerangan.

    Ia menyebut, dinding kaca yang pecah di sejumlah titik sudah diperbaiki.

    “Kejadian ini diharapkan agar tidak mengganggu pelayanan kepada masyarakat, maka dilakukan perbaikan di seputar Mako Polres Tarakan.” 

    “Dari hari pertama pascakejadian sudah berjalan pelayanannya. Pada malam itu juga.” 

    “Walaupun ada beberapa barang rusak, paginya setelah selesai olah TKP dari Pom dan Unit Reskrim langsung memperbaiki fasilitas yang ada,” jelasnya.

    Adi juga memastikan bahwa sejauh ini soliditas TNI dan Polri tetap terjaga.

    Bahkan jajaran TNI-Polri seperti Kapolda Kaltara dan Pangdam VI Mulawarman dan telah melakukan pertemuan dan menjamin kondusivitas di Kota Tarakan.

    “Seluruh unsur mulai dari kepolisian dan TNI sudah melakukan pertemuan dan menyelesaikan persoalan yang terjadi di Polres Tarakan. Intinya kepolisian dan TNI tetap solid,” ungkapnya.

    Komentar Panglima TNI

    Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memastikan tragedi penyerangan Mapolres Tarakan sudah diselesaikan oleh Pangdam VI/Mulawarman dengan pimpinan Polri.

    Hal itu disampaikan di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada Kamis hari ini.

    “Nggak ada masalah sudah dibuat langkah-langkah dan semuanya sudah selesai,” ucapnya. 

    Agus juga menyatakan prajurit yang terlibat langsung diperiksa.

    Namun ia tak menyebutkan ada berapa jumlah prajurit yang diperiksa.

    “Yang terlibat sudah kita periksa, ada beberapa lah,” imbuhnya.

    Meski begitu, Agus Subiyanto masih enggan berkomentar lebih lanjut terkait hukuman yang akan diberikan.

    “Nanti kita lihat kesalahan, karena memang kejadiannya kan di tempat hiburan malam, pasti akan kita tindak kalau yang salah,” pungkasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul 4 Polisi Korban Penyerangan di Polres Tarakan Membaik, Dua Personel masih Rawat Inap.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunKaltara.com/Andi Pausiah)

  • Tokoh Masyarakat Banten Bilang Tanah Negara Harusnya Memberi Manfaat Buat Rakyat – Halaman all

    Tokoh Masyarakat Banten Bilang Tanah Negara Harusnya Memberi Manfaat Buat Rakyat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tokoh masyarakat Banten, Gus Rofi Muhlis, mengatakan berdosa jika tanah negara didiamkan tidak bermanfaat dan akhirnya habis termakan abrasi. 

    Oleh karena itu lebih baik tanah negara di kawasan pantai utara Tangerang dimanfaatkan untuk mendorong kemaslahat masyarakat.

    Hal ini disampaikan Gus Rofi menyikapi perdebatan tindak lanjut program Proyek Strategis Nasional (PSN) di kawasan pantai utara Tangerang, Banten.

    Gus Rofi mengatakan tanah di pantai utara Tangerang yang masuk program PSN adalah tanah negara tidak terkelola dengan baik. 

    “Jadi bedakan antara tanah negara yang dikelola Perhutani dengan tanah milik swasta. Itu dua hal yang beda. Dan yang masuk PSN adala tanah negara tersebut,” kata Gus Rofi  dikutip pada Kamis (27/2/2025).

    Jika tanah tersebut tidak terkelola dengan baik, menurut Gus Rofi, malahan berdosa jika membiarkannya.

    Dengan kondisi itu pemerintah pada masa Jokowi mengeluarkan Perpres untuk menjadikannya bagian proyek PSN. 

    “Prosesnya dimulai dari kajian dari bawah, sampai ke gubernur, lalu sampai kementerian, dan melibatkan sejumlah kementerian, sampai akhirnya keluar perpres. Jadi ini ada prosesnya, bukan ujuk-ujuk (tiba-tiba) ada PSN,” papar Gus Rofi.

    Diharapkan dengan tanah negara di kawasan pantai utara Tangerang dijadikan PSN, kata Gus Rofi, akan memberikan manfaat bagi masyarakat.

    Contohnya, di kawasan ini dilarang dibangun perumahan tapi hanya untuk  wisata hijau, mangrove.

    “Kawasan ini mangrove hanya tinggal 90 hektare, tapi diamanatkan dijadikan 500 hektare. Ini baik apa buruk?” ungkap dia.

    Belum lagi jika nanti di kawasan ini dibangun menjadi tempat wisata.

    Dengan demikian, kata Gus Rofi, tidak ada alasan untuk menghentikan PSN ini.

    “Kalau dihentikan mau dibuat apa?” kata dia.

    PSN di kawasan ini akan memunculkan efek kebutuhan tenaga kerja, pertumbuhan ekonom, peluang masyarakat untuk membuka usaha, dan sebagainya.

     Termasuk manfaat adanya pemasukan pajak bagi negara.

    Gus Rofi juga menyinggung banyaknya pihak yang tidak paham dan hanya termakan isu terkait dengan PSN.

    Seharusnya, kata dia, mereka lebih dulu klarifikasi terhadap persoalan PSN.  

    “Mudharat itu kalau kemudian di sana pekerjanya diambil dari orang luar. Lha ini kan nanti pekerjanya juga berasal dari sekitaran lokasi PSN.  Kalau ada anak Banten, anak Tangerang yang punya kualifikasi dan profesional untuk jadi direktur. Kan begitu,” papar Gus Rofi.

    Intinya, lanjut dia, kalau ada tanah negara yang tidak terurus dan tidak termanfaatkan, dan ujung-ujungnya habis terkena abrasi, dan ini milik negara,  apa salahnya kalau dimanfaatkan.

     “Kalau itu didiamkan malahan berdosa,” kata dia.

  • Kronologi Pemilik Diler Kcunk Motor di Tulungagung Kehilangan 7 Unit Mobil, Kerugian Rp1,5 Miliar – Halaman all

    Kronologi Pemilik Diler Kcunk Motor di Tulungagung Kehilangan 7 Unit Mobil, Kerugian Rp1,5 Miliar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG – Kasus pencurian 7 unit mobil milik selebgram ternama Tulungagung, Suryono Hadi Pranoto alias Mas Kacunk akhirnya terungkap. 

    Pelakunya adalah Rindo Novanda Richzidan (25), mantan karyawan Kcunk Motor yang ternyata merupakan anak dari teman baik Mas Kacunk sendiri.

    Berikut kronologi lengkap kasus ini yang diungkap dalam konferensi pers di Mapolres Tulungagung, Kamis (27/2/2025).

    Rindo Novanda Richzidan mulai bekerja di Kcunk Motor sekitar dua tahun lalu.

    Dia dititipkan oleh orangtuanya, yang merupakan teman baik Mas Kacunk sejak masa remaja.

    Menurut Mas Kacunk, orangtua Rindo sangat baik dan telah lama menjalin hubungan kekeluargaan dengannya.

    “Sejak kecil, Rindo saya momong. Dia dititipkan orangtuanya untuk bekerja pada saya,” ujar Mas Kacunk.

    Selama bekerja, Rindo dipercaya sebagai admin penjualan.

    Posisi ini memberinya akses penuh ke berbagai dokumen penting, termasuk BPKB kendaraan dan kunci mobil.

    Kasus pencurian ini pertama kali terungkap pada Februari 2025, namun aksi Rindo ternyata sudah berlangsung sejak Agustus 2024. 

    Berikut rincian pencurian yang dilakukan Rindo yakni Agustus 2024 curi 2 unit mobil dicuri, September 2024 satu unit mobil dicuri,  Desember 2024 sebanyak 2 unit.

    Januari 2025 sebanyak 1 unit mobil dicuri, Februari 2025: 2 unit mobil dicuri.

    Total ada 8 unit mobil yang dicuri Rindo, namun 1 unit berhasil diselesaikan secara kekeluargaan.

    Rindo juga diketahui menjual mobil-mobil curian tersebut ke pihak lain. Dari 8 unit mobil yang dicuri, 3 unit berhasil diamankan oleh polisi, yaitu Honda Mobilio, Honda BRV, dan Mitsubishi Xpander.

    Sementara 4 unit lainnya, termasuk Toyota Innova Reborn, Daihatsu Ayla, dan 2 unit Honda BRV, masih dalam pencarian.

    Sebagai admin penjualan, Rindo memiliki akses ke BPKB dan kunci mobil. 

    Ia memanfaatkan kesibukan rekan kerjanya untuk mengambil dokumen dan kendaraan tanpa mencurigakan.

    “Kalau anak-anak kantor sedang repot, suruh ambil sendiri,” kata Mas Kacunk.

    Pada Februari 2025, Rindo melakukan pencurian terakhir dengan membawa kabur Mitsubishi Xpander. 

    Namun, kali ini aksinya ketahuan. Keluarga Rindo akhirnya menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan dengan mengganti nilai mobil tersebut.

    Namun, setelah dilakukan pemeriksaan internal oleh Kacunk Motor, terungkap bahwa Rindo telah mencuri 7 unit mobil lainnya.

    Total kerugian material yang ditanggung Mas Kacunk mencapai Rp 1,5 miliar.

    Meski kasus ini telah dilaporkan ke polisi, Mas Kacunk mengaku masih memiliki itikad baik untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan. 

    Ia membuka peluang bagi keluarga Rindo untuk mengganti kerugian material yang dialami.

    “Kami tidak mau memenjarakan orang. Jika mau ganti rugi, tidak akan kami permasalahkan,” tegas Mas Kacunk.

    Kapolres Tulungagung, AKBP Taat Resdi, menyatakan bahwa pihaknya menghormati keinginan Mas Kacunk untuk menyelesaikan kasus ini dengan pendekatan restorative justice (RJ).

    Namun, polisi tetap akan melengkapi berkas perkara secara profesional.

    “Jika di tengah jalan ada RJ, kami akan menghormati proses itu,” ujar Kapolres.

     Saat konferensi pers, Rindo Novanda Richzidan terlihat menutup mukanya dengan kain saat polisi menunjukkan bukti kejahatannya.

    Ia diduga telah merencanakan aksi pencurian ini secara sistematis selama beberapa bulan. (Surya/David Yohanes)

     

  • Sosok AKP Hariyadi, Tersangka Kematian Darso Ditahan Paksa, Pernah Raih Penghargaan Bongkar Kasus – Halaman all

    Sosok AKP Hariyadi, Tersangka Kematian Darso Ditahan Paksa, Pernah Raih Penghargaan Bongkar Kasus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut sosok AKP Hariyadi, oknum polisi yang jadi tersangka kasus tewasnya Darso (43), warga Semarang, Jawa Tengah.

    Dikutip dari TribunJateng.com, AKP Hariyadi merupakan mantan Kepala Unit Penegakkan Hukum (Kanit Gakkum) Satuan Lalu Lintas Polresta Yogyakarta.

    Ia lahir pada 1997 atau saat ditahan berumur 48 tahun.

    Ditelusuri lebih jauh, AKP Hariyadi pernah mendapat penghargaan.

    Apresiasi tersebut diraih usai mengusut kasus tabrak lari.

    AKP Hariyadi tidak sendiri, ia bersama enam anggotanya lain diberi penghargaan di gelaran upacara peringatan HUT Bhayangkara ke-78, di lapangan Balai Kota Yogyakarta, pada Senin (1/7/2024) silam.

    Diberitakan TribunJogja.com, penghargaan diserahkan langsung oleh Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Aditya Surya Dharma.

    AKP Hariyadi diketahui memiliki dua titel akademis, yakni Sarjana Hukum (S.H.) dan Magister Manajemen (M.M).

    Sedangkan pangkat Hariyadi adalah Ajun Komisaris Polisi, pangkat perwira pertama tingkat tiga di Kepolisian Republik Indonesia.

    Tanda kepangkatannya adalah tiga balok berwarna emas.

    Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Artanto membenarkan pihaknya menahan AKP Hariyadi secara paksa.

    Sebelumnya, tersangka diperiksa secara maraton dari pagi hingga malam hari pada Rabu (26/2/2025) kemarin.

    AKP Hariyadi kini ditahan di ruang tahanan Mapolda Jateng.

    Meskipun jadi tersangka, ia tidak dalam status dipatsus 

    “Iya betul, ditahan hari ini (Rabu, red) paska pemeriksaan sebagai tersangka,” katanya, dikutip dari TribunJateng.com.

    “Di rutan bukan patsus (penempatan khusus),” tambahnya.

    Dirangkum Kompas.com, kasus kematian Darso berawal saat dia bersama 2 rekannya terlibat kecelakaan di wilayah Jogja pada 12 Juli 2024 lalu.

    Insiden tersebut kemudian diusut oleh Satuan Lalu Lintas Polresta Yogyakarta.

    Pada Sabtu, 21 September 2024, tiba-tiba Darso dijemput paksa oleh anak buah dari AKP Hariyadi.

    Adapun lokasi rumah Darso terletak Dukuh Gilisari, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah.

    Darso kemudian diduga dianiaya oleh para oknum polisi di sekitaran kediamannya.

    Korban yang terluka lantas dilarikan ke RS Permata Medika Ngaliyan Semarang.

    Namun, takdir berkata lain, Darso dinyatakan meninggal dunia pada Minggu, 29 September 2024, pukul 08.00 WIB.

    Keluarga yang merasa janggal, kemudian melaporkan enam oknum polisi di awal Januari 2025.

    Kasus tewasnya Darso turut menjadi perhatian publik karena viral di media sosial.

    Warganet menyoroti kinerja polisi saat itu.

    Beredar juga kabar uang Rp 25 juta sebagai upaya damai dalam kasus tersebut.

    KASUS KEMATIAN DARSO – (Kanan) Foto Darso semasa masih hidup dan (Kanan) Poniyem berziarah ke makam Darso suaminya yang diduga menjadi korban penganiayaan polisi, Kota Semarang, Sabtu (11/1/2025). (Kolase Tribunnews.com: TribunJateng.com)

    Polda Jateng lalu melakukan serangkaian pendalaman mulai mengumpulkan keterangan saksi hingga membongkar kuburan Darso.

    Proses ekshumasi dilakukan di TPU Sekrakal, Gilisari, Purwosari, Mijen, Kota Semarang, Senin (13/1/2025). 

    Kepala bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jawa Tengah, Kombes Artanto membeberkan, ekshumasi merupakan bagian dari scientific crime investigation.

    “Kami melakukan ekshumasi jenazah Darso ini bagian dari scientific crime investigation, yaitu untuk menemukan penyebab kematian almarhum Darso dianiaya atau tidak,” katanya, dikutip dari TribunJateng.com.

    Pada 22 Januari 2025, publik digegerkan dengan polisi malah menetapkan Darso sebagai tersangka kasus tabrak lari.

    Langkah tersebut membuat keluarga Darso tidak terima.

    Pada akhirnya, penyidik Polda Jateng kemudian melakukan rapat koordinasi dengan Polda DIY pada 11 Februari 2025.

    Sepuluh hari kemudian, Polda Jateng menetapkan AKP Hariyadi sebagai tersangka dalam kasus tewasnya Darso.

    Artanto membeberkan, AKP Hariyadi dijerat dugaan pidana penganiayaan sesuai pasal 351 ayat 3 KUHP dan tindakan pengeroyokan yang diatur dalam  pasal 170 KUHP. 

    “Kami hanya terapkan pasal 351 KUHP ayat 3 soal penganiayaan berat, ancaman 7 tahun penjara.  Pasal 170 dihilangkan,” tandasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Diduga Kuat Aniaya Darso, Kanit Gakkum Satlantas Polres Yogya AKP Hariyadi Ditahan Polda Jateng

    (Tribunnews.com/Endra)(TribunJateng.com/Iwa Arifianto)

  • Awal Mula Kilang Minyak di Cilacap Kebakaran, Muncul Api dari Salah Satu Tangki – Halaman all

    Awal Mula Kilang Minyak di Cilacap Kebakaran, Muncul Api dari Salah Satu Tangki – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, CILACAP – Pjs Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Cilacap, Suharto, menjelaskan soal insiden kebakaran di Kilang Pertamina Cilacap, Jawa Tengah.

    Menurut dia, insiden itu berawal pada saat pembersihan sisa sludge di tang yang sedang tidak aktif digunakan.

    “Kegiatan pembersihan sludge ini merupakan bagian dari rangkaian pemeliharaan berkala untuk memastikan keandalan operasional dan keselamatan fasilitas kilang,” ujarnya.

    Pernyataan itu disampaikan dalam keterangan pers yang diterima pada Kamis (27/2/2025).

    Pembersihan sludge dilakukan untuk menghilangkan endapan yang dapat mengganggu kinerja tangki. 

    Dia menjelaskan, upaya itu dilakukan untuk memastikan kondisi tangki sesuai standar operasional.

    Proses Pemadaman

    Pasca terjadi kebakaran, proses pemadaman segera dilakukan dengan penyemprotan foam ke tangki dari segala arah. 

    Pihaknya mengimbau masyarakat  tetap tenang dan tidak panik, karena tim pemadaman sedang berupaya maksimal untuk mengendalikan kejadian. 

    “Kilang tetap beroperasi normal dan untuk produksi BBM tidak mengalami gangguan,” tambahnya.

    Informasi Kebakaran 

    Kilang Pertamina Lomanis di Cilacap, Jawa Tengah, dikabarkan terbakar pada Kamis (27/2/2025).

    Kapolresta Cilacap Kombes Pol Ruruh Wicaksono memberikan keterangan terkait kabar tersebut.

    Menurutnya, kondisi yang terjadi bukan kebakaran melainkan hanya asap yang timbul dari salah satu tangki.

    “Hasil konfirmasi dari pihak Pertamina melalui Bapak Cecep (Area Manager Communication, Relations, and CSR Kilang Cilacap) bahwa itu bukan kebakaran, namun asap tebal dari salah satu tangki yang sedang dalam proses pembersihan berkala,” ucap Ruruh kepada wartawan, Kamis (27/2/2025).

    Dia menuturkan tangki tersebut dalam keadaan kosong karena sudah diisolasi.

    Terkait kronologi dan penyebab asap itu muncul, Kapolresta masih belum dapat menjelaskan lebih lanjut.

    Diketahui, Kilang Pertamina Lomanis di Cilacap, Jawa Tengah terbakar, Kamis (27/2/2025).

    Dikutip dari akun media sosial X @jateng_twit, asap hitam membumbung diduga dari lokasi penyimpanan bahan bakar jenis Pertalite.

    Dari keterangan unggahan itu disebutkan ada 38 tangki yang berisi produk Pertalite.

    Upaya pemadaman sedang dilakukan intensif oleh tim pertamina menggunakan high capacity foam monitor.

  • Sosok Bripda A, Bintara Polres Baubau Kena Bully 6 Senior gegara Iseng, Kritis Organ Dalam Bocor – Halaman all

    Sosok Bripda A, Bintara Polres Baubau Kena Bully 6 Senior gegara Iseng, Kritis Organ Dalam Bocor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut Bripda A, bintara polisi Polres Baubau yang kena bully 6 seniornya.

    Dikutip dari TribunnewsSultra.com, Bripda A menjadi anggota polisi Bintara Polri tahun 2024.

    Ia kemudian ditugaskan di Polres Baubau, Polda Sulawesi Tenggara.

    Bripda A merupakan kelahiran tahun 2003, yang kini masih berusia 22 tahun.

    Ia berpangkat Brigadir Polisi Dua, pangkat terendah dalam Bintara Polri.

    Tanda kepangkatan yang dipakai adalah satu buah segitiga berwarna perak.

    Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Iis Kristian membeberkan kronologi bullying yang menimpa Bripda A.

    Semua bermula saat korban baru sehari berada di Barak Polres Baubau, Jumat (21/2/2025).

    Bripda A dianiaya 6 seniornya dengan dalih iseng.

    Para pelaku menyebut aksi kekerasan sebagai bentuk pembinaan.

    “Jadi mereka iseng-iseng saja dan pembinaannya berlebihan.”

    “Mereka sempat tanya kenal saya tidak? Terus melakukan pembinaan seperti itu,” jelas Kombes Iis, dikutip dari TribunnewsSultra.com.

    Diketahui, para pelaku merupakan kakak tingkat dari Bripda A.

    Mereka bintara polisi lulusan 2023.

    “Jadi korban ini adek kelas mereka. Satu tingkat di bawah mereka,” tambahnya.

    Usai kejadian, Propam Polda Sultra mengamankan keenam pelaku guna dimintai keterangan.

    Kabid Propam Polda Sultra, Kombes Pol Roni Faisal Saiful Faton memastikan memproses senior Bripda A sesuai kode etik yang berlaku.

    “Untuk para pelaku sudah kita amankan, masih kita periksa.”

    “6 orang diamankan, proses penegakkan kode etik Bidpropam Polda,” bebernya.

    Selain etik, para pelaku juga terancam diproses pidana usai korban membuat laporan di Polres Baubau.

    Kasi Humas Polres Baubau, Kompol Abdul Rahmad membenarkan laporan sudah masuk ke pihaknya.

    “Untuk laporan pidananya sudah dimasukkan oleh kuasa hukum korban kemarin (25/2/2025) dan nantinya akan diproses di Polres Baubau,” ungkapnya, dikutip dari TribunnewsSultra.com.

    Menurut Kompol Abdul, aksi para senior mem-bully Bripda A berlebihan.

    Aksi tersebut sebetulnya tidak perlu terjadi.

    “Kami juga menyayangkan adanya satu tindakan berlebihan senior terhadap juniornya yang terjadi pada Sabtu (21/2/2025) di Barak Dalmas Polres Baubau,” tegasnya.

    Terakhir, Kompol Abdul berharap korban segera pulih akibat dianiaya senior.

    POLISI ANIAYA POLISI – Seorang anggota Polres Baubau, Bripda A (22), diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh 2 orang seniornya di dalam barak Mapolres Baubau, Kamis (21/2/2025) malam. Akibatnya, Bripda A harus menjalani operasi di rumah sakit karena organ pankreasnya bocor dan mengeluarkan darah. Bripda A mendapat perawatan di RSUD Palagimata Baubau. (DEFRIATNO NEKE) (Kompas.com/Defriatno Neke)

    Kuasa Hukum korban, Safrin Salam mengungkap, kondisi Bripda A kritis karena organ dalamnya bocor.

    “Korban harus operasi sehingga rumah sakit segera lakukan tindakan, karena pankreas alami kebocoran dan mengeluarkan darah,” katanya.

    Safrin melanjutan, Bripda A dilarikan ke RSUD Kota Baubau sebelum kemudian dirujuk ke Kota Makassar pada Kamis (26/2/2025) malam, dengan menaiki kapal.

    Pihak korban memastikan menempuh jalur hukum atas kejadian ini.

    “Kami secara resmi sudah mengajukan laporan kode etik dan laporan pidananya di SPKT Polres Baubau,” tutupnya.

    (Tribunnews.com/Endra)(TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan)

  • Video Ayah Kandung Siswi MTs Korban Pembunuhan Hadiri Pemakaman Anaknya, Berbaju Tahanan – Halaman all

    Video Ayah Kandung Siswi MTs Korban Pembunuhan Hadiri Pemakaman Anaknya, Berbaju Tahanan – Halaman all

    Jenazah korban pembunuhan yang merupakan siswi MTs di Nagari Sungai Tarab, Kecamatan Sungai Tarab, Tanah Datar, Sumatera Barat telah dimakamkan.

    Tayang: Kamis, 27 Februari 2025 15:03 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Jenazah CNS (15), korban pembunuhan yang merupakan siswi MTs di Nagari Sungai Tarab, Kecamatan Sungai Tarab, Tanah Datar, Sumatra Barat telah dimakamkan pada Kamis (20/2/2025) lalu.

    Pemakaman CNS dihadiri ayah kandungnya yang diketahui memakai baju tahanan warna biru dengan dua tangan diborgol.

    Diketahui, ayah korban masih menjalani hukuman penjara karena kasus peredaran narkotika.

    Ayah korban datang ke rumah duka menggunakan mobil bertuliskan Transpas Sijunjung.

     

     

    (*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Misteri Keberadaan Mahasiswi Trunojoyo Madura, Sempat Dijodohkan dengan Sepupu sebelum Hilang – Halaman all

    Misteri Keberadaan Mahasiswi Trunojoyo Madura, Sempat Dijodohkan dengan Sepupu sebelum Hilang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Madura – Zahrotus Sakdiyah, seorang mahasiswi semester akhir Fakultas Pendidikan Universitas Trunojoyo Madura (UTM), dilaporkan hilang sejak 6 Februari 2025.

    Zahro, 20 tahun, warga Dusun Mortonggak, Desa Ragung, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang, hanya meninggalkan sepeda motor Honda Beat warna merah di Terminal Kota Bangkalan.

    Motor dengan nomor polisi L 2113 SU tersebut dievakuasi ke Polres Bangkalan pada 21 Februari 2025 setelah terparkir selama dua minggu.

    Zahro dilaporkan hilang oleh ayahnya, Rofik, pada 14 Februari 2025, ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Bangkalan.

    Dalam laporan, disebutkan bahwa Zahro bersama temannya, Lailatul Qomariyah, meninggalkan rumah di Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, pada pukul 08.00 WIB.

    Informasi terakhir menyebutkan Zahro berada di sebuah rumah kos di Jember.

    Keluarga Zahro melakukan pencarian secara intensif, termasuk ritual memanggil korban melalui sarana gentong air, sesuai dengan kepercayaan masyarakat setempat.

    Zahro diketahui telah dijodohkan dengan sepupu ibunya beberapa bulan lalu.

    Meskipun perjodohan tersebut tidak bermasalah, Rivai menyebutkan bahwa kepergian Zahro diduga kuat terkait dengan sosok pria lain yang dikenal Zahro, yang sedang kuliah di Yogyakarta.

    “Tunangannya itu adalah sepupu dari ibu, adik Zahro tidak ada masalah dan mau dijodohkan. Komunikasi dengan tunangan juga baik, bahkan rencana pernikahan akan digelar setelah Hari Raya Idul Fitri tahun ini.”

    “Saya tidak tahu, entah dibawa siapa atau pergi sendiri,” tutur Rivai.

    Kata Pihak Kepolisian

    Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi, menjelaskan bahwa Zahro dan Lailatul menuju rumah kos Lailatul di kawasan UTM.

    “Korban ditawari untuk menginap, namun dia memilih menginap di rumah kos temannya, Susanti,” ungkap Hafid.

    Zahro berencana menghadiri resepsi pertunangan teman lain, tetapi tidak hadir.

    Hingga kini, pihak kepolisian belum bisa memastikan dengan siapa Zahro pergi ke terminal.

    “CCTV di terminal belum kami cek, karena biasanya terhapus secara otomatis setelah satu atau dua minggu,” tambah Hafid.

    Dari hasil pemeriksaan di bawah jok motor, ditemukan kaus jumper lengan panjang warna abu-abu, baju setelan warna merah, dan sepasang sarung tangan.

    Motor tersebut dalam kondisi tidak terkunci, dan kunci motor tidak ditemukan.

    Hingga kini, pencarian Zahro masih terus dilakukan oleh pihak keluarga dan kepolisian.

    (TribunMadura.com/Ahmad Faisol)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Koma Sebulan, Nanang Sugandi Korban Tabrakan Beruntun di Jatinangor Sumedang Meninggal Dunia – Halaman all

    Koma Sebulan, Nanang Sugandi Korban Tabrakan Beruntun di Jatinangor Sumedang Meninggal Dunia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Sumedang – Kecelakaan beruntun yang terjadi di depan Kantor BRI Jatinangor, Jalan Raya Sumedang-Bandung, Desa Cikeruh, Kabupaten Sumedang, telah menambah jumlah korban jiwa.

    Nanang Sugandi (44) meninggal dunia setelah hampir sebulan dalam keadaan koma akibat kecelakaan tersebut.

    Kematian Nanang menambah daftar korban, yang kini berjumlah dua orang, setelah sebelumnya Ade Supriatna (67) juga meninggal.

    Kecelakaan maut ini terjadi pada Senin, 27 Januari 2025, pagi hari.

    Dalam insiden tersebut, lima kendaraan terlibat, terdiri dari dua mobil dan tiga sepeda motor.

    Kendaraan yang terlibat antara lain, 2 kendaraan mobil dan 3 kendaraan sepeda motor.

    Menurut keterangan Agus Arafat, tetangga Nanang, korban dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung sebelum akhirnya meninggal dunia pada Rabu, 26 Januari 2025, malam.

    “Hampir sebulan korban koma di RSHS. Jenazahnya dimakamkan di Kuningan,” ungkap Agus.

    Penetapan Tersangka

    Kepolisian Resor Sumedang telah menetapkan sopir mobil sedan, yang berinisial PA (22), sebagai tersangka dalam kecelakaan ini.

    PA, seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Padjadjaran, diduga mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi sebelum menabrak empat kendaraan dan tiga orang warga.

    PA kini dijerat dengan Pasal 310 ayat 4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), yang mengancam hukuman penjara hingga enam tahun.

    Kecelakaan ini menjadi perhatian serius, mengingat banyaknya korban jiwa dan dampak yang ditimbulkan bagi keluarga dan masyarakat sekitar.

    (TribunCirebon.com/Kiki Andriana)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Cerita Anak Tukang Sapu Jalanan Jadi Prajurit TNI: Kemarin Diremehkan, Sekarang Ku Buktikan – Halaman all

    Cerita Anak Tukang Sapu Jalanan Jadi Prajurit TNI: Kemarin Diremehkan, Sekarang Ku Buktikan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Singkawang – Bismo Taqhli Siddiq, seorang pemuda asal Kota Pontianak, berhasil mewujudkan mimpinya menjadi prajurit TNI Angkatan Darat (AD).

    Pengumuman kelulusan tersebut berlangsung di Mako Dodik Bela Negara Rindam XIITPR Kota Singkawang, Rabu 26 Februari 2025.

    Bismo, yang merupakan anak sulung dari dua bersaudara, terlahir dari keluarga sederhana.

    Ayahnya, Agus Eko Iriyanto, berprofesi sebagai tukang sapu jalanan.

    Meskipun berasal dari latar belakang yang kurang beruntung, Bismo tidak pernah menyerah untuk mengejar cita-citanya.

    Dalam foto yang beredar, tampak Bismo berfoto dengan kedua orang tuanya.

    Ia juga membawa poster bertuliskan: 

    Alhamdulillah Anak Tukang Sapu Jalanan Lulus Jadi Tentara

    Kemarin Diremehkan, Sekarang Ku Buktikan

    Perjuangan dan Harapan

    Setelah mengikuti tes TNI AD sebanyak delapan kali dan mengalami kegagalan, Bismo tetap bertekad untuk menjadi abdi negara.

    Usaha dan doanya membuahkan hasil pada percobaan kesembilan.

    “Saya sangat senang, Alhamdulillah. Apa yang saya impikan sejak kecil menjadi tentara sekarang sudah tercapai,” ungkap Bismo setelah pengumuman kelulusan.

    Ayah Bismo, Agus, merasa bangga atas pencapaian anaknya.

    Agus berharap, dengan kelulusan ini, anaknya dapat membanggakan keluarga dan meningkatkan derajat mereka.

    “Semoga anak saya dapat membanggakan keluarga dan mengantar derajat keluarga,” harapnya.

    (TribunPontianak.co.id/Widad Ardina)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).