Category: Tribunnews.com Regional

  • Dedi Mulyadi Bakal Sikat Preman, Outsourcing dan Kades Nakal di Kawasan Industri Jabar: Hentikan! – Halaman all

    Dedi Mulyadi Bakal Sikat Preman, Outsourcing dan Kades Nakal di Kawasan Industri Jabar: Hentikan! – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gubernur Jawa Barat yang baru, Dedi Mulyadi, menegaskan komitmennya dalam pemberantasan premanisme dan pungutan liar (pungli) di kawasan industri yang ada di Jabar.

    Hal ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih bersih, efisien, dan kondusif untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

    Hal itu disampaikan Dedi Mulyadi saat peresmian PT Ultimate Noble Indonesia di Garut, Jawa Barat, pada Senin (3/3/2025).

    Dalam acara peresmian perusahaan yang juga dihadiri  Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan atau Noel, Kapolda Jawa Barat, Bupati Garut, dan sejumlah pejabat daerah lainnya, Dedi Mulyadi menegaskan komitmennya untuk menindak tegas segala bentuk praktik ilegal yang mengganggu dunia usaha di wilayah yang dipimpinnya.

    Ia menegaskan, bahwa Pemprov Jawa Barat yang dipimpinnya akan mengambil langkah konkret untuk memastikan lingkungan industri terbebas dari praktik premanisme, baik mengatasnamakan organisasi masyarakat, kepala desa hingga outsourcing kepada tenaga kerja dan perusahaan.

    “Saya akan menginstruksikan kepada seluruh kepala desa di Jabar agar tidak meminta sumbangan kepada pabrik-pabrik,” tegas Dedi Mulyadi. 

    Ia juga menekankan bahwa setiap pungli, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada tenaga kerja dan perusahaan adalah ilegal, dan akan segera ditertibkan.

    Dedi mengingatkan bahwa perusahaan sudah memenuhi kewajiban pajaknya kepada negara, sehingga tidak ada alasan untuk adanya pungutan tambahan ilegal. 

    “Perusahaan telah memenuhi kewajiban pajaknya kepada negara. Oleh karena itu, tidak boleh ada pungutan tambahan yang bersifat ilegal,” katanya.

    Ditegaskannya, adalah adanya anggapan keliru di masyarakat bahwa pabrik sebagai sumber dana tak terbatas. 

    “Tidak semua permintaan dari pihak tertentu dapat diakomodasi dalam anggaran perusahaan. Oleh karena itu, praktik-praktik yang membebani dunia usaha ini harus dihentikan,” tegasnya.

    Sekadar informasi, sedianya PT Ultimate Noble Indonesia di Garut yang baru diresmikan ini diproyeksikan akan membuka hingga 10.000 lapangan kerja baru di sektor produksi sepatu dan sandal. 

    Komitmen Pengembangan Tenaga Kerja

    Sebagai bagian dari dukungannya terhadap pengembangan tenaga kerja, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga berkomitmen untuk memperbanyak Balai Latihan Kerja (BLK) di wilayahnya. 

    “Kami akan pastikan pabrik-pabrik tidak perlu membangun BLK sendiri, karena nantinya pemerintah daerah akan memfasilitasi itu,” tambah Dedi Mulyadi, yang berharap program ini dapat mempersiapkan tenaga kerja yang lebih terampil dan siap pakai.

    Langkah-langkah yang diambil oleh Pemerintah Provinsi Jabar, terutama dalam pemberantasan premanisme dan pungutan liar di kawasan industri, diharapkan dapat menciptakan lingkungan bisnis yang lebih bersih, efisien, dan kondusif untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

    Wamenaker Dukung Gebrakan Dedi Mulyadi

    Wamenaker RI Immanuel Ebenezer alias Noel saat ditemui awak media di Kantor Kemenaker RI, Jakarta Selatan, Senin (23/12/2024). (Tribunnews/Rizki Sandi Saputra)

    Wamenaker Immanuel Ebenezer Gerungan yang akrab disapa Noel menyatakan mendukung langkah tegas pemberantasan praktik premanisme terhadap pabrik-pabrik di kawasan industri yang akan diambil Gubernur Dedi Mulyadi.

    Noel menilai kebijakan ini penting untuk menciptakan iklim investasi yang lebih sehat dan kondusif di Indonesia.

    “Banyak kawasan industri yang selama ini mengeluhkan adanya praktik premanisme yang mengganggu operasional pabrik. Kami berharap langkah yang diambil Jabar ini bisa menjadi teladan bagi daerah lain di Indonesia,” ujar Noel usai peresmian PT Ultimate Noble Indonesia.

    Selain memerangi premanisme, Noel juga menyatakan dukungan Kementerian Tenaga  Kerja terhadap upaya Gubernur Dedi Mulyadi yang berfokus pada pemberantasan praktik percaloan tenaga kerja.

    “Kami akan memastikan agar tidak ada perusahaan outsourcing yang membebankan biaya tidak resmi kepada calon tenaga kerja,” tegasnya.

    Noel menegaskan bahwa seluruh pemangku kepentingan perlu mendukung langkah-langkah yang telah dirancang oleh pemerintah daerah demi menciptakan iklim investasi yang kondusif.

    “Jika industri dapat beroperasi dengan tenang tanpa gangguan di luar ranah operasionalnya, maka pertumbuhan ekonomi akan semakin kuat. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh pemerintah daerah untuk bersama-sama menciptakan lingkungan usaha yang aman dan nyaman bagi dunia industri,” pungkasnya.
     

  • Ini Tampang Pelaku Eksibisionis di Depan Siswi SD, Ternyata Seorang Pelatih Tinju – Halaman all

    Ini Tampang Pelaku Eksibisionis di Depan Siswi SD, Ternyata Seorang Pelatih Tinju – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – MS (38), seorang pria diduga pelaku eksibisionis ditangkap.

    Dia diduga melakukan perbuatan tercela di depan siswi SD berinisial AY(10).

    Perbuatan tercela itu ditunjukkan di Gang Kenanga 3, Kampung Sawah Baru, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Rabu (26/2/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.

    Pelaku ditangkap di wilayah Cigombong, Bogor, Jawa Barat, Senin (3/3/2025).

    Pada Senin (3/3/2025) ini, aparat Polsek Pesanggrahan memperlihatkan MS di depan umum.

    Dia mengikuti acara jumpa pers di Mapolsek Pesanggrahan.

    MS diketahui adalah seorang atlet dan pelatih tinju. 

    Pada saat dihadirkan terlihat, MS berperawakan kekar dan berkepala botak.

    Aparat kepolisian memborgol ketua tangannya.

    “Jajaran unit reskrim mempersempit ruang gerak dan Alhamdulillah pelaku dapat diamankan di Cigombong di Bogor,” kata Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam di Mapolsek Pesanggrahan pada Senin (3/3/2025).

    Seala menuturkan, pelaku kabur ke Bogor setelah mengetahui aksinya viral di media sosial.

    “Alhamdulillah berkat peran aktif masyarakat memberikan informasi kepada kami di tempat-tempat mana pelaku biasa nongkrong, singgah, atau istirahat,” ujar dia.

    Aksi Terekam CCTV

    Sebelumnya, dalam rekaman CCTV, AY mulanya sedang berjalan kaki masuk ke sebuah gang. Sementara itu, pelaku yang mengendarai sepeda motor matic terlihat beberapa kali melewati korban.

    Pelaku kemudian berhenti di salah satu gang, meminggirkan sedikit motornya ke tepi jalan, lalu terlihat membuka celana.

    Sambil menunggu dan melihat ke arah korban, pelaku tampak melakukan gestur tangan.

    Korban yang melihat aksi pelaku langsung lari ketakutan. Sedangkan pelaku meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP).

  • Kisah Persahabatan Lilie dan Elsa, Punya Misi Khusus Mendaki Carstensz, Meninggal Akibat Hipotermia – Halaman all

    Kisah Persahabatan Lilie dan Elsa, Punya Misi Khusus Mendaki Carstensz, Meninggal Akibat Hipotermia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono punya misi khusus dalam pendakian ke Gunung Carstensz Pyramid, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

    Keduanya ingin memasang plakat bertuliskan nama sahabat mereka, Hanafi Tanoto yang meninggal di Gunung Carstensz setahun lalu.

    Plakat tersebut bertuliskan ‘Perjumpaan tidak pernah berakhir, seperti awan menjadi hujan dan kembali. Persatuanmu kekal, dalam kami dan semesta. Sang Khalik telah menyambutmu. Kau wariskan semangat yang kami teruskan.’

    Misi tersebut berhasil dilakukan dan keduanya telah mencapai puncak Gunung Carstensz.

    Namun, Lilie dan Elsa mengalami hipotermia saat turun dari puncak.

    Keduanya dinyatakan meninggal pada Sabtu (1/3/2025) dan jenazah telah dievakuasi menggunakan helikopter.

    Lilie dan Elsa merupakan sahabat sejak sekolah di SMA Katolik Santo Albertus Malang (SMA Dempo) angkatan 1984.

    Dua wanita berusia 59 itu tergabung dalam komunitas pendaki lansia Kura-Kura Gunung (KKG).

    Meski tak lagi muda, mereka berulang kali melakukan pendakian bersama.

    Penasihat Ikatan Eks Alumni SMA Dempo, Muliawan Margadana, membenarkan Lilie dan Elsa ke Gunung Carstensz untuk mengenang sahabat semasa sekolah.

    Kepergian keduanya pun membawa duka mendalam bagi sahabat dan keluarga.

    ”Kami merasa kehilangan dengan kepergian dua sahabat kami itu. Harapannya, semangat persahabatan dan kebersamaan keduanya hingga ujung usia bisa kami teladani.”

    “Dan, semangat untuk terus berprestasi meski di usia tidak lagi muda selalu menginspirasi kami semua,” ujarnya, Minggu (2/3/2025).

    Pendakian Ditutup Sementara

    Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman, mengatakan penghentian aktivitas pendakian dilakukan untuk mempermudah proses evakuasi.

    “Untuk pendakian sementara dihentikan guna proses evakuasi yang sebelumnya dilakukan oleh tim,” paparnya, Senin (3/3/2025), dikutip dari TribunPapua.com.

    Diharapkan pihak pengelola mengevaluasi prosedur keamanan pendakian agar kejadian serupa tak terulang.

    Tim Basarnas sempat mengevakuasi 13 pendaki dalam keadaan selamat.

    Seluruh pendaki yang selamat telah tiba di basecamp termasuk Fiersa Besari yang ikut dalam pendakian.

    Identitas 8 pendaki yang selamat yakni Indira Alaika, Furky Poegiono, Saroni, Ludy Hadiyanto, 2 warga negara asing (WNA) asal Turki, satu WNA asal Rusia serta Fiersa Besari.

    Sedangkan 5 pemandu yang selamat bernama Nurhuda, Alvin Perdana, Arlen Kolinug, Jeni Dainga dan Ruslan.

    Lilie Wijayanti merupakan warga Kelurahan Warung Muncang, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Jawa Barat.

    Ia aktif mendaki sejak sekolah di SMA Katolik Santo Albertus Malang, Jawa Timur.

    Setelah menikah dan memiliki anak, Lilie kembali melanjutkan hobinya mendaki sejumlah gunung.

    Wanita 59 tahun itu aktif di Instagram @mamakpendaki dengan 27 ribu pengikut.

    Suami Lilie, Frigard Harjono, mengatakan istrinya merupakan sosok yang memiliki tekad kuat.

    “Istilahnya kalau kata dia itu berapa pun nilainya begitu akan dia perjuangkan. Dan, saya pun belajar dari dia dalam hal seperti ini, karena saya bukan tipe yang begitu banget,” tuturnya.

    Lilie meninggalkan suami dan dua orang anak yang tinggal di luar negeri.

    “Saya hanya bisa mendoakan sekarang. Semoga selamat evakuasinya, karena kalau selamat dalam hal hidup sebagai manusia sudah enggak, walau tak menutup kemungkinan kuasa Tuhan,” imbuhnya.

    Sebelum mendaki, Lilie sempat melakukan latihan fisik di Citatah, Bandung Barat selama setahun.

    “Saya lihatnya latihannya oke dan peralatannya juga sudah oke hingga kemampuannya cukup. Akhirnya, ya saya katakan silakan,” ucapnya.

    Menurutnya, pendakian ke Gunung Cartenz salah satu impian terbesar Lilie sehingga Frigard memberikan izin.

    “Dia memang sebelumnya sempat meminta izin ke saya. Izinnya sudah lama sebetulnya, karena memang naik ke Puncak Carstensz merupakan cita-citanya yang belum tercapai. Akhirnya, saya perbolehkan,” sambungnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Jenazah Pendaki Bandung yang Tewas di Carstensz Diperkirakan Tiba Malam, Suami Jemput ke Jakarta

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunPapua.com/Marselinus Labu Lela) (Kompas.com/Robertus Yewen) (TribunJabar.id/Nazmi)

  • Sosok AKBP Fajar Widyadharma, Kapolres Ngada yang Diduga Terjerat Narkoba dan Asusila – Halaman all

    Sosok AKBP Fajar Widyadharma, Kapolres Ngada yang Diduga Terjerat Narkoba dan Asusila – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukma, ditangkap Divisi Propam Mabes Polri di Bajawa, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis (20/2/2025) lalu.

    Kapolda NTT, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, mengaku tak mengetahui penyebab AKBP diamankan.

    “Saya tidak mengerti, tapi itu Mabes Polri yang mengamankan. Nanti biar Mabes Polri yang tahu kasusnya, saya juga tidak tahu,” ungkapnya, Senin (3/3/2025).

    Irjen Pol Daniel menerangkan penangkapan AKBP Fajar dilakukan setelah ada surat dari Mabes Polri yang ditujukan kepadanya.

    “Karena mungkin infonya rahasia takutnya terbongkar apa-apa kan, jadi Mabes Polri langsung turun. Itu (dugaan kasus narkoba), nanti Mabes Polri yang punya kewenangan,” sambungnya.

    Diketahui, AKBP Fajar menjabat sebagai Kapolres Ngada sejak Juni 2024, menggantikan AKBP Padmo Arianto.

    Pria lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) tahun 2011 ini pernah menjadi Kapolres Sumba Timur.

    Diduga, AKBP Fajar terlibat kasus narkoba. Hal ini disampaikan seorang warga Bajawa, Alek Roga (35).

    Alex menyatakan penangkapan AKBP Fajar menunjukkan peredaran narkoba di wilayah Ngada sudah meluas.

    “Polisi yang kita harapkan dapat melindungan generasi muda dari ancaman narkoba, malah (diduga) terlibat kasus narkoba. Masyarakat (bisa semakin) tidak percaya kepada polisi,” tukasnya.

    Selama dua minggu, AKBP Fajar tak terlihat di Mapolres Ngada dan kegiatan Forkompimda diwakilkan oleh Wakapolres Ngada, Kompol Mei Charles Sitepu.

    Bahkan, rumah dinasnya tampak sepi dan tak ada tanda-tanda orang yang tinggal di sana.

    Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Hendry Novika Chandra, belum dapat mengungkap kasus yang menyeret AKBP Fajar karena masih proses pemeriksaan.

    “Kamis (ditangkap) masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Mabes Polri. Jika dalam pemeriksaan terbukti melakukan pelanggaran atau tindak pidana lainnya, akan dilakukan tindakan tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.”

    “Proses hukum akan mengacu pada ketentuan disiplin ataupun kode etik profesi Polri,” ucapnya, Senin (3/3/2025), dikutip dari PosKupang.com.

    Menurutnya, kewenangan untuk mengungkap kasus AKBP Fajar ada di tangan Propam Polri.

    “Ini sesuai prosedur dan aturan yang berlaku,” imbuhnya.

    Kata Anggota DPRD Ngada

    Penangkapan ini mendapat sorotan dari anggota DPRD Ngada, Yohanes Donbosko Ponong.

    Ia menganggap kejadian ini meresahkan masyarakat lantaran Kapolres Ngada terjerat kasus narkoba.

    “Kita mendorong dan menghormati proses yang sedang berjalan di Mabes Polri karena ini telah meresahkan masyarakat Ngada,” bebernya, Senin.

    Yohanes meminta Kapolda NTT untuk menunjuk pejabat Kapolres Ngada yang baru.

    “Biasanya kasus seperti ini Kapolri maupun Kapolda agar reputasinya terjaga, langkah yang diambil agar segera mengganti atau menunjuk pejabat Kapolres yang baru di Kabupaten Ngada,” tandasnya.

    Menurut Yohanes, petugas kepolisian bertugas memberantas narkoba dan tidak terjerumus ke dalamnya.

    “Kalau sudah terjadi dari internal Polisi itu artinya harus ada tindakan pencegahan secara holistik dalam konteks pengembangan, bisa terungkap sindikat,” pungkasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di PosKupang.com dengan judul Rumah Dinas Sepi Pasca Kapolres Ngada Ditangkap Propam Mabes Polri

    (Tribunnews.com/Mohay) (PosKupang.com/Irfan Hoi)

  • Kisah Persahabatan Lilie dan Elsa, Punya Misi Khusus Mendaki Carstensz, Meninggal Akibat Hipotermia – Halaman all

    2 Pendaki Senior Tewas, Pendakian Puncak Carstensz Ditutup Sementara untuk Evaluasi Keselamatan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Aktivitas pendakian di Gunung Carstensz Pyramid, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, dihentikan sementara setelah tragedi yang menewaskan dua pendaki wanita bernama Lilie Wijayanti Poegiono (59) dan Elsa Laksono (59).

    Lilie dan Elsa meninggal dunia akibat mengalami hipotermia atau Acute Mountain Sickness (AMS) saat perjalanan turun dari pendakian di puncak tertinggi di Indonesia, Carstensz Pyramid, pada Sabtu (1/3/2025).

    Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman, mengatakan bahwa penghentian sementara aktivitas pendakian di Puncak Carstensz dilakukan untuk mendukung proses evakuasi yang sebelumnya dilakukan oleh tim.

    “Untuk pendakian sementara dihentikan guna proses evakuasi yang sebelumnya dilakukan oleh tim,” kata Billyandha, dilansir dari Tribun-Papua.com.

    Langkah ini diambil sebagai bentuk penghormatan dan evaluasi keselamatan pendakian di Gunung Carstensz guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

    Tragedi ini menjadi pengingat akan bahaya pendakian di gunung-gunung tinggi seperti Puncak Carstensz, terutama saat kondisi cuaca ekstrem.

    Sebelumnya, jasad Elsa berhasil dievakuasi pada Minggu (2/3/2025). Sementara itu, karena terkendala cuaca, jenazah Lilie Wijayanti Poegiono baru dievakuasi Senin (3/3/2025) pagi tadi.

    Jasad kedua korban pun telah dipulangkan ke kampung halaman hari ini setelah sempat disemayamkan di RSUD Mimika.

    Elsa beralamat di Jalan K.H. Abdulah Safei, No 8, RT. 005 RW. 001, Kelurahan Tebet Timur, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.

    Sementara itu, Lilie beralamat di Jalan Moch Ramdhan Nomor 63C, RT 002, RW 001 Cigereleng Regol Bandung, Jawa Barat (Jabar).

    PENDAKI GUNUNG CARTENZ – Dunia pendakian Indonesia berduka. Dua sosok pendaki senior, Lilie Wijayati dan Elsa Laksono, telah berpulang setelah menyelesaikan misi Seven Summit mereka di Puncak Gunung Cartenz Pyramid, Kabupaten Mimika, Papua tengah. (Instagram)

    Lilie dan Elsa bersahabat sejak mereka duduk di bangku SMP saat masih di kota kelahiran mereka, Malang, Jawa Timur (Jatim).

    Suami Lilie, Frigard H (68), mengungkapkan bahwa mendaki Puncak Carstensz merupakan cita-cita istrinya yang belum tercapai.  

    “Dia memang sebelumnya sempat meminta izin ke saya. Izinnya sudah lama, sebetulnya, karena memang naik ke Puncak Carstensz merupakan cita-citanya yang belum tercapai. Akhirnya, saya perbolehkan,” ujar Frigard saat ditemui di rumahnya di Kecamatan Regol, Kota Bandung, Minggu (2/3/2025), dilansir dari TribunJabar.id.

    Frigard mengatakan bahwa Lilie berangkat atau pamit untuk pergi mendaki pada Minggu (23/2/2025). Lilie pun berangkat dari rumahnya sejak Sabtu (22/2/2025).

    Frigard mengatakan bahwa mendaki memang sudah menjadi hobi sang istri sejak SMA. Terlebih, saat pergi ke Carstensz itu bersama teman-teman sekolahnya yang memiliki hobi mendaki.

    Nahas, Lilie dikabarkan tewas bersama sahabatnya, Elsa, saat mendaki di Puncak Carstensz.

    Lilie meninggalkan suami dan dua anak lelaki.

    Berdasarkan informasi yang diterima, tragedi di Puncak Carstensz yang menewaskan Lilie dan Elsa ini terjadi pada Sabtu (1/3/2025) sekitar pukul 22.30 WIT.

    Lilie dan Elsa diketahui melakukan pendakian bersama dengan tiga pendaki WNI lainnya yang dikabarkan selamat, yaitu Indira Alaika, Alvin Reggy, dan Saroni.

    Saat itu cuaca sangat buruk yang mana turun hujan salju, hujan deras, dan angin kencang, sehingga para pendaki tersebut mengalami hipotermia.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Pendakian Puncak Cartenz Pyramid Papua Dihentikan Sementara Pasca-tewasnya Dua Pendaki Wanita

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela) (TribunJabar.id/Muhamad Nandri Prilatama)

  • Akhir Tragis Lilie dan Elsa, 2 Sahabat yang Tewas Akibat Hipotermia saat Daki Puncak Carstensz – Halaman all

    Akhir Tragis Lilie dan Elsa, 2 Sahabat yang Tewas Akibat Hipotermia saat Daki Puncak Carstensz – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tragedi menimpa dua wanita pendaki, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono, di Gunung Carstensz Pyramid di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

    Dua wanita bersahabat itu meninggal dunia akibat mengalami hipotermia atau Acute Mountain Sickness (AMS) saat perjalanan turun dari pendakian di puncak tertinggi di Indonesia, Carstensz Pyramid, pada Sabtu (1/3/2025).

    Sebagai informasi, Elsa berasal dari Malang, Jawa Timur (Jatim) lahir pada 24 Juli 1965, dan beralamat di Jalan KH Abdulah Safei, No 8, RT. 005 RW. 001, Kelurahan Tebet Timur, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.

    Sementara itu, Lilie juga lahir di Malang pada, 2 Oktober 1965 dan kini beralamat Jalan Moch Ramdhan Nomor 63C, RT 002, RW 001 Cigereleng Regol Bandung, Jawa Barat (Jabar).

    Lilie dan Elsa bersahabat sejak duduk di bangku SMP saat masih di Malang.

    Suami Lilie, Frigard H (68), mengatakan, mendaki Puncak Carstensz merupakan cita-cita istrinya yang belum tercapai.  

    “Dia memang sebelumnya sempat meminta izin ke saya. Izinnya sudah lama, sebetulnya, karena memang naik ke Puncak Carstensz merupakan cita-citanya yang belum tercapai. Akhirnya, saya perbolehkan,” kata Frigard saat ditemui di rumahnya di Kecamatan Regol, Kota Bandung, Minggu (2/3/2025), dilansir TribunJabar.id.

    Lilie mempersiapkan diri sejak tahun lalu dengan latihan pendakian di Citatah, Bandung Barat. Bahkan, saat itu Frigard sendirilah yang mengantar Lilie berlatih.

    Menurut Frigard, Lilie sudah memiliki kemampuan dan perlengkapan yang memadai untuk pendakian tersebut.

    Frigard menyebutkan, Lilie berangkat atau pamit untuk pergi mendaki pada Minggu (23/2/2025). Lilie pun berangkat dari rumahnya sejak Sabtu (22/2/2025).

    “Saya lihatnya latihannya oke dan peralatannya juga sudah oke, hingga kemampuannya cukup. Akhirnya, ya, saya katakan, silakan (mengizinkan),” sebut Frigard.

    Frigard mengatakan, mendaki memang sudah menjadi hobi sang istri sejak SMA. Terlebih, saat pergi ke Carstensz itu bersama teman-teman sekolahnya yang memiliki hobi hiking.

    Namun nahas, Lilie dikabarkan tewas bersama sahabatnya, Elsa saat mendaki di Puncak Carstensz.

    Lilie meninggalkan suami dan dua anak lelaki.

    Jasad Lilie dan Elsa kabarnya telah dipulangkan ke kampung halaman mereka masing-masing pada Senin (3/3/2025). 

    Proses pemulangan ini dilakukan setelah kedua jenazah dua pendaki wanita itu berhasil dievakuasi dari Puncak Carstensz.

    Jasad Elsa dievakuasi pada Minggu (2/3/2025). Sedangkan, jasad Lilie Wijayanti Poegiono baru dievakuasi Senin pagi tadi.

    Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman, mengatakan dua jenazah telah dipulangkan ke kampung halaman setelah disemayamkan di RSUD Mimika.

    “Benar pesawat sudah terbang tadi pukul 10.45 WIT ke Jakarta,” ujar Hildario, Senin, dilansir Tribun-Papua.com.

    Berdasarkan informasi yang diterima, tragedi ini terjadi pada Sabtu (1/3/2025) sekitar pukul 22.30 WIT.

    Lilie dan Elsa melakukan pendakian bersama dengan tiga pendaki WNI lainnya yang dikabarkan selamat, yaitu Indira Alaika, Alvin Reggy, dan Saroni.

    Saat itu cuaca sangat buruk yang mana turun hujan salju, hujan deras, dan angin kencang, sehingga para pendaki tersebut mengalami hipotermia.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Tragedi Puncak Cartenz, Jenazah Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono Dipulangkan dari Timika ke Jakarta

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela) (TribunJabar.id/Muhamad Nandri Prilatama)

  • Polisi Bongkar Modus Penampungan BBM Subsidi Ilegal di Sulawesi Tenggara, Negara Rugi Rp 105 Miliar – Halaman all

    Polisi Bongkar Modus Penampungan BBM Subsidi Ilegal di Sulawesi Tenggara, Negara Rugi Rp 105 Miliar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dittipidter Bareskrim Polri menggelar pengungkapan penyelewengan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi yang terjadi di wilayah Kolaka, Sulawesi Tenggara.

    Hasil penyelidikan menunjukkan adanya praktik penyalahgunaan distribusi BBM subsidi yang merugikan keuangan negara dan masyarakat.

    Dirtipidter Bareskrim Polri Brigjen Pol Nunung mengatakan tim penyidik telah menemukan gudang penampungan BBM subsidi ilegal yang beralamat di Lorong Teppoe, Kelurahan Balandete, Kecamatan Kolaka, Kabupaten Kolaka. 

    “Kami menemukan sejumlah barang bukti, di antaranya tiga truk tangki, sejumlah tandon, dan solar subsidi yang telah disalahgunakan, serta ditemukan pula alat-alat yang digunakan untuk memindahkan dan menjual BBM subsidi ilegal tersebut,” ungkap Brigjen Pol Nunung dalam pernyataannya, Senin (3/3/2025).

    Dia mengungkap modus operandi dari kegiatan ilegal ini melibatkan pemindahan solar subsidi dari truk tangki pengangkut yang seharusnya didistribusikan ke SPBU dan SPBU-Nelayan ke gudang penimbunan tanpa izin.

    BBM yang ditimbun itu kemudian dipindahkan ke tangki industri untuk dijual dengan harga non-subsidi. 

    “Kami juga menemukan adanya pengelabuhan GPS pada truk pengangkut, sehingga keberadaan truk yang mengangkut BBM subsidi bisa dimanipulasi,” jelasnya.

    Adapun jumlah total BBM subsidi yang disita mencapai 10.957 liter yang merupakan sisa hasil penyalahgunaan sebelumnya. 

    Brigjen Pol Nunung menambahkan bahwa penyidik telah memeriksa 15 saksi, dan sementara ini terdapat beberapa pihak yang diduga terlibat.

    Termasuk di antaranya oknum dari PT Pertamina, pemilik SPBU-Nelayan, dan penyedia armada pengangkut BBM. 

    Pihak yang diduga terlibat dalam penyelewengan ini antara lain adalah BK, yang diduga mengelola gudang penimbunan tanpa izin serta A pemilik SPBU-Nelayan di Kecamatan Poleang Tenggara, Kabupaten Bombana. 

    Selain itu, ada dugaan keterlibatan T yang bertanggung jawab atas penyediaan armada truk pengangkut, serta oknum pegawai PT PPN yang diduga memberikan perbantuan dalam proses penebusan BBM subsidi ke PT Pertamina. 

    Adapun kegiatan ilegal ini berpotensi menyebabkan kerugian negara mencapai Rp 105 miliar selama dua tahun terakhir hanya di wilayah Kolaka.

    “Kami berkomitmen untuk mengembangkan penyidikan ini dan mengungkap pihak-pihak lain yang terlibat dalam penyelewengan BBM bersubsidi,” tambahnya.

    Tindak pidana terkait penyalahgunaan distribusi BBM subsidi ini dapat dikenakan sanksi pidana penjara hingga enam tahun dan denda paling banyak Rp 60 miliar sesuai dengan Pasal 40 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja.

     

     

  • Sosok Elsa Laksono, Pendaki Wanita yang Meninggal di Gunung Cartenz, Punya Klinik Gigi di Jakarta – Halaman all

    Sosok Elsa Laksono, Pendaki Wanita yang Meninggal di Gunung Cartenz, Punya Klinik Gigi di Jakarta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono meninggal saat melakukan pendakian di Gunung Cartenz Pyramid, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Sabtu (1/3/2025).

    Mereka mengalami Acute Mountain Sickness (AMS) atau hipotermia saat turun dari puncak.

    Jenazah Elsa dievakuasi pada Minggu (2/3/2025), sedangkan Lilie dievakuasi pada Senin (3/3/2025).

    Jenazah keduanya telah tiba di Jakarta setelah diterbangkan dari Timika menggunakan Lion Air.

    Kedua korban merupakan lulusan SMA Katolik Santo Albertus Malang (SMA Dempo) tahun 1984.

    Persahabatan keduanya berlanjut dengan bergabung ke Komunitas Pendaki Lansia Kura-Kura Gunung (KKG). 

    Elsa Laksono tinggal di sebuah ruko di Kelurahan Tebet Timur, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

    Ruko tersebut dijadikan klinik gigi dengan nama Radiant Dental Care.

    Salah satu karyawan, Yanto, menjelaskan Elsa dan suaminya, drg. Andi Mulia Halim sehari-hari tidur di ruko.

    “Ini klinik. Rumah Ibu (Elsa) di sini. Tempat kerjanya di sini,” bebernya, Senin.

    Para karyawan menutup klinik dan bersiap menyambut kedatangan jenazah Elsa Laksono.

    Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignasius Benny Ady Prabowo, menjelaskan kedua korban termasuk bagian tim pendakian yang terdiri dari 10 orang.

    Mereka terbang dari Bandara Timika menuju Yellow Valley menggunakan helikopter milik PT Komala Indonesia pada Rabu (26/2/2025) pukul 07.00 WIT.

    Para pendaki mulai menyeberangi jembatan Tyrollean pada Jumat (28/2/2025).

    Seluruh pendaki dapat mencapai puncak dan mulai mengalami gejala hipotermia saat turun.

    Pendaki bernama Nurhuda tiba di basecamp sendirian untuk meminta bantuan ada rekannya yang terkena hipotermia.

    Guide bernama Yustinus Sondegau langsung melakukan upaya bantuan sambil membawa sleeping bag, fly sheet, air panas, dan radio.

    “Nahasnya, pendaki Octries menginformasikan ke pendaki Deshir bahwa dua orang ibu-ibu (Lilie dan Elsa) yang berada di Teras Dua telah meninggal dunia,” lanjutnya.

    Kedua jenazah sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika untuk dimandikan. 

    Kini, jenazah kedua sahabat itu telah diterbangkan ke Jakarta pada Senin (3/3/2025) sekitar pukul 10.45 WIT. 

    Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman, menerangkan jenazah telah tiba di Jakarta.

    “Benar, kedua jenazah, baik Lilie dan Elsa, telah diterbangkan ke Jakarta. Usai dimandikan dan disemayamkan sebentar, lalu dikirimkan menggunakan pesawat Lion Air tujuan Jakarta,” tukasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunPapua.com dengan judul BREAKING NEWS: Jenazah Pendaki Puncak Cartenz Pyramid Papua, Lilie Wijayanti Dievakuasi ke Timika

    (Tribunnews.com/Mohay/Ibriza) (TribunPapua.com/Marselinus Labu Lela) (Kompas.com/Robertus Yewen)

  • Kapolres Ngada Ditangkap Propam Mabes Polri, Diduga Terkait Kasus Narkoba – Halaman all

    Kapolres Ngada Ditangkap Propam Mabes Polri, Diduga Terkait Kasus Narkoba – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KUPANG – Kabid Humas Polda NTT, Kombes Hendry Novika Chandra, membenarkan penangkapan Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman.

    AKBP Fajar Widyadharma ditangkap aparat Propam Mabes Polri sejak 20 Februari 2025.

    “Diamankan oleh Propam Mabes Polri yang didampingi Paminal Polda NTT, tanggal 20 Februari 2025,” ujarnya pada Senin (3/3/2025).

    Beredar informasi AKBP Fajar ditangkap karena diduga terkait kasus narkoba.

    Namun, Kombes Hendry mengaku belum dapat merinci kasus tersebut.

    Dia mengatakan pemeriksaan intensif masih dilakukan.

    “Kami masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan Mabes Polri,” ujarnya.

    Jika dalam pemeriksaan terbukti melakukan pelanggaran atau tindak pidana lainnya, akan dilakukan tindakan tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia. “Proses hukum akan mengacu pada ketentuan disiplin ataupun kode etik profesi Polri,” tuturnya. 

    Menurut Hendry, lantaran pelanggaran itu dilakukan perwira menengah yang menjadi suatu jabatan strategi lingkungan Polri, kewenangan pemeriksan diambil alih Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri.

    “Ini sesuai prosedur dan aturan yang berlaku,” katanya.

     

  • Asep Mulyana Tewas Terseret Banjir di Bogor, Nekat Lompat ke Sungai Demi Selamatkan sang Istri – Halaman all

    Asep Mulyana Tewas Terseret Banjir di Bogor, Nekat Lompat ke Sungai Demi Selamatkan sang Istri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pria bernama Asep Mulyana (59) tewas akibat banjir bandang yang melanda kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/2/2025).

    Asep ditemukan tak bernyawa oleh Tim SAR gabungan di dekat Bendungan Ciawi pada Senin (3/3/2025) sekira pukul 10.00 WIB.

    Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M. Adam Hamdani, peristiwa tragis ini terjadi saat Asep berusaha menyelamatkan diri dari banjir di rumahnya yang terletak di Kampung Pasanggrahan, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

    “Informasi dari saksi (menantunya), pada saat hujan turun air Kali Cisarua meluap setinggi semata kaki, tidak lama air meluap setinggi lutut dengan arus yang deras saat itu warga yang berada di lokasi tersebut panik dan menyelamatkan diri masing-masing,” ujarnya, Senin (3/3/2025).

    Ketika situasi semakin genting, warga berusaha menyeberang sungai untuk menyelamatkan diri.

    Namun, saat itu, genggaman tangan istri Asep, Yuyun, terlepas dan terbawa arus.

    Melihat istrinya dalam bahaya, Asep berusaha menyelamatkannya dengan segala kemampuan yang dimilikinya.

    “Suaminya lompat untuk menolong istrinya. Ibu Yuyun bisa tertolong dan dapat menepi ke pinggir, sedangkan suaminya terbawa arus,” jelas M. Adam Hamdani.

    Setelah pencarian yang dilakukan oleh Tim SAR, jenazah Asep Mulyana ditemukan di lokasi yang tidak jauh dari tempat kejadian.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).