Category: Tribunnews.com Regional

  • Disnaker Sukoharjo Tanggapi Keluhan Eks Karyawan Sritex yang Sulit Cari Kerja karena Terpentok Usia – Halaman all

    Disnaker Sukoharjo Tanggapi Keluhan Eks Karyawan Sritex yang Sulit Cari Kerja karena Terpentok Usia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Eks karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, mengeluhkan kesulitan dalam mencari pekerjaan baru setelah mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

    Salah satu mantan karyawan, Lina Damayanti, yang telah bekerja selama delapan tahun di bagian Inspecting Weaving III, menyatakan bahwa usianya yang di atas 40 tahun menjadi penghalang utama dalam pencarian kerja.

    “Saya sudah mencari informasi. Salah satu perusahaan di Sukoharjo menolak saya karena usia saya di atas 40 tahun, sedangkan perusahaan mencari karyawan di bawah 40 tahun,” kata Lina, Jumat (7/3/2025) kemarin.

    Lina berharap ada investor baru yang dapat mengoperasikan kembali pabrik Sritex sehingga ia bisa bekerja di sana lagi.

    Tanggapan Disnaker Sukoharjo

    Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sukoharjo, Sumarno, memberikan tanggapan mengenai situasi ini.

    Ia menjelaskan bahwa mantan karyawan Sritex yang terkena PHK seharusnya mendaftar melalui aplikasi Siap Kerja.

    “Kalau PHK itu harus masuk ke aplikasi Siap Kerja yang sudah disediakan. Tapi mereka juga bisa langsung mendaftar ke perusahaan-perusahaan yang sudah membuka lowongan,”

    “Kami juga telah memberikan informasi terkait lowongan pekerjaan dan beberapa waktu lalu sudah menyebar link kami yang berkaitan dengan hal itu,” ucap Sumarno, Sabtu (8/3/2025).

    Meskipun Sumarno mengakui bahwa faktor usia menjadi kendala bagi mereka yang berusia di atas 40 tahun, ia menekankan bahwa sektor garmen dan penjahitan masih banyak membutuhkan tenaga kerja dengan keterampilan khusus.

    “Memang ada batasan usia, terutama di atas 50 tahun. Perusahaan juga mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas.”
     
    “Mudah-mudahan ke depannya Sritex bisa kembali beroperasi sehingga bisa menampung kembali karyawan yang sebelumnya bekerja di sana,” ujarnya.

    Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP)

    Sumarno mendorong eks karyawan untuk segera mendaftar dan mengikuti prosedur program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).

    “Bulan pertama diharapkan semua bisa mengakses JKP. Harus mendaftar dulu, lalu di bulan kedua, jika belum mendapat pekerjaan, mereka wajib melamar ke lima perusahaan dan mengikuti pelatihan.”

    “Kalau dalam satu bulan sudah mendapatkan pekerjaan, otomatis kepesertaan JKP gugur,” jelasnya.

    Disnaker juga menyadari bahwa tidak semua eks karyawan melek teknologi.

    Oleh karena itu, pihaknya siap memberikan pendampingan bagi mereka yang mengalami kesulitan dalam mengakses program Siap Kerja dan JKP.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Eks Karyawan Sritex Tak Bisa Melamar Kerja Karena Usia di Atas 40, Disnaker Sukoharjo Buka Suara.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Patung Penyu Rusak Ternyata Berbahan Kardus, Diduga Telan Rp15 M, Rekanan Proyek Membantah – Halaman all

    Patung Penyu Rusak Ternyata Berbahan Kardus, Diduga Telan Rp15 M, Rekanan Proyek Membantah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah video yang menunjukkan kondisi patung penyu di Alun-Alun Gadobangkong, Sukabumi, menjadi viral di media sosial.

    Video tersebut memperlihatkan patung yang diduga terbuat dari kardus dan kayu, dengan nilai anggaran yang diperkirakan mencapai Rp15 miliar.

    Dalam video yang diunggah oleh akun X @__PASMANTAP pada Senin, 3 Maret 2025, tampak kondisi patung penyu tersebut sudah robek dan penyok, terutama di bagian tempurung.

    Perekam video tersebut mengungkapkan bahwa lapisan luar patung terbuat dari kardus, sementara bagian dalamnya terlihat menggunakan rangka kayu untuk menopang bahan tersebut.

    Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, merespons viralnya video ini dengan menyatakan bahwa patung penyu akan diaudit oleh pihak Pemprov Jabar.

    Dedi menambahkan, setelah audit selesai, hasilnya akan diumumkan agar masyarakat mendapatkan penjelasan yang objektif.

    “Saya akan senantiasa berbuat objektif bagi kepentingan masyarakat dan akan senantiasa mengedepankan prinsip-prinsip akuntabilitas,” ujarnya.

    Imran Firdaus, pihak rekanan proyek, membantah tuduhan bahwa patung penyu tersebut terbuat dari kardus dan menelan anggaran hingga belasan miliar rupiah.

    Ia menegaskan bahwa biaya pembuatan ornamen tersebut hanya sekitar Rp30 juta.

    “Kami tegaskan bahwa biaya pembuatan ornamen penyu ini sekitar Rp30 juta sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan dalam proyek,” ungkapnya pada Rabu, 5 Februari 2025.

    Imran menjelaskan bahwa material yang tampak seperti kardus dalam video sebenarnya adalah resin dan fiberglass, yang umum digunakan untuk patung luar ruangan karena ketahanannya terhadap cuaca ekstrem.

    “Kardus yang terlihat dalam video hanyalah media cetak sebelum bahan utama dikeringkan dan diperkuat,” jelasnya.

    Imran juga menyayangkan tindakan pengunjung yang sering menaiki patung untuk berfoto.

    Menurutnya, hal ini turut mempercepat kerusakan struktur ornamen.

    “Kami mengingatkan bahwa ornamen ini bukan untuk dinaiki oleh pengunjung. Sayangnya, banyak pengunjung yang memanjat dan berswafoto di atas ornamen ini sehingga menyebabkan tekanan berlebih yang mempercepat kerusakan,” tuturnya.

    Dengan adanya audit yang akan dilakukan, diharapkan masyarakat dapat memperoleh informasi yang akurat mengenai proyek patung penyu ini.

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Viral Pembobolan Tembok di Galaxy Bekasi Akibat Banjir, Diduga Sengaja Dibuang ke Kampung Utan – Halaman all

    Viral Pembobolan Tembok di Galaxy Bekasi Akibat Banjir, Diduga Sengaja Dibuang ke Kampung Utan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah video yang merekam aksi warga membobol tembok pembatas di Perumahan Galaxy Bekasi menjadi viral di media sosial.

    Video tersebut menunjukkan genangan banjir setinggi paha orang dewasa yang merendam perumahan elite itu, sementara di balik tembok pembatas, Kampung Utan tidak terdampak banjir sama sekali.

    Peristiwa ini terjadi pada Selasa, 4 Maret 2025, di Jalan Baru Pekayon, Kecamatan Bekasi Selatan.

    Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @volunteernetizen pada Rabu, 5 Maret 2025, terlihat beberapa warga menggunakan linggis untuk membobol bagian bawah tembok beton.

    Setelah beberapa saat, separuh tembok beton tersebut terlihat jebol.

    Menurut narasi yang beredar, pembobolan tembok itu diduga dilakukan oleh warga Perumahan Galaxy untuk mengalirkan banjir ke wilayah Kampung Utan.

    Namun, Kapolsek Bekasi Selatan, Kompol Dedi Herdiana, membantah informasi tersebut.

    Ia menjelaskan bahwa pembobolan itu dilakukan atas inisiatif warga Kampung Utan untuk mengurangi genangan air banjir di Perumahan Galaxy.

    “Awalnya ada rumah warga yang bocor. Mereka mendatangi Pak RT dan mengeluhkan luapan air dari banjir di Grand Galaxy City,” ungkap Dedi.

    Dengan adanya lubang di tembok tersebut, warga berharap genangan air di Perumahan Galaxy bisa mengalir ke selokan di area perkampungan.

    Namun, setelah pembobolan, tembok yang jebol bukanlah bagian yang dilubangi, melainkan tembok di sampingnya akibat debit air yang tinggi.

    Akibatnya, air yang tergenang di Grand Galaxy City mengalir ke Kampung Utan dan menyebabkan banjir di wilayah tersebut.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat sebanyak 52.000 jiwa terdampak banjir di Kabupaten dan Kota Bekasi.

    Hingga Rabu, 5 Maret 2025, air banjir belum menunjukkan tanda-tanda surut.

    Pelaksana Harian Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Anne Hermadiane Adnan, menjelaskan bahwa banjir melanda 14 kecamatan di Kabupaten Bekasi dan tujuh kecamatan di Kota Bekasi.

    “Kami telah melakukan penanganan darurat termasuk evakuasi warga, pendirian tempat pengungsian darurat, serta penyediaan logistik bersama relawan,” kata Anne dalam keterangan resmi.

    Ketinggian air di sejumlah titik bervariasi antara 50 hingga 350 cm, dan banjir juga menggenangi sejumlah fasilitas publik, termasuk rumah sakit.

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Detik-detik Mobil Hanyut di Banjir Bekasi, Warga Berjuang Menyelamatkan Korban Menggunakan Bambu – Halaman all

    Detik-detik Mobil Hanyut di Banjir Bekasi, Warga Berjuang Menyelamatkan Korban Menggunakan Bambu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah video yang menunjukkan detik-detik mobil terseret arus banjir di Kabupaten Bekasi menjadi viral di media sosial.

    Peristiwa ini terjadi di Kampung Nawit, Desa Kertarahayu, Kecamatan Setu, pada Selasa, 4 Maret 2025, sekitar pukul 06.00 WIB.

    Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @jabodetabek24info, tampak sebuah mobil berjenis SUV bergerak mundur sebelum akhirnya hanyut terbawa derasnya arus banjir.

    Beberapa warga yang menyaksikan peristiwa tersebut berusaha memperingatkan pengemudi agar segera turun dari mobilnya sebelum terseret lebih jauh.

    Kepala Bidang dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi, membenarkan bahwa pengemudi tersebut nekat menerobos arus banjir meskipun telah diingatkan oleh warga.

    “Korban satu orang. Warga sudah mengingatkan agar pengemudi tidak melewati jalan yang terendam banjir dan arusnya cukup deras,” jelas Dodi.

    Korban berhasil selamat setelah terseret kurang lebih 20 meter.

    Proses penyelamatan dilakukan oleh warga yang menggunakan bambu panjang untuk menarik korban yang terjebak di arus.

    “Alhamdulillah penumpang selamat,” ujar Dodi.

    Sementara itu, mobil yang terseret tersebut tersangkut di dasar aliran sungai.

    Banjir di Kabupaten Bekasi semakin parah pada hari yang sama, dengan tujuh kecamatan terendam akibat hujan deras.

    Ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 150 sentimeter.

    Kecamatan yang terdampak meliputi Cibarusah, Serang Baru, Setu, Cikarang Utara, Cibitung, Tambun Utara, dan Bojongmangu.

    “Data sementara kami ada tujuh kecamatan terdampak, dan tim sudah ke lapangan untuk mengerahkan perahu karet dan bantuan,” tambah Dodi Supriadi.

    BPBD Kabupaten Bekasi bersama tim gabungan dari TNI, Polri, dan relawan tengah melakukan evakuasi warga, terutama di wilayah yang terdampak parah seperti Kecamatan Serang Baru dan Cibarusah.

    Hingga saat ini, cuaca di Kabupaten Bekasi masih berpotensi turun hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

    BPBD Kabupaten Bekasi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang berada di daerah rawan banjir.

    “Bagi warga yang masih bertahan di rumah, diimbau untuk mengungsi ke tempat aman. Evakuasi segera ke tempat yang lebih tinggi, jangan memaksakan bertahan di rumah,” tegas Dodi.

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Banjir dan Longsor di Kabupaten Sukabumi: Korban Bertambah Jadi 3 Orang, 5 Lainnya Masih Dicari – Halaman all

    Banjir dan Longsor di Kabupaten Sukabumi: Korban Bertambah Jadi 3 Orang, 5 Lainnya Masih Dicari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Korban jiwa akibat banjir dan longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, bertambah menjadi tiga orang.

    Pranata Humas Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat (Jabar), Hadi Rahmat berujar, awalnya korban jiwa hanya satu orang. 

    Lalu tim gabungan menemukan dua korban jiwa yang merupakan ibu dan anak pada Jumat, 7 Maret 2025.

    Kedua korban adalah warga Kecamatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

    “Iya sudah ditemukan dua jiwa (ibu dan anak),” ujar Hadi, Sabtu (8/3/2025), dilansir Tribun Jabar.

    Lebih lanjut, Hadi menyatakan bahwa ada lima orang yang dinyatakan hilang dan masih dalam tahap pencarian oleh tim gabungan.

    Dari lima orang yang hilang itu, dua di antaranya merupakan warga Kecamatan Simpenan dan tiga lainnya warga Kecamatan Lengkong.

    “Untuk yang 5 (orang hilang), hari ini masih lanjut pencarian,” ucapnya.

    Adapun jumlah warga yang terdampak bencana juga bertambah, dari 116 KK yang terdiri dari 204 jiwa menjadi 156 KK yang terdiri dari 287 jiwa.

    Begitu pula dengan warga yang mengungsi, bertambah dari yang semula 31 KK yang terdiri dari 159 jiwa menjadi 157 KK yang terdiri dari 328 jiwa.

    “Lalu ada 3 KK yang terdiri dari 10 jiwa yang terancam. Kalau terancam itu biasanya ada longsoran dekat rumah,” ujar Hadi.

    Selain itu, kerusakan yang disebabkan oleh bencana tanah longsor dan banjir Kabupaten Sukabumi juga bertambah.

    Berdasarkan data sementara, ada 11 rumah rusak ringan, 8 rumah rusak sedang, 7 rumah rusak berat, 155 rumah terendam, 30 fasilitas umum fasilitas sosial terdampak, serta 30 hektare sawah maupun lahan juga terdampak.

    Wapres Tinjau Lokasi Bencana di Sukabumi

    Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau lokasi bencana yang terjadi di Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

    Gibran datang dengan memakai kemeja warna putih, celana hitam, dan sepatu boot.

    Di sana, eks Wali Kota Solo itu menyapa masyarakat sekitar dan melihat langsung situasi di Jembatan Bojong Kopo yang amblas akibat diterjang banjir, Kamis (5/3/2025).

    Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti mengatakan, Gibran secara langsung memerintahkan Kementerian PU untuk segera melakukan percepatan penanganan. 

    Berdasarkan hasil tinjauan dengan Gibran, melihat kondisi pasca-bencana banjir lebih berat situasinya dibandingkan November 2024.

    “Tadi juga ditunjukkan ada ibu dan anak yang meninggal berpelukan di sana, dan Bapak Wakil Presiden sangat prihatin terkait hal ini,” ucap Diana kepada wartawan, Sabtu.

    Gibran juga meminta permasalahan sungai harus segera dibenahi dan dilakukan pengerukan.

    “Permasalahan sungai itu juga harus dilakukan pengerukan sedimentasinya. Tadi kami sudah diskusi dengan Pak Bupati dan nanti provinsi yang akan melakukan pengerukan terhadap sungai tadi,” tutur Diana. 

    Diana juga meminta kepada pemerintah daerah untuk memastikan warganya tidak tinggal di daerah yang sempadan dengan sungai. 

    “Saya harapkan juga penduduk yang di sekitar sempadan sungai jangan kembali lagi di sempadan sungai tadi.”

    “Kalau bisa diperlebar. Dengan diperlebar maka jalannya air itu akan lebih leluasa, tidak mengganggu dan nantinya juga tidak berdampak kepada penduduk-penduduk yang diam di situ,” ucapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Korban Banjir dan Longsor di Sukabumi Bertambah jadi Tiga Orang, 5 Orang Masih Dicari.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman/M Rizal)

  • Respons Disnaker Sukoharjo soal Eks Karyawan Sritex Mengaku Sulit Cari Kerja akibat Terpentok Usia – Halaman all

    Respons Disnaker Sukoharjo soal Eks Karyawan Sritex Mengaku Sulit Cari Kerja akibat Terpentok Usia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Eks karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) Sukoharjo, Jawa Tengah, mengaku kesulitan untuk mencari pekerjaan baru setelah terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

    Salah satu mantan karyawan Sritex, Lina Damayanti, yang telah bekerja selama delapan tahun di bagian Inspecting Weaving III, mengaku kesulitan mencari pekerjaan karena terbatas usia.

    “Saya sudah mencari informasi. Salah satu perusahaan di Sukoharjo menolak saya karena usia saya di atas 40 tahun, sedangkan perusahaan mencari karyawan di bawah 40 tahun,” kata Lina, Jumat (7/3/2025) kemarin.

    Oleh sebab itu, Lina berharap ada investor baru yang bakal memegang pabrik Sritex dan dirinya bisa bekerja di sana kembali. 

    Respons Disnaker

    Dikutip dari Tribun Solo, Kepala Disnaker Sukoharjo, Sumarno mengatakan, mantan karyawan yang terkena PHK seharusnya mendaftar melalui aplikasi Siap Kerja.

    Aplikasi ini, jelasnya, sudah disediakan sebagai sarana pencarian kerja untuk karyawan PT Sritex yang di-PHK.

    Selain itu, Sumarno menyatakan bahwa pihaknya sudah memberikan informasi mengenai lowongan pekerjaan dari berbagai perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.

    “Kalau PHK itu harus masuk ke aplikasi Siap Kerja yang sudah disediakan. Tapi mereka juga bisa langsung mendaftar ke perusahaan-perusahaan yang sudah membuka lowongan,”

    “Kami juga telah memberikan informasi terkait lowongan pekerjaan dan beberapa waktu lalu sudah menyebar link kami yang berkaitan dengan hal itu,” ucap Sumarno, Sabtu (8/3/2025).

    Ia mengakui bahwa faktor usia memang menjadi salah satu kendala bagi mereka yang berusia di atas 40 tahun untuk mencari pekerjaan baru.

    Meski begitu, Sumarno menyebut sektor garmen dan penjahitan masih banyak membutuhkan tenaga kerja dengan keterampilan khusus.

    “Memang ada batasan usia, terutama di atas 50 tahun. Perusahaan juga mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas.”
     
    “Mudah-mudahan ke depannya Sritex bisa kembali beroperasi sehingga bisa menampung kembali karyawan yang sebelumnya bekerja di sana,” ujarnya.

    Saat disinggung mengenai program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), Disnaker mendorong eks karyawan untuk segera mendaftar dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.

    “Bulan pertama diharapkan semua bisa mengakses JKP. Harus mendaftar dulu, lalu di bulan kedua, jika belum mendapat pekerjaan, mereka wajib melamar ke lima perusahaan dan mengikuti pelatihan.”

    “Kalau dalam satu bulan sudah mendapatkan pekerjaan, otomatis kepesertaan JKP gugur,” jelasnya.

    Disnaker juga menyadari tidak semua eks karyawan melek teknologi sehingga pihaknya siap memberikan pendampingan bagi mereka yang mengalami kesulitan dalam mengakses program Siap Kerja dan JKP.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Eks Karyawan Sritex Tak Bisa Melamar Kerja Karena Usia di Atas 40, Disnaker Sukoharjo Buka Suara.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunSolo.com/Anang Maruf)

  • Resahkan Pedagang Pasar Asemka, Pria Lempar Tinja dari Flyover Jakarta, Video Aksinya Viral – Halaman all

    Resahkan Pedagang Pasar Asemka, Pria Lempar Tinja dari Flyover Jakarta, Video Aksinya Viral – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah cuplikan CCTV yang merekam aksi pelemparan bungkusan plastik hitam yang diduga berisi kotoran manusia oleh seorang pengendara sepeda motor dari atas flyover di Jakarta Barat telah menjadi viral.

    Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @lbj_jakarta pada Minggu, 23 Februari 2025, dan langsung membuat resah para pedagang di Pasar Asemka.

    Pelaku, yang tampak bertubuh tambun, terlihat mengendarai sepeda motor jenis metik sebelum membuang plastik besar ke bawah flyover.

    Taufik (33), seorang pedagang di Pasar Asemka, mengungkapkan bahwa aksi pelemparan ini bukanlah hal baru.

    Aksi pelemparan ini sudah sering diketahui oleh para pedagang di sepanjang kolong flyover Pasar Asemka.

    “Mungkin iseng aja, enggak ada yang kenal,” ungkapnya pada Senin, 3 Maret 2025.

    Taufik juga menambahkan, peristiwa pelemparan terakhir kali terjadi pada Minggu lalu, sebelum puasa Ramadhan.

    “Orangnya gemuk yang pakai motor itu kan enggak ada yang kenal,” imbuhnya.

    Kapolsek Tambora, Kompol Kukuh Islami, menyatakan bahwa pihaknya telah berupaya menyelidiki kasus ini.

    Namun, penyelidikan belum membuahkan hasil karena rekaman CCTV yang ada masih samar.

    “Belum ada bang, anggota masih melakukan penyelidikan,” tegas Kukuh saat dikonfirmasi.

    Ia juga menambahkan bahwa pihaknya sedang mengumpulkan bukti CCTV dari kawasan flyover Pasar Asemka untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai pelaku.

    “Lagi mengumpulkan bukti CCTV, koordinasi saja bang sama Kanit Reskrim,” tutupnya.

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Pertamina Tegaskan Pertalite di Kendari Sudah Sesuai Spesifikasi Standar – Halaman all

    Pertamina Tegaskan Pertalite di Kendari Sudah Sesuai Spesifikasi Standar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus dugaan BBM oplosan di Kendari, Sulawesi Tenggara, mencuat setelah sejumlah kendaraan, termasuk motor dan pengemudi ojek online, mogok setelah mengisi BBM jenis Pertalite.

    Insiden ini memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat mengenai kualitas bahan bakar yang didistribusikan oleh PT Pertamina Patra Niaga.

    Manager Pertamina Patra Niaga Kendari, Supriyono Agung Nugroho, dalam konferensi pers pada Kamis, 6 Maret 2025, menegaskan bahwa kendaraan yang mogok bukan disebabkan oleh Pertalite yang mereka distribusikan.

    “Secara mutu, tidak ada hubungannya kerusakan mobil dan motor dengan BBM produk yang didistribusikan Pertamina Terminal Kendari. Hasilnya sudah sesuai on spek,” ujarnya.

    Supriyono menjelaskan bahwa pengecekan spesifikasi dilakukan di empat SPBU dan melibatkan Pertamina, Polda Sultra, dan Dinas ESDM Sultra pada Rabu, 5 Maret 2025.

    “Untuk BBM hasil dari pemeriksaan, baik internal kami maupun pengambilan sampel yang langsung dari nozel pengambilan sampel yang dikirimkan masyarakat ke SPBU, sudah kami uji seluruhnya,”

    “Hasilnya masuk dalam range mutu atau standar dari Dirjen Migas,” tambahnya.

    Meskipun pihak Pertamina telah melakukan pengujian, Supriyono mengungkapkan bahwa mereka tidak akan memberikan kompensasi kepada pemilik kendaraan yang mengalami kerusakan.

    “Belum ada arahan dari atas, jelas produk disalurkan memenuhi range Dirjen Minyak dan Gas,” tegasnya.

    Terkait dengan kerusakan filter bahan bakar pada motor pelanggan, Supriyono menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pengujian sampel BBM langsung dari nozel SPBU dan hasilnya masih dalam ambang batas standar Dirjen Migas.

    Dengan demikian, Pertamina menegaskan bahwa Pertalite yang didistribusikan di Kendari adalah sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, meskipun insiden mogok kendaraan tetap menjadi perhatian publik.

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunnewsSultra.com, Laode Ari/Apriliana Suriyanti)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Ramadan Global Camp di Kampus UIN Malang, Kupas Kurikulum Cinta Jawab Problem Kemanusiaan Dunia – Halaman all

    Ramadan Global Camp di Kampus UIN Malang, Kupas Kurikulum Cinta Jawab Problem Kemanusiaan Dunia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI sukses menggelar Ramadan Global Camp di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur, Jumat (8/3/2025).

    Acara talk show ini membahas kurikulum cinta bersama mahasiswa UIN Malang yang berasal dari berbagai belahan dunia, mulai dari Eropa, Timur Tengah, ASEAN hingga Amerika.

    Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Kamaruddin Amin mengatakan, tidak ada alasan mahluk hidup di dunia tidak saling mencintai. Hal ini mengingat dalam setiap langkah manusia itu sendiri, tidak lepas dari sebuah ekosistem yang di dalamnya tidak lepas dari orkestrasi Allah sebagai Yang Maha Mengatur.

    “Jadi semua capaian kita, kesuksesan kita, kesuksesan karier kita, semua kesuksesan yang kita capai tidak terlepas dari kontribusi orang lain, tidak lepas dari ekosistem kehidupan yang di dalamnya ada pergumulan, eksistensial manusia dan lingkungan, antar manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam,” ujar Prof Kamaruddin.

    Kurikulum Cinta pertama kali disampaikan oleh Menteri Agama RI Nasaruddin Umar sebagai panduan bagi lembaga pendidikan di bawah Kementerian Agama, khususnya Pendidikan Tinggi Kegamaan Islam agar menjadi garda terdepan dalam mencetak generasi bangsa masa depan berlandas kurikulum yang barbasis kepada cinta kasih.

    Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Sahiron Samsudin menyampaikan, dalam menelurkan ide besar Kurikulum Cinta, Menteri Agama tidak hanya berlandaskan kepada Al-Quran dan Hadis saja, melainkan mengkaji teks-teks keagamaan dari berbagai agama yang seluruhnya mengarah kepada cinta kasih sebagai jawaban atas problem-problem sosal yang berkembang di dunia.

    “Beliau membaca banyak sekali problem sosial, kemiskinian, kekerasan, konflik sosial dan masih banyak lagi yang berkembang di masyarakat global, jadi beliau jeli membaca ini, dimana dari satu sisi Agama mengajarkan bagaimana kita hidup secara harmonis dan damai, tetapi dalam kenyataannya banyak seali problem sosial. Ini berarti ada yang harus diselesaikan, dan cara paling ideal adalah melalui pendidikan, baik dari tingkat dasar, anak-anak, sampai pada tingkat yang lebih tinggi, melalui kurikulum berbasis cinta ini,” terang Prof Sahiron.

    Rektor UIN Malang Zainuddin menjelaskan, Indonesia merupakan negara dengan mayoritas beragama Islam, namun tantangan terbesarnya adalah bagaimana mayoritas ini tetap bisa menaungi dan memberikan kedamaian kepada agama yang lain di Indonesia.

    “Pak Menteri menyampaikan bahwa pluralitas itu ibarat lukisan Tuhan dari berbagai varian, oleh karena itu jangan sampai dinodai, apalagi kemudian dirusak, nah Indonesia adalah negara yang plural, tidak hanya terdiri dari beberapa agama, tetap suku dan bahasa, oleh karena itu diantara kita haru menjalin kerjasama yang baik,” tuturnya.

    Perwakilan mahasiswa luar negeri asal Libya, Salih Alson Haji menuturkan, sejak memutuskan belajar di Indonesia diriniya menemukan berbagai keindahan yang membedakan Indonesia dengan negara-negara lainnya.

    Selain alamnya yang kaya,  Indonesia sebagai negara dengan berbagai suku, agama dan budaya namun terus mampu menjaga perdamaian, kerukunan, dan harmonisasi antar sesama yang hidup didalamnya.

    “Jika merujuk Al-Quran dan Hadis ada banyak sekali ayat yang menuntun manusia kepada kemanusiaan, kaitannya dengan Indonesia, Alhamdulillah kalau kita lihat Indonesia itu sangat kaya, kaya sekali, kaya agama, kaya bahasa, kaya bahasa, kaya akan keberagaan tetap saya melihat semuanya mampu hidup bersama-sama,” ujar mahasiswa S3 UIN Malang tersebut.

  • Malangnya Siswi Yatim di Karawang: Dirudapaksa hingga Hamil, Putus Sekolah, Kasus Mandek sejak 2024 – Halaman all

    Malangnya Siswi Yatim di Karawang: Dirudapaksa hingga Hamil, Putus Sekolah, Kasus Mandek sejak 2024 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Malangnya seorang siswi SMP berusia 15 tahun di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

    Ia jadi korban rudapaksa oleh tiga pemuda hingga kini hamil tujuh bulan.

    Peristiwa tersebut dialami korban pada Agustus 2024.

    Ibu korban, Dwi menceritakan, putrinya dirudapaksa di area belakang GOR Adiarsa Karawang.

    “Anak saya itu lagi main sama adiknya di GOR, adiknya diajak pergi dulu keluar, tapi ternyata seperti sudah ada rencana buat berbuat jahat gitu,” katanya kepada awak media pada Kamis (6/3/2025).

    Mengutip Wartakotalive.com, pihak keluarga pun telah melaporkan kasus ini ke polisi pada Oktober 2024 lalu.

    Meski Polres Karawang telah mengeluarkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP), namun hingga 2025 ini, belum ada kemajuan dari kasus ini.

    “Kita sudah melapor pada Oktober 2024, tetapi hingga kini kita selaku keluarga belum menerima informasi terbaru mengenai kelanjutan proses hukum,” terangnya.

    Ia juga menjelaskan, pihak kepolisian sebenarnya telah melakukan upaya pemanggilan terhadap tiga pelaku yang berinisial I, A, dan L.

    Ketiga pelaku juga sudah mengakui perbuatannya.

    “Tapi mana tidak ada kejelasan dan proses hukumnya. Anak saya sekarang hamil enam bulan jalan tujuh,” ungkap ibu korban.

    Sementara itu, Kasi Humas Polres Karawang, Ipda Solikhin mengatakan, proses hukum berjalan sesuai tahapan.

    “Proses berjalan sesuai tahapan demi tahapan,” katanya saat dikonfirmasi awak media.

    Nasib Pendidikan Korban

    Sementara itu, korban sendiri dikabarkan diberhentikan dari sekolahnya karena hamil.

    Plt Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Karawang, Cecep Mulyawan mengatakan, dari keterangan pihak sekolah, korban tidak dikeluarkan.

    Kepada Wartakotalive.com, korban mengundurkan diri dari sekolah.

    “Dari kepala sekolah sendiri sudah melaporkan ke dinas bahwa siswa itu (sebenarnya) mengundurkan diri.”

    “Ada buktinya, fotokopinya juga sudah disampaikan ke saya.”

    “Mungkin karena malu atau alasan lain,” terang Cecep.

    Ia pun menegaskan bahwa tetap memberi korban kesempatan untuk bisa belajar di sekolah kembali.

    Apabila tak bisa belajar secara tatap muka, maka pembelajaran jarak jauh bisa jadi solusi.

    “Ya bisa saja dilakukan, seperti saat COVID-19 dulu. Kepala sekolahnya juga sudah menyatakan ke saya, kalau mau pembelajaran jarak jauh ya silakan,” katanya.

    Diketahui, korban merupakan merupakan seorang anak yatim yang bersekolah di kelas 9 sebuah SMP di Karawang.

    Sebelumnya, Dwi, ibu korban mengatakan, anaknya diminta mengundurkan diri dari sekolah karena hamil.

    “Iya disuruh mengundurkan diri sama sekolah karena anak saya hamil,” kata Dwi, Kamis (6/3/2025).

    Ia sempat meminta pertolongan supaya anaknya tetap bisa bersekolah.

    Namun, pihak sekolah justru meminta Dwi untuk menandatangani surat pengunduran diri anaknya.

    “Malah disuruh anak saya daftar sekolah paket, nomor handphone sekolah paket pun saya dapat dari pihak sekolah,” ungkap Dwi.

    Sementara itu, kepala sekolah korban, Nedi Somantri membantah kabar pihaknya mengeluarkan korban.

    Ia mengatakan bahwa orang tua korban yang ingin memindahkan anaknya.

    “Bawa saja korban dan orang tua korbannya ke sini, walaupun korban pemerkosaan itu kan pergaulan. Siapa yang menjebak? bawa pelakunya sekalian ke sini, saya kan harus objektif, nanti kita kumpulkan dengan Tata Usaha (TU) dan yang mengeluarkannya,” kata Nedi dengan nada tinggi kepada pewarta pada Rabu (5/3/2025) kemarin.

    Pihak sekolah justru ingin supaya korban bisa tetap sekolah secara daring.

    Nedi menjelaskan bahwa pihak sekolah memiliki aturan tata tertib dan prosedural untuk mengeluarkan siswa yang melanggar tata tertib sekolah.

    “Saya tidak mengetahui mengenai pengeluaran ini, sekolah juga kan punya aturan tata tertib dan prosedural, harus ada Surat Peringatan (SP) 1, SP 2 dan SP 3 terlebih dahulu,” tegas Nedi.

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Siswi Yatim di Karawang Korban Rudapaksa 3 Pemuda Pilih Putus Sekolah usai Hamil

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Wartakotalive.com, Muhammad Azzam)