Category: Tribunnews.com Regional

  • Kejati Sultra Era Raimel Jesaja Selamatkan Uang Negara Rp45 Miliar, Ini Rinciannya – Halaman all

    Kejati Sultra Era Raimel Jesaja Selamatkan Uang Negara Rp45 Miliar, Ini Rinciannya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Eks Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara Raimel Jesaja bercerita pernah berhasil menyelamatkan uang negara sebesar Rp45.874.983.113. Dia mengaku menyelamatkan dana tersebut dari penanganan kasus Perdata dan Tata Usaha Negara (TUN) sepanjang tahun 2022.

    Raimel kala itu menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Sultra, mengungkapkan bahwa sebanyak 15 perkara perdata diselesaikan melalui litigasi, sementara 295 perkara lainnya melalui jalur non-litigasi. 

    Di bidang Tata Usaha Negara, empat perkara berhasil diselesaikan, serta enam perkara terkait pertimbangan hukum turut ditangani.

    “Penyelamatan keuangan negara melalui jalur perdata mencapai Rp40.817.515.030, dengan pemulihan keuangan sebesar Rp5.057.468.083, sehingga total keseluruhan mencapai Rp45.874.983.113,” ujar Raimel dalam keterangan yang diterima, Sabtu (15/5/2025).

    Selain di bidang Perdata dan TUN, Kejati Sultra periode 2022 juga mencatat pencapaian signifikan dalam bidang intelijen. 

    Sepanjang 2022, Raimel menangani 13 permohonan pengamanan proyek strategis dengan total anggaran lebih dari Rp611 miliar. Program penyuluhan hukum yang awalnya ditargetkan untuk 2.400 orang justru berhasil menjangkau 2.900 orang.

    “Kegiatan penerangan hukum di instansi dan lembaga yang ditargetkan 17 kegiatan terealisasi menjadi 29 kegiatan. Selain itu, terdapat dua kegiatan pengamanan Daftar Pencarian Orang (DPO) serta penelusuran aset yang ditargetkan lima namun terealisasi 10,” jelas Raimel.

    Dalam bidang pidana umum, Kejati Sultra saat itu menerima 2.577 Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) dengan penyelesaian 2.119 perkara. 

    Pada tahap Pra Penuntutan, 2.120 perkara diterima dan 2.053 perkara diselesaikan. 

    Sementara itu, tahap Penuntutan mencatat 2.054 perkara dengan penyelesaian 1.711 perkara, serta eksekusi terpidana terealisasi sebanyak 1.661 perkara. Di bidang tindak pidana khusus, terdapat 30 perkara penyidikan dengan 19 perkara diselesaikan. 

    Pada tahap Pra Penuntutan, dari 46 perkara yang masuk, 43 berhasil diselesaikan. Penuntutan mencapai 43 perkara dengan penyelesaian 38 perkara, sementara eksekusi perkara mencapai 36 dengan penyelesaian 35 perkara.

    “Pengembalian kerugian keuangan negara dari tindak pidana khusus tercatat sebesar Rp3.271.663.843,” papar Raimel.

    Pada bidang pengawasan, Kejati menerima sembilan laporan pengaduan, yang seluruhnya telah ditindaklanjuti dan diselesaikan. Dalam hal disiplin pegawai, enam jaksa dikenai sanksi, terdiri dari tiga hukuman ringan dan tiga hukuman sedang.

    Dalam bidang pembinaan, Kejati Sultra memiliki 150 pegawai jaksa dan 369 pegawai tata usaha. Tingkat penyerapan anggaran mencapai 99,21 persen, dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang mencapai Rp16,5 miliar dari target awal sebesar Rp1,9 miliar.

  • Oknum Polisi Diduga Tendang Siswa SMA hingga Tewas, Kapolres Asahan Bentuk Tim Khusus – Halaman all

    Oknum Polisi Diduga Tendang Siswa SMA hingga Tewas, Kapolres Asahan Bentuk Tim Khusus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kematian Pandu Brata Siregar, seorang siswa SMA berusia 18 tahun, memicu penyelidikan tim khusus yang dibentuk oleh Polres Asahan.

    Pandu diduga mengalami kekerasan oleh oknum polisi saat ditangkap pada Minggu, 9 Maret 2025.

    Pandu ditangkap saat menonton balap lari bersama teman-temannya di dekat PT Sintong.

    Menurut kerabatnya, saat dikejar polisi, Pandu terjatuh dan mengaku ditendang dua kali oleh oknum polisi.

    Setelah kejadian tersebut, Pandu dibawa ke Polsek Simpang Empat dan kemudian dirawat di Rumah Sakit Umum Abdul Manan Simatupang.

    Sayangnya, ia dinyatakan meninggal pada Senin, 10 Maret 2025, pukul 17.00 WIB.

    Kapolres Asahan, melalui Kaur Bin Ops Satuan Reserse Kriminal, Iptu Ahmadi, mengungkapkan bahwa tim khusus yang dibentuk terdiri dari tim Reskrim dan Propam.

    “Kami sedang menyelidiki penyebab kematian korban dan dugaan kekerasan yang terjadi,” ungkapnya pada Jumat, 14 Maret 2025.

    Iptu Ahmadi menegaskan bahwa penyelidikan ini dilakukan secara internal dan tidak melibatkan jajaran Polsek Simpang Empat.

    “Kami meminta masyarakat untuk tidak terpancing emosi dan menunggu hasil penyelidikan,” tambahnya.

    Penyidik berencana melakukan ekshumasi jenazah untuk mengungkap penyebab kematian Pandu.

    Namun, hingga saat ini, keluarga korban belum memberikan persetujuan, menunggu rembuk keluarga.

    “Jika keluarga tidak berkenan, kami akan melakukan ekshumasi sendiri,” tegas Iptu Ahmadi.

    Dokter menyatakan bahwa Pandu mengalami luka bocor di lambung akibat pukulan benda tumpul.

    Kerabat korban mengungkapkan bahwa Pandu adalah yatim piatu yang bercita-cita menjadi anggota TNI.

    “Dia bukan anak nakal. Selama sekolah, dia selalu berprestasi dalam lomba,” ujar kerabat yang enggan disebutkan namanya.

    Teman-teman Pandu juga membantah tuduhan bahwa ia menggunakan narkoba.

    “Hasil tes urine pertama negatif, namun hasil tes kedua dinyatakan positif,” jelas salah satu teman yang menyaksikan kejadian tersebut.

    Penyelidikan ini terus berlanjut dan menjadi perhatian publik, terutama terkait dugaan kekerasan oleh aparat yang seharusnya melindungi masyarakat.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunMedan.com dengan judul Bongkar Makam Pandu Siregar yang Diduga Dianiya Oknum Polisi, Tim Khusus Dibentuk Polres Asahan

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunMedan.com/Alif Alqodri)

  • Analisis BMKG soal Gempa M 5,2 di Selatan Banten Sabtu Pagi – Halaman all

    Analisis BMKG soal Gempa M 5,2 di Selatan Banten Sabtu Pagi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gempa bumi berkekuatan M 5,2 mengguncang wilayah Bayah, Banten, Sabtu (15/3/2025) pukul 06.55.10 WIB.

    Berikut analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    Kejadian dan Parameter

    Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,0.

    Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,16 derajat LS dan 106,13 derajat BT.

    “Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 28 km Barat Daya Bayah, Banten pada kedalaman 59 km,” ungkapnya, Sabtu.

    Jenis dan Mekanisme Gempa Bumi

    Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Eurasia.

    “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” ujarnya.

    “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” tegasnya.

    Dampak Gempa Bumi

    Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di sejumlah daerah.

    Palabuhan Ratu, Cicurug, Kabandungan, Cidolog, Sukaraja, Simpenan, Bogor, Cianjur, Lebak, Pandeglang.

    Pada skala ini, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.

    Serang, Depok, Tangerang

    Pada skala ini, getaran dirasakan nyata dalam rumah.  Terasa getaran seakan akan truk berlalu.

    Kerusakan

    Tidak ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi ini.

    Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
     
    (Tribunnews.com)

  • Sosok Aipda H, Patwal Viral Tendang Pemotor di Puncak Bogor, Dicopot dan Diperiksa Propam – Halaman all

    Sosok Aipda H, Patwal Viral Tendang Pemotor di Puncak Bogor, Dicopot dan Diperiksa Propam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Aksi Aipda H, anggota Satlantas Polres Bogor yang melakukan patroli dan pengawalan, viral di media sosial.

    Hal itu setelah ia terlihat menendang pengendara motor di Jalan Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/3/2025).

    Saat kejadian, Aipda H tengah melakukan pengawalan untuk mobil Alphard warna putih.

    Akibat aksi yang diduga dilakukan Aipda H itu, seorang pemotor terjatuh ke semak-semak.

    Namun, Kasatlantas Polres Bogor, AKP Rizky Gantama Ganda Permana memberikan pembelaan untuk Aipda H.

    AKP Rizky mengatakan, kejadian viral itu tak sesuai dengan fakta yang sebenarnya.

    Dari keterangan yang ia peroleh, tidak ada insiden penendangan yang dilakukan oleh Aipda H kepada pemotor.

    Namun, kata dia, saat kejadian, terjadi senggolan antara motor patwal dengan pemotor tersebut.

    “Jadi saya tekankan yang dikatakan di media sosial adanya ditendang itu tidak benar.”

    “Tetapi karena bersentuhan dengan kendaraan motor patroli akhirnya yang bersangkutan (korban) terjatuh,” ujarnya, Sabtu (15/3/2025).

    Ia menjelaskan, saat itu, Aipda H tengah melakukan patwal di jalur bawah menuju Puncak.

    Pemotor yang diduga ditendang Aipda H sudah diberi tanda agar mengendarai kendaraannya ke pinggir jalan.

    Namun, lanjut AKP Rizky, pemotor berinisial A itu tidak cepat ke pinggir jalan.

    “Nah saat terjadi pengawalan tersebut, dia (korban) bersenggolan dengan mobil yang dikawal awalnya,” jelasnya.

    Setelah itu, karena dilihat adanya keramaian di belakang, Aipda H mengupayakan untuk memberhentikan kendaraan tersebut.

    “Tetapi karena terlalu mepet akhirnya terjadi crashbar,” tandasnya.

    Buntut dari insiden itu, Aipda H diganjar dua sanksi sekaligus.

    Sanksi pertama, Aipda H resmi dicopot dari tugasnya sebagai patwal di Polres Bogor.

    Sanksi kedua, Aipda H kini harus menjalani pemeriksaan oleh Propam Polres Bogor.

    “Saat ini, anggota (Aipda H) sudah dilaksanakan pemeriksaan dan diberhentikan dari tugasnya,” ungkapnya.

    Sementara menurut AKP Rizky, sudah ada perdamaian antara Aipda H dengan pemotor tersebut.

    “Terakhir keduanya sudah melakukan mediasi dan Alhamdulillah mencapai kesepakatan damai saling meminta maaf satu sama lain,” tambahnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Patwal Arogan yang Viral di Puncak Bogor Dibela Kasatlantas, Sebut Tidak Lakukan Penendangan

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat/Khairunnisa)

  • Kerugian Akibat 3 Gerbong Dibakar Remaja di Stasiun Tugu Yogyakarta Diperkirakan Capai Rp6,9 Miliar – Halaman all

    Kerugian Akibat 3 Gerbong Dibakar Remaja di Stasiun Tugu Yogyakarta Diperkirakan Capai Rp6,9 Miliar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kebakaran yang melanda tiga gerbong kereta cadangan di Stasiun Yogyakarta pada Rabu (12/03/2025)  pagi mengakibatkan kerugian yang diperkirakan mencapai Rp6,9 miliar.

    Kebakaran terjadi sekitar pukul 06.44 WIB, melibatkan dua gerbong kereta eksekutif dan satu kereta premium.

    Adapun gerbong tersebut sengaja dibakar oleh seorang remaja berinisial MR (17). 

    Taksiran kerugian itu disampaikan oleh Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta Feni Novida Saragih.

    “Karena baru penelusuran interior dan rangka atas, estimasi awal kerugian Rp6,9 miliar. Belum estimasi keseluruhan, baru interior dan atap, belum termasuk rangka bawahnya,” katanya, Jumat (14/03/2025).

    “Yang terbakar itu tiga kereta baja stainless steel, dua eksekutif dan satu premium,” sambungnya.

    Terkait dengan kerugian tersebut, pihaknya masih berkoordinasi dengan KAI pusat.

    Feni mengatakan, pelaku pembakaran gerbong memiliki riwayat tindakan tidak terpuji sebelumnya.

    Ia menjelaskan pelaku pernah terlibat dalam beberapa insiden, termasuk vandalisme, pengganjalan rel di Bekasi dan tidak memiliki tiket saat naik kereta.

    “Memang sudah ada riwayat, dari penyelidikan yang dikembangkan, terduga (pelaku) ada indikasi sakit hati. Karena memang pernah diturunkan dari KA, nggak ada tiket,” jelasnya.

    Hingga saat ini, bangkai kereta yang terbakar masih berada di jalur stabling dan belum dipindahkan.

    Pasalnya bangkai kereta tersebut merupakan barang bukti, dan masih menjadi materi penyidikan pihak kepolisian.

    Sehingga pemindahan bangkai tersebut masih menunggu rekomendasi dan arahan dari pihak kepolisian.

    Meskipun terjadi kebakaran, pihak KAI memastikan insiden ini tidak akan memengaruhi arus mudik Lebaran 2025.

    Pihaknya sudah menyiapkan 36 perjalanan KA per hari. Terdiri dari 25 perjalanan KA reguler, 7 KA tambahan jarak jauh, 3 KA motis, dan 1 KA wisata java priority.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • DPR dan Pemerintah Terus Kawal Pemenuhan Hak-hak Eks Karyawan Sritex – Halaman all

    DPR dan Pemerintah Terus Kawal Pemenuhan Hak-hak Eks Karyawan Sritex – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – DPR dan pemerintah mengawal hak-hak eks karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex.

    Komisi IX DPR bergerak cepat terkait adanya keluhan Pekerja PT Sritex diantaranya soal lambatnya pencairan BPJS  Ketenagakerjaan. Komisi IX DPR datang dengan melihat langsung proses tersebut.

    “Alhamdulillah proses tersebut telah berjalan baik Pihak BPJS Ketenagakerjaan telah melakukan beberapa perbaikan diantaranya penambahan petugas dan dipastikan sebelum lebaran semua proses selesai, termasuk Jaminan Kehilangan Pekerjaan yang oleh Presiden RI Bapak Prabowo nilainya dinaikkan sehingga Pekerja merasa sangat senang,” kata Anggota Komisi IX, Obon Tobroni Sabtu (15/3/2025).

    Menurutnya, selain BPJS ketenagakerjaan hak-hak lain diantaranya THR, pesangon dan lain-lain akan terus dikawal.

    Terkait persoalan kepailitan PT Sritex pemerintah telah melakukan banyak langkah konkrit termasuk akan mengoperasikan kembali perusahaan tersebut dengan managemen yang baru.

    Menurutnya para mantan karyawan PT Sritex akan dipekerjakan di perusahaan yang baru tersebut. “Kami bertemu langsung dengan para mantan karyawan dan mereka antusias untuk bekerja kembali di perusahaan baru,” ujarnya.

    Namun, dirinya menyayangkan adanya provokasi berupa ajakan demo oleh kelompok yang bukan karyawan PT Stitex di tengah situasi yang sudah kondusif ini.

    “Kami menyerukan kepada semua pihak untuk sama sama berjuang memastikan pemenuhan hak karyawan PT Sritex berjalan dengan baik. Jangan ada provokasi dan penyebaran informasi bohong yang hanya akan memperkeruh situasi,” ucapnya.

    Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli buka suara terkait tindak lanjut pembayaran THR kepada karyawan PT Sritex yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

    Yassierli mengungkap, terkait pembayaran THR ini pihaknya akan bertemu dengan pihak kurator dan manajemen.

    Nantinya Yassierli akan meminta kurator untuk memaparkan terkait teknis pembayaran THR ke karyawan Sritex ini.

    Selain itu Yassierli juga berjanji untuk mendorong pihak kurator dan manajemen untuk bisa segera membayar THR karyawan Sritex.

    “Kita akan bertemu dengan kurator, dengan pihak manajemen. Kita akan bertemu, kita akan minta mereka nanti akan memaparkan.”

    “Tetapi tetap sebenarnya ini adalah domain dari kurator. Jadi kita memperjuangkannya dengan kita mendorong mereka nanti,” kata Yassierli dilansir dari Kompas TV. 

  • Lokomotif Ringsek Setelah Tabrak Truk di Kediri, Sopir Truk Lalai di Perlintasan Tanpa Palang Pintu – Halaman all

    Lokomotif Ringsek Setelah Tabrak Truk di Kediri, Sopir Truk Lalai di Perlintasan Tanpa Palang Pintu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah kecelakaan terjadi pada Senin, 10 Maret 2025, sekitar pukul 11.00 WIB, ketika lokomotif Kereta Api Kertanegara menabrak truk bermuatan pupuk di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Seketi, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.

    Truk yang terlibat, yang membawa 10 ton pupuk Phonska, mengalami kerusakan parah dan pupuk tercecer di sekitar rel.

    Kecelakaan ini mengakibatkan empat orang terluka serius, termasuk masinis dan asistennya, serta sopir dan penumpang truk.

    Kasat Lantas Polres Kediri, AKP I Made Jata Wiranegara, mengkonfirmasi bahwa kecelakaan disebabkan oleh kelalaian pengemudi truk yang tidak memperhatikan situasi sekitar.

    Dafiq Ainul Fatoni, 51 tahun, sopir truk yang mengemudikan kendaraan dengan nomor polisi AG 8154 GD, menerobos perlintasan meskipun telah diperingatkan oleh warga setempat.

    Masinis Kereta Api Kertanegara, Mas Arif Syaifudin, 33 tahun, dan asistennya, Muchammad Dhofir, 36 tahun, mengalami luka ringan akibat benturan keras saat kecelakaan terjadi.

    Para korban telah dilarikan ke Rumah Sakit Gambiran Kota Kediri dan RS Arga Husada untuk menjalani perawatan lebih lanjut.

    Sementara itu, semua penumpang KA Kertanegara dinyatakan selamat dan dapat melanjutkan perjalanan ke stasiun tujuan.

    Kecelakaan ini menyebabkan KA Kertanegara relasi Malang-Purwokerto mengalami keterlambatan hingga 150 menit dari jadwal seharusnya pukul 17.22 WIB.

    Jalur kereta sempat lumpuh, dan petugas harus melakukan evakuasi serta perbaikan jalur rel yang rusak.

    Beberapa perjalanan kereta lain, seperti KA Kahuripan, juga mengalami keterlambatan hingga 135 menit di Stasiun Kediri.

    Kejadian ini mengingatkan pentingnya keselamatan di perlintasan kereta api, terutama di lokasi tanpa palang pintu.

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Sosok Aipda H, Patwal Viral Tendang Pemotor di Puncak Bogor, Dicopot dan Diperiksa Propam – Halaman all

    Penjelasan Polisi soal Patwal yang Viral Tendang Pengendara Motor di Puncak Bogor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang anggota Patwal diduga terlibat insiden yang viral di media sosial, di mana ia terlihat menendang pengendara motor di Jalan Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat.

    Kasatlantas Polres Bogor, AKP Rizky Guntama Ganda Permana, menjelaskan, pihaknya telah menindaklanjuti kejadian tersebut.

    AKP Rizky mengungkapkan oknum anggota Patwal yang terlibat dalam video tersebut telah dipanggil dan diperiksa.

    “Setelah kami analisa anggota yang ada di dalam vidio tersebut betul anggota Satlantas Polres Bogor,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (14/3/2025).

    Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, kejadian tersebut bermula saat anggota Patwal sedang melakukan pengawalan.

    Ketika menyalip kendaraan roda dua di depannya, pengendara motor tersebut kaget lalu berbelok sedikit ke kanan dan menyenggol mobil.

    Anggota Patwal kemudian berusaha menghentikan laju motor tersebut.

    Namun, kembali terjadi senggolan.

    Pihak kepolisian menegaskan, tidak ada tindakan menendang yang dilakukan oleh anggota Patwal dalam insiden tersebut.

    “Anggota tersebut berinisiatif untuk memberhentikan motor tersebut dengan cara memepet dan tersenggol besi engine guard sampai hampir terjatuh namun tidak ditendang,” katanya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • STNK Palsu Buatan Jenderal Muda Kekaisaran Sunda Nusantara Dijual Rp 1,5 – 2,5 Juta – Halaman all

    STNK Palsu Buatan Jenderal Muda Kekaisaran Sunda Nusantara Dijual Rp 1,5 – 2,5 Juta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pria bernama Hasanudin (54) viral lantaran mengaku sebagai jenderal muda dari Kekaisaran Sunda Nusantara.

    Hasanudin ditangkap Polres Cianjur terkait kasus pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

    Buntut penangkapan Hasanudin, Polres Cianjur dituntut ganti rugi Rp 5 Triliun oleh kekaisaran sunda nusantara.

    Tak hanya itu, kelompok ini mengancam akan membubarkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    Mereka akan meratakan DKI Jakarta seperti layaknya Hiroshima dan Nagasaki di Jepang.

    Terkini Polres Cianjut tengah menelusuri aktivitas dan keberadaan dari Kekaisaran Sunda Nusantara

    “Mereka mengaku memiliki pemerintahan sendiri, serta kekuasaan dan wewenang untuk menerbitkan berbagai dokumen, termasuk STNK palsu ini,” ucap Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, Jumat (14/3/2025).

    Tono menjelaskan kelompok ini berpusat di Cicurug, Kabupaten Sukabumi, dengan struktur hierarki jabatan yang mereka tetapkan sendiri.

    “Yang kami tangkap, salah satunya berinisial H, mengaku memiliki pangkat dan jabatan sebagai jenderal muda di kekaisaran tersebut,” ujar Tono.

    “Tersangka H adalah otak dari sindikat ini. Dia menjadi pelindungnya karena punya pangkat jenderal,” terang Tono.

     

    Ada Logo Negara Kekaisaran Sunda  di STNK Palsu

    Semua bermula saat Polres Cianjur membongkar praktik pembuatan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) Palsu.

    Empat sindikat yang tertangkap mengaku mendapat perlindungan dari Negara Kekaisaran Sunda Nusantara Majelis Agung Sunda Archipelago (M.A.S.A).

    Bahkan ‘Jenderal Muda’ dari Negara Kekaisaran Sunda tersebut ikut tertangkap.

    Bisnis pembuatan STNK palsu dengan logo Negara Kekaisaran Sunda Nusantara diklaim sudah meraup untung miliaran rupiah.

    AKP Tono Listianto, menyatakan salah satu anggota sindikat tersebut mengaku memiliki jabatan tinggi di kekaisaran yang dimaksud.

    “Pengakuannya demikian, dan salah satu pelaku memiliki jabatan dan pangkat tinggi di kekaisaran itu, sebagai jenderal muda,” ujar Tono di Mako Polres Cianjur, (11/3/25) melansir Kompas.com.

    JENDERAL MUDA – Tampang Hasanudin Jenderal Muda Kekaisaran Sunda Nusantara Ditangkap Polres Cianjur Kasus Jual Beli STNK Palsu, Kamis (13/3/2025). Kini Polres Cianjur dituntun Rp 5 miliar dan NKRI diancam bakal dibubarkan. (Kompas/Tribunnews.com/ist)

    Polisi menyita sejumlah barang bukti, termasuk alat cetak, dokumen terkait klaim kekaisaran, serta STNK palsu yang diterbitkan oleh sindikat ini.

    STNK palsu tersebut mencantumkan identitas dan logo kekaisaran, menggantikan lambang resmi Kepolisian Republik Indonesia.

    “Kekaisaran ini mengklaim memiliki wewenang untuk menerbitkan berbagai dokumen, termasuk STNK,” kata Tono.

    Kasus ini masih dikembangkan untuk mengungkap kemungkinan keterlibatan pelaku lain.

    Polisi mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam mengurus dokumen kendaraan agar tidak tertipu oleh sindikat pemalsuan ini.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan cermat saat mengurus dokumen kendaraan, mengingat sindikat ini telah mencetak ribuan lembar STNK palsu yang telah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia,” ujar Tono.

     

    Tono menyebutkan, sindikat ini diketahui telah beroperasi selama lima tahun dan meraup keuntungan hingga miliaran rupiah.

    Menurut Tono, mereka mematok biaya pembuatan STNK palsu antara Rp 1,5 juta hingga Rp 2,5 juta, tergantung permintaan pelanggan.

    “Biayanya bervariasi, disesuaikan permintaan, misal apakah hanya mengganti tanggal masa berlaku, nama pemilik saja, atau mengubah seluruh keterangan pada STNK,” jelasnya.

    Selain STNK, sindikat ini juga menerima pembuatan berbagai dokumen palsu lainnya, seperti ijazah, KTP, kartu keluarga, akta kelahiran, buku nikah, BPKB, akta jual beli, hingga paspor.

    “Berdasarkan barang bukti yang kami sita, sindikat ini telah mencetak ribuan lembar STNK palsu serta berbagai dokumen lainnya,” tambah Tono.

    Saat ini, polisi masih menyelidiki aliran dana hasil kejahatan tersebut, apakah digunakan untuk kepentingan kelompok atau hanya dinikmati secara pribadi oleh para tersangka.

    “Kami masih mendalami aktivitas kelompok ini, yang mengklaim memiliki kewenangan menerbitkan dokumen dan memiliki pemerintahan sendiri,” ujar Tono.

    Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 263 Ayat 2 KUHP tentang pemalsuan surat, dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara

     

     

  • Pengakuan Fidya Kamalindah, Atlet Taekwondo Disebut Hilang 10 Tahun, Sengaja Kabur dari Ayah – Halaman all

    Pengakuan Fidya Kamalindah, Atlet Taekwondo Disebut Hilang 10 Tahun, Sengaja Kabur dari Ayah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Atlet taekwondo asal Bandung, Fidya Kamalindah, tiba-tiba muncul setelah sempat dinyatakan hilang oleh keluarganya sejak 10 tahun yang lalu atau pada 2015 silam.

    Dalam video yang diunggah di akun Instagram @ryukijanessa, Kamis (13/3/2025), perempuan berusia 30 tahun tersebut ternyata tidak hilang, tetapi sengaja kabur dari rumah orang tuanya.

    Fidya Kamalindah membantah diculik pada 2015 silam.

    Ia mengaku sengaja kabur meninggalkan rumah karena sudah tidak kuat dengan tekanan yang didapatnya dari orang tuanya.

    Orang tua Fidya Kamalindah mengaku belum mengetahui keberadaan anaknya tersebut.

    Orang tuanya menyebut Fidya meninggalkan rumah dan tak kembali pulang setelah lulus SMA pada 2015 silam.

    FIDYA KAMALINDAH HILANG – Momen Hindarto dan Khodijah mengabarkan anaknya, seorang atlet taekwondo, Fidyah Kamalindah hilang sejak 2015. Terbaru, Fidya muncul ngaku kabur dari rumah karena jadi korban kekerasan sang ayah pada Kamis (13/3/2025) (IST/ TribunJakarta.com)

    “Saya mau menanggapi pemberitaan di media sosial tentang diri saya, yang pertama terkait kasus penculikan, saya mau bilang bahwa itu adalah fitnah,” kata Fidya, sebagaimana dilihat Tribunnews pada Sabtu (15/3/2025).

    “Saya keluar dari rumah atas dasar keinginan saya sendiri yang sudah saya tahan sudah sejak lama sekali,” ujarnya.

    Fidya mengaku alasan dirinya kabur dari rumah adalah karena sejak berumur 5 tahun ia sudah mendapatkan tindakan kekerasan oleh ayahnya.

    “Kekerasan pertama yang bapak saya lakukan waktu umur saya 5 tahun. Saya pernah dijambak, ditendang, diseret oleh bapak saya sendiri,” tuturnya.

    Tindakan kekerasan tersebut masih berlanjut seiring usianya bertambah.

    Ia menduga kekerasan tersebut didapatkannya karena ambisi ayahnya yang besar terhadap dirinya untuk menghasilkan uang.

    Musabab, usaha ayah Fidya kala itu tak membuahkan hasil bahkan hingga sekarang.

    “Oleh sebab itu sejak saya kecil hanya mengandalkan saya. Yang membiayai pun salah satu pengurus taekwondo yang tinggal di rumah kami untuk membiayai kami, bahkan bukan murim bagi saya,” ujar dia.

    Hal lain yang membuat Fidya Kamalindah muak dengan sikap orang tuanya yakni ia kerap dibawa ke dukun sebelum dirinya bertanding taekwondo.

    “Setiap saya mau tanding, saya dibawa ke dukun. Dijampe-jampe, meminta air doa, mandi bunga dan itu dilakukan setiap kali saat saya mau bertanding,” kata Fidya.

    Fidya kembali menegaskan bahwa pergi dari rumah adalah keinginannya sendiri saat dirinya berusia 21 tahun.

    Kini atlet taekwondo asal Bandung tersebut telah menikah.

    Pernikahannya sendiri dilakukan di Bekasi dengan menggunakan wali hakim.

    “Setelah saya kabur dari rumah, saya ketemu laki-laki yang alhamdulillah menerima saya yang sekarang jadi suami saya,” ujarnya.

    “Saya menikah dengan beliau di bawah tangan wali hakim di Bekasi saat itu dan sekarang saya sudah punya anak,” katanya.

    (Tribunnews.com/Rakli)