Category: Tribunnews.com Regional

  • Kriminolog UI Adrianus Meliala Duga Penggerebekan Sabung Ayam di Way Kanan Perintah dari Jakarta – Halaman all

    Kriminolog UI Adrianus Meliala Duga Penggerebekan Sabung Ayam di Way Kanan Perintah dari Jakarta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung, diduga karena Polsek Negara Batin mendapat perintah langsung dari Mabes Polri di Jakarta.

    Dugaan itu disampaikan Kriminolog UI, Adrianus Meliala. Menurutnya, perintah tersebut yang membuat polisi tak lagi mengenal kompromi terhadap target yang akan digerebeknya. 

    Di sisi lain, kata Adrianus, diduga pihak kepolisian telah saling ‘tahu sama tahu’ dengan oknum TNI terkait dengan praktik judi sabung ayam di wilayah itu. 

    “Sepertinya, ada ‘power’ dari luar. Misalnya, kenapa dilakukan penyerbuan? Misalnya, mungkin arena perintah dari Jakarta (Mabes Polri). Sehingga mau enggak mau dilakukan penyerbuan tersebut agar lokasi itu segera steril,” ujar Adrianus seperti dikutip Tribun Jakarta dari Nusantara TV yang tayang pada Selasa (18/3/2025). 

    Di sisi lain, kondisi ini membuat oknum TNI yang diduga jadi beking tersebut terpojok dan merasa bahwa tak ada lagi harapan untuk berdialog dengan polisi. 

    Oknum tersebut pun memutuskan untuk memberikan perlawanan. 

    “Dari pihak yang membekingi merasa bahwa ini memang sudah gak ada harapan lagi nih, sudah serius nih polisi, betapapun ada pertemanan tapi serius nah mereka melawan,” jelasnya. 

    Berdasarkan informasi yang diketahui Adrianus, oknum TNI tersebut tanpa basa basi langsung menembak ketiga polisi tersebut di bagian vital dan dengan jarak dekat. 

    “Bayangkan ya, tembakan itu kelihatannya kalau lihat dari beberapa informasi itu tidak pakai ba bi bu itu, saat mereka turun dari mobil, langsung kemudian diadakan penembakan dari jarak dekat.”

    “Lalu arah tembakannnya fatal sekali di dahi ya, yang mana mengindikasikan ketidaksiapan dari anggota mengingat mereka baru saja datang, baru saja mulai untuk semacam pengusiran langsung mendapatkan serangan mematikan,” katanya. 

    Adrianus melihat ada kejanggalan terkait penembakan tanpa basa basi itu yang dilakukan pelaku. 

    “Jadi, menurut saya menarik nih untuk mengetahui kenapa si anggota ini memutuskan menembakkan sesuatu yang mematikan, padahal sebetulnya ada situasi mereka tahu sama tahu,” pungkasnya. 

    Seperti diberitakan, tiga anggota Polsek Negara Batin tewas ditembak saat melakukan penggerebekan judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025).

    Satu dari tiga polisi yang tewas tersebut merupakan Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Negara Batin, Iptu Lusiyanto.

    Awalnya, pada Senin siang, Polsek Negara Batin menerima informasi mengenai aktivitas judi sabung ayam di Kampung Karang Manik.

    Petugas kemudian melakukan penyelidikan.

    Setelah penyelidikan awal, sebanyak 17 personel dikerahkan untuk melakukan penggerebekan di lokasi.

    Penggerebekan dilakukan pada Senin sore, sekitar pukul 16.50 WIB dan Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto, memimpin langsung operasi tersebut.

    Situasi awal tampak normal saat tim kepolisian tiba di arena sabung ayam.

    Namun, tiba-tiba mereka diserang dengan tembakan oleh orang tak dikenal.

    Dalam insiden itu, Kapolsek Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto, dan Bripda Ghalib Surya Ganta tertembak dan meninggal dunia di lokasi.

    Jenazah ketiganya kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk diotopsi.

    Menurut hasil pemeriksaan sementara, ketiga anggota kepolisian meninggal dunia dengan luka tembak di bagian kepala.

    Usai kejadian, aparat kepolisian dan militer bergerak untuk mengusut pelaku, dan menyelidiki kemungkinan keterlibatan anggota TNI dalam insiden ini.

    Sebab sebelumnya, tersiar kabar bahwa judi sabung ayam itu merupakan milik oknum prajurit TNI.

    Penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan untuk mengungkap motif serta pihak-pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa ini.

    Dijuluki Texas

    Terdapat fakta menarik mengenai arena sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, tempat kejadian perkara (TKP) penembakan yang menewaskan 3 polisi, Senin (17/3/2025).

    Lokasi judi sabung ayam yang digerebek polisi tersebut dijuluki sebagai daerah “Texas”.

    Bukan tanpa alasan, daerah itu rupanya memang dikenal rawan tindakan kriminal dan peredaran senjata api rakitan.

    Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar mengatakan bahwa saat penggerebekan berlangsung, polisi sempat mengeluarkan senjata api dan mengeluarkan tembakan peringatan.

    Dari lokasi tempat yang sama, tembakan polisi kemudian dibalas hingga menyebabkan tiga anggota Polri tersebut tewas ditembak

    “Ada tembakan balik dari lokasi kejadian. Ini yang menjadi hal yang harus dipahami, siapa yang menembak, siapa yang gunakan senjata apa, ini masih dalam proses investigasi lapangan,” kata Eko di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Selasa (18/3/2025), dilansir dari Kompas.com.

    Eko menuturkan bahwa senjata yang digunakan untuk menembak tiga polisi tersebut hingga kini belum ditemukan.

    Tetapi, amunisi yang bersarang di tubuh korban akan dilakukan uji balistik.

    Uji balistik ini akan mengungkap sumber senjata api yang digunakan oleh pelaku.

    “Nah, yang perlu saya tambahkan sedikit, mungkin kita semua tahu bahwa daerah lokasi yang digunakan dalam sabung ayam ini, daerah yang istilahnya ‘Texas’, ‘hitam’,” jelas Eko.

    “Artinya, senjata-senjata (api) yang beredar di sana yang sudah turun-temurun kita ketahui, jadi perbincangan umum, dapat dari mana,” lanjutnya.

    Dengan demikian, Eko meminta seluruh pihak untuk bersabar dan menunggu hasil investigasi, termasuk pemeriksaan 2 oknum TNI AD yang diduga terlibat dalam penembakan ini.

    Sumber: Tribun Jakarta

  • Rizkil Watoni Curhat ke Meta AI sebelum Akhiri Hidup: Polisi Tak Terima Alasan Saya Salah Ambil HP – Halaman all

    Rizkil Watoni Curhat ke Meta AI sebelum Akhiri Hidup: Polisi Tak Terima Alasan Saya Salah Ambil HP – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Pemuda asal Desa Sesait, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), bernama Rizkil Watoni (27), memilih mengakhiri hidupnya pada Senin (17/3/2025), diduga karena depresi.

    Diduga, pemuda yang bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) ini depresi terkait tuduhan pencurian karena dirinya salah mengambil HP milik orang lain.

    Kasus pencurian yang sebenarnya sudah berakhir damai, ternyata masih diproses oleh oknum Polsek Kayangan.

    Sebelum mengakhiri hidup, Rizkil Watoni sempat curhat kepada Meta AI tentang masalahnya.

    Dalam percakapan dengan Meta AI, Rizkil Watoni menyebut anggota Polsek Kayangan tidak menerima alasannya terkait tuduhan pencurian.

    Kepada polisi, Rizkil Watoni mengaku memang salah mengambil ponsel milik orang lain, seperti yang terekam pada CCTV.

    Tetapi, menurutnya, polisi tidak menerima alasan yang ia sampaikan.

    “Saya hanya mengakui bahwa berdasarkan CCTV, memang saya yang mengambil secara tidak sadar. Namun, polisi tidak menerima alasan itu,” tulis Rizkil Watoni dalam pesan kepada Meta AI, yang ditemukan di ponselnya, dilansir Kompas.com.

    Sementara itu, ayah Rizkil Watoni, Nasruddin, menyebut kematian sang anak bukan karena mengakhiri hidup, melainkan karena tekanan dari oknum Polsek Kayangan.

    “Anak kami tidak bunuh diri, tapi dibunuh mentalnya oleh oknum aparat itu,” ujar dia, Senin malam, dikutip dari TribunLombok.com.

    Nasruddin menjelaskan, Rizkil Watoni sudah sepakat berdamai dengan pemilik HP dan memberikan uang senilai Rp2 juta.

    Tetapi, ada oknum Polsek Kayangan yang disebut terus menekan Rizkil Watoni agar membayar “uang pelicin”.

    Sebab, kisah Nasruddin, oknum itu berkata pada Rizkil Watoni, kasus dugaan pencurian HP telah berlanjut hingga ke Kejaksaan.

    Atas hal itu, Rizkil Watoni diminta membayar sebanyak Rp15 juta, yang kemudian bertambah menjadi Rp90 juta, agar tak dipenjara.

    Nasruddin pun menduga kuat sang anak depresi karena hal tersebut, hingga memutuskan mengakhiri hidup.

    “Kami telah menyelesaikan persoalan dugaan pencurian itu. Kami sudah sepakat damai dengan pemilik HP.”

    “Bahkan, kami memberikan uang sejumlah Rp2 juta untuk perdamaian itu,” urai Nasruddin.

    “Saya pikir ini (tekanan oknum polisi) yang mengakibatkan anak saya bunuh diri, karena depresi dengan tekanan oleh oknum aparat ini. Almarhum sering dihubungi lewat telepon,” jelasnya.

    Kronologi Kejadian

    Kasus dugaan yang menimpa Rizkil Watoni bermula saat ia menumpang mengisi daya ulang ponselnya di Alfamart, Jumat (7/3/2025).

    Ketika selesai, ia salah mengambil ponsel yang ternyata milik karyawan. Setelah menyadari salah ambil ponsel, Rizkil Watoni pun mengembalikannya kepada sang pemilik.

    Sayang, ia ditangkap polisi di Alfamart atas tuduhan pencurian.

    “Dia dituduh mencuri karena videonya viral. Rizkil Watoni tidak bisa melawan dan pasrah, saat itu juga ditahan di Mapolsek Kayangan,” jelas Kepala Dusun Tenggorong, Putradi, Rabu (19/3/2025).

    Di hari yang sama, para kepala dusun di Desa Sesait pun berkumpul untuk membuat surat perdamaian antara Rizkil Watoni dan karyawan Alfamart.

    Tetapi, meski karyawan Alfamart telah mencabut laporannya terhadap Rizkil Watoni pada Sabtu (8/3/2025), pemuda berusia 27 tahun itu masih diproses hukum.

    “Warga merasa heran, mengapa masih harus diproses hukum padahal masalahnya sudah selesai,” kata Putradi.

    Buntut hal itu, Rizkil Watoni memilih mengakhiri hidupnya, Senin petang, karena diduga kuat depresi.

    Terpisah, Kapolres Lombok Utara, AKBP Agus Purwanta, membantah kabar yang mengatakan ada oknum Polsek Kayangan menekan Rizkil Watoni.

    “Tidak ada, itu hanya isu. Tidak ada polisi minta uang,” bantah Agus, Selasa (18/3/2025).

    Sebagai informasi, kasus Rizkil Watoni ini memicu kemarahan massa hingga merusak Mapolsek Kayangan, Senin malam.

    Massa diketahui sempat akan mendatangi Alfamart tempat video Rizkil Watoni viral, tapi berhasil dicegah.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Pengakuan Ayah Korban Usai Penyerbuan Mapolsek Kayangan, Sebut Anaknya Ditekan Oknum Polisi

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Idham Khalid/Ahmad Wawan, Kompas.com/Fitri Rachmawati)

  • Warga Sipil Jadi Tersangka Judi Sabung Ayam, Dua Oknum TNI hingga Kini Masih Saksi – Halaman all

    Warga Sipil Jadi Tersangka Judi Sabung Ayam, Dua Oknum TNI hingga Kini Masih Saksi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Akhirnya Polda Lampung menetapkan status tersangka dalam kasus penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan yang menewaskan 3 polisi. 

    Adalah seorang warga sipil inisial Z yang ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Lampung.

    Sementara dua oknum anggota TNI yang diduga menembak 3 polisi hingga tewas statusnya masih saksi. 

    Kapolda Lampung dan Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Ujang Darwis beri penjelasan soal penetapan tersangka tersebut.

    Kenapa warga sipil lebih dulu jadi tersangka sementara oknum 2 TNI yang diduga melakukan penembakan ke 3 polisi masih saksi?

     

    Warga Sipil Inisial Z Jadi Tersangka Judi Sabung Ayam

    Polisi menetapkan Z, seorang warga sipil sebagai tersangka dalam kasus judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

    Penetapan tersangka tersebut setelah dilakukan serangkaian penyelidikan yang dilakukan oleh tim investigasi bersama yang terdiri dari TNI-Polri.

    Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika menjelaskan, dalam peristiwa tersebut ditemukan dua tindak pidana yakni perjudian sabung ayam dan pembunuhan.

    “Dari peristiwa itu, kami (tim gabungan) sepakat dibagi 2 kluster yakni perjudian sabung ayam dan peristiwa meninggalnya atau penembakan terhadap petugas yang mengakibatkan meninggal dunia,” ujar Helmy dalam konferensi pers di Polda Lampung, Rabu (19/3/2025).

    Helmy menyebutkan terkait tindak pidana perjudian, pihaknya telah menetapkan Z sebagai tersangka dengan beberapa barang bukti.

    “Untuk peristiwa pertama perjudian, kami tetapkan Z sebagai tersangka dan sudah menyita barang bukti di TKP. Di antaranya uang tunai Rp 21 juta, ayam, mobil, motor, senjata tajam jenis pisau, pakaian, taji pisau, senter kepala,” ungkapnya.

    Helmy menjelaskan, dalam kasus perjudian sabung ayam, total 14 saksi yang diperiksa. Saat ini, Z telah ditahan di Mapolda Lampung dan dijerat dengan Pasal 303 KUHP Pidana.

    Seperti diketahui, lokasi judi sabung ayam tersebut berada di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan.

    Dalam penggerebekan itu, 3 anggota Polri yakni AKP Anumerta Lusiyanto, Aipda Anumerta Petrus Apriyanto, Briptu Anumerta Ghalib gugur seusai ditembak oleh pelaku yang diduga oknum TNI.

     

    Kenapa Dua Oknum TNI Belum Tersangka?

    Dua oknum anggota TNI terduga pelaku penembakan 3 polisi di Way Kanan, Lampung, masih berstatus saksi, belum tersangka.

    Status kedua oknum TNI tersebut diungkapkan oleh Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Ujang Darwis di Polda Lampung, Rabu (19/3/2025).

    Dalam kasus ini, dua oknum anggota TNI yang telah ditahan yaitu Kopka Basarsyah yang merupakan anggota Subramil Negara Batin, dan Peltu Lubis yang menjabat sebagai Dansubramil Negara Batin.

    “Dua terduga pelaku ini statusnya sebagai saksi. Sejauh ini masih dimintai keterangan karena untuk menetapkan pelaku sebagai tersangka perlu didukung dengan barang bukti,” kata Mayjen Ujang Darwis, dikutip dari TribunLampung.co.id.

    Menurut jenderal bintang 2 tersebut, jika terbukti, kedua oknum TNI ini baru akan ditetapkan sebagai tersangka dan diproses sesuai hukum yang berlaku.

    Kopka B dan Peltu L masih ditahan di Denpom Lampung pascakejadian penembakan terhadap 3 polisi hingga tewas.

    “Sejauh ini terdapat dua oknum yang terduga pelaku sedang diamankan di Denpom Lampung untuk dilakukan proses pemeriksaan lanjutan,” kata Darwis.

     

    Kopka B ditangkap, Peltu L serahkan diri

    Anggota TNI berpangkat Kopka (Kopral Kepala) Basarsyah alias B, ditangkap di kediamannya oleh anggota PM (Polisi Militer) TNI AD, pada Selasa (18/3/2025).

    Kopka B ditangkap karena menjadi terduga penembakan tiga anggota Polda Lampung saat operasi penggerebekan judi sabung ayam di Kampung Karang Manik. Lampung

    Penangkapan dilakukan oleh tim gabungan Detasemen Polisi Militer, Kodim Way Kanan, dan jajaran Polres Way Kanan.

    POLISI TEWAS DITEMBAK – Oknum anggota TNI terduga penembak 3 polisi di Lampung sempat pamer senjata api (senpi).Personel gabungan Detasemen Polisi Militer, Kodim Way Kanan, dan jajaran Polres Way Kanan menangkap Kopka Basarsyah, satu terduga oknum TNI penembakan 3 anggota Polda Lampung saat gerebek judi sabung ayam. Viral oknum TNI terduga pelaku penembakan yang menewaskan 3 polisi di Lampung pamerkan senpi, kini pasrah saat diborgol. (Tangkapan layar YouTube KompasTv/IST)

    Dilansir melalui tayangan Kompas TV, sempat terjadi kericuhan dalam penangkapan itu karena pihak keluarga menghalangi petugas.

    Meski demikian, anggota PM (Polisi Militer) TNI AD berhasil membawa Kopka Basarsyah setelah keluarga menerima penjelasan petugas.

    Dari video amatir yang beredar, tampak pelaku yang berbadan tambun itu mengenakan kaos motif doreng hijau.

    Kerumunan semakin banyak lantaran warga datang ikut menyaksikan penangkapan itu.

    Berbeda dengan Kopka B, Peltu L telah lebih dulu menyerahkan diri.

    Setelah itu, tim gabungan melakukan penjemputan terhadap Kopka Basarsyah di kediamannya.

    Keduanya diduga terlibat dalam penembakan tiga anggota polisi yang kala itu sedang melakukan penggerebekan judi sabung ayam

     

    20 Unit Mobil dan 12 Selongsong Peluru Ada di Lokasi Sabung Ayam Lampung TKP Gugurnya 3 Polisi

    Sejumlah barang bukti ditemukan di sekitar lokasi penggerebekan sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

    Diketahui, tiga anggota polisi tewas ditembak dalam operasi penggerebekan judi sabung ayam pada Senin (16/3/2025), di Way Kanan.

    Paska kejadian, sebanyak 20 unit mobil beragam merek tertinggal di TKP dan menjadi barang bukti.

    Di antaranya Toyota Innova abu-abu BE139*ALN, Daihatsu Terios putih G131*AN, Pajero Sport BE104*ASC, Toyota Avanza Hitam BG130*ND, hingga Daihatsu Sigra BG198*YH.

    Puluhan mobil tersebut, ada yang ada di dalam dan luar areal gelanggang.

    Dikutip dari Tribun Lampung, terlihat banyak bekas air mineral, kandang ayam hingga kayu tempat ayam diadu berserakan di lokasi kejadian gelanggang sabung ayam, Rabu (19/3/2025).

    Kemudian, warung milik penjual makanan diobrak-abrik hingga berserakan.

    Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan memasang garis polisi. 

    BARANG BUKTI MOBIL – Mobil yang diduga merupakan barang bukti pasca judi sabung ayam masih ada di dekat gelanggang, Rabu (19/3/2025). Sebelumnya, tiga anggota polisi tewas ditembak dalam operasi penggerebekan judi sabung ayam pada Senin (16/3/2025), di Way Kanan, Lampung. (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)

    Sebelumnya, sebanyak 12 selongsong peluru juga ditemukan di lokasi judi sabung ayam, lokasi penembakan tiga polisi Lampung. 

    Lokasi kejadian perkara (TKP) tersebut, terletak di tengah perkebunan karet di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin. 

    TKP ini merupakan lokasi tewasnya tiga anggota polisi Polda Lampung, yaitu AKP (anumerta) Lusiyanto, Aipda (anumerta) Petrus Apriyanto, dan Briptu (anumerta) Ghalib Surya Ganta. 

    Kapolda Lampung Inspektur Jenderal (Irjen) Helmy Santika, menjelaskan pihaknya bersama Pomdam Sriwijaya, Korem 043 Garuda Hitam, dan Polres Way Kanan telah melakukan olah TKP pada Selasa (18/3/2025).

    “Ini adalah lokasi yang diduga sebagai TKP,” ungkap Helmy dalam keterangan pers yang disampaikan melalui video oleh Humas Polda Lampung.

    Dalam hasil olah TKP ditemukan sejumlah barang bukti, termasuk ayam, sepeda motor, dan mobil.

    “Faktanya di sini ada, kita mendapatkan 12 selongsong peluru,” jelas Helmy. 

    Kapolda Lampung menyatakan, hasil temuan, khususnya selongsong peluru, akan diidentifikasi oleh laboratorium forensik.

    “Informasi juga sudah ada mengukur arah tembakan. Ini akan dianalisis lebih mendalam oleh tim, kita kaitkan dengan alat bukti dan petunjuk lain,” katanya. 

    (tribun network/thf/TribunLampung.com)

  • Kantor BP Batam Digeledah Terkait Revitalisasi Pelabuhan Batuampar, Ini Penjelasan Polisi – Halaman all

    Kantor BP Batam Digeledah Terkait Revitalisasi Pelabuhan Batuampar, Ini Penjelasan Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BATAM –  Polda Kepri menggeledah sebuah ruangan di kantor BP Batam terkait penyidikan dugaan tindak pidana pendalaman laut di Pelabuhan Batuampar, Rabu (19/3/2024).

    Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Kepri, Kombes Silvester Mangombo Marusaha Simamora mengatakan hingga saat ini tidak ada pegawai BP Batam yang ditangkap.

    “Ini baru pemenuhan kelengkapan penyidikan,” kata Dirkrimsus Polda Kepri, Rabu (19/3/2025).

    Dia juga memastikan kegiatan yang dilakukan hanya mencari barang bukti lainnya dalam penyidikan kasus tindak pidana dugaan korupsi revitalisasi Pelabuhan Batuampar.

    Sementara Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol. Zahwani Pandra Arsyad mengatakan sudah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus tersebut.

    “Beberapa pihak sudah kami mintai keterangan untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut,” ujar Zahwani.

    Zahwani menjelaskan bahwa proses penyelidikan dan penyidikan dilakukan secara profesional dengan menggunakan metode Scientific Crime Scene Investigation (SCI) atau Penyelidikan Tindak Pidana Secara Ilmiah.

    Termasuk, terus mengumpulkan alat bukti guna memastikan adanya unsur perbuatan melawan hukum dalam proyek tersebut.

    Proses Penyidikan

    Selain menggeledah kantor BP Batam di kawasan Batam Center, masih pada hari yang sama, Rabu, (19/3/2025) pukul 07.00 WIB, penyidik Polda Kepri menggeledah satu unit rumah di Perumahan Sukajadi.

    Serta satu unit rumah di Perumahan Rajawali Bandara.

    Pada pukul 11.30 WIB, polisi menggeledah Kantor BP Batam, yaitu di Ruang Kerja Pusrenpros dan Ruang Kerja Bagian Layanan Pengadaan BP Batam.

    Sampai saat ini hasil dari penggeledahan tersebut penyidik Ditreskrimsus masih memeriksa dan meneliti dokumen dokumen.

    “Status perkara saat ini telah memasuki tahap penyidikan, dan SPDP telah dikirimkan ke Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau atas nama 7 terlapor. Sebanyak 75 saksi telah diperiksa dalam perkara ini,” bebernya.

    Selanjutnya, tim penyidikan akan meminta bantuan teknis kepada beberapa ahli, termasuk meminta perhitungan kerugian negara kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.

    Penting untuk dicatat, meskipun proses penyidikan telah berjalan intensif dan penggeledahan telah dilakukan di beberapa lokasi. 

    Hingga saat ini belum ada satu orang pun   yang ditetapkan sebagai tersangka atau dilakukan penahanan.

    Penyidik Ditreskrimsus Polda Kepri masih fokus pada pengumpulan bukti-bukti yang kuat dan mendalam sebelum mengambil langkah-langkah selanjutnya.(TribunBatam.id/*)

    Penulis: Pertanian Sitanggang

  • Kesaksian Tersangka Perjudian Soal 3 Polisi Tewas Ditembak di Lampung, Oknum TNI Bawa Laras Panjang – Halaman all

    Kesaksian Tersangka Perjudian Soal 3 Polisi Tewas Ditembak di Lampung, Oknum TNI Bawa Laras Panjang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi menetapkan seorang warga sipil berinisial Z sebagai tersangka perjudian sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

    Z datang ke arena sabung ayam yang menjadi lokasi gugurnya tiga polisi setelah menerima undangan dari Kopka Basarsyah melalui media sosial.

    Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika mengatakan penetapan tersangka ini setelah dilakukan serangkaian penyelidikan yang dilakukan tim join investigasi yang terdiri dari TNI-Polri.

    Helmy menjelaskan, dalam peristiwa di Lampung tersebut ada dua tindak pidana yakni perjudian sabung ayam dan pembunuhan.

    “Dari peristiwa itu, kami (tim gabungan) sepakat dibagi 2 kluster yakni perjudian sabung ayam dan peristiwa meninggalnya atau penembakan terhadap petugas yang mengakibatkan meninggal dunia,” ujar Helmy dalam konferensi pers di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025).

    Helmy menyebutkan untuk tindak pidana perjudian, pihaknya telah menetapkan Z sebagai tersangka dengan beberapa barang bukti.

    “Untuk peristiwa pertama perjudian, kami tetapkan Z sebagai tersangka dan sudah menyita barang bukti di TKP. Di antaranya uang tunai Rp 21 juta, ayam, mobil, motor, senjata tajam jenis pisau, pakaian, taji pisau, senter kepala,” katanya.

    Helmy menjelaskan, dalam kasus perjudian sabung ayam, total 14 saksi yang diperiksa.

    Saat ini, Z telah ditahan di Mapolda Lampung dan dijerat dengan Pasal 303 KUHP Pidana.

    Kesaksian Z Terkait Kasus Penembakan 3 Polisi

    Terkait kasus penembakan yang menewaskan tiga polisi, Z pun mengaku melihatnya langsung.

    Irjen Helmy Santika, mengatakan, empat saksi mata, salah satunya berinisial Z mengungkapkan bahwa ia melihat langsung seorang prajurit TNI menembak tiga anggota polisi di arena sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung, pada Senin (17/3/2025).

    Namun, Helmy tidak menjelaskan siapa yang melakukan penembakan.

    Saksi Z juga melihat dua anggota TNI yakni Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah membawa senjata api laras panjang serta senjata yang diselipkan di pinggang.
     
    “Lalu empat orang dari 13 anggota polisi yang melakukan penggerebekan juga melihat oknum itu menembak dengan senjata laras panjang,” kata Helmy. 

    Helmy mengatakan, jarak tembak antara pelaku dengan korban sangat dekat, berkisar antara 6 hingga 13 meter.

    “Ada yang menyebut jarak 6 meter dan ada yang menyebut 13 meter,” kata Helmy.

    Sekadar informasi Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto, serta dua anggotanya, Bripka Petrus Apriyanto dan Bripka M. Ghalib Surya Ganta meninggal dunia setelah ditembak saat menggerebek lokasi judi sabung ayam.

    Belakangan dua anggota TNI pun diamankan Denpom 23 Lampung.

    Keduanya terduga pelaku penembakan masing-masing atas nama Peltu Lubis selaku Dansubramil Negara Batin, dan Kopka Basarsyah selaku anggota Subramil Negara Batin.

    (Tribunnews.com/ tribunlampun.co.id/ Riyo Pratama/ kompas.com)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Polda Lampung Tetapkan Satu Tersangka dalam Kasus Sabung Ayam di Way Kanan

  • YFMG Bangun Wisma Purna Karya Wujud Penghormatan Atas Dedikasi Romo Senior Keuskupan Atambua NTT – Halaman all

    YFMG Bangun Wisma Purna Karya Wujud Penghormatan Atas Dedikasi Romo Senior Keuskupan Atambua NTT – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Yayasan Felix Maria Go (YFMG) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung Keuskupan Atambua dengan membangun Wisma Purna Karya kedua.

    Pembangunan ini menjadi bentuk nyata kepedulian YFMG terhadap para romo yang telah purna bakti.

    Yonetha Go, salah satu Direktur YFMG, menyampaikan, kasih di tanah Timor tidak berakhir dengan waktu, tetapi terus hidup melalui setiap karya yang dilakukan.

    “Wisma Purna Karya bukan sekadar bangunan namun merupakan warisan cinta yang tulus,” ujar Yonetha Go dalam keterangan tertulis, Rabu (19/3/2025).

    Yonetha mengaku bahagia bisa membantu para romo yang telah mengabdikan hidupnya. Kini saatnya kita memberikan tempat yang layak untuk mereka.

    “Saya turun langsung ke lapangan untuk memastikan pembangunan wisma berjalan dengan baik,” katanya.

    Pembangunan Wisma Purna Karya kedua ini terdiri dari empat kamar tidur, satu kamar doa, ruang makan, dapur, serta satu kamar untuk perawat.

    Dimulai sejak awal Maret 2024, kini proyek tersebut telah mencapai 90 persen penyelesaian.

    “Kami memastikan bahwa fasilitas di wisma ini nyaman dan ramah bagi para romo, termasuk menyediakan akses kursi roda agar mereka dapat tinggal dengan lebih baik,” ujar Yonetha.

    Wisma Purna Karya ini berlokasi di Jalan Raya Atambua, Naekasa, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Keberadaannya menjadi simbol penghormatan dan apresiasi atas dedikasi para romo senior yang telah mengabdi sepanjang hidupnya.

    Ketua YFMG, Fransiscus Go, menyampaikan rasa harunya atas kesempatan untuk terus mendukung Keuskupan Atambua.

    “Yayasan Felix Maria Go adalah wujud nyata kasih Papa Felix Go dan Mama Maria Goreti Yap. Kami berkomitmen untuk terus mendukung karya pastoral di Keuskupan Atambua,” katanya.

    Sebelumnya, YFMG telah membangun Wisma Purna Karya pertama yang diresmikan pada 22 Oktober 2011 oleh Uskup Dominikus Saku. Wisma ini menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi para romo yang telah menyelesaikan tugas pelayanannya.

    Pembangunan Wisma Purna Karya kedua juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk keluarga besar Go dan para donatur, khususnya sahabat-sahabat Fransiscus Go.

    Bantuan yang diberikan sangat berharga dalam mewujudkan wisma ini sebagai rumah yang layak bagi para romo yang telah mengabdikan hidupnya.

    Felix dan Maria, pasangan yang dahulu memiliki Toko “Sembilan Jaya” di Kefamenanu, dikenal atas kepeduliannya terhadap masyarakat sekitar.

    Bahkan di masa-masa sulit, mereka tetap berbagi dengan sesama. Semangat kepedulian ini kini diteruskan oleh kelima belas anak mereka melalui YFMG.

    Sejak berdiri pada tahun 2012, YFMG telah banyak berkontribusi dalam berbagai program sosial, seperti bakti sosial untuk ibu hamil dan menyusui, donasi rutin bagi panti asuhan, pemberian beasiswa kepada anak-anak di NTT, serta pendampingan bagi pelaku UMKM.

    Selain itu, YFMG juga aktif dalam pengembangan infrastruktur keagamaan dan sosial yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

    Melalui pembangunan Wisma Purna Karya ini, YFMG berharap dapat menginspirasi masyarakat luas untuk terus berbagi dan peduli terhadap mereka yang telah mengabdikan hidupnya dalam pelayanan keagamaan dan sosial. (Eko Sutriyanto)
     

     

  • Polisi Tetapkan Satu Tersangka Kasus Judi Sabung Ayam di Way Kanan Lampung – Halaman all

    Polisi Tetapkan Satu Tersangka Kasus Judi Sabung Ayam di Way Kanan Lampung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG – Polisi menetapkan Z, seorang warga sipil sebagai tersangka dalam kasus judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

    Penetapan tersangka tersebut setelah dilakukan serangkaian penyelidikan yang dilakukan oleh tim investigasi bersama yang terdiri dari TNI-Polri.

    Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika menjelaskan, dalam peristiwa tersebut ditemukan dua tindak pidana yakni perjudian sabung ayam dan pembunuhan.

    “Dari peristiwa itu, kami (tim gabungan) sepakat dibagi 2 kluster yakni perjudian sabung ayam dan peristiwa meninggalnya atau penembakan terhadap petugas yang mengakibatkan meninggal dunia,” ujar Helmy dalam konferensi pers di Polda Lampung, Rabu (19/3/2025)..

    Helmy menyebutkan terkait tindak pidana perjudian, pihaknya telah menetapkan Z sebagai tersangka dengan beberapa barang bukti.

    “Untuk peristiwa pertama perjudian, kami tetapkan Z sebagai tersangka dan sudah menyita barang bukti di TKP. Di antaranya uang tunai Rp 21 juta, ayam, mobil, motor, senjata tajam jenis pisau, pakaian, taji pisau, senter kepala,” ungkapnya.

    Helmy menjelaskan, dalam kasus perjudian sabung ayam, total 14 saksi yang diperiksa. Saat ini, Z telah ditahan di Mapolda Lampung dan dijerat dengan Pasal 303 KUHP Pidana.

     Seperti diketahui, lokasi judi sabung ayam tersebut berada di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan.

    Dalam penggerebekan itu, 3 anggota Polri yakni AKP Anumerta Lusiyanto, Aipda Anumerta Petrus Apriyanto, Briptu Anumerta Ghalib gugur seusai ditembak oleh pelaku yang diduga oknum TNI.

    (Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama)

     

  • Kemenhut Tak Terlibat Penanaman Ganja di Kawasan TNBTS, Raja Juli: Staf Kami Paling Menanam Singkong – Halaman all

    Kemenhut Tak Terlibat Penanaman Ganja di Kawasan TNBTS, Raja Juli: Staf Kami Paling Menanam Singkong – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus penemuan ladang ganja di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Desa Argosari, Kecamatan Senduro terungkap setelah adanya larangan menerbangkan drone yang ramai di media sosial.

    Menanggapi kabar tersebut, Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Rudijanta Tjahja buka suara.

    Pihaknya menepis anggapan yang mengaitkan tarif penggunaan drone dengan penemuan ladang ganja.

    Dalam pernyataan resmi yang diterima, Rudijanta menjelaskan larangan menerbangkan drone di kawasan TNBTS telah diberlakukan sejak 2019.

    Aturan tersebut tercantum dalam standar operasional prosedur (SOP) Nomor.SOP.01/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/4/2019 tentang Pendakian Gunung Semeru di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

    Dalam aturan tersebut, tertulis larangan penggunaan drone bertujuan agar para pendaki tetap fokus selama perjalanan.

    Pihaknya juga menegaskan, lokasi ladang ganja di sekitaran Bromo berada cukup jauh dari kawasan wisata.

    “Lokasi tersebut (temuan ganja) berada di sisi timur Kawasan TNBTS. Sedangkan Wisata Gunung Bromo berada di sisi barat dengan jarak sekitar 11 kilometer. Serta jalur pendakian Gunung Semeru berada di sisi selatan dengan jarak sekitar 13 kilometer,” katanya. 

    Sementara itu, Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni mengatakan bahwa staf di lingkup Kementerian Kehutanan dan taman nasional tidak ada yang menanam ganja di kawasan TNBTS.

    Ia menekankan bahwa stafnya lebih memilih menanam singkong daripada ganja.

    “Inshaallah staf kami tidak ada yang menanam yang begitu (ganja), paling menanam singkong,” kata Menhut Raja saat ditemui di Jagat Satwa Nusantara, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Selasa (18/3/2025).

    Ia juga menegaskan, penutupan wilayah dan pembatasan penggunaan drone di Taman Nasional tidak ada kaitannya dengan ditemukannya ladang ganja di Bromo. 

    “Itu tidak terkait dengan penutupan taman nasional, kan isunya sengaja ditutup supaya tanam ganjanya tidak ketahuan. Justru drone yang dimiliki oleh teman-teman Taman Nasional yang menemukan titiknya,” jelas Raja Juli, dikutip dari Kompas.com.

    Kementerian Kehutanan (Kemenhut) mengungkapkan, ladang ganja di TNBTS pertama kali ditemukan pada September 2024.

    Kasus penemuan ganja telah memasuki persidangan

    Sidang kasus penemuan ganja di kawasan TNBTS tersebut digelar oleh Pengadilan Negeri (PN) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (18/3/2025).

    Dalam kasus ini melibatkan empat terdakwa. Mereka adalah Bambang, Ngatoyo, Tomo, dan Tono. 

    Namun, Ngatoyo meninggal dunia akibat sakit saat proses persidangan berlangsung. 

    Keempat terdakwa tersebut diketahui merupakan warga Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. 

    Saat ini, pihak kepolisian tengah memburu seorang warga bernama Edy. Namanya beberapa kali kerap disebut dalam persidangan oleh para terdakwa.

    Edy diduga sebagai aktor intelektual penanaman ganja di wilayah tersebut.

    Kini nama Edy telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

    Salah satu terdakwa, Bambang, mengatakan bahwa Edy merayunya dengan upah Rp 150 ribu agar mau bekerja di ladang ganja tersebut.

    “Saya dijanjikan upah Rp 150 ribu per hari oleh Edy,” ujar Bambang di hadapan majelis hakim yang diketuai Redite Ika Septiana, dilansir dari Surya.co.id.

    Bambang mengutarakan dirinya diberi tugas oleh Edy untuk merawat tanaman ganja di lokasi yang telah ditentukan.

    Di hadapan majelis hakim, ia mengakui bahwa keterampilan menanam ganja diperolehnya langsung dari Edy, yang saat ini berstatus sebagai buronan.

    “Cara menanam memupuk semua diberitahu. Setiap ke lokasi itu bawa pupuk,” bebernya.

    Saat ditanya mengenai keberadaan Edy, Bambang menyatakan bahwa ia tidak mengetahuinya.

    Kepada majelis hakim, Bambang mengungkap ciri-ciri fisik sang pelaku utama.

    Edy diketahui sehari-hari bekerja sebagai petani sekaligus pedagang sayuran. Ia merupakan penduduk Dusun Pusung Duwur.

    “Edy orangnya (berkulit) putih, berkumis,” jelasnya singkat.

    Sedangkan, terdakwa Tomo menuturkan alasan dirinya tergiur masuk dalam sindikat ladang ganja karena ekonomi.

    Karena penghasilannya sebagai petani tidak mencukupi, ia akhirnya memutuskan untuk menerima tawaran dari Edy.

    “Kalau saat panen upah yang dijanjikan mencapai Rp 4 juta setiap kali panen,” beber Tomo.

    Senada dengan 2 terdakwa lainnya, terdakwa Tono dengan tegas menyatakan bahwa upah yang dijanjikan tak pernah ia terima hingga akhirnya ia ditangkap oleh polisi.

    “Sampai sekarang saya tak pernah menerima upah. Seperti semuanya diperdaya saja oleh Edy,” tutur Tono.

    Para terdakwa mengaku tidak menyadari bahwa ladang ganja tempat mereka bekerja atas arahan Edy berada di kawasan konservasi TNBTS.

    “Selama ini bebas masuk keluar hutan tak ada penjagaan,” ujar para terdakwa.

    Sementara itu, Hakim Ketua Redite Ika Septiana menyarankan agar sketsa wajah pelaku utama yang masih buron disebarluaskan di wilayah Desa Argosari.

    “Foto Edy ini bisa dipasang di pintu-pintu masuk desa (Argosari),” pesan Redite.

    Di sisi lain, sidang lanjutan terkait kasus ladang ganja di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Lumajang, Jawa Timur, akan digelar pada dua pekan mendatang.

    Sidang berikutnya akan berkonsentrasi pada pemeriksaan saksi, termasuk keluarga para terdakwa serta pihak-pihak yang berkaitan dengan kasus ini.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Sosok Dalang Ladang Ganja di Taman Nasional Bromo Masih DPO, Terdakwa Petani Semua, Ini Pengakuannya 

    (Tribunnews.com/Falza) (Surya.co.id/Erwin Wicaksono) (Kompas.com/Suci Wulandari Putri Chaniago)

  • Wanita di Bogor Nangis Curhat ke Damkar, Tertipu saat Belanja Online – Halaman all

    Wanita di Bogor Nangis Curhat ke Damkar, Tertipu saat Belanja Online – Halaman all

    Wanita bernama Putri asal Bojonggede, Bogor curhat ke Damkar setelah tertipu saat belanja online.

    Tayang: Rabu, 19 Maret 2025 21:28 WIB

    Istimewa via TribunnewsBogor.com

    CURHAT KE DAMKAR – Seorang wanita bernama Putri curhat ke petugas Damkar Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar) karena diduga tertipu saat melakukan transaksi jual beli di online shop. Berikut duduk perkaranya dan alasan korban curhat ke petugas Damkar. Putri mendatangi Damkar pada Rabu (19/3/2025). 

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang wanita bernama Putri, asal Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengalami nasib malang setelah diduga tertipu saat berbelanja di salah satu platform e-commerce terbesar di Asia Tenggara.

    Kejadian ini membuatnya merasa sangat tertekan, hingga ia memutuskan untuk mengadu ke kantor Damkar Kabupaten Bogor.

    Putri, yang masih duduk di bangku kuliah, mendatangi kantor Damkar pada Rabu (19/3/2025).

    Di sana, ia diterima dengan baik oleh petugas yang mendengarkan keluh kesahnya.

    “Tadi bertemu dengan salah satu anggota dan menyampaikan keluh kesah, bahwasanya beliau tertipu salah satu akun jual beli online,” ujar Komandan Regu 1 Damkar Kabupaten Bogor, Arman Riyanto, Rabu (19/3/2025).

    Dalam video yang beredar, Putri terlihat mengenakan kerudung hitam dan kacamata, menangis tersedu-sedu saat menceritakan pengalamannya.

    “Memamg kondisinya mungkin butuh temen berkeluh-kesah. Intinya dia pengen curhat, tapi bingung harus ke mana, akhirnya dia melaporkan kejadian tersebut ke Damkar,” ungkapnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Murid SD di Indramayu Diduga Dibully Gurunya Gegara Belum Bayar Buku Rp120 Ribu – Halaman all

    Murid SD di Indramayu Diduga Dibully Gurunya Gegara Belum Bayar Buku Rp120 Ribu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang murid SD di Kecamatan Indramayu, Jawa Barat berinisial IA, diduga menjadi korban perundungan oleh oknum guru di sekolahnya.

    Kasus ini berawal dari ketidakmampuan IA untuk membayar buku pelajaran senilai Rp120.000.

    Akibat perundungan yang dialaminya, IA kini mengalami trauma dan enggan untuk berangkat ke sekolah.

    Orang tua IA, Marwaeni melaporkan kejadian ini ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Indramayu, Rabu (19/3/2025).

    “Anak saya ini selalu ngomong ke saya, ‘Mamah, saya gak mau sekolah. Kalau saya sekolah, selalu dimarahin, saya gak mau sekolah’,” ungkap Marwaeni dalam rekaman video yang diterima Tribuncirebon.com.

    Marwaeni menjelaskan bukan hanya sekali dua kali anaknya dimarahi oleh gurunya.

    Perundungan semakin parah ketika teman-teman IA ikut mem-bully dirinya.

    Marwaeni menuturkan, anaknya kerap dimarahi gurunya sejak ada wartawan yang mencoba mengkonfirmasi pihak sekolah soal dugaan pungutan liar atau pungli.

    Pihak sekolah diduga memungut uang dari murid untuk patungan guna sarana prasarana sekolah.

    “Beliau nuduh saya yang ngelaporin ke wartawan, padahal saya gak pernah tahu masalah itu,” tambah Marwaeni.

    Meskipun Marwaeni berniat untuk membayar uang buku tersebut, ketika ia tiba di sekolah, IA malah diteriaki di depan teman-temannya mengenai tunggakan tersebut.

    Merasa tindakan tersebut sudah keterlaluan, Marwaeni memutuskan untuk melaporkan masalah ini ke Disdikbud Indramayu.

    Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Pembinaan SD Disdikbud Indramayu, Untung Aryanto, membenarkan adanya laporan tersebut.

    Untung menyebut ia sendiri yang menerima laporan dari orang tua IA. Hanya saja, Disdikbud Indramayu belum bisa menyimpulkan masalah yang terjadi.

    Disdikbud Indramayu berencana untuk mengkonfirmasi kebenaran kejadian ini ke pihak sekolah.

    “Adanya laporan ini tentu akan kita tindaklanjuti,” tambahnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).