Category: Tribunnews.com Regional

  • Detik-detik Anak Bacok Ibu di Subang, Pelaku dan Korban Sempat Berebut Golok – Halaman all

    Detik-detik Anak Bacok Ibu di Subang, Pelaku dan Korban Sempat Berebut Golok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus pembacokan yang melibatkan anak terhadap ibu kandungnya di Desa Kalijati Barat, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, Jawa Barat, mengguncang warga setempat.

    Kejadian tersebut berlangsung pada Sabtu (3/5/2025) malam ketika pelaku, FM, melihat ibunya keluar dari kamar mandi.

    Menurut keterangan Ainil (21), kakak pelaku, insiden bermula saat ia sedang bermain ponsel dan melihat ibunya keluar dari kamar mandi.

    FM, yang saat itu menenteng golok, tiba-tiba menyerang ibunya setelah sempat terjadi perebutan golok di antara mereka.

    “Awal mulanya saya lagi main HP, mamah saya abis dari kamar mandi, kemudian lihat adik saya bawa golok.”

    “Tadinya golok mau diambil sama mamah saya, tidak tahu kenapa ketika disamperin ke kamar, adik saya tiba-tiba baca ayat kursi, Allahu Akbar, dan Bismillah lalu nyerang mamah,” ungkap Ainil.

    Setelah serangan itu, Ainil berlari keluar untuk meminta tolong.

    Warga yang mendengar teriakan segera berdatangan dan berhasil mengamankan FM, sehingga ibunya, yang terkapar dengan luka bacokan di kepala, bisa diselamatkan.

    Warga segera membawa korban ke rumah sakit menggunakan mobil.

    Tak lama setelah itu, mereka melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kalijati.

    Polisi pun datang dan mengamankan FM untuk menjalani pemeriksaan.

    Polisi juga memasang garis polisi di lokasi kejadian dan meminta keterangan dari beberapa saksi, termasuk Ainil.

    Setelah pemeriksaan, pihak kepolisian berencana memeriksakan kondisi kejiwaan FM ke psikiater.

    Ainil menjelaskan, perilaku FM mulai berubah setelah perceraian orang tua mereka.

    Sejak saat itu, FM tampak tidak stabil dan sering terlibat konflik dengan ibunya.

    “Semenjak perceraian mamah sama bapa saya, dari SD sampai SMP dia stabil aja kayak anak-anak lainnya normal.”

    “Tapi semenjak orang tua pisah terus dibawa bapa, dan di saat adik saya balik lagi bersama mamah, jadi ada tingkah-tingkah aneh kayak gitu,” tambah Ainil.

    Konflik antara FM dan ibunya juga dipicu oleh masalah sepele terkait pembelian ponsel dari hasil penjualan ayam.

    “Awalnya, pelaku sudah dibeliin HP dari hasil penjualan ayam, lalu setelah hasil penjualan ayam nya tersebut di belikan HP, sisa ayam yang masih ada,” ucapnya.

    Sesuai perjanjian mamah dengan adik saya, sisa ayam tersebut nantinya buat makan sehari-hari, namun adik saya ini, malah menjual lagi ayam sisa ini.

    “Disinilah awalnya mamah dan adik saya sering konflik, hingga puncaknya semalam dan sebelumnya juga sudah sering di nasehati sama mamah saya namun adik saya selalu melawan dan tidak mau dengar nasehat mamah,” pungkasnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Jawaban Gus Miftah soal Polemik Prambanan Bersholawat: Digelar di Zona 3 Candi Sewu 10 Mei 2025 – Halaman all

    Jawaban Gus Miftah soal Polemik Prambanan Bersholawat: Digelar di Zona 3 Candi Sewu 10 Mei 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA – Tokoh agama Gus Miftah buka suara terkait polemik Prambanan Bersholawat yang akan digelar pada 10 Mei 2025.

    Ia menegaskan acara itu digelar di Zona 3 Candi Sewu, tepatnya lapangan utara yang berada di luar kompleks utama.

    Lokasi acara tidak berlangsung di area utama Candi Prambanan

    “Acara ini digelar jauh dari tempat umat Hindu biasa menggelar acara keagamaan,” ujarnya kepada TRIBUNNEWS.COM pada Minggu (4/5/2025).

    CANDI PRAMBANAN – Zona 3 Candi Sewu di Klaten, lokasi acara Prambanan Bersholawat yang menuai polemik publik.
     (Everything Everywhere)

    Polemik mencuat usai beredarnya flyer kegiatan yang memuat gambar Candi Prambanan, sehingga memunculkan persepsi acara digelar di situs suci umat Hindu.

    Sebuah akun di platform X, GL Hindu, menyuarakan keberatan, menilai kegiatan tersebut kurang elok jika dilakukan secara masif di situs bersejarah.

    Menanggapi hal ini, Gus Miftah menjelaskan dirinya hanya bertindak sebagai pengisi acara dan pengarah panitia yang berasal dari komunitas motor CB.

    Acara akan diisi dengan sholawat, pengajian, dan kontes motor.

    Menurutnya, acara ini merupakan wujud persatuan bangsa dalam bingkai keberagaman, bukan untuk menyinggung keyakinan pihak lain.

    “Saya ingin mengembalikan semangat Bhineka Tunggal Ika. Sudah saatnya kita bersatu, menyambung silaturahmi dan menjaga keutuhan bangsa,” ujarnya.

    Pihak pengelola, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (PT TWC), menyatakan acara berada di luar kawasan inti candi, dan telah berkoordinasi dengan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Klaten serta pemangku kepentingan lainnya.

    “Kami harap kegiatan ini tetap menjunjung etika serta menghormati nilai luhur Situs Warisan Dunia, sekaligus memberi dampak positif bagi pariwisata dan kerukunan antarumat beragama,” kata Destantiana Nurina, Pgs Corporate Secretary PT TWC.

    Gus Miftah rencananya akan menggelar konferensi pers pada 5 Mei 2025 bersama para tokoh lintas agama.

    Apa pendapat Anda? Berikan komentar Anda di bawah dan bagikan artikel ini jika Anda menginginkan orang lain untuk membacanya.

    Akses Tribunnnews.com di Google News atau WhatsApp Channel Tribunnews.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Jejak AKBP Oloan Siahaan, Kapolres Belawan yang Jadi Korban Tawuran dan Pernah Bongkar BBM Ilegal – Halaman all

    Jejak AKBP Oloan Siahaan, Kapolres Belawan yang Jadi Korban Tawuran dan Pernah Bongkar BBM Ilegal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BELAWAN – AKBP Oloan Siahaan, Kapolres Belawan yang baru-baru ini menjadi korban tawuran di Tol Belmera, mencatatkan berbagai aksi tegasnya, termasuk berhasil membongkar kasus penimbunan ribuan liter BBM subsidi.

    Tawuran di Tol Belmera: Kapolres Belawan Jadi Korban

    Pada Minggu (4/5/2025), AKBP Oloan Siahaan, Kapolres Belawan, mengalami serangan brutal oleh sekelompok pemuda di Jalan Tol Belmera, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara.

    Para pelaku tawuran melempar batu, petasan, mengayunkan klewang, dan bahkan menembakkan mercon kepada Oloan Siahaan yang sedang berada dalam mobil dinasnya.

    Dalam ancaman terhadap keselamatan nyawanya, Oloan Siahaan terpaksa melepaskan tembakan peringatan dan menembak kaki pelaku yang agresif.

    Dua remaja berinisial MS (15) dan B (15) yang terkena tembakan dilarikan ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan medis.

    Tindak Tegas dalam Penegakan Hukum: Bongkar Kasus Penimbunan BBM

    Sebelum insiden ini, AKBP Oloan Siahaan sudah dikenal publik karena aksinya yang berani dalam memberantas kejahatan.

    Salah satu tindakan tegasnya adalah berhasil mengungkap kasus penimbunan BBM bersubsidi saat menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Kapuas Hulu.

    Pada kasus itu, Oloan Siahaan bersama timnya berhasil menyita sekitar 7.873 liter BBM yang disimpan secara ilegal, dengan tiga pelaku yang kemudian ditangkap dan diproses secara hukum.

    Berikut adalah beberapa jabatan yang pernah dijabat oleh AKBP Oloan Siahaan di Polda Sumatera Utara:

    Koorspripim Polda Sumatera Utara

    Kasat Narkoba Polrestabes Medan

    PlH Kapolres Tanah Karo

    Kasubdit Wisata Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda Sumatera Utara

    Kapolres Pakpak Bharat

    Kapolres Pelabuhan Belawan Sumatera Utara

    AKBP OLOAN SIAHAAN JADI KORBAN TAWURAN – Suasana saat penangkapan pelaku tawuran yang melibatkan AKBP Oloan Siahaan, Kapolres Belawan, di Tol Belmera, Medan.

    Selain membongkar kasus penimbunan BBM, Oloan Siahaan juga memiliki rekam jejak dalam penanggulangan narkoba dan tindakan premanisme di wilayah hukum Polda Sumatera Utara.

    Sebelumnya, ia menjabat di berbagai posisi strategis, antara lain sebagai Kasat Narkoba Polrestabes Medan, Kapolres Pakpak Bharat, dan akhirnya dimutasi menjadi Kapolres Pelabuhan Belawan pada 12 Maret 2025.

    “Saya ingin menciptakan rasa aman di masyarakat,” ungkap Oloan Siahaan setelah dilantik sebagai Kapolres Belawan.

    Komitmen Oloan Siahaan untuk menciptakan ketertiban di wilayah hukum Belawan terlihat jelas dalam penanganan tawuran ini. Polisi bergerak cepat, mengamankan 22 pelaku tawuran, dengan 14 di antaranya terbukti positif menggunakan narkoba jenis ganja.

    Kapolres Belawan tersebut menegaskan, pihaknya tidak akan mundur dalam menindak tegas segala bentuk kekerasan dan premanisme.

    “Wilayah hukum Pelabuhan Belawan harus bebas dari premanisme, narkoba, dan aksi brutal. Kami akan tindak tegas semua pelaku kekerasan,” tegas AKBP Oloan Siahaan.

    Dengan berbagai tindakannya yang tegas, AKBP Oloan Siahaan terus berusaha menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tertib bagi masyarakat Belawan, meskipun dihadapkan pada ancaman yang nyata dari para pelaku kejahatan.

    (KOMPAS.COM/TRIBUNSUMSEL/TRIBUNMEDAN/TRIBUNNEWS)

  • Teror Subuh di Samarinda: Pria Tembak Mati Pengunjung THM, Korban Alami 5 Luka Tembak – Halaman all

    Teror Subuh di Samarinda: Pria Tembak Mati Pengunjung THM, Korban Alami 5 Luka Tembak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Insiden penembakan terjadi di tempat hiburan malam (THM) yang terletak di Jalan Imam Bonjol, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), pada Minggu (4/5/2025) dini hari.

    Salah satu pengunjung di tempat hiburan tersebut dinyatakan tewas di lokasi kejadian.

    Penembakan tersebut dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK).

    Menurut kesaksian warga bernama Agus, korban yang tewas adalah pria dan baru saja keluar dari lokasi hiburan.

    Agus menuturkan tidak terjadi keributan sebelum insiden penembakan tersebut.

    “Nggak ada keributan (sebelum terjadi aksi penembakan), langsung tembak. Korban memang dari tempat hiburan, mau pulang sepertinya,” ungkapnya, dikutip dari TribunKaltim.co.

    Menurutnya, pelaku sudah mengintai korban.

    “Posisi penembak sudah menunggu, pas korban lewat langsung kejadian (penembakan),” ujarnya.

    Agus menjelaskan pelaku hanya seorang diri.

    “Serba hitam dan melakukan aksinya sendiri,” sebut Agus, kepada awak media yang mendatanginya.

    Sebelum insiden, pelaku tampak bolak balik di Jalan Imam Bonjol dengan menggunakan motor matik berukuran besar.

    Dikatakan Agus, pelaku juga memakai helm yang semuanya serba hitam. 

    Namun, pada saat itu Agus sama sekali tidak melihat senjata api (senpi) yang digunakan pelaku saat menembak korban.

    “Kejadian itu jam 4 (pagi) lewat, pas waktu bubaran tempat hiburan. Kalau saya lihat itu sudah empat kali, selama dia bolak-balik itu tidak nenteng senjata,” terangnya.

    Sebelum korban sempat masuk ke dalam kendaraannya, pelaku datang dari arah berlawanan dan langsung mengeluarkan senjata api untuk menembak.

    Satu letusan terdengar pertama kali, disusul beberapa tembakan lain yang terdengar beruntun, menciptakan kepanikan di sekitar lokasi kejadian.

    “Ada empat tembakan terdengarnya,” sebut Agus.

    Korban diduga mengalami lima luka tembakan sehingga tewas di tempat kejadian. 

    Agus juga menyebut pelaku sempat melepaskan tembakan ke udara lagi untuk menciptakan kepanikan dan menakuti pengunjung tempat hiburan, sehingga ia bisa menyamarkan aksinya dan melarikan diri.

    “Terakhir itu, dia (pelaku, OTK) nembak lagi di depan tempat hiburan ke arah udara untuk mengurai massa, karena itu kan pas setelah bubaran,” kata Agus.

    Korban telah dievakuasi ke rumah sakit untuk keperluan autopsi.

    Kasus dalam penyelidikan polisi

    Jajaran Kepolisian Resor Kota Samarinda saat ini memburu pelaku dan menggali segala informasi.

    Kasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Dicky Anggi Pranata mengatakan tragedi penembakan terjadi saat korban akan memasuki mobilnya, meski pihak kepolisian belum menyimpulkan bahwa yang bersangkutan merupakan pengunjung di tempat hiburan.

    Termasuk informasi yang diterima Tribun Kaltim terkait adanya 4 luka tembak yang bersarang di tubuh korban, terutama pada beberapa bagian vital seperti dada dan perut.

    “Kami masih belum bisa sampaikan (utuh) ya. Proses lidik masih terus berjalan. Nanti akan disampaikan jika ada perkembangan,” tegasnya, Minggu (4/5/2025).

    Korban diketahui berinisial DIP (35).

    “Untuk korban MD (meninggal dunia), inisial DIP umur 35 tahun. Warga Samarinda, pekerjaan swasta,” imbuh Dicky.

    Dicky menuturkan pihaknya belum mengetahui identitas pelaku serta motif penembakan tersebut.

    “Proses penyelidikan masih berlangsung dari Sat Reskrim Polresta Samarinda dibantu tim Jatanras Kaltim, identitas dan motifnya belum bisa diungkap,” tandasnya.

    Hasil autopsi

    Kapolresta Samarinda Kombes Pol. Hendri Umar menjelaskan bahwa proses autopsi selesai dilakukan pada Minggu (4/5/2025) sekitar pukul 16.30 Wita.

    Dari hasil pemeriksaan, ditemukan lima luka akibat tembakan di tubuh korban, yakni dua luka di dada sebelah kiri, satu luka di perut kiri, dan dua luka lainnya di bagian punggung belakang sisi kanan.

    “Jadi memang kita temukan ada 5 bekas luka tembakan yang bersarang di tubuh korban,” sebutnya ditemui.

    Ia membenarkan bahwa lokasi penembakan tidak jauh dari depan tempat hiburan malam pada pukul 04.30 Wita.

    “Sekitar 10 meter pintu masuk gerbang THM, kita temukan dari pelaksanaan otopsi yang sudah dilaksanakan selaras dengan hasil temuan di lapangan,” terangnya.

    Selain di tubuh korban, polisi juga menemukan proyektil peluru di TKP yang menjadi petunjuk pada kasus ini.

    “Kemudian di tubuh korban ada 3 proyektil yang hasil dari tembakan oleh (pelaku) OTK. Ditemukan juga dua proyektil di sekitar TKP,” ujarnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Saksi Mata Lihat Pelaku Penembakan di Jalan Imam Bonjol Samarinda Memakai Pakaian Serba Hitam

    (Tribunnews.com/Falza) (TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy)

  • Detik-detik Anak Bacok Ibu di Subang, Pelaku dan Korban Sempat Berebut Golok – Halaman all

    Minta Handphone, Pelajar SMK di Subang Bacok Ibu Kandung, Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang remaja yang masih berstatus sebagai siswa SMK di Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, Jawa Barat, diduga melakukan penganiayaan terhadap ibu kandungnya, B (51).

    Kapolsek Kalijati, AKP Teguh Sujito, membenarkan kejadian tersebut saat dikonfirmasi pada Minggu (4/5/2025).

    “Iya benar peristiwa tersebut terjadi semalam dan  begitu mendapat laporan langsung ke tempat kejadian perkara (TKP) menjemput tersangka dan melakukan olah TKP serta mengamankan barang bukti, sebilah golok,” ucap Kapolsek Kalijati AKP Teguh Sujito, Minggu (4/5/2025) sore, dikutip dari TribunJabar.id.

    Insiden ini terjadi pada Sabtu, 3 Mei 2025.

    Awalnya pelaku yang berinisial FM (16) marah-marah dan meminta korban agar membelikan handphone.

    Namun, setelah handphone dibelikan, pelaku masih tetap marah-marah hingga akhirnya ia membacok ibunya dengan menggunakan golok.

    “Tetapi setelah dibelikan tersangka tetap marah-marah hingga akhirnya melakukan pembacokan terhadap ibunya,” ucap Teguh.

    Berkat kesigapan masyarakat dan pihak kepolisian, korban dapat diselamatkan.

    Menurut Teguh, berdasarkan keterangan sementara dari sejumlah saksi di lokasi kejadian, dugaan motif pelaku adalah ingin dibelikan handphone.

    Penyelidikan terhadap kasus ini masih terus berlanjut. Pelaku diduga memiliki gangguan kejiwaan.

    Saat ini pelaku telah diamankan dan rencananya akan dibawa ke rumah sakit jiwa guna menjalani pemeriksaan psikis.

    Proses pemeriksaan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga dan Kepala Desa setempat.

    “Pelaku ini masih berstatus pelajar SMK, kita masih terus melakukan pemeriksaan termasuk untuk memastikan kondisi kejiwaan pelaku sehingga kami bawa ke psikiater di RSJ Cisarua,” tutur Teguh.

    “Keluarga pelaku yakni kakaknya dan Kepala Desa sudah menyetujui untuk membawa pelaku ke RSJ Cisarua untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaannya,” ucapnya.

    Hingga sore ini korban masih dalam perawatan di RSUD Bayu Asih Purwakarta karena mengalami beberapa luka. 

    “Korban masih menjalani perawatan di RSUD Bayu Asih Purwakarta karena mengalami beberapa luka di bagian kepala khususnya akibat sabetan golok yang dilakukan oleh anaknya,” katanya.

    Polisi juga akan meminta keterangan kepada sejumlah teman korban untuk memastikan kondisi sehari-hari pelaku.

    “Kita akan meminta keterangan juga dari teman sehari-hari maupun teman sekolah dan juga meminta keterangan ibunya yang menjadi korban pembacokan, terkait keseharian pelaku seperti apa, khususnya terkait mental dan kejiwaannya,” katanya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul BREAKING NEWS Remaja Subang Sabet Ibu Hingga Masuk RS, Minta Hape Sudah Dibelikan, tapi Malah Marah

    (Tribunnews.com/Falza) (TribunJabar.id/Ahya Nurdin)

  • Kisah Tragis Dwi Hastuti di Wonogiri, Cinta Ditolak dan Jasadnya Dicor oleh Pria Beristri – Halaman all

    Kisah Tragis Dwi Hastuti di Wonogiri, Cinta Ditolak dan Jasadnya Dicor oleh Pria Beristri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polisi mengungkap temuan baru dalam kasus pembunuhan terhadap Dwi Hastuti (48), seorang wanita asal Batureno, Kabupaten Wonogiri.

    Diketahui, korban sempat hilang selama 2,5 bulan sejak 11 Februari 2025.

    Setelah pencarian panjang, jasad Dwi akhirnya ditemukan dalam keadaan mengenaskan.

    Korban terkubur di lubang yang telah dicor di belakang rumah orang tua pelaku, di Desa/Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, pada Kamis (1/5/2025) dini hari.

    Pelaku pembunuhan diketahui bernama Joko Nur Setiawan (34). 

    Kasatreskrim Polres Wonogiri, Iptu Agung Sedewo, mengungkap detail bagaimana pelaku menghabisi nyawa korban.

    “Dari hasil visum et repretum, hasil sementara itu terdapat memar di wajah bagian pipi kanan kiri (korban), kemudian terdapat pendarahan di otak.

    Kemudian kita periksa, pemeriksaan tambahan terhadap tersangka.

    Tersangka mengakui setelah korban dicekik, korban jatuh kemudian korban dipukuli berulang kali sehingga korban meninggal dunia,” kata Agung kepada wartawan di Mapolres Wonogiri pada Sabtu (3/5/2025), dikutip dari TribunJateng.com.

    Agung mengatakan, korban sempat berteriak, namun tidak didengar oleh orang karena di daerah tersebut sangat sepi.

    Sedangkan ayah pelaku yang tinggal seorang diri di rumah itu sedang pergi.

    Pelaku terlebih dahulu menutup mulut korban agar tidak berteriak.

    Kemudian, ia mencekik leher korban hingga korban kehilangan kesadaran.

    Saat tubuh korban ambruk, kepalanya terbentur bagian fondasi rumah.

    Tanpa menggunakan alat, pelaku lalu memukul korban dengan tangan kosong.

    “Posisi korban (terlentang), diduduki kemudian dipukuli,” terang Agung.

    Agung menyampaikan, pelaku yang mengetahui korban meninggal dunia kemudian mengubur jenazah di pekarangan belakang rumah dekat kandang itik.

    Pelaku juga sempat keluar untuk membeli semen.

    “Setelah terjadi pembunuhan, dia (pelaku) sempat membeli semen untuk menutupi perbuatannya itu,” ungkapnya.

    Sebelumnya, polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan terhadap Dwi Hastuti (48).

    “1 Mei 2025 kita bisa mengungkap tabir hilangnya seorang berinisial DH. Telah meninggal dunia dikubur di belakang rumah orang tua kandung pelaku pembuhunan,” katanya kepada Tribunjateng.com, Jumat (2/5/2025).

    Dari hasil keterangan orang tua tersangka, terangnya, korban dikubur di belakang rumah dekat kandang itik.

    Polisi lantas melakukan pembongkaran selama 2,5 jam hingga 3 jam.

    Proses pembongkaran cukup lama karena liang tempat dikuburnya korban dicor.

    Polisi menemukan tas saat berhasil membongkar liang tersebut.

    Tas tersebut berisi KTP milik korban, kartu ATM dan kartu identitas lainnya.

    “Dikuburkan di liang, jadi yang atas cor-coran ditutupi papan. Jasad korban dibungkus plastik dan kain jarik. Kedalaman (liang) kurang lebih 1,5 meter,” terangnya.

    Sebelum dibunuh, korban dan pelaku sempat terlibat cekcok.

    Korban dan pelaku mendatangi rumah tersebut untuk membahas sebuah permintaan dari pihak korban.

    Korban yang berstatus sebagai janda meminta kepada tersangka agar dinikahi.

    Namun, permintaan tersebut membuat pelaku bingung dan tertekan, mengingat dirinya telah memiliki keluarga. 

    Situasi tersebut memicu cekcok antara korban dan pelaku, hingga akhirnya berujung pada aksi kekerasan yang menyebabkan kematian korban.

    Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, korban dan pelaku diketahui telah saling mengenal sejak Oktober 2024.

    “Motifnya asmara, korban meminta kepada tersangka insial J untuk dinkahi. Tersangka bingung karena tersangka sudah memiliki keluarga,” ungkapnya.

    Polisi telah memeriksa enam saksi atas kasus tersebut.

    Agung menambahkan, tidak menutup kemungkinan akan memeriksa saksi lain.

    Selain membekuk pelaku, polisi juga telah mengamankan beberapa barang bukti seperti tas, handphone, kartu ATM, KTP, pakaian korban, dan cangkul.

    Atas perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 338 KUHP dengan ancaman penjara 15 tahun. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Polisi Ungkap Fakta Baru Kasus Pembunuhan Wanita yang Mayatnya Dicor di Wonogiri

    (Tribunnews.com/Falza) (TribunJateng.com/Agus Iswadi)

  • Harga Kelapa Parut Meroket Tembus Rp 15 Ribu Per Butir, Pedagang: Harga Tertinggi Sepanjang Sejarah – Halaman all

    Harga Kelapa Parut Meroket Tembus Rp 15 Ribu Per Butir, Pedagang: Harga Tertinggi Sepanjang Sejarah – Halaman all

    ​TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN – Harga kelapa parut di Sragen, Jawa Tengah meroket. Biasanya harga kelapa parut hanya Rp 8.000 per butir kini melonjak menyentuh angka Rp 15.000.

    Salah satu penjual kelapa di Pasar Bunder Sragen, Marsini pun mengeluh. Ia banyak diprotes pembeli lantaran mahalnya harga. “Iya diprotes, harga kok tidak turun-turun, setelah lebaran kok tidak turun-turun itu bagaimana,” begitu kata Marsini menirukan protes dari para pembeli saat ditemui Tribun, Minggu(4/5/2025).

    Karena mahalnya harga kelapa parut, membuat Marsini mengalami penurunan omset karena jumlah pembeli berkurang. “Misal biasanya beli 5 biji, hanya 4, kadang yang beli separuh atau seperempat milih santan instan, karena mahal, lebih memilih santan instan,” jelasnya.

    Pedagang lainnya, Mujiyono juga mengalami hal yang sama. Ia menyebut selama harga kelapa parut mahal, omsetnya turun sebanyak 30 persen.

    “Yang beli berkurang, beralih ke santan instan, kalau omzet ya turun sekitar 30 persen. Dari pedagang penjual makanan tradisional itu sudah tidak produksi, karena harga kelapa naik, ya paling banyak terdampak rumah tangga, sama rumah makan,” kata dia.

    Mujiyono mengatakan harga tersebut masih mahal, lantaran harga normal hanya Rp 7.000 – Rp 8.000. “Biasanya waktu lebaran harga maksimal Rp 10.000, sekarang setelah lebaran Rp 15.000,” ujar Mujiyono.

    Mujiyono sendiri mulai berjualan kelapa di Pasar Bunder Sragen sejak tahun 2002. Dan harga kelapa di tahun 2025 ini yang tertinggi selama ia berjualan.

    “Harga paling tinggi sepanjang sejarah, biasanya dari pengepul Rp 8.000 mentok, paling maksimal Rp 9.000, pas lebaran Rp 10.000 mentok, biasanya habis lebaran turun, langsung normal,” terangnya.

    “Dari pengepul harganya memang sudah tinggi,” sambungnya.

  • Remaja di Subang Aniaya Ibu Gegara Minta HP, Sudah Dibelikan tapi Tetap Marah – Halaman all

    Remaja di Subang Aniaya Ibu Gegara Minta HP, Sudah Dibelikan tapi Tetap Marah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang ibu rumah tangga bernama Bayinah (51) menjadi korban penganiayaan oleh anaknya yang masih di bawah umur di Kalijati, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

    Insiden ini terjadi pada Sabtu (3/5/2025) dan menggegerkan warga setempat.

    Kapolsek Kalijati, AKP Teguh Sujito, mengkonfirmasi pihaknya menerima laporan mengenai kejadian tersebut.

    “Iya benar peristiwa tersebut terjadi semalam dan  begitu mendapat laporan langsung ke tempat kejadian perkara (TKP) menjemput tersangka dan melakukan olah TKP serta mengamankan barang bukti, sebilah golok,” ucap Kapolsek Kalijati, AKP Teguh Sujito, Minggu (4/5/2025) sore.

    Akibat penganiayaan, Bayinah harus dirawat di RSUD Bayu Asih Purwakarta dengan beberapa luka, terutama di bagian kepala akibat sabetan golok.

    “Korban masih menjalani perawatan di RSUD Bayu Asih Purwakarta karena mengalami beberapa luka di bagian kepala khususnya akibat sabetan golok yang dilakukan oleh anaknya,” katanya.

    Menurut keterangan saksi-saksi di TKP, motif penganiayaan ini diduga berkaitan dengan permintaan pelaku untuk dibelikan handphone.

    “Tetapi setelah dibelikan tersangka tetap marah-marah hingga akhirnya melakukan pembacokan terhadap ibunya,” jelas Kapolsek.

    Pelaku, yang berstatus pelajar SMK, saat ini sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

    “Pelaku ini masih berstatus pelajar SMK, Kita masih terus melakukan pemeriksaan termasuk untuk memastikan kondisi kejiwaan pelaku sehingga kami bawa ke psikiater di RSJ Cisarua,” tambah Kapolsek.

    Keputusan untuk membawa pelaku ke rumah sakit jiwa diambil atas permintaan keluarga dan kepala desa setempat.

    “Keluarga pelaku yakni kakaknya dan Kepala Desa sudah menyetujui untuk membawa pelaku ke RSJ Cisarua untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaannya,” ujarnya.

    Jajaran Polsek Kalijati berencana untuk meminta keterangan dari rekan-rekan pelaku dan juga dari ibu pelaku yang saat ini masih menjalani perawatan.

    “Kita akan coba terus mendalami kasus ini termasuk meminta keterangan teman dan ibu pelaku sendiri yang saat ini masih jalani perawatan, untuk memastikan keseharian pelaku seperti apa mental dan kejiwaannya saat bersama teman-temannya,” pungkas Kapolsek.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kasus Mayat Perempuan dalam Mobil di Denpasar, Polisi Kantongi Identitas Terduga Pelaku – Halaman all

    Kasus Mayat Perempuan dalam Mobil di Denpasar, Polisi Kantongi Identitas Terduga Pelaku – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Empat hari setelah penemuan mayat seorang perempuan berinisial Remi YP (36) di dalam mobil, Polresta Denpasar telah mengantongi identitas terduga pelaku.

    Jasad Remi ditemukan di Jalan Kertha Dalem, Sidakarya, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, dengan luka di bagian leher pada Rabu (30/4/2025) sekira pukul 11.30 WITA.

    Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, menyatakan penyidik saat ini telah mengidentifikasi terduga pelaku dan sedang dalam proses penyelidikan.

    “Tim Opsnal Reskrim Polsek Denpasar Selatan bersama Jatanras Polresta Denpasar saat ini tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diduga berada di luar Pulau Bali,” ujar AKP Sukadi, Minggu (4/5/2025).

    Sebelumnya, jenazah perempuan yang diidentifikasi sebagai Remi Yuliana Putri ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dengan luka-luka akibat kekerasan menggunakan benda tajam.

    Mayatnya ditemukan di mobil Terios warna merah marun dengan nomor polisi DK 1662 ACT yang terparkir di depan sebuah rumah yang dijual/disewakan.

    Koordinator Ambulans BPBD Denpasar, Dewa Mahendra, menjelaskan korban mengalami luka tusuk di leher kiri.

    “Kondisi meninggal dunia dengan luka tusuk di leher kiri,” jelasnya.

    Jenazah kemudian dievakuasi oleh petugas BPBD dan dibawa ke Kamar Jenazah Rumah Sakit Umum Pusat Prof. dr. IGNG Ngoerah, Denpasar.

    Pihak kepolisian masih mendalami kasus ini dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap jenazah korban.

    Garis polisi telah dipasang di lokasi kejadian untuk kepentingan penyelidikan.

    Berdasarkan identitas korban, Remi YP lahir di Surabaya dan tinggal di Jalan Tukad Buana III No. 51, Denpasar.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Anggota Polres Pelabuhan Makassar Tertembak saat Tangkap Begal, Alami Luka di Dada – Halaman all

    Anggota Polres Pelabuhan Makassar Tertembak saat Tangkap Begal, Alami Luka di Dada – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Aiptu Noval, anggota Satreskrim Polres Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, tertembak saat berusaha menangkap terduga pelaku begal bernama Aldi Monyet.

    Peristiwa ini terjadi di Jl. Abu Bakar Lambogo, Kecamatan Makassar, Sabtu (3/5/2025) pukul 05.15 WITA.

    Menurut Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Makassar, AKP Andri Kurniawan, Aiptu Noval sedang bertugas menangani salah satu tersangka yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) terkait kasus begal.

    Saat penangkapan, terjadi perlawanan dari Aldi Monyet yang menyebabkan Aiptu Noval tertembak di bagian dada.

    “Ketika hendak diamankan terjadi perlawanan terhadap pelaku yang menyebabkan Aiptu Noval  tertembak bagian dada,” ungkap Andri Kurniawan.

    Setelah tertembak, Aiptu Noval segera dilarikan ke RS Bhayangkara untuk perawatan medis.

    Sementara itu, Aldi Monyet berhasil melarikan diri dari lokasi kejadian.

    Tim gabungan dari Polres Pelabuhan Makassar, Polrestabes Makassar, dan Polda Sulsel kini sedang melakukan pengejaran terhadap Aldi Monyet.

    Kombes Pol Didik Supranoto, Kabid Humas Polda Sulsel, menyampaikan Aldi Monyet diduga juga terkena tembakan dalam insiden tersebut.

    “Kuat dugaan saudara Aldi Monyet juga terkena tembakan dan sampai saat ini masih dilakukan pengejaran,” jelas Didik Supranoto.

    Kondisi Aiptu Noval

    Setelah menjalani operasi untuk mengangkat proyektil peluru, kondisi Aiptu Noval dinyatakan baik.

    Kepala RS Bhayangkara Makassar, Kombes Pol dr. Bambang Triambodo, menjelaskan Aiptu Noval kini dirawat di ruang perawatan untuk pemulihan pasca-operasi.

    “Operasi pengangkatan proyektil telah berhasil dilakukan, saat ini Aiptu Noval proses menjalani perawatan pasca operasi dan observasi,” tuturnya.

    AKP Andri Kurniawan menekankan pentingnya tindakan tegas terhadap pelaku kriminal.

    “Kami mengutuk keras aksi kekerasan terhadap aparat yang sedang menjalankan tugas dan kami tidak akan mundur menindak tegas pelaku kriminal yang membahayakan masyarakat,” tegasnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).