Category: Tribunnews.com Regional

  • Kesal Sering Dikasari dari Kecil, Pria di Tangerang Bunuh dan Mutilasi Saudaranya – Halaman all

    Kesal Sering Dikasari dari Kecil, Pria di Tangerang Bunuh dan Mutilasi Saudaranya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pria berinisial MR (24) diringkus polisi karena membunuh dan mutilasi saudaranya sendiri, JR (52) di kawasan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten.

    MR bahkan memutilasi JR pada Desember 2023 lalu dan jasadnya disimpan di lemari pendingin.

    Kapolresta Tangerang, Kombes Baktiar Joko Mujiono mengatakan, aksi mutilasi tersebut terjadi saat korban ditikam pelaku di kamar mandi.

    Setelah dipastikan meninggal dunia, pelaku lantas memutilasi korban sebanyak delapan bagian.

    Mengutip TribunTangerang.com, Baktiar menyebutkan, pelaku nekat melakukan hal tersebut karena dendam dan kesal kerap mendapatkan perlakuan kasar dari korban.

    “Setelah kami dalami, diperoleh fakta penyidikan pada sekitar bulan Desember 2023, korban meminta tersangka MR untuk mencari mobil milik teman korban Yang dibawa kabur orang lain,”

    “Namun karena tersangka MR tidak dapat menemukan mobil tersebut,”

    “Maka korban marah-marah kepada bersangka MR Sehingga membuat tersangka kesal kepada korban,”

    “Terlebih korban sejak kecil kerap mendapat perlakuan kasar sehingga menyimpan dendam pada korban,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (21/3/2025). 

    Baktiar menambahkan, potongan tubuh korban dimutilasi menggunakan gergaji besi lalu dimasukkan ke dalam plastik dan disimpan di kamar mandi.

    Namun, setelah lima hari, bau busuk mulai tercium dari jasad korban.

    Akhirnya, MR membuang organ dalam korban di sebuah sungai kecil di Pasar Kemis.

    “Jasad korban dibawa ke kamar mandi, dan dimutilasi hingga terpisah menjadi 8 bagian, selanjutnya potongan tubuh korban dimasukkan ke dalam plastik, dan disimpan di kamar mandi,” 

    “Pada hari kelima, ketika organ dalam korban mulai busuk, pelaku membuangnya beserta piasu yang dilakukan untuk menikam korban ke sungai kecil di daerah Pasar Kemis,” tambahnya. 

    Setelah itu, sisa potongan tubuh korban disimpan di lemari pendingin oleh pelaku.

    Terkuaknya Kasus Mutilasi

    Baktiar mengatakan, kasus ini terungkap saat polisi mencari keberadaan JR terkait kasus penipuan pada Kamis (13/3/2025).

    Sesampainya di rumah JR, polisi hanya bertemu dengan MR.

    Rumah JR pun digeledah dan polisi mencurigai lemari pendingin yang diikat dengan rantai.

    MR kemudian diminta polisi untuk membuka lemari pendingin tersebut.

    Saat dibuka, polisi menemukan jasad JR yang sudah dimutilasi menjadi delapan bagian.

    “Di dalam lemari pendingin itu terdapat potongan-potongan tubuh dari korban JR,”

    “Selanjutnya petugas kepolisian, Polresta Tangerang dengan Polres Jakarta Utara, mengamankan tersangka MR, beserta barang bukti,” kata dia dalam konferensi pers, Jumat (21/3/2025). 

    Mengutip TribunTangerang.com, Baktiar mengatakan bahwa pelaku membeli lemari pendingin setelah jasad korban mulai mengeluarkan bau yang menyengat.

    “Kemudian tersangka membeli lemari pendingin daging yang disimpan di bengkel milik korban dan menyimpan potongan tubuh korban di dalam peristiwa tersebut,”

    “Pada sekitar Februari 2024, bengkel tersebut disita oleh pihak bank sehingga tersangka memindahkan lemari pendingin yang berisi potongan tubuh korban dengan menggunakan mobil pick-up yang di sewa oleh tersangka ke rumah lain milik korban,” sambung Baktiar.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Sadis, Pelaku Mutilasi di Kabupaten Tangerang Sempat Buang Organ Dalam Korban ke Sungai

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunTangerang.com, Nurmahadi)

  • Pembunuhan di Cirebon: Anak Kandung Diduga Bunuh Tukang Tambal Ban – Halaman all

    Pembunuhan di Cirebon: Anak Kandung Diduga Bunuh Tukang Tambal Ban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pria berusia 50 tahun bernama Rosidin ditemukan tewas di bengkel tambal ban miliknya di Jalan Raya Pantura, Kalipasung, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

    Polisi menduga bahwa kematian korban disebabkan oleh penganiayaan yang dilakukan oleh anak kandungnya yang berusia 28 tahun.

    Menurut Kasat Reskrim Polresta Cirebon, AKP I Putu Prabawa, pihaknya menerima laporan tentang penemuan jenazah di Desa Kalipasung.

    “Hari ini, tanggal 21 Maret 2025, dari pihak Satreskrim Polresta Cirebon bersama dengan Polsek Gebang melaksanakan pengecekan terhadap informasi adanya dugaan penemuan jenazah yang terjadi di Desa Kalipasung, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon,” ujar Putu saat diwawancarai media, Jumat (21/3/2025) malam.

    Selepas mendatangi lokasi kejadian, polisi menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia dengan luka di kepala.

    “Ya, jadi hasil pemeriksaan ditemukan beberapa luka di kepala korban,” tutur Putu.

    Kepolisian juga menemukan sejumlah barang bukti di tempat kejadian perkara (TKP).

    Termasuk palu dan alat pencungkil ban yang diduga digunakan dalam aksi kekerasan terhadap korban.

    “Jadi di TKP sendiri ada alat-alat yang diduga digunakan untuk melakukan tindak kekerasan terhadap korban,” jelasnya.

    Awal Mula Kejadian

    Kapolsek Gebang, AKP Wawan Hermawan, menjelaskan bahwa insiden ini berawal dari cekcok antara korban dan anaknya.

    Setelah melakukan penganiayaan, pelaku diduga berusaha merekayasa kejadian dengan membakar lokasi. 

    “Setelah korban dibunuh, diduga pelaku membuat rekayasa kebakaran di lokasi kejadian setelah salat Jumat.”

    “Namun, api belum sempat membesar dan keburu diketahui warga setempat,” kata Wawan Hermawan saat dikonfirmasi.

    Ketika warga tiba di lokasi kebakaran, mereka menemukan korban tergeletak tak bernyawa, sementara pelaku diduga berpura-pura pingsan.

    Polisi yang datang segera mengamankan pelaku dan membawanya ke Mapolsek Gebang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    “Pelaku langsung kami amankan di lokasi kejadian. Saat ini, jenazah korban telah dibawa ke RS Gunung Jati untuk pemeriksaan lebih lanjut,” jelas Wawan.

    Sejumlah pihak, termasuk Unit Reskrim Polresta Cirebon, Inafis Polresta Cirebon, Polsek Gebang, serta tim medis dari PMI Gebang, turut menangani peristiwa ini.

    Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif pasti dari dugaan pembunuhan ini.

    Dari foto yang beredar, korban ditemukan bersimbah darah di dalam bengkel tambal ban miliknya, dengan darah terlihat berceceran di sekitar tubuhnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Polisi Selidiki Kasus Kematian Tukang Tambal Ban di Cirebon, Alat untuk Membunuh Sudah Ditemukan.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kesaksian Warga soal Kasus Pembunuhan di Bantul, Sempat Cium Bau Anyir – Halaman all

    Kesaksian Warga soal Kasus Pembunuhan di Bantul, Sempat Cium Bau Anyir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Warga Kalurahan Sabdodadi, Kapanewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, digegerkan dengan penemuan kerangka manusia yang diduga merupakan korban pembunuhan.

    Kasus ini diduga terjadi sekitar bulan September 2024 dan baru terungkap pada Kamis, 20 Maret 2025 sore.

    Awalnya, polisi setempat menerima laporan mengenai hilangnya seorang perempuan yang kini teridentifikasi sebagai EDP, 23 tahun, warga Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman.

    Pelaku dalam kasus ini adalah MRR, 24 tahun, warga Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul.

    Sugiyono, 32 tahun, pendatang baru yang indekos di lokasi kejadian, mengaku sering mencium bau tidak sedap dari salah satu kamar kos.

    “Ya selama tinggal di sini itu, saya ada cium bau dari salah satu kamar kos. Baunya itu aneh. Baunya kayak anyir-anyir, apek, enggak sedep gitu lah. Ya kayak bau daging busuk gitu lah,” ungkap Sugiyono, Jumat (21/3/2025).

    Ia menambahkan, saat ia pindah ke kos tersebut, pelaku sudah tidak lagi tinggal di sana.

    Meskipun mencium bau tersebut, Sugiyono tidak melapor kepada pemilik kos.

    Bahkan, sejauh ini dirinya belum pernah mencoba untuk menghilangkan bau tersebut.

    Pasalnya, Sugiyono merasa bingung bagian mana yang harus dibersihkan agar bau tersebut hilang.

    Ia juga menyatakan bahwa selama tinggal di sana, tidak ada kejadian aneh yang mengganggu.

    “Kamar itu sempat ditempati juga. Waktu itu ada yang nginep terus tidur di sana.”

    “Dan ya selama ini kami enggak pernah diganggu kayak hal-hal mistis gitu. Jadi tidak ada curiga,” jelasnya.

    Sugiyono terkejut saat pihak kepolisian datang untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    “Saya baru tahu ketika kemarin sore ada pihak kepolisian datang ke sini mau minta izin buat olah TKP,” katanya.

    Dari situ, ia mengetahui bahwa bau anyir yang ia cium ternyata berkaitan dengan kasus pembunuhan yang terjadi di kos tersebut.

    Adapun kos tersebut terdiri dari empat kamar dan satu kamar mandi, disewakan seharga Rp1 juta per bulan.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kesaksian Sejumlah Warga Terkait Kasus Pembunuhan di Sabdodadi Bantul.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Pembunuhan di Cirebon: Anak Kandung Diduga Bunuh Tukang Tambal Ban – Halaman all

    Tukang Tambal Ban di Cirebon Ditemukan Tewas dengan Luka di Kepala, Diduga Dibunuh Anak Sendiri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pria bernama Rosidin (50) ditemukan tewas di tambal ban miliknya di Jalan Raya Pantura Kalipasung, Desa Kalipasung, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (21/3/2025) siang. 

    Polisi menduga bahwa warga Panggangsari, Kecamatan Losari tersebut meninggal akibat penganiayaan yang dilakukan oleh anak kandungnya sendiri yang berusia 28 tahun.

    Kasat Reskrim Polresta Cirebon, AKP I Putu Prabawa menyebut, pihaknya sedang melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.

    “Hari ini, tanggal 21 Maret 2025, dari pihak Satreskrim Polresta Cirebon bersama dengan Polsek Gebang melaksanakan pengecekan terhadap informasi adanya dugaan penemuan jenazah yang terjadi di Desa Kalipasung, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon,” ujar Putu saat diwawancarai media, dilansir Tribun Jabar, Jumat (21/3/2025) malam.

    Selepas mendatangi lokasi kejadian, polisi menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia dengan luka di kepala.

    “Ya, jadi hasil pemeriksaan ditemukan beberapa luka di kepala korban,” tutur Putu.

    Kepolisian juga menemukan sejumlah barang bukti di tempat kejadian perkara (TKP).

    Termasuk palu dan alat pencungkil ban yang diduga digunakan dalam aksi kekerasan terhadap korban.

    “Jadi di TKP sendiri ada alat-alat yang diduga digunakan untuk melakukan tindak kekerasan terhadap korban,” jelasnya.

    Awal Mula Kejadian

    Berdasarkan keterangan Kapolsek Gebang, AKP Wawan Hermawan, insiden ini berawal dari cekcok antara korban dan anaknya. 

    Setelah itu, pelaku diduga berusaha merekayasa kejadian dengan membakar lokasi.

    “Setelah korban dibunuh, diduga pelaku membuat rekayasa kebakaran di lokasi kejadian setelah salat Jumat.”

    “Namun, api belum sempat membesar dan keburu diketahui warga setempat,” kata Wawan Hermawan saat dikonfirmasi.

    Ketika warga sampai di lokasi kebakaran, korban sudah tergeletak tak bernyawa, sedangkan pelaku diduga berpura-pura pingsan di lokasi kejadian.

    Polisi yang datang lantas mengamankan pelaku dan membawanya ke Mapolsek Gebang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    “Pelaku langsung kami amankan di lokasi kejadian. Saat ini, jenazah korban telah dibawa ke RS Gunung Jati untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Wawan.

    Sejumlah pihak turut ke lokasi kejadian untuk menangani peristiwa ini, termasuk Unit Reskrim Polresta Cirebon, Inafis Polresta Cirebon, Polsek Gebang, serta tim medis dari PMI Gebang.

    Sementara itu, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif pasti dari dugaan pembunuhan ini.

    Dari foto yang beredar, korban ditemukan bersimbah darah di dalam bengkel tambal ban miliknya. 

    Darah terlihat berceceran di sekitar tubuh korban yang tergeletak di lokasi kejadian.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Polisi Selidiki Kasus Kematian Tukang Tambal Ban di Cirebon, Alat untuk Membunuh Sudah Ditemukan.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJabar.id/Eki Yulianto)

  • Kesaksian Warga soal Kasus Pembunuhan di Bantul, Sempat Cium Bau Anyir – Halaman all

    Cerita Warga soal Kasus Pembunuhan di Bantul, Cium Bau Anyir seperti Daging Busuk di Lokasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Warga Kalurahan Sabdodadi, Kapanewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, digegerkan dengan penemuan kerangka manusia korban pembunuhan.

    Kasus pembunuhan itu diduga terjadi sekitar bulan September 2024 dan baru terungkap pada Kamis (20/3/2025) sore.

    Awalnya, polisi setempat menerima laporan terkait kasus tidak adanya kabar seorang perempuan yang kini menjadi korban dugaan pembunuhan tersebut.

    Adapun identitas pelaku dalam kasus ini adalah MRR (24), warga Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul.

    Sedangkan, korban adalah EDP (23), warga Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman.

    Pendatang baru yang indekos di rumah tempat kejadian, Sugiyono (32) mengaku kerap mencium bau tidak sedap di TKP.

    Ia sendiri baru lebih dari sebulan tinggal di lokasi itu. Saat ia pindah ke sana, kos tersebut sudah kosong atau tidak ada penghuni.

    “Saya masuk (mulai tinggal di kos) itu, pelaku sudah enggak kos di sini. Jadi enggak ketemu pelaku,” tuturnya, dilansir Tribun Jogja, Jumat (21/3/2025).

    Saat dicari sumber bau tidak sedap itu, jelas Sugiono, ternyata bersumber dari salah satu kamar kos yang tertutup, tetapi tidak ada barang maupun penghuni.  

    “Ya selama tinggal di sini itu, saya ada cium bau dari salah satu kamar kos. Baunya itu aneh. Baunya kayak anyir-anyir, apek, enggak sedep gitu lah. Ya kayak bau daging busuk gitu lah,” ucapnya.

    Ia menyebut, saat dicek di salah satu kamar kos yang tercium bau tak sedap itu hanya terlihat kotor seperti ada dinding terkena jamur.

    “Sebelum kos di sini, saya sudah survei. Ya lumayan oke. Tapi saya enggak tau, kok (tiba-tiba pas ditempati tercium) bau anyir,” tuturnya.

    Akan tetapi, Sugiyono mengaku tidak pernah melapor kepada pemilik kos tersebut terkait adanya bau tak sedap di salah satu kamar.

    Bahkan, sejauh ini dirinya belum pernah mencoba untuk menghilangkan bau tersebut.

    Pasalnya, Sugiyono merasa bingung bagian mana yang harus dibersihkan agar bau tersebut hilang.

    “Kamar itu sempat ditempati juga. Waktu itu ada yang nginep terus tidur di sana.”

    “Dan ya selama ini kami enggak pernah diganggu kayak hal-hal mistis gitu. Jadi tidak ada curiga,” jelasnya.

    Ia merasa terkejut saat ada polisi dan pihak-pihak terkait yang tiba-tiba datang ke lokasi dan meminta izin kepadanya untuk melakukan olah TKP.

    “Jadi, saya baru tahu ketika kemarin sore ada pihak kepolisian datang ke sini mau minta izin buat olah TKP.” 

    “Dari situ saya baru tahu kalau di sini pernah ada kejadian pembunuhan dan jadi tahu juga penyebab bau anyir itu apa,” ungkapnya.

    Sugiyono juga menjelaskan bahwa kos itu merupakan satu rumah yang berisi empat kamar dan satu kamar mandi. Ia menyewanya seharga Rp1 juta per bulan.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kesaksian Sejumlah Warga Terkait Kasus Pembunuhan di Sabdodadi Bantul.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJogja.com/Neti Istimewa)

  • Pasca-Insiden Penembakan 3 Polisi di Way Kanan, KSAD Janji akan Evaluasi Seluruh Danrem dan Dandim – Halaman all

    Pasca-Insiden Penembakan 3 Polisi di Way Kanan, KSAD Janji akan Evaluasi Seluruh Danrem dan Dandim – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus penembakan oleh oknum TNI terhadap tiga anggota polisi di Way Kanan, Lampung mendapat perhatian tersendiri dari sejumlah tokoh.

    Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak angkat bicara terkait insiden yang melibatkan oknum TNI tersebut.

    Ia menduga bahwa ada masalah yang dipicu persoalan “di bawah” yang tak dibicarakan. 

    “Kemungkinan besar ini ada persoalan di bawah mereka,” kata Maruli kepada awak media, Jumat (21/3/2025). 

    Maruli pun berjanji akan mengevaluasi seluruh Danrem dan Dandim.

    “Kita juga akan evaluasi, kenapa Dandim dan Danrem tidak tahu ada persoalan seperti itu. Kita juga akan sampaikan ke kepolisian. Kenapa di bawah ada sengketa seperti itu,” sambungnya.

    Lebih lanjut, Maruli menyebut insiden penembakan 3 polisi yang  melibatkan dua oknum anggotanya itu salah satu kejadian yang unik.

    “Ini termasuk yang unik di Indonesia karena kita hampir di seluruh Indonesia kompak gak ada masalah, ini aja mungkin ada satu atau dua anak bandel, saya tidak menganggap ini remeh karena ada tiga korban meninggal,” terangnya.

    Judi Sabung Ayam

    Sebagaimana diketahui, AKP (Anumerta) Lusiyanto Kapolsek Negara Batin, bersama Aipda (Anumerta) Petrus Apriyanto dari Polsek Negara Batin dan Briptu (Anumerta) M Ghalib Surya Ganta dari Satreskrim Polres Way Kanan menjadi korban penembakan oknum TNI.

    Ketiganya gugur saat bertugas melakukan penggerebekan arena judi sabung ayam pada Senin (17/3/2025) sekitar pukul 16.50 WIB.

    Sementara itu, dua anggota TNI yang diduga telah melakukan penembakan terhadap tiga anggota polisi, kini masih berstatus sebagai saksi.

    Hal ini diungkap langsung oleh Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Ujang Darwis dalam konferensi pers di Polda Lampung, Rabu (19/3/2025).

    “Dua terduga pelaku ini statusnya sebagai saksi. Sejauh ini masih dimintai keterangan, karena untuk menetapkan pelaku sebagai tersangka perlu didukung dengan barang bukti,” katanya.

    Ia menambahkan, apabila terbukti, pelaku baru akan ditetapkan sebagai tersangka dan diproses sesuai hukum yang berlaku.

    Kedua anggota TNI itu juga masih dalam proses penahanan di Denpom Lampung.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul KSAD Duga Ada Masalah “di Bawah” Terkait Penembakan 3 Polisi di Way Kanan, Singgung Dandim & Danrem

    (Tribunnews.com/David Adi) (TribunSumsel.com/Aggi Suzatri)

  • Oleh-oleh Khas Bandar Lampung, Keripik Pisang Askha Jaya Banjir Pesanan Jelang Lebaran 2025 – Halaman all

    Oleh-oleh Khas Bandar Lampung, Keripik Pisang Askha Jaya Banjir Pesanan Jelang Lebaran 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Keripik pisang menjadi satu di antara beberapa camilan khas Kota Bandar Lampung yang kerap dijadikan oleh-oleh oleh warga, termasuk saat momen Lebaran.

    Hal tersebut dikarenakan rasa camilan dari kota yang satu ini terbilang gurih serta dapat dipadukan dengan bermacam-macam rasa.

    Satu di antaranya, keripik pisang yang ditawarkan toko oleh-oleh, Askha Jaya, yang berlokasi di Jalan Pagar Alam, Kota Bandar Lampung.

    Store Manager Askha Jaya, Rashan, mengatakan ada dua varian rasa keripik yang banyak disukai konsumen.

    “Ada dua yang favorit, keripik pisang rasa vanila dan cokelat,” kata Rashan, saat ditemui di Bandar Lampung, Jumat (21/3/2025).

    Ia meyakini produk keripik pisang di tempatnya berbeda dengan di tempat lain. 

    Hal itu dikarenakan pisang yang digunakan sebagai bahan baku keripik, tidak sembarangan. Mereka menggunakan pisang jenis kepok.

    “Sempat coba pisang cavendish, tapi dia ada asam-asamnya gitu,” jelasnya.

    Rashan mengungkapkan, menjelang Hari Raya Lebaran 2025, orderan keripik pisang di Askha Jaya mengalami peningkatan hingga tembus 10 ton.

    “Kita biasa normal 5 sampai 6 ton per bulan. Kalau sekarang (menjelang Lebaran 2025) mungkin 5 ton atau 10 ton,” ucapnya.
     

  • H-10 Lebaran, Tol Jakarta-Cikampek Hingga Simpang Jomin Masih Sepi Kendaraan Pemudik – Halaman all

    H-10 Lebaran, Tol Jakarta-Cikampek Hingga Simpang Jomin Masih Sepi Kendaraan Pemudik – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Geok Mengwan

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sepuluh hari jelang Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi, arus lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek hingga Simpang Jomin, Cikampek, Jawa Barat, masih terpantau sepi kendaraan pribadi.

    Meski liburan sekolah telah dimulai dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sudah diberi kebijakan Work From Anywhere (WFA), jalan tol utama ini belum dipenuhi kendaraan pemudik.

    Pantauan Tribunnews.com pada Jumat (21/3/2025) malam menunjukkan, arus lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek berjalan lancar.

    Hanya ada sejumlah kecil kendaraan pribadi di antara bus dan truk yang melintas.

    Meski demikian, beberapa titik terpantau sedikit tersendat akibat perbaikan jalan dan pertemuan arus kendaraan dari Tol Mohammed bin Zayed (MBZ).

    Di Simpang Jomin, kawasan yang biasanya dipadati oleh sepeda motor yang menuju Cirebon saat mudik, kali ini justru dipadati truk. 

    Hal ini menjadi indikasi bahwa arus kendaraan pribadi belum terlihat masif.

    Untuk diketahui, Jasa Marga memprediksi arus mudik Lebaran akan mulai terasa pada Jumat, 28 Maret 2025, dengan puncak arus balik diperkirakan pada Minggu, 6 April 2025. 

    Pemudik diminta untuk merencanakan perjalanan lebih awal dan menghindari waktu-waktu tersebut guna mengurangi kepadatan.

    Untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan, Jasa Marga juga mengumumkan pembatasan operasional angkutan barang di beberapa ruas jalan tol mulai Senin, 24 Maret 2025, pukul 00.00 WIB hingga Selasa, 8 April 2025, pukul 24.00 WIB.

  • Ada Dugaan Setoran Judi Sabung Ayam ke Polsek dan Koramil Picu Insiden Maut Penembakan 3 Polisi – Halaman all

    Ada Dugaan Setoran Judi Sabung Ayam ke Polsek dan Koramil Picu Insiden Maut Penembakan 3 Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terdapat dugaan adanya setoran judi sabung ayam hingga disebut-sebut memicu insiden maut tertembaknya 3 polisi di Way Kanan, Lampung.

    Hal itu diungkap oleh Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, menurut keterangan saksi yakni dua oknum TNI yang kini telah ditahan.

    Kolonel Inf Eko Syah Putra mengatakan bahwa setoran judi sabung ayam tersebut diduga mengalir ke Polsek dan Koramil setempat.

    Namun Kapendam tak menyebut soal jumlah setoran yang mengalir dari pemilik judi sabung ayam tersebut.

    “Keterangan sementara dari saksi (oknum TNI) menyatakan ada ikatan komitmen itu (setoran),” ujar Kapendam II Sriwijaya, mengutip tayangan YouTube Kompas TV, Jumat (21/3/2025).

    Namun hingga saat ini dugaan tersebut masih masuk dalam tahap pemeriksaan lanjutan.

    “Ini sabung ayam ada duit ya dibagi, keterangan sanksi itu ada duit dibagi, tapi ini masih proses lebih lanjut, kita tunggu prosesnya, duit dibagi ada ya, kita bukan bodoh-bodoh amat lah,” lanjutnya.

    Awal Mula Kejadian Tragis

    Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika menyebut oknum anggota TNI berinisial Kopka B alias Basarsyah menyebar undangan judi sabung ayam lewat WhatsApp dan Facebook.

    Judi sabung ayam di di Register 44 Way Kanan, Lampung ini dihadiri bukan hanya warga Lampung, namun dari luar Lampung.

    Hal ini lantaran ditemukan sejumlah kendaraan dengan nomor polisi dari luar Lampung.

    Setelah mendapat informasi terkait judi sabung ayam, Senin (17/3/2025), Kapolres Way Kanan memerintahkan jajarannya untuk melakukan penindakan dalam konteks pembubaran. 

    Pada akhirnya dilakukan penggerebekan yang dipimpin oleh Kapolsek Negara Batin pada sore harinya.

    Hingga berujung pada gugurnya tiga polisi, yakni Kapolsek Negara Batin AKP (Anumerta) Lusiyanto, anggota Polsek Negara Batin Aipda (Anumerta) Petrus Apriyanto, dan anggota Satreskrim Polres Way Kanan Briptu (Anumerta) M Ghalib Surya Ganta.

    Irjen Pol Helmy Santika mengatakan awalnya polisi sempat letuskan tembakan peringatan bertujuan untuk membubarkan massa, yakni pada Senin, 17 Maret 2025.

    “Namun, terdengar beberapa kali letusan senjata hingga akhirnya diketahui bahwa tiga anggota Polri meninggal dunia di lokasi. Sementara itu, petugas lainnya berusaha mengevakuasi korban sambil melindungi diri,” kata Helmy dalam konferensi pers di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025).

    Kopka Basarsyah dan Peltu Lubis Ditahan

    Dua nama anggota TNI  disebut sebagai pembunuh 3 polisi di lokasi judi sabung ayam di Negara Batin, Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025) sore.

    Dua oknum TNI itu yakni Kopka Basarsyah dan Peltu Lubis, yang diduga tembak mati 3 polisi saat penggerebekan.

    Peltu Lubis selaku Dansubramil Negara Batin, dan Kopka Basarsyah selaku anggota Subramil Negara Batin.

    Dua anggota TNI terduga pelaku penembakan tersebut dilaporkan telah ditangkap.

    Baik Peltu Lubis maupun Kopka Basarsyah sudah ditahan di Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad) Mako Kodim 0427/Way Kanan, mengutip TribunLampung.com.

    Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, membenarkan hal tersebut. 

    “Benar sudah ditahan,” kata Eko kepada wartawan, Selasa (18/3/2025).

    Kapendam mengatakan, terhadap keduanya masih dilakukan investigasi.

    Tersangka Warga Sipil

    Irjen Pol Helmy juga menyebut terdapat warga sipil yang menjadi tersangka yakni Z.

    “Sejauh ini yang diamankan untuk menjadi saksi sekaligus tersangka adalah Z. Pada Sabtu, 15 Maret 2025, sekitar pukul 14.00 WIB.”

    “Z mengetahui adanya lapak perjudian sabung ayam di Way Kanan dari teman-temannya, yaitu IPL, R, serta IW (dalam pengejaran). Undangan tersebut disebarkan oleh seorang oknum berinisial B melalui pesan WhatsApp,” beber Helmy.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Kopka Basarsyah Oknum TNI Viral Usai Penembakan 3 Anggota Polisi di Way Kanan Lampung dan dengan judul Awal Mula 3 Polisi Gugur di Way Kanan Lampung, Undangan Sabung Ayam Disebar Kopka B

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunLampung.co.id/Riyo Pratama) (Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunLampung.com/Riyo Pratama)

  • Eks Anggota DPRD Palembang jadi Tersangka Penikaman Mantan Istri, Sempat Dipenjara Tahun 2022 – Halaman all

    Eks Anggota DPRD Palembang jadi Tersangka Penikaman Mantan Istri, Sempat Dipenjara Tahun 2022 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polisi menetapkan eks anggota DPRD Palembang, Sumatra Selatan, Syukri Zen sebagai tersangka kasus penikaman.

    Meski Syukri Zen masih buron, kasusnya telah dinaikkan menjadi penyidikan.

    Kasus penikaman dilakukan Syukri Zen ke mantan istrinya, Patmawati pada Rabu (19/3/2025).

    Nyawa korban dapat diselamatkan dan masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Hermina Jakabaring Palembang.

    “Iya, sudah kita tangani dan ditingkatkan ke penyidikan, serta penetapan tersangka sudah dilakukan,” ungkap Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, Jumat (21/3/2025).

    Tersangka dan korban sudah bercerai sejak Januari 2024, namun Syukri Zen ingin rujuk.

    Permintaan tersebut ditolak korban sehingga Syukri Zen melakukan penikaman.

    “Ini masalah internal keluarga, dengan motif jengkel karena mantan istrinya diajak rujuk, tetapi tidak mau. Kekecewaan tersebut membuat pelaku berani melukai mantan istrinya,” imbuhnya.

    Tersangka belum mengikhlaskan perceraian dan ingin kembali berumah tangga dengan korban.

    “Mungkin cinta mati pak M Syukri Zen kepada mantan istrinya,” lanjutnya.

    Petugas kepolisian masih memburu tersangka yang langsung melarikan diri usai menikam korban.

    “Ini sudah jelas perkaranya, dan menjadi tanggung jawab penyidik untuk segera melakukan penangkapan terhadap tersangka. Beberapa hal sudah dilakukan,” tukasnya, dikutip dari Sripoku.com.

    Kerabat korban, Zainab, mengatakan kondisi FW perlahan mulai membaik.

    “Benar keadaan FW sudah mulai membaik pasca di rawat di UGD lantaran mengalami luka tusuk yang banyak.”

    “Namun sudah dijahit dokter dan kini korban sudah dirawat di ruangan rawat inap,” tuturnya.

    Pernah Dipenjara

    Sebelumnya, Syukri Zen pernah terlibat kasus penganiayaan terhadap perempuan berinisial T di sebuah SPBU di Palembang pada Agustus 2022 lalu.

    Syukri Zen ditetapkan sebagai tersangka dan divonis tujuh bulan penjara.

    Motif penganiayaan yakni korban tak memberi Syukri Zen jalan saat mengantre BBM.

    Saat kejadian Syukri Zen menjabat sebagai anggota DPRD Palembang dari fraksi Partai Gerindra.

    Pria kelahiran tahun 1956 itu langsung dipecat dari Partai Gerindra.

    Kesaksian Keluarga

    Sementara itu, keluarga korban, FJ, mengatakan pelaku sudah membututi korban yang berkunjung ke rumah kerabat di wilayah Jakabaring.

    “Kakak sepupu saya ini (korban) lagi ke rumah orang tiba-tiba pelaku datang ternyata dia sudah membuntuti,” bebernya.

    Pelaku dan korban telah bercerai di pengadilan agama sejak Januari 2024.

    Namun, pelaku ingin mengajak korban rujuk.

    “Korban merasa tidak nyaman dengan kedatangan dia (pelaku) lalu korban pergi meninggalkan pelaku.”

    “Tapi pas mau masuk mobil, pelaku menahan sembari mengeluarkan pisau dari balik pakaian,” imbuhnya.

    Pelaku langsung melarikan diri meninggalkan korban bersimbah darah.

    “Masih dirawat (korban). Pelaku sudah dicari masih belum ketemu sampai sekarang. Semoga polisi bisa menangkap segera,” tuturnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Breaking News: Tusuk Mantan Istri, Eks Anggota DPRD Palembang Syukri Zen Ditetapkan Tersangka

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunSumsel.com/Rachmad Kurniawan/Andi Wijaya)