Category: Tribunnews.com Nasional

  • Puncak Arus Balik Lebaran di Terminal Kampung Rambutan Juga Diprediksi Terjadi Hari Ini – Halaman all

    Puncak Arus Balik Lebaran di Terminal Kampung Rambutan Juga Diprediksi Terjadi Hari Ini – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengelola Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, memprediksi puncak arus balik Lebaran 2025 akan terjadi hari ini, Minggu (6/3/2025).

    Kepala Terminal Kampung Rambutan, Yulza Ramadoni mengatakan, angka ketibaan para pemudik di terminal kampung rambutan terus mengalami peningkatan setidaknya sampai pukul 11.00 WIB.

    Kata Yulza, jumlah penumpang bus yang tiba dari berbagai daerah di Pulau Jawa dan Sumatera di Terminal Kampung Rambutan tercatat sejumlah 5.086 orang dengan menggunakan 133 armada bis.

    “Artinya ini kemungkinan trennya masih akan naik sampai dengan hari ini, yang mana hari ini diperkirakan adalah puncak arus balik di Terminal Kampung Rambutan,” kata Yuza saat ditemui awak media, Minggu (6/4/2025).

    Angka tersebut diperkirakan masih bakal terus bertambah hingga tengah malam nanti.

    Kondisi jumlah penumpang menurut Yulza juga tidak akan berbeda jauh dengan hari sebelumnya yang tembus angka 12 ribu penumpang per pukul 00.00 WIB malam.

    “Prediksi yang tiba kalau kemarin aja sudah 12.000 nanti sampai dengan jam 12 malam bisa sekitar ataupun di hari ini bisa sampai 15 ribuan paling untuk puncak arus mudik di Terminal Kampung Rambutan,” kata dia.

    Gijelaskan Yulza, mayoritas penumpang yang tiba di Kampung Rambutan rata-rata berasal dari wilayah Jawa dan Sumatera.

    Ribuan penumpang yang berasal dari dua wilayah tersebut juga diproyeksikan bakal tiba di terminal pada malam hingga dini hari.

    “Untuk mayoritas yang tiba pulau Jawa bagian timur, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jogja, dari Sumatera juga biasanya tiba itu nanti sekitar malam sampai dengan dini hari untuk bis-bis Sumatera,” pungkasnya.

     

  • Kasus Pembunuhan Juwita: TNI AL Minta Maaf dan Janjikan Keadilan – Halaman all

    Kasus Pembunuhan Juwita: TNI AL Minta Maaf dan Janjikan Keadilan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pimpinan TNI Angkatan Laut (AL) telah menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga jurnalis Juwita yang tewas dibunuh oleh prajurit TNI AL bernama Jumran.

    Permohonan maaf ini disampaikan oleh Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI I Made Wira, pada Sabtu, 5 April 2025.

    Permohonan Maaf dan Proses Hukum

    Wira menegaskan bahwa setiap tindakan kriminal yang dilakukan oleh oknum TNI AL akan dihukum secara adil dan seberat-beratnya.

    Untuk itu, dia menyebut, TNI AL akan menyerahkan pelaku ke Pengadilan Militer untuk diadili setelah penyidikan kasus ini selesai.  

    Dia juga menambahkan bahwa persidangan pelaku akan dilakukan secara terbuka. 

    “Selanjutnya (selesai penyidikan) pelaku dan barang bukti akan diserahkan ke Otmil (Oditurat Militer) untuk dilaksanakan persidangan secara terbuka,” lanjut Wira.

    Rekonstruksi Pembunuhan

    Sebelumnya, TNI AL melalui Denpom Lanal Banjarmasin telah menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Juwita di tempat kejadian perkara (TKP) di Jalan Trans Gunung Kupang, Banjarbaru.

    Proses rekonstruksi tersebut dihadiri oleh para saksi dan satu orang pelaku.

    Terdapat 33 adegan yang ditampilkan dalam rekonstruksi tersebut.

    Wira menegaskan bahwa TNI AL berkomitmen untuk menegakkan hukum secara transparan dalam kasus ini. 

    Kronologi Pembunuhan

    Dari hasil rekonstruksi, pelaku Jumran diketahui menghabisi Juwita dengan cara mencekik lehernya menggunakan tali sabuk pengaman.

    Setelah membunuh, Jumran berusaha menghilangkan jejak dengan menghancurkan ponsel milik Juwita dan memindahkan jasadnya ke pinggir jalan.

    Kuasa hukum Juwita, Dedi Sugianto, menyatakan bahwa ada saksi mata yang melihat Jumran saat hendak masuk ke dalam mobil.

    Namun, hingga saat ini, pihaknya masih menunggu penjelasan terkait motif dari pelaku.

    Dugaan Kekerasan Seksual

    Koordinator Tim Advokasi Pihak Juwita, Muhammad Pazri, mengungkapkan bahwa pelaku diduga sempat merudapaksa Juwita sebanyak dua kali sebelum menghabisi nyawanya.

    Berdasarkan alat bukti, terdapat kekerasan seksual yang dialami oleh korban.

    Hasil otopsi menunjukkan bahwa tubuh Juwita mengalami banyak luka memar, dan ditemukan cairan putih di rahimnya.

    “Saat autopsi, dokter forensik mengizinkan pihak keluarga untuk menyaksikan, ini murni pembunuhan.”

    “Namun, yang menjadi sorotan utama adalah temuan cairan putih (sperma) di rahim korban dengan volume cukup banyak, terdapat juga luka-luka, ini harus didalami,” ujar Pazri.

    Dia lantas mendorong penyidik melakukan uji laboratorium forensik untuk mendalami hal tersebut.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kasus Pembunuhan Juwita: TNI AL Minta Maaf dan Janjikan Keadilan – Halaman all

    TNI AL Minta Maaf ke Keluarga Jurnalis Juwita, Sebut Pelaku Akan Diadili dan Sidang Digelar Terbuka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pimpinan TNI AL telah meminta maaf kepada keluarga jurnalis di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Juwita, yang tewas dibunuh prajurit TNI AL bernama Jumran.

    Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady.

    “Pimpinan TNI AL turut berbela sungkawa dan mengucapkan permohonan maaf kepada keluarga korban atas terjadinya peristiwa ini,” kata Wira kepada Kompas.com, Sabtu (5/4/2025).

    Dalam hal ini, Wira menegaskan setiap tindakan kriminal mutlak yang dilakukan oknum TNI AL akan dihukum secara adil dan seberat-beratnya. 

    Untuk itu, dia menyebut, TNI AL akan menyerahkan pelaku ke Pengadilan Militer untuk diadili setelah penyidikan kasus ini selesai.  

    Nantinya, persidangan pelaku juga akan dilakukan secara terbuka.

    “Selanjutnya (selesai penyidikan) pelaku dan barang bukti akan diserahkan ke Otmil (Oditurat Militer) untuk dilaksanakan persidangan secara terbuka,” lanjut Wira.

    Sebelumnya, TNI AL melalui Denpom Lanal Banjarmasin diketahui telah menggelar rekonstruksi atau reka adegan kasus pembunuhan Juwita. 

    Rekonstruksi itu digelar secara terbuka di Tempat Kejadian Perkara (TKP), tepatnya Jalan Trans Gunung Kupang Kiram Banjarbaru, Sabtu.

    Proses rekonstruksi menghadirkan para saksi dan satu orang pelaku.  

    Bersamaan dengan itu, Denpom Lanal Banjarmasin juga telah memeriksa 10 saksi dan menghadirkan satu saksi dalam proses rekonstruksi yang mengetahui keberadaan pelaku di TKP.

    Menurutnya, 33 reka adegan yang terjadi di TKP juga sudah ditampilkan. 

    “TNI AL terus berupaya menegakkan hukum seadil-adilnya dengan membuka penyelidikan, rekonstruksi, penyerahan tersangka dan barang bukti hingga nantinya di persidangan secara transparan,” ungkap Wira, Sabtu.

    Pelaku Bunuh Juwita Pakai Tali Sabuk Pengaman

    Dari adegan rekonstruksi, diketahui pelaku menghabisi Juwita dengan cara memiting dan mencekik leher menggunakan tali sabuk pengaman. Ia melakukannya seorang diri.

    Jumran mengeksekusi Juwita di dalam mobil, sedangkan sepeda motor korban berada di salah satu minimarket modern di Cempaka. 

    Setelah korban tak bernyawa, Jumran turun dari mobil dan memberhentikan warga yang sedang melintas menggunakan kendaraan untuk mengambil motor korban yang ada di toko tersebut.

    Kemudian, Jumran kembali lagi ke TKP menggunakan sepeda motor korban dan mendorong sepeda motor itu seakan-akan rusak akibat kecelakaan tunggal.

    Jumran lalu menghancurkan ponsel milik Juwita dan mengeluarkan korban dari dalam mobil untuk ditempatkan di pinggir jalan bersama sepeda motor yang sudah dicuci untuk menghilangkan sidik jarinya. 

    Setelah itu, tersangka melanjutkan perjalanannya menggunakan mobil yang ia sewa.

    Sementara itu, kuasa hukum Juwita, Dedi Sugianto, mengatakan ada saksi mata yang melihat tersangka Jumran saat hendak masuk ke dalam mobil. 

    Saksi mata itu merupakan seorang kakek-kakek yang tengah berada di dalam pendoponya untuk menyadap karet.

    “Saksi kemudian melihat ada mobil dan korban,” jelasnya, Sabtu, dikutip dari Tribunbanjarbaru.com.

    Terkait motif pelaku, Dedi menyebut, hingga saat ini pihaknya juga masih menunggu.

    “Untuk motif memang harus mendapatkan peristiwa secara utuh, ini masih proses penyidikan berjalan.”

    “Kami terus berkoordinasi untuk bisa mendapatkan peristiwa itu secara utuh,” pungkasnya.

    Pelaku Sempat Rudapaksa Korban 2 Kali 

    Koordinator Tim Advokasi Pihak Juwita, Muhammad Pazri, menyampaikan informasi dari keluarga Juwita, oknum TNI AL itu sempat merudapaksa korban sebanyak dua kali, sebelum akhirnya menghabisi nyawa korban.

    “Berdasarkan alat bukti, kami sampaikan bahwa korban mengalami kekerasan seksual, ini adalah rudapaksa,” katanya.

    Pazri pun menceritakan kronologi awal peristiwa, pertama terjadi pada rentan waktu 25-30 Desember 2024.

    Lalu, peristiwa kedua terjadi pada 22 Maret 2025 tepat pada hari jasad korban ditemukan.

    “Pada September 2024, korban dan pelaku berkenalan lewat media sosial, kemudian komunikasi, lalu tukaran nomor telepon.”

    “Hingga akhirnya pada rentan waktu 25-30 Desember pelaku menyuruh korban memesan kamar hotel di Banjarbaru,” jelasnya.

    Saat itu, pelaku menyuruh korban memesan kamar hotel karena kelelahan setelah kegiatan.

    Kemudian, korban tanpa menaruh curiga bersedia memesankan kamar penginapan di salah satu hotel di Banjarbaru.

    “Setelah itu, pelaku menyuruh korban menunggu, setelah datang pada hari itu, pelaku membawa korban masuk ke dalam kamar dan mendorong ke tempat tidur.”

    “Pelaku sempat memiting korban sebelum merudapaksa di dalam kamar tersebut,” ujarnya.

    Pazri mengatakan semua kejadian tersebut diceritakan korban kepada kakak iparnya pada 26 Januari 2025.

    Bahkan, korban sempat menunjukkan video pendek dan beberapa foto saat kejadian.

    “Korban menunjukkan bukti video pendek, bahkan ada beberapa foto,” tuturnya. 

    “Bukti di dalam video yang berdurasi sekitar 5 detik itu, korban merekam pelaku sedang mengenakan celana dan baju setelah melakukan aksinya.”

    “Saat itu korban ketakutan sehingga rekaman video itu bergetar,” ujarnya.

    Sementara itu, terkait dugaan rudapaksa tersebut, pihak Denpomal Banjarmasin belum bersedia memberikan keterangan resmi kepada awak media. 

    Hasil Autopsi Jenazah Juwita 

    Pazri juga mengungkapkan, berdasarkan hasil autopsi, kondisi tubuh Juwita mengalami kekerasan yang luar biasa karena ditemukan banyak luka memar.

    Selain itu, di rahim Juwita juga ditemukan cairan putih atau sperma dalam jumlah yang banyak.

    Menurut Pazri, temuan dari hasil autopsi itu harus didalami oleh penyidik lagi.

    “Saat autopsi, dokter forensik mengizinkan pihak keluarga untuk menyaksikan, ini murni pembunuhan.”

    “Namun, yang menjadi sorotan utama adalah temuan cairan putih (sperma) di rahim korban dengan volume cukup banyak, terdapat juga luka-luka, ini harus didalami,” ujar Pazri.

    Dia lantas mendorong penyidik melakukan uji laboratorium forensik untuk mendalami hal tersebut.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbanjarbaru.com dengan judul Jalani Rekonstruksi, Begini Aksi Jumran Anggota TNI Balikpapan Hilangkan Nyawa Jurnalis Juwita 

    (Tribunnews.com/Rifqah) (Tribunbanjarbaru.com/Stanislaus Sene) (Kompas.com/Nicholas Ryan)

  • Dirayakan 7 Hari setelah Hari Raya Idul Fitri, Apa Itu Lebaran Ketupat? – Halaman all

    Dirayakan 7 Hari setelah Hari Raya Idul Fitri, Apa Itu Lebaran Ketupat? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Apa itu Lebaran ketupat yang dirayakan seminggu setelah hari raya Idul Fitri? Berikut ini penjelasannya.

    Lebaran ketupat atau ba’da kecil adalah salah satu tradisi masyarakat Jawa yang ada sejak abad ke-15.

    Lebaran ketupat dilaksanakan pada hari ke-7 setelah Idul Fitri atau tepatnya pada 8 Syawal tahun Hijriyah.

    Tahun ini Idul Fitri jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025, sehingga Lebaran ketupat dilaksanakan pada hari Senin berikutnya atau 7 April 2025.

    Kegiatan yang dilakukan saat lebaran ketupat bervariasi, di antaranya melaksanakan tradisi hajatan, selamatan/kondangan, dll.

    Dalam tradisi masyarakat Jawa, tradisi ini adalah simbol kebersamaan dengan memasak ketupat dan mengantarkannya ke sanak saudara terdekat, dikutip dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

    Asal-usul

    Menurut beberapa sumber, tradisi ini diperkenalkan pertama kali kepada masyarakat Jawa oleh salah satu Wali Songo, yaitu Sunan Kalijaga.

    Ketika menyebarkan agama Islam di tanah Jawa, Sunan Kalijaga memperkenalkan tradisi kupat menjadi dua istilah.

    Pertama, ba’da Lebaran (setelah puasa), yaitu masyarakat melaksanakan salat Idul Fitri dan melakukan silaturahmi.

    Kedua, ba’da Kupat (setelah Lebaran) atau 7 hari setelah Idul Fitri, yang bertepatan pada tanggal 8 Syawal.

    Menjelang ba’da Kupat pada masa Sunan Kalijaga, hampir setiap rumah di Jawa terlihat menganyam daun kelapa dalam bentuk ketupat yang akan dimasak kembali untuk dibagikan kepada kerabat terdekat. 

    Sunan Kalijaga saat itu membawa ajaran puasa 6 hari pada bulan Syawal yang diajarkan untuk umat Islam.

    Dr. Fahruddin Faiz, seorang dosen Aqidah Filsafat Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, mengatakan Sunan Kalijaga menciptakan istilah ketupat atau dalam bahasa Jawa kupat.

    “Ketupat ini memiliki makna khusus, ada kualitas individual, kualitas sosial, dan kualitas spiritual,” kata Fahruddin.

    Menurut tradisi Jawa, kupat (ketupat) adalah singkatan dari “Ngaku Lepat” dan “Laku Papat”.

    “Ngaku lepat artinya mengakui kesalahan, sedangkan laku papat artinya empat tindakan.

    Laku papat berdasarkan lahir ialah takbir, zakat, salat Id, dan silaturahmi.

    Selain mengajarkan berbagi dengan sesama, lebaran ketupat juga mengajarkan masyarakat untuk memohon maaf dengan hati bersih agar persaudaraan tetap terjalin dan tidak ada dendam, dikutip dari Kementerian Kesehatan.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Rekrutmen Tamtama TNI AD Gelombang II 2025: Syarat Peserta, Jadwal Seleksi, Lokasi Pendaftaran – Halaman all

    Rekrutmen Tamtama TNI AD Gelombang II 2025: Syarat Peserta, Jadwal Seleksi, Lokasi Pendaftaran – Halaman all

    Rekrutmen Tamtama TNI AD Gelombang II dibuka hingga 13 Juli 2025. Berikut ini syarat peserta, jadwal seleksi, dan lokasi pendaftaran offline/Panda.

    Tayang: Minggu, 6 April 2025 10:29 WIB

    Ad.rekrutmen-tni.mil.id

    REKRUTMEN TAMTAMA 2025 – Tangkapan layar laman Rekrutmen TNI AD Gelombang II tahun 2025 pada Minggu (6/4/2025). Pendaftaran dibuka hingga 13 Juli 2025, berikut ini syarat peserta, jadwal seleksi dan lokasi pendaftaran offline. 

    TRIBUNNEWS.COM – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) membuka rekrutmen Tamtama gelombang II tahun 2025.

    Pendaftaran Tamtama TNI AD gelombang II dibuka pada 20 Maret 2025 hingga 13 Juli 2025.

    Calon peserta membutuhkan satu nomor induk lependudukan (NIK) dan nomor BPJS Kesehatan.

    Pendaftaran dilakukan secara online terlebih dahulu melalui ad.rekrutmen-tni.mil.id untuk mengisi formulir online, kemudian mencetak formulir daftar, blanko dinas, blanko Rikmin dan blanko riwayat hidup.

    Peserta lalu membawa berkas-berkas yang dicetak tersebut ke lokasi pendaftaran offline untuk mengikuti tes pengukuran tinggi dan berat badan.

    Proses seleksi Tamtama TNI AD ini tidak dipungut biaya dan kelulusan calon Tamtama adalah murni hasil seleksi serta pemilihan sidang.

    Berikut ini informasi jadwal, syarat pendaftaran dan lokasi pendaftaran offline.

    Jadwal Seleksi Tamtama TNI AD Gelombang II Tahun 2025

    Pendaftaran Online : 20 Maret-13 Juli 2025
    Validasi/daftar ulang : 1-20 Juli 2025
    Rik/Uji tingkat Panda (Administrasi, Kesehatan, Jasmani dan Pendataan Litpers) : 14 Juli-1 Agustus 2025
    Rik/Uji tingkat Sub Panpus : 2 24 Agustus 2025
    Pembukaan Dikmata PK TNI AD Gel II : 27 Agustus 2025.

    Syarat Umum:

    Warga Negara Indonesia;
    Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (menganut salah satu dari 6 agama yang diakui di Indonesia atau penghayat kepercayaan);
    Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945;
    Berumur paling rendah 17 tahun 9 bulan dan paling tinggi 22 tahun pada saat pembukaan pendidikan pertama tanggal 27 Agustus 2025;
    Tidak memiliki catatan kriminalitas yang dikeluarkan secara tertulis oleh Kepolisian Republik Indonesia;
    Sehat jasmani dan rohani serta tidak berkacamata; dan
    Tidak sedang kehilangan hak menjadi prajurit berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

    Syarat Lain:

    Pria, bukan anggota/mantan prajurit TNI/Polri atau PNS TNI;
    Berijazah minimal SMA/MA/SMK baik negeri atau swasta yang terakreditasi sesuai kebutuhan (Berlaku Paket C).
    Belum pernah menikah dan sanggup tidak menikah selama dalam pendidikan pertama sampai dengan 2 (dua) tahun setelah selesai Dikma;
    Memiliki tinggi badan minimal 160 cm dan berat badan seimbang menurut ketentuan yang berlaku.
    Bersedia menjalani Ikatan Dinas Pertama (IDP) minimal selama 10 (sepuluh) tahun;
    Bersedia membayar kembali 10 (sepuluh) kali lipat biaya yang telah dikeluarkan oleh negara menurut hukum dan peraturan yang berlaku apabila dengan kemauan sendiri menolak atau mengundurkan diri dari sebagian atau seluruh kegiatan penerimaan dan pendidikan pertama sampai dengan pengangkatan menjadi prajurit TNI;
    Bersedia ditempatkan dalam salah satu dari seluruh kecabangan yang ada di TNI AD serta bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan
    Harus mengikuti pemeriksaan/pengujian yang diselenggarakan oleh panitia penerimaan yang meliputi Administrasi, Kesehatan, Jasmani, Litpers dan Psikologi.

    Syarat Tambahan:

    Harus ada surat persetujuan orang tua/wali (dapat ditandatangani ibu kandung, apabila bapak kandung bekerja di luar daerah/Provinsi atau telah meninggal dunia/tidak diketahui keberadaannya dan ibu kandung tidak kawin lagi) dan selama proses penerimaan prajurit TNI AD orang tua/wali tidak melakukan intervensi terhadap panitia penerimaan maupun penyelenggara pendidikan pertama dalam bentuk apapun, kapanpun dan dimanapun;
    Orang yang ditunjuk sebagai wali dari yang bersangkutan berdasarkan penetapan pengadilan dan telah diproses Disdukcapil;
    Bagi yang memperoleh ijazah dari negara lain atau lembaga pendidikan di luar naungan Kemendikbud, harus mendapat pengesahan dari Kemendikbud dan transkrip nilai yag sudah disesuaikan dengan regulasi negara Indonesia;
    Tidak bertato/bekas tato dan tidak bertindik/bekas tindik, kecuali yang disebabkan oleh ketentuan adat (harus disertai surat keterangan dari ketua adat/suku);
    Bersedia mematuhi peraturan bebas KKN baik langsung maupun tidak langsung, apabila terbukti secara hukum melanggar sebagaimana yang dimaksud, maka harus bersedia dinyatakan tidak lulus dan atau dikeluarkan dari Dikma, jika pelanggaran tersebut ditemukan di kemudian hari pada saat mengikuti pendidikan pertama. Bentuk Surat Pernyataan tidak melakukan penyuapan; dan
    Memiliki kartu BPJS (Badan Peyelenggara Jaminan Sosial) atau KIS (Kartu Indonesia Sehat) aktif;

    Syarat Prestasi (Jika ada):

    Diperbolehkan bagi calon Tamtama PK TNI AD yang menyertakan sertifikat/piagam/surat keterangan prestasi minimal tingkat nasional dengan kriteria juara (juara 1, 2 dan 3) sebagai nilai tambah dalam pelaksanaan Rik/Uji dan sidang pemilihan.

    Lokasi Pendaftaran:

    Panda Medan: Ajendam I/BB, Jl. Perjuangan, Cinta Damai, Kec. Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatera Utara 20123, 0821-6035-2117
    Panda Sibolga: Ajenrem 023/ Sibolga, Jl. Anggrek No. 8, Kantor Ajenrem 023/KS, Kota Sibolga, Sibolga Utara, 082118400808
    Panda Pekanbaru: Ajenrem 031/Pekanbaru, Jl. Mayor Ali Rasyid No 1 Kel. Kota⁷ Tinggi Kecamatan Pekanbaru Kota, Kota Pekanbaru, 081282271800
    Panda Padang: Ajenrem 032/Padang, Jl.Samudra No 1, Kel. Belakang Tangsi Kec.Padang Barat, Kota Padang Sumatra Barat, 082279908145
    Panda Tanjung Pinang: Ajenrem 033/Tanjung Pinang, Jl. Timun, Kalidomi, Jalan Timun, Kalidomi, Air Raja, Kec. Tanjungpinang Tim., Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau 30111, 082129098065
    Panda Palembang: Ajendam II/Swj, Jl. Urip Sumoharjo, 2 Ilir, Kec. Ilir Tim. II, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30163, 08117433358 
    Panda Bandung: Ajendam III/Siliwangi, Jl. Boscha No.4 Pasteur, Kec. Sukajadi, Kota Bandung Jawa Barat 40161, 085314135397
    Panda Semarang: Ajendam IV/Dip, Jl. Perintis Kemerdekaan, Banyumanik, Kec. Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah 50265, 085647095438
    Panda Surabaya: Ajenrem 084/Surabaya, Jl. Krembangan Barat No.65, Krembangan Sel., Kec. Krembangan, Surabaya, Jawa Timur 60175, 085706725923
    Panda Malang: Ajenrem 083/Malang, Jl. Ksatrian E. 07 Kota Malang, 082132186064
    Panda Madiun: Ajenrem 081/Madiun, Jl. Dr. Sutomo No. 01 Madiun Lor, Kec. Manguharjo Kota Madiun, 085646346881
    Panda Mojokerto: Ajenrem 082/Mojokerto, Jl. Gajamada No.6 Kota Mojokerto, 082141534730
    Panda Balikpapan: Ajendam VI/Mlw, Jl. Jend. Sudirman, No.10, Balikpapan, Klandasan Ulu, Balikpapan Kota, Balikpapan Kalimantan Timur, 081396999969
    Panda Samarinda: Ajenrem 091/Samarinda, Jl.Nilam No 33 Kel. Bugis Kec. Samarinda Kota, Kota Samarinda Kalimantan Timur, 082126667046
    Panda Banjarmasin: Ajenrem 101/Banjarmasin, Jl. Kapten Pierre Tendean No. 22 Banjarmasin Kalimantan Selatan, 081254323213
    Panda Tanjung Selor: Ajenrem 092/Tanjung Selor, Jl. Semangka Kec. Tanjung Selor Kab. Bulungan Prov. Kalimantan Utara, 08889016509 / 081348172354
    Panda Denpasar: Ajendam IX/Udy, Jl. P.B. Sudirman No. 3 Kel. Dauh Puri Kec. Denpasar Barat Kota Denpasar Prov. Bali Kode Post 80232, 085945950122
    Panda Kupang: Ajenrem 161/Kupang, Jl. Cendana No. 7 Kel. Fountein, Kec. Kota Raja Kota Kupang NTT, 085165037954
    Panda Pontianak: Ajendam XII/Tpr, Jl. Adi Sucipto No.Km 6, Sungai Raya, Kec. Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, 082254828500
    Panda Palangkaraya: Ajenrem 102/Palangkaraya, Jl. Imam Bonjol, Palangka, Kec. Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, 081257680060
    Panda Manado: Ajendam XIII/Mdk, Jl. Ahmad Yani No. 19, Kel. Sario Utara, Kec. Sario Kota Manado, Prov. Sulawesi Utara, 082214144094
    Panda Palu: Ajenrem 132/Palu, Jl. Pramuka No. 44, Kel. Besusu Barat, Kec. Palu Timur Kota Palu, Prov. Sulawesi Tengah, 082293546770
    Panda Gorontalo: Ajenrem 133/Gorontalo, Jl. Trans Sulawesi, Desa Tridharma, Kec. Pulubala, Kab. Gorontalo, Provinsi Gorontalo, 082188762005
    Panda Makassar: Ajendam XIV/Hsn, Jl. Urip Sumoharjo KM. 7 Makassar, 085777472162
    Panda Kendari: Ajenrem 143/Kendari, Jl. Drs H. Abdullah Silondae Kota Kendari Sultra, 082127883555
    Panda Bone: Ajenrem 141/Bone, Jl. Orde Baru No. 6 Manurunge Kab. Bone Sulsel, 085251994241
    Panda Mamuju: Ajenrem 142/Mamuju, Jl. Abdul Malik Pattana Endeng, Rangas Mamuju Sulbar, 081244776770
    Panda Ambon: Ajendam XV/Pattimura, Jl. Ajen No.1, Batu Gajah, Kec. Sirimau, Kota Ambon, Prov. Maluku, 082269320159
    Panda Ternate: Ajenrem 152/Ternate, Jl. Pipit, Rt/Rw 001/001, Kel. Santiong, Kec. Ternate Tengah, 082168889904
    Panda Jayapura: Ajendam XVII/Cen, Jl. Diponegoro Ujung Jayapura No.1 Kelurahan Gurabesi, Kecamatana Jayapura Utara. Kota Jayapura, Papua, 082299524854
    Panda Merauke: Ajenrem 174/Merauke, Jl. Poros SP 2 Tanah Miring, Distrik Tanah Miring, Merauke, Prov. papua Selatan ( Asrama Korem 174/ATW), 085254557550
    Panda Nabire: Ajenrem 173/Nabire, Jl. Kusuma Bangsa, Malompo Atas, Nabarua, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, 082197992189
    Panda Manokwari: Ajendam XVIII/Ksr, Jl. Trikora Arfai 1, Kodam XVIII/KSR. Kel. andai, Kec. Manokwari Selatan, Kab. Manokwari, Prov. Papua Barat, 081312998983
    Panda Sorong: Ajenrem 181/Sorong, Jln. Pramuka No 1 Kel. Malamso Kec. Malaimsimsa Kota Sorong, Prov. Papua Barat Daya, 081247412114
    Panda Fakfak: Ajenrem 182/Fakfak, Jl. Kampung Kiat, Kec. Fakfak Bar., Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat 98611, 081212824918
    Panda Jakarta: Ajendam Jaya/Jayakarta, Jl. Mayjen Sutoyo No. 5 Cawang Jakarta Timur, 085210101890
    Panda Banda Aceh: Ajendam IM, Jl. Nyak Adam IM Kamil II No AD 1 Neusu Jaya, Banda Aceh, NAD, 081262820437

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Sosok Rudy Susmanto, Bupati Bogor Bela Kades Klapanunggual yang Buat Dedi Mulyadi Murka karena THR – Halaman all

    Sosok Rudy Susmanto, Bupati Bogor Bela Kades Klapanunggual yang Buat Dedi Mulyadi Murka karena THR – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Bupati Bogor, Rudy Susmanto, pasang badan untuk Kepala Desa Klapanunggal, Ade Endang Saripudin, yang membuat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, murka.

    Diketahui, Dedi Mulyadi meminta pihak kepolisian menangkap Ade Endang buntut meminta tunjangan hari raya (THR) sebesar Rp165 juta ke perusahaan di Klapanunggal.

    Namun, menurut Rudy, tindakan Ade Endang itu merupakan kesalahannya.

    Sebab, pihaknya telah memberlakukan larangan meminta THR, khususnya bagi lembaga pemerintahan.

    Larangan itu merupakan turunan dari Pemerintah Provinsi Jabar yang sudah dituangkan ke dalam Peraturan Bupati Bogor.

    “Kalau soal itu (Kades Klapanunggal minta THR), kita harus akui, yang salah adalah saya sebagai Bupati Bogor,” kata Rudy, Sabtu (5/4/2025), dilansir TribunnewsBogor.com.

    “Kebijakan itu (larangan minta THR) turun pada bulan Ramadan, dan ternyata (oknum minta THR) sudah berjalan, bahkan sebelum (aturan) sampai ke kecamatan dan kepala desa,” lanjutnya.

    Rudy pun berjanji akan mengambil tindakan tegas terkait persoalan Kades Klapanunggal minta THR.

    Dikutip dari Wartakotalive.com, Rudy Susmanto merupakan mantan anggota DPRD Kabupaten Bogor periode 2019-2024.

    Ia merupakan politisi Gerindra yang menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Partai.

    Saat terpilih menjadi wakil rakyat, ia ditunjuk menjadi Ketua DPRD Kabupaten Bogor.

    Namun, pada 2024, posisi Ketua DPRD Kabupaten Bogor digantikan oleh Sastra Winara sebab Rudy maju Pilkada 2024 dan terpilih sebagai Bupati Bogor.

    Meski menjadi pemimpin di tanah Sunda, nyatanya Rudy tidak lahir di Jawa Barat.

    Ia lahir di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pada 15 Agustus 1985, dikutip dari laman pribadinya.

    Namun, kedua orang tuanya diketahui asli Jawa Barat. Sang ayah merupakan kelahiran Bandung Selatan, sedangkan ibunya berasal dari Sumedang.

    Rudy menghabiskan masa kecil hingga dewasa di Sukoharjo. Ia merupakan lulusan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

    Sebelum terjun ke dunia politik, Rudy merupakan seorang pebisnis.

    Ia pernah bergabung di PT Exsamap Asia, perusahaan yang bergerak di bidang pengolajan data citra radar satelit milik NASA.

    Berikut riwayat karier Rudy:

    PT Exsamap Asia (2007);
    Special Asisten to the CEO PT Nusantara Energy (2007-2008);
    Asisten Ketua Dewan Pembina Prabowo Subianto (2008-2010);
    General Manager Nusantara Polo Club (2010-Sekarang);
    Ketua DPRD Kabupaten Bogor (2019-2024).

    Saat ini, Rudy menjabat sebagai Bupati Bogor. Ia resmi dilantik menjadi Bupati Bogor pada 20 Februari 2025.

    Belum genap satu bulan menjabat, Rudy mendapat penghargaan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

    Penghargaan ini diberikan karena Rudy dianggap berperan dalam mendukung pendirian SMA Unggulan Kemala Taruna Bhayangkara, di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, dilansir jabarprov.go.id.

    Rudy Susmanto terakhir kali menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 31 Desember 2023, saat masih menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bogor.

    Kala itu, Rudy tercatat memiliki kekayaan sebanyak Rp8.280.087.61.

    Namun, karena mempunyai utang senilai Rp230 juta, jumlah kekayaan Rudy berkurang menjadi Rp8.050.087.6.

    Ia memiliki aset tanah dan bangunan di Kabupaten Bogor senilai Rp4,6 miliar.

    Lalu, ada tiga mobil yang total nilainya mencapai Rp1,5 miliar.

    Berikut ini rincian harta kekayaan Rudy Susmanto:

    II. DATA HARTA

    A. TANAH DAN BANGUNAN Rp4.641.000.000

    Tanah dan Bangunan Seluas 357 m2/46 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp4.641.000.000

    B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp1.560.000.000

    MOBIL, MITSUBISHI PAJERO Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp400.000.000
    MOBIL, TOYOTA FORTUNER 2.4 VRZ Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp425.000.000
    MOBIL, LEXUS LX 570 AT Tahun 2009, HASIL SENDIRI Rp735.000.000

    C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp2.000.000.000

    D. SURAT BERHARGA Rp—-

    E. KAS DAN SETARA KAS Rp79.087.610

    F. HARTA LAINNYA Rp—-

    Sub Total Rp8.280.087.610

    III. HUTANG Rp230.000.000

    IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp8.050.087.610

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Gubernur Jabar Minta Kades Klapanunggal Dipenjara, Bupati Bogor Pasang Badan : Yang Salah Saya dan di WartaKotalive.com dengan judul Sastra Winara Ditunjuk Sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Ini Pesan Rudy Susmanto

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunnewsBogor.com/Muamaruddin Irfani, Wartakotalive.com)

  • Trump Terapkan Tarif Impor 32 Persen ke Indonesia, Haidar Alwi: Bukan Bencana Ekonomi, Tapi . . . – Halaman all

    Trump Terapkan Tarif Impor 32 Persen ke Indonesia, Haidar Alwi: Bukan Bencana Ekonomi, Tapi . . . – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pendiri Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute, Ir R Haidar Alwi MT mengatakan kebijakan tarif impor Presiden Donald Trump membuat Indonesia berada dalam posisi strategis yang harus dimanfaatkan secara maksimal.

    Menurut Haidar Alwi, perang dagang bukanlah akhir dari pertumbuhan ekonomi dunia. 

    Melainkan penataan ulang kekuatan global yang membuka peluang bagi negara-negara dengan fundamental ekonomi yang kuat seperti Indonesia.

    “Investor besar dunia pun tahu bahwa Indonesia adalah pasar masa depan. Mereka tidak hanya melihat angka hari ini, tetapi proyeksi lima hingga dua puluh tahun ke depan. Dan dalam semua skenario itu, Indonesia selalu muncul sebagai kekuatan baru di Asia,” ujar Haidar Alwi melalui keterangan tertulis, Minggu (6/4/2025).

    Kebijakan bea masuk sebesar 32 persen yang diberlakukan Amerika terhadap beberapa produk Indonesia, kata Haidar Alwi, memang memberikan tekanan jangka pendek. 

    Meski begitu, Haidar Alwi menilai hal ini bukan sebagai bencana ekonomi, melainkan filter strategis bagi Indonesia untuk memperkuat nilai tambah produk dalam negeri dan memperluas diversifikasi pasar ekspor ke luar Amerika.

    “Kalau kita hanya bergantung pada satu pasar ekspor, maka kita rapuh. Tapi kalau ini jadi momen untuk membuka jalur dagang ke Afrika, Timur Tengah, Asia Tengah, dan Pasifik Selatan, justru kita keluar dari krisis dengan lompatan besar,” jelasnya.

    Dalam pandangan Haidar Alwi, kebijakan proteksionis Amerika Serikat di bawah Trump justru menegaskan bahwa era globalisasi lama sudah berakhir.

    Menurutnya, yang kini dibutuhkan adalah model globalisasi baru yang berakar pada kemandirian ekonomi nasional, bukan keterikatan yang tidak adil terhadap kekuatan besar dunia.

    Haidar Alwi menekankan bahwa Indonesia saat ini sedang dalam proses melahirkan ekosistem ekonomi yang mandiri dan tangguh.

    “Pemerintah sedang fokus memperkuat fondasi struktural. Infrastruktur fisik dibangun, digitalisasi diperluas, hilirisasi sumber daya alam berjalan, dan industri padat karya mulai diarahkan ke rantai pasok global yang baru,” kata Haidar Alwi.

    Dengan bonus demografi, stabilitas politik yang terjaga, serta kelas menengah yang terus tumbuh, Indonesia menjadi ladang investasi yang sangat menarik. 

    Bahkan, lembaga keuangan global seperti Standard Chartered dan HSBC memproyeksikan bahwa Indonesia akan masuk dalam 5 besar ekonomi dunia pada 2045.

    Haidar Alwi menolak narasi pesimisme yang kerap dibangun atas dasar fluktuasi nilai tukar atau pergerakan indeks saham harian. 

    Baginya, fluktuasi adalah napas alami pasar bebas, bukan ukuran kekuatan struktural ekonomi.

    “Rupiah melemah sesaat bukan berarti kita kalah. Pasar bereaksi pada sentimen, bukan pada realitas dasar. Dan realitas dasar Indonesia sangat kuat, baik dari sisi konsumsi domestik, kestabilan fiskal, maupun kapasitas manufaktur,” ungkapnya.

    Ia juga menekankan bahwa Indonesia tidak akan serta merta terpuruk karena tekanan dagang Amerika. 

    Justru negara-negara seperti Vietnam dan Meksiko yang sebelumnya dianggap ‘pemenang’ perang dagang, kini menghadapi tekanan akibat ketergantungan yang terlalu tinggi terhadap ekspor tunggal ke AS.

    Menurutnya, Indonesia memiliki semua modal: sumber daya alam, jumlah penduduk, lokasi strategis, dan potensi SDM unggul.

    “Kebijakan Trump adalah pemicu. Tapi bagaimana kita merespons, itu yang menentukan. Kalau kita gunakan ini untuk memperkuat industri dalam negeri, membangun kepercayaan investor, dan memperluas pasar, maka ini bukan krisis. Ini adalah momen kelahiran kembali kekuatan ekonomi Indonesia,” pungkas Haidar Alwi.

  • Jasa Raharja Catat 7,5 Persen Pemudik Lebaran Meninggal Dunia – Halaman all

    Jasa Raharja Catat 7,5 Persen Pemudik Lebaran Meninggal Dunia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG – Tercatat 7,5 persen pemudik di masa Lebaran 2025 mengalami kecelakaan dan meninggal dunia.

    Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A Purwantono ketika mendamping Menteri Perhubungan Gudy Purwaghandi dan Kakorlantas Agus Suryonugroho meninjau lalu lintas di Gerbang Tol Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah.

    Rivan menjelaskan, tingkat fatalitas akibat kecelakaan selama masa mudik tahun ini justru mengalami penurunan signifikan. Ia berharap tren positif ini bisa terus dipertahankan hingga masa arus balik selesai.

    “Ini fatalitas turun 35 persen dan yang menarik justru dari korban meninggal dunia ini, 92 persennya adalah bukan pemudik,” ujar Rivan, Sabtu (5/4/2025) malam.

    “Jadi hanya tujuh setengah persen yang merupakan pemudik,” sambungnya. 

    Dalam kesempatan yang sama Dudy Purwagandhi menyampaikan, hingga H+5 Lebaran, sekitar 1,1 juta kendaraan pemudik telah kembali ke Jakarta. 

    Jumlah itu mencakup sekitar 50 persen dari total pemudik yang diperkirakan melakukan arus balik tahun ini.

    “Kurang lebih sebesar 50 persen dari pemudik yang melakukan arus balik, hampir sekitar 1,1 (juta) sudah melakukan arus balik. Masih ada sisa sekitar 1,1 juta,” ujarnya. 

    Ia menambahkan, masih ada sekitar 1,1 juta kendaraan lainnya yang diperkirakan belum melakukan perjalanan kembali ke Jakarta dan sekitarnya. 

    Pemerintah berharap arus balik dapat berlangsung secara bertahap agar tidak terjadi kepadatan ekstrem.

  • Menhub: 1,1 Juta Kendaraan Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta di H+5 Lebaran – Halaman all

    Menhub: 1,1 Juta Kendaraan Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta di H+5 Lebaran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyampaikan, hingga H+5 Lebaran, sekitar 1,1 juta kendaraan pemudik telah kembali ke Jakarta. 

    Jumlah itu mencakup sekitar 50 persen dari total pemudik yang diperkirakan melakukan arus balik tahun ini.

    “Kurang lebih sebesar 50 persen dari pemudik yang melakukan arus balik, hampir sekitar 1,1 (juta) sudah melakukan arus balik. Masih ada sisa sekitar 1,1 juta,” ujar Dudy saat meninjau arus lalu lintas di Gerbang Tol Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (5/4/2025) malam. 

    Ia menambahkan, masih ada sekitar 1,1 juta kendaraan lainnya yang diperkirakan belum melakukan perjalanan kembali ke Jakarta dan sekitarnya. 

    Pemerintah berharap arus balik dapat berlangsung secara bertahap agar tidak terjadi kepadatan ekstrem.

    Untuk mengantisipasi lonjakan lalu lintas, kepolisian telah memberlakukan skema rekayasa lalu lintas berupa sistem satu arah (one way) di ruas tol Trans Jawa. 

    Kebijakan ini diharapkan mampu mengurai kemacetan yang terjadi di jalur utama pemudik.

    “Harapannya bahwa dengan diterapkannya one way nasional ini bisa kita bisa mengurai kepadatan arus lalu lintas,” kata Dudy.

    Ia juga mengimbau para pemudik untuk selalu berhati-hati selama perjalanan dan tidak memaksakan diri. 

    “Kami berharap bahwa masyarakat dalam melakukan perjalanan arus balik tetap berhati-hati, waspada, jaga kondisi, tidak terlalu memaksakan diri, sehingga bisa selamat sampai tujuan,” tuturnya.

     

     

  • Kapolri Imbau Pemudik Tak Paksa Masuk Rest Area yang Sudah Penuh dan Jangan Istirahat di Bahu Jalan – Halaman all

    Kapolri Imbau Pemudik Tak Paksa Masuk Rest Area yang Sudah Penuh dan Jangan Istirahat di Bahu Jalan – Halaman all

    Kapolri menyarankan pemudik untuk mencari tempat istirahat alternatif di luar jalan tol guna menghindari kemacetan dan risiko keselamatan.

    Tayang: Sabtu, 5 April 2025 20:21 WIB

    Tribunnews.com/Mario Christian Sumampow

    ARUS BALIK – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan keterangan pers usai meninjau Rest Area Kilometer 456, Salatiga, Jawa Tengah, Sabtu (5/4/2025). Kapolri mengimbau para pemudik agar tidak memaksakan diri masuk ke rest area yang sudah penuh saat arus balik Lebaran.  

    TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengimbau para pemudik agar tidak memaksakan diri masuk ke rest area yang sudah penuh saat arus balik Lebaran. 

    Kapolri menyarankan pemudik untuk mencari tempat istirahat alternatif di luar jalan tol guna menghindari kemacetan dan risiko keselamatan.

    “Kalau kondisi arus baliknya sudah mencapai puncaknya, tentunya tidak semua rest area bisa menampung,” ujar Sigit saat meninjau arus balik di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (5/4/2025). 

    “Oleh karena itu memang alternatif-alternatif pilihan dan juga alternatif tempat istirahat di luar rest area,” sambungnya.

    Sigit menekankan pentingnya tidak beristirahat di bahu jalan tol karena berbahaya. 

    Menurutnya, pemudik bisa keluar tol sementara waktu untuk mencari tempat istirahat di jalur arteri tanpa dikenai biaya tambahan saat masuk kembali ke jalan tol.

    “Yang penting jangan di bahu jalan karena itu berbahaya,” tegasnya.

    Ia berharap imbauan ini bisa membantu mengurai kemacetan saat puncak arus balik yang diperkirakan masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.

    “Sehingga kemudian kita betul-betul bisa mengurai puncak arus balik sesuai dengan yang kita harapkan. Walaupun memang arus balik kali ini juga cukup luar biasa,” kata mantan Kabareskrim itu.

     

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini