Category: Tribunnews.com Metropolitan

  • Berita Foto : Potret Perjuangan Warga Pengguna Transportasi Umum Jakarta – Halaman all

    Berita Foto : Potret Perjuangan Warga Pengguna Transportasi Umum Jakarta – Halaman all

    Potret realita perjuangan warga pengguna transportasi umum di Jakarta untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

    Tayang: Rabu, 7 Mei 2025 11:57 WIB

    TRIBUNNEWS/HERUDIN

    TRANSPORTASI UMUM – Penumpang berdesakan di dalam kereta commuter line di Stasiun Manggarai Jakarta, Jumat (2/5/2025). Potret realita sebagian warga berdesak-desakan saat berangkat dan pulang kerja rela menggunakan transportasi umum di ibu kota, belum lagi harus merasakan kemacetan saat menaiki Transjakarta karena jalur yang harusnya steril malah direbut paksa kendaraan pribadi. Mereka sadar jika hanya untuk keperluan dari tempat tinggal menuju tempat kerja dan sebaliknya atau memiliki pekerjaan yang mobilitasnya tidak tinggi maka tidak perlu menggunakan kendaraan pribadi. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – “Jangan memaksakan diri untuk masuk jika sudah padat, masih ada lagi rangkaian berikutnya menuju Bogor”, terdengar imbauan dari petugas melalui pengeras suara kepada penumpang yang berlarian untuk memasuki gerbong kereta commuter line di peron 12 Stasiun Manggarai Jakarta Selatan saat jam pulang kerja pada Jumat 2 Mei 2025.

    TRANSPORTASI UMUM – Penumpang berdesakan menunggu kereta commuter line di Stasiun Manggarai Jakarta, Jumat (2/5/2025). Potret realita sebagian warga berdesak-desakan saat berangkat dan pulang kerja rela menggunakan transportasi umum di ibu kota, belum lagi harus merasakan kemacetan saat menaiki Transjakarta karena jalur yang harusnya steril malah direbut paksa kendaraan pribadi. Mereka sadar jika hanya untuk keperluan dari tempat tinggal menuju tempat kerja dan sebaliknya atau memiliki pekerjaan yang mobilitasnya tidak tinggi maka tidak perlu menggunakan kendaraan pribadi. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

    Begitulah potret realita sebagian warga berdesak-desakan saat berangkat dan pulang kerja rela menggunakan transportasi umum di ibu kota, belum lagi harus merasakan kemacetan saat menaiki Transjakarta karena jalur yang harusnya steril malah direbut paksa kendaraan pribadi.

    TRANSPORTASI UMUM – Bus Transjakarta melintas membelah kemacetan di Jalan Sudirman Jakarta, Rabu (30/4/2025). Potret realita sebagian warga berdesak-desakan saat berangkat dan pulang kerja rela menggunakan transportasi umum di ibu kota, belum lagi harus merasakan kemacetan saat menaiki Transjakarta karena jalur yang harusnya steril malah direbut paksa kendaraan pribadi. Mereka sadar jika hanya untuk keperluan dari tempat tinggal menuju tempat kerja dan sebaliknya atau memiliki pekerjaan yang mobilitasnya tidak tinggi maka tidak perlu menggunakan kendaraan pribadi. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

    Mereka sadar jika hanya untuk keperluan dari tempat tinggal menuju tempat kerja dan sebaliknya atau memiliki pekerjaan yang mobilitasnya tidak tinggi maka tidak perlu menggunakan kendaraan pribadi. 

    TRANSPORTASI UMUM – Penumpang menunggu kedatangan kereta commuter line di Stasiun Manggarai Jakarta, Jumat (2/5/2025). Potret realita sebagian warga berdesak-desakan saat berangkat dan pulang kerja rela menggunakan transportasi umum di ibu kota, belum lagi harus merasakan kemacetan saat menaiki Transjakarta karena jalur yang harusnya steril malah direbut paksa kendaraan pribadi. Mereka sadar jika hanya untuk keperluan dari tempat tinggal menuju tempat kerja dan sebaliknya atau memiliki pekerjaan yang mobilitasnya tidak tinggi maka tidak perlu menggunakan kendaraan pribadi. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

    Mereka memilih menggunakan transportasi umum karena tidak mau ikut menyumbang kemacetan dan polusi di Jakarta yang menimbulkan kerugian. Kemacetan di Jakarta menyebabkan kerugian yang signifikan, baik secara ekonomi maupun non-ekonomi.

    TRANSPORTASI UMUM – Penumpang berdesakan di dalam Transjakarta saat jam pulang kerja, Rabu (30/4/2025). Potret realita sebagian warga berdesak-desakan saat berangkat dan pulang kerja rela menggunakan transportasi umum di ibu kota, belum lagi harus merasakan kemacetan saat menaiki Transjakarta karena jalur yang harusnya steril malah direbut paksa kendaraan pribadi. Mereka sadar jika hanya untuk keperluan dari tempat tinggal menuju tempat kerja dan sebaliknya atau memiliki pekerjaan yang mobilitasnya tidak tinggi maka tidak perlu menggunakan kendaraan pribadi. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

    Kerugian ekonomi meliputi biaya operasional kendaraan yang meningkat, serta kehilangan waktu dan produktivitas kerja akibat perjalanan yang lebih lama. Kerugian non-ekonomi mencakup dampak negatif terhadap kesehatan (polusi udara) dan stres akibat perjalanan yang tidak nyaman.

    TRANSPORTASI UMUM – Kepadatan lalu lintas saat jam pulang kerja di Jalan Sudirman Jakarta, Rabu (30/4/2025). Potret realita sebagian warga berdesak-desakan saat berangkat dan pulang kerja rela menggunakan transportasi umum di ibu kota, belum lagi harus merasakan kemacetan saat menaiki Transjakarta karena jalur yang harusnya steril malah direbut paksa kendaraan pribadi. Mereka sadar jika hanya untuk keperluan dari tempat tinggal menuju tempat kerja dan sebaliknya atau memiliki pekerjaan yang mobilitasnya tidak tinggi maka tidak perlu menggunakan kendaraan pribadi. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

    Data dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta pada 2024 kerugian akibat kemacetan mencapai Rp 100 triliun per tahun yang didominasi kerugian kesehatan karena polusi dan Waktu yang hilang mencapai Rp 60 triliun. Sisanya, kerugian terjadi pada biaya operasi kendaraan yaitu bahan bakar yang terbuang di tengah kemacetan mencapai Rp 40 triliun.

    TRANSPORTASI UMUM – Warga melintas di pelican crossing menuju halte Transjakarta Tosari, Rabu (30/4/2025). Potret realita sebagian warga berdesak-desakan saat berangkat dan pulang kerja rela menggunakan transportasi umum di ibu kota, belum lagi harus merasakan kemacetan saat menaiki Transjakarta karena jalur yang harusnya steril malah direbut paksa kendaraan pribadi. Mereka sadar jika hanya untuk keperluan dari tempat tinggal menuju tempat kerja dan sebaliknya atau memiliki pekerjaan yang mobilitasnya tidak tinggi maka tidak perlu menggunakan kendaraan pribadi. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

    TRANSPORTASI UMUM – Suasana warga melintas di dekat halte Transjakarta Tosari Jakarta, Rabu (30/4/2025). Potret realita sebagian warga berdesak-desakan saat berangkat dan pulang kerja rela menggunakan transportasi umum di ibu kota, belum lagi harus merasakan kemacetan saat menaiki Transjakarta karena jalur yang harusnya steril malah direbut paksa kendaraan pribadi. Mereka sadar jika hanya untuk keperluan dari tempat tinggal menuju tempat kerja dan sebaliknya atau memiliki pekerjaan yang mobilitasnya tidak tinggi maka tidak perlu menggunakan kendaraan pribadi. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

    TRANSPORTASI UMUM – Penumpang bergegas memasuki Stasiun Sudirman Jakarta, Rabu (30/4/2025). Potret realita sebagian warga berdesak-desakan saat berangkat dan pulang kerja rela menggunakan transportasi umum di ibu kota, belum lagi harus merasakan kemacetan saat menaiki Transjakarta karena jalur yang harusnya steril malah direbut paksa kendaraan pribadi. Mereka sadar jika hanya untuk keperluan dari tempat tinggal menuju tempat kerja dan sebaliknya atau memiliki pekerjaan yang mobilitasnya tidak tinggi maka tidak perlu menggunakan kendaraan pribadi. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

    Lihat foto lainnya di sini :  Potret perjuangan warga pengguna transportasi umum jakarta

     

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Polisi Ungkap Kondisi Wanita yang Ditebas Tangannya oleh Rekan Sekantor di Bekasi – Halaman all

    Polisi Ungkap Kondisi Wanita yang Ditebas Tangannya oleh Rekan Sekantor di Bekasi – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI –  Polisi mengungkap kondisi terkini korban penganiayaan berat hingga pergelangan tangannya putus ditebas senjata tajam oleh pelaku laki-laki berinisial AG.

    Kapolres Bekasi Kombes Pol Mustofa menuturkan korban SR (46) telah menjalani operasi semalam.

    “Korban tadi malam masih operasi nanti kami cek,” ucapnya.

    Menurutnya pelaku sudah diamankan termasuk barang bukti kendaraan dan CCTV.

    “BB sudah lengkap,” imbuhnya.

    Peristiwa tragis itu terjadi di sebuah kontrakan wilayah Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Selasa (6/5/2025) siang.

    Mustofa menyebut tangan korban bagian kiri putus.

    “Pakai golok (tangan korban disabet),” tuturnya.

    Motif Pelaku

    Adapun motif sementara yang diperoleh, pelaku kesal karena korban dianggap menghambat penetapan karyawan tetap.

    Pelaku dan korban diketahui berkerja dalam satu perusahaan, rekan kantor. 

    Akibat kekesalan pelaku itu, kemudian dia menebas tangan korban.

    “Informasi awal seperti itu harusnya perpanjangan kontraknya tahun ini,” ujar Kapolres.

    Pelaku dengan korban juga disebut sempat menjalin hubungan asmara sebelum tragedi pembacokan.

    “Mereka itu memang di perusahan yang sama tahun 2023 sampai sekarang sempat pacaran, terus sempat putus,” beber Mustofa.

    Subdit Jatanras Polda Metro Jaya berhasil mengamankan pelaku dan sudah dibawa ke Mapolda Metro guna penyelidikan lebih lanjut.

     

  • Tawuran Dua Kali dalam Tiga Hari di Manggarai, Polisi Siapkan Mediasi dengan Tokoh Masyarakat – Halaman all

    Tawuran Dua Kali dalam Tiga Hari di Manggarai, Polisi Siapkan Mediasi dengan Tokoh Masyarakat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kawasan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan kembali diwarnai aksi tawuran antarwarga yang terjadi dalam kurun waktu 3 hari terakhir. 

    Insiden ini memunculkan kekhawatiran warga dan mendorong aparat kepolisian untuk segera mengambil langkah pencegahan.

    Tawuran pertama pecah, Minggu (4/5/2025) dan kembali terjadi dua hari kemudian, Selasa (6/5/2025).

    Meski tak menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka, rentetan bentrok tersebut cukup meresahkan masyarakat sekitar.

    Kapolsek Tebet, Kompol Iwan Gunawan, menegaskan pihaknya telah menyiapkan langkah mediasi sebagai upaya penyelesaian konflik.

    “Iya, nanti kita mediasikan,” kata Iwan saat ditemui pada Rabu (7/5/2025).

    Menurutnya, mediasi akan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama dan tokoh pemuda dari kedua kelompok yang terlibat.

    Tujuannya adalah mencari solusi damai yang berkelanjutan agar ketegangan tidak terus berulang.

    “Kita akan coba ketemu sama tokoh masyarakat, tokoh pemuda, kita carikan solusinya supaya tidak terulang lagi,” ujarnya.

    Kompol Iwan mengungkapkan, tawuran diduga dipicu aksi saling provokasi antara dua kelompok pemuda.

    Salah satu bentuk provokasi yang terjadi adalah pelemparan petasan ke wilayah kelompok lain.

    “Ada provokasi, kampung sebelah lempar petasan. Itu saja,” jelas Iwan.

    Meski situasi sempat memanas, polisi memastikan tidak ada korban dalam kejadian tersebut. Pihak kepolisian pun belum melakukan penangkapan terhadap pihak manapun.

    “Tidak ada korban, tidak ada yang ditangkap. Kita hanya sarankan mereka kembali ke tempatnya masing-masing,” imbuh Kapolsek.

    Pos Pantau Didirikan, Polisi Siaga

    Sebagai langkah antisipasi, Polsek Tebet telah mendirikan pos pantau di sekitar lokasi tawuran.

    Sejumlah personel kepolisian disiagakan untuk berjaga dan memantau situasi secara langsung, guna mencegah konflik serupa kembali terjadi.

    “Ini kita sudah dirikan pos pantau, jadi ada anggota yang stand by di lokasi,” kata Iwan.

    Konflik antarwarga seperti ini mencerminkan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam menciptakan keamanan lingkungan.

    Kolaborasi antara aparat, tokoh masyarakat, dan warga diharapkan mampu meredam emosi dan memperkuat semangat persaudaraan antarkampung.

    Langkah mediasi yang akan dilakukan Polsek Tebet menjadi harapan baru agar situasi di Manggarai kembali kondusif.

    Pendekatan dialogis dan keterlibatan tokoh-tokoh lokal diyakini lebih efektif dalam menyelesaikan konflik di tingkat akar rumput. (Tribun Jakarta/Annas Furqon Hakim)

     

  • KRL Vs Truk di Bojonggede, Saksi: Roda Truk Boks Bermuatan Adonan Pizza Tiba-tiba Nyangkut di Rel – Halaman all

    KRL Vs Truk di Bojonggede, Saksi: Roda Truk Boks Bermuatan Adonan Pizza Tiba-tiba Nyangkut di Rel – Halaman all

    KRL versus Truk di Bojonggede, Saksi: Roda Truk Boks Bermuatan Adonan Pizza Tiba-tiba Nyangkut di Rel
     

     
    Willy Widianto/Tribunnews.com
     
     
     
     
     
     
     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – KRL Commuter Line Jabodetabek lintas Bogor-Jakarta Kota mengalami kecelakaan dengan truk boks bermuatan adonan pizza di perlintasan stasiun Bojonggede, Bogor, Jawa Barat.

    Tabrakan tersebut terjadi sekitar pukul 22.00 WIB.

    Ferry salah satu warga sekitar yang kebetulan melintas tempat kejadian mengatakan, truk bermuatan pizza melaju dari arah Pasar Bojonggede.

    Saat melintas rel kereta roda truk boks mendadak menyangkut di rel. Sementara alarm sudah berbunyi dan palang pintu kereta sudah mulai turun.

    “Iya lobang rel terlalu legok dalam,” kata Ferry kepada Tribun.

    Menurut dia, sopir truk boks selamat karena berhasil loncat saat kejadian.

    “Sopir selamat, loncat dia,” kata Ferry.

    Akibat kecelakaan tersebut adonan pizza yang dibawa truk boks tersebut berhamburan di rel kereta api.

    “Lumayan banyak bawa adonan pizza tadi berceceran di rel,” kata Ferry.

    Kecelakaan KRL Commuter LIne Jabodetabek terjadi di perlintasan Stasiun Bojonggede, Bogor, Jawa Barat. Mobil boks menemper KRL Commuter Line tujuan Bogot-Jakarta Kota.

    “Telah terjadi insiden kendaraan mobil boks menemper Commuter Line 1459,” tulis akun resmi KAI Commuter di media sosial X(Twitter), Selasa(6/5/2025).

    Akibat kecelakaan tersebut perjalanan KRL lintas Citayam-Bojonggede tidak dapat dilalui.

    “Kami mohon maaf atas ketidaknyamannya,” tulis KAI Commuter.

  • Polisi Bangun Posko Terpadu Antisipasi Tawuran dan Balap Liar di Manggarai Jaksel – Halaman all

    Polisi Bangun Posko Terpadu Antisipasi Tawuran dan Balap Liar di Manggarai Jaksel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi menaruh perhatian terhadap insiden tawuran yang kerap terjadi di wilayah Manggarai, Jakarta Selatan.

    Konflik antara warga Gang Tuyul  dan warga Tambak bukanlah cerita baru.

    Tawuran kedua kubu ini juga acap kali memakan korban.

    Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal menyiapkan langkah-langkah untuk mengakhiri tawuran di Manggarai.

    Satu di antaranya adalah membangun posko di TKP bentrokan antar warga.

    “Kami membangun posko terpadu antisipasi tawuran maupun balapan liar yang ada di wilayah Manggarai,” ungkapnya kepada wartawan, Selasa (6/5/2025).

    Kemudian, melakukan patroli rutin yang dijadikan skala prioritas secara terpadu serta mensosialisasikan nomor telepon darurat bantuan kepolisian 110.

    Selanjutnya, kerjasama dengan semua stakeholder terkait.

    “Hal ini sangat penting dilakukan karena peristiwa tawuran tersebut ada dua wilayah hukum atau wilayah kependudukan yaitu antara warga jalan Tambak Jakarta Pusat dan warga Manggarai Jakarta Selatan,” ucapnya.

    Kapolres menambahkan bawa polisi tidak akan ragu melakukan langkah penegakan hukum jika ditemukan pelaku tawuran membawa parang senapan angin maupun senjata tajam lainnya.

    “(Pasti) proses sesuai aturan hukum yang berlaku,” tandas dia.

    Sebelumnya, polisi menyampaikan tawuran yang terjadi pada Minggu (4/5/2025) di jembatan pintu air Manggarai Jakarta merupakan dua kelompok remaja.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan kejadian tawuran berawal dari Remaja Gang Tuyul Tebet yang memancing menyerang Remaja Tambak dengan menggunakan petasan.

    Menurutnya, serangan tersebut membuat Remaja Tambak terpancing hingga terjadilah tawuran saling serang tak cuma petasan tapi juga botol kaca dan batu. 

    “Piket fungsi dan Patroli Presisi Polres Metro Jakarta Pusat mendatangi TKP tawuran di jembatan pintu air Manggarai,” ungkap Ade Ary kepada wartawan, Senin (5/4/2025).

    Kemudian aparat kepolisian Polsek Menteng mengimbau agar kedua remaja kmbali masuk ke rumah masing-masing.

    Disusul lalu aparat kepolisian Polsek Tebet yang menembakkan gas air mata untuk membubarkan tawuran. 

    “Pada pukul 19.45 WIB tawuran di Jembatan Pintu Air Manggarai berhasil diredam oleh aparat kepolisian sampai situasi kondusif terkendali. Aparat Kepolisian Polsek Metro Menteng,” paparnya.

    Kasie Humas Polres Jakarta Selatan Kompol Murodih menjelaskan tawuran di Manggarai terjadi sekitar pukul 19.30 WIB dan kemudian diketahui pukul 20.30 WIB.

    “Memang awalnya mancing-mancing hingga terjadilah tawuran dengan media macam-macam pakai batu, ada korban satu kena bacok di bagian kepala dan sekarang sedang dirawat di RSCM,” ucapnya kepada wartawan, Senin (5/5/2025).

    Pihak kepolisian sudah melalukan tindakan cek TKP dan interogasi terhadap saksi-saksi yang ada.

    “Kita juga sudah buatkan visum, korban itu adalah mereka tawuran yang berada di sekitar itu.Intinya mereka jadi korban di situ,” tambahnya.

    Polisi mengimbau ketua lingkungan untuk mengingatkan warganya agar tidak lagi melakukan keributan dan saling berkordinasi antar warga.

    Murodih berujar pentingnya kesadaran bahwa tawuran tidak bermanfaat dan hanya menimbulkan korban kerugian masyarakat yang lewat jadi terganggu.

  • KRL Vs Truk di Bojonggede, Saksi: Roda Truk Boks Bermuatan Adonan Pizza Tiba-tiba Nyangkut di Rel – Halaman all

    BREAKING NEWS: Mobil Boks Tertemper KRL Commuter Line di Bojonggede, Perjalanan Kereta Gangguan – Halaman all

    Kecelakaan KRL Commuter Line Jabodetabek terjadi di perlintasan Stasiun Bojonggede, Bogor, Jawa Barat, Selasa(6/5/2025) malam.

    Tayang: Selasa, 6 Mei 2025 22:33 WIB

    Istimewa/ warga

    KECELAKAAN – KRL Commuter Line Jabodetabek mengalami kecelakaan di perlintasan Stasiun Bojonggede, Bogor, Jawa Barat, Selasa(6/5/2025) malam. Mobil boks tertabrak KRL. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kecelakaan KRL Commuter Line Jabodetabek terjadi di perlintasan Stasiun Bojonggede, Bogor, Jawa Barat, Selasa(6/5/2025) malam.

    Mobil boks tertabrak KRL Commuter Line tujuan Bogor-Jakarta Kota.

    “Telah terjadi insiden kendaraan mobil boks menemper Commuter Line 1459,” tulis akun resmi KAI Commuter di media sosial X (Twitter).

    Akibat kecelakaan tersebut perjalanan KRL lintas Citayam-Bojonggede tidak dapat dilalui.

    “Kami mohon maaf atas ketidaknyamannya,” tulis KAI Commuter.

    Berdasarkan foto yang diterima Tribunnews.com dari warga, terlihat mobil truk box tampak hancur bagian belakangnya dan berhenti di atas rel kereta.

    Selain itu barang-barang pun tampak berserakan di rel kereta.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Terungkap Motif Pria di Cikarang Bekasi Tebas Tangan Mantan Kekasih, Dipicu Masalah Pekerjaan – Halaman all

    Terungkap Motif Pria di Cikarang Bekasi Tebas Tangan Mantan Kekasih, Dipicu Masalah Pekerjaan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang pria  berinisial AG nekat membacok mantan kekasihnya sendiri, SR (46), di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (6/5/2025).

    Aksi brutal yang terjadi di sebuah rumah kontrakan itu menyebabkan korban mengalami luka serius, termasuk pergelangan tangan kiri yang putus.

    Kapolres Bekasi Kombes Mustofa, mengatakan motif pelaku melakukan perbuatan keji itu diduga masalah pekerjaan.

    Korban dan Pelaku memang bekerja dalam satu perusahaan.

    Pelaku kesal karena korban dianggap menghambat penetapan karyawan tetap.

    “Informasi awal seperti itu harusnya perpanjangan kontraknya tahun ini,” ungkap Mustofa, Selasa (6/5/2025).

    Selain berada di satu lokasi kerja, korban dan pelaku juga diketahui sempat menjalin hubungan asmara sejak 2022 sampai 2023.

    Mustofa menuturkan polisi masih belum bisa memastikan kondisi korban.

    “Sekarang (korban) masih belum sadar sekarang masih operasi,” ucap Kapolres.

    Kronologi Kejadian

    Kejadian berdarah itu berlangsung sekitar pukul 10.20 WIB.

    Menurut keterangan adik korban, S, pelaku datang dan mengetuk pintu kontrakan berulang kali.

    Setelah korban bangun dan mengintip dari jendela, pelaku tiba-tiba mendobrak pintu dan langsung menyerang korban dengan sebilah golok.

    “Pelaku langsung menyerang secara membabi buta, mengenai bagian tengkuk, pundak, dan tangan korban hingga putus. Satu saksi juga mengalami luka di tangan saat mencoba menolong,” ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar.

    Usai melakukan aksinya, pelaku langsung kabur membawa senjata tajam.

    Sementara itu, korban sempat keluar dari kontrakan untuk meminta pertolongan warga setelah dibantu oleh sang adik.

  • Wanita di Bekasi Jadi Korban Penganiayaan Sadis, Tangan Korban Ditebas Pakai Golok – Halaman all

    Wanita di Bekasi Jadi Korban Penganiayaan Sadis, Tangan Korban Ditebas Pakai Golok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Seorang wanita menjadi korban penganiayaan berat tangannya putus ditebas senjata tajam oleh pelaku laki-laki berinisial AG.

    Peristiwa tragis itu terjadi di sebuah kontrakan wilayah Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (6/5/2025) siang.

    Kapolres Bekasi Kombes Pol Mustofa menuturkan polisi masih belum bisa memastikan kondisi korban.

    “Sekarang (korban) masih belum sadar sekarang masih operasi,” ucapnya kepada wartawan, Selasa (6/5/2025).

    Mustofa menyebut tangan korban bagian kiri putus.

    “Pakai golok (tangan korban disabet, red),” tuturnya.

    Adapun motif sementara yang diperoleh, pelaku kesal karena korban dianggap menghambat penetapan karyawan tetap.

    Pelaku dan korban diketahui berkerja dalam satu perusahaan.

    Akibat kekesalan pelaku itu, kemudian dia menebas tangan korban.

    “Informasi awal seperti itu harusnya perpanjangan kontraknya tahun ini,” ujar Kapolres.

    Pelaku dengan korban juga disebut sempat menjalin hubungan asmara sebelum tragedi pembacokan.

    “Mereka itu memang di perusahan yang sama tahun 2023 sampai sekarang sempat pacaran, terus sempat putus,” beber Mustofa.

    Terkini Subdit Jatanras Polda Metro Jaya berhasil mengamankan pelaku dan sudah dibawa ke Mapolda Metro guna penyelidikan lebih lanjut.

  • Tawuran di Manggarai Jaksel Kembali Pecah, Polisi: 10 Menit Langsung Dilerai – Halaman all

    Tawuran di Manggarai Jaksel Kembali Pecah, Polisi: 10 Menit Langsung Dilerai – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tawuran antarwarga kembali terjadi di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan (Jaksel), Selasa (6/5/2025).

    Kapolsek Tebet Kompol Iwan Gunawan membenarkan adanya tawuran pada sore tadi.

    Menurutnya, tawuran tersebut sudah dapat diatasi setelah anggota turun ke TKP.

    “Iya, sebentar aja tapi 10 menit langsung dilerai sudah kembali ke rumahnya masing-masing,” ucap Kompol Iwan kepada wartawan Selasa (6/5/2025).

    Dia menambahkan tidak ada korban dari tawuran yang telah terjadi.

    Polisi tidak mengamankan pelaku namun memberikan imbauan agar warga meninggalkan lokasi.

    “Gak ada yang ditangkap hany disarankan saja, kita sarankan untuk kembali ke tempatnya masing-masing. Gak ada korban,” imbuhnya.

    Adapun tawuran pecah akibat provokasi kampung sebelah yang melempar petasan.

    Agar tawuran tidak lagi berulang, polisi mendirikan pos pantau.

    “Ada 20 anggota dari Polres dan 10 anggota dari Polsek juga ada yang stand by,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, polisi akan bertemu dengan tokoh masyarakat, tokoh pemuda untuk mencari solusi atas konflik antarwarga.

    Sebelumnya, polisi menyampaikan tawuran yang terjadi pada Minggu (4/5/2025) di jembatan pintu air Manggarai Jakarta merupakan dua kelompok remaja.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan kejadian tawuran berawal dari Remaja Gang Tuyul Tebet yang memancing menyerang Remaja Tambak dengan menggunakan petasan.

    Menurutnya, serangan tersebut membuat Remaja Tambak terpancing hingga terjadilah tawuran saling serang tak cuma petasan tapi juga botol kaca dan batu. 

    “Piket fungsi dan Patroli Presisi Polres Metro Jakarta Pusat mendatangi TKP tawuran di jembatan pintu air Manggarai,” ungkap Ade Ary kepada wartawan, Senin (5/4/2025).

    Kemudian aparat kepolisian Polsek Menteng mengimbau agar kedua remaja kmbali masuk ke rumah masing-masing.

    Disusul lalu aparat kepolisian Polsek Tebet yang menembakkan gas air mata untuk membubarkan tawuran. 

    “Pada pukul 19.45 WIB tawuran di Jembatan Pintu Air Manggarai berhasil diredam oleh aparat kepolisian sampai situasi kondusif terkendali. Aparat Kepolisian Polsek Metro Menteng,” paparnya.

    Kasie Humas Polres Jakarta Selatan Kompol Murodih menjelaskan tawuran di Manggarai terjadi sekitar pukul 19.30 WIB dan kemudian diketahui pukul 20.30 WIB.

    “Memang awalnya mancing-mancing hingga terjadilah tawuran dengan media macam-macam pakai batu, ada korban satu kena bacok di bagian kepala dan sekarang sedang dirawat di RSCM,” ucapnya kepada wartawan, Senin (5/5/2025).

    Pihak kepolisian sudah melalukan tindakan cek TKP dan interogasi terhadap saksi-saksi yang ada.

    “Kita juga sudah buatkan visum, korban itu adalah mereka tawuran yang berada di sekitar itu.Intinya mereka jadi korban di situ,” tambahnya.

    Polisi mengimbau ketua lingkungan untuk mengingatkan warganya agar tidak lagi melakukan keributan dan saling berkordinasi antar warga.

    Murodih berujar pentingnya kesadaran bahwa tawuran tidak bermanfaat dan hanya menimbulkan korban kerugian masyarakat yang lewat jadi terganggu. 
     

  • Protes Terkait Besaran Iuran Retribusi Sampah, Warga Tambun Bekasi Mengaku Dianiaya Pengurus RT – Halaman all

    Protes Terkait Besaran Iuran Retribusi Sampah, Warga Tambun Bekasi Mengaku Dianiaya Pengurus RT – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Pengurus rukun tetangga (RT) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, diduga memukul warganya bernama Rudy Priambodo (56) warga Jalen Indah 2, Desa Jejalenjaya, Kecamatan Tambun Utara.

    Kejadian itu terjadi pada 6 Februari 2025 dan korban pada hari itu juga telah membuat laporan ke Polsek Tambun. Dengan Nomor : LP/ B/ 148/ II/ 2025/ SPKT/ Polsek Tambun Selatan/ Polres Metro Bekasi/ Polda Metro Jaya

    Namun, terduga pelaku tak kunjung ditangkap polisi.

    Korban bernama Rudy menjelaskan, kejadian bermula ketika saat rapat RT ia protes adanya uang pungutan sampah dan adanya sekuriti untuk keamanan di perumahannya dengan total Rp 75.000.

    Ia tak sepakat karena jarang menempati rumah, dan untuk adanya sekuriti juga menyebutkan lingkungannya kerap kemalingan motor.

    “Jadi sampah saya tidak diambil oleh lingkungan dan keamanan saya tidak dijamin karena saya protes. Padahal kan rapat warga itu seharusnya korum, biarpun saya menentang satu tetap jalan aja sebetulnya,” beber kepada TribunBekasi.com pada Selasa (6/5/2025).

    Karena sampahnya tak diambil, kata Rudy, ia memilih menitipkan sampahnya ke tetangganya. Tetangganya pun tak mempermasalahkan karena sampah rumah tangganya pun sedikit.

    Akan tetapi, pengurus RT membuat pengumuman atau postingan di WhatsApp Group (WAG) mengenai warga dilarang menerima warga lain menitipkan sampahnya.

    Atas hal itu, ia hendak klarifikasi atas postingan di WAG tersebut kepada pengurus RT.

    “Saya datangi klarifikasi, marah lah dia hanya tiga kalimat yang dia ucapkan, lu ga tau gw siapa. Langsung pukul membabi buta, tangan kosong tapi mata saya robek saya tersungkur,” katanya.

    Dengan kondisi terluka dan mengeluarkan darah ia langsung visum dan lapor ke Polsek Tambun.

    Polsek Tambun juga sudah menerima laporannya dan melakukan berita acara pemeriksaan (BAP) dan mengirimkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) sebanyak empat kali.

    “Tapi sampai sekarang tidak ada perkembangannya, pelaku tidak ditangkap juga,” imbuhnya.

    Ia menambahkan, tiga bulan berlalu merasa alami cacat permanen akibat penganiayaan atau pemukulan tersebut. Matanya agak sulit melihat jika terkena cahaya.

    Selain itu, saat solat harus menggunakan kaca mata karena sakit jika sujud terkena lantai.

    “Artinya saya minta ditangkap dulu, urusan dia mau pasang badan atau gimana, atau dia mau seperti apa setelah itu. Jalan dulu lah. Ini engga ditangkap-tangkap, saya pikirannya jadi negatif ada apa ini,” katanya.

    Sementara itu ketika di konfirmasi TribunBekasi.com, Kapolsek Tambun Kompol Wuryanti meminta agar langsung menghubungi Kanit Reskrim Polsek Tambun.

    “Maaf saya sedang ada giat. Silahkan langsung ke kanit reskrim ya,” singkatnya.

    Sementara Kanit Reskrim Polsek Tambun, Iptu Hotma Napitupulu tidak menjawab ketika dikonfirmasi.

    “Lagi di jalan bang lagi di jalan, lagi di Garut, ngejar pelaku dulu,” ucapnya. (MAZ)

    Penulis: Muhammad Azzam