Category: Tribunnews.com Metropolitan

  • 5 Siswa SMAN 70 Jakarta Dikeluarkan Dari Sekolah Buntut Kasus Perundungan Terhadap Junior – Halaman all

    5 Siswa SMAN 70 Jakarta Dikeluarkan Dari Sekolah Buntut Kasus Perundungan Terhadap Junior – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lima siswa SMAN 70 Jakarta Selatan dikeluarkan dari sekolah setelah terlibat kasus dugaan perundungan atau bullying terhadap junior berinisial ABF.

    Hal itu disampaikan Kepala SMAN 70 Jakarta Sunaryo kepada wartawan, Rabu (18/12/2024).

    “Tata tertib sekolah tetap kami terapkan dan sudah kami arahkan untuk dipindahkan ke satuan pendidikan lain,” ucap Sunaryo usai diperiksa sebagai saksi di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kebayoran Baru.

    Kelima siswa itu diketahui berinisial A, B, F alias C, M, dan R.

    Mereka bakal dipindahkan ke satuan pendidikan lain pada Jumat (20/12/2024).

    Sunaryo menginformasikan hal itu ke masing-masing orang tua.

    “Permendikbud-nya bunyinya dipindahkan ke satuan pendidikan lain. Bisa PKBM sudah kami panggil orang tuanya dan sudah menerima semuanya,” kata dia.

    “(Dipindahkan) per tanggal 20 setelah pembagian rapor semester ganjil,” imbuh dia.

    Sebelumnya, orang tua korban berinisial D telah membuat laporan ke Polrestro Jakarta Selatan pada Rabu (4/12/2024) dengan nomor: LP/B/3769/XII/2024/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA.

    Berdasarkan dokumen laporan polisi (LP) yang diterima, kasus perundungan atau bullying yang terjadi di SMAN 70 Jakarta, dialami siswa berinisial ABF, kelas X SMA. 

    Dia menjadi korban aksi perundungan oleh kakak kelasnya.

    Peristiwa itu terjadi pada 28 November 2024 di toilet sekolah. 

    Menurut keterangan orang tua, ABF mengalami kekerasan fisik yang menyebabkan luka memar dan lebam di bagian ulu hati, perut dan paha kiri.

    Awal mula insiden ini terjadi karena adanya kesalahpahaman antara korban dan pelaku. 

    Saat itu, ABF dipanggil oleh teman kelasnya berinisial M ke dalam toilet lantai 2 yang merupakan tempat kejadi perkara.

    Selanjutnya, ABF ditarik oleh pelaku berinisial F ke dalam toilet. 

    F memukul ulu hati ABF hingga menyebabkan korban tersungkur.

    Kemudian, pelaku meminta korban berdiri lagi dan kembali melakukan pemukulan. 

    Tindakan penganiayaan kepada korban diikuti teman pelaku yang berjumlah empat orang.

    Pukulan tersebut membuat korban mengeluhkan sakit dan menimbulkan luka memar dan lebam di bagian ulu hati, perut dan paha kiri.

    Barang milik ABF di antaranya sepatu dan handphone dibawa oleh para pelaku.

  • Viral Warga Rusak Ruko Tempat Penjualan Miras di Bekasi, Polisi Lakukan Penyelidikan – Halaman all

    Viral Warga Rusak Ruko Tempat Penjualan Miras di Bekasi, Polisi Lakukan Penyelidikan – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aksi warga melakukan perusakan sebuah rumah toko (ruko) penjual minuman keras di Jalan Emerald, Bekasi Jaya, Bekasi Timur viral di media sosial. 

     

    Dalam rekaman yang beredar tampak sejumlah orang terlihat mendatangi sebuah ruko yang diketahui menjual minuman beralkohol. 

     

    Aksi itu diduga terjadi karena keresahan warga setempat terhadap keberadaan toko tersebut.

    Terlihat seorang pria dengan tongkat baseball memecahkan kaca ruko.

     

    Dia juga melemparkan beberapa botol minuman keras yang ada di dalam ruko tersebut. 

     

    Beberapa warga lainnya berdiri di sekitar lokasi kejadian.

    Menurut informasi, warga sebenarnya sudah berkali-kali memperingatkan pemilik ruko agar menghentikan penjualan minuman keras.

     

    Namun peringatan tersebut tidak digubris hingga akhirnya muncul aksi perusakan.

     

    Kasat Reskrim Bekasi Kota Kompol Audy Joize Oroh mengatakan saat ini kasus tersebut masih proses penyelidikan.

    “Masih lidik pemeriksaan pelapor dan saksi-saksi,” ucapnya kepada wartawan, Rabu (18/12/2024).

     

    Audy menuturkan pemeriksaan terhadap terlapor dan saksi sejauh ini masih dijadwalkan.

     

    Dia berujar kasus tersebut masuk dalam pidana pengrusakan barang.

     

    “Perusakan terhadap barang,” tegasnya.

    Kapolsek Rawalumbu AKP Ririn Sri Damayanti menyampaikan peristiwa itu terjadi pada Kamis (5/12/2024).

     

    Ririn menuturkan kasus sedang di tangani oleh Reskrim Polres Bekasi Kota.

     

    “Silahkan langsung ke Polres ya,” tuturnya.

  • Singgung Perkara Utang Piutang Keluarga, Pria di Tebet Jakarta Selatan Ditusuk Pakai Gunting – Halaman all

    Singgung Perkara Utang Piutang Keluarga, Pria di Tebet Jakarta Selatan Ditusuk Pakai Gunting – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang pria berinisial IM (36) menjadi korban penusukan karena persoalan utang piutang.

    Peristiwa itu terjadi di Pasar Tebet Barat, Jalan Tebet Raya, Tebet Barat, Jakarta Selatan, Selasa (17/12/2024) pukul 19.00 WIB. 

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, kronologi bermula saat pelaku berinisial SH (30) menghampiri korban yang tengah mengunjungi temannya.

    Kemudian SH bertanya kepada IM tentang masalah utang keluarganya.

    Korban lalu merasa dirinya tidak ikut campur dengan urusan utang piutang tersebut.

    Cekcok di antara keduanya terjadi, pelaku melakukan pemukulan.

    “Korban dipukul di bagian wajah sebanyak lima kali, pelaku dan korban dipisahkan warga yang berada di sana,” ujar Ade Ary dalam keterangannya, Rabu (18/12/2024). 

    Saat korban hendak pulang ke rumah di wilayah Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

    Pelaku mengejar IM dan menusuknya menggunakan gunting.

    “Menusuk korban sebanyak lima kali menggunakan gunting tetapi dua tusukan mengenai tangan korban yang menyebabkan tangan korban luka dan mengeluarkan darah,” ungkap Kabid Humas Polda Metro. 

    Pelaku usai melakukan penusukan kepada korban langsung melarikan diri.

    Korban IM melaporkan ke Polsek Tebet dan dilarikan ke rumah sakit. 

    Kanit Reskrim Polsek Tebet AKP Suwarno mengatakan, pelaku sudah ditangkap pada Rabu (18/12/2024) dini hari. 

    Dia berujar penangkapan pelaku di daerah Serpong, Tangerang Selatan.

    “Benar dini hari ditangkap sementara korban saat ini sehat, sudah pulang ke Bogor,” ujar Suwarno.

  • Banjir Rob Masih Rendam Kawasan Muara Angke Jakut, Warga Masih Memilih Tak Mengungsi – Halaman all

    Banjir Rob Masih Rendam Kawasan Muara Angke Jakut, Warga Masih Memilih Tak Mengungsi – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bencana alam banjir rob masih merendam di kawasan Pelabuhan Muara Angke tepatnya di Jalan Dermaga Ujung 2 Blok Empang Muara Angke, Jakarta Utara (Jakut) pada Rabu (18/12/2024).

    Pantauan Tribunnews.com, debit ketinggian air di kawasan tersebut beragam mulai dari 20 centimeter hingga 90 centimeter.

    Namun, terlihat warga masih memilih untuk bertahan di rumahnya masing-masing dan tidak mengungsi.

    Berbagai alasan dari warga yang tidak memilih mengungsi yang salah satunya karena menjaga barang-barang berharga di rumahnya.

    “Iya saya pilih bertahan di rumah aja. Ga ngungsi. Ini jagain barang-barang di rumah, takut dimalingin,” kata Sarti (46) saat ditemui, Rabu.

    Dia mengatakan bencana alam yang kerap terjadi setiap tahunnya ini memang menjadi penghambat untuk warga sekitar dalam menjalai aktivitas sehari-hari.

    Bahkan, anak Sarti, sudah tidak sekolah selama banjir rob merendam kawasan rumahnya.

    “Iya ini apa-apa susah banget. Paling itu naik perahu karet kalau mau ke depan,” tuturnya.

    Sementara warga lainnya bernama Ilham (33), mengatakan jika debit air ini mulai merendam sejak pukul 09.00 WIB. Biasanya, dari pukul 11.00-14.00 WIB, air semakin meninggi dan mulai surut menjelang malam hari.

    “Ini tuh gini, kalau jam segini mulai naik (airnya). Nanti malam baru kering. Besoknya begitu lagi,” jelasnya.

    Lebih lanjut, dia meminta agar pemerintah segera memberikan solusi terkait ini meski memang banjir rob tidak bisa dihindarkan karena faktor alam.

    “Ya kalau nasi kotak aja masih dapat. Tapi kalau yang lain (sembako dan lain-lain) belum,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta warga di pesisir Jakarta untuk tetap waspada akan bencana alam banjir rob hingga akhir tahun 2024 ini.

    Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diprediksi banjir rob akan semakin tinggi sekira tanggal 20 Desember 2024 mendatang.

    Iswana mengimbau seluruh warga untuk selalu waspada dan ia sudan siagakan alat darurat seperti perahu karet atau sekoci dan lainnya.

    “Apabila terjadi keadaan bencana atau darurat, segera hubungi call center Jakarta Siaga 112,” imbuhnya.

    BPBD DKI Jakarta telah berupaya menangani banjir rob di kawasan pesisir utara, terutama di Kota Tua, Muara Angke, Pluit, Ancol, dan sekitarnya. 

    Isnawa Adji menjelaskan, banjir rob tersebut disebabkan oleh pasang air laut yang cukup tinggi beberapa hari terakhir.

    Selain itu, kata Isnawa, faktor lain karena penurunan tanah (land subsidence) serta perubahan iklim yang menyebabkan kenaikan permukaan laut.

    Penanganan banjir yang sudah dilakukan berupa pembangunan Infrastruktur Tanggul Laut (Giant Sea Wall), Peningkatan Sistem Drainase dan Normalisasi Sungai, Pembangunan Waduk dan Sistem Penampungan Air, Pembangunan Sumur Resapan dan Pengelolaan Air Tanah, Sistem Peringatan Dini dan Monitoring, Pendidikan dan Sosialisasi kepada Masyarakat, Relokasi dan Penataan Kawasan, serta kolaborasi dengan pihak swasta.

    Menurut Isnawa, pengambilan air tanah yang berlebihan mengakibatkan penurunan permukaan tanah dan banjir rob di Pesisir Utara.

    Oleh karena itu, Isnawa menyatakan perlu dilakukan perubahan signifikan dalam pengelolaan sumber daya air di Jakarta.

    “Adapun tantangan besar selanjutnya adalah kenaikan permukaan laut dan perubahan iklim. Kondisi air laut yang semakin tinggi meningkatkan frekuensi dan intensitas banjir rob,” jelas Isnawa.

  • Kasus Anak Bos Toko Roti Aniaya Pegawai, Keluarga Mengaku Diteror Nomor Misterius Setiap Hari – Halaman all

    Kasus Anak Bos Toko Roti Aniaya Pegawai, Keluarga Mengaku Diteror Nomor Misterius Setiap Hari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Buntut aksi George Sugama Halim yang diduga menganiaya pegawainya, keluarga kini mengaku mendapat teror dari nomor misterius.

    Ibunda George Sugama Halim, Linda Pantjawati mengaku diintimidasi setiap hari oleh orang tak dikenal.

    Ia pun menunjukkan satu bukti chat yang bernada intimidatif terhadap dirinya kepada awak media pada Selasa (18/12/2024).

    “Ini satu contoh, setiap hari, setiap detik, setiap jam saya diteror, ditelepon lalu dimaki-maki. Saya enggak kenal orang itu,” ujar Linda seperti dikutip dari Intens Investigasi yang tayang di Youtube pada Rabu (18/12/2024). 

    Padahal, pihak George telah menyerahkan pelaku kepada polisi dan menghormati proses hukum yang sedang berjalan.

    Linda berharap agar kasus ini tidak melebar kemana-mana dan tidak ada lagi upaya intimidasi terhadapnya ataupun keluarganya. 

    “Kami sudah serahkan (George) ke pihak berwajib. Jadi, tolong saya minta kepada netizen jangan menghakimi sepihak, konfirmasi dulu kebenaran apapun itu bijaklah dalam berkata-kata,” ujarnya. 

    Sebelumnya, Dwi Ayu Darmawati (19), karyawati toko roti di Cakung menjadi korban penganiayaan oleh anak bos toko roti tersebut, George Sugama Halim.

     Penganiayaan itu berawal ketika Dwi menolak permintaan George yang menyuruhnya dengan kalimat tak sopan untuk mengantarkan makanan yang dipesan secara online ke kamarnya. 

    Tapi George yang tidak terima permintaannya ditolak korban justru melemparkan patung, mesin EDC, kursi, dan loyang hingga Dwi mengalami pendarahan di kepala dan luka memar.

    Setelah kasus itu viral, ia lalu ditangkap dan dijadikan tersangka. 

    Saat dihadirkan dalam ungkap kasus di Mapolres Metro Jakarta Timur, pelaku George Sugama Halim beralasan khilaf menganiaya pegawainya, Dwi Ayu Darmawati (19) hingga babak belur.

    Hal ini disampaikan George saat menjawab pertanyaan Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly terkait alasan menganiaya Dwi pada 17 Oktober 2024 lalu.

    “Khilaf, saya khilaf,” kata George yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan di Mapolres Metro Jakarta Timur, Senin (16/12/2024).

    George yang mengenakan baju tahanan tak banyak bicara saat dihadirkan dalam ungkap kasus di Mapolres Metro Jakarta Timur, dia hanya tertunduk dan tampak sekali mengusap matanya.

    Bahkan saat Nicolas menanyakan George menyesalkan atas tindak penganiayaan yang mengakibatkan Dwi terluka, George hanya menjawab pertanyaan dengan isyarat menggangguk.

    Sementara saat ditanya awak media terkait alasan saat penganiayaan sempat menyuruh Dwi untuk mengantar makanan ke kamar, George enggan menjawab pertanyaan.

    “No comment,” ujar George.

    George dijerat dengan Pasal 351 KUHP, dan atau Pasal 351 ayat 2 tentang penganiayaan. 

    Berulang kali

    Korban Dwi Ayu mengatakan aksi penganiayaan yang dilakukan George sudah berulang kali.

    Hal ini yang membuat dirinya tidak tahan hingga melapor ke pihak kepolisian.

    Dwi Ayu pun mengungkap bila George sempat menyatakan dirinya tidak bisa diseret ke penjara.

    “Sebelum kejadian ini saya pernah dilempar meja, tapi tidak mengenai saya dan saya dikatain babu dan orang miskin, dia merendahkan saya dan keluarga saya. Dia juga sempat ngomong ‘orang miskin kaya lu nggak bakal bisa masukin gua ke penjara gua kebal hukum’,” kata Dwi Ayu saat dihubungi, Minggu (15/12/2024).

    Lalu, aksi penganiayaan itu mencapai puncaknya pada Kamis (17/10/2024) lalu.

    Kala itu, pelaku meminta korban untuk mengantarkan pesanan makanannya.

    Namun permintaan itu ditolak oleh Dwi Ayu karena tengah bekerja.

    Apalagi, permintaan itu bukan masuk dari tugasnya dan sudah ada perjanjian dengan adik pelaku jika dia tak mau melakukan apa yang disuruh George.

    Bahkan, George juga menelepon ibunya yang merupakan bos korban soal penolakan yang dilakukan korban.

    Saat itu, ibu George malah mendukung korban dan meminta agar membawa makanan itu sendiri.

    Meski demikian, saat itu pelaku malah mengamuk hingga melakukan penganiayaan.

    Korban dilempar menggunakan beberapa barang termasuk kursi hingga membuat kepala korban bocor. 

    “Akhirnya setelah saya tolak berkali-kali dia marah dan melempar saya pakai patung batu, kursi, meja, mesin bank dilakukan berkali-kali dan semua barang yang dilempar oleh si pelaku semua kena tubuh saya,” katanya. 

    “Setelah saya dilempari barang di situ bapaknya pelaku narik saya dan suruh saya pulang tapi tas dan HP saya masih tertinggal. Di dalam pas saya mau ambil tas dan HP saya di situ saya dilempari lagi pakai kursi berkali-kali akhirnya saya kabur dan terpojok tidak bisa kemana-mana,” imbuhnya. 

    Selain dirinya, Dwi pun menyebut ada korban lain yang juga merupakan karyawan yang diperlakukan serupa oleh George.

    Bahkan, beberapa orang pun memutuskan untuk berhenti bekerja.

    Untuk itu, Dwi meminta agar kasusnya bisa diselesaikan secara cepat oleh pihak kepolisian agar ada efek jera untuk George dan tidak menimbulkan korban lain.

     

  • Anggota DPRD Jakarta Sebut PAM Jaya Akselerasi Air Siap Minum Setelah 25 Tahun Dikuasai Swasta – Halaman all

    Anggota DPRD Jakarta Sebut PAM Jaya Akselerasi Air Siap Minum Setelah 25 Tahun Dikuasai Swasta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota DPRD Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Brando Susanto mengapresiasi Perumda Air Minum Jaya (PAM Jaya) yang akan melangsungkan Commercial Operation Date (COD) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur, pada Rabu 18 Desember 2024.

    Menurut Brando, air siap minum untuk masyarakat di wilayah timur dan utara Jakarta akan segera dialirkan dari SPAM Jatiluhur yang berada di Cilincing, Jakarta Utara.

    “Mewakili masyarakat Jakarta Utara kami mengapresiasi PAM Jaya yang akan segera alirkan air minum bagi standar pelayanan Jakarta. Ini  bagi kebutuhan 1 juta lebih pelanggan sampai tahun 2030 nanti. Bukan lagi air bersih,” ujar Brando. 

    Menurutnya, setelah 25 tahun air minum Jakarta dikelola swasta Palyja da Aetra, akhirnya dalam waktu singkat (2023 kerjasama berakhir) BUMD PAM Jaya bisa akselerasikan standar air bersih jadi air minum. Ini meruapakan kebanggaan warga Jakarta.

    Dikatakan Brando, air siap minum yang akan terdistribusi bagi kebutuhan warga Jakarta telah memenuhi standar ketentuan yang berlaku sehingga diharapkan dapat meminimalisir penggunaan air minum kemasan. 

    “Dengan distribusi air siap minum yang telah memenuhi standar yang berlaku maka kami berharap dapat meminimalisir penggunaan air minum kemasan yang dapat membahayakan lingkungan. Karena plastik yang digunakan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk terurai, dan PAM Jaya menginisiasi COD SPAM merupakan alternatif yang bagus,” ungkap Brando. 

    Selain itu, lanjutnya, Jakarta yang dinarasikan menuju kota global sangat memerlukan standar kebutuhan air minum untuk warganya maka ‘tap water’ yang disiapkan oleh PAM Jaya akan memberikan dampak ekonomis rumah tangga. 

    “Standar kota global, ‘tap water’ pasti memilki dampak ekonomi dan kesehatan bagi masyarakat Jakarta. Tentunya berdampak pula bagi kenaikan standar kehidupan masyarakat segala lapisan di kota global  Jakarta,” ujar Brando. 

    Sementara, Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan bahwa saat ini air yang didistribusikan kepada pelanggan sudah layak minum terutama proyek yang terbaru karena telah memenuhi ketentuan yang berlaku.

    “Saat ini proyek-proyek yang dikerjakan untuk air minum, karena kami sudah menggunakan pipa food grade,” kata Arif di Jakarta.

    Menurut dia, perusahaan daerah itu sudah memproduksi air minum bukan lagi sekedar air bersih untuk para pelanggannya dan ini telah memenuhi kadar yang ditentukan pemerintah.

    Ia menjelaskan bahwa saat ini perusahaan itu telah menyalurkan air minum kepada 69 persen penduduk di Daerah Khusus Jakarta dan diharapkan pada tahun 2030 semua warga mendapatkan akses air dari PAM Jaya.

  • Benarkah George Sugama Halim Alami Gangguan Mental? Dwi Ayu Darmawati: Dia Normal Kok! – Halaman all

    Benarkah George Sugama Halim Alami Gangguan Mental? Dwi Ayu Darmawati: Dia Normal Kok! – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Toko Roti Lindayes memunculkan isu George Sugama Halim memiliki keterbelakangan mental saat kasus penganiayaan anak bos itu viral.

    Melalui akun instagram @lindayespatisserieandcoffee yang dikutip TribunJakarta.com, toko kue itu menyebut Goerge tidak hanya menganiaya pegawai Lindayes tetapi juga adik dan ibunya.

    Akun tersebut menulis bahwa George Sugama Halim merupakan anak pemilik namun memiliki keterbelakangan mental kecerdasan IQ dan EQ yang sudah pernah di tes.

    Seperti diketahui, George adalah anak bos toko kue Lindayes yang menganiaya dan menghina pegawainya bernama Dwi Ayu Darmawati.

    DPR Curiga

    Kemarin Dwi Ayu Darmawati bersama pengacaranya berbicara mengenai kasusnya di hadapan Komisi III DPR RI di gedung parlemen Jakarta.

    Dalam rapat itu, Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman langsung bisa membaca terkait isu yang muncul bahwa George Sugama Halim mengidap gangguan mental.

    Habiburokhman meminta agar hal tersebut tidak menjadi alasan pemaaf terhadap George yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

    Terlebih, merujuk pasal 44 KUHP, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) bisa saja lepas dari hukum karena diangap tidak bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya.

    “Jadi begini pak Kapolres, jangan sampai itu nanti diarahkan menjadi alasan pemaaf ketidaknormalan dia dalam konteks kemanusiaan memang begitu tega,” kata Habiburokhman, Selasa (17/12/2024).

    Menurutnya tindakan George melempar patung, kursi, mesin EDC, dan loyang kue hingga Dwi mengalami pendarahan di kepala dan memar di sekujur tubuh sudah terlampau tega.

    Komisi III DPR RI juga meyakini bahwa secara hukum George yang dijerat Pasal 351 ayat 1, dan atau Pasal 351 ayat 2 KUHP dapat mempertanggungjawabkan secara hukum.

    “Melempar perempuan dengan alat-alat sebesar itu. Memang enggak masuk nalar, tapi dalam konteks hukum saya sangat yakin orang ini bisa bertanggungjawab secara hukum,” ujarnya.

    Habiburokhman juga meminta Kombes Nicolas Ary Lilipaly agar selama masa penahanan terhadap George di Mapolres Metro Jakarta Timur tidak ada perlakuan khusus diberikan.

    Polisi belum bisa memastikan

    Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Timur menyatakan belum dapat memastikan kabar bahwa George Sugama Halim benar mengalami gangguan psikologis atau tidak sebagaimana kabar beredar.

    Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan pihaknya perlu melakukan pemeriksaan medis melibatkan ahli terkait untuk memastikan kondisi psikologis George.

    “Yang beredar di masyarakat itu, kami akan melakukan pemeriksaan lanjutan terkait dengan psikologis daripada tersangka ini. Yang menentukan adalah ahli,” kata Nicolas.

    Dwi Ayu Membantah

    Korban penganiayaan Dwi Ayu Darmawati (19) membantah George memiliki keterbatasan dan dalam kesehariannya normal.

    “Dia normal kok, orang sering meeting sama orang. Pertemuan juga sama orang,” katanya seperti dikutip dari Youtube Uya Kuya yang tayang pada Selasa (17/12/2024). 

    Bahkan, kata Dwi, George menjabat sebagai kepala toko di cabang Kelapa Gading.

    “Di Cakung dia posisinya anak bos tapi dia megang cabang di Kelapa Gading,” pungkasnya. 

    Korban Dwi Ayu mengatakan aksi penganiayaan yang dilakukan George sudah berulang kali.

    Hal ini yang membuat dirinya tidak tahan hingga melapor ke pihak kepolisian.

    Dwi Ayu pun mengungkap bila George sempat menyatakan dirinya tidak bisa diseret ke penjara.

    “Sebelum kejadian ini saya pernah dilempar meja, tapi tidak mengenai saya dan saya dikatain babu dan orang miskin, dia merendahkan saya dan keluarga saya. Dia juga sempat ngomong ‘orang miskin kaya lu nggak bakal bisa masukin gua ke penjara gua kebal hukum’,” kata Dwi Ayu saat dihubungi, Minggu (15/12/2024).

    Lalu, aksi penganiayaan itu mencapai puncaknya pada Kamis (17/10/2024) lalu.

    Kala itu, pelaku meminta korban untuk mengantarkan pesanan makanannya.

    Namun permintaan itu ditolak oleh Dwi Ayu karena tengah bekerja.

     

     

     

  • Anak Berkebutuhan Khusus Ditemukan Tewas Tersangkut di Dasar Kali Depok, Berikut Kronologisnya – Halaman all

    Anak Berkebutuhan Khusus Ditemukan Tewas Tersangkut di Dasar Kali Depok, Berikut Kronologisnya – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang anak laki-laki berkebutuhan khusus, GAS (7) ditemukan tewas tersangkut di dasar kali.

    Lokasi penemuan mayat tepatnya berada di Pesanggrahan Akses Jembatan Bulak Barat Pasir Putih, Depok, Jawa Barat Senin (16/12/2024) pukul 16.00 WIB.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menuturkan tiga orang saksi telah dimintai keterangan terkait kasus ini.

    Mereka di antaranya R, MF, dan M.

    Ade Ary menjelaskan kronologis peristiwa yang terjadi pada Senin 16 Desember 2024 sekira pukul 09.00 WIB.

    Saat itu, ibu korban mandi dan korban ditinggal di kamarnya dalam kondisi pintu terkunci.

    Sang ibu sengaja mengunci anaknya di kamar karena korban merupakan anak berkebutuhan khusus (autis).

    “Setelah ibu korban selesai mandi korban sudah tidak ada di kamarnya dan dimungkinkan korban keluar melalui jendela kamar,” ucap Kabid Humas Polda Metro dalam keterangan, Rabu (18/12/2024).

    Kemudian ibu korban mencari korban dan memberitahukan kepada Ketua RT serta tetangga sekitar.

    Lalu warga ikut membantu mencari keberadaan korban.

    Barulah sekira pukul 14.30 WIB, saksi M yang berinisiatif mencari di Kali Pesanggrahan tepatnya dekat jembatan menemukan jasad korban yang tersangkut di dasar kali.

    “Kedalaman kali lebih kurang 160 centimeter, lalu setelah ditemukan korban diserahkan kepada keluarga,” ucap Ade Ary.

    Korban langsung dimakamkan pihak keluarga.

    Kasus ini kini ditangani Sektro Pancoran Mas.

  • Satu Orang Meninggal Akibat Bentrok Warga vs Pekerja di Tanah Abang Jakpus – Halaman all

    Satu Orang Meninggal Akibat Bentrok Warga vs Pekerja di Tanah Abang Jakpus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Satu orang meninggal dunia akibat bentrokan antara pekerja proyek dan warga di kawasan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

    Bentrokan pekerja vs warga tersebut terjadi pada Selasa (17/12/2024).

    “Benar, kemarin ada keributan antara warga di Jalan Kebon Kacang 11 dengan pekerja yang sedang melaksanakan pembersihan lahan jam 16.30 WIB,” ucap Kapolsek Tanah Abang AKBP Aditya Simanggara saat dihubungi, Rabu (18/12/2024).

    Para pekerja saat itu melakukan pembersihan lahan (land clearing) guna pembangunan sebuah restoran mewah.

    Warga tiba-tiba mulai melempar batu ke arah pekerja, dan para pekerja membalas tindakan yang sama.

    “Saat sedang bekerja, pekerja didatangi warga dan terjadi keributan,” ucap Aditya.

    Aditya menegaskan, keributan yang terjadi itu bukan antara kelompok suku. 

    “Keributan bukan antarkelompok, tetapi warga dengan para pekerja,” katanya.

    Adapun satu orang yang meninggal dunia merupakan pekerja proyek karena terkena sabetan senjata tajam.

    Tampak dari foto yang diterima, korban tewas terkapar di lokasi kejadian.

    Korban kemudian dibawa ke RS Pelni guna tindakan lebih lanjut.

    “Satu korban dari pekerja meninggal dunia, diduga kena sabetan benda tajam,” ucap dia.

    Bentrokan dari hasil penyelidikan sementara diduga akibat salah paham.

    “Untuk motif dugaan awal adalah miskomunikasi, tetapi sedang kami dalami,” katanya.

    Kini, pihaknya tengah melakukan pengejaran terhadap para pelaku yang terlibat.

    Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro menuturkan, situasi saat ini sudah kondusif.

    “Proses penyelidikan sedang berjalan,” kata Susatyo.

    Penulis: Ramadhan L Q

  • Demo Dukungan untuk Septia Dwi Pertiwi, Eks Karyawan Jhon LBF yang Dituntut 1 Tahun Penjara – Halaman all

    Demo Dukungan untuk Septia Dwi Pertiwi, Eks Karyawan Jhon LBF yang Dituntut 1 Tahun Penjara – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah massa berkumpul di depan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (18/12/2024).

    Mereka melakukan aksi demo untuk mendukung pembebasan Septia Dwi Pertiwi, eks karyawan Jhon LBF, dari tuntutan satu tahun penjara dan denda Rp50 juta subsider 3 bulan kurungan. 

    Massa terdiri atas perwakilan dari masyarakat sipil, organisasi buruh, hingga aktivis kebebasan berekspresi yang mengecam kriminalisasi terhadap Septia.

    Kepala Divisi Kebebasan Berekspresi SAFENet, Hafizh Nabiyyim mengatakan aksi ini sebagai bentuk solidaritas.

    Ada beberapa tuntutan yang dibawa dalam aksi kali ini.

    “Tuntutan besarnya satu, yaitu mendesak majelis hakim untuk membebaskan Septia pada sidang putusan yang akan dilaksanakan beberapa waktu lagi gitu,” ujar Hafizh saat diwawancarai di sela-sela aksi.

    “Kalau untuk tuntutan turunannya yang pasti kami mendesak majelis hakim supaya bisa mempertimbangkan fakta-fakta yang meringankan selama persidangan,” sambungnya.

    Sebab, lanjut Haffizh, selama persidangan ada banyak sekali fakta-fakta yang meringankan Septia.

    Namun hal itu tidak akan berpengaruh jika makelis hakim tidak menjadikan itu sebagai pertimbangan. 

    “Kemudian juga kami menuntut majelis hakim supaya bisa bersikap adil seadil-adilnya dalam pengambilan putusan Septia,” pungkasnya. 

    Untuk diketahui, hari ini Septia akan mengajukan pembelaan atas tuntutan terhadap dirinya.

    Septia, seorang eks-buruh PT Lima Sekawan Indonesia (Hive Five), didakwa melanggar Pasal 27 ayat 3 UU ITE atas tuduhan pencemaran nama baik terhadap mantan bosnya, Henry Kurnia Adhi alias Jhon LBF. 

    Kasus ini bermula dari unggahan Septia di media sosial yang dinilai merugikan pihak pelapor.