Category: Tribunnews.com Metropolitan

  • Perampok Bersenjata Api Sekap Pegawai SPBU di Tangsel Lalu Gondol Uang Rp 60 Juta di Brankas – Halaman all

    Perampok Bersenjata Api Sekap Pegawai SPBU di Tangsel Lalu Gondol Uang Rp 60 Juta di Brankas – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aksi perampokan terjadi di sebuah SPBU di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan pada Rabu (1/1/2024) sekira pukul 03.00 WIB dini hari.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan saat beraksi, pelaku yang mengenakan jaket ojek online (ojol) itu diduga membawa senjata api (senpi).

    “Pelaku yang menggunakan jaket ojek online dengan menggunakan sepeda motor warna hitam tanpa nomor polisi, langsung menuju ke ruang office,” kata Ade Ary kepada wartawan, Kamis (2/1/2025). 

    Kala itu, ada seorang pegawai SPBU berinisial AF yang tengah menginput laporan di ruangan tersebut.

    Namun, pelaku mendatangi ruangan itu dan menodongkan senpi kepada AF dan memaksa untuk menunjukkan lokasi penyimpanan brangkas penyimpanan uang.

    “Mendengar suara ketuk pintu office korban membuka pintu dan langsung ditodong oleh pelaku dengan senjata api jenis pistol warna hitam. Pelaku langsung menanyakan kunci brankas. Lalu korban menghubungi saksi 1 untuk membawa kunci, saksi 1 masuk ke dalam office dan melihat korban sedang ditodong senjata api,” ujarnya. 

    Di sana, pelaku juga meminta saksi untuk menunjukkan brankas tersebut. Setelahnya, para korban membuka brankas yang tak terkunci dan langsung menyerahkan uang puluhan juta.

    Bahkan, kata Ade Ary, handphone pada korban juga dibawa kabur oleh pelaku. Kemudian, para korban juga disekap oleh pelaku di tempat penyimpanan brankas tersebut. 

    “Pelaku menyuruh korban dan saksi 1 untuk membuka ruangan tempat menyimpan brankas dan langsung membuka brankas yang tidak terkunci. Lalu pelaku menyuruh saksi 1 untuk memasukan uang yang nominalnya kurang lebih Rp 60 juta. Pelaku mengambil handphone korban dan menaruhnya di depan ruangan brankas dan mengunci pintu brankas dari luar,” jelasnya. 

    Tak berselang lama, saksi lainnya masuk ke dalam kantor dan mendengar teriakan korban dari arah ruangan brankas. Saat ini kasus sudah dilaporkan ke Polsek Pondok Aren. 

    “Sekitar pukul 03.30 WIB saksi 2 tiba-tiba mendengar teriakan dari dalam ruang brankas. Saksi 2 membantu korban keluar dari ruangan tersebut yang kuncinya di tinggal oleh pelaku,” jelasnya.

  • Perampok Beratribut Ojol dan Diduga Bersenjata Api Beraksi di SPBU Tangsel, Gasak Duit Rp60 Juta – Halaman all

    Perampok Beratribut Ojol dan Diduga Bersenjata Api Beraksi di SPBU Tangsel, Gasak Duit Rp60 Juta – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribun Jakarta Annas Furqon Hakim

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Sebuah SPBU di Jalan Moh Husni Thamrin, Kelurahan Pondok Jaya, Pondok Aren, Tangerang Selatan disatroni perampok bersenjata api, Rabu (1/1/2024) sekitar pukul 03:00 WIB.

    Perampok berhasil merampas uang sejumlah Rp 60 juta yang disimpan di dalam brankas.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, pelaku perampokan datang menggunakan sepeda motor Honda Beat Street dan mengenakan atribut ojek online (ojol).

    Saat itu, pelaku langsung menuju ruang kantor SPBU tempat karyawan berinisial AF sedang mengisi laporan.

    Ketika AF mendengar ketukan pintu, ia membuka pintu dan langsung ditodong dengan senjata api jenis pistol berwarna hitam oleh pelaku.

    “Pelaku menanyakan kunci brankas kepada AF. Setelah itu, AF menghubungi rekannya yang berinisial AH untuk membawakan kunci brankas,” ungkap Ade Ary.

    Setelah memperoleh kunci, pelaku menyuruh AF dan AH untuk membuka ruangan tempat brankas disimpan.

    Anehnya, brankas tersebut tidak terkunci.

    Pelaku langsung mengambil uang dengan nominal kurang lebih Rp 60 juta dan meminta AH untuk memasukkan uang tersebut ke dalam brankas.

    Usai mengambil uang, pelaku tidak hanya mencuri uang, tetapi juga mengambil ponsel kedua karyawan SPBU.

    “Pelaku menaruh ponsel di luar ruang kantor dan mengunci ruangan dari luar,” ujar Ade Ary.

     

  • Joko Widi Jadi Korban Penusukan di Bekasi, Berawal Ingin Melerai 2 Kelompok Tawuran – Halaman all

    Joko Widi Jadi Korban Penusukan di Bekasi, Berawal Ingin Melerai 2 Kelompok Tawuran – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribun Bekasi, Rendy Rutama Putra

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Seorang pria bernama Joko Widi Wicaksono atau yang kerap disapa Jokowi menjadi korban penyerangan di Pertigaan Jalan Seroja, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi,  Rabu (1/1/2025) persis ketika pergantian malam tahun baru 2025.

    Jokowi mengatakan akibat diserang oleh sekelompok orang tak dikebal, bagian perutnya mengalami luka karena ditusuk.

    “Pas ditusuk saya sempat tidak berasa karena saya kira cuma mukul perut gitu. Ternyata pas saya lihat udah berdarah-darah,” kata Jokowi, Kamis (2/1/2025).

     Awalnya, Jokowi yang merupakan penjaga kios di dekat tempat kejadian perkara (TKP) melihat ada keributan.

    Ia mengaku tidak mengetahui penyebab keributan itu.

    Merasa tidak tenang ada keributan di dekat kiosnya, ia berinisiatif melerai dua kelompok pemuda tersebut. 

     “Ributnya karena apa saya kurang tahu, cuma yang pasti ada keributan dari sebelah sana (arah Bungur) sama dari sini (arah Seroja),” jelasnya. 

    Namun ketika melerai, respon kelompok yang terlibat keributan itu rupanya tidak terima dan langsung menghajarnya.

    Korban dihajar sejumlah orang dengan cara dipukul bertubi-tubi bahkan dirinya sempat dipukul menggunakan stik baseball pada bagian kepalanya.

    Hanya saja ia tidak mampu melerai karena jumlah pelaku cukup banyak. 

    “Awal ceritanya saya misahin supaya enggak ada keributan, tiba-tiba salah satu pelaku pegang stik basball langsung pukul kepala belakang saya,” tuturnya.

    Jokowi mengungkapkan dirinya mendapatkan penanganan tiga jahitan akibat luka tusuk.

    Perkara ini sudah dilaporkanny ke Polres Metro Bekasi Kota untuk pelaku segera ditindak.

    “Kurang lebih ada tujuh orang yang menyerang, tapi saya sudah melapor ke Polisi,” tutupnya.

     

  • Insiden Pengeroyokan di Depok Diduga Dipicu Perselisihan Lahan Parkir – Halaman all

    Insiden Pengeroyokan di Depok Diduga Dipicu Perselisihan Lahan Parkir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, DEPOK – Insiden pengeroyokan di Jalan Boulevard GDC, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (1/1/2025) malam sekitar pukul 19.30 WIB.

    Pria berinisial HS menjadi korban dalam peristiwa ini.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, insiden tersebut diduga dipicu oleh perselisihan terkait lahan parkir.

    Peristiwa bermula saat HS sedang menjalankan tugasnya sebagai juru parkir di lokasi kejadian ketika para pelaku yang juga berjumlah sekitar tiga orang mencoba melarangnya untuk menempati area parkir yang sama.

    “Kejadian ini bermula ketika korban tengah bekerja sebagai juru parkir di tempat kejadian perkara.

    Di saat yang bersamaan, para pelaku juga menjadi juru parkir di lokasi tersebut,” ungkapnya.

    Terjadilah cekcok di antara HS dan para pelaku, yang berujung pada pengeroyokan.

    HS mengalami kekerasan fisik berupa pemukulan, pencabutan rambut, dan cekikan di leher.

    Akibat serangan tersebut, ia mengalami luka di bagian kepala dan leher.

    Setelah mengalami pengeroyokan, HS tidak tinggal diam.

    Ia melaporkan kejadian tersebut ke Polres Depok.

    Kombes Ade Ary menegaskan pentingnya proses hukum yang akan dilakukan untuk menangani kasus ini.

    “Korban pun telah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian untuk tindakan yang selanjutnya,” jelasnya.

     

  • Sekeluarga di Tangerang Dipukuli Tetangga karena Tidak Senang Nyalakan Kembang Api saat Tahun Baru – Halaman all

    Sekeluarga di Tangerang Dipukuli Tetangga karena Tidak Senang Nyalakan Kembang Api saat Tahun Baru – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Satu keluarga di kawasan Karawaci, Kota Tangerang dipukuli tetangganya sendiri lantaran dipicu masalah kembang api saat merayakan malam tahun baru 2025.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan inside tersebut tepatnya terjadi pada Selasa (31/12/2024) sekira pukul 23.45 WIB. 

    “Pelaku pria RC dan pria SB. Sementara itu korban pria berinisial CUS, pria MYB, dan pria MOB,” kata Ade Ary dalam keterangannya, Kamis (2/1/2025). 

    Ade Ary menyebut awalnya para korban hendak merayakan malam pergantian tahun di sekitar rumahnya dengan menyalakan kembang api.

    Namun, tiba-tiba para pelaku yang diduga tidak senang dengan aksi tersebut langsung melakukan penganiayaan.

    “Pelapor dengan pelaku bertetangga. Kemudian pada saat pelapor akan menyalakan kembang api, pihak pelaku tidak senang, kemudian mengeroyok pihak pelapor,” ujarnya. 

    Atas kejadian itu, kata Ade Ary, para korban mengalami sejumlah luka hingga akhirnya melapor ke Polres Metro Tangerang Kota.

    “Membuat luka antara lain, pelapor mengenai luka di bagian tangan kanan dan kiri, korban kedua tangan bagian kanan, korban ketiga didorong hingga terduduk di lantai beton hingga membuat rasa nyeri di bagian punggung dan tulang ekor. Atas kejadian tersebut datang ke Polres Tangerang Kota,” tuturnya.

    Saat ini, lanjut Ade Ary, kasus tersebut masih diselidiki oleh penyidik Polres Metro Tangerang Kota.

     

  • AKBP Malvino Edward Yusticia dan 2 Bawahannya Jalani Sidang Etik – Halaman all

    AKBP Malvino Edward Yusticia dan 2 Bawahannya Jalani Sidang Etik – Halaman all

    Laporan Wartawan Wartakota Ramadhan L Q

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tiga dari 18 oknum polisi yang terlibat dalam kasus pemerasan penonton  asal Malaysia yang menyaksikan acara Djakarta Warehouse Project (DWP) di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat menjalani sidang etik, Kamis (2/1/2024).

    Ketiga oknum polisi tersebut adalah Kasubdit III Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, AKBP Malvino Edward Yusticia dan dua bawahannya.

    Proses sidang untuk AKBP Malvino yang sebelumnya dimulai pada 31 Desember 2024 masih berlanjut dan keputusan akhir akan diumumkan hari ini.

    “Untuk sidang hari ini, satu melanjutkan yang kemarin ada Kasubdit Malvino, lalu ada dua lagi dari unit yang sama. Hari ini tiga,” ungkap Muhammad Choirul Anam, Komisioner Kompolnas, Kamis (2/1/2025).

    Meski begitu, dia tidak menjelaskan identitas dari dua bawahannya secara perinci.

    Kasus dugaan pemerasan ini berawal ketika seorang penonton asal Malaysia, yang hanya diidentifikasi dengan inisial Y, melaporkan bahwa dia diperas oleh oknum polisi saat menghadiri acara DWP.

    Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, menjelaskan bahwa mantan Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Donald Parlaungan Simanjuntak, serta seorang polisi lainnya yang menjabat sebagai Kepala Unit, telah dijatuhi sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) terkait kasus tersebut.

    “Dua terduga pelanggar telah diberikan putusan Majelis Komisi Sidang Kode Etik Profesi Polri dijatuhi sanksi berupa Pemberhentian dengan Tidak Hormat (PTDH),” kata Trunoyudo, menjelaskan langkah-langkah yang diambil Polri dalam menanggapi kasus ini.

    Sidang etik yang dilakukan oleh Divisi Propam Polri berlangsung selama lebih dari 12 jam.

    Untuk hari ini, proses sidang dilanjutkan untuk mengevaluasi tiga oknum polisi yang terlibat.

    “Pelaksanaan sidang etik masih terus berjalan dan akan kembali dilanjutkan pada hari ini,” tambah Trunoyudo.

    Namun, dia tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut mengenai hasil sidang yang telah diputuskan.

    Seluruh keputusan dari sidang tersebut akan disampaikan melalui konferensi pers setelah sesi sidang selesai.

    Trunoyudo memastikan bahwa semua proses sidang etik ini juga diawasi oleh Kompolnas sebagai pengawas eksternal Polri.

    Hal ini diharapkan dapat memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap transparansi dan keseriusan Polri dalam menangani kasus pelanggaran.

    “Pelibatan pihak eksternal ini merupakan bentuk komitmen dari Polri untuk menindak tegas anggota yang melanggar aturan dan sebagai bentuk transparansi kepada masyarakat,” jelas Trunoyudo.

     

  • Pria di Bekasi Ditemukan Tewas Tergeletak di Jalan, Ada Luka Tusuk di Perut – Halaman all

    Pria di Bekasi Ditemukan Tewas Tergeletak di Jalan, Ada Luka Tusuk di Perut – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Warga di kawasan Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi digegerkan dengan penemuan jenazah seorang pria berinisial A (40).

    Mayat tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan yakni ada luka tusuk di perut hingga ususnya yang terburai.

    “Korban berinisial A, laki-laki, 40 tahun Korban meninggal dunia diduga akibat luka tusuk di perut bagian kanan dengan usus terburai,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi saat dihubungi, Kamis (2/1/2025).

    Ade Ary mengatakan korban pertama kali ditemukan oleh seorang pemulung pada Selasa (31/12/2024) pagi. 

    Saat itu saksi yang hendak pulang ke rumahnya melihat tubuh korban yang sudah tergeletak di tengah jalan. 

    “Menurut keterangan saksi ketika selesai memulung melihat korban sudah tergeletak ditengah jalan di TKP,” ujarnya. 

    Saksi sempat mencoba meminta tolong kepada para pengendara yang melintas di lokasi, namun tidak ada yang menolong lantaran takut. 

    “Kemudian saksi meminta pertolongan pengendara yang melintas untuk dibawa ke rumah sakit namun tidak berhasil karena warga takut,” ujarnya. 

    Saat ini pihak kepolisian masih melakukan serangkaian pendalaman. Kasus tersebut ditangani Polsek Bekasi Timur.
     

  • Pengeroyokan PKL oleh Satpam, TMII Buka Suara – Halaman all

    Pengeroyokan PKL oleh Satpam, TMII Buka Suara – Halaman all

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menyelidiki dugaan pengeroyokan yang dilakukan oleh satpam terhadap seorang pedagang kaki lima (PKL) di area TMII.

    Kasus ini dilaporkan ke pihak kepolisian setelah korban mengalami luka akibat insiden tersebut.

    Kejadian bermula pada Selasa (31/12/2024), saat korban memasuki area TMII melalui pintu belakang tanpa tiket resmi.

    Korban kemudian diamankan oleh satpam yang berpatroli di sekitar lokasi.

    Terjadi cekcok antara satpam dan PKL tersebut, yang berujung pada tindakan penganiayaan.

    “Satpam mengamankan karena pedagang tidak boleh berjualan di situ dan tidak mempunyai karcis.

    Sekarang kita menunggu hasil visum apakah korban terkena pukul atau bagaimana,” ujar AKP Edi Handoko, Kanit Reskrim Polsek Cipayung, .

    Korban telah melaporkan insiden tersebut ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Cipayung pada hari yang sama.

    “Sudah kita antar untuk visum juga. Nanti kita tunggu hasil visumnya,” tambah Edi.

    Berdasarkan keterangan dari Polda Metro Jaya, korban dikeroyok oleh sekitar 20 satpam.

    Namun, Polsek Cipayung membantah klaim tersebut, menyatakan bahwa insiden yang terjadi merupakan penganiayaan ringan sesuai dengan Pasal 352 KUHP.

    Manager Corporate Secretary Novera TMII, Mayang Sari, mengonfirmasi bahwa mereka sedang melakukan penyelidikan internal.

    “Kami masih perlu melakukan penyelidikan untuk memastikan kejadian dan kronologi kasus,” ungkap Mayang.

    TMII berkomitmen untuk mengusut tuntas insiden ini dan memastikan keamanan bagi pengunjung serta pedagang di area tersebut.

     

  • Pria Korban Pelecehan Pemuka Agama di Kota Tangerang Trauma Setahun, Kejadian 7 Tahun Lalu – Halaman all

    Pria Korban Pelecehan Pemuka Agama di Kota Tangerang Trauma Setahun, Kejadian 7 Tahun Lalu – Halaman all

    Laporan Reporter TribunTangerang.com, Nurmahadi 

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Seorang pemuka agama di Ciledug Tangerang Banten dilaporkan melakukan aksi pencabulan.

    Korban berinisial F (18), sedangkan pelaku pencabulan adalah ustaz berinisial W (40), yang tinggal di kawasan Ciledug, Kota Tangerang, Banten.

    Pelecehan telah terjadi sejak korban masih kelas 6 sekolah dasar (SD), tepatnya 7 tahun lalu.

    F pun mengatakan, belum memiliki keberanian untuk mengungkap kasus pelecehan yang dialaminya.

    Keluarga pelaku mengaku tak percaya jika W telah melakukan pelecehan seksual bahkan keluarga pelaku malah memutarbalikkan fakta, dengan menuduh F yang telah melakukan pelecehan seksual tersebut.

    “Karena pihak keluarga pelaku enggak percaya, jadi dia memutarbalikkan fakta bahwa saya yang melakukan pelecehan tersebut,” paparnya saat ditemui di kediamannya, Rabu (1/1/2025).

    Pelecehan itu kata F, dilakukan pelaku di sebuah majelis taklim tempat belajar mengaji, di Kawasan Ciledug, Kota Tangerang.

    Usai mengalami pelecehan seksual, F mengaku trauma selama 1 tahun.

    Dia merasakan ketakutan yang mendalam, baik untuk ke luar rumah maupun bertemu dengan pelaku.

    “Saya mengalami trauma selama 1 tahunan, saya takut ketemu pelaku, saya juga takut ke luar rumah,” ungkapnya.

    Kendati demikian, saat ini dirinya mengaku trauma yang dialaminya itu telah hilang hingga berani membongkar kasus pelecehan seksual yang dilakukan W.

    “Alhamdulillah sekarang traumanya sudah hilang, saya pun berharap kepada korban-korban lainnya, untuk menguatkan mental, setelah kasus ini dilaporkan ke polisi,” ungkapnya.

    Di samping itu, F juga menceritakan soal, peristiwa pelecehan yang dialaminya.

    Kejadian itu kata F, bermula ketika dirinya masih berusia 11 tahun atau kelas 6 SD.

    Pelecehan seksual itu dilakukan W ketika proses belajar mengaji selesai. F mengaku dirinya kemudian diajak ke toilet oleh pelaku.

    “Saya dilecehin, dipegang-pegang kemaluannyanya sampai mengeluarkan cairan,” kata F.

    Usai dilecehkan, F mengaku tak berani menceritakannya kepada siapapun, lantaran takut jika permasalahannya menjadi panjang.

    Terlebih, F menganggap bahwa pelaku masih merupakan guru atau ustaznya.

    “Pas itu masih kecil, masih usia 6 SD. Terus takut juga, sama dia juga ustaz juga,” ujarnya.

    Kasus dugaan pelecehan seksual itu pun akhirnya terbongkar setelah F menceritakan apa yang telah dialaminya kepada orangtua, dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

    Dia pun telah melaporkan dugaan kasus pelecehan seksual ini ke Polres Metro Tangerang Kota.

    “Udah makin banyak korbannya, makannya buat laporan polisi. senin kemarin (23 Desember),” papar F. (m41)

     

  • VIRAL Empat Petugas Damkar Diturunkan Cari Cincin Nikah yang Jatuh di Selokan Jakarta Pusat – Halaman all

    VIRAL Empat Petugas Damkar Diturunkan Cari Cincin Nikah yang Jatuh di Selokan Jakarta Pusat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang pemuda mengalami kejadian tidak terduga ketika cincin kawinnya terjatuh ke dalam selokan yang berpenutup.

    Peristiwa ini viral karena tidak hanya karena keunikan situasinya, tetapi juga karena nilai sakral yang melekat pada cincin tersebut.

    Dalam video yang beredar, terlihat pemuda tersebut tampak kebingungan saat berusaha mengambil cincin kawinnya dari dalam selokan.

    Meskipun petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) telah mencoba membantu, mereka terkendala dengan penutup beton gorong-gorong yang cukup berat.

    Akhirnya, tim pemadam kebakaran (damkar) dipanggil untuk mengevakuasi cincin yang dianggap sangat berharga bagi sang pemuda.

    Kepala Regu Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Gulkarmat Jakarta Pusat sektor Gambir, Dwi Saptanto mengatakan, laporan evakuasi cincin nikahan ini diterima sekitar pukul 01:16 WIB pada Selasa, 31 Desember 2024.

    Tim damkar yang terdiri dari empat personel kemudian bergegas menuju lokasi yang berada di Jalan Batu Jajar, Kebon Kelapa, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.

    Dwi menambahkan bahwa mereka sempat bertanya kepada pemuda itu mengapa ia sangat menginginkan cincin tersebut dan tidak sekadar membeli yang baru.

    “Emang kenapa enggak beli lagi? Ini sakral, cincin pernikahan. Kalau cincin biasa enggak apa-apa beli lagi,” Dwi menirukan ucapan pemuda tersebut.

    Setelah mendapatkan informasi, petugas damkar menggunakan alat khusus untuk mengangkat penutup beton gorong-gorong agar pemuda itu bisa mengambil cincinnya dengan lebih mudah.

    Petugas PPSU yang masih berada di lokasi juga berinisiatif untuk membantu mencari cincin di bawah penutup beton tersebut.

    Setelah proses evakuasi berhasil, pemuda itu terlihat sangat senang.