Category: Tribunnews.com Metropolitan

  • Akhir Pelarian Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil di Tol Tangerang – Halaman all

    Akhir Pelarian Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil di Tol Tangerang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Empat pelaku kasus penembakan yang menewaskan seorang pemilik rental mobil di Tol Tangerang-Merak berhasil ditangkap.

    Adapun penembakan terjadi pada Kamis, 21 Desember 2025, saat korban, yang berinisial IA (48), berusaha melacak mobil Honda Brio yang dibawa kabur oleh penyewanya.

    Penangkapan Pelaku

    Kapolresta Tangerang, Kombes Baktiar Joko Mujiono, mengonfirmasi bahwa keempat pelaku sudah berhasil ditangkap.

    “Pelaku penembakan sudah diamankan. Hari Senin akan dirilis,” ujar Baktiar.

    Ia menambahkan bahwa dua di antara pelaku yang ditangkap terlibat dalam penggelapan mobil.

    Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa, menjelaskan, “Dua pelaku penggelapan yang diamankan.”

    Namun, Purbawa enggan membahas lebih lanjut mengenai keterlibatan oknum TNI dalam penembakan tersebut.

    Ia menyatakan bahwa kewenangan untuk mengumumkan pelaku yang berasal dari TNI ada pada Pusat Polisi Militer (Puspom TNI).

    Penangkapan Penyewa Mobil

    Sebelumnya, polisi juga menangkap AS, penyewa pertama mobil Brio dari rental Makmur Jaya milik IA.

    Penangkapan dilakukan di kontrakan saudaranya di Bitung, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Jumat, 31 Desember 2025.

    Alfian menambahkan bahwa AS telah diserahkan ke Polresta Tangerang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    “Kami akan menyerahkan saudara AS ini kepada pihak Polresta Tangerang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” tuturnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Geger, Jasad Bayi Terbungkus Kain Hitam di Dalam Tas Ditemukan di Jakarta Selatan, Tercium Bau Busuk – Halaman all

    Geger, Jasad Bayi Terbungkus Kain Hitam di Dalam Tas Ditemukan di Jakarta Selatan, Tercium Bau Busuk – Halaman all

    Warga di Jalan Radio Dalam Raya, Jakarta Selatan pada Sabtu (4/1/2025) geger dengan penemuan jasad bayi di pinggir jalan.

    Tayang: Minggu, 5 Januari 2025 11:04 WIB

    Freepik

    ilustrasi bayi. Warga di Jalan Radio Dalam Raya, Jakarta Selatan pada Sabtu (4/1/2025) geger dengan penemuan jasad bayi di pinggir jalan. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Warga di Jalan Radio Dalam Raya, Jakarta Selatan pada Sabtu (4/1/2025) geger dengan penemuan jasad bayi di pinggir jalan.

    Adapun jasad bayi yang sudah meninggal itu ditemukan terbungkus kain hitam di dalam sebuah tas berwarna putih oleh warga di sekitar lokasi.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan awalnya warga terlihat berkerumun di sekitar tas yang tercium aroma busuk tersebut.

    “Saksi membukanya untuk memastikan apa isi dalamnya setelah persetujuan dari Ibu RT 015 karena ada aroma bau busuk di dalamnya, ternyata ada bentuk menyerupai seorang bayi yang sudah membusuk,” kata Ade Ary dalam keterangannya, Minggu (5/1/2025).

    Sementara itu, saksi lainnya berinisial SII menduga bayi sengaja dibuang oleh orangtuanya.

    “SII mendapat laporan dari salah satu anggota PPSU Kelurahan Gandaria utara bahwa dicurigai ada seorang sorang bayi yang dibuang secara sengaja oleh orang tuanya (ibu korban) dalam keadaan terbungkus oleh kain hitam di dalam tas putih,” ujar dia.

    Atas hal itu, saksi melaporkannya ke pihak kepolisian untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

    Sementara itu, jasad bayi tersebut sudah dibawa ke rumah sakit untuk proses selanjutnya.

    “Mayat bayi tersebut dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati,” ungkapnya.

    Saat ini, lanjut Ade Ary, pihaknya tengah melakukan penyelidikan guna memburu pembuang bayi tersebut.

    “Kasus ditangani Polsek Kebayoran Baru. Pelaku dalam penyelidikan,” tandasnya.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Fakta Kasus Perampokan di Tol Tanjung Priok: Satu Orang Sudah Diciduk, Modus Pelaku Terungkap – Halaman all

    Fakta Kasus Perampokan di Tol Tanjung Priok: Satu Orang Sudah Diciduk, Modus Pelaku Terungkap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terjadi aksi perampokan secara terang-terangan di Jalan Tol Akses Tanjung Priok Km 13+500, Jakarta Utara, Jumat (3/1/2025)

    Salah satu dari enam kawanan begal yang beraksi telah ditangkap polisi.

    Pelaku yang sudah ditangkap ialah MAS, dan berikut fakta-fakta dalam kasus perampokan ini yang dirangkum Tribunnews.com.

    Peran MAS

    Dilansir Tribun Jakarta, pada saat kejadian, MAS berperan membawa senjata tajam jenis celurit untuk mengancam korban.

    “Alhamdulillah berkat kerja sama dari masyarakat yang mendukung kita, kurang dari 1×24 jam,” kata Kanit Jatanras Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKP Fauzan Yonnadi, Sabtu (4/1/2025).

    “Sementara yang kita amankan baru satu orang dengan inisial MAS yang berperan mengancam para korban dengan cara menodongkan celurit,” sambungnya.

    Ia menyebut, penangkapan terhadap MAS dilakukan dalam waktu tak sampai 1×24 jam setelah kejadian dan videonya viral.

    Polisi segera melakukan penyidikan sampai akhirnya menangkap pelaku di wilayah Koja, Jakarta Utara, pada Sabtu dini hari, sekitar pukul 04.00 WIB.

    Menurut Fauzan, MAS adalah seorang residivis yang beberapa waktu lalu pernah diamankan di Polsek Kelapa Gading terkait kasus serupa.

    “Kalau berdasarkan dengan hasil pemeriksaan, MAS merupakan residivis.”

    “Yang terakhir, diamankan oleh Polsek Kelapa Gading dengan tindak pidana sama yaitu pencurian dan kekerasan,” jelasnya.

    Sementara itu, lima pelaku lain yang terlibat dalam aksi ini masih ditelusuri pihak kepolisian.

    Modus Pelaku

    Polisi mengungkap modus operandi kawanan begal yang beraksi di di Jalan Tol Akses Tanjung Priok ini.

    Mereka menunggu terjadinya kepadatan atau kemacetan di jalan tol sebelum akhirnya masuk dan mencari korban.

    Fauzan Yonnadi berujar, sebelum melakukan aksi pada Jumat lalu, para pelaku berkumpul di sekitar TKP sambil memantau kondisi jalan tol.

    “Kemudian setelah itu baru mereka melihat kondisi jalanan pada saat padat, mereka langsung melakukan aksinya,” kata Fauzan di Mapolres Metro Jakarta Utara, Sabtu (4/1/2025).

    Ia menyebut, pelaku beraksi dengan cepat memanfaatkan situasi kepadatan jalan yang membuat korban tak bisa ke mana-mana.

    Dalam kasus ini, kawanan begal tersebut, mengincar dua korban, yakni pengemudi mobil pribadi Gran Max dan pengemudi mobil bak terbuka atau pikap.

    Kedua mobil itu sama-sama diserang oleh kawanan pelaku pada saat kacanya sedang terbuka.

    “Kebetulan pada saat itu, di jeda waktu yang tidak lama, terdapat dua mobil yang menjadi korban dari perbuatan curas ini.” 

    “Jadi pertama mobil Gran Max, kemudian setelah itu, setelah melakukan tindakan pidana terhadap mobil itu, para pelaku beralih ke mobil pickup,” jelas Fauzan.

    Pelaku menggasak tas yang berisi dokumen pribadi dari mobil Gran Max. Sementara dari mobil pikap, mereka menggasak ponsel milik sopirnya.

    “Dari masing-masing korban mengalami luka (terkena bacok), yang mobil Gran Max mengalami luka di bagian punggung, kemudian yang korban mobil pickup mengalami luka di bagian jari tangan,” ujarnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul: Modus Kawanan Begal yang Viral di Plumpang, Tunggu Tol Macet Baru Incar Mobil yang Kacanya Terbuka.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Gerald Leonardo)

  • Sosok Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan Bantah Tolak Dampingi Ilyas Abdurrahman dan Anaknya – Halaman all

    Sosok Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan Bantah Tolak Dampingi Ilyas Abdurrahman dan Anaknya – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan membuat video  klarifikasi soal dugaan penolakan mendampingi bos mobil rental yang ditembak oknum Anggota TNI AL.

    AKP Asep Iwan Kurniawan membantah tuduhan yang dilontarkan Agam Muhammad, putra bos rental Ilyas Abdurrahman (43).

    Baca selengkapnya berita terkait : Kapolsek Cinangka Klarifikasi Soal Penolakan Pendampingan, Keluarga Bos Rental: Tidak Benar

    Seperti diketahui Ilyas Abdurrahman  tewas ditembak di rest area Balaraja, Kilometer 45 Tol Tangerang-Merak, saat mengejar kawanan penjahat yang membawa kabur mobil rentalnya.

    Dua dari pelaku penembakan adalah oknum anggota TNI.

    Kini AKP Asep Iwan Kurniawan telah diperiksa oleh Unit Propam Polres Cilegon.

    Namun AKP Asep Iwan Kurniawan mengatakan dirinya bukan diperiksa Propam melainkan hanya dimintai klarifikasi dan konfirmasi atas kejadian tersebut.

    “Saya bukan diperiksa propam, tapi melakukan klarifikasi dan konfirmasi pemberitaan itu, kebenarannya seperti apa, jadi tidak diperiksa propam,” ujarnya melalui sambungan telepon, Jumat (3/1/2025) kepada Tribun Banten.

    Sosok AKP Asep Iwan Kurniawan

    AKP Asep Iwan Kurniawan sebenarnya belum setahun menjabat Kapolsek Cinangka.

    Sebelum menjabat Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan pernah menjabat beberapa posisi di kepolisian wilayah Provinsi Banten.

    AKP Asep Iwan Kurniawan dikenal ahli di bidang reserse.

    Oleh karena itu dia pernah dipercaya Polri menjadi Kanit Reskrim Polsek Cibeber, Kanit Reskrim Polsek Cilegon, Kanit Reskrim Polsek Pulomerak.

    Punya Harta Rp 297 Juta, Tak Punya Kendaraan

    Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK, AKP Asep memiliki harta kotor sebesar Rp312 juta.

    Namun lantaran memiliki utang sebesar Rp15 juta, maka harta bersihnya menjadi Rp297 juta.

    Adapun harta itu diketahui lewat laporannya pada 5 Februari 2024 untuk periodik tahun 2023.

    Mayoritas harta kekayaan milik AKP Asep berasal dari satu unit rumah yang dimilikinya di Serang, Banten seharga Rp300 juta.

    AKP Asep tercatat tidak memiliki kendaraan. Aset lain yang dimilikinya hanyalah kas dan setara kas sebesar Rp 12 juta.

    Fakta Baru Polisi Ditawari Uang

    Kasus penembakan yang terjadi di Rest Area Km 45 Tol Tangerang-Merak melibatkan empat orang pelaku dan korban yang salah satunya merupakan bos rental mobil, Ilyas Abdurrahman (48). 

    Keterangan dari anak pemilik rental Rizky Agam, mereka sempat meminta pendampingan kepada Polsek Cinangka, tetapi diabaikan. 

    “Jadi saya meminta pertolongan ke Polsek Cinangka itu untuk mendampingi saya, padahal mobil tersebut hanya berjarak 200 meter kurang lebih dari lokasi Polsek, tapi dengan berat hati Polsek enggan melakukan, menemani saya untuk mendampingi,” cerita Agam di Tangerang, Kamis (2/1/2025). 

    Menurut keterangan selanjutnya dari Agam, petugas yang piket pada malam hari itu sudah menghubungi juga ke pihak Kapolsek, tetapi dari Kapolsek tidak bersedia mendampingi untuk mengambil mobil milik korban. 

    “Dari pihak Polsek sih katanya LP-nya belum ada,” kata Agam, menjawab alasan yang diberikan pihak Polsek. 

    “Yang kedua itu, dikira kita leasing, padahal kita sudah infokan kita mobil rental, mobil pribadi, dan kita bawa bukti kepemilikan lengkap, BPKB, STNK, dengan kunci serepnya, juga itu ada,” imbuhnya. 

    Dilansir Kompas.com, korban sempat menawarkan sejumlah uang kepada personel Polsek Cinangka, Polres Cilegon, sebagai imbalan untuk pendampingan. 

    Namun, polisi tetap enggan membantu mereka mengamankan mobil Honda Brio tersebut.

    “Ayah saya sampai menawarkan uang kerja untuk petugas yang piket sebagai uang pendampingan dari ayah saya,” keterangan dari Agam.

    Agam menambahkan mereka sudah menginformasikan bahwa pelaku membawa senjata api saat melapor. 

    “Padahal kami tahu mobil itu ada senjata api. Petugas mengatakan senjata api itu hanya bohongan,” ujar Rizki. 

    “Petugas malah memberi saran ke kami untuk mengejar atau mengambil mobil kita sendiri,” tambahnya. 

    Dari kejadian ini, Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan bersama tiga personel polisi Mapolsek Cinangka masih terus diperiksa Propam Polda Banten dan juga Propam Polres Cilegon. 

    Pelaku penembakan bos rental mobil di Rest Area Tol Km 45 Tangerang-Merak kini sudah ditangkap polisi. 

    Pelaku berjumlah empat orang, termasuk penyewa pertama mobil. 

    Selain itu, satu orang yang merupakan oknum TNI AL yang diduga terlibat dalam peristiwa penembakan bos rental mobil di Rest Area Km 45 sedang diperiksa oleh Polisi Militer TNI Angkatan Laut. 

    Pada Sabtu (4/1/2025), Panglima TNI Jenderal Agus Subianto mengonfirmasi penangkapan. “Sudah ditangkap dan sedang proses pemeriksaan di POM AL,” ujarnya dalam pesan tertulis kepada Kompas TV. 

    Sumber: Tribun Banten/Kompas.TV/Tribunnews.com

     

  • Kata-kata Bijak Ilyas Abdurahman Sebelum Tewas Ditembak Oknum Anggota TNI AL – Halaman all

    Kata-kata Bijak Ilyas Abdurahman Sebelum Tewas Ditembak Oknum Anggota TNI AL – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Ilyas Abdurahman bos rental mobil tewas ditembak oknum anggota TNI AL.

    Pemilik rental mobil di kawasan Taman Raya Rajeg, Kabupaten Tangerang, ini tewas saat bersama kerabatnya mengejar pelaku yang membawa kabur mobil rentalnya.

    Agam Muhammad Nasrudin (26) putra sulung almarhum bercerita soal kesederhanaan ayahnya.

    Agam mengatakan ayahnya pernah berpesan agar menyeimbangkan dalam dunia dan akhirat. 

    “Gam kamu itu jangan kejar dunia terus. Kita ini ada akhiratnya,” kata Agam ceritakan pesan ayahnya Ilyas Abdurahman kepada Tribunnews.com,  Sabtu (4/1/2025). 

    Agam mengatakan ayahnya yang pengusaha rental mobil ingin dirinya seimbang dalam mengejar dunia dan akhirat. 

    “Kalau bisa kita seimbangkan itu. Kita kejar akhirat dunia pasti akan ikut,” tuturnya. 

    Kemudian diungkapkan Agam, ayahnya mengibaratkan kehidupan dunia ibarat menanam padi. 

    “Kita tanam padi, rumput tumbuh. Kita tanam rumput padi tidak akan tumbuh,” ucapnya. 

    Ingin Naik Haji

    Ditemui di rumahnya Taman Raya Rajeg Blok i5 No. 14 Kabupaten Tangerang, mata Agam berkaca-kaca ceritakan mimpi ayahnya di tahun ini. 

    Rizky menuturkan ayahnya tahun ini ingin melaksanakan Haji Furoda. 

    “Alhamdulillah untuk keinginan ayah saya, memang dari ia merantau dari Aceh, sudah terkabul semua. Alhamdulillah saya ikut senang juga,” kata Rizky.

    Mata Rizky lalu terlihat berkaca-kaca menahan air matanya menetes. 

    “Tapi ada pesan ayah saya, dia ingin tahun ini mau haji, Haji Furoda,” terangnya. 

    Ia menuturkan sang ayah takut tak punya waktu lagi untuk bisa melaksanakan ibadah haji. 

    “Itu ayah saya bilang, ‘ayah takut nggak ada waktu lagi, ayah pengen naik haji.’ Itu pesan terakhir ayah saya,” ungkapnya. 

    Diungkapkannya pada pergantian tahun usahanya milik keluarganya sedang ramai-ramainya. 

    Ayahnya mengirimkan video gembira karena capaian tersebut. 

    “Terakhir ayah saya memvideokan pada saat tahun baru, libur nasional. Waktu orang liburan, ayah saya senang sekali mobilnya, mobil rentalnya jalan semua,” ungkapnya. 

    Tapi kata Rizky itu menjadi video terakhir yang dikirimkan ayahnya untuknya. 

    “Ayah saya videokan dan mengucapkan selamat tahun baru dan semangat tahun baru semoga makin sukses dan maju. Tapi ternyata itu video terakhir ayah saya,” tuturnya. 

    Memulai Usaha dari Nol

    Menurut Agam, sang ayah memulai bisnis rental mobil dari nol.

    “Bapak memulai usaha rental mobil ini benar-benar dari nol. Awalnya, beliau hanya menyewakan satu mobil Mazda sedan, lalu bertambah dengan Xenia hingga akhirnya berkembang menjadi ratusan unit kendaraan,” ujar Agam.

    Perjalanan Ilyas dimulai dari Aceh ke Jakarta.

    Dia merantau dengan bekal seadanya yaitu hanya empat potong pakaian.

    Di ibu kota, berbagai pekerjaan pernah dilakukannya.

    Mulai dari menjadi sales obat keliling dengan kendaraan umum hingga membuka usaha percetakan.

    “Luar biasa perjuangan beliau. Dari awal merintis hingga sekarang usaha rental ini memiliki ratusan unit mobil dan motor,” tambah Agam.

    Seiring keberhasilan bisnisnya, Ilyas berhasil mewujudkan mimpinya memiliki aset keluarga berupa sawah yang luas di kampung halamannya, Aceh.

    Sawah itu menjadi salah satu impian besar Ilyas yang terwujud pada tahun lalu.

    “Di mata saya, Bapak sangat membanggakan. Beliau pekerja keras dan selalu memikirkan keluarga,” ujar Agam penuh haru.

    Putra kedua Ilyas, Rizky Agam Syahputra (24), turut mengenang mimpi terakhir sang ayah.

    Dalam wawancara di rumah keluarga, Rizky menyebut bahwa ayahnya memiliki impian besar untuk menunaikan ibadah Haji Furoda pada tahun ini.

    Rizky juga mengenang momen terakhir yang ia terima dari sang ayah berupa sebuah video.

    Video itu dikirim pada malam pergantian tahun dan menunjukkan kebahagiaan Ilyas karena semua kendaraan rentalnya disewa selama musim liburan.

    “Ayah saya sangat senang karena saat liburan tahun baru, semua mobil rental jalan. Beliau bahkan sempat mengucapkan selamat tahun baru dan berharap tahun ini semakin sukses. Tapi, itu ternyata video terakhir dari beliau,” kata Rizky penuh emosi.

    Sayangnya, perjalanan hidup Ilyas berakhir tragis.

    Kamis, 2 Januari 2025, Ilyas menjadi korban penembakan di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang.

    Peristiwa yang terjadi dini hari itu merenggut nyawanya.

    Penembakan tersebut melibatkan anggota TNI.

    Sumber: (Tribunnews.com/Rahmat/Has)(Kompas.com)

     

  • Anak Bos Rental Mobil: Petugas Piket Sempat Bilang Senjata Api Itu Hanya Bohongan – Halaman all

    Anak Bos Rental Mobil: Petugas Piket Sempat Bilang Senjata Api Itu Hanya Bohongan – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –   Rizky Agam S, anak bos rental mobil, sempat mengungkapkan kekecewaannya terhadap polisi yang menolak mendampinginya saat melacak kendaraan sang ayah.

    Saat itu mereka datang ke Kantor Polsek Cinangka untuk meminta pendampingan namun ditolak polisi.

    Ilyas Abdurrahman (48), bos rental mobil, bersama tim awalnya mengadukan ke polsek tersebut bahwa mobil rentalnya telah dibawa kabur. 

    Namun Polsek Cinangka menolak karena mengira tim bos rental mobil tersebut berasal dari pihak leasing. 

    Ilyas sudah meyakinkan kepada polisi bahwa mereka bukan dari leasing. 

    “Dibantahkan oleh ayah saya dengan hendak menunjukkan BPKB, STNK dan kunci serep sebagai alat bukti kepemilikan kendaraan,” ujar Rizky Agam, ayah korban penembakan seperti dikutip TV One yang tayang pada Minggu (5/12/2024). 

    Selain itu, tim rental mobil tak berani melakukan pengejaran karena pelaku membawa senjata api. 

    Anggota polisi yang piket itu menanyakan hal tersebut kepada Kapolsek AKP Asep Iwan. 

    Akan tetapi, Kapolsek menolak permohonan tim rental mobil. 

    Tim malah disarankan untuk mengejar sendiri mobil tersebut yang dibawa pelaku bersenjata api. 

    “Kami pun mendapatkan saran agar kami mengejar mobil kami sendiri, padahal kami tahu bahwa mobil tersebut memiliki senjata api, tapi respons dari petugas yang piket pada malam itu mengatakan bahwa senjata api itu hanya bohongan,” ujarnya. 

    Dalam kejadian itu Ilyas tewas ditembak oleh pelaku di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak.

    Kejadian tersebut terjadi pada Kamis (2/12/2024) pukul 04.30 WIB.

    Selain satu korban meninggal, dalam kejadian itu ada satu orang yang juga turut mengalami luka berat diduga terkena tembakan.

    Bantahan Polisi

    Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan menjelaskan pihaknya tidak bermaksud untuk menolak permintaan pendampingan dari korban.

    “Meluruskan berita yang viral terkait dengan dugaan adanya penolakan permintaan atau permohonan pendampingan masyarakat yang ingin melakukan penarikan satu unit kendaraan di Polsek Cinangka, Polres Cilegon.” kata Asep, dikutip Tribunnews.com dari akun Instagram Humas Polsek Cinangka, Jumat (3/1/2025).

    “Perlu saya jelaskan bahwa Polsek Cinangka pada tanggal 2 Januari 2025, sekira jam 03.00 WIB, kedatangan satu unit mobil minibus yang berisikan kurang lebih 6-7 orang pria dewasa,”

    “Saat dikonfirmasi, yang bersangkutan menyatakan bahwa itu dari leasing, sementara kawannya lagi menyatakan dari rental. Bermaksud untuk meminta pendampingan untuk melakukan penarikan satu unit kendaraan mobil di Cinangka.” sambungnya.

    Dijelaskan Asep, korban mengaku telah mengikuti mobil pelaku dari wilayah Pandeglang dan memutar sampai ke arah Cilegon, Banten.

    Hingga saat berada di Cinangka, korban pun memilih untuk meminta bantuan polisi untuk mendampinginya.

     Saat di kantor polisi, lanjut Asep, anggotanya bermaksud untuk menanyakan legalitas atau identitas kendaraan dan menyangkut hal atau masalah apa.

    Namun saat hal tersebut ditanyakan, sebut Asep, korban dan rombongannya sedang terburu-buru sehingga tak sempat menunjukkan surat atau dokumen kelengkapan mobil yang hendak ditarik.

    “Ketika itu ditanyakan, rupanya yang bersangkutan memburu waktu atau tergesa-gesa sehingga tidak sempat menunjukkan dokumen yang diminta oleh petugas.” paparnya.

    Menurut Asep, keterangan dan dokumen pelengkap kendaraan korban dibutuhkan sebagai dasar tindakan kepolisian guba menghindari dan meminimalisir pelanggaran hukum.

    “Tidak ada sedikitpun maksud untuk melakukan penolakan terhadap permintaan atau permohonan dari siapapun yang meminta pendampingan, namun kami juga tidak mau melanggar aturan atau melanggar hukum karena ini berkenaan dengan upaya paksa.” jelasnya.

    Bahkan, kata Asep, pihaknya telah menawarkan kepada korban untuk membuat laporan kepolisian.

    “Saat itu ditawarkan oleh anggota kita kepada yang bersangkutan untuk membuat laporan polisi sebagai dasar untuk melaksanakan penarikan mobil tersebut.” sebutnya.

    “Namun demikian saat itu yang bersangkutan tergesa-gesa sehingga akhirnya lanjut keluar lagi dari Polsek Cinangka untuk melanjutkan perjalanan.” imbuhnya.

    Asep pun kembali menyatakan bahwa pihaknya tidak bermaksud menolak permintaan pendampingan dari korban.

    “Tidak ada penolakan permohonan pendampingan dari yang bersangkutan.” tegasnya.

    Pelaku Oknum Anggota TNI

    Ternyata ada dua oknum anggota TNI AL yang diduga terlibat dalam kasus penembakan yang menewaskan bos rental mobil Tangerang, Ilyas Abdurahman di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Banten, Kamis (2/1/2025).

    Saat ini kedua oknum TNI AL tersebut sudah diamankan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal).

     Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa mengatakan ada empat orang yang terlibat di balik peristiwa penembakan bos rental mobil tersebut.

    Keempatnya kini sudah diamankan aparat berwajib.

    Dari empat pelaku, di antaranya dua warga sipil yakni Ajat Supriatna alias AS dan pria berinisial I.

    Sementara 2 pelaku lainnya berasal dari oknum prajurit TNI AL yang saat ini ditangani Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal).

    “Dua lagi diduga oknum TNI, kita koordinasi dengan Puspom yang melakukan proses penyelidikan,” kata Purbawa kepada wartawan, Sabtu (4/1/2024).

     

     

     

  • Akhir Pelarian 4 Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil di Tol Tangerang – Halaman all

    Akhir Pelarian 4 Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil di Tol Tangerang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terjadi kasus penembakan di rest area 45 Tol Tangerang-Merak arah Jakarta, pada Kamis (2/1/2025) lalu.

    Dalam aksi penembakan ini, seorang pemilik rental mobil berinisial IA (48) tewas.

    Korban tewas saat melacak mobil Honda Brio yang dibawa kabur oleh penyewanya.

    Kini, empat pelaku dalam kasus ini telah berhasil ditangkap oleh polisi. 

    Hal itu dibenarkan Kapolresta Tangerang, Kombes Baktiar Joko Mujiono, Sabtu (4/1/2025). 

    “Pelaku penembakan sudah diamankan. Hari Senin akan dirilis,” ujar Baktiar.

    “(Pelaku yang ditangkap) empat orang,” jelasnya.

    Sementara itu, Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa mengatakan, dua orang terduga pelaku yang ditangkap adalah pelaku penggelapan mobil.

    “2 pelaku penggelapan yang diamankan,” terangnya.

    Di sisi lain, Purbawa enggan membicarakan lebih lanjut terkait keterlibatan oknum TNI dalam peristiwa penembakan ini.

    Ia menyebut, kewenangan mengumumkan pelaku yang berasal dari TNI adalah milik Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI.

    “Dan bila ada dugaan oknum TNI yang terlibat, nanti baru pihak Pusat Polisi Militer Tentara Nasional Indonesia (Puspom) yang menjelaskan,” tuturnya.

    Sebelumnya, polisi berhasil menangkap AS selaku penyewa pertama mobil Brio dari rental mobil Makmur Jaya milik IA.

    Pelaku ditangkap di kontrakan saudaranya, di Bitung, Kabupaten Pandeglang, Banten, Jumat (3/1/2025).

    Kasat Reskrim Polres Pandeglang, Iptu Alfian Yusuf berujar, pelaku telah diserahkan ke Polresta Tangerang untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.

    “Jadi benar ya, kami dari Polres Pandeglang telah mengamankan seseorang dengan inisial AS yang menjadi terduga sebagai penyewa mobil rental, di mana saat ini ada kejadian penembakan Bos rental yang terjadi di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak,” kata Alfian.

    “Untuk langkah selanjutnya kami akan menyerahkan saudara AS ini kepada pihak Polresta Tangerang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” lanjutnya.

    Cerita Anak Korban

    Kasus penembakan ini terjadi rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak pada Kamis, 2 Januari 2025 sekitar pukul 04.20 WIB. 

    Ada dua orang yang menjadi korban penembakan, yaitu IA (48) dan RAB (60).

    IA tewas setelah terkena tembakan senjata api di bagian dada.

    Sementara RAB dirawat intensif di RSUD Balaraja setelah peluru panas menembus punggungnya.

    Dilansir Kompas.com, Agam Muhammad (26), putra IA mengungkap ucapan terakhir di detik-detik sang ayah tertembak. 

    Saat peluru menembus dadanya, IA masih berusaha menenangkan sang anak.

    “Ayah bilang, ‘Ayah enggak apa-apa,’ sambil memegang luka tembak di dadanya,” kenang Agam dengan penuh emosi. 

    Agam menceritakan bagaimana sang ayah menunjukkan dirinya kuat, sebagaimana kesan yang selama ini diketahui keluarga. 

    IA selalu menunjukkan kekuatannya. Dalam kesehariannya, dirinya jarang minta tolong.

    “Ayah itu orang yang kuat, enggak pernah minta tolong,” ucapnya.

    Setelah insiden itu, IA dan RAB dilarikan ke RSUD Balaraja, akan tetapi nyawa IA tidak dapat diselamatkan. 

    Bagi Agam, sosok ayahnya adalah kepala keluarga yang tegar dan pekerja keras. 

    “Saya sangat dekat sekali dengan ayah saya. Apa-apa selalu sama Ayah. Teman ngobrol saya, teman bisnis saya, semuanya bareng Ayah,” terangnya.

    Agam berharap, agar almarhum ayahnya mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan. 

    “Selagi Ayah masih ada, saya enggak pernah terpikir akan kehilangan beliau. Tapi sekarang, semuanya sudah berlalu. Ini sangat menyakitkan untuk saya,” pungkas Agam dengan suara bergetar.

    (Tribunnews.com/Deni/Danang/Anita)

  • 2 Anggota TNI AL Diduga Terlibat Penembakan Bos Rental Mobil Tangerang, Dua Kali Todongkan Pistol – Halaman all

    2 Anggota TNI AL Diduga Terlibat Penembakan Bos Rental Mobil Tangerang, Dua Kali Todongkan Pistol – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ternyata ada dua oknum anggota TNI AL yang diduga terlibat dalam kasus penembakan yang menewaskan bos rental mobil Tangerang, Ilyas Abdurahman di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Banten, Kamis (2/1/2025).

    Saat ini kedua oknum TNI AL tersebut sudah diamankan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal).

    Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa mengatakan ada empat orang yang terlibat di balik peristiwa penembakan bos rental mobil tersebut.

    Keempatnya kini sudah diamankan aparat berwajib.

    Dari empat pelaku, di antaranya dua warga sipil yakni Ajat Supriatna alias AS dan pria berinisial I.

    Sementara 2 pelaku lainnya berasal dari oknum prajurit TNI AL yang saat ini ditangani Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal).

    “Dua lagi diduga oknum TNI, kita koordinasi dengan Puspom yang melakukan proses penyelidikan,” kata Purbawa kepada wartawan, Sabtu (4/1/2024).

    Ajat Supriatna alias AS dan pria berinisial I diamankan di wilayah Pandeglang Banten pada Jumat (3/1/2024).

    Keduanya menjadi tersangka dalam kasus penggelapan kendaraan milik Ilyas.

    Ajat Supriatna diketahui berperan sebagai orang yang menyewa mobil milik korban Ilyas Abdurahman.

    Sedangkan I berperan sebagai penadah mobil yang digelapkan Ajat Supriatna.

    Menurut Ipda Purbawa, Ajat dan I telah merencanakan upaya penggelapan mobil rental yang disewa dari Ilyas.

    Tersangka I berposisi membantu Ajat untuk tindakan kriminal membawa kabur kendaraan sewaan itu.

    “Memang dia (I) tidak ada dalam peristiwa itu (penembakan). Namun, I ditangkap dari hasil penelusuran dan pengembangan, posisinya mereka merencanakan penggelapan kendaraan tersebut,” kata Purbawa.

    Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Pandeglang, Iptu Alfian Yusuf mengungkap peran Ajat dalam kasus penggelapan yang berujung penembakan bos rental mobil asal Tangerang.

    Ajat berperan mencari mobil sewaan untuk kemudian dibawa kabur.

    Setelah berhasil dibawa kabur, Ajat memberikan mobil tersebut kepada penadah mobil curian berinisial I.

    Alfian menegaskan Ajat bukan bagian dari pelaku penembakan terhadap Ilyas.

    “Dalam hal ini peran Ajat hanya disuruh nyari mobil rental. Setelah mendapat mobil rental, lalu mobil dikasih IM (I), dari IM (I) tidak tahu digadaikan ke siapa,” katanya, dikutip dari Tribun Jakarta.

    Alfian menuturkan sebenarnya Ajat sudah dijanjikan akan diberi komisi Rp5 juta usai berhasil menggondol mobil rental milik Ilyas.

    Namun, dirinya keburu ditangkap oleh tim dari Sat Reskrim Polres Pandeglang pada Jumat kemarin.

    “Hari ini (Jumat) dia mau dikasih uang lima juta, hari ini janjinya,” ujarnya.

    Alfian juga membeberkan modus Ajat sehingga berhasil memperoleh mobil Ilyas dengan memalsukan identitasnya.

    Ajat, kata Alfian, mengubah tempat dan tanggal lahirnya yang tercantum di KTP.

    Tak cuma itu, dia juga sampai mengubah identitas di surat izin mengemudi (SIM) miliknya.

    “Iya identitas palsu. (SIM) palsu juga itu,” jelasnya.

    Pada kesempatan yang sama, Alfian juga mengungkap peran dari oknum TNI AL yang melakukan penembakan terhadap Ilyas hingga meregang nyawa.

    Adapun oknum tersebut merupakan pembeli dari mobil rental yang digondol Ajat.

    Dia mau membeli mobil tersebut lantaran dipatok dengan harga rendah yaitu Rp 40 juta.

    Kesaksian Anak Korban Lihat Ayahnya Ditembak Oknum TNI AL

    Agam Muhammad Nasrudin (26), anak almarhum Ilyas Abdurahman menceritakan detik-detik penembakan yang menewaskan ayahnya di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak pada Kamis (2/1/2025) dini hari.

    Diketahui awalnya seseorang menyewa mobil Honda Brio dari usaha rental ayahnya untuk 3 hari dari 31 Desember hingga 2 Januari 2024.

    Kecurigaan muncul saat penyewa mobil tak bisa dihubungi.

    Akhirnya dilakukan pelacakan kendaraan melalui GPS yang terpasang di mobil Brio yang disewa.

    Hingga akhirnya diketahui posisi mobil Honda Brio yang diduga akan digelapkan itu berada di wilayah Pantai Anyer, Banten.

    Kemudian pengejaran terhadap mobil tersebut dilakukan.

    “Dia pelaku tuh di Anyer berhenti, masuk-masuk ke gang. Lama dulu di situ, beberapa menit, 10 menit, 11 menit, mungkin menunggu kita. Kita tuh jaga jarak, sama pelaku sekitar 4 km setelah itu, kita nunggu, dia keluar lagi tuh,” kata Agam di kediamannya Taman Raya Rajeg, Kabupaten Tangerang, Sabtu (4/1/2025).

    Kemudian mobil Honda Brio terpantau keluar dari gang ke jalan raya, lalu pelaku berhenti di Pantai Anyer. 

    “Saya berkomunikasi sama adek, sama ayah saya, saat mobil berhenti mampir ke Polsek terdekat. Kita cek Google Maps ada tuh Polsek Cinangka,” kata Agam.

    Seperti yang sudah beredar dalam berita bahwa petugas piket di Polsek Cinangka tidak mengindahkan permintaan pendampingan laporan adanya upaya penggelapan mobil rental.

    Agam menyebut petugas piket saat itu pada intinya menolak dengan sejumlah alasan dan justru menuding dirinya dari pihak leasing.

    “Saya jelaskan, saya minta pendampingan saja mohon izin. Ini mobil saya dibawa kabur. GPS sudah dipotong jadi kami ditodongkan pistol. Tolong pendampingkan, Pak,” ucapnya kepada petugas piket Polsek Cinangka.

    Selanjutnya, petugas piket menegaskan tidak bisa memberikan pendampingan lantaran harus membawa laporan polisi (LP).

    Upaya permintaan pertolongan ke kepolisian kandas padahal Agam sudah menunjukkan sejumlah bukti BPKB, STNK di mana mobil rentalnya sedang digelapkan (dibawa kabur pelaku).

    “Bagaimana saya bawa LP? Ini kondisi urgent, saya bilang, sudah diputus GPS-nya, masih sisa satu. Kita sudah coba negosiasi, sudah coba, maksudnya untuk selesaikan dulu di warung, ngopi-ngopi dulu,” kata Agam.

    Masih berada di wilayah Pantai Anyer, kemudian sempat ada dialog antara almarhum Ilyas Abdurahman dengan pelaku diduga prajurit TNI AL.

    Ajakan untuk menyelesaikan persoalan secara baik-baik justru berujung penodongan pistol.

    “Terus waktu itu langsung ditodongkan pistol pelaku bilang minggir kamu, saya dari TNI AL. Kalau enggak minggir, saya tabrak,” ujar Agam.

    Tidak lama datang kendaraan lain yang menabrak rombongan Rental Makmur Jaya didampingi sejumlah anggota Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI) yang berjumlah total 15 orang.

    Usai insiden ditabrak itu kemudian pengejaran berlanjut mobil Honda Brio bergerak ke arah Cilegon Barat, masuk lagi ke Tangerang. 

    Agam kembali mengontak anggota ARMI di wilayah Cikupa dan Cikande.

    “Saya hubungi anggota ARMI, bang ini saya butuh bantuan, mobil saya mau digelapkan,” ucapnya.

    Tim pengejaran mobil Honda Brio semakin ramai, pelaku kembali menodongkan pistol di daerah Cikande.

    Namun pelaku tidak meletupkan tembakan lantaran kondisi tim pengejaran berjarak cukup jauh.

    Dari hasil pelacakan GPS mobil Honda Brio terpantau berada di rest area KM 45 Tol Jakarta-Merak.

    Peristiwa ini menjadi detik-detik penyergapan terhadap seorang pria di mana mobil Honda Brio tersebut sedang parkir di depan gerai mini market.

    Tak lama pria itu diciduk terdengar suara tembakan berkali-kali, tim pengejaran buyar menjauhi lokasi.

    Agam berlindung di sebuah rumah makan sambil berteriak maling mobil.

    Akan tetapi tidak ada orang yang mendekat karena pelaku menggunakan senjata api.

    Video penembakan itu juga viral di media sosial.

    “Setelah penembakan itu saya sempat melihat Pak Romli sudah terkena tembakan dan baru saya mencari Bapak saya (Almarhum Ilyas Abdurahman) sudah dalam kondisi tertembak di dada,” ucapnya.

    Mobil Honda Brio kembali dibawa oleh pelaku hingga akhirnya ditinggalkan dipinggir tol hanya berjadak 3 KM dari Rest Area KM 45.

    Agam menuturkan ayahnya saat dalam perjalanan di bawa ke rumah sakit sudah tidak bernyawa.

    Peristiwa itu terjadi Kamis (2/1/1025) sekitar pukul 04.30 WIB.

    Kapolresta Tangerang, Kombes Baktiar Joko Mujiono menuturkan pihaknya telah melakukan olah TKP untuk mengumpulkan barang bukti dan keterangan saksi-saksi guna mengungkap kasus ini. 

    Kejadian bermula ketika saksi melihat beberapa mobil saling berkejaran dan berhenti di depan Indomaret Rest Area KM 45.

    Dari satu mobil minibus berwarna hitam, pelaku diduga menembakkan lima kali peluru, yang mengenai dua korban Ilyas di bagian dada dan tangan kiri serta Ramli di bawah ketiak kanan.

    Keterangan dari saksi Agam menyatakan bahwa kejadian ini bermula dari dugaan penyalahgunaan mobil rental milik keluarganya. 

    Pelaku diduga menggunakan GPS untuk memutuskan jejak kendaraan di Pandeglang. 

    Setelah melacak dan mengejar, saksi menemukan mobil Brio warna oranye milik keluarganya di depan Indomaret Rest Area KM 45. 

    Saat mobil tersebut diadang, pelaku tiba-tiba menembak secara brutal dan melukai dua korban.

    “Dari hasil olah TKP, pihak kepolisian menemukan barang bukti berupa lima selongsong peluru 9 mm merek Luger dan satu unit mobil Brio warna oranye,” ucap Kombes Baktiar dalam keterangan, Jumat (3/1/2025).

    (Tribunnews.com/ danang/ reynas/ kompas.com)

  • Bermodal Empat Potong Baju, Awali Kisah Rantau Ilyas Abdurahman Hingga Menjadi Bos Rental Mobil – Halaman all

    Bermodal Empat Potong Baju, Awali Kisah Rantau Ilyas Abdurahman Hingga Menjadi Bos Rental Mobil – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Almarhum Ilyas Abdurahman, bos rental mobil di Taman Raya Rajeg Kabupaten Tangerang dikenal sosok yang dermawan oleh lingkungan tempat tinggalnya.

    Pria asal Aceh itu melalui perjalanan hidup yang tak mudah, sebelum menjadi pengusaha sukses berbagai jenis bisnis sudah pernah dijalani.

    Kisah hidup almarhum dibagikan Agam Muhammad Nasrudin (26) putra sulung almarhum saat diwawancarai Tribunnews.com di kediamannya, Sabtu (4/1/2025).

    “Bapak bisnis rental mobil ini memang dari nol banget awalnya hanya menyewakan satu mobil Mazda sedan lalu bertambah Xenia hingga sekarang,” ungkap Agam.

    Jauh sebelum bisnis rental dimulai, almarhum Ilyas Abdurahman berangkat merantau hanya membawa empat potong baju.

    Ilyas berangkat dari Aceh kampung halamannya ke Jakarta.

    Mulai dari sales pengobatan berkeliling naik Kopaja dan beberapa usaha percetakan.

    “Luar biasa lah pokoknya perjuangannya. Sampai sekarang punya rental ratusan unit (mobil dan motor),” tambahnya.

    Agam bercerita bahwa keinginan sang ayah saat usaha rentalnya mulai menunjukkan peningkatan adalah memiliki sawah yang luas di Aceh.

    Sawah tersebut untuk aset keluarganya.

    “Sudah diwujudkan tahun kemarin pokoknya di mata saya Bapak membanggakan,” pungkasnya.

    Anak Ilyas Abdurahman lainnya bernama Rizky Agam Syahputra juga menceritakan mimpi ayahnya di tahun ini. 

    Ditemui di rumahnya Taman Raya Rajeg Blok i5 No. 14 Kabupaten Tangerang. 

    Pria berusia 24 tahun itu tampak menggunakan baju berwarna hitam. 

    Mata Rizky terlihat berkaca-kaca ceritakan mimpi ayahnya di tahun ini. 

    Rizky menuturkan ayahnya tahun ini ingin melaksanakan Haji Furoda. 

    “Alhamdulillah untuk keinginan ayah saya, memang dari ia merantau dari Aceh, sudah terkabul semua. Alhamdulillah saya ikut senang juga,” kata Rizky kepada Tribunnews.com.

    Mata Rizky lalu terlihat berkaca-kaca menahan air matanya menetes. 

    “Tapi ada pesan ayah saya, dia ingin tahun ini mau haji, Haji Furoda,” terangnya. 

    Ia menuturkan sang ayah takut tak punya waktu lagi untuk bisa melaksanakan ibadah haji. 

    “Itu ayah saya bilang, ‘ayah takut nggak ada waktu lagi, ayah pengen naik haji.’ Itu pesan terakhir ayah saya,” ungkapnya. 

    Kemudian diungkapkannya pada pergantian tahun usahanya milik keluarganya sedang ramai-ramainya. 

    Ayahnya mengirimkan video gembira karena capaian tersebut. 

    “Terakhir ayah saya memvideokan pada saat tahun baru, libur nasional. Waktu orang liburan, ayah saya senang sekali mobilnya, mobil rentalnya jalan semua,” ungkapnya. 

    Tapi kata Rizky itu menjadi video terakhir yang dikirimkan ayahnya untuknya. 

    “Ayah saya videokan dan mengucapkan selamat tahun baru dan semangat tahun baru semoga makin sukses dan maju. Tapi ternyata itu video terakhir ayah saya,” tuturnya. 

    Sebelumnya aksi penembakan terjadi di Rest Area KM 45 Jalan Tol Tangerang-Merak, Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, pada Kamis, 2 Januari 2025.

    Peristiwa ini berlangsung pada dini hari dan mengakibatkan satu orang meninggal dunia.

     

     

  • 6 Begal Manfaatkan Kemacetan di Tol Plumpang Jakut: Incar Kendaraan yang Kacanya Terbuka – Halaman all

    6 Begal Manfaatkan Kemacetan di Tol Plumpang Jakut: Incar Kendaraan yang Kacanya Terbuka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Enam anggota begal memanfaatkan kepadatan arus lalu lintas saat beraksi di Tol Plumpang, Jakarta Utara.

    Mereka mengincar kendaraan yang kacanya dibuka.

    Kanit Jatanras Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara AKP Fauzan Yonnadi mengungkapkan, sebelum melakukan aksi terakhir kali pada Jumat (3/1/2025), para pelaku berkumpul di sekitar TKP sambil memantau kondisi jalan tol.

    “Kemudian setelah itu baru mereka melihat kondisi jalanan pada saat padat, mereka langsung melakukan aksinya,” kata Fauzan di Mapolres Metro Jakarta Utara, Sabtu (4/1/2025).

    AKP Fauzan Yonnadi mengatakan, para pelaku beraksi dengan cepat memanfaatkan situasi kepadatan jalan yang membuat korban tidak bisa ke mana-mana.

    Dalam kasus ini, kawanan begal tersebut mengincar dua korban, yakni pengemudi mobil pribadi Gran Max dan pengemudi mobil bak terbuka atau pikap.

    Kedua mobil itu sama-sama diserang oleh kawanan pelaku pada saat kacanya sedang terbuka.

     

    “Kebetulan pada saat itu, di jeda waktu yang tidak lama, terdapat dua mobil yang menjadi korban dari perbuatan curas ini. Jadi pertama mobil Gran Max, kemudian setelah itu, setelah melakukan tindakan pidana terhadap mobil itu, para pelaku beralih ke mobil pickup,” jelas Fauzan.

    Dari mobil Gran Max, para pelaku menggasak tas yang berisi dokumen pribadi.

    Sementara dari mobil pikap, mereka menggasak ponsel milik sopirnya.

    “Dari masing-masing korban mengalami luka (terkena bacok), yang mobil Gran Max mengalami luka di bagian punggung, kemudian yang korban mobil pickup mengalami luka di bagian jari tangan,” kata Fauzan.

    Saat ini polisi telah menangkap satu dari enam kawanan begal yang aksinya viral saat menodong pengendara mobil di ruas jalan Tol Plumpang.

    Pelaku yang sudah ditangkap ialah MAS, yang pada saat kejadian berperan membawa senjata tajam jenis celurit untuk mengancam korban.

    “Alhamdulillah berkat kerjasama dari masyarakat yang mendukung kita, kurang dari 1 x 24 jam,” kata Fauzan.

    “Sementara yang kita amankan baru satu orang dengan inisial MAS yang berperan mengancam para korban dengan cara menodongkan celurit,” sambung Fauzan.

    Fauzan mengatakan, penangkapan terhadap MAS dilakukan dalam waktu tak sampai 1 x 24 jam setelah kejadian dan videonya viral.

    Polisi segera melakukan penyelidikan hingga akhirnya menangkap MAS di wilayah Koja, Jakarta Utara, pada Sabtu dinihari sekitar pukul 04.00 WIB.

    Menurut Fauzan, MAS adalah seorang residivis yang beberapa waktu lalu pernah diamankan di Polsek Kelapa Gading terkait kasus serupa.

    “Kalau berdasarkan dengan hasil pemeriksaan, MAS merupakan residivis. Yang terakhir, diamankan oleh Polsek Kelapa Gading dengan tindak pidana sama yaitu pencurian dan kekerasan,” jelasnya.

    Kekinian, polisi masih menelusuri lima pelaku lainnya yang terlibat dalam aksi penodongan ini.

    Diberitakan sebelumnya, video viral di media sosial merekam aksi penodongan yang dilakukan kawanan begal terhadap pengendara mobil di ruas jalan Tol Plumpang, wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (3/1/2025) malam.

    Dalam video yang beredar, terlihat beberapa pelaku membawa senjata tajam dan mengincar pengendara mobil yang sedang membuka kacanya di tengah kondisi jalan tol yang padat.

    Para pelaku terlihat mendekati sebuah mobil Gran Max yang kaca depannya terbuka.

    Menggunakan celurit yang mereka bawa, kedua pelaku menodong pengendara mobil tersebut.

    Pelaku juga terlihat mengayunkan celuritnya ke dalam mobil, lalu tak lama kemudian mengambil sebuah tas dari dalam mobil itu.

    Penulis: Gerald Leonardo Agustino