Category: Tribunnews.com Metropolitan

  • Tokoh Agama di Tangerang Sodomi dan Remas Kemaluan Bocah Seusai Mengaji – Halaman all

    Tokoh Agama di Tangerang Sodomi dan Remas Kemaluan Bocah Seusai Mengaji – Halaman all

    Laporan Reporter TribunTangerang.com, Nurmahadi 

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Guru ngaji pelaku pelecehan seksual di Ciledug, Kota Tangerang, Banten berinisial W (40) tak hanya memegang kemaluan korban, namun sampai melakukan sodomi.

    Hal itu disampaikan Kepala UPTD-PPA Kota Tangerang, Titto Chairil Yustiadi setelah pihaknya mendampingi korban menjalani visum et repertum. Titto mengatakan, berdasarkan pengakuan korban, sodomi itu dilakukan W setelah menggelar pengajian di majelis taklim.

    Tak sekali, aksi bejat pelaku itu juga dilakukan beberapa kali terhadap korban yang sama. “Memang dilakukan beberapa kali setelah selesai melakukan pengajian di majelis taklim tersebut,” ungkap Titto kepada wartawan, Selasa (7/1/2025).

    Kendati demikian, Titto akan tetap melakukan pendalaman terhadap korban terkait sodomi yang dilakukan W. Akan tetapi, hal tersebut akan dilakukan setelah hasil pemeriksaan psikologis terhadap para korban telah keluar.

    “Jadi beberapa kalinya ini karena laporan psikolog yang masih dalam proses, ini masih, karena kita nggak mau nanya berkali-kali ya ke si korban, jadi kita masih menunggu hasil psikologis,” paparnya.

    Diberitakan sebelumnya, sebanyak tiga korban pencabulan guru ngaji berinisial W (40), di Kawasan Kelurahan Sudimara Selatan, Ciledug, Kota Tangerang, jalani visum et repertum. Kepala UPTD-PPA Kota Tangerang, Banten, Titto Chairil Yustiadi menjelaskan, visum itu dilakukan lantaran tiga korban tersebut diduga mendapat perlakuan sodomi.

    Adapun dua korban lainnya yang turut melapor ke UPTD-PPA Kota Tangerang, mengaku tak sampai disodomi, melainkan dipegang alat kemaluan. Atas hal tersebut kata Titto, pihaknya pun memberikan pendampingan kepada korban untuk menjalani visum.

    “Jadi total dari lima orang korban yang sudah melaporkan ke UPTD-PPA, tiga orang kami lakukan visum. Karena memang kami duga tiga orang ini mendapat perlakuan sodomi,” kata dia

    Hasil visum et repertum itu lanjut Titto, nantinya akan dijadikan rujukan bagi kepolisian dalam melakukan pengembangan kasus ini. “Jadi untuk memperkuat laporan polisi tersebut, jadi tiga orang yang mengadu ada dugaan sodomi, ini kita lakukan visum repertum,” ujarnya.

    Disamping itu, dia juga telah melakukan penelusuran dengan menggali keterangan warga sekitar, terkait pelecehan seksual yang dilakukan W.
    “Jadi kami melakukan penelusuran, kami lakukan komunikasi dengan warga setempat di Kelurahan Sudimara Selatan,” kata Titto.

    Hasilnya kata Titto, jumlah korban pelecehan seksual itu bertambah menjadi 36 orang, dengan rata-rata usia SD hingga SMA. Titto mengatakan, berdasarkan pengakuan para korban, mereka tak hanya dipegang alat kemaluan, namun sampai disodomi.

    “Kemudian sampai tadi malam, kurang lebih kita duga ada 36 korban. Ada 36 korban, ini sedang masih kita dialami, jadi range usianya dari SD, SMP, SMA, yang klasifikasinya mulai dari kekerasan seksual berupa yang tadi, dipegang-pegang alat kelaminnya, sampai sodomi,” tuturnya.

     

     

  • Pembuang Mayat Bocah Berusia 5 Tahun yang Hebohkan Tambun Selatan Bekasi Masih Misteri – Halaman all

    Pembuang Mayat Bocah Berusia 5 Tahun yang Hebohkan Tambun Selatan Bekasi Masih Misteri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Juru parkir berinisial AJ (51) menemukan mayat bocah berusia balita di Kampung Jatibaru, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Senin (6/1/2025) pagi. 

    bocah berusia sekitar empat hingga lima tahun ditemukan tewas terbungkus sarung berwarna hitam.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisari Besar (Kombes) Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, saat ditemukan korban dalam posisi telentang.

    Bocah itu mengenakan celana panjang serta kaus berlengan pendek. 

    “Di tubuh korban terdapat luka lecet di pipi sebelah kiri, kuping sebelah kiri memar. Terdapat luka seperti sundutan rokok di pantat, pipi, dan kaki,” ungkap Ade Ary. 

    Terdapat benjolan di bagian kepala tengah dan belakang, serta lebam di sekitar pinggang atas sebelah kanan. 

     “Dari mulut korban mengeluarkan cairan,” ujarnya. 

    Pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan membawa jasad korban ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk proses otopsi. 

    Kepolisian belum dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai kasus ini. 

    “Kejadian sudah dilaporkan ke Polsek Metro Tambun Selatan. Saat ini masih dalam penyelidikan,” kata dia.

    Kesaksian Tukang Parkir

     Mayat bocah tersebut diduga dibuang oleh orang dewasa yang belum diketahui identitasnya. 

    Sebelum jasad ditemukan di sekitar lokasi berinisial, AJ  sempat melihat pria dewasa tengah menggendong barang terbungkus sarung hitam.

    Dia melihat hal itu saat sedang bertugas, Senin (6/1/2025) pukul 07.00 WIB. 

    “(AJ) melihat ada seorang laki-laki dewasa memanggul barang yang dibungkus dengan sarung warna hitam ke arah ruko,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Selasa (7/12/2024). 

    AJ penasaran dan langsung mengecek tempat kejadian perkara (TKP). 

    Setelah membuka sarung berwarna hitam itu, AJ kaget karena berisi jasad manusia.

    Dia melaporkan penemuan jasad bocah ini ke Ketua RT setempat dan diteruskan ke Polsek Tambun Selatan. 

    “Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim Inafis Restro Bekasi, korban ditemukan dalam posisi telentang, ditutup sarung warna hitam, mengenakan celana panjang dan kaos pendek,” ujar Ade Ary. 

    Belum diketahui secara pasti identitas pria yang diduga membuang jasad bocah itu.  (Tribun Jakarta/Rr Dewi Kartika H)

  • Ada 15 Aplikasi Pinjol dan 4 Situs Judol di Ponsel Milik Sekeluarga Tewas di Ciputat – Halaman all

    Ada 15 Aplikasi Pinjol dan 4 Situs Judol di Ponsel Milik Sekeluarga Tewas di Ciputat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus tewasnya satu keluarga yakni yang terdiri dari pasangan suami-istri berinisial AF (31) dan YL (28) serta anaknya berinisial AH (3) di Kampung Poncol, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan memasuki babak akhir.

    Dalam hal ini, diketahui sang istri YL dan anaknya AH tewas dibunuh oleh AF. Setelahnya, AF baru mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di bagian dapur. “Kami sampaikan bahwa terhadap YL dan AH diduga dijerat terlebih dahulu oleh korban AF. Baru korban AF melakukan gantung diri,” kata Kapolsek Ciputat Timur Kompol Kemas Arifin kepada wartawan, Selasa (7/1/2025). 

    Tidak hanya itu polisi juga menemukan 15 aplikasi pinjaman online (pinjol) dan empat situs judi online (judol) di dalam ponsel milik AF (31), tersangka sekaligus korban. “Untuk pinjaman online dan kredit online, kredit online itu seperti tunda bayar ya, kurang lebih ada 15 yang digunakan. Untuk situs judi online yang diakses, ada 4 jenis, ada 4 situs,” ujar Kemas.

    Hasil digital forensik dari ponsel AF(31) juga ditemukan adanya aktivitas pencarian di internet mengenai metode pembunuhan. Kemas mengatakan, AF melakukan dua kali pencarian terkait hal tersebut, yaitu pertama tentang cara membunuh menggunakan racun. Dua menit kemudian, dia mencari metode pembunuhan menggunakan pisau. “Pukul 02.41 WIB, pengguna barang bukti, dalam hal ini AF mengunjungi situs website dengan judul penjelasan dokter soal racun yang ditenggak oleh juragan sepatu di Mojokerto,” kata dia.

    “Dua menit kemudian diakses pula oleh pengguna barang bukti yaitu AF, mengunjungi situs website dengan judul how easy it to kill someone with knife,” sambung dia.

    Sebelumnya, warga di kawasan Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan digegerkan dengan adanya satu keluarga yang ditemukan tewas pada Minggu (15/12/2024).

    “Ketiga jenazah diketahui berinisial A.F (laki laki umur 31 th, suami), Y.L (perempuan umur 28 th, istri) dan A.H (laki laki umur 3 th anak)” kata Kapolsek Ciputat Timur Kompol Kemas M. S. Arifin dalam keterangannya, Minggu (15/12/2024).

    Kemas mengatakan dari pemeriksaan saksi, jenazah ketiganya ditemukan pertama kali oleh dua orang saksi yang merupakan keluarga korban pada Minggu sekira pukul 11.00 WIB.

    Saksi saat itu datang ke rumah korban dengan tujuan untuk menyalakan air yang tombol mesinnya berada di rumah korban.

    “Datang ke rumah korban untuk menyalakan air yang kebetulan tombol on/off nya berada di dalam rumah korban, Namun pintu rumah masih kondisi terkunci,” ungkapnya.

    Kedua saksi akhirnya mencoba membuka pintu tersebut melalui jendela yang tidak terkunci. 

    Setelah bisa masuk ke dalam, kedua saksi melihat YL dan anaknya AH sudah dalam keadaan berbaring dengan tubuh yang kaku di dalam kamar.

    “Kemudian saksi 2 berusaha membawa korban A.H (anak) ke Klinik Medika Cirendeu, namun sesampai di lokasi menurut keterangan petugas medis korban sudah dinyatakan meninggal dunia,” ucapnya.

    Tak lama dari sana, saksi pun menemukan jasad korban lainnya yakni AF dalam kondisi tergantung.

    “Untuk korban AF ditemukan Meninggal dunia dalam keadaan tergantung di dapur dengan menggunakan tali tambang yang terikat di atas kayu plafon,” jelasnya.

    Saat ini, lanjut Kemas, ketiga jenazah tersebut sudah dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan untuk dilakukan visum et repertum guna proses penyelidikan lebih lanjut.

    Dari informasi yang beredar, terjerat pinjaman online (pinjol) menjadi dugaan penyebab satu keluarga ini memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

    Hal ini diketahui setelah ada salah satu saksi yang mengatakan korban berinisial YL sempat bercerita jika suaminya tengah terjerat pinjol.

    Namun, Kemas belum bisa menyimpulkan motif keluarga tersebut tewas karena masih melakukan pendalaman.

    “Motif kematian ketiga korban masih dalam penyelidikan unit Reskrim Polsek Ciptim dan Sat Reskrim Polres Tangsel,” ungkap Kemas.

     

  • Bantah Tuduhan Keroyok Oknum TNI AL, Anak Bos Rental Mobil yang Tewas Ditembak Memohon ke Prabowo – Halaman all

    Bantah Tuduhan Keroyok Oknum TNI AL, Anak Bos Rental Mobil yang Tewas Ditembak Memohon ke Prabowo – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Agam Muhammad Nasrudin tidak kuasa menahan tangis meminta keadilan kepada Presiden RI Prabowo Subianto terkait kasus penembakan yang menewaskan ayahnya. 

    Agam adalah anak Ilyas Abdurrahman (48), bos rental mobil yang tewas ditembak oknum TNI AL di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Banten, Kamis (2/1/2025).

    Agam berharap Prabowo turut mengawal kasus penggelapan mobil yang berujung penembakan hingga menewaskan ayahnya.

    “Sekali lagi saya mohon kepada Bapak Presiden Prabowo untuk menangani kasus saya, karena ayah saya menjadi korban penembakan yang sadis dan keji yang dilakukan oknum TNI AL,” kata Agam, Selasa (7/1/2025).

    Sambil menangis, Agam tak kuasa menceritakan ulang kejadian saat ayahnya ditembak mati oleh oknum TNI AL yang mana dia saksikan sendiri. 

    “Penembakan dilakukan di depan anak-anaknya sendiri, saya melihat, saya yang memvideokan, ayah saya berdarah, sampai adik saya buka baju untuk menutup darah ayah saya, itu sangat keji, bayangkan, anak melihat kematian orang tua saat sakaratul maut,” ungkapnya.

    Agam juga membantah pernyataan bahwa pihak mengeroyok oknum TNI AL tersebut seperti yang disampaikan Panglima Komando Armada Republik Indonesia (Pangkoarmada RI) Laksamana Madya Denih Hendrata kemarin.

    Disebutkan Agam bahwa pelaku lebih dulu menodongkan pistol ke komunitas penyewa rental mobil.

    “Aduh saya merasa susah banget mencari keadilan di negara ini. Karena nggak sesuai dengan fakta yang sebenarnya terjadi. Kita tidak mengeroyok. Waktu kita di rest area waktu itu dia lah yang menodongkan pistol di Saketi,” ujarnya.

    Bahkan kata Agam, seluruh bukti todongan pistol tersebut sudah terekam dalam video dan viral. 

    Di mana ayahnya yang juga bos rental mobil telah berusaha menghindari todongan pistol tetapi rupanya tetap ditembak oleh pelaku.

    “Makanya ada di video (viral) itu, ‘mana pistol kamu, mana pistol kamu. Jatuhkan’. Bapak saya sebenarnya menyelamatkan untuk menghindari pistol tersebut. Ternyata dari jauh sudah dapat pengawalan, ditembaklah ayah saya dari situ. Pak Ramli kebetulan tertembak di bagian perut,” jelasnya.

    Dituding Keroyok Oknum TNI AL

    Pangkoarmada RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata dalam konferensi pers di Mako Koarmada RI Jakarta Pusat pada Senin (6/1/2025) terkait kasus penembakan bos rental mobil di KM 45 Rest Area Tol Merak – Tangerang pada 2 Januari 2025. (Capture YouTube KOMPASTV)

    Diberitakan sebelumnya, Pangkoarmada RI, Laksdya TNI Denih Hendrata mengungkapkan bahwa ketiga anggotanya yang terlibat penembakan bos rental sempat dikeroyok segerombolan orang tak dikenal (OTK) di lokasi kejadian.

    Diketahui bahwa ada tiga anggota TNI AL yang terlibat dalam aksi penembakan terhadap Ilyas.

    Ketiga anggota TNI AL itu adalah Sertu AA, Sertu RH, dan KLK (Kepala Kelasi) BA.

    Berdasarkan pemeriksaan sementara, Denih menyebutkan ketiga oknum TNI AL tersebut mengaku dikeroyok di tempat kejadian perkara (TKP) penembakan.

    “Mereka mengalami pengeroyokan oleh sekitar 15 orang tak dikenal, di Rest Area KM 45 Tol Merak-Tangerang,” kata Denih dalam konferensi pers, Senin (6/1/2025), dikutip Tribunnews.com dari YouTube KOMPASTV.

    Denih mengakui ada satu anggota TNI AL yang menembak Ilyas.

    Penembakan itu diketahui juga melukai rekan Ilyas, Ramli.

    “Dalam insiden tersebut, diakui bahwa salah satu anggota melakukan tindakan penembakan,” papar Denih.

    “Setelah diketahui kemudian, mengakibatkan korban satu orang meninggal dunia dan satu orang luka-luka,” lanjutnya.

    Adapun terkait adanya dugaan pengeroyokan, Denih menyebutkan bahwa penggunaan senjata api oleh oknum TNI AL ini diduga sebagai langkah membela diri.

    “Tapi sebetulnya karena pengeroyokan juga kan tidak berpikir risiko kalau orang yang akan dikeroyok itu mati,” sebutnya.

    “Jadi kembali lagi, apalagi mungkin karena tentara juga sudah dilatih bagaimana faktor kecepatan, insting segala macam, kita sering dengar ada (istilah) ‘Kill or To Be Killed’ (membunuh atau dibunuh),” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Denih juga menjelaskan kepemilikan senjata api milik pelaku penembakan telah sesuai standar operasional prosedur (SOP).

    Pasalnya, pelaku diketahui bertugas sebagai seorang ajudan.

    “Senjata itu, senjata inventaris yang melekat karena jabatan dari AA itu adalah ADC, ADC kan ajudan,” tutur Denih.

    “Sehingga ketika dia dapat tugas, itu sudah SOP senjata itu melekat,” tambahnya.

    Meski demikian, Denih mengatakan bahwa pihaknya akan tetap melakukan evaluasi terkait penggunaan senjata api oleh anggotanya.

    “Kita akan evaluasi. Tapi penggunaan senjata yang melekat itu adalah untuk pengamanan diri dan siapa yang menjadi tanggung jawab pengamanan atasannya itu,” katanya.

    “Karena kalau misalkan terjadi suatu terhadap atasannya, maka orang yang pertama melekat itulah yang mengamankan. Kita bicara masalah SOP tadi. Nah kalau seandainya dihadapkan pada pengeroyokan, berarti kan sebetulnya, kan sama-sama enggak tahu siapa yang akan mati,”

    “Kita saja kalau misalkan terdesak dikeroyok pasti akan mencari, akan bela diri. Akan mencari suatu benda yang mungkin bisa untuk membela diri, mengamankan. Nanti kita akan evaluasi bagaimana ke depan untuk penggunaan senjata api ini,” sambungnya.

    Sebagaimana diketahui, insiden penembakan ini berawal dari adanya kecurigaan korban, mobil rentalnya digelapkan oleh seorang penyewa berinisial AS yang kini telah berstatus tersangka.

    Insiden penembakan terhadap Ilyas bermula saat korban bersama timnya melacak mobil Honda Brio yang disewa tersangka AS, dan diduga akan digelapkan.

    Anak korban, Agam mengatakan bahwa AS telah mencopot dua dari tiga perangkat GPS yang terpasang di kendaraan tersebut. 

    Tersangka AS diketahui menyewa mobil Brio milik usaha rental korban selama tiga hari, dari tanggal 31 Desember 2024-2 Januari 2025.

    Pada hari pertama atau 1 Januari 2025, pemilik rental mengecek ternyata ada dua GPS yang sudah dipotong di daerah Pandeglang, sehingga sisa satu GPS.

    Setelah mengetahui keberadaan kendaraan melalui GPS terakhir, Ilyas bersama Agam dan tim mengejar mobil Brio yang disewa tersangka tersebut.

    Saat berusaha menghentikan kendaraan di pertigaan Saketi, pelaku yang berada di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan mengaku sebagai anggota TNI AU.

    Adapun diketahui kemudian bahwa oknum TNI tersebut bukan dari AU melainkan AL.

    Menurut Agam, tiba-tiba ada orang di dalam mobil yang mengaku anggota TNI sembari mengeluarkan senjata api dan menodongkannya ke arah korban.

    Situasi semakin kacau saat mobil lain, Daihatsu Sigra hitam, menabrakkan kendaraannya ke tim rental Makmur Jaya.

    Kedua mobil pelaku kemudian melarikan diri, sementara Ilyas dan tim melanjutkan pengejaran hingga ke kawasan Anyer.

    Setelah ditodong senpi, rombongan korban pun berinisiatif ke Polsek terdekat yakni Polsek Cinangka untuk minta pendampingan namun permohonan itu ditolak.

    Pengejaran berlanjut hingga rest area Balaraja, tempat mobil Brio berhenti di depan sebuah minimarket. Ilyas bersama tim mencoba mengadang pelaku, namun situasi berubah menjadi bentrokan senjata.

    Disebutkan Agam, ada kurang lebih empat sampai lima kali tembakan.

    Agam masih sempat menyelamatkan diri, namun sayangnya ayahnya terkena tembakan.

    Ilyas mengalami luka tembak di dada dan tangan. Meski sempat dilarikan ke RSUD Balaraja, nyawanya tidak dapat diselamatkan.

    Insiden penembakan oleh seorang oknum TNI AL ini juga mengakibatkan satu anggota tim rental lainnya yakni R (59) dengan luka tembak serius.

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Anak Bos Rental yang Ayahnya Ditembak TNI AL Menangis Memohon ke Prabowo Subianto

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (WartaKotalive.com/Desy Selviany)

  • ABG Cabuli Bocah Usia 4 Tahun dalam Toilet Masjid Jaksel, Marbot : ‘Saya Kaget dan Kecewa’ – Halaman all

    ABG Cabuli Bocah Usia 4 Tahun dalam Toilet Masjid Jaksel, Marbot : ‘Saya Kaget dan Kecewa’ – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Anak Baru Gede (ABG) berinisial RA (14) diduga mencabuli bocah perempuan, KR (5).

    RA mencabuli korban di toilet Masjid Nurul Hilal di kawasan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (4/1/2025).

    marbot masjid bernama Yayan (62) membeberkan sosok RA.

    Diketahui RA dikenal sebagai sosok yang rajin beribadah.

     “Setiap hari (ibadah di masjid), rajin dia (pelaku),” kata Yayan kepada wartawan di lokasi, Selasa (7/1/2025).

    Yayan pun mengaku kaget dan kecewa ketika mendengar kabar bahwa RA telah mencabuli korban yang sehari-hari menjadi teman bermainnya.

    “Ya kecewa juga sama tuh anak, kok bisa begitu. Padahal setiap hari dia main berdua, bareng-bareng mainnya. Selalu ramai-ramai,” ungkap Yayan.

    Yayan mengaku tidak mengetahui peristiwa pencabulan tersebut.

    Ia juga tidak mendengar teriakan permintaan tolong dari korban.

    “Kalau teriak-teriak nggak tahu ya. Saya setiap hari di rumah sih enggak kedengaran apa-apa,” ujar dia.

     Adapun peristiwa ini bermula saat pelaku, korban dan kakaknya sedang bermain di kawasan Pancoran.

    Korban ingin buang air kecil dan berjalan kaki menuju toilet masjid namun pelaku mengikutinya dari belakang.

    “Di situ anak kecil itu kepengen pipis, ke toilet. Kemudian ini (pelaku) anak yang berumur 14 tahun mengikuti,” ungkap Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Nurma Dewi.

    Pelaku lalu mengunci pintu toilet tersebut dan mencabuli korban.

    Peristiwa itu diketahui kakak korban yang melihat saat pelaku mengikuti adiknya dari belakang.

    “Setelah ditanya oleh kakaknya yang berumur 8 tahun, bahwa dia dilakukan atau telah terjadi hal yang tidak baik terhadap dia,” ujar Nurma.

    Selain di toilet masjid, pelaku juga mencabuli korban di sebuah gang yang lokasinya tidak jauh dari TKP pertama.

    “Ada gang kecil, itupun dia melakukan hal yang tidak baik lagi di gang kecil itu,” ucap Nurma.

    Nurma menjelaskan, penyidik Unit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan sudah mendampingi korban untuk menjalani visum.

    Polisi juga sudah mengumpulkan barang bukti terkait kasus dugaan pencabulan ini.

    “Korban sudah kita lakukan visum, kemudian kita mengumpulkan barang bukti yaitu baju yang dipakai oleh korban. Hasil visum sudah dikumpulkan ke penyidik,” ujar Nurma.  (TribunJakarta/Annas Furqon Hakim)

  • 4 Fakta Oknum TNI AL di Kasus Tewasnya Bos Rental: Ancam Tembak dan Tabrak Korban, Selalu Bawa Senpi – Halaman all

    4 Fakta Oknum TNI AL di Kasus Tewasnya Bos Rental: Ancam Tembak dan Tabrak Korban, Selalu Bawa Senpi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut ini empat fakta terkait oknum TNI Angkatan Laut (AL) yang menjadi tersangka dalam kasus tewasnya bos rental mobil di rest area Tol Tangerang-Merak.

    Diketahui Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Danpuspomal), Laksamana Muda TNI Samista, mengatakan terdapat tiga anggota TNI AL yang kini menjadi tersangka.

    Ketiganya yakni Sertu AA, Sertu RH, dan Kelasi Kepala BA.

    Diberitakan sebelumnya kejadian naas itu terjadi pada pada pukul 04.30 WIB dini hari, Kamis (2/1/2025).

    Bos rental mobil Ilyas Abdurrahman (48) tewas tertembak, sementara seorang lainnya RM (60) mengalami luka tembak.

    Menurut keterangan, awalnya bos rental dan rombongan mengejar pelaku yang membawa kabur mobil rental.

    Mereka kemudian menemukan mobil itu di depan depan minimarket Rest Area KM 45.

    Dan terjadilah penembakan maut.

    Lantas berikut 4 fakta terkait para oknum TNI AL yang menjadi tersangka kasus tewasnya bos rental:

    Tersangka Anggota Pasukan Elit

    Diketahui dua di antara para tersangka merupakan anggota pasukan elit Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL, mengutip TribunJakarta.com.

    Sedangkan seorang lainnya anggota KRI Bontang, KRI Bontang yakni kapal tanker milik TNI AL.

    Sertu AA, Sertu RH, dan Kelasi Kepala BA saat ini dalam pemeriksaan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal) berkoordinasi dengan pihak kepolisian dari Polda Banten.

    Hasil pemeriksaan terkini, diketahui hanya satu dari tiga oknum TNI AL itu yang melakukan penembakan.

    Danpuspomal Laksamana Muda TNI Samista mengatakan, satu oknum TNI AL itu menembak dua korban.

    “Ya jadi yang melakukan penembakan itu adalah satu orang, nembak kedua. Karena yang satunya itu kan dari hasil CCTV juga yang dikeroyok itu tadi,” kata Samista.

    Samista mengungkapkan, berdasarkan penelusuran CCTV, sempat terjadi keributan sebelum penembakan terjadi.

    Selalu Bawa Senpi

    Salah satu tersangka kasus penembakan yang tewaskan bos rental yakni Sertu AA, oknum TNI AL.

    Sertu AA rutin membawa senjata api ke manapun dirinya pergi.

    Hal itu tak terlepas dari statusnya yang juga bertugas sebagai ajudan, sehingga senjata apinya pun melekat.

    Panglima Koarmada RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata mengatakan, senjata api yang dibawa Sertu AA pada saat terlibat dalam kasus penembakan ini merupakan inventaris TNI AL.

    “Senjata itu senjata inventaris yang melekat, karena jabatan dari AA itu adalah ADC. Nah ADC ini ajudan,” kata Denih di Markas Koarmada RI, Senin (6/1/2025).

    Denih menyebut, berdasarkan standar operasional seorang ajudan, yang bersangkutan diwajibkan membawa senjata api ke manapun.

    Sertu AA pun dipastikan memiliki dokumen lengkap terkait kepemilikan senjata api itu.

    “Sehingga ketika dia dapat tugas itu sudah SOP, senjata itu melekat. Kemudian, tadi sudah dijawab ya bahwa ini sudah ada SOP-nya itu tadi. Ada surat perintahnya segala macam. Kemudian ya tentu bukan senjata rakitan,” ungkap Denih.

    Anggota TNI AL Ancam Tabrak Korban

    Oknum anggota TNI AL juga sempat mengancam akan menabrak bos rental, Ilyas Abdurrahman.

    Hal itu dilakukan sebelum melakukan penembakan.

    Anak korban, Rizky Agam Putra, mengatakan, ancaman tersebut diterima Ilyas saat berhasil menemukan mobil rental merek Honda Brio di kawasan Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Banten.

    Agam mengungkapkan, sebelum ditemukan, GPS dari mobil tersebut diketahui telah dicabut.

    Tuduh Korban Merupakan Sindikat Mobil Curian

    Tak cuma diancam akan ditabrak, lanjut Agam, oknum TNI AL juga menuduh Ilyas sebagai anggota sindikat mobil curian.

    “Pas kita berhentiin mobil itu, bapak turun, langsung yang mengaku dari TNI AL, ‘saya ini TNI AL, kamu itu sindikat ya atau saya tembak sekarang?’,” kata Agam menirukan perkataan orang yang mengaku TNI AL itu, dikutip dari YouTube iNews pada Selasa (7/1/2025).

    Ilyas, cerita Agam, langsung membantah tuduhan dari TNI AL tersebut.

    Selanjutnya, Ilyas mengaku sebagai pengusaha mobil rental.

    Hanya saja, Sertu AA disebut oleh Agam tidak menggubris penjelasan dari Ilyas.

    “Ayah saya bilang, bukan (sindikat) saya pemilik mobil. (oknum TNI AL mengatakan) ‘saya tidak mau tahu. Kamu minggir atau saya tabrak,” cerita Agam.

    Lalu di waktu yang sama, Agam mengungkapkan ada mobil Sigra yang tiba-tiba berhenti di lokasi.

    Mulanya, mobil tersebut berhenti dikira ingin mengetahui peristiwa yang terjadi. Ternyata, mobil Sigra itu tiba-tiba menabrak paman Agam.

    “Om saya jatuh, segala macam, saya bantuin om saya. Sigra dan Brio pun kabur, lari,” jelasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Hari-hari Jadi Ajudan, Sertu AA Oknum Kopaska Tersangka Penembakan Bos Rental Selalu Bawa Senpi

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Yohanes Liestyo Poerwoto) (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

  • Bantah Tuduhan Keroyok Oknum TNI AL, Anak Bos Rental Mobil yang Tewas Ditembak Memohon ke Prabowo – Halaman all

    Putra Bos Rental Korban Penembakan: Bayangkan Anak Lihat Kematian Orang Tua saat Sakaratul Maut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Anak bos rental Ilyas Abdurahman (49), Rizky Agam Saputra menangis mengingat detik-detik ayahnya tewas ditembak oknum TNI AL di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak atau Tol Tangerang, Kamis (2/1/2025).

    Saat ayahnya tertembak, Rizky langsung membuka baju yang dikenakannya untuk menutupi tubuh sang ayah.

    Saat itu, Ilyas dalam kondisi sudah tersungkur dan mengeluarkan darah.

    “Saya buka baju untuk menutupi darah ayah saya,” katanya di Mako Koarmada RI, Senin (6/1/2025).

    Air matanya pun tak terbendung saat mengingat detik-detik ayahnya meninggal dunia.

    “Bayangkan ya anak melihat kematian orang tua pada saat sakaratul maut. Itu sangat sulit dibayangkan,” ucapnya sambil menangis tersedu-sedu.

    Sebelum tewas ditembak, Ilyas ternyata sempat mengajak oknum TNI AL untuk bicara baik-baik.

    Kakak Rizky, Agam Muhammad Nasrudin (26) mengatakan, setelah GPS di mobil yang disewakannya terdeteksi dicopot, ia dan rombongan keluarga langsung berangkat mengejar mobil yang hendak digelapkan tersebut.

    Peristiwa itu terjadi sekira satu jam sebelum Ilyas tewas ditembak oleh oknum TNI AL.

    Setelah melakukan pengejaran, rombongan akhirnya menemukan mobil tersebut di daerah Saketi, Pandeglang, Banten. Namun, saat itu, mereka justru ditodong pistol oleh oknum anggota TNI AL.

    Ilyas sempat meminta agar oknum TNI tersebut tenang dan membicarakan persoalan mobil tersebut secara baik-baik.

    Namun, ajakan itu tak diindahkan oleh oknum TNI tersebut.

    “Jadi setelah kita berhentikan, itu, ini mobil rental, Mas. ‘Minggir kamu, saya tembak kamu. Kamu saya tabrak’.”

    “Langsung kita ditodong kan, bapak saya langsung, ‘tenang Pak, tenang, ini ada warung kopi, kita ngobrol baik-baik,” papar Agam.

    Kronologi Penembakan Bos Rental

    Peristiwa penembakan bos rental itu terjadi sekira pukul 04.30 WIB.

    Kejadian bermula ketika mobil Honda Brio yang disewakan korban diduga hendak dibawa kabur komplotan pelaku penggelapan mobil.

    Dugaan pencurian muncul setelah perangkat GPS yang terpasang di mobil rental itu berhasil dilacak.

    Agam turut dalam upaya pengejaran terhadap pelaku.

    Setelah mengetahui posisi mobil yang dipakai pelaku, rombongan korban berupaya menghentikan mobil Honda Brio tersebut.

    Ketika situasi semakin tak terkendali, tiba-tiba muncul mobil lain berwarna hitam yang mundur dan menabrak mobil korban.

    Pengejaran terus dilakukan hingga rest area di KM 45 Tol Tangerang-Merak, tempat mobil Brio akhirnya berhenti.

    Saat itu tim rental berhasil menangkap salah satu pelaku.

    “Dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberang itu yang pakai Sigra dan senpi juga,” ujar Agam.

    Situasi pun makin mencekam saat suara tembakan mulai terdengar.

    “Ada terdengar beberapa kali bunyi tembakan dan mengenai ayah saya dan rekannya,” bebernya.

    Dalam insiden itu, Ilyas dan seorang anggota tim rental bernama Ramli terkena tembakan.

    Nyawa Ilyas tak tertolong setelah mengalami luka di dada dan tangannya.

    Sementara Ramli selamat, tetapi terluka di tangan hingga tembus ke perut.

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Gita Irawan)

  • Polisi Bersenjata Bersiaga di Depan Rumah Hasto Kristiyanto Saat KPK Lakukan Penggeledahan – Halaman all

    Polisi Bersenjata Bersiaga di Depan Rumah Hasto Kristiyanto Saat KPK Lakukan Penggeledahan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto pada Selasa (7/1/2025).

    Adapun alamat rumah Hasto berlokasi di Taman Villa Kartini blok G3 nomor 18, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.

    Pantauan Tribunnnews.com di lokasi sekira pukul 17.15 WIB, penyidik KPK yang menggunakan rompi masih berada di rumah dengan dominan berwarna putih.

    Terdapat sejumlah pilar di sisi bangunan rumah yang terletak di ujung jalan tersebut dengan gerbang penuh ukiran gambar bunga hingga capung.

    Terlihat pula ada satu mobil Toyota Alphard bernomor B 1990 KZM yang terparkir di teras rumah yang tertutup sarung mobil.

    Di depan rumah, terlihat pula anggota kepolisian yang berjaga dengan menentang senjata api laras panjang hingga pistol di pinggangnya.

    Di samping itu, terlihat pula empat orang anggota Satgas Cakra Buana PDI Perjuangan berbaret merah yang juga berjaga di depan rumah Hasto.

    Hingga kini, proses penggeledahan di dalam rumah masih terus berlangsung.

    Penggeledahan itu pun dibenarkan oleh pihak KPK.

    “Betul saat ini sedang ada giat penggeledahan yang dilakukan oleh Penyidik untuk perkara dengan tersangka HK (Hasto Kristiyanto). Untuk perkembangan lebih lanjut akan disampaikan, bila kegiatan sudah selesai,” kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, kepada wartawan.

    Hasto Kristiyanto diketahui telah ditetapkan sebagai tersangka dalam dua kasus yang melibatkan buronan eks calon anggota legislatif PDIP, Harun Masiku.

    Pertama, Hasto bersama advokat PDIP bernama Donny Tri Istiqomah sebagai tersangka kasus dugaan suap mengenai penetapan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR periode 2019–2024.

    Kedua, Hasto ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan perintangan penyidikan atau obstruction of justice.

    Adapun suap diduga dilakukan agar Harun ditetapkan sebagai anggota DPR melalui proses PAW. Caranya adalah dengan menyuap komisioner KPU saat itu, Wahyu Setiawan. Nilai suapnya mencapai Rp600 juta.

    Suap itu dilakukan oleh Hasto bersama Donny Tri Istiqomah, Harun Masiku, dan Saiful Bahri. Suap kemudian diberikan kepada Agustiani Tio Fridelina dan juga Wahyu Setiawan.

    Sementara itu, terkait dengan perkara dugaan perintangan penyidikan, Hasto melakukan serangkaian upaya seperti mengumpulkan beberapa saksi terkait Masiku dengan mengarahkan para saksi itu agar tidak memberikan keterangan yang sebenarnya.

    Tak hanya itu, pada saat proses tangkap tangan terhadap Masiku, Hasto memerintahkan Nur Hasan–seorang penjaga rumah yang biasa digunakan sebagai kantornya–untuk menelepon Harun Masiku supaya merendam ponselnya dalam air dan segera melarikan diri.

    Kemudian, pada 6 Juni 2024, atau 4 hari sebelum Hasto diperiksa sebagai saksi terkait Harun Masiku, ia juga memerintahkan stafnya yang bernama Kusnadi untuk menenggelamkan gawai milik Kusnadi agar tidak ditemukan oleh KPK.

    Atas perbuatannya, Hasto dijerat dengan Pasal 5 ayat 1 huruf a atau Pasal 5 ayat 1 huruf b dan Pasal 21 atau Pasal 13 UU Tipikor juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

    Dalam perkembangannya, KPK mencegah Hasto Kristiyanto dan mantan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly bepergian ke luar negeri selama enam bulan.

     

  • Wanita di Jakarta Utara Dianiaya dan Dilecehkan, Pelaku Satu Keluarga, Terdiri atas Ibu dan 2 Anak – Halaman all

    Wanita di Jakarta Utara Dianiaya dan Dilecehkan, Pelaku Satu Keluarga, Terdiri atas Ibu dan 2 Anak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Beredar video penganiayaan dan pelecehan seksual terhadap wanita di kawasan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.

    Korban yang berinisial ER (40) mengalami luka-luka setelah dipukul hingga ditendang.

    Aksi penganiayaan dan pelecehan disaksikan para warga tanpa ada yang melerai.

    Kanit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKP Wan Deni Ramona, mengatakan ada lima pelaku yang diamankan dan tiga di antaranya masih satu keluarga.

    “Satu di antara pelaku masih di bawah umur. Tiga di antaranya berpotensi kuat menjadi tersangka, masing-masing berinisial K (41), E (20) tahun, dan CK (15) tahun,” tuturnya, Senin (6/1/2025).

    Proses penangkapan dilakukan kurang dari 1×24 jam setelah kasus ini dilaporkan.

    “Peristiwa itu terjadi Minggu tanggal 5 Januari. Pada saat itu memang terdapat di video adanya dugaan pengeroyokan, dan juga terdapat pelecehan juga di situ ya,” terangnya.

    Hingga kini penyidik masih mendalami motif penganiayaan yang dilakukan lima pelaku.

    Hubungan antara korban dan para pelaku juga didalami.

    “Kami masih dalami. Mengarah ke masalah pribadi, mungkin ada ya,” imbuhnya.

    Ketua RW setempat, Ari Muhayar, menyatakan pelaku penganiayaan merupakan satu keluarga yang terdiri dari ibu, anak laki-laki dan anak perempuan yang masih di bawah umur.

    “(Pelakunya) ada beberapa oranglah. Artinya satu hingga dua orang adanya terjadinya pengeroyokan tersebut,” katanya.

    Ia sempat mendapat laporan dari bagian keamanan tentang penganiayaan yang dialami korban hingga babak belur.

    Korban adalah warga pendatang dan mengontrak sebuah rumah.

    “Kalau menurut terakhir korban katanya ada patah tulang di bawah pelipis ini, pelipis mata. Iya, kalau saya kan lihat fotonya saja ya. Malam itu pada berdarah semua mukanya,” bebernya.

    Aksi penganiayaan direkam warga dan videonya tersebar di media sosial.

    Dalam video terlihat korban tergeletak lemas setelah dianiaya, bahkan celananya dilepas oleh para pelaku.

    Korban juga mendapat makian serta kata-kata kasar meski kondisinya tak berdaya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Sekeluarga Ditangkap Karena Keroyok dan Telanjangi Wanita di Tengah Jalan Pluit, Ada yang Masih SMP

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Gerald)

  • Wanita yang Dikeroyok dan Dilecehkan di Tengah Jalan Pluit Diduga Selingkuhan Suami Pelaku – Halaman all

    Wanita yang Dikeroyok dan Dilecehkan di Tengah Jalan Pluit Diduga Selingkuhan Suami Pelaku – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polisi mengungkapkan pemicu kasus pengeroyokan terhadap seorang wanita oleh sejumlah orang di tengah jalan di kawasan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (5/1/2025) lalu.

    Korban pengeroyokan adalah wanita berinisial ER (41).

    Selain dikeroyok, ER juga dilecehkan di tengah jalan.

    Pengeroyokan dan pelecehan diduga dipicu oleh kecemburuan terkait masalah perselingkuhan antara ER dan suami dari salah satu pelaku

    Hal itu diungkapkan oleh Wakasat Reskrim Polres Jakarta Utara, AKP Lukman.

    “Duduk perkaranya itu pengeroyokan, diawali kecemburuan diduga dia (korban) selingkuh sama suaminya tersangka,” kata AKP Lukman saat dikonfirmasi, Selasa (7/1/2025).

    Namun, Lukman menegaskan hingga kini, dugaan perselingkuhan tersebut belum bisa dibuktikan.

    “Faktanya, kan belum bisa dibuktikan, belum tahu, suaminya harusnya menjelaskan ke istrinya atau tersangka,” ujar Lukman.

    Dalam kejadian ini, ER tidak hanya mengalami penganiayaan fisik, namun juga pelecehan.

    Lukman menyebutkan para pelaku memaksa membuka pakaian korban di depan umum. 

    “Korban dikeroyok, ada video mau ditelanjangi. Sesuai video, ditelanjangi ditarik bawahnya (celana),” ujar Lukman.

    Polisi kini sedang menyelidiki lebih lanjut soal dugaan perselingkuhan dan pelaku penganiayaan ini.

    5 Orang Ditangkap

    Polisi telah menangkap lima orang dalam kasus pengeroyokan dan pelecehan terhadap seorang wanita di tengah jalan Pluit ini.

    Dari kelima orang yang ditangkap, tiga di antaranya adalah satu keluarga, yaitu seorang ibu K (41) serta dua anaknya, anak perempuan CK (15) dan anak laki-laki E (20).

    Kanit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara AKP Wan Deni Ramona menjelaskan terkait penangkapan pelaku pengeroyokan dan pelecehan wanita di tengah jalan kawasan Pluit, Jakarta Utara. (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

    CK diketahui masih duduk di bangku SMP.

    Kanit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKP Wan Deni Ramona, menyatakan penangkapan terhadap kelima orang itu dilakukan kurang dari 1 x 24 jam setelah kejadian.

    “Peristiwa itu terjadi Minggu tanggal 5 Januari. Pada saat itu memang terdapat di video adanya dugaan pengeroyokan, dan juga terdapat pelecehan juga di situ ya,” kata Wan Deni, Selasa.

    Wan Deni menyebutkan polisi masih memeriksa ketiga orang tersebut, yang kini berpotensi menjadi tersangka.

    Pemeriksaan polisi tersebut juga mendalami motif di balik pengeroyokan yang dilakukan satu keluarga ini.

    “Kami masih dalami. Mengarah ke masalah pribadi, mungkin ada ya,” sebutnya.

    Sebelumnya, video viral di media sosial merekam sejumlah orang menganiaya seorang wanita di Jalan Raya Pluit Selatan, Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.

    Dalam video tersebut, terlihat korban dianiaya berkali-kali oleh beberapa pelaku, yang di antaranya dua wanita dan seorang pria.

    Video viral itu juga merekam para pelaku menghina korban yang tak berdaya hingga berlumuran darah di tengah jalan.

    Mengenai video viral ini, Ketua RW setempat, Ari Muhayar, mengungkapkan kejadiannya.

    Dikatakan Ari, diduga para pelaku yang menganiaya korban itu adalah satu keluarga.

    “(Pelakunya) ada beberapa orang lah. Artinya satu hingga dua orang adanya terjadinya pengeroyokan tersebut,” kata Ari.

    Ari membenarkan pengeroyokan itu terjadi pada Minggu (5/1/2025).

    Ia menerima laporan dari petugas keamanan, korban yang mengontrak di RW 08 Pluit mengalami babak belur.

    Akibat tindakan kekerasan tersebut, ER mengalami luka lebam di wajah, pelipis, dan alis.

    Aksi pengeroyokan ini pun terekam oleh warga sekitar dan videonya menjadi viral di media sosial.

    “Kalau menurut terakhir korban katanya ada patah tulang di bawah pelipis ini, pelipis mata.”

    “Iya, kalau saya kan lihat fotonya saja ya. Malam itu pada berdarah semua mukanya,” terangnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Sekeluarga Ditangkap Karena Keroyok dan Telanjangi Wanita di Tengah Jalan Pluit, Ada yang Masih SMP

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Kompas.com/Shinta Dwi Ayu) (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)