Category: Tribunnews.com Metropolitan

  • 3 Pihak Disebut Pemilik Pagar Laut Tangerang: 1 Membantah, 1 Mengklaim, 1-nya Lagi Misterius – Halaman all

    3 Pihak Disebut Pemilik Pagar Laut Tangerang: 1 Membantah, 1 Mengklaim, 1-nya Lagi Misterius – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Teka teki siapa pemilik pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di  perairan pesisir utara Kabupaten Tangerang, Banten, masih belum terungkap dan tetap misterius.

    Hingga kini, Selasa (14/1/2025), ada tiga pihak yang disebut sebagai pemilik pagar laut itu.

    Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengaku sudah punya titik terang dan mengantongi pemilik pagar laut itu.

    “Ada sedikit titik terang dan kami itu sudah kantongi,” kata  Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP, Pung Nugroho Saksono, dikutip dari Kompas.TV pada Jumat (10/1/2025) lalu.

    Namun dia belum dapat menjelaskan lebih lanjut terkait temuan ihwal pemilik pagar laut di Tangerang.

    “Kami akan lapor ke pimpinan dulu dalam hal ini untuk ditindaklanjuti terkait pagar tersebut,” ujarnya.

    Namun demikian ada 3 pihak yang disebut-sebut pemilik pagar laut misterius itu adalah:

    Diduga Punya PIK 2 Tapi Dibantah

    Sejak awal banyak pihak mencurigai pagar laut yang terbuat dari bambu itu milik pengembang Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.

    Maklum saja tak jauh dari situ, PIK 2 telah melakukan reklamasi pantai.

    Namun demikian, Manajemen PIK 2 melalui Toni, perwakilan resminya, menegaskan bahwa proyek mereka tidak ada kaitannya dengan pembangunan pagar laut tersebut.

    Pengembangan kawasan kota baru di PIK 2 saat ini masih akan terus berlangsung ke beberapa wilayah pesisir utara Tangerang hingga ke wilayah Kecamatan Kronjo. 

    Namun, Toni menegaskan tudingan bahwa pagar laut misterius itu adalah milik PIK 2, tidaklah benar.

    “Itu tidak ada kaitan dengan kita, nanti selanjutnya oleh kuasa hukum yang akan menyampaikan dengan tindak lanjut,” ujar Toni di Tangerang, Banten, Minggu (12/1/2025) dikutip dari Kompas.com.

    Toni menjelaskan bahwa pengembangan kawasan PIK 2, yang telah berjalan sejak 2009, berbeda dari proyek strategis nasional (PSN) yang baru dimulai pada 2024.

    “Ada empat hal yang perlu saya sampaikan untuk me-resume semua berita yang ada. Pertama adalah bahwa PSN dan PIK 2 itu adalah 2 hal berbeda,” kata Toni.

    “PIK 2 sendiri adalah proyek yang berorientasi ke real estate itu sudah berjalan sejak 2009,” imbuhnya.

    Menurut Toni, pengembangan kawasan PIK yang telah dilakukan sejak 2009 atau berjalan sebelum adanya penetapan PSN oleh Presiden Joko Widodo pada 2024.

    “Artinya PIK 2 itu sudah mulai melalui izin yang diterima sudah mulai berjalan sejak 2009. Sedangkan PSN ini adalah wilayah di luar perencanaan PIK 2 yang dari 2009 itu berjalan itu di luar dan itu menjadi bagian dari terintegrasi PIK 2 mulai Maret 2024,” ujarnya.

    Toni menambahkan, sejak diputuskannya area PSN PIK 2 seluas 1.800 hektare berdasarkan Keputusan Presiden RI Joko Widodo, maka pengembangan kawasan PIK dan PSN adalah dua hal berbeda.

    2. Ormas JRP Klaim Pemiliknya

    Di sisi lain, Jaringan Rakyat Pantura (JRP) Kabupaten Tangerang mengklaim bahwa pagar laut tersebut dibangun oleh masyarakat setempat sebagai langkah mitigasi bencana.

    Sandi Martapraja, koordinator JRP, menyebutkan bahwa struktur bambu itu berfungsi mencegah abrasi dan melindungi ekosistem pantai.

    “Pagar laut yang membentang di pesisir utara Kabupaten Tangerang ini sengaja dibangun secara swadaya oleh masyarakat. Ini dilakukan untuk mencegah abrasi,” ujarnya pada Sabtu (11/1/2025) dikutip dari Kompas.TV.

    Menurut Sandi, keberadaan pagar laut memiliki beberapa manfaat, termasuk memitigasi ancaman tsunami, mencegah abrasi, dan mendukung kegiatan ekonomi seperti tambak ikan.

    “Tambak ikan di dekat tanggul juga dapat dikelola secara berkelanjutan untuk menjaga ekosistem tetap seimbang,” kata Sandi.

    Hal senada disampaikan Holid, nelayan anggota JRP, yang menekankan bahwa pagar tersebut juga membantu budidaya kerang hijau dan menjadi tambahan penghasilan bagi nelayan.

    “(Usaha itu) jadi penghasilan tambahan para nelayan,” katanya.

    3. Kata Nelayan Punya Artis

    Seorang nelayan di Pulau Cangir, dekat pagar laut, membocorkan sosok artis tanah air yang diduga menjadi pemiliknya.

    Adapun nelayan itu bernama Heru.

    Menurutnya, semua orang pasti mengenal artis itu.

    “Wah semua juga tahu itu, anak kecil juga tahu dalangnya, siapa lagi kalau bukan selebriti sekarang yang lagi booming, kalau disebutin satu persatu takutnya banyak abcd-nya, yang jelas semua orang pasti tahu,” ungkap Heru.

    Selain terkenal, si pemilik pagar laut tersebut juga tak meminta izin kepada warga sekitar perairan.

    Minimal, menurut Heru, ada sosialisasi tentang pembangunan dan pemasangan pagar laut.

    Pengamat politik sekaligus pakar hukum tata negara, Refly Harun,  pun ikut menerka-nerka siapa nama artis tersebut. 

    Refly menduga bahwa sosok artis itu pastinya dekat dengan kekuasaan. 

    “Kita bisa membayangkan kalau clue-nya adalah selebriti yang lagi booming, kemudian yang berbisnis, maka harus tambah yang dekat dengan kekuasaan pastinya. Karena yang seperti ini hanya orang yang dekat dengan kekuasaan yang berani melakukan ini,” ujar Refly Harun seperti dikutip dari Youtube Channel-nya yang tayang pada Senin (13/1/2025). 

    Refly pun merasa miris jika keterangan yang disampaikan Heru itu benar adanya. 

    Sebab, tidak ada siapapun yang bisa membeli laut. 

    “Kalau ini tidak dilakukan oleh pemerintah, tapi dilakukan oleh selebriti, wah luar biasa, dia bisa memiliki laut, padahal tidak ada orang yang paling kaya di Republik Indonesia ini pun yang bisa membeli laut, karena laut itu belongs to the republic, belongs to the people, belongs to indonesian people yang berjumlah 270 juta lebih. Not belongs to even prabowo himself,” ujar Refly.

    Pemerintah Sedang Investigasi

    Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)  meminta masyarakat untuk bisa menunggu hasil investigasi yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

    Investigasi ini pun tak hanya dilakukan KPP sendiri, tetapi juga melibatkan pemerintah daerah setempat.

    “Kita ikuti, Kementerian Kelautan juga tengah melakukan investigasi bersama berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah setempat,” kata AHY dilansir Kompas TV, Senin (13/1/2025).

    Lebih lanjut, AHY pun berharap agar pembuat atau pemilik pagar laut ini bisa segera diketahui.

    “Mudah-mudahan bisa diketahui segera (pembuat pagar laut),” imbuh Ketum Partai Demokrat itu.

    Selanjutnya AHY pun ingin berfokus dalam pembangunan di berbagai sektor.

    AHY juga menginginkan adanya kepastian hukum kepada masyarakat, salah satunya dalam kasus pagar laut misterius ini.

    Menurut AHY tidak boleh ada lagi kegiatan-kegiatan yang melanggar hukum di tengah masyarakat.

    “Yang jelas kita ingin fokus pada pembangunan di berbagai sektor dan juga ingin menghadirkan kepastian hukum.”

    “Dan tidak boleh ada hal-hal atau kegiatan-kegiatan yang melanggar hukum,” kata AHY.

     

    Sumber: Kompas.com/Kompas.TV/Warta Kota/Tribun Jakarta

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Dugaan Refly Harun soal Sosok Selebriti Pemilik Pagar Laut di Tangerang: Pasti Juga Dekat Kekuasaan

     

     

  • Kronologi Awal Penemuan Mayat Pensiunan TNI Pangkat Brigjen yang Tewas Mengambang di Laut Marunda – Halaman all

    Kronologi Awal Penemuan Mayat Pensiunan TNI Pangkat Brigjen yang Tewas Mengambang di Laut Marunda – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mayat seorang pria ditemukan mengambang di perairan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara pada Jumat (10/2/025).

    Korban merupakan seorang jenderal purnawirawan bintang satu.

    Informasi tersebut diketahui dari penemuan kartu keanggotaan TNI dan BIN, dengan identitas Brigjen (Purn) TNI.

    Korban berinisial HO dan berusia 76 tahun.

    Penemuan mayat itu sebelumnya telah dibenarkan oleh Kapolsek Cilincing, Kompol Fernando Saharta Saragi.

    Kini, kasus penemuan mayat itu ditangani langsung oleh Ditpolairud Polda Metro Jaya. 

    Namun, hingga berita ini diterbitkan, Polda Metro Jaya belum memberikan keterangan lebih lanjut soal kasus ini.

    “Benar (ada temuan mayat). Untuk yang menangani dari Subdit Gakkum Polair Polda Metro Jaya,” ucap Fernando saat dihubungi Selasa (14/1/2025).

    Kronologi Awal Penemuan Mayat

    Adapun, mayat pensiunan TNI itu pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan.

    Setelah itu, nelayan tersebut segera melaporkan temuan mayat itu ke petugas kepolisian yang bertugas di sekitar perairan Marunda.

    Saat itu, korban ditemukan dengan mengenakan pakaian bermotif belang, celana jeans hitam, dan sabuk berwarna hitam.

    Setelah menerima laporan itu, petugas kepolisian pun segera melakukan evakuasi.

    Berdasarkan informasi yang diterima TribunJakarta.com, jenazah korban sudah dibawa ke RSPAD Gatot Subroto setelah dievakuasi.

    Sebelumnya, seorang warga bernama Jumeri mengaku melihat jenazah pria pensiunan TNI itu diangkut oleh petugas ke atas dermaga.

    Saat itu, Jumeri bercerita bahwa dirinya sedang beraktivitas di sekitar Dermaga KCN Marunda.

    “Kita lihat jenazahnya diangkut di sini, itu jenazahnya laki-laki,” kata Jumeri di lokasi, Senin (13/1/2025), dikutip dari TribunJakarta.com.

    Namun, Jumeri mengaku tidak tahu pasti bagaimana korban bisa tenggelam di laut Marunda tersebut.

    Jumeri hanya mengatakan, dia sempat mendengar ada mobil yang ikut tercebur di lautan.

    “Kita nggak tahu bisa kecebur gimana, tahu-tahu di sini ada (petugas) yang ngambil jenazah. Ada polisi juga. Kalau masalah nyemplungnya di mana kita nggak tahu,” ucap Jumeri.

    “Iya katanya ada mobilnya yang kecebur juga katanya,” sambung dia.

    Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com di dermaga KCN Marunda pada Senin petang, pihak kepolisian dari Ditpolairud Polda Metro Jaya dan beberapa satuan lainnya terpantau melakukan upaya pencarian barang bukti di lokasi.

    Dengan menggunakan kapal operasional Polair, petugas melakukan penyisiran di sekitar lautan Marunda, untuk mencari barang bukti diduga mobil yang tenggelam di lokasi itu.

    Hingga pukul 18.30 WIB, petugas menghentikan pencarian barang bukti tersebut dan melanjutkannya pada Selasa.

    Adapun, hingga berita ini diturunkan, belum diketahui pasti penyebab tewasnya pria itu. 

    Begitupun, pihak kepolisian belum memberikan keterangan terkait penemuan jenazah ini.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Jenazah Pria Lansia Mengapung di Laut Marunda, Ada Temuan Identitas Jenderal Purnawirawan

    (Tribunnews.com/Rifqah/Reynas Abdilla) (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo)

  • Terungkap Alasan Orangtua Telantarkan Jenazah Bayi di RS Sumber Waras: Tak Punya Biaya   – Halaman all

    Terungkap Alasan Orangtua Telantarkan Jenazah Bayi di RS Sumber Waras: Tak Punya Biaya   – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Suami istri berinisial H dan BU telah ditangkap oleh aparat kepolisian setelah menelantarkan jenazah bayinya di RS Sumber Waras, Jakarta Barat. 

    Kedua pelaku sudah mengakui perbuatannya tersebut.

    Kanitreskrim Polsek Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara menuturkan bahwa orang tua dari jenazah bayi tidak memiliki biaya.

    “Memang menelantarkan dari si bayi tersebut dengan alibi bahwa yang bersangkutan tidak memiliki uang,” katanya dalam keterangan Selasa (14/1/2025).

    Aprino menyebut H sehari-hari bekerja di sebuah tempat konveksi yang berada di wilayah Grogol Petamburan. 

    Sementara itu istrinya yakni BU bekerja sebagai ibu rumah tangga.

    “Pekerjaannya untuk saat ini si suami bekerja di salah satu tempat konveksi di wilayah kita,” ucap dia.

    Sebelumnya, jasad bayi usia lima bulan ditinggal oleh orangtuanya di IGD Rumah Sakit Sumber Waras, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Sabtu (28/12/2024).

    Kronologi kejadian bayi itu mulanya diantar bersama orang tuanya dan tetangga dari orang tuanya.

    Tetangga dari orang tua bayi itu mengantar karena memiliki kendaraan.

    Di rumah sakit, orang tua dari bayi iti mencoba untuk biaya perawatan menggunakan BPJS, namun ternyata tidak diterima.

    Tepat pada pukul 04.20 WIB, bayi tersebut dinyatakan meninggal dunia.

    Pihak rumah sakit selanjutnya memberitahukan kepada orang tuanya.

    Lalu orang tua dari bayi itu bilang akan mengurus administrasi untuk membawa jenazahnya.

    Kala itu kondisi di IGD sedang ramai-ramainya sehingga perawat pun dokter tidak menyadari betul keberadaan orang tua bayi malang itu.

    Pukul 06.00 WIB orang tuanya tidak diketahui keberadaannya sudah dicari serumah sakit. 

    Ada nomor handphone yang dicatat namun ternyata nomor itu adalah nomor dari tetangga yang ikut mengantar.

    Pihak rumah sudah mendatangi alamat rumah kontrakan orang tuanya.

    Di rumah kontrakan itu ternyata sudah tidak ada barang-barang, baik dari RT baik dari yang pemilik kontrakan dan lain-lain juga tidak mengetahui kepergian orang tua dari sang bayi

    Usut punya usut ternyata tetangga yang ikut mengantarkan juga tidak mengenal dekat dengan orang tua bayi.

    Menurut keterangan saksi, orang tua bayi ini sangat tertutup dan diketahui baru dua bulan tinggal di kontrakan.

  • Ini Daftar Nama dan Pangkat 20 Oknum Polisi yang Disidang Etik Terkait Kasus Pemerasan Penonton DWP – Halaman all

    Ini Daftar Nama dan Pangkat 20 Oknum Polisi yang Disidang Etik Terkait Kasus Pemerasan Penonton DWP – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polri sudah mejatuhkan sanksi kepada 20 anggotanya melalui sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) dalam kasus pemerasan ke penonton konser Djakarta Warehouse Project (DWP).

    Sanksinya sendiri mulai dari pemecatan atau pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) hingga demosi. 

    “Sesuai dengan komitmen terkait penanganan kasus DWP 2024, Polri melalui Divpropam Polri telah menindak tegas kepada terduga pelanggar dengan menggelar sidang etik yang telah berlangsung selama beberapa hari ini secara simultan serta berkesinambungan,” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Erdi Adrimulan Chaniago dalam keterangannya, Selasa (14/1/2025).

    Erdi mengatakan dalam hal ini pihaknya akan secara tegas dalam menindak setiap anggota yang terlibat.

    Pelibatan pihak eksternal seperti Kompolnas juga dilakukan untuk mengawasi proses tersebut agar transparan.

    “Segala prosesnya dipantau langsung oleh rekan-rekan dari Kompolnas,” jelasnya.

    Berikut 20 anggota yang sudah menjalani proses etik

    1. Mantan Dirresnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Donald Parlaungan Simanjuntak dipecat tidak hormat. Dia bersalah karena membiarkan bawahannya melakukan pemerasan kepada korban. 

    2. Mantan Kasubdit III Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Malvino Edward Yusticia, dipecat karena mengamankan dan memeras penonton DWP.

    3. Mantan Panit 1 Unit 3 Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKP Yudhy Triananta Syaeful, dipecat karena mengamankan dan memeras penonton DWP.

    4. Mantan Kanit 5 Subdit 2 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Kompol Dzul Fadlan, didemosi 8 tahun karena memeras korban.

    5. Mantan Panit 1 Unit 2 Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Iptu Syaharuddin, didemosi 8 tahun karena memeras korban.

    6. Mantan Bhayangkara Administrasi Penyelia Bidang Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Iptu Sehatma Manik, didemosi 8 tahun karena memeras korban. 

    7. Mantan Bintara Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Brigadir Fahrudin Rizki Sucipto, didemosi 5 tahun karena memeras korban.

    8. Mantan Banit 3 Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Aiptu Armadi Juli Marasi Gultom, didemosi 5 tahun karena memeras korban.

    9. Mantan Banit 3 Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Bripka Wahyu Tri Haryanto, didemosi 5 tahun karena memeras korban.

    10. Mantan Banit 3 Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Brigadir Dwi Wicaksono, didemosi 5 tahun karena memeras korban.

    11. Mantan Banit 3 Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Bripka Ready Pratama, didemosi 5 tahun karena memeras korban.

    12. Mantan Banit 3 Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Briptu Dodi, didemosi 5 tahun karena memeras korban.

    13. Mantan Ps Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Jamalinus Laba Pandapotan Nababan, didemosi 5 tahun karena memeras korban.

    14. Mantan Kanit Reskrim Polsek Kemayoran AKP Fauzan, didemosi 8 tahun karena memeras korban.

    15. Eks Panit 1 Unit Binmas Polsek Kemayoran, Ipda Win Stone, didemosi 8 tahun karena memeras korban.

    16. Eks Kanit 2 Satresnarkoba Polres Metro Jakpus, AKP Rio Hangwidya Kartika, didemosi 8 tahun karena memeras korban.

    17. Eks Ps Kasi Humas Polsek Kemayoran, Bripka Ricky Sihite, didemosi 5 tahun demosi karena memeras korban.

    18. Eks Kanit 3 Satresnarkoba Polres Metro Jakpus Iptu Agung Setiawan, didemosi 6 tahun karena memeras korban.

    19. Eks Bintara Satresnarkoba Polres Metro Jakpus Brigadir Hendy Kurniawan, didemosi 8 tahun karena memeras korban 2 WN Malaysia.

    20. Eks Kanit 1 Satresnarkoba Polres Metro Jakpus Iptu Jemi Ardianto, didemosi 8 tahun karena memeras korban 2 WN Malaysia. (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)
     

     

     

  • Tak Hanya di Tangerang, Pagar Laut Juga Ada di Bekasi, Sama-Sama dari Bambu, Ada sejak 6 Bulan Lalu – Halaman all

    Tak Hanya di Tangerang, Pagar Laut Juga Ada di Bekasi, Sama-Sama dari Bambu, Ada sejak 6 Bulan Lalu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM –  Setelah ramai soal pagar laut misterius di Tangerang, Banten, kini ditemukan lagi pagar laut misterius di perairan pesisir Bekasi, Jawa Barat, tepatnya di wilayah Tarumajaya.

    Hal ini diketahui setelah tersebarnya video berdurasi 45 detik yang memperlihatkan ribuan batang bambu yang tersusun rapi di dua sudut wilayah Tarumajaya.

    Terlihat juga di tengah susunan bambu itu ada gundukan tanah di atasnya.

    Susunan bambu itu pun membentuk garis panjang menyerupai tanggul dengan hamparan perairan di tengahnya yang mirip sungai.

    Nelayan setempat, Tayum, membenarkan keberadaan pagar laut di Bekasi tersebut.

    Menurut Tayum pagar laut ini sudah ada sejak enam bulan lalu di Bekasi.

    “Iya, sudah enam bulan belakangan ini (keberadaan bambu misterius tersebut),” kata Tayum dilansir Kompas.com, Selasa (14/1/2025).

    Tayum menuturkan tanah yang ada di atas susunan bambu itu berasal dari tanah laut.

    Hal ini diketahuinya karena ada pengerukan tanah dengan menggunakan tiga alat berat ekskavator yang beroperasi sepanjang siang dan malam.

    Kemudian tanah laut yang dikeruk itu pun diuruk ke sela-sela susunan bambu dan membentuk struktur menyerupai tanggul di laut.

    Tayum mengungkapkan kini pagar laut itu sudah terbentang sepanjang delapan kilometer.

    “Setelah sekian lama, akhirnya mereka merambah sampai delapan kilometer menguruknya,” ungkap Tayum.

    Ketika ditanya soal fungsi pagar laut itu, Tayum mengaku tak bisa menjelaskannya.

    Keberadaan pagar laut ini juga masih menjadi pertanyaan baginya dan warga setempat.

    Dijaga Pria Berbadan Tegap

    Seorang warga bernama Abdul Haris menyebut bahwa keberadaan pagar laut misterius juga ditemukan di Pantai Pondok Dua Babelan dan Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat.

    “Di Pantai Pondok Dua juga ada,” ujar Abdul, Selasa(14/1/2025).

    Sementara itu, akun media sosial X bernama @Jumianto_RK juga mengunggah video saat beberapa nelayan di Tarumajaya, Bekasi, Jawa Barat menginterogasi seorang pria berbadan tegap menggunakan topi hitam.

    Dari video tersebut terlihat pria berbadan tegap itu berada tepat di depan ekskavator ponton. Pria itu dicecar pertanyaan oleh beberapa orang nelayan.

    “Waah rusak ini semuanya,” kata salah seorang nelayan dalam video tersebut.

    “Ini yang nyuruh siapa, yang nyuruh,” kata nelayan lainnya.

    “David, David,” ujar pria berbadan tegap tersebut.

    “David siapa? itu kan pasti ada pelaksananya,” kata nelayan lagi.

    “Main bongkar-bongkar saja, nih, hancur sudah semua, nih,” ujar nelayan lainnya lagi.

    Hingga berita ini ditulis belum ada keterangan resmi dari pihak berwajib dalam hal ini kepolisian mengenai keberadaan pagar laut misterius di Bekasi.

    Komisi IV DPR Desak Pemerintah Usut Tuntas Pemasangan Pagar Laut di Tangerang

    Pagar laut misterius yang berada di pesisir Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (10/1/2025). Pagar tersebut adalah bagian dari pagar laut sepanjang 30,16 Kilometer di perairan Tangerang. (Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami)

    Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Daniel Johan, mendesak pemerintah untuk mengusut tuntas pemasangan pagar bambu sepanjang 30,16 kilometer di laut Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Tangerang, Banten. 

    Menurutnya, pemasangan pagar tersebut mengganggu aktivitas nelayan dan melanggar aturan pemanfaatan ruang laut.

    “Aneh memang ini bisa sampai terjadi. Ini harus menjadi perhatian Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam memastikan pemanfaatan ruang laut sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Daniel, saat dihubungi Tribunnews.com pada Senin (13/1/2025).

    Daniel menegaskan, langkah tegas diperlukan untuk membongkar pihak yang bertanggung jawab di balik pemasangan pagar tersebut. 

    “Apalagi dari Ditjen Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (PKRL) sudah menyatakan melanggar aturan maka segera dibereskan pagar yang mengganggu aktivitas nelayan,” ujarnya.

    Dia mewanti-wanti agar tidak ada pihak yang menguasai ruang laut tanpa mengantongi izin yang jelas.

    “Jangan sampai ada pihak-pihak yang mencoba menguasai ruang laut tanpa adanya izin yang jelas,” ucap Daniel.

    Komisi IV DPR RI, kata Daniel, akan segera memanggil KKP untuk meminta penjelasan terkait masalah ini. 

    Dia menekankan pentingnya ketegasan pemerintah dalam menertibkan praktik-praktik yang berpotensi melanggar hukum.

    “Komisi IV mendorong agar pemerintah tegas menertibkan hal-hal semacam ini, agar tidak ada pihak-pihak yang merasa berkuasa di atas hukum yang berlaku,” tegas Daniel.

    Daniel juga mengusulkan adanya kerja sama antara nelayan, aparat penegak hukum, dinas kelautan dan perikanan setempat, serta KKP. 

    “Kalau ada backing oknum tertentu harus ditindak tegas juga,” ungkapnya.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Fersianus Waku)(Kompas.com/Achmad Nasrudin Yahya)

    Baca berita lainnya terkait Pagar Laut 30 Km di Tangerang.

  • Warga Pesisir Jakarta Diminta Waspada Banjir Rob Hingga 17 Januari, Ini Lokasinya – Halaman all

    Warga Pesisir Jakarta Diminta Waspada Banjir Rob Hingga 17 Januari, Ini Lokasinya – Halaman all

    Laporan Reporter Wartakotalive, Fitriyandi Al Fajri

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta meminta warga yang bermukim di wilayah pesisir agar waspada terhadap banjir air pasang laut atau banjir rob.

    Ancaman ini diperkirakan akan berlangsung dari Kamis (9/1/2025) sampai Jumat (17/1/2025).

    Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, fenomena ini terjadi karena adanya fase bulan purnama, sehingga air pasang laut diprediksi akan terjadi secara maksimum di wilayah pesisir utara Jakarta.

    Hal ini sebagaimana informasi dari BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok tentang Peringatan Dini Banjir Pesisir (rob).

    “Puncak pasang Maksimum pada pukul 08.00 sampai 12.00 WIB,” ujar Isnawa dalam keterangannya, Selasa(14/1/2025).

    Isnawa mengatakan, wilayah pesisir utara Jakarta yang dimaksud seperti Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke dan Kepulauan Seribu.

    Mereka diimbau agar dapat mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut yang berpotensi terjadinya banjir pesisir (rob).

    Isnawa menambahkan, masyarakat dapat memantau informasi terkini mengenai gelombang air laut pada laman bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut.

    “Bila menemukan keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan, segera hubungi Call Center Jakarta Siaga 112,” pungkasnya.

  • Tak Hanya di Tangerang, Pagar Laut Juga Ada di Bekasi, Sama-Sama dari Bambu, Ada sejak 6 Bulan Lalu – Halaman all

    Pagar Laut Misterius di Tarumajaya Bekasi Dijaga Pria Berbadan Tegap, Ada Aktivitas Alat Berat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Setelah heboh kemunculan pagar laut misterius di perairan Tangerang, Banten, pagar laut misterius ditemukan lagi. Kali ini ada di wilayah Kampung Paljaya, Jembatan Cinta, Desa Segara Jaya, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Pagar laut misterius tersebut terbuat dari bambu dan mirip yang ada di perairan Tangerang, Banten. Hanya saja belum diketahui ukuran pastinya.

    Akun media sosial X(twitter) @BebySoSweet menyebut pagar laut misterius yang terbuat dari bambu tersebut juga terlihat ada aktivitas alat berat jenis excavator ponton. 

    Pagar laut misterius dari bambu itu juga ditopang oleh karung-karung putih berisi air sebagai pondasinya. 

    Alat berat excavator ponton terlihat di sekitar pagar laut misterius di Tarumajaya, Bekasi, Jawa Barat. Terlihat ada pria berbadan tegap diinterogasi oleh nelayan sekitar. (Tangkapan layar media sosial X(twitter)/@Jumianto_RK)

    Sementara itu seorang warga bernama Abdul Haris menyebut bahwa keberadaan pagar laut misterius juga ditemukan di Pantai Pondok Dua Babelan dan Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat.

    “Di Pantai Pondok Dua juga ada,” ujar Abdul, Selasa(14/1/2025).

    Akun media sosial X(twitter) bernama @Jumianto_RK juga mengunggah video saat beberapa nelayan di Tarumajaya, Bekasi, Jawa Barat menginterogasi seorang pria berbadan tegap menggunakan topi hitam.

    Dari video tersebut terlihat pria berbadan tegap itu berada tepat di depan excavator ponton. Pria itu dicecar pertanyaan oleh beberapa orang nelayan.

    “Waah rusak ini semuanya,” kata salah seorang nelayan dalam video tersebut.

    “Ini yang nyuruh siapa, yang nyuruh,” kata nelayan lainnya.

    “David, David,” ujar pria berbadan tegap tersebut.

    “David siapa? itu kan pasti ada pelaksananya,” kata nelayan lagi.

    “Main bongkar-bongkar saja nih, hancur sudah semua nih,” ujar nelayan lainnya lagi.

    Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak berwajib dalam hal ini kepolisian mengenai keberadaan pagar laut misterius di Bekasi, Jawa Barat tersebut.

  • Tak Hanya di Tangerang, Pagar Laut Juga Ada di Bekasi, Sama-Sama dari Bambu, Ada sejak 6 Bulan Lalu – Halaman all

    Pagar Laut Misterius Mirip di Pesisir Tangerang Ditemukan di Tarumajaya Bekasi, Ini Penampakannya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pagar laut misterius mirip yang ada di perairan Tangerang, Banten ditemukan juga di wilayah Bekasi, Jawa Barat. Akun media sosial X(twitter) @BebySoSweet menyebut pagar laut misterius yang terbuat dari bambu tersebut lokasinya ada di Kampung Paljaya, Jembatan Cinta, Desa Segara Jaya, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Dalam video yanng diunggah akun tersebut terlihat pagar misterius tersebut cukup panjang. Terlihat juga ada aktivitas alat berat jenis excavator ponton di lokasi tersebut.

    Pagar misterius dari bambu itu juga ditopang oleh karung-karung putih berisi air sebagai pondasinya. 

    Sementara itu seorang warga bernama Abdul Haris menyebut bahwa keberadaan pagar laut misterius juga ditemukan di Pantai Pondok Dua Babelan dan Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat.

    “Di Pantai Pondok Dua juga ada,” ujar Abdul, Selasa(14/1/2025).

    Alat berat excavator ponton terlihat di sekitar pagar laut misterius di Tarumajaya, Bekasi, Jawa Barat. Terlihat ada pria berbadan tegap diinterogasi oleh nelayan sekitar. (Tangkapan layar media sosial X(twitter)/@Jumianto_RK)

    Akun media sosial X(twitter) bernama @Jumianto_RK juga mengunggah video saat beberapa nelayan di Tarumajaya, Bekasi, Jawa Barat menginterogasi seorang pria berbadan tegap menggunakan topi hitam.

    Dari video tersebut terlihat pria berbadan tegap itu berada tepat di depan excavator ponton. Pria itu dicecar oleh nelayan.

    “Waah rusak ini semuanya,” kata salah seorang nelayan dalam video tersebut.

    “Ini yang nyuruh siapa, yang nyuruh,” kata nelayan lainnya.

    “David, David,” ujar pria berbadan tegap tersebut.

    “David siapa? itu kan pasti ada pelaksananya,” kata nelayan lagi.

    “Main bongkar-bongkar saja nih, hancur sudah semua nih,” ujar nelayan lainnya lagi.

    Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak berwajib dalam hal ini kepolisian mengenai keberadaan pagar laut misterius di Bekasi, Jawa Barat tersebut.

     

  • Perburuan Koin Jagat Bikin Fasilitas di Gelora Bung Karno Rusak, Paving Sampai Area Taman – Halaman all

    Perburuan Koin Jagat Bikin Fasilitas di Gelora Bung Karno Rusak, Paving Sampai Area Taman – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengelola Gelora Bung Karno (GBK) membeberkan sejumlah kerusakan akibat ulah para pemburu koin jagat.

    Pencarian koin yang dilakukan sejumlah orang di kawasan GBK membuat fasilitas umum seperti paving block, area taman, hingga lampu rusak cukup parah. 

    Direktur Umum PPKGBK, Hadi Sulistia menyayangkan sikap aplikator yang tidak mempertimbangkan sisi negatif dalam mengeluarkan aplikasi tersebut.

    Setelah kasus ini viral, pengelola GBK juga telah mengultimatum pihak aplikator untuk menghilangkan koin jagat dari area GBK.

    Saat ini, Hadi menegaskan area GBK sudah bersih dari keberadaan koin jagat. Karenanya, ia meminta masyarakat tak perlu lagi ke GBK jika hanya ingin mencari koin jagat.

    PPKGBK telah menindak tegas dengan menegur langsung individu yang melakukan tindakan vandalisme, patroli petugas keamanan rutin, serta berkoordinasi dengan pihak terkait. 

    Hadi Sulistia menegaskan, pengelola GBK tidak pernah memberikan izin untukk egiatan pencarian koin di kawasan GBK.

    Pihaknya juga menyayangkan tindakan vandalisme yang dilakukan oleh sebagian pengguna aplikasi berburu koin di area GBK.

    Perilaku merusak fasilitas umum ini telah mengganggu ketertiban dan merusak keindahan kawasan GBK sebagai ikon olahraga dan rekreasi.

    “Kami juga meminta dengan tegas kepada pihak pengembang aplikasi tersebut untuk turut bertanggung jawab dalam mengatasi permasalahan ini dengan menghapus titik kawasan GBK dalam sistem aplikasi termasuk memberikan edukasi kepada pengguna agar tidak merusak fasilitas umum,” ucap Hadi.

    Mengutip Kompas.com, Koin Jagat adalah sebuah permainan yang ada dalam aplikasi Jagat.

    Berdasarkan data yang tertera dalam Google Play, Jagat merupakan aplikasi sosial yang dibuat agar pengguna selalu dekat dengan keluarga dan sahabatnya.

    Aplikasi ini mulanya digunakan untuk menunjukkan lokasi real-time pengguna satu dengan yang lainnya, serta menandai tempat favorit dan berkesan.

    Pengguna juga bisa mengirimkam emoji ke pengguna lainnya.

    Warga mencari koin (berburu harta karun) di kawasan Taman Tegallega, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/1/2025). Aksi berburu koin yang bisa ditukar dengan uang dari mulai Rp 300 ribu hingga Rp 100 juta tersebut sedang ramai di sejumlah taman di Kota Bandung. Pemerintah Kota Bandung menghimbau warga yang berburu koin untuk tidak merusak tanaman dan fasilitas taman lainnya dan telah menegur penyedia aplikasi agar mengubah konsep permainannya. Fenomena berburu koin ini muncul dari sebuah aplikasi bernama Jagat yang merupakan permainan Treasure Hunt atau perburuan harta karun yang viral di TikTok. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

    Namun, aplikasi Jagat kemudian menawarkan permainan “Jagat Coin Hunt” atau Koin Jagat yang bisa ditukar dengan total hadiah Rp 850.000.000 di Jakarta pada Desember 2024. 

    Karena tingginya minat warga, permainan Koin Jagat diperluas ke wilayah Surabaya, Bandung, dan Bali.

    Seperti namanya, Koin Jagat adalah permainan yang dilakukan secara offline dengan misi menemukan koin yang tersebar di beberapa lokasi.

    Koin yang diburu ada tiga jenis, yaitu emas, perak, dan perunggu. 

    Setiap koin yang berhasil ditemukan, bisa ditukar menjadi uang tunai. Koin tersebut memiliki berbagai macam nilai, mulai dari Rp 300.000 untuk koin perunggu dan Rp 100 juta untuk koin emas.

    Berdasarkan pantauan Kompas.com di Google Play Store hingga Minggu (12/1/2025), aplikasi Jagat telah diunduh lebih dari 5 juta kali.

    Cara memainkan Koin Jagat

    Dikutip dari akun Instagram Jagatapp_id, Minggu, berikut cara main Koin Jagat:  

    Pertama, unduh aplikasi Jagat di Play Store atau App Store Buka aplikasi Jagat dan aktifkan treasure map di pojok kanan atas

    Setelah itu, pengguna akan melihat koin-koin yang muncul di peta Pilih koin target, lalu carilah koin sesuai lokasinya.

    Jika sudah mendapatkannya, masukkan nomor seri eksklusif dan kode unik di bagian belakang koin yang ditemukan untuk ditukar dengan hadiahnya.

    Pengguna tak boleh berbagi kode unik kepada siapa pun sebelum menukarkan koin agar hak penukaran tidak hilang.

    Warga mencari koin (berburu harta karun) di kawasan Taman Tegallega, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/1/2025). Aksi berburu koin yang bisa ditukar dengan uang dari mulai Rp 300 ribu hingga Rp 100 juta tersebut sedang ramai di sejumlah taman di Kota Bandung. Pemerintah Kota Bandung menghimbau warga yang berburu koin untuk tidak merusak tanaman dan fasilitas taman lainnya dan telah menegur penyedia aplikasi agar mengubah konsep permainannya. Fenomena berburu koin ini muncul dari sebuah aplikasi bernama Jagat yang merupakan permainan Treasure Hunt atau perburuan harta karun yang viral di TikTok. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

    Masih dari sumber yang sama, Aplikasi Jagat juga memberikan petunjuk lokasi Koin Jagat disembunyikan, yakni: Koin Jagat tidak diletakkan di tempat yang berbahaya, seperti air atau area terlarang.

    Koin Jagat tidak ditanam di dalam tanah atau di dalam tanaman yang jauh dari trotoar. Koin Jagat tidak diletakkan di atas atau di bawah properti pribadi, seperti pot bunga.

    Koin Jagat tidak disembunyikan di area terlarang atau yang tidak diizinkan untuk dimasuki. Koin Jagat tidak disembunyikan di balik batu bata atau tempat yang perlu “dipaksa” untuk dibuka.

    Aplikasi Jagat Resmi Hapus Kawasan Gelora Bung Karno

    Setelah dikomplain pengelola GBK, aplikasi Jagat resmi menghapus kawasan Gelora Bung Karno (GBK) sebagai titik berburu koin.

    Keputusan ini diumumkan Aplikasi Jagat lewat akun Instagramnya, @jagatapp_id, Senin (13/1/2024). “Attention, GenJ! Koin di Kawasan GBK sudah tidak tersedia lagi, ya!” tulis Aplikasi Jagat, Senin.

    Dalam unggahannya, Aplikasi Jagat mengajak pemburu koin untuk tetap menjaga kebersihan dan fasilitas umum supaya tetap nyaman dan indah.

    Aplikasi Jagat juga mengingatkan bahwa perburuan koin semata-mata untuk menemukan keseruan, sekaligus mengeksplorasi ruang publik dengan cara yang positif dan bertanggung jawab.

    “Jadi jangan sampai lupa buat tetap menjaga fasilitas di sekitar, ya! Thanks for understanding, GenJ! Let’s have fun responsibility!” katanya.

    Sebelumnya, Pusat Pengelolaan Komplek Gelanggang Olahraga Bung Karno (PPKGBK) menyatakan keberatan atas maraknya aktivitas pencarian koin di kawasan GBK yang berdampak pada kerusakan fasilitas publik. 

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra/Kompas.com

     

  • Maling Laptop Modus Geser Tas Beraksi di Warkop Agam Tebet, Wajahnya Terdeteksi Kamera CCTV – Halaman all

    Maling Laptop Modus Geser Tas Beraksi di Warkop Agam Tebet, Wajahnya Terdeteksi Kamera CCTV – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komplotan maling laptop spesialis geser tas diketahui beraksi di Warkop Agam di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

    Aksi pelaku bersama komplotannya berhasil menggasak sebuah laptop berwarna hitam milik pengunjung yang duduk di sebelahnya.

    Wajah pelaku yang didugaa mengeksekusi pencurian laptop ini tertangkaap dengan jelas oleh kamera CCTV yang terpasang di area Warkop Agam. 

    Wajah pelaku yang terlihat masih berusia muda, datang ke Warkop Agam mengenakan jaket hitam, bercelana jins biru, dan kemeja hijau navy dengan sepatu hitam bertali putih.

    Proses pelaku datang lalu duduk mengincar mangsa sampai bisa mengeksekusi pencurian laptop tersebut diperkirakan tidak sampai 5 menit.

    Saat duduk di kursi pelaku langsung berpura-pura melepas jaket hitamnya, lalu menyandarkan ke pegangan kursi kemudian berpura-pura menelepon sambil membaca situasi.  

    Begitu berhasil menarik laptop korbannya, pelaku segera beranjak dari kursi dan membawa laptop tersebut pergi sembari menutupinya dengan jaket dan berjalan terburu-buru keluar menuju area parkir di depan Warkop Agam.

    Rupanya, seorang anggota komplotannya sudah menunggu di atas jok motor matic yang dia kendarai lalu mereka berdua kabur.  

    Aksi ini dilakukan pelaku pada Senin malam, 13 Januari 2025 seperti kabar yang disampaikan akun @jakarta24jam di Instagram.

    “Terjadi Pencurian di Warkop Agam Tebet, Jaksel pada Senin, 13 Januari 2025, sebuah laptop Asus Vivobook (Cover LV Hitam) pengunjung Warkop Agam di kawasan Tebet, pada sekitar pukul 20.30 WIB.

    Pelaku terekam jelas dalam rekaman CCTV, yang memperlihatkan wajah pelaku dan bagi yang mengenali wajah pelaku diharapkan dapat membantu pihak berwenang mengidentifikasi dan menangkap pelaku.

    Kami sangat berharap dukungan masyarakat untuk menyebarkan informasi ini.

    Silakan segera menghubungi (085716211170), pihak kepolisian terdekat atau mendatangi Warkop Agam di Tebet.

    Terima kasih atas perhatian, dukungan dan kerja samanya.

    Via @salsaaninda_”

    tulis akun @jakarta24jam.