Category: Tribunnews.com Metropolitan

  • Mulai Pekan Depan, Sistem Penilangan ETLE di Jakarta Langsung Diberitahu Melalui WhatsApp  – Halaman all

    Mulai Pekan Depan, Sistem Penilangan ETLE di Jakarta Langsung Diberitahu Melalui WhatsApp  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Polda Metro Jaya akan menerapkan sistem penilangan ETLE dengan notifikasi atau pemberitahuan melalui pesan WhatsApp bernama Cakra Presisi mulai pekan depan.

    Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengungkapkan alasannya guna meningkatkan penegakan hukum lalu lintas secara digital.

    Sistem tersebut akan terhubung dengan kamera tilang elektronik atau electronic traffic law enforcement (E-TLE) yang dipasang di berbagai titik.

     “Jadi Cakra Presisi ini adalah untuk menjawab permasalahan yang ada. Cakra Presisi ini dibuat oleh jajaran Ditlantas Polda Metro Jaya, dengan pengalaman dan situasi ini, kami harus berpikir dan mempunyai solusi,” ujarnya, kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (17/1/2025).

    “Ini kan bentuknya adalah aplikasi, dan tadi saya sampaikan tadi kami mendapatkan hibah untuk server, kami mendapat hibah dari Pemda. Jadi pembiayaannya di situ,” sambung dia.

    Adapun inovasi tersebut sebelumnya diketahui telah dilakukan uji coba.

    Pemberitahuan langsung dikirimkan pada hari yang sama ketika terjadinya pelanggaran lengkap dengan detailnya.

    “Terus kami sampaikan bahwa Cakra Presisi ini sebetulnya sudah satu tahun yang lalu sudah kami sampaikan ya, pada saat itu setelah saya menghadap pak gubernur ya, saya sampaikan bahwa kami akan membentuk Cakra Presisi dengan permasalahan-permasalahan dan ini sudah kami perbaiki,” kata Latif.

     
    “Sehingga pada saat ini setelah kami evaluasi dan kami kaji, dan pada minggu depan ini sudah bisa kita terapkan secara maksimal,” sambung eks Dirlantas Polda Jawa Timur tersebut.

    Penerapan ETLE statis maupun mobile yang belum maksimal dalam penegakan hukum bagi pelanggar lalu lintas menjadi latar belakang penerapan Cakra Presisi.

    “Karena itu, kemampuan anggota kami dalam menyortir jumlah pelanggaran yang ter-capture sangat terbatas,” ucap dia.

    Selain itu, pengiriman surat tilang ETLE menggunakan nomor WhatsApp sebagai tindakan penekanan anggaran yang terbatas.

    “Kami di sini tentunya dalam menggunakan konfirmasi, kami dibatasi oleh anggaran DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran),” katanya.

    “Jadi, rata-rata kami dalam satu tahun dengan anggaran DIPA sekitar Rp3 miliar sekian. Kami hanya mampu mengirimkan (surat tilang) kepada sekira 600.000 (pelanggar).” lanjut dia. (

    Penulis: Ramadhan L Q

  • Motif Anak Majikan di Bogor Bunuh Satpam Rumahnya, Curhat Terakhir Satpam Sebelum Pembunuhan – Halaman all

    Motif Anak Majikan di Bogor Bunuh Satpam Rumahnya, Curhat Terakhir Satpam Sebelum Pembunuhan – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR –  Septian (37 tahun) seorang satpam di Kota Bogor dibunuh anak majikannya.

    Septian dibunuh di rumah mewah majikannya di pinggir jalan Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat pada Jumat (17/1/2025) hari ini.

    Septian mengalami luka di bagian dada dan kepalanya.

    Polisi mengamankan lima orang termasuk diduga pelaku yang membuat satpam itu tewas.

    Mereka saat ini tengah diperiksa di Mako Polresta Bogor Kota.

    Jenazah Septian kini dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi.

    Baca berita terkait sosok anak majikan :  Sosok Anak Orang Kaya di Bogor Bunuh Satpam di Rumahnya, Berawal dari Cekcok

    Diduga Motif Pembunuhan

    Terduga pelaku pembunuhan satpam adalah anak majikannya berinisial A.

    Ayah A diketahui seorang pengusaha bergerak di jasa usaha mobil.

    A kini telah diamankan polisi.

    Kapolrestas Bogor Kota Kombes Pol Eko Prasetyo mengatakan hingga kini A belum ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan satpam di Bogor.

    “Saat ini belum ditetapkan sebagai tersangka. Namun kita sudah amankan terduga pelaku ini. Saat ini sedang kita periksa,” katanya.

    Eko menerangkan cekcok berawal rasa kesal A yang tak terima ditegur Septian.

    “Mungkin ada rasa dongkol atau gimana. Awalnya ditegur terlebih dahulu,” ujarnya.

    Saat ini anak majikan ini pun terus diperiksa polisi.

    Curhat Terakhir Almarhum

    Curahan hati terakhir satpam Septian sebelum tewas dibunuh anak majikan secara sadis akhirnya terungkap.

    Adalah anak sambung korban yang mengungkap cerita soal sosok korban.

    Anak sambung korban mengurai curhatan sedih selepas Septian tewas dibunuh.

    Terlihat putri korban bernama Dita menanggapi berita tentang pembunuhan sang ayah.

    “Beliau ayah sambung saya,” akui Dita dalam akun media sosialnya.

    Dalam curhatannya, Dita pun mengungkap obrolan terakhirnya dengan mendiang ayah.

    Ternyata sebelum berpulang ke pangkuan Tuhan YME, satpam tersebut sempat curhat soal kerinduannya kepada sang istri.

    “Pulang dengan keadaan baik ya pak, kami tunggu di rumah. Kemarin bapa bilang kangen mama. Bapa pun pulang dg penuh senyum,” pungkas Dita.

    Karenanya kabar kematian sang ayah membuat Dita pilu.

    Terlebih keluarga syok mendengar Septian meninggal karena dibunuh orang.

    “Sekarang kami dapat kabar pulangnya bapak dg cara dibunuh orang. Kami sangat terpukul,” imbuh Dita.

    Geram dengan pelaku, keluarga pun berharap agar pembunuh Septian bisa diadili seadil-adilnya.

    “Tunggu nanti di yaumul hisab. Pelaku akan diadili seadil-adilnya bahkan tidak akan pernah mendapat ampunan,” sambungnya.

     

  • Video Dampak Kebakaran Hebat di Glodok Plaza Jakbar, 1 Jasad Ditemukan, 7 Korban Lainnya Hilang – Halaman all

    Video Dampak Kebakaran Hebat di Glodok Plaza Jakbar, 1 Jasad Ditemukan, 7 Korban Lainnya Hilang – Halaman all

    Pasca kebakaran dahsyat di Glodok Plaza, Jakarta Barat pada Rabu (15/1/2025) malam lalu, ada tujuh korban masih dinyatakan hilang.

    Tayang: Jumat, 17 Januari 2025 15:41 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Pasca kebakaran dahsyat di Glodok Plaza, Jakarta Barat pada Rabu (15/1/2025) malam lalu, ada tujuh korban masih dinyatakan hilang atau belum ditemukan.

    Data ini didapat dari papan pengumuman posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang berada di tempat kejadian perkara (TKP) pada Kamis (16/1/2025) sekira pukul 14.30 WIB.

    Diketahui, ketujuh korban hilang tersebut diduga merupakan pengunjung yang sampai saat ini masih dilakukan pencarian.

    (*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Korban Kebakaran Glodok Plaza Ditemukan Sudah Tak Berbentuk, Damkar Fokus Cari 9 yang Masih Hilang – Halaman all

    Korban Kebakaran Glodok Plaza Ditemukan Sudah Tak Berbentuk, Damkar Fokus Cari 9 yang Masih Hilang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Petugas pemadam kebakaran masih melaksanakan pencarian korban dan pendinginginan kebakaran di Glodok Plaza, Jakarta Barat, Jumat (17/1/2025).

    Dua korban kebakaran Glodok Plaza ditemukan pada Jumat pagi.

    Petugas damkar menyebut kondisi korban yang ditemukan sulit teridentifikasi.

    Hal itu diungkapkan Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Barat, Syarifuddin.

    “Korban yang ditemukan itu sudah tidak bisa teridentifikasi, artinya sudah tidak berbentuk utuh seperti layaknya manusia, sudah tinggal tulang dan tengkorak saja,” ungkapnya, Jumat siang, dikutip dari Breaking News Kompas TV.

    Syarifuddin menyebut sembilan orang diduga korban masih menjadi fokus pencarian.

    “Untuk hari ini tadi pagi ditemukan dua lagi, jadi lima. Tinggal sembilan, sesuai dengan data yang masuk ke kami,” ungkapnya.

    210 Personel Dikerahkan

    Syarifuddin menyebut total 210 personel pemadam kebakaran dikerahkan untuk proses pencarian korban dan pendinginan Glodok Plaza.

    “Kami mengerahkan rescue dari lima wilayah, kami buat delapan tim rescue untuk pencarian korban, selain tim pendinginan masih bekerja,” ungkapnya.

    “Keseluruhan 210 personel dikerahkan untuk pendinginan dan pencarian korban,” timpalnya.

    Syarifuddin mengatakan pihaknya berupaya menyelesaikan pencarian korban pada hari ini.

    “Karena areanya cukup luas, ditambah runtuhan atap seng dan baja ringan, ditambah reruntuhan lantai sembilan ke lantai delapan, agak menyulitkan kita untuk evakuasi dan pemadaman.”

    “Di sisi lain pemadaman dari luar tidak efektif karena tertutup baja ringan dan seng-seng untuk atap atas,” urainya.

    Ia berharap kolaborasi pertugas damkar antarwilayah ini dapat membuka seng-seng maupun reruntuhan yang masih menghalangi pencarian.

    “Jangan sampai satu meter pun terlewat,” ungkapnya.

    Korban Dibawa ke RS Polri

    Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati Brigadir Jenderal Polisi Prima Heru Yulihartono menyampaikan telah menerima lima jasad korban kebakaran Glodok Plaza.

    “Kami menerima jenazah lima kantong jenazah dimana sejak kemarin siang jam 16.00 kami terima 1, terus jam 20.00 kami terima 2, nah hari ini kami terima 2 sehingga totalnya ada 5 kantong jenazah,” katanya, Jumat (17/1/2025).

    Karumkit menyebut dari proses identifikasi terhadap jasad korban yang sudah diterima dalam kondisi jenazah terbakar cukup parah.

    Kemungkinan besar proses identifikasi menggunakan metode DNA. 

    Butuh waktu hingga sekitar seminggu baru keluar hasilnya.

    “Pertama pemeriksaan autopsi dulu bisanya bekerjasama dengan biro lab Pusdokses di bid lab DNA karena kita mengajak dari lab DNA untuk pengambilan sampel dari situ baru dilakukan pemeriksaan,” tambahnya.

    Sejauh ini baru satu keluarga yang merasa kehilangan datang ke RS Polri.

    Keluarga yang datang diminta menunjukan data ante mortem bisa meliputi pakaian yang dikenakan, perhiasan, aksesoris, tanda lahir, tato, bekas luka, serta sampel DNA dari anggota keluarga kandung.

    Hal itu agar memudahkan proses identifikasi.

    “Pertama data gigi, mungkin sidik jari, mungkin kita akan mengambil sampel DNA dari pembanding keluarga,” ujarnya lagi.

    Sebelumnya, kebakaran hebat terjadi di diskotek lantai 7 dan merambat ke lantai 6, 8, dan 9. 

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta Satriadi Gunawan menjelaskan, pihaknya berusaha memblokir gedung agar api tidak menjalar ke lantai bawah. 

    “Kita berusaha memblok, dan jangan sampai perambatan terus ke bawah,” ujarnya.

    (Tribunnews.com/Gilang Putranto, Reynas Abdila)

  • RS Polri Kramat Jati Terima Lima Jasad Korban Kebakaran Glodok Plaza Jakarta Barat – Halaman all

    RS Polri Kramat Jati Terima Lima Jasad Korban Kebakaran Glodok Plaza Jakarta Barat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati Brigadir Jenderal Polisi Prima Heru Yulihartono menyampaikan telah menerima lima jasad korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat.

    Menurutnya, kantong jenazah diterima secara berurutan.

    “Kami menerima jenazah lima kantong jenazah dimana sejak kemarin siang jam 16.00 kami terima 1, terus jam 20.00 kami terima 2, nah hari ini kami terima 2 sehingga totalnya ada 5 kantong jenazah,” katanya, Jumat (17/1/2025).

    Karumkit menyebut dari proses identifikasi terhadap jasad korban yang sudah diterima dalam kondisi jenazah terbakar cukup parah.

    Kemungkinan besar proses identifikasi menggunakan metode DNA. 

    Butuh waktu hingga sekitar seminggu baru keluar hasilnya.

    “Pertama pemeriksaan autopsi dulu bisanya bekerjasama dengan biro lab Pusdokses di bid lab DNA karena kita mengajak dari lab DNA untuk pengambilan sampel dari situ baru dilakukan pemeriksaan,” tambahnya.

    Sejauh ini baru satu keluarga yang merasa kehilangan datang ke RS Polri.

    Keluarga yang datang diminta menunjukan data ante mortem bisa meliputi pakaian yang dikenakan, perhiasan, aksesoris, tanda lahir, tato, bekas luka, serta sampel DNA dari anggota keluarga kandung.

    Hal itu agar memudahkan proses identifikasi.

    “Pertama data gigi, mungkin sidik jari, mungkin kita akan mengambil sampel DNA dari pembanding keluarga,” ujarnya lagi.

    Sebelumnya, kebakaran hebat terjadi di diskotek lantai 7 dan merambat ke lantai 6, 8 dan 9. 

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta Satriadi Gunawan menjelaskan, pihaknya berusaha memblokir gedung agar api tidak menjalar ke lantai bawah. 

    “Kita berusaha memblok, dan jangan sampai perambatan terus ke bawah,” ujarnya.

    Sebanuak 230 personel dengan 45 unit armada pemadam dikerahkan untuk mengatasi kebakaran tersebut.

  • 6 Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Diidentifikasi di RS Polri hingga Daftar 11 Korban Hilang – Halaman all

    6 Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Diidentifikasi di RS Polri hingga Daftar 11 Korban Hilang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 6 jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat diidentifikasi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

    “Enam orang meninggal dunia sudah berhasil dievakuasi ke RS Polri untuk proses identifikasi. Korban lainnya saat ini masih dalam proses pencarian,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan dikutip dari WartaKotalive.com, Jumat (17/1/2025).

    Yohan mengatakan, tim Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta masih melakukan pendinginan di lokasi.

    Pendinginan dilakukan untuk memastikan titik api betul-betul padam.

    Sementara itu jumlah pengungsi dan perkiraan kerugian masih dilakukan penghitungan.

    Sedangkan evakuasi pekerja yang terjebak berjumlah sembilan orang.

    “Tim evakuasi gabungan, mengevakuasi pekerja yang terjebak di gedung Glodok Plaza dengan jumlah 9 orang dan sudah dalam penanganan tim medis,” jelas Yohan. 

    “Malam ini nambah lagi tiga, jadi total 11 (orang hilang),” kata Perwira Piket Suku Dinas Damkar Jakarta Barat, Joko Susilo kepada wartawan di lokasi, Kamis malam.

    Berikut 11 korban tersebut yakni :

    Ade Aryati (29)
    Sinta Amelia (20)
    Aldrinas (29)
    Aulia Belinda (28)
    Odima Yukari (25)
    Deri Saiki (25)
    Indira Seviana Bela (25)
    Keren Shalom J (21)
    Intan Mutiara (26)
    Desty (42)
    Zukhi Radja (42)

    Sementara itu, sudah ada empat jenazah yang telah dievakuasi dari Glodok Plaza.

    Namun, Plt Kadis Damkar Jakarta, Satriadi Gunawan belum bisa memastikan apakah empat jenazah yang ditemukan itu adalah bagian dari korban yang dilaporkan hilang atau bukan.

    Pasalnya, kondisi jenazah yang ditemukan sudah tidak bisa dikenali lantaran luka bakar cukup parah dan tertimpa reruntuhan di Glodok Plaza.

    “Karena korban kita temukan untuk identifikasi agak sulit karena memang sudah terbakar dan untuk itu perlu dilakukan investigasi atau perlu diinafis oleh pihak kepolisian,” kata dia.

    cxcxc (Tribunnews)

    “Tadi dari pihak kepolisian sudah berkoordinasi sama kami, nah rencananya dikirim ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati,” kata Satriadi.

    Satriadi memastikan proses pencarian para korban masih terus dilakukan sampai seluruh korban yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan.

    Termasuk untuk proses pemadaman dan pendinginan untuk memastikan tak ada lagi titik api yang muncul dari area Glodok Plaza.

    “Ya kendalanya kan memang bangunan ini sudah tidak stabil lagi, banyak bangunannya sudah runtuh. Nah itu juga menjadi hambatan bagi kami untuk melakukan evakuasi korban.”

    “Kemudian korban juga sudah menyatu dengan barang-barang yang material yang terbakar. Nah itu juga agak menjadi kendala bagi kami,” paparnya.

    Keluarga histeris

    Sebelumnya petugas pemadam kebakaran mengevakuasi dua jenazah korban tewas kebakaran di Plaza Glodok, Tamansari, Jakarta Barat.

    Warta Kota melaporkan, dua jenazah itu terlihat diturunkan petugas lewat tangga darurat, Kamis (16/1/2025) pukul 16.53 WIB menggunakan kantong jenazah berwarna merah. 

    Setiap kantong jenazah dibawa 5-6 orang petugas damkar.

    Kedua kantong jenazah itu langsung dibawa ke ambulans untuk diidentifikasi ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. 

    Menurut Satriadi, Pelaksana Tugas Kepala Dinas (Kadis) Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta, dua jenazah yang ditemukan dalam kondisi yang sudah tidak bisa dikenali lagi.

    Bahkan, tubuhnya sudah tercampur dengan reruntuhan bangunan gedung bertingkat 9 itu.

    Sementara itu, proses evakuasi berlangsung haru.

    Sejumlah warga yang merupakan kerabat, keluarga, dan rekan-rekan korban yang dinyatakan hilang, nampak menyaksikan penurunan kantong jenazah tersebut.

    Wajah mereka nampak harap-harap cemas, menunggu kabar anggota keluarganya hilang semalaman.

    Saat petugas Damkar membawa kantong jenazah turun, baru terdengar tangisan histeris dari mereka yang menunggu.

    Seorang wanita berbaju hitam bahkan sampai berteriak lirih di sela tangisnya, kala petugas memasukkan kantong jenazah ke dalam ambulans. 

    Dia bahkan sampai dipeluk dan ditenangkan oleh orang di sekitarnya agar tidak mengganggu proses evakuasi.

    Salah satu kerabat korban atas nama Sinta Amelia (20) mengaku akan menunggu di lokasi kejadian hingga ada kabar soal rekannya yang menghilang sejak semalam.

    “Kerja di sini, tapi nggak ada kabar dari semalam,” katanya kepada Warta Kota, Kamis.

    Satriadi menyampaikan bahwa total pihaknya sudah menemukan 4 jenazah. 

    Tiga jenazah sudah dibawa turun untuk identifikasi ke RS Polri Kramat Jati, satu lainnya masih proses diturunkan.

    “Evakuasi itu ada empat jenazah, mereka sudah kami temukan,” kata Satriadi.

    “Jadi total seluruh korbannya empat dari delapan yang sudah dilaporkan pihak keluarga,” lanjutnya.

    Menurut Satriadi, korban tewas ditemukan dalam kondisi yang sulit dikenali karena hampir seluruh tubuhnya sudah terbakar.

    Sehingga, pihaknya belum mengetahui apakah korban berjenis kelamin laki-laki atau perempuan.

    “Perlu dilakukan investigasi pihak kepolisian,” kata Satriadi. (m40)

  • Video Polisi Bawa Keluarga Nanang Gimbal Pembunuh Sandy Permana, Pelaku Ditetapkan Tersangka – Halaman all

    Video Polisi Bawa Keluarga Nanang Gimbal Pembunuh Sandy Permana, Pelaku Ditetapkan Tersangka – Halaman all

    Polisi menetapkan Nanang Irawan alias Nanang ‘Gimbal’ tersangka pembunuhan aktor Sandy Permana.

    Tayang: Jumat, 17 Januari 2025 11:25 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Polisi menetapkan Nanang Irawan alias Nanang Gimbal sebagai tersangka pembunuhan aktor Sandy Permana.

    Penetapan status tersangka tersebut setelah Nanang ditangkap dan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya pada Rabu (15/1/2025).

    Nanang yang merupakan tetangga korban ditangkap di daerah Karawang, Jawa Barat.

    Kepala Desa Kutamukti, Aan Maryani mengatakan bahwa dari laporan perangkat RT/RW dan warga, Nanang datang ke wilayah Karawang sejak Senin (13/1/2025) pagi.

    Warga mengaku sempat curiga dengan kedatangan Nanang yang tidak dikenal warga setempat.

    Mereka mengira Nanang mengalami gangguan jiwa, sebab Nanang ada di area Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Desa Kutamukti.

    Sementara itu polisi juga membawa istri dan tiga anak tersangka sejak Nanang Gimbal melarikan diri.

    Ketua RT 05/RW 08 Desa Cibarusah Jaya, Sudarmaji menilai, tujuan polisi membawa keluarga Nanang Gimbal agar tak dihujat atau mendapat diskriminasi dari para tetangga.

    (*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Apakah Nanang Gimbal Sudah Bikin Rencana untuk Bunuh Sandy Permana? Ini Jawaban Polisi – Halaman all

    Apakah Nanang Gimbal Sudah Bikin Rencana untuk Bunuh Sandy Permana? Ini Jawaban Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Nanang Irawan alias Gimbal (45) ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan terhadap aktor sinetron ‘Mak Lampir’ Sandy Permana (46).

    Nanang Gimbal dengan brutal menusuk Sandy Permana, tetangganya sendiri hingga tewas di Perumahan TNI/Polri Cibarusah Jaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (12/1/2025) pagi.

    Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra pun mengungkapkan kronologi, modus, dan motif Nanang Gimbal menghabisi nyawa Sandy Permana.

    Penusukan maut ini terjadi pada sekitar pukul 06.30 WIB, saat tersangka Nanang Gimbal memperbaiki sepeda motor di pinggir jalan di depan rumahnya.

    Kemudian Nanang Gimbal melihat korban Sandy Permana yang mengendarai sepeda motor listrik melintas di depan rumah tersangka.

    Berdasarkan pengakuan Nanang Gimbal, Sandy Permana melihat tersangka dengan tatapan sinis bahkan sempat meludah ke arahnya.

    “Tiba-tiba korban meludah dan menatap sinis terhadap tersangka kemudian tersangka merasa emosi,” ungkap Wira dalam konferensi pers Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (16/1/2025), dikutip Tribunnews.com dari YouTube KOMPASTV.

    Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra dalam konferensi pers pembunuhan Sandy Permana di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (16/1/2025). (Capture YouTube KOMPASTV)

    Melihat sikap Sandy Permana itu, Nanang Gimbal pun merasa tersinggung dan sontak ingin meluapkan emosinya yang selama ini ia pendam terhadap korban.

    Pasalnya, diketahui bahwa korban dan tersangka yang sudah bertetangga di Blok H4 RT. 05/RW. 08 di Perumahan TNI/Polri Cibarusah Jaya, sejak 2017 itu memang dikenal tidak harmonis.

    “Lalu tersangka mengambil pisau dari kandang di samping rumah, kemudian tersangka berlari mengejar korban dengan maksud untuk melukai korban serta meluapkan kekesalan yang selama ini terpendam,” kata Wira.

    Nanang Gimbal tanpa ampun menusukkan pisau ke arah korban secara berkali-kali.

    “Modus operandi dari pada si pelaku melakukan perbuatan yaitu dengan cara menusuk ke bagian perut kiri korban sebanyak 2 kali dalam posisi korban masih berada di atas motor,” ujar Wira.

    Wira mengatakan bahwa bahwa korban sempat berhenti untuk memberikan perlawanan terhadap serangan Nanang Gimbal.

    “Kemudian korban berhenti dan korban melakukan perlawanan dengan cara menangkis,” beber Wira.

    Namun, Nanang Gimbal dengan sadis tetap berusaha untuk menusuk korban.

    “Tersangka tetap berusaha untuk melukai korban dengan cara menusuk kembali ke arah pelipis kiri korban sebanyak 1 kali, kemudian menusuk kepala korban sebanyak 1 kali. Kemudian menusuk ke arah dada korban sebanyak 1 kali. Kemudian pelaku menusuk ke arah leher kiri korban sebanyak 1 kali,” paparnya.

    “Selanjutnya pada saat korban ingin lari menyelamatkan diri, tersangka mengejar dan menusuk kembali ke arah punggung kiri korban sebanyak 1 kali dengan menggunakan sebilah pisau,” 

    “Pisau tersebut diambil dari kandang ayam dari samping rumah dari pada tersangka,” sambungnya.

    Sandy Permana sempat dilarikan ke RSUD Cileungsi di daerah Bogor guna mendapat pertolongan medis, tetapi sayang nyawanya tidak terselamatkan.

    Sementara itu, Nanang Gimbal kabur ke menuju jalan raya dan menumpang truk-truk hingga sampai ke wilayah Karawang, Jawa Barat.

    Buron 3 hari, Nanang Gimbal berhasil ditangkap tim Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi di Dusun Poris, Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/1/2025) pagi.

    Apakah Nanang Gimbal Rencanakan Pembunuhan Sandy Permana

    Wira menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan sementara, tersangka Nanang Gimbal melakukan aksi kejamnya atas emosi sesaat atau tanpa perencanaan.

    “Untuk sementara, masih kita temukan ini emosi sesaat. Karena pada saat itu, ketika pada jam 06.30, tiba-tiba si korban melintas di depan rumah dari pada si tersangka,” kata Wira.

    Pasalnya, lanjut Wira, Nanang Gimbal merasa marah karena sudah direndahkan oleh korban.

    “Pada saat melintas tersebut, si korban ini melihat secara sinis kepada tersangka, dan pada saat melihat secara sinis ini pun selanjutnya disertai si korban ini meludah ke arah tersangka,” terangnya.

    “Sehingga langsung naik emosinya, dan saat itulah tersangka langsung berlari ke arah kandang ayam mengambil pisau selanjutnya mengejar ke arah korban dan melakukan penusukan,” imbuhnya.

    Meski begitu, Wira mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendalami kasus guna mencari tahu apakah aksi kejam Nanang Gimbal yang menewaskan Sandy Permana ini spontan atau sudah direncanakan sebelumnya.

    “Sehingga dari unsur perencanaanya ini belum tergambar, namun demikian tetap akan kita lakukan pendalaman apakah nanti ini sudah ada perencanaan sebelumnya untuk menghabisi,” tegas Wira.

    Atas perbuatannya, tersangka Nanang Gimbal dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan/atau Pasal 354 ayat (2) KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian.

    “Terhadap tersangka, kami persangkakan dengan Pasal 338 KUHP dan/atau Pasal 354 ayat (2) KUHP, dengan ancaman untuk Pasal 338 KUHP yaitu maksimal 15 tahun (penjara), sedangkan untuk Pasal 354 ayat (2) dengan ancaman hukuman selama 10 tahun,” tutupnya.

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar)

  • Sengkarut Pagar Laut di Bekasi: Proyek Pemprov Jabar, Kini Disegel KKP, Pemilik Ngadu kepada DPR – Halaman all

    Sengkarut Pagar Laut di Bekasi: Proyek Pemprov Jabar, Kini Disegel KKP, Pemilik Ngadu kepada DPR – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pagar laut yang berdiri di perairan Kampung Paljaya, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menimbulkan masalah.

    Padahal, pagar laut tersebut merupakan proyek Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dengan dua perusahaan, yaitu PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN) dan PT Mega Agung Nusantara (MAN).

    Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Muara Ciasem pada Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, Ahmad Kurniawan, sempat mengatakan pagar laut yang terpasang di Kampung Paljaya itu tidak bisa disamakan dengan pagar laut di perairan Tangerang, Banten.

    “Ya misterius itu kan karena tidak tahu siapa pemiliknya. Kalau di sini memang jelas pemiliknya, tidak misterius. Ini DKP Jabar, kerjasama dengan perusahaan ini (TRPN), ini MAN, dan semuanya punya legalitas masing-masing,” kata Ahman pada Selasa (14/1/2025) lalu, dikutip dari Kompas.com.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, Hermansyah, menuturkan pagar laut itu dibangun untuk membatas area antara pembangunan alur pelabuhan dan proyek reklamasi PT TRPN.

    Namun, nyatanya pagar laut yang muncul sejak enam bulan lalu itu kini sudah disegel oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada Rabu (15/1/2025).

    Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Pung Nugroho Saksono menegaskan bahwa penyegelan dilakukan lantaran pagar laut tersebut belum mengantongi Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PKKPRL) dari KKP.

    Pung Nugroho menegaskan hal tersebut menjadi syarat penting untuk pembangunan infrastruktur di laut.

    “Intinya dari KKP kami sudah menyurat pada 19 Desember 2024 untuk menghentikan kegiatan pemagaran,mengapa dihentikan? karena itu wilayah laut dan tidak ada (izin) Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PKKPRL),” katanya.

    Pung Nugroho menuturkan pihaknya sudah mengirimkan surat teguran pertama pada 19 Desember 2024 lalu.

    Namun, teguran tersebut tidak diindahkan dengan bukti masih adanya kegiatan pembangunan.

    “Waktu pertama ditegur lalu tim kami cek ternyata eskavator masih bekerja makanya saya putuskan disegel,” ucapnya.

    Lebih lanjut, tentang dengan adanya dokumen lain yang sudah diurus oleh pihak perusahaan, akan dibahas bersama instansi terkait lainnya.

    “Terkait dokumen lain yang ada di mereka (perusahaan) itu nanti akan dirapatkan bersama,” sambung Pung Nugroho.

    Pemilik Pagar Laut Lawan Balik, Bakal Adukan kepada DPR

    Penyegelan oleh KKP terhadap pagar laut di perairan Bekasi tersebut menimbulkan perlawanan dari PT TRPN selaku pemilik.

    Menurut perusahaan tersebut, pembangunan pagar laut bersifat legal dan penyegelan oleh KKP dinilai tindakan gegabah.

    Klaim legal itu dibuktikan PT TRPN lewat adanya perjanjian kerja sama dan surat perinta kerja yang dikeluarkan Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat pada tahun 2023.

    Kendati demikian, PT TRPN mengakui belum mengantongi izin PKKPRL dari KKP terkait pembangunan pagar lau tersebut.

    Di sisi lain, setelah penyegelan, PT TRPN bakal mengadukan KKP kepada KKP.

    “Ya enggak apa-apa disegel. Tapi nanti ini kita akan perdebatkan. Mungkin ini bisa jadi sampai ke wilayah DPR untuk merapatkan ini,” ujar kuasa hukum PT TRPN, Deolipa Yumara, pada Kamis (16/1/2025).

    Deolipa menegaskan kliennya tidak asal memasang pagar laut yang menjadi bagian dari pembangunan alur pelabuhan di perairan Kampung Paljaya.

    Foto udara lokasi Pagar Laut membentang luas hingga 2 kilometer di di kawasan Pesisir Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (15/1/2025). Nelayan setempat pemasangan pagar laut yang membentang sepanjang 2 km itu mengganggu lalu lintas kapal kecil dan berpotensi merusak ekosistem laut karena adanya pengerukan tanah. Sementara itu Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan penyegelan pagar laut di perairan Bekasi dikarenakan tidak memiliki izin Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PKKPRL). WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA (Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA)

    Dia mengatakan PT TRPN memang sempat mengajukan izin PKKPRL ke KKP pada tahun 2022 lalu.

    Namun, pengajuan tersebut berujung adanya catatan seperti PT TRPN diminta berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat.

    Deolipa mengatakan koordinasi itu perlu dilakukan karena lokasi pembangunan merupakan aset milik Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat.

    Sehingga, koordinasi antara PT TRPN dan Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat pun dilakukan.

    Setelah itu, terjadi kesepakatan di mana Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat meminta PT TRPN menata ulang kawasan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Paljaya sebagai syarat membangun alur pelabuhan.

    Adapun penataan yang diminta seperti pembangunan sarana dan prasarana di lingkungan PPI Paljaya yaitu pertokoan, perbaikan jalan, serta pendirian kantor UPTD Pelabuhan Perikanan Muara Ciasem.

    Permintaan Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat pun dipenuh PT TRPN dan mulai mengerjakan alur pelabuhan pada tahun 2023 yang membentang sepanjang lima kilometer.

    Hanya saja, KKP tiba-tiba mengeluarkan surat perintah penghentian aktivitas pembangunan secara sementara pada Desember 2024 lalu dan kini berujung disegel.

    “Jadi ada permintaan penghentian sementara. Alasannya adalah PKKRPL belum jadi,” ungkap Deolipa.

    Dengan penyegelan ini, Deolipa menuding KKP dan Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat sebagai pihak bersalah.

    “Sebenarnya bukan salah kami. Kalau salah, tentunya pemerintah sendiri yang salah. Pemerintah dengan pemerintah. Pemerintah wilayah Jawa Barat dengan pemerintah pusat,” ujar dia.

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Reynas Abdila)(Kompas.com/Achmad Nasrudin Yahya)

     

     

  • Sosok DJ Leony Ang Disebut Tewas dalam Kebakaran Glodok Plaza, dari SPG Jadi Disjoki – Halaman all

    Sosok DJ Leony Ang Disebut Tewas dalam Kebakaran Glodok Plaza, dari SPG Jadi Disjoki – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sosok Disjoki (DJ) Leony Ang yang dikabarkan meninggal dunia dalam kebakaran di Plaza Glodok, Tamansari, Jakarta Barat pada Rabu (15/1/2025).

    Kabar itu telah dibantah sendiri oleh DJ Leony Ang melalui akun media sosial miliknya.

    Ia mengabarkan kalau dirinya tidak tewas dalam insiden itu.

    “Masih idup gw,” tulisnya.

     

    DJ Leony Ang sendiri diketahui bernama Leony Anggraenie yang akrab disapa Leony Ang atau Ony.

    Ia merintis karir sebagai DJ sejak tahun 2010.

    Sebelum menjadi DJ, Leony Ang sempat bekerja sebagai SPG.

    Namun kecintaannya pada musik membuat ia berniat untuk belajar menjadi DJ.

    Leony lantas menemukan kebahagiaan kala bermain musik dan menjadi DJ.

    Ia merasa bahagia setiap kali bisa memixing lagu dengan apik.

    Leony juga ingin membuktikan bahwa profesi DJ tidak selalu lekat dengan hal negatif seperti alkohol atau narkoba.

    Ia menilai musik yang ia hasilnya dari menjadi DJ adalah curahan hati dan gambaran dari berbagai perasaannya.

     

    TikTok DJ Leony Ang Ramai Ucapan Duka

    Dalam unggahannya, DJ Leony Ang menyebut jika korban meninggal bernama Maudy.

    Maudy disebut-sebut sebagai DJ wanita di diskotek di Plaza Glodok.

    Namun netizen salah menduga dan mengira bahwa DJ Leony Ang yang meninggal dunia.

    Bahkan akun TikTok DJ Leony Ang pun ramai dikomentari ucapan duka oleh netizen.

    “Ka oniiii,” tulis akun DJ Thalia dengan emoji menangis.

    J Leony Ang, Diduga Meninggal di Kebakaran Glodok Plaza, Beri Klarifikasi: Gue Masih Hidup. (Kolase foto TribunTrens)

    Kemudian DJ Leony Ang pun membalas komentar netizen yang menyebut dirinya meninggal dunia.

    Ia mengabarkan kalau dirinya tidak tewas dalam insiden itu.

    “Masih idup gw,” tulisnya.

    Rupanya DJ Leony Ang merupakan DJ yang cukup terkenal di Golden Crown yang kini bernama Tiyara.

    “Gais klarifikasi yah. Saya masih sehat dan tidak sedang di kawasan itu, turut berduka cita,” lanjutnya menegaskan.

     

    Kasir diskotek hilang

    Dinas Penggulangan Kebakaran dan Penyelamat (Gulkarmat) sedang melakukan pencarian satu orang kasir diskotek yang diduga terjebak dalam kebakaran.

    Keluarga kasir itu datang sekitar pukul 03.00 WIB dan melaporkan bahwa korban belum ditemukan.

    “Itu kasih di salah satu diskotek yang sampai sekarang belum ada beritanya,” kata Kasie Operasi Sudin Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat, Syarifudin.

    Saat ini pihaknya sedang melakukan pencarian terhadap kasi tersebut dan empat orang lain yang diduga terjebak di dalam Glodok Plaza saat kebakaran.

    “Dalam masa pencarian, sementara yang melapor di kita di posko di sini lima untuk yang belum ditemukan,” ungkapnya.