Category: Tribunnews.com Metropolitan

  • Sosok Sinta Amelia, Mahasiswi yang Hilang Dalam Kebakaran Glodok Plaza Saat Rayakan Ulang Tahun – Halaman all

    Sosok Sinta Amelia, Mahasiswi yang Hilang Dalam Kebakaran Glodok Plaza Saat Rayakan Ulang Tahun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sinta Amelia, seorang mahasiswi asal Ciracas, Jakarta Timur, masuk dalam daftar korban hilang dalam tragedi kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat.

    Saat ini keluarga masih mencari kebaradaan wanita berusia 20 tahun tersebut.

    Pihak keluarga pun mendangi RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur dalam rangka mencari keberadaan Sinta Amelia.

    Pihak keluarga pun sudah menyerahkan data pembanding antemortem kepada Tim Disaster Victim Identification (DVI) di RS Polri Kramat Jati.

    Robert Efendi Pasaribu, seorang anggota keluarganya mengatakan pihak keluarga yang terdiri dari Imelda, ibu Sinta dan adik Sinta datang untuk menyerahkan data pembanding antemortem meliputi sidik jari, gigi, dan DNA.

    Kini pihak keluarga masih menunggu informasi lebih lanjut dari Tim DVI untuk memastikan apakah Sinta termasuk dalam jenazah korban kebakaran Glodok Plaza yang dibawa ke RS Polri.

    “Sampel DNA sudah diminta. Nanti kalau memang (jenazahnya) sudah pasti rencananya akan dimakamkan di TPU (Taman Pemakaman Umum) Pondok Ranggon,” kata Robert di RS Polri Kramat Jati dikutip dari Tribunjakarta.com, Minggu (19/1/2025).

    Sinta Hilang Saat Rayakan Ulang Tahun

    Sejak Glodok Plaza terbakar pada Rabu (15/1/2025) sekira pukul 21.30 WIB lalu, hingga kini Sinta tidak kunjung pulang ke rumah dan keberadaannya belum diketahui pasti.

    Robert mengatakan Sinta dilaporkan hilang saat merayakan ulang tahunnya ke-20 bersama lima teman perempuannya di Glodok Plaza.

    “Merayakan ulang tahun sama teman-temannya. Ulang tahun dia yang ke-20 tahun. Sinta ulang tahun di tanggal 13 Januari,” kata Robert.

    Saat kejadian, pihak keluarga awalnya tidak mengetahui bahwa Sinta Amelia termasuk dalam 14 korban yang dilaporkan hilang dalam kebakaran besar di Glodok Plaza.

    Pihak keluarga baru mengetahui kejadian setelah mendapat kabar dari seorang teman perempuan Sinta pada Kamis (16/1/2025) yang berhasil menyelamatkan diri dari Glodok Plaza.

    Pihak keluarga lalu bergegas mencari informasi lebih lanjut, hingga akhirnya diarahkan ke RS Polri Kramat Jati tempat jenazah korban kebakaran Glodok Plaza diidentifikasi.

    “Ada satu teman yang selamat, dia pas kejadian informasinya pingsan di lobi lalu dibawa ke rumah sakit. Dapat kabar dari dia, kebetulan salah satu handphone punya Sinta ada sama dia,” ujarnya.

    Sosok Sinta Amelia

    Robet, mengatakan, Sinta Amelia diketahui sering ikut syuting sinetron sebagai pemeran figuran.

    Sinta Amelia diketahui belum memiliki pekerjaan tetap syutingnya tergantung panggilan kru sinetron.

    “Biasanya dia selalu ngomong ke ibunya, tapi ini nggak (mau karaokean di Plaza Glodok),” kata Robet.

    Imelda, ibu Sinta Amelia, menyatakan, anaknya bekerja sebagai ekstra syuting atau pemeran tambahan di film dan sinetron.

    Saat ini Sinta Amelia masih berstatus sebagai mahasiswi.

    Imelda sudah menyerahkan sejumlah foto anaknya ke tim DVI RS Polri, Kramat Jati, Minggu.

    Ia juga menyerahkan kartu keluarga dan sampel DNA ke tim DVI RS Polri, termasuk ciri-ciri Sinta Amelia.

    “Terakhir komunikasi ya biasa saja, terakhir saya ucapin ulang-tahun,” kata Imelda.

    13 Keluarga Sudah Melapor ke RS Polri

    Sementara itu, RS Polri Kramat Jati hingga kini sudah menerima laporan dari 13 keluarga korban hilang dalam peristiwa kebakaran Glodok Plaza.

    “Keluarga korban yang sudah melapor, yang merasa kehilangan keluarganya, ada 13 orang,” ujar Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi kepada awak media di RS Polri, Jakarta Timur, Sabtu (18/1/2025).

    Ahmad menuturkan pihak keluarga diminta menyerahkan data ante mortem, termasuk sampel DNA untuk keperluan identifikasi.

    “Dari 13 itu, kita ambil semua data memang ada data-data yang perlu dilengkapi seperti tadi ada data DNA yang kita butuhkan dari keluarga kandungnya,” ucapnya.

    Dia berujar bahwa data ante mortem dari keluarga korban akan dicocokkan dengan data post mortem dari jenazah untuk memastikan identitas korban.

    “Pemeriksaan DNA perlu waktu jadi DNA yang kita ambil dari jenazah nanti diperiksa di lab DNA untuk mencari profilnya. Kemudian, kita juga periksa sampel DNA dari keluarga sama-sama kita cari profilnya, nanti kita bandingkan,” jelas Ahmad.

    Diketahui, sebanyak delapan kantong jenazah sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk proses identifikasi.

    Terhadap korban lainnya saat ini masih dalam proses pencarian.

    Korban hilang dilaporkan saat ini berjumlah 14 orang.

    Adapun 14 orang tersebut adalah Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Osima Yukari (25), Deri Saiki (25), Indira Seviana Bela (25) dan Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desty dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56) dan Dian Cahyadi (38).

    (Tribunjakarta/ bima/ wartakotalive.com/ miftahul munir/ tribunnews.com/ reynas)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pilu, Sinta Amelia Hilang di Glodok Plaza Saat Rayakan Ulang Tahun ke-20

  • Sinta Amelia Tidak Izin ke Orangtua Saat Rayakan Ultah di Glodok Plaza – Halaman all

    Sinta Amelia Tidak Izin ke Orangtua Saat Rayakan Ultah di Glodok Plaza – Halaman all

    Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Miftahul Munir

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Salah satu korban kebakaran di Glodok Plaza, Jakarta Barat, SInta Amelia sempat berkomunikasi dengan ibu kandungnya Imelda. Ia terakhir komunikasi dengan sang ibu pada Rabu (15/1/2025) sekira pukul 11.30 WIB. 

    Imelda tidak memiliki firasat apapun ketika mendapat kabar dari anaknya beberapa jam sebelum kebakaran hebat terjadi di Glodok Plaza.

    Sebagai informasi, Sinta Amelia merupakan salah satu korban yang dilaporkan hilang saat kebakaran di Glodok Plaza.

     “Kamis pagi saya hubungi nomornya sudah tidak aktif, telepon biasa juga tidak aktif,” ucapnya di RS Polri Kramat Jati,  Jakarta Timur, Minggu (19/1/2025).

    Imelda melanjutkan, sesibuk apapun anaknya ketika ia telepon pasti menjawab sambungan telepon selulernya. Meski tidak menjawab, anaknya selalu menelepon balik secara cepat karena di hari Kamis (16/1/2025) lalu ia menghubungi tidak ada jawaban serta balasan.

    “Sore harinya saya dapat kabar itu (anaknya jadi korban kebakaran),” ungkapnya.

    Ia sudah menyerahkan sejumlah sampel ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur dan tim DVI menjanjikan paling cepat dapat kabar identifikasi jenazah dua minggu mendatang. Imelda juga ditanya oleh tim DVI terkait pakaian terakhir dan aksesoris yang dikenakan sebelum peristiwa kebakaran.

    “Misalnya perhiasaannya, terus di tubuhnya ada apa saja, saya tahu itu kebakaran tapi nggak nyangka ada anak saya,” ujarnya.

    Selain itu, ia juga sudah menyerahkan kartu keluarga dan sampel DNA ke tim DVI RS Polri termasuk ciri-ciri Sinta Amelia. “Komunikasi sih biasa saja, terakhir saya ucapin selamat ulang tahun. Sempat nanya lagi di mana begitu,” kata Imelda di RS Polri.
     
    Wanita berhijab hitam itu melanjutkan, anaknya tidak meminta izin untuk merayakan ulang tahun di Glodok Plaza, Jakarta Barat. Namun, pada tanggal 10 Januari 2025 lalu, Sinta sempat mengabari Imelda bakal merayakan ulang tahun bersama teman-temannya.

    “Tapi di tanggal 10 itu bukan di Glodok, tanggal 12 ngadain juga tapi nggak tahu di mana karena kan berisik gitu kan,” jelasnya.

    Ia mendapatkan kabar anaknya hilang dari rekan Sinta karena memiliko nomor telepon pribadinya. Kemudian, ia pun berusaha menghubungi anaknya tapi sudah tidak aktif dan tumbuh kecemasan jadi salah satu korban kebakaran.

     

     

     

     

     

     

     

     

     

  • Sinta Amelia Tidak Izin ke Orangtua Saat Rayakan Ultah di Glodok Plaza – Halaman all

    Keluarga Harap Ada Kepastian Nasib Sinta Amelia yang Hilang Saat Kebakaran di Glodok Plaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Keluarga Sinta Amelia, seorang wanita berusia 20 tahun yang tinggal di Ciracas, Jakarta Timur saat ini dalam keadaan kalut menunggu kepastian mengenai keberadaan Sinta.

    Sinta dilaporkan hilang setelah terjadinya kebakaran besar di Glodok Plaza, Jakarta Barat, Rabu (15/1/2025) sekitar pukul 21.30 WIB.

    Robert Efendi Pasaribu, pihak keluarga Sinta, perempuan yang kerap tampil di layar kaca sebagai figuran sedang merayakan ulang tahunnya yang ke-20 bersama lima teman perempuannya saat kebakaran terjadi. 

    “Merayakan ulang tahun bersama teman-temannya. Ulang tahunnya di tanggal 13 Januari,” ujar Robert saat ditemui di RS Polri Kramat Jati, Minggu, 19 Januari 2025.

    Awalnya keluarga Sinta tidak menyadari bahwa putri mereka termasuk dalam 14 orang yang dilaporkan hilang akibat kebakaran tersebut.

    Keluarga baru mengetahui keadaan ini setelah mendapat kabar dari salah satu teman Sinta yang berhasil selamat.

    Teman tersebut menjelaskan bahwa Sinta terjebak di dalam gedung saat insiden terjadi.

    Setelah menerima informasi dari teman Sinta, keluarga segera mencari informasi lebih lanjut dan diarahkan menuju RS Polri Kramat Jati untuk mengidentifikasi jenazah yang dibawa ke sana.

    Mereka pun sudah menyerahkan data pembanding antemortem, termasuk sidik jari dan DNA, kepada Tim Disaster Victim Identification (DVI) di RS Polri.

    Juga sejumlah sampel ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur dan tim DVI menjanjikan paling cepat dapat kabar identifikasi jenazah dua Minggu.

    Imelda tadi ditanya oleh tim DVI terkait pakaian terakhir dan aksesosir yang dikenakan sebelum peristiwa kebakaran.

    “Misalnya perhiasaannya, terus ditubuhnya ada apa saja, saya tahu itu kebakaran tapi enggak nyangka ada anak saya,” imbuhnya.

    Imelda, ibu Sinta, mengungkapkan bahwa ia terakhir berkomunikasi dengan Sinta sebelum kebakaran pada Rabu pagi.

    Saat berkomunikasi, Sinta tidak memberikan firasat apa pun.

    “Kamis pagi saya hubungi, nomornya sudah tidak aktif,” ujarnya di RS Polri pada Minggu, 19 Januari 2025.

    Imelda merasa cemas karena Sinta biasanya selalu menjawab teleponnya apapun kesibukannya.

    Namun, saat ia mencoba menghubungi Sinta pada malam kebakaran tidak ada balasan.

    Kecemasan semakin meningkat ketika ia menerima kabar bahwa anaknya mungkin menjadi korban kebakaran.

    Keluarga Sinta kini tengah menunggu informasi lebih lanjut dari Tim DVI mengenai identifikasi jenazah.

    Seorang pramugari bernama Osima Yukari diduga menjadi salah satu korban hilang saat kebakaran melanda Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (15/1/2025). (Tribunnews.com)

    Mereka berharap dapat menerima kabar secepatnya untuk mengetahui nasib Sinta.

    Dalam situasi yang sangat sulit ini, keluarga Sinta terus berharap untuk mendapatkan kepastian mengenai keberadaan anak mereka, meskipun harapan untuk Sinta ditemukan dalam kondisi hidup makin menipis seiring waktu.

    Saat ini tim DVI di RS Polri Kramat Jati telah menerima 13 sampel DNA dari keluarga korban untuk membantu identifikasi jenazah yang sulit dikenali akibat terbakar.

    Kombes Pol Ahmad Fauzi, Kabid DVI, menjelaskan bahwa keluarga korban mengunjungi mereka untuk menyerahkan sampel DNA sebagai bagian dari proses identifikasi. (Wartakota/Miftahul Munir/TribunJakarta)

     

     

  • Isra Miraj dan Imlek, Ganjil Genap Jakarta Tak Berlaku pada 27-29 Januari – Halaman all

    Isra Miraj dan Imlek, Ganjil Genap Jakarta Tak Berlaku pada 27-29 Januari – Halaman all

    Sistem ganjil genap di DKI Jakarta ditiadakan pada 27-29 Januari 2025. Hal itu sehubungan dengan peringatan Isra Miraj dan Imlek.

    Tayang: Minggu, 19 Januari 2025 15:38 WIB

    IG @dishubdkijakarta

    Sistem ganjil genap di DKI Jakarta ditiadakan pada 27-29 Januari 2025. Hal itu sehubungan dengan peringatan Isra Miraj dan Imlek. 

    TRIBUNNEWS.COM – Sistem ganjil genap di DKI Jakarta ditiadakan pada 27-29 Januari 2025.

    Hal itu sehubungan dengan peringatan Isra Miraj dan Imlek.

    “Sehubungan dengan peringatan Isra Mi’raj dan perayaan Tahun Baru Imlek, ketentuan Ganjil Genap pada 27-29 Januari 2025 DITIADAKAN.” tulis akun Instagram @dishubdkijakarta, (18/1/2025).

    Peniadaan ganjil genap tersebut berdasarkan:

    Surat Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 1017 Tahun 2024, Nomor 2 Tahun 2024, Nomor 2 Tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025; dan
    Pergub DKI Jakarta No 88 Tahun 2019 Pasal 3 ayat (3): Pembatasan lalu lintas dengan sistem ganjil genap tidak diberlakukan pada hari Sabtu, Minggu dan HARI LIBUR NASIONAL yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden.

    Meski demikian, masyarakat diimbau untuk tetap mematuhi rambu lalu lintas.

    Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025

    Pemerintah telah menetapkan 17 hari libur nasional dan 10 hari cuti bersama di tahun 2025.

    Sehingga, total ada 27 tanggal merah selama tahun 2025.

    Hal itu tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama (Menag), Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Nomor: 1017 Tahun 2024, Nomor: 2 Tahun 2024, dan Nomor: 2 Tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025.

    Berikut adalah daftar hari libur nasional tahun 2025:

    1 Januari (Rabu) Tahun Baru 2025 Masehi
    27 Januari (Senin) Isra Mikraj Nabi Muhammad saw.
    29 Januari (Rabu) Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili
    29 Maret (Sabtu) Hari Suci Nyepi (Tahun Baru Saka 1947)
    31 Maret-1 April (Senin-Selasa) Idulfitri 1446 Hijriah
    18 April (Jumat) Wafat Yesus Kristus
    20 April (Minggu) Kebangkitan Yesus Kristus (Paskah)
    1 Mei (Kamis) Hari Buruh Internasional
    12 Mei (Senin) Hari Raya Waisak 2569 BE
    29 Mei (Kamis) Kenaikan Yesus Kristus
    1 Juni (Minggu) Hari Lahir Pancasila
    6 Juni (Jumat) Iduladha 1446 Hijriah
    27 Juni (Jumat) 1 Muharam Tahun Baru Islam 1447 Hijriah
    17 Agustus (Minggu) Proklamasi Kemerdekaan
    5 September (Jumat) Maulid Nabi Muhammad saw.
    25 Desember (Kamis) Kelahiran Yesus Kristus

    Berikut adalah daftar hari cuti bersama tahun 2025:

    28 Januari (Selasa)  Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili
    28 Maret (Jumat) Hari Suci Nyepi (Tahun Baru Saka 1947)
    2, 3, 4, dan 7 April (Rabu, Kamis, Jumat, dan Senin) Idulfitri 1446 Hijriah
    13 Mei (Selasa) Hari Raya Waisak 2569 BE
    30 Mei (Jumat) Kenaikan Yesus Kristus
    9 Juni  (Senin) Idul Adha 1446 Hijriah
    26 Desember (Jumat) Kelahiran Yesus Kristus

    (Tribunnews.com/Widya)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Detik-detik Pria yang Mengaku Prajurit Kostrad Tembakkan Pistol ke Udara di Kemang Jaksel – Halaman all

    Detik-detik Pria yang Mengaku Prajurit Kostrad Tembakkan Pistol ke Udara di Kemang Jaksel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Media sosial dihebohkan beredarnya video yang memperlihatkan adanya keributan di kawasan Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

    Diunggah salah satu akun di media sosial, seorang pria mengacungkan benda diduga pistol dan mengaku sebagai anggota TNI yang bertugas di Kostrad.

    Ia menenteng benda diduga senjata api di tangan kanannya dan mengancam tembak seorang wanita.

    “Viral, ngaku dari Kostrad, pria ini ancam t3mbak wanita dan letuskan tembakan di klub malam Mampang Prapatan,” demikian unggahan akun itu.

    Peristiwa tersebut diduga terjadi pada Jumat (17/1/2025) malam.

    Polsek Mampang Prapatan pun buka suara.

    Kanit Reskrim Polsek Mampang Prapatan AKP Iwan Ridwanulah mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan penyelidikan soal peristiwa tersebut.

    Dari pemeriksaan sejumlah saksi di lokasi, pria itu mengamuk lantaran laju mobilnya terhalang oleh banyak pengunjung yang keluar dari salah satu kafe. 

    “Kalau menurut keterangan tukang parkir situ awalnya ya apa namanya, dia kan jalan, mungkin kehalangan karena bubaran dari kafe bablas itu kali ya,” katanya, saat dikonfirmasi, Minggu (19/1/2025).

    “Terus marah ke tukang parkir gitu kan.

    Ya mengeluarkan kayak diduga senpi, kami belum memastikan senpi atau bukan,” sambung dia.

    Saksi di lokasi mengatakan, pria itu sempat meletupkan peluru ke udara.

    “Katanya sih dengarnya (suara tembakan) begitu. Tapi kami belum memastikan juga. Kedengarannya suara itu satu kali katanya,” ucap Iwan.

    Polisi belum dapat dipastikan pria itu apakah anggota Kostrad atau bukan.

    “Iya (ngaku dari Kostrad), itu kan baru dugaan, kami masih penyelidikan. Katanya bilang begitu,” katanya. (m31/Wartakotalive/Ramadhan LQ)

  • Polisi Bongkar Pabrik Rumahan Pembuatan Tembakau Sintetis di Depok Jabar, Omzet Mencapai Rp12 Miliar – Halaman all

    Polisi Bongkar Pabrik Rumahan Pembuatan Tembakau Sintetis di Depok Jabar, Omzet Mencapai Rp12 Miliar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polsek Metro Tanah Abang berhasil mengungkap pembuatan narkoba jenis tembakau sintetis yang dilakukan di sebuah pabrik rumah di wilayah Depok, Jawa Barat.

    Dari pengungkapan tersebut, polisi berhasil menangkap empat orang yang memiliki peran berbeda yakni TRW (27), FJ (23), DY (26) dan MS (30).

    Kapolsek Metro Tanah Abang, AKBP Aditya P Sembiring menjelaskan, pabrik rumahan tersebut diduga telah beroperasi sejak Agustus 2024 lalu dan memiliki omzet sekitar Rp 12 miliar.

    “Kami mendapati bahwa lokasi ini merupakan tempat produksi bahan baku bibit sintetis yang akan dijadikan tembakau sintetis siap edar. Ke empat tersangka memiliki peran berbeda mulai dari produsen hingga pengedar,” ucap Aditya dalam keteranganya, Minggu (19/1/2025).

    Lebih jauh Aditya menuturkan, bahwa pembengkakan itu bermula ketika pihaknya mendapatkan informasi adanya aktivitas mencurigakan di sebuah rumah Jalan Masjid Al Makmur, Kelurahan Cisalak Pasar, Cimanggis, Depok pada Sabtu 18 Januari 2025 dini hari.

    Mendapat informasi itu tim Subnit 5 Reskrim Narkoba Polsek Tanah Abang pun kata dia langsung menuju ke lokasi dan menangkap TRW dan FJ beserta dua paket tembakau sintetis dan dua buah ponsel.

    Setelah dilakukan pengembangan, polisi pun kembali menangkap satu orang inisial DY di kontrakannya di wilayah Kalimulya, Depok.

    “Di lokasi tersebut tim menemukan berbagai barang bukti seperti lima kilogram bahan baku bubuk sintetis, tiga bungkus tembakau mentah, dan perlengkapan produksi lainnya termasuk cerobong heksos dan timbangan elektrik,” jelasnya.

    DY yang saat itu sudah diamankan, kemudian mengungkap keterlibatan pelaku MS.

    Berdasarkan keterangan DY, MS kata Aditya dalam kasus ini berperan sebagai pembuat bibit sintetis yang nantinya akan dicampurkan ke tembakau.

    Mendapat informasi itu tim lalu bergerak dan langsung menangkap MS di wilayah Bogor, Jawa Barat dengan barang bukti berupa satu paket tembakau sintetis seberat 15 kilogram.

    “Dia mengakui telah memproduksi bibit sintetis sejak pertengahan tahun lalu,” ujar Aditya.

    Kepada polisi para tersangka mengaku memanfaatkan kontrakan sebagai lokasi pembuatan narkoba dengan modus pabrik rumahan.

    Kemudian barang yang dihasilkan itu pun lalu dipasarkan melalui jaringan tertentu untuk diedarkan di wilayah Jakarta.

    “Para tersangka kini kami jerat dengan Pasal 113 ayat (1) Juncto Pasal 112 Ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman penjara minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun,” pungkasnya.

  • Video Manajemen Glodok Plaza Buka Suara Pascakebakaran: Ditutup, Kerugian Ditanggung Asuransi – Halaman all

    Video Manajemen Glodok Plaza Buka Suara Pascakebakaran: Ditutup, Kerugian Ditanggung Asuransi – Halaman all

    PT SSIA, pemilik Glodok Plaza yang terbakar pada Rabu (15/1/2025) mengatakan, plaza ditutup hingga waktu yang belum ditentukan.  

    Tayang: Minggu, 19 Januari 2025 14:31 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), pemilik Glodok Plaza yang terbakar pada Rabu (15/1/2025) malam akhirnya buka suara.

    Diungkapkan Corporate Secretary (SSIA) Yulen, setelah terjadinya kebakaran ini, operasional plaza ditutup hingga waktu yang belum ditentukan.  

    “Kebakaran tersebut (Glodok Plaza kebakaran) telah menyebabkan kerusakan secara fisik atas bangunan dan saat ini telah dilakukan penghentian operasional sementara hingga dinyatakan aman beroperasi oleh pihak yang berwajib,” terang Yulen.

    Yulen mengatakan dari kejadian ini manajemen SSIA Glodok Plaza belum bisa mengungkapkan berapa besar kerugian yang ditanggung.

    Ia menambahkan, Glodok Plaza yang merupakan anak perusahaan dari PT. TCP Internusa telah diasuransikan, maka dari itu semua kerugian ditanggung asuransi.

    “Hingga informasi ini disampaikan, perseroan belum dapat melakukan perhitungan kerugian akibat kebakaran ini,” beber Yulen.

    (*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Tetangga di Kendal Dengar Suara Burung Bersahutan Saat Malam Hari Sebelum Osima Dikabarkan Hilang – Halaman all

    Tetangga di Kendal Dengar Suara Burung Bersahutan Saat Malam Hari Sebelum Osima Dikabarkan Hilang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KENDAL – Ada firasat aneh yang dirasakan tetangga Osima Yukari (30) di Kendal, Jawa Tengah sebelum kebakaran melanda Glodok Plaza Jakarta, Rabu (15/1/2025).

    Osima Yukari merupakan warga Desa Wonosari Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal, Jawa Tengah yang menjadi korban kebakaran dan dilaporkan hingga kini belum ditemukan.

    Osima merupakan seorang pramugari yang saat peristiwa kebakaran terjadi di Glodok Plaza sedang menghadiri acara pesta ulang tahun temannya. Salah satu tetangga Osima yang enggan disebutkan namanya mengatakan dirinya memiliki firasat tak biasa pada Selasa (14/1/2025) malam, atau sehari sebelum peristiwa kebakaran.

    Malam itu, ia mendengar bunyi burung saling bersahutan di sekitar pemukimannya. “Pas sehari sebelum kebakaran, saya dengar suara banyak burung terbang pada malam hari saling bersahutan bunyinya. Mungkin ini seperti firasatnya orang Jawa zaman dahulu, mesti ada sesuatu,” katanya ditemui di Wonosari, Kendal, Jawa Tengah.

    Ia mengatakan, suara burung-burung itu membuat istrinya ikut ketakutan. Bahkan, ia tak diperbolehkan keluar rumah meskipun sekadar untuk nongkrong bersama warga yang lain.

    “Saya sampai tidak dibolehkan keluar, suasananya mencekam bagi saya. Dan tahu-tahu pas Kamis dapat kabar Osima jadi korban kebakaran,” tuturnya.

    Ia mengatakan, keluarga Osima juga sudah menuju ke Jakarta setelah ada kabar musibah tersebut. Tak lupa, dirinya mendoakan agar keluarga korban diberi ketabahan atas musibah yang menimpa Osima.

    “Semoga keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan menghadapi cobaan ini,” ujarnya. 

    Tetangga lain, Slamet mengaku telah mendengar kabar musibah yang menimpa Osima. Ia turut merasakan duka mendalam atas kejadian tersebut. “Tentu kami juga ikut berduka cita, kemarin Pak Soni orang tua Osima sudah ke Jakarta setelah mendengar kabar itu,” kata Slamet.

    Ia bercerita, Osima Yukari merupakan sosok yang ramah dan hangat di kalangan masyarakat.  Meskipun jarang pulang ke rumah, namun tetangga mengenal betul sosok Osima.

    “Dia itu sosok yang ramah, meskipun jarang pulang tetapi dia itu baik orangnya,” terangnya. Ia menambahkan, Osima memang jarang pulang lantaran sibuk dengan pekerjaannya sebagai pramugari di Jakarta.

    Bahkan, Osima sudah langsung bekerja setelah lulus SMA. “Dia kan kerja jadi Pramugari di Jakarta, ya memang jarang pulang dianya,” sambungnya. (ags).

     

     

     

     

     

  • Video Anak Majikan Rumah Mewah Bogor Ternyata Kerap Aniaya Pekerja sebelum Bunuh Satpam – Halaman all

    Video Anak Majikan Rumah Mewah Bogor Ternyata Kerap Aniaya Pekerja sebelum Bunuh Satpam – Halaman all

    Sopir di rumah Lawang Gintung Bobor menjadi saksi saat anak majikan, Abraham Michael membunuh satpam, Septian pada Jumat (17/1/2025).

    Tayang: Minggu, 19 Januari 2025 14:16 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Sikap Abraham Michael yang menghabisi nyawa satpamnya, Septian mulai terungkap.

    Mantan sopir Abraham Michael, Arif mengaku sering kali mendapat tindak kekerasan selama bekerja.

    Jika salah jalan saat sedang mengemudi bersama Abraham, ia langsung dipukul.

    Tak hanya Arif, istri Septian juga mengungkap hal yang sama.

    Penderitaan yang ia rasakan bukan hanya dalam bentuk fisik, tapi juga perihal gaji.

    Dewi bercerita selama bekerja sebagai satpam di rumah mewah Lawang Gintung, suaminya sering telat menerima gaji.

    (*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Evaluasi Alat yang Digunakan, KSAL Tunda Pembongkaran Pagar Laut di Tangerang Banten – Halaman all

    Evaluasi Alat yang Digunakan, KSAL Tunda Pembongkaran Pagar Laut di Tangerang Banten – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pembongkaran pagar laut yang dilakukan TNI Angkatan Laut (TNI AL) di kawasan pesisir Tangerang, Banten, ditunda. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Muhammad Ali mengatakan, alasan penundaan tersebut dikarenakan pihaknya bersama sejumlah pihak terkait kemaritiman akan lebih dulu melakukan evaluasi penggunaan alat yang digunakan dalam pembongkaran pagar laut tersebut.

    “Akan dilakukan (pembongkaran), namun dievaluasi dulu kira-kira alat apa yang sebaiknya digunakan, yang lebih praktis, mengingat perairannya cukup dangkal,” kata Muhammad Ali, Minggu(19/1/2025).

    Ali belum menyampaikan lebih lanjut kapan pembongkaran pagar di laut ini akan dilanjutkan.  “Kita tunggu hasil rapat dengan semua stakeholder kemaritiman,” ungkapnya.

    Berdasarkan pantauan Tribunnews.com belum ada aktivitas pembongkaran pagar di laut di kawasan Pantai Tanjung Pasir, Tangerang, Banten. Adapun kondisi cuaca di lokasi, sekira pukul 13.07 WIB, tergolong cukup cerah, namun angin yang berhembus begitu kencang. Hal tersebut membuat ombak di Pantai Tanjung Pasir tinggi.

    Sebelumnya, dipimpin langsung oleh Komandan Pangkalan Utama AL (Danlantamal) III Jakarta Brigadir Jenderal (Mar) Harry Indarto, TNI AL mengerahkan sebanyak 600 prajurit untuk melakukan pembongkaran pagar misterius di laut Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (18/1/2025).

    “Pagi ini kami bersinergi bersama warga sekitar akan melaksanakan pembongkaran pagar laut yang selama ini mungkin sudah viral,” kata Harry di Tanjung Pasir, Tangerang Banten.

    “Khususnya untuk hari ini, kurang lebih kami mengerahkan sekitar 600 lebih. Nanti mungkin bisa bertambah, karena menunggu masyarakat maupun nelayan yang baru kembali untuk mencari ikan,” imbuhnya.

    Harry menerangkan pembongkaran pagar laut ini adalah tindak lanjut dari perintah Presiden Prabowo Subianto. “Kami hadir di sini atas perintah dari Presiden RI melalui Kepala Staf TNI AL untuk membuka akses terutamanya, bagi para nelayan yang akan melaut,” ujarnya.

    Prabowo sebelumnya memang sempat ikut menyoroti masalah pagar laut yang membentang sepanjang 30,16 kilometer di wilayah pesisir Kabupaten Tangerang, Banten itu.

    Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan ada dua perintah yang disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo terkait penyelesaian masalah pagar laut di Tangerang yang saat ini masih menjadi misteri.  

    “Beliau [Prabowo] sudah setuju [tindakan terkait] pagar laut. Pertama, itu disegel. Kemudian yang kedua beliau perintahkan untuk dicabutkan, gitu. Segera usut, begitu,” ujar Muzani saat ditemui di kompleks DPR/MPR, Rabu (15/1/2025) lalu.

    Dari pantauan di lapangan, personel TNI AL dan nelayan bergerak menggunakan sejumlah kapal menuju ke lokasi pagar di tengah laut, baik kapal milik nelayan maupun kapal milik TNI AL.
    Warga dari berbagai usia dan jenis kelamin turut serta dalam kegiatan pembongkaran itu. Mereka tampak bersemangat membongkar pagar laut tak bertuan itu.

    Pembongkaran pagar dilakukan dengan cara menggunakan tali tambang yang terikat di kapal.  Kemudian, tali tambang diikat pada bambu yang tertanam di laut. Setelahnya, kapal melaju untuk menarik bambu itu hingga jebol. Setelah itu pagar bambu yang telah jebol dinaikkan ke atas kapal.

    “Tarik, tarik, tarik,” teriak warga saat kapal berusaha menarik pagar bambu itu.

    Berbagai teriakan penyemangat juga terus diteriakkan warga selama proses pembongkaran pagar laut tersebut. “Mau kaya jual laut,” teriak warga.

    TNI AL menargetkan bisa membongkar pagar laut di Tangerang ini sepanjang 2 km per hari. “Sepertinya tidak mungkin kalau 30 km itu akan kita laksanakan dalam satu hari, kita akan atur mekanismenya, minimal target saya hari ini 2 km,” kata Harry Indarto.