Category: Tribunnews.com Metropolitan

  • Anak ASN Kemhan Bawa Mobil Dinas Tabrak Pejalan Kaki, Ini Sanksi yang Diterima Ayahnya – Halaman all

    Anak ASN Kemhan Bawa Mobil Dinas Tabrak Pejalan Kaki, Ini Sanksi yang Diterima Ayahnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kementerian Pertahanan (Kemenhan) telah memberikan sanksi kepada ayah MSK (24), ASN Kemenhan yang anaknya menabrak empat orang di Jalan Palmerah Barat pada Senin (21/1/2025).

    Mobil yang dikendarai pelaku adalah mobil dinas Kemenhan. Kemenhan memberikan sanksi kepada ayah MSK dilarang menggunakan pelat dinas Kemenhan lagi.  

    Hal itu merupakan bentuk sanksi administratif yang dijatuhkan kepada ayah MSK karena mobil dinasnya terlibat kecelakaan.  

    “PNS yang bersangkutan tidak akan mendapatkan pelat dinas pinjaman yang baru dan tidak akan disetujui bila mengajukan pelat dinas pinjaman kembali,” kata Karo Infohan Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Frega Wenas saat dihubungi, Jumat (24/1/2025).

    Frega mengatakan, keputusan itu diambil setelah ayah MSK diperiksa oleh Biro Umum Kementerian Pertahanan.  

    Dari hasil pemeriksaan ditemukan fakta bahwa mobil berpelat dinas Kemenhan itu dipinjam putra MSK tanpa izin dari orangtuanya.

    “PNS yang bersangkutan juga sudah diperiksa Biro Umum dan mendapatkan sanksi administrasi serta pencabutan hak peminjaman nomor dinas Kemenhan,” tambah Frega.

    Ugal-ugalan

    Pengemudi mobil berpelat dinas Kementerian Pertahanan (Kemhan) menabrak sejumlah kendaraan di Palmerah, Jakarta Barat (Jakbar), Senin (20/1/2025) dini hari. 

    Aksi ugal-ugalan mobil pelat Kemhan 6504-00 itu viral di media sosial.

    Pengendara mobil sempat dikejar warga sebelum akhirnya berhenti karena menabrak taksi online yang ada di pinggir jalan.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Metro Jakarta Barat AKP Joko Siswanto membenarkan adanya peristiwa tabrakan tersebut. 

    Menurutnya kejadian berawal ketika kendaraan dinas yang dikemudikan MSK (23) melaju dari arah Utara ke Selatan.

    Sekitar pukul 01.30 WIB, mobil yang dikendarai MSK kemudian menabrak seseorang bernama Teguh Ramadhan (25) yang sedang menurunkan barang di sisi jalan.

    “Sesampainya di dekat Pasar Bintang Mas, (mobil MSK) menabrak orang saudara Teguh Ramadhan yang sedang berdiri di pinggir jalan selesai menurunkan barang,” katanya kepada wartawan, Senin (20/1/2025).

    Kemudian MSK kabur dan berbelok ke Jalan Palmerah Barat Raya.

    Dia kembali menabrak sepeda motor di depannya yang sedang dikendarai TN (22).

    Pelaku terus melajukan kendaraan lalu menabrak kendaraan minibus Daihatsu dari arah berlawanan.

    Joko menyebut akibat peristiwa tersebut pelaku mengalami luka memar di wajahnya, korban TR mengalami luka robek di perut, dan korban TN luka di tumit.

    Kemudian pengemudi mobil Daihatsu S (28) mengalami luka patah di kaki kanan, penumpang Daihatsu MES (25) mengalami patah hidung.

    Sejumlah saksi diperiksa dan kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah diamankan.

    “Polisi melakukan pengecekan dan olah TKP,” imbuhnya.

    Karo Infohan Kemenhan, Brigjen TNI Frega Wenas menuturkan keempat korban luka sudah dirawat di RS Pelni dan RS Bhakti Mulia Petamburan.

    Frega menyampaikan pendampingan terhadap terus dilakukan terhadap korban.

    “Kemhan melaksanakan pendampingan kepada para korban, sebagai bentuk rasa kepedulian,” katanya dalam keterangan, Senin (20/1/2025). (Kompas.com/Tribunnews)

     

  • Tersangka Kasus Pembunuhan Satpam di Bogor Ditahan, Polisi Pastikan Tak Ada Keistimewaan – Halaman all

    Tersangka Kasus Pembunuhan Satpam di Bogor Ditahan, Polisi Pastikan Tak Ada Keistimewaan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Abraham Michael, tersangka pembunuhan satpam bernama Septian (37) di Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, kini ditahan di Mako Polresta Bogor Kota.

    Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Eko Prasetyo, memastikan tak ada keistimewaan yang diberikan kepada Abraham meskipun dirinya adalah anak dari seorang pengacara.

    “Tidak ada keistimewaan semuanya sesuai aturan yang ada,” kata Eko, Kamis (23/1/2025), dilansir Tribunnews Bogor.

    Menurutnya, proses hukum bakal terus dilakukan sesuai prosedur yang berlaku.

    “Kita tidak pandang bulu. Kita tindak tegas dan kita proses sesuai hukum yang berlaku,” terangnya.

    Selama tersangka ditahan di Mako Polresta Bogor Kota, sambung Eko, ia akan diperlakukan sama seperti tahanan lain.

    “Dan perlakuan sama dengan terpidana yang lainnya,” tegasnya.

    Sudah Rencanakan Pembunuhan

    Diberitakan sebelumnya, Abraham ternyata sudah merencanakan pembunuhan terhadap Septian enam jam sebelum peristiwa itu terjadi.

    Ia bahkan telah membeli pisau yang digunakan untuk membunuh.

    “Kita dapatkan struk pembelian pisau. Ini pada pukul 20.05. Tersangka ini membeli barang barang melakukan tindakan tersebut (pembunuhan),” kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, AKP Aji Riznaldi Nugroho, kepada wartawan, Senin (20/1/2025).

    Septian sendiri dibunuh pada sekitar pukul 02.30 WIB. Saat itu, korban sedang tertidur dan langsung ditikam oleh Abraham.

    Tersangka kesal lantaran diadukan oleh korban kepada ibunya karena sering pulang larut malam.

    “Tidak ada perlawanan. Karena baru dibangunkan tidurnya dan dia (korban) kaget,” ujarnya.

    Septian mendapatkan 22 luka tusukan. Dari semua luka itu, ada satu luka yang membuatnya kehilangan nyawa.

    Luka tersebut di leher bagian kiri korban. Abraham menggorok leher itu hingga urat terputus.

    “Dari hasil ini, penyebab kematian berdasarkan gorokan terakhir yang dilakukan tersangka di bagian leher,” ucapnya.

    Barang Bukti

    Sejumlah barang bukti dalam kasus ini berhasil diamankan. Di antaranya ialah pisau yang dipakai tersangka Abraham Michael untuk menghabisi nyawa Septian.

    Kemudian, ada beberapa barang lain, yakni satu buah palu hingga sepasang sepatu hitam milik tersangka.

    “Untuk barang buktinya pisau, struk pembelian untuk melakukan pembunuhan, satu buah palu, satu buah sepasang sepatu hitam tersangka yang berlumuran darah,” kata Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Eko Prasetyo, kepada wartawan, Senin.

    Lebih lanjut, AKP Aji Riznaldi Nugroho berujar, palu itu digunakan oleh Abraham untuk memecahkan kaca jendela.

    “Tidak digunakan untuk membunuh. Tapi, digunakan untuk memecah kaca jendela,” ucap Aji.

    Ia menyebut, Abraham memecahkan kaca jendela karena kesal dengan ibunya, Farida Felix.

    “Karena yang bersangkutan (Abraham) kesal kepada ibunya,” terangnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul: Pembunuh Satpam di Lawang Gintung Bogor Ditahan, Kapolresta: Tidak Ada Keistimewaan.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

  • Emak-emak Naik Motor Masuk Tol Jagorawi, Hilang Kendali Jatuh, Yang Dibonceng Tewas Terlindas Truk – Halaman all

    Emak-emak Naik Motor Masuk Tol Jagorawi, Hilang Kendali Jatuh, Yang Dibonceng Tewas Terlindas Truk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang pengendara motor wanita, IYR (36), dengan penumpang, JSR (58), “nyasar” dan terlibat kecelakaan di Tol Jagorawi kawasan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat.

    Di jalan tol tersebut, sepeda motor itu hilang kendali hingga terjatuh dan terlindas truk yang melintas.

    Akibatnya, penumpang berinsial JSR (58) terlindas dan tewas.

    Korban diketahui berasal dari Ancol, Jakarta Utara.

    Kanit Gakkum Satlantas Polresta Bogor Kota AKP Santi Marintan mengatakan, kejadian ini terjadi pada Rabu (22/1/2025) kemarin.

    AKP Santi Marintan menjelaskan kronologi kejadian tersebut.

    Kejadian ini bermula saat sepeda motor Honda Vario dengan nomor polisi B 6941 TKI datang dari arah Parung Banteng menuju arah Jakarta melalui Jalan Tol Bogor Selatan.

    Sepeda motor tersebut dikendarai seoarang perempuan berinsial IYR (36).

    Mereka malah masuk ke dalam jalan tol.

    Dia melanjutkan, sepeda motor ini pun tidak hati-hati dan bergerak di lajur 3.

    Pengendara itu diduga mengantuk dan hilang kendali lalu oleng.

    “Diduga pengemudi motor mengantuk sehingga bergerak ke lajur tiga, kemudian oleng dan terjatuh. Penumpangnya tewas di tempat, sedangkan pengemudinya mengalami luka-luka,” kata AKP Santi dalam keterangannya, Kamis (23/1/2025).

    JSR pun langsung tewas di lokasi.

    Sedangkan yang mengendarai sepeda motor yakni IYR mengalami luka berat dan langsung dilarikan ke RSUD Ciawi.

    “Pengendara mengalami luka-luka dan mendapat perawatan di RSUD Ciawi,” tandasnya.

    Ia menambahkan, pengendara mobil yang terlibat langsung melarikan diri setelah insiden tersebut.

    “Pengendara mobil itu langsung kabur. Identitasnya juga belum diketahui,” jelasnya.

    Saat ini, kasus kecelakaan tersebut telah ditangani oleh Unit Laka Lantas Polresta Bogor Kota. (TribunnewsBogor.com/Kompas.com) 

     

  • Alasan Firman Soebagyo Copot PIN DPR Saat Rapat Bahas Pagar Laut: ‘Saya Kecewa dengan Menteri KKP’ – Halaman all

    Alasan Firman Soebagyo Copot PIN DPR Saat Rapat Bahas Pagar Laut: ‘Saya Kecewa dengan Menteri KKP’ – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi IV DPR Fraksi Partai Golkar Firman Soebagyo, mencopot pin DPR miliknya, saat rapat dengan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Wahyu Sakti Trenggono.

    Firman mengaku kecewa dengan sang menteri karena tidak tegas dengan masalah pagar laut di perairan Tangerang, Banten.

    “Terus terang saja, saya tidak puas terhadap penjelasan Menteri Yang kesan saya itu adalah selalu berdalih. Kenapa tidak tak-tak gitu menjawab, toh ini sudah perintah presiden,” kata Firman usai rapat, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/1/2025).

    Firman menilai seharusnya KKP menjadi leading sector untuk membongkar pagar laut misterius tersebut.

    Namun, Trenggono sempat silang pendapat mengenai pembongkaran pagar laut yang dilakukan TNI AL.

    “Kita punya Undang-Undang Kelautan, saya ketika itu Panjanya, Ketua Panjanya. Ada Undang-Undang Kelautan, Pulau-Pulau Kecil, ada tata ruang Ada Unclosed 1982, itu semua sudah cukup menjadikan dasar,” ujarnya.

    Firman melihat adanya pembiaran yang dilakukan KKP terhadap masalah pagar laut ini sehingga dirinya merasa kecewa dengan Menteri KKP.

    “Nah ini yang saya kecewa sehingga tadi, kalau sampai dalam rapat ini Tidak ada solusi yang bisa menjawab apa yang diharapkan masyarakat. Oleh karena itu tadi saya menyampaikan, saya malu jadi wakil rakyat untuk menjadikan persoalan ini,” pungkasnya.

    Adapun pada rapat hari ini, Wahyu Sakti Trenggono mengatakan, saat ini pihaknya kerap mendapatkan pertanyaan soal siapa sosok pemilik dari pagar bambu sepanjang lebih dari 30 kilometer di perairan laut Tangerang, Banten.

    Kata Trenggono, saat ini pihaknya masih terus berkoordinasi dengan berbagi stakeholder atau pihak terkait untuk mengungkap hal tersebut.

    “Pertanyaan tadi hampir sama, soal bagaimana dengan siapa sebetulnya yang memasang? Jadi, sampai hari ini masih dalam proses penyidikan,” kata Trenggono saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI,di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (23/1/2025).

    Meski begitu kata dia, bukan tidak mungkin kalau pihaknya sudah memiliki petunjuk terhadap sosok di balik munculnya pagar bambu itu.

    Hanya saja, Trenggono menyatakan, dalam mengungkap sosok tersebut perlu adanya pemanggilan untuk dapat memastikan keterangan.

    “Ya, memang tuntutan dari masyarakat pengennya hari ini diusut, disegel, besok juga langsung ketahuan, tapi tidak mudah juga, karena kami mendapat beberapa petunjuk, tentu,” kata dia.

    “Tapi tentu kan juga harus dipanggil, ditanya, apakah yang bersangkutan betul melakukan itu dan seterusnya,” sambung Trenggono.

    Trenggono menyatakan, permintaan keterangan itu menjadi bagian penting kata dia, mengingat KKP memiliki keterbatasan dalam pengawasan ruang laut.

    “Karena memang terus terang kami tidak punya alat pengawasan yang disampaikan itu kami sebenarnya sudah mengajukan sebenarnya untuk kemudian kita bisa memiliki digital surveilans begitu. Tapi sampai hari ini kita belum punya,” katanya.

    Dengan begitu, Trenggono sejauh ini menegaskan belum dapat membocorkan soal siapa pemilik pagar misterius tersebut.

    Meski demikian, sebelumnya, Trenggono menegaskan kalau proses investigasi pagar laut tetap berlanjut.

  • Video Anggota DPR Heran Menteri KKP Tak Tahu ‘Dalang’ Pagar Laut: Orang Jujur Susah di Negara Ini – Halaman all

    Video Anggota DPR Heran Menteri KKP Tak Tahu ‘Dalang’ Pagar Laut: Orang Jujur Susah di Negara Ini – Halaman all

    Komisi IV DPR RI menggelar rapat bersama Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono pada Kamis (23/1/2025).

    Tayang: Kamis, 23 Januari 2025 20:49 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Anggota DPR dari Fraksi PKS, Saadiah Uluputy, mengaku heran Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono belum mengetahui dalang di balik pemasangan pagar laut di Tangerang, Banten.

    Hal itu disampaikan Saadiah saat Komisi IV DPR RI menggelar rapat bersama Menteri KKP pada Kamis (23/1/2025).

    “Aneh pak. Jujur terus terang memang menemukan orang jujur di negara ini susah dan kalau hari ini pun KKP menyampaikan belum menemukan siapa dalangnya, terus terang kami sebagai wakil rakyat heran juga pak,” ujar Saadiah dengan nada tinggi.

    Ia mendesak KKP untuk menjawab secara jujur apa masalah dalam mengungkap pagar laut ini.

    (*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono Ungkap Tidak Mudah Bongkar Proyek yang Dibangun di Ruang Laut – Halaman all

    Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono Ungkap Tidak Mudah Bongkar Proyek yang Dibangun di Ruang Laut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono mengungkap, soal tidak mudahnya membongkar proyek-proyek yang terbangun di ruang laut.

    Pernyataan itu disampaikan Trenggono saat dirinya menghadiri rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, Kamis (23/1/2025) membahas persoalan pagar bambu di perairan Tangerang, Banten.

    Mulanya, Trenggono menyinggung kalau pihaknya dalam hal ini KKP bukan kali ini saja menindak proyek yang berkaitan dengan ruang laut melainkan kata dia, ada 196 proyek.

    “Karena memang kita sudah melakukan ratusan kali penyegelan itu tidak hanya di sini, tapi di seluruh Indonesia kita sudah melakukan penyegelan kalau enggak salah ada 196 kasus yang kita lakukan cuma tidak terberitakan seperti ini,” kata Trenggono dalam rapat di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

    Setelahnya, Trenggono merespons soal banyaknya singgungan yang dilayangkan kepada KKP terhadap peristiwa di perairan Tangerang ini.

    Menurut dia, sejatinya tidak mudah dalam KKP memberikan penindakan terhadap proyek yang ada di laut.

    Pasalnya, kata Trenggono untuk melakukan penindakan tersebut, KKP memerlukan dana atau budget.

    “Kita tidak bisa tiba-tiba melakukan membongkar misalnya begitu gitu, jujur saja ketika melakukan membongkar kan memang ada budgetnya juga,” kata dia.

    Sementara, apabila setiap temuan tersebut langsung ditindak oleh KKP maka dimungkinkan akan timbul pertanyaan perihal dana kepada pihaknya.

    “Kalau kita dipertanyakan oleh bapak ibu di sini itu budgetnya dari mana nanti jadi temuan BPK itu siapa yang bertanggung jawab kan pusing,” beber dia.

    Atas hal itu, Trenggono menegaskan, sejatinya penindakan seperti pembongkaran terhadap proyek di laut harus didasarkan dengan adanya keputusan alias tidak sembarang.

    Kata dia, biasanya perihal pembongkaran bukan pada kewenangan KKP dan akan dibebankan kepada pemilik proyek sebagai bentuk denda.

    “Karena nanti keputusan itu begitu ditemukan siapa yang mau masang dan kemudian ketahuan, (akan) didenda, selain denda juga dia harus membongkar yang bersangkutan yang harus membongkar bukan kita yang membongkar itu salah satunya,” katanya.

     

     

     

  • Penuturan Saksi Mata Lihat Aksi Prajurit TNI Tangkap dan Amankan Copet dari Amukan Massa di Ciracas – Halaman all

    Penuturan Saksi Mata Lihat Aksi Prajurit TNI Tangkap dan Amankan Copet dari Amukan Massa di Ciracas – Halaman all

    Tiga prajurit TNI dari Satuan Denma Brigif 17/SBB menangkap dan mengamankan dua copet dari amukan massa.

    Tayang: Kamis, 23 Januari 2025 20:21 WIB

    HandOut/IST

    Tiga prajurit TNI dari Satuan Denma Brigif 17/SBB menangkap dan mengamankan dua pelaku pencopetan dari amukan massa di Kecamatan Ciracas, Jalan Raya Bogor, Kamis (23/1/2025), 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tiga prajurit TNI dari Satuan Denma Brigif 17/SBB menangkap dan mengamankan dua copet dari amukan massa.

    Peristiwa ini terjadi di lampu merah Keong, Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (23/1/2025), ini mencuri perhatian karena berhasil meredakan situasi tanpa adanya kekerasan lebih lanjut.

    Agung seorang saksi mata menyatakan kekagumannya atas kecepatan dan ketenangan para prajurit dalam menangani situasi.

    “Kalau mereka segera turun tangan menangkap pencopet dan mengamankan dari amukan massa,” ujar Agung warga Ciracas.

    Hal yang sama juga diungkap Budiyati.

    “Saya sangat mengapresiasi para prajurit ini. Disaat yang tepat, mereka mampu bertindak dengan baik serta yang paling penting, mereka tidak hanya melindungi pelaku dari amukan massa, tetapi juga menjaga warga agar tidak terlibat tindakan yang merugikan. Ini sangat membantu mencegah situasi semakin kacau,” katanya.

    anjut Budiyati berharap kejadian seperti ini menjadi pelajaran penting bagi masyarakat untuk tidak main hakim sendiri, dan mempercayakan proses hukum kepada pihak yang berwenang.

    “Tindakan prajurit TNI ini berhasil meredam emosi massa, dan juga menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk menjunjung tinggi hukum dan ketertiban agar tidak main hakim sendiri,” ujarnya.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Video Emosi Said Didu Meledak saat Cabut Pagar Laut Tangerang: Merampok Negara, Menyiksa Rakyat – Halaman all

    Video Emosi Said Didu Meledak saat Cabut Pagar Laut Tangerang: Merampok Negara, Menyiksa Rakyat – Halaman all

    Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu turut serta dalam pembongkaran pagar laut misterius di perairan Tangerang, Rabu (22/1/2025).

    Tayang: Kamis, 23 Januari 2025 19:53 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Momen emosional terjadi saat mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu turut serta dalam pembongkaran pagar laut misterius di perairan Tangerang, Rabu (22/1/2025).

    Said Didu yang ikut mencabut pagar bambu itu kemudian mengunggah videonya di media sosial X.

    Ia berteriak mengecam pihak yang memasang pagar tersebut dan menyebutnya sebagai perampok negara.

    “Para oligarki kalian biadab. Kalian zalim. Merampok negara, menyiksa rakyat,” teriak Said Didu.

    Said Didu bersama warga selanjutnya menyanyikan lagu Indonesia Raya, sebagai bukti kecintaan mereka Tanah Air.

     

    (*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

     

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Motif Pria di Gambir Bunuh Adik Ipar, Pelaku Kesal Korban Telantarkan Istri dan Pakai Narkoba – Halaman all

    Motif Pria di Gambir Bunuh Adik Ipar, Pelaku Kesal Korban Telantarkan Istri dan Pakai Narkoba – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pria berinisial RKY (42) ditemukan tewas di tanggul Duri Pulo, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025) sekitar pukul 20.15 WIB.

    Setelah dilakukan penyelidikan, terungkap RKY dibunuh kakak iparnya menggunakan senjata tajam.

    Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Ressa Marasabessy, mengatakan motif pembunuhan yakni pelaku kesal korban sering menggunakan narkoba.

    “Motif karena sakit hati dan kesal, pelaku sering menegur korban yang sering menggunakan narkoba,” ungkapnya, Kamis (23/1/2025).

    Selain itu, korban juga menelantarkan istri yang juga adik pelaku.

    “(Korban) tidak bertanggung jawab terhadap keluarganya, adik dari pelaku atau istri korban,” lanjutnya.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan pelaku dan korban sempat terlibat perkelahian yang disaksikan warga berinisial LS.

    “Berdasarkan keterangan saksi yang ada di TKP, sekitar 19.30 WIB, saat saksi dari rumah ingin bertemu dengan korban untuk mengantar makanan, saksi melihat korban sedang berkelahi dengan kakak ipar korban yang bernama saudara U, atau yang diduga sebagai pelaku,” tuturnya, dikutip dari TribunJakarta.com.

    Setelah melakukan penikaman, korban menyembunyikan senjata tajam ke dalam bajunya dan langsung melarikan diri.

    “Saat kejadian tersebut, saksi melihat ada benda tajam yang digunakan oleh pelaku untuk melukai korban. Itu disimpan di dalam baju bagian perut pelaku,” imbuhnya.

    LS juga mendengar korban menyebut nama pelaku penikaman.

    “Kemudian setelah itu saksi menelpon anak korban dan istri korban untuk meminta bantuan,” terangnya.

    Kombes Ade Ary menyatakan pihak keluarga korban menolak proses autopsi.

    “Di awal belum dilakukan autopsi. Belum dilakukan autopsi karena keluarga menolak,” tukasnya.

    Penyidk akan melakukan ekshumasi atau penggalian makam untuk mendalami kasus ini.

    “Untuk kepentingan penyidikan maka dalam waktu dekat penyidik akan melakukan ekshumasi atau penggalian kubur untuk dilakukan pemeriksaan bagian dalam terhadap jenazah,” sambungnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Keluarga Pria Tewas Dibunuh Kakak Ipar di Gambir Tolak Otopsi, Polisi Bakal Ekshumasi Makam Korban

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Annas Furqon)

  •  Update Kebakaran Glodok: Petugas Kembali Evakuasi Satu Kantong Jenazah Hari Ini – Halaman all

     Update Kebakaran Glodok: Petugas Kembali Evakuasi Satu Kantong Jenazah Hari Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Petugas tim gabungan kembali mengevakuasi satu kantong jenazah pada Kamis (23/1/2025).

    Kasie Ops Gulkarmat Jakarta Barat Syarifuddin mengatakan kantong jenazah dievakuasi pukul 16.30 WIB.

    “Satu kantong jenazah, total ada 12 kantong (sudah dikirim),” ucapnya kepada wartawan.

    Kantong jenazah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk proses identifikasi.

    Sebelumnya Tim SAR gabungan kembali membawa dua kantong jenazah dalam kasus kebakaran Plaza Glodok, Jakarta Barat hingga Rabu (22/1/2025).

    Dua kantong jenazah itu dibawa setelah tim melakukan pembersihan di lokasi yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB di lantai 7,8 dan 9 gedung.

    “Pada Pukul 16.39 WIB penemuan dua kantong jenazah di lantai 8 dan langsung di bawa ke RS polri Kramat Jati bersama tim DVI Polri,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan dalam keterangannya, Rabu.

    Yohan mengatakan dengan ditemukannya dua kantong jenazah ini, maka total yang sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk diidentifikasi menjadi 11 kantong jenazah.

    “Untuk jumlah yang sudah di evakuasi bertambah 2 menjadi 11 kantong jenazah, sedang proses identifikasi di RS Polri Kramat Jati,” tuturnya.

    Untuk informasi, kebakaran yang cukup besar terjadin di Gedung Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta pada Rabu (15/1/2025) malam.

    “Objek diskotek lantai 7 Glodok Plaza,” ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta Satriadi Gunawan dalam keterangannya, Rabu (15/1/2025). (Tribunnews.com/Reynas Abdila)