Category: Tribunnews.com Metropolitan

  • Kasus Penyekapan di Bekasi, Orang Tua Korban Dimintai Uang Tebusan Rp 7 Juta – Halaman all

    Kasus Penyekapan di Bekasi, Orang Tua Korban Dimintai Uang Tebusan Rp 7 Juta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Kasus penyekapan terjadi di Kota Bekasi, Jawa Barat.

    Seorang pemuda berinisial MOS (21) diduga disekap orang tak dikenal (OTK).

    Pelaku meminta uang tebusan sebesar Rp 7 juta kepada MM, orang tua korban.

    Dikutip dari Warta Kota, penyekapan itu terjadi pada Kamis (23/1/2025) pukul 20.30 WIB. 

    “Terjadi perampasan kemerdekaan orang lain, dilaporkan ke polisi pada Jumat 24 Januari 2025 pukul 15.47 WIB,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Sabtu (25/1/2025). 

    Semula, korban pamit ke orang tuanya untuk pergi menggunakan sepeda motor. 

    Namun hingga malam hari, korban tidak kunjung pulang ke rumah. 

    “Korban juga tidak menjawab panggilan telepon maupun chat dari saksi,” kata Ade Ary.

    Keesokan harinya, ayah korban mendapat kabar bahwa korban disekap. 

    “Pelaku yang tidak diketahui identitasnya telah menguasai handphone milik korban serta sepeda motor,” ucap Ade Ary.

    Pelaku meminta saksi MM untuk menebus anaknya dengan memberikan uang Rp 7 juta. 

    “Pelaku mengaku telah menyekap korban dan meminta uang tebusan senilai Rp 7 juta apabila korban ingin dibebaskan,” kata Ade Ary.

    Pelaku juga mengancam akan melakukan kekerasan apabila uang tersebut tidak dikirimkan.

    Kejadian tersebut telah dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota. (m31)

    Sumber: Warta Kota

  • Granat yang Ditemukan Warga di Bekasi Asli, Langsung Diledakkan Jibom – Halaman all

    Granat yang Ditemukan Warga di Bekasi Asli, Langsung Diledakkan Jibom – Halaman all

    TRIBUNNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi memastikan granat yang ditemukan warga yang sedang mencari burung di kawasan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat adalah asli.

    Hal ini setelah tim penjinak bom (jibom) dari Pasukan Gegana Mabes Polri datang ke lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan. 

    “Sampai di lokasi TKP kemudian melakukan giat EOD (explosive Ordnance Disposal) terhadap diduga granat yang disimpulkan merupakan granat aktif,” kata Kapolsek Jatisampurna, Iptu Didik Tri Maryanto saat dihubungi, Sabtu (25/1/2025).

    Saat itu, kata Didik, tim Gegana melakukan penyisirian di lokasi serta mengevakuasi warga sekitar agar menjauh dari lokasi penemuan granat tersebut.

    Setelahnya, granat tersebut langsung dimusnahkan dengan cara diledakkan oleh tim jibom tersebut.

    “Netralisir atau penonaktifan granat dengan melakukan peledakan kepada granat temuan tersebut, dengan alasan resiko apabila dievakuasi,” tuturnya.

    Saat ini, lanjut Didik, pihaknya masih melakukan pendalaman terkait asal-usul granat yang ditemukan di kebon kosong tersebut.

    “Kami masih melakukan penyelidikan,” ucapnya. 

    Sebelumnya, Seorang warga berinisial DP (26) tak menyangka menemukan sebuah benda yang diduga senjata peledak lempat atau granat pada Jumat (24/1/2025).

    Adapun penemuan benda itu di sebuah kebun di Jalan Mendut RT. 004 RW 001 Kelurahan Jatisampurna, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi.

    “Pada Hari Jumat Tanggal 24 Januari 2025 Pukul 15.30 WIB telah terjadi penemuan Granat,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Sabtu (25/1/2025).

    Ade Ary mengatakan awalnya DP mendatangi kebun tersebut untuk mencari burung dengan cara pulut. 

    Lalu, kata Ade Ary, warga tersebut tersandung sebuah benda yang tertanam di dalam tanah saat tengah berjalan di lokasi.

    “Kemudian saksi 1 melihat benda tersebut dan benda tersebut menyerupai senjata peledak lempar atau Granat,” tuturnya.

    Setelahnya, DP mencoba mengangkat benda tersebut untuk memastikan apakah granat tersebut asli atau hanya sebuah mainan.

    “Karena benda tersebut berat atau diduga asli, saksi 1 kemudian mendatangi tempat tinggal Saksi 2 (inisial A) dan memberitahukan perihal penemuan benda yang diduga granat,” ungkapnya. 

    Atas temuan itu, warga pun melaporkannya ke Polsek Jatisampurna Kota Bekasi untuk ditindaklanjuti. 

    “Saat ini dilakukan pendalaman oleh Polsek Jatisampurna,” tutur Ade Ary.

  • Ini Wajah Terduga Perampok yang Modus Pura-pura Ditabrak Mobil di Tanah Kusir Jakarta Selatan – Halaman all

    Ini Wajah Terduga Perampok yang Modus Pura-pura Ditabrak Mobil di Tanah Kusir Jakarta Selatan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelaku perampokan bermodu ditabrak mobil kembali beraksi.

    Kali ini komplotan tersebut beraksi di kawasan Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

    Aksi hingga wajah terduga pelaku ini terekam jelas dalam video di media sosial, yang salah satunya diunggah akun Instagram @jakartaselatan24jam.

    Saat itu, pelaku menyasar pengemudi taksi online yang tengah mengangkut penumpang.

    Awalnya, seorang pelaku yang menggunakan helm putih dan berkaus hitam menggedor-gedor serta menendang mobil sembari mengendarai motor.

    “Perjalanan dari PIM, ketika di Shell Tanah Kusir tiba-tiba dia gedor-gedor pintu suruh minggir. Awalnya abang Grab buka jendela, terus dia suruh minggir,” tulis akun itu, berdasarkan penuturan penumpang.

    “Kita langsung videoin, terus kita suruh ngebut biar kalau kenapa-kenapa diselesaikan di kantor, kebetulan kantor jaraknya dekat dengan lokasi, tapi dia makin parah gedor-gedornya, sampai teriak-teriak ke warga,” sambungnya.

    Ia bahkan meminta sang pengemudi taksi online itu agar menepi ke tepi jalan, tetapi permintaan pelaku tak diindahkan pengemudi hingga tiba di perkantoran tujuan penumpang.

    Sembari menunjukkan bekas luka, pelaku saat berada di sana langsung meminta pertanggungjawaban.

    Namun, sang pengemudi merasa tak menyenggol motor pelaku.

    “Tiba-tiba pas di belokan Kodim Tanah Kusir, ada motor biru mencegat mobil Grab kita, untung udah di depan kantor. Pas kita turun, si orang yang gedor-gedor bilang kalau kita nabrak, sambil nunjukin luka yang bentuknya kaya luka koreng, bukan bekas luka jatoh,” tulisnya.

    “Karena itu luka sangat tidak make sense, dan memang kita juga enggak nabrak apapun, jadi kita enggak bahas pertanggungjawaban. Yang aneh lagi, tiba-tiba ada yang pake kaya topi petugas gitu, enggak tahu dari mana datang, tapi pas dia suruh pergi mereka berdua nurut. Seremnya lagi, mereka tetap nungguin di pom bensin Tanah Kusir, mantau abang Grab-nya, takut abangnya ditandain,” lanjut akun itu.

    Saat dikonfirmasi, Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Agung Wuryanto, mengaku belum menerima informasi perihal peristiwa itu.

    “Belum ada, kalau ini mah kriminalitas, kita tidak ada laporan dan tangani,” ucap Agung, Sabtu (25/1/2025).

    Kepada masyarakat yang mengalami modus serupa, ia meminta untuk lapor ke kepolisian. Laporan itu nantinya bakal ditindaklanjuti.

    “Imbauannya segera lapor ke kantor polisi terdekat sebagai bahan investigasi,” kata eks Wakasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan ini. 

    Aksi premanisme di Pondok Gede Bekasi

    Beberapa waktu lalu, terekam tiga tampang preman yang memukuli kaca mobil seorang pengendarai di Jalan Raya Hankam Jatiwarna, Kota Bekasi. 

    Video aksi pengancaman disertai pemukulan itu viral di media sosial. 

    Berdasarkan unggahan di akun media sosial Instagram @info_pondokgede, sekelompok pria berkendara sepeda motor berbonceng tiga mengikuti mobil yang dikendarai korban.

    Sekelompok pria tersebut kemudian melakukan penyerangan, berusaha membuka paksa pintu kemudi sampai memukul kaca samping mobil.

    Pengemudi motor tampak mengenakan sweater warna merah jambu. 

    Ia mengenakan topi sembari menutup dengan tudung sweaternya. 

    Sementara dua orang lainnya yang dibonceng sama-sama menggunakan topi. 

    Satu pria mengenakan jaket coklat tua duduk di tengah sementara seorang lagi yang duduk paling belakang mengenakan jaket warna merah.

    Aksi ketiga pelaku kian brutal, pengemudi mobil terpaksa berhenti saat satu orang dari kawanan pelaku turun dari kendaraannya.

    Kronologi

    FA (25) korban pengemudi mobil saat dikonfirmasi mengatakan, peristiwa penyerangan terjadi pada Minggu (29/12/2024).

    “Awalnya itu saya memang sehabis pergi dengan pasangan saya. Saya melewati itu memang karena memang itu jalan yang bisa saya lewati,” kata FA, Selasa (31/12/2024).

    Dia melaju dengan kecepatan sedang, di depan kendaraannya terdapat kelompok pelaku berkendara sepeda motor berbonceng tiga.

    Menurut FA, kendaraan tersebut berjalan dengan kecepatan pelan sehingga dia berinisiatif mendahului dengan memberi sinyal satu kali klakson.

    FA tak begitu tahu alasan ketiga pelaku marah, mereka justru membuntuti kendaraannya sampai terjadi aksi penyerangan seperti yang ada pada video viral.

    “Langsung ngejar saya, langsung disamping mobil, kaca mobil saya digebrek sama dia,” terang dia.

    Setelah kejadian itu, FA langsung menuju pos Polisi di kolong Tol Jatiwarna. Dia menceritakan kejadian yang menimpanya sambil menunjukkan bukti video detik-detik aksi penyerangan.

    “Saya ceritakan dengan penjaga di situ, saya berikan juga bukti videonya, dari petugas di situ (pos Polisi Jatiwarna) menyarankan untuk ke Polsek Pondok Gede,” terangnya.

    Atas kejadian itu, Kapolsek Pondok Gede Kompol Bambang Sugiharto angkat bicara soal viral anggotanya disebut tak mengindahkan laporan seorang pengendara mobil korban penguntitan tiga pria ‘Bang Jago’.

    Bambang menyebut Sie Propam Polres Metro Bekasi Kota turun tangan memeriksa enam personel Polsek Pondok Gede yang piket di saat itu.

    “Saat sekarang ini pun ya, anggota yang piket pada hari itu sudah dilaksanakan pemeriksaan secara internal, di Propam, Polres Metro Bekasi Kota. Untuk personel yang dilakukan pemeriksaan, kurang lebih sekitar ada enam orang,” kata Bambang kepada wartawan, Jumat (3/1/2025).

    Bambang mengatakan personel yang terbukti melanggar akan ditindak tegas. Pelanggaran yang dimaksud terkait disiplin dan standar operasional prosedur (SOP) penerimaan laporan.

    Namun hingga kini, kasus tersebut belum menemukan titik terang.

    Sumber: Tribun Jakarta

  • Penyelidikan Kebakaran di Glodok Plaza: 15 Saksi Sudah Diperiksa – Halaman all

    Penyelidikan Kebakaran di Glodok Plaza: 15 Saksi Sudah Diperiksa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polisi terus melakukan penyelidikan terkait kebakaran yang terjadi di Glodok Plaza pada Rabu, 15 Januari 2025.

    Hingga saat ini, pihak kepolisian telah memeriksa 15 orang saksi untuk mengungkap penyebab kebakaran tersebut.

    Kombes Pol Wira Satya Triputra, Dirkrimum Polda Metro Jaya, mengungkapkan bahwa saksi-saksi yang diperiksa meliputi pengelola gedung, pegawai, serta warga sekitar lokasi kebakaran di Kecamatan Tamansari tersebut. 

    “Beberapa saksi sudah kami periksa, termasuk dari manajemen dan pegawai, serta warga sekitar,” ujarnya saat ditemui di Glodok Plaza pada Jumat (24/1/2025), dilansir Tribun Jakarta.

    Polisi juga berencana untuk melakukan pengecekan terkait sistem Standar Operasional Prosedur (SOP) keamanan kebakaran di Glodok Plaza.

    Hal ini penting mengingat Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menyatakan bahwa Glodok Plaza tidak memenuhi syarat keamanan kebakaran sejak tahun 2023.

    “Tentu ini semua akan menjadi pendalaman bagi kami.”

    “Kami berharap dengan keterangan saksi yang ada bisa mengungkap sumber api dari mana,” ucapnya.

    Puslabfor Mulai Olah TKP

    Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri mulai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran Glodok Plaza pada Jumat sore kemarin.

    Tim Puslabfor tampak naik menuju lokasi kebakaran di lantai 7-9 Glodok Plaza sekitar pukul 15.11 WIB.

    Proses olah TKP terpantau hanya berlangsung kurang lebih 30 menit.

    Kepala Puslabfor Bareskrim Polri, Brigjen Pol Sudjarwoko, berujar, pihaknya hari ini baru sekadar melakukan pengamatan di lokasi kebakaran.

    Pengamatan dilakukan bersama sejumlah saksi yang melihat awal mula kebakaran.

    “Pada hari ini kita baru bisa melakukan olah TKP awal, karena hari-hari sebelumnya tim masih fokus untuk pencarian korban,” ucapnya saat ditemui di Glodok Plaza, Jumat.

    Pubslabfor pun belum melakukan penyitaan barang bukti lantaran baru melakukan pengamatan awal.

    “Belum ada penyitaan barang bukti. Tadi kami naik ke atas melakukan pengamatan, belum melakukan penyitaan barang bukti,” ujarnya.

    Banyaknya material berat atau puing-puing yang berseraka di sekitar lokasi pun sempat menyulitkan Tim Puslabfor dalam melakukan olah TKP.

    “Tapi itu tak jadi masalah, karena tim dari Puslabfor sudah biasa melakukan olah TKP,” tuturnya.

    Ia berharap olah TKP yang mulai dilakukan Puslabfor ini dapat mengungkap misteri di balik kebakaran besar yang melanda Glodok Plaza.

    “Tentunya dari kegiatan ini ada dua hal yang akan kami lihat. Pertama, sumber api dari mana, apinya dari mana, dan material apa saja sih yang bisa menyebabkan kebakaran cukup hebat,” ungkapnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Polisi Sudah Periksa 15 Orang Saksi Terkait Kebakaran di Glodok Plaza – Halaman all

    Polisi Sudah Periksa 15 Orang Saksi Terkait Kebakaran di Glodok Plaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polisi terus menyelidiki kasus kebakaran yang terjadi di Glodok Plaza, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1/2025) lalu.

    Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra mengatakan, sampai saat ini sudah ada belasan saksi yang dimintai keterangan.

    “Untuk total saksi yang sudah diperiksa ada 15 orang,” ucap Wira Satya Triputra saat ditemui di Glodok Plaza, Jumat (24/1/2025), dilansir Tribun Jakarta.

    Saksi-saksi yang diperiksa meliputi pengelola gedung sampai warga di sekitar lokasi kebakaran yang berada di Kecamatan Tamansari tersebut.

    “Beberapa saksi sudah kami periksa. Ada dari manajemen, termasuk juga dari pegawai, dan termasuk warga sekitar sini,” ujarnya.

    Kepolisian pun akan melakukan pengecekan mengenai sistem SOP keamanan kebakaran di Glodok Plaza.

    Pasalnya, berdasarkan keterangan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta terungkap fakta bahwa Glodok Plaza tak memenuhi syarat keamanan kebakaran sejak 2023 silam.

    “Tentu ini semua akan menjadi pendalaman bagi kami. Kami berharap dengan keterangan saksi yang ada bisa mengungkap sumber api dari mana,” terangnya.

    Puslabfor Mulai Olah TKP

    Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri mulai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran Glodok Plaza pada Jumat sore kemarin.

    Tim Puslabfor tampak naik menuju lokasi kebakaran di lantai 7-9 Glodok Plaza sekitar pukul 15.11 WIB.

    Proses olah TKP terpantau hanya berlangsung kurang lebih 30 menit.

    Kepala Puslabfor Bareskrim Polri, Brigjen Pol Sudjarwoko, berujar, pihaknya hari ini baru sekadar melakukan pengamatan di lokasi kebakaran.

    Pengamatan dilakukan bersama sejumlah saksi yang melihat awal mula kebakaran.

    “Pada hari ini kita baru bisa melakukan olah TKP awal, karena hari-hari sebelumnya tim masih fokus untuk pencarian korban,” ucapnya saat ditemui di Glodok Plaza, Jumat.

    Pubslabfor pun belum melakukan penyitaan barang bukti lantaran baru melakukan pengamatan awal.

    “Belum ada penyitaan barang bukti. Tadi kami naik ke atas melakukan pengamatan, belum melakukan penyitaan barang bukti,” ujarnya.

    Banyaknya material berat atau puing-puing yang berseraka di sekitar lokasi pun sempat menyulitkan Tim Puslabfor dalam melakukan olah TKP.

    “Tapi itu tak jadi masalah, karena tim dari Puslabfor sudah biasa melakukan olah TKP,” tuturnya.

    Ia berharap olah TKP yang mulai dilakukan Puslabfor ini dapat mengungkap misteri di balik kebakaran besar yang melanda Glodok Plaza.

    “Tentunya dari kegiatan ini ada dua hal yang akan kami lihat. Pertama, sumber api dari mana, apinya dari mana, dan material apa saja sih yang bisa menyebabkan kebakaran cukup hebat,” ungkapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul: Selidiki Penyebab Kebakaran Glodok Plaza, Polisi Periksa 15 Saksi.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Dionisius Arya)

  • Viral Ijazah Ditahan di SMKN 3 Depok, Pihak Sekolah Akhirnya Mengembalikan – Halaman all

    Viral Ijazah Ditahan di SMKN 3 Depok, Pihak Sekolah Akhirnya Mengembalikan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kejadian penahanan ijazah yang dialami oleh alumni SMKN 3 Depok, Sukmajaya, baru-baru ini menjadi perbincangan hangat di media sosial.

    Setelah viral, pihak sekolah akhirnya menyerahkan puluhan ijazah yang sebelumnya ditahan.

    Namun, apa yang sebenarnya terjadi di balik penahanan tersebut?

    Puluhan wali murid dan alumni mendatangi sekolah pada Kamis, 24 Januari 2025, untuk mengambil ijazah mereka yang sempat ditahan.

    Salah satu orang tua siswa, yang berinisial L, menjelaskan bahwa ijazah anaknya tidak diberikan karena mereka masih memiliki tunggakan iuran. “Karena aku belum punya uang, ada tunggakan. Kalau nggak salah, 28 juta,” ungkap L.

    Pihak SMKN 3 Depok mengeklaim bahwa penahanan ijazah ini berkaitan dengan sumbangan pembangunan yang belum dilunasi oleh orang tua siswa. “Sebenarnya, nggak ada nominal ke SPP. Cuma waktu pertama masuk SMK ini obrolannya sumbangan,” tambahnya.

    Berapa Besar Biaya yang Dikenakan?

    Sumbangan yang dikenakan kepada wali murid tidaklah sedikit.

    Menurut informasi, jumlah biaya yang dibebankan kepada orang tua siswa mencapai sekitar Rp 84 juta untuk periode dari kelas 10 hingga kelas 12. “Itu sudah termasuk PKL, wisuda, pokoknya seragam, udah semua segitu, cuma bisa dicicil,” jelas salah satu wali murid lainnya.

    Rony, salah satu orang tua siswa yang juga mengalami nasib serupa, mengungkapkan bahwa ia tidak dapat mengambil ijazah anaknya karena belum melunasi sumbangan sekolah sebesar Rp 6 juta. “Pas mau ngambil, ditotalkan Rp 6 juta. Tapi enggak tahu yang lain, saya baru bayar Rp 100 ribu,” keluh Rony.

    Rony menekankan bahwa ia merasa tidak mampu untuk membayar jumlah yang diminta. “Aduh, enggak bisa. Kalau Rp 6 juta, yang 2 juta saja saya nggak bisa,” tambahnya dengan nada putus asa.

    Setelah penahanan ijazah ini viral, pihak sekolah akhirnya menyerahkan ijazah kepada alumni yang menunggu.

    Namun, dengan adanya biaya yang cukup besar ini, banyak orang tua merasa terbebani dan mempertanyakan kebijakan pihak sekolah mengenai sumbangan.

    Ke depan, diharapkan pihak sekolah bisa menciptakan solusi yang lebih baik dan transparan terkait pembiayaan pendidikan, sehingga tidak ada lagi penahanan ijazah yang merugikan para siswa dan orang tua.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kebakaran Rumah di Cakung Jakarta Timur Merenggut Nyawa, Korban Terjebak di Lantai 2 – Halaman all

    Kebakaran Rumah di Cakung Jakarta Timur Merenggut Nyawa, Korban Terjebak di Lantai 2 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Musibah kebakaran terjadi di satu unit rumah yang terletak di Jalan Kandang Sapi, Gang Hamzah, Cakung Timur, Jakarta Timur,  Jumat (24/1/2025) merenggut korban jiwa.

    Zaenal Mustofa (37), yang menderita stroke dan tidak mampu menyelamatkan diri dari kobaran api.

    Korban terjebak di lantai dua rumahnya ketika kebakaran terjadi.

    Kepala Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Muchtar Zakaria mengatakan, kondisi Zaenal yang tidak dapat bergerak menjadi penyebab utama ia tidak bisa menyelamatkan diri.

    “Korban diketahui sakit stroke dan tidak bisa menyelamatkan diri. Korban jiwa satu orang,” ujar Muchtar saat dikonfirmasi di lokasi kejadian.

    Berdasarkan pemeriksaan awal, kebakaran diduga disebabkan oleh korsleting listrik yang terjadi di lantai dua rumah.

    “Awal mula diduga terjadi percikan api di bagian plafon lantai dua rumah. Lalu api makin membesar dan membakar seluruh lantai dua tempat korban berada saat kejadian,” jelas Muchtar.

    Api dengan cepat menjalar dari bagian plafon dan melahap seluruh area lantai dua yang luasnya sekitar 50 meter persegi.

    Selama proses pemadaman yang dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran, jasad Zaenal ditemukan di lantai dua rumah.

    Tim pemadam kebakaran dari Jakarta Timur mengerahkan enam unit mobil pemadam dan 30 personel untuk menangani kebakaran.

    Muchtar menjelaskan bahwa mereka mulai melakukan pemadaman pada pukul 15:46 WIB dan berhasil menyelesaikannya sekitar pukul 16:15 WIB. (Tribun Jakarta/Bima Putra)

     

  • Petugas Terus Menyisir untuk Memastikan Tidak Ada Jenazah di Lokasi Kebakaran Glodok Plaza – Halaman all

    Petugas Terus Menyisir untuk Memastikan Tidak Ada Jenazah di Lokasi Kebakaran Glodok Plaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sampai saat ini, proses pencarian korban kebakaran Glodok Plaza di Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat terus dilakukan petugas gabungan.

    Petugas masih berupaya melakukan penyisiran memastikan apakah terdapat jenazah korban yang belum dievakuasi.

    Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan, sudah 12 kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza yang dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk proses identifikasi dilakukan Tim DVI Polri.

    “Kami menyampaikan situasi saat ini di lokasi kejadian kebakaran.

    Setiap hari hingga kemarin sore tim gabungan masih melakukan penyisiran,” kata Twedi di RS Polri Kramat Jati, Jumat (24/1/2025)

    Pencarian korban di lokasi melibatkan personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta.

    Juga tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri, Biddokkes Polda Metro Jaya, Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Barat, dan Polsek Tamansari.

    Kendala dihadapi dalam pencarian jenazah korban karena banyaknya reruntuhan material gedung Glodok Plaza sehingga petugas harus terlebih dahulu membersihkan tumpukan tersebut.

     “Karena kondisi di TKP banyak barang-barang material dari (reruntuhan) bangunan yang terbakar masih bertumpuk, sehingga proses pencarian masih terus berjalan,” ujarnya.

    Twedi menuturkan proses penyisiran jenazah korban kebakaran Glodok Plaza akan terus dilakukan hingga BPBD Jakarta, selaku pihak berwenang menyatakan pencarian berakhir.

    Sedangkanm olah tempat kejadian perkara (TKP) memastikan penyebab kebakaran Glodok Plaza menunggu keputusan dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.

    “Apabila semua selesai, pembersihan barang-barang material (gedung) dan nanti dari Puslabfor (menyatakan) sudah clear dan bisa dilakukan olah TKP, baru dilakukan olah TKP,” tuturnya.  (TribunJakarta.com/Bima Putra)

  • Pagar Laut Jadi Polemik, Kejagung Ikuti Perkembangan Kasusnya, Akan Dalami jika Ada Indikasi Tipikor – Halaman all

    Pagar Laut Jadi Polemik, Kejagung Ikuti Perkembangan Kasusnya, Akan Dalami jika Ada Indikasi Tipikor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, buka suara tentang kasus pagar laut yang kini jadi sorotan publik.

    Menurut Harli, Kejagung telah mengikuti perkembangan masalah pagar laut yang terjadi di beberapa wilayah.

    Namun, untuk saat ini Kejagung akan mendahulukan lembaga-lembaga terkait terutama yang mengurus masalah administrasi dalam menangani pagar laut ini.

    “Jadi dari kami, bahwa saat ini kami sedang mengikuti secara seksama bagaimana perkembangan di lapangan terkait penanganan masalah ini.”

    “Tentu kami mendahulukan lembaga-lembaga yang menjadi lini sektor, atau yang berkompeten terkait dengan administrasi dan seterusnya,” kata Harli dilansir Kompas TV, Jumat (24/1/2025).

    Di sisi lain, Kejagung juga akan melakukan pendalaman apakah dalam perkara pagar laut ini ada indikasi tindak pidana korupsi yang terjadi.

    Jika ada, Kejagung akan proaktif untuk menangani kasus ini.

    Termasuk apabila ditemukan bahwa proses perizinan atau pembuatan sertifikat pagar laut ini terindikasi tindakan korupsi.

    “Sedangkan kami tentu terus melakukan kajian, mendalami, apakah memang dalam masalah ini ada katakanlah peristiwa pidana yang terindikasi ada tindak pidana korupsi.”

    “Karena itu memang wilayah kami dan menjadi kewenangan kami. Dan tentu kami akan secara proaktif juga melakukan pendalaman itu untuk melihat sebenarnya apakah ada dugaan-dugaan yang disebutkan banyak pihak termasuk masyarakat.”

    “Jika memang ada dugaan berdasarkan laporan masyarakat, misalnya apakah perizinannya terindikasi ada tipikor tentu kami akan lakukan pendalaman dan dikaji ditelaah tentu, sampai pada kemudian ditangani,” terang Harli.

    Menteri ATR/BPN Nusron Wahid Batalkan 50 SHGB dan SHM Area Pagar Laut Tangerang

    Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid, mengatakan pihaknya telah membatalkan 50 bidang tanah yang memiliki sertifikat HGB dan SHM di pagar laut Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Pernyataan tersebut disampaikan Nusron Wahid saat meninjau pagar laut di Desa Kohod pada Jumat (24/1/2025).

    “Satu satu, di cek satu-satu. Karena pengaturannya begitu. Ini aku belum tahu ada berapa itu. Yang jelas hari ini adalah. Kalau sekitar 50-an ada kali,” ungkapnya.

    Kunjungan Nusron kali ini untuk melihat secara langsung titik yang terdapat hak guna bangunan (HGB) dan sertifikat hak milik (SHM), baik milik perusahaan maupun perorangan.

    Nusron juga tampak ditemani Kepala Desa Kohod Arsin saat melakukan peninjauan tersebut.

    Nusron menegaskan pihaknya telah membatalkan sertifikat HGB milik PT Intan Agung Makmur (IAM).

    Meskipun demikian, kata dia, sempat terjadi perdebatan dengan Kades Arsin tentang keberadaan HGB di area pagar laut.

    Nusron mengatakan perdebatan berkutat pada pernyataan Arsin yang menyebut bahwa dulu titik pagar laut yang terdapat sertifikat HGB itu merupakan daratan, kemudian tertutup air laut setelah terimbas abrasi.

    Meski begitu, Nusron mengaku tetap membatalkan SHGB itu lantaran saat ini fisik tanahnya telah hilang.

    Kata Nusron, jika tanah sudah tidak bisa dilihat fisiknya, dikategorikan sebagai tanah musnah.

    “Mau Pak Lurah bilang empang. Nah, yang jelas secara faktual material, tadi kita lihat sama-sama fisiknya udah nggak ada tanahnya,” kata Nusron kepada awak media.

    “Karena udah nggak ada tanahnya, saya nggak mau debat soal masalah garis pantai apa nggak mau itu dulu. Itu toh kalau dulunya empang, kalau yang di sono tadi, karena udah nggak ada fisiknya, maka itu masuk kategori tanah musnah,” katanya.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Erik S)

    Baca berita lainnya terkait Pagar Laut 30 Km di Tangerang.

  • Penegak Hukum Didorong Selidiki Dugaan Pidana Korporasi Terkait Polemik Pagar Laut Tangerang – Halaman all

    Penegak Hukum Didorong Selidiki Dugaan Pidana Korporasi Terkait Polemik Pagar Laut Tangerang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi mendesak lembaga penegak hukum mengusut dugaan tindak pidana korporasi dalam polemik pagar laut di Tangerang.

    Menurutnya, tidak cukup hanya dengan sanksi denda administratif bagi pemilik pagar laut atau sanksi etik dan disiplin bagi pegawai BPN yang menerbitkan sertifikat.

    “Tapi lembaga penegak hukum juga harus menyelidiki dugaan tindak pidana korporasinya. Karena kasus ini jelas bersentuhan dengan pengembang raksasa,” kata R Haidar Alwi, Jumat (24/1/2025).

    Ia menilai, kasus tersebut telah memenuhi unsur mens rea (niat jahat) maupun actus reus (perbuatan jahat). Dalam hal ini, mens rea diartikan sebagai niat memagari laut dan niat menyertifikatkan area laut.

    Sementara actus reusnya tercermin dari adanya pagar laut sepanjang 30,16 kilometer dan sertifikat cacat hukum.

    “Loh, korporasi kan tidak punya hati dan pikiran. Lalu bagaimana mungkin ada mens rea atau niat jahat? Niat dan tindakan korporasi tergambar dari manajemennya,” ungkap R Haidar Alwi.

    Dirinya menyebut, tindakan tersebut patut diduga demi kepentingan korporasi sehingga mendapatkan keuntungan darinya.

    Meskipun anak perusahaan memiliki kekayaan terpisah dari pemegang sahamnya, induk perusahaan tidak serta merta bisa lepas tangan atas tindakan anak perusahaannya.

    Selain laporan keuangan keduanya terkonsolidasi, induk perusahaan sebagai pemegang saham juga ikut dalam RUPS anak perusahaan. Apalagi, direktur dan komisaris anak perusahaan terkait merupakan top manajemen induk perusahaan.

    “Dalam delik fungsionalnya, ditemukan indikasi kesesuaian antara tindakan anak perusahaan dengan apa yang dijalankan oleh induk perusahaan.

    Lahan dan pengembang properti adalah dua hal yang berhubungan erat. Dengan demikian, korporasi dapat dimintakan pertanggung jawaban pidana,” tutup R Haidar Alwi.

    Menteri ATR/BPN Nusron Wahid Batalkan 50 SHGB dan SHM Area Pagar Laut Tangerang

    Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid mengatakan pihaknya telah membatalkan 50 bidang tanah yang memiliki sertifikat HGB dan SHM di pagar laut Desa Kohod, Kacamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Pernyataan tersebut disampaikan Nusron Wahid saat meninjau pagar laut di Desa Kohod pada Jumat (24/1/2025).

    “Satu satu, dicek satu-satu. Karena pengaturannya begitu. Ini aku belum tahu ada berapa itu yang jelas Hari ini ada lah. Kalau sekitar 50-an ada kali,” ungkapnya. 

    Kunjungan Nusron kali ini, untuk melihat secara langsung titik yang terdapat Hak Guna Bangunan (HGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM), baik milik perusahaan maupun perorangan.