Category: Tribunnews.com Metropolitan

  • Seorang Pria Ditemukan Tewas di Babelan Bekasi Jabar, Polisi Duga Korban Tawuran Kelompok Pemuda – Halaman all

    Seorang Pria Ditemukan Tewas di Babelan Bekasi Jabar, Polisi Duga Korban Tawuran Kelompok Pemuda – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang pria inisial IS ditemukan tewas di Jalan Pulo Timaha, Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (25/1/2025) dini hari.

    Polisi menduga, IS merupakan korban tawuran antar kelompok pemuda.

    “Penemuan mayat diduga korban tawuran,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangan tertulis, Minggu (26/1/2025).

    Kematian IS tengah diselidiki oleh Polsek Babelan dengan memeriksa tiga orang saksi.

    Menurut keterangan saksi, korban tergabung dari kelompok Tambun Utara sedangkan lawannya ialah Kelompok Taruma Jaya. 

    Keduanya terlibat bentrok di Jembatan dekat perumahan GDC, Jalan Pulo Timah, Sabtu (25/1/2025) sekira 03.15 WIB.

    “Awal kejadian menurut keterangan saksi sekelompok pemuda dari arah Taruma Jaya melewati Perumahan MGC bertemu dengan Kelompok Pemuda Dari Tambun Utara yang mengarah MGC melalui Kedaung, selanjutnya terjadi tawuran,” ujar dia.

    Ade Ary mengatakan, korban mengalami luka parah.

    Kelompok pemuda Taruma Jaya kocar-kacir melarikan diri usai mengatahui ada korban luka. 

    Sedangkan, rekan-rekan korban mengevakuasi IS ke Rumah Sakit Ananda Babelan.

    Namun nyawa korban tidak tertolong meski upaya medis sudah dilakukan di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

    Pihak kepolisian masih menyelidiki dan memburu para pelaku. 

    “Kasus ditangani Polsek Babelan,” ujar Kabid Humas Polda Metro.

  • Kasus Pengamen Transpuan Mengamuk di Jakarta Barat, Polisi Periksa Tiga Saksi – Halaman all

    Kasus Pengamen Transpuan Mengamuk di Jakarta Barat, Polisi Periksa Tiga Saksi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi menerima satu laporan polisi kasus pengamen waria atau transpuan mengamuk di Kembangan, Jakarta Barat.

    Kapolsek Kembangan Kompol Moch Taufik Iksan mengatakan korban melapor diantar pemilik apotek dr Yusac.

    Kompol Taufik menyebut pihaknya sudah melakukan olah TKP dan menggali keterangan dari saksi.

    “Untuk di TKP mengambil barang bukti CCTV dan mencari saksi-saksi,” ucapnya, Minggu (26/1/2025).

    Adapun saksi-saksi yang diperiksa sebanyak tiga orang.

    Berdasarkan keterwngan saksi, pelaku kerap meminta-minta di sepanjang jalan sekitar lokasi kejadian.

    Informasi yang beredar bahwa pelaku pernah diamankan Satpol PP Kalideres dan kemudian diserahkan ke dinsos pada September 2024.

    Sebelumnya pengamen waria atau transpuan di Kembangan, Jakarta Barat viral di media sosial setelah mengamuk disebuah klinik.

    Mengetahui dirinya viral, waria tersebut langsung mendatangi klinik tersebut dan melakukan intimidasi.

    Aksi tak terpuji waria itu terekam kamera CCTV klinik.

    Akun TikTok @aaaainel mengunggah rekaman CCTV tersebut.

    “Kemaren minta di-viralin giliran viral marah dan labrak minta dihapus,” tulis TikTok @aaaainel dikutip TribunJakarta.com, pada Kamis (23/1/2024).

    Berdasarkan rekaman CCTV, waria itu terlihat masuk ke dalam klinik dan langsung marah-marah.

    “Yang viralin gue mana?” tanyanya kepada seorang pegawai perempuan.

    “Enggak ada,” jawab pegawai tersebut.

    Sambil membanting ponsel yang diduga milik pegawai perempuan tersebut, waria itu mendesak agar videonya mengamuk di klinik segera dihapus.

    Pegawai perempuan itu lalu menjelaskan sosok yang memviralkan sedang tidak ada di klinik.

    “Tolong hapus engga, kalau enggak gue maki-maki!” ucap waria tersebut.

    “Orang bukan saya,” imbuhnya.

    Waria tersebut kemudian mendesak pegawai klinik tersebut untuk meminta maaf kepadanya.

    “Minta maaf enggak sama gue?” kata waria.

     

  • Penyerahan Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza: Zukhi Dibawa ke Pekanbaru, Aulia Belinda ke Toraja – Halaman all

    Penyerahan Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza: Zukhi Dibawa ke Pekanbaru, Aulia Belinda ke Toraja – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tiga jenazah korban kebakaran Glodok Plaza yang berhasil diidentifikasi telah diserahkan ke keluarga.

    Pertama Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri menyerahkan dua jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat pada Jumat (24/1/2025).

    Kedua jenazah yakni Zukhi Fitria Rahdja (42) yang merupakan pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Aulia Belinda Kurapak (28) seorang mantan Pramugari Lion Air.

    Pada Sabtu (25/1/2025) malam baru jenazah ketiga, Pramugari Oshima Yukari diserahkan ke keluarga dan dibawa ke Kendal untuk pemakaman.

    Suasana haru tampak menyelimuti pihak keluarga ketika penyerahan jenazah yang dilakukan di Instalasi Kedokteran Forensik, atau Posko Postmortem Tim DVI Operasi Kebakaran Glodok Plaza.

    Kepala RS Polri Kramat Jati, Brigjen Prima Heru Yulihartono mengatakan jenazah diserahkan usai dinyatakan teridentifikasi melalui pencocokan data antemortem dengan postmortem.

    “Saya menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga. Kiranya Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuatan dan ketabahan,” kata Prima di RS Polri Kramat Jati, Jumat (24/1/2025).

    Pantauan di lokasi, jenazah Zukhi yang dinyatakan teridentifikasi berdasar pencocokan data sampel DNA diserahterimakan kepada pihak keluarga sekira pukul 11.12 WIB. 

    Setelah penyerahan, jenazah Zukhi langsung dibawa menggunakan mobil RS Polri Kramat Jati ke Bandara Soekarno Hatta untuk diterbangkan ke Pekanbaru sesuai keputusan pihak keluarga.

    Sementara jenazah Aulia Belinda yang teridentifikasi melalui pemeriksaan DNA dan data medis diserahterimakan sekira pukul 22.28 WIB, setelah pihak keluarga mengadakan prosesi ibadah.

    “Terima kasih kepada seluruh keluarga yang telah berkenan dan bersabar menunggu proses identifikasi korban. Kami mohon maaf atas segala yang kurang berkenan,” ujar Prima.

    Dalam penyerahan jenazah ini, ibunda Aulia Belinda yang datang ke RS Polri Kramat Jati tampak tak kuasa menahan sedih ketika menerima berkas surat kematian atas nama sang anak.

    Matanya berkaca-kaca saat melihat petugas forensik mengangkat peti jenazah terdapat tulisan nama lengkap sang putri, lalu memasukkannya ke mobil jenazah RS Polri Kramat Jati.

    Sementara pihak keluarga besar berupaya merangkul ibu Aulia agar tidak larut dalam sedih, mereka saling menguatkan melepas Aulia yang jenazahnya akan dimakamkan di Toraja, Sulawesi Selatan.

    “Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu proses identifikasi (jenazah korban Glodok Plaza) yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu,” tutur Prima.

    Kebakaran terjadi di Gedung Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1/2025). (Tribunnews.com)

    Dari total 14 orang dilaporkan hilang Tim DVI sudah berhasil mengidentifikasi tiga korban, sementara untuk jenazah lain masih dalam proses identifikasi sehingga pihak keluarga dimohon bersabar.

    Pasalnya dengan kondisi jenazah yang terbakar atau tak bisa dikenali secara visual, identifikasi hanya dapat dilakukan melalui data medis meliputi sidik jari, gigi, dan sampel DNA.

    Sidik jari, gigi, dan DNA menjadi parameter utama dalam identifikasi DVI karena pada ketiganya terdapat karakteristik khusus untuk menunjukkan identitas seseorang secara medis.

    Identifikasi melalui DVI menitikberatkan pada ketelitian dibanding kecepatan, agar jenazah yang diserahterimakan kepada masing-masing pihak keluarga sesuai dan dapat memberi kepastian.

     

  • Sabtu Malam Jenazah Pramugari Oshima Yukari Dibawa ke Kendal Jateng untuk Segera Dimakamkan – Halaman all

    Sabtu Malam Jenazah Pramugari Oshima Yukari Dibawa ke Kendal Jateng untuk Segera Dimakamkan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jenazah Oshima Yukari (29), Pramugari BBN Airlines korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat telah dibawa ke Kendal, Jawa Tengah untuk dimakamkan di kampung halamannya.

    Sebelum dibawa ke Kendal, jenazah sempat diserah terimakan dari Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri ke keluarga, yakni ibundanya Ima Susanti.

    Penyerahan jenazah dilakukan di depan ruang Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada Sabtu (25/1/2025) sekira pukul 21.52 WIB.

    Sementara itu, Edi Sunarsono, ayah Osima sebelumnya menyatakan sudah mempersiapkan berbagai keperluan untuk pemakaman, termasuk lokasi peristirahatan terakhir di pemakaman umum Desa Bangunsari, Patebon, Kabupaten Kendal.

    Meskipun merasakan duka yang mendalam, Edi mengaku ikhlas melepas kepergian putrinya.

    “Semua sudah diatur oleh Tuhan,” ujarnya.

     

    Penyerahan Jenazah Oshima Yukari Banjir Air Mata

    Suasana haru tampak menyelimuti pihak keluarga ketika penyerahan jenazah Oshima Yukari yang teridentifikasi berdasar pencocokan data DNA antemortem dengan postmortem.

    Mereka tidak menyangka Oshima Yukari meninggal dunia ketika menghadiri perayaan ulang tahun seorang teman perempuannya di Glodok Plaza pada Rabu (15/1/2025) malam.

    Bahkan ibunda Oshima Yukari, Ima Susanti yang baru tiba dari luar negeri tidak kuasa menahan tangis sejak tiba di ruang Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati.

    Tangisnya sudah pecah sejak dia turun dari mobil, berulang kali Ima menyeka air mata karena tidak kuat menahan sedih selama proses penyerahan jenazah sang putri Oshima.

    Pihak keluarga dan sahabat Oshima yang hadir di RS Polri Kramat Jati tampak berupaya menenangkan Ima agar tidak larut dalam duka, namun Ima tak kuasa membendung tangis.

    Langkahnya gontai sehingga harus dipapah ketika berjalan masuk ke dalam mobil jenazah RS Polri Kramat Jati lalu melihat peti jenazah bertuliskan nama lengkap sang putri.

    Sebelum masuk ke dalam mobil RS Polri Kramat Jati, Ima Susanti bahkan sempat menghentikan langkahnya beberapa saat berdiri meratapi peti jenazah Oshima Yukari.

    Dalam penyerahan ini Tim DVI lebih dulu menyerahkan jenazah kepada penyidik Polres Metro Jakarta Barat, lalu selanjutnya diserahterimakan kepada pihak keluarga Oshima.

    Usai diserahterimakan, jenazah Oshima langsung dibawa ke kampung halamannya di Kendal, Jawa Tengah untuk dikebumikan sesuai keputusan pihak keluarga besar.

    Kolase Tribunnews: Berikut ini sosok Osima Yukari, Pramugari yang statusnya masih hilang di insiden Kebakaran Glodok Plaza. Siapa dia? (Tangkap layar instagram @osimayukari) ((Tangkap layar instagram @osimayukari))

    Jenazah Oshima sebelumnya teridentifikasi pada Jumat (24/1), selain Oshima terdapat dua korban kebakaran Glodok Plaza lain yang dinyatakan teridentifikasi.

    Kedua korban yakni Zukhi Fitria Rahdja (42) yang merupakan pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Aulia Belinda Kurapak (28) seorang mantan Pramugari Lion Air.

    Namun jenazah Zukhi dan Aulia sudah lebih dulu diserahterimakan kepada pihak keluarga pada Jumat, sedangkan jenazah Oshima baru diserahkan hari ini karena menunggu pihak keluarga.

    Hingga kini Tim DVI Polri sudah menerima 12 kantong jenazah yang berisi body part atau bagian tubuh korban kebakaran Glodok Plaza, seluruhnya ditempatkan di RS Polri Kramat Jati.

    Total jenazah yang teridentifikasi sebanyak tiga orang, sementara untuk korban lain dalam proses identifikasi dilakukan Tim DVI lewat pencocokan data antemortem dengan postmortem.

     

  • TNI AL: 13,9 Km Pagar Laut di Tangerang Telah Dibongkar Bersama Instansi Maritim dan Nelayan – Halaman all

    TNI AL: 13,9 Km Pagar Laut di Tangerang Telah Dibongkar Bersama Instansi Maritim dan Nelayan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – TNI Angkatan Laut (AL) menyatakan Lantamal III Jakarta bersama instansi maritim dan masyarakat nelayan telah berhasil membongkar pagar laut di perairan Tangerang, Banten sepanjang 13,9 Km hingga Sabtu (25/1/2025).

    Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana mengatakan sepanjang 13,9 Km pagar laut yang berhasil dibongkar tersebut terbagi di tiga titik.

    “Hingga hari ini, Sabtu (25/1/2025) total pagar laut ilegal yang berhasil dibongkar oleh TNI AL dan masyarakat nelayan yaitu sepanjang 13,9 Km yang terbagi menjadi tiga titik,” kata Wira saat dikonfirmasi Tribunnews.com pada Sabtu (25/1/2025).

    “Adapun tiga titik yang menjadi konsentrasi lokasi pembongkaran pagar laut adalah Tanjung Pasir yang hingga saat ini berhasil membongkar total 10,5 Km, Kronjo total sepanjang 2,5 Km dan Mauk total sepanjang 900 m,” lanjut dia.

    Ia mengatakan sekira 450 personel tim gabungan yang terdiri dari TNI AL, Polairud, Bakamla, dan masyarakat nelayan terlibat dalam pembongkaran tersebut.

    Pembongkatan pagar laut itu, kata dia, dilakukan guna membuka akses bagi para nelayan untuk mencari nafkah.

    Sarana yang digunakan tim gabungan antara lain 4 KAL/Patkamla, 6 Sea Rider, 13 Perahu Karet, 2 RBB dan 2 RHIB, serta dibantu perahu milik para nelayan.

    “Dihadapkan kondisi cuaca saat ini, dimana angin dan gelombang yang cukup tinggi, pagar bambu yang tertancap sedalam 1,5 sampai 2,5 meter ditambah lagi dengan kedalaman air laut sekitar 1 meter sehingga membuat banyak kapal penarik yang kandas, tidak menjadi kendala bagi tim gabungan bersama masyarakat nelayan untuk terus mencabut pagar laut yang meresahkan masyarakat ini,” kata dia.

    Wira juga menyatakan pembongkaran terus dimaksimalkan dan dipercepat guna membuka akses nelayan untuk melaut.

    “Pelaksanaan kegiatan pagar laut merupakan implementasi dari perintah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali yang menekankan kepada para prajurit TNI AL untuk terus bersinergi dengan instansi maritim terkait guna mengatasi kesulitan masyarakat nelayan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,” tegas Wira.

  • Jakarta akan Jadi Kota Global, Legislator PKB Beberkan Sejumlah Tantangannya – Halaman all

    Jakarta akan Jadi Kota Global, Legislator PKB Beberkan Sejumlah Tantangannya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ida Fauziyah, menyampaikan bahwa Kota Jakarta harus bersiap untuk menjadi kota global.

    Hal itu disampaikannya dalam kegiatan dengan Tema “Jakarta Kota Global?” di Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (25/1/2025). 

    “Di Undang-Undang tentang DKJ, Jakarta akan dijadikan sebagai Kota global, kota yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi nasional. Kalau itu yang terjadi, rasanya kita harus sangat serius membahas isu ini. Memang bukan jadi ibu kota negara lagi, Jakarta akan menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Ida dalam sambutannya. 

    Legislator Dapil DKI II ini mengungkapkan, masih banyak tantangan bagi warga Jakarta untuk bersiap menjadi Kota Global sesuai amanah UU DKJ. 

    Salah satunya adalah soal awareness yang harus ditingkatkan. 

    “Ada banyak tantangan untuk membangun awareness (kesadaran) kita. Tantangannya adalah Sumber Daya Manusia (SDM), persoalan tata kelola pemerintahan, dan persoalan inovasi,” kata dia. 

    “Sekali lagi, jangan hanya meletakkan kerja ini hanya pada pemerintah DKJ saja tetapi kita jadikan sebagai urusan bersama,” tutur Ida. 

    Sementara itu, Kabid Perencanaan Strategis dan pendanaan pembangunan DKI Jakarta, Rama Magrahana dalam paparannya menyampaikan bahwa amanat UU DKJ ingin menjadikan Jakarta sebagai kota global. Karena itu, pemerintah provinsi (Pemprov) Jakarta terus mempersiapkan diri dengan berkoordinasi bersama pemerintah pusat. 

    “Dalam UU DKJ memang Jakarta diamanatkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi nasional. Tapi kita punya mimpi, Bappeda mungkin juga Bappenas sama, yakni Jakarta menjadi pusat perekonomian ASEAN,” kata Rama. 

    “Jadi mohon dukungan dari DPR RI juga untuk mendukung potensi wisata Jakarta. Di usia Jakarta yang lebih dari 500 tahun ini bisa meningkatkan kunjungan wisman dan wisnus,” ujarnya. 

    Pada kesempatan itu, Anggota DPRD Provinsi DKJ dari Fraksi PKB, Ahmad Moetaba mengungkapkan kalau Jakarta harus betul-betul bersiap untuk menjadi Kota Global. Karena, menurutnya, banyak tantangan yang sudah ada dan ke depannya untuk menuju menjadi Kota Global. 

    “Sebuah pertanyaan besar apakah Jakarta siap menjadi Kota Global? Dengan begitu banyak tantangan yang harus dihadapi mulai dari kemiskinan, kemudian strata sosial dan infrastruktur,” tuturnya. 

    Dia pun mengamini apa yang disampaikan Ida Fauziyah bahwa masih banyak tantangan yang harus diselesaikan Jakarta, yakni kemiskinan dan kesadaran masyarakatnya. 

    “Jadi bagaimana kita harus bisa mengatasi tantangan yang disampaikan Bu Ida tadi. Termasuk kemiskinan,” tambahnya.

     

     

  • Empat Penyiram Air Keras ke Polisi di Tangsel Ditangkap, Berawal Hendak Tawuran – Halaman all

    Empat Penyiram Air Keras ke Polisi di Tangsel Ditangkap, Berawal Hendak Tawuran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi menangkap empat orang pelaku penyiraman air keras terhadap anggota Polsek Ciputat Timur, Briptu Fadel Ramos dan satu rekannya.

    Adapun keempat pelaku yakni berinisial MH alias H (19), HR (19), F (19), dan RA (18) yang ditangkap di lokasi dan waktu yang berbeda.

    “Pada saat 1×24 jam kita sudah bisa mengamankan tiga tersangka pelaku utama yang melakukan tindak pidana ini,” kata Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Daniel Henry Inkiriwang di Polres Tangerang Selatan, Sabtu (25/1/2025).

    Victor mengatakan MH ditangkap di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, HR ditangkap di Pagedangan, Kabupaten Tangerang dan F ditangkap di Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat.

    Dari hasil pemeriksaan terhadap ketiganya, polisi menetapkan satu DPO, yakni tersangka RA (18). 

    Kemudian, polisi melakukan pengejaran dan berhasil menangkap RA di Banyumas, Jawa Tengah.

    “Dan kemudian kita berhasil menangkap pada 21 Januari 2025, yaitu 5×24 jam dari saat kejadian, kita menangkap tersangka terakhir,” ujarnya.

    Victor membeberkan peran para pelaku. MH alias H berperan membeli cairan kimia atau cairan air keras, kemudian memberikan senjata tajam jenis serurit kepada tersangka inisial F, lalu melakukan penyiraman kepada petugas kepolisian maupun mitra dari kepolisian.

    Kemudian, tersangka HR alias A alias K berperan melakukan penyiraman cairan kimia berbahaya atau air keras kepada petugas kepolisian atau mitra dari kepolisian.

    Selanjutnya, tersangka F berperan membawa senjata tajam jenis serurit, kemudian melakukan penganiayaan dengan melakukan senjata tajam tersebut kurang lebih sebanyak 2 kali.

    Terakhir, tersangka RA berperan yaitu melakukan pencurian kendaraan roda dua atau sepeda motor milik dari anggota kepolisian.

    Lebih lanjut, Victor menyebut para tersangka tergabung dalam anggota gangster ‘Serpong, Ciledug, Bintaro, dan Depok’.

    “Bahwa keempat tersangka ini adalah pelaku aktif yang melakukan tindak pidana yang telah kami terangkan,” ucapnya.

    Para pelaku sengaja membawa air keras yang digunakan untuk tawuran. Dia mengatakan followers geng ini mencapai lebih dari 5 ribu pengikut.

    “Anggota atau followers dari akun ini sudah sejumlah 5.695 dan isi dari kegiatan-kegiatan dari kelompok ini cukup meresahkan, di mana mereka terindikasi kuat melakukan beberapa kali melakukan tawuran di daerah Jakarta maupun di daerah Tanggerang,” ujarnya.

    Dia mengatakan para pelaku membeli air keras yang digunakan untuk menyiram Briptu Fadil di toko secara offline. 

    Selain menyiram, mereka juga melukai Briptu Fadil menggunakan senjata tajam dan merampas motornya.

    Sebelumnya, dua orang korban penyiraman air keras yang terjadi di perbatasan Jalan Cirendeu Raya dengan Jalan Cabe, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel). 

    Kedua korban itu diketahui berinisial FR (32), merupakan seorang polisi dan DS (26) mitra dari Polsek Ciputat Timur.

    “Kejadiannya Kamis 16 Januari 2025 pukul 05.00 WIB,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi. 

    Korban mengalami luka pada kedua mata akibat terkena siraman air keras. 

    Kemudian salah satu korban juga mengalami luka di lengan sebelah kanan akibat sabetan senjata tajam (sajam).

    Ade Ary menjelaskan, keduanya menjadi korban penyiraman air keras itu ketika hendak membubarkan kelompok pemuda
    dengan menggunakan motor berjumlah 30 unit yang berboncengan dan membawa senjata tajam. 

    Diduga hendak melakukan aksi tawuran.

    “Saat itu keduanya tengah bersama tim lainnya melakukan penghalauan gerombolan tersebut, tapi saat hendak dibubarkan, posisi kendaraan korban FR dan DS berada di depan langsung disiram dengan air keras sebanyak 2 botol oleh gerombolan itu dan korban juga sempat dikeroyok,” jelasnya.

    Dia menambahkan, motor yang dibawa oleh korban pun ikut dibawa kabur oleh para pelaku penyiraman air keras tersebut.

    “Melihat korban diserang, salah satu perwira yang hendak menolong pun diserang juga oleh pelaku. Motor dari perwira itu pun ditinggalkan untuk membantu korban lari dari TKP,” urainya.

     

  • Kebakaran Melanda Permukiman Padat Penduduk di Sawah Basar Jakpus, 17 Unit Damkar Dikerahkan – Halaman all

    Kebakaran Melanda Permukiman Padat Penduduk di Sawah Basar Jakpus, 17 Unit Damkar Dikerahkan – Halaman all

    Kebakaran melanda permukiman padat penduduk di Jalan Mangga Besar XIII RT 6 RW 1, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat

    Tayang: Sabtu, 25 Januari 2025 21:30 WIB

    TribunnewsBogor.com/Mohamad Afkar Sarvika

    ILUSTRASI KEBAKARAN: Kebakaran melanda permukiman padat penduduk di Jalan Mangga Besar XIII RT 6 RW 1, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat terbakar pada Sabtu (25/1/2025) sore. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kebakaran melanda permukiman padat penduduk di Jalan Mangga Besar XIII RT 6 RW 1, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Sabtu (25/1/2025) sore.

    Berdasarkan informasi yang diterima Tribun Jakarta, kebakaran ini dilaporkan pada pukul 17.49 WIB.

    Berangkat dari laporan warga, petugas pemadam kebakaran meluncur ke lokasi.

    “Mulai operasi pukul 17.53 WIB. Kemudian pukul 19.02 WIB dalam proses pendinginan dan obyek yang terbakar adalah rumah,” kata Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta, Satriadi Gunawan dalam keterangan tertulis.

    Adapun jumlah personil yang dikerahkan sebanyak 51 orang dengan 17 unit mobil pemadam kebakaran.

    “Situasi saat ini lokalisir dan hambatan di lokasi jalan sempit, lalu lintas macet,” pungkasnya.

    Jumlah korban belum bisa dipastikan

    Kasudin Gulkarmat Jakarta Pusat, Asril Rizal belum memastikan jumlah korban yang terdampak, bergitu pula dengan penyebab kebakaran tersebut. 

    Petugas juga mengalami kendala selama proses pemadaman.

    “Hambatannya jalan sempit dan lalu lintasnya macet,” kata dia.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Keluarga Tanggapi Sejumlah Botol Miras di Rumah Nanang Gimbal, Ternyata Ini Tujuannya – Halaman all

    Keluarga Tanggapi Sejumlah Botol Miras di Rumah Nanang Gimbal, Ternyata Ini Tujuannya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Istri Nanang Irawan atau Nanang ‘Gimbal’, Yulianti memberikan tanggapan terkait temuan botol minuman keras (miras).

     

    Menurut Yulianti, suaminya tidak suka meminum-minuman keras.

     

    Kabar tersebut merujuk kepada penemuan banyaknya botol minuman keras (miras) yang berada di rumah Nanang ‘Gimbal’ usai menikam aktor Sandy Permana. 

    Yulianti menegaskan jika Nanang Gimbal kerap mengambil bekas botol miras untuk dipajang di rumah sebagai koleksi.

     

    “Itu botol minum suami ku kan orangnya seni ya, jadi dia selalu majang majang gitu, botol bekas, buat koleksi, gak ada kegiatan itu,” kata Yulianti dalam jumpa persnya di kawasan Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (25/1/2025).

     

    Begitupun ditegaskan oleh kuasa hukum Nanang, Stifan Heriyanto.

     

    Stifan membantah Nanang suka mengonsumsi minuman beralkohol. Koleksi botol minuman keras tersebut dikumpulkan Nanang di latar belakang pekerjaan pelaku seorang seniman.

    “Diperjelas ya kan di luaran di bilang dia peminum segala macam, dan memang iya banyak botol minuman tapi itu hanya dipajang sebatas untuk koleksi bukan peminum,” ujar Stifan.  

     

    Hal pun telah dibantah dalam hasil pemeriksaan narkoba dan alkohol ketika Nanang diamankan pihak berwajib usai menikam aktor Sandy Permana. 

     

    “Udah dites alkohol dan narkoba hasilnya semua negatif,” ujar Yulianti. 

     

    “Suami aku emang penampilannya seperti itu, namanya orang film ya, tapi dia baik,” tandansya. 

     

     

     

    Hindari konflik

     

    Nanang Gimbal berupay menghindari konflik dengan aktor Sandy Permana sebelum terjadi tragedi penikaman pada 12 Januari 2024.

     

    Hal ini dikatakan oleh tim kuasa hukum Nanang Gimbal, Stifan Heriyanto dalam jumpa persnya di kawasan Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat.

    “Artinya dari pelaku atau tersangka ini atau Banang gimbal ini dia berusaha untuk menghindari konflik sebenarnya, dia berusaha untuk menghindari konflik, dia tidak menggubris, dan menjauhkan dari masalah,” kata Stifan Heriyanto, Sabtu (25/1/2025).

     

    Stifan menambahkan bahwa Sandy lah yang dianggap terus mencari masalah terhadap Nanang hingga terjadilah penikaman.

     

    “Namun sikap dari almarhum itu terus dan terus mencari mencari gargara lah, mencari konflik itu sendiri sampai terjadi peristiwa penikaman tersebut,” ujar Stifan.

     

    Sikap dari Sandy menurut Stifan dianggap berlebihan terhadap Nanang. Sandy dianggap terus mencari gara-gara terhadap Nanang hingga akhirnya tersangka tersulut emosi.

     

    “Sikap ya, sikapnya, ucapannya, dan almarhum tidak segan-segan untuk melakukan bukan penyerangan secara frontal tapi secara sinis ya, mungkin dengan cara menatap, melotot,” ujar Stifan.

     

    “Mencari garagara contoh dia belum apa-apa sudah turunkan pengacara, bawa babinsa, segala macam yang sebenarnya masalah itu bisa diselesaikan secara keluarga dan itu masalah kecil itu,” lanjut Stifan. 

    Istri dari Nanang Gimbal, Yulianti kemudian menjelaskan jika suaminya itu adalah sosok pria tertutup dan pendiam dalam lingkungan rumah mereka.

     

    Bahkan Nanang sering bertegur sapa dengan warga setempat apabila diajak berkomunikasi.

     

    Yulianti menambahkan jika suaminya itu tidak pernah mencampuri urusan warga lain apabila ada masalah.

     

    “Suamiku enggak pernah ada masalah sama siapa-siapa, dia orangnya diam, tertutup, enggak pernah interaksi sama orang, tapi kalau misalnya tegur dia tetap sapa, tapi dia enggak mau ikut campur urusan orang, sama aku saja di itu enggak banyak bicara apalagi sama orang,” imbuh Yulianti. 

     

    Sejauh ini Yulianti berupaya untuk terus meminta maaf kepada keluarga Sandy Permana terutama sang istri, Ade Andriani. 

     

    “Kemarin sudah sempat datang ke rumah (korba) , tapi belum ketemu sama istrinya. Nanti mungkin kita bisa bertemu. Minta maaf,” tandas Yulianti. 

     

    Hal ini kemudian berbanding terbalik dengan pernyataan istri mendiang aktor Sandy Permana, Ade Andriani.

     

    Ade mengatakan pelaku pembunuhan suaminya, Nanang Irawan alias Nanang Gimbal dikenal tidak ramah dalam lingkungan rumah tempat tinggal mereka.

     

    Perlakuan itu kemudian membuat Nanang dan istri tidak disukai oleh lingkungan.

     

    Kejadian tersebut kemudian akhirnya berdampak kepada Sandy Permana yang dihabisi oleh Nanang ‘Gimbal’ secara gelap mata.

     

    “Iya betul (Nanang banyak musuh),” kata Ade ketika dikonfirmasi awak media baru-baru ini.

     

    Selama bertetangga keluarga mendiang Sandy Permana sering mendapat hinaan dari pihak Nanang. Sehingga keluarga Nanang seharusnya tidak berhak mengklaim merasa sakit hati terhadap Sandy Permana. 

     

    “Sebenarnya yang harus sakit hati dari pihak saya ya, karena selama ini, saya, suami saya itu sering dihina,” ujar Ade.

     

    “Cuma kita diam karena kita nggak punya dendam atau apa, biarin saja, orang orang mau menghina kita itu dosanya mereka yang tanggung. Emang seperti itu istrinya,” lanjut Ade.

     

    Ade mengklaim Nanang bukan lagi sosok pria pendendam melainkan tetangganya itu memiliki kelainan jiwa.

     

    “Iya menurut saya sih sakit jiwa,” tandasnya. 

     

    (Fauzi Alamsyah)

     

     

  • Keluarga Tanggapi Sejumlah Botol Miras di Rumah Nanang Gimbal, Ternyata Ini Tujuannya – Halaman all

    Istri Nanang ‘Gimbal’ Sampaikan Permohonan Maaf ke Keluarga Mendiang Sandy Permana – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Istri Nanang Irawan atau Nanang ‘Gimbal’ Yulianti mengungkap permintaan maaf kepada keluarga mendiang Sandy Permana. 

    Permintaan maaf ini diutarakan oleh Yulianti usai berusaha untuk duduk bareng istri dari mendiang Sandy Permana yang belum berhasil hingga saat ini.

    “Aku di sini mau minta maaf atas nama suamiku, saya, anak-anak, keluarga korban. Mohon maaf yang sebesar-besarnya,” kata Yulianti dalam jumpa persnya di kawasan Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (25/1/2025).

    Yulianti menambahka bahwa ia sudah sempat mendatangi rumah duka untuk meminta maaf atas apa yang telah dilakukan sang suami.

    Namun dalam momen tersebut ia tidak bertemu dengan istri Sandy Permana, Ade Andriani. 

    Tidak berhenti di situ, Yulianti akan tetap berusaha untuk meminta maaf kepada keluarga mendiang Sandy. 

    “Kemarin sudah sempat datang ke rumah, tapi belum ketemu sama istrinya. Nanti mungkin kita bisa bertemu. Minta maaf,” ucap Yulianti.

    “iya. Belum pernah ketemu (istri Sandy Permana) dari awal kejadian,” lanjutnya.

    Lebih lanjut Yulianti hanya bertemu dengan ibu dari Sandy Permana.

    Diketahui Nanang ‘Gimbal’ ditangkap 3 hari setelah melakukan pembunuhan keji terhadap Sandy Permana.

    Pria berusia 45 tahun itu ditangkap Tim Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, pada Rabu (15/1/2025), pukul 10.45 WIB. 

    Nanang ditangkap saat sedang makan di sebuah warung, di Dusun Poris RT 04 RW 09 Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya, Karawang, Jawa Barat.

    Adapun penikaman yang dilakukan Nanang karena emosi sesaat terhadap Sandy Permana.