Category: Tribunnews.com Metropolitan

  • TNI AL : Pagar Laut di Perairan Tangerang Tersisa 14,6 Kilometer  – Halaman all

    TNI AL : Pagar Laut di Perairan Tangerang Tersisa 14,6 Kilometer  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – TNI Angkatan Laut (AL), melalui Lantamal III Jakarta, nelayan dan pihak lainya terus melakukan pembongkaran pagar laut di pesisir utara Tangerang. 

    Sampai saat ini sisa pagar laut yang masih tertancap sepanjang 14,6 kilometer. 

    Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal), Laksma TNI IM Wira Hady Arsanta, menyampaikan bahwa total pagar laut yang telah dibongkar mencapai 15,5 kilometer, yang terbagi dalam tiga titik.

     “Sisa pagar laut yang masih tertancap di dasar laut adalah sepanjang 14,66 kilometer dari total 30,16 kilometer panjang pagar laut yang membentang di wilayah Tangerang,” kata Wira dalam keterangannya, Minggu (26/1/2025).

    Pembongkaran ini melibatkan 475 personel, yang terdiri dari TNI AL, Bakamla RI, Polair, serta nelayan.

    Proses pembongkaran terbagi dalam tiga titik, yaitu wilayah Tanjung Pasir, Kronjo, dan Mauk. 

    Untuk mendukung kegiatan ini, pihaknya mengerahkan berbagai sarana, di antaranya 4 KAL/Patkamla, 6 Sea Rider, 13 Perahu Karet, 2 RBB, 2 RHIB, serta perahu milik para nelayan.

    Pelaksanaan pembongkaran pagar laut ini merupakan bagian dari perintah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali, yang menekankan pentingnya sinergi dengan instansi maritim terkait untuk mengatasi kesulitan masyarakat nelayan dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka.

    Sementara Direktorat Kepolisian Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Metro Jaya melakukan pembongkaran pagar laut di perairan Teluk Jakarta, Senin (27/1/2025) pagi.

    Kasubdit Patroli Airud Polda Metro Jaya Kompol Fredy Yudha Satria menuturkan kegiatan guna percepatan pembongkaran bambu pagar laut di wilayah hukum Polda Metro.

    “Kita akan melaksanakan kegiatan patroli di wilayah hukum Polda Metro Jaya dan dilanjutkan pencabutan pagar laut di perairan Teluk Jakarta atau Polda Metro Jaya,” kata Kompol Fredy saat memimpin apel dii Pol Air Polda Metro Jaya, Jakarta Utara.

     Sebanyak 16 personel yang ikut apel akan melaksanakan pembongkaran bambu pagar laut. 

    Kami tolong pagar laut atau bambu-bambu dicabut atau diambil untuk kita amankan.

    Nanti pelaksana tolong menggunakan alat yang telah disiapkan berikut pelampung, tali dan lainnya,” ungkapnya. 

    Fredy juga meminta para personel menjaga keselamatan. 

    Puluhan personel akan dibagi sesuai tugas masing-masing dalam pencabutan pagar laut yang masuk wilayah Polair atau teluk Jakarta.

     “Tolong laksanakan dengan maksimal, ikhlas, dan hati-hati untuk kegiatan yang dilaksanakan,” pungkasnya.

     

     

  • Yulianti Bantah Bantu Nanang Gimbal Kabur Usai Tikam Sandy Permana  – Halaman all

    Yulianti Bantah Bantu Nanang Gimbal Kabur Usai Tikam Sandy Permana  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Istri Nanang Irawan atau Nanang Gimbal, Yulianti membantah tuduhan dirinya membantu pelarian suaminya saat penikaman terhadap aktor Sandy Permana dilakukan.

    Yulianti mengaku saat kejadian dirinya tidak berada di tepat dan tidak mengetahui apa yang terjadi.

    “Itu semua gak benar. Saat kejadian aku gak ada di tempat, dengar ada teriak pun aku gak denger. Aku lagi nyuci di dapur di belakang. Itu kejadiannya dekat, tapi aku benar-benar gak dengar,” ujar Yulianti dalam jumpa persnya baru-baru ini.

    Kemudian Yulianti baru menyadari ada keributan setelah mendengar teriakan tetangganya.

    “Nah, pas ada tetangga teriak baru aku keluar. ‘Ada apaan?’ Setelah itu pas aku keluar, ini Om Shandy berdarah-darah. Kayaknya ada maling motor, tapi motornya ada,” ungkapnya.

    Yuli menambahkan nama suaminya disebut-sebut oleh korban saat kejadian.

    “Terus yang nolongin Sandy bilang, ‘Mama Alya, Om Gimbal mana?’ Bang Shandy nyebut nama Om Gimbal. Nah, sejak itu aku langsung pucet,” katanya.

    Ia mengaku tidak mengetahui keberadaan suaminya saat kejadian, karena sebelumnya Nanang dikabarkan mengantar anak mereka ke sekolah. 

    “Aku gak tahu, tadi sih lagi anterin anak ke sekolah, tapi gak tahu kenapa. Osis kan ada ekskul di sekolah. Aku udah langsung masuk rumah, gak keluar lagi,” lanjutnya.

    Usai kejadian Nanang tidak kembali ke rumah bahkan istrinya baru mengetahui situasi ketika polisi datang ke rumahnya untum bertanya.

    “Waktu itu polisi pada datang nanya, baru aku dibawa,” tutupnya.

    Diketahui Nanang ‘Gimbal’ ditangkap 3 hari setelah melakukan pembunuhan keji terhadap Sandy Permana.

    Pria berusia 45 tahun itu ditangkap Tim Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, pada Rabu (15/1/2025), pukul 10.45 WIB. 

    Nanang ditangkap saat sedang makan di sebuah warung, di Dusun Poris RT 04 RW 09 Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya, Karawang, Jawa Barat.

    Adapun penikaman yang dilakukan Nanang karena emosi sesaat terhadap Sandy Permana.  (Tribunnews.com/Fauzi Alamsyah) 

     

     

  • Heboh Penemuan Mayat di SPBU Karawang Timur, Berawal Kecurigaan Mobil Parkir 2 Hari – Halaman all

    Heboh Penemuan Mayat di SPBU Karawang Timur, Berawal Kecurigaan Mobil Parkir 2 Hari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG – Areal Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di  Jalan Surotokunto, Karawang Timur, Karawang mendadak geger, Sabtu (25/1/2025) malam.

    Pasalnya, seorang pria ditemukan tidak bernyawa di dalam mobil. 

    Video yang merekam awal penemuan mayat itu memperlihatkan sesosok mayat berada dalam mobil Toyota Avanza plat nomor T 1276 KP. 

    Kepala Seksi Humas Polres Karawang Ipda Solikhin mengatakan, mobil Toyota Avanza yang dikendarai korban sudah terparkir di SPBU sejak Kamis (23/1/2025).

    Curiga pada mobil tersebut, saksi memeriksanya pada Sabtu lalu.

    “Petugas SPBU curiga karena mobil lama terparkir dan dicek ditemukan korban yang sudah tidak bernyawa,” kata Solikhin, Senin (27/1/2025). 

    Polisi lantas membawa jenazah yang ada didalam mobil ke RSUD Karawang.

    Hasil identifikasi menyebutkan, korban bernama Muhammad Sopian (33) asal Dusun Gempol Rawa, Kelurahan Tanjungpura, Karawang Barat. 

    “Dari hasil visum tidak ada bekas luka di tubuh korban, keluarga korban menyebutkan, korban sempat mengeluh sakit dada,” kata Solikhin. 

     Saat jasad jenazah korban sudah dibawa keluarga untuk dimakamkan. (Wartakota.com/Muhammad Azzam)

  • Warga Desa Kohod Sakit Hati Pagar Laut Tangerang Disebut Hasil Swadaya Masyarakat – Halaman all

    Warga Desa Kohod Sakit Hati Pagar Laut Tangerang Disebut Hasil Swadaya Masyarakat – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG –  Polemik soal pembangunan pagar laut di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten, belum selesai.

    Polemik terutama menyoal siapa yang membangun pagar laut sepanjang 30,6 kilometer itu.

    Sebab hingga saat ini pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) belum mempublikasikan siapa pemilik pagar laut itu.

    Namun beberapa waktu lalu muncul pendapat pembangunan pagar laut bahwa itu dibangun oleh hasil swadaya masyarakat.

    “Pagar laut yang membentang di pesisir utara Kabupaten Tangerang ini sengaja dibangun secara swadaya oleh masyarakat. Ini dilakukan untuk mencegah abrasi,” kata Sandi Martapraja, Koordinator Jaringan Rakyat Pantura (JRP) pada  Sabtu (11/1/2025).

    LSM ini mengaku sebagai bagian dari nelayan.

    Ditentang Warga Desa

    Terkait hal itu, sejumlah warga Desa Kohod, Kabupaten Tangerang, menentang keras soal adanya pernyataan pagar laut di pesisir Kabupaten Tangerang hasil swadaya masyarakat.

    Seperti diketahui pagar laut itu membentang di wilayah Desa Kohod.

    “Itu bohong, hoax, kami selaku warga bisa memastikan kalau narasi itu hoax,” kata Khaerudin  perwakilan warga Desa Kohod  kepada wartawan, Sabtu (25/1/2025).

    Khaerudin mengatakan, pihak yang menyampaikan narasi itu bukanlah nelayan, melainkan staf desa.

    Dia pun mengaku sakit hati usai staf desa yang mengaku nelayan itu menyatakan pagar laut hasil swadaya masyarakat.

    “Saya bisa memastikan, yang klarifikasi itu adalah staf desa, kami ini sakit hati, kami yang merasakan sebagai nelayan,” ungkap Khaerudin.

    Di samping itu, Khaerudin juga mengaku telah melaporkan soal sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM) di area pagar laut ke Kementrian ATR/BPN serta KPK, pada 10 September 2024 lalu.

    Khaerudin bercerita, kala itu sejumlah warga Desa dan kuasa hukum, sempat melakukan audiensi dengan staf ATR/BPN terkait adanya sertifikat di pagar laut.

    “Kami sudah melapor ke ATR dan KPK pada 10 September. Kami sudah melapor. Masalah patok laut sama sertifikat laut,” kata dia..

    “Kami juga ke Kementerian ATR, kebetulan waktu itu saya audiensi sama lawyer kami. Nah di situ ditemui sama stafnya aja. Bahkan mereka pun mengatakan tidak tahu. Padahal kami sudah bawa bukti. Itu ada pagar laut, kami bawa fotonya, kemudian sertifikat juga saya bawa,” tambahnya.

    Khaerudin menjelaskan, salah satu sertifikat yang dibawa sebagai barang bukti, atas nama Nasrullah.

    Sertifikat itu atas nama Nasrullah. Nasrullah itu masih mempunyai seorang ayah, tetapi di sertifikat itu dikatakan bahwa beliau itu sudah meninggal, ahli waris. Sertifikatnya ada di kami, bukti-buktinya sudah ada di kami, sudah dilaporkan juga,” papar dia.

    Terkait adanya 50 SHGB dan SHM yang digagalkan Menteri ATR/BPN pada Jumat 24 Januari 2025 kemarin, Khaerudin mengaku senang.

    Dia pun meminta pemerintah jangan hanya membatalkan SHGB dan SHM, namun juga menindak pihak yang terlibat.

    “Kami sangat berterima kasih sekali. Jangan sampai dibatalkan saja, kami mohon ditindak. Karena ini sudah menjual laut ini, kan milik negara, milik umum. Kenapa dijual belikan, dijadikan sertifikat-sertifikat,” ungkapnya.

    Ditinjau Menteri

    Diberitakan sebelumnya, Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid meninjau pagar laut di Desa Kohod, Kacamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Jumat (24/1/2025).

    Kunjungan Nusron kali ini, untuk melihat secara langsung titik yang terdapat Hak Guna Bangunan (HGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM), baik milik perusahaan maupun perorangan.
    Nusron juga tampak ditemani Kepala Desa Kohod, Arsin saat melakukan peninjauan tersebut.

    Nusron menegaskan pihaknya telah membatalkan sertifikat HGB milik PT Intan Agung Makmur (IAM).

    Meskipun kata dia, sempat terjadi perdebatan dengan Kades Arsin, terkait keberadaan HGB di area pagar laut.

    Nusron mengatakan, perdebatan berkutat pada pernyataan Arsin yang menyebut bahwa dahulunya, titik pagar laut yang terdapat sertifikat HGB itu, merupakan daratan, kemudian tertutup air laut setelah terimbas abrasi.

    Meski begitu, Nusron mengaku tetap membatalkan SHGB itu, lantaran saat ini, fisik tanahnya telah hilang.

    Sehingga kata Nusron, jika tanah sudah tidak bisa dilihat fisiknya, maka dikategorikan sebagai tanah musnah.

    “Mau Pak Lurah bilang empang. Nah yang jelas secara faktual material, tadi kita lihat sama-sama fisiknya udah nggak ada tanahnya,” kata Nusron kepada awak media.

    “Karena udah nggak ada tanahnya, saya nggak mau debat soal masalah garis pantai apa nggak mau itu dulu. Itu toh kalau dulunya empang, kalau yang di sono tadi, karena udah nggak ada fisiknya, maka itu masuk kategori tanah musnah,” sambungnya.

    Nusron menambahkan pada peninjauan kali ini pihaknya juga turut membatalkan 50 bidang tanah yang memiliki sertifikat HGB dan SHM, di area tersebut.

    “Satu satu, dicek satu-satu. Karena pengaturannya begitu. Ini aku belum tahu ada berapa itu yang jelas Hari ini ada lah. Kalau sekitar 50-an ada kali,” ungkapnya. 

     

     

     

  • Puluhan Personel Ditpolairud Polda Metro Jaya Dikerahkan Bongkar Bambu Pagar Laut di Teluk Jakarta – Halaman all

    Puluhan Personel Ditpolairud Polda Metro Jaya Dikerahkan Bongkar Bambu Pagar Laut di Teluk Jakarta – Halaman all

    Fredy Yuda juga meminta para personel yang menjalankan giat tersebut juga menjaga keselamatan

    Tayang: Senin, 27 Januari 2025 08:49 WIB

    Tribunnews.com/Reynas Abdila

    Sebanyak 16 personel yang ikut apel akan melaksanakan pembongkaran bambu pagar laut di perairan teluk Jakarta, Senin (27/1/2025) 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktorat Kepolisian Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Metro Jaya melakukan pembongkaran pagar laut di perairan Teluk Jakarta, Senin (27/1/2025) pagi.

    Kasubdit Patroli Airud Polda Metro Jaya Kompol Fredy Yudha Satria menuturkan kegiatan guna percepatan pembongkaran bambu pagar laut di wilayah hukum Polda Metro.

    “Kita akan melaksanakan kegiatan patroli di wilayah hukum Polda Metro Jaya dan dilanjutkan pencabutan pagar laut di perairan Teluk Jakarta atau Polda Metro Jaya,” kata Kompol Fredy saat memimpin apel dii Pol Air Polda Metro Jaya, Jakarta Utara.

    Sebanyak 16 personel yang ikut apel akan melaksanakan pembongkaran bambu pagar laut. 

    “Kami tolong pagar laut atau bambu-bambu dicabut atau diambil untuk kita amankan.

    Nanti pelaksana tolong menggunakan alat yang telah disiapkan berikut pelampung, tali dan lainnya,” ungkapnya. 

    Fredy juga meminta para personel menjaga keselamatan. 

    Puluhan personel akan dibagi sesuai tugas masing-masing dalam pencabutan pagar laut yang masuk wilayah Polair atau teluk Jakarta.

    “Tolong laksanakan dengan maksimal, ikhlas, dan hati-hati untuk kegiatan yang dilaksanakan,” pungkasnya.

     

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Seorang Pria Tewas Tersambar KRL di Kebayoran Lama Jaksel Tadi Malam – Halaman all

    Seorang Pria Tewas Tersambar KRL di Kebayoran Lama Jaksel Tadi Malam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Peristiwa memilukan terjadi di Jalan Bendi Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (26/1/2025) sekitar pukul 19.50 WIB. 

    Seorang pria ditemukan tewas usai tersambar kereta rel listrik (KRL).

    Usai menyambar korban, terlihat KRL berhenti.

    Dari video amatir yang diunggah oleh akun @jakartaselatan24jam di Instagram, tampak KRL berhenti di tengah rel perlintasan. 

    Seorang pria dikabarkan telah tewas di bawah rel tersebut. 

    Namun, video yang menayangkan penampakan pria tersebut telah diburamkan.

    Foto lain yang diunggah akun itu sejumlah orang berada di sekitar rel kereta dalam suasana gelap. 

    Terlihat ada seorang petugas yang telah membawa kantong jenazah berisi jasad korban. 

    “Innalilahi, seorang pria tewas tertemper KRL di perlintasan Jalan Bendi Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jaksel malam ini, Minggu (26/1/2025).”

     “Informasi diterima pukul 19.50 WIB. Dugaan sementara korban bund1r,” tulis akun tersebut. 

    Tabrak Lari 

    Sementara itu, sebelumnya seorang pengendara motor berinisial ES (63) tewas kecelakaan di Jalan S Parman, Palmerah, Jakarta Barat.

    Pria berusia 63 tahun itu diduga menjadi korban tabrak lari pada Sabtu (25/1/2025) pagi sekitar pukul 04.35 WIB.

     “Korban meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP),” kata Kanit Gakkum Satlantas Jakarta Barat AKP Joko, Minggu (26/1/2025).

    Joko menjelaskan, korban yang mengendari motor Honda Vario berpelat nomor B 4702 SNF mulanya melaju dari arah selatan menuju utara di Jalan S Parman.

    Ketika melintas di depan dealer Toyota Auto 2000, korban melewati permukaan jalan yang licin dan terperosok.

    “Kemudian datang dari arah belakang kendaraan mobil truk yang nopol dan identitasnya tidak diketahui,” ujar Joko.

    Mobil truk tersebut kemudian menabrak korban. Ban kiri truk mengenai kepala ES hingga mengakibatkan korban terluka parah dan tewas seketika.

     Mobil truk yang menabrak korban langsung tancap gas melarikan diri tanpa memberikan pertolongan. Sementara, jenazah korban dievakuasi ke RSUD Kabupaten Tangerang.

    “Saat ini masih melakukan penyelidikan dan penyidikan. Peristiwa tersebut sampai saat ini ditanganani di Unit Laka Lantas Jakarta Barat,” tutur Joko.  (Tribun Jakarta/Annas Furqon Hakim/Satrio Sarwo Trengginas)

     

     

  • 543 Rumah Hangus, Agung Laksono Berikan Bantuan Untuk Korban Kebakaran Kemayoran – Halaman all

    543 Rumah Hangus, Agung Laksono Berikan Bantuan Untuk Korban Kebakaran Kemayoran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Politisi Partai Golkar Agung Laksono memberikan bantuan untuk para korban kebakaran di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (26/1/2025). 

    Penyerahan bantuan diwakili oleh Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia, Wakil Ketua Bidang Dana dan Prasarana Hendry Koentarto. 

    Hendry menyerahkan bantuan pasca kebakaran di Posko PMI wilayah Kemayoran, JI. Kemayoran Gempol Rt 001 s/d 014 Rw 004 Kel. Kebon Kosong Kecamatan Kemayoran.

    Bantuan yang diserahkan adalah berupa alas tidur dan selimut tebal. 

    Menurut Hendry, bentuk bantuan ini diberikan setelah melihat kebutuhan ratusan pengungsi yang sebagian besar tidur hanya beralaskan plastik yang digelar di atas tanah.

    “Kami dengar kebakaran disebabkan arus pendek listrik dari satu kontrakan dan jumlah korban mencapai sekitar 543 rumah, 607 KK dan 1.800 jiwa, mudah mudahan bantuan dari kami bisa membantu meringankan beban para korban” ujar Hendry melalui keterangan tertulis, Minggu (26/1/2025).

    Pada kesempatan yang sama, usai menyerahkan bantuan dan ikut mengawasi pendistribusian bantuan, Hendry Koentarto juga menyatakan keprihatinannya akan bencana yang datang berturut turut. 

    “Yah, baru saja pas kemarin ini, saya menjalankan perintah langsung dari Ketua Umum (Agung Laksono) telah mengirimkan bantuan atas bencana banjir bandang yang terjadi di desa Niunbaun, Kupang NTT,” katanya. 

    Dikutip dari TribunJakarta, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi pun memastikan kebutuhan dasar para penyintas kebakaran sudah terpenuhi dengan baik.

    “Sejak hari pertama, berbagai hal sudah disiapkan. Dan sekarang relatif sudah siap semuanya untuk bantuan, termasuk juga tenda,” kata Teguh, Sabtu (25/1/2025).

    Menurutnya kebutuhan primer bagi para pengungsi, seperti makanan, tenda, matras, hingga perlengkapan sekolah untuk anak yang mengungsi sudah tersedia.

    “Alhamdulillah pada umumnya semua jenis bantuan sudah memenuhi, apakah itu sembako, makan pagi, siang, malam, sudah mencukupi,” ujarnya.

    Meski demikian, Lurah Kebon Kosong Alfalast Susetyo Dewanto menyebut, para pengungsi masih membutuhkan berbagai keperluan sehari-hari.

    “Bantuan pakaian, obat-obatan, dan berbagai keperluan harian, seperti sabun, sikat gigi, termasuk pembalut untuk perempuan sangat bermanfaat buat warga,” kata dia.

    Oleh karena itu pun memberikan apresiasi atas bantuan yang telah diberikan oleh PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.

    Lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pelindo, penyintas kebakaran mendapat bantuan berupa pakaian, obat-obatan, dan berbagai kebutuhan harian lainnya.

    “Bantuan ini ditujukan untuk para pengungsi yang terdampak musibah kebakaran Kemayoran yang terjadi beberapa hari lalu. Sekitar 1.800 warga akan menerima manfaat bantuan ini,” kata Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo Ardhy Wahyu Basuki dalam keterangannya.

    Ia pun berharap, bantuan yang diberikan ini dapat meringankan beban para penyintas kebakaran yang saat ini masih bertahan di tenda-tenda pengungsian.

    “Mudah-mudahan kolaborasi yang baik dengan berbagai pihak ini dapat mempercepat pemulihan para penyintas kebakaran di Kemayoran,” ujarnya.

  • AKBP Bintoro, Eks Kasat Reskrim Polres Jaksel Dituding Peras Anak Pengusaha, HP Kini Disita Propam – Halaman all

    AKBP Bintoro, Eks Kasat Reskrim Polres Jaksel Dituding Peras Anak Pengusaha, HP Kini Disita Propam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menyoroti kasus dugaan pemerasan yang dilakukan anggota Polri terhadap anak pengusaha.

    Menurutnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo perlu menurunkan tim Propam Polri untuk memeriksa dugaan  pemerasan senilai Rp 20 Miliar.

    IPW dalam siaran persnya menyebut mantan Kasatreskrim Polres Jakarta Selatan (Jaksel) AKBP Bintoro diduga telah melakukan pemerasan.

    “Kasus pemerasan yang dilakukan oleh anggota Polri berpangkat pamen itu dapat mencoreng institusi dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri,” katanya dalam keterangan resmi, Minggu (26/1/2025).

    IPW mendesak Propam Mabes Polri menelusuri secara mendalam penyalahgunaan wewenang dan segera memproses hukum pidana dan kode etik.

    Tim yang diturunkan tersebut harus mampu menguak perbuatan dugaan pidana pemerasannya dan menerapkan Undang-Undang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dengan menelusuri aliran dana pemerasan tersebut.

    IPW berkeyakinan bahwa uang hasil pemerasan Rp 20 Miliar itu tidak dilakukan untuk kepentingannya sendiri. 

    Uang tersebut dipastikan mengalir ke beberapa pihak.

    “Kalau pihak kepolisian mau menegakkan aturan sesuai perundangan maka tidak sulit untuk membongkar perbuatan AKBP Bintoro,” imbuh Sugeng.

    Dia menilai bahwa sudah menjadi pekerjaan sehari-hari bagi penyidik untuk menerapkan pasal TPPU dalam membongkar kasus kejahatan.

    Diketahui kasus ini mencuat setelah adanya gugatan perdata dari pihak korban pemerasan terhadap AKBP Bintoro tertanggal 6 Januari 2025 lalu. 

    Korban menuntut pengembalian uang Rp 20 miliar beserta aset yang telah disita secara tidak sah dari kasus pembunuhan dengan tersangka Arif Nugroho dan Muhammad Bayu Hartanto anak dari pemilik Prodia.

    Tersangka dijerat melalui laporan polisi bernomor: LP/B/1181/IV/2024/SPKT/Polres Jaksel dan laporan nomor: LP/B/1179/IV/2024/SPKT/Polres Jaksel. 

    Dari kasus ini, AKBP Bintoro yang saat itu menjabat Kasatreskrim Polres Jakarta Selatan disebut meminta uang kepada keluarga pelaku sebesar Rp 20 miliar serta membawa mobil Ferrari dan motor Harley Davidson dengan janji menghentikan penyidikan.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti informasi tersebut.

    Dia menegaskan Polda Metro Jaya saat ini telah melakukan pendalaman oleh Bidpropam. 

    “Polda Metro Jaya berkomitmen meningkatkan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat,” kata Ade Ary.

    Polda Metro Jaya juga berkomitmen memproses sesuai Peraturan perundang-undangan yang berlaku secara prosdural, proporsional, dan profesional.

    AKBP Bintoro Membantah

    Sementara itu, AKBP Bintoro membantah tudingan dirinya melakukan pemerasan terhadap anak pengusaha senilai Rp 20 miliar.

    “Saya AKBP Bitoro izin mengklarifikasi terkait berita yang beredar dan viral di masyarakat tentang dugaan pemerasan. Itu fitnah dan mengada-ada,” kata Bintoro dalam keterangannya, Minggu (26/1/2026).

    AKBP Bintoro menegaskan tak pernah meminta uang seperti yang dituduhkan.

    Menurutnya kasus itu tidak dihentikan dan masih berjalan di Polres Jakarta Selatan.

    “Hingga kini proses perkara telah P21 dan dilakukan pelimpahan ke JPU Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan dengan dua tersangka saudara AN dan B untuk disidangkan,” katanya.

    Dia menjelaskan peristiwa berawal dari dilaporkannya AN alias Bastian yang telah melakukan tindak pidana kejahatan seksual dan tindak pidana perlindungan anak yang menyebabkan korban meninggal dunia di satu hotel di Jakarta Selatan.

    Pada saat olah TKP ditemukan obat-obatan terlarang (inex) dan senjata api.

    “Singkat cerita kami dalam hal ini Sat Reskrim Polres Jakarta Selatan, yang saat itu saya menjabat sebagai Kasat Reskrimnya melakukan penyelidikan dan penyidikan,” ujarnya.

    Selanjutnya pihak tersangka tidak terima dan memviralkan berita bohong.

    “Dari kemarin saya telah dilakukan pemeriksaan oleh Propam Polda Metro Jaya kurang lebih 8 jam dan hand phone saya telah disita dan diamankan guna pemeriksaan lebih lanjut, dan saya sampai sekarang masih berada di Propam Polda Metro Jaya,” katanya.

  • Pengurus Vihara Amurva Bhumi Sebut Ada Pergeseran Jadwal Kebaktian di Malam Jelang Imlek – Halaman all

    Pengurus Vihara Amurva Bhumi Sebut Ada Pergeseran Jadwal Kebaktian di Malam Jelang Imlek – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aktivitas ibadah di Wihara Amurva Bhumi (Hok Tek Tjeng Sin), Setiabudi, Jakarta Selatan, berjalan seperti biasa, Minggu (26/1/2025).

    Diketahui, perayaan Imlek jatuh pada Rabu, 29 Januari 2025.

    Pantauan Tribunnews.com, sekira pukul 15.00 WIB, sejumlah jemaah tampak melakukan ibadah.

    Ada yang seorang diri dan ada juga yang beribadah bersama keluarga.

    Perwakilan pengurus Wihara Amurva Bhumi (Hok Tek Tjeng Sin) Irawati (57), mengatakan persiapan menjelang Imlek 2025 telah dilakukan sejak beberapa hari lalu.

    Satu di antaranya, yakni memandikan rupang atau patung Dewa yang telah dilakukan pada Kamis (23/1/2025) lalu.

    “Kalau di vihara kita, pencucian rupang itu langsung dilakukan setelah Dewa naik ke langit untuk melaporkan segala yang terjadi di 2024. Dewa naik itu malam, paginya kita rupang,” kata Irawati kepada Tribunnews.com, Minggu.

    Selanjutnya, Irawati menjelaskan, akan ada pergeseran jadwal kebaktian, pada Selasa (28/1/2025) malam atau menjelang Imlek.

    Katanya, di hari-hari biasa kebaktian kerap dilakukan pada pukul 19.00 WIB.

    Namun, khusus untuk malam menjelang Imlek, kebaktian akan digelar pada pukul 21.00 WIB.

    “Kalau agama Buddha, malam Imlek itu akan ada kebaktian. Di Wihara Amurva Bhumi ini tapi biasanya jam 19.00, ini jadi pukul 21.00 malam, karena umat-umat banyak yang makan dulu di rumah, baru kebaktian,” jelasnya.

    Lebih lanjut, menurutnya, umat akan lebih banyak berdatangan pada Rabu pukul 00.00.

    Hal itu dikarenakan banyak umat melakukan penyambutan Tahun Baru Imlek pada waktu tersebut.

    “Umat kebanyakan datang berdoa pukul 00.00. Karena kan penyambutan Sincia itu kan pukul 00.00 malam. Jadi mereka banyak yang berdoa dan besoknya pas Sincia itu juga pasti ramai,” ujar Irawati.

    Sementara itu, seorang warga Jakarta, Mulia Lim (51), mengaku tidak bisa merayakan Imlek 2025 bersama keluarga besarnya di Sumatera Utara.

    Pasalnya, jatah libur kerja Mulia hanya satu hari, yakni tanggal merah untuk perayaan Imlek yang jatuh pada Rabu (29/1/2025).

    Hal itu disampaikan Mulia setelah melakukan ibadah bersama sang istri, Yustina dan putranya, di Vihara Amurva Bhumi (Hok Tek Tjeng Sin), Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Minggu (26/1/2025).

    Saat ditanya mengenai harapannya di Imlek 2025, Mulia mengharapkan agar pemerintah dapat membuat kebijakan libur Imlek lebih dari satu hari.

    “Harapannya, liburnya bukan cuma satu hari, minimal dua hari. Karena kalau satu hari, kita enggak cukup untuk mengunjungi keluarga,” kata Mulia, saat ditemui Tribunnews.com, pada Minggu siang.

    “Banyak keluarga di Sunatera Utara. Tapi karena liburnya cuma satu hari, besoknya sudah harus kerja lagi,” lanjutnya.

    Sementara itu, istri Mulia, Yustina, mengaku tak ada banyak perbedaan antara perayaan Imlek 2025 dengan Imlek di tahun-tahun sebelumnya.

    Hal terpenting menurut Yustina dalam menyambut Imlek adalah melakukan bersih-bersih rumah dan beribadah ke vihara sebelum Imlek.

    Hal itu, katanya, sudah menjadi kebiasaan keluarga Yustina yang diajarkan turun-temurun.

    “Seperti budaya yang diajarkan nenek, orang tua, pertama-tama (menyambuti Imlek) ya bersih-bersih rumah. Terus ke vihara untuk berterima kasih bisa menjalani tahun 2024 dengan baik dan lancar,” ungkapnya.

    Selanjutnya, kata Yustina, ia dan keluarga juga biasanya mengunjungi vihara di hari H perayaan Imlek. 

    “Nanti pas Imlek kita datang lagi (ke vihara) untuk memohon berkah di tahun 2025,” jelasnya.

    Sebagai informasi, perayaan Imlek 2025 jatuh pada tanggal 29 Januari 2025. 

    Adapun Imlek 2025 ini merupakan Tahun Ular Kayu.

  • Video Suasana Rumah Duka Aulia Belinda, Korban Kebakaran Glodok Plaza Jakarta – Halaman all

    Video Suasana Rumah Duka Aulia Belinda, Korban Kebakaran Glodok Plaza Jakarta – Halaman all

    Ratusan pelayat memadati rumah duka Aulia Belinda Kurapak (28) di Jl Mannuruki 6, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Sabtu (25/1

    Tayang: Minggu, 26 Januari 2025 14:54 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Ratusan pelayat memadati rumah duka Aulia Belinda Kurapak (28) di Jl Mannuruki 6, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Sabtu (25/1/2025) malam.

    Aulia Belinda adalah satu dari 14 korban meninggal dunia kebakaran Glodok Plaza Jakarta, 15 Januari lalu.

    Kakak almarhumah, Rifki, mengatakan Aulia sudah tidak bekerja lagi sebagai pramugari.

    Rifki menuturkan saat kejadian almarhumah sudah berstatus sebagai konsultan hukum.

    Keberadaan Aulia Belinda di Glodok Plaza Jakarta, lanjut Rifki, hanya untuk menghadiri acara perayaan ulang tahun.

     

    (*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

     

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini